k a t a p e n g a n t a rsakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/badan... · terkait...

45
1 K A T A P E N G A N T A R Laporan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu adalah perwujudan tanggung jawab Instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas selama satu tahun anggaran, dan menjadi acuan dalan melaksanakan upaya penanggulangan bencana di daerah, sejak pra bencana dan pasca bencana. Terkait dengan Penyusunan LAKIP ini yang diharapkan penyusunannya efektif, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dituntut mampu untuk mengimplementasikan Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu sesuai tahapan yang telah ditetapkan, pengukuran kinerja dan mengevaluasi capaian kinerja selama tahun 2016, maka hasilnya dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Akhir kata Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, lebih khusus kepada Tim Penyusun. Semoga Lakip ini dapat menjadi dokumen bersama dan dijadikan refernsi dalam pelaksanaan kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Tanah Bumbu, Desember 2016 Kepala Pelaksana BPBD Ir. Mariani, MP Pembina Utama Muda/IVc Nip. 19630814 199003 2 002

Upload: phungthuan

Post on 04-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

K A T A P E N G A N T A R

Laporan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

adalah perwujudan tanggung jawab Instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas selama satu

tahun anggaran, dan menjadi acuan dalan melaksanakan upaya penanggulangan bencana di

daerah, sejak pra bencana dan pasca bencana.

Terkait dengan Penyusunan LAKIP ini yang diharapkan penyusunannya efektif, sesuai

dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dituntut mampu

untuk mengimplementasikan Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu sesuai tahapan yang telah ditetapkan, pengukuran

kinerja dan mengevaluasi capaian kinerja selama tahun 2016, maka hasilnya dilaporkan dalam

bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Akhir kata Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung

tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu, lebih khusus kepada Tim Penyusun. Semoga Lakip ini dapat menjadi

dokumen bersama dan dijadikan refernsi dalam pelaksanaan kegiatan di Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Tanah Bumbu, Desember 2016Kepala Pelaksana BPBD

Ir. Mariani, MPPembina Utama Muda/IVc

Nip. 19630814 199003 2 002

2

I K H T I S A R E K S K U T I F

Laporan Capaian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2016 disusun Sebagai Akuntabilitas Kinerja atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Badan Penaggulangan Bencana daerah sebagaimana Instruksi Presiden Nomor

7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kinerja Tahun 2016

dilaporkan berdasarkan Rencana Strategi dan Rencana Kinerja Tahunan secara Khusus

dapat dicermati pada Bab II.

Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

menetapkan tiga tujuan pokok :

1. Menurunkan risiko bencana melalui pencegahan peningkatan kesiapsiagaan

bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah Bumbu.

2. Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat dan terukur.

3. Memulihkan kehidupan di daerah terdampak bencana.

3

D A F T A R I S I

Kata Pengantar ……………………………………………………………………............ 1

Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………………………......... 2

Daftar Isi ……………………………………………………………………........................ 3

Daftar Gambar / Tabel ……………………………………………………………………... 5

Bab I Pendahuluan 6

A. Latar Belakang ……………………………………………………… 6

B Isu – isu Strategis ………………………………………………….. 6

C. Dasar Hukum ……………………………………………………… 7

D. Tujuan ………………………………………………………………. 8

E. Gambaran Umumn BPBD ……………………………………….. 9

F. Struktur Organisasi ………………………………………………… 10

G. Sususnan Kepegawaian …………………………………………… 11

H. Sistematika Penyusunan …………………………………………… 13

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2016-20121 …………………… 15

A. Rencana Strategis …………………………………………………… 15

1. Visi …………………………………………………………………. 16

2. Misi ………………………………………………………………… 16

3. Tujuan ……………………………………………………………. 16

4.Sasaran …………………………………………………………… 18

5. Strategis pokok pembangunan …………………………………. 20

6. Kebijakan …………………………………………………………. 22

B. Rencana Kinerja Tahunan ………… ……………………………… 23

C. Perjanjian Kinerja ……………………………………………… 24

Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah 27

A. Pengukuran Kinerja tahun 2016 28

B. Evaluasi dan Analisis capaian kinerja …………………………….. 30

B.1. Tujuan Penanganan Kebencanaan ………………………….. 31

Halaman

4

C. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………… 37

C.1 Pengelolaan Keuangan Daerah 37

C.2 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahTahun 2016

39

Bab IV Penutup …………………………………………………………………… 43

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 43

B. Saran saran …………………………………………………………. 45

5

D A F T A R G A M B AR / T A B E L

1. Tabel Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 20162. Tabel Pengukuran Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016

6

P E N D A H U L U A NA. Latar Belakang

Selama ini penanganan bencana dilaksanakan secara parsial oleh instansi-instansi

teknis terkait, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU, dll.

Begitu pula pada tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga koordinasi antara instansi

tersebut cukup sulit. Selain itu ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

penanggulangan bencana yang ada belum dapat dijadikan landasan hukum yang kuat dan

menyeluruh serta tidak sesuai dengan perkembangan keadaan masyarakat dan kebutuhan

bangsa Indonesia sehingga menghambat upaya penanggulangan bencana secara

terencana, terkoordinasi dan terpadu.

Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut ditangani oleh Badan

Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditingkat pusat dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) di tingkat daerah. Adapun hubungan kerja antara BNPB dan

BPBD bersifat koordinasi dan teknis kebencanaan dalam rangka upaya peningkatan kualitas

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Maka sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana pada pasal 25. Dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 8 Tahun 2010

Pelantikan pejabat eselon dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2010.Tentang pembentukan,

Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Peraturan Daerah Nomor : 06 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan, Kedudukan, Tugas Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang

Tugas Pokok, Fungsi, Uraian tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Peraturan Daerah Nomor : 29

Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur

Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

B. Isu – Isu Strategis

Isu Strategis yang mempunyai korelasi dengan kegiatan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu antara lain :

1. Belum adanya dokumen kontigensi

2. Belum tersedianya gedung Pusdalop guna memudahkan informasi kebencanaan

3. Belum tersedianya gudang logistik dan peralatan yang memadai

4. Penyusunan Program dilaksanakan per sektor dan tidak terpadu

5. Masih kurangnya antisipasi dan masih rendahnya tingkat sadar bencana

7

6. Pemahaman dan persepsi kebencanaan masih sangat rendah

7. Standar teknis penanggulangan bencana masih minim

8. Lokasi bencana yang umumnya sulit dijangkau

9. Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana yang mulai mengalami

kerusakan/aus

C. Dasar Hukum

Dasar Hukum yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016

dengan berpedoman kepada :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

2. Inpres Nomor : 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

5. Undang-undang Nomor 28 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.

8. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 3501).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan

Negara/Daerah.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

8

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

16. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan

Bantuan Bencana.

17. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan

Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi

dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana.

19. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Kepal Daerah.

20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

21. Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian

tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

22. Peraturan Daerah Nomor : 06 Tahun 2011 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas

Peraturan Daerah Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian

tugas dan Tatakerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu.

23. Peraturan Daerah Nomor : 29 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian

Tugas dan Tatakerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

D. TujuanTujuan Penyusunan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, adalah :

a. Sebagai pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah keunit kerja yang lebih tinggi,

atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. Laporan akuntabilitas ini lebih

menonjolkan akuntabilitas manajerialnya.

b. Sebagai alat untuk pengambilan keputusan dari pelaksanaan perubahan-perubahan

kearah perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan efektifitas pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

c. Sebagai alat untuk perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka

menengah dan jangka pendek.

9

Lakip Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu

diharapkan dapat bermanfaat untuk:

4. Peningkatan Akuntabilitas Badan;

5. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Badan;

6. Peningkatan perencanaan disegala bidang, baik perencanaan program/kegiatan

maupun perencanaan penggunaan sumberdaya organisasi Badan;

7. Meningkatkan kredibilitas Badan dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan;

8. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab Badan;

9. Mendorong Badan untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan

pembangunan secara baik, sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang

berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat;

10. Menjadikan Badan yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,

efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

E. Gambaran Umum BPBDBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu dibentuk

peraturan daerah nomor : 06 Tahun 2011 tentang pembentukan, kedudukan, tugas

peraturan daerah nomor : 14 tahun 2010 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan

tatakerja unsur-unsur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu dinyatakan bahwa :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang

merupakan unsuir pendukung Bupati, dipimpin oleh Kepala Badan yang secara

eksofisio dijabat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di

penanggulangan bencana.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada pasal 4 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Bupati dan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan

bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,

rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan

bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

10

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana;

e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya;

f. Melaporkan penyelengaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah

sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat

bencana;

g. Mengendalikan pengumpulan uang dan barang;

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang di terima dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah;

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

F. Struktur Organisasi BPBDStruktur Organisasi Badan Penanggulangan Daerah sesuai dengan peraturan

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu nomor 22 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Lain Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya pada pasal 5, terdiri dari:

1. Kepala Badan

2. Pengarah Penanggulangan Bencana, dan

3. Pelaksana Penanggulangan Bencana

Pasal 6 ayat (1) unsur pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a. pejabat

Pemerintah Daerah terkait; b. anggota masyarakat professional dan ahli dibidangnya. Ayat

(3) pengaturan lebih lanjut mengenai pengarah penanggulangan bencana ditetapkan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7 ayat (1) pelaksana sebagaimana dimaksud ayat (2) pelaksana penanggulangan

bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan

penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi: a. pra bencana b. saat tanggap

darurat c. pasca bencana.

Susunan struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu adalah sebagai berikut:

a. Kepala Pelaksana Badan sebagai pimpinan dan pengambil Keputusan

b. Sekretariat:

- Sekretaris

- Kasubbag Umum dan Kepegawaian

- Kasubbag Perencanaan dan Keuangan

- Kasubbag Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan

-

c. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

- Kasubid Pencegahan

11

- Kasubid Kesiapsiagaan

d. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik

- Kasubid Kedaruratan

- Kasubid Logistik

e. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

- Kasubid Rehabilitasi

- Kasubid Rekonstruksi

Apabila kita melihat susunan struktur organisasi ini, maka kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa terdapat pembagian wewenang yang jelas dalam organisasi. Pembagian

wewenang ini dapat digambarkan dalam skema berikut ini :

G. Susunan KepegawaianData jumlah pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2016 PNS 41 orang,

PTT Umum 1 orang dan PTT Khusus 2 orang, BPK PNS 20 orang dan Damkar Non PNS

149 orang, SRC 16 orang dan lain-lain 4 orang, dengan rincian sebagai berikut :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

12

No Pegawai Eselonering Pendidikan Pangkat

PNS PTT Eselon JumlahPejabat

TingkatPendidkan

JumlahPNS

Golongan/Pangkat

JumlahPegawai

Keseluruham

1. 1 -- IIb 1 S2 1 IV.c 1

2. 4 - IIIb 4 S2

S1

S1

1

1

2

Iva

IVa

IIId

1

1

2

3. 8 - IVa 8 S2

S1

S1

SLTA

1

1

5

1

IIIc

IVa

IIIc

IIId

1

1

5

1

8 - - - S.1

SLTA

SLTP

4

2

2

IIIa

IIc

IIa

4

2

2

- 3 - - S1 umum

S1 KH

SMA KH

1

1

1

PTT

PTT

PTT

1

1

1

21 3 24 24

2. Barisan Pemadan Kebakaran Dan Tim Reaksi Cepat BPBD, Cleaning Service, Jaga

malam, dan Driver BPBD

No Pegawai Satuan Eselonering Pendidikan Pangkat

PNS Honor Eselon JumlahPejabat

TingkatPendidkan

JumlahPNS

Gol/Pangkat

JumlahPegawai

Keseluruham1. 20

-

BPK - -

-

SLTASLTASLTPSLTP

6911

IIcIiaIIaIc

6911

13

149- SD

S1D3

SLTASLTP

SD

3-----

Ic

----

3181

116122

2. - 16 TRC - - SLTASLTP

SD

---

---

952

-1 CS - - SMA - - 1

1 JagaMalam

- - SD - - 1

- 1 JagaGudang

- - SMP - - 1

- 1 Driver - - SMA - - 1

20 169 20 189

H. Sistematika Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibuat untuk mengetahui

sejauh mana capaian kenerja yang dapat diwujudkan organisasi.

Dalam penusunan LAKIP tahun 2016 ini, kami Badan Penanggulangan

Bencana Daerah telah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

penyusunan penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah. Adapun Kerangka Sistematis Penyusunan LAKIP adalah Sebagai

berikut :

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutip)

Bab I PendahuluanDalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Organisasi dan sekilaspengantar lainnya

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Dalam bab ini diikhtisarkan berapa hal penting dalam perencanaan danperjanjian kenerja (Dokumen penetapan kinerja)

Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran – sasaran organisasi, denganpengungkapan dan penyajian dari hasil pengukur kinerja.

14

Bab IV Penutup

Lampiran- lampiran

15

B A B II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KI NERJARencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses

perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan

program Kepala Daerah.

Penyusunan RENSTRA atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Pemerintah Kabuputan Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 berdasarakan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi danNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) dan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614). RENSTRA Pemerintah Kabuputan

Tanah Bumbu merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat global yang perlu

dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro dan operasionaloleh masing-masing SKPD

dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-2021 yang tiap Tahunnya akan dijabarkan dalam

dokumen Rencana Kerja Tahunan atau RKT

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 -2021

RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-

2021 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun2016 – 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tanah Bumbu tanggal 16

Agustus 2016 nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2016 – 2021.

Dengan meperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul

dengan tetap mengacu pada Recana Strategis yang disusun mencakup Visi, Misi, Tujuan,

16

Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan serta pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai dalam tahun 2016 akan di jelaskan dalam bagian berikut :

1. Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuUntuk menjamin terwujudnya Pemerintahan Daerah yang baik dan berjalan

sesuai dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan

mengacu pada tugas pokok dan fungsi sebagai instansi teknis yang berkewajiban

melaksanakan salah satu tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Menetapkan

Visi adalah “Mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu Tangguh Bencana untukkeamanan dan kesejahteraan masyarakat” Visi juga merupakan suatu gambaran

tentang suatu keadaan ideal organisasi dimasa depan yang realistis, mempunyai daya

tarik untuk mencapainya. Dan dapat pula dikatakan bahwa Visi merupakan suatu

pandangan yang dikonsentrasikan kedepan, serta merupakan tuntutan dan sekaligus

tantangan terhadap hal-hal yang ingin diwujudkan di masa depan. Sesuai dengan

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), bahwa

visi dapat didefinisikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi

pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Lebih lanjut

dinyatakan bahwa visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.

2. Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuUntuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas maka ditetapkan 3

(tiga) misi yaitu sebagai berikut :

1. Melindungi masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana melalui

pengurangan resiko bencana;

2. Mewujudkan manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan terkoordinasi

untuk meningkatkan kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam

penanggulangan bencana.

3. Menjamin kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan

program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan

akuntabel.

3. Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuTujuan pembangunan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui APBD

maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

17

Mendukung pelaksanaan misi Ke 3 yaitu Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan

SDE yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan

local untuk menghadirkan kesejahteraan. Sedangkan sasaran Berkurannya Potinsi

Kerawanan Bencana alam sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian

Visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu melalui

APBD/APBN untuk Menurunkan Resiko Bencana.

Berdasarkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 –

2021, beserta Tujuan Menwujutkan Lingkungan yang berkualitas Kabupaten Tanah

Bumbu, maka ditetapkan Tujuan Penanganan Kebencanaan:

Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan

Misi Tujuan IndikatorMelindungi masyarakat Tanah

Bumbu dari ancaman Bencana

melalui pengurangan resiko

bencana

PenangananKebencanaan

Indeks Risiko Bencana Banjir

Mewujudkan manajemen

kebencanaan yang terencana,

terpadu dan terkoordinasi untuk

meningkatkan kemampuan

pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha dalam penanggulangan

bencana

Indeks Risiko BencanaGelombang Tinggi dan Abrasi

Indeks Risiko Bencana KebakaranHutan dan Lahan

Menjamin kualitas kehidupan

masyarakat terdampak bencana

dengan program rehabilitasi dan

rekonstruksi pascabencana yang adil,

terukur, dan akuntabel

Rata – rata waktu tanggap (respondtime) pemadam Kebakaran

Rata – rata waktu tanggap (respond time)bencana

Persentase korban bencana yang berhasilditangani

Persentase pemulihanterhadap korbanterdampak bencana

18

4. Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Sasaran yang hendak dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun(2016 – 2021), dapat dirumuskan

berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan, yaitu :

Tujuan : “ Penanganan Kebencanaan” adapun sasarannya adalah sebagai

berikut :

1. Sasaran : Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan

bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui

peningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan

bencana. Sesuai dengan Misi pertama BPBD adalah

“Melindungi masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana

melalui pengurangan risiko bencana. Dengan cara Menurunkan

risiko bencana melalui pencegahan dan peningkatan

kesiapsiagaan bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di

Kabupaten Tanah Bumbu.

2. Sasaran : Tertanganinya masyarakat korban bencana dengan

membangun sistem tanggap darurat bencana yang cepat,

akurat, dan terukur dengan standar operasi yang baku.

Sesuai dengan Misi kedua BPBD adalah “Mewujudkan

manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan

terkoordinasi untuk meningkatkan kemampuan pemerintah,

masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana”.

Dengan cara Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang

cepat, akurat, dan terukur.

19

3. Sasaran : Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi pada

kawasan yang terdampak bencana. Sesuai dengan Misi ketiga adalah

“Menjamin kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan

program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan

akuntabel”. Dengan cara Memulihkan kehidupan di daerah terdampak

bencana.

Tabel : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan SasaranTujuan Sasaran

Uraian Indikator Uraian Indikator

PenangananKebencana

MenurunkanResikoBencana

Peningkatan kerjasama lintassektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnyamasyarakat siaga bencanamelalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.

Indeks RisikoBencana Banjir

Tertanganinya masyarakatkorban bencana denganmembangun sistem tanggapdarurat bencana yang cepat,akurat, dan terukur denganstandar operasi yang baku.

Indeks RisikoBencanaGelombangTinggi danAbrasi

Terlaksananya rehabilitasi danrekonstruksi pada kawasanyang terdampak bencana.

Indeks RisikoBencanaKebakaran Hutandan Lahan

Rata – rata waktutanggap (respondtime) pemadamKebakaran

Rata – rata waktutanggap (respondtime) bencana

Persentase korbanbencana yangberhasil ditangani

Persentasepemulihanterhadapkorban terdampak

20

bencana

5. Strategi Pokok Pembangunan

Di dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan menjalankan Misi Untuk mewujudkan

sebuah tujuan maka diperlukan strategi yang mempertimbangkan analisis rasional

atas konsep dan realitas di lapangan. Strategi kemudian dijadikan pedoman

dalam penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh komponen BPBD

Kabupaten Tanah Bumbu.

Dalam rangka mendapatkan strategi yang tepat yang berpijak pada kondisi

realistis yang disusun secara konseptual, analitis, rasional dan komprehensif

maka dipergunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).

Analisa Faktor

Internal

Analisa

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strength)

a. Tersedianya SDM di BPBD;

b. Adanya komitmen dariPemkab

melalui pendanaan dan sarana

prasarana yang semakin

meningkat.

Kelemahan (Weakness)

a. Kapasitas aparatur penanggulangan bencana

masih belum memadai

b. Belum memadainya ketersediaan dana program

manajeman kebencanaan

c. Belum tersedianya dokumen wajib manajemankebencanaan, untuk pengurangan risiko

bencana.

d. Belum tersedianya regulasi secara optimal.

Peluang(Opportunity)

a.Kebijkannasional

pengarusutamaan

penguranganrisiko bencana

ke dalamperencanaan

pebangunan;

b.TersedianyaPusdiklat

Kebencanaan

Strategi SO

(Stregth vs Opportunity)

a. Peningkatan kesadaran

masyarakat bahwa

penanggulangan bencana

adalah urusan bersama yang

wajib ditangani bersama;

b. Terlibatnya masyarakatsecara

aktif untuk ikut serta menjaga

Strategi WO

(Weakness vs Opprtunity)

a. Penguatan regulasi dan

kapasitas kelembagaan.

b. Peningkatan kapasitas

aparatur penanggulangan

bencana;

c. Terintegrasinya program

pengurangan risiko bencana

ke dalam RPJMD 2016-2021.

21

BNPB;

c. Tersedianyaperaturan

perundang-undangan

kebencanaan.

lingkungannya dari dampak

bencana;

c. Ketersediaan sarana dan

prasarana penanggulangan

bencana yang memadai

Ancaman(Threat)

a.Penanggulanganbencana belumterkoordinir secaraterpadu danterencana;

b.Tingkat Indeks

Risiko Bencana

(skor Indeks

Kerawanan

Bencana tahun

2013 sebesar 156

= Tinggi)

Strategi ST

(Strength vs Threat)

a. Terjalinnya kerjasama lintas

sektor dengan segenap

stakeholder penanggulangan

bencana;

b. Terlaksananya upaya

pencegahan/mitigasi dan

ketangguhan semua sektor

pembangunan.

Strategi WT

(Weakness vs Threath)

a. Pembentukan Forum

Pengurangan Risiko Bencana

(PRB)

b. Penyediaan Dokumen Wajib

Manajemen Kebencanaan.

c. Penyediaan sumber daya

manusia dan dana yang

memadai melalui APBD dan

APBN untuk program

manajemen kebencanaan.

d. Terbentuknya ketangguhan

masyarakat/desa menghadapi

ancaman bencana

Dengan mencermati sinergi dari faktor-faktor internal dan factor-faktor

eksternal yang didasarkan pada analisis SWOT, maka Strategi BPBD Kabupaten

Tanah Bumbu yang akan menjadi pola gerak pelaksanaan program adalah:

1. Penguatan regulasi dan kapasitas kelembagaan.

2. Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana.

3. Penyediaan kajian risiko bencana dan peta rawan bencana pada 10

kecamatan secara lengkap.

4. Penanaman kesadaran terhadap seluruh pemangku kepentingan

(pemerintah, masyarakat dan swasta) bahwa penanggulangan bencana

merupakan urusan bersama;

22

5. Pelibatan masyarakat secara aktif untuk ikut serta menjaga lingkungannya

dari dampak bencana;

6. Program Desa/Kelurahan dan Program Sekolah/Madrasah tangguh bencana;

7. Peningkatan kapasitas aparatur/relawan penanggulangan bencana;

8. Penyediaan sarana prasarana dan logistik penanggulangan bencana yang

memadai;

9. Pelaksanaan kerjasama lintas sektor dengan segenap stakeholder

penanggulangan bencana;

10. Penyediaan sumber daya manusia dan dana yang memadai melalui APBD

dan APBN untuk program manajemen kebencanaan;

11. Pemberian pelayanan pemulihan secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan

dari warga korban bencana.

6. Kebijakan

Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dikembangkan dan ditetapkan,

kebijakan yang diambil untuk melaksanakan Program dan Kegiatan BPBD untuk

jangka waktu tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kajian risiko bencana dan pemetaan detail kerawanan

bencana pada skala 1 : 5.000 pada tingkat kecamatan;

2. Melaksanakan sosialisasi, diseminasi, penyebaran brosur / leaflet,

pemasangan banner di lokasi strategis, pembuatan situs internet, dan

penyiaran di media massa;

3. Membentuk relawan – relawan penanggulangan bencana ditingkat kelurahan

sebagai garda terdepan pencegahan dan penanggulangan bencana di lokasi

– lokasi rawan bencana;

4. Melaksanakan pelatihan/bimbingan teknis secara kontinyu terhadap

aparatur/relawan penanggulangan bencana;

23

5. Menyediakan sarana prasarana dan logistik penanggulangan bencana yang

memadai baik melalui dana APBD maupun APBN;

6. Menyusun produk hukum untuk menjadi acuan dalam penanggulangan

bencana dan berkomunikasi secara intensif, harmonis, dan efektif dengan

stakeholder penanggulangan bencana;

7. Menyusun rencana kerja dan anggaran program rehabilitasi dan rekonstruksi

melalui analisis teknis yang memadai dengan basis partisipasi dan

pemberdayaan masyarakat;

8. Memantau secara kontinyu kondisi korban bencana dan melaksanakan

survey kepuasan publik secara berkala.

B. Rencana KinerjaTahunan (RKT)

Rencana Strategis (RENSTRA) Pemerintah Kabupaten Tanha Bumbu

merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat umum sehingga perlu

dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro dan disesuaikan dengan Tugas

Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana

Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

BumbuTahun 2016-2021 yang tiap Tahunnya akan dijabarkan dalam dokumen

Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN

& RB) Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. RKT yang sudah tersusun

diterjemahkan oleh tiap bidang kedalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam 1 Tahun.

Oleh bidang kegiatan didelegasikan kepada sub-bidang untuk dilaksanakan secara

optimalsesuai dengan lokasi dan jadwal yang sudah ditetapkan

Adapun Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

24

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan PenanggulanganBencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

No Tujuan Sasaran Indikator TargetPenagananKebencanaan

Peningkatan kerjasama lintassektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnyamasyarakat siaga bencanamelalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.

Indeks RisikoBencana Banjir

35,1

Tertanganinya masyarakatkorban bencana denganmembangun sistem tanggapdarurat bencana yang cepat,akurat, dan terukur denganstandar operasi yang baku.

Indeks RisikoBencanaGelombang Tinggidan Abrasi

23.4

Terlaksananya rehabilitasi danrekonstruksi pada kawasan yangterdampak bencana.

Indeks RisikoBencanaKebakaran Hutandan Lahan

35.1

Rata – rata waktutanggap (respondtime) bencana

< 2 Jam

Persentase korbanbencana yangberhasil ditangani

100 %

Persentasepemulihanterhadapkorban terdampakbencana

100 %

C. PERJANJIAN KINERJA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Rencana

Kinerja Tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2016 yang telah dibuat menjadi tanggung-jawab badan yang bersangkutan

dimana ada keterkaitan antara Sekretariat dan Bidang-Bidang didalamnya, beserta

sub-bag, sub-Bidang dan jajarannya, untuk dapat melaksanakan Tupoksi sesuai

dengan program kerja Tahun 2016. Pelaksanaan program dan sasaran di Tahun 2016

menjadi tumpuan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

25

Bumbu untuk mewujudkan Output dan Outcome dari kinerja yang telah ditetapkan

dalam Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2016, berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindak-lanjuti dengan surat edaran

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang

Penetapan Kinerja.

Pada tanggal 31 Desember 2010 terbit Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menjadikan

Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang dinyatakan dalam bentuk Perjanjian

Kinerja, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran Penetapan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016.

Dalam Penetapan Kinerja dimuat Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016. Kelengkapan Penetapan

Kinerja ditandai dengan besaran prosentase capaian dari setiap Indikator Kinerja

Utama (IKU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

yang ditargetkan dalam Tahun 2016. IKU Tahun 2016 berdasarkan daftar IKU didalam

Matrik Renstra Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan rangkaian IKU

selama 5 Tahun dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021

. Penetapan besaran prosentase dari capaian target tiap IKU diukur berdasarkan data

target Tahun sebelumnya. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumusan

prediksi dengan data 1 Tahun kebelakang. Setelah ditemukan besaran prosentasi dari

target yang harus dicapai, maka data tersebut disusun dalam rangkaian IKU yang

merupakan satu kesatuan dengan Matrik Renstra.

Perjanjian Kinerja yang tertuang didalam Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu merupakan acuan kinerja sepanjang

Tahun 2016, dimana semua kegiatan berpedoman kepada IKU dan prosentase target

26

yang telah ditetapkan. Dari serangkaian kegiatan diharapkan dapat ditarik suatu

pengukuran yang dapat merumuskan akuntabilitas kinerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil pengukuran ini dijadikan pedoman

peningkatan

kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016INDIKATOR

TUJUANINDIKATOR KINERJA TARGET

Menurunkan

Resiko Bencana

Indeks Resiko Banjir 35.10

Indeks Resiko Bencana Gelombang Tinggi da Abrasi 23.40

Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 35.10

Luas Wilayah Rawan Kebanjiran 69.512 Ha

27

B A B III

AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Pada bagian ini akan diulas dan dianalisa hasil capaian kinerja atau lebih umum

disebut Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Penilaian LAKIP ini merupakan pengukuran rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang

sudah berjalan dalam tahun bersangkutan, mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) atau Renja,

dan Penetapan Kinerja (PK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu, dimana LAKIP merupakan laporan yang menampilkan data beserta analisanya dari

hasil pencapaian kinerja seluruh kegiatan yang telah diprogram dan direncanakan dalam

kurun satu tahun. Oleh karena itu LAKIP menjadi suatu bentuk pertanggung-jawaban dan

evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan, yang ditinjau dari hasil pelaksanaan program

kegiatan yang berpedoman pada penetapan target Indikator Kinerja Sasaran, termasuk

keterkaitan dengan penyerapan anggaran dan Impact atau dampak yang dapat dirasakan

oleh masyarakat.

Wujud pengukuran yang tertuang dalam Laporan kinerja tersebut memiliki faktor-faktor

sebagia obyek pengukuran. Faktor-faktor yang diukur adalah merupakan elemen dari setiap

kegiatan yang dilaksanakan, yaitu target, realisasi, capaian dan keluaran. Perbandingan

antar obyek pengukuran akan menghasilkan suatu nilai prosentase, dimana nilai tersebut

akan digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja suatu Badan. Nilai

prosentase yang memiliki pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun menjadi indikator

keberhasilan dari program kerja jangka menengah suatu SKPD.

Penyusunan LAKIP ini bukan sekedar melaporkan capaian kinerja semata, melainkan

juga sebagai media untuk mengontrol ada/tidaknya benefit atau keuntungan dari hasil

program kegiatan yang dilaksanakan serta ada tidaknya korelasi antara besarnya

28

pendanaan yang telah diserap SKPD dengan nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh

masyarakat.

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2016 menjadi sebuah tahun

yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dari

pemerintah pusat dan tuntutan capaian kinerja dari setiap SKPD. Demikian juga dengan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan

salah satu SKPD yang mampu menunjukkan kinerja optimalnya dalam rangka

menjalankan tugas dan fungsinya yang sudah menjadi tanggung jawab Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Sebagai bentuk pembuktian optimalnya kinerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, maka disusunlah pelaporan kinerja berbasis data

nyata dilapangan yang dilengkapi dengan analisa terperinci yang dirangkai menjadi

sebuah laporan yang dapat dipertanggung-jawabkan akuntabilitasnya. Adapun proses

pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target dari setiap Indokator

Kinerja Sasaran yang telah ditetapkan didalam Matrik Renstra dengan realisasi capaian

kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk

mengetahui capaiannya maka dilakukan penghitungan dengan cara mencari selisih

antara target dan realisasi. Dari capaian yang dihasilkan akan ditemukan suatu selisih

atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut

dilakukan evaluasi guna mendapatkan masukan untuk penyususnan RKT (RENJA)

tahun berikutnya dengan strategi yang lebih tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa

yang akan dating (performance improvement).

Hal ini dibuktikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu untuk tetap berkomitmen dan konsekuen dalam

menjalankan semua program kegiatan yang sudah direncanakan secara optimal

sesuai Tupoksi yang sudah ditetapkan.

29

Untuk tetap menjaga kinerja tetap optimal, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu melakukan berbagai strategi dan terobosan dalam

melaksanakan semua kegiatan yang berkenaan dengan setiap bidang Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Strategi yang

dilaksanakan oleh Badan adalah dengan memaksimalkan peran aktif SDM aparatur

yang berkompeten untuk melakukan tindakan yang efektif dan efisien disetiap event

yang digelar. Efektifitas kerja dari setiap staf dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran

menjadi point penting dalam pelaksanaan setiap kegiatan.

Dari perencanaan yang tepat dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan

rencana dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Penilaian kinerja yang optimal dapat

ditinjau dari pelaksanaan kinerja dan dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Kegiatan yang terlaksana dengan baik akan menghasilkan keluaran (outcome) yang

optimal. Keluaran yang optimal akan mampu memberikan dampak positif terhadap

pelaksanaan pembangunan secara umum (impact). Selain optimalisasi kinerja, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu juga melakukan

pengalokasian dan pengelolaan anggaran yang lebih bijaksana sesuai petunjuk yang

sudah ditetapkan.

Semua bentuk kegiatan harus mengacu pada Visi dan Misi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Dari Visi dan Misi ini

kemudian diterjemahkan kedalam Tujuan dan Sasaran dinas. Karena berpedoman pada

Visi Misi Badan, maka konsekwrnsi dari semua kegiatan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu harus mampu mendukung program

pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Seberapa

besar kontribusi yang mampu diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu kepada kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari

pengukuran kinerja yang kami laporkan dalam format LAKIP ini.

30

Dalam LAKIP pengukuran dilakukan pada capaian terget atau realisasi dari Kinerja

Sasaran. Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran,

Permendagri No. 54 Tahun 2010 memberikan acuan skala pengukuran dalam 4 (empat)

katagori, sebagai berikut :

TABEL : 3.0.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016

NO SKALA CAPAIAN TEGORI CAPAIAN

1 Lebih dari 100 % Sangat Baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kuran

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Untuk mengetahui efektifitas dari suatu kinerja dan manfaat dari kegiatan yang telah

dilaksanakan, perlu dilakukan proses pengukuran terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.

Hasil pengukuran ini dapat dijadikan suatu tolok ukur untuk mengetahui secara

terperinci kegiatan yang telah dilaksanakan. Tingkat efektifitas kinerja harus dapat

mencerminkan pelaksanaan kegiatan yang sudah sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang ditetapkan. Sedangkan nilai manfaat yang dapat dipetik dari

setiap kegiatan didasarkan pada seberapa besar dampak positif dari kegiatan tersebut

bagi masyarakat. Pengukuran kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor :

29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Ruang lingkup dari penilaian dalam proses

31

pengukuran kinerja tersebut dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan alur SAKIP

yang dimiliki oleh setiap SKPD.

Penilaian meliputi kesesuaian antara RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu dengan

perencanaan yang tertuang didalam Renstra, Renja dan RKA SKPD, serta kualitas hasil

kegiatan yang dapat dipantau dari output, outcome dan impact dari seluruh kegiatan

yang dilaksanakan oleh SKPD. Hasil lengkap pengukuran tersebut disusun dan

dilaporkan dalam bentuk LAKIP.

LAKIP disajikan bukan sekedar menyajikan angka-angka dari nilai capaian kinerja

pelaksanaan kegiatan semata, melainkan mengukur sejauh mana hasil kegiatan yang

dicapai serta seberapa jauh dampak dari setiap kegiatan itu dalam menunjang proses

pencegahan dini, khususnya masyarakat kena bencna sebagaimana menjadi sasaran

Indikator Kinerja Utama Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil pengukuran yang disajikan

dalam LAKIP ini meliputi hasil kinerja beserta evaluasi dari setiap Tujuan dan Sasaran

Program Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2016. Selain mengulas hasil kegiatan ditahun 2016, dalam LAKIP ini juga

disajikan data pengukuran tahun-tahun sebelumnya yang masuk dalam periode

perencanaan pembangunan 5 tahunan. Data tersebut digunakan sebagai data

pembanding dari hasil capaian target ditiap Indikator Kinerja yang diukur. Laporan

disajikan dalam bentuk tabel dan ulasan/narasi yang memberikan penjelasan terkait

data yang disajikan. Uraian dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja terhadap

realisasi dari terget yang telah ditetapkan, sehingga laporan yang disusun ini mampu

mencerminkan secara menyeluruh kualitas dan dampak dari kinerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dalam Tahun 2016.

B.1. TUJUAN PENENGANAN KEBENCANAAN

Proses pengukuran akuntabilitas pertama untuk Tujuan Menwujutkan Lingkungan yang

berkualitas, yaitu Penaganan Kebencanaan., dimana Tujuan memiliki 1 Sasaran,

32

sebagai prioritas pembangunan yang didalamnya meliputi 3 (Tigat) Indikator Kinerja.

Sasaran tersebut adalah Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan

bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatan

kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana. Dari sasaran tersebut

terdapat 4 Indikator Kinerja yang menjadi obyek pengukuran kinerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk menunjang uraian

sasaran diatas, maka dapat ditarik parameter dalam wujud Indikator Kinerja sebagai

berikut :

1. Indeks Risiko Bencana Banjir

2. Indeks Risiko Bencana Gelombang Tinggi dan Abrasi

3. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

4. Luas Wilaya Rawan kebencanaaan

1. Indikator Kinerja ke-1, Indeks Risiko Bencana Banjir

Pengukuran kinerja pertama dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan

Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase Indeks

Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang Mengembangkan

pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur yang mendapatkan

pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana alam diselenggarakan oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun

2016. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran dirumuskan dengan menghitung

prosentase

Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase

Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Banjir. Disajikan dalam

Tabel 3.1.1. sebagai berikut :.

TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor

dalam pencegahan bencana dan

Kelas Bahaya X KerentananKapalitas

33

terwujudnya masyarakat siaga bencanamelalui peningkatan kesiapsiagaan unsur– unsur penanggulangan bencana.

TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

Indeks Risiko Bencana Banjir 35,1 20,53 141,51

Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 141,51

Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh

prosentase sebesar 35,1 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat Baik. Prosentase

capaian sebesar 20,53 % merupakan hasil dari perhitungan prosentase antara target

sebesar 35,1 % dengan realisasi capaian sebesar 20,53 %. Prosentase capaian

sebesar 141,51 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini

dan Penanganan Korban Bencana Alam.

2. Indikator Kinerja ke-2, Indeks Resiko Bencana Gelombang Tinggi danAbrasi.

Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan

Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase

Indeks Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang

Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur

yang mendapatkan pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana

alam diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun 2016. Pengukuran Indikator Kinerja

Sasaran dirumuskan dengan menghitung prosentase

Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase

Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Gelombang Tinggi

dan Abrasi. Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :

Kelas Bahaya X KerentananKapalitas

34

TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor

dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.

TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melaluipeningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulanganbencana.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

Indeks Risiko Bencana

Gelombang Tinggi dan

Abrasi

23,4 23,33

100.30

Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 100.30

Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1,

diperoleh prosentase sebesar 23,4 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat

Baik. Prosentase capaian sebesar 23,33 % merupakan hasil dari perhitungan

prosentase antara target sebesar 23,4 % dengan realisasi capaian sebesar

23,33 %. Prosentase capaian sebesar 100,30 % merupakan cerminan dari

pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana

Alam.

3. Indikator Kinerja ke-3, Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan

Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase

Indeks Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang

Mengembangkan pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur

yang mendapatkan pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana

35

alam diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun 2016. Pengukuran Indikator Kinerja

Sasaran dirumuskan dengan menghitung prosentase

Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase

Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Indeks Risiko Bencana Kebakaran

Hutan dan Lahan. Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :.

TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor

dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.

TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahanbencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melaluipeningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulanganbencana.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

Indeks Risiko BencanaGelombang Tinggi danAbrasi

35,1 22,68 135.38

Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 135.38

Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh

prosentase sebesar 35,1 %. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat Baik. Prosentase

capaian sebesar 22,68 % merupakan hasil dari perhitungan prosentase antara target

sebesar 35,1 % dengan realisasi capaian sebesar 22,68 %. Prosentase capaian

sebesar 135,38 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini

dan Penanganan Korban Bencana Alam.

4. Indikator Kinerja ke-4, Luas Wilayah Rawan Kebanjiran

Pengukuran kinerja kedua dilakukan pada Sasaran dari Tujuan Penanganan

Kebencanan. Dimana Indikator Kinerja yang akan diukur adalah Prosentase Indeks

Kelas Bahaya X KerentananKapalitas

36

Resiko Bencana. Indikator ini akan memberikan gambaran tentang Mengembangkan

pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur yang mendapatkan

pemantauan dan penyebarkan informasi potensi bencana alam diselenggarakan oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun

2016. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran dirumuskan dengan menghitung

prosentase

Berikut ini data pengukuran akuntabilitas dari Indikator Kinerja, Prosentase

Menurunkan Resiko Bencana, dari Sasaran, Luas Wilayah Rawan Kebanjiran.

Disajikan dalam Tabel 3.1.1. sebagai berikut :

TUJUAN SASARAN 1Penanganan Kebencanaan Peningkatan kerjasama lintas sektor

dalam pencegahan bencana danterwujudnya masyarakat siagabencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsurpenanggulangan bencana.

TABEL : 3.1.1 Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencanadan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatankesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan bencana.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

Luas Wilayah Rawan

Kebanjiran

69.512 Ha 86.318

Ha

75.82 %

Rata – Rata Prosentase Capaian Sasaran 75.82 %

Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1.1, diperoleh

Perhitungan sebesar 69,512 Ha. Capaian ini masuk dalam kategori Cukup. Tingkat

capaian sebesar 69,512 % merupakan hasil dari perhitungan antara target sebesar

69,512 Ha dengan realisasi capaian sebesar 86.318 Ha Prosentase capaian sebesar

75,82 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan

Penanganan Korban Bencana Alam.

Data luas wilayah rawan kebanjiran sebesar 86.318 Ha adalah berdasarkan rilis data

tahun 2016 yang bersumber pada dokumen kajian resiko bencana kabupaten tanah

37

bumbu tahuh 2016, tidak tercapainya target ini disebabkan pada awal penghimpunan

data 2016 merupakan hasil perkiraan luas wilayah rawan kebanjiran berdasarkan

kejadian banjir pada tahun sebelumnya.

B.2. TUJUAN PENENGANAN KEBENCANAAN.Proses pengukuran akuntabilitas kedua untuk Tujuan Menwujutkan Lingkungan

yang berkualitas, yaitu Penaganan Kebencanaan., dimana Tujuan memiliki 1 Sasaran,

sebagai prioritas pembangunan yang didalamnya meliputi 3 (Tigat) Indikator Kinerja.

Sasaran tersebut adalah

Tertanganinya masyarakat korban bencana dalam membnugn system tanggap darurat

bencana yang tepat, akurat dan terukur dengan standar operasi yang baku. Dari sasaran

tersebut terdapat 2 Indikator Kinerja yang menjadi obyek pengukuran kinerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk menunjang uraian

sasaran diatas, maka dapat ditarik parameter dalam wujud Indikator Kinerja sebagai

berikut:

1. Rata-rata waktu tanggap darurat (respon time) bencana

2. Persentease korban bencana yang berhasil ditangani

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

C.1. Pengelolaan Keuangan Daerah

Sejak diterapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah peralihan dengan Undang-undang

Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, dijelaskan bahwa hak,

wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

38

Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, sesuai Pasal

156 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Kepala Daerah sebagai pemegang

kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk mengelola

keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah

yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, diperlukan adanya

sumber daya dan dana yang cukup serta memadai diantaranya berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan

kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Tanah Bumbu. Agar pengelolaan keuangan daerah dapat diselenggarakan secara legal

dan akuntabel, maka perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD harus mengacu dan

memperhatikan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara

Repulik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310), dan untuk mensinkronkan dengan

ketentuan yang lebih tinggi dengan karakter dan kebutuhan daerah secara teknis

pengelolaan keuangan daerah harus dituangkan dalam Peraturan pemerintah nomor 58

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesian TAhun 2005 nomor 140, TAmbahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578) pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan pemerintah ini

meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD,

penyusunan rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan

kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah,

39

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kerugian daerah, pengelolaan keuangan

BUMD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah serta sistem

informasi keuangan daerah.

C.2. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016

Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 26 Tahun

2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Tahun 2016

(Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015 Nomor 26); dan komposisi

APBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

Anggaran 2016, dapat dirinci sebagai berikut :

1. Anggaran setelah perubahan APBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016, sebesar Rp. 11.883.738.845,- dan terealisasi

sebesar Rp.9.831.203.569,- atau sebesar 82,73 %, yang terdiri dari :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.3.684.989.245,-dan terealisasi sebesar

Rp.3.475.064.528,- atau sebesar 94 %.

Belanja Langsung sebesar Rp. 8.198.749.600,- dan terealisasi sebesar

Rp.6.356.139.041 atau sebesar 77,53 %

KODEPROG./

KEG.

Uraian TargetKinerja

SetelahPerubahan

Realisasi Sisa Pagu %

BELANJADAERAH

11.883.738.845,- 9.831.203.569,- 2.052.535.276,-

82,73%

BELANJATIDAKLANGSUNG

3.684.989.245,- 3.475.064.528,- 209.924.717,- 94 %

BELANJALANGSUNG

8.198.749.600,- 6.356.139.041,- 1.842.610.559,-

77,53 %

1 ProgramPelayananAdministrasiPerkantoran

6.149.339.600,- 5.519.997.041,- 629.342.559,- 89,77 %

2 Penyediaan jasakomunikasi,sumber daya airdan listrik

12bulan

133.950.000,00 97.404.281,- 36.545.719,- 72,72 %

6 Penyediaan jasapemeliharaan danperizinankendaraandinas/operasional

100 % 253.620.000,- 161.568.200,- 92.051.800,- 63,70 %

7 Penyediaan jasaadministrasikeuangan

12bulan

196.270.000,- 169.150.000,- 27.120.000,- 86,18 %

8 Penyediaan jasa 305 8.545.000,- 8.545.000,- 0 100 %

40

kebersihan kantor item10 Penyediaan alat

tulis kantor1396item

63.744.600,- 58.358.900,- 5.385.700,- 91,55 %

11 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan

59247itemn

33.910.000,- 22.076.850,- 11.833.150,- 65,10 %

12 Penyediaankomponen instalasilistrik/peneranganbangunan kantor

214item

20.160.000,- 19.710.000,- 450.000,- 97,77 %

13 Penyediaanperalatan danperlengkapankantor

121item

470.690.000,- 452.325.000,- 18.365.000,- 96,10 %

17 Penyediaanmakanan danminuman

100 % 150.500.000,- 90.500.000,- 60.000.000,- 60,13 %

18 Rapat-rapatkoordinasi dankonsultasi ke luardaerah

1 thn 617.950.000,- 339.958.810,- 277.991.190,- 55,10 %

19 Penyediaan jasatenaga Non PNS

12 bln 4.090.650.000,- 4.009.500.000,- 81.150.000,- 98,02 %

22 Rapat - RapatKoordinasi DalamDaerah

1 thn 109.350.000,- 90.900.000,- 18.450.000,- 83,13 %

2 ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparatur

100 % 20.600.000,- 15.600.000,- 629.342.559,- 75,73%

28 Pemeliharaanrutin/berkalaperalatan gedungkantor

100% 20.600.000,- 15.600.000,- 5.000.000,- 75,73%

3 Programpeningkatandisiplin aparatur

100% 16.650.000,- 14.000.000,- 2.650.000 84,08%

3 Pengadaan pakaiankerja lapangan

100% 2.650.000,- 0 2.650.000,- 0,00%

5 Pengadaan pakaiankhusus hari-haritertentu

100% 14.000.000,- 14.000.000,- 0,- 100%

19 Programpeningkatankesiagaan danpencegahanbahayakebakaran

955.850.000,- 285.995.000,- 669.855.000,- 29,92%

5 Kegiatanpendidikan danpelatihanpertolongan danpencegahankebakaran

100% 133.950.000,- 24.725.000,- 109.225.000,- 18,46%

Pengadaan saranadan prasaranapencegahanbahaya kebakaran

100% 365.550.000,- 18.500.000,- 347.050.000,- 5,06%

Pemeliharaansarana danprasaranapencegahanbahaya kebakaran

83item

456.350.000,- 242.770.000,- 213.580.000,- 53,20%

22 Pencegahan DinidanPenanggulanganKorban Bencana

10% 1.056.310.000,- 520.547.000,- 535.763.000,- 49,28%

1 Pemantauan danpenyebarluasaninformasi potensibencana alam

100% 353.200.000,- 0 353.200.000,- 0,00%

4 Pengadaan logistikdan obat-obatanbagi penduduk di

100% 103.580.000,- 83.757.000,- 19.823.000,- 80,86%

41

tempatpenampungansementara

5 Kegiatanrehabilitasi PascaBenca

1 Dok 506.330.000,- 427.490.000,- 78.840.000,- 84,43%

6 Kegiatan rekasicepatpenanggulanganbencana

3 keg 93.200.000,- 9.300.000,- 83.900.000,- 9,98%

Apabila dicermati dari komposisi anggaran dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan

prioritas Pencegahan Dini di Kabupaten Tanah Bumbu melalui pendanaan APBD Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan membelanjakan

anggaran daerah tahun 2016 tersebut sebesar Rp 11.883.738.845,- dan terealisasi

sebesar Rp 9.831.203.569,- atau sebesar 82,73% sehingga terjadi penghematan sebesar

Rp. 2.052.535.276,-

1. Dana Bantuan APBN Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Fasilitasi Pemberdayaan

dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang diperoleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 sebesar

Rp.102.250.000,- (Seratur dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp. 100.694.000,- atau sebesar 98,48 %. Anggaran tersebut digunakan

untuk pembiayaan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Ketangguhan Masyarakat (

Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat) Tahun

2016, dengan perincian pengalokasian anggaran sebagai berikut :

KODEPROG./KEG.

URAIAN TARGET Pagu Anggaran REALISASI Sisa Pagu %

Dana BantuanAPBN DesaTangguhBencana(DESTANA)

3892.011 FasilitasiPemberdayaandanPengembanganKetangguhanMasyarakat

1Tahun

102.250.000,- 100.694.000,- 1.556.000,- 98,48%

42

Dari penyerapan anggaran pendanaan APBN Dana Bantuan APBN Desa Tangguh Bencana

(DESTANA) Tahun 2016 sebesar Rp 102.250.000,-dan terealisasi sebesar Rp

100.694.000,- atau sebesar 98,48 %, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar

Rp01.556.000,-

43

B A B IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2016 merupakan wujud pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan

kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Laporan

ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja pada suatu institusi pemerintahan,

dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan program kegiatan yang sudah

disusun dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil kinerja yang dilaporkan

berkenaan dengan pencapaian target setiap kegiatan yang dilaksanakan. Dari beberapa

target yang sudah ditetapkan didalam Matrik Restra, terdapat beberapa realisasi yang

tercapai 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi dan peran Kabupaten

Tanah Bumbu dalam perencanaan pembangunan sekaligus implementasi kegiatan

dilaksanakan dengan optimal. Optimalisasi kinerja Badan Penaggulangan Bencana Daerah

merupakan hasil nyata dari kesiapan kompetensi sumber daya aparatur yang selalu

ditingkatkan dan ditunjang dengan kerjasama tim dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Disisi lain laporan ini juga memuat hasil evaluasi dari beberapa kegiatan yang belum

mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun tidak mencapai terget namun nilai dari

kegiatan - kegiatan tersebut secara keseluruhan masih masuk dalam ketegori baik (capaian

75% - 100%) dan ada beberapa kegiatan yang Indikator Kinerjanya masuk kategori Sangat

Baik (>100%). Capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan kegiatan

tahun berikutnya. Peningkatan yang perlu dilakukan untuk menyikapi capaian tersebut

diantaranya dengan melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang diprogramkan.

Evaluasi yang dilakukan berkenaan dengan perencanaan awal yang harus mengacu kepada

program kerja RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu. Program kerja yang disusun disesuaikan

dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Petensi Rawan Bencana Kabupaten Tanah Bumbu.

44

Dalam bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah perlu dilakukan peningkatan

Kerjasama lintas sector pencegahan bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana

melalui peningkatan kesiapsiagaan dikabupaten tanah bumbu

Pada tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu menangani Musibah Kebakaran sebanyak 45 kejadian, Bencana Banjir

sebanyak 3 kali, Bencana korban Tengelam sebanyak 4 Orang, Bencana Angin

Puting Beliung sebanyak 1 kejadian. Tanah Longsor 1 Kejadian Kebakaran Hutan

dan Lahan 18 Kejadian.

Program Kegiatan tahun 2016 ada 2 program yang terdiri dari 5 kegiatan diluar

kegiatan rutin.Dari anggaran Setelah Perubahan Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung, anggaran

yang terealisasi sebesar Rp. 9.831.203.569,- (Sembilan Milyar Delapan Ratus Tiga

Puluh Satu Juta Dua Ratus Tiga Ribu Lima Puluh Enam Sembilan Rupiah) dari Pagu

Anggaran 2016 yang ditetapkan sebesar Rp. 11.883.738.845,- (Seblas Milyar

DelapanPuluh Delapan Tiga Ratus Tujuh Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Delapan

Ratus Empat Puluh Lima Rupiah). atau sebesar 82,73 %, (Delapan Puluh Dua Koma

Tujuh Puluh Tiga Persen ) dari total pagu anggaran perubahan tahun 2016

Sedangkan dana bantuan APBN Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Fasilitasi

Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang diperoleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016

sebesar Rp.102.250.000,- (Seratur dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)dan terealisasi sebesar Rp. 100.694.000,- atau sebesar 98,48 %. Anggaran tersebut

digunakan untuk pembiayaan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Ketangguhan

Masyarakat ( Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan

Masyarakat) Tahun 2016.Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat mengharapkan

masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan kinerja pada waktu mendatang,

sehingga kami dapat melakukan perbaikan pada saat pengukuran Rencana Strategis dan

Renacana Kerja Tahunan, sehingga arah dari kegiatan kami mampu menterjemahkan 3

45

Indikator Kinerja Utama Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabuapaten Tanah Bumbu

dan sesuai dengan RPJMD Kabuapaten Tanah Bumbu yang sudah ditetapkan. Sebagai

penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan Tuhan Yang Maha

Esa senantiasa memberi bimbingan, petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga

dapat dilaksanakan pembangunan sesuai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.

B. Saran – Saran

Semoga LAKIP ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pedoman

pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu dimasa yang akan datang. Dan tentunya dalam

penyusunan LAKIP ini masih ada kekurangan kekurangan untuk sangat

dibutuhkan Saran saran demi kelengkapan LAKIP Ini.