k a t a p e n g a n t a rsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/badan... · terkait...
TRANSCRIPT
1
K A T A P E N G A N T A R
Laporan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
adalah perwujudan tanggung jawab Instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas selama satu
tahun anggaran, dan menjadi acuan dalan melaksanakan upaya penanggulangan bencana di
daerah, sejak pra bencana dan pasca bencana.
Terkait dengan Penyusunan LAKIP ini yang diharapkan penyusunannya efektif, sesuai
dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dituntut mampu
untuk mengimplementasikan Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu sesuai tahapan yang telah ditetapkan, pengukuran
kinerja dan mengevaluasi capaian kinerja selama tahun 2016, maka hasilnya dilaporkan dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Akhir kata Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu, lebih khusus kepada Tim Penyusun. Semoga Lakip ini dapat menjadi
dokumen bersama dan dijadikan refernsi dalam pelaksanaan kegiatan di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Tanah Bumbu, Desember 2016Kepala Pelaksana BPBD
Ir. Mariani, MPPembina Utama Muda/IVc
Nip. 19630814 199003 2 002
2
I K H T I S A R E K S K U T I F
Laporan Capaian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2016 disusun Sebagai Akuntabilitas Kinerja atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Penaggulangan Bencana daerah sebagaimana Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kinerja Tahun 2016
dilaporkan berdasarkan Rencana Strategi dan Rencana Kinerja Tahunan secara Khusus
dapat dicermati pada Bab II.
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
menetapkan tiga tujuan pokok :
1. Menurunkan risiko bencana melalui pencegahan peningkatan kesiapsiagaan
bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat dan terukur.
3. Memulihkan kehidupan di daerah terdampak bencana.
3
D A F T A R I S I
Kata Pengantar ……………………………………………………………………............ 1
Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………………………......... 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………........................ 3
Daftar Gambar / Tabel ……………………………………………………………………... 5
Bab I Pendahuluan 6
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 6
B Isu – isu Strategis ………………………………………………….. 6
C. Dasar Hukum ……………………………………………………… 7
D. Tujuan ………………………………………………………………. 8
E. Gambaran Umumn BPBD ……………………………………….. 9
F. Struktur Organisasi ………………………………………………… 10
G. Sususnan Kepegawaian …………………………………………… 11
H. Sistematika Penyusunan …………………………………………… 13
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2016-20121 …………………… 15
A. Rencana Strategis …………………………………………………… 15
1. Visi …………………………………………………………………. 16
2. Misi ………………………………………………………………… 16
3. Tujuan ……………………………………………………………. 16
4.Sasaran …………………………………………………………… 18
5. Strategis pokok pembangunan …………………………………. 20
6. Kebijakan …………………………………………………………. 22
B. Rencana Kinerja Tahunan ………… ……………………………… 23
C. Perjanjian Kinerja ……………………………………………… 24
Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah 27
A. Pengukuran Kinerja tahun 2016 28
B. Evaluasi dan Analisis capaian kinerja …………………………….. 30
B.1. Tujuan Penanganan Kebencanaan ………………………….. 31
Halaman
4
C. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………… 37
C.1 Pengelolaan Keuangan Daerah 37
C.2 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun 2016
39
Bab IV Penutup …………………………………………………………………… 43
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 43
B. Saran saran …………………………………………………………. 45
5
D A F T A R G A M B AR / T A B E L
1. Tabel Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 20162. Tabel Pengukuran Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016
6
P E N D A H U L U A NA. Latar Belakang
Selama ini penanganan bencana dilaksanakan secara parsial oleh instansi-instansi
teknis terkait, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU, dll.
Begitu pula pada tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga koordinasi antara instansi
tersebut cukup sulit. Selain itu ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
penanggulangan bencana yang ada belum dapat dijadikan landasan hukum yang kuat dan
menyeluruh serta tidak sesuai dengan perkembangan keadaan masyarakat dan kebutuhan
bangsa Indonesia sehingga menghambat upaya penanggulangan bencana secara
terencana, terkoordinasi dan terpadu.
Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut ditangani oleh Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditingkat pusat dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) di tingkat daerah. Adapun hubungan kerja antara BNPB dan
BPBD bersifat koordinasi dan teknis kebencanaan dalam rangka upaya peningkatan kualitas
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Maka sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pada pasal 25. Dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 8 Tahun 2010
Pelantikan pejabat eselon dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2010.Tentang pembentukan,
Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Peraturan Daerah Nomor : 06 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Peraturan Daerah Nomor : 29
Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur
Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
B. Isu – Isu Strategis
Isu Strategis yang mempunyai korelasi dengan kegiatan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu antara lain :
1. Belum adanya dokumen kontigensi
2. Belum tersedianya gedung Pusdalop guna memudahkan informasi kebencanaan
3. Belum tersedianya gudang logistik dan peralatan yang memadai
4. Penyusunan Program dilaksanakan per sektor dan tidak terpadu
5. Masih kurangnya antisipasi dan masih rendahnya tingkat sadar bencana
7
6. Pemahaman dan persepsi kebencanaan masih sangat rendah
7. Standar teknis penanggulangan bencana masih minim
8. Lokasi bencana yang umumnya sulit dijangkau
9. Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana yang mulai mengalami
kerusakan/aus
C. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
(LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016
dengan berpedoman kepada :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
2. Inpres Nomor : 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
5. Undang-undang Nomor 28 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.
8. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 3501).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
8
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
17. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan
Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana.
19. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepal Daerah.
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
21. Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian
tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
22. Peraturan Daerah Nomor : 06 Tahun 2011 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas
Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian
tugas dan Tatakerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu.
23. Peraturan Daerah Nomor : 29 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian
Tugas dan Tatakerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
D. TujuanTujuan Penyusunan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, adalah :
a. Sebagai pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah keunit kerja yang lebih tinggi,
atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. Laporan akuntabilitas ini lebih
menonjolkan akuntabilitas manajerialnya.
b. Sebagai alat untuk pengambilan keputusan dari pelaksanaan perubahan-perubahan
kearah perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan efektifitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Sebagai alat untuk perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka
menengah dan jangka pendek.
9
Lakip Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu
diharapkan dapat bermanfaat untuk:
4. Peningkatan Akuntabilitas Badan;
5. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Badan;
6. Peningkatan perencanaan disegala bidang, baik perencanaan program/kegiatan
maupun perencanaan penggunaan sumberdaya organisasi Badan;
7. Meningkatkan kredibilitas Badan dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan;
8. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab Badan;
9. Mendorong Badan untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan
pembangunan secara baik, sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat;
10. Menjadikan Badan yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.
E. Gambaran Umum BPBDBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu dibentuk
peraturan daerah nomor : 06 Tahun 2011 tentang pembentukan, kedudukan, tugas
peraturan daerah nomor : 14 tahun 2010 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan
tatakerja unsur-unsur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu dinyatakan bahwa :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang
merupakan unsuir pendukung Bupati, dipimpin oleh Kepala Badan yang secara
eksofisio dijabat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
penanggulangan bencana.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada pasal 4 Badan
Penanggulangan Bencana Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Bupati dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,
rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
10
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana;
e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya;
f. Melaporkan penyelengaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
g. Mengendalikan pengumpulan uang dan barang;
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang di terima dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
F. Struktur Organisasi BPBDStruktur Organisasi Badan Penanggulangan Daerah sesuai dengan peraturan
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu nomor 22 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Lain Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya pada pasal 5, terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Pengarah Penanggulangan Bencana, dan
3. Pelaksana Penanggulangan Bencana
Pasal 6 ayat (1) unsur pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a. pejabat
Pemerintah Daerah terkait; b. anggota masyarakat professional dan ahli dibidangnya. Ayat
(3) pengaturan lebih lanjut mengenai pengarah penanggulangan bencana ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7 ayat (1) pelaksana sebagaimana dimaksud ayat (2) pelaksana penanggulangan
bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi: a. pra bencana b. saat tanggap
darurat c. pasca bencana.
Susunan struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu adalah sebagai berikut:
a. Kepala Pelaksana Badan sebagai pimpinan dan pengambil Keputusan
b. Sekretariat:
- Sekretaris
- Kasubbag Umum dan Kepegawaian
- Kasubbag Perencanaan dan Keuangan
- Kasubbag Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
-
c. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
- Kasubid Pencegahan
11
- Kasubid Kesiapsiagaan
d. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
- Kasubid Kedaruratan
- Kasubid Logistik
e. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
- Kasubid Rehabilitasi
- Kasubid Rekonstruksi
Apabila kita melihat susunan struktur organisasi ini, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa terdapat pembagian wewenang yang jelas dalam organisasi. Pembagian
wewenang ini dapat digambarkan dalam skema berikut ini :
G. Susunan KepegawaianData jumlah pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2016 PNS 41 orang,
PTT Umum 1 orang dan PTT Khusus 2 orang, BPK PNS 20 orang dan Damkar Non PNS
149 orang, SRC 16 orang dan lain-lain 4 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
12
No Pegawai Eselonering Pendidikan Pangkat
PNS PTT Eselon JumlahPejabat
TingkatPendidkan
JumlahPNS
Golongan/Pangkat
JumlahPegawai
Keseluruham
1. 1 -- IIb 1 S2 1 IV.c 1
2. 4 - IIIb 4 S2
S1
S1
1
1
2
Iva
IVa
IIId
1
1
2
3. 8 - IVa 8 S2
S1
S1
SLTA
1
1
5
1
IIIc
IVa
IIIc
IIId
1
1
5
1
8 - - - S.1
SLTA
SLTP
4
2
2
IIIa
IIc
IIa
4
2
2
- 3 - - S1 umum
S1 KH
SMA KH
1
1
1
PTT
PTT
PTT
1
1
1
21 3 24 24
2. Barisan Pemadan Kebakaran Dan Tim Reaksi Cepat BPBD, Cleaning Service, Jaga
malam, dan Driver BPBD
No Pegawai Satuan Eselonering Pendidikan Pangkat
PNS Honor Eselon JumlahPejabat
TingkatPendidkan
JumlahPNS
Gol/Pangkat
JumlahPegawai
Keseluruham1. 20
-
BPK - -
-
SLTASLTASLTPSLTP
6911
IIcIiaIIaIc
6911
13
149- SD
S1D3
SLTASLTP
SD
3-----
Ic
----
3181
116122
2. - 16 TRC - - SLTASLTP
SD
---
---
952
-1 CS - - SMA - - 1
1 JagaMalam
- - SD - - 1
- 1 JagaGudang
- - SMP - - 1
- 1 Driver - - SMA - - 1
20 169 20 189
H. Sistematika Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibuat untuk mengetahui
sejauh mana capaian kenerja yang dapat diwujudkan organisasi.
Dalam penusunan LAKIP tahun 2016 ini, kami Badan Penanggulangan
Bencana Daerah telah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
penyusunan penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah. Adapun Kerangka Sistematis Penyusunan LAKIP adalah Sebagai
berikut :
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutip)
Bab I PendahuluanDalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Organisasi dan sekilaspengantar lainnya
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan berapa hal penting dalam perencanaan danperjanjian kenerja (Dokumen penetapan kinerja)
Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran – sasaran organisasi, denganpengungkapan dan penyajian dari hasil pengukur kinerja.
15
B A B II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KI NERJARencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses
perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu
yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan
program Kepala Daerah.
Penyusunan RENSTRA atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Kabuputan Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 berdasarakan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi danNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614). RENSTRA Pemerintah Kabuputan
Tanah Bumbu merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat global yang perlu
dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro dan operasionaloleh masing-masing SKPD
dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-2021 yang tiap Tahunnya akan dijabarkan dalam
dokumen Rencana Kerja Tahunan atau RKT
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 -2021
RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-
2021 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun2016 – 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tanah Bumbu tanggal 16
Agustus 2016 nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2016 – 2021.
Dengan meperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul
dengan tetap mengacu pada Recana Strategis yang disusun mencakup Visi, Misi, Tujuan,
16
Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan serta pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam tahun 2016 akan di jelaskan dalam bagian berikut :
1. Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuUntuk menjamin terwujudnya Pemerintahan Daerah yang baik dan berjalan
sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan
mengacu pada tugas pokok dan fungsi sebagai instansi teknis yang berkewajiban
melaksanakan salah satu tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Menetapkan
Visi adalah “Mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu Tangguh Bencana untukkeamanan dan kesejahteraan masyarakat” Visi juga merupakan suatu gambaran
tentang suatu keadaan ideal organisasi dimasa depan yang realistis, mempunyai daya
tarik untuk mencapainya. Dan dapat pula dikatakan bahwa Visi merupakan suatu
pandangan yang dikonsentrasikan kedepan, serta merupakan tuntutan dan sekaligus
tantangan terhadap hal-hal yang ingin diwujudkan di masa depan. Sesuai dengan
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), bahwa
visi dapat didefinisikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi
pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.
2. Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuUntuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas maka ditetapkan 3
(tiga) misi yaitu sebagai berikut :
1. Melindungi masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana melalui
pengurangan resiko bencana;
2. Mewujudkan manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan terkoordinasi
untuk meningkatkan kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penanggulangan bencana.
3. Menjamin kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan
program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan
akuntabel.
3. Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuTujuan pembangunan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui APBD
maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
17
Mendukung pelaksanaan misi Ke 3 yaitu Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan
SDE yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan
local untuk menghadirkan kesejahteraan. Sedangkan sasaran Berkurannya Potinsi
Kerawanan Bencana alam sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian
Visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu melalui
APBD/APBN untuk Menurunkan Resiko Bencana.
Berdasarkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 –
2021, beserta Tujuan Menwujutkan Lingkungan yang berkualitas Kabupaten Tanah
Bumbu, maka ditetapkan Tujuan Penanganan Kebencanaan:
Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan IndikatorMelindungi masyarakat Tanah
Bumbu dari ancaman Bencana
melalui pengurangan resiko
bencana
PenangananKebencanaan
Indeks Risiko Bencana Banjir
Mewujudkan manajemen
kebencanaan yang terencana,
terpadu dan terkoordinasi untuk
meningkatkan kemampuan
pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha dalam penanggulangan
bencana
Indeks Risiko BencanaGelombang Tinggi dan Abrasi
Indeks Risiko Bencana KebakaranHutan dan Lahan
Menjamin kualitas kehidupan
masyarakat terdampak bencana
dengan program rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana yang adil,
terukur, dan akuntabel
Rata – rata waktu tanggap (respondtime) pemadam Kebakaran
Rata – rata waktu tanggap (respond time)bencana
Persentase korban bencana yang berhasilditangani
Persentase pemulihanterhadap korbanterdampak bencana
18
4. Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Sasaran yang hendak dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun(2016 – 2021), dapat dirumuskan
berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan, yaitu :
Tujuan : “ Penanganan Kebencanaan” adapun sasarannya adalah sebagai
berikut :
1. Sasaran : Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan
bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui
peningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan
bencana. Sesuai dengan Misi pertama BPBD adalah
“Melindungi masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana
melalui pengurangan risiko bencana. Dengan cara Menurunkan
risiko bencana melalui pencegahan dan peningkatan
kesiapsiagaan bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di
Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Sasaran : Tertanganinya masyarakat korban bencana dengan
membangun sistem tanggap darurat bencana yang cepat,
akurat, dan terukur dengan standar operasi yang baku.
Sesuai dengan Misi kedua BPBD adalah “Mewujudkan
manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan
terkoordinasi untuk meningkatkan kemampuan pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana”.
Dengan cara Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang
cepat, akurat, dan terukur.
19
3. Sasaran : Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi pada
kawasan yang terdampak bencana. Sesuai dengan Misi ketiga adalah
“Menjamin kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan
program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan
akuntabel”. Dengan cara Memulihkan kehidupan di daerah terdampak
bencana.
Tabel : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan SasaranTujuan Sasaran
Uraian Indikator Uraian Indikator
PenangananKebencana
MenurunkanResikoBencana
Peningkatan kerjasama lintassektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnyamasyarakat siaga bencanamelalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.
Indeks RisikoBencana Banjir
Tertanganinya masyarakatkorban bencana denganmembangun sistem tanggapdarurat bencana yang cepat,akurat, dan terukur denganstandar operasi yang baku.
Indeks RisikoBencanaGelombangTinggi danAbrasi
Terlaksananya rehabilitasi danrekonstruksi pada kawasanyang terdampak bencana.
Indeks RisikoBencanaKebakaran Hutandan Lahan
Rata – rata waktutanggap (respondtime) pemadamKebakaran
Rata – rata waktutanggap (respondtime) bencana
Persentase korbanbencana yangberhasil ditangani
Persentasepemulihanterhadapkorban terdampak
20
bencana
5. Strategi Pokok Pembangunan
Di dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan menjalankan Misi Untuk mewujudkan
sebuah tujuan maka diperlukan strategi yang mempertimbangkan analisis rasional
atas konsep dan realitas di lapangan. Strategi kemudian dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh komponen BPBD
Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam rangka mendapatkan strategi yang tepat yang berpijak pada kondisi
realistis yang disusun secara konseptual, analitis, rasional dan komprehensif
maka dipergunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Analisa Faktor
Internal
Analisa
Faktor Eksternal
Kekuatan (Strength)
a. Tersedianya SDM di BPBD;
b. Adanya komitmen dariPemkab
melalui pendanaan dan sarana
prasarana yang semakin
meningkat.
Kelemahan (Weakness)
a. Kapasitas aparatur penanggulangan bencana
masih belum memadai
b. Belum memadainya ketersediaan dana program
manajeman kebencanaan
c. Belum tersedianya dokumen wajib manajemankebencanaan, untuk pengurangan risiko
bencana.
d. Belum tersedianya regulasi secara optimal.
Peluang(Opportunity)
a.Kebijkannasional
pengarusutamaan
penguranganrisiko bencana
ke dalamperencanaan
pebangunan;
b.TersedianyaPusdiklat
Kebencanaan
Strategi SO
(Stregth vs Opportunity)
a. Peningkatan kesadaran
masyarakat bahwa
penanggulangan bencana
adalah urusan bersama yang
wajib ditangani bersama;
b. Terlibatnya masyarakatsecara
aktif untuk ikut serta menjaga
Strategi WO
(Weakness vs Opprtunity)
a. Penguatan regulasi dan
kapasitas kelembagaan.
b. Peningkatan kapasitas
aparatur penanggulangan
bencana;
c. Terintegrasinya program
pengurangan risiko bencana
ke dalam RPJMD 2016-2021.
21
BNPB;
c. Tersedianyaperaturan
perundang-undangan
kebencanaan.
lingkungannya dari dampak
bencana;
c. Ketersediaan sarana dan
prasarana penanggulangan
bencana yang memadai
Ancaman(Threat)
a.Penanggulanganbencana belumterkoordinir secaraterpadu danterencana;
b.Tingkat Indeks
Risiko Bencana
(skor Indeks
Kerawanan
Bencana tahun
2013 sebesar 156
= Tinggi)
Strategi ST
(Strength vs Threat)
a. Terjalinnya kerjasama lintas
sektor dengan segenap
stakeholder penanggulangan
bencana;
b. Terlaksananya upaya
pencegahan/mitigasi dan
ketangguhan semua sektor
pembangunan.
Strategi WT
(Weakness vs Threath)
a. Pembentukan Forum
Pengurangan Risiko Bencana
(PRB)
b. Penyediaan Dokumen Wajib
Manajemen Kebencanaan.
c. Penyediaan sumber daya
manusia dan dana yang
memadai melalui APBD dan
APBN untuk program
manajemen kebencanaan.
d. Terbentuknya ketangguhan
masyarakat/desa menghadapi
ancaman bencana
Dengan mencermati sinergi dari faktor-faktor internal dan factor-faktor
eksternal yang didasarkan pada analisis SWOT, maka Strategi BPBD Kabupaten
Tanah Bumbu yang akan menjadi pola gerak pelaksanaan program adalah:
1. Penguatan regulasi dan kapasitas kelembagaan.
2. Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana.
3. Penyediaan kajian risiko bencana dan peta rawan bencana pada 10
kecamatan secara lengkap.
4. Penanaman kesadaran terhadap seluruh pemangku kepentingan
(pemerintah, masyarakat dan swasta) bahwa penanggulangan bencana
merupakan urusan bersama;
22
5. Pelibatan masyarakat secara aktif untuk ikut serta menjaga lingkungannya
dari dampak bencana;
6. Program Desa/Kelurahan dan Program Sekolah/Madrasah tangguh bencana;
7. Peningkatan kapasitas aparatur/relawan penanggulangan bencana;
8. Penyediaan sarana prasarana dan logistik penanggulangan bencana yang
memadai;
9. Pelaksanaan kerjasama lintas sektor dengan segenap stakeholder
penanggulangan bencana;
10. Penyediaan sumber daya manusia dan dana yang memadai melalui APBD
dan APBN untuk program manajemen kebencanaan;
11. Pemberian pelayanan pemulihan secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan
dari warga korban bencana.
6. Kebijakan
Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dikembangkan dan ditetapkan,
kebijakan yang diambil untuk melaksanakan Program dan Kegiatan BPBD untuk
jangka waktu tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kajian risiko bencana dan pemetaan detail kerawanan
bencana pada skala 1 : 5.000 pada tingkat kecamatan;
2. Melaksanakan sosialisasi, diseminasi, penyebaran brosur / leaflet,
pemasangan banner di lokasi strategis, pembuatan situs internet, dan
penyiaran di media massa;
3. Membentuk relawan – relawan penanggulangan bencana ditingkat kelurahan
sebagai garda terdepan pencegahan dan penanggulangan bencana di lokasi
– lokasi rawan bencana;
4. Melaksanakan pelatihan/bimbingan teknis secara kontinyu terhadap
aparatur/relawan penanggulangan bencana;
23
5. Menyediakan sarana prasarana dan logistik penanggulangan bencana yang
memadai baik melalui dana APBD maupun APBN;
6. Menyusun produk hukum untuk menjadi acuan dalam penanggulangan
bencana dan berkomunikasi secara intensif, harmonis, dan efektif dengan
stakeholder penanggulangan bencana;
7. Menyusun rencana kerja dan anggaran program rehabilitasi dan rekonstruksi
melalui analisis teknis yang memadai dengan basis partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat;
8. Memantau secara kontinyu kondisi korban bencana dan melaksanakan
survey kepuasan publik secara berkala.
B. Rencana KinerjaTahunan (RKT)
Rencana Strategis (RENSTRA) Pemerintah Kabupaten Tanha Bumbu
merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat umum sehingga perlu
dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro dan disesuaikan dengan Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana
Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
BumbuTahun 2016-2021 yang tiap Tahunnya akan dijabarkan dalam dokumen
Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN
& RB) Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. RKT yang sudah tersusun
diterjemahkan oleh tiap bidang kedalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam 1 Tahun.
Oleh bidang kegiatan didelegasikan kepada sub-bidang untuk dilaksanakan secara
optimalsesuai dengan lokasi dan jadwal yang sudah ditetapkan
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
24
Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan PenanggulanganBencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
No Tujuan Sasaran Indikator TargetPenagananKebencanaan
Peningkatan kerjasama lintassektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnyamasyarakat siaga bencanamelalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.
Indeks RisikoBencana Banjir
35,1
Tertanganinya masyarakatkorban bencana denganmembangun sistem tanggapdarurat bencana yang cepat,akurat, dan terukur denganstandar operasi yang baku.
Indeks RisikoBencanaGelombang Tinggidan Abrasi
23.4
Terlaksananya rehabilitasi danrekonstruksi pada kawasan yangterdampak bencana.
Indeks RisikoBencanaKebakaran Hutandan Lahan
35.1
Rata – rata waktutanggap (respondtime) bencana
< 2 Jam
Persentase korbanbencana yangberhasil ditangani
100 %
Persentasepemulihanterhadapkorban terdampakbencana
100 %
C. PERJANJIAN KINERJA
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Rencana
Kinerja Tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Tahun 2016 yang telah dibuat menjadi tanggung-jawab badan yang bersangkutan
dimana ada keterkaitan antara Sekretariat dan Bidang-Bidang didalamnya, beserta
sub-bag, sub-Bidang dan jajarannya, untuk dapat melaksanakan Tupoksi sesuai
dengan program kerja Tahun 2016. Pelaksanaan program dan sasaran di Tahun 2016
menjadi tumpuan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
25
Bumbu untuk mewujudkan Output dan Outcome dari kinerja yang telah ditetapkan
dalam Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2016, berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindak-lanjuti dengan surat edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang
Penetapan Kinerja.
Pada tanggal 31 Desember 2010 terbit Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadikan
Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang dinyatakan dalam bentuk Perjanjian
Kinerja, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran Penetapan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016.
Dalam Penetapan Kinerja dimuat Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016. Kelengkapan Penetapan
Kinerja ditandai dengan besaran prosentase capaian dari setiap Indikator Kinerja
Utama (IKU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
yang ditargetkan dalam Tahun 2016. IKU Tahun 2016 berdasarkan daftar IKU didalam
Matrik Renstra Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan rangkaian IKU
selama 5 Tahun dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021
. Penetapan besaran prosentase dari capaian target tiap IKU diukur berdasarkan data
target Tahun sebelumnya. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumusan
prediksi dengan data 1 Tahun kebelakang. Setelah ditemukan besaran prosentasi dari
target yang harus dicapai, maka data tersebut disusun dalam rangkaian IKU yang
merupakan satu kesatuan dengan Matrik Renstra.
Perjanjian Kinerja yang tertuang didalam Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu merupakan acuan kinerja sepanjang
Tahun 2016, dimana semua kegiatan berpedoman kepada IKU dan prosentase target
26
yang telah ditetapkan. Dari serangkaian kegiatan diharapkan dapat ditarik suatu
pengukuran yang dapat merumuskan akuntabilitas kinerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil pengukuran ini dijadikan pedoman
peningkatan
kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016INDIKATOR
TUJUANINDIKATOR KINERJA TARGET
Menurunkan
Resiko Bencana
Indeks Resiko Banjir 35.10
Indeks Resiko Bencana Gelombang Tinggi da Abrasi 23.40
Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 35.10
Luas Wilayah Rawan Kebanjiran 69.512 Ha
27
B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Pada bagian ini akan diulas dan dianalisa hasil capaian kinerja atau lebih umum
disebut Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Penilaian LAKIP ini merupakan pengukuran rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang
sudah berjalan dalam tahun bersangkutan, mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) atau Renja,
dan Penetapan Kinerja (PK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu, dimana LAKIP merupakan laporan yang menampilkan data beserta analisanya dari
hasil pencapaian kinerja seluruh kegiatan yang telah diprogram dan direncanakan dalam
kurun satu tahun. Oleh karena itu LAKIP menjadi suatu bentuk pertanggung-jawaban dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan, yang ditinjau dari hasil pelaksanaan program
kegiatan yang berpedoman pada penetapan target Indikator Kinerja Sasaran, termasuk
keterkaitan dengan penyerapan anggaran dan Impact atau dampak yang dapat dirasakan
oleh masyarakat.
Wujud pengukuran yang tertuang dalam Laporan kinerja tersebut memiliki faktor-faktor
sebagia obyek pengukuran. Faktor-faktor yang diukur adalah merupakan elemen dari setiap
kegiatan yang dilaksanakan, yaitu target, realisasi, capaian dan keluaran. Perbandingan
antar obyek pengukuran akan menghasilkan suatu nilai prosentase, dimana nilai tersebut
akan digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja suatu Badan. Nilai
prosentase yang memiliki pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun menjadi indikator
keberhasilan dari program kerja jangka menengah suatu SKPD.
Penyusunan LAKIP ini bukan sekedar melaporkan capaian kinerja semata, melainkan
juga sebagai media untuk mengontrol ada/tidaknya benefit atau keuntungan dari hasil
program kegiatan yang dilaksanakan serta ada tidaknya korelasi antara besarnya
28
pendanaan yang telah diserap SKPD dengan nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakat.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2016 menjadi sebuah tahun
yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dari
pemerintah pusat dan tuntutan capaian kinerja dari setiap SKPD. Demikian juga dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan
salah satu SKPD yang mampu menunjukkan kinerja optimalnya dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsinya yang sudah menjadi tanggung jawab Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebagai bentuk pembuktian optimalnya kinerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, maka disusunlah pelaporan kinerja berbasis data
nyata dilapangan yang dilengkapi dengan analisa terperinci yang dirangkai menjadi
sebuah laporan yang dapat dipertanggung-jawabkan akuntabilitasnya. Adapun proses
pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target dari setiap Indokator
Kinerja Sasaran yang telah ditetapkan didalam Matrik Renstra dengan realisasi capaian
kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk
mengetahui capaiannya maka dilakukan penghitungan dengan cara mencari selisih
antara target dan realisasi. Dari capaian yang dihasilkan akan ditemukan suatu selisih
atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut
dilakukan evaluasi guna mendapatkan masukan untuk penyususnan RKT (RENJA)
tahun berikutnya dengan strategi yang lebih tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa
yang akan dating (performance improvement).
Hal ini dibuktikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu untuk tetap berkomitmen dan konsekuen dalam
menjalankan semua program kegiatan yang sudah direncanakan secara optimal
sesuai Tupoksi yang sudah ditetapkan.
29
Untuk tetap menjaga kinerja tetap optimal, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu melakukan berbagai strategi dan terobosan dalam
melaksanakan semua kegiatan yang berkenaan dengan setiap bidang Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Strategi yang
dilaksanakan oleh Badan adalah dengan memaksimalkan peran aktif SDM aparatur
yang berkompeten untuk melakukan tindakan yang efektif dan efisien disetiap event
yang digelar. Efektifitas kerja dari setiap staf dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran
menjadi point penting dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
Dari perencanaan yang tepat dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan
rencana dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Penilaian kinerja yang optimal dapat
ditinjau dari pelaksanaan kinerja dan dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan yang terlaksana dengan baik akan menghasilkan keluaran (outcome) yang
optimal. Keluaran yang optimal akan mampu memberikan dampak positif terhadap
pelaksanaan pembangunan secara umum (impact). Selain optimalisasi kinerja, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu juga melakukan
pengalokasian dan pengelolaan anggaran yang lebih bijaksana sesuai petunjuk yang
sudah ditetapkan.
Semua bentuk kegiatan harus mengacu pada Visi dan Misi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Dari Visi dan Misi ini
kemudian diterjemahkan kedalam Tujuan dan Sasaran dinas. Karena berpedoman pada
Visi Misi Badan, maka konsekwrnsi dari semua kegiatan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu harus mampu mendukung program
pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Seberapa
besar kontribusi yang mampu diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu kepada kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari
pengukuran kinerja yang kami laporkan dalam format LAKIP ini.
30
Dalam LAKIP pengukuran dilakukan pada capaian terget atau realisasi dari Kinerja
Sasaran. Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran,
Permendagri No. 54 Tahun 2010 memberikan acuan skala pengukuran dalam 4 (empat)
katagori, sebagai berikut :
TABEL : 3.0.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016
NO SKALA CAPAIAN TEGORI CAPAIAN
1 Lebih dari 100 % Sangat Baik
2 75 % sampai 100 % Baik
3 55 % sampai 75 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kuran
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Untuk mengetahui efektifitas dari suatu kinerja dan manfaat dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, perlu dilakukan proses pengukuran terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.
Hasil pengukuran ini dapat dijadikan suatu tolok ukur untuk mengetahui secara
terperinci kegiatan yang telah dilaksanakan. Tingkat efektifitas kinerja harus dapat
mencerminkan pelaksanaan kegiatan yang sudah sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ditetapkan. Sedangkan nilai manfaat yang dapat dipetik dari
setiap kegiatan didasarkan pada seberapa besar dampak positif dari kegiatan tersebut
bagi masyarakat. Pengukuran kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor :
29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Ruang lingkup dari penilaian dalam proses
31
pengukuran kinerja tersebut dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan alur SAKIP
yang dimiliki oleh setiap SKPD.
Penilaian meliputi kesesuaian antara RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu dengan
perencanaan yang tertuang didalam Renstra, Renja dan RKA SKPD, serta kualitas hasil
kegiatan yang dapat dipantau dari output, outcome dan impact dari seluruh kegiatan
yang dilaksanakan oleh SKPD. Hasil lengkap pengukuran tersebut disusun dan
dilaporkan dalam bentuk LAKIP.
LAKIP disajikan bukan sekedar menyajikan angka-angka dari nilai capaian kinerja
pelaksanaan kegiatan semata, melainkan mengukur sejauh mana hasil kegiatan yang
dicapai serta seberapa jauh dampak dari setiap kegiatan itu dalam menunjang proses
pencegahan dini, khususnya masyarakat kena bencna sebagaimana menjadi sasaran
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil pengukuran yang disajikan
dalam LAKIP ini meliputi hasil kinerja beserta evaluasi dari setiap Tujuan dan Sasaran
Program Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Tahun 2016. Selain mengulas hasil kegiatan ditahun 2016, dalam LAKIP ini juga
disajikan data pengukuran tahun-tahun sebelumnya yang masuk dalam periode
perencanaan pembangunan 5 tahunan. Data tersebut digunakan sebagai data
pembanding dari hasil capaian target ditiap Indikator Kinerja yang diukur. Laporan
disajikan dalam bentuk tabel dan ulasan/narasi yang memberikan penjelasan terkait
data yang disajikan. Uraian dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja terhadap
realisasi dari terget yang telah ditetapkan, sehingga laporan yang disusun ini mampu
mencerminkan secara menyeluruh kualitas dan dampak dari kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dalam Tahun 2016.
B.1. TUJUAN PENENGANAN KEBENCANAAN
Proses pengukuran akuntabilitas pertama untuk Tujuan Menwujutkan Lingkungan yang
berkualitas, yaitu Penaganan Kebencanaan., dimana Tujuan memiliki 1 Sasaran,
32
sebagai prioritas pembangunan yang didalamnya meliputi 3 (Tigat) Indikator Kinerja.
Sasaran tersebut adalah Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan
bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatan
kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana. Dari sasaran tersebut
terdapat 4 Indikator Kinerja yang menjadi obyek pengukuran kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk menunjang uraian
sasaran diatas, maka dapat ditarik parameter dalam wujud Indikator Kinerja sebagai
berikut :
1. Indeks Risiko Bencana Banjir
2. Indeks Risiko Bencana Gelombang Tinggi dan Abrasi
3. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
4. Luas Wilaya Rawan kebencanaaan
1. Indikator Kinerja ke-1, Indeks Risiko Bencana Banjir
Pengukuran kinerja pertama dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan
Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase Indeks
Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang Mengembangkan
pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur yang mendapatkan
pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana alam diselenggarakan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun
2016. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran dirumuskan dengan menghitung
prosentase
Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase
Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Banjir. Disajikan dalam
Tabel 3.1.1. sebagai berikut :.
TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor
dalam pencegahan bencana dan
Kelas Bahaya X KerentananKapalitas
33
terwujudnya masyarakat siaga bencanamelalui peningkatan kesiapsiagaan unsur– unsur penanggulangan bencana.
TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)
Indeks Risiko Bencana Banjir 35,1 20,53 141,51
Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 141,51
Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh
prosentase sebesar 35,1 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat Baik. Prosentase
capaian sebesar 20,53 % merupakan hasil dari perhitungan prosentase antara target
sebesar 35,1 % dengan realisasi capaian sebesar 20,53 %. Prosentase capaian
sebesar 141,51 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini
dan Penanganan Korban Bencana Alam.
2. Indikator Kinerja ke-2, Indeks Resiko Bencana Gelombang Tinggi danAbrasi.
Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan
Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase
Indeks Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang
Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur
yang mendapatkan pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana
alam diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun 2016. Pengukuran Indikator Kinerja
Sasaran dirumuskan dengan menghitung prosentase
Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase
Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Gelombang Tinggi
dan Abrasi. Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :
Kelas Bahaya X KerentananKapalitas
34
TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor
dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.
TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melaluipeningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulanganbencana.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)
Indeks Risiko Bencana
Gelombang Tinggi dan
Abrasi
23,4 23,33
100.30
Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 100.30
Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1,
diperoleh prosentase sebesar 23,4 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat
Baik. Prosentase capaian sebesar 23,33 % merupakan hasil dari perhitungan
prosentase antara target sebesar 23,4 % dengan realisasi capaian sebesar
23,33 %. Prosentase capaian sebesar 100,30 % merupakan cerminan dari
pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana
Alam.
3. Indikator Kinerja ke-3, Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.
Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan
Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase
Indeks Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang
Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur
yang mendapatkan pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana
35
alam diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun 2016. Pengukuran Indikator Kinerja
Sasaran dirumuskan dengan menghitung prosentase
Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase
Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Kebakaran
Hutan dan Lahan. Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :.
TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor
dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.
TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melaluipeningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulanganbencana.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)
Indeks Risiko BencanaGelombang Tinggi danAbrasi
35,1 22,68 135.38
Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 135.38
Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh
prosentase sebesar 35,1 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat Baik. Prosentase
capaian sebesar 22,68 % merupakan hasil dari perhitungan prosentase antara target
sebesar 35,1 % dengan realisasi capaian sebesar 22,68 %. Prosentase capaian
sebesar 135,38 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini
dan Penanganan Korban Bencana Alam.
4. Indikator Kinerja ke-4, Luas Wilayah Rawan Kebanjiran
Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan
Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase Indeks
Kelas Bahaya X KerentananKapalitas
36
Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang Mengembangkan
pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur yang mendapatkan
pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana alam diselenggarakan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun
2016. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran dirumuskan dengan menghitung
prosentase
Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase
Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Luas Wilayah Rawan Kebanjiran.
Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :
TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor
dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.
TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencanadan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)
Luas Wilayah Rawan
Kebanjiran
69.512 Ha 86.318
Ha
75.82 %
Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 75.82 %
Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh
Perhitungan sebesar 69,512 Ha. Capaian ini masuk dalam kategori Cukup. Tingkat
capaian sebesar 69,512 % merupakan hasil dari perhitungan antara target sebesar
69,512 Ha dengan realisasi capaian sebesar 86.318 Ha Prosentase capaian sebesar
75,82 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan
Penanganan Korban Bencana Alam.
Data luas wilayah rawan kebanjiran sebesar 86.318 Ha adalah berdasarkan rilis data
tahun 2016 yang bersumber pada dokumen kajian resiko bencana kabupaten tanah
37
bumbu tahuh 2016, tidak tercapainya target ini disebabkan pada awal penghimpunan
data 2016 merupakan hasil perkiraan luas wilayah rawan kebanjiran berdasarkan
kejadian banjir pada tahun sebelumnya.
B.2. TUJUAN PENENGANAN KEBENCANAAN.Proses pengukuran akuntabilitas kedua untuk Tujuan Menwujutkan Lingkungan
yang berkualitas, yaitu Penaganan Kebencanaan., dimana Tujuan memiliki 1 Sasaran,
sebagai prioritas pembangunan yang didalamnya meliputi 3 (Tigat) Indikator Kinerja.
Sasaran tersebut adalah
Tertanganinya masyarakat korban bencana dalam membnugn system tanggap darurat
bencana yang tepat, akurat dan terukur dengan standar operasi yang baku. Dari sasaran
tersebut terdapat 2 Indikator Kinerja yang menjadi obyek pengukuran kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk menunjang uraian
sasaran diatas, maka dapat ditarik parameter dalam wujud Indikator Kinerja sebagai
berikut:
1. Rata-rata waktu tanggap darurat (respon time) bencana
2. Persentease korban bencana yang berhasil ditangani
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
C.1. Pengelolaan Keuangan Daerah
Sejak diterapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah peralihan dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, dijelaskan bahwa hak,
wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
38
Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, sesuai Pasal
156 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Kepala Daerah sebagai pemegang
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola
keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya
sumber daya dan dana yang cukup serta memadai diantaranya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan
kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tanah Bumbu. Agar pengelolaan keuangan daerah dapat diselenggarakan secara legal
dan akuntabel, maka perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD harus mengacu dan
memperhatikan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Repulik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310), dan untuk mensinkronkan dengan
ketentuan yang lebih tinggi dengan karakter dan kebutuhan daerah secara teknis
pengelolaan keuangan daerah harus dituangkan dalam Peraturan pemerintah nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesian TAhun 2005 nomor 140, TAmbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578) pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan pemerintah ini
meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD,
penyusunan rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan
kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah,
39
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kerugian daerah, pengelolaan keuangan
BUMD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah serta sistem
informasi keuangan daerah.
C.2. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016
Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 26 Tahun
2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Tahun 2016
(Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015 Nomor 26); dan komposisi
APBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun
Anggaran 2016, dapat dirinci sebagai berikut :
1. Anggaran setelah perubahan APBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016, sebesar Rp. 11.883.738.845,- dan terealisasi
sebesar Rp.9.831.203.569,- atau sebesar 82,73 %, yang terdiri dari :
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.684.989.245,-dan terealisasi sebesar
Rp.3.475.064.528,- atau sebesar 94 %.
Belanja Langsung sebesar Rp. 8.198.749.600,- dan terealisasi sebesar
Rp.6.356.139.041 atau sebesar 77,53 %
KODEPROG./
KEG.
Uraian TargetKinerja
SetelahPerubahan
Realisasi Sisa Pagu %
BELANJADAERAH
11.883.738.845,- 9.831.203.569,- 2.052.535.276,-
82,73%
BELANJATIDAKLANGSUNG
3.684.989.245,- 3.475.064.528,- 209.924.717,- 94 %
BELANJALANGSUNG
8.198.749.600,- 6.356.139.041,- 1.842.610.559,-
77,53 %
1 ProgramPelayananAdministrasiPerkantoran
6.149.339.600,- 5.519.997.041,- 629.342.559,- 89,77 %
2 Penyediaan jasakomunikasi,sumber daya airdan listrik
12bulan
133.950.000,00 97.404.281,- 36.545.719,- 72,72 %
6 Penyediaan jasapemeliharaan danperizinankendaraandinas/operasional
100 % 253.620.000,- 161.568.200,- 92.051.800,- 63,70 %
7 Penyediaan jasaadministrasikeuangan
12bulan
196.270.000,- 169.150.000,- 27.120.000,- 86,18 %
8 Penyediaan jasa 305 8.545.000,- 8.545.000,- 0 100 %
40
kebersihan kantor item10 Penyediaan alat
tulis kantor1396item
63.744.600,- 58.358.900,- 5.385.700,- 91,55 %
11 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan
59247itemn
33.910.000,- 22.076.850,- 11.833.150,- 65,10 %
12 Penyediaankomponen instalasilistrik/peneranganbangunan kantor
214item
20.160.000,- 19.710.000,- 450.000,- 97,77 %
13 Penyediaanperalatan danperlengkapankantor
121item
470.690.000,- 452.325.000,- 18.365.000,- 96,10 %
17 Penyediaanmakanan danminuman
100 % 150.500.000,- 90.500.000,- 60.000.000,- 60,13 %
18 Rapat-rapatkoordinasi dankonsultasi ke luardaerah
1 thn 617.950.000,- 339.958.810,- 277.991.190,- 55,10 %
19 Penyediaan jasatenaga Non PNS
12 bln 4.090.650.000,- 4.009.500.000,- 81.150.000,- 98,02 %
22 Rapat - RapatKoordinasi DalamDaerah
1 thn 109.350.000,- 90.900.000,- 18.450.000,- 83,13 %
2 ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparatur
100 % 20.600.000,- 15.600.000,- 629.342.559,- 75,73%
28 Pemeliharaanrutin/berkalaperalatan gedungkantor
100% 20.600.000,- 15.600.000,- 5.000.000,- 75,73%
3 Programpeningkatandisiplin aparatur
100% 16.650.000,- 14.000.000,- 2.650.000 84,08%
3 Pengadaan pakaiankerja lapangan
100% 2.650.000,- 0 2.650.000,- 0,00%
5 Pengadaan pakaiankhusus hari-haritertentu
100% 14.000.000,- 14.000.000,- 0,- 100%
19 Programpeningkatankesiagaan danpencegahanbahayakebakaran
955.850.000,- 285.995.000,- 669.855.000,- 29,92%
5 Kegiatanpendidikan danpelatihanpertolongan danpencegahankebakaran
100% 133.950.000,- 24.725.000,- 109.225.000,- 18,46%
Pengadaan saranadan prasaranapencegahanbahaya kebakaran
100% 365.550.000,- 18.500.000,- 347.050.000,- 5,06%
Pemeliharaansarana danprasaranapencegahanbahaya kebakaran
83item
456.350.000,- 242.770.000,- 213.580.000,- 53,20%
22 Pencegahan DinidanPenanggulanganKorban Bencana
10% 1.056.310.000,- 520.547.000,- 535.763.000,- 49,28%
1 Pemantauan danpenyebarluasaninformasi potensibencana alam
100% 353.200.000,- 0 353.200.000,- 0,00%
4 Pengadaan logistikdan obat-obatanbagi penduduk di
100% 103.580.000,- 83.757.000,- 19.823.000,- 80,86%
41
tempatpenampungansementara
5 Kegiatanrehabilitasi PascaBenca
1 Dok 506.330.000,- 427.490.000,- 78.840.000,- 84,43%
6 Kegiatan rekasicepatpenanggulanganbencana
3 keg 93.200.000,- 9.300.000,- 83.900.000,- 9,98%
Apabila dicermati dari komposisi anggaran dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan
prioritas Pencegahan Dini di Kabupaten Tanah Bumbu melalui pendanaan APBD Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan membelanjakan
anggaran daerah tahun 2016 tersebut sebesar Rp 11.883.738.845,- dan terealisasi
sebesar Rp 9.831.203.569,- atau sebesar 82,73% sehingga terjadi penghematan sebesar
Rp. 2.052.535.276,-
1. Dana Bantuan APBN Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Fasilitasi Pemberdayaan
dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang diperoleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 sebesar
Rp.102.250.000,- (Seratur dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp. 100.694.000,- atau sebesar 98,48 %. Anggaran tersebut digunakan
untuk pembiayaan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Ketangguhan Masyarakat (
Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat) Tahun
2016, dengan perincian pengalokasian anggaran sebagai berikut :
KODEPROG./KEG.
URAIAN TARGET Pagu Anggaran REALISASI Sisa Pagu %
Dana BantuanAPBN DesaTangguhBencana(DESTANA)
3892.011 FasilitasiPemberdayaandanPengembanganKetangguhanMasyarakat
1Tahun
102.250.000,- 100.694.000,- 1.556.000,- 98,48%
42
Dari penyerapan anggaran pendanaan APBN Dana Bantuan APBN Desa Tangguh Bencana
(DESTANA) Tahun 2016 sebesar Rp 102.250.000,-dan terealisasi sebesar Rp
100.694.000,- atau sebesar 98,48 %, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar
Rp01.556.000,-
43
B A B IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu Tahun 2016 merupakan wujud pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan
kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Laporan
ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja pada suatu institusi pemerintahan,
dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan program kegiatan yang sudah
disusun dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil kinerja yang dilaporkan
berkenaan dengan pencapaian target setiap kegiatan yang dilaksanakan. Dari beberapa
target yang sudah ditetapkan didalam Matrik Restra, terdapat beberapa realisasi yang
tercapai 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi dan peran Kabupaten
Tanah Bumbu dalam perencanaan pembangunan sekaligus implementasi kegiatan
dilaksanakan dengan optimal. Optimalisasi kinerja Badan Penaggulangan Bencana Daerah
merupakan hasil nyata dari kesiapan kompetensi sumber daya aparatur yang selalu
ditingkatkan dan ditunjang dengan kerjasama tim dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Disisi lain laporan ini juga memuat hasil evaluasi dari beberapa kegiatan yang belum
mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun tidak mencapai terget namun nilai dari
kegiatan - kegiatan tersebut secara keseluruhan masih masuk dalam ketegori baik (capaian
75% - 100%) dan ada beberapa kegiatan yang Indikator Kinerjanya masuk kategori Sangat
Baik (>100%). Capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan kegiatan
tahun berikutnya. Peningkatan yang perlu dilakukan untuk menyikapi capaian tersebut
diantaranya dengan melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang diprogramkan.
Evaluasi yang dilakukan berkenaan dengan perencanaan awal yang harus mengacu kepada
program kerja RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu. Program kerja yang disusun disesuaikan
dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Petensi Rawan Bencana Kabupaten Tanah Bumbu.
44
Dalam bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah perlu dilakukan peningkatan
Kerjasama lintas sector pencegahan bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana
melalui peningkatan kesiapsiagaan dikabupaten tanah bumbu
Pada tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu menangani Musibah Kebakaran sebanyak 45 kejadian, Bencana Banjir
sebanyak 3 kali, Bencana korban Tengelam sebanyak 4 Orang, Bencana Angin
Puting Beliung sebanyak 1 kejadian. Tanah Longsor 1 Kejadian Kebakaran Hutan
dan Lahan 18 Kejadian.
Program Kegiatan tahun 2016 ada 2 program yang terdiri dari 5 kegiatan diluar
kegiatan rutin.Dari anggaran Setelah Perubahan Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung, anggaran
yang terealisasi sebesar Rp. 9.831.203.569,- (Sembilan Milyar Delapan Ratus Tiga
Puluh Satu Juta Dua Ratus Tiga Ribu Lima Puluh Enam Sembilan Rupiah) dari Pagu
Anggaran 2016 yang ditetapkan sebesar Rp. 11.883.738.845,- (Seblas Milyar
DelapanPuluh Delapan Tiga Ratus Tujuh Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Delapan
Ratus Empat Puluh Lima Rupiah). atau sebesar 82,73 %, (Delapan Puluh Dua Koma
Tujuh Puluh Tiga Persen ) dari total pagu anggaran perubahan tahun 2016
Sedangkan dana bantuan APBN Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Fasilitasi
Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang diperoleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016
sebesar Rp.102.250.000,- (Seratur dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)dan terealisasi sebesar Rp. 100.694.000,- atau sebesar 98,48 %. Anggaran tersebut
digunakan untuk pembiayaan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Ketangguhan
Masyarakat ( Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan
Masyarakat) Tahun 2016.Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat mengharapkan
masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan kinerja pada waktu mendatang,
sehingga kami dapat melakukan perbaikan pada saat pengukuran Rencana Strategis dan
Renacana Kerja Tahunan, sehingga arah dari kegiatan kami mampu menterjemahkan 3
45
Indikator Kinerja Utama Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabuapaten Tanah Bumbu
dan sesuai dengan RPJMD Kabuapaten Tanah Bumbu yang sudah ditetapkan. Sebagai
penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa memberi bimbingan, petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga
dapat dilaksanakan pembangunan sesuai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
B. Saran – Saran
Semoga LAKIP ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pedoman
pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu dimasa yang akan datang. Dan tentunya dalam
penyusunan LAKIP ini masih ada kekurangan kekurangan untuk sangat
dibutuhkan Saran saran demi kelengkapan LAKIP Ini.