kajian penerapan sensor mic-condenser dalam …

12
Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024 86 KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM RANCANG BANGUN SOUND LEVEL METER DIGITAL Achmad Komarudin 1) , Hariyadi Singgih 2) , Moh. Luqman 3) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang 1) [email protected] 2) [email protected] 3) [email protected] Abstrak Tingkat kebisingan dilingkungan industri dan jalanan perkotaan memiliki nilai ambang batas yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2009 untuk kendaraan bermotor. Dan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP- 51/MEN/1999 untuk lingkungan industri. Untuk mengetahui nilai bising ini diperlukan alat ukur Sound Level Meter Digital yang dapat digunakan sebagai alat pengukur nilai intensitas kebisingan suara knalpot kendaraan bermotor dan sumber suara lainya. Alat ini dapat merubah besaran tekanan suara yang dikonversikan dalam tampilan LCD. Sound Level Meter Digital ini digunakan untuk mengukur kelayakan ambang batas pada knalpot dan sumber suara lainnya. Metode penelitiannya adalah mendisain dan merancang sistem, menggunakan sensor mic condenser, merancang pengkondisi sinyal menggunakan op-amp dengan rangkaian Modulus Absolute Value (MAV), yang dapat menyearahkan tegangan AC menjadi DC menggunakan Microkontroller ATMega 8535 sebagai pengolahan data hasil pengolahan data yang sudah menjadi besaran tekanan suara dengan satuan decibel (dBA) disajikan dalam piranti LCD. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa Sound Level Meter Digital ini dapat berjalan dan dapat menampilkan besaran tekanan suara yang ditangkap sensor mic condenser, dan dari hasil pengujian Sound Level Meter Digital dibandingkan dengan alat pembanding didapatkan kesalahan sebesar 2.94 %. Kata-kata Kunci : Sound Level Meter Digital, Mic-condenser, MAV, MCU ATMega 8535.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

86

KAJIAN PENERAPAN SENSOR

MIC-CONDENSER DALAM RANCANG

BANGUN SOUND LEVEL METER DIGITAL

Achmad Komarudin1)

, Hariyadi Singgih 2)

, Moh. Luqman3)

Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang 1) [email protected] 2) [email protected]

3) [email protected]

Abstrak

Tingkat kebisingan dilingkungan industri dan jalanan perkotaan

memiliki nilai ambang batas yang telah ditentukan oleh Peraturan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2009 untuk

kendaraan bermotor. Dan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-

51/MEN/1999 untuk lingkungan industri. Untuk mengetahui nilai bising

ini diperlukan alat ukur Sound Level Meter Digital yang dapat

digunakan sebagai alat pengukur nilai intensitas kebisingan suara

knalpot kendaraan bermotor dan sumber suara lainya.

Alat ini dapat merubah besaran tekanan suara yang dikonversikan dalam

tampilan LCD. Sound Level Meter Digital ini digunakan untuk

mengukur kelayakan ambang batas pada knalpot dan sumber suara

lainnya.

Metode penelitiannya adalah mendisain dan merancang sistem,

menggunakan sensor mic condenser, merancang pengkondisi sinyal

menggunakan op-amp dengan rangkaian Modulus Absolute Value

(MAV), yang dapat menyearahkan tegangan AC menjadi DC

menggunakan Microkontroller ATMega 8535 sebagai pengolahan data

hasil pengolahan data yang sudah menjadi besaran tekanan suara dengan

satuan decibel (dBA) disajikan dalam piranti LCD.

Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa Sound Level Meter Digital

ini dapat berjalan dan dapat menampilkan besaran tekanan suara yang

ditangkap sensor mic condenser, dan dari hasil pengujian Sound Level

Meter Digital dibandingkan dengan alat pembanding didapatkan

kesalahan sebesar 2.94 %.

Kata-kata Kunci : Sound Level Meter Digital, Mic-condenser, MAV,

MCU ATMega 8535.

Page 2: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

87

Abstract

Noise levels in the industrial and urban streets have a threshold value

that has been determined by the Regulation of the State Minister of the

Environment Number 07 Year 2009 for motor vehicles. And Minister of

Manpower Number: KEP-51 / MEN / 1999 for industrial environment.

To know the value of noise is required a Digital Level Sound Meter

gauge that can be used as a measuring instrument of sound intensity

noise value of motor vehicle exhaust and other sound sources.

This tool can change the amount of sound pressure converted in LCD

display. This Digital Sound Level Meter is used to measure the

feasibility of thresholds on exhaust and other sound sources. The

purpose of this research is to study the application of Mic-condenser

sensors in Digital Sound Level Meter design

The research method is to design and design the system, using mic

condenser sensor, designing signal conditioner using op-amp with series

of Absolute Value Modulus (MAV), which can rectify AC voltage into

DC using Microkontroller ATMega 8535 as data processing result of

data processing which has become the quantity sound pressure with

decibels (dBA) is presented in LCD devices

The results of the system test show that this Digital Sound Level Meter

can run and can display the sound pressure level captured by the mic

condenser sensor, and from the result of the Digital Sound Level Meter

test compared to the comparison tool obtained an error of 2.94%.

Keywords: Digital Sound Level Meter, Mic-condenser, MAV, MCU

ATMega 8535

1. PENDAHULUAN

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

berkembang dengan pesat khususnya pada bidang elektronika.

Salah satunya adalah alat ukur Sound Level Meter Digital,

merupakan suatu perangkat alat uji untuk mengukur tingkat

kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan terutama untuk

lingkungan industri dan jalanan perkotaan yang padat dengan

kendaraan bermotor dimana lingkungan tersebut harus diuji nilai

intensitas kebisingan suara atau tekanan suara yang

ditimbulkannya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

lingkungan sekitar.[8]. Contoh pada lingkungan jalanan perkotaan

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

07 Tahun 2009 telah ditetapkan bahwa Ambang Batas Kebisingan

Page 3: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

88

Kendaraan Bermotor setiap kendaraan bermotor roda dua yang

ber CC kurang dari 175 CC standar kebisingannya 80 desibel

sedangkan standar ambang batas kebisingan lingkungan kerja

sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-

51/MEN/1999 (terlampir) [5].

Untuk mengetahui nilai ambang batas suatu sumber suara,

diperlukan alat ukur Sound Level Meter Digital yang mampu

digunakan sebagai pengukur nilai intensitas kebisingan suara.

Alat ini dibuat agar mampu diaplikasikan pada lingkungan

ataupun ruangan yang memiliki sumber suara seperti jalan raya

dan pabrik. Alat ini memiliki 2 mode yaitu mode normal dan

mode knalpot (khusus sepeda motor kurang dari 175 CC). Mode

normal digunakan untuk pengukuran sumber suara pada

lingkungan dan mode knalpot digunakan untuk mengetahui nilai

intensitas yang dihasilkan suatu knalpot yang dilengkapi dengan

indikator buzzer sebagai tanda suara knalpot tersebut bising,

sehingga kita dapat mengetahui besaran yang dihasilkan dari

sumber suara tersebut melebihi ketentuan yang telah ditetapkan

atau tidak.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sejauh mana

kemampuan piranti “mic-condenser” dalam penerapan rancang-

bangun Sound Level Meter Digital sebagai alat ukur kebisingan

suara dengan range pengukuran 30-100 dBA.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bunyi

Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh

telinga manusia yang merambat melalui suatu medium, karena

terjadinya tekanan yang berubah berulang ulang. Manusia

mendengar bunyi saat gelombang bunyi merambat melalui udara

ataupun medium yang lainnya, sampai kegendang telinga

manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia kira

kira sekitar 20 KHz dan batas ini disebut Audiosonik, sedangkan

diatas 20 KHz disebut ultrasonic dan dibawah 20Hz disebut

infrasonic. Dalam sebuah gelombang sinyal terdapat 2 parameter,

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa

dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan

Page 4: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

89

frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah

kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang

jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz

(Hz) dan selanjutnya Amplitudo merupakan keras lemahnya

bunyi atau tinggi rendahnya gelombang. Satuan amplitudo adalah

decibel (db). Bunyi mulai dapat merusak telinga jika tingkat

volumenya lebih besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan

mampu membuat hancur gendang telinga. [2].

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki dan dapat

mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Efek bising

terhadap pendengaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu trauma

akustik, perubahan ambang pendengaran akibat bising yang

berlangsung sementara dan perubahan ambang pendengaran

akibat bising yang berlangsung permanen. [6].

2.2 Sensor Mic Condencer Mic Condenser atau mikrofon merupakan tranduser

elektromekanis yang mengubah perubahan-perubahan dalam

tekanan udara menjadi perubahan perubahan yang sesuai dalam

sinyal listrik (Gambar 1).

Gambar 1. Elektret mic condenser [4]

Mikrofon jenis ini bekerja sesuai prinsip kapasitor dengan

membran diafragma berfungsi sebagai salah satu lempeng

kapasitor (capacitor plate). Saat terjadi vibrasi akibat paparan

gelombang suara, jarak antar lempeng berubah proporsional

terhadap amplitudo gelombang yang mengakibatkan perubahan

Page 5: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

90

nilai kapasitansinya. Tegangan jepit pada komponen elektronika

ini berubah secara instan yang merupakan refleksi dari perubahan

kapasitansi relatif terhadap beda potensial (bias voltage) di antara

kedua terminalnya. [4].

2.3 Rangkaian Modulus Absolute Value (MAV) Rangkaian Modulus Absolute Value (MAV) secara umum

dalam Gambar 2 disebut sebagai rangkaian harga mutlak rata-

rata, karena rangkaian ini sebagai penyearah gelombang penuh

yang merubah tegangan AC menjadi DC. Karena sinyalnya

berorde rendah maka digunakan Op-Amp dan dioda yang tidak

banyak mengurangi tegangan.

Gambar 2. Rangkaian MAV [3].

2.4 Rangkaian Penguat Sinyal Sinyal output dari mic kondensor sangat kecil, berdasarkan

hasil percobaan, ketika sensor mic condensor berada pada ruang

tanpa suara 40dBA (nilai dBA kalibrator) tegangan output yang

dihasilkan sebesar 2 mV, sedangkan pada saat tekanan suara 95

dBA (nilai dBA kalibrator) sensor mic condensor menghasilkan

output sebesar 7 mV . Maka dari itu untuk menghasilkan

tegangan yang lebih besar diperlukan rangkaian penguat.

(Gambar 3).

Page 6: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

91

Gambar 3. Rangkaian penguat sinyal [4]

3. METODE

Langkah penyelesaian masalah penelitian diawali dengan

studi literature tentang parameter kelistrikan piranti Elektret Mic

Condenser, merancang sistem diagram blok rangkaian dengan

kendali utama Mikrokontroler ATMEGA8535, merancang

software kendali menggunakan CodeVision AVR. Kemudian

dilakukan pengujian untuk mengetahui kinerja sistem. data hasil

pengujian di kaji untuk disimpulkan. Konsep penyelesain masalah

digambarkan melalui diagram blok Gambar 4.

Gambar 4. Sistem blok diagram

3.1 Perancangan Hardware Elektronik

3.3.1 Perancangan Kalibrasi

Perancangan kalibrasi digunakan untuk mengetahui

perubahan tegangan input (Vin) terhadap nilai ADC agar dapat

dikonversikan menjadi besaran tekanan suara. ADC yang kita

gunakan yaitu ADC 10 bit dan tegangan referensi Vref = 2V.

Untuk mengetahui nilai ADC , di gunakan rumus :

…………………… ( )

Pada saat nilai tekanan suara di ruangan sebesar 95dBA (pada

kalibrator) dan Diketahui : Vin (Output Rangkaian Penguat

Akhir) = 2 V

Page 7: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

92

Vref= 2 Volt , maka :

Dengan perhitungan yang sama dapat diketahui nilai tekanan

suara : 39dBA hingga 95dBA, dan data ADC diberikan dalam

Tabel 1. Tabel 1. Data Konversi Nilai DBA ke ADC

dBA

ADC

39 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95

154 290 375 479 523 572 601 660 714 761 806 1023

3.3.2 Perancangan Rangkaian Microkontroller

Gambar 5. Rangkaian mikrokontroller [7].

3.3.3 Perancangan Diagram Alir Sistem

Page 8: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

93

Gambar 6. Diagram alir sistem

3.4 Pengujian Sistem

3.4.1 Data Kalibrasi dengan Kalibrator Referensi (Sound Level

Meter Digital) diberikan dalam Tabel 6 [2]. Tabel 6. Data hasil uji kalibrasi

Page 9: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

94

Page 10: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

95

3.4.2 Uji Kebisingan Menggunakan Kenalpot Motor

Data Uji kebisingan diberikan dalam Tabel 5

Tabel 5. Data hasil uji kebisingan menggunakan

knalpot motor

Keterangan :

L = Layak

TL= Tidak Layak

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian sistem yang dibandingkan dengan Alat

kalibrator sound level meter (Tabel 3.2) terdapat selisih dengan

prosentase kesalahan relatif terbesar 4,2 % (masih layak sebagai

Alat ukur). Perbedaan hasil pengukuran antara sistem dan

kalibrator sound level meter dikarenakan sensor Mic-condenser

sensitif menangkap suara dengan frekuensi mulai dari 50 KHz,

sedangkan alat kalibrator berdasar data spesifikasinya alat ini

dapat menangkap suara mulai dari 31,5 Hz sampai dengan 8,5

KHz.

Page 11: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Jurnal ELTEK, Vol 16 No 01, April 2018 ISSN 1693-4024

96

Menghitung nilai kesalahan data hasil pengujian kebisingan

(Tabel 5) dengan membandingkan beban uji kebisingan kenalpot

motor terhadap Alat kalibrator.

Pada pengujian ke-3 data dalam Tabel 5 diperoleh nilai

kesalahan relatif sebesar 6,14 %. Kondisi ini dinyatakan tidak

layak (TL) karena nilai kebisingan mencapai 84 dB dan data

banding kalibrator menunjuk 89,5 dB (peraturan pemerintah).

5. PENUTUP

Hasil analisis data dalam Tabel 4 dan Tabel 5 dapat diambil

beberapa simpulan sebagai berikut:

1) Data uji kalibrasi (Tabel 4) terhadap Alat kalibrator

menunjukan kesalahan relatif sebesar 4,2 %. (layak sebagai

Alat ukur).

2) Data uji kebisingan menggunakan beban uji motor (Tabel 5)

diperoleh nilai 84 dB. Kondisi ini dinyatakan tidak layak (TL)

karena nilai kebisingan ≥ 8 desibel dB (peraturan

pemerintah).

Untuk melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut

disarankan untuk menggunakan sensor mic-condenser dengan

jangkauan range frekwensi yang lebih lebar.

6. DAFTAR PUSTAKA [1]. Adam Bakhtiar dan Ivat Mohtar, 2007. Pembuatan Mesin

Etsa Printed Circuit Board Berbasis Mikrokontroller Atmega

8. Malang. Laporan Akhir

[2]. Ahmad Fathul Mustofa dan M. Rifki AL Khadroni, 2013.

Digital KWH Meter. Malang. Laporan Akhir

[3]. Copper, William D. 2009. Instrumentasi Elektronik dan

Teknik Pengukuran, edisi kedua. Diterjemahkan oleh Ir.

Sihat Pakpahan.Erlangga, Jakarta,

[4]. Malvino, A,P, 2010, Prinsip-Prinsip Elektronika, edisi

ketiga, diterjemahkan oleh Prof. M BArmawi, Ph.D dan

M.O. Tjia, Ph.D Erlangga, Jakarta

[5]. Masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, 2010. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

[6]. Petruzella, Frank D. 2008. Elektronika Industri, edisi kedua,

diterjemahkan oleh Hanapi Gunawan, Erlangga, Yogyakarta,

Page 12: KAJIAN PENERAPAN SENSOR MIC-CONDENSER DALAM …

Achmad Komarudin dkk, Kajian Penerapan Sensor, Hal 86-97

97

[7]. Wardhana, Lingga, 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller

AVR seri 8535 Simulasi, Hardware, Aplikasi. Penerbit Andi,

Yogyakarta,

[8]. Widodo Budiharto dan Sigit Firmansyah, 2006. Elektronika

Digital dan Microprocessor,Penerbit ANDI, Yogyakarta,

[9].Keputusan Menteri Tenaga Kerja, 1999.Nomor : KEP-

51/MEN/1999 (kepment). Tentang Regulasi ambang batas

kebisingan [8] Pusat Bahasa, 2008, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, edisi keempat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[9] Shato.2008.lm35.(http://www.shatomediaonline.com/lm35,

diakses pada tanggal 9 agustus 2009).

[10] Teccor Electronics.2002. Thyristor Datasheet.

(http://www.teccor.com, diakses 9 agustus 2009).

[11] Universitas Brawijaya.2007. Praktek Elektronika.

(http://www.universitas brawijaya.com, diakses 9 agustus

2009).

[12] Wasito, 1986, Elektronika, Jilid Pertama, Karya Utama,

Jakarta.