k a s i h berita u.k - uki.ca · seksi liturgi raymond wirahardja, (905) ... pada saat meng-edit...
TRANSCRIPT
GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. J. Juliwan M. SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
W W W . U K I . C A J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
Menatap ke depan....
Perjalanan tahun 2015
ini sudah berlangsung dan
terus akan bergulir bahkan
terasa begitu cepat. Ada
banyak kegiatan yang
dilakukan dalam rangka
mengawali tahun 2015 ini,
baik yang bernuansa rekreasi,
jasmani maupun rohani.
Semuanya itu bertujuan untuk
memberi warna dan awal yang
baik dalam sebuah perjalanan
yang terbentang ke depan.
Masih dalam suasana awal
tahun 2015 ini, maka baiklah
kita sebagai pribadi Katolik,
terkhusus sebagai Umat
Katolik Indonesia (UKI)
mempunyai sebuah pegangan
dan komitmen yang kuat. Hal
ini diperlukan agar apapun
yang akan terjadi di tahun
2015 ini, kita siap untuk
menghadapinya. Kesiapan
inilah yang selalu diperlukan
dalam menghadapi berbagai
realita kehidupan yang
terkadang tidak terduga. Ada
banyak peristiwa yang telah
terjadi di depan mata kita, yang
terkadang sangat mengejutkan
sehingga cukup banyak orang
tidak siap menerimanya. Oleh
sebab itulah diperlukan sebuah
dasar dan kekuatan yang
menjadi pijakan dalam berjalan
di tahun 2015 ini.
Mari melangkah....
Melangkah
menunjukkan sebuah dinamika
perjalanan yang terus akan
bergerak maju sebagai bentuk
nyata sebuah kehidupan. Kita
sudah melangkah di tahun
2015 ini dan berbagai peristiwa
sudah mulai kita hadapi.
Lembaran baru kehidupan di
tahun 2015 ini telah diisi dan
akan terus diisi. Tentu saja
bukan hanya diisi oleh
peristiwa di luar diri kita,
namun terutama kitalah yang
akan mengisinya. Apa yang
sudah kita lakukan dalam
perjalanan di awal tahun 2015
ini? Semua yang telah kita
lakukan di awal tahun 2015 ini
akan menjadi sebuah awal
dalam rangkaian panjang
perjalanan di tahun ini. Oleh
sebab itulah, kita harus
sungguh menyadari langkah
yang telah kita buat, yang
sedang kita lakukan sekarang
dan yang akan kita lakukan.
Semua rencana kita ke depan
merupakan kerinduan kita
yang pada saat ini sudah kita
mulai wujudkan.
Kesadaran dalam
melangkah ini sangat
diperlukan, karena ini sebuah
gerakan yang terus akan
berlangsung. Maka baiklah kita
memperhatikan semua yang
telah kita mulai di bulan ini.
Sebentar kita mencermati,
apakah ini awal yang sesuai
dengan rencana kita dalam
Melangkah dalam
Iman yang Tangguh
Bersambung ke halaman 10,
| Rm. J. Juliwan Maslim SCJ |
Pastor Pamong
Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,
(647) 896.5945
Deacon
Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Christine Budihardjo, (647) 895.7089
Wakil Koordinator
Albert Tee, (905) 824.1168
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
Seksi Bina Iman
Esther Kurniadi, (416) 371-2593
Seksi Sosial
Damianus Indyarta (416) 284.4707
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]
Selamat Tahun Baru... Yang Terkasih Warga UKI dan Pembaca Setia BERITA UKI,
uji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita semua. Karena berkat
rahmat-Nya, Team Redaksi dapat mengawali perjumpaan di tahun 2015
dengan seluruh Warga UKI melalui BERITA UKI edisi bulan Januari.
Tidak terasa BERITA UKI sebagai media komunikasi yang terbit satu
bulan sekali akan memasuki tahun yang ke tiga puluh lima. Dalam kurun waktu
tersebut sebanyak dua ratus tujuh puluh dua nomor telah diterbitkan, dan
BERITA UKI akan selalu hadir setiap bulannya untuk mewartakan Iman dan
Kasih kepada Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya.
Dua minggu menjelang penerbitan Team Redaksi mulai aktif
mengingatkan pihak-pihak yang telah dihubungi sebelumnya untuk mengirim
bahan-bahan sesuai jadwal baik dalam bentuk tulisan, pengumuman, rangkuman
foto dari setiap kegiatan agar penerbitan dapat dilakukan tepat waktu setiap
Minggu ke IV. Kata “ASAP” - as soon as possible - rasanya sudah menjadi
kebiasaan yang di tulis dalam mengejar dead line atau untuk permohonan final
review. Pada saat meng-edit serangkaian foto-foto perayaan Natal, seseorang
mengirimkan gambar melalui whatsapp dengan tema A.S.A.P means “Always Say
A Prayer”. Akhh….singkatan kata yang indah!, ...dan saya jadi tertawa sendiri
karena baru saja mengirim email kepada empat orang memohon konfirmasi
mereka untuk mengirimkan bahan tulisan mereka…
Akhir kata, tiada keberhasilan tanpa dukungan kerjasama. Terimakasih
atas dukungan Warga UKI , pembaca setia baik yang berada di dalam dan luar
negeri, pembaca di Ontario dan luar propinsi lainnya. Terimakasih, penghargaan
dan apresiasi kami juga kepada Romo Pamong UKI saat ini, Rm. Johanes Juliwan
Maslim SCJ, dan Pamong terdahulu yang masih aktif menulis, Rm. Aegidius
Warsito SCJ, dan Rm. Antonius Purwono SCJ, Deacon Val, Dewan Pengurus UKI
saat ini maupun yang sudah lengser yang tetap memberikan bantuan , dan tidak
terlupakan para penulis artikel yang selalu mendukung kami. [AH]
Selamat membaca!
Salam dalam Kasih Tuhan,
Team Redaksi BERITA UKI
Angelina Julian Randy Handy Yusup
P
H A L A M A N 3 J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2
Kami mengundang seluruh Warga UKI untuk menghadiri Misa
Kudus yang di pimpin oleh Bishop Vincent Hieu Nguyen
Dan perayaan 35 tahun UKI Pada tanggal:
8 Februari 2015 Jam 2:00 siang
Bertempat di Gereja St. Anselm
1 MacNaughton Rd Toronto
Tahun Gereja UKI
35 —
——
——
——
——
——
——
——
——
——
——
——
——
——
——
-
Most Reverend Vincent Hieu Nguyen Bishop Vincent Hieu Nguyen is Aux-
iliary Bishop of Toronto with re-
sponsibility for the Eastern Region
which includes 40 parishes and
missions in Scarborough and
Durham Region. Bishop Nguyen
was born in Saigon, Vietnam arriv-
ing in Canada in 1984. After com-
pleting his high school education in
Toronto, he achieved a Bachelor of
Applied Science (Electrical Engineering) from the Univer-
sity of Toronto in 1991. He earned his Masters of Divinity
from St. Augustine's Seminary of Toronto in 1998. He
was ordained to the priesthood on May 9, 1998. Bishop
Nguyen was awarded a licentiate in Canon Law from the
Pontifical University of St. Thomas Aquinas (Angelicum),
Rome in 2008. He was appointed Vice-Chancellor of Spir-
itual Affairs in August 2008. In September 2009, Bishop
Nguyen was appointed as Chancellor of Spiritual Affairs
and Moderator of the Curia. On November 6, 2009 Pope
Benedict XVI appointed him Auxiliary Bishop of Toron-
to. His episcopal ordination took place at St. Michael's
Cathedral in Toronto on January 13, 2010.
In addition to his regional responsibilities, Bishop Nguyen
is also the Vicar for Permanent Deacons.
[www.archtoronto.org]
alam pidatonya, Konsul Jenderal RI Julang Pujianto beserta staff KJRI
menyampaikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada umat
UKI Toronto, dan berharap agar kedamaian dan kesejahteraan
senantiasa dilimpahkan kepada kita semua.
Beliau juga menyampaikan perkembangan terakhir Indonesia di bawah
kepemimpinan Presiden RI terpilih, Bapak Joko Widodo, dan wakil presiden
Bapak Jusuf Kalla, bahwasanya pemerintah senantiasa tetap akan
memprioritaskan ikatan kesejahteraan sosial dan ekonomi dengan rakyat
Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah juga memberikan penekanan kepada
pentingnya sumber-sumber kelautan dan pembangunan maritim yang mungkin
sempat terabaikan pada masa-masa sebelumnya. Hal ini akan diberdayakan bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Dalam bidang hubungan luar negeri, Bapak Julang Pujianto juga
menyampaikan, bahwa perlindungan dan pelayanan bagi rakyat Indonesia di
luar negeri merupakan prioritas
utama dalam pelaksanaan
politik luar negeri. Dan KJRI
sebagai wakil pemerintah
Indonesia di Toronto, siap
memberikan pelayanan
kepada rakyat Indonesia di
Toronto demi terciptanya
persatuan dan kesatuan
Indonesia. Dengan menjaga
SAMBUTAN
KONJEN RI Julang Pujianto
Pada Perayaan Natal UKI Toronto, 25 Desember 2014
D
Bersambung ke halaman 9,
H A L A M A N 4
umat, 9 Januari 2015 Keluarga
besar Senior Bible Group
mengundang para anggotanya
untuk merayakan kedatangan Yesus
dan tahun baru bersama dalam
pertemuan West Meet East Senior
Bible Group bertempat di kediaman/
rumah Deacon Val Danukarjanto dan
Wies di Scarborough. Bagi Senior
Bible Group di Wilayah East
pertemuan ini memasuki tahun yang ke
23, sungguh sangat mengesankan akan
semangat para senior yang dengan
keterbatasannya tetap berupaya untuk
berkumpul dan memperkaya,
menyegarkan kebutuhan roh-ani
melalui firman Tuhan.
Tema yang disajikan oleh Rm.
Johanes Juliwan Maslim SCJ sangat
mengena bagi para sepuh UKI. Firman
Tuhan diambil dari Injil Lukas 2, 21-
38. Sengaja dan secara khusus Romo
Yul memilih bacaan ini untuk
pertemuan Senior membuka tahun baru
dan masih dalam suasana Natal yang
akan berakhir pada hari Minggu tanggal
11 Januari 2015 dengan perayaan
pembaptisan Tuhan.
Peristiwa yang terjadi dalam
Injil ini terjadi delapan hari setelah
Yesus dilahirkan, tanggal 1 Januari
yaitu hari Santa Perawan Maria Bunda
Allah, dimana Yesus diberi nama yang
berarti Selamat. Dalam Bahasa Jawa di
namakan Sugeng. Kemudian Kristus
berarti yang terurapi. Kristus bukan
sebuah nama tetapi merupakan gelar
yang berarti Mesias - Almasih. Gelar
yang diberikan kepada Yesus yaitu
Kristus, Yesus Kristus (Jesus Christ).
Yang menarik dalam kisah ini,
Yesus sebagai anak pertama laki-laki
Bersambung ke halaman 5,
Hidup Dalam Doa,
Hidup Dalam Rumah Tuhan
Hana seorang nabi
perempuan, anak
Fanuel dari suku
Asyer. Seorang
janda berumur 84
tahun, ia tidak
pernah
meninggalkan Bait
Allah dan siang
malam beribadah
dengan berpuasa
dan berdoa…
Lukas 2, 36-37
J
H A L A M A N 5 J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2
orang Yahudi harus dipersembahkan
kepada Allah. Yesus dibawa ke
kenisah untuk dipersembahkan.
Disana ada Simeon dan Hana yang
sudah uzur ketika Yesus di bawa
kesana. Simeon yang sudah tua
mengharapkan sebelum dia tutup
mata hendaknya bisa melihat Tuhan.
Begitu pula dengan Hana yang sudah
ber-umur 84 tahun juga merindukan
untuk bertemu dengan Yesus. Setelah
suaminya meninggal, Hana tinggal di
kenisah dan ia juga bertemu dengan
Yesus.
Ada tiga hal yang ingin
diangkat dari bacaan Injil ini.
1.Dua orang ini (Simeon dan Hana)
mempunyai kebiasaan baik untuk
selalu berada di bait Allah yaitu
tempat untuk berdoa. Walaupun usia
mereka telah lanjut, mereka
mempunyai suatu komitmen kalau
hidup doa adalah yang utama. Pesan
ini pula yang ingin disampaikan
kepada para Senior UKI dalam
mengawali tahun baru, Romo Yul
mengingatkan bahwa relasi dengan
Tuhan harus diperhatikan, hidup
dalam doa, hidup dalam rumah
Tuhan.
2. Karena Simeon dan Hana
mempunya relasi yang kuat, maka
kerinduan mereka untuk dapat
bertemu dengan Tuhan dikabulkan.
Romo Yul menegaskan kalau kita
harus dapat menerima Yesus, kalau
kita menerima Yesus maka yang
keluar adalah rasa syukur. Kita perlu
meluangkan waktu untuk dapat
melihat, menerima dan meng-alami
kehadiran Yesus yaitu melalui doa.
Tujuan dalam hidup kita adalah
bertemu dengan Tuhan, bertemu dan
bersatu dengan Dia. Hal-hal lain
dalam hidup kita adalah tambahan.
Kadang kita bukan ketemu Tuhannya
tetapi ketemu yang lainnya yaitu
berbagai permasalahan hidup yang
masih harus dihadapi, sehingga yang
membuat kita berarah pikiran bukan
memikirkan yang utama yaitu hidup
dalam Tuhan tetapi memikirkan hal-
hal yang sekunder. Pesan Romo Yul,
beliau menginginkan dari kita semua
dalam mengawali tahun baru ini kita
perlu menempatkan apa yang penting
dalam hidup yaitu menerima Yesus
dengan tangan terbuka. Banyak dari
kita mengkhawatirkan hal-hal yang
kurang penting dan yang tidak perlu
dikawatirkan pula. (Jeanne Dong,
“sopir” angkut para Senior dari UKI
West menyeletuk: …”contoh
konkritnya...Bible Study Senior West
tidak bisa bertemu di hari Rabu
karena tukang masaknya - Tante Giok
gak bisa masak di hari itu. Kemudian
Romo Yul menyeletuk balik...Tidak
apa kalau tidak bisa, kita yang datang
ke rumahnya…karena tujuan utama
kita bertemu dengan Tuhan ...bukan
soal makanan...”, celetukan yang
langsung disambut dengan gelak
tawa…!!!)
3. Kita menerima dan mengucap
syukur kepada Tuhan akan banyaknya
rahmat yang mengalir dalam
kehidupan kita. Hal ini dalam jaman
sekarang agak sedikit kurang, karena
manusa sering tidak merasa puas.
Selalu ingin yang lebih, kita harus
dapat mengatakan CUKUP dan
terima kasih Tuhan untuk semuanya
itu. Dengan demikian dalam hidup
baiklah kita membuat warna, buatlah
warna bersyukur. Awali tahun baru
ini dengan bersyukur atas kehidupan
kita, atas kebaikan dan kehadiran
Tuhan dalam hidup kita. Namun
jangan berhenti sampai pada rasa
syukur saja, selanjutnya kita harus
selalu membawa Yesus dalam diri
kita kemudian dipancarkan dan
dibawa kepada orang lain di sekitar
yang kita jumpai. Contohnya
mengucapkan Merry Christmas atau
Happy Holiday, dengan mengucapkan
Merry Christmas kita membawa
Kristus dalam hidup kita. Suatu tanda
kita berani membawa Yesus kepada
yang lain, tidak perlu malu karena
kita mengimaniNya.
MoYul menutup pertemuan
dengan refleksi hari ini yang bertema
membawa Yesus bagi diri dan bagi
dunia. Pesan yang ingin dititipkan
kepada para Senior dan tentunya
seluruh Warga UKI untuk perjalanan
di tahun 2015 adalah: (1) Bersyukur
karena menerima Kristus dalam hidup
kita. (2) Membawa Yesus, kita jaga
Yesus dalam diri kita dan kita bawa
Yesus untuk orang lain yang kita
cintai.
Ketika dua hal tersebut telah
menjadi milik kita, kita tidak perlu
takut dan bisa membuka diri untuk
menghadapi apapun yang akan terjadi
dalam hidup. Apapun tahun yang kita
masuki, ...tahun kambing...tahun
lainnya...semua adalah tahun berkat
bagi saya karena saya akan memulai
tahun ini dengan berkat Tuhan.
Kembali ke bacaan Injil,
merangkum semua ini bahwa mereka
semua dimampukan karena Roh Kudus.
Roh Kudus membuat Simeon dan Hana
mampu melihat kehadiran Yesus. Maka
dari itu MoYul berharap karena Roh
sudah diberikan kepada kita semua, kita
selalu diajar untuk mampu melihat
kehadiran Tuhan dalam setiap kehidupan
baru. Roh Kudus yang bekerja untuk
kita, Roh Kudus yang memampukan kita
untuk melihat hal-hal kecil yang kita
Bersambung ke halaman 11,
Sambungan dari halaman 4,
H A L A M A N 8 J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2
Bersambung ke halaman 9,
barat pegawai baru yang
bekerja di suatu perusahaan,
tiga bulan pertama adalah masa
percobaan. Bila performance-
nya bagus bisa dilanjutkan
menjadi permanent part time atau
permanent full time. Bagaimana kabar
kabari-nya dengan Romo Pamong UKI
kita yang sudah melampaui tiga bulan?
Tepatnya pada tanggal 3 Januari
2015, Romo Juliwan telah menetap
selama tiga bulan di negeri es dan salju
ini. Ketika ditanya oleh para Senior pada
acara pertemuan tahun baru, apa saja
yang diingat setelah meninggalkan
Indonesia? Romo ingat akan rumah,
kenalan, udara panas, satu hal yang tidak
terlalu diingat yaitu makanan karena
disini sama saja...makanan Indonesianya
tidak kalah seperti di tempat semula.
Tiba di Pearson International
Airport pada tanggal 3 Oktober 2014
disambut dengan udara dingin. Romo
mengatakan udara dingin menunjukkan
sesuatu yang kontras karena datang dari
negeri yang berudara panas. Hari
kedatangan Romo yaitu hari Jumat
dimana Jumat pertama, hari yang
dikuduskan untuk Hati Kudus Yesus.
Kemudian di bawa ke High Park, tempat
tinggal resmi komunitas SCJ. Peringatan
pertama yang diterima supaya jangan
kemana-mana, diam di rumah dulu. Tapi
kontras juga...jangan kemana-mana
namun diberi metro pass supaya bisa
kemana-mana, dan apa yang terjadi
seminggu kemudian, datanglah Tante
Liduina Undyantra dan Tante Lian untuk
menunjukkan jalan supaya bisa sampai ke
sini (rumah Val dan Wies) dengan naik
bus dan subway , lalu disuruh pulang
sendiri dan minggu depan diminta datang
sendiri untuk memimpin bible study
Senior East. Komentar Romo sangat
lucu...yang langsung di sambut gelak dan
tawa…! Kesan pertama Romo Juliwan
apa-apa mesti sendiri dan memang
pengalaman pertama beliau di tempat ini
serba harus mandiri, di rumah harus
masak, urus rumah, kemudian tinggal
bersama Fr. George yang sudah berusia
lanjut - 94 tahun, dan Fr. Peter untuk
saling memperhatikan Fr. George.
Pertama belajar mandiri, untungnya
selama ini beliau tinggal di rumah
pendidikan yang mana banyak pekerjaan
dikerjakan sendiri, bersama para Frater
berkebun dan mengolah hasil kebun
untuk makanan sehari-hari, soal rumah
juga dikerjakan sendiri, untungnya di sini
kata Romo “Rinso” menyuci
sendiri...tinggal dicemplungkan dan
diangkat alias ada mesin cuci!! Yang
berbeda ternyata orang di sini tidak suka
menyetrika baju, saya selalu menyetrika,
sehingga suka ditanya kenapa harus
seterika??!!....
Romo Juliwan senang akan
adanya tradisi yang baik di komunitas
SCJ yaitu setiap hari Senin mulai jam 4
sore semua komunitas dari St. Thomas
More dan High Park berkumpul bersama,
ada waktu sharing, waktu doa dan makan
bersama, makanan dimasak sendiri, enak
tidak enak pokoknya dimakan. Mulai hari
Selasa dan seterusnya, tergantung jadwal
kegiatan saya khususkan untuk pelayanan
UKI. Selama tiga bulan ini, hampir semua
kelompok sudah dikunjungi, yang jelas
semua subway sudah saya duduki...jalur
satu, dua, jalur tambahan sudah dilalui.
Juga naik bus,
kereta...untuk
kunjungan ke KKI
Montreal.
Kesan
pertama akan
kelompok-kelompok
yang tersebar di
GTA, Romo Juliwan
cukup surprise
karena di mana-mana
ada kelompok bible
study ...jadi orang
Katolik Indonesia di
Toronto ini begitu
hebat dengan kitab
suci karena ada bible
studi dimana-
mana…
(ha..ha..ha..disambut
gelak tawa kita
semua…). Tapi setelah saya
test...ternyata enggak juga yah…!!!
(tambah riuhlah tawa kita semua…).
Namun cara pembentukan kelompok ini
oleh para pendahulunya adalah baik
tujuannya. Menurut Romo kalau di
Indonesia istilahnya adalah lingkungan,
disini tidak ada lingkungan tapi
keberadaan kelompok baik adanya untuk
tetap melestarikan cara di Indonesia.
Yang “antik” bagi Romo Juliwan, pada
setiap kunjungan ke kelompok beliau
selalu menemukan “wajah-wajah baru”
yang tidak pernah “saya lihat di gereja”.
Romo Juliwan mengatakan ..“saya harus
lihat wajahnya kalau ada misa UKI”,
karena saya datang kesini, diutus secara
resmi untuk mendampingi warga UKI.
Jadi secara pribadi saya wajib membawa
dan mendatangkan mereka ke gereja
THE FIRST
90 DAYS
I
H A L A M A N 9 J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2
UKI. Sehingga bila suatu hari
memerlukan bantuan, jangan sampai
minta tolong tapi saya tidak mengenal
orangnya. Jangan kalau ada masalah
berteriak-teriak dan kalau tidak ada
masalah tenang-tenang saja.
Pernyataan yang cukup tegas! Saya
pikir ini perlu, ada hal-hal yang perlu
kita tetap tanamkan sebagai orang
Katolik di negara yang maju. Bagi kita
ada sesuatu yang kita pegang, iman
dan hidup bersama dalam keluarga.
Ketika bertemu dalam kelompok-
kelompok, mereka hadir dalam
kebersamaan dan UKI. Pada
prinsipnya semua orang Katolik
Indonesia yang tinggal disini adalah
warga UKI, bukan masalah terdaftar
atau tidak terdaftar. Sehingga saya
perlu tahu dan mengetahui setiap orang
Katolik Indonesia di sini dan saya bisa
masuk ketika ada permasalahan-
permasalahan baik yang bersifat
pribadi, keluarga dan hal-hal lain yang
mulai terbuka tabirnya…, jadi ke
depannya saya akan membuat
perencanaan, bersama dengan adanya
pergantian pengurus…”
Ketika ditanya kerasan atau
tidak kerasan tinggal disini? Romo
mengatakan bagi beliau dimanapun ia
berada, disitulah ia hidup, dimanapun ia
diutus maka ia harus menetap karena
ini bukan pilihannya. “Ketika saya jadi
seorang imam dan diutus, saya
memberikan diri kepada Tuhan, ketika
dikatakan saya harus kesana maka saya
menerimanya dan sudah memutuskan
itulah tempat saya. Jadi bukan masalah
kerasan atau tidaknya, tapi saat ini
disinilah tempat saya hidup dan saya
harus belajar untuk hidup dan tinggal
dimana saya berada. Dan kami diajari
untuk mempunyai perut ‘missionaris’
yaitu harus bisa makan apa saja.
YOUR TIME
TO LEAD
? UMAT KATOLIK INDONESIA
TORONTO Koordinator UKI
2015-2018 Pamong UKI
Rm J. Juliwan M,SCJ
AH: Apa harapan dan kriteria Romo untuk seseorang dapat menjadi Koordinator? JJM: Sesuai dengan namanya adalah 'Koordinator', maka diperlukan kesediaan seorang yag siap untuk mengkoordinir UKI yang merupakan satu keluarga. Koordinator tentu saja tidak berjalan sendiri karena selalu dalam koordinasi dengan Romo Pamong, yang memang ada untuk menjadi pendamping UKI dan Koordinator. Dalam hal inilah diperlukan sebuah kerelaan untuk melayani dengan semangat pelayanan yang murah hati, karena Tuhan sendiri yang dilayani. Kerelaan ini disertai pula dengan keterbukaan hati untuk mendengarkan dan berbagi. Dalam kebersamaan dan kerjasama, semuanya bisa dilakukan dengan
baik dan untuk kebaikan bersama.
AH: Bagaimana Romo menyemangati setiap orang dalam ambil bagian
sebagai Koordinator?
JJM: Setiap orang menyadari karunia yang Tuhan berikan kepadanya dan itulah yang memampukannya untuk bisa berbagi kepada yang lain. Setiap orang bisa dan mampu, tentu saja disertai dengan kemauan untuk memberi diri. Menjadi Koordinator adalah sebuah kesempatan baik untuk semakin berkembang sebagai pribadi kristiani dalam pelayanan di UKI. Banyak di antara kita sudah maju dan berkembang dalam karier, juga dalam kepemimpinan. Maka saatnya untuk mengembangkan diri pula dalam kepemimpinan dalam UKI, yang sungguh memerlukan pribadi yang bersedia rela membagikan dirinya kepada Tuhan dan sesama. Kita sudah menerima banyak dari Tuhan, sekaranglah saatnya kita berbagi.
Kalau bukan kita yang akan merawat UKI ini, siapa lagi!
[Angelina Hanapie, Rm Johanes Juliwan Maslim SCJ]
persatuan, kesatuan, kebersamaan &
kekeluargaan di antara kita semua,
diyakini merupakan bentuk kontribusi
yang sangat luar biasa bagi terciptanya
persatuan dan kesatuan Indonesia,
terutama melalui momentum Natal ini.
KJRI secara khusus juga
menyampaikan ucapan terima kasih
kepada UKI atas bantuan kerjasama
umat-umat UKI, baik secara
kelembagaan maupun pribadi, dalam
mendukung visi misi KJRI Toronto.
Semoga kerjasama yang telah terjalin
dengan baik ini, dapat semakin terjalin
erat di masa-masa yang akan datang.
Bapak Julang menutup pidatonya
dengan ucapan selamat Natal dan
harapan kesejahteraan dan
perlindungan dari Tuhan bagi kita
semua.□ [Christianita Kuswoyo]
Sambungan dari halaman 3, Sambutan Konjen... Sambungan dari halaman 8, The First ...
Bersambung ke halaman 11,
J A N U A R I 2 0 1 5 / N O . 2 7 2 H A L A M A N 1 0
perjalanan tahun ini. Semua yang akan
kita lakukan ke depan telah kita mulai
saat ini. Oleh sebab itulah diperlukan
sebuah kesadaran dan jangan sampai
semuanya dilakukan karena kebiasaan
dan biasa-biasa saja.
Dalam iman
Langkah kita dan perjalanan kita
dalam tahun 2015 ini dengan penuh
kesadaran kita lakukan sebagai seorang
Katolik. Hal ini perlu menjadi kesadaran
terus menerus dan jangan sampai
dilupakan. Inilah kekuatan iman kita yang
telah menjadikan kita sebagai pribadi
istimewa di hadapan Tuhan. Sekali kita
telah memilih Yesus Kristus sebagai
pusat dan puncak iman kita, maka
selamanya kita telah menjadi milik
Kristus. Tidak ada yang dapat
memisahkan kita dari kesatuan dengan
Kristus ini. Oleh sebab itulah kita perlu
menjaganya dengan sebaik mungkin.
Tuhan akan selalu menjaga diri kita
dalam Tangan KasihNya, Ia selalu
menyertai kita sampai pada kesatuan
kekal dengan DiriNya.
Dalam kesadaran iman akan Yesus
Kristus itulah sekarang ini kita sedang
melangkah maju untuk mengisi tahun
2015 ini. Oleh sebab itu, selalu harus
diingat dengan baik, bahwa ‘dalam iman’
inilah kita sedang berjalan. Jangan pernah
menyia-nyiakan Rahmat Tuhan yang
telah kita terima sebagai anak Allah yang
dicintaiNya. Kesatuan dengan Tuhan
inilah yang harus selalu dijaga dalam
perjalanan kita, khususnya di tahun 2015
ini. Dengan menyadari hal ini, maka ada
kekuatan yang memberanikan kita untuk
berjalan di tengah kabut dan terkadang
ketidak pastian. Satu yang pasti, yakni
Tuhan selalu ada bersama kita apapun
situasi kita. Jika Tuhan begitu setia
mendampingi kita, maka kita pun perlu
selalu setia kepadaNya. Untuk kitalah
Tuhan Yesus telah hadir sampai hari ini
dalam Roh KudusNya, maka mari
ulurkan tangan kita dan peganglah
TanganNya yang terbuka dan terulur
untuk kita. Inilah saatnya kita
mendengarkan SuaraNya dan janganlah
menutup telinga kita untuk
mendengarkanNya!
Maka ‘dalam iman’ berarti selalu dalam
kesatuan dengan Tuhan yang mencintai
kita. Maka baiklah kita ingat bahwa
segala sesuatu kita lakukan dalam
kesatuan dengan Tuhan. Inilah kunci dari
seluruh keselamatan yang sedang kita
perjuangkan dalam perjalanan hidup kita
di dunia ini. Jika kita terpisah dari Tuhan,
maka berarti kita melepaskan Rahmat
keselamatan yang telah dianugerahkan
kepada kita itu.
Tentu saja dalam perjalanan iman kita ini,
sebagai seorang Katolik, akan ada
berbagai tantangan yang harus kita
hadapi. Itulah perlunya untuk selalu
mengikat erat diri kita dalam iman kepada
Tuhan Yesus Kristus. Dalam iman tidak
ada yang tidak mungkin untuk dihadapi,
karena kita tidak sendirian. Dalam realita,
kita melihat bahwa cukup banyak orang
yang sudah menjauh dari iman akan
Tuhan Yesus Kristus walaupun mereka
sudah dipersatukan dengan Yesus
Kristus. Ketika seseorang menjauh, maka
ia sudah memasukkan dirinya ke dalam
tantangan tersendiri. Maka marilah kita
terus mempererat kesatuan kita dengan
Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber
iman kita. Ingatlah bahwa kita semua
adalah milik Tuhan, maka janganlah
menjauh dariNya.
Iman yang tangguh..
Tangguh dan kokoh seperti yang
digambarkan dalam Injil, karena iman
kita berpijak di atas batu karang yang
kokoh. Sebenarnya dasar pijakan kita
sudah kuat dan tangguh, namun harus
terus dijaga dan dikembangkan. Iman
akan Tuhan Yesus Kristus ini tidak sekali
jadi, namun dibutuhkan terus menerus
sebuah pembaharuan dan penyegaran.
Maka kita harus selalu menjadi pribadi
yang aktual dan baru sebagaimana Tuhan
Yesus selalu hadir setiap hari di dalam
diri kita secara baru.
Perjalanan tahun 2015 ini diwarnai
dengan perjuangan untuk mempertangguh
iman kita berhadapan dengan realita
dunia kita yang juga semakin menantang.
Ada berbagai refleksi yang telah kita
buat, baik secara pribadi maupun
bersama. Tantangan iman, itulah yang
utama. Ketika dunia dan negara tidak lagi
menampilkan sisi iman, kitalah yang
harus menghadirkannya. Ini sebagai misi
dan perutusan kita di dunia ini. Tentu saja
kita harus selalu mulai dari dalam diri
kita, memperteguh iman yang sudah kita
miliki. Mulailah dari hal-hal yang
sederhana di dalam kehidupan harian kita.
Iman akan semakin teguh jika hidup doa
harian kita sungguh menjadi makanan
harian kita. Doa perlu pula disertai
dengan kasih dalam sikap harian di dalam
keluarga, sehingga sungguh disadari
bahwa Tuhan hadir di dalam rumah kita,
keluarga kita. Jangan pernah mengatakan
‘sulit’ dan ‘tidak mungkin’! itu hanyalah
kata untuk menghambat perjalanan iman
kita.
Fokus kita: keluarga dan hidup bakti...
Secara khusus perjalanan iman kita di
Tahun 2015 ini berfokus pada ‘Keluarga’
dan ‘Hidup Bakti’. Paus Fransiskus telah
membuka Sinode yang secara khusus
mengangkat kehidupan keluarga Katolik
yang akan berlangsung selama tahun
2015 ini. Dengan mengangkat kehidupan
Keluarga Katolik, sungguh disadari
pentingnya kehidupan keluarga yang
sekarang ini mengalami berbagai
tantangan. Gereja sangat memperhatikan
hal ini, maka Gereja sungguh memikirkan
dan mengolahnya. Kita sendiri
mengalami banyaknya permasalahan
dalam hidup berkeluarga, terutama di
jaman ini. Semuanya itu terkait dengan
kedalaman iman kita. Maka baiklah
dengan rendah hati kita membuka mata
dan hati kita dan melihat dengan jernih
keluarga kita. Jangan pernah merusak
yang pernah dimulai dan dibangun dalam
hidup berkeluarga. Semua permasalahan
bisa dihadapi dengan keterbukaan hati
dan bukan secara rasional dan emosional
semata. Memilih hidup berkeluarga
berarti siap menghadapi berbagai
Sambungan dari halaman 1,
Bersambung ke halaman 11,
alami setiap hari. Kita harus dapat
berhenti sebentar, disini Tuhan mau
berbicara apa untuk saya...terutama
kepada para Senior yang sudah
memasuki masa pension. Walaupun
sudah pension, banyak kesempatan
untuk menjadi seperti Simeon dan
Hana yang dapat dilakukan di
rumah. Rumah kita adalah juga
rumah doa, luangkan waktu anda
untuk membaca kitab suci dan
berdoa. Karena masih banyak hal-
hal penting dalam kehidupan ini,
dan jangan dikawatirkan. Pusatkan
perhatian untuk melakukan hal-hal
penting untuk dapat
melihat,merasakan dan mengalami
kehadiran Tuhan. Supaya pada
waktunya - cepat atau lambat kita
semua kan kembali ke rumah Tuhan
dan ketika kita beristirahat kita bisa
pakai tulisan RIP (Rest In Peace)
yang berarti semoga beristirahat
dalam damai. Maka kita persiapkan
hidup kita, menerima kehadiran
Tuhan yang hanya membuat hidup
kita tenang dan damai. Bila ini kita
miliki maka tidak lagi memikirkan,
memusingkan kapan waktunya,
tetapi semua sudah menjadi
milikNya.
Selamat Tahun Baru 2015
kepada para Senior UKI yang
mampu menjalani tahun ini sebagai
tahun syukur, tahun berterimakasih,
tahun semakin dekat dengan Tuhan
dan bersatu dengan DIA.□
[Rangkuman ceramah awal tahun Rm. Johanes
Juliwan Maslim SCJ, oleh Angelina Hanapie]
tantangan yang ada. Dalam hal ini tidak perlu takut, karena
Tuhan selalu akan menyertai, itulah yang terjadi dalam
perayaan Pernikahan yang diteguhkan dengan Sakramen
Pernikahan. Maka teruslah berjuang untuk semakin bersatu
dengan Tuhan dan sebagai keluarga. Kita berdoa khusus
bagi semua keluarga kita, terutama yang sedang mengalami
permasalahan.
Selain perhatian untuk Keluarga-keluarga Katolik, Tahun
2015 ini juga dikhususkan bagi semua yang memilih hidup
sebagai imam dan biarawan-biarawati dan hidup selibat
bagi Tuhan. Gereja ingin mengingatkan kita semua bahwa
ada bentuk hidup di dalam Gereja Katolik yang sampai hari
terus dihidupi oleh sebagian orang, yakni sebagai imam,
biarawan-biarawati dan hidup selibat. Mereka semua secara
khusus memilih hidup hanya bagi Tuhan dan melepaskan
kehidupan berkeluarga dalam bentuk perkawinan. Ini
sebuah pilihan bebas dan tidak ringan, maka dibutuhkan
sungguh kekuatan iman dan relasi yang erat dengan Tuhan
yang memanggil. Dengan tawaran dunia yang semakin
menarik ini, maka dasar panggilan ini pun harus semakin
tangguh. Begitu pula berhadapan dengan semakin
menurunnya umat yang mau menjawab panggilan Tuhan,
maka diperlukan keterbukaan hati dan kerelaan diri untuk
memberi diri bagi Tuhan dan Gereja. Kita juga ingin berdoa
dan ikut ambil bagian dalam menghidupkan kembali
Panggilan untuk Hidup Bakti ini, yakni hidup yang
dipersembahkan bagi Tuhan. Marilah kita juga membuka
hati bagi panggilan Tuhan ini, yang mungkin pula bergaung
di dalam keluarga kita.
Marilah kita melangkah bersama dalam iman yang
tangguh akan Tuhan Yesus Kristus di Tahun 2015 ini,
dengan perhatian khusus bagi keluarga kita dan mendoakan
para imam, biarawan-biawati, semua yang hidup selibat bagi
Tuhan dan bagi keterbukaan hati banyak orang katolik bagi
Panggilan Tuhan. Semoga Tahun 2015 ini menjadai Tahun
Berkat bagi kita semua. Mari kita siapkan pula Perayaan
Ulang Tahun UKI kita tercinta yang ke 35 nanti dengan
terlibat aktif di dalam seluruh gerak UKI yang kita cintai ini.
Tuhan Memberkati.□
Apapun yang disediakan
makanlah, kata Yesus
pergilah dan yang
disediakan dimakan.
Sewaktu di Papua, saya
makan apa saja kecuali
ulat mentah...saya tidak
bisa menelannya. Di
Madagaskar, apapun
yang disediakan saya
makan, saya orangnya
cukup mudah untuk
beradaptasi. Catatan dari
Redaksi...kalau disini
kebalikannya MO …...
hati-hati...jangan semua
dimakan supaya tidak
berlomba adu cepat
dengan kiloan berat
badan!!..
Menutup
sharingnya yang dipenuhi
suasana gelak tawa…,
Romo Juliwan berterima
kasih atas semua
dukungan, perhatian,
kebaikan yang telah
diterima dari pribadi,
kelompok yang
memberikan kebahagiaan
dan membuat kerasan
yang sangat membantu
beliau beradaptasi. Akhir
kata Romo mengatakan
“Kita akan melangkah
bersama dalam
perjalanan dari tahun ke
tahun sebelum saya di
Tarik pulang”.□ [Angie Hanapie]
Sambungan dari halaman 10, Melangkah dalam …. Sambungan dari halaman 5, Sambungan dari halaman 9
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA
TELEPHONE # 905-695-1745