kaji ulang indeks keamanan manusia indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/kajian...

20
Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013 Edy Prasetyono, Ph.D Riefqi Muna, Ph.D Mahmud Syaltout, Ph.D

Upload: voanh

Post on 30-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

Kaji UlangIndeks Keamanan Manusia

Indonesia 2013

Edy Prasetyono, Ph.DRiefqi Muna, Ph.D

Mahmud Syaltout, Ph.D

Page 2: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

2 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Daftar Isi

Halaman Sampul ................................................................................................ 1

Daftar Isi .............................................................................................................. 2

Daftar Tabel ........................................................................................................ 3

Daftar Bagan ....................................................................................................... 4

Pendahuluan ....................................................................................................... 5

Tujuan ................................................................................................................. 5

Definisi dan Konsep Keamanan Manusia ........................................................ 6

Kerangka Konseptual ........................................................................................ 10

Metodologi .......................................................................................................... 12

1. Pre-Factorial Analysis: Complex Network Analysis ............................. 12

2. Factorial Analysis .................................................................................... 13

3. Post Factorial Analysis: Concept Driven dan Data Driven................... 15

Indeks Keamanan Manusia Indonesia .............................................................. 16

Kesimpulan ......................................................................................................... 18

Daftar Pustaka .................................................................................................... 19

Page 3: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

3 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Daftar Tabel

Tabel 1.

Perbedaan Konsep Keamanan Tradisional dan Keamanan Manusia ............ 6

Tabel 2.

Perbandingan Sumber Ancaman berbagai Konsep Keamanan ..................... 7

Tabel 3.

Tipe Keamanan dalam Keamanan Manusia UNDP .......................................... 8

Tabel 4.

Konsep Keamanan Manusia UNDP ................................................................... 9

Tabel 5.

Prinsip Keamanan Manusia ............................................................................... 9

Tabel 6

Hasil Metode Perhitungan Indeks Keamanan Manusia Indonesia ................. 16

Tabel 7.

Indikator Keamanan Manusia Indonesia .......................................................... 17

Page 4: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

4 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Daftar Bagan

Bagan 1.

Gagasan Keamanan Manusia Indonesia .......................................................... 11

Bagan 2.

Tahap Perhitungan Keamanan Manusia .......................................................... 12

Page 5: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

5 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Pendahuluan

Dinamika internasional telah mendorong bagi perluasan pemaknaan keamanan

bukan hanya terfokus kepada keamanan negara namun mencakup keamanan

manusia. Keamanan manusia mencakup beberapa gagasan besar dengan aspek

yang sangat luas dan dimaknai secara berbeda baik secara konseptual maupun

perhitungan. Hal ini kemudian menghasilkan inisiatif bagi Badan Perancanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia untuk membentuk sebuah

indeks mengenai keamanan manusia Indonesia.

Ide dasar penyusunan indeks ini tidak lain adalah untuk memberikan gambaran

dari keamanan hidup manusia Indonesia dilihat dari berbagai aspek, variabel dan

indikator, dengan tidak melupakan tujuan keamanan manusia itu sendiri, yaitu ...to

safeguard the vital core of all human lives from critical pervasive threats, and to do

so without impeding long-term human flourishing.1

Tulisan ini merupakan hasil kaji ulang konsep dan metodologi dari studi inisiasi

mengenai Indeks Keamanan Manusia Indonesia.

Tujuan

Dalam penyusunan Indeks Keamanan Manusia Indonesia memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat keamanan manusia Indonesia pada berbagai

aspek/dimensinya.

2. Hasil dari Indeks KMI juga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan,

proyeksi, atau implementasi program pembangunan yang dibuat oleh

Bappenas pada berbagai daerah di Indonesia.

3. Indeks KMI dapat menjadi early warning systems dengan mengetahui resiko

dan kelemahan dari kondisi keamanan suatu wilayah yang dilihat secara

komprehensif.

1 Sabina Alkira, A Conceptual Framework for Human Security, CRISE Working Paper No. 2, Oxford: University of Oxford, 2002, hal. 2.

Page 6: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

6 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

4. Indeks KMI dapat menjadi decisions support system untuk membantu

pemerintah dalam pengambilan kebijakan dan perancanaan pembangunan

serta intervensi kebijakan dalam kondisi tertentu.

5. Menjadi barometer bagi pemerintah untuk menciptakan berlanjutnya pelayanan

negara untuk pembangunan, keamanan, perdamaian serta upaya untuk

menghindarkan dari resiko terjadinya konflik di masyarakat.

Definisi dan Konsep Keamanan Manusia

Konsep Keamanan Manusia yang digolongkan sebagai Keamanan Non-

Tradisional berbeda dengan Keamanan Tradisional yang seringkali dipahami

sebagai keamanan secara militer. Kelompok Tradisionalis dalam kajian keamanan

melihat konsep keamanan secara eksklusif dalam konteks militer dan negara-

sentris, menyamakan keamanan dengan isu-isu militer dan penggunaan kekuatan

(use of force). Salah satu definisi klasik keamanan menyebutkan bahwa “security is

a relative freedom from war, coupled with a relatively high expectation that defeat will

not be a consequence of any war that should occur”.2

Tabel 1. Perbedaan Konsep Keamanan Tradisional dan Keamanan Manusia

Penganut aliran Tradisionalis lain, mendefinisikan kajian keamanan sebagai

“the study of the threat, use and control of military force.”3 Lebih lanjut kajian

keamanan adalah kajian terhadap “the specific policies that states adopt in order to

2 Bellany, I, Towards a Theory of International Security, Political Studies, vol. 29, 1981, hal. 102. 3 Walt, S, The Renaissance of Security Studies, International Studies Quarterly, vol. 35, 1991, hal. 212.

Type of Security

Referent Responsibility Threats

Traditional The State Integrity of the StateInterstate wars, Nuclear

proliferations, Revolutions, Civil conflicts.

Human The Individual Integrity of the individual

Disease, Poverty, Naturaldisasters, Violence,

Landmines, Human rights abuses.

Page 7: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

7 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

prepare for, prevent, or engage in war.”4 Disini terlihat bahwa pandangan kelompok

Tradisionalis terhadap konsep keamanan adalah sangat negara-sentris dan

militeristik.

Pandangan kelompok Tradisionalis mendapat sanggahan dari pemikir-pemikir

lain yang kemudian disebut sebagai kelompok “wideners” dan “deepeners.”

Kelompok yang mendukung upaya widening-deepening, meskipun terdapat

perbedaan pendapat dalam kelompok itu sendiri, memiliki kesepakatan bahwa

konsep keamanan tidak seharusnya eksklusif hanya mencakup negara dan militer.

Disinilah konsep keamanan memiliki dimensi keamanan negara (state-security) serta

pada sisi lain kewajiban negara untuk mewujudkan keamanan manusia (human

security) sebagai bentuk dari peran dan tanggung jawab negara terhadap rakyatnya.

Tabel 2. Perbandingan Sumber Ancaman Berbagai Konsep Keamanan

Sumber: Sabina Alkira, A Conceptual Framework for Human Security, CRISE Working Paper No. 2,

Oxford: University of Oxford, 2002, Hal. 17.

UNDP mendefinisikan Keamanan Manusia sebagai,

“..first, safety from such chronic threats such as hunger, disease, and repression. And second, it means protection from sudden and hurtful disruptions in the patterns of daily life --- wether in homes, in jobs or in

4 Ibid, hal. 213.

Page 8: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

8 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

communities. Such threats can exist at all levels of national income and development.”5

Definisi lain mengenai Keamanan Manusia adalah,

Human security means safety for people from both violent and non-violent threats. It is a condition or state of being characterized by freedom from pervasive threats to people's rights, their safety, or even their lives.6

Dalam konsep Keamanan Manusia tersebut, terdapat 7 tipe/dimensi keamanan

sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Tipe Keamanan dalam Keamanan Manusia UNDP

UNDP menegaskan bahwa konsep Keamanan Manusia terdiri dari 3 konsep

penting yaitu: Freedom from fear, Freedom from want, dan Freedom to live in

dignity. 5 UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP), Human Development Report, New York: United Nations Development Programme (UNDP), 1994. 6 HUMAN SECURITY: SAFETY FOR PEOPLE IN A CHANGING WORLD, April 1999.

Type of Security Definition Threats

Economic SecurityAn assured basic income Poverty, unemployment,

indebtedness, lack of income

Food SecurityPhysical and economic access to basic food

Hungers, Famines, and the lack of physical and economic access to basic food

Health Security

Protection from diseases and unhealthy lifestyles

Inadequate healthcare, new and recurrent diseases including epidemics, and pandemics, poor nutrition, and unsafe lifestyles

Environmental Security Healthy physical environment Environmental degradations,

natural disasters, pollutions, and resource depletions

Personal Security

Security from physical violence From the state (torture), other states (wars), group of people (ethnic tension), individuals or gangs (crime), industrial, workplace, or traffic accidents

Community Security

Safe membership in the groups From the group (oppressive practices), between groups (ethnic violence), from dominant groups (e.g indigenous people vulnerability)

Political Security

Living in society that honors basic human rights

Political or state repression, including torture, disappearance, human rights violations, detentions and imprisonments

Page 9: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

9 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Tabel 4. Konsep Keamanan Manusia UNDP

Unit Keamanan Manusia PBB menjelaskan terdapat 5 prinsip dalam Keamanan

Manusia. Prinsip dasar ini untuk mengatasi perbedaan pemahaman mengenai

konsep keamanan di tiap negara, karena PBB menyadari bahwa ancaman

keamanan manusia di tiap negara akan berbeda. Prinsip dasar ini juga memberikan

panduan terhadap pencegahan, pemulihan dan penanganan terhadap ancaman

keamanan manusia.

Tabel 5. Prinsip Keamanan Manusia

HS Principle HS Approach

People-centered

● Inclusive and Participatory

● Considers individuals and communities in defining their needs vulnerabilities and in acting as active agents of change

● Collectively determines which insecurities to address and identifies the available resources including local assets and indigenous coping mechanisms

Multi-sectoral

● Addresses multi-sectorality by promoting dialogue among key actors from different sectors fields

● Helps to ensure coherrence and coordination across traditionally separate sectors fields

● Assesses positive and negative externalities of each response on the overall human security situation of the affected community (ies)

Comprehensive

● Holistic analysis: the seven security components of human security

● Addresses the wide spectrum of threats, vulnerabilities, and capacities

● Analysis of actors and sectors not previously considered relevant to the success of a policy programme project

Page 10: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

10 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

● Develops multi-sectoral multi-actor responses

Context-specific

● Requires in-depth analysis of the targeted situation

● Focuses on a core set of freedoms and rights under threat in a given situation

● Identifies the concrete needs of the affected community (ies) and enables the development of more appropriate solutions that are embedded in local realities, capacities, and coping mechanisms

● Take into account local, national, regional, and global dimensions and their impact on the targeted situation

Prevention-oriented

● Identifies risks, threats and hazards, and addresses their root causes

● Focuses on preventative responses through a protection and empowerment framework

Sumber: Human Security Unit, Human Security in Theory and Practice, Application of the Human Security Concept and the United Nations Trust Fund for Human Security, Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, United Nations, 2009, hal. 12.

Kerangka Konseptual

Perbedaan pandangan dan pemahaman tentang konsep Keamanan Manusia

ditunjukkan dari perdebatan antara tiga gagasan besar yaitu gagasan UNDP,

gagasan Pemerintah Kanada, dan gagasan Asia/Jepang. Gagasan UNDP tertuang

dalam laporan di tahun 1994, yang mencakup 7 tipe atau dimensi keamanan.

Gagasan UNDP dengan demikian secara langsung mengaitkan keamanan manusia

dengan hak asasi manusia dan hukum humaniter.

Gagasan Kanada merupakan salah satu kritik terhadap gagasan UNDP

mengenai konsep keamanan manusia yang dianggap terlalu luas dan hanya

mengaitkan dengan dampak negatif pembangunan dan keterbelakangan. UNDP

mengabaikan “human insecurity resulting from violent conflict”. Kritik senada juga

dikemukakan oleh Norwegia. Menurut Kanada, keamanan manusia adalah

keamanan manusia yang doktrinnya didasarkan pada Piagam PBB, Deklarasi

Universal tentang Hak Asasi Manusia, dan Konvensi Jenewa.

Sementara gagasan Jepang dan Asia cenderung sama dengan gagasan

UNDP, yang memandang keamanan manusia secara komprehensif mencakup

semua hal yang mengancam kehidupan dan kehormatan manusia.

Page 11: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

11 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Bagan1. Gagasan Keamanan Manusia Indonesia

Penyusunan Indeks Keamanan Manusia Indonesia merupakan hasil sintesa

dari ragam perdebatan gagasan konsep keamanan manusia dan prinsip keamanan

manusia, yang terdiri dari 4 dimensi yaitu:

1. Keamanan dari Bencana

2. Keamanan dari Kekerasan Fisik

3. Perlindungan dan Pemanfaatan atas Kebhinekaan

4. Pemenuhan Kesejahteraan Sosial

Metodologi

Dalam menentukan tahapan perhitungan keamanan manusia, Marije Eldering

menggambarkan dalam 3 tahap, seperti pada Bagan 2 dibawah ini.

Indonesia: Synthesis

UNDP Perspective

Canadian Perspective

Japan and Asia

Perspective

Page 12: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

12 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Bagan 2. Tahap Perhitungan Keamanan Manusia

Sumber: Marije Eldering, Measuring Human (In-)Security, Human Security Perspectives, Volume 7 (2010), Issue 1.

Penyusunan Indeks Keamanan Manusia Indonesia secara tidak langsung telah

mengikuti kaidah struktur tahapan diatas hingga pada level 3 (penentuan indikator).

Dalam menentukan variabel dan indikator, studi ini telah melibatkan 3 metode yang

berbeda, yaitu:

1. Pre-Factorial Analysis: Complex Network Analysis

Pendekatan ini dilakukan di awal studi dengan menggunakan metode Complex

Network Analysis (CNA), sebuah kompleks jejaring antar wilayah, dimensi,

variabel, indikator dan subindikator. Jejaring ini disusun dengan tipe koneksi

antar indikator yaitu directed graph, di mana hubungan antar indikator hanya

satu arah, sebab-akibat, atau pun sekuensial.

Dalam studi awal Indeks Keamanan Manusia Indonesia, CNA yang ada dilihat

dari struktur jejaring dan dilihat dari indikator dan sub-indikator berdasar

judgement dari Tim Ahli, BPS dan Bappenas.

Kualitas ranking atau bobot dari indikator dan sub-indikator pembentuk variabel

dan dimensi ini kemudian dihitung dengan perhitungan algoritma yang disebut

Page 13: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

13 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

oleh Sergey Brin dan Lawrence Page sebagai PageRank.7 Mereka berdua pun

merumuskan penghitungan PageRank dengan formula sebagai berikut:8

!"#$% = #' − )% + ) +!"#,'%-#,'%

+ ⋯+!"#,/%-#,/%

0

Di mana suatu dimensi, variabel, indikator atau sub-indikator A, memiliki

hubungan dengan T1... dan Tn. Dalam rumus di atas, C merupakan banyaknya

jaringan atau hubungan yang dimiliki oleh masing-masing dimensi, variabel,

indikator atau sub-indikator yang terhubung dengan A tersebut. Sedangkan d

merupakan damping factor atau biasa pula disebut sebagai probability, dan

biasanya diset dengan nilai 0.85. Patut dicatat bahwa nilai total dari PageRank

dari keseluruhan dimensi, variabel, indikator dan subindikator pembentuk

indeks adalah 1.

2. Factorial Analysis

Dari studi awal menggunakan metode Complex Network Analysis (CNA),

dihasilkan variabel, indikator, sub-indikator, dan sub sub-indikator dengan

jumlah yang relatif banyak.

Untuk menghindari jumlah yang banyak, maka dilakukan penentuan ulang

menggunakan analisis faktorial. Analisis faktorial menurut Maike Rahn

merupakan alat yang berguna untuk mengetahui hubungan antarvariabel

dalam konsep yang kompleks.9 Tujuan penggunaan analisis faktorial dalam

studi adalah untuk mereduksi dan menentukan variabel atau indikator paling

penting.10

Selain menggunakan analisis faktorial, Complex Network Analysis (CNA) tetap

digunakan untuk melihat keterkaitan (jejaring) antar variabel, indikator, dan 7 S. Brin & Page, L., The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine, Computer Networks and ISDN Systems, vol. 30, 1998, hal. 107-117. 8 Ibid. 9 Maike Rahn, Factor Analysis: A Short Introduction, http://www.theanalysisfactor.com/factor-analysis-1-introduction/, diakses pada 14 Februari 2015. 10 How to Reduce Number of Variables and Detect Relationships, Principal Components and Factor Analysis, http://www.statsoft.com/Textbook/Principal-Components-Factor-Analysis, diakses pada 14 Februari 2015.

Page 14: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

14 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

sub-indikator. Sementara itu, untuk metode pembobotan, digunakan

Eigenvector Centrality (Bonacich Power Centrality) dengan argumentasi bahwa

metode tersebut dapat membantu menentukan sentralitas variabel maupun

indikator dalam sebuah jejaring. Eigenvector Centrality adalah ukuran dari

pentingnya sebuah node dengan melihat pengaruhnya dalam sebuah jejaring.

Ukuran ini digunakan untuk memberikan skor relatif untuk semua node dalam

jaringan berdasarkan prinsip yang telah diketahui, bahwa koneksi ke node

dengan skor tinggi memiliki kontribusi lebih dari koneksi yang sama ke node

dengan skor rendah.11

Secara matematis, rumus Eigenvector berdasarkan temuan Bonacich adalah

sebagai berikut:12

• c merupakan atribut nodal (sentralitas atau skor kekuatan)

• α adalah vector scaling,.

• β=0 ukuran yang setara dengan derajat sentralitas

• R adalah matriks kedekatan (dapat dinilai)

• I adalah matriks identitas (1s bawah diagonal)

• 1 adalah matriks dari semua orang.

Asumsi dasar dalam Eigenvector Centrality adalah:13

• Sentralitas diukur ketika ada lebih banyak koneksi dalam jaringan lokal

sebuah node.

• Koneksi yang lebih sedikit dalam jaringan lokal sebuah node, bermakna

node yang lebih kuat

11 Amir Noori, On the Relation between Centrality Measures and Consensus Algorithms, Islamic Azad University, Karaj branch, Karaj, Iran, arxiv.org/pdf/1208.1740, diunduh pada 14 Februari 2015. 12 Simon Rodan, Choosing the ‘β’ Parameter When Using the Bonacich Power Measure, Journal of Social Structure, Vol. 12, San José State University, San Jose. 13 Adam, Bonacich’s Centrality, http://a-ma.us/wp/2011/03/bonacichs-centrality/, diakses pada 14 Februari 2015.

Page 15: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

15 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

• Kekuatan/pengaruh berasal hubungan yang terkoneksi dari aktor/node

yang lemah

Variasi lainnya adalah:

• Sentralitas dapat ditentukan melalui c (α, Β) = α (I-ΒR) -1R*1 dimana c

adalah vektor dari sentralitas node, Iadalah matriks identitas, dan 1

adalah vektor kolom dari 1 itu sendiri.

• Β mencerminkan sejauh mana kekuatan node berhubungan dengan

kekuatan node terhubung ke yang lain.

3. Post-Factorial Analysis: Concept driven dan Data driven

Pada metode perhitungan yang ketiga, perdebatan yang muncul lebih banyak

pada perdebatan paradigma, apakah Indeks Keamanan Manusia Indonesia

yang akan dibentuk akan berbasis pada konsep, data, atau mencoba

menggabungkan dua konsep secara bersama-sama (hybrid framework).

Perdebatan ini muncul didasarkan pada kritik atas upaya untuk melandaskan

—yang dapat berakibat kerancuan— pada studi dan perhitungan berbasis

konsep atau berbasis pada data. Perdebatan basis penyusunan indeks tak

beda dengan perdebatan paragdimatik keilmuan antara Kuhn dan Popper.

Oleh karenanya, dilakukan rekonstruksi kalkulasi dan konseptualisasi untuk

menentukan indikator yang tepat dengan melalukan studi komparatif dari

berbagai indeks pada tiap aspek/dimensi yang telah dilakukan oleh peneliti-

peneliti sebelumnya.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam studi penyusunan indeks ini

adalah keterbatasan data yang dapat digunakan sesuai konsep ideal indeks

masing-masing komponen aspek/dimensi sesuai literatur yang telah ada.

Memahami bahwa penyusunan indeks tidak dapat ideal berdasarkan satu

pendekatan tertentu, baik concept driven atau data driven, maka tim bekerja

menggunakan pendekatan kerangka hybrid.

Page 16: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

16 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Dalam penentuan aspek atau dimensi, dengan pertimbangan para pakar, maka

digunakan pendekatan konseptual sebagai kerangka pemikiran. Aspek-aspek

yang disusun merujuk pada lokalitas dan kekhususan Indonesia dengan

mempertimbangkan urgensi, nilai luhur bangsa Indonesia, dan faktor yang

berpengaruh terhadap keamanan manusia Indonesia. Sementara itu, untuk

penentuan variabel dan indikator, maka dilakukan dengan mempertimbangkan

beberapa hal yaitu: pendapat para ahli, studi komparasi terkait penelitian

sebelumnya, serta mengacu pada ketersediaan data yang ada di Indonesia

saat ini.

Namun demikian, para pakar meyakini dalam studi ini, konseptualsiasi dan

kerangka teori adalah hal utama dalam menyusun Indeks Keamanan Manusia

Indonesia. Bahwa kemudian perhitungan indikator yang digunakan dalam

mengukur aspek dan variabel berbeda dengan konsep lain, hal ini disebabkan

karena keterbatasan data semata.

Tabel 6. Hasil Metode Perhitungan Indeks Keamanan Manusia Indonesia

Pre Factorial Analysis

Factorial Analysis

Post Factorial Analysis

Aspek/Dimensi 4 4 4

Variabel 12 12 9

Indikator 43 29 28

Sub-indikator 66 53 -

Sub sub-indikator 46 34 -

Indeks Keamanan Manusia Indonesia

Pada metode ketiga (Post-Factorial Analysis), maka dihasilkan variabel dan

indikator keamanan manusia Indonesia seperti pada tabel 7. Dari metode ketiga ini,

kompleksitas indeks sedikit berkurang walaupun tetap mempertahankan prinsip

komprehensifitas keamanan manusia dalam konteks ke-Indonesia-an.

Page 17: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

17 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Tabel 7. Indikator Keamanan Manusia Indonesia

Aspek/Dimensi Variabel Indikator

Keamanan dari

Bencana

Kesiagaan bencana

1. ketersediaan bantuan

penanganan bencana

2. ketersediaan bantuan antisipasi

3. Ketersediaan upaya yang

dilakukan atau

fasilitas/infrastruktur untuk

menghadapi bencana

Resiko

1. Frekuensi Kejadian

2. Korban Jiwa

3. Kerugian Material

Keamanan dari

Kekerasan Fisik

Konflik Struktural dan

Komunal

1. konflik komunal (jumlah korban :

total penduduk)*frekuensi)

2. penyalahgunaan kekuasaan

3. impunitas

Kriminalitas

1. Kejahatan dengan kekerasan

2. Kejahatan properti

3. Kejahatan Trans-Nasional

Perlindungan dan

Pemanfaatan atas

Kebhinekaan

Ketiadaan Diskriminasi

dan Marginalisasi

1. Terhadap agama dan keyakinan

2. Terhadap politik dan pemikiran

3. Terhadap etnis, gender, dan

kelompok rentan

Ketiadaan Persekusi

1. Terhadap agama dan keyakinan

2. Terhadap politik dan pemikiran

3. Terhadap etnis, gender, dan

kelompok rentan

Pemenuhan

Kesejahteraan

Pemenuhan terhadap

Kebutuhan Biologis

1. Ketersediaan energi

2. Ketersediaan air bersih

Page 18: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

18 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Sosial dan Fisiologis 3. Ketersediaan pangan

4. Ketersediaan fasilitas dan

tenaga kesehatan

5. Ketersediaan tempat tinggal

yang layak

Pemenuhan terhadap

Kebutuhan Sosial dan

Pengembangan Diri

1. Asosiasi

2. Ketersediaan fasilitas dan

tenaga pendidik

3. Ketersediaan lapangan

pekerjaan

Pemenuhan terhadap

Kebutuhan Informasi

dan Komunikasi

1. Ketersediaan informasi

2. Ketersediaan/kepemilikan alat

komunikasi

Kesimpulan

Konsep yang ditawarkan dan dikembangkan dalam penyusunan Indeks

Keamanan Manusia Indonesia (KMI) adalah sebuah konsep sintesa dari beragam

perdebatan paradigmatik mengenai keamanan manusia secara global yang

disesuaikan dengan kearifan lokal dan kekhususan kondisi Indonesia.

Indeks Keamanan Manusia Indonesia menggunakan beragam pendekatan dan

metodologi untuk berupaya memberikan gambaran secara umum mengenai kondisi

riil keamanan manusia Indonesia berdasarkan dimensi keamanan dari bencana,

kekerasan fisik, perlindungan dan pemanfaatan atas kebhinekaan dan pemenuhan

kesejahteraan sosial.

Dari tiga tahapan penting dalam penyusunan Indeks Keamanan Manusia

Indonesia, ada perubahan signifikan dalam jumlah variabel, indikator maupun sub-

indikator. Namun demikian, permasalahan utama terkait penyusunan indeks ini tetap

berkutat pada ketersediaan data terutama yang berkaitan dengan penyusunan dan

perhitungan indikator. Hal ini dapat dipahami mengingat data yang ada tidak secara

Page 19: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

19 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

spesifik ditujukan untuk mendapatkan data primer yang berkaitan dengan

perhitungan indeks keamanan manusia.

Untuk menanggulangi hal tersebut, tim bekerja dengan mempertimbangkan

tiga hal yaitu: pendapat para ahli, perimbangan dengan penelitian yang terkait, dan

ketersediaan data. Untuk itu, tim merekomendasikan untuk meningkatkan pencarian,

pengumpulan, serta penyusunan data, termasuk melakukan studi kepustakaan dan

wawancara dengan pihak-pihak terkait.

Tim juga merekomendasikan untuk menyelenggarakan diskusi dengan pihak-

pihak terkait, baik dalam rangka pencarian data dan informasi, maupun dalam

rangka mempertajam rekomendasi yang akan diberikan nantinya berdasarkan hasil

penghitungan indeks KMI ini. Selanjutnya diharapkan rekomendasi tersebut dapat

diterjemahkan dalam kebijakan nyata, agar fungsi dan tujuan negara yang termaktub

dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pelindung segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, dapat terlaksana dengan baik.

Daftar Pustaka

Adam, Bonacich’s Centrality, http://a-ma.us/wp/2011/03/bonacichs-centrality/,

diakses pada 14 Februari 2015.

Alkira, Sabina, A Conceptual Framework for Human Security, CRISE Working Paper

No. 2, Oxford: University of Oxford, 2002.

Bellany, Ian, Towards a Theory of International Security, Political Studies, vol. 29,

Lancester: University of Lancester, 1981.

Brin, S. & Page, L., The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search

Engine, Computer Networks and ISDN Systems, vol. 30, 1998.

Department of Foreign Affairs and International Trade (DFAIT), Human Security:

Safety for People in a Changing World, Ottawa: Canada, 1999.

Eldering, Marije, Measuring Human (In-)Security, Human Security Perspectives

Journal, Volume 7, Issue 1, Graz: Austria, 2010.

Page 20: Kaji Ulang Indeks Keamanan Manusia Indonesia 2013ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Kajian Ditpolkom/3) Kajian Tahun... · sebagai bagian dari Keamanan Manusia secara menyeluruh, seperti

20 | I n d e k s K e a m a n a n M a n u s i a I n d o n e s i a

Human Security Unit, Human Security in Theory and Practice, Application of the

Human Security Concept and the United Nations Trust Fund for Human

Security, Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, United Nations,

2009.

How to Reduce Number of Variables and Detect Relationships, Principal

Components and Factor Analysis, http://www.statsoft.com/Textbook/Principal-

Components-Factor-Analysis, diakses pada 14 Februari 2015.

Noori, Amir, On the Relation between Centrality Measures and Consensus

Algorithms, Islamic Azad University, Karaj branch, Karaj, Iran,

arxiv.org/pdf/1208.1740, diunduh pada 14 Februari 2015.

Rahn, Maike, Factor Analysis: A Short Introduction,

http://www.theanalysisfactor.com/factor-analysis-1-introduction/, diakses pada

14 Februari 2015.

Rodan, Simon, Choosing the ‘β’ Parameter When Using the Bonacich Power

Measure, Journal of Social Structure, Vol. 12, San José State University, San

Jose.

United Nations Development Development Programme (UNDP), Human

Development Report, New York: United Nations Development Programme,

1994.

Walt, S, The Renaissance of Security Studies, International Studies Quarterly, vol.

35, No. 2, Blackwell Publishing on behalf of the International Studies

Association, New Jersey, 1991.