kajian interaksi obat pada ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan...

51
KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN RAWAT JALAN SINDROM KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-OKTOBER 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Priscilla Frihastie Setyawati NIM : 138114052 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hoangbao

Post on 17-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN RAWAT

JALAN SINDROM KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT PANTI

NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-OKTOBER 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Priscilla Frihastie Setyawati

NIM : 138114052

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

i

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN RAWAT

JALAN SINDROM KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT PANTI

NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-OKTOBER 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Priscilla Frihastie Setyawati

NIM : 138114052

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang telah memberi kekuatan

kepadaku.”

Filipi 4:13

“Aku memang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah mundur.”

- Abraham Lincoln

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang tidak henti menyertai dan memberkatiku

Mama, Kakak, Adik dan keluarga besar Faidiban yang tercinta

Sahabat dan teman-teman seperjuangan

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kajian

Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan Sindrom Koroner Akut di

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016” sebagai

slah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi di Fakultas Farmasi

Sanata Dharma Yogyakarta. Proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusun ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan, Kaprodi, dan Wakaprodi Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma yang telah membimbing dan memberi arahan selama penulis menjadi

mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

2. Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta yang telah memberikan izin

penelitian kepada penulis

3. Bagian Personalia, Farmasi, dan Rekam Medis Rumah Sakit Panti Nugroho

Yogyakarta yang telah banyak membantu selama proses pengambilan data

4. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si, Apt sebagai dosen pembimbing

utama yang telah membimbing selama proses penyusunan proposal dan

skripsi

5. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt dan Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini

6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Duta Wacana yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian ini dengan

memberikan ethical clearance

7. Keluarga : Orang tuaku Bapak Man Setyabudi dan terkhusus Ibu Ruth Harriet

Faidiban, kakak-kakakku Selvi Pritalia Setyanengsih dan Harsenna Adhyatma

Setyawan, serta adik-adikku Viona Angelica Faidiban, Arfachensis Airlangga

Faidiban dan Yustus Obed Azer Suebu; serta keluarga besar Faidiban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

viii

8. telah mendoakan, membimbing, memberi arahan, dukungan dan kasih sayang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ iv

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ vi

PRAKATA............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii

ARTI KATA/SINGKATAN................................................................................. xiii

ABSTRAK............................................................................................................ xiv

ABSTRACT............................................................................................................ xv

PENDAHULUAN................................................................................................. 1

METODE PENELITIAN...................................................................................... 2

A. Rancangan Penelitian.................................................................................. 2

B. Lokasi dan Subyek Penelitian..................................................................... 2

C. Definisi Operasional................................................................................... 3

D. Analisis Data............................................................................................... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................. 4

A. Karakteristik Pasien.................................................................................... 4

B. Gambaran Umum Peresepan Obat.............................................................. 5

C. Kajian Interaksi Obat.................................................................................. 6

KESIMPULAN..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13

LAMPIRAN.......................................................................................................... 16

BIOGRAFI............................................................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Perolehan Subyek Penelitian................................................... 2

Gambar 2. Alur Analisis Data............................................................................ 3

Gambar 3. Persentase Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan

SKA di RSPN Yogyakarta Periode januari-Oktober 2016............. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Pasien Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN

Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016........................................ 4

Tabel II. Gambaran Umum Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN

Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016........................................ 5

Tabel III. Interaksi Obat Berdasarkan Mekanisme Interaksi dan Kategori

Signifikansi Klinis Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di

RSPN Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016............................. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kerja Data Rekam Medik Pasien SKA di Rumah sakit

Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016......... 16

Lampiran 2. Tabel Kajian Interaksi Obat............................................................. 22

Lampiran 3. Surat Ethical Clearance................................................................... 30

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian......................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

xiii

ARTI KATA/SINGKATAN

AINS : Anti Inflamasi Non-Steroid

ACE-I :Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor

ARB : Angiotensin Receptor Blockers

CYP3A4 : Cytochrome P3A4

CYP450 : Cytochrome P450

HCT : Hydrochlorothiazide

ISDN : Isosorbid Dinitrat

ISMN : Isosorbid Mononitrat

JK : Jenis Kelamin

NSTEMI : Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction

OATP1B1 : Organic Anion-Transporting Polypeptides 1B1

OTC : Over-The-Counter

PJK : Penyakit Jantung Koroner

RSPN : Rumah Sakit Panti Nugroho

SKA : Sindrom Koroner Akut

STEMI : ST-Segment Elevation Myocardial Infarction

UA : Unstable Angina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

xiv

ABSTRAK

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah

kesehatan utama di negara maju maupun berkembang. Di Indonesia diprediksikan

pada tahun 2030 terjadi peningkatan hingga 23,3 juta kematian akibat penyakit

jantung koroner (PJK) dan stroke, dimana salah satu manifestasi klinis PJK adalah

sindrom koroner akut (SKA) yang pada tahun 2003 menyebabkan angka

perawatan rumah sakit sangat besar di Pusat Jantung Nasional. Pasien dengan

SKA biasanya juga mengalami penyakit penyerta, sehingga membutuhkan

berbagai macam obat dalam terapinya. Penggunaan berbagai macam obat ini

memungkinkan terjadinya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran umum peresepan, besar insidensi terjadinya interaksi obat

yang melibatkan obat kardiovaskular, dan interaksi obat terkait mekanisme

farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikansi klinis yang terjadi pada

pasien rawat jalan sindrom koroner akut di Rumah Sakit Panti Nugroho

Yogyakarta periode Januari-Oktober 2016. Penelitian ini termasuk penelitian

observasional deskriptif evaluatif dengan rancangan penelitian studi potong

lintang yang bersifat retrospektif, dimana data diambil berdasarkan rekam medik

pasien. Pengambilan subyek uji dilakukan secara populasi dan didapatkan 32

pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menemukan

28 pasien mengalami interaksi obat dengan mekanisme interaksi paling banyak

adalah farmakodinamik (46,9%) dan kategori signifikansi paling banyak adalah

signifikan/monitor secara ketat (75,0%).

Kata kunci: sindrom koroner akut, interaksi obat, farmakokinetik,

farmakodinamik, kategori signifikansi klinis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

xv

ABSTRACT

Cardiovascular disease is one of the major health problems in developed

and developing countries In Indonesia in 2030 predicted an increase of up to 23.3

million deaths caused coronary heart disease (CHD) and stroke, in which one of

the clinical manifestations of coronary heart disease is acute coronary syndromes

(ACS), which in 2003 led to the numbers of hospital treatment is very big in

National Heart Center . Patients with acute coronary syndrome usually have

comorbidities, thus requiring a variety of drugs in therapy. The use of a variety of

drugs allows drug interactions. The purpose of this study was to describe the

prescription, the incidence of drug interactions involving cardiovascular drugs,

and drug interactions related to the mechanism of pharmacodynamic,

pharmacokinetic, and clinical significance categories that occurred in outpatients

with acute coronary syndromes in Hospital Panti Nugroho Yogyakarta period

January-October 2016. This study was an observational study with the evaluative

descriptive cross-sectional study design and retrospective, in which the data is

taken based patient medical record. Intake of test subjects conducted in

populations and found 32 patients who met the inclusion and exclusion criteria.

The study found 28 patients have drug interactions with the most mechanisms of

interaction is pharmacodynamic (46.9%) and the most clinical significance

categories is significant / monitor closely (75.0%).

Keywords: acute coronary syndrome, drug interactions, pharmacokinetics,

pharmacodynamics, clinical significance category

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

1

PENDAHULUAN

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah kesehatan

utama di dunia. Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia (2014) pada tahun 2030

diperkirakan penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke

akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian. Salah satu manifestasi klinis PJK

adalah sindrom koroner akut (SKA), yang mana pada tahun 2003 menyebabkan angka

perawatan rumah sakit sangat besar di Pusat Jantung Nasional (Depkes, 2006).Sindrom

koroner akut (SKA) disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen

miokard. Sindrom koroner akut diklasifikasikan sesuai dengan perubahan

elektrokardiografi, yaitu STEMI, NSTEMI dan angina tidak stabil/UA (Dipiro, 2011).

Pasien dengan SKA biasanya mengalami penyakit penyerta yang dapat dinilai dari

faktor risikonya, sehingga membutuhkan berbagai macam obat dalam terapinya dan

meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat. Sejumlah faktor risiko yang

bertanggung jawab adalah usia, jenis kelamin laki-laki, hipertensi, penggunaan tembakau,

diabetes mellitus, obesitas, dan dislipidemia (Dipiro, 2011). Hasil penelitian Tumade et al

pada tahun 2016 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang menggunakan 126

sampel, faktor risiko yang paling mempengaruhi insiden SKA adalah hipertensi kemudian

diikuti oleh diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas, dan merokok. Selain faktor risiko,

pasien SKA menurut PERKI (2015) baik STEMI maupun NSTEMI/UA mendapatkan

manajemen jangka panjang lebih dari satu obat, yaitu golongan antiplatelet, penghambat

ADP, statin, penyekat beta, ACE-I/ARB, dan antagonis aldosteron.

Rumah Sakit Panti Nugroho (RSPN) adalah rumah sakit swasta kelas D. Rumah

sakit ini bersifat transisi dengan kemampuan memberikan pelayanan kedokteran umum dan

gigi, juga menampung rujukan yang berasal dari puskesmas. RSPN menjadi sarana layanan

kesehatan yang membantu masyarakat sekitar, untuk itu setiap pelayanan yang diberikan

menjadi sangat penting untukdimaksimalkan terutama untuk penyakit-penyakit yang

membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat, misal penyakit jantung dan stroke.

Penelitian di rumah sakit ini bertujuan untuk membantu pihak RSPN dalam hal

penanganan interaksi obat terutama untuk pasien rawat jalan.

Penanganan interaksi obat pada peresepan rawat jalan sangat diperlukan, dimana

pasien hanya dapat dipantau saat kembali ke rumah sakit untuk konsultasi atau adanya

kekambuhan, sehingga sebisa mungkin apoteker diharapkan meminimalkan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

2

interaksi obat. Dari hasil penelitian Rahmawati et al (2006), secara umum terdapat 59%

pasien rawat inap dan 69% pasien rawat jalan yang mengalami interaksi obat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum peresepan

(jumlah, jenis, dan golongan obat kardiovaskular), besar insidensi terjadinya interaksi obat

antara obat kardiovaskular dengan obat kardiovaskular atau dengan obat lain, dan juga

interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori

signifikansi klinispada pasien rawat jalan SKA di (RSPN) Yogyakarta periode Januari-

Oktober 2016.

METODE

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional deskriptif evaluatif dengan

rancangan penelitian studi potong lintang yang bersifat retrospektif. Data diambil

berdasarkan rekam medik pasien dan dikaji interaksi yang terjadi (terkait mekanisme

farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikansi klinis) secara teoritis

berdasarkan pustaka.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di RSPN Yogyakarta. Jumlah subyek yang diperoleh adalah

32 pasien sesuai jumlah populasi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu : pasien rawat

jalan dengan SKA di RSPN Yogyakarta yang menerima obat kardiovaskular dengan obat

kardiovaskular atau dengan obat lain pada periode Januari-Oktober 2016. Kriteria eksklusi,

yaitu rekam medik yang tidak lengkap.

Gambar 1. Alur Perolehan Subyek Penelitian

115 pasien dengan diagnosis SKA periode Januari-Oktober 2016

Subyek penelitian sebanyak 32 orang

Eksklusi

- data rekam medik tidak lengkap : 83 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

3

C. Definisi Operasional

1. Pasien SKA pada penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis keluar sindrom koroner

akut dengan atau tanpa faktor risiko dan menjalani rawat jalan di RSPN Yogyakarta

periode Januari-Oktober 2016 yang diketahui berdasarkan rekam medik pasien.

2. Gambaran umum peresepan obat kardiovaskular dan obat lain meliputi jumlah, jenis,

dan golongan obat kardiovaskular yang digunakan. Jumlah obat merupakan banyaknya

obat yang diterima pasien SKA saat menjalani pengobatan. Jenis obat merupakan nama

generik obat. Golongan obat merupakan kelompok obat yang diberikan kepada pasien

SKA. Diambil data peresepan paling baru pada rekam medik.

3. Interaksi obat adalah pemberian terapi berupa 2 atau lebih jenis obat secara bersamaan

yang dapat menghasilkan efek diinginkan ataupun tidak diinginkan. Interaksi obat yang

diteliti adalah interaksi obat terkait mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik yang

dikaji secara teoritis berdasarkan pustaka yaituMedscape Drug Interaction Checker

(Medscape, 2016) dan didukung literatur lain.

4. Kategori signifikansi klinis interaksi obat adalah penggolongan tingkat interaksi obat

menurut akibat yang ditimbulkan dikaji secara teoritis dengan mengacu pada Medscape

Drug Interaction Checker (Medscape, 2016).

5. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)adalah sebuah sistem informasi

yang terintegrasi untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit (pelayanan

diagnosis dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi,

penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan

pengendalian oleh manajemen.Peneliti mengambil data rekam medis pasien rawat jalan,

yaitu identitas pasien, tanggal periksa, diagnosis penyakit dan salinan resep obat pada

pasien.

D. Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dari rekam medis pasien SKA sesuai

kriteria inklusi dan eksklusi, data peresepan masing-masing pasien dianalisis interaksinya

dengan Medscape Drug Interaction Checker, kemudian interaksi dikelompokkan

berdasarkan mekanisme interaksi (farmakodinamik, farmakokinetik dan unknown) dan

kategori signifikansi klinis yang diolah dengan metode statistika deskriptif, dihitung

persentasenya, dan disajikan dalam bentuk tabel/diagram. Pengevaluasian interaksi obat

yang terjadi dilakukan dengan literatur-literatur pendukung seperti buku dan juga jurnal

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien

Tabel I. Karakteristik Pasien Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN Yogyakarta

Periode Januari-Oktober 2016

No Karakteristik

Pasien Parameter

Pasien (n = 32)

n %

1. Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

20

12

62,5

37,5

2. Usia

<30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

51-60 tahun

61-70 tahun

71-80 tahun

>80 tahun

0

0

2

13

8

8

1

0

0

6,3

40,6

25,0

25,0

3,1

Pada distribusi jenis kelamin diketahui pasien laki-laki memiliki prevalensi yang

lebih besar dibanding pasien perempuan. Hasil ini sesuai dengan teori dari PERKI (2015)

dan Dipiro (2011), dimana diagnosis SKA lebih kuat jika ditemukan pada pria yang juga

merupakan salah satu faktor risiko yang bertanggung jawab. Wanita dengan SKA juga

lebih sering mengalami nyeri punggung, dispnea, lemah, mual dan muntah dibanding laki-

laki yang lebih sering mengalami nyeri dada, dimana nyeri dada merupakan simptom yang

paling sering dilaporkan untuk SKA. Wanita lebih sering mengalami SKA atipikal yang

dapat dihubungkan dengan penyakit yang tidak terdiagnosia atau salah diagnosia (Devon et

al, 2008). Hasil penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menunjukkan kasus

SKA dengan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 56,7% dan perempuan sebanyak

43,3%, persentase yang lebih tinggi pada laki-laki dapat disebabkan karena kebiasaan

merokok (Itrasari, 2015). Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa persentase pasien

SKA laki-laki di daerah Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Pada distribusi umur diketahui pada usia 41-80 tahun memiliki prevalensi yang

besar. Hasil penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menunjukkan pasien SKA

pada usia 20-40 tahun terdapat 20% dan usia 41-65 tahun terdapat 80% (Itrasari, 2015)

Faktor risiko pada penelitian ini paling banyak adalah dislipidemia (7 pasien),

kemudian diikuti oleh hipertensi (6 pasien) dan diabetes mellitus (5 kasus), sedangkan

faktor risiko merokok tidak dapat diketahui karena tidak tercantum dalam rekam medik

pasien. Hal ini cukup mendukung teori mengenai faktor risiko yang bertanggung jawab

atas kejadian SKA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

5

B. Gambaran Umum Peresepan Obat

Tabel II. Gambaran Umum Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN Yogyakarta

Periode Januari-Oktober 2016

No Gambaran Umum Peresepan Parameter Pasien (n=32)

%

1. Jumlah obat kardiovaskular

2-3 obat

4-6 obat

7-9 obat

0

65,6

34,4

2. Golongan obat kardiovaskular

Nitrat

Asam asetilsalisilat

Diuretik loop

Diuretik thiazide

ACEi

ARB

CCB

β-blocker

Kerja sentral

Thienopyridine

Nattokinase

Statin

Fibrat

56,3

75,0

28,1

3,1

12,5

53,1

9,4

37,5

3,1

68,8

6,3

75,0

6,3

3. Jenis obat kardiovaskular

ISDN

ISMN

Asam asetilsalisilat

Furosemid

HCT

Captopril

Ramipril

Candesartan

Valsartan

Amlodipin

Bisoprolol

Clonidine

Clopidopgrel

Trobesco

Simvastatin

Atorvastatin

Rosuvastatin

Fenofibrat

Gemfibrozil

53,1

3,1

75,0

28,1

3,1

9,4

3,1

18,8

34,4

9,4

37,5

3,1

68,8

6,3

12,5

59,4

3,1

3,1

3,1

1. Jumlah obat yang digunakan

Pada pengobatan pasien SKA di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta, pasien

mendapatkan lebih dari satu obat sehingga memungkinkan terjadinya interaksi obat.

Manajemen jangka panjang dan pencegahan sekunder baik UA/NSTEMI atau STEMI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

6

menurut PERKI (2015) pasien mendapat beberapa macam obat, yaitu antiplatelet,

penghambat reseptor ADP, statin, penyekat beta, ACE-I/ARB, dan antagonis aldosteron.

Jumlah obat yang lebih dari 1 juga dapat terkait dengan faktor risiko pasien

dengan penyakit jantung, dimana selain mengobati penyakit utama pasien memerlukan

pengobatan untuk faktor risiko yang terdiagnosis. Faktor risiko yang bertanggung jawab

adalah usia, jenis kelamin laki-laki, hipertensi, penggunaan tembakau, diabetes mellitus,

obesitas, dan dislipidemia (Dipiro, 2011). Jumlah obat yang semakin banyak juga

meningkatkan dihubungkan dengan terjadinya interaksi obat, dimana pada peneltian ini

terbukti bahwa untuk kelompok jumlah 7-9 obat semuanya mengalami interaksi obat.

2. Golongan obat

Terdapat 11 macam golongan obat kardiovaskular yang diberikan kepada pasien

SKA di Instalasi rawat Jalan RSPN Yogyakartaperiode Januari-Oktober 2016 dengan

rincian pada tabel II(terlampir). Golongan obat kardiovaskular yang paling banyak

digunakan adalah asam asetilsalisilat (75,0%), statin (75,0%), dan thienopyridine(68,8%).

Hal ini sejalan dengan manajemen jangka panjang yang direkomendasikan oleh

PERKI (2015) baik untuk UA/NSTEMI atauSTEMI, yaitu aspirin (asam asetilsalisilat) yang

diberikan seumur hidup dan disarankan untuk diberikan bersama dengan clopidogrel dan

statin dosis tinggi yang diberikan sejak awal untuk menurukan kolesterol LDL<70 mg/dL.

Obat-obat golongan ini juga memegang peranan pada terjadinya interaksi obat dan dari

hasil penelitian asam asetilsalisilat-klopidogrel merupakan interaksi yang paling banyak

terjadi.

3. Jenis obat

Terdapat 19 jenis obatkardiovaskular yang diberikan kepada pasien SKA di

instalasi rawat jalan RSPN periode Januari-Oktober 2016. Jenis obat kardiovaskular yang

paling sering diresepkan adalah asam asetilsalisilat, (75%), clopidogrel (68,8%), dan

simvastatin (59,4%). Jenis obat yang sering diresepkan merupakan jenis dari golongan obat

yang mempunyai persentase besar, sehingga dapat dikatakan sesuai.

C. Kajian Interaksi Obat

Interaksi obat pada data rekam medis yang diambil di instalasi rawat jalan RSPN

diidentifkasi menggunakan medscape drug interaction checker. Dari 32 pasien SKA,

terdapat 28 pasien (87,5%) yang mengalami interaksi obat dan 4 pasien (12,5%) yang tidak

mengalami interaksi obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

7

Penelitian yang dilakukan oleh Patel et al (2014) pada instalasi rawat jalan rumah

sakit pendidikan di India pada pasien dengan penyakit komorbiditas menunjukkan terdapat

83,42% peresepan pasien dengan potensi interaksi obat. Studi lain yang dilakukan oleh

Chelkeba et al (2013) pada pasien rawat jalan yang menerima obat kardiovaskular

menunjukkan dari 332 pasien terdapat 241 pasien (72,6%) memiliki potensi interaksi obat.

Gambar 2. Persentase Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN

Yogyakarta Periode Januari-Oktober 2016

Dapat dilihat pada tabel III bahwa terjadi interaksi obat kardiovaskular dengan

obat kardiovaskular lebih besar, yaitu sebanyak 18 kasus (56,3%) dibandingkan dengan

interaksi obat kardiovaskular dengan obat lain yaitu sebanyak 10 kasus (31,3%). Hal ini

dapat dikarenakan pada peresepan pasien sebagian besar merupakan obat kardiovaskular,

dan persentasi obat lain yang sedikit.

Data jumlah jenis interaksi berdasarkan mekanisme interaksi obat disajikan pada

tabel III di bawah, dengan jenis interaksi yang paling banyak terjadi adalah interaksi

dengan mekanisme farmakodinamik, yaitu15 kasus (46,9%), kemudian diikuti dengan

mekanisme farmakokinetik 7 kasus (21,9%) danmekanisme yang tidak diketahui 6 kasus

(18,8%). Farmakokinetik adalah tentang pengaruh tubuh terhadap obat, dimana interaksi

terjadi saat satu obat mempengaruhi konsentrasi dari obat lain dengan akibat klinis.

Farmakodinamik adalah tentang pengaruh obat terhadap tubuh, dimana interaksi ini terjadi

antara kedua obat dengan meningkatkan atau menurunkan efek (Snyder, 2012). Hasil

penelitian Patel et al (2014) menunjukkan adanya interaksi obat yang jika diklasifikasikan

berdasarkan mekanisme farmakokinetik sebesar 26,76%, farmakodinamik sebesar 68,92%,

dan mekanisme tidak diketahui sebesar 4,30% dari 2066 potensi interaksi obat yang

tercatat.

87,5%

12,5% mengalamiinteraksi obat

tidakmengalamiinteraksi obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

8

Tabel III. Interaksi Obat Berdasarkan Mekanisme Interaksi dan Kategori Signifikansi

Klinis Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan SKA di RSPN Yogyakarta Periode

Januari-Oktober 2016

Mekanisme

Interaksi

Obat A Obat B Pasien

(n = 32)

Kategori

Signifikansi

Klinis

Interaksi

diinginkan

(Y/T)** %

Farmakokinetik

(21,9%)

Amlodipin Simvastatin 6,3 Serius T

Atorvastatin Valsartan 6,3 Signifikan Y

Gemfibrozil Valsartan 3,1 Signifikan T

Simvastatin Valsartan 15,6 Signifikan Y

Asam

asetilsalisilat

Glimepiride 3,1 Signifikan Y

Clopidogrel Lansoprazole 3,1 Signifikan Y

Gemfibrozil Glimepiride 3,1 Signifikan T

Farmakodinamik

(46,9%)

Asam

asetilsalisilat

Bisoprolol 34,4 Signifikan T

Asam

asetilsalisilat

Candesartan 12,5 Signifikan T

Asam

asetilsalisilat

Captopril 6,3 Signifikan T

Asam

asetilsalisilat

Clopidogrel 46,9 Signifikan Y

Asam

asetilsalisilat

Furosemide 21,9 Signifikan T

Asam

asetilsalisilat

Ramipril 3,1 Signifikan T

Asam

asetilsalisilat

Valsartan 28,1 Signifikan T

Bisoprolol Candesartan 9,4 Signifikan Y

Bisoprolol Valsartan 18,8 Signifikan Y

Captopril Furosemide 6,3 Signifikan Y

Asam

asetilsalisilat

Insulin

aspart

3,1 Minor Y

Bisoprolol Ketorolac 3,1 Signifikan T

Candesartan Ketorolac 3,1 Signifikan T

Clopidogrel Ketorolac 3,1 Signifikan Y

Furosemid Metformin 3,1 Minor Y

Unknown

(18,8%)

Bisoprolol Furosemide 9,4 Signifikan T

Bisoprolol HCT 3,1 Signifikan T

Furosemid Valsartan 12,5 Signifikan Y

HCT Valsartan 3,1 Signifikan Y

Captopril Allopurinol 6,3 Serius T

Clopidogrel Cormega 3,1 Signifikan Y

*warna merah mewakili interaksi antara obat kardiovaskular dengan obat lain

**Y : Iya; T : Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

9

Kategori signifikansi klinis menurut Medscape (2016) adalah serius, monitor

closely/signifikan, dan minor. Kategori signifikansi klinis yang diacu adalah kategori

signifikansi klinis berdasarkan tingkat keparahan interaksi, hal ini penting terutama dalam

menilai risiko dan benefit dari terapi. Tingkat keparahan mayor/serius mempunyai efek

yang berpotensi mengancam nyawa/mampu menyebabkan kerusakan permanen. Tingkat

keparahan moderat/signifikan mempunyai efek yang mungkin dapat menyebabkan

penurunan status klinis pasien, dimana terapi tambahan, rawat inap mungkin dibutuhkan.

Tingkat keparahan minor mempunyai efek yang yang biasanya ringan; akibat mungkin

mengganggu atau tidak terlihat tapi secara signifikan tidak berdampak pada outcome

terapi, sehingga terapi tambahan tidak diperlukan (Tatro, 2007). Berdasarkan tabel III di

atas, jumlah kategori signifikansi yang paling besar adalah kategori signifikansi monitor

closely/signifikan sebanyak 24 interaksi (75,0%). Sedangkan untuk kategori signifikansi

serius sebesar 6,3% dan kategori signifikansi minor 6,3%. Penelitian yang dilakukan oleh

Chelkeba et al (2013) pada pasien rawat jalan yang menerima obat kardiovaskular juga

menunjukkan 67,3% merupakan kategori signifikansi moderat, diikuti dengan 29,6%

kategori signifikansi mayor, dan 3,1% kategori signifikansi minor.

Dalam penelitian ini juga didapatkan interaksi yang dimana efeknya diinginkan

untuk mengoptimalkan terapi, dan juga tidak diinginkan terkait efek samping interaksi

tersebut. Beberapa contoh interaksi yang diinginkan adalah asam asetilsalisilat dan

clopidogrel yang menurut penelitian Fares et al (2008) memiliki efek yang lebih superior

dibanding pemberian aspirin saja, namun dengan pengawasan ketat terhadap efek

perdarahan GI; kombinasi golongan statin (simvastatin, atorvastatin) dan ARB (valsartan)

menurut metaanalisis dari beberapa penelitian menunjukkan manfaat bagi pasien dengan

hipertensi, kadar kolesterol yang moderat, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan kejadian

kardiovaskular sebelumnya seperti stroke atau infark miokard (Nickenig, 2004); ARB dan

diuretik thiazid (hidroklorthiazid) walaupun keamanan yang sama dengan pemberian

valsartan saja, efek samping pusing lebih tinggi , namun hiperurisemia lebih rendah dengan

kombinasi ini (Abraham et al, 2015) dan dapat menurukan kadar diastolik hingga kurang

dari 90 mmHg (Skolnik et al, 2000); clopidogrel dan PPI (lansoprazole) harus diresepkan

pada pasien dengan risiko perdarahan GI yang berpengruh pada tingginya angka kematian

(Tarnawski, 2012). Beberapa interaksi obat yang tidak diinginkan adalah amlodipin dan

simvastatin karena adanya efek samping serius seperti rabdomiolisis (Drugs.com, 2017);

captopril dan allopurinol, dimana mekanisme interaksi tidak diketahui dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

10

menimbulkan efek samping seperti hipersensitivitas, anafilaksis dan sindrom Steven-

Jhonson (Medscape, 2016); kombinasi penyekat beta dan diuretik meningkatkan risiko

diabetes (Richards and Tobe, 2014); asam asetilsalisilat menurunkan efek obat

antihipertensi, namun pada penggunaannya hanya sedikit meningkatkan risiko hipertensi

(Bautista and Vera, 2010).

Pada tabel III diketahui bahwa interaksi yang paling sering terjadi adalah interaksi

antara asam asetilsalisilat-clopidogrel (46,9%). Interaksi antara asam asetilsalisilat dan

clopidogrel merupakan interaksi farmakodinamik sinergis yang signifikan (perlu monitor

secara ketat), dimana interaksi keduanya dapat menimbulkan perdarahan pada

gastrointestinal (Karalliede et al, 2010). Hal ini disebabkan mekanisme asam asetilsalisilat

menghambat secara ireversibel pembentukan tromboksan dari asam arakidonat dengan

menghambat COX-1 (Fares, 2008) dan mekanisme clopidorgelmenghambat reseptor ADP

yaitu P2Y12 secara ireversibel, sehingga reseptor tidak dapat menanggapi ADP

(Wijeyeratne dan Heptinstall, 2011). Tromboksan dan ADP merupakan agonis platelet

yang berfungsi untuk mengaktfikan reseptor platelet dan menyebabkan agregasi platelet

(Stalker et al, 2012).Interaksi yang saling meningkatkan efek ini secara klinis diinginkan,

hal didukung oleh pembandingan penelitian pada sebuah review jurnal oleh Fares (2008)

yang menyimpulkan bahwa kombinasi keduanya memiliki efek lebih superior

dibandingkan pemberian aspirin saja, namun dengan risiko perdarahaan. Manajemen yang

perlu dilakukan adalah sarankan pasien untuk melapor jika terdapat tanda-tanda perdarahan

gastrointestinal (Drugs.com, 2017) dan (Karalliede et al, 2010).

Diketahui juga bahwa terdapat 2 interaksi serius pada peresepan, yaitu interaksi

antara amlodipin-simvastatin dan captopril-allopurinol. Interaksi antara amlodipin dan

simvastatin merupakan interaksi farmakokinetik dengan kategori signifikansi serius dan

dapat menyebabkan, risiko miopati, termasuk rabdomiolisis (Drugs.com, 2017). Interaksi

terjadi pada fase metabolisme, dimana amlodipine mengganggu proses eliminasi statin

dengan menghambat CYP450 3A4, dimana simvastatin merupakan substratnya sehingga

kadar simvastatin meningkat (Cupp, 2012). Interaksi tidak diinginkan, karena dapat

menimbukan efek serius, namun penggunaan keduanya dibutuhkan dalam pengobatan

pasien sehingga manajemen yang perlu dilakukan adalah pemberian dosis simvastatin tidak

lebih dari 20 mg/hari saat dikombinasikan dengan amlodipin. Fluvastatin, pravastatin, dan

rosuvastatin lebih aman sebagai alternatif pada pasien yang menerima amlodipin, karena

tidak dimetabolisme oleh CYP450 3A4 (Drugs.com, 2017). Interaksi antara captopril dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

11

allopurinol merupakan interaksi dengan kategori signifikansi serius, namun tidak diketahui

mekanisme pasti interaksinya. Efek dari interaksi yang mungkin terjadi adalah reaksi

hipersensitivitas, anafilaksis, dan sindrom Stevens-Johnson (Medscape, 2016). Manajemen

yang perlu dilakukan jika terjadi manifestasi hipersensitifitas adalahpenghentian kedua

obat (Tatro, 2007), serta disarankan untuk monitoring jumlah sel darah putih secara berkala

(Drugs.com, 2017).

Menurut Mallet (2007), beberapa hal berikut dapat dipertimbangkan dalam

manajemen interaksi, yaitu mendokumentasikan secara lengkap riwayat pengobatan,

termasuk obat over-the-counter, suplemen kesehatan, alkohol, dan vitamin; meninjau

kembali pengobatan untuk memperbaharui kemungkinan terjadi interaksi obat; ketahui dan

dokumentasikan interaksi obat terbaru pada catatan kesehatan dengan rencana penanganan

dan follow-up; pantau efek tidak diinginkan dari potensi interaksi obat.Hasil sebuah

penelitian yang dilakukan Kafeel et al (2014) mengatakan bahwa mayoritas interaksi

(sekitar 17%) adalah mudah dihindari dengan memodifikasi dosis, pengecekan kembali

resep, dan apoteker diberikan kewenangan untuk melakukan intervensi yang diperlukan

dalam resep ketika diperlukan. Dalam sistem pelayanan kesehatan, upaya kolaboratif dari

penulis resep dan peracik sangat penting agar terapi bagi pasien bermanfaat.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Kajian Interaksi Obat Pasien Rawat

Jalan Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-

Oktober 2016” dapat disimpulkan bahwa:

1. Gambaran umum peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di RSPN

Yogyakarta meliputi persentase jumlah obat kardiovaskular paling banyak dalam

peresepan pasien adalah 4-6 obat sebesar 65,6%; tgolongan obat dan jenis obat

kardiovaskular yang paling banyak digunakan adalah asam asetilsalisilat (75,0%).

2. Persentase pasien rawat jalan sindrom koroner akut di RSPN Yogyakarta yang

mengalami interaksi obat adalah 87,5% (28 pasien).

3. Persentase interaksi obat:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

12

a. Terdapat 21,9% (7 kasus) interaksi obat dengan mekanisme farmakokinetik, 46,9%

(15 kasus) interaksi obat dengan mekanisme farmakodinamik, dan 18,8% (6 kasus)

dengan mekanisme yang tidak diketahui.

b. Terdapat 6,3% (2 kasus) interaksi obat dengan kategori signifikansi klinis serius,

75,0% (24 kasus) interaksi obat dengan kategori signifikansi klinis monitor

closely/signifikan, dan 6,3% (2 kasus) interaksi obat dengan kategori signifikansi

minor.

B. SARAN

Saran untuk pihak Rumah Sakit Panti Nugroho adalah data penelitian terkait

adanya interaksi obat agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi

terkait interaksi obat yang terjadi pada peresepan pasien, agar dapat menjadi sistem untuk

deteksi dini interaksi obat yang mungkin dapat membahayakan pasien.Saran untuk

penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian kajian interaksi obat secara

prospektif pada peresepan pasien sindrom koroner akut atau penyakit kronis lainnya

disertai wawancara terkait terapi yang diberikan oleh dokter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

13

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, J.A., 2010.Drug Interaction and Pharmacist.J Young Pharm. 2(3):329.

Abraham, H. M. A., White, M. C., and White, W. B., 2015. The Comparative Efficacy and

Safety of the Angiotensin Receptor Blockers in the Management of Hypertension

and Other Cardiovascular Diseases. NIH-Drug Saf. 38(1):12.

Bag, S., Das, S., Bagchi, C., and tripathi, S. K., 2014.Letter to the Editor : Aspirin

Potentiates Blood Glucose Lowering Effect of Glimepiride-Pioglitazone

Combination In Streptozotocin-induced Diabetic Rats.Indian Journal of

Pharmacology. 562-563.

Bautista, L. E. And Vera, L. M., 2010. Antihypertensive Effects of Aspirin: What Is The

Evidence?. Springer Science Business Media, 12:281-289.

Baxter, K., 2010.Stockley’s Drug Interactions.9th Ed., London:Pharmaceutical Press.40,

999, 1123, 1320.

Chelkeba, L., Alemseged, F., and Bedada, W., 2013. Assessment Of Potential Drug-Drug

Interactions Among Outpatients Receiving Cardiovascular Medications At Jimma

University Specialized Hospital, South West Ethiopia.International Journal of Basic

& Clinical Pharmacology. 2(2):144-152.

Cupp, M., 2016. Clinically Significant Statin Drug Interactions.Pharmacist’s

Letter/Prescriber’s Letter Therapeutic Research Center, 4.

DeVon, H. A., Ryan, C. J., Ochs, A. L., and Shapiro, M., 2008. Symptoms Across The

Continuum of Acute Coronary Syndromes: Differences Between Women and Men.

NIH-American Journal of Critical Care. 17(1):14-25.

Dipiro, J.T., et al., 2011.Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach. 8th Edition,

United State of America: The McGraw-Hill Companies.241-242.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006.Pharmaceutical Care Untuk Pasien

Penyakit Jantung Koroner : Fokus Sindrom Koroner Akut.Jakarta: Ditjen Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan. 1, 9, 52-73.

Drugs.com, 2017. Drug Interactions Checker. Drugs.com (Online).

https://www.drugs.com/drug_interactions.php, accessed 7 January 2017.

Fares, R. R., Lansing, L. S., Gallati, C. A., and Mousa, S. A., 2008. Antiplatelet Therapy

With Clopidogrel And Aspirin In Vascular Diseases: Clinical Evidence For And

Against The Combination.Expert Opin Pharmacother. 9(3):277-386.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

14

FDA, 2012. Diovan HCT (Valsartan/Hydrochlorothiazide) Tablets, Safety Labeling

Changes Approved By FDA Center for Drug Evaluation and Research (CDER). FDA

(Online). http://www.fda.gov/Safety/MedWatch/SafetyInformation/ucm212125.htm

accessed 10 January 2017.

Itrasari, A., 2015. Hubungan Jenis Sindrom Koroner Akut Dengan Kualitas Hidup Aspek

Fisik Pasien Pasca Serangan Jantung Yang Dirawat Di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.Naskah Publikasi STIK ‘Aisyiyah Yogyakarta. 6-7

Kafeel, H., Rukh, R., Qamar, H., Bawany, J., Jamshed, M., Sheikh, R., Hanif, T., Bokhari,

U., Jawaid, W., Javed, Y. and Saleem, Y. M., 2014. Possibility of Drug-Drug

Interaction in Prescription Dispensed by Community and Hospital Pharmacy.

Pharmacology & Pharmacy. 5:401-407

Karalliedde, L., Clarke, S.F.J., Collignon, U., and Karalliedde, J., 2010.Adverse Drug

Interactions: A Handbook for Prescribers. London: Hodder Education. 44, 46, 48,

55, 56, 58,95,116, 124, 652.

Kementrian Kesehatan RI, 2014.Profil Kesehatan Indonesia Tahun2013.Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.7-8.

Kementrian Kesehatan RI, 2014. Lingkungan Sehat Jantung Sehat.

http://www.depkes.go.id/article/view/201410080002/lingkungan-sehat-jantung-

sehat.html#sthash.yiCHK4gx.dpuf accessed 14 March 2016.

Mallet, L., Spinewine, A., and Huang, A., 2007. The Challenge Of Managing Drug

Interactions In Elderly People. Lancet. 370:185-191.

Medscape, 2016. Drug Interaction Checker, Medscape (Online).

http://reference.medscape.com/drug-interactionchecker accessed 26 December 2016.

Nickenig, G., 2004. Should Angitensin II Receptor Blockers and Statins Be

Combined.Circulation American Heart Association. 1013-1020.

Patel, P. S., Rana, D. A., Suthar, J. V., Malhotra, S. D., Patel, V. J., 2014.A Study Of

Potential Adverse Drug-Drug Interactions Among Prescribed Drugs In Medicine

Outpatient Department Of A Tertiary Care Teaching Hospital.Journal of Basic and

Clinical Pharmacy. 5(2):44-48.

PERKI, 2015. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Edisi 4, Jakarta:

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 23-71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

15

Rahmawati, F., Handayani, R., dan Gosal, V., 2006. Kajian Retrospektif Interaksi Obat di

Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta. Majalah Farmasi Indonesia.

Yogyakarta. 178, 182.

Richards, T. R. And Tobe, S. T., 2014. Combining Other Antihypertensive Drugs With β-

Blockers in Hypertension: A Focus on safety and Tolerability. Canadian Journal of

Cardiology. 30:S42-S46.

Stalker, T. J., Newman, D. K., Ma, P., Wannemacher, K., M., and Brass, L. F., 2012.

Platelet Signaling. Handb Exp Pharmacol. 59-85

Skolnik, N.S., Beck, J.D., dan Clark, M., 2000. Combination Antihypertensive Drugs:

Recommendations for Use. Am Fam Physician., 61(10):3049-3056.

Snyder, B. D., Polasek, T. M., and Doogue, m. P., 2012. Drug Interaction: Principles and

Practice. Australian Prescriber.35(3):85-88.

Tarnawski, A. S., 2012. Clopidogrel and Proton Pump Inhibitors – Where Do We Stand In

2012?. World Journal of Gastroenterology. 18(18):2161-2171.

Tatro, David S., 2007.Drug Interaction Facts. United State of America: Wolters Kluwer

Health. 36.

Tumade, B., Jim, E. L., Joseph, V. F. F., 2016. Prevalensi Sindrom Koroner Akut di RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014.Jurnal

e-Clinic. Universitas Sam Ratulangi Manado. 4(1):229.

Wiggins, B. S., et al, 2016. Recommendations for Management of Clinically Significant

Drug-Drug Interactions With Statins and Select Agents Used in Patients With

Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the American Heart

Association. American Heart Association. 20.

Wijeyeratne, Y. D. And Heptinstall, S., 2011.Anti-Platelet Therapy: ADP Receptor

Antagonists. British Journal of Clinical Pharmacology.72(4):648.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

16

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

17

Lampiran 1. Lembar Kerja Data Rekam Medik Pasien SKA di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari-Oktober

2016

No Tgl

pengobatan

Umu

r JK Diagnosis Nama obat Aturan pakai

Jumlah

obat

Keterangan

data klinis

atau data

laboratorium

1

19/01/2016 73 L Post Stemi

Dislipidemia

Hiperuricemia

Clopidogrel 75 mg No. 30

Farmasal 100 mg

No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

ISDN 5 mg No. 30

Allopurinol 100 mg No. 30

1x1

1x1

1x1

1x1

1x1

5 -

2

02/02/2016 57 P Nstemi

Hipertensi

ISDN 5 mg No. 90

Aptor No. 30

Valisanbe 5 mg

No. 15

Simvastatin 10mg No. 30

Neurodex No. 30

3x1

1x1

1x1

1x1

1x1

5 -

3

15/03/2016 78 P Post Stemi Anteroseptal

Susp. KP

Furosemid No. 30

Kalipar No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 15

Valesco 80 mg

No. 30

ISDN 5 mg No. 15

Miniaspi 80 mg

No. 30

Astria No. 30

1x1

1x1

1x1/2

1x1

1x1

1x1

7 -

4 25/10/2016 65 L Post Stemi anteroseptal

Post Stroke

Candoten 16 mg

No. 45

½-0-1

1x1

7 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

18

Hiperuricemia

Dislipidemia

Acetosal 100 mg

No. 30

Trobesco

Astria No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 15

Allopurinol 300 mg No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

2x1

1x1

1x1/2

1x1

1x1

5

01/06/2016 76 L Stemi

HHD

Hipertensi

ISK

Valesco 160 mg

No. 60

Miniaspi 80 mg

No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Furosemid No. 15

Kalipar No. 15

Laxadin syr

Simvastatin 10 mg No. 30

2x1

1x1

1x1

½-0-0

1x1

1xCII

1x1

7 -

6

19/02/2016 51 L Post UAP Allopurinol 300 mg No. 14

Profibrate 300 mg No. 14

Qten 100 No. 14

Trobesco No. 30

1x1

1x1

1x1

2x1

4 TD : 130/80

7

16/09/2016 44 L Post Stemi Miniaspi 80 mg

No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 15

ISDN 5 mg No. 15

Astria No. 30

1x1

1x1

1x1

1x1/2

1x1

6 TD : 110/80

8 14/10/2016 57 L Post Stemi Anterior

HHD

Valesco 160mg

No. 30

1x1

1x1/2

6 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

19

MR Bisoprolol 5 mg

No. 15

Clopidogrel 75 mg No. 30

Atorvastatin 20 mg No. 30

HCT No. 30

ISDN 5 mg No. 30

1x1

1x1

1-0-0

9

14/10/2016 66 P Nstemi

Sindrom Metabolik

Neuropati DM

Metformin 500 mg No. 60

Gemfibrozil 300 mg

Valesco 80 mg No. 30

Amlodipin 5 mg

Glimepiride 3 mg

No. 30

Amitriptilin No. 15

2x1

1x1

1x1

1x1

1-0-0

1x1/2

6 TD : 140/80

GDS : 302

10

03/10/2016 59 L Post Stemi Inferior

Riw : VES Trigemini,

Dislipidemia

Aspilet 80 mg No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

ISDN 5 mg No. 30

1x1

1x1

1x1

4 TD : 130/80

11

06/10/2016 44 P Stemi

DM

Furosemid No. 30

Kalipar No. 30

Aspilet 80 mg No. 30

Clopidogrel No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

Novorapid 16unit

No. 5

Metformin 500 mg No. 60

1-0-0

1x1

1x1

1x1

X1

3x1

2x1

7 TD : 120/80

OT : 334

12

14/10/2016 61 L Post Stemi Anterior

CHF EC Susp IHD

Aspilet 80 mg No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 7

Atorvastatin 10 mg No. 30

Valesco 80 mg No. 30

1x1

1x1

1x1

1x1

2x1/2

1-0-0

8 TD : 120/80 >

150/90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

20

Furosemid No. 30

Kalipar No. 30

ISDN 5 mg No. 30

1x1

13

15/10/2016 64 P Post Stemi

Riw : AFRVR

Aspilet 80 mg No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

Bisoprolol 5 mg

No. 4

Furosemid No. 7

Kalipar No. 7

Simvastatin 10 mg No. 7

ISDN 5 mg No. 21

1x1

1x1

1x1/2

1-0-0

1x1

1x1

7 TD : 110/70

14

15/10/2016 57 L Riw :

NStemi

Dislipidemia

Hiperuricemia

Bisoprolol 5 mg

No. 8

Miniaspi 80 mg

No. 30

Simvastatin No. 30

Captopril 12,5 mg No. 30

Allopurinol 300 mg No. 30

1x1/4

1x1

1x1

2x1/2

1x1

5 TD : 120/80

Chol : 265

TG : 103

Urat : 5,9

15

31/10/2016 60 L Post Stemi

Nefrolithiasis sinistra

HHD

Dislipidemia

Hiperuricemia

Candoten 8 mg

No. 28

Bisoprolol 5 mg

No. 4

Atorvastatin 40 mg No. 14

Allopurinol 300 mg No. 14

Clopidogrel 75 mg No. 14

Ketorolac No. 14

ISDN 5 mg

2x1

1x1/4

1x1

1x1

1x1

2x1

(K/P) S.L

7 TD : 160/90

16

25/10/2016 58 L Post Stemi Aspilet 80 mg No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

Simvastatin 10 mg No. 7

Candoten 8 mg

1x1

1x1

1x1

2x1/2

6 TD : 100/70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

21

No. 7

Bisoprolol 5 mg

No. 2

ISDN 5 mg No. 10

1x1/4

(K/P) S.L

17

28/10/2016 58 L DM

Post Stemi

Aspilet 80 mg No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

Glimepiride 2 mg

No. 7

Metformin 500 mg No. 7

Simvastatin 10 mg No. 7

1x1

1x1

1-0-0

1x1

1x1

5 TD : 120/60

18

25/10/2016 68 L Post Stemi

Hiperuricemia

IHD

Allopurinol 100 mg No. 7

Sukralfat syr No. 1

Candoten 8 mg

No. 14

Lansoprazole 30 mg No. 7

ISDN 5 mg No. 21

Aspilet 80 mg No. 7

1x1

3xCI

2x1

1x1 (K/P)

1x1

6 TD : 130/70

19

11/08/2016 70 L CAD vd dgn LM

disease Post Stemi

Aspilet 81 mg No. 30

Clopidogrel No. 30

Atorvastatin 20 mg No. 60

Alprazolam 0,5 mg No. 15

Ramipril 5 mg No. 15

1x1

1x1

1x2

1x1

1x1/2

5 TD : 130/90

20

16/08/2016 77 L Post Stemi Anterior

Susp. Aneurisma

Ventrikel

Miniaspi 80 mg

No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

ISDN 5 mg No. 21

ISDM 5 mg No. 10

Simvastatin 20 mg No. 7

Allopurinol 300 mg No. 7

1x1

1x1

3x1

(K/P) S.L

1x1

1x1

6 TD : 120/70

21 26/09/2016 81 P Post Stemi

IHD

Miniaspi 80 mg

No. 30

1x1 pc

1x1 malam

6 TD : 160/80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

22

Dyspepsia Simvastatin 10 mg No. 30

Lansoprazole 30 mg No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 8

ISDN 5 mg No. 15

Valesco 80 mg No. 15

1x1

1x1/4

(K/P) S.L

1x40mg

22

05/10/2016 80 P Post Stemi anterior

Hipertensi

CHF EC Susp. OMI

Furosemid No. 30

Kalipar No. 30

Captopril 25 mg

No. 90

Clopidogrel 75 mg No. 30

Lansoprazole 30 mg No. 7

1-0-0

1x1

3x1

1x1

1x1 (diminum terus)

5 TD : 130/80

23

01/10/2016 76 P Post Stemi

HHD

IHD

Miniaspi 80 mg

No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Valesco 80 mg No. 60

Bisoprolol 5 mg

No. 8

ISDN 5 mg No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

Alprazolam 0,5 mg No. 7

1x1

1x1

2x1

1x1/4

(K/P) S.L

1x1 malam

1x1 malam

7 TD : 170/100

24

24/09/2016 67 L Post Stemi

DM

Hipertensi

Dislipidemia

Metformin 500 mg No. 28

Clopidogrel 75 mg No. 14

Laxadin

No. 1

Cormega No. 14

Crestor 20 mg No. 14

3x1

1x1

1xC2 (Bila susah BAB)

1x1

1x1

5 TD : 130/100

OT : 162

25

25/10/2016 58 L Post Stemi Aptor 100 mg No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

Candoten 8 mg

1x1

1x1

1x1

2x1/2

5 TD : 130/90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

23

No. 30

ISDN 5 mg No. 15

(K/P)

26

03/10/2016 65 P Post Stemi anterior

DM

Metformin 500 mg No. 30

Aspilet 80 mg No. 30

Valesco 80 mg

No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 8

1x1

1x1

1x1

1x1

1x1/4

5 TD : 130/90

GDS : 100

27

29/10/2016 80 L IHD

Post Stemi

Aspilet 80 mg No. 30

Bisoprolol 5 mg

No. 15

Clopidogrel 75 mg No. 30

ISDN 5 mg No. 21

Simvastatin 20 mg No. 30

Valesco 160 mg

No. 30

Laxadin

No. 1

Valisanbe 5 mg

No. 15

1x1

1x1/2

1x1

3x1 K/P (Bila nyeri

dada)

1x1

1x1 pagi

1xC1 (Bila susah BAB)

1x1 (Bila susah tidur)

malam

8 TD : 140/90

28

11/10/2016 52 L Post Stemi

HHD

Dislipidemia

Hiperuricemia

Furosemid No. 30

Kalipar No. 30

Miniaspi 80 mg

No. 30

Clopidogrel 75 mg No. 30

Captopril 25 mg

No. 90

Amlodipin 10 mg

No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

1-0-0

1x1

1x1

1x1

3x1

1x1

1x1 malam

1x1

1x1 malam

9 TD : 120/80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

24

Allopurinol 300 mg No. 30

Alprazolam 0,5 mg No. 7

29

24/10/2016 59 L Nstemi

Sinus Bradikardi

Aspilet 80 mg No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

Simvastatin 10 mg No. 7

ISDN 5 mg

Candoten 16 mg

No. 7

Alprazolam 0,5 mg No. 3

1x1

1x1

1x1

2x1/2

1x1

6 -

30

31/10/2016 58 P Hipertensi

Riwayat :

UAP

Susp. CA

Dislipidemia

Amlodipin 10 mg No. 30

Valesco 160 mg

No. 30

Clonidin 0,15 mg No. 60

Aspilet

No. 30

Simvastatin 10 mg No. 30

0-0-1 sore

1x1 pagi

2x1

1x1

1x1

5 TD : 130/80

Chol : 156

TG : 317

GDS : 85

31

12/04/2016 59 P Nstemi

DM

Hipertensi

Acarbose 50 mg

No. 14

Valesco 80mg No. 7

Furosemid No. 7

Kalipar

No. 7

Miniaspi 80 mg

No. 7

Clopidogrel 75 mg No. 7

Novomix No. 1

2x1

1x1

1-0-0

1x1

1x1

1x1

17-0-12

7 -

32

18/06/2016 76 P Anemia

Post Stemi

Biosanbe No. 15

Furosemid No. 15

Kalipar No. 15

Astria No. 15

1x1

1-0-0

1x1

1x1

4 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

25

Lampiran 2. Tabel Kajian Interaksi Obat

Obat A Obat B

Mekanisme

Interaksi Kategori

Signifikansi Mekanisme dan Efek Management

FK FD Un

Amlodipine Simvastatin √ Serius Risiko miopati, termasuk

rabdomiolisis (Drugs.com,

2017).

Pemberian dosis simvastatin tidak

lebih dari 20 mg/hari saat

dikombinasikan dengan amlodipin.

Fluvastatin, pravastatin, dan

rosuvastatin lebih aman sebagai

alternatif pada pasien yang menerima

amlodipin, karena tidak

dimetabolisme oleh CYP450 3A4

(Drugs.com, 2017).

Kaptopril Allopurinol √ Serius Reaksi hipersensitivitas,

anafilaksis, dan sindrom

Stevens-Johnson (Medscape,

2016).

Jika terjadi manifestasi

hipersensitifitas, hentikan kedua obat

(Tatro, 2007 hal.36)

Disarankan untuk monitoring WBC

secara berkala (Drugs.com, 2017)

Asam

asetilsalisilat

Bisoprolol √ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek bisoprolol

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis

(asam asetilsalisilat juga

menurunkan sintesis

prostaglandin). Penggunaan

bersama juga dapat

meningkatkan kalium dalam

darah (Medscape, 2016).

Monitoring tekanan darah setiap

minggu saat pemberian asam

asetilsalisilat dosis tinggi (Karalliede

et al, 2010).

Asam

asetilsalisilat

Kaptopril √ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek kaptopril

Perlu dilakukan monitoring tekanan

darah secara teratur dan pemantauan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

26

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis.

Keduanya juga saling

meningkatkan toksisitas dan

berdampak pada penurunan

fungsi renal (Medscape,

2016).

klinis lain yang sesuai seperti

penilaian fungsi ginjal setiap 3-6

minggu, dan lihat penurunan respon

ACEi saat aspirin diberikan >100

mg/hari (Karalliede et al, 2010).

Dosis terapi asam asetilsalisilat

terendah harus digunakan

(Drugs.com, 2017).

Asam

asetilsalisilat

Candesartan

(Candoten®

)

√ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek candesartan

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis.

Keduanya saling

meningkatkan toksisitas dan

berdampak pada penurunan

fungsi renal. Penggunaan

bersama juga dapat

meningkatkan kalium dalam

darah (Medscape, 2016).

Perlu dilakukan monitoring tekanan

darah secara teratur dan pemantauan

klinis lain yang sesuai seperti

penilaian fungsi ginjal secara berkala

hingga stabil (Karalliede et al, 2010).

Dosis terapi asam asetilsalisilat

terendah harus digunakan

(Drugs.com, 2017).

Asam

asetilsalisilat

Clopidogrel √ Signifikan Asam asetilsalisilat dan

clopidogrel saling

meningkatkan toksisitas

dengan mekanisme

farmakodinamik sinergis.

Risiko perdarahan GI

(Medscape, 2016).

Sarankan pasien untuk melapor jika

terdapat tanda-tanda perdarahan GI

(Drugs.com, 2017) dan (Karalliede et

al, 2010).

Asam

asetilsalisilat

Furosemide √ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek furosemide

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis

(asam asetilsalisilat juga

Tidak ada intervensi klinis umumnya

diperlukan, tetapi kemungkinan

interaksi potensial harus

dipertimbangkan pada pasien dengan

asites yang diobati dengan diureik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

27

menurunkan sintesis

prostaglandin). Penggunaan

bersama juga dapat

menurunkan kalium dalam

darah (Medscape, 2016).

Aspirin dapat mengurangi

efek diuretik dan

venodilation diproduksi oleh

furosemide. Kombinasi

aspirin dan furosemide dapat

meningkatkan risiko gagal

ginjal akut dan toksisitas

salisilat. Risiko ototoksisitas

dengan dosis tinggi salisilat

secara teori dapat meningkat

oleh diuretik loop (Baxter,

2010).

loop dan salisilat atau produk yang

berhubungan dengan salisilat

(Drugs.com 2017).

Asam

asetilsalisilat

Glimepiride √ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

meningkatkan efek

glimepiride dengan adanya

kompetisi dengan protein

dalam darah. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Bag

et al (2014) yang nyatakan

aspirin baik dosis rendah

(4,64 mg/kg setara 325

mg/hari) dan dosis rendah

diikuti dengan dosis tinggi

(14,29 mg/kg setara 1000

mg/hari) secara signifikan

meningkatkan potensi efek

Monitoring efek hipoglikemik dan

hindari asam asetilsalisilat dosis

tinggi (Karalliede et al, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

28

penurun kadar glukosa dari

kombinasi glimepiride-

pioglitazon.

Asam

asetilsalisilat

Ramipril √ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek ramipril

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis.

Keduanya saling

meningkatkan toksisitas dan

berdampak pada penurunan

fungsi renal (Medscape,

2016).

Perlu dilakukan monitoring tekanan

darah secara teratur dan pemantauan

klinis lain yang sesuai seperti

penilaian fungsi ginjal setiap 3-6

minggu, dan lihat penurunan respon

ACEi saat aspirin diberikan >100

mg/hari (Drugs.com, 2017) dan

(Karalliede et al, 2010).

Asam

asetilsalisilat

Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Asam asetilsalisilat dapat

menurunkan efek valsartan

dengan mekanisme

farmakodinamik antagonis.

Penggunaan bersama juga

dapat meningkatkan kalium

dalam darah (Medscae,

2016).

Keduanya saling meningkatkan

toksisitas dan berdampak pada

penurunan fungsi renal, sehingga

diperlukan monitoring tekanan darah

dan evaluasi fungsi ginjal hingga

stabil (Drugs.com, 2017) dan

(Karalliede et al, 2010).

Atorvastatin Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Atorvastatin meningkatkan

level atau efek dari valsartan.

Atorvastatin merupakan

inhibitor OATP1B1 dan

valsartan merupakan substrat

yang diuptake oleh

transporter OATP1B1.

Inhibitor OATP1B1 dapat

meningkatkan risiko miopati

(Medscape, 2016).

Meski terjadi perubahan secara

farmakokinetik, namun tidak

dianggap relevant secara klinis

(Baxter, 2010). Monitoring tekanan

darah.

Bisoprolol Candesartan √ Signifikan Bisoprolol dan candesartan Monitoring tekanan darah setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

29

(Candoten®

) berinteraksi secara

farmakodinamik sinergis dan

penggunaan secara

bersamaan dapat

meningkatkan kalium dalam

darah (Medscape, 2016).

minggu hingga stabil dan sarankan

pasien untuk melapor jika ada tanda-

tanda hipotensi (Karalliede et al,

2010).

Kombinasi ini berguna secara klinis

di sejumlah gangguan kardiovaskuler

(Baxter, 2010).

Bisoprolol Furosemide √ Signifikan Interaksi antara bisoprolol

dan furosemid tidak

diketahui. Penggunaan

bersama dapat meningkatkan

kalium dalam darah

(Medscape, 2016).

Pemantauan kadar kalium dalam

darah, dan tekanan darah

(Drugs.com, 2017).

Bisoprolol Ketorolac √ Signifikan Ketorolac dapat menurunkan

efek bisoprolol dengan

mekanisme farmakodinamik

antagonis (AINS juga

menurunkan sintesis

prostaglandin). Penggunaan

bersama dapat kadar kalium

dalam darah (Medscape,

2016).

Pengunaan jangka panjnag

(>1minggu) perlu dilakukan

monitoring tekanan darah

(Drugs.com, 2017) dan dosis

minimum asam asetilsalisilat harus

digunakan (Baxter, 2010).

Bisoprolol HCT √ Signifikan Interaksi antara bisoprolol

dan furosemid tidak

diketahui. Bisoprolol dapat

meningkatkan dan

hidroklorothiasid dapat

menurunkan menurunkan

kalium dalam darah

(Medscape, 2016).

Pemantauan kadar kalium serum,

tekanan darah, dan glukosa darah

direkomendasikan. Pasien harus

disarankan untuk mencari bantuan

medis jika mereka mengalami

pusing, kelemahan, pingsan, cepat

atau jantungtidak teratur detak, atau

hilangnya kontrol glukosa darah

(Drugs.com, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

30

Bisoprolol Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Bisoprolol dan valsartan

berinteraksi secara

farmakodinamik sinergis dan

penggunaan secara

bersamaan dapat

meningkatkan kalium dalam

darah (Medscape, 2016).

Monitoring tekanan darah setiap

minggu hingga stabil dan sarankan

pasien untuk melapor jika ada tanda-

tanda hipotensi (Karalliede et al,

2010).

Candesartan

(Candoten®

)

Ketorolac √ Signifikan Ketorolac menurunkan efek

candesartan dengan

mekanisme farmakodinamik

antagonis. Penggunaan

bersama juga dapat

meningkatkan kalium dalam

darah.

Keduanya saling meningkatkan

toksisitas dan berdampak pada

penurunan fungsi renal, sehingga

diperlukan monitoring tekanan darah

dan evaluasi fungsi ginjal

(Drugs.com, 2017).

Captopril Furosemide √ Signifikan Kaptopril dan furosemide

berinteraksi secara

farmakodinamik sinergis.

Pengunaan keduanya dapat

menimbulkan risiko hipotensi

akut dan ketidakmampuan

renal (Medscape, 2016)

Monitoring tekanan darah seminggu

sekali hingga stabil. Sarankan pasien

untuk melaporkan gejala hipotensi

(Karalliede et al, 2010).

Clopidogrel Cormega √ Signifikan Interaksi antara clopidogrel

dan cormega tidak diketahui.

Adanya risiko perdarahan

(Medscape, 2016)

Pengunaan harus disertai monitoring

karena adanya risiko perdarahan

(Medscape, 2016).

Clopidogrel Ketorolac √ Signifikan Clopidogrel dan ketorolac

berinteraksi secara

farmakodinamik sinergis.

Pengunaaan bersama dapat

menghambat agregasi platelet

(Medscape, 2016)

Penambahan dosis AINS harus

disertai dengan monitoring. Sarankan

untuk melapor jika terdapat tanda-

tanda perdarahan GI (Drugs.com,

2017) dan (Karalliede et al, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

31

Clopidogrel Lansoprazole √ Signifikan Clopidogrel dan lansoprazle

berinteraksi secara

farmakokinetik, dimana

lansoprazole menurunkan

efek clopidogrel dengan

mempengaruhi enzim

metabolisme CYP2C19 hati..

Pertimbangkan penggunaan terapi

supresi asam dengan H2 blocker saat

clopidogrel digunakan untuk

pencegahan PJK (Karalliede et al,

2010). Monitoring efek terapi

clopidogrel selama pemberian

bersama

Furosemide Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Penggunaan secara

bersamaan dapat menurunkan

kalium dalam darah

(Medscape, 2016).

Monitoring tekanan darah seminggu

sekali hingga stabil. Sarankan pasien

untuk melaporkan gejala hipotensi

(Karalliede et al, 2010).

Gemfibrozil Glimepiride √ Signifikan Gemfibrozil dapat

meningkatkan efek

glimepiride melalui

kompetisi dengan protein

dalam darah. Risiko

hipoglikemia dapat

meningkatkan risiko

hipoalbuminemia (Medscape,

2016).

Monitoring level glukosa darah

secara ketat (Karalliede et al, 2010).

Gemfibrozil Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Gemfibrozil meningkatkan

level/efek dari valsartan.

Gemfibrozil merupakan

inhibitor uptake hepatik

transporter OATP1B1 dan

valsartan merupakan substrat

dari uptake hepatik

transporter OATP1B1 di hati

(Medscape, 2016).

Monitoring tekanan darah.

HCT Valsartan √ Signifikan Valsartan dapat

meningkatkan dan

Monitoring fungsi renal, kadar

kalium, tekanan darah setiap minggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

32

(Valesco®) Hidroklorothiasid dapat

menurunkan menurunkan

kalium dalam darah

(Medscape, 2016).

hingga stabil, dan sarankan pasien

untuk melapor jika ada tanda-tada

hipotensi (FDA, 2012) dan

(Karalliede et al, 2010)

Simvastatin Valsartan

(Valesco®)

√ Signifikan Simvastatin meningkatkan

level atau efek dari valsartan.

Valsartan merupakan substrat

yang uptake oleh transporter

OATP1B1. Inhibitor

OATP1B1 dapat

meningkatkan risiko miopati

(Medscape, 2016).

Monitoring tekanan darah.

Pertimbangkan pemberian

simvastatin dosis rendah (Wiggins et

al, 2016).

Asam

asetilsalisilat

Insulin aspart

(Novorapid®)

√ Minor Aspirin meningkatkan efek

insulin aspart dengan

mekanisme farmakodinamik

sinergis. Interaksi

membutuhkan salisilat dosis

tinggi (Medscape, 2016).

-

Furosemid Metformin √ Minor Furosemide dapat

meningkatkan level

metformin dengan interaksi

yang tidak diketahui

(Medscape, 2016).

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

33

Lampiran 3. Surat Ethical Cleara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

34

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA ... - repository.usd.ac.id · kajian interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan sindrom koroner akut di rumah sakit panti nugroho yogyakarta periode

35

BIOGRAFI

Penulis bernama lengkap Priscilla Frihastie Setyawati,

lahir di Manokwari tanggal 26 Mei 1995 dan merupakan anak

ketiga dari enam bersaudara pasangan Man Setyabudi dan Ruth

Harriet Faidiban. Pendidikan penulis dimulai dari TK Santa Rita

Manokwari (2000-2001), kemudian dilanjutkan ke SD Negeri 01

Sanggeng Manokwari (2001-2007), SMP Negeri 01 Manokwari

(2007-2010), dan SMA Negeri 01 Manokwari (2010-2013).

Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013.

Selama masa studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis aktif

dalam beberapa kegiatan, seperti Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI) sebagai

anggota divisi dana dan usaha (2014), Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI) sebagai

koordinator divisi dana dan usaha (2015), Sanata Dharma Championship “Festival Sanata

Dharma” sebagai anggota divisi keamanan(2015), dan Pengabdian kepada Masyarakat

Program Unggulan “Edukasi dan Pemanfaatan TOGA untuk Swamedikasi di Kalangan

Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB-B) Tuna Rungu Dena Upakara dan Don Bosco Kab.

Wonosobo” sebagai anggota (2015). Penulis juga aktif dalam organisasi unit kegiatan

fakultas, seperti PMK Apostolos sebagai sie. Acara (periode 2014/2015), PMK Apostolos

sebagai ketua II (periode 2015/2016), dan Herbal Garden Team sebagai anggota

(2014/2015). Penulis juga mengambil bagian dalam seminar, seperti Seminar Nasional

“Herbal Medicine As Alternative And Complementary Treatment For Patient” sebagai

peserta (2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI