kajian karakterisasi tanaman pepaya carica …digilib.unila.ac.id/27046/16/skripsi tanpa bab...

42
KAJIAN KARAKTERISASI TANAMAN PEPAYA ( Carica papaya L.) DI KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Agustina JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Upload: trantram

Post on 15-Aug-2018

276 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

KAJIAN KARAKTERISASI TANAMAN PEPAYA

( Carica papaya L.) DI KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Agustina

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

KAJIAN KARAKTERISASI TANAMAN PEPAYA ( Carica papaya L.)

DI KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Agustina

ABSTRAK

Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia.

Kegunaan tanaman pepaya cukup beragam dan hampir semua bagian tanaman

pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Keanekaragaman pepaya

di Bandar Lampung cukup tinggi, namun belum banyak penelitian tentang

karakter pepaya yang diketahui, oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai

karakter pepaya berdasarkan pengamatan morfologinya. Tujuan dari penelitian

ini untuk mengetahui keanekaragaman morfologi pepaya yang terdapat di 20

Kecamatan di Kota Madya Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Oktober 2016 sampai bulan Januari 2017, di Kota Madya Bandar Lampung

menggunakan metode ekplorasi. Parameter yang diamati adalah morfologi

batang, daun, bunga, buah, dan biji. Penelitian yang dilakukan menemukan 18

aksesi pepaya dari 20 Kecamatan di Kota Madya Bandar Lampung, yang diambil

1 aksesi per kecamatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa keanekaragaman

pepaya di Kota Madya Bandar Lampung cukup tinggi, hal ini terlihat dari

banyaknya aksesi yang ditemukan.

Kata kunci : Bandar Lampung, Carica papaya L., Karakter morfologi

KAJIAN KARAKTERISASI TANAMAN PEPAYA

( Carica papaya L.) DI KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Agustina

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 04 Agustus 1992,

sebagai anak ketiga dari enam bersaudara buah pernikahan dari Bapak Kusno

Jawaji dan Ibu Sutirah.

Penulis mulai menepuh pendidikan pertama di Sekolah Dasar di SDN 2 Rajabasa

Jaya pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2005, setelah itu dilanjutkan

kependidikan Sekolah Menengah Pertama di MTs Al-Hidayah Sukajaya Bandar

Lampung diselesaikan pada tahun 2008, selanjutnya dilanjutkan kependidikan

Sekolah Menengah Atas di SMA N 13 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun

2011. Kemudian pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

melalu jalur PMPAP.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif di Organisasi Himpunan

Mahasiswa Biologi (HIMBIO) FMIPA Unila sebagai anggota Bidang Kominfo.

Pada tahun 2015. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum untuk mata

kuliah Bryologi, dan pada tahun 2016 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Sidang Iso Mukti, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji,

Provinsi Lampung.

Kerja Praktik di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPSB TPH) Provinsi Lampung Bagian Kultivar dengan judul

“ Kemampuan Adaptasi Galur Padi (Oryza sativa L.) Asal IPB Sebagai

Varietas Unggul Di Desa Tegal Sari Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu ”.

MOTTO

Kemenangan yang seindah – indahnya dan

sesukar – sukarnya yang boleh direbut oleh

manusia ialah menundukan diri sendiri.

-Ibu Kartini-

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik

untuk hari tua

-Aristotele-

Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman

adalah kebajikaan.

-William Cowper-

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Kajian Karakterisasi Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Di Kota

Madya Bandar Lampung”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Yulianty, M. Si., selaku pembimbing 1 yang telah banyak

membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan ide, kritik, saran,

arahan dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh kesabaran selama

penulisan skripsi.

2. Ibu Dra. Tundjung T. Handayani, M.S., selaku pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan, arahan, saran, kritik serta nasihat selama proses

penulisan skripsi.

3. Dra. Martha L. Lande, MP., selaku pembahas yang telah banyak memberikan

saran, ide, kritik, arahan, dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh sabar

selama proses penulisan skripsi.

4. Orangtuaku tercinta dan terkasih (Bapak Kusno Jawaji Ibu Sutirah), yang

selalu mencurahkan kasih sayang, doa, semangat, dukungan, dan motivasi

kepada penulis.

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Unila yang telah memberikan masukan dan saran selama penulisan skripsi.

6. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas MIPA

Universitas Lampung.

7. Ibu Dra. C.N. Ekowati, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan

kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.

8. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh staff dan laboran di Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung atas bantuannya.

9. Kakak-kakakku tersayang (Muhtawor dan Panggih) dan Adik-adikku

tersayang ( Kairu, Ajijah, dan Rodiyah) yang telah memberikan semangat,

bantuan, dan dukungan kepada penulis.

10. Seorang lelaki yang kelak akan menemani hidupku di dunia menuju Jannah

Sang Ilahi Apriyanto.

11. Sahabat-sahabatku Amanda, Lu’lu’, Sayu, Imamah, Emil, Dwi, Faizatin,

Puty, Amalia, Etika, Erika, Rahma, Olin, Indy, Laras, mustika, shela,

Mustika, Dela, Kadek, Apri, Marli, Abdi, Huda, dan Indah Dwi CP,yang

selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi dan perhatian kepada

penulis selama masa perkuliahan.

12. Sahabat-sahabatku dari SMA sampai sekarang Feti Yunita, Lismayana, dan

Reni Agustina yang telah memberikan semangat kepada penulis.

13. Adik tersayang Meri Jayanti dan Wiwit Nurkhasanah yang telah memberikan

semangat, bantuan, dan dukungan kepada penulis.

14. Kakak dan adik tingkat serta pengurus HIMBIO FMIPA Unila atas

kebersamaan dan motivasinya.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang

terbaik bagi pihak yang telah membantu dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 13 Juni 2017

Penulis

Agustina

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

LEMBAR PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Penelitian 3

C. Manfaat Penelitian 3

D. Kerangka Pikir 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pepaya 5

B. Klasifikasi Buah Pepaya (Carica papaya L.) 6

C. Karakter Biologi Pepaya (Carica papaya L.) 7

1. Morfologi tanaman Pepaya 7

2. Alat perkembangbiakan tanaman pepaya 10

D. Kultivar Pepaya (Carica papaya L.) 12

E. Manfaat Pepaya (Carica papaya L.) 13

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat 15

B. Alat dan Bahan 15

iv

C. Metode Penelitian 16

D. Cara Kerja Penelitian 16

1. Pengabilan Bahan 16

2. Pengamatan Morfologi 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Parameter Struktur Vegetatif 19

1. Morfologi Batang Pepaya 19

2. Morfologi Daun Pepaya 21

B. Pengamatan Struktur Generatif 29

1. Morfologi Bunga Pepaya 29

2. Morfologi Buah Pepaya 36

3. Morfologi Biji Pepaya 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 47

B. Saran 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Morfologi Pengamatan Tinggi Tanaman

dan Lingkar Batang Pepaya 20

Tabel 2. Morfologi Pengamatan Daun Pepaya

di Bandar Lampung 23

Tabel 3. Morfologi Pengamatan Bunga Pepaya

di Bandar Lampung 30

Tabel 4. Morfologi pengamatan buah pepaya panjang tangkai,

berat, warna kulit muda, warna kulit matang,

dan bentuk permukaan buah di Bandar Lampung 32

Tabel 5. Morfologi pengamatan buah pepaya

di Bandar Lampung 37

Tabel 6. Morfologi pengamatan buah pepaya

di Bandar Lampung 39

Tabel 7. Morfologi Pengamatan Biji Pepaya

di Bandar Lampung 45

Tabel 8. Kecamatan dan Kelurahan Bandar Lampung 51

Tabel 9. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Rajabasa

Kelurahan Rajabasa Jaya 55

Tabel 10. Data Generatif Pengamatan Kecamatan Rajabasa

Kelurahan Rajabasa Jaya 56

Tabel 11. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Pusat, Kelurahan Palapa 57

vi

Tabel 12. Data generatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Pusat, Kelurahan Palapa 58

Tabel 13. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Enggal

Kelurahan Rawa Laut 59

Tabel 14. Data generatif Pengamatan Kecamatan Enggal

Kelurahan Rawa Laut 60

Tabel 15. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Timur Kelurahan Sawah Berebes 61

Tabel 16. Data generatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Timur, Kelurahan Sawah Berebes 61

Tabel 17. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Selatan, Kelurahan Sumur Putri 62

Tabel 18. Data generatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Selatan, Kelurahan Sumur Putri 63

Tabel 19. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Kemiling

Kelurahan Beringin Raya, JL. Rambutan 64

Tabel 20. Data generatif Pengamatan Kecamatan Kemiling

Kelurahan Beringin Raya, JL. Rambutan 65

Tabel 21. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Kedataon,

Kelurahan Penengahan 66

Tabel 22. Data generatif Pengamatan Kecamatan Kedataon,

Kelurahan Penengahan 67

Tabel 23. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Tanjung Seneng,

Kelurahan Labuhan Dalam 68

Tabel 24. Data generatif Pengamatan Kecamatan Tanjung

Seneng, Kelurahan Labuhan Dalam 68

Tabel 25. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Labuhan Ratu,

Kelurahan Labuhan Ratu 69

Tabel 26. Data generatif Pengamatan Kecamatan Labuhan Ratu,

Kelurahan Labuhan Ratu 70

Tabel 27. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Sukabumi,

Kelurahan Sukabumi Indah 71

vii

Tabel 28. Data generatif Pengamatan Kecamatan Sukabumi,

Kelurahan Sukabumi Indah 72

Tabel 29. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Utara, Kelurahan Gulak Galik 73

Tabel 30. Data generatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Utara, Kelurahan Gulak Galik 73

Tabel 31. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Panjang,

Kelurahan Srengsem 74

Tabel 32. Data generatif Pengamatan Kecamatan Panjang,

Kelurahan Srengsem 75

Tabel 33. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Sukarame,

Kelurahan Sukarame 76

Tabel 34. Data generatif Pengamatan Kecamatan Sukarame,

Kelurahan Sukarame 77

Tabel 35. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Langkapura,

Kelurahan Gunung Terang, Perumahan Griasejahtra,

JL. Purnawinaran 78

Tabel 36. Data generatif Pengamatan Kecamatan Langkapura,

Kelurahan Gunung Terang, Perumahan Griasejahtra,

JL. Purnawinaran 79

Tabel 37. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Barat, Kelurahan Gedung air, JL. Bung Tomo 80

Tabel 38. Data generatif Pengamatan Kecamatan Tanjungkarang

Barat, Kelurahan Gedung air, JL. Bung Tomo 81

Tabel 39. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Timur Kelurahan Keteguhan 82

Tabel 40. Data generatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Timur Kelurahan Keteguhan 83

Tabel 41. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Wayhalim,

Kelurahan Gunung Sulah 84

Tabel 42. Data generatif Pengamatan Kecamatan Wayhalim,

Kelurahan Gunung Sulah 85

viii

Tabel 43. Data vegetatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Barat, Kelurahan Negeri Olok Gading 86

Tabel 44. Data generatif Pengamatan Kecamatan Telukbetung

Barat, Kelurahan Negeri Olok Gading 87

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Daun Pepaya berkumpul pada pucung batang 8

Gambar 2. Batang Pepaya 9

Gambar 3. Akar Pepaya 9

Gambar 4. Bunga Jantan 10

Gambar 5. Bunga Betina 11

Gambar 6. Bunga Sempurna 12

Gambar 7. Tangkai daun ungu 22

Gambar 8. Daun Pepaya California 23

Gambar 9. Daun Pepaya Bangkok 1♀ 25

Gambar 10. Daun Pepaya Bangkok 2 ♀ 25

Gambar 11. Daun Pepaya Bangkok Sempurna 25

Gambar 12. Daun Pepaya Bangkok ♂ 25

Gambar 13. Daun Pepaya California sempurna 26

Gambar 14. Daun Pepaya Thailand ♀ 26

Gambar 15. Daun Pepaya Tangkai Ungu ♀ 26

Gambar 16. Daun Pepaya Tangkai Ungu ♂ 26

Gambar 17. Daun Pepaya Daun Jarak ♀ 27

Gambar 18. Daun Pepaya daun jarak Buah Kecil ♀ 27

x

Gambar 19. Daun Pepaya Daun Jarak ♂ 27

Gambar 20. Daun Pepaya Daun Jarak Sempurna 27

Gambar 21. Daun Pepaya buah keriting sempurna 28

Gambar 22. Daun Pepaya burung ♀ 28

Gambar 23. Daun Pepaya Aksesi 15 Sempurna 28

Gambar 24. Daun Pepaya Aksesi 16 ♀ 28

Gambar 25. Daun Pepaya Aksesi 17 Sempurna 29

Gambar 26. Daun Pepaya Aksesi 18 ♀ 29

Gambar 27. Bunga Pepaya Bangkok 1 ♀ 31

Gambar 28. Bunga Pepaya Bangkok 2 ♀ 31

Gambar 29. Bunga Pepaya Bangkok Sempurna 32

Gambar 30. Bunga Pepaya Bangkok ♂ 32

Gambar 31. Bunga Pepaya California Sempurna 32

Gambar 32. Bunga Pepaya Thailand ♀ 32

Gambar 33. Bunga Pepaya tangkai ungu ♀ 33

Gambar 34. Bunga Pepaya tangkai ungu ♂ 33

Gambar 35. Bunga Pepaya Daun Jarak ♀ 33

Gambar 36. Bunga Pepaya buah kecil daun jarak ♀ 33

Gambar 37. Bunga Pepaya daun jarak ♂ 34

Gambar 38. Bunga Pepaya daun jarak sempurna 34

Gambar 39. Bunga Pepaya buah keriting sempurna 34

Gambar 40. Bunga Pepaya burung ♀ 34

Gambar 41. Bunga Pepaya Aksesi 15 sempurna 35

Gambar 42. Bunga Pepaya Aksesi 16 ♀ 35

xi

Gambar 43. Bunga Pepaya Aksesi 17 sempurna 35

Gambar 44. Bunga Pepaya Aksesi 18 ♀ 35

Gambar 45. Permukaan kulit buah pepaya kasar 37

Gambar 46. Buah pepaya tanpa biji 45

Gambar 47. Biji Pepaya bangkok 1 ♀ 88

Gambar 48. Biji Pepaya bangkok sempurna 88

Gambar 49. Biji Pepaya California sempurna 88

Gambar 50. Biji pepaya daun jarak sempurna 88

Gambar 51. Biji pepaya burung ♀ 88

Gambar 52. Biji pepaya Aksaei 17 sempurna 88

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara tropis, indonesia memiliki beraneka ragam buah-buahan di

seluruh Nusantara. Salah satunya adalah buah pepaya. Bisa dikatakan,

hampir seluruh masyarakat mengenal dan menyukai buah yang satu ini.

Pepaya merupkan salah satu komoditas buah yang memiliki banyak fungsi

dan manfaat. Sebagai buah segar, pepaya banyak dikonsumsi selain

mengandung nutrisi yang baik, harganya juga relatif terjangkau dibanding

buah lainnya(Sujiprihati dan Suketi, 2009).

Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia.

Kegunaan tanaman pepaya cukup beragam dan hampir semua bagian tanaman

pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Selain bernilai

ekonomi tinggi, tanaman pepaya juga mencukupi kebutuhan gizi (Warisno,

2003).

Pepaya (Carica papaya L.) adalah salah satu jenis tanaman buah-buahan yang

daerah penyebarannya berada di daerah tropis. Buah pepaya tergolong buah

yang populer dan umumnya digemari oleh sebagian besar penduduk dunia.

Hal ini disebabkan karena daging buahnya yang lunak dengan warna merah

atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan serta banyak mengandung air.

2

Tanaman pepaya merupakan tanaman tahunan sehingga buah ini dapat

tersedia setiap saat (Barus, 2008).

Semua bagian tanaman pepaya mengandung getah. Daunnya tersusun secara

spiral melingkari batang, lembaran daun bercelah-celah menjari. Daunnya

bertangkai panjang, berkelompok pada pucuk kanopi. Daun yang telah tua

akan menguning dan gugur meninggalkan bekas pada batangnya. Batang

lurus, berongga di dalam, lunak, tidak bercabang namun apabila pucuknya

dipotong akan terbentukcabang dan mencapai ketinggian hingga 10 m. Ada

pohon yang berbunga jantan, berbunga betina dan berbunga sempurna.Bunga

sempurna terdiri atas tiga jenis yaitu bunga sempurna elongata, bunga

sempurna petandria, dan bunga sempurna intermediet(Ashari, 2006).

Pepaya merupakan buah yang mempunyai nilai nutrisi, dapat dimanfaatkan

dalam bentuk buah segar dan produk hasil olahan. Banyak mengandung

vitamin, dapat dijadikan olahan sayur (baik daun, bunga, ataupun

buahnya).(Sankat dan Maharaj, 1997).

Secara tradisional tanaman pepaya mudah dibudidayakan oleh Petani, dan

dapat dijadikan sebagai salah satu komoditas yang strategis untuk memenuhi

sebagian besar kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Pepaya dapat

ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl (Ashari, 2006).

Produksi buah pepaya di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari

tahun ketahun. Walaupun terjadi peningkata, namun masih banyak kendala

yang ditemui antara lain, ukuran buah kurang sesuai dengan selera konsumen,

3

terbatasnya varietas unggulan yang cepat berbuah, rasa buah yang kurang

manis, umur tanaman pendek serta kemampuan adaptasi yang rendah

terhadap cekaman lingkungan yaitu kekeringan (Sujiprihati dan Suketi,

2009).

Keanekaragaman pepaya di Bandar Lampung cukup tinggi, namun belum

banyak penelitian tentang karakter pepaya yang diketahui, oleh sebab itu

dilakukan penelitian mengenai karakter pepaya berdasarkan pengamatan

morfologinya.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman morfologi

pepaya yang terdapat di 20 Kecamatan di Kota Madya Bandar Lampung.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

pemanfaatmorfologi tanaman pepaya (khususnya penampakan buah) yang

terdapat di Semua Kecamatan Bandar Lampung.

D. Kerangka pemikiran

Pepaya merupakan buah yang digemari sebagian besar masyarakat. Selain

rasanya yang enak buah pepaya ini memiliki kandungan vitamin A, B, C, E

dan K yang dibutuhkan oleh manusia. Biasanya buah pepaya dimakan sebagai

buah segar atau sebagai buah campuran jus atau selai.

Jenis tanaman pepaya dapat diduga dengan membandingkan bunga pada

tanaman pepaya.Bunga pepaya jantan, betina, dan hermaprodit atau

4

sempurna. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis tersebut

termasuk tanaman jatan, betina,dan hermaprodit atau sempurna.

Tahapan awal yang dilakukan yaitu pengambilan bahan secara langsung

dengan survey lapanganke 20 Kecamatan di Kota Madya Bandar

Lampung.Pengamatan yang dilakukan terhadap bahan yang diperoleh adalah

pengamatan struktur vegetatif dan struktur generatif. Pengamatan ini

dilakukan untuk mengetahui karakter morfologi dari tanaman pepaya.

Keanekaragaman pepaya di Bandar Lampung cukup tinggi, namun belum

banyak penelitian tentang karakter pepaya yang diketahui, oleh sebab itu

perlu dilakukan penelitian mengenai karakter pepaya berdasarkan

pengamatan morfologinya.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pepaya ( Carica pepaya L )

Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Pepaya

dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis. Tanaman pepaya

oleh para pedagang Spanyol disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia.

Negara penghasil pepaya antara lain Costa Rica, Republik Dominika, Puerto

Riko, dan lain-lain (Warisno, 2003).

Pepaya merupakan salah satu buah tropika unggulan yang sangat potensial

untuk dikembangkan di Indonesia. Pengembangan pepaya memerlukan

ketersediaan benih secara berkesinambungan, sebab peremajaan tanaman

selalu diperlukan untuk mendapatkan produksi yang baik. Selain itu

kepentingan komersial, penanganan benih pepaya juga sangat penting untuk

pengelolaan plasma nutfah yang sampai selama ini lebih banyak dikelola

secara in situ, karena daya simpan benih pepaya yang relatif singkat. Upaya

memperpanjang daya simpan benih pepaya merupakan salah satu

permasalahan yang perlu dipecahkan (Maryati dkk, 2005).

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh

hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunnya yang bentuk susunanya berupa

spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai

6

yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuk buah bulat hingga

memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda

hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Daging buah

berasal dari carpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah

jingga.Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman

dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari

kekeringan (Rukmana, 2003).

Pepaya diperbanyak dengan biji, biasanya biji yang digunakan adalah biji

yang berwarna hitam dan biji yang putih dibuang karena bersifat abortus,

yakni tidak mempunyai embrio dan mati sejak buah pentil, sehingga untuk

menghasikan tanaman pepaya yang sempurna sebaiknya biji yang akan

dibiakkan diambil dari buah pepaya yang telah matang dari pohon

(Sunarjono, 2000).

Buah pepaya yang akan diambil bijinya untuk bakal benih harus memenuhi

persyaratan yaitu berasal dari jenis atau varietas unggul, buahnya matang

dipohon, dan bebas dari serangan hama ataupun akibat pemeraman, tidak

dianjurkan untuk diambil bijinya sebagai benih karena akan menghasilkan

turunan yang kurang baik (Rukmana, 2003).

B. Klasifikasi Buah Pepaya (Carica papaya L.)

Pepaya merupakan tanaman dari suku Caricaceae dengan Marga Carica.

Marga ini memiliki kurang lebih 40 spesies, tetapi yang dapat dikonsumsi

hanya tujuh spesies, diantaranya Carica papaya L.

7

Tanaman pepaya berdasarkan struktur klasifikasi Cronquist (1981) adalah

sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Brassicales

Suku : Caricaceae

Marga : Carica

Jenis : Carica papaya L.

C. Karakter Biologi Pepaya (Carica papaya L.)

Tanaman dari marga Carica banyak diusahakan petani kerena buahnya enak

dimakan. Buah pepaya tergolong buah terpopuler dan digemari oleh

masyarakat. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya

manis dan menyegarkan, karena mengandung banyak air. Pepaya baik untuk

dikonsumsi orang yang sedang diet sebab kadar lemaknya sangat rendah

(0,1%), dengan kandungan karbohidrat 7-13% dan kalori 35-59 kkal/100 g

(Balai Penelitian TanamanBuah, 2001).

1. Morfologi tanaman pepaya (Carica papaya L.)

a. Daun (folium) merupakan tumbuhan yang penting dan umumnya tiap

tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Tyas (2008) mengatakan

bahwadaun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, menjari,

bergerigi dan juga mempunyai bagian-bagian tangkai daun dan helaian

daun (lamina). Daun pepayamempunyai bangun bulat atau bundar,

8

ujung daun yang lancip, tangkai daun panjang dan berongga.

Permukaan daun licin sedikit mengkilat. Dilihat dari susunan tulang

daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari.

Daunnya berkumpul di pucuk batangseperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Daun Pepaya berkumpul pada pucuk batang

Keterangan : a. Kumpulan daun pepaya,

b. Buah pepaya

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016)

b. Batang (caulis) merupakan bagian yang penting untuk tempat tumbuh

tangkai daun dan tangkai buah. Bentuk batang pada tanaman pepaya

yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan

berkas-berkas tangkai daun, dapat dilihat pada gambar 2. Arah tumbuh

batang yaitu tegak lurus yaitu arahnya lurus ke atas. Permukaan batang

tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, umumnya tidak

bercabang atau bercabang sedikit, dan tingginya dapat mencapai 5-10 m

(Tyas, 2008).

a

b

9

Gambar 2. Batang Pepaya

Keterangan : a. Batang pepaya, b. Bekas tangkaidaun

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016)

c. Akar (radix)Akar pepaya merupakan akar dengan sistem akar tunggang

(radix primaria), karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok

yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Bentuk

akar bulat dan berwarna putih kekuningan (Tyas, 2008).Seperti pada

gambar di bawah ini

Gambar 3. Akar Pepaya

Keterangan: a. Pangkal akar, b. Cabang akar,

c. Rambut akar

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016).

2. Alat perkembangbiakan Tanaman Pepaya

Bunga (Flos) pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam, karena pada

tumbuhan tersebut terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga

a

b

c

a

b

10

sempurna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukkan sifat

tumbuhan berlainan dengan sifat bunga tadi yang memperlihatkan suatu

kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua. Bunga

pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah

tangkai(Warisno, 2003).

Tanaman pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :

a. Bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya memilikibenang

sari saja (uniseksual). Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon

jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga

bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga yang lebat.

Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak

mempunyai bakal buah (Warisno, 2003)..Seperti pada gambar di bawah

ini :

Gambar 4. Bunga Jantan

Keterangan : a. Mahkota bunga, b. Benang sari

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016.

b. Bunga betina (pistilate) adalah bunga yang hanya memiliki putik saja.

Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betina

memiliki inflorensia dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek.

a

b

11

Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk di ketiak

daun. Ukuran bunganya cukup besar. Tanpa adanya pohon jantan atau

pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan

buah(Warisno, 2003).

Seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 5. Bunga Betina

Keterangan : a. Putik, b. Mahkota bunga,

c. Bakal buah

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016)

c. Bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang memiliki putik dan

benang sari (biseksual). Memiliki bunga yang sempurna susunannya,

dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian.

Terdapat 3 jenis pepaya sempurna yaitu, berbenang sari 5dengan bakal

buah bulat, berbenang sari 10dengan bakal buah lonjong, dan

berbenang sari 2 – 10 dengan bakal buah mengkerut(Warisno, 2003).

a b

c

12

Seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 6. Bunga Sempurna

Keterangan : a. Mahkota bunga, b. Putik,

c. Benang sari, d. Bakal buah

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2016).

D. Kultivar Pepaya (Carica papaya L.)

Tanaman pepaya yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah

sebagai berikut (Nuswamarhaeni dkk, 1999) :

1. Pepaya Jingga

Jenis pepaya jingga memiliki karakteristik, kulit buah berwarna kuning,

daging buah berwarna merah, banyak mengandung air, dan cukup manis,

berat per buah 1,50 kg, dan cukup tahan terhadap kerusakan selama

pengangkutan.

2. Pepaya Semangka

Jenis pepaya semangka memiliki karakteristik, kulit buah berwarna

kuning menarik, daging buah berwarna merah semangka, banyak

mengandung air, dan terasa manis, buah berbentuk bulat seperti

semangka, Berat per buah 1 kg. Sedikit tahan terhadap kerusakan selama

pengangkutan.

a

b

c

d

13

3. Pepaya Meksiko

Pepaya meksiko sering disebut juga pepaya solo atau pepaya tunggal

karena memiliki ukuran buah yang kecil dan hanyacukup untuk satu

orang. Jenis pepaya ini memiliki karakteristik buah berbentuk seperti

avokad, bulat berleher, daging buah berwarna kuning dengan rasa manis,

berat per buah 0,5kg, dan tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan.

4. Pepaya Cibinong

Bentuk buah panjang besar dan lancip pada bagian ujungnya, berat ± 2,5

kg. Cara masaknya dari ujung buah bagian pangkal tetap hijau.

5. Pepaya Bangkok

Jenis pepaya bangkok memiliki karakteristik buah berbentuk seperti

pepaya Cibinong, namun lebih bulat dan lebih besar, kulit buah kasar dan

tidak rata atau berbenjol-benjol, daging buah berwarna jingga kemerahan,

keras, dan memiliki rasa manis, dan berat per buah mencapai 3,5 kg.

6. Pepaya California

Pepaya California ini memiliki sifat dan keunggulan tersendiri yaitu

buahnya tidak terlalu besar dengan bobot ± 1,5 kg/buah.Buahnya berkulit

tebal dan permukaannya rata, daging buah pepaya california berwarna

kuning, kenyal, tebal, dan manis rasanya.

E. Manfaat Pepaya ( Carica papaya L. )

Pepaya memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Menurut Menteri

Negara Riset dan Teknologi (2011) manfaatnya adalah sebagai berikut :

14

1. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci

mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah

pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti

selai pepaya dan dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya

sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni

untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.

2. Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat

penyembuh sakit ginjal dan kandung kemih.

3. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit

panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu

makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk

menyusun ransum ayam.

4. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan

enzim pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat

melunakkan daging, untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri

minuman (penjernih), industri farmasi dan textil. Batangnya dapat

dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan

pengeringan.

5. Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai

“bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap (sayuran).

15

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian inidilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan

Januari 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey lapangan ke

Kecamatan di Kota Madya Bandar Lampung yaitu Kecamatan Bumi Waras,

Enggal, Kedamaian, Kedaton, Kemiling, Labuhan Ratu, Langkapura,

Panjang, Rajabasa, Sukabumi, Sukarame, Tanjung Seneng, Tanjungkarang

Barat, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Timur, Telukbetung Barat,

Telukbetung Selatan, Telukbetung Timur, Telukbetung Utara, dan Way

Halim. Setelah itu di lakukan pengamatan sampel di Laboratorium Botani

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan Penilitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis untuk

mencatat hasil yang didapat, alat pemotong pisau, gunting, kamera digital

untuk mengambil gambar tanaman pepaya yang akan diamati, timbangan

untuk menimbang sampel yang didapat, meteran atau mistar, dan kertas label.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bagian-bagian dari tanaman

pepaya yaitu batang, daun, bunga, buah, dan biji.

16

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan yaitu eksplorasidengan pengambilan bahan

dilakukan di semua Kecamatanyang ada di Bandar Lampung, selanjutnya

diamatisatu per satu tanaman pepaya yang mempunyai karakter yang berbeda.

Dilakukan pengamatan struktur vegetatif dan struktur generatif terhadap

bahan yang diperoleh.Setelah itu bahan yang didapat akan diamati secara

deskriptif kuantitatif dengan mengamati karakter morfologibahan tersebut.

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel danfoto.

D. Cara Kerja Penelitian

1. Pengambilan Bahan

Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey secara langsung di 20

Kecamatan di Kota Madya Bandar Lampung. Desa yang dipilih adalah

tempat yang mewakili kecamatan diBandar Lampung secara

keseluruhan.Metode yang digunakan yaitu eksplorasidengan pengambilan

bahan yang dilakukan di semua Kecamatan. Setiap Kecamatana diamati

tanaman pepaya yang mempunyai karakter yang berbeda

2. Pengamatan Morfologi

Pengamatan yang dilakukan terhadap bahan yang diperoleh adalah

pengamatan struktur vegetatif dan struktur generatif. Pengamatan ini

dilakukan untuk mengetahui karakter morfologi dari tumbuhan pepaya.

17

a. Pengamatan Struktur Vegetatif

Morfologi Batang

Karakter morfologi batang yang diamati adalah tinggi batang dan

lingkar batang (dihitung mulai dari ketinggian 10 cm diatas

permukaan tanah, sampai pucuk).

Morfologi Daun

Daun diambil 2 helai yang diambil tangkai no 14 dan 15 dihitung

dari tunas awal. Karakter morfologi daun yang diamati meliputi

warna tangkai daun, panjang tangkai daun, panjang daun, lebar daun,

bentuk tepi daun, dan bentuk sinus pangkal daun.

b. Pengamatan Struktur Generatif

Morfologi Bunga

Diambil dari pohon yang memiliki bunga. Karakter morfologi

bunga yang diamati adalah panjang korola, jumlah korola, dan

panjang tangkai bunga.

Morfologi Buah

Untuk pengambilan sampel buah diambil 2 buah pepaya tertua dari

setiap tanaman, diambil buah dengah kondisi yang paling baik.

Karakter morfologi buah yang diamati meliputi adalah bentuk buah,

bentuk permukaan buah, panjang tangkai buah, berat buah, warna

kulit buah muda dan matang, bentuk rongga buah, diameter buah,

tebal daging buah, bentuk pangkal buah, dan bentuk ujung buah.

18

Morfologi biji

Karakter morfologi biji yang diamati warna biji, panjang biji, dan

diameter biji diambil dari buah yang sudah masak.

47

V. KESIMPULANDAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Didapat 18 aksesi pepaya yang diberi nama Pepaya bangkok 1 ♀, Pepaya

bangkok2 ♀, Pepaya bangkok sempurna, Pepaya bangkok ♂, Pepaya

California sempurna, Pepaya Thailand♀, Pepaya Tangkai ungu♀, Pepaya

Tangkai ungu♂, Pepaya daun jarak♀ , Pepaya daun jarak buah kecil ♀,

Pepaya daun jarak sempurna, Pepaya daun jarak ♂, Pepaya buah keriting

sempurna, Pepaya burung ♀, Aksesi 15Pepayasempurna,Aksesi 16Pepaya

♀, Aksesi 17Pepaya sempurna, dan Aksesi 18Pepaya ♀.

2. Aksesi 2 (Pepaya Bangkok 2 ♀)merupakan berat buah ukuran terberat

dari aksesi pepaya lainnya yaitu 2215gr, ukuran besar dan rasa yang

manis segar.Pepaya bangkok memiliki banyak keunggulan dari warana

yang menarik, rasa buah manis segar, ukuran buah memiliki bobot buah

dengan rata-rata diatas 1550 gr.

3. Aksesi 5 (Pepaya California sempurna) kultivar California memiliki

perbedaan dari daun pepaya lainya yaitu daun pepaya California memiliki

daun kuncung yang berada pada permukaan tulang daun.

48

B. SARAN

Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tanaman secara

anatomi dan fisiologi agar diperoleh informasi yang lebih lengkap, sehingga

nantinya dapat digunakan untuk menentukan kuantitas pepaya unggul yang

dapat ditanam di Bandar Lampung.

49

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2014. Lampung dalam Angka. Bandar

Lampung.

Balai Penelitian Tanaman Buah. 2001. Laporan Hasil Penelitian.

Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok.

Budiyanti, Tri, S. Purnomo, Karsinah, dan A. Wahyudi. 2005. Karakterisasi 88

Aksesi Pepaya Koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah. Buletin

Plasma Nutfah Vol.11 No.1 Th 2005. Balai Penelitian Tanaman Buah,

Solok. Halaman:21-27.

Barus, A. 2008. Agroteknologi Tanaman Buah-buahan. USU-Press. Medan.

Cronquist, A.1981. An Integrated System of Clasification of Flowering Plants.

Colombia University Press. New York.

Fardilawati N. 2008. Pengaruh Perbedaan Umur Pohon Induk Terhadap Karakter

Morfologi Tanaman, Kualitas, dan Produksi Buah Pepaya (Carica

papaya L.) [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

IBPGR. 1988. Descriptors for Papaya. International Board for Plant Genetic

Resources, Roma.

Maryati,S., E. Murniati, dan M. R. Suhartanto. 2005. Pengaruh Sarcotesta dan

Pengeringan Benih serta Perlakuan Pendahuluan terhadap Viabilitas

dan Dormansi Benih Pepaya (Carica papaya L.).Bul. Agron. (33) (2)

23 – 30.

Mentri Negara Riset dan Teknologi. 2011. Teknologi Tepat Guna Warintek

Budaya Pertanian Pepaya. Dalam ( http : www.

Iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&doc=2&dog=2a19). Diakses

Tanggal 9 Juli 2016. Pukul 15.31 WIB.

Nakasone, H. Y and R. E. Paull. 1998. Papaya, p. 239-269. In: Jeff Atherton and

Alun Rees (Eds). Tropical Fruits. CBA Internasional Publising.

London.

50

Nuswamarhaeni, Saptarini, D. Prihartini, dan E.P. Pohan. 1999. Mengenai Buah

Unggul Indonesia. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Rukmana, Rahmat. 2003. Pepaya Budidaya Dan Pasca Panen. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

Sankat, C.K. and R.Maharaj. 1997. Papaya.p.167-189. In S.K. Mitra

(Ed).Postharvest Physiology and Storage of Tropical and Subtropical

Fruits. Cab. International. USA.

Sujiprihati S dan Suketi K. 2009. Pepaya Unggul. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Sunarjono, H. H. 2000.Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tyas, WS. 2008. Evaluasi Keragaman Pepaya (Carica papaya L.) di enam lokasi

di Boyolali. Skripsi Strata I. Institut Pertanian Bogor.

Villegas. 1997. Carica papaya L. In Verheij, EWM & Coronel, RE (eds.) Plant

resources of Sount East Asia 2 : Edible fruits and nuts, Prosea

Foundation, pp. 125-31.

Warisno. 2003. Budidaya Pepaya: Kanisius. Yogyakarta.

Yustina,E. W. dan Farry,B. P.1993.Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar

Swadaya, Jakarta.