k a t a p e n g a n t a r - pa-putussibau.go.id · pemerintah (lakip) pengadilan agama putussibau...

43

Upload: dangtuong

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

K A

Puji syukur senant

ridha-Nya kami dapat m

Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Putussibau Tahun 201

Pengadilan Agam

bertugas melayani masy

Islam dalam perkara-perk

undang Nomor 3 Tahun

pelaksana kekuasaan

pelayanan hukum kepada

Hulu.

Laporan ini dibuat

kinerja Pengadilan Aga

Rencana Strategis, Pen

dicapai yang pada gili

program kerja tahun berik

LAKIP tahun 201

akuntabilitas dan sek

keputusan guna peningk

Koreksi dan saran yang membangun diharapkan bagi kami, guna peningkatan

kualitas pelaporan pada masa yang akan datang.

i

K A T A P E N G A N T A R

ntiasa kami panjatkan ke hadirat All

menyusun Laporan Akuntabilitas

(LAKIP) Pengadilan Agama Putussibau Tahun 2014

ma Putussibau sebagai suatu le

yarakat pencari keadilan khusus y

perkara tertentu yang diatur dalam pa

un 2006 merupakan salah satu

kehakiman di tingkat pertama dala

ada masyarakat muslim di wilayah Kabupaten Kapuas

dalam rangka pertanggungjawaban

n Agama Putussibau dengan berpedo

netapan Kinerja, dan indiktor keberhas

irannya dapat dipergunakan seb

kutnya.

14 ini diharapkan dapat memen

kaligus menjadi informasi dalam p

katan kinerja pada masa yang akan d

Koreksi dan saran yang membangun diharapkan bagi kami, guna peningkatan

kualitas pelaporan pada masa yang akan datang.

Putussibau, 2 Januari 2015 PENGADILAN AGAMA PKETUA,

HASANUDDIN, S.Ag. NIP. 19530101 198103 1 010

Allah SWT, atas

Kinerja Instansi

4 dapat disusun.

agai suatu lembaga yang

yang beragama

pasal 2 Undang-

h satu ujung tombak

am memberikan

layah Kabupaten Kapuas

aban atas seluruh

doman kepada

erhasilan yang telah

ebagai tolak ukur

nuhi kewajiban

dalam pengambilan

an datang.

Koreksi dan saran yang membangun diharapkan bagi kami, guna peningkatan

PUTUSSIBAU

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Putussibau (LAKIP) Tahun

2014 ini dimaksudkan untuk menginformasikan capaian kinerja Pengadilan Agama

Putussibau selama Tahun Anggaran 2014. Capaian kinerja tersebut adalah capaian

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja Pengadilan Agama

Putussibau, yang merupakan pertanggungjawaban serta menjelaskan keberhasilan

dan atau kegagalan yang dicapai oleh Pengadilan Agama Putussibau selama Tahun

2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama

Putussibau merupakan laporan terhadap penetepan kinerja selama kurun waktu satu

tahun, yang dimulai sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2014.

Pencapaian program kerja berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Pengadilan Agama Putussibau Tahun 2014 yang terdiri dari 3 program sebagai

berikut:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dengan

anggaran Rp. 2.457.456.000,-

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung dengan

anggaran Rp. 5.000.000.000,-

3. Program peningkatan manajemen peradilan agama dengan anggaran Rp.

26.850.000,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama

Putussibau yang diajukan secara sistematik bertujuan lebih mengefektifkan

kegiatan-kegiatan yang dapat ditempuh dengan beberapa penyelesaian, antara

lain:

1. Dalam penyusunan anggaran didasarkan pada perencanaan berbasis kinerja.

2. Dalam tahun mendatang akan dipersiapkan penerapan ndica pengukuran dan

pengumpulan data kinerja yang handal termasuk penetapan ndicator kinerja

outcome sudah dapat dilaksanakan, sehingga Pengadilan Agama Putussibau

dapat memperlihatkan manfaat program dan kegiatannya bagi masyarakat.

3. Pengadilan Agama Putussibau berusaha memanfaatkan anggaran sesuai

dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis tahun

2010 – 2014.

iii

4. Menjadikan capaian sasaran LAKIP Tahun 2014 sebagai masukan dalam

proses pengambilan keputusan guna meningkatkan kinerja Pengadilan Agama

Putussibau dimasa mendatang.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 3

C. Sistematika Penyajian .................................................................. 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................. 7

A. Rencana Strategis 2010 - 2014 .................................................... 7

1. Visi dan Misi .......................................................................... 7

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................... 8

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok .................................... 8

B. Indikator Kinerja Utama ................................................................ 9

C. Rencana Kinerja Tahunan 2014 .................................................. 14

D. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ................................................. 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 17

A. Pengukuran Kinerja ..................................................................... 17

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................. 18

C. Akuntabilitas Keuangan ............................................................... 25

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 27

A. Kesimpulan .................................................................................. 27

B. Saran-saran ................................................................................. 28

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. Penetapan Kinerja Tahun 2015

3. Penetapan Kinerja Tahun 2014

4. SK Tim Penyusunan LAKIP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan

dalam berbagai peraturan perundang-undangan, salah satu diantaranya adalah

Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dari peraturan tersebut, maka setiap Instansi Pemerintah

diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (Sistem AKIP), tujuannya adalah untuk mendorong terciptanya

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk

terciptanya pemerintahan yang baik (good governance).

Kedudukan Pengadilan Agama Putussibau secara organisatoris, Administratif

dan finansial serta teknis yustisial berada di bawah pembinaan dan

pengawasan Mahkamah Agung, sesuai ketentuan pasal 13 Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman Jo KEPPRES No.21

Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi, dan Finansial

dilingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan

Agama ke Mahkamah Agung dan UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan

kedua atas UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

SAKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada kinerja,

yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah

yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efesien, efektif, transparan,

serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah

salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan

merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang

telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum

dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain

sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan

pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan serta sebagai umpan

balik untuk memacu perbaikan kinerja Pengadilan Agama pada tahun

2

mendatang.

Adapun peraturan-peraturan yang menjadi Dasar Hukum Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi

b. Pemerintah (AKIP) dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

(LAKIP).

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 Tentang Jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada

Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan yang Berada Dibawahnya.

e. Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan E-Government

f. Peraturan Presiden RI Nomor 95 tahun 2007 Tentang Perubahan

Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

g. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor

235/IX/6/8/2003 Tentang Rencana Strategik (Renstra).

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan

Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang

Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap

penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang

Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi,

administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1)

3

untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam Undang-Undang sesuai

dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian

berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu

atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49

Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun

1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang

Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama.

Pengadilan Agama Putussibau merupakan salah satu badan pelaku kekuasaan

kehakiman tingkat pertama dari lingkungan Peradilan Agama di bawah

Mahkamah Agung. Hal ini merupakan amanat Pasal 24 ayat (2) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dan peran Pengadilan

Agama (Putussibau khususnya) lebih dipertegas lagi dalam ketentuan Pasal

1, 2 dan 10 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman, guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila,

demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia agar terwujud

tatanan kehidupan dan jaminan persamaan kedudukan warga negara dalam

hukum.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok Pengadilan Agama Putussibau

Pengadilan Agama Putussibau melaksanakan tugas pokoknya sesuai

dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama

Islam dibidang

a. Perkawinan;

b. Waris;

c. Wasiat;

d. Hibah;

e. Wakaf

4

f. Zakat;

g. Infaq;

h. Shadaqah;

i. Ekonomi Syari'ah;

j. Sengketa Kewenangan Mengadili;

k. Itsbat Rukyatul Hilal.

2. Fungsi Pengadilan Agama Putussibau

Untuk melaksanakan tugas pokok di atas, Pengadilan Agama

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi

kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta

penyelesaian perkara dan eksekusi.

b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara

banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi

peradilan lainnya.

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua

unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian

dan keuangan).

d. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang

hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah

hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal

52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50

Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.

e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan

pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa

antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan

berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal

107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo.

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan

kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama.

f. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi

syari’ah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang

5

Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua

dengan Undang– Undang Nomor 50 Tahun 2009.

Sejalan dengan ketentuan Pasal 42 ayat (2) Undang-Undang Nomor

4 Tahun 2004, maka sejak tanggal 30 Juni 2004 Struktur organisasi,

administrasi dan finansial dalam lingkungan Peradilan Agama beralih dari

Departemen Agama Republik Indonesia ke Mahkamah Agung Republik

Indonesia. Maka dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan

Agama (Putussibau khususnya) sebagai pelaku kekuasaan kehakiman di

daerah, mengalami perubahan. Terutama dengan adanya

penyatuatapan semua lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung

semakin mempertegas tugas Pengadilan Agama Putussibau sebagai

penegak keadilan sesuai dengan kewenangannya.

Disamping itu, seiring dengan berjalannya waktu dengan telah

berjalannya tugas dan fungsi pokok Pengadilan Agama Putussibau yaitu

sebagai lembaga yang memberikan layanan akses hukum kepada

masyarakat pencari keadilan khususnya di daerah, maka lembaga

peradilan agama menjadi sangat dibutuhkan dan diharapkan

keberadaanya ditengah-tengah masyarakat. Agar pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan oleh lembaga Pengadilan Agama Putussibau

dapat terwujud, maka diperlukan adanya kesungguhan dan kemampuan

dari seluruh aparatur pengadilan agama untuk menjadikan masyarakat

sadar akan kewajibannya sebagai Warga Negara yang baik yang tahu

akan hukum, khususnya segala yang menjadi tugas dan wewenang

Pengadilan Agama.

Untuk itu, Pengadilan Agama Putussibau membuka akses pelayanan

kepada masyarakat melalui sarana sidang keliling yang bertujuan

memberikan kemudahan bagi masyarakat pencari keadilan untuk

beperkara di Pengadilan Agama Putussibau, yang telah ditunjuk dan

ditentukan wilayah-wilayahnya. Demikiannya pula dengan pelayanan

beperkara secara cuma-cuma (prodeo) yang diberikan khusus kepada

masyarakat yang kurang mampu, hal ini untuk memberikan kemudahan

berupa keringanan biaya untuk beperkara di Pengadilan Agama

Putussibau.

6

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya Pengadilan Agama Putussibau

berupaya untuk menjadi suatu lembaga yang terbuka baik dalam

pelayanan, transparansi keuangan, dan keterbukaan informasi yang

dapat diakses oleh seluruh masyarakat, baik melalui meja informasi yang

ada di kantor Pengadilan Agama Putussibau maupun melalui website

Pengadilan Agama Putussibau yang dapat diakses secara langsung

melalui Internet.

Atas dasar perencanaan dan program Pengadilan Agama Putussibau ini,

maka untuk mengetahui tingkat kemampuan dan capaian yang diperoleh

adalah dengan mengevaluasi kinerja aparat dan aplikasi yang

dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pengadilan Agama Putussibau ini.

C. Sistimatika Penyajian

Sistematika penyajian LAKIP Pengadilan Agama Putussibau Tahun 2013

dapat diilustrasikan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang pembuatan LAKIP dan gambaran umum

Pengadilan Agama Putussibau Tahun 2014.

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Menjelaskan tentang program kerja Pengadilan Agama Putussibau

selama tahun 2014

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Menjelaskan tentang capaian kinerja Pengadilan Agama Putussibau pada

tahun 2014.

IV. PENUTUP

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari LAKIP Pengadilan Agama

Putussibau Tahun 2014 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan

bagi perbaikan kinerja dimasa datang.

V. Lampiran-lampiran

7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 – 2014

Rencana Strategis Pengadilan Agama Putussibau Tahun 2010-2014

merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-

tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,

penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan

dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Putussibau diselaraskan

dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan

dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan

Jangka Panjang (2005-2025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM)

tahun 2010-2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam

pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan Agama Putussibau dalam

pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010-2014.

1. Visi dan Misi

a. Visi

Adapun visi dari Pengadilan Agama Putussibau, adalah :

“Terwujudnya Pengadilan Agama Putussibau Yang Agung”

b. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Putussibau

menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus

dilaksanakan, yaitu :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan,

dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan

dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan

efisien.

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan

yang efektif dan efisien.

8

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana

peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

a. Tujuan Strategis

Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas,

Pengadilan Agama Putussibau menetapkan tujuan organisasi

yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya

terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Putussibau

memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

b. Sasaran Strategis

Berdasarkan tujuan tersebut di atas, Pengadilan Agama

Putussibau menetapkan sasaran strategis sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice).

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan.

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Pengadilan Agama Putussibau mempunyai Program Utama dan

Kegiatan Pokok sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan

program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal

penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok

yang dilaksanakan Pengadilan Agama Putussibau dalam

pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan

Agama adalah :

1. Penyelesaian Perkara Perdata Islam;

9

2. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata Islam;

3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara

lengkap dan tepat waktu;

4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang

tepat waktu;

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan

perkara;

6. Penerimaan Perkara Prodeo;

7. Pelaksaan Sidang Keliling.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran

strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas

dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok

yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Tindak lanjut pengaduan yang masuk;

2. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa;

3. Pelaksanaan Operasional Perkantoran sesuai dengan

Standar Operasional Pekerjaan (SOP).

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pengadilan Agama Putussibau telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Putussibau Nomor

W14-A7/486.A/KP.00/VI/2012, dapat dilihat sebagai berikut :

10

Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Putussibau Nomor W14-A7/486.A/KP.00/VI/2012

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB SUMBER DATA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang

diselesaikan

Perbandingan antara mediasi

yang disepakati dengan jumlah

mediasi yang diterima

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

b. Persentase sisa perkara

yang diselesaikan

Perbandingan sisa perkara

yang diselesaikan dengan sisa

perkara yang harus

diselesaikan

Panitera/ Sekretaris Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

c. Persentase perkara yang

diselesaikan

Perbandingan perkara yang

diterima dengan perkara yang

diselesaikan (saldo awal dan

perkara yang masuk)

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6

bulan

Perbandingan perkara yang

diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan dengan

perkara yang harus

diselesaikan dalam waktu

maksimal 6 bulan (diluar sisa

perkara)

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

2. Peningkatan

aksepbilitas putusan

Hakim

Persentase penurunan upaya

hukum:

- Banding

- Kasasi

Jumlah upaya hukum selama

tahun berjalan (Un) dibagi

jumlah upaya hukum tahun lalu

(un-1) dibagi upaya hukum

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

11

- Peninjauan Kembali tahun lalu (un-1)dikali seratus

persen

3. Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang

diajukan kasasi dan PK

yang disampaikan secara

lengkap

Perbandingan antara berkas

yang diajukan Kasasi dan PK

yang lengkap (terdiri dari bundel

A dan B) dengan jumlah berkas

yang diajukan Kasasi dan PK

Panitera/ Sekretaris Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas

perkara yang diterima

Kepaniteraan dengan berkas

perkara yang didistribusikan ke

Majelis

Panitera/ Sekretaris Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

c. Ratio Majelis Hakim

terhadap perkara

Perbandingan ratio Majelis

Hakim dibandingkan dengan

perkara masuk

Panitera/ Sekretaris Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu,

tempat dan para pihak

(prosentase akta cerai

yang diserahkan

penggugat/ pemohon)

Perbandingan antara berkas

putusan dengan relas putusan

yang disampaikan ke para

pihak tepat waktu.

Panitera/ Sekretaris dan

Juru Sita

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

e. Prosentase Penyitaan

tepat waktu dan tempat

Perbandingan antara

permohonan penyitaan dengan

pelaksanaan penyitaan tepat

Panitera/ Sekretaris dan

Juru Sita

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

12

waktu dan tempat

4. Peningkatan

aksesibilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to

justice)

a. Persentase perkara

prodeo yang diselesaikan

Perbandingan perkara predeo

yang diselesaikan dengan

perkara predeo yang masuk

Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

b. Persentase perkara yang

dapat diselesaikan

dengan cara sidang

keliling

Perbandingan perkara yang

dibawa ke lokasi zetting plaat

dengan jumlah perkara yang

diselesaikan secara sidang

keliling

Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

c. Persentase (amar)

putusan perkara (yang

menarik perhatian

masyarakat) yang dapat

diakses secara on line

dalam waktu maksimal 1

hari kerja sejak diputus.

Perbandingan amar putusan

perkara tindak pidana korupsi

yang ditayangkan di wibe site

dengan jumlah perkara tindak

pidana korupsi yang tidak

ditayangkan

Kepaniteraan/

Kesekretariatan

Laporan Bulanan

dan Laporan

Tahunan

5. Meningkatnya

kepatuhan terhadap

putusan pengadilan.

Persentase permohonan

eksekusi atas putusan

perkara yang berkekuatan

hukum tetap yang

ditindaklanjuti

Perbandingan permohonan

eksekusi yang ditindaklanjuti

dengan permohonan eksekusi

yang belum ditindaklanjuti

Ketua Pengadilan &

Pan/Sek

Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

6. Meningkatnya

kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang

Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti

Ketua Pengadilan &

Pan/Sek

Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

13

ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur

peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal

yang ditindaklanjuti.

Perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti

mengenai perilaku aparatur

peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah

pengaduan yang dilaporkan

14

C. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU TAHUN 2014

Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Agama Putussibau, sebagai

berikut :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara

a. Persentase mediasi yang

diselesaikan.

5%

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100%

c. Persentase perkara yang

diselesaikan

86%

d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 6 bulan

100%

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas yang diajukan

kasasi dan PK yang disampaikan

secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis 100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara

25%

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan

tepat waktu, tempat dan para pihak

(prosentase akta cerai yang

diserahkan penggugat/pemohon).

75%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu

dan tempat

100%

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

86%

b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang

keliling.

86%

c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian

masyarakat) yang dapat diakses

0%

15

secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

100%

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100%

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain

adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai

wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Putussibau, menciptakan

tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Agama Putussibau, sebagai

berikut :

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang

diselesaikan.

5%

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100%

c. Persentase perkara yang

diselesaikan

86%

d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 6 bulan

86%

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

3. Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan

16

pengelolaan penyelesaian

perkara

kasasi dan PK yang disampaikan

secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis 100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara

25%

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu, tempat dan para pihak

(prosentase akta cerai yang

diserahkan penggugat/pemohon)..

100%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu

dan tempat.

100%

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

86%

b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang

keliling.

86%

c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus.

0%

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

100%

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100%

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Putussibau tahun 2013

dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi

masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja

masing-masing indikator kinerja tersebut, secara umum terdapat beberapa

keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian

juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil

diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2013 ini. Dari 6 (enam) sasaran

strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan indikator kinerja yang

belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Agama Putussibau telah

melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa

yang akan datang.

N

O

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGE

T

REALI

SASI

CAPAIA

N

1. Meningkatnya

penyelesaian

perkara

a. Persentase mediasi yang

diselesaikan.

5% 7,14% 142,8%

b. Persentase sisa perkara

yang diselesaikan

100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang

diselesaikan

86% 86,82% 100,95%

d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 6 bulan

100% 81,4% 81,4%

2. Peningkatan

aksepbilitas

putusan

Hakim

Persentase penurunan upaya

hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

100%

100%

100%

125%

125%

125%

3. Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas yang

diajukan kasasi dan PK yang

disampaikan secara lengkap

100% 0% 0%

b. Persentase berkas yang 100% 100% 100%

18

diregister dan siap didistribusikan

ke Majelis

c. Rasio Majelis Hakim

terhadap perkara

25% 25% 100%

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan

tepat waktu, tempat dan para

pihak (prosentase akta cerai yang

diserahkan penggugat/pemohon).

75% 62% 86,11%

e. Prosentase Penyitaan

tepat waktu dan tempat

100% 0% 0%

4. Meningkatkan

aksesibilitas

masyarakat

terhadap

peradilan

(acces to

justice)

a. Persentase perkara

prodeo yang diselesaikan

86% 100% 116,28%

b. Persentase perkara yang

dapat diselesaikan dengan cara

sidang keliling.

86% 92,86% 107,98%

c. Persentase (amar)

putusan perkara (yang menarik

perhatian masyarakat) yang

dapat diakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari

kerja sejak diputus.

0% 0% 0%

5. Meningkatkan

kepatuhan

terhadap

putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi

atas putusan perkara perdata

yang berkekuatan hukum tetap

yang ditindaklanjuti

100% 0% 0%

6. Meningkatnya

kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti

100% 0% 0%

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100% 100% 100%

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Putussibau telah melaksanakan kegiatan

– kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan

yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut :

SASARAN 1 : PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja yaitu.

19

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase mediasi yang diselesaikan. 5% 7,14% 142,8%

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100% 100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan 86% 86,82% 100,95%

d. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

100% 81,4% 81,4%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat

digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase mediasi yang diselesaikan. 5% 7,14% 142,8%

Perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Putussibau pada tahun 2014

sebanyak 129 perkara, yang terdiri dari 24 perkara merupakan sisa perkara

tahun 2013 dan 105 perkara yang diterima pada tahun 2014. Dari perkara

tersebut yang dilaksanakan mediasi sebanyak 28 perkara, dan perkara yang

berhasil diselesaikan dengan mediasi (damai/ dicabut) sebanyak 2 perkara.

Dengan demikian realisasinya sebesar 7,14% dengan demikian capaian

kinerjanya sebesar 142,8%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100% 100% 100%

Sisa perkara tahun 2013 sebanyak 24 perkara seluruhnya dapat diselesaikan

pada tahun 2014 sehingga realisasi dan capaiannya sebesar 100%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

c. Persentase perkara yang diselesaikan 86% 86,82% 100,95%

Keadaan perkara yang diterima dan di putus pengadilan Agama Putussibau

dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

KEADAAN PERKARA TAHUN 2013

Jenis Perkara Sisa Tahun 2012

Diterima Diputus/ Diselesaikan

Sisa Tahun 2013

Cerai Talak 5 22 21 6 Cerai Gugat 6 72 60 18 Penguasaan Anak - 3 3 - Isbat Nikah - 2 2 - Dispensasi Kawin - 2 2 - Perwalian - 1 1 - Kewarisan - 1 1 -

20

Wali Adhal - 1 1 - Lain-lain - 1 1 - Jumlah 11 105 92 24

KEADAAN PERKARA TAHUN 2014

Jenis Perkara Sisa Tahun 2013

Diterima Diputus/ Diselesaikan

Sisa Tahun 2013

Cerai Talak 6 26 30 2 Cerai Gugat 18 73 78 13 Dispensasi Kawin - 4 2 2 Perwalian - 1 1 - Wali Adhal - 1 1 - Jumlah 24 105 112 17

PERBANDINGAN PERKARA YANG DITERIMA

TAHUN 2013 DENGAN 2014

Jenis Perkara 2013 2014

Cerai Talak 22 26 Cerai Gugat 72 73 Penguasaan Anak 3 0 Isbat Nikah 2 0 Dispensasi Kawin 2 4 Perwalian 1 1 Kewarisan 1 0 Wali Adhal 1 1 Lain-lain 1 0 Jumlah 105 105

PERBANDINGAN PERKARA YANG DISELESAIKAN

TAHUN 2013 DENGAN 2014

Jenis Perkara 2013 2014

Cerai Talak 21 30 Cerai Gugat 60 78 Penguasaan Anak 3 0 Isbat Nikah 2 0 Dispensasi Kawin 2 2

21

Perwalian 1 1 Kewarisan 1 0 Wali Adhal 1 1 Lain-lain 1 0 Jumlah 92 112

Jumlah perkara yang ditangani tahun 2014 sebanyak 129 perkara dengan

target sebesar 86 % dan telah diselesaikan sebanyak 112 perkara dengan

persentase realisasinya 86,82%, sehingga realisasi capaiannya sebesar

100,95%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

d. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100% 81,4% 81,4%

Dari perkara yang diselesaikan oleh Pengadilan Agama Putussibau Tahun

2014 sebanyak 105 perkara semuanya diselesaikan dalam jangka waktu lima

bulan, dengan persentase realisasi sebesar 81,4% dan capaian sebesar

81,4%.

SASARAN 2 : MENINGKATKAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

100%

100%

100%

125%

125%

125%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran, dari data perkara yang diterima

dan diselesaikan tahun 2014 terjadi penurunan upaya hukum (Banding,

Kasasi, dan Peninjauan Kembali) setelah putusan Pengadilan Agama

Putussibau yakni tidak adanya upaya hukum yang masuk sehingga realisasi

sebesar 100% dan capaiannya sebesar 125%.

SASARAN 3 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

PENYELESAIAN PERKARA

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 5 (lima) indikator kinerja yaitu :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi

dan PK yang disampaikan secara

lengkap

100% 0% 0%

22

b. Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 25% 25% 100%

d. Prosentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak (prosentase akta cerai yang

diserahkan kepada para pihak).

75% 62% 86,11%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan

tempat

100% 0% 0%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat

digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi

dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 0% 0%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran, dari data perkara yang diterima

dan diselesaikan tahun 2014 yakni tidak adanya pengajuan untuk Kasasi, dan

Peninjauan Kembali setelah putusan Pengadilan Agama Putussibau sehingga

realisasi dan capaiannya sebesar 0%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

b. Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran, dari berkas perkara yang

diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 2014 sesuai dengan target

sehingga realisasi dan capaiannya sebesar 100%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

c. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara 25% 100% 100%

Target indikator kinerja sasaran sebanyak 25% dari 129 perkara yang

ditangani tahun 2014 dengan jumlah majelis sebanyak 4 majelis dengan

persentase realisasinya sebesar 25% dan capaiannya sebesar 100%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

d. Persentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu, tempat, dan

para pihak (prosentase akta cerai yang

diserahkan kepada para pihak)

75% 62% 86,11%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran, dari penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu, yakni persentase akta cerai yang diserahkan

kepada para pihak tahun 2014. Dari jumlah akta cerai yang terbit tahun 2014

23

sebanyak 154 eksemplar dan telah diambil oleh para pihak (Pemohon/

Penggugat maupun Termohon/ Tergugat) yaitu sebanyak 95 eksemplar,

sehingga realisasinya sebesar 62% dan capaiannya sebesar 86,11%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

e. Persentase Penyitaan tepat waktu dan

tempat

100% 0% 0%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran, penyitaan tepat waktu tahun

2014 tidak adanya pemintaan penyitaan sehingga realisasi dan capaiannya

sebesar 0%.

SASARAN 4 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT

TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

86% 100% 116,28%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan

dengan cara sidang keliling.

86% 92,86% 107,98%

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang

menarik perhatian masyarakat) yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

0% 0% 0%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat

digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

86% 100% 116,28%

Pada Tahun 2014 Pengadilan Agama Putussibau menerima 6 perkara prodeo

yang dikabulkan. Sedangkan perkara prodeo yang berhasil diselesaikan/

diputus sebanyak 6 perkara, sehingga realisasinya sebesar 100%. Dan

capaiannya sebesar 116,28%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan

dengan cara sidang keliling.

86% 92,86% 107,98%

Pengadilan Agama Putussibau melaksanakan sidang keliling sebanyak 11

kegiatan di 4 (empat) tempat kegiatan sesuai dengan Penetapan tempat

sidang keliling yaitu di Kecamatan Boyan Tanjung, Silat Hulu, Jongkong, dan

24

Badau. Jumlah perkara yang ditangani dengan pelaksanaan sidang keliling

sebanyak 14 perkara, sedangkan perkara yang diselesaikan yaitu sebanyak

13 perkara, dengan demikian realisasinya sebesar 92,86% dan capaian

sebesar 107,98%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang

menarik perhatian masyarakat) yang dapat

diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

0% 0% 0%

Amar putusan perkara pengadilan Agama Putussibau yang menarik

masyarakat yang dapat secara online dalam waktu maksimal satu hari kerja

ditargetkan 0% sehingga tidak terdapat realisasi maupun capaian. Hal ini

dikarenakan untuk mengupload putusan dengan kondisi jaringan online yang

belum stabil, dan akan diupayakan terus untuk kedepannya.

SASARAN 5 : MENINGKATKAN KEPATUHAN TERHADAP

PUTUSAN PENGADILAN

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

Persentase permohonan eksekusi atas putusan

perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

yang ditindaklanjuti

100% 0% 0%

Permohonan eksekusi atas putusan Pengadilan Agama Putussibau yang

berkekuatan hukum tetap tahun 2014 tidak terdapat permohonan eksekusi

atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap. Sehingga

realisasi dan capaiannya sebesar 0%.

SASARAN 6 : MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti

100% 0% 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

100% 100% 100%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat

digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

a. Persentase pengaduan masyarakat yang 100% 0% 0%

25

ditindaklanjuti

Pengaduan masyarakat pada Pengadilan Agama Putussibau yang dapat

ditindak lanjuti tahun 2014 tidak terdapat permohonan Pengaduan

masyarakat, sehingga realisasi dan capaiannya sebesar 0%.

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

100% 100% 100%

Temuan hasil pemeriksaan eksternal dari Tim HATIBINWASDA Pengadilan

Tinggi Agama Pontianak sebanyak 1 kegiatan pemeriksaan. Tindak lanjut

temuan tersebut sudah dilaksanakan sebanyak 1 kegiatan sehingga realisasi

dan pencapaian sebesar 100%.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama pembiayaan kegiatannya

semua kegiatan adalah bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA). Realisasi capaiannya Sebesar 53,57%, dengan rincian menurut

perjenis belanja dan kegiatannya dapat dilihat berikut ini :

- Jenis Belanja Barang

Pagu DIPA

Realisasi DIPA

Rp.

Rp.

26.850.000,-

22.150.000,-

Sisa dana DIPA

Prosentase Realisasi DIPA

Rp. 4.700.000,-

82,5%

Dari Belanja tersebut di atas dapat dirinci berdasarkan kegiatan sebagai

berikut:

MAK

PROGRAM

PENINGKATAN

MANAJEMEN

PERADILAN

AGAMA

PAGU REALISASI % SISA

1053.001.002 Penyelesaian Administrasi Perkara

011.521119 Penyelesaian

Administrasi Perkara 175.000 175.000 100% 0

012.521119 Perkara Prodeo 2.500.000 2.500.000 100% 0

012.524119 Sidang Keliling 24.000.000 19.300.000 80,42% 4.700.000

26

1053.001.002

Penyelesaian perkara

yang kurang dari 5

bulan

175.000 175.000 100% 0

Jumlah Kegiatan 1054 26.850.000 22.150.000 82,5% 4.700.000

27

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun

2014 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai

target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian

strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama

(IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan penetapan kinerja.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi

target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya

ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi

bahan perbaikan untuk tahun 2015.

Untuk lebih mengefektifkan kegiatan-kegiatan dapat ditempuh beberapa

penyelesaian sebagai berikut :

a. Lebih mengoptimalkan penerapan Sistem AKIP pada Pengadilan

Agama Putussibau. mulai dari penyusunan Renstra, Rencana Kinerja

Tahunan, Penganggaran, Penetapan Kinerja, LAKIP, antara lain :

1. Memanfaatkan Renstra sebagai acuan dalam perumusan berbagai

dokumen perencanaan lainnya, seperti rencana Kinerja Tahunan,

penganggaran, Penetapan Kinerja dan lain-lain.

2. Dalam penyusunan anggaran agar memperhatikan keselarasan

antara Renstra Pengadilan Agama Putussibau dengan berbagai

satuan kerja yang ada, sehingga pemanfaatannya dapat dipastikan

untuk pencapaian dalam renstra.

3. Dalam tahun mendatang dipersiapkan penerapan sistem pengukuran

dan pengumpulan data kinerja yang handal termasuk penetapan

indikator kinerja dan outcome.

b. Pemanfaatan anggaran untuk tahun mendatang harus mengacu kepada

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan Strategis

Tahun 2010-2014.

c. Menjadikan capaian sasaran dalam LAKIP Tahun 2013 ini sebagai

28

masukan dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan

kinerja Pengadilan Agama Putussibau di masa mendatang.

B. Saran

Untuk lebih mengefektifkan kegiatan-kegiatan dapat ditempuh beberapa

penyelesaian sebagai berikut :

1. Lebih mengoptimalkan dalam penyusunan anggaran agar

memperhatikan keselarasan antara Renstra Pengadilan Agama

Putussibau dengan berbagai satuan kerja yang ada, sehingga

pemanfaatannya dapat dipastikan untuk pencapaian dalam renstra.

2. Pemanfaatan anggaran untuk tahun mendatang harus mengacu kepada

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan Strategis

Tahun 2015-2019.

3. Menjadikan capaian sasaran dalam LAKIP Tahun 2014 ini sebagai

masukan dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan

kinerja Pengadilan Agama Putussibau di masa mendatang.

KETUA HASANUDDIN, S.Ag.

HAKIM

DARDA ARISTO, S.H.I. ERIK ASWANDI, S.H.I.

TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. H. ARIF BUDIMAN, Lc. MA.Hk.

MUHAMMAD NOVRIANDI, S.H.

WAKIL KETUA Drs. M. AZHARI, M.H.I.

PANITERA / SEKRETARIS

MUSTAFA, S.H.

WAKIL PANITERA KOKON FURKON, S.H.I.

WAKIL SEKRETARIS AGUS FITRIANDARI,

S.HI

PANMUD GUGATAN NURMINAH, S.H.I.

PANMUD PERMOHONAN PANMUD HUKUM

H. HASIM, S.H.I. KAUR KEPEGAWAIAN

EKSANI

KAUR KEUANGAN ABANG AGUS SABLI, S.H.I.

KAUR UMUM SUPANUT

S T A F SYARIF FIRDAUS, S.H.I.

S T A F YAYUK NURUL AFIDAH, S.H.

S T A F DANIL ISNADI, S.H.I.

Keterangan : : GARIS TANGGUNG JAWAB ------------- : GARIS KOORDINASI

PANITERA PENGGANTI UTIN MASAYU, S.H.

JURUSITA PENGGANTI HARYADI

MUHAMMAD RIFAI DODI SOMAWIJAYA, A.Md.

Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 5 Tahun 1996

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJAPENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

PENETAP AN KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan danakuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUSTAFA, S.H.

Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Putussibau

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : HASANUDDIN, S.Ag.

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Putussibau

Selaku atasan langsung pihak kedua

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak Pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerjatahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangkamenengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilandan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihakpertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukanevaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dan perjanjian ini danmengambil tindakan yangsanksi.

di perlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan

Putussibau, 2 Januari 2015Ketua Panitrera/ SekretarisPengadilan Agama Putussibau Pengadilan Agama Putussibau

HASANUDDIN, S.Ag MUSTAFA, S.H.

PENETAPAN KINERJAPENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

TAHUN ANGGARAN 2015

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaianperkara

a. Persentase mediasi yangdiselesaikan.

5%

b. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan

100%

c. Persentase perkara yangdiselesaikan

86%

d. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan

86%

2. Peningkatan aksepbilitasputusan Hakim

Persentase penurunan upayahukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara

a. Persentase berkas yangdiajukan kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yangdiregister dan siapdidistribusikan ke Majelis

100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadapperkara

25%

d. Prosentase penyampaianpemberitahuan relaas putusantepat waktu, tempat dan parapihak (prosentase akta ceraiyang diserahkanpenggugat/pemohon).

100%

e. Prosentase Penyitaan tepatwaktu dan tempat.

100%

4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeoyang diselesaikan

86%

b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan carasidang keliling.

86%

c. Persentase (amar) putusanperkara (yang menarikperhatian masyarakat) yangdapat diakses secara on linedalam waktu maksimal 1 harikerja sejak diputus.

0%

5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan.

Persentase permohonan eksekusiatas putusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti

100%

6. Meningkatnya kualitaspengawasan

a. Persentase pengaduanmasyarakat yang ditindaklanjuti

100%

b. Persentase temuan hasilpemeriksaan eksternal yangditindaklanjuti.

100%

Jumlah Anggaran kegiatan Rp. 33.850.000,00

Putussibau, 2 Januari 2015Ketua Panitrera/ SekretarisPengadilan Agama Putussibau Pengadilan Agama Putussibau

HASANUDDIN, S.Ag MUSTAFA, S.H.

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJAPENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan danakuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MOH. ANI, S.H.

Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Putussibau

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : HASANUDDIN, S.Ag.

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Putussibau

Selaku atasan langsung pihak kedua

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukanevaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dan perjanjian ini danmengambil tindakan yangsanksi.

di perlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan

KetuaPengadilan Agama Putussibau

HASANUDDIN, S.Ag.MOH. ANI, S.H.

PENETAP AN KINERJA TAHUN 2014

Putussibau, 2 Januari 2014Panitera/ Sekretaris

Pengadilan Agama Putussibau

Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerjatahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangkamenengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilandan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihakpertama.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara

a. Persentase mediasi yang

diselesaikan.

5%

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100%

c. Persentase perkara yang

diselesaikan

86%

d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 6 bulan

100%

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80%

80%

80%

3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas yang diajukan

kasasi dan PK yang disampaikan

secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis100%

c. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara

25%

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan

tepat waktu, tempat dan para pihak

(prosentase akta cerai yang

diserahkan penggugat/pemohon).

75%

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu

dan tempat

100%

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

86%

b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang

keliling.

86%

c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian

masyarakat) yang dapat diakses

0%

secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

100%

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100%

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 26.850.000,00

Putussibau, 2 Januari 2014Panitera/ Sekretaris,

MOH. ANI, S.H.NIP. 19690125 199203 1 002