kabel

34
1. KABEL Kabel listrik saat ini diperlukan dalam berbagai keperluan dan kebutuhan nan berhubungan dengan elektronika dan jaringan listrik, baik dalam skala rumah tangga maupun industri besar. Jenis kabel ini bermacam-macam, sebab perkembangan dari isolasi kabel nan berupa plastik selubungnya. Selubung isolasinya di temukan lebih baik lagi maka semakin banyak pula jenis kabel nan ada. Kabel listrik merupakan penghantar konduktor listrik nan terdiri dari 2 atau lebih kabel konduktor, dalam 1 bagian. Kabel ini terdiri dari 2 bagian, yaitu isolator dan bahan kontduktor. Isolator gunanya buat membungkus bahan konduktor nan bahannya terbuat dari alumunium, tembaga, dan lain-lain. Sedangkan isolator sendiri bahannya terbuat dari thermosetting dan juga thermoplastik. Kabel listrik pada umumnya dipakai sebagai rangkaian jaringan listrik nan terpasang di bagian-bagian eksklusif pada berbagai bangunan gedung, diletakan dalam jaringan bawah tanah, jaringan bawah laut, dan juga jaringan listrik dengan mengunakan tiang pancang. Sedangkan kabel nan fleksibel banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronika maupun mesin nan besifat mobile dan portabel. Untuk mengetahui kekuatan hantaran listrik digunakan ketentuan dalam KHA, dan ini diatur oleh spesifikasi dlam SPLN. Sedangkan buat mengukur parameter dalam hantaran listrik ini digunakan satuan ampere. Salah satu pengukur kekuatan hantaran listrik dalam kabelnya dapat dilihat juga dari luas bentuk penampang konduktornya. Pengukur tegangan listrik dalam kabel listrik digunakan satuan volt, sedangkan sebagai pengukur daya digunakan satuan watt. Kabel listrik dibedakan dalam beberapa kategori buat membedakan kekuatan tegangannya, yaitu kabel bertegangan rendah, kabel bertegangan menengah, dan kabel bertegangan tinggi. Sebagai contoh, kabel dialiri tegangan listrik sebesar 220 volt dan kekuatan hantaran listrik 10 ampere, maka kabel itu mampu mengeluarkan daya dihitung dari 220 volt dikalikan dengan 10 ampere sebanyak 2.200 watt. Kabel listrik dibuat berdasarkan fungsi pemakaiannya. Tujuannya, mencegah bahaya nan timbul dampak dari pengunaan kabel tak sinkron dengan ketentuan kekuatan hantaran listrik pada penampang kabel. Kabel mempunyai beberapa tipe dilihat dari bahan konduktor juga bahan isolasinya. Seperti kabel dari Inggris mempunyai simbol NYVIN (Nylon Polyvinyl Chloride), TERSIL (Tersilicon atau Polyster Silicon), TRINIVIN (Three Single Nyvin Cables), dan METSHEAT (Metal Braided Sheath). Jenis dari kabel listrik dikelompokan berdasarkan singkatan nan terdiri dari beberapa huruf dan angka. Semakin bertambahnya jenis kabel nan muncul, terkadang membuat binggung kalau tak diberi tambahan keterangan. Sekalipun singkatan kode itu sudah sinkron ketentuan dalam ukuran tertentu. Kabel nan merupakan penghantar listrik ini terdiri dari 1

Upload: reza-mustofa

Post on 06-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: KABEL

1. KABEL

Kabel listrik saat ini diperlukan dalam berbagai keperluan dan kebutuhan nan berhubungan dengan elektronika

dan jaringan listrik, baik dalam skala rumah tangga maupun industri besar. Jenis kabel ini bermacam-macam,

sebab perkembangan dari isolasi kabel nan berupa plastik selubungnya. Selubung isolasinya di temukan lebih

baik lagi maka semakin banyak pula jenis kabel nan ada.

Kabel listrik merupakan penghantar konduktor listrik nan terdiri dari 2 atau lebih kabel konduktor, dalam 1 bagian.

Kabel ini terdiri dari 2 bagian, yaitu isolator dan bahan kontduktor. Isolator gunanya buat membungkus bahan

konduktor nan bahannya terbuat dari alumunium, tembaga, dan lain-lain. Sedangkan isolator sendiri bahannya

terbuat dari thermosetting dan juga thermoplastik.

Kabel listrik pada umumnya dipakai sebagai rangkaian jaringan listrik nan terpasang di bagian-bagian eksklusif

pada berbagai bangunan gedung, diletakan dalam jaringan bawah tanah, jaringan bawah laut, dan juga jaringan

listrik dengan mengunakan tiang pancang. Sedangkan kabel nan fleksibel banyak digunakan dalam berbagai

peralatan elektronika maupun mesin nan besifat mobile dan portabel.

Untuk mengetahui kekuatan hantaran listrik digunakan ketentuan dalam KHA, dan ini diatur oleh spesifikasi dlam

SPLN. Sedangkan buat mengukur parameter dalam hantaran listrik ini digunakan satuan ampere. Salah satu

pengukur kekuatan hantaran listrik dalam kabelnya dapat dilihat juga dari luas bentuk penampang konduktornya.

Pengukur tegangan listrik dalam kabel listrik digunakan satuan volt, sedangkan sebagai pengukur daya

digunakan satuan watt. Kabel listrik dibedakan dalam beberapa kategori buat membedakan kekuatan

tegangannya, yaitu kabel bertegangan rendah, kabel bertegangan menengah, dan kabel bertegangan tinggi.

Sebagai contoh, kabel dialiri tegangan listrik sebesar 220 volt dan kekuatan hantaran listrik 10 ampere, maka

kabel itu mampu mengeluarkan daya dihitung dari 220 volt dikalikan dengan 10 ampere sebanyak 2.200 watt.

Kabel listrik dibuat berdasarkan fungsi pemakaiannya. Tujuannya, mencegah bahaya nan timbul dampak dari

pengunaan kabel tak sinkron dengan ketentuan kekuatan hantaran listrik pada penampang kabel. Kabel

mempunyai beberapa tipe dilihat dari bahan konduktor juga bahan isolasinya.

Seperti kabel dari Inggris mempunyai simbol NYVIN (Nylon Polyvinyl Chloride), TERSIL (Tersilicon atau Polyster

Silicon), TRINIVIN (Three Single Nyvin Cables), dan METSHEAT (Metal Braided Sheath). Jenis dari kabel listrik

dikelompokan berdasarkan singkatan nan terdiri dari beberapa huruf dan angka.

Semakin bertambahnya jenis kabel nan muncul, terkadang membuat binggung kalau tak diberi tambahan

keterangan. Sekalipun singkatan kode itu sudah sinkron ketentuan dalam ukuran tertentu. Kabel nan merupakan

penghantar listrik ini terdiri dari 1 atau banyak serabut inti konduktor, nan solid dengan dibungkus isolator

eksklusif dan membentuk kesatuan dalam isolator pembungkusnya.

Dengan melihat hal itu, maka ada beberapa pokok spesifikasi dari kabel, yaitu:

1. Konduktor, yakni media penghantar listrik.

1. Isolasi sebagai media buat membungkus konduktor nan bersifat dielektrik, nan mampu memberikan konservasi terhadap keadaan sekitarnya dari daya listrik.

Page 2: KABEL

1. Pelindung luar sebagai pelindung dari bahan-bahan eksklusif nan akan merusak prosedur konduktor.

Untuk mengetahui ukuran kabel, kita dapat melihat tabel nan berdasarkan ketetapan AWG (American Wire

Gage). Dan buat itu, ada alat pengukurnya nan berbentuk lingkaran nan disertai berbagi lubang ukuran, dari

bermacam-macam kabel.

Kabel nan akan diukur dimasukkan ke dalam slot ukur, dengan ketentuan kabel mampu dinamis mundur tanpa

halangan. Sehingga pengukuran kabel sinkron dengan tabel ukur.

Ada beberapa faktor krusial dalam memlih dawai dan ukurannya sebagai pertimbangan buat transmisi dan

mendistribusikan tenaga listrik. Faktor itu ialah adanya kerugian dampak dari tenaga nan hilang, di mana listrik

diubah menjadi panas, sebab tahan listrik itu sendiri.

Kerugian pada tegangan dampak dari turunnya tegangan listrik menyebabkan tegangan menjadi drop. Dan

batasan tegangan pada penghantar tak sinkron dengan kekuatan hantaran listrik, sehingga akan menimbulkan

panas nan akan merusak bahan isolasi. Inilah salah satu terjadinya interaksi pendek pada kabel listrik , sehingga

banyak terjadi kerusakan dampak interaksi pendek ini.

Berbagai Faktor buat Memilih Bahan Penghantar Kabel Listrik

Perak merupakan bahan terbaik sebagai penghantar. Namun, sebab mahal bahan dan terbatas, bahan itu tak

banyak digunakan. Hanya sebagian kecil saja nan menggunakan, buat hal-hal tertentu. Untuk saat ini, bahan

nan paling banyak digunakan ialah tembaga dan alumunium. Kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan

kekurangan.

Pada tembaga, bahannya mudah dibentuk dan mempunyai bahan penghantar nan baik daripada alumunium,

serta mudah ditarik dan disolder dalam rangkain elektronika. Hanya kekuranganya, tembaga bahannya lebih

mahal dan lebih berat daripada bahan dari alumunium. Daya hantar alumunium hanya 60 persen dari daya

hantar tembaga, dan bahannya lebih ringan buat digunakan.

Pada umumnya, pemasangan jaringan listrik banyak mengunakan tembaga dan alumunium dengan kemurnian

bahan hampir mencapai 100 persen. Tahanan pada penghantar tembaga ini mempunyai ukuran standar nan

tercatat dalam anggaran standar internasional sebesar 0,017241 ohm mm²/m dan temperatur 20 derajat celcius.

Pada alumunium, ukuran standar nan harus dimiliki tak boleh lebih besar dari 0,028264 ohm mm²/m. Dari

berbagai pertimbangan itulah maka sebagai penghantar dengan bahan nan ringan dan mempunyai jaringan

kontruksi nan lebih ekonomis biaya, lebih menguntungkan mengunakan alumunium sebagai bahan

konduktornya.

Bahan isolasi nan baik ialah nan mempunyai kekuatan isolasi tinggi, dielektris tinggi, tahan terhadap

kelembapan, dan asam nan tinggi pula. Selain itu, mempunyai mekanis nan sesuai. Bahan nan digunakan

sebagai isolator konduktor ialah bahan nan terbuat dari PVC (Polivinilclorida).

Page 3: KABEL

Untuk membuat bahan ini lebih fleksibel digunakan bahan pelunak (plasticier) sebagai pencampurnya, dengan

bahan isolator dari PVC mampu menahan suhu sampai 70 derajat celcius, dan bahkan ada nan mampu

menahan suhu mencapai 105 derajat celcius.

Isolasi kabel listrik juga mempunyai selubung nan terbagi dalam beberapa lapisan, sebagai berikut.

1. Selubung dari bahan plastik PVC

Bahan nan digunakan merupakan bahan nan sama dengan isolator kabel, tapi di sini bahan PVC ini diubah

menjadi plastik buat selubung kabel. Selubung ini diletakan di luar kabel. Sehingga membentuk lapisan nan lebih

halus dan bersih.

1. Selubung dari bahan polyurethane dan polymide

Bahan dari polymide dibuat dari bahan asam amine dan asam karbon, sedangkan polyurethane dibuat dari

bahan polysocianates dan polyalcohol. Selubung dari bahan-bahan ini mampu melindungi dengan baik dari segi

prosedur dan daya isolasinya. Kebanyakan kabel nan berselubung dari bahan ini digunakan pada instalasi

pesawat dan juga loka industri lainnya.

1. Selubung dari bahan karet

Bahan nan digunakan terbuat dari karet. Selubung dari karet ini kebanyakan digunakan buat kabel nan fleksibel.

Sedangkan buat selubung karet nan tahan panas digunakan campuran silikon.

1. Selubung dari bahan logam

Bahan nan digunakan terbuat dari logam nan gunanya buat melindungi isolasi dari air, api, dan loka homogen

nan berbahaya. Selubung ini mempunyai campuran timah hitam dan kebanyakan dipakai pada selubung kabel di

pompa bensin.

Ada juga nan mengunakan selubung logam dari seng dan alumunium. Biasanya selubung buat kabel ini

digunakan di daerah nan sering mengalami getaran kuat, seperti pemasangan kabel pada jalur kereta api. Dan

kebanyakan selubung dari bahan logam ini masih dibungkus pelindung dari bahan karet atau PVC buat

mencegah karat.

1. Selubung dari bahan amour

Bahan ini buat melindungi kabel dari tekanan nan tinggi dan biasanya terbuat dari beberapa plat baja. Kabel ini

biasanya dihubungkan ke ground tanah buat mencegah terjadinya kebocoran tegangan dampak dari rusaknya

selubung.

Kabel Tray Info

Kita sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk instalasi rumah dan lain-

lainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel hanya fungsinya saja yaitu sebagai penghantar arus

Page 4: KABEL

listrik. Tetapi terkadang kita tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu sendiri. Disini saya akan

menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel, karena dengan mengetahui jenis-jenis dari kabel dan

ukuran kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam penggunaanya dan juga tidak

membahayakan diri kita sendiri.

Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah yang

sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal,

berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.

Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel

udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di

pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan

pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa

tersentuh langsung sama manusia.

Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam

bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa

(conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau

abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga

tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat

dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap

diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa

sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab

ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau

4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).

Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak

distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan

penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang

memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang mempunyai

belokan – belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang

lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung.

Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah

yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan  (kecuali harus menyeberang

jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter.

Page 5: KABEL

Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris dalam

tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis

pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada

kondisi lembab maupun kering.

Kabel BC : Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.

Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam,

keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik.

Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan

kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.

Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti

kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak

antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih

tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.

Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam

campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.

Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini

biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis

NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya

yang besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung.

Jenis kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran

rekening listrik menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model

Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar seperti tersebut diatas hanya bersifat

temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA.

Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali menimbulkan bahaya listrik

serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control berputar berdasarkan panas

yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu

taman.

NYMHY : Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung alat-

alat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan harus ditempat kering. Kabel ini mempunyai

isolasi plastic tahan panas. Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka pada

titik sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari 85 derajat

Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri

abel nan Anda gunakan.

Page 6: KABEL

PLASTIK

Jenis plastikPlastik dapat digolongkan berdasarkan:

Sifat fisikanya

Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses

pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)

Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan

ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit,

resin melamin, urea-formaldehida

Kinerja dan penggunaanya

Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C

Sifat mekanik bagus

Contohnya: PA, POM, PC, PBT

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 °C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

5 ~ 11 Cair (bensin)

9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Berdasarkan sumbernya

Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

Polimer sintetis:

Page 7: KABEL

Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa

tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat

kimia dan fisika asalnya)

Proses manufaktur plastik

Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan

ke dalam cetakan.

Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara

kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.

Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

Blow molding

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara

kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.

Sifat polimer konduktifPolimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan perubahan

ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama polimer. Ikatan ganda

diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi

hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain. Elektron yang tersisa membentuk ikatan π,

elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat polimer konduktif

jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh dari polimer terkonjugasi adalah

plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer konduktif antara

lain : polyacetilen, polpyrol, polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia merupakan salah satu

penghasil biji plastik untuk jenis Polypropylene atau PP dan High Density PolyEthylene atau

HDPE.

Page 8: KABEL

Pembuatan Polyacetilen

Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen. Polyacetilen merupakan polimer terkonjugasi

sederhana yang mempunyai dua bentuk: yaitu bentuk cis dan trans polyacetilen.

Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

1. cara pemanasan

2. cara dopping.

Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis Ti(O-n-

C4H9)4-(C2H5)3Al.

Temperatur (oC)  % trans

150 100

100 92,5

50 67,6

18 40,7

0 21,4

-18 4,6

-78 1,9

Page 9: KABEL

Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis terjadi pada

temperatur yang lebih tinggi pada 145 oC menghasilkan bentuk trans. Bentuk cis secara

termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans. Pada temperatur tinggi, dan

secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.

Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi. Struktur polyacetilen

dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi lebih besar. Adanya resonansi

pada poliasetilen menyebabkan material dapat menghantarkan arus listrik.

Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi reaksi adisi

klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal doping-induced pita IR

yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm−1, absorbsi kuat jelas

dibanding undoped polymer.

IndustriSekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka

adalah polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena,

danpolikarbonat. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan

ketahanan panas, cahaya, dan kimia.

PLASTIK1. Termoseeting

1. Poliester

Dibuat dari batu bara dengan jalan polikondensi dari asam dikarbon eten atau asam malein dan diol eten dan etilon glisol

Cara

Polyester dibuat dengan diberi penguat serat-serat jika di bakar akan mengeluarkan batu seperti permen yang tajam

Sifat

Polyester bersifat keras dan tidak mudah dibengkokkan.

Penggunaan

Karoseri mobil, dinding perahu, body sepeda motor, kursi fiber, atap fiber, Bodi televisi dll.

Page 10: KABEL

2. Fenolforma delhid (bakelit, Pertinaks, novoteks)

Sifat

Berwarna bening seperti kaca dan apabila kotor warnanya cokelat muda sampai coklat tua. Jika dibakar menjadi arang dan mengeluarkan bau fenol yang lemah

Bahan sukar dibengkokkan dan keras.

Diproduksi dalam bentuk cetakan, bentuk lembaran dan pelat

Jika fenolformadelhid dibuat dalam barang cetakan yaitu bakelit dengan bahan pengisi bubuk kayu, serat asbes, bubuk grafit,bubuk mika,

Barang cetakan ini dapat digosok mengkilap dan di berikan warna

Penggunaan: teknik listrik

Jika fenolformadelhid dibuat dalam bentuk pelat atau lembaran disebut pertimaks atau Novoteks pelat di berikan lapisan kertas atau kain lenan.

Sifat mekanis

Tergantung dari bahan pelapis atau pengisinya

Penggunaan

Bahan ini mempunyai daya tahan aus, banyak digunakan untuk bantalan luncur atau roda gigi, roda sepatu roda, pelang sepeda motor. Penggunaan umum untuk sakelar, perkakas rumah tangga, mainan anak-anak.

2. Termoplastik

1. Polieten

Dapat diperoleh dari polimerisasi eten batu bara atau minyak bumi, jika dibakar akan memberikan bau paraffin yang tajam, polieten kelihatan berlemah dan sukar dilarutkan

Sifat: mekanis sedang serta lunak dan kenyal

Tahan pengaruh kimia, penghambat listrik

Penggunaan

Page 11: KABEL

Sebagai isolasi listrik frekwensi tinggi, pipa dalam industri kimia, pipa saluran air, keranjang sampah dll.

Sifat mekanis sedang serta lunak dan kenyal memungkinkan polieten digunakan dalam industri mainan anak-anak dan alat rumah tangga.

2. Polivinil Klorida (PVC)

Jenis PVC lunak dan PVC keras memiliki sifat mekanis baik tetapi rapuh.

Sifat: tahan zat kimia, keras.

Penggunaan :

Pipa saluran air, pipa listrik dan pipa dalam industri kimia.

PVC keras digunakan untuk keran penutup, pompa dan ventilator yang berhubungan dengan bahan atau alat kimia.

Polivinil klorida lunak dapat larut dalam bahan pelarut dan dapat direnggang menjadi lebih besar atau lebar.

Sifat mekanis yang rendah dan sedang tidak baik untuk bahan konstruksi

PVC lunak digunakan untuk selang minyak, air, saluran bensin pada tangki, baju hujan dll.

3. Politetrafluoreten (Teflon)

Jenis ini tidak boleh dipanaskan pada suhu tertentu karena flourin terurai menimbulkan gas beracun.

Sifat lunak dan mudah dibengkokkan tahan aus yang tinggi, harga mahal dan hanya digunakan dalam hal khusus packing sambungan ekspansi pipa, bahan pengisi bantalan luncur dari perunggu.

4. Polistiren (Polytyrene)

Jika dibakar bau sedap, berbunyi seperti kaca bila dipanaskan dapat diberikan warna atau bening saja.

Penggunaan sebagi pengganti kaca pada mainan anak-anak, sifat mekanis baik tetapi rapuh, sebagai isolasi listrik yang baik dan tidak tahan terhadap sinar matahari.

Page 12: KABEL

5. Poliamid (Nilon)

Sifat : cukup keras sangat kenyal dan dapat di bengkokkan, sifat mekanis baik sekali dan koefisien gesekan rendah, tahan aus.

Penggunaan : gelang penjamin untuk mur, bantalan luncur.

Daya hantar panas rendah dan dapat menyerap air maka dapat mengalami pembesaran volume.

Sifat yang lentur dan tahan aus dapat dipakai untuk sabuk mesin dan dapat dilas dengan sangat baik, pengganti logam dalam membuat roda gigi, alat pesawat telepon dan alat kedokteran.

13.1. BAHAN  BAKU  PEMBUAT PLASTIK

                Bahan baku untuk membuat plastik, bisa berasal dari produk-produk pertanian,

mineral dan organik, seperti: batu bara, gas alam, minyak bumi, batu kapur, silika dan

belerang. Pada saat proses pembuatan, biasanya ditambahkan berbagai bahan lain nya,

seperti: zat pewarna, pelarut, pelumas, plastiser dan bahan pengisi. Sedangkan bahan

pengisi utama yang sering digunakan adalah: bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan,

asbes, serbuk logam, grafit, gelas dan lempung. Sebagai contoh, kursi plastik, kain plastik,

tempat sampah, kerangka mesin, koper, alat pancing, topi keselamatan dan produk-produk

lain nya, menggunakan berbagai bahan pengisi. Keuntungan bahan pengisi ini, adalah:

dapat mengurangi harga, menurunkan pengerutan, meningkatkan daya tahan terhadap

panas, meningkatkan kekuatan impak dan dapat menghasilkan sifat-sifat unggul lain nya.

13.2. JENIS-JENIS  PLASTIK

                Secara garis besar, plastik dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

                                            - plastik jenis termoseting

                                            - plastik jenis termoplastik

13.2.1. Plastik Jenis Termoseting

               Pada saat pemberian bentuk, plastik termoseting memerlukan panas dengan atau

tanpa tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras. Panas, pada awal nya

digunakan untuk melunak kan bahan plastiknya, akan tetapi panas tambahan atau

penambahan bahan kimia khusus, akan menimbulkan perubahan kimiawi yang

disebut:polimerisasi, setelah ini, plastik tidak dapat lagi di lunakkan. Per definisi, polimerisasi

adalah: suatu proses kimia yang menghasilkan susunan baru dengan berat molekul yang

lebih besar dari sebelum nya. Proses pemberian bentuk plastik termoseting, mencakup

penekanan atau pencetakan, pengecoran, laminasi dan impregnasi.

Page 13: KABEL

 BAHAN-BAHAN  PLASTIK  JENIS  TERMOSETING

a. Resi Phenol

              Resin phenol, merupakan resin sintetik yang dibuat dengan mereaksikan phenol

dengan formaldehida, wujud nya keras, kuat, awet dan dapat dicetak pada berbegai kondisi.

Bahan ini mempunyai daya tahan panas dan air yang baik dan dapat diberi macam-macam

warna, sering digunakan sebagai bahan pelapis dan laminating, pengikat batu gerinda,

pengikat logam atau gelas, dapat dicetak menjadi kotak, isolator listrik, tutup botol dan

tangkai pisau.

b. Resin Amino

              Ada 2 jenis resin amino terpenting, yakni: formaldehida urea dan formaldehida

melamin. Resin ini banyak di pasar kan dalam bentuk serbuk, untuk kemudian di cetak,

sedangkan bila bentuk cair (larutan), untuk digunakan sebagai perekat.

Untuk meningkatkan sifat mekanik dan listrik, maka pada melamin ditambahkan bahan

pengisi, sehingga dapat juga digunakan untuk membuat sendok-garpu, bagian busi, tombol-

tombol dan alat cukur. Sedangkan resin urea, dapat dicetak tekan, memiliki permukaan yang

keras dan mempunyai nilai dielektrik yang tinggi dan dapat diberi berbagai warna. Produk

yang dihasilkan dari resin urea adalah: peralatan listrik, kancing, dll. Kedua jenis resin ini

banyak juga digunakan untuk mencegah berkerut dan kusut nya kain katun dan untuk

mencegah menyusut nya kayu.

c. Resin Furan

                 Resin ini berasal dari hasil pengolahan limbah pertanian, seperti: tongkol jagung

dan biji kapas. Warna produk nya agak tua, tahan air dan mempunyai sifat-sifat listrik yang

baik. Selain itu, resin furan, dapat juga digunakan sebagai pengikat inti pasir, pengeras

campuran gips dan pengikat berbagai produk yang terdiri dari campuran grafit.

d. Resin Epoksida

                  Resin jenis ini banyak dipakai untuk keperluan: pengecoran, pelapisan, protektor

alat-alat listrik, campuran cat dan sebagai adhesif (perekat/lem). Resin yang sudah dijadikan

benda kerja (diawetkakan), tahan terhadap proses kimia,dimensi nya stabil, sifat kelistrikan

yang baik, dan daya lekat yang kuat pada gelas dan logam. Karena alasan resin ini tahan

terhadap aus dan beban kejut, maka sering juga digunakan untuk membuat cetakan tekan

(metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik, tangki dan jig.

e. Resin Silikon

                 Polimer dengan silikon sebagai bahan dasar, mempunyai sifat yang sangat

berbeda dengan bahan dasar plastik (atom karbon) lain nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah:

stabilitas (tahan terhadap suhu tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk

membuat: minyak gemuk (fat), resin, perekat dan karet sintetis. Minyak dan gemuk yang

terbuat dari silikon, mampu beroperasi pada suhu yang ekstrim antara – 40 C  s/d  +260 C,

sedangkan karet sintetis sebagai produk turunan nya, dapat di cetak, di ekstrusi, sebagai

gasket, penyambung listrik, pelindung alat-alat elektronika, fiber glass dan sebagai bahan

peredam getaran. Resin silikon dibuat dengan cara cetak-tekan, ekstrusi ataupun dicor, dan

karena harga nya yang mahal, hanya digunakan untuk keperluan khusus.

 BAHAN-BAHAN  PLASTIK  JENIS  TERMOPLASTIK

Page 14: KABEL

                Susunan kimia bahan termoplastik umum nya tidak berubah ketika dicetak, tidak

menjadi keras, ketika ditekan atau dipanaskan, sebalik nya akan mengeras, ketika di

dinginkan. Kelebihan lain: dapat dicairkan ber ulang-ulang dengan cara memanaskan nya.

Bahan-bahan termoplastik dibuat dengan cara pencetakan injeksi atau di tiup, ekstrusi,

pembentukan termal dan penggilingan. Dibawah ini dapat dilihat gambar contoh-contoh

barang yang dibuat dari bahan resin termoplastik.

       

a. Selulosa

               Selulosa dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat kuat dan ulet serta dapat

diberi ber- bagai warna. Salah satu turunan selulosa disebut: asetat butirat selulosa,

merupakan jenis bahan yang kuat yang dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak

secara injeksi, tekan atau ekstrusi. Bahan ini juga sering digunakan untuk membuat

kemasan mainan anak-anak, tombol-tombol, penutup baterei, bulu kuas, panel radio, tape,

dll. Karena bahan ini mempunyai daya serap kelembaban yang rendah, ulet, stabilitas

dimensi untuk berbagai kondisi lingkungan serta dapat diekstrusi secara kontinu, maka

bahan ini sering digunakan untuk membuat: stang kemudi, helm olah raga, frame kaca

mata, baki, sabuk, hiasan, perabot rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara, kancing,

pipa ekstrusi untuk gas dan air.

b. Polisteren

                Bahan ini diciptakan khusus untuk keperluan cetak injeksi dan ekstrusi, berat jenis

nya cukup rendah, yaitu 1,07 kg/m3, daya tahan terhadap air, panas dan zat-zat kimia cukup

baik serta dimensinya yang stabil. Resin ini dapat dicetak menjadi kotak baterei (accu),

piring, komponen radio, roda gigi, pola (pengecoran), kemasan, gelas dan ubin.

c. Polietilen

                Produk nya mempunyai fleksibilitas pada suhu ruang maupun rendah, kedap air,

tidak ber- reaksi dengan zat kimia, dapat disambung dengan cara dipanaskan dan dapat

diberi warna. Produknya mencakup: cetakan es, baki, pencuci film, kain, kemasan, botol

susu bayi, selang air, kabel koaksial dan bahan isolasi atau peredam getaran untuk

frekwensi tinggi. Semua produk-produk diatas, dibuat dengan cara: cetak-injeksi, cetak-tiup

atau ekstrusi.

d. Polipropilen

                 Polipropilen dibentuk dengan berbagai tekni termoplastik, memiliki sifat-sifat listrik

yang baik, tahan terhadap impak, kekuatan nya tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi serta

zat-zat kimia.

Serat polipropilen dapat dijalin untuk dijadikan tali/tambang, jala dan tekstil. Sering juga

digunakan untuk membuat peralatan rumah sakit, laboratorium, mainan anak-anak, koper,

perabotan, kemasan makanan, kotak TV dan isolasi listrik.

e. Polisulfona

                 Bahan ini tahan terhadap panas dan mempunyai sifat fisis yang unggul, yang

dibuat dengan cara cetak-injeksi, pembentukan termal dan cetak-tiup. Dari bahan ini dapat

Page 15: KABEL

dibuat: rangka perkakas tangan, stop kontak listrik, dll. Barang yang dibuat, bisa mencapai

diameter 250 mm, bisa diberi warna, maupun transparan.

f. Plastik ABS

                  Bahan ini merupakan campuran antara: akrilonitril, butadien dan stirena,

diamana hasil nya cukup keras, fleksibel (supel) dan ulet serta mampu bertahan sampai

suhu 105 C. Plastik ini dibuat dengan cara pembentukan termal, cetak-tiup, cetak-erosi dan

ekstrusi. Produk nya berupa: sistem pemipaan di daerah perumahan, ember anti pecah,

kamera, pesawat telefon, dll.

g. Poli-imida

                  Di pasaran, poli-imida ini dapat ditemukan dalam bentuk padat (primer SP), film

(Kapton) atau larutan dan bahan ini tahan sampai suhu hingga 400 C. Karakteristik yang

lain dari plastik ini adalah: koefisien gesk nya yang rendah, tahan terhadap radiasi dan sifat

listrik yang baik. Barang yang bisa dibuat adalah: bantalan luncur, dudukan klep, pipa dan

bebrbagai komponen listrik. Bila dalam bentuk film yang kuat, digunakan untuk isolasi kawat,

gasket, dll, sedangkan dalam bentuk cair digunakan sebagai pencampur vernis, enamel

kawat dan fiber cloth.

h. Nilon

                Kata lain dari nilon adalah poliamida, digunakan sebagai serat tekstil atau filamen

dan biasanya dibuat melalui pencetakan atau ekstrusi. Produk nya yang lain: bantalan

(bearing), roda gigi, klep, pipa, peralatan dapur, koper dan tas. Bila nilon mempunyai filamen

tunggal, maka sering dibuat kaus kaki, payung parasut, tali pesawat terbang layang dan bulu

sikat.

i. Resin Akrilik

                 Resin ini mempunyai daya tembus cahaya yang baik dan tahan terhadap

kelembaban.

Salah satu produk turunan nya adalah: metil-metalrilat yang di pasaran dikenal dengan

nama: Lucite (Dupont) danPlexiglass (Rohm Haas). Bahan ini dapat dibentuk secara cor,

ekstrusi, cetak ataupun tarik-bentuk. Produk nya antara lain: pintu pesawat terbang, penutup

alat ukur, peralatan kecantikan dan penutup-penutup yang tembus pandang.

j. Resin Vinil

                 Di pasaran, jenis resin ini dapat ditemukan sebagai: polivinil klorida, polivinil

butirat dan poliviniliden klorida, yang melalui proses cetak-tekan atau cetak-injeksi atau

ekstrusi atau cetak-tiup, dapat menghasilkan lembaran untuk pelapis permukaan yang kaku

maupun fleksibel. Polivinil klorida sering digunakan untuk menggantikan karet, jas hujan,

kemasan, botol cetak-tiup dan pipa. Polivinil butirat adalah jernih dan liat, biasanya

digunakan sebagai pelapis antara safety glass, membuat jas hujan, tangki air dan produk

cetak yang fleksibel. Poliviniliden klorida untuk membuat kemasan makanan dan pipa.

Sedangkan sisanya berupa busa vinil, juga dapat dimanfaat kan untuk membuat:

pelampung, jok dan lapisan pelindung.

k. Karet Sintetis

                    Karet sintetis yang banyak dikenal adalah: GR-S, nitril, Thiokol, neopren,

Butil dan karet silikon. Namun yang paling banyak di produksi adalah dari jenis GR-S, sebab

sangat sesuai untuk membuat ban kendaraan, bahan ini merupakan suatu polimer

dari butadiena dan stirena yang dapat ditingkatkan kekerasan nya dengan

Page 16: KABEL

menambahkan black carbon, bila untuk ban kendaraan, ditambah kan lagi karet alami.

Produk turunan nya, disebut:koplimer butadien akrilonitril atau biasa disebut: Buna-

N atau karet nitril, digunakan untuk membuat pipa minyak, gasket dan diafragma, karena:

bahan ini tahan terhadap pengaruh segala jenis minyak bumi pada umum nya. Thiokol

(polisulfida organik), tahan terhadap bensin, minyak, cat, sinar matahari, oleh karena itu

melalui mesin plastik, sering dijadikan: selang, hak dan sol sepatu (safety shoe) dan pelapis

tekstil (safety jacket). Melalui proses polimerisasi,kloropren sebagai hasil dari kalsium

karbida (hasil pencampuran batu bara dan batu kapur) + air, dapat di ubah menjadi neopren,

bahan ini tahan terhadap minyak, panas dan sinar matahari, maka digunakan untuk

membuat: ban berjalan (conveyer), sol sepatu, pakaian pelindung, isolasi, rol cetakan, ban

luar, pipa dan pengikat batu gerinda. Sedangkan untuk membuat ban dalam, dibuat dari

butil (suatu kopolimer isobutilen) yang mempunyai sifat mirip karet alami, cukup kuat, tahan

aus, permeabilitas gas rendah. Bahan ini juga bisa dijadikan: pipa uap, conveyer untuk

mengangkut bahan yang dipanaskan, dan pelapis tangki. Karet siliokon (polisiloksan), tahan

terhadap suhu rendah maupun tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari,

bahkan juga digunakan untuk membuat: O-ring, perapat untuk saluran minyak dan gas,

perapat pesawat terbang, isolasi kawat atau kabel yang memerlukan persyaratan tinggi.

Produk turunan lain nya: Elastomer uretan, digunakan membuat bantalan peredam getar,

landasan mesin pres, rol ban conveyer dan ban mati.

MAKALAH PROSES PEMBUATAN KACA

BAB I

PENDAHULUAN

            Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titik cair

tertentu  serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami kristalisasi. Di pihak lain

dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di

hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia

penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca

adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung

amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.

            Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan

terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca

adalah bahan yang rapuh  dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan

Page 17: KABEL

tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang dengan keunggulan

pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih mementingkan keseimbangan pada seperangkat

sifat tertentu.

1

 

            Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan di atas massa trona di suatu pantai,  penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.

            Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat secara

kontinyu.  Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil berbagai modifikasi

terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca

jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.

            Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi botol, bola

lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu industri yang

sangat terspesialisasi.

A.    BAHAN BAKU

Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun terakhir

namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan bahan baku dari

90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.

1.                                          Pasir

            Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir  murni, oleh karena itu, lokasi pabrik kaca

biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 %

untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat

merusak warna kaca pada umumnya.

2.                  Soda (Na2O)

Page 18: KABEL

            Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat, kerak

garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan

unutk mempercepat pencairan.

3.         Kaca Soda Gamping  (soda lime glass)

            Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk membuat segala

macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.

B.                 BAHAN TAMBAHAN

            Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di

samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter, boraks,

asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat serta garam-

garam logam lain untuk membuata kaca berwarna.

            Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif dan

asam fluorida.

                                 Feldspar

            Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak keunggulan di banding

produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi pembentuk

kaca

                     Borax

Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada kaca.

Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak di

gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.

                                 Kerak Garam ( salt cake )

Page 19: KABEL

            Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula

beberapa sulfat lain amonium sulfat  dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak garam ini

di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus di pakai

bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.

                     Arsen  Trioksida

Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam kaca.

                     Nitrat

Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak terlalu

kelihatan pada kaca produk.

                     Kalium Nitrat

            Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca  optik.

                     Kulet (Cullet)

            Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca beling dan

berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bhan

baku.

                     Blok Refraktori

            Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak di

gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

C.                BAHAN BAKAR

Page 20: KABEL

Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas untuk

memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di inginkan atau

tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.

BAB II

PROSES PEMBUATAN

     

Urutan proses pembuatan  kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Transportasi bahan baku ke pabrik

2. Pengaturan ukuran bahn baku

3. Penimbunan bahan baku

4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya ke

tanur kaca

5. Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur

6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi

7. Pembuatan bentuk produk kaca

8. Penyelesaian produk kaca

langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya. 

                                                        PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK

            Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

Page 21: KABEL

1.                  PELEBURAN

Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk (pot

furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara menguntungkana untuk

membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil

pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui proses cetak.

Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali

melebur kaca didalm bejana ini tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu

sendiri meleleh, keculai biola bejana itu terbuat dari bejana platina.

Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki besar

yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di antaranya ada

yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk

kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca

halusan  (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam t5anur jenis ini,

sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas

panas dan umur tanki bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di

tujukan pada reflaktori tanur kaca.

Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair untuk satu

hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan gas.

Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative

furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata rongga.

Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi  akca cair, megalir ke

bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata

rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian

itu berkisar  antara 15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara  di panaskan dengan

melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur

denagn gas bahan bakar yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di

bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur,

yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan

sekarang masuk tanur dari ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan

sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.

Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit setiap

hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu

sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu.

Page 22: KABEL

Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui  radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan

untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu

tinggi  sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi

kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.

Pasir                          45,4              gamping             6,8

Soda abu                    16                 kulet                  22,7

Kerak garam              4,5                other                  0,5-1,0

Serbuk batu bara        0,2

            Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

2.                  PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN

Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau  denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting yang

harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah

sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan  dalm tempo beberapa detik

saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos menjadi zat cair yang

berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran

kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan

mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.

Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca jendela,

kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.

              Kaca Jendela

            Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan. Kaca

itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik. Dibitense itu

terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini,

pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan kaca di

mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui celah, pada waktu

bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas

secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di

dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh

rol-rol, di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar

Page 23: KABEL

dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim

ke bagian penggolongan  dan pemotongan.

            PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan menghasilkan kaca

pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan sampai 0,55 cm. Pada proses

ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan dan

mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di

dalm lehr penyangai, kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua,

dilakukan penyangaian kedua di dalam lehr horizontal standar 36 m.

              Kaca Plat

             Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu

sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui ujung yang

satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu, kaca cair

dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga mengambil konfigurasi

pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga didinginkan dengan

air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di

akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita

itu menjadi lebih tipis pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-

potong menjadi lembaran yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak

terus secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan

inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang

cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari masing-

masing permukaan.

              Kaca Apung

            Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini merupakan

suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses apung

mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki  dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung tanur

dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang

menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra presisis dengan cara

menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke

Page 24: KABEL

dalam kolam timah cair, di  atas permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di

bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya

semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.

              Kaca Berkawat Dan Berpola

            Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah mempunyai

goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan pola itu dalam satu

operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak tembus pandang. Kaca seperti

ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat dengan

kawat yang di pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan

keselamatan, misalnya pada jendela pintu darurat.

              Kaca Tiup

            Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode produksi

yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak

dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu

menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.

 Salah satu di antaranya adalah :

1.      jenis umpan sedot  (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam pemnbuatan

bola lampu dan gelas anggur.

2.       jenis umpan gumbal  (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat

denagn  press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.

Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang berputar di

sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca, di bika dan

dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan

mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam

cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi pengumpulan.

Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi

ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar

biasa.

Page 25: KABEL

            Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan barang

kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung yang pada

ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting

mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki.

Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui operasi

pembetukan  botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya,

sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di “tiup enap” (settle blow) lalu mendorong

kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher

di tarik dan udar di suntikan pada “tiup lawan”  (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk

sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di

pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak.

Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu

yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu

menciptaka bentuk dalam dan bentuk  luar pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun

meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.

            Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di kenal

denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table). Berbagi operasi

yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan

meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai operasi yang

berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu

motor. Piranti yang tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di

antara semua peralatan yang di gunakan.

              Bola Lampu

            Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan ukuran

bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh cetakannya. Kaca cair

mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua rol yang

didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita kaca

mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan dengan lubang bundar pada konveyer

rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena

beratnya sendiri. Di bawah setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan

pita, masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer. Pada waktu pita

itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian menyebabkan terbentuknya

Page 26: KABEL

gelembung bola pada pita. Cetakan yang berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan

udara, yang bertekanan jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke

dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil memukul bola

lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya ke rak lehr, dimana

leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu

disangai. Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian

kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.

              Tabung Televisi

            Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang, terdiri dari

tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di munculkan, kaca

pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan dengan

penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang sulit

hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal, yang menggunkan cetakan putar yang

dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu

sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di

pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubang-lubang kemudian di

pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di gunakan untuk

merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.

              Tabung Kaca

            Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong berputar

yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada batangan itu

mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang

sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal

dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di tiupkan

melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan penyaringan.

            Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca optik,

barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan berbagai barang

seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi penarikan suatu

kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan membawanya ke

cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di potong dengan gunting dan cetakan itu di

Page 27: KABEL

pasang dengan tangan atau dengan tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara

semi otomatik yang melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana

di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di buat

dengan cara ini.

3.                  PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP

Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus

disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.

Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :

a.                   Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang cukup

lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik sehingga

regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.

b.                  Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu

selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu

ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga

memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.

Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan oleh

tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat menangani

kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para insinyur

berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi

terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan

kerugian produk lebih sedikit.

4.                  PENYELESAIAN

Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang

relatif sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan,

pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas, dan

pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu atau dua di

antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.

           

Page 28: KABEL

                                                         PENGEPAKAN DAN PEMASARAN

Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca

adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai

pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.

           

BAB III

 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

                                                   Dampak Positif

Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di cipatakan

para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para penganggur

yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi orang-orang sipil atau

para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan bangunan. Dan dapt pula berguna

bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai

kaca pelindung.

                                                    Dampak Negatif

Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu lingkungahn

karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi

kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua ekosistem

kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak langsung terjadi sangat cepat tetapi

secara berlahan-lahan.

http://www.kabeltray.co.id/news-and-info/jenis-jenis-kabel-listrik/

http://www.binasyifa.com/559/00/26/bahan-isolasi-dan-selubung-dalam-kabel-listrik.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik

Page 29: KABEL

http://deltapanca.blogspot.co.id/2013/08/plastik-dan-pembuatan-nya.html

cinemaindo.com