kadar bilirubin neonatus dengan dan tanpa defisiensi glucose

Upload: arhi-widhia

Post on 26-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    1/13

    Kadar Bilirubin Neonatus dengan dan Tanpa Defsiensi Glucose-6-

    Phosphate Dehydrogenase yang Mengalami atau Tidak Mengalami n!eksi

    Kamilah Budhi Rahardjani

    Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

    Semarang

    "atar belakang# Hiperbilirubinemia merupakan salah satu masalah tersering

    pada neonatus yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak. De siensi en!im

    "#$D merupakan salah satu %aktor risiko ter&adinya hiperbilirubinemia pada

    neonatus dan merupakan penyebab tersering ikterus dan anemia hemolitik akut di

    Asia 'enggara. In%eksi dapat menyebabkan ter&adinya hemolisis( akan lebih berat

    pada de siensi "#$D.

    Tu$uan# )embedakan kadar bilirubin antara neonatus dengan dan tanpa

    de siensi "#$D( yang mengalami atau tidak mengalami in%eksi.

    Metode# Desain penelitian adalah belah lintang. Sub&ek *+* bayi dira,at di S Dr.

    Kariadi Semarang se&ak anuari hingga uni /++#. Dibagi men&adi 0 kelompok 1*2

    neonatus dengan de siensi "#$D mengalami in%eksi( 1/2 neonatus dengan

    de siensi "#$D tanpa in%eksi( 132 neonatus dengan "#$D normal mengalamiin%eksi( dan 102 neonatus dengan "#$D normal tanpa in%eksi. $erbedaan rerata

    antar kelompok diu&i dengan Mann-Whitney u test dan Kruskall-Wallis ( dengan

    S$SS versi *3.

    %asil# 4ima belas persen neonatus mengalami de siensi "#$D dan 35(#6 in%eksi.

    Kadar bilirubin total kelompok neonatus de siensi "#$D 1*7(85 9 8(+*2 mg:d4

    lebih tinggi dibanding neonatus "#$D normal 1*/(;0 9 #(8*2 mg:d4( tidak terdapat

    perbedaan bermakna 1 p

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    2/13

    Kesimpulan# Kadar bilirubin total neonatus de siensi "#$D lebih tinggi dibanding

    neonatus "#$D normal. In%eksi pada neonatus de siensi "#$D meningkatkan

    kadar bilirubin se>ara bermakna 1 &ari Pediatri /++5?*+1/2@*//-52.

    Kata kunci @ bilirubin( de siensi "#$D( in%eksi( neonates

    $eningkatan kadar bilirubin merupakan salah satu temuan tersering pada

    bayi baru lahir( umumnya merupakan transisi siologis yang la!im pada #+6-8+6

    bayi aterm dan hampir semua bayi preterm. $ada kadar bilirubin 7 mg:d4( se>ara

    klinis tampak pe,arnaan kuning pada kulit dan membran mukosa yang disebutikterus. $ada sebagian besar kasus( kadar bilirubin yang menyebabkan ikterus

    tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan. amun pada beberapa kasus

    hiperbilirubinemia berhubungan dengan beberapa penyakit( seperti penyakit

    hemolitik( kelainan hati( in%eksi( kelainan metabolik( dan endokrin.

    Bilirubin hasil peme>ahan heme disebut bilirubin indirek( pada kadar /+

    mg:d4 dapat menembus sa,ar darah otak dan bersi%at toksik terhadap sel otak.

    Hiperbilirubinemia berat dapat menekan konsumsi C / dan menekan oksidasi%os%orilasi yang menyebabkan kerusakan sel otak menetap dan berakibat dis%ungsi

    neuronal( ense%alopati yang dikenal sebagai kernicterus. Bayi dengan keadaan

    tersebut berisiko mengalami kematian( atau ke>a>atan di kemudian hari.

    Beberapa %aktor risiko hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir antara lain

    inkompatibilitas golongan darah( prematuritas( in%eksi( trauma( se%al hematom(

    dan penyakit tertentu yang menyebabkan abnormalitas eritrosit atau de%ek

    biokimia eritrosit. 'ersering ditemukan adalah de siensi glucose-6-phosphatedehydrogenase 1"#$D2.

    De siensi "#$D merupakan kelainan en!im tersering pada manusia(

    diperkirakan sekitar 9 0++ &uta di seluruh dunia. Frekuensi tertinggi didapatkan di

    daerah tropis( dan men&adi penyebab tersering ke&adian ikterus dan anemia

    hemolitik akut di Asia 'enggara. Insiden di Indonesia diperkirakan 9 *6-*06.

    Soemantri dkk mendapatkan prevalensi de siensi "#$D di a,a 'engah 9*76(

    /

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    3/13

    sedangkan menurut Suhartati dkk di pulau-pulau ke>il Indonesia 'imur *(#-#(8 6.

    De siensi "#$D disebabkan mutasi pada gen "#$D. n!im "#$D adalah en!im

    pertama &alur pentosa%os%at( yang mengubah glu>ose -6-phosphate men&adi 6-

    fosfo-gluconat pada proses glikolisis yang menghasilkan nicotinamide adenine

    dinucleotide phosphate 1 AD$H2( mereduksi glutation teroksidasi 1"SS"2 men&adi

    glutation tereduksi 1"SH2. n!im "SH ber%ungsi sebagai peme>ah peroksida dan

    oksidan radikal H / C / yang men&aga keutuhan eritrosit sekaligus men>egah

    hemolitik. Umumnya bayi dengan de siensi "#$D tidak berge&ala( hemolisis ter&adi

    bila pasien terpapar bahan eksogen yang potensial menimbulkan kerusakan

    oksidati% antara lain obat-obatan( bahan kimia 1 naftalen ( benzena 2( dan in%eksi.

    Saat ini angka kelahiran bayi di Indonesia diperkirakan men>apai 0(# &uta

    &i,a:tahun( dengan angka kematian bayi 1 nfant mortality rate 2 sebesar 05:*+++

    kelahiran hidup. Ke&adian in%eksi pada bayi baru lahir di negara ma&u berkisar

    antara *-*+:*+++ kelahiran hidup( dengan angka kematian sebesar *36( sedang

    di negara berkembang *+-*/:*+++ kelahiran hidup dengan angka kematian /+-

    3+6. Di SU$ Dr. Kariadi 1 SDK2 Semarang tahun /++0( angka ke&adian in%eksi

    neonatus 33(*6 dengan angka kematian /+(36. Se>ara teori( in%eksi pada

    neonatus dapat menyebabkan hemolisis( sehingga meningkatkan kadar bilirubin.

    Hubungan antara in%eksi bakteri dengan hiperbilirubinemia pada neonatus

    khususnya dengan de siensi "#$D berdasarkan penelusuran pustaka sulit

    di&umpai. 'u&uan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara rerata kadar

    bilirubin pada bayi-bayi de siensi "#$D dan "#$D normal( dengan atau tanpa

    menderita in%eksi.

    Metode

    $enelitian dilakukan pada bulan anuari- uni /++#( dengan desain studi belahlintang 1 cross sectional 2 untuk menilai perbedaan rerata antara kadar bilirubin

    neonatus dengan de siensi "#$D dan neonatus dengan "#$D normal( baik yang

    mengalami in%eksi maupun yang tidak mengalami in%eksi. Sub&ek penelitian adalah

    neonatus yang dira,at di $era,atan Bayi isiko 'inggi 1$B '2 SU$ Dr. Kariadi

    1 SDK2 Semarang( dengan diagnosis ker&a tersangka in%eksi neonatal. Sampel

    penelitian diambil se>ara con!enient sampling . eonatus dengan inkompatibilitas

    3

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    4/13

    golongan darah( kelainan struktur eritrosit( ikterik sebab peningkatan bilirubin

    direk( dikeluarkan dari penelitian. $emeriksaan kadar bilirubin dilakukan di

    laboratorium $atologi Klinik dan )ikrobiologi Klinik( SDK Semarang( dengan

    menggunakan alat Dimension 'BI4:DBI4 Ealibrator 1Eat.no.DE *82 Dade

    Behring erman.

    U&i hipotesis untuk perbandingan dua kelompok tidak berpasangan 1antara

    kelompok neonatus de siensi "#$D dengan neonatus "#$D normal2 dilakukan

    menggunakan Mann-Whitney " - Kruskall-Walli test . $enelitian ini telah mendapat

    persetu&uan Komite tik $enelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

    Diponegoro: SDK Semarang.

    0

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    5/13

    %asil

    Sub&ek terdiri dari *+* neonatus dengan diagnosis tersangka in%eksi

    neonatal yang berumur 3 G8 hari. Sub&ek dikelompokkan men&adi dua

    kelompok besar yaitu bayi dengan de siensi "#$D 1nara statistik bermakna dibanding kelompok lain. 1"ambar 32. Demikian

    pula rerata kadar BIS pada neonatus dengan de siensi "#$D dengan in%eksi

    1*8(+*=3(/5 mg:d42 lebih tinggi dan se>ara statistik bermakna dibandingkelompok lain. 1"ambar 02.

    7

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    6/13

    #

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    7/13

    Diskusi

    $ada penelitian( didapati rerata kadar B'S pada kelompok neonatus

    dengan de siensi "#$D 1*7(85=8(+* mg:d42 lebih tinggi dibanding kelompok

    neonatus dengan "#$D normal 1*/(;0=#(8* mg:d4? p

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    8/13

    neonatus dengan de siensi "#$D dengan kelompok neonatus dengan "#$D

    normal.

    erata kadar B'S dan BIS yang tidak berbeda bermakna pada kedua

    kelompok( tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bah,a ter&adinyahemolisis lebih besar pada eritrosit neonatus yang mengalami de siensi

    "#$D( sehingga peluang ter&adinya peningkatan kadar bilirubin &uga lebih

    besar. Hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian Kaplan dkk pada

    neonatus de siensi "#$D( bah,a rerata kadar B'S pada 3 menit setelah lahir

    1/(;9+(8 mg:d42 dan pada hari ke-3 setelah lahir 1*+(/93(* mg:d42 se>ara

    statistik lebih tinggi dibanding rerata kadar B'S pada kelompok kontrol

    1netus atau

    %aktor risiko hemolisis yang berbeda-beda.

    erata kadar B'S pada kelompok neonatus yang menderita de siensi

    "#$D dengan in%eksi( lebih tinggi bermakna dibanding dengan 3 kelompok.erata kadar B#$ pada neonatus yang menderita de siensi "#$D dengan

    in%eksi 1/*(/*=#(50 mg:d42 lebih tinggi bermakna dibanding pada neonatus

    dengan de siensi "#$D tanpa in%eksi 1**(73=3(73 mg:d4? p

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    9/13

    hiperbilirubinemia berat pada neonatus( yang menyatakan in%eksi sebagai

    salah satu penyebab kadar bilirubin meningkat.

    erata kadar B#$ pada neonatus yang menderita de siensi "#$D

    dengan in%eksi 1/*(/*=#(50 mg:d42 lebih tinggi dibandingkan pada neonatusdengan "#$D normal dengan in%eksi 1*0(7#=8(0; mg:d4? p

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    10/13

    mutasi allele pada gen "#$D. Beberapa mutant struktural yang tanpa

    de siensi en!im telah dikarakterisasi. Analisis molekular telah

    mengkon rmasi bah,a basis untuk de siensi "#$D adalah sangat

    heterogen. Se&auh ini sekitar *3+ mutasi titik telah diidenti kasi( tetapi

    hanya terlihat 7 delesi yang terdiri dari *-5 kodon dan tidak ada delesi yang

    lebih besar dari itu. )utan yang berbeda( yang masing-masing mempunyai

    %rekuensi polimor k sendiri( mendasari de siensi "#$D di berbagai bagian

    dunia. Heterogenitas genetik &uga se>ara substansial men&adi penyebab

    keragaman mani%estasi klinis.

    $ersalinan dengan tindakan dan as ksia akan meningkatkan risiko

    ter&adinya in%eksi. Hal ini sesuai dengan teori bah,a in%eksi menyebabkan

    lisis terutama pada bayi de siensi "#$D yang menyebabkan peningkatan

    kadar bilirubin. $erlu diingat bah,a in%eksi dalam hal ini dapat bertindak

    sebagai %aktor risiko sekaligus sebagai %aktor pen>etus hemolisis. 'ampak

    pada hasil peningkatan kadar bilirubin pada neonatus dengan "#$D normal

    dengan in%eksi dan peningkatan tersebut men&adi &auh lebih tinggi bila

    ter&adi pada kelompok bayi dengan de siensi "#$D. Didapatkan beberapa

    %aktor lain yang diduga dapat mempengaruhi kadar bilirubin se>ara tidak

    langsung( melalui peningkatan risiko ter&adinya in%eksi dan hemolisis( seperti

    penyakit kehamilan( dera&at as ksia( dan umur kehamilan.

    Kesimpulan

    Kami mendapatkan bah,a in%eksi pada neonatus akan meningkatkan

    kadar bilirubin dan bila in%eksi tersebut ter&adi pada neonatus dengan

    de siensi "#$D( maka ter&adi peningkatan kadar bilirubin yang lebih tinggi.

    Keterbatasan penelitian karena tidak dilakukan pemeriksaan aktivitas en!imdan tipe >a>at molekul en!im "#$D khususnya bayiGbayi di Semarang 1suku

    a,a2 untuk mengetahui apakah termasuk varian >a>at molekul yang

    berbahaya sehingga eritrosit rapuh dan mudah lisis. erata kadar B'S

    neonatus yang menderita de siensi "#$D dengan in%eksi lebih tinggi

    dibanding dengan kelompok yang lain. erata kadar B'S neonatus dengan

    *+

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    11/13

    de siensi "#$D lebih tinggi dibanding neonatus dengan "#$D normal.

    )engingat dampak de siensi "#$D yang dapat membahayakan kehidupan

    bayi atau bahkan de,asa( maka diperlukan pemeriksaan u&i tapis de siensi

    "#$D pada setiap bayi baru lahir.

    Da!tar pustaka

    *. "omella '4( Eunningham )D( yal F". Hiperbilirubinemia. Dalam@

    "omella '4( Eunningham )D( yal F"( Menk K ( editor. eonatology?

    )anagement pro>edures( Cn->all problems( diseases and drugs. e,

    Nork@ 4ange )edi>al Book:)>"ra,-Hill Eo? /++0. h. /08-7+./. Halamek 4$( Stevenson DK. eonatal &aundi>e and liver disease.

    Dalam@ FanaroO AA( )artin ( editor. eonatal-perinatal medi>ine?

    Diseases o% the %etus and in%ant. e, Nork@ )osby-Near Book In>? *;;8.

    h.*307-#/.3. Cski FA. $hysiologi> aundi>e. Dalam@ S>haOer( Avery( editor. Disease o%

    the e,born. $hiladelphia@ B Saunders Eompany? *;;*. h. 873-8.0. $orter )4( Dennis B4. Hyperbilirubinemia in the term ne,born. Am

    Family $hysi /++/?#7@7;;-#+#.7. Departemen Kesehatan epublik Indonesia. H'A Indonesia. 'atalaksana

    ikterus neonatorum. akarta Unit $engka&ian 'eknologi Kesehatan(

    Direktorat enderal $elayanan )edik( Departemen Kesehatan I /++0.#. Dennery $A( Seidman DS( Stevenson DK. eonatal hyperbilirubinemia.

    Dalam@ 'he e, ngl o% )ed /++*?300@75*-;+.8. Ameri>an A>ademy o% $ediatri>s( Sub>ommittee on Hyerbilirubinemia.

    )anagement o% hyperbilirubinemia in the ne,born in%ant 37 or more

    ,eeks o% "estation. $ediatr /++0?**0@/;8-3+#.5. e,man 'B( 4il&estrand $( s>obar ". In%ants ,ith bilirubin level o% 3+

    mg:d4 or more in a large managed >are organi!ation. $ediatr

    /++3?#@*3+3-**.;. Kaplan )( Algur ( Hammerman E. Cnset o% &aundi>e in glu>ose-#-

    phosphate dehydrogenase-de >ient neonate. $ediatr /++*?*+5@;7#-;.*+. Beutler . "#$D de >ien>y. Blood *;;0?50@3#*3-#.

    **

  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    12/13

    **. Earter S). "lu>ose-#-phosphate dehydrogenase de >ien>y.

    e)edi>al orld 4ibrary. Diunduh dari "R)*

    http*+++.eMed.edu.sg, hapd,/00/,0 6.pdf . Akses Cktober /++7.*/. Beutler . 4esson %rom the mole>ular biology o% "#$D de >ien>y.

    Diunduh dari "R)* http*+++.nus.edu.sg, hapd, 116, 116,0/2.pdf .

    Akses Cktober /++7.*3. et!inger "S. "lu>ose-#-phosphate dehydrogenase 1"#$D2

    de >ien>y. Diunduh dari "R)*

    +++.med.edu,departme,pathdept,+eb,lablines,!ol3 2 . Akses Cktober

    /++7 .*0. Ehan 'K. "lu>ose-#-phosphat dehydrogenase 1"#$D2 de >ien>y.

    Diunduh dari U 4@

    http*,,+++.cchi.can.hk,specialtopic,case ,case .htm. Akses Cktober

    /++7.*7. ong HB. Syndrome o% erythro>yti> "#$D de >ien>y in South

    Asia( 'heir presentation and management. Kumpulan )akalah:Abstrak

    Sidang $leno dan Simposium Konggres asional $H'DI. Semarang(

    *;5#.*#. Soemantri Ag. Biomole>ular o% red >ell glu>ose-#-phosphate

    dehydrogenase de >ien>y o% Asia population. Dalam @ andita S( Herini

    S( Sur&ono( editor. Asiansymposium eonatology "#$D de >ien>y and

    related >ondition. Nogyakarta@ IDAI Nogyakarta? /+++. h. *-/8.*8. Soemantri A"( Saha S( 'ay SH. )ole>ular variants o% red >ell

    "lu>ose-#-phosphate dehydrogenase de >ien>y in Eentral ava(

    Indonesia. Hum. Hered /++/?07@30#-7+. >ondition. Nogyakarta@ IDAI

    Nogyakarta? /+++. h. #0-80.*5. Kirkman H ( "aetani "F. egulation o% "lu>ose-#-phosphate

    dehydrogenase in human erythro>ytes. 'he o% Biol Ehem

    *;5#?/#*@0+33-5.*;. Daud D. $eranan en!ym "lukosa-#-phos%at dehidrogenase pada

    sel darah merah. Dalam@ Simposium asional e%rologi Anak dan

    Hematologi-Cnkologi Anak IP? 'atalaksana mutakhir penyakit "in&al

    */

    http://www.med.edu/departme/pathdept/web/lablines/vol813.%20Akses%20Oktober%202005http://www.med.edu/departme/pathdept/web/lablines/vol813.%20Akses%20Oktober%202005http://www.med.edu/departme/pathdept/web/lablines/vol813.%20Akses%20Oktober%202005http://www.med.edu/departme/pathdept/web/lablines/vol813.%20Akses%20Oktober%202005http://www.med.edu/departme/pathdept/web/lablines/vol813.%20Akses%20Oktober%202005
  • 7/25/2019 Kadar Bilirubin Neonatus Dengan Dan Tanpa Defisiensi Glucose

    13/13

    dan Hematologi-Cnkologi Anak. Surabaya@ IDAI Surabaya-Surabaya

    Intele>tual Elub? /++3. h. 5/-5./+. "omella '4. In%e>tious disease. Dalam@ "omella '4( Eunningham

    )D( yal F"( Menk K ( penyunting. eonatology? )anagement

    pro>edures( Cn >all problems diseases and drugs. e, Nork@ 4ange( )>

    "ra,hill? /++0. h.030-5./*. Badan $enelitian dan $engembangan Kesehatan( Departemen

    Kesehatan epublik Indonesia. Survey Kesehatan umah 'angga

    1SK '2. akarta@ Departemen Kesehatan epublik Indonesia? /++/@5-*+.

    1'idak dipublikasi2.//. umah Sakit Umum $usat Dr. Kariadi. Data penderita Bangsal

    Bayi isiko 'inggi $B ' SU$ Dr.Kariadi Semarang. 1'idak dipublikasi2.

    /3. Huang ) ( Kua K ( 'eng HE( 'ang KS( eng H ( Huang ES. isk%a>tor %or severe Hyperbilirubinemia in neonate. $ediatri> esear>h

    /++0?7#@#5/-;./0. Kaplan )( Hers>hel )( Hammerman E( Hoyer D( Stevenson DK.

    Hyperbilirubinemia among A%ri>an Ameri>an( "lu>ose-#-phosphate

    dehydrogenase de >ient neonates. $ediatri>s /++0?**0@/*3-;.

    *3