kaidah-kaidah yang timbul dalam …repository.unair.ac.id/13529/1/rati ernaeni.pdfdibuat untuk...
TRANSCRIPT
SKRftPSI
RATI ERNAENI
K A ID A H -K A ID A H YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA
ASURANSI KEBAKARAN
M I L I KPBRPUSTAKAAN
* VNIYERS1TAS AIRLANOOA* ' S U R A B A Y A I
FAKULTAS HI KLM
UNIVKRSITAS AIRLANGGA
1988
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
KAIDAH-KAIDAH
YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM
PADA ASURANSI KEBAKARAN
i k / i 8
SKRIPSI
Dlajukan untuk melengkapi tugas
dan memenuhi syarat-syarat untuk
mencapai gelar sarjana hukum
OLEH
RATI ERNAENI
M IL IK .perpustakaan
wniversitas airlanooa
s U R a B
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGSA
S U R A B A Y A
19 8 8
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena
berkatNya jua, pada akhirnya, saya dapat menyelesaikan pe-
nulisan skripsi in i .
Skripsi ini dengan judul "Kaidah-Kaidah yang Timbul
dalarn Penyelesaian Klaim pada Asuransi Kebakaran'1 dimak-
sudka.n untuk melengkapi tugas dalam menyelesaikan studi
dan meir.peroleh gelar kesarjanaan di Fakultas Hukum Univer-
sitas Airlangga Surabaya.
Pada kesempatan in i , saya sampaikan terima kasih
kepada t
1. Eapak Samzari Boentoro, S.H., yang telah berkenan mem-
bibbing saya dalam menyusun skripsi in i dan atas kese-
diaan beliau menjadi penguji.
2. EapakA'Oemar Wongsodiwirjo, S.H., yang telah bersedia
menjadi penguji.
3. Eapak Kastawi, Bapak Wilson dan para karyawan lainnya
dari P.T. Asuransi Jasa Indonesia yang telah .bersedia
memberi bantuan, baik berupa penjelasan maupun buku-bu-
ku.
4. Bapak M.D.G. Leuwol, Direktur P.T. Asuransi Kumi, yang
telah .berkenan memberikan beberapa penjelasan.
5. Adikku Ari Fibiantono, atas semua bantuannya.
6. Eapak dan Ibu serta semua saudaraku yang telah banyak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
aemberikan dorongan seniangat maupun bantuan yang berupa
materi.
Akhir kata, saya berharap semoga sk r ip s i ' in i dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan bagi pengercbangan studi
mengenai hukum asuransi, meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan-.
Surabaya , Pebruari 1988
Rati Emaeni
iv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
DAFTAR ISI
Halaaan
KATA PENG ANT AR • ...................................................................... i l l
DAFTAR I SI ................................ ................ v
BAB I i PENDAHULUAN
1. Permasalahan : Latar Belakang dan Pe-
rumusannya ............. »... .........*. 1
2. Penjelasan Judul ..........* . . ................... b
3. Alasan Pemilihan Judul. ........................ 6
4. Tujuan Penulisan ....................... . 8
5. Metodologi .............................................. 8
6. Pertanggungjawaban Sistematika .......... 9
BAB I I : KLAIM ATAS KERUGIAN YANG DITANGGUNG ASU
RANSI KEBAKARAN
1. Pengertian Klaim dalam Asuransi Keba
karan ........................................................ 13
2. Persyaratan Timbulnya Klaim .............. 15
3- Hilangnya Hak Tertanggung atas Ganti
Rugi .......................................................... 20
BAB I I I f BEEERAPA KAIDAH DALAM PENYELESAIAN KLAIM
PADA ASURANSI KEBAKARAN
1* Pembuktian Adanya Jaminan Penanggung
terhadap Barang-Earang yang Terbakar 28
2. Beban Ganti Ru^i atas Biaya Penyela-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
matan Earanp pada Saat T e r ja d i Keru
gian ........................................... ................ .. 32
3. Penghitungan Jumlah Ganti Rugi- dalam
Asuran si Berganda . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
BAB IV ; PENYELESAIAN PERSELISIKAN AKIBAT ADANYA
KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
1. Lembaga yanfi Berwenang Menyelesaikan
Perselislhan dalam Asuransi Kehakarann 4-7
2. Upaya Hukum terhadap Keputusan A rb i
trase ..................................... ........... .. 60
EAB V : PENUTUP
1. Kesimpulan ................................. ............. 66
.2, Saran-Saran ............................................ 69
DAFTAR BACAAN
LAMPIRAN
vi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
" UNIVi-.jUi. s'a s a iRLANQOA' j
__ S U R A B A Y A JBAB I
PENDAHULUAN
1. Permasalaharv t Latar Belakanp; dan Perurausannya
Kemajuan perekonomian di negara k ita sebagai hasil
dari Pembangunan Nasional sejak P e l i t a I hingga P e l i t a IV
saat in i telah menciptakan prasarana-prasarana dan kondi-
si -kondisi yang menguntungkan bagi usaha perasuransian.
Sebaliknya, peranan usaha perasuransian itu. sendiri bagi
negara k ita yang sedang membangun in i juga sangat besar
yaitu sebagai lembaga yang ikut serta menyelamatkan dan
mengembangkan perekonomian negara. Oleh karena itu , Peme-
rintah selalu memberikan pengawasan dan pembinaan kepada
lembaga in i untuk leb ih meningkatkan peranannya dalam me-
nunjang keberhasilan pembangunan. Usaha untuk mewujudkan
kebiJaksanaan tersebut tampak antara la in dengan ditetap-
kannya Tarip baru bagi asuransi kebakaran dan standardise-
si p o l i s yang mulai berlaku sejak tahun 198 2 .
Penetapan Tarip baru tersebut bertujuan untuk meng-
hindari persaingan yang tidak seha t antara sesama perusa
haan asuransi di Indonesia dimana hal in i sering te r jad i
pada waktu masih digunakannya Tarip lama.^ Di samping itu,
juga untuk melindungi kepentingan para pemakai jasa asu-
^Gunanto, Asuransi Kebakaran di Indonesia, Tira Pustaka, Jakarta, 1984, h .6 3 .
1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
2
ransi sebagai pihak yang memerlukan perlindungan yang pas
t i dan mantap dari perusahaan asuransi. Pemerintah juga
memberikan sanksi bagi perusahaan asuransi yang melanggar
Tarip baru tersebut yaitu berupa pencabutan iz in usaha a-
suransinya yang diumumkan dalam surat kabar.
Untuk melaksanakan Tarip baru tersebut, diperlukan
p o l i s yang sesuai dengan ketentuan dalam Tarip itu dimana
p o l i s lama yang berlaku sebelum tahun 1982 tidak selalu
sesuai. Di samping itu , sebelum tahun 1982 tidak ada kese-
ragaman dalam penggunaan po l is , dalam a r t i penanggung dan
tertanggung dapat memilih salah satu Jenis p o l i s yang ber
laku di pasaran asuransi kebakaran antara la in P o l i s Bursa
Amsterdam, po l is Fire Offices Committee (FOC) Inggris dan
Po l is Kebakaran Indonesia. Untuk itu lah ditetapkan po l is
baru yaitu Po l is Standard Kebakaran Indonesia (PSKI) yang
merupakan satu-satunya p o l i s yang sesuai dengan Tarip baru
dan satu-satunya p o l is yang berlaku di Indonesia untuk sa
at in i ,
Seperti k ita ketahui, po l ls memuat per jan jian asu
ransi antara penanggung dengan tertanggung yang pada da-
samya menyatakan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Jadi, apa yang dikehendaki oleh para pihak dalam p e r ja n j i
an asuransi dituangkan dalam p o l i s . Demiklan pula PSKI,
yang ditetapkan oleh Komisi Tetap Tarip Asuransi Kebakaran
(KOTAP), juga dibuat dengan memperhatlkan kepentingan para
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
3
pihak, penanggung dan tertanggung. Di samping itu, PSKI
dibuat untuk mengikuti perkembangan keadaan saat ini dan
untuk menyempumakan po l is -po l i? yang ada sebelunnya. Oleh
karena itu, tidak heran b i la beberapa ketentuan dalam PSKI
berbeda dengan ketentuan dalam undang-undang.
Beberapa ketentuan dalam PSKI ini merupakan keten
tuan yang sebelunnya tidak ada ataupun ada, tetapi berbeda
dengan undang-undang* Hal. in i tidak herart i ketentuan-ke-
tentuan tersebut telah menyimpang sama sekali dari keten
tuan undang-undang atau bahkan bertentangan, tetapi justru
merupakan pengembangannya dengan menambah atau mengurangi
ketentuan dalam undang-undang yaitu terhadap ketentuan
yang be rs i fa t hukum pelengkap (aanvullend recht) , sedang-
kan terhadap ketentuan yang be rs i fa t hukum menaksa (dwi-
ngen recht) tetap harus dipatuhi. Jadi,. ketentuan dalam
PSKI tersebut bukan merupakan suatu penyimpangan hukum,
tetapi merupakan kehendak para pihak yang selalu berkem-
bang sesuai dengan s i tua s i -s i tua s i yang ada. Oleh karena
itu pula, mungkin kelak akan ditetapkan p o l is baru untuk
menggantikan PSKI yang berlaku saat in i .
Dalam skripsi in i , sa5fa berusaha membahas ketentu-
ketentuan dalam PSKI yang mengenyampingkan ketentuan un~
dang-undang yang be rs i fa t hukum pelengkap tersebut yaitu
dalam hal pelaksanaan penyelesaian klaini, dengan be rt i t ik
tolak paca peinnnusan masalah sebagai berikut :
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
4
1. Syarat utama apakah yang harus dipenuhi untuk inengaju-
kan klaim dalam asuransi kebakaran ?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan hilangnya hak tertang
gung atas ganti rugi ?
3« Bagaimana membuktikan bahwa barang-barang yang terbakar
tersebut telah dijamin ?
4. Apakah setiap biaya penyelamatan barang selalu menjadi
tanggung jawab penanggung ?
5. Bagaimana cara penghitungan ganti rugi dalam asuransi
berganda ?
6 . Bagaimana cara penyelesaian perse lis lhan dalam asuransi
kebakaran ?
2. Penjelasan Judul
Skripsi Ini berjudul "Kaldah-Kaidah yang Timbul da
lam Penyelesaian Klaim pada Asuransi Kebakaran".
Yang saya maksudkan dengan "kaidah-kaidah yang tim--
bul" tersebut adalah ketentuan-ketentuan baru yang meng-
gantikan ketentuan-ketent-uan lama. Dalam hal in i , ketentu-
an-ketentuan dalam PSKI yang menggantikan ketentuan dalam
KUHD mengenai asuransi. Pengertisn "menggantikan" d is in i
tidak be ra rt i ketentuan dalam KUHD tersebut tidak berlaku
l a g i dan karenanya tidak dipergunakan oleh para pihak da-
lam perjanjian asuransi. Sebenamya, ketentuan itu tetap
berlaku, hanya saja para pihak menghendaki ketentuan lain
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
5
dengan mengenyamplngkan ketentuan rial am KUHD yang be rs i fa t
hukum pelengkap. Terhadap ketentuan yang be rs i fa t hukum
memaksa, para pihak tetap terikat. Jadi, yang saya m&ksud-
kan d is in i bukanlah kaidah yang timbul karena adanya pe-
rubahan hukum, tetapi kaidah yang timbul karena kehendak
para pihak dalain perjanjian asuransi.
Yahg dimaksud dengan "penyelesaian klaim" d is in i a -
dalah proses yang te r jad i sejak tertanggung mengajukan
klaim hingga dibayamya klaim tertanggung tersebut. Dalam
hal in i , termasuk pula penyelesaian perselisihan antara
penanggung dengan tertanggung, apabila dalam proses te rse
but timbul perse lis ihan. Perselisihan yang akan saya hahas
nanti bukanlah dalam artian umum, tetapi perse lis ihan yang
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian asu
ransi. Perselisihan asuransi dalam artian umum, menurut
Purwanto Abdul Kadir, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia,
adalah :
Ada dua faktor yang b isa menimbulkan se l i s ih paham antara nasabah dan perusahaan asuransi. Faktor pertama, adalah tertanggung sendiri, yang kadang masih buta tentang prosedur pengajuan klaim, bahkan awam samase- k a l i terhadap perasuransian. Faktor kedua, akibat ulah perusahaan yang mengulur-ulur waktu pembayaran atau mempersulit pembayaran klaim . 2
Faktor pertama tersebut timbul karena tidak setiap t e r
tanggung se la lu membaca. po l is pada waktu mengadakan per -
rtDAI Tak Berwenang Tlndak Anggotanya yang Nakal", Surabaya Post, 1.1 Karet 193?, h . I I .
2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
6
janjian asuransi, sehingga ia tidak mengetahui ketentuan-
ketentuan dalam p o l i s . Di samping itu, raereka juga belum
tentu memahami apa yang dimaksud oleh ketentuan-ketentuan
tersebut apabila tidak dijelaskan lebih dahulu karena tii- .
dak setiap orang mengerti perasuransian. Faktor kedua ini
leb ih sering ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan asu
ransi yang kurang bonafide. Oleh karena itu , Pemerintah
terus mengawasi dan membina perusahaan-perusahaan asuransi
yang ada di Indonesia dengan cara antara la ih roeningkatkan
persyaratan perizinan dan perrnodalannya serta mengharuskan
pengelolaan yang profesional bagi perusahaan-perusahaan
tersebut•
Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian judul skripsi ini adalah adanya ketentuan-ke
tentuan baru dalam praktek yang tercantum dalam PSKI dima
na ketentuan tersebut telah mengenyampingkan ketentuan da
lam KUHD yang be rs i fa t hukum pelengkap. yaitu dalam hal
prosedur pelaksanaan pengajuan klaim hingga ditolak atau
dibayamya klaim tersebut. Dengan penjelasan tersebut di
atas, saya harapkan tidak timbul penafsiran yang berbeda
dengan yang saya maksudkan mengenai judul skripsi in i .
3, Alasan Pemlllhan Judul
Pada aasarnya, masalah klaim merupakan masalah yang
penting dalam kehidupan asuransi. Secara uinum, penyelesai-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
?
an klairn merupakan rea l isa s i dari pelsyanan yang d i j a n j i -
kan olp.h suatu perusahaan asuransi. Wajah suatu perusahaan
asuransi akan tampak dari caranya menyelesaikan klaim yang
ada, Di si si la in , masyarakat leb ih te rta r ik kepada peru
sahaan. .asuran si yang dapat menyelesaikan masalah klairanya
secara cepat dan akurat. Dengan demikian hal in i dapat pu
l a dianggap sebagai salah satu cara promosi dari perusaha
an asuransi yang bersangkutan dalam menarik peserta yang
leb ih banyak, Eahkan dari masalah klaim ini ..dapat diketa-
hui pandangan masyarakat terhadap c itra ler.br,5a asuransi
secara keseluruhan. Hanya karena tindakan satu atau dua
perusahaan asuransi yang roempersulit pembayaran klaimnya,
maka masyarakat akan beranggapan bahwa setiap perusahaan
asuransi akan bertindak demikian pula,
Secara khusus, penyelesaian klaim merupakan pelak-
sanaan dari tanggung javjab penanggung atas kerugian yang
d ider ita tertanggung. Sebaliknya, klaim juga merupakan pe-
laksanaan dari hak tertanggung atas ganti rugi yang telah
di jan jikan oleh penanggung©
Ketentuan dalam KUHD, khususnya yang menyangkut a-
suransi kebakaran, ada-beberapa yang tidak lag i sesuai de
ngan kehendak para pihak pada saat in i , sehingga mereka
menetapkan sendiri ketentuannya.
De:r»ikian3 ah beberapa alasan yang mendorong saya un
tuk membahas dan menuli s skripsi in i dengan memilib judul
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
a
"Kaidah-Kaic.ah yang Ti~bul cialan, Penyelesaian Klaim pqda
Asuransi Kebakaran".
^ . Tujuan Penulisan
Dalam menulis skripsi in i , ada beberapa tujuan yang
henaak saya capai> yaitu t
1. Untuk mene'nuhi kewajiban sebagai mahasisvca fakultas hu
kum dan untuk melengkapi persyaratan dalam meneapai ere-
l a r kesarjanaan.
2. Untuk memberikan sedikit sumbangan pikiren bagi bidang
studi hukum asuransi pada umumnya dan asuransi kebakar
an khususnya.
3. Untuk rcenambah kepustakaan.
5 . Ketodologl
a. Pendekatan masalah.
Agar sesuai dengan judul dan materi yang akan saya
bahas dalam penulisan skripsi in i , maka pendekatan masalah
yang saya gunakan adalah secara yuridis dan praktis a r t i -
nya selain didasarkan pada ketentuan perundangan yang ber
laku juga berdasarkan pada praktek yang dilakukan oleh pe
rusahaan asuransi.
b. Sumber data.
Sebagai sumber data dalam penulisan skripsi in i ,
saya mengambil dari 15terature - l i te rature yang berhubungan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
0/
dengan masalah asuransi kebakaran. Di samping itu, sebagai
penunjangnya, iLengambil dari hasil penelitian yang telah
saya lakukan di F.Te Asuransi Jasa Indonesia.
c. Prosedur'ppngumpulan data.
Langkah-lanpkah yang saya lakukan guns mempercleh
data yang dibutuhkan adalah pertama, melakukan pengamatan
untuk memperoleh r.ambaran permasalahan secara lengkap dan
je la s , dengan bantuan studi kepustakaan yang meliputi usa
ha untuk mencari dan neneroukan l i t e ra tu re - l i t e ra tu re yang
berhubungan dengan asuransi kebakaran. Langkah berikutnya
adalah melakukan v? avian cara dengan nara sumber yang selan-
Jutnya digunakan untuk menunjang data yang telah saya pe-
roleh sebelunmyac
d. Analisa data.
Setelah semua data terkumpul, kemudian d ianalisa
dengan menggunakan metoda deduktif yaitu menarik hal-hal
yang khusus dari hal-hal yang umum, dan juga secara kompa-
r a t i f yaitu dengan membendingkan antara t e o r i - t e o r i yang
ada tersebut dengan pelaksanaannya dalam praktek.
6 . Pertanggungjawaban Sistematika
Untuk keperluan pembahasan yang menyeluruh dan t e r
perinci dengan be r t i t ik tolak pada pokok permasalahan yanp
telah saya keir.ukakan sebelumnya, maka penulisan skripsi i -
ni saya bagi dalam lima bab.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
10
Pada BAB I , saya letakkan Pendahuluan yang merupa
kan penjelasan secara garis besar mengenai permasalahan
yang akan saya bahas dan merupakan pengantar untuk menge-
tahui dan memahami keseluruhan i s i skripsi in i . Di dalam-
nya akan dikemukakan mengenai l a t a r belakang permasalahan
dan perunusannya, penjelasan judul, alasan pemilihan judul
tujuan penulisan dan metodologi serta pertanggungjauaban
sistematika penulisan skripsi in i.
Pada EAB I I , saya membahas mengenai klaim yang t e r
jadi pada asuransi kebakaran, sebagai landasan teori untuk
memahami pembahasan saya selanjutnya. Untuk itu , saya mu-
l a i dengan membahas pengertian klaim pada asuransi kebaka
ran dan selanjutnya mengenai syarat utama untuk mengajukan
klaim tersebut. Tidak setiap klaim tertanggung akan diba
yar oleh penanggung. Tertanggung dapat kenilangan haknya
atas ganti rugi, bshkan kehilangan haknya. untuk mengajukan
klaim in i . Uraian berikutnya adalah mengenai beberapa hal
yang dapat mengakibatkan hilangnya hak atas-ganti rugi
tersebut.
Pokok pembahasan dalam skripsi ini saya letakkan
pada BAB I I I yaitu mengenai beberapa kaidah dalam penyele
saian klaim. Bab ini hanya membahas ketentuan-ketentuan
yang menyangkut penyelesaian klaim dalam PSKI yang menyira-
pangi ketentuan-ketentuan dalam KUHD yang b e rs i fa t hukum
pelengkap saja. Dalam men^ajukan klaim, tertanggung harus
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
1
dapat membuktikan bahwa barang-barang yang terbakar te rse
but telah memperoleh Jaminan dari penanggung. Untuk in i ,
ia harus menyerahkan a la t -a la t bukti yang dapat menunjang
hal tersebut. Pengajuan klain: in i , selain mengenai besar-
nya kerugian yang benar-benar diderita tertanggung, dapat
pula ditambahkan segala biaya yang dikeluarkan tertanggung
dalam hubungannya dengan usaha penyelamatan barang pada
waktu te r jad i peristiwa kebakaran. Dalam hal in i , Juga a-
kan saya uraikan mengenai besamya tanggung ,jawab penang
gung terhadap biaya penyelamatan tersebut. Apabila seraua
alat bukti yang diminta penanggung telah cipenuhi tertang
gung dan penanggung juga telah melakukan penelitian klaim,
maka mulailah dihitung besamya ganti rugi yang harus d i
bayar penanggung. Dalam hs»l yang asuransi yang diadakan a -
dalah asuransi tunggal, penghitungan ganti ruginya sesuai
dengan ketentuan dalam KUHD. Namun apabila yang diadakan
adalah asuransi berganda, maka PSKI menentukan cara lain
yang berbeda dengan ketentuan dalam KUHD. Pembahasan me.-r
n.genai ini merupakan sub bsb terakhir dari BAE I I I .
Dalam proses penyelesaian klaim, tidak tertutup ke-
mungkinan untuk timbulnya perselisihan antara penanggung
dengan tertanggung. Oleh karena itu dalam EAE IV, saya ke-
mukakan mengenai cara penyelesaian perselisihan tersebut
yaitu mengenai lembaga yang berwenang untuk menyelesaikan-
nya. PSKI ir.enghendaki agar perselisihan tersebut d is e le -
11
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
IP
saikan ne la lu i lembaga arb itrase . Oleh karena itu pula,
saya juge meir.bshas mengenal upaya hukum yang harms dilaku-
ken cleh plhak yang rcerasa tidak puas terhadap keputusan
arbitrase tersebut.
EAE V n:erupakan bah te.rakhir dan penutup dari se lu-
ruh rangkaian uralan saya dal am skripsi in i , b e r is i kesim-
pulan dari seluruh pembahasan dalam skripsi in i dan saran-
saran saya sehubunfran aengan pengembangan lembaga asuransi
terutama asuransi kebakaran.
M I L I KPERPUSTAKAAN
"UNXVERSITAS AIRLANOOA* S U R A B A Y A
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
EAB I I
KLAIM ATAS KERUGIAN YANG DITANGGUNG ASURANSI KEEAKARAN
1. Pengertian Klaim dalam Asuransl Kebakaran
Is t i l a h klaim sering ka l i digunakan dalam hubungan-
nya dengan kerugian ataupun gantl rugi . Dalam bahasa Ing-
g r i s , "claim* be ra r t i tuntutan atau hak. Dengan deir.iklan
klaim dapat diartikan tuntutan ganti rugi ataupun pemya-
t.aan hak atas ganti rugi. Tuntutan ataupun pernyataan hak
atas ganti rugi tersebut timbul karena adanya kewajiban
salah satu pihak untuk memberikan ganti rugi kepada pihak
l a in , Namun juga tidak selalu deraikian, dalam a r t i apabila
kewajiban memberi ganti rugi tersebut timbul akibat adanya
perikatan karena undang-undarrg seperti diatur oleh pasal
1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang menyatakan :
•*Tiap perbuatan yang melanggar hukum, yang membawa kerugi-
an kepada seorang la in , mewajibkan orang yang karena sa-
lahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian te rse
but maka i s t i l a h klaim ini tidak digunakan. I s t i l a h
klaim leb ih sering digunakan dalam hubungannya dengan ke-
wajiban memberi ganti rugi yang timbul akibat adanya p e r i
katan karena perjanjian seperti diatur dalam pasal 12^3
3"\R.Soebekti dan R.TJitrosudibio, Kitab Undang-un-
dang Hukum Perdata. Pradnya Paramita, Jakarta, 19152, h.310 ^untuk selanJutnya diseb t R.Soebekti dan R^Tjitrosudibio I ) .
13
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
14.
Kitab Undang-undang Hukum perdata yaitu i
Fenggantian blaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhi- nya suatu perikatan, barulah roulai diwajibkan, apabila si berutang, setelah dlnyatakan l a l a i memenuhi per ika - tannya, tetap melalaikannya, atau Jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah melampau- kannya,^
Asuransi juga merupakan suatu perikatan yaitu p e r i
katan yang tirobul karena perjanjian antara penanggung de-
ngan tertanggung. Perjanjian ini memberikan kewajiban ke-
pada penanggung untuk melindungi tertanggung dari kemung-
kinan menderita kerugian akibat terjadinya perist iwa yang
disyaratkan dalam perjanjian tersebut dengan mengambil a -
l i h r is iko tertanggung itu . Apabila temyata kemudian r i -
siko itu benar-benar te r jad i , maka penanggung harus meng-
ganti kerugian yang 'd iderita tertanggung. Kewajiban ini
diatur dalam pasal Z k 6 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) yaitu t
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan d i r i kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang d i - harapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu perist iwa yang tak tertentu.5
Namun tidak se la lu kerugian tertanggung tersebut diganti
^I b i d , , h . 292.
^R.Soebekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-un- danp; Hukum Pahang, Pradnya Paramita, Jakarta, 19tt3, FTT?̂ (untuk selanjutnya disebut R.Soebekti dan R.TJitrosudibio I I ) .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
15
seluruhnya karena tanggung jawab penanggung dibatasi balk
oleh undang-undang maupun oleh perjanjian asuransi itu
sen d i r i •
Dengan demikian dari uraian di atas, pengertian
klaim dalam asuransi kebakaran dapat disimpulkan sebagai
tuntutan ataupun pernyataan hak tertanggung atas ganti ru
gi kepada penanggung dalam hubungannya dengan kewajiban
penanggung untuk mengganti kerugian tertanggung karena
terjadinya peristiwa tidak pasti yang ditanggung po l l s a-
suransi kebakaran.
2. Persyaratan Timbulnya Klaim
Perjanjian asuransi kebakaran, dan juga asuransi
kerugian lainnya, mempunyai n i la i paling penting pada wak-
tu tertanggung roengalami kerugian atas barang yang diasu-
ransikannya. Hal in i karena timbulnya kerugian tersebut
merupakan av:al pelaksanaan darl tujuan diadakannya perjan
jian asuransi tersebut yaitu penanggung harus inenempatkan
tertanggung, setelah mengalami kerugian,' pada keadaan keu-
angan sedekat mungkin dengan keadaannya sesaat sebelum
te r jad i kerugian. Ada t iga jenis kerugian dalam asuransi
yaitu :
1. Kerugian yang langsung yaitu kerugian atau kerusak-
an f i s i k barang itu sendiri.
2. Kerugian pemakaian yaitu berkurangnya pendapatan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
16
bersih karena tidak dapatnya diperoleh ja sa - ja sa
dari barang-barang yang mengalami kerusakan te rse
but .
3. Kerugian biaya ekstra seperti biaya-biaya rumah sa-
k it dan pengobatan.
Pada pokoknya, asuransi kebakaran hanya menanggung kerugi
an secara lang'sung. Undang-undang pun mengatur demikian,
yang dapat d i l ihat dalam pasal 290-292 KUHD. Namun penang
gung dan tertanggung dapat mengadakan perjanjian untuk/
rnemperluas penyebab kerugian yang ditanggung tersebut. Ki-
salnya, untuk biaya-biaya perabersihan, yang merupakan ke
rugian jenis ketiga, dapat diperjanjikan sebagai salah sa-
tu kerugian yang ditanggung.
Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 246 KUHD, maka
timbulnya kerugian tersebut harus disebabkan oleh p e r i s t i -
wa tidak pasti yang ditanggung dalam per jan jian 'asuransi .
Yang dimaksud dengan peristiwa tidak pasti ini adalah pe-
rlstivja yang menurut pengalaman manusia normaliter tidak
dapat diharapkan ter jadinya.^ Mengenal macam peristiwa t i
dak past i yang menjadi penyebab timbulnya kerugian te rse
but diatur dalam pasal 290-292 KUHD. Seperti telah saya
kemukakan, ketentuan dalam pasal-pasa l itu tidak b e rs i fa t
membatasi, dalam a r t i dapat diperjanjikan untuk menladakan
^Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGH, 19&2 ̂ h._51.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
1?
salah satu peristiwa tersebut atau bahkan menambahnya de
ngan peristiwa di lua r yang disebutkan dalam pasal-pasa l
i tu . Demikian pula dengan PSKI yang telah memberikan peng-
aturan sendiri mengenai per ist iwa-perist iwa tersebut dalam
klausula Jaminannya yaitu t
1 . Kebakaran, yang te r jad i karena kesalahan (bukan ke-
sengajaan) tertanggung sendiri, kesalahan atau ke-
sengajaan orang la in , juga karena terbakamya ben-
da di sekitamya, dimusnakannya barang-barang yang4
diasuransikan atas perintah yang berwajib untuk
mencegah menjalamya kebakaran*
2. Sambaran p e t i r .
3. Peledakan yaitu segala macam peledakan, kecuali
yang disebabkan oleh tenaga nuklir .
Kejatuhan pesawat terbang yaitu benturan f i s i k an-
tara pesawat terbang dan atau benda yang jatuh dari
pesawat terbang dengan barang atau bangunan yang
be r is i barang yang diasuransikan.
Dalam Surat Permohonan Pertanggungan Kebakaran (SPPK), ke-
empat macam peristiwa tersebut di atas digolongkan menjadi
satu sebagai peristiwa kebakaran (untuk selanjutnya, pe
r is t iwa-per ist iwa tersebut akan saya singkat per istiwa ke
bakaran sa ja ) . KUHD membedakan per ist iwa-perist iwa penye-
bab kerugian tersebut menjadi dua yaitu peristiwa kebaka
ran dan peristiwa yang dipersamakan dengan kebakaran.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
Kerugian yang timbul akibat per lst iwa-perist iwa
yang tercantum dalam Klausula Jamlnan PSKI tersebut meru-
pakan Jamlnan pokok bagi tertanggung. Selanjutnya, t e r
tanggung dapat memperoleh jamlnan tambahan (perluasan ja -
mlnan) dengan membayar prerai tambahan. Jamlnan tambahan
in i dapat d i l ih a t dalam daftar pertanggungan yang dlminta
dalam SPPK.
Dalam pasal 29I KUHD, perlst lwa hllangnya barang
karena pencurian atau sesuatu sebab la in selama dilakukan4
pemadaman kebakaran disebutkan sebagal perlst lwa yang d i -
persamakan dengan kebakaran. Namun Klausula Jamlnan PSKI
tidak menyebutkannya, balk dalam r is lko yang ditanggung
maupun dalam r is lko yang dikecualikan. Hal in i sering me-
nimbulkan salah paham pada tertanggung yang menganggap
bahwa kerugian karena pencurian tersebut tetap ditanggung
oleh p o l l s . Anggapan demlkian in i timbul karena•adanya ke
tentuan dalam Klausula penutup PSKI yang menyatakan bahwa
untuk hal-hal yang belum cukup diatur dalam po l l s tersebut
maka berlaku ketentuan dalam KUHD. Sebenarnya, PSKI telah
cukup mengatur mengenal per lst lwa penyebab kerugian itu,
hanya sa ja kurang tegas. Tidak disebutkannya perlstlwa
pencurian tersebut karena memang sengaja ditiadakan dan
tidak la g i merupakan penyebab kerugian yang ditanggung.
Hal in i dimungkinkan karena ketentuan dalam pasal 29O-292
KUHD tersebut merupakan hukum pelengkap, yang hanya b e r la -
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
19
ku apabila para pihak tidak mengatur sebelumnya.
Untuk menghilangkan kesalahpahaman tertanggung t e r
sebut, maka diberikan penegasan resmi oleh KOTAP melalui
Surat Edaran Mo. ^/KOTAP/ 8 3 tertanggal 2 September I 9 8 3 .
Surat edaran tersebut mewajibkan kepada setiap penanggung
untuk melampirkan pada p o l i s -p o l i s baru dan p o l i s -p o l i s
perpanJangan, klausula s
Pencurian Selama Kebakaran (Wajib)Menyimpang dari ketentuan pasal 29I KUHD dan ketentuan dalam p o l l s , dengan in i dinyatakan bahwa dalam hal te r jad i suatu kebakaran, maka kehilangan oleh pencurlan atau sebab la in tidak dijamin oleh po l l s i n i . 7
Untuk p o l i s -p o l i s sedang ber ja lan , sudah tentu tidak dapat
dilampirkan klausula tersebut. Namun terhadap Klausula Pe-
nutup p o l i s -p o l i s itu, tetap harus ditafs irkan bahwa untuk
hal-hal yang tidak diatur sama sekali dalam po l ls berlaku
ketentuan dalam KUHD.
Hal la in , yang merupakan perluasan terhadap keten
tuan pasal 290-292 KUHD adalah ditanggungnya kerugian yang
disebabkan oleh kejatuhan pesawat terbang* Dicantumkannya
r is iko in i dalam Klausula Jamlnan PSKI adalah untuk me-
nanggung kemungkinan kerugian yang timbul akibat benturan
f i s i k antara pesawat terbang dan atau benda yang jatuh da
r i pesawat terbang dengan barang yang diasuransikan, te ta -
pi benturan tersebut tidak menimbulkan kebakran ataupun
nrtMasalah Pencurian pada Waktu Terjadi Kebakaran” ,
Proteksi« No.23 Thn.IV, September-Oktober I 983, h.2?.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
20
peledakan•
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa syarat utama
bag! tertanggung untuk mengajukan klaim adalah apabila ia
telah menderita kerugian atas barang-barang yang diasuran-
sikannya akibat per lst lwa kebakaran yang ditanggung oleh
po l ls *
3- Hilangnya Hak Tertanggung atas Ganti Rugi
Klaim bukan hanya merupakan tuntutan tertanggung a -
tas ganti rugi , tetapi sekaligus sebagai pernyataan haknya
atas ganti rugi tersebut. In i be rart i tertanggung mengang-
gap bahwa dengan timbulnya kerugian akibat terjadinya pe-
r is t iw a kebakaran atas barang yang diasuransikannya, maka
i a mempunyal piutang kepada penanggung berupa ganti rugi
itu , Hak atas piutang tersebut tidak dapat dilaksanakan
setiap saat, dalam a r t l hak tersebut akan gugur.apabila
dalara jangka waktu tertentu tertanggung tidak raengajukan
klaim. Mengenal Jangka waktu in i , dibedakan antara dalu-
warsa dengan lewatnya waktu yang telah ditetapkan oleh
undang-undang atau oleh per jan jian . Hak tertanggung atas
piutang tersebut tetap ada, tetapi setelah daluwarsa, maka
tertanggung tidak berhak lag i menuntutnya. Eerbeda dengan
lewatnya waktu yang telah ditetapkan oleh undang-undang a-
tau oleh para pihak, hak tertanggung untuk menuntut maupun
piutangnya akan hapus dengan lewatnya waktu tersebut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
21
Daluwarsa terhadap segala piutang* baik yang b e r s i -
fa t kebendaan maupun perorangan diatur dalam pasal 196?
Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang berbunyi :
Segala tuntutan hukum, baik yang b e rs i fa t perbendaan maupun yang b e r s i f a t perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu t iga puluh tahun, sedang- kan siapa yang menunjukkan akan adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu a las hak, la g i pula tak dapatlah dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya yang buruk.8
Batas waktu dalam pasal tersebut te r la lu lama karena jika
tertanggung mengajukan klaim bertahun-tahun setelah t e r j a -4
dinya perist iwa kebakaran, maka fakta-fakta mengenai pe-
r is t iw a tersebut sudah tua dan lapuk. Tentu saja in i akan
menyulitkan penelit ian klaim yang dilakukan oleh penang
gung, Dengan demikian batas waktu t iga puluh tahun in i t i
dak dapat digunakan. Namun undang-undang juga tidak membe-
rikan batas waktu untuk mengajukan klaim khusus untuk asu
ransi kebakaran. Oleh karena itu , para pihaklah yang mene-
tapkannya dalam perjanjian asuransi yaitu dalam pasal XVIII
Syarat P o l i s yang menyatakan bahwa hak tertanggung atas
ganti rugi berdasarkan p o l i s in i atas kerusakan atau keru
gian menjadi gugur dengan sendirinya jika dalam waktu dua
be las bulan sejak terjadinya kerusakan atau kerugian t e r
sebut tidak dlajukan tuntutan ganti rugi. Jadi, setelah
lewatnya waktu dua be las bulan sejak terjadinya peristiwa
oB.Soebektl dan R .T jitrosudiblo I , op.c i t . ,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
22
kebakaran, hak tertanggung atas ganti rugi maupun hak un
tuk mengajukan klaiic gugur dengan sendirinya.
Kilangnya hak tertanggung at&s ganti rugi bukan ha-
nya karena lewatnya waktu dua belas bulan tersebut, tetapi
Juga karena tertanggung tidak memenuhi kewajiban yang d i -
tentukan dalam undang-undang maupun dalam perjanjian asu
ransi. Hal in i dapat digunakan oleh penanggung sebagai a -
lasan untuk membatalkan perjanjian asuransi ataupun membe-
baskan d i r i dari kewajlban membayar ganti rugi tanpa harus
membatalkan perjanjian asuransi tersebut*
Dalam pasal 246 KUHD, ditentukan bahwa tertanggung
wajib membayar premi sebagi timbal ba lik dari kewajiban
penanggung untuk menjamin barang-barang yang d iasuransi-
kannya. Demikian pula dalam PSKI, juga ditentukan bahwa
pelaksanaan pembayaran premi tersebut d ibatasl dalam waktu
empat be las hari setelah perjanjian asuransi terbentuk.
Jadi, apabila tertanggung tidak membayar premi, menurut
undang-undang, penanggung dapat membatalkan perjanjian a -
suransi atau membebaskan d i r i dari kewajiban membayar gan
t i rugi. PSKI menggunakan cara kedua yaitu b i l a tertang
gung tidak membayar premi dalam tenggang waktu empat belas
hari , maka tertanggung tidak berhak la g i atas ganti rugi.
Dalam hal in i , perjanjian asuranslnya tidak ba ta l , hanya
jaminan yang diberikan kepada tertanggung ditangguhkan
sampai dibayarnya premi yang terhutang tersebut. Namun da-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
23
lam prakteknya, penanggung memberikan perlngatan leb ih da-
hulu, dan setelah jangka waktu empat belas harl tersebut
lewat, barulah diberitahukan mengenal pembatalan p e r ja n j i
an asuransinya0
Pada waktu mengajukan permohonan penutupan perjan
jian asuransi, tertanggung wajib memberitahukan segala se-
suatu dengan sebenamya mengenal keadaan barang yang d ia -
suransikannya. Kewajiban ini dlkenal dengan "principle of
utmost good f a i t h ” yang sering ka l i dlartikan asas itikad4
baik., Gunanto mengartikannya sebagai asas kejujuran sem-
puma untuk membedakan dengan asas itikad baik dalam pasal
1338 ayat 3 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.^ Perbedaan-
nya adalah asas kejujuran seropuma menyangkut kewajiban
para pihak sebelum perjanjian asuransi terbentuk, sedang-
kan asas it ikad baik menyangkut kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan per jan jian asuransi. Pasal 25I KUHD'menentukan
bahwa j
Setiap keterangan yang ke l iru atau tidak benar, atau pun setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung, betapapun itikad baik ada padanya yang demikian slfatnya, sehingga, seandainya s i penanggung telah mengetahui keadaan sebenamya, perjanj ian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-syarat yang sama, mengakibatkan batalnya per - tanggungan.
Namun tidak semua keadaan barang tersebut harus d ibe r i ta -
7Gunanto, o p . c l t . t hc38«
10R.Soebekti dan R.Tjitrosudibio I I , l o c .c l t .
0
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
2:4
hukan, tetapi hanya hal-hal pentlng yang berhubungan de
ngan kemungklnan terjadinya peristiwa kebakaran. Apabila
penanggung mengadakan penelitian r is iko sendiri, maka se-
gala sesuatu yang dapat d i l ihat dan d i t e l i t i oleh pene li t i
tersebut tidak perlu diberitahukan. Jadi, tertanggung ha
nya memberitahukan sebatas apa yang ditanyakan oleh p e -
nanggung* Eiasanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah
ada dalam SPPK. Apabila kewajiban untuk member!tahukan ini
tidak dilaksanakan tertanggung, baik itikad baik maupun i -d
tikad buruk ada padanya, maka penanggung dapat membatalkan
perjan jian asuransi. Namun penanggung dapat pula menerus-
kan per jan jian asuransi tersebut, asalkan dengan syarat-
syarat yang baru.
Undang-undang menentukan bahwa pada waktu mengada
kan per jan jian asuransi, tertanggung harus mempunyai ke-
pentingan terhadap barang yang diasuransikannya, Ketentuan
in i dapat d i l ih at dalam pasal 250 KUHD yang berbunyi j
Apabila seorang yang telah mengadakan suatu pertanggu- ngan untuk d i r i sendiri, atau apabila seorang, yang untuknya telah diadakan suatu pertanggungan, pada saat diadakannya pertanggungan itu tidak mempunyai kepenti- ngan terhadap barang yang dipertanggungkan itu, maka si penanggung tidaklah diwajibkan memberikan ganti rug i . *1
Tujuan pasal in i adalah untuk membedakan antara perjanjian
asuransi dengan perjudian. Di samping itu, untuk mengeta-
n ibia.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
25
hui apakah tertanggung dapat menarik manfaat dengan adanya
perjan jian asuransi dan menderita kerugian apabila te r jad i
peristiwa kebakaran atas barang yang diasuransikannya. Ka-
dang-kadang dalam praktek, ketentuan dalam pasal 250 KUHD
in i tidak te r la lu diperhatikan, dalam a r t i penanggung t i
dak te r la lu mempersoalkan adanya kepentingan tertanggung
pada waktu mengadakan perjanjian asuransi* Namun pada wak
tu terjadinya peristiwa kebakaran, adanya kepentingan te r
sebut harus dapat dibuktikan oleh tertanggung, Dengan kata
la in , tertanggung harus dapat membuktikan bahwa dengan
terjadinya peristiwa kebakaran itu , ia menderita kerugian.
Hal in i lah yang paling penting dalam perjanjian asuransi
karena merupakan salah satu syarat untuk mengajukan klaim.
Jadi, ketentuan dalam pasal 250 KUHD tersebut dapat d i t a f -
sirkan bahwa adanya kepentingan tertanggung adalah pada
saat diadakannya perjanjian asuransi hingga berakhimya
per jan jian tersebut. Atau dapat dikatakan pula, adanya. ke
pentingan tersebut adalah selama tenggang asuransi dan te -12rutama pada saat te r jad i peristiwa kebakaran. Undang-un
dang membebaskan penanggung dari kewajiban membayar ganti
rugi apabila temyata tertanggung melanggar ketentuan da
lam pasal 250 KUHD tersebut, tetapi perjanjian asuransinya
sendiri tidak batal*
Samzari Boentoro, Catatan Kuliah Hukum Daganff I I ,4- pebruari 1 9 8 5*
12
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
26,
Seperti telah saya kemukakan sebelumnya bahwa t e r
tanggung baru dapat mengajukan klaim apabila la menderita
kerugian akibat terjadinya peristiwa tidak pasti yang d i -
tanggung oleh penanggung. Undang-undang maupun po l ls telah
menyebutkan mengenai macam peristiwa tidak pasti tersebutc
Dalam Klausula Jaminan PSKI, dibedakan antara per ist iwa-
peristiwa. penyebab kerugian yang menjadi tanggung jawab
penanggung dan per ist iwa-perist iwa yang tidak ditanggung.
Jadi, apabila tertanggung tidak dapat membuktikan bahwa*
kerugian yang diderltanya disebabkan oleh peristiwa yang
dltanggung, maka penanggung dapat membebaskan d i r i dari
kewajibannya membayar ganti rugi,
Kewajiban la in yang ditentukan, balk oleh undang-
undang maupun oleh p o l l s adalah kewajiban tertanggung un
tuk melakukan segala usaha guna menyelaraatkan barang-ba-
rang yang diasuransikan pada waktu ter jad i peristiwa keba
karan dan untuk segera melaporkan terjadinya peristiwa
tersebut. Meskipun kewajiban in i leb lh banyak untuk kepen-
tingan penanggung, tetapi bagi tertanggung merupakan bukti
bahwa ia mempunyai it ikad balk dalam perjanjian asuransi-
nya. Jadi, b i l a tertanggung tidak melaksanakannya, maka
hak tertanggung atas ganti rugi hilang.
Dalam hal terjadinya kerugian, PSKI juga menentukan
beberapa hal yang dapat menyebabkan hilangnya hak tertang
gung atas ganti rugi yaitu apabila tertanggung memberikan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
2?
laporan palsu dalam hal i
- dengan sengaja memperbesar jumlah kerugian yang d i -
derita,
- memberitahukan barang yang tidak .ada selama ter jad i
kebakaran sebagai barang yang telah musna atau rusak
- menyembunyikan barang yang tertolong atau sisanya
dan memberitahukan bahwa barang itu musna,
- mempergunakan surat-surat dan a la t -a la t bukti palsu,
dusta atau tipuan untuk membuktikan kerugian yang
dideritanya,
- sengaja membakar, menyuruh membakar, kesalahan besar
atau kela la ian yang melampaui batas.
Dalam proses penyelesalan klaim, semua hal tersebut
di atas akan d i t e l i t i oleh penanggung, baik melalul pene-
l i t i a n di tempat kejadian (survey on the spot) maupun pe-
ne l it ian secara adm in lstrat i f . Hasil penelitian in i lah
yang merupakan dasar dibayar atau tidaknya klaim tertang
gung.
I M I L I ftPERPCSTAKAAN
*UN*VEKSITAS ASRLANOOA-s u k a b a y a
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
BAB I I I
BEBERAPA KAIDAH DALAM PENYELESAIAN KLAIM
PADA ASURANSI KEBAKARAN
1 • Perobuktlan Adanya Jaminan Penanggung terhadap Barang-
Barang yang Terbakar
Dengan timbulnya kerugian aklbat terjadinya. p e r i s
tiwa kebakaran pada barang-barang yang diasuransikan, maka
tertanggung harus segera melaporkannya kepada penanggung.
Namun hanya dengan laporan in i saja, ia belura sianggap me-
ngajukan klaim. Dalam rangka pengajuan klaim, tertanggung
harus pula memberikan semua a la t bukti yang diminta oleh
penanggung untuk memperkuat laporannya tad i . Dengan kata
l a in , apabila tertanggung menyatakan berhak atas ganti ru
gi dengan mengajukan klaim kepada penanggung, maka ia ha
rus dapat membuktikan adanya hak tersebut. Hal in i sesuai
dengan pasal 1865 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang
mengatur mengenai beban pembuktian yaitu :
Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesu- atu hak, atau, guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang la in , menunjuk pada suatu perist iwa, diwajlbkan membuktikan adanya hak atau per is t iwa te rsebut .13
Hal pertama yang harus dibuktikan oleh tertanggung
adalah apakah barang-barang yang terbakar tersebut telah
^E.Soebekti dan R.TJitrosudlbio I , op. c l t . t h.419.11
28
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
29
dijamin oleh penanggung. Untuk mecbuktikan hal in i , maka
menyangkut dua hal yaitu harus dibuktikan adanya p e r ja n j i
an asuransi ant&ra penanggung dengan tertanggung dan harus
pula dibuktikan bahwa hak dan kewajiban para pihak dalam
perjan jian tersebut telah berlaku, Untuk menbuktikan ada
nya per jan jian asuransi, penanggung menghendaki agar t e r
tanggung menyerahkan p o l is yang dikeluarkannya. Hal ini
diatur dalam pasal VI bu t i r a Syarat Po l is , Namun ketentu
an tersebut tidak berart i bahvra adanya perjanjian asuransi*
hanya dapat dibuktikan dengan po l is . Terbentuknya perjan
j ian asuransi adalah sejak tercapainya kesepakatan antara
penanggung dengan tertanggung, bukan sejak adanya p o l l s .
In i dapat d l l lh a t dalam pasal 257 ayat 1 KUHD yang menya-
takan bahwa s
Perjanjian pertanggungan diterbitkan seketika setelah i a ditutup; hak-hak dan kewaJiban-kewajiban bertimbal ba l ik dari si penanggung dan si tertanggung mulai be r laku semenjak saat itu , bahkan sebelum polisnya ditan- datangani•
Selanjutnya, dalam pasal 258 ayat 1 KUHD ditentukan
bahwa ;
Untuk membuktikan hal ditutupnya perjanjian tersebut, diperlukan pembuktian dengan tulisan; namun demikian bolehlah l a in - l a in a lat pembuktian dipergunakan juga, manakala sudah ada suatu permulsan pembuktian dengan tulisan*^ 5
l k B.Soebektl dan R.Tjitrosudibio I I , o p .c l t . , h.?6 ,
15Ib id .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
30
Dari ketentuan dalam pasal 258 ayat 1 KUHD tersebut, dapat
aisimpulkan bahwa segala macam alat bukti dapat diperguna-
kan setelah pembuktian secara t e r tu l l s , dan p o l i s merupa-
kan salah satu a la t bukti t e r tu l i s tersebut seperti d iten-
tukan dalam pasal 255 KUHD yang berbunyi : "Suatu pertang-
gungan harus dibuat secara te r tu l i s dalam suatu akta yang16dinamakan-pol.is" . Maksud pasal in i , bukan mengenai saat
terbentuknya perjanjian asuransi, melainkan untuk menegas-
kan bahwa segala persyaratan dalam perjanjian asuransi
serta ketentuan-ketentuan mengenai hak dan kewajiban para
pihak harus dibuat dalam bentuk akad po l i s , Jadi, alasan
penanggung menghendaki agar po l is lah yang diserahkan seba-
gai a la t bukti adalah karena po l is merupakan a lat bukti
yang pal ing sempurna untuk membuktikan adanya perjanjian
asuransi•
Keskipun telah ada perjanjian asuransi an'tara pe
nanggung dengan tertanggung, tetapi dapat pula semua hak
dan kewajiban para pihak yang tercantum dalam perjanjian
tersebut tidak dapat dilaksanakan. Pasal 257 ayat 1 KUHD
menentukan bahwa saat berlakunya hak dan kewajiban para
pihak adalah sejak adanya perjanjian asuransi yaitu sejak
adanya kesepak£tan. Jadi, kewajiban penanggung untuk men-
jamin adalah sejak saat itu pula, meskipun premi belum d i -
16I b l d . . h .7 5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
31
bayar. Berbeda dengan ketentuan dalam PSKI yaitu dalam
Klausula Pembayaran Premi yang menyatakan, dalam bu t i r 1,
bahwa secara menyimpang dari pasal257 KUHD, pertanggungan
atau perpanjangannya baru berlaku sejak adanya pembayaran
premi dengan tenggang waktu pembayaran selama empat belas
hari sejak tanggal permulaan atau perpanjangan perjanjian
asuransi tersebut. Selanjutnya dalam bu t i r 2, ditentukan
bahwa apabila dalam tenggang waktu tersebut premi tidak
dibayar, maka jaminan bagi tertanggung ditangguhkan dan4
tertanggung tidak berhak atas ganti rugi sejak tanggal
permulaan atau perpanjangan perjanjian asuransi. ftaksud
ketentuan dalam klausula tersebut adalah apabila dalam
tenggang waktu tersebut premi belum dibayar dan telah te r -
jadi peristiwa kebakaran, maka penanggung tetap wajib mem
bayar ganti rugi dan tertanggung tetap wajib membayar se-
mua premi yang terhutang. Namun apabila telah lewat teng
gang waktu tersebut premi belum juga dibayar, maka jaminan \
bagi tertanggung ditangguhkan sampai dibayamya premi* E i -
asanya dalam praktek, penanggung langsung memberitahukan
kepada tertanggung rcengenai pembatalan perjanjian asuran-
sinyac
Ketentuan dalam pasal 257 ayat 1 KUHD tersebut me-
nyebabkan perjanjian asuransi hanya sebagai perjanjian
konsensual belaka yaitu perjanjian yang dianggap sudah
timbul dan berlaku hanya dengan berdasarkan kesepakatan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
32
Namun dengan adanya Klausula Pembayaran Premi tersebut,
maka perjanjian asuransi menjadi suatu perjanjian r i l l ya
itu perjanjian yang bsru berlaku setelah adanya penyerahan
sesuatu, dalam hal in i adalah pembayaran premi, Jadi, pa
sal 257 ayat 1 KUHD dapat ditafsirkan hanya mengatur me
ngenai saat timbulnya perjanjian asuransi, yang juga meru-
pakan saat timbulnya hak dan kewajiban para pihak. Eerla -
kunya atau pelaksanaan hak dan kewajiban ini diatur oleh
p o l i s . Dengan kata la in , pasal 257 ayat 1 KUHD menentukan4
permulaan formil per janjian asuransi, sedangkan Klausula
Pembayaran Premi menentukan permulaan materii l perjanjian
asuransi.
Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa kuitansi pembayaran premi juga merupakan a lat bukti
penting di samping p o l i s dan keduanya saling menunjang un
tuk membuktikan adanya jamlnan penanggung terhadap barang-
barang yang te rb 8kar tersebutr;
2. Beban Ganti Rugi atas Blaya Penyelamatan Earang pada
Saat Terjadi Kerugian
Adanya per jan jian asuransi di samping memberikan
hak juga membebankan kewajiban kepada penanggung maupun
tertanggung. Oleh karena itu dengan terjadinya kerugian
pada tertanggung, selain berhak mengajukan klaim, ia Juga
harus melaksanakan kewajlban-kewajibannya seperti ditentu-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
3-3
kan dalam perjanjian asuransi tersebut,
Salah satu kewajiban tertanggung tersebut yaitu ha
rus rcelakukan segala usaha untuk menyelamatkan barang yang
diasuransikanny# pada saat te r jad i peristiwa kebakaran*
Tujuan diadakannya kewajiban in i adalah untuk mengurangi
jumlah kerugian sampai sekecil mungkin*
Memang adakalanya seorang tertanggung beranggapan
bahwa dengan mengasuransikan barangn5ra, maka ia akan mem-
peroleh perlindungan . yang sempurna dari penanggung. Dengan
demikian tidak per lu la g i menyelamatkan barang yang diasu
ransikan ataupun tindakan lainnya dalam rangka memperkecil
kerugian apabila te r jad i peristiwa kebakaran karena telah
diperjanjikan bahwa kerugian yang timbul akan diganti oleh
penanggung. Anggapan demikian in i ke l lru , meskipun barang
tersebut telah diasuransikan, tetapi tanggung jawab tetap
pada tertanggung karena barang tersebut adalah hartanya.
Oleh karena itu , tertanggung tetap dituntut untuk roenjaga
barangnya seolah-olah tidak diasuransikan, sedangkan pe-
nanggung hanya sebagai pihak yang ikut menjaganya saja.
Di samping itu , tertanggung tersebut lupa bahwa a -
pab i la te r jad i kerugian yang memusnaksn seluruh barang
yang diasuransikan, misalnya yang diasuransikan adalah se-
buah pabrik beserta isinya, maka terhentilah proses pro-
duksi pabrik itu untuk jangka waktu yang tidak dapat d i -
pastikan. Hal ini sudah tentu akan memperbesar kerugian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
3k
yang d iaer i ta tertanggung karena ia akan kehilangan pasar-
an untuk barang-barang produksi pabriknya.
Dari segi perjanjian asuransi, hal ini berhubungan
dengan asas it ikad baik yang harus ada dalam setiap per
jan jian. Eaik penanggung maupun tertanggung, harus mempu-
nyai itikad baik dalam mel^kssnakan perjanjian asuransi-
nya, Hal i n i s e s u a i dengan ketentuan dalam pasal 1338 ayat
3 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang berbunyi t MPer-
setujuan-persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad ba - 17ikM. ' Oleh karena itu, apabila tertanggung melalaikan ke
wajiban untuk menyelamatkan barang yang diasuransikannya
tersebut, maka akan menimbulkan keraguan pada penanggung
terhadap itikad baik tertanggung bahwa terjadinya p e r i s t i
wa keba.karan itu mungkin karena adanya unsur kesengajaan
dari tertanggung.
Pasal V bu t i r 2 Syarat Po l i s mengatur mengenai t in -
dakan-tindakan yang harus dilakukan oleh tertanggung pada
waktu te r jad i per ist iwa kebakaran tersebut yaitu :
a. Sedapat-dapatnya menyelamatkan dan mejaga barang yang
dipertanggungkan serta mengizinkan orang lain raenolong
dan menjaga keselamatan barang itu.
Jadi, selain berusaha sendiri, tertanggung juga harus
bersedia untuk menerlma segala bantuan yang ada dalam
^B.Soebektl dan R .T jitrosudibio I , o p . c l t , , h . 3 0 7 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
35
usaha penyelamatan tersebut*
b. Memberikan bantuan sepenuhnya kepada penanggung atau
wakilnya atau plhak la in yang ditunjuknya untuk inelaku-
kan penelitian atas kebakaran atau kerusakan yan? t e r
jadi,
Dalam hal telah diketahui te r jad i peristiwa kebakaran
atas barang yang diasuransikan, maka penanggung akan
mengirimkan teain pene l i t i dari perusahaan sendiri atau
dengan minta bantuan pihak la in yaitu surveyor ataupun
adjuster untuk mengadakan penelitian di tempat kejadian
c. Kenjaga keselamat&n segala sesuatu yang dianggap nasih
bern i la i dan tidak diperbolehkan untuk raembuang yang
tidak perlu dilakukan.
Ketentuan ini berkaitan dengan Klausula Sisa Earang,
yang menyatakan bahwa dalam hal te r jad i kebakaran atau
kerusakan, s isa barang tetap menjadi tanggung jawab
tertanggung dan penanggung berhak meminta agar tertang
gung menyimpannya. Namun ini tidak berart i sebagai pe-
ngakuan tanggung jawab penanggung atas s isa barang t e r
sebut. Jadi, ketentuan-ketantuan tersebut di atas untuk
merrpertegas kewajiban tertanggung untuk menyelanatkan
barangnya seolah-oleh tidak diasuransikan.
Kewajiban penyelamatan barang Ini juga diatur dalam
pasal 283 KUHD. Dalam ayat 1 pasal tersebut, ditentukan
bahwa b i l a tertanggung tidak melakukan kewajiban itu, maka
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
36
la. sendiri yang harus memikul biaya, rugi dan bunga yang
timbul akibat kelalaian atau kesengajaannya itu . Demikian
pula PSKI yang dengan tegas memberiksn sanksi yaitu ke la
la ian atau kesengajaan tertanggung tersebut dapat diguna
kan sebagai alasan oleh penanggung untuk membebaskan d i r i
dari kewajibannya membayar ganti rugi.
Selanjutnya dalam ayat 2 pasal tersebut, ditentukan
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk usaha-usaha penyelamat-:
an tersebut dibebankan kepada penanggung sebagai pihak
yang pada akhirnya akan menikmati hasilnya yaitu dengan
berkurangnya jumlah ganti rugi yang harus dibayarnya apa
b i l a usaha tersebut berhas i l . Namun demikian kegagalan
tertanggung dalam memenuhi kewajiban ini tidak akan mele-
paskan penanggung dari keharusan untuk mengganti biaya pe-
nyelamatan yang dikeluarkan oleh tertanggung. Dari keten
tuan tersebut tampak bahwa merupakan kewajiban penanggung
untuk mengganti berapapun tiaya penyelamatan yang d ikelu
arkan oleh tertanggung dan tidak perlu diadakan perjanjian
leb lh dahulu untuk itu . Berbeda dengan ketentuan dalam
PSKI, penanggung memang harus mengganti biaya penyelamatan
tersebut sesuai dengan ketentuan undang-undang, namun t i
dak se la lu demikian. Artinya, penanggung hanya menanggung
biaya penyelamatan tersebut apabila dipsndangnya tidak
te r la lu besar dan wajar dibandlnckan dengan jumlah per -
tanggungan. Hal in i dlatur dalam pasal X II I bu t i r 2 Syarat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
37
P o l l s . Namun dalam SPPK, Maya penyelamatan in i dimasukkan
dalam daftar pertanggungan-pertanggungan.yang diminta. De
ngan kata la in , apabila tertanggung menghendaki blaya pe-
nyelamatan yang dikeluarkannya dlganti penanggung, maka
ia juga harus mengisi daftar tersebut untuk biaya penyela
matan itu . Jadi, penanggung hanya mengganti biaya tersebut
apabila sudah diperJanjikan sebelumnya. P o l l s memang tidak
mengatur hal tersebut, tetapi ini tidak berar t i ketentuan
dalam SPPK tidak berlaku dan yang berlaku ketentuan dalamA
p o l l s . SPPK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
po l l s yaitu sebagai dasar pembuatan p o l l s . Dengan demiklan
dari uraian di atas, dapat dlsimpulkan bahwa untuk biaya
yang dipandang keci l san wajar, penanggung masih bersedia
menggantinya, meskipun tertanggung tidak mengisi daftar
dalam SPPK mengenai biaya penyelamatan itu . Namun untuk
biaya yang dipandang sangat besar, penanggung icendasarkan
pada ada tidaknya permintaan tertanggung dalam daftar t e r
sebut,
Di samping itu , agar dapat diperoleh kembali biaya
penyelamatan tersebut, maka harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Biaya tersebut harus dikeluarkan pada waktu te r jad i pe
r is t iwa kebakaran.
Biaya-biaya yang dikeluarkan tertanggung untuk memeli-
hara barangnya seolah-olah tidak diasuransikan, tanpa
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
38
terjadinya peristiwa kebakaran, tidak termasuk biaya
penyelamatan ini dan tidak akan diganti penanggung.
2. Biaya tersebut harus dikeluarkan untuk tindakan-tindak-
an yang memang perlu untuk mencegah menjalarnya bahaya
kebakaran.
Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan dengan rae-
manggil Pasukan Henjadam Kebakaran (PKK) ataupun dengan
menggunakan tabung-tabung pemadam kebakaran yang te rse -
dia,
3. Tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh tertanggung
tersebut harus berir.aksud untuk inengurangi beban penang
gung.
Hal in i je las karena ganti rugi .yang harus dibayar pe
nanggung makin besar apabila kerugian yang timbul juga
besar.
Tuntutan penggantian terhadap biaya penyelamatan i -
ni dapat disertakan oleh tertanggung pada waktu mengajukan
klaim. Oleh karena itu, kadang-kadang jumlah tuntutan gan
t i rugi untuk seluruhnya sangat besar, bahkan kemungkinan
dapat melampaui juiclah pertanggungannya. Hal ini dapat d i -
katakan sebagai pelanggaran terhadap asas indemnitas yang
merupakan asas penting dalam asuransi kerugian yaitu asas
yang menghendaki agar tertanggung menerima ganti rugi se-
besar kerugian yang dideritanya. Banyak pasal dalam KUHD
yang inengandung ketentuan mengenai asas ini sebagai a<?as
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
39
yang tidak boleh dllanggar. Namun justru dalam pasal 283
ayat 2 KUHD tertanggunn; diperbolehkan menerima ganti rugi
melebihi Jumlsh pertanggungan setelah ditambah dengan b i a
ya penyelamatan, yang artinya sama dengan melebihi jumlah
kerugian yang d ider ita sesungguhnya. Mungkin maksud pembu-
at undang-undang adalah menganggap biaya penyelamatan t e r
sebut merupakan bagian atau termasuk kerugian yang d ider i
ta tertanggung akibat peristiwa kebakaran. Padahal dalam
pasal 290-292 KUHD, biaya penyelamatan tersebut tidak t e r
masuk sebagai penyebab kerugian yang ditanggung.
PSKI pun tidak meiiipermasalahkan adanya pelanggaran
terhadap asas indemnitas in i . Suatu ketentuan yang lebih
tegas dapat d i l ihat dalam Po l ls Bursa Amsterdam. DI dalam
po l l s in i , diberikan pembatasan untuk jumlah ganti rugi
keseluruhan yaitu jumlah kerugian ditambah biaya taksiran
maupun biaya penyelamatan, ganti ruginya tidak b’oleh mele
b ih i jumlah harga pertanggungan. Ketentuan ini selain t i
dak bertentangan dengan pasal 283 ayat 2 KUHD, sekallgus
juga untuk menegakkan asas indemnitas yang harus ada dalam
setiap perjanjian asuransi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
40
3* Penghltun«an Jumlah Ganti Rugi dalam Asuransi Pergandn
Setelah b^sarnya kerugian dapat diketahui, maka mu-
l a i l a h dihitung jumlah ganti rugi yang harus dibayar oleh
penanggung. Penghitungan ganti rugi ini dilakukan dengan
memperhatikan :
1. Bentuk asuransi yaitu asuransi tunggal atau asuransi
berganda.
2. Harga pertanggungan yaitu asuransi di atas harga, asu
ransi penuh atau asuransi di bawah harga./
3. Tingkat kerugian yaitu kerugian sebagian (p a r t ia l lo s s )
atau kerugian seluruhnya (to ta l l o s s ) .
Dalam hal yang diadakan adalah asuransi tunggal, maka t i
dak ada masalah. Wamun apabila yang diadakan adalah asu
ransi berganda, terdapat perbedaan antara undang-undang
dengan PSKI mengenai penghitungan jumlah ganti rugi yang
harus dibayar oleh setiap penanggung.
Sistem pertanggungjawaban dalam asuransi berganda
adalah apabila pada saat ter jad i peristiwa kebakaran yang
menimbulkan kerugian pada tertanggung atas barang-barang
yang diasuransikannya, maka ada leb ih dari seorang penang
gung yang harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Di dalam pasal 252 KUHD ditentukan bahwa :
Kecuall dalam hal-hal yang disebutkan dalam ketentuan- ketantuan undang-undang, maka tak bolehlah diadakan suatu pertanggungan kedua, untuk jangka waktu yan^ su- dah dipertanggunorkan untuk harganya penuh, dan demikian itu atas anoaman batalnya pertanggungan yang k*=dua
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
41
^ * 18 tersebut.
Emmy Pangaribuan Simanjuntak berpendapat bahwa pasal 277
KUHD merupskan pengecualian yang dirr.aksudkan oleh pasal1 9252 KUHD tersebut. Pasal 277 ayat 1 n.enyat&kan bahwa :
Apabila bprbagai pertanggungan dengan itikad baik, te lah diadakan mengenai satu-satunya barang, sedangkan dalam pertanggungan yang pertama harga sepenuhnya t e lah dipertanggungkan, maka hanya pertanggungan pertana itu sajalah yang rnengikat, sedangkan para, penanggung yang berikutnya dibebaskan.20
Kenurutnya, pengecualian tersebut karena terdapat persama-4
an antara asuransi bergands dalam pasal 252 KUHD dengan
pasal 277 ays.t 1 KUHD yaitu diadakan atas benda yang sana
dengan kepentingan yang sama, dengan n i l a i penuh daripada
benda, tetapi pelanggaran terhadap pasal 252 KUHD menye-
babkan batalnya asuransi yang berikutnya, sedangkan terha
dap pasal 277 ayat 1 KUHD penanggung berikutnya dibebaskan
dari kewajibannya membayar ganti rugi, namun perjanjian a -
suransinya tidaklah b a t a l . Sebenarnya, terdapat perbedaan
yang menyebabkan pasal 277 ayat 1 KUHD bukanlah perkecua-
l ian pasal 252 KUHD. Pasal 252 KUHD mengatur mengenai l a -
r&ngan mengadakan asurasi berganda dengan harga penuh un
tuk asuransi yang terdahulu, sedangkan pasal 277 ayat 1
KUHD mengatur mengenai si stem pertanggung javiabannya yaitu
^immy Pangarlbus.n Siman juntak, op.c i t . , b . 6 7 .
20Pi. Soebf^kti dan H.T j itrosudib io I I , cp. c 11. , h.?9.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
42
terhadap ssur&nsi berganda yang dikecualikan oleh pasal21
252 KUHD. Pengecualian tersebut apabila j
1. Dal a hi p o l is asuransi H/'berikutnya dicantumkan pen*- bebasan penanggung I dari ke’*:£jibannya. oleh ter*-’ tanggung l^vrat putusan hakin. (pasal 2?2 KUHD).
2, Dalam po l is asuransi II/berikutnya dicantumkan pernyataan tertanggung bshvra ia baru akan menuntut e,anti rugi kepada penanggung berikutnya jika ia t i dak rr.endapat ganti rugi dari penanggung 1/sebelum- nye (pasal 280 KUHD).
Dalarr. hal asuransi sebelumnya tidak diadakan dengan
harga penuh, maka berlaku ketentuan dalam pasal 277 ayat 2
KUHD yang berbunyi : ■
Apabila dalam pertanggungan yang pertama itu tidak d i - pertanggungkan harga sepenuhnya, iraka para, penanggung yang berikut bertanggung jawab untuk harga yang se le - bihnya, Eenurut te r t ib waktu ditutupnya pertanggungan- pertanggungan yang berikut i t u .22
Jadi, penghitungan beban ganti ruginya diaasarkan pada u-
rut-uruta.n tanggal pembentukan perjanjian masing-ma.sing a-
suransi. Penanggung yang l*=bih dahulu mengadakan p e r ja n j i
an asuransi wajib rr.embayar ganti rugi lebih dahulu pula
daripada penanggung yang berikutnya, demikian seterusnya
sampai penanggung tera.khir yang bertanggung jawab membayar
ganti rugi sebesar sisanya ( j ik a ada) yang tidak dibayar
oleh penanggung sebelumnya. Sebagai contoh untuk menjelas-
kan uraia.n' tersebut :
Harga r i l l barang Ep 180 juta diasuransikan kepada ;
Samzari Eoentoro, Hukum Asuransi, bsgian I , h.11.
^H.Soebekti dan R.T j itrosudib io XI, 1 o r . c i t .
21
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
i±3
Ferusahean asuransi A, 1 Januari 198? - 1 Januari 1988
sebesar Rp 60 juts,
Perusahaan asuransi F, 1 Pebruari 198? - 1 Pebruari
1988, sebesar Rp 3° juta,
Perusahaan asuransi C, 1 I'-aret I 987 - 1 Karet 1988,
sebesar Rp 20 juta.
Terjadi peristiwa kebakaran pada tanggal 1 Oktober
1987 dengan kerugian sebesar Rp 80 juta. Pertanggung-
jawaban masing-masing perusahaan asuransi sebagai be-✓
rikut i
Perusahaan asuransi A membayar sebesar Rp 60 Juta,
Perusahaan asuransi B membayar sebesar Rp 20 juta,
Perusahaan asuransi C dibebaskan dari kewajiban memba-
yar ganti rugi.
Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa pasal 2?? KUHD
l^b ih mengutamakan asuransi yang lebih dahulu, sedangkan •
asuransi yang berikutnya merupakan asuransi ekses terhadap
asuransi yang terdahulu artinya asuransi yang menanggung
kelebihan kerugian yang tidak ditanggung oleh asuransi
terdahulu. Jadi asas yang berlaku dalam penghitungan ganti
rugi yang harus dibayar setiap penanggung ini adalah asas
ekses. Di samping itu , pernbagian tanggung jawab untuk mem
bayar ganti rugi yang didasarkan pada urut-urutan waktu,
dalam pasal 277 ayat 2 KUHD, menyebabkan asas yang berlaku
juga disebut asas kronolosis.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
Ketentuan ir.engenai penghitungan jumlah ganti rucri
dalam asuransi berganda menurut KUHD tersebut, dalam prak-
tek tidak d i iku t i . PSKI telah menentukan sendiri mengenai
hal tersebut yaitu dalam pasal IX Syarat Polisnya. Ayat 1
pasal tersebut menyatakan bahwa dalam asuransi berganda
dengan junlah harga pertanggungan untuk seluruhnya nelebi-
hi harga r i i l b'arang yang diasuransikan, maka masing-ma-
sing harga pertanggungan dianggap berkurang menurut per-
bandingan jumlah seluruh harga pertanggungan dengan harga4
r i i l barang tersebut. Penghitungan in i hampir sama dengan
penghitungan dalam asuransi tunggal yaitu untuk asuransi
di atas harga. Penghitungan jumlah ganti ruginya yaitu se
besar kerugian yang timbul dan ir.aksimal sebesar harga r i i l
barang, tanpa memperhatikan la g i harga pertanggungan semu-
l a . Demikian pula ketentuan dalam pasal IX Syarat Po lis
tersebut yaitu dengan wenyesuaikan lebih dahulu harga per
tanggungan pada masing-masing penanggung, sehingga jumlah
harga pertanggungan seluruhnya menJadi sama dengan harga
r i i l barang yang diasuransikan. Apabila te r jad i kerugian
tota l (seluruhnya), maka ganti ruginya adalah sebesar har
ga r i i l barang, bukan sebesar jumlah seluruh harga per-.-':..,
tanggungan sebelumnya. Jadi, ketentuan ini dimaksudkan un
tuk memangkas asuransi di atas harga, sehingga tertanggung
tidak akan memperoleh ganti rugi melebihi kerugian yang
dideritanya. Agar lebih je las , saya kemukakan contoh seba-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
^5
gai berikut j
Harga r i l l barang Rt> 180 juta diasuransikan kepada :
Perusahaan asuransi A sebesar Rp 100 juts,
Perusabaan a.suransi P sebesar Rp 150 juta,
Perusahaan asuransi C sebesar Rp 50 juta.
Kemudian te r jad i peristiwa kebakaran yang meninbulkan
kerugian sebesar Rp 3° Juta. Terlebih dahulu, harga
pertanggungan raasing-masing asuransi harus disesuaikan
sebagai berikut
100Asuransi A : ----- X Rp 180 juta = Rp 60 juta
300150
Asuransi B s ----- X Rp 180 juta = Rp 90 juta30050
Asuransi C 8 ------X Rp 180 juta = Rp 30 juta300 ---------------
Rp 180 Juta
Terlihat bahwa junlah seluruh harga pertanggungan t e
lah sesuai dengan harga r i i l barang yaitu Rp 180 juta.
Dengan penyesuaian harga pertanggungan tersebut, maka
jumlah kerugian yang irenjadi beban setiap penanggung
adalah sebagai berikut s
60Asuransi A : ----- X Rp 30 Juta = Rp 10 Juta
18090
Asuransi B : ----- X Rp 30 juta = Rp 15 juta180
30Asuransi C : ----- X Rt> JO Juta = Rp 5 juta
180 ' ------------------Rp 30 juta
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
Dari contoh tersebut, tair.paK bshv;e penghitungan Ini
menyimpang dari ketentuan dalam pasal 2?7 KUHD. Penanggung
pertama tidak harus membayar ganti rugi lebih dahulu d i -
bandingkan dengan penancgung berikutnya dan tidak ada ke-
mungkinan bagl penanggung berikutnya untuk bebas dari ke
wajiban membayar ganti rugi. Jadi, penibayaran ganti rugi
tidak digantun/tkan pada urut-urutan tanggal pembentukan
perjanjian asuransi dan tertanggung dapat mengajukan klaim
kepada semua penanggung. Oleh karena itu, asas yang b e r la -4
ku dapat disebut asas pemerataan klaim. Asas ini disebut
juga asas proporsional karena setiap penanggung bertang
gung jawab menurut proporsinya yaitu sebesar harga per
tanggungan masing-masing setelah disesuaikan dengan harga
r i l l barang.
M I L I K PERPUSTAKAAN
•VMVBRS1TAS AiRLANOOA-S U K a B A Y A
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN AKIBAT ADANYA KLAIM
.PADA ASURANSI KEBAKARAN
1. Lembaga yang Berwenang Henyelesaikan Perselis lhan dalam
Asuransi Kebakaran
Proses penyelesaian klaim, kadang-kadang, tidak da
pat ber ja lan lancar sesuai dengan harapan kedua belah p i -
hak. Hal in i karena telah timbul perselis lhan antara pe-4
nanggung dengan tertanggung. Pada umumnya, perselis lhan
tersebut menyangkut besamya ganti rugi yaitu tertanggung
tidaK menyetujul ganti rugi yang dibayarkan oleh penang
gung. Sebenamya, perselislhan yang timbul dalam proses
penyelesaian klaim tidak hanya menyangkut besamya ganti
rug}., ' tetapi JuSa menyangkut keabsahan p o l i s dan tanggung
gugat penanggung. Dalam hal cara untuk menyelesaikan per -
se l ls lhan -perse l is ihan tersebut, tergantung pada kehendak
para plhak.
Ketentuan dalam KUHD, baik yang mengatur mengenai
asuransi umumnya, maupun yang khusus mengenai asuransi ke
bakaran menghendaki agar perselis lhan antara penanggung
dengan tertanggung tersebut dlselesaikan melalui pengadil-
an negeri. Memang tidak terdapat satu pasal pun yang seca-
ra khusus menentukan demikian. Namun hal in i dapat disim-
pulkan dari beberapa pasalnya, antara la in pasal 2 7 0 , 274
BAB IV
4 ?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
48
KUHD.
Penyelesaian perselis lhan dalam asuransi dengan me-
l a lu l pengadllan negerl In i , seperti halnya perkara-perka-
ra perdata b iasa , dldasrkan pada hukum acara perdata yang
berlaku yaitu HIR (Herziene Indonesisch Reglement) untuk
Jawa dan Madura, dan RBg (Rechtsreglement Buitengewesten)
untuk lu a r Jawa dan Madura. Hukum in i mengandung peraturan
mengenai pemerlksaan di persidangan (pasal 115-161 HIR,
pasal 142-188 REg), Juga menyangkut dokumen-dokumen klaim
sebagi a la t bukti dan penilalan terhadap dokumen-dokumen
tersebut (pasal 162-177 HIR, pasal 288-314 RBg), mengenai
putusan hakim (pasal I 7 8 - I 87 HIR, pasal 189-198 RBg) serta
pelaksanaan putusan tersebut (pasal 195-224 HIR, pasal 206
-258 RBg). Juga diatur mengenai upaya hukum oleh salah sa-
tu pihak yang merasa tidak puas terhadap putusan hakim.
Memang tidak semua hakim raenguasai hukum asuransi menurut
paham-paham baku dalam asuransi. Namun dengan adanya upaya
hukum tersebut, maka dapat dicegah atau diperbaiki keke li -
ruan dalam penerapan hakum asuransi itu . DI samping Itu,
dalam perse lis lhan mengenai keabsahan p o l i s , yang dapat
menyangkut cacad kehendak, obyek yang tidak ha la l , dan se-
bagainya dimana masalah-masalah tersebut merupakan masalah
hukum perdata yang pokok dan mendasar, maka memerlukan su
atu pemerlksaan yang tuntas. Pemerlksaan demikian in i t i
dak dapat dilakukan hanya menurut peraturan-peraturan be r -
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
49
acara yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan pars pihak
ataupun oleh a rb ite r sepertl dalam peradilan arb itrase .
Namun diperlukan suatu peraturan hukum yang memang dlbuat
untuk menjamin penerapan hukum perdata materli l yaitu de
ngan hukum acara perdata tersebut.
Tidak dapat disangkal bahwa hukum acara perdata
tersebut b e r s i fa t kaku dan formil, sehingga kadang-kadang
penyelesaian melalui pengadilan negeri ini memerlukan wak
tu lama. Namun hal in i dapat pula te r jad i pada penyelesai-
an perse lis ihan yang dilakukan tanpa menggunakan hukum a -
cara perdata tersebut (akan saya Jelaskan pada waktu mem-
bahas penyelesaian melalui a rb i t ra se ) .
Meskipun undang-undang menentukan penyelesaian per
selis ihan dalam asuransi kebakaran in i melalui pengadilan
negeri, namun diperbolehkan bagi para pihak untuk menyele-
saikannya di lu a r pengadilan. PSKI memilih cara penyelesa
ian di lua r pengadilan tersebut yaitu melalui peradilan
arbitrase* Dalam HIR, tidak terdapat pengaturan mengenai
tata cara peradilan arb itrase in i , tetapl dalam pasal 37?
HIR ditetapkan bahwa t "Jika orang bangsa Bumiputera dan
orang Timur asing hendak menyuruh memutuskan perselisihan
oleh juru pemisah, maka dalam hal itu mereka wajib menurut24
peraturan raengadili perkara bagi bangsa Eropa." Peratur-
R.Tresna, Komentar H . I .R . t Pradnya Paramita, Jakarta, 1982, h.295.
24
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
50
an yang dimaksud adalah Rv (Reglement op de Burgerl i jke
Recht svordering) •
Kenurut Rv, ada dua cara untuk mengadakan p e r ja n j i
an arb itrase yaitu t
1. Kesepakatan untuk herarbitrase (yang disebut juga akta
kompronii).
Setelah te r jad i perse lis lhan , kedua belah pihak berse -
pakat untuk memilih penyelesaian perselis lhan tersebut
melalui a rb itrase . Kesepakatan ini harus dinyatakan se-a
cara t e r tu l i s , dengan akta otentik atau akta di bawah
tangan, yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Me
ngenai in i , diatur dalam pasal 618 Rv.
2. Klausulai a rb itrase (yang disebut juga pactum de compro-
mittendo).
Merupakan perjanjian yang dibuat untuk menyerahkan se-
mua perselis lhan yang mungkin timbul di kemudian hari
kepada a rb itrase . Klausula arb itrase in i , blasanya, me
rupakan bagian dari suatu perjanjian yang dibuat oleh
para pihak dan dalam bentuk akta di bawah tangan. Me
ngenai hal in i , diatur dalam pasal 615 ayat 3 Rv. PSKI
mencantumkan klausula arb itrase ini dalam pasal XXI
Syarat polisnya.
Butir 1 Klausula Arbitrase PSKI menyatakan bahwa
segala perselis lhan akibat pelaksanaan dan atau penafsiran
perjanjian asuransi dalam p o l i s akan diajukan melalui a r -
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
51
b it rase . Ketentuan ini serine ka l i menimbulkan anggapan
bahvra seraua perselisihan yang timbul dalam asuransi keba
karan akan diselesaikan melalui a rb itrase , Sebenarnya,
Klausula Arbitrase PSKI tersebut hanya ditujukan untuk
perselis ihan yang menyangkut penafsiran dan pelaksanaan
perjanjian asuransi. Jadi, mengenai masalah-rcasalah sete-
lah terbentuknya perjanjian asuransi. Terhadap masalah-
masalah yang menyangkut pra pembentukan perjanjian asuran
si itu sendiri tidak dapat diarbitrasekan. Seperti telah*
saya kemukakan sebelumnya, masalah pra pembentukan per jan -
jian asuransi yaitu keabsahan po l is , merupakan masalah
yang sangat yurid is , sehingga harus diperiksa secara yudi-
c ia l pula oleh hakim pengadilan*
Masalah penafsiran perjanjian asuransi merupakan
masalah yang su l i t , sehingga a rb ite r dituntut untuk benar-
benar menguasai hukum asuransi. Masalah in i dap&t menyang
kut masalah bahaya yang ditanggung dan yang dikecualikan
oleh p o l i s , dan sebagainya. Untuk setiap bahaya yang d ise -
butkan dalam p o l i s , diperlukan suatu batasan yang khusus
karena memang mempunyai pengertian yang berbeda dengan pe-
ngertian umum dan batasan demikian ini tidak se la lu ada
dalam p o l i s bahkan KUHD pun tidak memberikannya. Po l ls ha
nya mmberikan penjelasan mengenai pengertian peledakan
dan kejatuhan pesawat terbang menurut paham baku asuransi.
Untuk bahaya-bahaya yang la in , dapat d icari batasannya ba-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
52'
ik dari yurisprudensi, kepustakaan ataupun dari surat eda-
ran KOTAP. Jadi, para a rb ite r tersebut harus selalu mengi-
kuti perkembangan hukum asuransi, sehingga keputusan yang
akan dihasilkannya benar-benar sesuai dengan hukum asuran
s i .
Masalah la in yang dapat diarbitrasekan adalah masa-
lah ganti rugi yang merupakan masalah pelaksanaan perjan
jian asuransi. Sebenamya, untuk masalah ganti rugi in i ,
PSKI telah pula mengatur cara penyelesaiannya dalam pasal
yang la in yaitu pasal XII bu t i r 4 Syarat P o l l s . Pasal ini
menyatakan bahwa penghitungan jumlah kerugian dapat d i l a
kukan oleh seorang atau leb ih juru taksir yang disepakati
oleh kedua belah pihak dan taksirannya be rs i fa t mengikat
dan menentukan, kecuali dapat dibuktikan bahwa taksiran
tersebut didasarkan pada keterangan yang palsu ataupun
penghitungan yang salah, maka dapat dilakukan penaksiran
ulang. Namun sering k a l i dalam praktek, untuk menyelesai-
kan perse lis lhan mengenai ganti rugi in i , penanggung dan
tertanggung cukup puas dengan hanya menggunakan tenaga a -
djuster yang keputusannya tidak mengikat para pihak.
Dalam pasal 618 ayat 2 Hv, ditentukan bahwa Jumlah2 5a rb i te r harus se la lu g a n j i l . ^ Pengangkatan a rb ite r dengan
jumlah gan j i l in i tentunya bertujuan agar tercapai hasil
^R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, j i l i d I (bagian kedua), Rajawali, Jakarta, 1983» h . lb .
2 5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
53
yang maksimal dan leb ih independen, sehingga keputusan
yang dihasilkan oleh a rb ite r tersebut dapat memuaskan ke-
dua belah pihak. I'engenai berapa jumlah orangnya, sehingga
harus gan j i l tersebut ditentukan oleh para pihak. Butir 2
Klausula Arbitrase PSKI roenetapkan bahwa jumlah a rb ite r
adalah t iga orang yang diangkat oleh kedua belah pihak se-
cara bermusyawarah. Untuk pengangkatan a rb ite r in i diberi
batas waktu empat minggu setelah salah satu pihak yang
berkepentingan memberitahukan kepada pihak yang lainnya.
Selanjutnya pasal 619 Kv menetapkan bahwa apabila para p i
hak tidak berhasi l mencapai persetujuan mengenai pengang
katan a rb ite r in i , maka a rb i te r harus diangkat oleh hakim26sehari-hari yang berwenang memeriksanya. Dalam hal in i ,
Klausula Arbitrase PSKI menghendaki a rb ite r tersebut d i
angkat oleh Ketua DAI (Dewan Asuransi Indonesia) ataupun
oleh pejabat Ketua DAI, apabila Ketua DAI berhalangan, un
tuk mengangkat pejabat la in yang berwenang mengangkat a r
b i t e r tersebut. Dari uraian tersebut di atas, dapat disim-
pulkan bahwa Klausula Arbitrase PSKI tidak menutup kemung-
kinan bagi para pihak untuk menyelesaikan perselisihannya
melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia). BANI
merupakan badan yang menyediakan sarana arb itrase seperti
tempat, formulir, peraturan acara, dan sebagainya, Dalam
Sudikno Kertokusumo,.Hukum Acara Perdata Indones i a , Liberty, Yogyakarta, 1982, h.219.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
hal in i , pengangkatan ketiga a rb ite r tersebut juga dilaku
kan oleh kedua belah pihak atau dapat pula diserahkan ke
pada Ketua BANI.
Peradilan arb itrase merupakan peradilan yang lebih
banyak didasarkan pada musyawarah para pihak, Demikian pu
la peraturan acara arbitrasenya, juga ditetapkan oleh para
pihak secara bermusyawarah. Namun but ir 4 Klausula Arbi
trase PSKI menghendaki agar arb iter lah yang menentukan
sendiri peraturan acara arbitrasenya. Hal ini juga diper-
bolehkan oleh undang undang yaitu pasal 624 Rv yang me-
nyatakan : "Apabila pihak-pihak sendiri belum menyediakan
peraturan tentang jalannya pemerlksaan, wasit atau para
wasit dalam bentuk majelis berhak menetapkan peraturan pe-27raturan prosedurnya." ' Apabila penyelesaian perselis lhan
tersebut melalui EANI, maka peraturan acara yang digunakan
adalah Peraturan Prosedur Arbitrase BANI, tanpa menutup
kemungkinan bagi para pihak untuk menentukan sendiri pro-
sedumyfi. Peraturan acara arbitrase tersebut, baik yang
ditetapkan oleh para pihak maupun oleh para a rb ite r , tidak
boleh menyimpang dari ketentuan undang-undang yang b e r s i
fa t memaksa. Sebagai contoh adalah mengenai kewenangan ha
kim untuk memeriksa dan menilai a lat bukti. Dalam pasal
138 ayat 1 HIR ditentukan bahwa :
27R.Sopkardono, o p . c l t . ,h .19•
M l \ A ¥ L _ . . 11CAAN
'©NIVERSIVAS A iRLANO O A" S U R A B A Y A
5^
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
55
Jike salah satu pihak merchantah kebenaran surat kete- ranp;an yang diserahksn oleh lawannya, maka pengadilan negeri boleh memeriksa hal itu; sesudah pemeriksaan 1- tu, diputuskannya boleh tidaknya surat itu dipakai da- lam perkera i t u . 2^
Dengan demlklan apabila terdapat keraguan mengenai kebena
ran dokumen-dokumen klaim yang diserahkan kepada a rb ite r ,
maka a rb ite r tidak berhak memeriksanya. Dalam hal in i , a r
b i t e r harus mints kepada pihak yang bersangkutan untuk me-
nyerahkan atau menunJukkannya pada pengadilan agar dlpe-
riksa. Apabila keraguan tersebut mengenai keaslian doku-
men-dokumen klaim, maka hakim pidana yang akan memeriksa-
nya, Keputusan hakim pengadilan negeri in i juga penting
karena dapat mempengaruhi pemeriksaan perkara oleh a rb ite r
Oleh karena itu pula untuk menunggu sampai adanya keputus
an pengadilan mengenai dokumen-dokumen klaim in i , maka
jangka waktu yang diberikan untuk acara arb itrase ditang
guhkan dan dimulai l a g i setelah keputusan pengadilan yang
bersangkutan mempunyai kekuatan hukum yang past i . Adanya
perpanjangan batas waktu in i dapat mengakibatkan acara a r
b itrase berlangsung leb ih lama. Jadu, pandangan bahwa per
adilan arb itrase ber ja lan lebih cepat daripada peradilan
biasa tidaklah se la lu benar. Klausula Arbitrase PSKI tidak
memberikan batas waktu untuk acara arb itrase in i , maka
yang digunakan adalah batas waktu yang ditetapkan oleh un-
? ftR.Tresna, op.c1t . , h.1^2.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
56
dang-undang. Untuk Ini pasal 620 Rv menetapkan batas waktu29enam bulan setelah diterimanya pengangkatan a rb ite r .
Pasal 631 Rv menetapkan bahwa a rb ite r harus membe-
rikan keputusannya sesuai dengan hukum yang berlaku, ke-
cua l i para pihak memberi kebebasan untuk bertindak sebagai30orang-orang baik menurut kelayakan. Eerdasarkan pasal i -
ni, bu t i r 3 Klausula Arbitrase PSKI memberikan kebebasan
kepada a rb i te r dalam mengarobil keputusan, asalkan dilaku
kan secara ad i l di hadapan kedua belah pihak. Apabila d i -
kaitkan dengan pasal 631 Rv, maka memutus perkara secara
ad i l tersebut dapat dianggap sebagai kebalikan dari memu
tus perkara berdasarkan hukum, Dengan kata la in , seolah-c-
lah Klausula Arbitrase PSKI tersebut menghendaki a rb i te r
memutus perkara tidak berdasarkan hukum yang berlaku. Se-
benarnya, maksud pasal 631 Rv tersebut tidak demikian. Ar
b i t e r bebas memutuskan perkara dengan mengenyampingkan hu
kum, tetapi tidak semua hukum dapat dikesampingkan. Kebe
basan tersebut hanya berlaku terhadap hukum yang b e rs i fa t
pelen gkap, sedangkan terhadap hukum yang b e rs i fa t memaksa
tetap harus dipatuhi. Selanjutnya, dalam keputusan te rse
but, a rb ite r Juga menentukan pihak mana yang harus menang-
gung sebagian atau seluruh biaya untuk mengadakan a rb i t r a -
29Sudargo Gautama, Arbitrase Dagang Internasional, Alumni, Bandung, 1986 , h . 13^
' ° I b l d . . h . 1 3 9 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
57
se serta biaya pengacara yang mewaklli para pihak (bu t i r 5
Klausula Arbitrase PSKI).
Sesuai dengan pasal 63^ Rv, maka bu t i r 6 Klausula
Arbitrase PSKI juga menghendaki agar lembaran a s l i keputu
san arb itrase tersebut didaftarkan oleh a rb ite r atau oleh
pengacara yang diberi vewenang untuk itu . Namun terdapat
kekeliruan pada klausula tersebut, meskipun yang dimaksud
adalah sama. Pasal 6 34 Rv menentukan bahwa keputusan a rb i
trase harus didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Nege
r i dimana keputusan arb itrase tersebut diambil, sedangkan
Klausula Arbitrase PSKI menentukan bahwa keputusan terse
but harus didaftarkan pada Pengadilan Negeri. Pendaftaran
in i dimaksudkan untuk memperoleh surat perintah eksekusi
dari Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan. Hal ini
karena pelaksanaan keputusan arbitrase didasarkan pada ke-
relaan para pihak, dalam a r t i apabila salah satu pihak t i
dak secara suka re la melaksanakan keputusan arbitrase itu,
meskipun telah ditentukan dalam klausula a rb itrase bahwa
keputusan arb itrase akan be rs i fa t menentukan dan mengikat
bagi kedua belah pihak, namun pihak lainnya tidak dapat
memaksakan pelaksanaannya. Keputusan arb itrase demikian i -
nl baru dapat dilaksanakan setelah adanya surat perintah
eksekusl dari Ketua Pengadilan Negeri karena sifatnya men-
jadi seperti keputusan pengadilan yang la in yaitu aapat
dipaksakan berlakunya. Sebaliknya, apabila para pihak mem-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
58
punyai kesadaran hukum yang tinggi dan dengan suka re la
melaksanakan keputusan arbitrase itu, maka tidak perlu l a -
gi surat perintah eksekusi tersebut, Dengan demikian per-
karanya menjadi cepat se lesai pula. Nasun untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan, maka Klausula Arbitrase
PSKI tetap mengharuskan pendaftaran keputusan arbitrase i -
ni. Selanjutnya, dengan didaftarkannya keputusan arbitrase
tersebut, maka berakhir pula wewenang arb iter (butir 7
Klausula Arbitrase PSKI). Pada dasarnya, ada beberapa hal
yang dapat menyebabkan berakhirnya tugas a rb ite r yaitu i
1. Putusan telah dijatuhkan yang berart i perkaranya telah
diselesaikan (pasal 6 k 9 Rv),
2. Lewatnya waktu yang ditetapkan oleh para pihak tanpa
menghasilkan putusan (pasal 650 ke 1 Rv),
3* Lewatnya waktu enara bulan setelah a rb ite r menerima pe-
ngangkatannya apabila tidak ditetapkan batas waktu (pa
sal 650 ke 2 Rv),
k , Pencabutan oleh para pihak (pasal 650 ke 3 Rv),
5 * Keninggalnya seorang a rb ite r atau karena ditolaknya a r
b i t e r (pasal 65I ayat 1 Rv),
Jadi, dari uraian di atas, tampak bahwa digunakan-
nya cara penyelesaian melalui arb itrase ini tidak berart i
yurisdiksi pengadilan telah dikesampingkan. Dalam masalah-
masalah tertentu yang memerlukan pemeriksaan resmi, maka
tetap. pengadilan neg^ri yang harus memeriksanya. Namun
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
59
justru Klausula Arbitrase PSKI in i yang dapat dikesamping-
kan yaitu apabila pada waktu mengadakan perjanjian asuran
s i , tertanggung dengan tegas menyatakan keinginannya agar
segala perse lis ihan yang mungkln timbul antara penanggung
dengan tertanggung akan diselesaikan melalui pengadilan,
Di samping itu , dalam praktek pun sangat sedikit p e r s e l i
sihan dalam asuransi yang diselesaikan melalui peradilan
arbitrase in i . Menurut Bapak Wilson :
Sejak adanya Klausula Arbitrase PSKI hingga saat in i , P.T. Asuransi Jasa Indonesia belum pernah menyelesal- kan persellsihannya dengan tertanggung melalui peradilan arb itrase , bahkan apabila yang te r jad i hanya perselisihan mengenai besamya ganti rug i , maka para p i hak leb ih senang menyelesaikannya secara bermusyawarah diantara mereka s en d i r i .31
Yang dimaksud dengan cara musyawarah dalam hal in i adalah
masing-masing pihak mengangkat adjuster untuk ir.enghitung
kerugian yang timbul. Cara penyelesaian demiklan in i lah ,
kadang-kadang, yang menyebabkan proses penyelesaian klaim
berlangsung lama karena keputusan adjuster be rs i fa t tidak
mengikat, sehingga masing-masing pihak akan mengangkat a-
djuster la in apabila keputusan adjuster yang terdahulu t i
dak disetu ju l sampai tercapainya kesepakatan antara pe
nanggung dengan tertanggung mengenai jumlah kerugian yang
timbul. Dengan demiklan dapat dikatakan bahwa Klausula Ar
b itrase PSKI tersebut sampai saat in i masih kurang e fekt i f
-^Wavmncara dengan karyawan P.T. Asuransi Jasa In donesia, 15 Junl 1 9 8 7 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
M I L I K.PERPUS'l AKAAN
" UNXVERSITAS A1RLANOOA S U R A B A Y A
60
2. Upaya Hukum terhadap Keputusan Arbitrase
Seperti telah saya kemukakan sebelumnya bahv?a pera
dilan arb itrase merupakan peradilan yang leb ih banyak d i -
dasarkan pada musyavarah para pihak, tetapi hal in i tidak
menghilangkan kemungkinan bagi salah satu pihak untuk me-
rasa tidak puas terhadap keputusan arb itrase . Eerbeda de-
ngan penyelesaian melalui pengadilan biasa dimana pihak
yang merasa tidak puas terhadap keputusan hakim, terbuka
kesempatan untuk melakukan segala upaya hukum. Dalam pera-✓
dilan arb itrase ditentukan bahwa perlavranan dan kasasi
serta request c i v i l tidak diperbolehkan (pasal 636 dan 642
Rv), Oleh karena yang dilarang hanya itu, maka banding ma-
sih dimungkinkan, asalkan ketentuan untuk itu dlcantumkan
dalam klausula arb itrase . Namun Rv sendiri tidak mengatur
mengenai masalah banding in i , rcelainkan diatur dalam pasal
15, 108-111 Undang-undang No.l Thn.1950 (Undang-undang
Mahkamah Agung). Pasal 15 undang-undang tersebut menyata
kan i
Selain dari pada kekuasaan mengadili dalam tingkatan peradilan kedua sebagai yang termuat dalam Konstitusi, maka YiA juga memutus pada tingkatan peradilan kedua a - tas putusan-putusan waslt yang temyata mengenai n i l a i harga 25*000 rupiah atau l e b ih .32
Jadi, terhadap keputusan arb itrase , banding dapat diminta
langsung kepada Kahkamah Agung. Hal ini merupakan salah
32J RetnoKulan Sutantlo dan Iskandar Oeripkartawinata
Hukum Acara Ferdata dalam Teori dan Praktek, Alumni, Ban-dung, 1980, h .2 7 9 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
61
satu tugas Kahkamah Agung yang terletak di luar bidang ka-
s a s l .
Dalam praktek arb itrase di Indonesia, seringkall
upaya hukum banding ini dihilangkan dari klausula a rb i t r a - 33senya. J Demikian pula dengan Klausula Arbitrase PSKI yang
menentukan bahwa keputusan arbitrase be rs i fa t mengikat dan
menentukan bagi kedua belah pihak, Adanya ketentuan deni-
kian ini tentunya dengan harapan bahwa perse lis ihan akan
dapat diselesaikan dengan lebih cepat dibanding apabila/
diselesaikan oleh peradilan b iasa . Namun justru ketentuan
in i pula yang dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketidak-
adilan bagi salah satu pihak yaitu b i l a terdapat suatu ke-
keliruan dalam keputusan arb itrase tersebut mengingat a r
b i t e r yang diangkat tidak selalu menguasai seluruh hukum
asuransi menurut paharo-paham bakunya, karenanya tidak da
pat diperbaiki lag i • K^tua Pengadilan Negeri pun tidak da
pat memperbaiki kekeliruan tersebut selama proses pemerik-
saan terhadap permohonan f i a t eksekusi keputusan arbitrase
itu . Hal in i karena Ketua Pengadilan Negeri hanya melaku-
kan pengawasan formil terhadap surat-surat yang disampai-
kan kepadanya yang menyangkut keputusan arbitrase dan pe
ngangkatan arb item ya, sedangkan terhadap materi p e r s e l i
sihan, bukanlah wewenangnya*
Sebenamya menurut undang-undang, upaya hukum ir.asih
33^Sudargo Gautama, op♦c i t , » h,l44.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
62
terbuka bagi pihak yang merasa tidak puas atas keputusan
arbitrase tersebut, meskipun Klausula Arbitrase PSKI raeng-
hilangkan hal in i . Pihak yang bersangkutan harus mengaju-
kan permohonan untuk mengenyampingkan keputusan arb itrase
tersebut yaitu dengan mengajukan gugatan untuk melawan pe-
netapan Pengadilan Negeri yang menyangkut pemberian at'au-
pun penolakan f i a t eksekusi keputusan arbitrase tersebut.
Gugatan ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang me-
ngeluarkan penetapan itu . Dalam praktek, hal ini hampir
sama dengan suatu perlawanan (verzet) dalam hukum acara
perdata. Perlawanan in i tidak bertentangan dengan pasal
636 Rv karena tidak ditujukan secara langsung pada keputu
san arbitrase itu sendiri , tetapi pada pelaksanaannya.
Gugatan untuk melawan penetapan Pengadilan Negeri
tersebut harus atas dasar hal-hal yang ditentukan dalam
pasal 6 k 3 Rv yaitu
1. Dalam hal keputusan arb itrase melanggar batas-batas klausula a rb i t ra se 0
2. Dalam hal keputusan arbitrase yang bersangkutan d i - ambil berdasarkan klausula arbitrase yang bata 1 .
3. Seandainya menurut klausula arb itrase , Majelis harus le.ngkap, padahal keputusan arbitrase diambil o- leh sebuah majelis yang tidak lengkap*
k c Jika majelis arb itrase memutus mengenai hal-hal yang tidak aiminta, atau jika keputusannya memberi sesuatu yang melebihl permintaan.
5. Jika keputusan arb itrase mengandung hal-hal yang saling bertentangan.
6 . Jika majelis arb itrase tidak memperhatikan satu a-
J Gunanto, "Salah Kaprah ( I I ) tentang Kemutlakan Arbitrase Asuransi” , Proteksi, No.39 Thn.VII, Kei-Juni 1986, h«11.
34
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
63
tau leb ih masalah yang diajukan atau diminta salah satu pihak yang berperkara.
?. Seandainya majelis diwajibkan memakai hukum acara perdata yang berlaku, dan ter jad i penyimpangan te r hadap bentuk-bentuk hukum acara perdata yang b e rs i - fa t hukum paksa*
8. Dalam hal te r jad i tipu muslihat dalam prosedur dan keputusan didasarkan atas pertimbangan yang d i l ip u - t i hal tersebut.
9 . Dalam hal keputusan arbitrase didasarkan pada su- rat -surat bukti, yang kemudian temyata palsu. •
Di samping sembilan but i r dari Rv tersebut di atasdapatlah juga disebut hal-hal tersebut di bawah inisebagai dasar bata l keputusan arbitrase , yaitu 110. Dalam hal keputusan arbitrase melanggar hukum pak-
sa.11. Dalam hal sengketa yang diarbitrasekan berkaitan
dengan tindak pidana pembunuhan.
Terhadap keputusan Pengadilan negeri in i , .nantinya, terbu-
ka upaya hukum banding dan kasasi.
Apabila dikaitkan dengan sistero peradilan di Indo
nesia, adanya upaya hukum tersebut juga tidak bertentangan
Pasal 10 ayat 3 Undang-undang No.14 Thn.1970 (Undang-un
dang Pokok Kekuasaan Kehakiman ) menyatakan bahwa terhadap
putusan-putusan yang diberikan tingkat terakhir oleh peng-
adilan-pengadilan la in dari pada Mahkamah Agung, kasasi
dapat diminta kepada Mahkamah Agung. Demiklan pula pasal
49 ayat 1 Undang-undang N0 . I 3 Thn.1965 yang menyatakan t
rtMahkamah Agung memutus tentang permohonan kasasi terhadap
putusan atau penetapan dalam tingkatan peradilan-peradilan
terakhir dari pengadllan-pengadilan dalam semua lingkungan3 c
p e r a d i l a n J a d i , selain perlawanan, masih terbuka upaya
“̂ Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartav.-inata op. c1t . , h .2 6 7 .
3 c
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
64
hukum la in terhadap penetapan Pengadilan Negeri tersebut
yaitu kasasi pada Kahkamah Agung. Namun kasasi hanya d i -
perbolehkan setelah dilakukannya upaya hukum biasa. Dalam
hal in i , upaya hukum tersebut hanya perlawanan karena ban
ding tidak diperbolehkan terhadap penetapan Pengadilan Ne
geri# Banding baru diperbolehkan setelah adanya keputusan
Pengadilan Negeri yang menyangkut penetapan itu sendiri,
seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya.
Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa terhadap
penetapan Pengadilan Negeri tersebut hanya dimungkinkan u-
paya hukum perlawanan dan perlawanan in i hanya menyangkut
hal-hal yang ditentukan dalam pasal 643 Rv. Dengan kata
la in , apabila salah satu pihak tidak setuju terhadap jum
lah ganti rugi yang telah ditetapkan oleh majelis a r b i t r a
se ataupun terdapat kekeliruan dalam penerapan paham-paham
baku asuransi, maka tetap tidak dapat dilakukan'upaya hu
kum. Berbeda apabila Klausula Arbitrase PSKI memberikan
kesempatan untuk banding ke Mahkamah Agung. Meskipun sama-
sama diperiksa oleh Kahkamah Agung, tetapi banding terha--
dap keputusan arbitrase ini sudah tentu berbeda dengan ka
sasi terhadap keputusan pengadilan. Dalam banding tersebut
perkara menjadi mentah kembali dan dilakukan pemerlksaan
ulangan. Hal in i dapat d i l ihat dalam pasal 108 Undang-un-
dang No.l Thn.1950 yang berbunyi * "Dari putusan wasit,
yang menurut pasal 15 dapat dimohonkan pemerlksaan pada
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
65
peradilan tingkatan kedua, oleh salah satu dari p ihak-pi -
hak yang berkepentingan dapat dimohonkan ulangan pemerik-
saan oleh Mahkamah Agung.11 Dalam kasasi tidak demiklan,
Mahkamah Agung hanya meneliti masalah pengetrapan hukumnya
sa ja.
Dengan demiklan suatu klausula arbitrase yang mem
berikan kesemp'atan banding bagi para pihak adalah lebih
baik karena selain dapat memperbaiki kekeliruan yang mung-
kin terdapat dalam keputusan arb itrase , juga prosedur upa
ya hukunnya leb ih singkat dan tidak b e r b e l i t - b e l i t yaitu
langsung ke Kahkamah Agung.
. .VK.AAK 1, MKLAN
‘ " s u .1 u a Y A ____ I
^ Retnovmlan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata o p «c l t . , h . 292 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
FENUTUF
EAB V
1. Keslmpulan
a. Klaim dalam asuransi kebakaran merupakan tuntutan atau
pernyataan hak tertanggung atas ganti rugi kepada pe
nanggung dalam hubungannya dengan kewajiban penangp^ing
untuk mengganti kerugian tertanggung akibat terjadinya
peristiwa tidak pasti yang ditanggung oleh p o l is asu
ransi kebakaran.
b. Tertanggung tidak begitu saja dapat melaksanakan haknys
untuk mengajukan klaim tanpa memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh undang-undang maupun oleh perjan
jian asuransinya. Persyaratan utama yang harus dipenuhi
adalah tertanggung harus menderita kerugian atas barang
yang diasuransikannya dan kerugian tersebut harus pula
disebabkan oleh terjadinya peristiwa kebakaran yang d i -
sebutkan dan ditanggung oleh polisnya.
c. Meskipun telah memenuhi persyaratan untuk mengajukan
klaim, tetapi hak tertanggung untuk mengajukan klairr
tersebut tidak dapat dilaksanakan setiap saat, dalam
a r t ! apabila telah lewat jangka waktu yang ditentukan
yaitu dua belas bulan setelah terjadinya peristiwa ke
bakaran tertanggung tidak mengajukan klaim, maks guftur-
lah haknya tersebut. Denman kata la in , tertanggung t i -
66
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
6?
dak berha.k l a g i atas ganti rug i . Hilangnya hak atas
ganti rugi tersebut tidak hanya disebabkan oleh lev»at-
nya waktu saja , baik undang-undang maupun perjanjian a-
suransi menentukan bahwa apabila tertanggung tidak me-
laksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam
undang-undang maupun perjanjian asuransi tersebut, maka
penanggung dapat ir.enggunakannya sebagai alasan untuk
membebaskan d i r i dari kewajibannya mengganti kerugian
tertanggung ataupun membatalkan perjanjian asuransinya.4
d. Pembuktian adanya jaminan penanggung atas barang-barang
yang terbakar tersebut dapat menyangkut dua hal yaitu
pembuktian saat terbentuknya perjanjian asuransi dan
pembuktian saat berlakunya hak dan kewajiban para pihak
Untuk membuktikan hal yang pertama, maka tertanggung
harus menyerahkan p o l i s sebagai a lat bukti yang paling
seir.purna, Untuk membuktikan hal yang kedua, tertanggung
harus menyerahkan kuitansi pembayaran premi karena pem
bayaran premi merupakan das&r berlakunya kewajiban pe~
nanggung untuk mulai menjamin barang-barang yang diasu
ransikan.
e. Undang-undang menentukan bahwa penanggung wajib meng-
ganti biaya yang dikeluarkan tertanggung untuk menyela-
matkan barang yang diasuransikan pada waktu ter jad i pe
r is t iwa kebakaran, baik usaha tersebut berhasil ataupun
g&gal. Namun menurut PSKI, penanggung hanya mengganti
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
68
biaya yang diansgapnya wajar yaitu tidak te r la lu besar
dan sesuai dengan harcca pertanggungannya. Untuk biaya
yang sangat besar, penanggung dapat menolaknya apabila
tidak diperjanjikan sebelumnya sebagai salah satu r i s i -
ko yang ditanggung.
f . Menurut undang-undang, penghitungan ganti rugi dalaft
asuransi berganda didas&rkan pada asas kronologi atau
asas ekses. Asas kronologis yaitu setiap penanggung ha
rus membayar ganti rugi berdasarkan urutan tanggal pem-
bentukan perjanjian asuransinya. Asas ekses artinya pe
nanggung yang leb ih dahulu mengadakan perjanjian asu
ransi v*ajib membayar ganti rugi leb ih dahulu pula dar i -
pada penanggung berikutnya, demikian seterusnya sampai
penanggung terakhir yang hanya membayar ganti rugi se
besar kelebihan (s i s a ) kerugian yang tidak dibayar pe
nanggung sebelumnya. B i la tidak ada sisa, maka penang
gung berikutnya dibebaskan dari kev?ajiban membayar gan
t i rugi, PSKI tidak menggunakan asas-asas tersebut, te
tapi dengan berdasarkan pada asas pemerataan klaim atau
asas proporsional. Asas pemerataan klaim artinya t e r
tanggung dapat mengajukan klaim secara merata kepada
setiap penanggung dan penanggung pertama tidak harus
membayar ganti rugi lebih dahulu daripada penanggung
berikutnya. Asas proporsional yaitu setiap penanggung
harus membayar ganti rugi menurut proporsinya yaitu se-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
6 9
besar harga pertanggungan masing-masing setelah disesu-
aikan den ran harga r i i l b*rang yang diasuransikan.
g. Undang-undang aenghendaki agar penyelesaian p e rse l i s ih -
an dalam asuransi kebakaran ini dilakukan melalui peng
adilan negeri. Namun demikian tidak tertutup kemunp.kin-
an bagi para pihak untuk memilih penyelesaian di luar
pengadilan. PSKI n.emilih penyelesaian melalui arbitrase
apabila dikemudian hnri timbul perselisihan antara pe
nanggung dengan tertanggung. Ketentuan dalair; PSKI t e r
sebut tidak be ra r t i telah mengenyampingkan sama sekali
yurisa iks i pengadilan. Dalam hal-hal tertentu yang me-
ir.erlukan pemeriksaan resmi, maka hakim pengadilan nege
r i yang akan memeriksanya.
h. PSKI tidak menghendaki adanya upaya hukum terhadap ke
putusan a rb itrase . Namun dalam beberapa hal tertentu
yang' telah ditetapkan oleh undang-undang, maka upaya
hukum tetap terbuka bagi pihak yang merasa tidak puas
terhadap keputusan arbitrase tersebut. Upaya hukum t e r
sebut tidak ditujukan secara langsung pada keputusan
arbitrasenya, tetapi terhadap penetapan pengadilan me
ngenai f i a t eksekusi keputusan tersebut.
2, Saran-Saran
PSKI yang berlaku saat in i masih mempunyai banyp.k
kekurangan. KOTAP, melalui surat edaran-surat edarannya,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
70
terus berusaha untuk rcemperbaiki kekurangan-kekurangan
tersebut. Oleh karena itu , apabila kelak ditetapkan po l ls
bRru untuk inenggantikan PSKI yang berlaku saat in i , maka
a. Perlu kiranya dicantumkan ketentuan Eengenai peinbatasan
besamya ganti rugi terhadap biaya penyelamatan.
b. Henaaknya ketentuan Tnpn^en^i percilihan a rb ite r tidak
Eengharuskan d ip i l ih t l * a oranp: a rb iter , asalksn san j i l
juiulahnya, sehingga para pihak dapat Eemilih hanya seo-
rang a rb it ra to r yang benar-benar ahli dan indepenaen
karena selain biayanya lebih hercat, jugs perse lir ihan
dapat diselesaikan lebih cepat.
c. Kendaknya keriungkinan banding tprh?dap keputusan a rb i
trase tidak ditutup.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
DAFTAR EACAAN
Euku l
Gautama, Sudargo, Arbitrase Dagang Interaas lona l , Alumni, Bandung, 1986#
Gunanto, Asuransi Kebakaran di Indonesia, Tira Pustaka,J ak a r ta "^T °W i
Siman juntak, Emmy Pangarlbuan, Hukum Pertanggungan, Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGM, 1982,
Soebekti, R. dan R .T jitrosudibio , Kitab Undang-undang Hukum Darang, Pradnya Paramita, Jakarta, 19&3*
_________, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, • Jakarta, 19^2.
Soekardono, R . , Hukum Dapantr Indonesia, j i l i d I (baglan kedua), Ra javrali, Jakarta, 19^3.
Sudikno Hertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, L iberty* Yogyakarta, 1982, "
Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartavrinata, Hukum Acara Perdata dalam Teorl dan Praktek, Alumni, Bandung19B0:
9
Tresna, He, Komentar H . ICR .« Pradnya Paramita, Jakarta, 1982.
Kajalah j
Gunanto, "Salah Keprah ( I I ) tentang Kemutlakan Arbitrase Asuransi1', P ro teks l , No.39 Thn.VII, Kei-Juni 1986.
MKasalah Pencurian pada Waktu Terjadi Kebakaran*', Proteksi No.23 Thn.IV, September-Cktcber I 983 .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
POLIS STANDAR KEBAKARAN INDONESIA
Yang bertanda tangan di bawah ini, menanggung — atas dasar pem bayaran premi dan keterangan-keterangan tertulis yang
diberikan oleh Tertanggung, yang m erupakan bagian tidak terpisshkan dari po lis in i — harta benda dan/atau kepentingan sebagaimana d iuraikan di bawah ini, terhadap kerugian yang disebabkan oleh bahaya-bahaya yang disebutkan, dan ditegaskan dalam syarat-syarat
dan kondisi-kondisi yang tercetak dan/atau dilekatkan dan/atau d icantum kan pada polis ini.
I K H T IS A R P E R T A N G G U N G A N
No. P o l i s
(Baru/Perpanjangan) *
Nam a Tertanggung : ..................................................................... . . . .
A 1 a m a t .......................................................................................
Jangka w aktu pertanggungan . . . ( ...............
mulai dari tanggal : ...................................... . . sampai .................................. jam 12.00 siang w aktu setempat
di mana obyek pertanggungan berada.
Penerangan Premi Kebakaran
Kelas Konstruksi : Premi jam inan tambahan
Jenis R isiko/O kupasi Premi jam inan tambahan
No. Kode Premi jam inan tambahan
Su ku Premi
Jam inan Tam bahan Biaya polis
Pajak Penjualao
No. Kode Bea Meterai
S u ku Premi Jumlah
( D E N G A N H U R U F .................................................
............................................................................................................................................. . . )
Lampiran/syarat-syarat tambahan :
No. Uraian Vang D ipertanggungkan Harga Pertanggungan
Jum lah =
D ibuat di ........................................... pada tanggal . .
Penanggung,
C o re t y a n g t id a k perlu .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
- 2 - M i l : S.PESrcSTAKAAN
"UNIVER^; - %S AJRLANGUA'RISIKO-RISIKO YANG TERMASUK DALAM PERTANGGUNGAN S U K a B A Y A J
R is ik o yang tormasuk dalam pertany«}ungan ini adalah lis ik o terjadinya kerusakan dan/atau kerugian pada harts benda dan/atau kcpcn-
tingan yang d ipertanggungkan y an g disebabkon oleh :
1. K E B A K A R A N .
Y a n g terjadi karena api sendiri, t idak berhati-hati, kesalahan atau kejahaten pelayan sendiri, tetangga, m usuh, peram pok dan
Iain-lain apapun juga sebutannya, atau karena sebab-sebab kebakaran lain yang tidak diketahui termasuk.
A k ib a t kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain yang berdekatan, seperti kerusakan atau berkurangnya harta benda
dan/atau kepentingan yang d ipertanggungkan karena air atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk m enahan atau m emadam kan
kebakaran, dem ik ian juga kerugian yang d isebabkan oleh d lm usnahkannya seluruh atau sebagian barang-barang yang diper-
tanggungkan atas perintah yang berw ajib u n tuk m enghindarkan m enjalarnya kebakaran itu.
2. P E T IR .
. 3. P E L E D A K A N .
Ya itu segala m acam ledakan terkecuali yang d isebabkan oleh tenaga nukli r.
Ledakan adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yan g d isebabkan oleh m engem bangnya gas atau uap.
M e ledaknya suatu bejana (ketel uap, p ipa, dsb) dapat d ianggap ledakan jika d inding-d ind ing bejana itu robek terbuka sedemikian
rupa sehingga terjadi keseim bangan tekanan secara tiba-tiba d i dalam m aupun di luar bejana. Jika ledakan itu terjadi,di dalam
bejana sebagai akibat reaksi k im ia m aka setiap kerugian pada bejana teiscbut dapat d iberikan ganti rugi sekalipun d inding-d ind ing
bejana tersebut t idak robek terbuka. Kerugian yang d isebabkan oleh rendahnya tekanan tidak dijam in oleh polis.
Kerugian pada m esm pem bakar yang d iak iba tkan o lrh ledakan di dalam ruang pem bakaran atau pada bagian tom bo l sakelar listrik
akibat t im b u ln ya tekanan gas, t idak dijam in.
A pab ila terhadap rtsiko peledakan d itu tu p juga pertanggungan dengan polis jenis lain yang khusus untuk itu, m aka Penanggung
hanya m enanggung kerugian akibat peledakan sepanjang hal tersebut t idak d itanggung oleh polis jenis lain itu.
4 . K E J A T U H A N P E S A W A T T E R B A N G .
Y a itu benturan p lsik antara pesaw at terbang dan/atau benda yang jatuh dari pesawat terbang dengan harta benda dan/atau
kepentingan yang d ipertanggungkan atau dengan bangunan yang berltikan harta benda yang dipertanggungkan.
RISIKO-RISIKO YANG DtKECUALIKAN DARI PERTANGGUNGAN
D ike cu a likan dari pertangungan, segala kerusakan dan/atau kerugian pada harta benda dan/atau kepetingan yang d ipertanggung
kan, yang d isebabkan oleh :
1. Kebakaran atau peledakan yan g d isebabkan dari suatu cacad, kebusukan sendiri atau yang langsung d itim bu lkan dari sifat dan
m acam barang itu sendiri.
2. Perang, penyerbuan, aksi m usuh asing, perm usuhan atau kegiatan m enyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang
m aupun tidak), perang saudara, pem berontakan, pcrgo lakan sipil (huru hara) yang d ianggap m erupakan bagian atau menjurus
kepada pem berontakan u m u m , pem berontakan m iliter, pem bangkitan, pengacauan, revolusi, kekuatan m iliter, atau pengam bil
alihan kekuesaan, atau perbuatan seseorang y an g bertindak atas nam a atau sehubungan dengan suatu organisasi dengan kegiatan-
kegiatan yang diarahkan kepada penggulingan dengan kekerasan daripada Pemerintah yang sah "d e ju re " atau "d e fac to ", atau
m em pengaruh inya dengan terorism e atau kekerasan; term asuk akibat dari hal-hal tersebut diatas ba ik yang terjadi secara langsung
m aupun tidak langsung,
D a lam suatu tuntutan, gugatan atau perkara la innya, d im ana Penanggung m enyatakan bahwa menurut ketentuan-ketentuan
persyaratan ini suatu kerusakan. atau kerugian tidak d ijam in dalam pertanggungan ini, m aka kewajiban untuk m em buktikan bahwa
kerusakan atau kerugian tersebut d ijam in, terlctak pada p ihak Tertanggung.
1. Kerusuhan, pem ogokan , ak ibat perbuatan jahat, tertabrak kendaraan, asap; G em pa bum i, letusan gunung berapi; Banjir, genangan
air; A n g ln topan, badai; Kerusakan karena air; B ieya-bleya pem bersihan; G angguan usaha akibat kebakaran; kecuali ada penutupan
khusus untuk itu.
4. R eaksi nuklir, radiasi nuklir atau pencem aran radio -aktip, tanpa m em andang apakah itu terjadi di dalam atau di luar bangunan,
S E L A N J U T N Y A dnegaskan, bahw a kccuali jika secara tegas d inyatakan lain dalam Polis ini, m aka pertanggungan ini tidak m enutup :
— Barang-barang yang d isim pan atas dasar kepercayaan atau atas dasar kom isi.
— E m as batangan atau batu -baiu perm ata/m ulia yang be lum dipasang.
— Barang antik atau baiang-barang kesenian yang n ila inya melebihi R p . 5 0 0 . 0 0 0 , —
— Naskah-naskah, rencana-rencana. gam bar^jam bar atau disain-disain, pole-pola, m odel-m odel atau tuangan-tuangan,
~ E lek-efek, O b ligasi-O bligasi atau segala m acam dokum en, perangko-perangko, cek-cek, buku-buku akuntansi atau buku-buku
usaha la innya, dan catatan-catetan sistim kom puter.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
SYA R A T -S Y A R A T POUS
Pasa l I. P E M B A Y A R A N P R E M I
1. M e n y im p a n g d a r i p s sa l 2 5 7 K it a b U n d a n g U n d a n g H u k u m D a g a n g (K .U .H .D . I , p i-rtanggu ngan/ pe rpan ja ngan [H -rtanggungan in i ba ru a k in b e rla ku te rh iiu n g t c is k d i la k u k a n
p o m b a y a ra n p re m i v a n g b e rsa n g k u ta n , se b a y a im a n a d ia tu r d a la m jadw at i<ka ada , d e n g a n tpm igam i w a k tu p e m b ay a ran sc lam a 14 lent(t*t betas! h s n , t c rh itu n g w ja k tangga l
p e rm u la a n / p e rp a n ja n g sn te rsebu t.
2 . J ik a P re m i t id a k d ib a y a r da la m 14 (em pat be las) h a r i se su d a h tanggat p e rm u la a n a tau tanggat pc rpan ja ngan , m aka jam inan bag i T e rta n g g u n g d ita n g g u h k a n d a n T e rta n g g u n g
l id a k b e rh a k atas ga rn i ru g i se jak tangga l p e rm u la a n / p e rp a n ja n ga n se b a ga im a n a le r c a n iu m da la m po lis/ lam plran.
J a m in a n b e r la k u k e m b a li 2 4 (d u a p u lu ^ em p a t) |»m se su d a h h a r i d im a n a p rem i d ib a y a r, ta n p a m e n gu ra n g i kew a jib an T e rta n g g u n g u n tu k m e m b a ya r segala p re m i y a n g terhu-
tang o le h n y a d ib a w a h p o lis in i.
P t 'n u n d a a n te rsebu t, v a n g t id a k m e ro b a h la n gk a w a k tu p e r ta n g g u n g a n in i se b aga im an a te rca n tu m d a la m poli*/larr>p>r»n. t id a k p e rlu d ib e n ta h u k a n leb ih d a h u lu o le h Pen a n ggu n g .
P a u l I I . P E R T A N G G U N G A N - P E R T A N G G U N G A N L A I N .
1 . Pad a w a k tu p e rta n g g u n g a n in i d ib u a t , T e rta n g g u n g h a ru s m e m b e r ita h u k a n kep ada P e n a n g g u n g segala pe rtan g gu n ga n lain m engena i bara ng -ba ra ng y a n g sam a.
2 . J ik a k e m u d ia n T e r ta n g g u n g m o m b u a t ren is p e rta n g g u n g a n la in n y a a tas b a ra n g-b a ra n g v a n g sam a, ha l itu p u n wajit) d ib e r ita h u k a n juga kep ada P enanggun g.
P w l I I I . P E R O B A H A N R I S I K O
t . J ik a a d a p e ro b a h a n / p o ro m b a k a n atas b a n g u n a n y a n g d ip e r ta n g g u n g k a n a ta u a tas te m p at b a r in g -b a ra n g y a n g d ip e rta n g g u n g k a n , se bagtan a tau s e lu ru h n y a d ip e rg u n a k a n u n tu k
k e p e r lu a n la in , a tau ka la u b a ra n g -b a ra n g la in d is im p a n juga d ita n a s e h in g g a b a h e ya k e b a ka ra n a ta u p e le d ak an m enjad i le b ih besar d an T e n a n g g u n g ta h u a ta u le h a ru jn y a tahu
a k a n ke a d a a n d e m ik ia n itu . m a k a T e r t a n g g u n g h a ru s d e n g a n tege ra m e m b e r ita h u k a n ke p a d a P e n a n ggu n g .
2 . P e n a n g g u n g b e rh a k m e n e ta p k a n , p e rta n g g u n g a n in i d ite ru sk a n d e n g a n p re m i y a n g s u d sh ada a ia u d e n g a n p rem i y a n g leb ih t in gg i, atau h a ru s d ih e n t ik a n sa m a se ka li. K a la u
P e n a n g g u n g t id a k m a u m e n e ru ik e n p e r ta n g g u n g a n in i, m a k a p re m i y a n g d ib a y a r u n iu k jangka w a k tu y a n g b c lu m hab is, d ik e m b a h k a n kep ada T e rtanggung.
P n a l IV . P I N D A H T E M P A T D A N P I N O A H T A N G A N
1. P e rta n g g u n g a n t id a k b e r la k u t e rh a d a p p e rab o t ru m a h tangga atau b a ra n g -b a ra n g la in y a n g d ip e rta n g g u n g k a n ka la u bara ng -ba ra ng Itu d ip in d a h k a n ke b a n g u n a n lain d a ripad a ya ng
d ise b u tk a n d a la m p o lis, ke cua li ka la u m e n u ru t c a ta ta n d a la m p o l is , P e n a n g g u n g se tu ju a k a n p c m in d a h a n itu .
2. B i la m a n a b a ra n g -b a ra n g y a n g d ip e r ta n g g u n g k a n p ln d a h ta n ga n , b a ik b e rd a sa rk a n su a tu p e rse tu juan m a u p u n ka rena T e rta n g gu n g m en inggat d u n ia , m a k a m e n y im p a n g d a r i k e
te n tu an p tsa l 2 6 3 K .U .H .D . , p e r ta n g g u n g a n batat d e n g a n s e n d ir in y a 1 0 (se p u lu h ) hari se tak p in d a h tan ga n te rsebu t, kecua li a p a b ila P e n a n g g u n g s e tu iu m e la n ju t k in p e rta n g gu n ga n .
P a u l V . K E W A J I B A N T E R T A N G G U N G B I L A T E R J A D I K E B A K A R A N / K E R U S A K A N
1, T e rta n g g u n g , se su d a h m e n g e ta h u i a ta u p a d a w a k tu ia d ia n g g a p s c h a ru sn y a su d a h m e n ge ta h u i a d a n y a ke b aka ran/ke ru sa kan a tas k e p e n t in g a n y a n g d ip e rta n g g u n g k a n da la m
p o lls in i, h a ru s :
a. Sege ra m e m b e r ita h u k a n hal itu ke p a d a P e n a n g g u n g .
b, D a la m w a k tu 7 ( tu ju h ) h a r i m e m b e r ik a n k e te ra n ga n te rtu lis y a n g m e n y a ta k a n hal ikh w a l v * n g d ik e ta h u in y a ten tang keb aka ran /k e ru sa kan itu d a n j ika kea daan m e m u n g -
k in k a n , h e n d a k n y a su ra s k e te ra n ga n itu d ise rta l d e n g a n p e m b e r ita h u a n te n ta n g segala se su a tu y a n g tcrbakar. m u sn a h , h ila n g . ru sak , te rto lo n g d an te n ta n g se b a b « c b a b
k e b a k a ra n / k e ru sa k a n se p an jan g y a n g d ik e t a h u in y a d e n g a n su n g g u h - su n g g u h a tau m e n u ru t d u ga a n n y a .
2 . Pad a w a k tu terjad i k e b a k a ra n / k e ru sa k a n , T e r ta n g g u n g w a j 'b :
a. se d a p a t -d a p a tn ya m e n y e la m a tk a n d a n m enjaga b a ra n g -b a ra n g y a n g d ip e rta n g g u n g k a n serta m e n g ij in k a n o ra n g lain m e n o lo n g d a n m enjaga ke se lam atan bara ng-ba re ng Itu.
b . m e m b e iik a n b a n tu s n s e p e n u h n y i k e p *d » P e n a n g g u n g a ta u w a k iln y a a tau p ih a k la in v » n g d itu n iu k n y a , u n t u k m eta kuV an p ene lit ian a ta i k e b aka ran /k e ru sa kan y a n g terjad i.
c. m enjaga ke se lam atan d a r i s e ga la s e su a tu y a n g m a i ih b e rn ila i.
B ila m a n a T e r t a n g g u n g t id a k b e rb u a t d e m ik ia n , m a k a h a k n y a a tas ga n t i rug i h ilang,
Paaal V I . L A P O R A N K E R U G I A N
D a la m h a l T e r ta n g g u n g m e n u n tu t gan ti ru g i b e rd a sa rk a n p o l is in i, m a k a T e r ta n g g u n g h a ru t ;
a. m e n y e ra h k a n p o lis b « e r t a be r ita aca ra a ta u p u n su ra t k e te ra n ga n y a n g m o n y a ta k a n ke jad ian d im a k su d , a n ta ra la in dari L u ra h d a n Po lrs i se tem pat.
b. m e n y e ra h k a n la p o ra n te rp e r in c i y a n g m e n e ra n g k a n s e le n g k a p J e n g k ip n y a ten tang kea daan y a n g m e n u ru t p e n g e ta h u an n ya , m e n y e b a b k a n k e b aka ran /k e ru sa kan itu.
c. m c m b e r ik a n se ga la ke te ra ngan d an b u k t i -b u k t i y a n g la in y a n g d im in t a o le h Pena nggun g,
P a u l V I I . G A N T I R U G I
1. D a la m hal terjad i k e b a k a ra n / k e ru sa k a n a tas harta b e n d a d an / a ta u k e p e n t in g a n y a n g d ip e rta n g g u n g k a n , m a k a gan ti rug i y a n g m enjad i ta n ggu n g jaw a b P e n a n g g u n g se tingg l-
t in g g in y a sebesar H a rga P e rta n g gu n ga n .
2 , P e rh itu n g a n gan ti rug i d i la k u k a n d e n g a n m e m b a n d in g k a n h a rg a se b e lu m te rjad in ya k e b a ka ra n / k e ru sa ka n d engan harga sisa sa k e t ik a se su d a h terjad i ke b aka ran/ke ru sa kan ,
P a u l V I I I . K E R U G I A N A T A S B A R A N G
U n t u k k e ru g ia n b a ra n g b e rg e r sk , T e r t a n g g u n g w a jib d a la m w a k tu 14 (em pat b e la s) h a r i m e m b e r ik a n :
1 . a, Y a n g m e n ge n a i p e ra b o t ru m a h tan gga ; se b u a h da fta r p e m b e r ita h u a n n am a b a ra ng-b a ra ng d a n taks ira n harga y a n g d iu ra ik a n secara te rp e r in c i sa tu d e m i sa tu se suai d engan
h a rg a n y a p a d a u a t se b e lu m ke ja d ian k e b a k a ra n / k e ru M k a n d a n se b u a h da fta r p e m b e r ita h u a n k h u su s tentang s isa b a ra n g-b a ra n g itu , se m u a n y a d ib u a t o le h T e n a n g g u n g .
b. Y a n g m e n ge n a l b a h a n -b a h a n d an b a ra n g -b a ra n g d a g a n g a n ; se b u a h da fta r k h u su s berisi p e n ila ian te n ta n g segala se suatu y a n g pad a saat se b e lu m ke jad ian ke b a ka ra n / k e ru
sa k a n d a n d a fta r k h u su s te n ta n g s isan ya .
c . B u k u - b u k u T e n a n g g u n g d s n w r » t < u i * l b e r sa n g k u ta n j ik a d ik e h e n d ik i o le h P e n a n g g u n g d a n k a la u se m u a n y a itu t id a k ada , p a V tm -p a k tu r . catatan atau dafta r y a n g dap at
m e m b u k t ik a n k e ru g ia n itu .
2. a. J ik a b a ra n g -b a ra n g y a n g d ip e r ta n g g u n g k a n d in y a t a k s n d e n g a n se b u ta n u m u m d a la m "p e ra b o t ru m a h ta n g g a ", "m e s in -m e s in " a tau ‘t ia r ta b e n d a " , 'f c a h a n -b a h a n d an
b a ra n g -b a ra n g d a g a n g a n ", m a k a y a n g d ip e r t a n g g u n g k a n d a la m p o l is in i la iah p e ra b o t r u m a h tangga . m e s in « n e s in a tau ha rta bend a, b a h a n ^ a h a n d a n b a ra n g -b a ra n g d a
ga n ga n y a n g p a d a saat terjad i k e b a k a ra n / k e ru sa k a n a d a d ite m p a t y a n g te rsebu t d a la m p o lis , d e n g a n t id a k m e m a n d a n g a p a k a h su d a h ada d is itu a ta u b e lu m k e t ik a p e r ta n g
g u n g a n itu d ib u a t .
b. J ika jen is b a ra n g -b a ra n g v a n j d ip e r ta n g g u n g k a n d ise b u tk a n , m a k a ke te n tu a n d a la m aya t d ia ta s h a n y a b e rlaku , apab ila b a ra n g-b a ra n g te rsebu t berada d ite m p a t itu pad a u a t
terjadi ke b a ka ra n / k e ru sa ka n .
c. K e te n tu a n Jc c te n tu a n d ia ta ? t id a k b e r la k u te rh ad a p b a ra n g y a n g te rn ya ta d a r i t a k s ira n y a n g * d * d a lam p o lis, sebagai bara ng y a n g t id a k ada pe n g gan tm ya .
P a sa l I X . G A N T I R U G I P E R T A N G G U N G A N R A N G K A P
1. M e n y im p a n g d a r i pasa l 2 7 7 aya t 1 K .U .H .D . . m a k a d a 'a m h a l te n a d i k e ru g ia n a tas k e p e n t in g a n y a n g d ip e rta n gg u n gka n d engan p o lis in i. d im a n a ke p e n t in g an te rsebu t su d a h
d i j sm in p u la o le h u t u a ta u le b ih p e rta n g g u n g a n la in , d a n ju m la h segala p e rta n g g u n g a n itu leb ih d a r i ha rga kep en t ingan y a n g d lm a k su d itu, m a k a ju m la h y a n g d ip e rta n g g u n g k a n
d e n g a n p o l is m < d ia n g g a p b e rk u ra n g m e n u ru t p c rb a n d in g a n ju m la h segala p e rta n g gu n ga n d e n g a n harga ke p e n t in g an y a n g d ip e rta n g g u n g k a n tetapi p rem i t id a k d ik u ra n g i atau
d ik e m b a iik a n .
2 . P e ra tu ra n y a n g to rm u at d a la m ay a t te rsebu t d ia ta s a k a n d iia la n k a n , b ia rp u n segala p e rta n g gu n ga n y a n g d im a k s u d itu d ibuat d engan beberapa p o lis d an pad a hari y a n g be rla inan ,
d e n g a n t id a k m e n g u ra n g i p e ra tu ra n y a n g te rsebu t da la m pasa l 2 7 7 K .U .H .D . . y a itu ka la u se k ira n y e pe rtanggunga n itu atau se ka lia n pe rtan g gu n ga n itu tan gga ln y e le b ih d a h u lu
d a n tanggat p o l is m i d a n t id a k b e r is i p e ra tu ra n se baga i y a n g te rse b u t d a la m aya t te rsebu t d> atas.
3 . K a la u terjadi ke ru g ia n , m a k e atas p o rm in ta a n P e n a n g g u n g y a n g p e rta m s, T e r ta n g g u n g w ajib m e m b e r ita h u k a n secara tertu lis se ga la pe rtanggunga n la in v a n g se d ang b e r la k u atas ke p e n t in g a n y a n g sam a.
P a u l X . P E R T A N G G U N G A N D I B A W A H H A R G A
J ik a harta b e n d a y a n g d ip e rta n g g u n g k a n , p a d a saat te rja d in ya k e b a k a ra n / k e ru sa k a n o le h su a tu b a h a y a v a n g d ije m in d a lam pe rtan g gu n ga n a tas harta b end a t e rseb u t,n ila l ke sc lu ru h a n n y a
leb ih besar d a r ip a d a harga p e rta n g g u n g a n m a k a T e r ta n g g u n g a k a n d ia n g g a p sebagai P e n a n g g u n g n y a se n d ir i a ta s se lis ih n y s d an m e n a n g gu n g b ag ian ke ru g ia n sesuai d e n g a n p e rb a n d in g sn .
S u a tu p o l is j ika m e n jam in le b ih d s r i sa tu jen is ba ra ng , m a k a m a s in g -m a s in g a k a n d ih itu n g secara te rp isah b e rd a u rk a n syarat ini.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI
- 4 -
Pasa l X I . L A P O R A N P A L S U
T i 'r ia n r ii iu iig yo n y d i-ngan tengsja m pm |>rrbesar ju m la h k f iu g ia n y a n g d id i 'r it a n y a ; y a n g m i-m bt.'rita lH ikan b jnnn g-b a ra ng y a n g t id a k a d s se lam a te 'ja d i keb aka ren/ke ru sak en sebagai
b s ia n g -b e ta n g y » n a te l» l\ m u sn a h »-.8u tu sa k , y a n g m e n y f r n b u n y iK a n b atan g -liB ra iv t ya n n t e it o 'o n g a ta u s is a n y a d a n m e rn b e rite h u ka n b a h w a barang-ba rang itu m usna h . ya n g m em -
p e rg u n a k a n su ia t-su ra t a ta u a la t -ela t b u k t i pa lsu . d u s t * a ta u t ip u a n u n tu k m e m b u k t ik a n k e ru g ia n y a n g d id e n ta n y a ; y a n g m e m b a ka r/ m e le d a kka n / m e ru sa kk a n a ta u m e n y u ru h
n ip m b a k a r/ m e le d a k k a n a tau m p n y e b a b k a n k e b aka ran /k p ru sf lk an ka rena sa la h b e ja i a tau k r la la ia n y a n g m e la m p a u i bates, t id a k b e rh a k m endap at gan ti rugi.
P a ia l X I I . T A K S I R A N H A R G A D A L A M H A L K E R U G I A N
1 . P on a k s ira n d ila k u k a n m en u ru t hariia ya iu j s i’b n n m n y a cla>i b a ra n g -b a ra n g H u , tid a k d ctam b ah k a ri s iu lik it ju g a d en ga n la b d n y a .
2. W a k tu in i-m la i lia ipa b a n g u n a n . b a ik Ir t a k m a u p u n p e n g g u n a a n ban guna ri tersebut tu la k a k a n i)ip » -rha iikan ,
3 . P o n d .n i a tau h a n g m a n rip b a w a h tanati ap a b ila t id a k d ip c r in c i secara tegas t id a k d ih h u n g d a lam ta k t iia n .
4 . D *‘* a in y a k e ru g ia n d m ia k su r l d ia ia s d id a sa i k a n naria p p n a k s ira n y a n g d i la k u k a n o le h s u o ia n g a '.eu lcb il\ j u iu ta k ii> y a n g t lijcp a ka ti o le h k r d u a b e la h p ih a k . d an ta k s ira n n ya
m i'iig rk a t k u d u s b e lah p ih a k , kocua ti sa lah sa tu p ih a k dap at m n m b u k t ik a n b a h w a ta k s ira n n u d id a sa rk a n a ia i ke te ra ngan y a n g p a lsu a tau p e rh itu n o a n y a n g sa lah. da la m hal m ana
P u n a n g g u n n a tau TVrtangg im cj b i 'r h a k m em irita p o n a k s ira n u lang,
5. Sa iam i-batatK ], b a h a n -b a h a n d a n b a ia n g -b a ra n g d ay an ga n riita k sir m e n u ru t harga p e m b e lia n p a d a saat s c b e iu m n y a terjad i keb aka ran/k e ru sa kan .
P a sa l X I I I . B I A Y A Y A N G D I G A N T I
a. D a la m hal ki*i u g ian , u t n g jasa d an b ia y a p a ia ju ru ta k s ii d a n ah li y a n g d itu n ju k b e rd a sa rk a n ke se p a k a ta n P e n a n g g u n g d a n T e rta n g g u n g d ib a y a r O leh P enanggun g.
b . B ia y a b ia y a \ a n y >iajai yam ] d ik e lu a rk a n o 'r h T e r t a n g g u n g g u n a m e neega h atau m cn g u ra n g i k e ru g ia n se b a ga im a n a d im a k s u d p a d a pasal V ayat 2 d an pasal X I V aya t 2 d igan t i
o l f h P e n a n g g u n g SPkaN pun u jM ia y a n g d i la k u k a n itu t id a k berhasil.
P a u l X I V . S I S A B A R A N G
1. D a la m hal trrjatf> k cb ak a ran /ko i u sa k a n , s isa b a ra n g j ika ada. tetap m en jad i ta n ggu n g jaw a b T e rta n g g u n g .
2 . P e n a n g g u n g b e rh a k m e m m ta apar T e r ta n g g u n g m e n y im u a n se lu ru h n y a a tau se b ag ian s isa b a ra n g te rsebu t.
3 . N a m u n d e m ik ia n d e n g a n m i d ite g a sk a n b a h w a se su a tu t in d a k a n d a r i P e n a n g g u n g d a n p e rm in ta a n p e n y im p a n a n se b a ga im a n a d im a k su d d iatas, seka li-ka li t id a k d ia n g g a p sebagai p rn g a k u a n ta n ggu n g jaw ab.
Pasa l X V , P E M B A Y A R A N G A N T I R U G I
P e n a n g g u n g w a jib m c la k u k a n p e m b a y a ra n ga n t i rug i se ia m b a H e m b a tn y a 6 le n am ) m in g g u se te lah d ic a p a i ka ta se p a ka t m e n ge n a i ju m la h g a n t i tug i.
P a sa l X V I . S U B R O G A S I
1. Se su a i d e n g a n pasal 2 8 4 K .U .H .O . se te lah p e m b a y a ra n gan ti ru g i atas ha rta b e n d a v a n g d ip e n a n g g u n g k a n da la m P o l is in i m a k a P e n a n g g u n g m e n gga n tik a n T e rta n g g u n g da lam
segala h a k y a n g d ip e ro lc h n y a te rh a d a p p ih a k ke t iga se h u b u n g a n d e n g a n k e ru g ia n te rse b u '.
S u b ro g a s i t e rm a k su d d a la m ayat d ia ta s b e r la k u d e n g a n se n d ir in y a ta n p a m e m e r lu k a n se su a tu su ra t ku a sa k h u su s d a r i T e rta n g gu n g .
2. T e r t a n g g u n g te tap o e r ta n g g u n g ja w a b a t a s ie t ia p p e rb u a ta n y a n g m u n g k in d ap a t m a ru g ik a n h a k P e n a n g g u n g te rh a d a p p ih a k ketlpa.
Pasa l X V I I . S I S A J U M L A H P E R T A N G G U N G A N
S t W > t v p e rn b a y a ia n ga rn i tu g i d a lam h a l terjadi k e b a k a ra n / k e ru sa k a n p a d a b a ra n g y a n g d ip e rta n g g u n g k a n , m a k a harga p e rta n g g u n g a n d ik u ra n g i d engan jum la h gan ti rugi.
Se tc la h p e m u iih a n ke ru sa k a n , T e r t a n g g u n g d ap a t m e m in ta p p m u t ih a n harga p e rta n g gu n ga n d e n g a n p e m b a y a ra n ta m b a h a n p rem i.
Paaal X V I I I . G U G U R N Y A H A K G A N T I R U G I
H a k T e r ta n g g u n g atas gan ti ru g i b e rd a sa rk a n p o l is im atas k e ru sa k a n / k e ru g ia n m en jad i gu g u r d e n g a n t e n d ir in y a j ika d a le m w B k \u 1 2 (d u a bela«) b u l» n tejaV tetjatliriya Kerusakan/
k e ru g ia n tp rsebu t t id a k d ia ju k a n t u n tu ta n gan ti rugi.
Pasa l X I X . P E N G H E N T I A N P E R T A N G G U N G A N
1. P e n a n g g u n g m a u p u n te rta n g g u n g b e rh a k se tiap w a k tu m e n g h e n t ik a n p e rta n g g u n g a n in i ta n p a d iw a j ib k a n m e m b e r ita h u k a n se b a b n y a . Pe n g h e n t ia n d e m ik la n d i la k u k a n secara
le rtu iis/ te rcatat. P e n a n g g u n g b e b s s d a r i se gala ke w a jib a n b e rd a sa rk a n p o lis in i 2 4 (dua p u iu h ) jam t e rh itu n g se jak tangga l p e n g ir im a n su ra l tercatat tersebut.
2 . D a la m hai P e n a n g g u n g y a n g m e m b a ta lk a n m a k a P e n a n g g u n g w a jib m e n g e m b a lik a n p re m i u n t u k jangka w a k tu y a n g b e lu m h a b is secara p rorata .
O a la m h a l T e r ta n g g u n g y a n g m e m b a ta lk a n m a k a u n t u k ja n g ka w a k tu y a n g su d a h d ija ian i, d ip o rh itu n g k a n p re m i m e n u ru t sk a la s u k u p re m i pe rtan g u gn ga n jangka w a k tu ku ran g
d a r i sa tu tah u n se b a ga im a n a d ite ta p k a n d a la m T a r ip P e rta n g g u n g a n K e b a k a ra n In d o n e s ia y a n g b e rlaku .
P n a ! X X . P E N G E M B A L I A N P R E M I
T i-nan<|riunn t id a k b n h a k a tas p e n g e m b a lia n p re m i, k ccu a t i d a la m hal y a n g te rsebu t p a d a p a ta l I I I . I V , d * n X I X .
Pasa l X X I . P E R S E L I S I H A N
1. S e p a l* p e rse n gke ta a n se baga i a k ib a t p e la k sa n a a n dan /a tau p e n a fs ira n p erjan jian p e rta n g g u n g a n in i a k a n d ia ju k a n m e la lu la rb lt ra sa k e p a d a tlga o ra n g ju ru p i ia h . y a n g k e p u tu ta n n y a
b c rs ifa t m e n e n tu k a n d a n m e n g ika t.
2 . P ih a k y a n g b e rk o ln g in a n u n t u k m e n g a ju k a n su a tu p e rk a ra ke p a d a a rb itra se h a ru s m e m b e r it a h u k a n m a k t u d n y a te rse b u t se cara ta rtu lis kep ada p ih a k y a n g lain.
K e t ig a o r a n g ju ru p isa h d ia n g k a t k e d u a b e lah p ih a k se cara b e rm u sy a w a ra h ,
J ik a d a la m w a k tu e m n n m in g g u t e rh itu n g d s r i tan gga l p t m b t r h a h u a n l f t u l i s d im a k su d , k a d u a b e 'a h p ih a k l id a V d a p a t m e n ca p a i k a ta tep ak a t periha l p e m ilih a n ke t iga o ra n g
ju ru p isa h , m a k a p ih a k y a n g leb ih b e rk e p e n t in g a n d a p a t m e n g a ju k a n ke p a d a K e tu a , a u u d i d a la m hal K e tu a b e rh a la n ga n , kep ad a pe jabat K e tu a O e w a n A su ra n s i In d o n e s ia u n tu k
m e n u n fu k pejabnt y a n g b e rw e n a n g u n t u k m e n g a n g k a t 3 It ig a l o ra n g ju ru p isa h .
3 . P a ra ju ru p isa h b p rk p w a jib a n u n t u k m e m u tu sk a n p e rk a ra d ih a d a p a n k e d u a be lah p ih a k y a n g b e rce n gk e ta se ca ra ad il.
A . Para ju ru p isa h m e n r t a p k a n Pe ra tu ra n P e la k sa n a a n A rb it ra te .
5. D a ta m k e p u tu sa n n y a y a n g m e n e n tu k a n , p a re ju ru p isa h m e m u tu sk a n p ih a k m an a y a n g h a ru s m e n a n g g u n g se lu ru h a tau se b a g ia n b ia y a p e lak san a an arb itrase . te rm a su k o n g k o t -
o n g k o s d a n im h a la n jasa p a ra ju ru p isa h d a n para p e n g aca ra y a n g m e w a k ili ke d u a b e lah p ih a k .
6 . Para ju ru p isa h a k a n m e n g a m b il segala t in d a k a n se p e r lu n y a agar asM da r i k e p u tu sa n itu d 'd a t ta r k a n p a d a P e n g a d ila n N e ge ri se te m p a t d im a n a k e p u tu sa n itu d iam b il.
7 . W e w e n a n g y « n g d ib e r ik a n k e p a d a p a ra ju ru p isa h b<rianjv>\ l a m p s i d id e h S 'k a n iv y a k e p u tu sa n se b a g a im a n a d im a k s u d -d a la m k e te n tu a n 6 d iatas.
Pasa l X X I I . P E N U T U P
U n t u k ha l-ha i y a n g b e lu m c u k u p d ia tu r d a la m p e r ie tu ju a n in i, m a k a b e r la k u K lt a b U n d a n g -U n d a n g H u k u m O a g a n g (K .U .H .D . ) .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi KAIDAH-KAIDAH YANG TIMBUL DALAM PENYELESAIAN KLAIM PADA ASURANSI KEBAKARAN
RATI ERNAENI