kajian ci
TRANSCRIPT
Landasan YuridisTap MPR tentang GBHN
a. GBHN tahun 1983: “…. perhatian khusus perlu diberika kepada anak-anak yangberbakat istimewa agar mereka dapat mengembangkan kemampuannyasecara maksimal”.
b. GBHN tahun 1988: “Anak didik berbakat istimewa perlu mendapat perhatiankhsus agar mereka dapat megembangkan kemampuan sesuai denganpertumbuhan pribadinya”.
c. GBHN tahun 1993: “peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luarbiasaperlu mendapat perhatian khsus agar dapat dipacu perkembangan prestasidan bakatnya”.
d. GBHN tahun 1998: “Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasamendapat perhatian dan pelajaran lebih khusus agar dapat dipacuperkembangan prestasi dan bakatnya tanpa mengganggu potensipeserta didiklainnya”.
e. GBHN tahun 1999: “… diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagamanpeserta didik…”.
Landasan YuridisUndang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 (Sisdiknas)
a. Pasal 8 ayat 2: warga negara yang meiliki kemampuandan kecerdasan luar biasa berhak memperolehpendidikan khusus
b. Pasal 24 ayat 1 dan 6 : setiap peserta didik pada satuanpendidikan berhak:ayat 1: ”mendapat perlakuan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya”ayat 6: ”menyelesaikan program pendidikan lebih awal
dari waktu yang ditentukan”
Landasan YuridisUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
a. Pasal 5 ayat 4: Warga negara yang memiliki potensi danbakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus
b. Pasal 12 ayat 1.b dan 1.f : Setiap peserta didik padasetiap satuan pendidikan berhak: mendapatkan layanan pendidikan sesuai bakat,
minat, dan kemampuannya menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing dan tidakmenyimpang dari ketentuan batas waktu yangditetapkan
Landasan YuridisKeputusan Mentri P dan K Nomor 0489/U/1992
untuk tingkat SMA
Pasal 16: ”Siswa yang memiliki bakat dan kecerdasanistimewa dapat menyelesaikan programbelajar lebih awal dari waktu yang ditetapkandengan ketentuan mengikuti pendidikan diSMU sekurangkurangnya dua tahun
Landasan TeoritisAcuan kecerdasan istimewa dan keberbakatan istimewa(Lewis Terman, 1992 dan Smith, 1978) terdiri dari
a. acuan unidimensional: hanya semata-matadidasarkan skor IQ (lebih dari 140)
b. acuan multidimensional: didasarkan pada IQ (diatas 125), kreativitas (CQ cukup), dan komitmenterhadap tugas (TQ baik)
Landasan TeoritisCiri siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewaa. lancar berbahasab. memiliki keingintahuan tinggic. kemampuan yang tinggi berpikir logis dan kritisd. mampu belajar mandirie. ulet dalam menghadapi kesulitanf. memiliki tujuan yang jelas dalam tindakannyag. cermat dan telitih. mampu berpikir dengan beberapa pemecahan masalahi. mintanya luasj. memiliki daya imajinasi tinggik. mudah dan cepat belajarl. mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapatm. mampu berkosentrasin. tidak perlu motivasi dari luar
Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewaadalah siswa dengan kriteria khusus yang berhakmendapat pelayanan pendidikan secara khususyang dilindungi oleh GBHN, Undang-Undang danperaturan Menteri Pendidikan
2. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewaberhak mendapat layanan pendidikan sesuaiminat, bakat, dan potensinya, serta kecepatanbelajarnya dalam program pendidikan khusus
Kesimpulan dan Rekomendasi3. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa pada
tingkat SMA dapat menyelesaikan program pendidikanlebih awal dari ketentuan yang berlaku. Untuk SMA(yaitu tiga tahun), dengan implikasi sebagai berikut:a. program pembelajaran kurang dari tiga tahun atau
enam semester, artinya dapat diselesaikan dalamjangka waktu lima atau empat semeter
b. mengikuti ujian lebih awal dari ketentuan yangberlaku, yaitu sebelum akhir semester enam
c. mengikuti ujian sekolah lebih awal yaitu sebelumakhir semester enam
Kesimpulan dan Rekomendasi4. Siswa berbakat istimewa dan cerdas istimewa berhak
mendapatkan muatan kurikulum khusus sebagai bentukdiversifikasi kurikulum sesuai dengan standar nasionalpendidikan.
5. Layanan pendidikan khusus bagi siswa berbakat istimewadan cerdas istimewa dapat dilaksanakan dalam programkelas akselerasi yang disesuaikan dengan keragamannyadengan diversifikasi, diantaranya:a. Pendidikan khusus atau sekolah khusus siswa cerdas
istimewab. kelas khusus misalnya dalam bentuk kelas akselerasic. pembelajaran khusus, misalnya melalui sistem kredit
dengan beban belajar (sks) lebih banyak
AKSELA : ADAPTASI (MAMPU BERADAPTASI)
K : KOMITMEN (MEMPUNYAI KOMITMEN)
S : SOSIALISASI (BERSOSIALISASI DENGAN BAIK)
E : EMOSI (MENGELOLA EMOSI)
L : LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)