jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“setiap...

28
i TUGAS AKHIR AUDIT KESELAMATAN JALAN (Studi Kasus Jalan Yogyakarta-Karangnongko km 27-33, Kulon Progo, Yogyakarta) Disusun oleh: NURSAL AMRI 20070110084 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011

Upload: vuanh

Post on 07-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

TUGAS AKHIR

AUDIT KESELAMATAN JALAN

(Studi Kasus Jalan Yogyakarta-Karangnongko km 27-33, Kulon Progo, Yogyakarta)

Disusun oleh:

NURSAL AMRI

20070110084

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2011

Page 2: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

ii 

HALAMAN PENGESAHAN

AUDIT KESELAMATAN JALAN

(Studi Kasus Jalan Yogyakarta-Karangnongko km 27- 33, Kulon Progo Yogyakarta)

Tugas Akhir Ini Telah Dipertahankan dan Disyahkan Didepan

Dewan Penguji Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pada Hari/tanggal : / Agustus 2011

Tim Dewan Penguji

I. Ir. Wahyu Widodo, M.T.

Ketua Tim Penguji Tanggal:

II. Ir. Sigit Haryanto, M.T

Anggota Tim Penguji Tanggal:

III. Ir. Anita Widianti,M.T

Penguji Merangkap Sekretaris Tanggal:

Page 3: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

iii 

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

(QS Alam Nasyrah :6-8)

Kegagalan merupakan awal dari kebesaran jangan pernah merasa putus asa untuk mencapai suatu impian/ cita-cita

“orang yang takut melangkah karena takut salah dia orang yang gagal

Berani success berarti berani gagal

“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, Setiap hidup adalah perjuangan. Setiap penggal masa adalah kesempatan untuk

berbenah diri”

Page 4: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

iv 

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir Saya persembahkan untuk :

Orang Tua Tercinta :

“mengerahkan semua tenaga dan pikiran sehingga anaknya dapat menjadi seorang

yang seperti sekarang ini. Tiada cukup yang telah dan akan anakmu lakukan untuk

membalas Kasih Sayang yang telah Ayah dan Bunda berikan dengan Setulus Hati,

kecuali hanya Allah Subhanahu Wata’ala yang dapat membalas kebaikannya. Ar-

Rahman dan Ar-RahimNya akan selalu menyayangi dan melindungi Ayah dan

Bunda sebagaimana yang telah Ayah dan Bunda lakukan sejak kami anak-anakmu

masih berada diKandungan (Rahim) hingga saat ini..…”

Udo/Uni/Ulong

Terima kasih banyak atas bantuan dan motivasi yang selalu of to date

My Best Friends Forever :

Hardianto (Terima Kasih atas nasehat, dan diskusinya), gara ganteng alias

itob, Mito, Gifar (Terima Kasih atas dukungan dan motivasi semuah). Kiki, Rintang,

Tori, Zulfan dan Zakia Rizki (Terima Kasih atas dukungannya dan bantuannya),

kawan-kawan Rokata (Terima Kasih atas Diskusi dan Candanya yang selalu Segar

dan Up to Date dan refresingnya, akang dan kanda Erwin (Terima Kasih atas

nasehat dan dukungannya).

Jesen, Suriamir, Miza, Suryadi, Iin, Lina, Ima,Ghalih, Noaf, Zee, Gigih,

Niko, Safta, Windi, Komar, Aidil, Adi Naon, Adit, Odis, Neno, Anton, Rahamat dan

teman semuanya yang tak bisa terhitung (Terima Kasih atas dukungannya,

bercandanya selama ini dan semuanya) maaf ya jikalau saudaramu ini ada salah

kata atau kata-kata yang berlebihan.

Page 5: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

Semua Personil Kos Yoga putra) :

Bang dul, Imam, Nanang, Sepi, Anggi, Harto, Hanung, Doni, Hafis, Defri, Alex,

Tian, Ian, Yasin, Kampret, Indra, Bira, Ruly, Jezdi, Ipung, Geri.

“Skripsi ini juga saya persembahkan kepada Bunda dan Bidadariku tercinta yang

selalu memdampingi ketika suka maupun duka.

Page 6: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

vi 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Karena hanya atas

rahmat dan hidayah serta pertolongan-Nya semata saya bisa menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarganya dan para

sahabatnya serta pengikutnya yang setia.

Tugas akhir dengan judul “Audit Keselamatan Jalan, Studi Kasus Jalan

Yogyakarta-Karangnongko km 27-33 ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Teknik, pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini dimulai dari persiapan judul,

pencarian lokasi, pencarian referensi sampai dengan pembuatan analisis yang

memerlukan banyak bimbingan, kerja sama, pengarahan, koreksi dan saran dari

berbagai pihak. Sehingga pada akhirnya penelitian dan Tugas Akhir inidapat

terselesaikan dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak M. Heri Zulfiar, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2. Bapak Ir. Wahyu Widodo, M.T. Sebagai Dosen Pembimbing I Tugas Akhir .

3. Bapak Ir. Sigit Haryanto, M.T. Sebagai Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.

4. Seluruh Dosen dan Karyawan teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta atas semua dukungan dan bantuannya selama ini.

5. Kedua Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan,

motivasi, nasehat, doa, dan curahan kasih sayang sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

6. Kepolisian Resor Kulon Progo dan Dirjen Pekerjaan Umum (P2JJ) atas

kerjasama dan bantuannya dalam penelitian tugas Akhir.

Page 7: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

vii 

7. Teman-temanku Hardianto R mayuna, Kiki aditia, Rintang restu, Tori, Zulfan,

Zakia rizki dan kost Yoga putra dan kos rokata online yang telah memberikan

semua bantuan yang penulis perlukan.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak sekali

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk

memperbaiki dan menyempurnakan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi bidang Sipil. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima

kasih.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarokatuh

Yogyakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 8: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

viii 

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i 

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii 

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iii 

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv 

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi 

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii 

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x 

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii 

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii 

INTISARI ......................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

E. Batasan Masalah ............................................................................ 6

F. Keaslian Penelitian ......................................................................... 7

 

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 

A. Keselamatan jalan .......................................................................... 11

B. Audit keselamatan jalan ................................................................. 14

 

BAB III. LANDASAN TEORI 

A. Kecelakaan Lalu Lintas .................................................................. 19

B. Tipe dan karakteristik kecelakaan lalu lintas ................................. 22

C. Faktor Penyebab Kecelakan Lalu Lintas........................................ 23

D. Daerah rawan kecelakaan lalu lintas .............................................. 26

E. Parameter Perencanaan Geometrik jalan ....................................... 30

F. Strategi peningkatan keselamatan. ................................................ 49

Page 9: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

ix 

BAB IV. METODE PENELITIAN 

A. Bagan Alir Penelitian .................................................................... 51

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 52

C. Waktu Penelitian ........................................................................... 53

D. Jenis Data ...................................................................................... 53

E. Alat Penelitian ................................................................................ 54

F. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 55

G. Cara Analisis Data.......................................................................... 56

 

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

A. Karateristik Kecelakaan ................................................................ 61 

B. Analisis Geometrik Jalan ............................................................... 73 

C. Audit Keselamatan Jalan ................................................................ 84 

 

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 

A. Simpulan ........................................................................................ 112 

B. Saran ............................................................................................... 115 

 

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 117 

LAMPIRAN ..................................................................................................... 119 

 

 

Page 10: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 3.1 Dimensi Kendaraan Rencana ........................................................... 32

Tabel 3.2 Batasan Kecepatan Rencana ............................................................ 33

Tabel 3.3 Jarak Pandang Henti Minimum........................................................ 36

Tabel 3.4 Jarak Pandang Menyiap Rencana .................................................... 39

Tabel 3.5 Lebar Badan Jalan ............................................................................ 42

Tabel 3.6 Lebar Bahu Jalan .............................................................................. 43

Tabel 3.7 Klasifikasi Kelas Jalan Berdasarkan Beban Gandar Maksimum .... 46

Tabel 3.8 Klasifikasi Jalan .............................................................................. 48

Tabel 5.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan dan Jumlah Korban ........................ 61

Tabel 5.2 Jumlah Kecelakaan Per-Segmen ...................................................... 62

Tabel 5.3 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Kejadian ....................................... 65

Tabel 5.4 Jenis Kelamin Korban Kecelakaan Yang Meninggal Dunia ........... 67

Tabel 5.5 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Faktor Penyebab ......................... 69

Tabel 5.6 Jumlah Kejadian Berdasarkan Tipe Kecelakaan .............................. 70

Tabel 5.7 Jumlah Usia Yang Terlibat Kecelakaan .......................................... 72

Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Geometrik Jalan Pada Tikungann jl chudori ..... 75

Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Geometrik Jalan Tikungann jl ahmad dahlan ... 75

Tabel 5.10 Perhitungan Jarak Pandang Henti Berdasarkan Spot Speed ........... 77

Tabel 5.11Jarak Pandang Menyiap Berdasarkan Spot Speed ........................... 80

Tabel 5.12 Periksa Kondisi Umum Jalan ......................................................... 84

Tabel 5.13 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 86

Tabel 5.14 Daftar Periksa Alinyemen Jalan ..................................................... 86

Tabel 5.15 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 88

Tabel 5.16 Daftar Periksa Lajur Tambahan Atau Lajur Putar Arah ................ 89

Tabel 5.17 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 90

Tabel 5.18 Daftar Periksa Lalu Lintas Tak Bermotor ...................................... 90

Tabel 5.19 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 92

Tabel 5.20 Daftar Periksa Pemberhentian Bus Atau Kendaraan ..................... 92

Tabel 5.21 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 93

Page 11: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

xi 

Tabel 5.22 Daftar Periksa Kondisi Penerangan ............................................... 93

Tabel 5.23 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 94

Tabel 5.24 Daftar Periksa Rambu Dan Marka Jalan ........................................ 95

Tabel 5.25 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya Dan Tidak ........................ 97

Tabel 5.26 Daftar Periksa Bangunan Pelengkap Jalan..................................... 97

Tabel 5.27 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya Dan Tidak ........................ 98

Tabel 5.28 Daftar Periksa Kondisi Permukaan Jalan ....................................... 99

Tabel 5.29 Perbandingan Antara Indikasi Kata Ya dan Tidak ......................... 99

Tabel 5.30 Jumlah Persentase Perbandingan Antara Kata Ya dan Tidak ........ 100

Tabel 5.31 Indikator-Indikator Penyebab Kecelakaan ..................................... 102

 

 

Page 12: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

xii 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian ................................................................... 51

Gambar 4.2 Denah Lokasi................................................................................ 52

Gambar 5.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan ....................................................... 61

Gambar 5.2 Jumlah Korban Kecelakaan Berdasarkan Tingkat keparahan ...... 62

Gambar 5.3 Jumlah Kecelakaan Per-Segmen .................................................. 64

Gambar 5.4 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Kejadian ................................... 66

Gambar 5.5 Jenis Kelamin Korban KecelakaanYang Meninggal Dunia ......... 67

Gambar 5.6 Faktor Yang Terlibat Kecelakaan ................................................ 67

Gambar 5.7 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Proses Kejadian ...................... 71 

Gambar 5.8 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Jenis Tabrakan ........................ 71

Gambar 5.9 Jumlah Korban Kecelakaan Berdasarkan Usia ........................... 72

Gambar 5.10 Kondisi Umum Badan Jalan Yogyakarta-

Karangnongko km 27 ................................................................. 103

Gambar 5.11 Saluran Drainasi Yang Tidak Terawat ....................................... 104

Gambar 5.12 Kondisi Penyeberangan (Zebra Cross) ...................................... 106

Gambar 5.13 Kondisi Pemakai Sepeda Dan Tak Bermotor ............................ 106

Gambar 5.14 Kondisi Genangan Air Pada Bahu Jalan .................................... 107

Gambar 5.15 Kondisi Permukaan Jalan Yang Rusak .................................... 108

Gambar 5.16 Kondisi Bahu Jalan ................................................................... 109

Gambar 5.17 Kondisi Trotoar Jalan ................................................................ 110

Gambar 5.18 Letak Posisi Tiang Listrik ......................................................... 111 

 

Page 13: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

xiii 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Spot Speed

Lampiran 2 Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah N0 :

376/KTP/M/2004.Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan

Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.

Lampiran 3 Leger Jalan/Data Perencanaan Jalan

Page 14: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

xiv 

INTISARI Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata yang meningkat pesat di Kota Yogyakarta, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sektor tranportasi, terutama pada prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Jalan Yogyakarta-Karangnongko merupakan jalan arteri dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan Kabupaten Kulon Progo di Provinsi D.I.Yogyakarta dengan Kabupaten Purworejo di Provinsi Jawa Tengah. Antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 Kepolisian Resor Kulon Progo mencatat ada 108 kejadian kecelakaan. Kecelakaan tersebut banyak terjadi di ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko kilometer 27-33. Karena seringnya terjadi kecelakaan pada ruas jalan tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap penyebab kecelakaan lalu lintas. Audit Keselamatan Jalan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi situasi yang beresiko tinggi atau potensi terjadinya kecelakaan.Penelitian ini menggunakan daftar periksa dan difokuskan pada jawaban ‘tidak’ serta diidentifikasikan pada sarana dan prasarana penunjang lainnya yang belum memenuhi standar dan persyaratan secara teknis. Data primer dapat dari pengamatan langsung di lapangan dengan mengukur kecepatan sesaat (spot speed) dan memantau fasilitas lalu lintas di sepanjang ruas jalan, sedangkan data sekunder berupa data kecelakaan dari tahun 2007-2010 diperoleh dari kepolisian Resor Kulon Progo dan data perencanaan/Leger jalan dari Dirjen Pekerjan Umum (Perencanaan,Pengawasan Jalan dan jembatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2007 sampai dengan 2010 di jalan Yogyakarta-Karang nongko Km 27-33 terjadi kecelakaan sebanyak 108 kejadian dengan korban kecelakaan meninggal dunia sebanyak 30 orang, mengalami luka berat sebanyak 67 orang, dan luka ringan sebanyak 114 orang. Jumlah kejadian kecelakaan yang paling banyak terjadi pada kilometer 31 dan pada segmen (31+000)-(31+200) sebanyak 9 kejadian, meninggal dunia 5 korban, luka berat 6 korban, dan luka ringan 2 korban. Waktu kecelakaan paling banyak terjadi pada waktu pagi hari (41 kejadian). Jumlah jenis kelamin korban kecelakaan yang meninggal dunia terbanyak adalah laki-laki yaitu 24 orang. Faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah manusia (77 kejadian atau 71.30%) dan tipe kecelakaan terbanyak berdasarkan proses kejadinya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 22 perkara dan berdasarkan jenis tabrakannya adalah head on sebanyak 24 perkara. Jumlah korban terbanyak berusia (22-30 tahun)sebanyak 58 korban kecelakaan). Dari hasil penerapan daftar periksa di lapangan ditemukan beberapa indikasi permasalahan yaitu masih ada bahu jalan yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan ataupun untuk berjualan bensin serta untuk penempatan pamflet. Tidak adanya lajur khusus untuk sepeda atau kendaraan lain seperti becak. Trotoar hanya ada dikilometer 27-28 karena termasuk salah satu pusat Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. Untuk kilometer selanjutnya tidak ada trotoar sehingga pejalan kaki menggunakan bahu jalan sebagi sarana jalan kaki, lebar bahu jalan yang tidak seimbang antar bahu jalan sebelah kanan dan kiri, drainase kurang perhatian dan perawatan sehingga menimbulkan genangan air yang terjadi pada musim hujan. Untuk penempatan tiang listrik dan tiang telepon sudah cukup tepat, tetapi untuk tanaman pohon yang berada di bahu jalan masih perlu adanya pengecekan yang rutin agar tidak mengganggu jarak pandang pengguna jalan.

Page 15: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan yang menyeluruh di Yogyakarta, sebagai

salah satu dampak dari pembangunan ekonomi Nasional, sangat memberi

pengaruh pada peningkatan perkembangan masyarakat, baik kegiatan

ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Dengan kondisi alam dan budaya

Yogyakarta yang khas, menempatkan sektor pariwisata berkembang lebih

pesat dari sektor lain, bahkan sudah menjadi sumber andalan pendapatan asli

daerah, sangat berperan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintah ibu kota provinsi, juga

merupakan pusat administrasi, bisnis, perdagangan, pendidikan, pariwisata

dan budaya. Sebagai pusat kegiatan provinsi, kota Yogyakarta membutuhkan

sarana dan prasarana tranportasi yang memenuhi syarat aman, nyaman, lancar,

teratur tumbuh secara ekonomis.

Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata yang meningkat

pesat di Kota Yogyakarta, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

perkembangan sektor tranportasi, terutama pada prasarana lalu lintas dan

angkutan jalan. Semakin banyak orang melakukan perjalanan, berakibat

langsung pada peningkatan mobilitas kendaraan dijalan raya, namun

sayangnya pembangunan jalan relatif tidak dapat mengimbangi dan ini

merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi untuk menjaga agar sistem

jalan tetap dapat terpengaruh. Disamping kemacetan lalu-lintas yang sering

Page 16: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

2

   

terjadi pada ruas jalan perkotaan, juga terdapat persoalan kecelakaan lalu-

lintas jalan raya yang akhir ini terlihat menonjol dan cendrung menunjukkan

peningkatan setiap tahun. Data kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor

Kulon Progo Yogyakarta memperlihatkan bahwa kejadian kecelakaan banyak

terjadi pada ruas jalan arteri.

Kecelakaan lalu lintas dijalan raya merupakan suatu kejadian yang

tidak diharapkan atau tidak dapat terduga oleh setiap orang baik lokasi atau

waktu kejadiannya. Biasanya kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor dan

analisis terhadap karakteristik suatu kejadian kecelakaan dalam suatu periode

waktu tertentu, akan dapat mengidentifikasi elemen-elemen keamanan jalan

yang memiliki kontribusi penyebab kecelakaan, seperti pemakai jalan,

kendaraan, serta kondisi jalan dan lingkungan. Telah banyak peneliti

melakukan suatu penelitian terhadap faktor faktor penyebab terjadinya

kecelakaan, dan banyak hasil dari penelitian tersebut menjelaskan manusia

sebagi faktor dominan penyebab kecelakan lalu lintas, walaupun sebenarnya

banyak pula bukti yang menunjukkan bahwa kondisi jalan dan lingkungan

sangat mendukung terjadinya suatu pristiwa kecelakan.

Melakukan Road Safety Audit (RSA) atau Audit Keselamatan Jalan

(AKJ) pada jalan yang sudah ada merupakan cara produktif untuk

mengidentifikasi situasi yang beresiko tinggi, sehingga situasi tersebut dapat

dihilangkan atau ditangani lebih cepat untuk mengurangi kemungkinan

terjadinya kecelakan atau mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan.

Page 17: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

3

   

B. Rumusan Masalah

Kecelakaan yang banyak membawa korban jiwa yang terjadi dijalan,

harus ditindak lanjuti dengan melakukan secara optimal dengan melakukan

penelitian secara mendalam oleh instansi yang bertanggung jawab dibidang

lalu lintas dan Penyelenggara jalan. Sesuai UU No 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Namun pada kenyataannya mekanisme

tersebut jarang dilaksanakan, demikian pula pada proyek-proyek penanganan

kontruksi jalan yang menjadi kewenangan penyelenggara jalan dan para ahli

dibidang jalan, belum sepenuhnya memperhatikan aspek keselamatan jalan

kebanyakan para ahli dibidang jalan disibukkan oleh masalah pemenuhan

oleh sistem jaringan jalan dan penanganan kontruksi jalan. Sehingga

pertimbangan keselamatan belum begitu dapat tempat yang memadai.

Ada beberapa jalan yang sudah ada di Indonesia menjadi subyek

Road Safety Audit (RSA), karena tidak dapat dihindari bahwa sebagian besar

diantara akan berisi bentuk-bentuk akan meningkatkan resiko terjadinya

kecelakan lalu lintas bila benar-benar terjadi. Data kecelakaan lalu-lintas

Resor Kulon Progo selama periode 4 tahun terakhir ini terus meningkat, selain

ruas jalan arteri, jalan kolektor, juga jalan kolektor yang memiliki tingkat

kejadian yang sangat menonjol. Salah satu jalan yang memiliki fungsi dan

peran yang sangat strategis jalan Yogyakarta-Karangnongko. Pada ruas jalan

ini nampak bahwa tingkat kecelakaan sangat tinggi, sedangkan penelitian

secara mendalam khususnya terhadap elemen-elemen geometrik jalan yang

selama ini belum pernah dilakukan pada kilometer 27-33 ini.

Page 18: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

4

   

Banyak hasil penelitian mengatakan status jalan Yogyakarta-

Karangnongko bahwa turunnya kinerja keselamatan jalan banyak dilatar

belakangi oleh tidak terkontrolnya dengan baik pembangunan daerah sisi

jalan, program penanganan jalan serta lingkungan dan adanya ketidak

mantapan sistem operasi lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya

penyimpangan pada jalan yang ada terutama pada elemen-elemen jalan

sehubungan dengan keselamatan lalu lintas. Untuk itu perlu dilakukan usaha

peningkatan keselamatan jalan dengan pemeriksaaan terhadap elemen-elemen

jalan dan melakukan Audit Keselamat Jalan atau Road Safety Audit (RS A).

Dari sudut pandang keselamatan jalan, desain geometri merupakan

faktor penting dalam Road Safety Audit (RSA). Kurangnya kapasitas jalan

bisa mangakibatkan kemacetan lalu lintas, sehingga dapat meningkatkan rasa

frustasi pengemudi, ketidak sabaran dan mengakibatkan tingkat kecelakaan

yang lebih tinggi. Persoalan yang diakibatkan dari kombinasi berbagai elemen

geometris yang tidak tepat dapat juga menyebabkan terjadinya kecelakaan

lalu lintas. Elemen tersebut diantaranya adalah Alinyemen Horizontal,

Alinyemen Vertikal, Kombinasi Elinyemen Horizontal dan Vertikal,

Superelevasi, Penampang Melintang, maupun jarak pandang inilah persoalan

yang harus diperiksa kembali. Dalam hal ini yang akan di identifikasi adalah

resiko bahaya yang ditimbulkan terhadap keselamatan jalan.

Page 19: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

5

   

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka tujuan

penelitian Audit Keselamatan Jalan ini dilakukan untuk :

1. Menentukan karakteristik kecelakaan terbanyak pada ruas jalan

Yogyakarta-Karang nongko pada km 27-33 berupa : jumlah kecelakaan

berdasarkan faktor penyebab kecelakaan didaerah rawan, jumlah korban,

jenis kelamin korban kecelakaan, usia jumlah korban kecelakaan dan

mengklasifikasikan jumlah korban kecelakaan berdasarkan tipe

kecelakaan.

2. Melakukan Audit atau menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan pada

ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko km 27-33.

3. Mengidentifikasi tingkat terjadinya kecelakaan dan yang menyebabkan

padat terjadi Kecelakaan. Pada ruas-jalan Yogyakarta-Karangnongko km

27-33.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian secara umum yang dapat diperoleh dengan

melakukan penelitian ini :

1. Meningkatkan kesadaran diantara para perencana atau pihak-pihak yang

terkait dengan perencanaan dan penanganan jalan akan pentingnya

perencangan yang berorientasi pada prinsip-prinsip keselamatan jalan.

Page 20: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

6

   

2. Sebagai bahan masukan dan penyusunan pedoman audit dan pemeriksaan

jalan yang berorientasi keselamatan jalan dengan memanfaatkan secara

oftimal data kecelakaan pada jalan yang telah ada.

3. Sebagai wacana dan Aplikasi ilmu pengetahuan, terutama tinjauan

terhadap standar perencanaan jalan yang berorientasi pada keselamatan

jalan.

Sedangkan manfaat khusus yang dapat diperoleh dengan dilaksanakan

Audit Keselamatan Jalan ini adalah :

1. Memberikan suatu usulan rancangan jalan yang aman kepada pihak

penyelenggara jalan, dalam upaya mengurangi biaya perbaikan jalan

secara seluruh.

2. Sebagai input bagi pengambil kebijakan didalam mengambil keputusan

terhadap rencana Tata Bangunan dan Lingkungan khususnya pada ruas

jalan Yogyakarta-Karang nongko.

E. Batasan Masalah

Untuk membatasi lingkup permasalahan sehingga permasalahan tidak

melenceng dari tujuan penelitian, maka diberikan batasan batasan masalah

sebagai berikut :

1. Analisis dalam menentukan lokasi rawan kecelakaan dilakukan

berdasarkan data studi kecelakaan di jalan Yogyakarta-Karang nongko

km 27-33 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 21: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

7

   

2. Audit Keselamatan jalan memerlukan cheklist sebagai item pemeriksaan

audit. Dalam penelitian ini cheklist yang digunakan adalah bersumber

dari Dirjen Pekerjaan Umum (Perencanaan, Pengawasan Jalan dan

Jembatan Yogyakarta).

3. Audit Keselamatan Jalan dilakukan pada jalan yang sudah beroperasi.

4. Pendeteksian persoalan keselamatan jalan secara mendetail hanya pada

lokasi kritis atau lokasi rawan kecelakaan.

5. Analisis terhadap Alinyemen vertikal dan horizontal hanya dilakukan

secara subyektif berupa pengamatan penulis.

F. Keaslian Penelitian

Tugas Akhir dengan judul ” Audit Keselamatan Jalan “ Studi kasus

pada ruas jalan Yogyakarta-Karang nongko km 27-33. Belum pernah

dilakukan penelitian sebelumnya. Di jurusan teknik sipil, fakultas teknik,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil

penelitian Lucyiana (2006) menunjukkan bahwa bahwa daerah rawan

kecelakaan pada jalan tentara Yogyakarta adalah pada km 5 dengan jumlah

kecelakaan sebanyak 42 kejadian yang terjadi antara tahun 2002-2005. Pada

daerah rawan kecelakaan tersebut terdapat beberapa hal yang belum sesuai

dengan harapan pengguna jalan seperti lampu penerangan jalan yang belum

ada disebagian ruas jalan dan belum lengkapnya rambu lalu lintas ( Rambu

larangan berhenti, menyiap, serta pengurangan kecepatan.

Page 22: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

8

   

Widyastuti (2006) dalam Hastuti (2007), menunjukkan bahwa lokasi

rawan kecelakaan pada jalan Yogyakarta-Parangtritis adalah pada km 21.

Penyebab terjadinya kecelakan adalah geometri jalan yang lurus sehingga

banyak pengendara yang melaju kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak

hati-hati serta belum lengkapnya sistem perambuan.

Fauziah (2007) melakukan penelitian di Jalan Magelang Km 5-5,5.

Faktor terbanyak penyebab kecelakaan adalah manusia sebesar 91,63%.

Faktor jalan dan lingkungan sebesar 8,33%. Tipe kecelakaan terbanyak adalah

kecelakaan pejalan kaki (KPK) dan berdasarkan jenis tabrakan adalah

backing. Pada daerah rawan kecelakaan jalan tersebut dapat beberapa hal yang

belum sesuai dengan harapan pengguna jalan seperti lampu penerangan jalan

yang tidak memadai, bahu jalan dan trotoar yang digunakan untuk parkir

kendaraan atau untuk jualan, serta lebar lajur, lajur, bahu jalan dan saluran

drainase yang blum sesuai dengan persyaratan.

Nurhotib (2010) dalam Sariat. (2010) melakukan penelitian di Jalan

Wates Km 1-2,9 pada tahun 2004-2008 jumlah korban kecelakaan luka

ringan sebanyak 25 orang, faktor penyebabnya adalah kendaraan sebanyak

10 perkara, sepeda motor sebanyak 21, dan tipe kecelakaan berdasarkan

proses kejadian adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 9 perkara,

head on sebanyak 10 perkara. Pada daerah rawan kecelakaan tersebut

ditemukan beberapa indikasi permasalahan seperti masih banyaknya bahu

jalan yang digunkan untuk parkir kendaraan atau untuk jualan bensin,

Page 23: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

9

   

pamflet-pamflet, warung yang mengganggu jarak pandang, bahu jalan

tergenang air dan saluran drainase yang rusak

Hastuti ( 2007) melakukan penelitian di jalan Yogyakarta-Prambanan

km 10-11. Antara tahun 2001-2005 jumlah korban kecelakaan luka ringan

sebanyak 27 orang, faktor penyebab kecelakaan adalah manusia sebanyak 25

orang dan sepeda motor sebanyak 26 orang. Tipe kecelakaan berdasarkan

proses kejadiannya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 8 perkara

dan backing sebanyak 10 perkara. Pada daerah rawan kecelakaan jalan

tersebut ditemukan beberapa indikasi permasalahan yaitu kurangnya rambu-

rambu peringatan pada persimpangan, masih banyak bahu jalan dan trotoar

yang digunakan untuk parkir kendaraan atau untuk jualan, lebar jalur, lajur,

bahu jalan, dan saluran drainase yang belum sesuai dengan persyaratan.

Sariat (2010) melakukan penelitian di jalan Magelang-Yogyakarta.

Pada tahun 2005-2009 jumlah kecelakaan sebanyak 23 kejadian dan korban

kecelakaan meninggal dunia 4 orang, luka berat 10 orang, luka ringan 27

0rang, faktor penyebab kecelakaan yaitu faktor manusia sebanyak 11

kejadian, kendaraan 8 kejadian, jalan dan lingkungan 4 kejadiana. Tipe paling

banyak terjadinya adalah kecelakaan pejalan kaki (KPK) sebanyak 10

perkara dan jenis tabrakan yang terjadi adalah HO (head on) yaitu sebanyak

11 perkara. Jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah jenis kendaraan

berat 5 perkara, kendaraan ringan 8 perkara, sepeda motor 20 perkara dan

kendaraan tak bermotor 8 perkara. Berdasarkan jenis kelamin yang terlibat

kecelakaan yaitu perempuan 10 orang, dan laki-laki 32 orang. Pada daerah

Page 24: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

10

   

rawan kecelakaan jalan tersebut ditemukan beberapa indikasi permasalahan

yaitu kurangnya rambu-rambu peringatan pada persimpangan, masih banyak

bahu jalan yang digunkan untuk parkir kendaraan atau untuk berjualan, serta

lebar jalur, lajur, bahu jalan dan saluran drainase yang belum sesuai dengan

persyaratan.

Page 25: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

  

11 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Keselamatan jalan

Secara umum keselamatan infrastruktur jalan dapat diartikan sebagai

upaya dalam menanggulangi kecelakaan yang terjadi di jalan raya (Road

Crash), yang tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi kendaraan maupun

pengemudi, namun disebabkan pula oleh banyak faktor, antara lain: kondisi

alam (cuaca), desain ruas jalan (alinyemen vertikal dan horizontal, jarak

pandang pengemudi, kondisi kerusakan perkerasan, kelengkapan rambu atau

petunjuk jalan, pengaruh budaya dan pendidikan masyarakat sekitar jalan dan

bahkan peraturan/kebijakan lokal yang berlaku dapat secara tidak langsung

memicu terjadinya kecelakaan dijalan raya, misalnya penetapan lokasi sekolah

dasar di pinggir jalan arteri.

Warpani (2002) mengatakan bahwa berbagai upaya pengendalian lalu-

lintas melalui rekayasa dan upaya lain, selain bertujuan melancarkan arus

lalu lintas yang terutama adalah menjamin keselamatan berlalu lintas.

Konsep sampai dengan selamat adalah upaya menghindarkan terjadinya

kecelakaan lalu lintas

Menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat (2006, dalam

Hardianto 2011) ada beberapa permasalahan dalam transportasi, baik itu

secara umum, teknik, sosial, maupun, institusional.

Page 26: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

12

   

1. Umum

Semakin rendah kesadaran tertib lalu lintas, hal ini dapat dilihat

dimana pemakai jalan menyeberang sesukanya dan masih banyak kasus

lain yang dapat dijumpai di jalan dan kurangnya sosialisasi mengenai

keselamatan jalan dan belum terkontrolnya sistem pengawasan serta

pengendalian transportasi di jalan dan terminal.

2. Sosial

Masalah yang tidak kalah penting adalah masyarakat itu sendiri,

rendahnya kesadaran dan kepedulian serta pengetahuan masyarakat

terhadap keselamatan merupakan faktor terbesar dalam mendukung

terjadinya kecelakaan.

3. Institusional

Jika dilihat dari sudut hukum, lemahnya peraturan perundangan-

undangan yang berakibatkan kurang tegasnya dalam penegak hukum,

seperti persidangan pelanggaran rambu-rambu yang dapat diwakilkan

dengan cara menitipkan sejumlah uang kepada aparat. Masih sedikitnya

dukungan lembaga pemerintah dan swasta yang berhubungan dengan

masalah keselamatan jalan serta pendanaan yang masih jauh dengan yang

diharapkan dan kurangnya mendapatkan perioritas.

Beberapa permasalahan yang terjadi dibidang prasarana tranportasi

dan lalu lintas jalan yang dihadapi dalam peningkatan keselamatan jalan

antara lain (Dirjen Perhubungan Darat dalam Sariat 2010) :

Page 27: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

13

   

1. Kondisi jalan dan Jembatan banyak yang rusak

Pada saat ini kondisi jalan yang rusak di Indonesia cukup banyak

bahkan di Jakarta sebagai ibu kota negara masih kurang mampu

mengatasi kerusakan jalan, khususnya kerusakan jalan selama musim

hujan dan banjir. Kondisi di luar jawa lebih parah seperti Kalimantan,

Sumatra, maupun pulau lainnya. Dengan anggaran yang sangat

terbatas maka sistem pelaksanaan pembangunan dan perbaikan jalan di

Indonesia perlu dilakukan skala prioritas Anggaran yang digunakan

untuk pembangunan jalan dan rehabilitas jalan yang rusak.

2. Banyaknya daerah rawan kecelakaan

Banyaknya daerah, ruas jalan maupun titik rawan kecelakaan yang

belum tertangani secara terintergrasi lintas sektoral, hal ini dapat

dilihat banyaknya rambu yang dipasang oleh masing- masing instansi

yang berwenang dalam pemasangan rambu seperti Dinas Perhubungan,

Kepolisian dan Jasa Raharja. Karena banyaknya daerah rawan

kecelakan maka harus segera diantisipasi oleh pihak yang berwenang

antara lain kimpraswil dalam hal teknis jalan. Perhubungan dalam hal

rekayasa dan manajemen lalu lintas serta kepolisian dalam

pengaturan lalu lintas.

3. Keberadaan rambu dan marka jalan kurang dipatuhi

Pada umumya kecelakaan lalu lintas terjadi di awali dengan

pelanggaran lalu lintas, terutama pelanggaran rambu-rambu dan marka

jalan. Hal ini tersebut dapat terjadi karena rekayasa dan manajemen

Page 28: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …thesis.umy.ac.id/datapublik/t20612.pdf“Setiap potong waktu adalah momentum, setiap perjalanan adalah pelajaran, ... memerlukan

14

   

lalu lintas yang kurang baik, seperti perletakan rambu-rambu yang

terhalang oleh pohon dan ukuran rambu yang terlalu kecil, pada

persimpangan dapat dikarenakan waktu siklus traffic light yang pendek

serta pelanggaran batas kecepatan rencana pada suatu ruas jalan.

4. Perlintasan sebidang masih membahayakan jalan pemakai jalan

Sebagian besar perlintasan antara jalur kareta api dengan jaringan

jalan di Indonesia. Khususnya di pulau jawa masih banyak yang

menggunakan sistem perlintasan sebidang dan beberapa belum

dipasang pintu perlintasan, sudah banyak sekali menelan korban yang

terjadi dengan demikian sangat membahayakan bagi pemakai jalan

untuk kedepannya.

B. Audit keselamatan jalan

a. Pengertian Umum

Audit Keselamatan Jalan adalah suatu bentuk pengujian formal

suatu ruas jalan yang ada dan yang akan datang atau proyek lalu lintas,

berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan penggunaan jalan yang

dilakukan secara independen, oleh penguji yang dipercaya dalam

melihat potensi kecelakaan dan penampilan keselamatan suatu ruas jalan

(Austroads dalam panduan teknis AKJ, 2005)

Audit Keselamatan Jalan merupakan salah satu cara untuk

mencegah kecelakaan bagi jalan yang sudah beroperasi atau jalan yang

baru dibuka. Audit Keselamatan Jalan pada jalan baru perlu dilakukan