jurusan perbankan syariahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/kahfi... ·...

104
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Komparatif PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensinal) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S,E,Sy) Oleh: KAHFI ADITYA RAMADHAN NIM. 1110046100097 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT/EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: trinhngoc

Post on 15-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

(Studi Komparatif PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensinal)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(S,E,Sy)

Oleh:

KAHFI ADITYA RAMADHAN

NIM. 1110046100097

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT/EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

ii

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

(Studi Komparatif PT.Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensional)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Kahfi Aditya Ramadhan

NIM : 1110046100097

Pembimbing

Ahmad Chairul Hadi,S.Ag,M.A

NIP: 197205312007101002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT/EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARIAH & HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Komparatif PT. Bank Syariah Mandiri dan

Bank Asing Konvensional)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada Selasa, tanggal 30 Juni 2015. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah

(S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Juli 2015

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Dr. Asep Saepudin Jahar, MA

NIP. 196912161996031001

Panitia Ujian:

Ketua : AM. Hasan Ali, M.A. (.......................................)

NIP. 197512012005011005

Sekretaris : H. Abdurrauf Lc, M.A (.......................................)

NIP. 197312152005011002

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi,S.Ag,M.A (.......................................)

NIP. 197205312007101002

Penguji I : Dr.H.Supriyadi Ahmad, M.A. (.......................................)

NIP. 195811281994031001

Penguji II : Sofyan Rizal, S.E.,M.Si (.......................................)

NIP. 197604302011011002

Page 4: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Kahfi Aditya Ramadhan

NIM : 1110046100097

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Maret 1993

Prodi/Konsentrasi : Muamalat/Perbankan Syariah

Alamat : Jl. Gelatik Atas No.50 Rt/Rw 010/009, Tangerang

Selatan

Nomor HP : 085693203372

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaraatan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 17 Juni 2015

Yang menyatakan.

Kahfi Aditya Ramadhan

Page 5: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

v

ABSTRAK

Kahfi Aditya Ramadhan NIM 111004610097. IMPLEMENTASI

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Komparatif PT. Bank

Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensional). Strata satu (S1), Pada

konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1436 H/2015 M. xiv, 75 halaman, 6 lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui model dan kategori PT. Bank Syariah

Mandiri dan Bank Asing Konvensional dalam melaksanakan CSR serta tahapan-

tahapannya dalam implementasi kegiatan, dan menganalisis tentang kegiatan CSR

dengan SWOT. Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang terdapat

diantara kedua Bank tersebut dan diharapkan bisa melakukan inovasi-inovasi

dalam melaksanakankegiatan CSR. Jenis peneliian ini adalah kualitatif yang

sumber datanya adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung

dengan melakukan wawancara terhadap Bank terkait yaitu, Bank Syariah Mandiri

dan Bank Asing Konvensional. Sedangkan data sekunder didapat melalui website

milik Bank, website serta jurnal yang membahas tentang CSR, dokumen-

dokumen terkait.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara Bank

Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional dalam melaksanakan kegiatan

CSR. Dari berbagai fasilitas, program dan strategi Bank Syariah Mandiri sedikit

lebih unggul dari Bank Asing Konvensional tapi Bank Asing konvensional juga

diapresiasi atas kegiatan CSR yang dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomi

indonesia. Selain itu diantara kedua Bank terdapat beberapa kelebihan dan

kelemahan serta terdapat beberapa peluang dan ancaman yang masing-masing

bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiataan CSR. Kelebihan yang

terdapat pada PT. Bank Syariah Mandiri ialah Sumber dana yang mendukung

Mempunyai cabang yang tersebar di wilayah Indonesia, Bekerjasama dengan

mitra yang berpengalaman dan Pilihan program yang beragam. Kelemahan yang

terdapat pada PT. Bank Syariah Mandiri ialah Sumberdaya manusia didalam

kegiatan CSR yang terbatas dan Sulit melibatkan komunitas dalam pelaksanaan

kegiatan CSR. Kelebihan yang terdapat pada Bank Asing Konvensional ialah

Sumber daya manusia yang mencukupi, Hubungan erat antar karyawan dan

Administrasi yang terorganisir. Serta kelemahan yang terdapat pada Bank Asing

Konvensional ialah Belum banyak diketahui masyarkat luas, Sumber dana yang

terbatas, Program yang terbatas dan Belum ada alat ukur menilai keberhasilan

CSR.

Kata Kunci : Implementasi, Corporate Social Reponsibility (CSR), Bank

Syariah Mandiri, Bank Asing Konvensional

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi,S.Ag,M.A

Daftar Pustaka : Tahun 1990 s.d 2013

Page 6: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

vi

KATA PENGANTAR

Alhamduliilah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah

memberikan nikmat, karunia, dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Banyak pihak yang telah

membantu penulis dalam penyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun

tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak

Abdurrauf Lc, MA, selaku sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi

Islam).

3. Bapak Ahmad Chairul Hadi,S.Ag,M.A, dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa meluangkan waktu mencurahkan segala perhatian untuk

memberikan arahan dan masukan yang berharga bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang dengan ikhlas dan baik memberikan ilmunya kepada penulis selama

masa kuliah. Serta Staff karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

dan Perpustakaan Utama.

Page 7: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

vii

5. Kepada kedua orang tua, Ayahanda Supriyatna Hadisaputra dan Ibunda

Suryati terimkasih telah mendidik, mengajarkan dan membimbing sejak kecil

serta dukungan moril maupun materil. Dan Adik tercinta Karin yang selalu

memberikan semangat dikala penulis sedang jenuh.

6. Kepada Bagian Brand Development Officer (Corporate Secretary Group),

Bapak Doni Indra, yang telah memfasilitasi saya dalam mengadakan

wawancara di Bank Syariah Mandiri. Dan Ibu Dyah Pramesti Shinta Dewi

selaku Head of Corporate Relation Unit Bank Konvensional Asing yang

bersedia untuk di wawancara.

7. Sahabat-sahabat OC Dian, Ayu, Atul, Cipa, Zaid, Toto, Rizal, Mahbub, Ardi,

Badzar yang telah memberikan desakan dan semangat agar cepat lulus.

8. Teman–teman Pramuka SAA Darwis, Bani, Sarah, Iyoh, Asep, Wahyu, Rizal,

Omar. yang telah memberikan pengalaman selama berada di Alam.

9. Sahabat-sahabat DPR (Dibawah Pohon Rindang) Bijay, Uthe, Azis, Rojak,

willy, Dio, Temi, Hakim, Sinyo, Bams, Bebsy, Daus, Zada, Faqih, Rahman

yang tiada hari tanpa tertawa, bercanda dan membully.

10. Para anggota Fandom S2i Bang Bie, Abay, Sandy, Alphy, Eka dkk yang selalu

meramaikan forum selama ini, dan Anggota Kangen Fc, Fredy, Adri, Hizkia,

Teddy, Ramadhan, Pitoy, Gusto, Rizky, Cacu, Fen, Dicky, Daru, Fendy,

Danu, Randi, Rere, Ryan, Dika, Dana, Robi, Wira yang selalu meluangkan

waktunya setiap sabtu untuk futsal dan minggu untuk karaoke.

Page 8: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

viii

11. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2010 B yang berjuang bersama

selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan teman-teman

KKN Kompak yang telah berjuang bersama selama KKN di Desa Cigudeg.

Tangerang Selatan, 17 Juni 2015

Kahfi Aditya Ramadhan

Page 9: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8

E. Review Studi Terdahulu. ............................................................. 9

F. Tehnik Penulisan Skripsi. ............................................................ 11

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CSR

A. Konsep Dasar Corporate Social Responsibility (CSR) ............... 13

1. Definisi ................................................................................. 13

2. Sejarah .................................................................................. 16

B. Model dan Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility ............................................................................... 20

1. Pengertian Model ................................................................. 20

Page 10: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

x

2. Pengertian Kategori .............................................................. 20

3. Model Implementasi ............................................................. 21

4. Kategori Perusahaan Menurut Implementasi ....................... 22

C. Tahapan Implementasi Corporate Social Responsibility ............ 23

1. Perencanaan .......................................................................... 23

2. Implementasi ........................................................................ 30

3. Evaluasi ................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .................................................................. 33

B. Jenis Penelitian ............................................................................ 33

C. Sumber Data Penelitian ............................................................... 34

1. Data Primer ........................................................................... 34

2. Data Sekunder ...................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35

1. Studi pustaka (library research) ........................................... 35

2. Studi lapangan ...................................................................... 35

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 36

F. Subjek Objek Penelitian .............................................................. 37

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Profile Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensional .... 38

1. Profile Bank Syariah Mandiri ............................................... 38

a. Visi dan Misi ................................................................. 40

b. Program CSR (Corporate Social Responsibility) .......... 40

2. Gambaran Umum Bank Asing Konvensional ...................... 42

a. Visi dan Misi ............................................. 42

b. Program CSR (Corporate Social Responsibility) .......... 43

Page 11: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

xi

B. Model dan Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility .............................................................................. 45

1. Model Implementasi Corporate Social Responsibility ........ 45

2. Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility ........................................................................ 46

C. Tahapan Implementasi Corporate Social Responsibility ............ 47

1. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Corporate Social

Reponsibility Bank Syariah Mandiri ..................................... 47

2. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Corporate Social

Reponsibility Bank Asing Konvensional .............................. 53

3. Perbedaan Implementasi antara Bank Syariah Mandiri dengan

Bank Asing Konvensional .................................................... 57

D. Analisis SWOT Terhadap Implementasi program Corporate Social

Responsibility (CSR) ................................................................... 60

1. Analisis SWOT Implementasi program Corporate Social

Responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri ........................ 61

2. Analisis SWOT Implementasi program Corporate Social

Responsibility (CSR) Bank Asing Konvensional ................. 64

3. Matrix SWOT Implementasi implementasi Corporate Social

responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional ........................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 72

B. Saran ............................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74

LAMPIRAN- LAMPIRAN ............................................................................... 77

Page 12: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ....................................................................................................... 77

Lampiran 2 ....................................................................................................... 78

Lampiran 3 ....................................................................................................... 79

Lampiran 4 ....................................................................................................... 82

Lampiran 5 ....................................................................................................... 84

Lampiran 6 ....................................................................................................... 88

Page 13: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Penyaluran Dana CSR Bank Syariah Mandiri .................... 52

Tabel 4.2 Tabel Penyaluran Dana CSR Bank Asing Konvensional ............. 57

Tabel 4.3 Tabel Perbedaan Kegiatan Corporate Social Responsibility ........ 58

Page 14: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tripel bottom line ..................................................................... 56

Gambar 2.2 Gradasi Perencanaan CSR ........................................................ 24

Page 15: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesejahteraan hidup merupakan suatu tujuan yang selalu ingin dicapai

oleh setiap individu tersebut. Mereka tidak akan sejahtera jika keadaan mereka

berstatus miskin. Oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan, karena

merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan. Berdasarkan Perpres Nomor 7

Tahun 2005 tentang RPJMN, kemiskinan terjadi ketika seseorang atau

sekelompok orang, baik laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak

dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang

bermartabat.1

Jika kita kaitkan dengan masalah kemiskinan yang sudah ada sejak

jaman dahulu dan diperparah dengan krisis ekonomi yang terjadi dinegara

berkembang seperti Indonesia beberapa tahun terakhir. Hingga saat ini pun

kemiskinan tersebut masih membayang-bayangi perekonomian Indonesia.

Masalah ini terus berlanjut dan berkembang sehingga menjadi fokus utama

pemerintah. Kemiskinan terjadi karena ada penyebabnya meskipun pada

dasarnya kemiskinan terjadi karena terjadinya kelangkaan alat kebutuhan

dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Kemiskinan sudah menjadi masalah yang bisa dibilang sudah mendarah

daging di Indonesia. Banyak program yang telah dibuat oleh pemerintah untuk

1 Anonim, “Pemberdayaan” artikel diakses pada 20 Juli 2014 dari https://acriski.word

press.com /category/pemberdayaan/

Page 16: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

2

mengentaskan masalah tersebut, tetapi hasilnya masih jauh dari memuaskan

atau bisa dibilang jauh dari sasaran, karena program tersebut tidak terorganisir

dengan baik sehingga menyebabkan ketidakmerataan.

Data yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik) Pada bulan

September 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan sebesar Rp.312.328 ) di

Indonesia mencapai 2,77 miliar orang (10,96 persen).2

Hal ini menimbulkan ketidakpuasaan dan kritik bahwa globalisasi

hanya menguntungkan para kaum pemegang modal saja. Kekuasaan dan

penguasan terhadap sumber daya alam serta kekayaan lainnya berada ditangan

perusahaan besar. Sehingga, negara tersebut dapat kehilangan kedaulatan atas

sumber daya alam yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh warga negara

untuk mencapai kemakmuran.

Menurut David C. Korten dalam bukunya yang berjudul When

Corporations Rule the World “Dunia bisnis, selama setengah abad terakhir,

telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi

yang dominan di masyarakat maupun harus mengambil tanggung jawab untuk

kepentingan bersama. Setiap keputusan yang dibuat, Setiap tindakan yang

diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut3”

Untuk itu perlu adanya hubungan baik antara lingkungan sosial dengan

lingkungan alam disekitar aktivitas perusahaan, memunculkan sebuah konsep

2 Badan Pusat Statistik, “Profil Kemiskinan Di Indonesia” artikel diakses pada 20 Juli

2014 dari http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan14.pdf.

3 David C.Korten, When Corporate Rule the World, dalam Teguh Sri Pambudi, CSR:

Sebuah Keharusan dalam Investasi Sosial, Pusat Penyuluhan Sosial (PUSENSOS) Departemen

Sosial RI, (Jakarta: La Tofi Enterprise, 2005), h.15.

Page 17: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

3

yang dinamakan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social

Responsibility (CSR). CSR meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap

karyawannya, pemerintah, lingkungan dan masyarakat sekitar, khususnya

dalam mensejahterakan komunitas dikawasan usaha. Tentu saja, dalam

melaksanakan CSR perusahaan juga harus berkerjasama dengan pihak lain

seperti pemerintah, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan

masyarakat luas.

Pada awalnya Tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat

bermula di Amerika Serikat, yaitu pada zaman permulaan perkembangan

perusahaan besar di akhir abad ke-19. Saat itu perusahaan besar

menyalahgunakan kuasa mereka dalam hal diskriminasi harga, menahan buruh

dan perilaku lainya yang menyalahi moral kemanusiaan. hal ini menyebabkan

protes masyarakat dan sebagai akibatnya pemerintah melakukan perubahan

peraturan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Fase ke dua evolusi

tanggung jawab sosial perusahaan tercetus pada tahun 1930 an, yang diikuti

gelombang resesi dunia secara besar-besaran yang mengakibatkan

pengangguran dan banyak perusahaan yang bangkrut. Pada masa ini dunia

berhadapan dengan kekurangan modal untuk input produksinya. Buruh

terpaksa berhenti bekerja, pengangguran sangat meluas dan merugikan

pekerjannya. Saat itu timbul ketidakpuasan terhadap sikap perusahaan yang

tidak bertanggung jawab terhadap pekerjanya.4

Hal inilah yang menjadi awal mula CSR. Di Indonesia, istilah CSR

semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan

4 Sadono Sukirno, Wan Sabri Husin, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Prenada Media,

2004), h.352.

Page 18: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

4

sebenarnya telah lama melakukan Corporate Social Activity (CSA) atau

“aktivitas sosial perusahaan”. Walaupun tidak menamainya sebagai CSR,

secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk

“peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan

lingkungan.

Menurut Natufe dengan mengutip definisi dari WBCSD (World

Business Council for Sustatainable Development) menyebut tanggung jawab

sosial korporat (CSR) sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk

berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi

sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta

komunitas lokal dan masyarakat secarah keseluruhan. Pilar dasar dari definisi

yang dikutip natufe tersebut mencakup (a) mendorong kesejahteraan ekonomi,

(b) perbaikan lingkungan hidup, dan (c) Tanggung jawab sosial.5

Yang melatar belakangi mengapa perusahaan perlu mempertimbangkan

tanggung jawab sosial terdiri dari berbagai macam alasan dalam

pelaksanaannya, misalnya karena ada isu isu pluralisme, reputation, the

demand of public opinion, dan licenses to operate.6 Isu-isu tersebut menjadi

dasar bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan tanggung jawab

sosialnya. Isu tetang reputasi menjadi bagian yang penting dalam

pertimbangan perusahaan melakukan CSR.

Dalam melaksanakan CSR terdapat payung hukum yang mengawasi.

Dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu

5 Yosal Iriantara, Community Relations: Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: Simbioda

Rekatama Media, 2004). hal 49.

6 Philip J.Kitchen, Public Relation: Principles and Practice, 1st Edition (London:

Thompson Business Press, 1997). Hal 130.

Page 19: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

5

Pasal 74. Yang berisi “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di

bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”.7

Peraturan lain yang mewajibkan CSR adalah Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2007, tentang Penanaman Modal, baik penanaman modal dalam

negeri, maupun penanaman modal asing. Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan

bahwa “ Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab

sosial perusahaan”.8 Pasal tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara

yang pertama kali mewajibkan CSR di dunia ini.9

Dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga keuangan, melindungi

kepentingan stakeholder dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan serta nilai–nilai etika (code of conduct) yang berlaku

secara umum pada perseroan terbatas, perbankan turut serta melaksanakan

kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate

Govermance.10

Sehubung dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah menerbitkan

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah

dengan PBI No. 8/14/2006 serta Surat Edaran No. 9/12/DPNP tentang

pelaksanaan Good Corporate Govermance bagi bank umum. Dalam Good

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

http://prokum.esdm.go.id/uu/2007/uu-40-2007.pdf

8 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

http://www.bkpm.go.id/file_uploaded/UU_no_25_th_2007.pdf

9 Mulya Amri dan Wicaksono Sarosa . CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial.( Jakarta:

Indonesia Business Links,2008), hal. Xxiv.

10

D.Maharani, “Good Corporate Governance Training”, artikel ini diakses pada 20 Juli

2014 dari http://ssaconsulting.co.id/2014/05/25/good-corporate-governance-training-3/

Page 20: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

6

Corporate Govermance terdapat Prinsip responsibilitas adalah prinsip di

mana para pengelola wajib memberikan pertanggungjawaban atas semua

tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para pemangku kepentingan

sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya. Prinsip tanggung

jawab ada sebagai konsekuensi logis dari keprcayaan dan wewenang yang

diberikan oleh para pemangku kepentingan kepada para pengelola perusahaan.

Tanggung jawab ini mempunyai lima dimensi, yaitu: ekonomi, hukum, moral,

social dan spiritual.

Dengan adanya penguatan melalui payung hukum tersebut, agenda CSR

menjadi sesuatu keharusan. Perbankan harus melaksanakan implementasi CSR

sebagai bentuk bagian dari tanggung jawab perusahaan. Serta program CSR

diharapkan dapan berjalan dengan baik dan tidak keluar dari koridor

pengertian CSR itu sendiri.

CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal saja, CSR juga mengharuskan

suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh

sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder), termaksud lingkungan hidup. Keseimbangan antara kepentingan

beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang

saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal..

Corporate Social Responsibility di Indonesia tidak hanya dilakukan

oleh dunia perbankan umum. Tetapi, bank swasta asing juga melakukan CSR.

Meskipun pada dasarnya nilai-nilai CSR yang diterapkan antara Bank umum

dan Bank asing adalah sama yaitu memberi bantuan kepada yang

membutuhkan. Tetapi, ada perbedaan dalam hal konsep pada CSR ini.

Page 21: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

7

Maka dari itu untuk mengetahui perbedaan konsep, pendayagunaan

dana dan pengelolaan dalam mengimplementasikan CSR antara bank syariah

dngan bank asing kovensional. Oleh karena itu, penulis akan meneliti

“Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Komparatif

PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensional)”

B. Identifikasi Masalah

Berkembangnya CSR beberapa dekade terakhir membuat semakin

banyak perusahaan yang melaksanakan CSR dengan cara yang berbagai

macam. Hal ini menjadikan banyak program CSR yang diterapkan mengalami

keberhasilan maupun kegagalan dikarenakan kekurangan pahaman perusahaan

dalam melaksanakan CSR. Lagi pula bukan hanya perusahaan lokal yang

melalukan CSR tetapi perusahaan asing juga ikut turut ambil bagian dalam

kegiatan tersebut tak terkecuali dunia perbankan.

Oleh karena itu, penulis memfokuskan penelitian pada model serta

kategori perusahaan dalam implementasi CSR, program yang diterapkan

antara PT. Bank Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional. Serta

hasil analisis SWOT implementasi CSR dari kedua bank tersebut.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam skripsi ini, Peneliti memfokuskan penelitian pada perbedaan

model dalam implementasi Corporate Social Responsibility (CSR), dan

menganalisa dengan alat ukur S.W.O.T antara Bank Syariah Mandiri

dengan Bank Asing Konvensional.

Page 22: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

8

2. Perumusan Masalah

Dari rumusan masalah tersebut dapat dilihat sejumlah masalah

yang memungkinkan dapat dijelaskan dalam penulisan skripsi ini. Penulis

akan merumuskan dalam permasalahan diantaranya :

a. Bagaimana Model perusahaan implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional ?

b. Bagaimana kategori perusahaan implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional ?

c. Bagaimanakah tahapan perbedaan implementasi oleh Bank Syariah

Mandiri dan Bank Asing Konvensional ?

d. Bagaimanakah hasil analisis SWOT implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri ?

e. Bagaimanakah hasil analisis SWOT implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) Bank Asing Konvensional ?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan model dan kategori implementasi Corporate Social

responsibility (CSR) pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional.

b. Untuk membandingkan tahapan-tahapan dan program yang di

implementasi oleh Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional.

Page 23: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

9

c. Untuk mengindentifikasi hasil analisis SWOT tentang implementasi

Corporate Social responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri

d. Untuk mengindentifikasi hasil analisis SWOT tentang implementasi

Corporate Social responsibility (CSR) Bank Asing Konvensional

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi dunia Akademisi, hasil penelitian dapat dijadikan refrensi dana

dasar untuk melakukan penelitian yang sejenis dimasa mendatang dan

diharapkan juga dapat berkontribusi dalam menambah pengetahuan

didunia perbankan syariah.

b. Bagi dunia Perbankan, diharapkan dari penelitian ini bank

memperbaiki konsep serta memiliki program yang lebih variatif dan

lebih giat lagi dalam melakukan Corporate Social Responsibility

(CSR).

c. Bagi Masyarakat Umum, diharapkan dari penelitian ini jadi lebih

mengetahui kegiatan sosial apa saja yang dilakukan oleh perbankan.

Serta dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik.

E. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan studi review terdahulu yang penuli lakukan dari beberapa

literatur, diantaranya :

1. Penelitian dilakukan Ika Fitrianti 2008 dengan judul “Strategi

Pendistribusian Dana CSR (Corporate Social Responsibility)

PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Dalam Upaya

Mensejahterakan Masyarakat Sekita Bandara Soekarno Hatta” Jurusan

Page 24: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

10

Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menekankan pada

bagaimana mensejahterakan masyarakat yang berada disekitar Bandara

Soekarno Hatta dengan cara bina lingkungan dan melakukan peminjaman

modal usaha kepada pemilik usaha kecil agar lebih tangguh dan lebih

mandiri.

2. Penelitian dilakukan oleh Siti Innayah 2012 dengan judul “Dampak

Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat: Studi “Aksi Untuk Ciliwung” Di Lenteng

Agung Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan” Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menekankan

pengelolaan sampah pada kali ciliwung dan melibatkan warga sekitar agar

bisa membuat sampah yang berada dibantaran kali menjadi pendapatan

dan lapangan kerja bagi masyarakat yang ada dibantaran kali ciliwung.

3. Penelitian dilakukan oleh Zulfitri 2011 dengan judul “Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Corporate Social Responsibility PT Indocement

Tunggal Perkarsa Tbk” Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menjelaskan

tentang memberdayakan masyarakat dengan berbagai pelatihan-pelatihan

dan memberikan lapangan pekerjaan dengan berasaskan beberapa pilar

yaitu: ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosbudag (sosial budaya dan

agama), dan keamanan.

Perbedaan dengan skripsi saya adalah terletak pada membandingkan

antara implementasi program CSR pada Bank Syariah Mandiri dengan Bank

Page 25: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

11

Asing Konvensional. Serta, di skripsi ini disertai dengan analisis S.W.O.T

yang akan menjadikan tolak ukur antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank

Asing Konvensional

F. Tehnik Penulisan Skripsi

Adapun tehnik penulisan yang digunakan oleh penulis adalah buku

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum

tahun 2012.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai dengan

kaidah penulisan yang dilewati dengan pendahuluan yang berisi latar belakang

dan perumusan masalah lalu diakhiri ndengan penutupan yang diberikan oleh

peneliti serta kesimpulan dari skripsi ini, maka sistematika penulisan disusun

sebagai berikut:.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah

dan juga perumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian,

review studi terdahulu, tehnik penulisan skripsi dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang konsep dasar corporate social

responsibility yang terdiri dari definisi, sejarah, lalu model dan

kategori. Tahapan implementasi diawali dengan perencanaan,

implementasi dalam islam dan evaluasi

Page 26: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

12

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian, rancangan penelitian,

jenis penelitian, sumber data, teknik pengelolahan dan analisis data,

subjek dan objek penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Mengenai profil Bank Syariah Mandiri, gambaran umum CSR

Bank Asing Konvensional, Pembahasan tentang Model dan

Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility. Tahapan-tahapan, perencanaan, implementasi CSR

menurut islam serta evaluasi, dan analisis SWOT terhadap

implementasi Corporate Social.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan mengulas intisari dari penelitian yang telah kita

teliti sebagai bahasan dari penulisan skripsi ini dan juga

memberikan saran-saran sebagai bahan rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam halaman ini terdapat terdapat buku-buku, jurnal, skripsi dan

website refrensi penulis yang dijadikan rujukan untuk mendukung

skripsi penulis.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Halaman ini berisikan surat-surat penelitian yang berasal dari UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, surat penelitian dari Bank Syariah

Mandiri dan Bank Aing Konvensional, beberapa hasil wawancara

penulis, program-program CSR yang dilaksanakan dan Tabel

Analisis.

Page 27: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

13

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG CSR

A. Konsep Dasar Corporate Social Responsibility (CSR)

Social sustainability muncul sebagai kelanjutan konsep economic

sustainability dan environmental sustainability yang telah dicetuskan

sebelumnya. Konsep ini muncul dalam pertemuan di Johannesberg pada tahun

2002 yang dilatar belakangi oleh alasan-alasan seperti konsep economic

sustainability dan environmental sustainability. Environmental sustainability

yang dikembangkan sebelumnya belum dapat mengangkat kesejahteraan

komunitas dinegara – negara di dunia. Selanjutnya perlu adanya suatu tatanan

aturan untuk menyeimbangkan kesejahteraan pembangunan baik di Negara-

negara selatan maupun Negara-negara di utara.11

Dengan latar belakang tersebut dirumuskan suatu visi yang sama dalam

dunia usaha yang makin mengglobal dan mengarah pada liberalisasi untuk

mewujudkan kebersamaan aturan bagi tingkat kesejahteraan umat manusia

yaitu konsep social sustainability. Dalam perkembangan selanjutnya ketiga

konsep ini menjadi patokan bagi perusahaan untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial yang kita kenal dengan konsep corporate social responsibility

(CSR).

1. Definisi

CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belum memiliki

sebuah definisi standar maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui

secara penuh oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Secara

11

Lina Anatan, “Corporate Social Responsibility (CSR):Tinjauan Teoritis dan Praktik di

Indonesia”, Jurnal Manajemen Universitas Kristen Maranatha Vol.8, No.2, (2009): h.1.

Page 28: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

14

konseptual, CSR juga bersinggungan dan bahkan sering dipertukarkan

dengan frasa lain, seperti corporate responsibility, corporate

sustainability, corporate accountability, corporate citizenship, dan

coporate stewardship.12

McWilliam dan Siegel mendefinisikan CSR sebagai serangkaian

tindakan perusahaan yang muncul untuk meningkatkan produk sosialnya,

memperluas jangkauan melebihi kepentingan ekonomi eksplisit

perusahaan, dengan pertimbangan tindakan semacam ini tidak diisyaratkan

oleh peraturan hukum.13

Sedangkan¸ The World Business Council for Sustainable

Development (WBCSD), lembaga internasional yang berdiri tahun 1995

dan beranggotakan lebih dari 120 multinasional company yang

beranggotakan lebih dari 30 negara itu, dalam publikasinya making Good

Business Sense mendefinisikan CSR, sebagai “Countinuing commitment

by businnes to behave ethically and contribute economic development

while improving the qualit of the workiforce and their family as well as of

the local community and society at large” maksudnya adalah komitmen

dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara

legal dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas hidup dari karyawan

dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan

masyarakat secara lebih luas.14

12

Edi Suharto, CSR & COMDEV: INVESTASI KREATIF PERUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI, (Bandung: CV Alfabeta,2010),h.3.

13

Tirta Mursitama, dan Fadil M Hasan, dkk, Corporate Social Responsibility di Indonesia (Teori dan Implementasi), (Jakarta: Institute for Development of Economic adn Finance (INDEF),2011), h.23.

14

Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Cet.II, (Gresik: Fascho Publishing,2007), h.7.

Page 29: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

15

The Jakarta Consulting Group mendefinisikan bahwa tanggung

jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun keluar

(eksternal) perusahaan. Ke dalam tanggung jawab perusahaan ini

diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan

pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan

sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas

operasional perusahaan dan oleh karenanya mereka akan mengharapkan

profitabilitas yang optimal dan pertumbuhan perusahaan sehingga

kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan.

Oleh karenanya perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba

yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi

pertumbuhan di masa depan.15

Menurut para ahli lainnya seperti Sangkat dan Clement

mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis,

beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkat kualitas hidup

dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas luas.16

Secara umum, CSR dapat didefinisikan sebagai bentuk kegiatan untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan

kemampuan manusia sebagai individu untuk beradaptasi dengan keadaan

sosial yang ada, menikmati, memanfaatkan dan memelihara lingkungan

hidup yang ada.17

15

A.B, Susanto, A Strategic Management Approach CSR, (Jakarta: The Jakarta Consulting Group,2007), h.24.

16

Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Edisi.I, (Bandung: penerbit Rekayasa Sains,2007).

17

Lina Anatan, Corporate Social Responsibility (CSR): Tinjauan Teoritis dan Praktik di Indonesia, h.2.

Page 30: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

16

Dapat disimpulkan bahwa CSR adalah aktivitas bisnis yang tidak

hanya mencari keuntungan untuk bisnisnya saja tapi juga untuk

meningkatkan pembangunan sosial dan ekonomi suatu lingkungan yang

menyeluruh dan berkelanjutan.

2. Sejarah

Sejarah keberadaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate

Sosial Responsibility) sebenarnya telah ada sejalan dengan perkembangan

aktvitas bisnis (perdagangan) itu sendiri, meskipun pada saat itu tidak

terdapat konsep baku mengenai hal tersebut. Bahkan dalam kode

Hammurabi (1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi

bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau

menyebabkan kematian bagi pelanggannya.18

Terjadinya industrialisasi menyebabkan perubahan besar terhadap

masyarakat dan lingkungan.19

Dampak dari industrialisasi adalah pada

abad ke-19, para pekerja mengalami eksploitasi secara sistemik dimana

mereka memperoleh upah yang rendah, lingkungan kerja seadanya dan

sangat tidak manusiawi, harus bekerja dengan disiplin militer,

diberhentikan dan mengalami pengangguran. Para pemberi kerja sampai

tahun 1920-an berkeinginan untuk melupakan atau mengangkat eksploitasi

tersebut dengan meningkatkan keadaaan kerja yang lebih baik dan

manusiawi.20

18

Anonim.”Sejarah dan Evolusi Tanggung Jawab sosial Perusahaan (CSR)”. Artikel diakses pada 23 september 2014 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567 89/40709/3/Chapter%20II.pdf.

19

Ibid 20

Sutan Remy Sjahdeni, “Corporate Social Responsibility”, Jurnal Hukum Bisnis.Vol.26,No.3(2007): h.60.

Page 31: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

17

Gema CSR semakin terasa pada tahun 1950-an. Pada waktu itu

persoalan-persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang semula

terabaikan mulai mendapatkan perhatian lebih luas dari berbagai kalangan.

Beberapa kalangan bahkan menyebutkan bahwa buku yang bertajuk Social

Responsibility of the Businessman karya Howard R. Bowen yang ditulis

pada tahun 1953 merupakan literatur awal yang menjadi tonggak sejarah

modern CSR. Dan karena karyanya itu Howard R. Bowen diganjar dengan

sebutan bapak CSR.21

Di era 1980-an makin banyak perusahaan yang menggeser konsep

filantropisnya kearah Community Development (CD). Kegiatan

kedermawanan berkembang kearah pemberdayaan masayarakat.

Dasawarsa 1990-an adalah dasawarsa yang diawali dengan beragam

pendekatan seperti pendekatan integral, pendekatan stakeholder maupun

pendekatan civil society. Beragam pendekatan tersebut telah

mempengaruhi Community Development. Community Development

menjadi suatu aktivitas yang lintas sektor karena mencakup baik aktivitas

produktif maupun sosial dan juga lintas pelaku konsekuensi

berkembangnya keterlibatan berbagai pihak.22

Pengenalan konsep sustainability development memberi dampak

besar kepada perkembangan konsep CSR selanjutnya. Beberapa faktor

yang mempengaruhi perkembangan konsep CSR di era tahun 1990-an

21

Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, h.4

22

Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, h.6.

Page 32: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

18

sampai saat ini ialah diperkenalkannya konsep sustainable development

yang mendorong munculnya sustainability report dengan menggunakan

metode triple bottom line yang dikembangkan oleh Elkington.

Konsep tersebut mengakui bahwa jika perusahaan ingin sustain

maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan hanya profit yag diburu,

namun juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan

ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Konsep Triple Bottom

Line tersebut merupakan kelanjutan dari konsep sustainable development

yang secara eksplisit telah mengaitkan antara dimensi tujuan dan

tanggungjawab, baik kepada shareholder maupun stakeholder.23

Konsep triple bottom line nampaknya cukup banyak direspon oleh

banyak kalangan karena mengandung strategi internal dengan memadukan

antara social motive dan economic motive. Gambar 1 mengilustrasikan

keterkaitan gugus tanggung jawab perusahaan yang secara intergral

memberikan basics ideas kristalisasi motive grounds dan pragmatice

ground (social motive dan economics motive bagi perusahaan.

Gambar 2.1

Triple Bottom Line

23 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility,cet.I, (Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2011),

h.56.

Page 33: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

19

Gambar di atas mengisyaratkan bahwa terjadi konektisitas secara

integral antara keperdulian masyarakat, menjaga keseimbangan

lingkungan dan upaya mencapai laba perusahaan.

Profit. Perusahaan harus tetap berorientasi untuk mencari

keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan

berkembang. Meskipun, dengan berjalannya waktu menuai protes banyak

kalangan yang tidak relevan, menjadi dasar strategi operasional

perusahaan.

Mana mungkin perubahaan tanpa didukung oleh kemampuan

mencetak keuntungan yang memadai mampu menjamin dan

mempertahankan. Peningkatan kesejahteraan personil dalam perusahaan,

meningkatkan tingkat kesejahteraan personil dalam perusahaan,

meningkatkan kesejahteraan pemilik (shareholder), peningkatan

kontribusi bagi masyarakat lewat pembayaran pajak, melakukan ekspansi

usaha dan kapasitas produksi membutuhkan sumber dana, yang hal itu bisa

dilakukan manakala didukung kemampuan mencipta keuntungan (profit)

perusahaan.24

People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan terhadap manusia, beberapa perusahaan mengembangkan

program tanggung jawab sosial perusahaan, seperti pemberian beasiswa

bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan

kesehatan, penguatan ekonomi lokal dan bahkan ada perusahaan yang

merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat.

24

Ibid.,h.57.

Page 34: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

20

Planet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan

berkelanjutan keragaman hayati. Beberapa program tanggung jawab sosial

perusahaan yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan

lingkungan hidup penyediaan sarana air bersih perbaikan pemukiman dan

pengembangan parawisata.

B. Model dan Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility

1. Pengertian Model

Model dalam buku kamus besar Bahasa Indonesia berarti contoh

dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Definisi lai dari Model

adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau

dihasilkan. Menurut Simamarta model adalah abstraksi dari sistem

sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai

tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi

dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari

kehidupan sebenarnya.25

2. Pengertian Kategori

Di dalam kamus ilmiah populer tertulis bahwa pengertian dari

kategori adalah golongan, tingkat, kelas atau bagian. Sedangkan

pengertian dari klasifikasi adalah penggolongan, pembagian menurut

kelas, atau penjenisan dalam bagian-bagian.26

25

Abdul wahid chairulahun, Pengertian Model, artikel ini diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.damandiri.or.id/file/abdwahidchairulahunairbab2.pdf

26

Pius A Partanto dan M. dadlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer,(Surabaya: Arkola,

2001), h.321-345.

Page 35: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

21

Dan konsep dari klasifikasi atau kategori tersebut hanyalah untuk

menempatkan objek tertentu dalam sebuah kelas atau untuk

mengemukakan hubungan mengenai objek tersebut dalam norma yang

mencakup pengertian lebih atau kurang dibandingkan dengan objek lain.

Seperti: panas atau dingin, lebih panas atau lebih dingin.27

3. Model Implementasi

Menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat model atau model

CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia.28

a. Keterlibatan langsung perusahaan menjalankan program CSR secara

langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk

menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah

satu pejabat seniornya seperti corporate secretary atau public affair

manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan

mendirikan yayasan sendiri dibawah peusahaan atau grupnya. Model

ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan diperusahaan-

perusahaan di Negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana

awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur

bagi kegiatan yayasan.

c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR

melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintahan

27

Rizka Eliyana Mashilah, kumpulan Makalah, artikel ini diakses pada 1 juli 2015 dari

http://rishelcha.blogspot.com/2014/04/definisi-kategori-dan-hukum-dasar-logika.html

28

Zaim Saidi dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Yang Pemurah: Wacana dan Praktek

Kedermawanan Sosial di Indonesia, (Jakarta: Piramedia,2004), h.64-65.

Page 36: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

22

instansi pemerintahan, universitas atau media masa, baik dalam

mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.

d. Mendukung atau bergabung dalam konsorsium. Perusahaan turut

mendirikan, menjadikan anggota atau mendukung suatu lembaga sosial

yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan

model lainnya, model ini lebih berorientasi pada pemberian hibah

perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium

atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan -

perusahaan yang mendukungnya pro-aktif mencari mitra kerjasama

dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan

program yang disepakati bersama.

4. Kategori Perusahaan Menurut Implementasi

Perilaku para pengusaha pun beragam dari kelompok yang sama

sekali tidak melaksanakan sampai kelompok yang telah menjadikan CSR

sebagai nilai inti (corevalue) dalam menjalankan usaha. Terkait dengan

praktik CSR, pengusaha dapat dikelompokan menjadi empat: kelompok

hitam, merah, biru, dan hijau.29

Kelompok hitam adalah mereka yang tidak melakukan CSR sama

sekali. Mereka adalah pengusaha yang menjalankan bisnis semata-mata

untuik kepentingan sendiri. Kelompok ini sama sekali tidak peduli pada

aspek lingkungan dan sosial sekelilingnya dalam menjalankan usaha,

bahkan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan.

Kelompok merah adalah mereka yang mulai melaksanakan praktik

CSR, tetapi memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan

29

Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, cet.II, (Jakarta : Sinar Grafika,

2009), h.7.

Page 37: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

23

mengurangi keuntungannya. Aspek lingkungan dan sosial mulai

dipertimbangkan, tetapi dengan keterpaksaan yang biasanya dilakukan

setelah mendapat tekanan dari pihak lain, seperti masyarakat atau lembaga

swadaya masyarakat. Kesejahteraaan karyawan baru diperhatikan setelah

karyawan ribut atau mengancam akan mogok kerja kelompok ini

umumnya berasal dari kelompok satu (kelompok hitam) yang

mendapatkan tekanan dari stakeholders nya, yang kemudian dengan

terpaksa memperhatikan isu lingkungan dan social termaksud

kesejahteraan karyawan.

Kelompok biru adalah perusahaan yang menilai praktis CSR akan

memberikan dampak positif terhadap usahanya karena merupakan

investasi, bukan biaya.

Kelompok hijau adalah perusahaan yang sudah menempatkan CSR

sebagai strategi inti dan jantung bisnisnya, CSR tidak hanya dianggap

sebagai keharusan, tetapi kebutuhan yang merupakan modal sosial.

C. Tahapan Implementasi Corporate Social Responsibility

1. Perencanaan

Sebelum melakukan kegiatan sosial, melakukan hal perencanaan

merupakan hal yang harus dilakukan. Perencanaan menjadi salah satu

tindak keseriusan bagi perusahaan dalam ikut berpartisipasi terhadap

masalah lingkungan dan sosial.

Corporate Social Responsibility butuh perumusan yang jelas, baik

materi, strategi, sasaran, penelitian pemangku kepentingan, maupun

anggaran yang dibutuhkan. Untuk itu, butuh kajian mendalam dan

Page 38: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

24

berkelanjutan, khususnya dalam menentukan isi dan sasaran agar memiliki

daya dukung dalam pembangunan berkelanjutan dalam rangka

meningkatkan pemberdayaan pada pemangku kepentingan. Dengan

demikian, kualitas perencanaan praktik tanggungjawab sosial perusahaan

(Corporate Social Responsibility) tergantung pada analisis perusahaan

terhadap lingkungan dan sosial.30

Nor Hadi merumuskan diagram yang menggambarkan tahapan

perencanaan, evaluasi, dan implementasi tanggungjawab sosial (social

responsibility) sebagai dalam gambar berikut.31

Gambar 2.2

Gradasi Perencanaan CSR

30

Nor Hadi, Corporate Social Responsibility,cet.I, h.123.

31

Ibid.,h.124.

Kebijakan

Strategi

Tujuan

Target

Visi

Misi

Laporan

Implementasi

Evaluasi

Merancang

Struktur

Organisasi

Penentuan

Data

Menyediakan

SDM

Merancang

Program

Operasional

Linkage

Stakeholder &

Pemetaan

Wilayah

Page 39: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

25

a. Menetapkan Visi

Visi meupakan landasan filosofis operasional suatu entitas

dengan tidak memandangjenis entitasnya. Sebagai landasan filosofis,

visi menjadi core value satu aktivitas sehingga menjiwai berbagai

bentuk aktivitas yang menjadi kebijakan entitas (organisasi). Dalam

aktivitas keberpihakan terhadap masyarakat dan lingkungan, praktis

tanggungjawab sosial (Social Rsponsibility) harus didasarkan pada

landasan kuat yang dijadikan pijakan kebijakan. Untuk itu, penetapan

visi yang sinergis dengan visi perusahaan menjadi penting.

b. Menetapkan Misi

Misi merupakan penjabaran secara lebih operasional dari visi.

Sehingga, misi tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social

responsibility) merupakan wahana untuk mengkorfirmasikan siapa

perusahaan, landasan filosofi perusahaan, apa inti atau garis aktivitas

perusahaan dimata stakeholder. Di sini, misi menjadi pijakan untuk

merumuskan tanggungjawab sosial (social responsibility) yang akan

dilakukan perusahaan.

c. Menetapkan Tujuan

Tujuan merupakan scope hasil akhir (result) yang dicapai

perusahaan sebagaimana tertuang dalam perencanaan. Penentuan

tujuan penting dalam banyak aktivitas meskipun belum dilakukan,

mengingat penentuan tujuan secara akurat dapat menjadi bingkai

(frame) segala tindakan yang akan dilakukan, dan sekaligus dapat

dijadikan standar ketercapaian satu aktivitas.

Page 40: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

26

d. Menetapkan Target

Target merupakan batas dari acuan ketercapaian pekerjaan

jangka pendek dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Target

penting ditetapkan, karena menjadi bagian pengawasan pelaksanaan

dan evaluasi secara melekat dari rentetan indakan jangka waktu yang

lebih lama.

e. Mempertimbangkan Kebijakan

Kebijakan merupakan pedoman umum sebagai acuan

pelaksanaan program tnggungjawab sosial perusahaan (corporate

social responsibility). Kebijakan, merupakan arah dasar yang diambil

pimpinan dan menjadi warna orieantasi satu program. Kebijakan akan

menentukan dalam merumuskan strategi pelaksanaan tanggung jawab

sosial dan sekaligus sebagai guidance aktivitas yang akan dimuculkan.

Wibisono, Yusuf (2007), Nor Hadi (2009) menyatakan

berbagai bentuk kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam

menjalankan aktivitas tanggungjawab sosial (social responsibility),

seperti :

1) Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

didudukan sebagai investasi sosial perusahaan.

2) Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

didudukan sebagai strategi bisnis perusahaan.

3) Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

didudukan sebagai upaya untuk memperoleh licence to operate

perusahaan dari masyarakat.

Page 41: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

27

4) Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

didudukan sebagai bagian dari risk management.

f. Menetapkan Strategi

Menetapkan strategi implementasi tanggungjawab sosial

(social responsibility) memiliki ketergantungan arah mana kebijakan

tanggungjawab sosial akan dilakukan. Strategi di sini merupakan

sarana untuk menjabarkan visi, misi dan kebijakan tanggungjawab

sosial yang akan dipraktikan. Pada banyak kasus, tanggungjawab

sosial perusahaan dilakukan dengan mengacu pada strategi, antara lain:

1) Public Relation

Strategi ini ditujukan untuk ketercapaian tujuan social

responsibility dalam kerangka membangun dan menanamkan

persepsi masyarakat tentang perusahaan (membangun citra).

2) Strategi Defensif

Usaha dilakukan untuk menangkis atau mengubah anggapan

negatif yang telah tertanam pada diri komunitas terhadap

perusahaan.

3) Community Development

Melakukan program untuk komunitas sekitar perusahaan atau

kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil perusahaan. Program

pengembangan masyarakat.

g. Merancang Struktur

Praktik tanggungjawab sosial perusahaan (corporate sosial

responsibility) antar perusahaan berada dalam variance cukup besar.

Page 42: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

28

Terdapat perusahaan melakukan tanggungjawab sosial penuh

keseriusan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan

operasional perusahaan, bahkan dijadikan strategi perusahaan. Namun,

terdapat pula perusahaan yang melakukan tanggungjawab sosial

sebatas memenuhi standar minimal, anjuran aturan dan polesan bahwa

dirinya telah melakukan tanggungjawab sosial sebagaimana dilakukan

peusahaan lain.

Satu contoh Terdapat perusahaan melakukan tanggungjawab

sosial ditangani oleh general affair, public relation, departemen social

responsibility. Bahkan terdapat perusahaan yang membentuk yayasan

yang secara khusus menangani social responsibility. Tipe perusahaan

ini, umumnya melakukan tanggungjawab sosial secara terprogram,

holistik, terencana dan terevaluasi secara baik.

h. Merancang program

Wibisono Yususf (2007) menyatakan bahwa tindakan yang

harus dilakukan dalam rangka mengurangi kekurang-efektian praktik

tanggungjawab sosial adalah dengan melakukan identifikasi

problematika yang dihadapi serta kebutuhan riil yang dirasakan

stakeholder. Lebih lanjut dinyatakan bahwa, program tanggungjawab

sosial perusahaan (social responsibility) sedapat mungkin dilakukan

dalam kerangka orientasi, antara lain:

1) Berbasis sumberdaya lokal (local Recources)

2) Berbasis pada pemberdayaan masyarakat (community development

based)

Page 43: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

29

3) Mengutamakan program keberlanjutan (Suntainability Program)

4) Dibuat berdasarkan perencanaan secara partisipasi {participatory)

yang didahului dengan need assessment.

5) Linked dengan core business perusahaan

6) Fokus pada bidang prioritas.

i. Menyediakan Sumberdaya Manusia

Menyediakan sumberdaya manusia adalah pihak karyawan

yang diserahi pelaksanaan aktivitas tanggungjawab sosial (social

responsibility). Penyiapan sumber daya manusia yang menangani

aktivitas tanggungjawab sosial dipandang penting, karena terkait

dengan efektivitas, evaluasi serta pengendalian pelaksanaan kegiatan

berikut keuangan yang menyertainya.

j. Linkage stakeholder dan pemetaan wilayah

Linkage dengan stakeholder maksudnya membangun jejaring

dana kedekatan dengan stakeholder. Hal itu penting, untuk

membangun kedekatan dan pemahaman berbagai persoalan yang

dihadapi masyarakat secara kontekstual. Linkage juga bermanfaat

untuk mendeteksi berbagai dampak negatif yang dirasakan stakeholder

berikut penanganannya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan

masyarakat.

Membangun linkage juga sekaligus dilakukan pemetaan,

maksudnya, linkage juga dapat dijadikan media fasilitasi untuk

pemetaan skala prioritas pelaksanaan social responsibility daerah

sasaran, sehingga program dapat dilakukan secara tepat sasaran.

Page 44: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

30

k. Penentuan Sumber Dana

Kualitas praktik tanggungjawab sosial (social responsibility)

selain ditentukan oleh ketepatan strategi dan kapanilitas sumberdaya

manusia yang menjalankan tugas juga ditentukan oleh sumber dan

ketersediaan dana. Program yang bagus namun jika tidak didukung

dengan kecukupan pendanaan bukan tidak mungkin satu program

menjadi kurang efektif.

2. Implementasi

Menurut Islam, CSR yang dilakukan harus bertujuan untuk

menciptakan kebajikan yang dilakukan bukan melalui aktivitas-aktivitas

yang mengandung unsur riba, melainkan dengan praktik yang

diperintahkan Allah berupa zakat, infak, sedekah, dan wakaf. CSR juga

harus mengedepankan nilai kedermawanan dan ketulusan hati (Suharto,

2010). Perbuatan ini lebih Allah cintai dari ibadah-ibadah mahdhah

Allah SWT berfirman dalam (at-Taubah :60)

بهم وفي إنما الصدقات للفقراء والمساكين والعاملين عليها والمؤلفة قلى

الرقاب والغارمين وفي سبيل الله وابن السبيل فريضة من الله والله عليم

حكيمArtinya:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang

miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk

memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang,

untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam

perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana.

Praktik CSR dalam Islam menekankan pada etika bisnis islami.

Operasional perusahaan harus terbebas dari berbagai modus praktik

korupsi (fight agains corruption) dan memberi jaminan layanan maksimal

sepanjang ranah operasionalnya, termasuk layanan terpercaya bagi setiap

Page 45: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

31

produknya (provision and development of safe and reliable products).32

Implementasi tanggung jawab sosial juga mempunyai pijakan dalam

implementasi praktik tanggungjawab sosial, antara lain:

a. Program Sentralisasi

Program sentralistik, berarti program aplikasi tanggung jawab sosial

terpusat diperusahaan. Perusahaan yang merencanakan, menentukan

jenis program, merumuskan strategi yang perusahaan, dan sekaligus

sebagai yang melaksanakan program yang telah direncanakan..

b. Program Desentralisasi

Program desentralisasi, perusahaan berperan sebagai pendukung

kegiatan (supporting media). Di sini, perencanaan, strategi, tujuan dan

target termaksud pelaksanaan ditentukan oleh pihak lain selaku mitra.

Perusahaan berposisi sebagai supporting, baik dana, sponsorship

maupun material.

c. Mixed Type

Program ini menggunakan model memadukan antara sentralistik dan

desentralistik, sehingga cocok bagi program-program community

development. Program community development, mendudukan inisiatif,

pendanaan maupun pelaksanaan kegiatan dilakukan secara

partisipatoris dengan beneficiaries.

32

Gustani. “CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY dalam perspektif Islam”, Artikel

diakses pada 3 Juli 2014 dari http://gustani.blogspot.com/2012/11/corporate-social-responsibility-

csr.html

Page 46: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

32

3. Evaluasi

Sebagai satu program, social responsibility membutuhkan

pemantauan dan evaluasi dalam rangka perbaikan di masa depan, dan

sekaligus menentukan tingkat capaian kinerja aktivitas sosial yang telah

dilakukan. Evaluasi dan pemantauan juga ditujukan untuk mengetahui

sejauhmana pencapaian tujuan program serta apakah terdapat

penyimpangan yang membutuhkan tindakan koreksi. Terutama bagi

tanggungjawab sosial (social responsibility) yang bersifat multy years.33

Evaluasi tanggungjawab sosial perusahaan dilakukan dalam rangka

untuk mencapai tujuan:

a. Memperoleh temuan masukan untuk perencanaan program atau

kegiatan yang dilaksanakan.

b. Memperoleh berbagai bahan pertimbangan dalam rangka mendukung

pengambilan keputusan, layak atau tidak layak program

tanggungjawab sosial untuk dilanjutkan.

c. Memperoleh temuan untuk masukan perbaikan program atau kegiatan

yang sedang dilaksanakan.

d. Memperoleh temuan program yang sedang dilaksanakan.

e. Memperoleh temuan unuk perbaikan.

f. Memperoleh rekomendasi dan pelaporan terhadap penyandang dana.

33

Nor Hadi, Corporate Social Responsibility,cet.I, h. 147.

Page 47: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif

bersifat komparasi. Komparatif karena bersifat membandingkan cara

implementasi yang dimiliki oleh kedua bank dalam menangani kegiatan corporate

social responsibility.

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif-analisis,

dimana tahap awal dilakukan dengan cara mempelajari mempelajari teori-teori

yang berhubungan dengan tema penelitian. Kemudian menganalisis sisi

praktis yang terdapat diantara kedua bank tersebut selaku objek penelitian dan

pada akhirnya menyimpulkan mengenai perbedaan implementasi corporate

social responsibility yang dilakukan.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu suatu proses

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metedologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial masalah manusia. Atau mengemukakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis

maupun lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati.

Sedangkan berdasarkan tipe penyelidikannya, penelitian ini termaksud

kategori tipe studi komparasi, yaitu studi yang dilakukan apabila penelitian

tertarik untuk mengetahui perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok

lainnya mengenai satu atau beberapa variable.

Page 48: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

34

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisa tidak

untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada). Melainkan hasil analisis itu

berupa deskripsi dan gejala gejala yang diamati, yang tidak selalu harus

berbentuk angka angka atau koefisien antarvariabel. Pada penelitian kualitatif

pun bukan tidak mungkin ada data yang kuantitatif.34

C. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.35

Data yang penulis peroleh langsung dari objek penelitian berupa

dokumen yaitu laporan keuangan dan data yang didapat berupa:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.36

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain

34

Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiiah, (Bandung: Pustaka Setia,2005),

h 17-18.

35

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 112.

36

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet.VI, (Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2004), h. 42.

Page 49: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

35

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.37

Yaitu, berupa

data arsip dokumen tentang kegiatan CSR.

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa metode pengumpulan data yang dikenal dalam penelitian

kualitatif, walaupun demikian bisa dikatakan bahwa metode yang paling

pokok adalah pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam atau in-

depth interview.38

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk

menyusun skripsi ini adalah:.

1. Studi pustaka (library research)

Studi kepustakaan yang digunakan untuk mencapai pemahaman

yang lebih jelas tentang konsep-konsep yang dikaji. Bahan yang

digunakan dalam kajian ini yaitu buku-buku yang berkaitan dengan teori,

artikel melalui media cetak atau elektronik, jurnal, skripsi dan lainnya.

2. Studi lapangan

Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi objek penelitian

dengan cara ada beberapa cara dalam melakukan studi lapangan yaitu:

Pertama, pengamatan (observasi), salah satu cara yang dapat

ditempuh untuk menjawab masalah penelitian adalah dengan cara

mengamati gejala yang diteliti. Dalam hal ini panca indera (pengelihatan

dan pendengaran) diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati.39

37

Ibid, 42. 38

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011) h.56. 39

Afifi Fauzi Abbas, Metodologi Penelitian, (Ciputat: ADELINA Bersaudara, 2010), h. 138.

Page 50: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

36

Kedua, wawancara (interview), wawancara merupakan salah satu

cara pengumpulan data dengan jalan komunikasi (lisan) antara peneliti

dengan responden, yakni melalui kontak dan hubungan pribadi.

Komunikasi tersebut dilakukan dengan cara face to face, artinya antara

peneliti dan responden berhadapan langsung, maupun dengan cara tidak

langsung (atau via telepon) untuk menanyakan secara lisan hal-hal yang

dinginkan dan jawaban responden dicatat oleh si pewawancara.40

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Adapun teknik pengolaan data pada penelitian ini deskriptif kualitatif.

Proses analisis bersifat induktif, yaitu mengumpulkan informasi-informasi

khusus menjadi satu kesatuan dengan jalan mengumpulkan data, menyusun

atau mengklasifikasikannya dan menganalisa mekanisme penerapan

manajemen risiko.

Analisis data menurut Patton (1980:268) adalah proses mengatur urutan

data mengorganisasikannya ke dalam suatu model, kategori, dan satuan uraian

dasar. Bogolan dan Taylor (1975:79) mendefinisikan analisis data sebagai

proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan

merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai

usaha untuk memberikan bantuan pada utama dan hipotesis itu. Dari kedua

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam model, kategori, dan

40

Ibid, h. 140-141.

Page 51: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

37

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis seperti yang disarankan oleh data.41

Analisis data yang dimaksud adalah serangkaian kegiatan mengolah

seperangkat hasil, baik dalam bentuk penemuan-penemuann baru maupun

dalam bentuk pembuktian kebenaran hipotesa. Dan cara mengemukakan dan

mengurai dalam proses analisa data dapat dilakukan secara kualitatif maupun

kuantitatif. Terhadap ini amat penting menentukan, kreatifitas peneliti

merupakan pangkal keberhasilan dalam menangkap berbagai aspek yang

merupakan objek studinya.42

F. Subjek-Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah narasumber yang diberikan kewenangan untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara (penulis). Objek

penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Bank Syariah Mandiri Jl.

MH. Thamrin No.5 Jakarta 10340 serta Bank Asing Konvensional. Penelitian

hanya diarahkan kepada perbedaan implementasi corporate social

Responsibility antara kedua bank tersebut.

41

Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2008), h.91

42

Afifi Fauzi Abbas, Metodologi Peneltian, h.83

Page 52: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

38

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Profile Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing Konvensional

1. Profile Bank Syariah Mandiri

Bermula dengan krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada

tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem

perbankan syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional terkena

imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai

suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman.

Di sisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global

pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger)

4 (empat) Bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh

dengan nama PT Bank Syariah Mandiri (PERSERO) Tbk pada tanggal 31

Juli 1999. Dengan adanya kebijakan tersebut juga menetapkan PT Bank

Syariah Mandiri (PERSERO) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank

Susila Bakti (BSB).

Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya

merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Sebagai tidak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi

syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang

memberika peluang bagi Bank umum untuk melayani transaksi syariah

(dual banking system). Sebagai respon PT Bank Syariah Mandiri

Page 53: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

39

(PERSERO) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk tim

pengembang perbankan syariah yang bertujuan mengembankan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Syariah Mandiri

(PERSERO) Tbk.

Tim pengembangan perbankan syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional

menjadi Bank Syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan perbankan

syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga

kegiatan usaha BSB bertransformasi dari Bank Konvensional menjadi

Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri. Sebagaimana tercantum dalam akta notaris sutjipto, SH,

No.23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI

No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank

Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasional

sejak senin tanggal 25 rajab 1430 H atau tanggal 1 November 1999.43

43

Bank Syariah Mandiri, ”Laporan tahunan 2013”, h. 20-21.

Page 54: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

40

a. Visi dan Misi

Visi Bank Syariah Mandiri sendiri adalah “Memimpin

pengembangan peradaban ekonomi yang mulia”. Makna dari

pernyataan visi itu sendiri adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) akan

menjadi yang terdepan dalam mengembangkan peradaban ekonomi

umat manusia yang lebih luhur, adil, terhormat, sejahtera-

menyejahterakan, sesuai syariah, bernilai tinggi dan unggul”.44

Sedangkan misi yang di usung untuk memudahkan misi dari

Bank Syariah Mandiri yaitu:

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata

industri yang berkesinambungan.

2) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

3) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang

sehat.

4) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

b. Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Bank Syariah Mandiri menyalurkan dana zakat perusahaan

(Bank), karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang berhak

dengan bersinergi bersama LAZNAS BSM. Penyalurannya dilakukan

melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat

44

Ibid, h.52.

Page 55: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

41

dengan melibatkan pegawai BSM dan, LAZNAS BSM dan warga

sekitar.45

Kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM

dilaksanakan dalam program antara lain:

1) Mitra Umat

a) Usaha Mikro

Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat

melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha

secara perorangan.

b) Masyarakat Mikro

Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat

melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha

yang ditujukan untuk LKMS dan kelompok masyarakat.

2) Didik Umat

Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa kepada mereka

yang membutuhkan dan mengupayakan tetap berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar. Bantuan juga termasuk sarana dan

prasarana belajar.

3) Simpati Umat

a) Kesehatan

Berupa bantuan kepada pihak yang membutuhkan di bidang

kesehatan termasuk sarana dan prasarananya.

45

Ibid, h.257

Page 56: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

42

b) Kebencanaan dan Lingkungan Hidup

Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif

mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif

ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup secara

luas.

2. Gambaran Umum Bank Asing Konvensional

Bank Asing Konvensional ini pada awalnya didirikan dengan nama

berbeda. Perubahan anggaran dasar Bank menyangkut antara lain

perubahan nama dari nama yang awal sehingga menjadi nama yang

dipakai sekarang dan perubahan modal bank serta susunan dewan

komisaris dan direksi, sehubungan dengan penggabungan Bank Asing

Konvensional Indonesia yang berlaku efektif pada 1 oktober 2001.

a. Visi dan Misi

Visi dari Bank Asing Konvensional adalah Menjadi Pilihan

Utama yang mempersembahkan solusi terbaik. Sedangkan, Bank

Asing Konvensional mencanangkan misinya atas dasar infrastruktur

organisasi yang solid dan sehat dalam rangka mewujudkan visi

bank:46

1) Menawarkan produk-produk inovatif serta pelayanan yang

terpercaya dan handal melampaui ekspektasi nasabah.

2) Meningkatkan profesionalisme, kerja sama tim dan semangat untuk

meraih yang terbaik yang membawa kepada kualitas kehidupan

kita yang lebih baik.

46

Bank Asing Konvensional, ”Laporan tahunan 2013”, h.1-2.

Page 57: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

43

3) Memaksimalkan nilai-nilai bank bagi pemegang saham dengan

memperkuat keberadaan bank di Indonesia.

4) Mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di indonesia dengan

menjadi warga perusahaan yang baik.

b. Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Bank Asing Konvensional senantiasa melanjutkan program

Corporate Social Responsibility sebagai bagian dari komitmen Bank

untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia.47

Berikut rincian aktivitas CSR yang dilaksanakan pada tanggal

12 Oktober 2013 di Museum Mandiri:

1) Aktivitas Pendidikan dan Hiburan dengan Sahabat Anak

Bank Asing Konvensional berkolaborasi dengan Sahabat

Anak, sebuah organisasi nirlaba yang merehabilitasi lebih dari 300

anak jalanan anak jalanan yang berumur 6 – 13 tahun dari beberapa

wilayah di Jakarta

Berikut adalah anak jalanan yang mendapat rehabilitasi

oleh Bank Asing Konvensional dan Sahabat Anak:.48

a) Children of the Street

Anak jalanan murni yang menghabiskan waktunya 24 jam

dijalanan: makan, tidur, bekerja, tinggal tidak bersekolah, tidak

memiliki keluarga dan tempat tinggal atau kabur dari keluarga

dan tidak kembali ke rumah.

47

Ibid, h.54.

48

Sahabat Anak, artikel diakses pada tanggal 9 Maret 2015 dari

http://www.sahabatanak.org/index.php/in/aksi-sahabat/kepada-siapa.html

Page 58: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

44

b) Children on the Street

Anak yang terpaksa bekerja diajalan karena membantu

ekonomi keluarga. Anak jalanan kelompok kedua ini sebagian

ada yang bersekolah, dan masih tinggal atau kembali ke

keluarga/rumah

c) Children Vulnerable to be on the Street

Anak yang bergaul dengan kelompok satu dan dua, yang rentan

turun ke jalan oleh karena kekerasan, keinginan memiliki uang

sendiri, atau ingin hidup bebas.

d) Anak Marjina

Anak yang mengalami diskriminasi dalam pemenuhan hak-hak

normatif dan memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber

daya, sumber ekonomi, pengetahuan, dan layanan publik.

Mereka mengalami ketidakberdayaan dalam hal ekonomi,

status sosial, pendidikan, bahkan terkadang fisik. Termasuk di

sini adalah anak dari komunitas pemulung, manusia gerobak,

keluarga miskin, dan kaum urban kota besar.

2) Program Edukasi Perbankan

Dalam rangka penerapan pilar VI dari Arsitektur Perbankan

Indonesia (API) khususnya Perlindungan Nasabah, pada tahun

2013. Bank telah berpartisipasi dalam program edukasi masyarakat

di bidang perbankan yang dicanangkan aleh Bank Indonesia sejak

tahun 2008.

Page 59: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

45

Bentuk partisipasi Bank dalam program tersebut berupa

penyelenggaraan seminar perbankan yang diikuti oleh siswa SMA

Nasional I Bekasi dengan tujuan meningkatkan kepedulian

masyarakat terhadap lembaga perbankan, jasa dan produk-produk

perbankan kepada kalangan siswa pelajar sekolah menengah atas.

Topik yang diampaikan dalam seminar tersebut antara lain :49

a) Pengenalan Produk dan Jasa Bank

b) Sejauh apa anda dikenal baik oleh bank anda

c) Mekanisme Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan

Di samping penyelengaraan seminar, Bank Asing

Konvensional juga menyumbangkan 105 (seratus Lima) buah buku

terkait dengan perbankan bagi perpustakaan sekolah.

B. Model dan Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social

Responsibility

1. Model Implementasi Corporate Social Responsibility

Menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat model atau model

CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia yaitu secara langsung,

membuat yayasan, bermitra dengan pihak lain, dan bergabung dengan

konsorsium.

Bank Syariah Mandiri menerapkan model implementasi dengan

bermitra dengan pihak lain yang dalam hal ini adalah LAZNAS BSM/

Lembaga Mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan

program yang bersifat humanity.50

49

Bank Asing Konvensional, ”Laporan tahunan 2013”, h.50

50 Bank Syariah Mandiri, ”Laporan tahunan 2013”, h.257

Page 60: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

46

Sedangkan Bank Asing Konvensional menerapkan Model

implementasi dengan Keterlibatan langsung perusahaan menjalanankan

program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan

social.51

2. Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social Responsibility

Perilaku para pengusaha pun beragam dari kelompok yang sama

sekali tidak melaksanakan sampai kelompok yang telah menjadikan CSR

sebagai nilai inti (corevalue) dalam menjalankan usaha. Terkait dengan

praktik CSR, pengusaha dapat dikelompokan menjadi empat: kelompok

hitam, merah, biru, dan hijau.

Kategori perusahaan berwarna hijau adalah konsep CSR yang ideal,

memiliki kriteria program CSR, memiliki acuan-acuan CSR, membina

hubungan dengan stakeholders, memiliki model pelaksanaan CSR, adanya

anggaran sekitar 2% yang disisihkan dari laba perusahaan, adanya

program-program yang nyata pelestarian lingkungan, adanya program

yang berdampak positif bagi lingkungan, adanya program nyata pelayanan

sosial dan pemberdayaan masyarakat, adanya program yang berdampak

positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat,

dilakukan dengan lembaga yang terpisah dari perusahaan dengan cara

bermitra dengan organisasi lain, melibatkan ahli-ahli yang profesional di

bidangnya. Dengan kriteria tersebut maka Bank Syariah Mandiri

termaksud dalam kategori hijau.

Untuk kategori perusahaan yang berwarna biru ialah konsep CSR

yang ideal, memiliki kriteria program CSR, memiliki acuan-acuan CSR,

51

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta, 9 Maret 2015

Page 61: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

47

membina hubungan dengan stakeholders, memiliki model pelaksanaan

CSR, masyarakat mendukung operasional perusahaan, melibatkan

karyawan sesuai dengan basic needs, adanya program yang

mensejahterakan pihak internal, adanya program yang bisa

memperkenalkan branding perusahaaan. Dengan kriteria tersebut maka

Bank Asing Konvensional termaksud dalam kategori biru.

C. Tahapan Implementasi Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility butuh perumusan yang jelas, baik

materi, strategi, sasaran, penelitian pemangku kepentingan, maupun anggaran

yang dibutuhkan. Untuk itu, butuh kajian mendalam dan berkelanjutan,

khususnya dalam menentukan isi dan sasaran agar memiliki daya dukung

dalam pembangunan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan

pemberdayaan pada pemangku kepentingan. Dengan demikian, kualitas

perencanaan praktik tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility) tergantung pada analisis perusahaan terhadap lingkungan dan

sosial.

1. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Corporate Social

Reponsibility Bank Syariah Mandiri

a. Menetapkan Visi

Visi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri adalah visi

yang diterapkan Bank syariah Mandiri, yaitu “Memimpin

Pengembangan Peradaban Ekonomi Yang Mulia” yang mempunyai

makna Bank Syariah mandiri bertujuan untuk membangun Indonesia

Page 62: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

48

yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban

spiritual di masa yang akan datang.

b. Menetapkan Misi.

Untuk menunjang Visi Bank Syariah Mandiri tentunya terdapat

Misi. Misi Bank Syariah Mandiri keempat adalah “Meningkatkan

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan”. Bank Syariah

Mandiri memiliki Shared Values “ETHIC” sebagai Value-Driven

Company yang secara terus menerus diimplementasikan dalam

lingkungan kerja. Humanity sebagai bagian dari shared Values

memiliki salah satu core behavior yaitu Social & Enviroment Care :

memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial.

c. Menetapkan Tujuan

Kegiatan-kegiatan yang dijalankan BSM di tahun 2009 terus

diupayakan agar sesuai dengan konsep dasar CSR, yaitu membantu

mengatasi atau mengurangi permasalahan yang terjadi di masyarakat,

mengusahakan terjadinya perubahan perilaku masyarakat, dan

mengupayakan pencapaian kesejahteraan kehidupan masyarakat.52

1) Mendukung kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas

lingkungan.

2) Mendukung implementasi praktik bisnis yang transparan dan

bertanggungjawab.

3) Membuat perubahan positif di tengah masyarakat, khususnya di

lingkungan di mana BSM beroperasi.

52

Bank syariah Mandiri, diakses pada tanggal 11 Maret 2015 dari

http://www.syariahmandiri.co.id/category/csr/

Page 63: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

49

4) Membangun citra positif BSM dalam benak masyarakat, dan

menggalang dukungan masyarakat untuk tujuan bisnis BSM.

5) Meningkatkan nilai brand BSM dengan membangun reputasi yang

baik.

6) Meningkatkan kesadaran publik tentang BSM melalui kegiatan-

kegiatan sosial.

d. Mempertimbangkan Kebijakan

Bank Syariah Mandiri mempunyai kebijakan tanggungjawab

(social responsibility) didudukan sebagai jantung bisnis perusahaan,

dimana pelaksanaannya dilakukan secara terancana dan berkerjasama

dengan dengan lembaga yang profesional (LAZNAS BSM) dalam

penyaluran dana sosial. Sebagai sebuah investasi, di samping ikut serta

dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat dan lingkungan, bank

Syariah Mandiri juga memikirkan tentang pembangunan perusahaan di

masa depan.

e. Menetapkan Strategi

Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri merupakan

Strategi yang berbasis Community Development. Karena didalam

program Bank Syariah Mandri terdapat program pengembangan yang

terdapat pada strategi Community Development.

Pada program pengembangan Community Relation Bank

Syariah Mandiri mempunyai kegiatan yang berkaitan dengam sosial

kemasyarakatan dan lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakuakan

seperti: bantuan kesehatan, donor darah, bakti sosial, khitan masal,dst.

Page 64: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

50

Lalu, pada program pengembangan community Service. Dalam

hal ini Bank Syariah Mandiri mewujudkan apa yang diperlukan oleh

warga. Tetapi dalam program ini Bank Syariah Mandiri hanya sebagai

fasilitator. Kegiatan yang dilakukan seperti : pembangunan sarana air

bersih dan MCK.

Yang terakhir, program pengembangan Community

Empowering. Kegiatan ini memberikan masyarakat program kemitraan

UKM. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

dalam program mitra ummat.

f. Merancang Struktur Organisasi

Unit yang membawahi pelaksanaan tanggungjawab sosial ialah

Corporate Secretary (CSD). Tetapi yang membawahi langsung

kegiatan tanggungjawab sosial Corporate Branding Departement

(Branding & CSR).53

g. Merancang Program

Penentuan program yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

bermula diawali oleh ide yag terdapat dari internal yang mencakup

seluruh indonesia atau dengan cara pengajuan dari pemohon. Lalu, ide

atau permohonan tersebut diproses oleh bagian Corporate Branding

Departement (Branding & CSR) dengan manajemen. Setelah disetujui

maka pelaksanaan kegiatan CSR dilaksanakan. Pelaksanaan bisa sendiri

atau melalui LAZNAS BSM.54

53

Wawancara pribadi dengan Doni Indra. Jakarta 10 April 2015

54

Wawancara pribadi dengan Doni Indra. Jakarta 10 April 2015

Page 65: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

51

Ada beberapa rancangan dan klasifikasi program CSR Bank

Syariah Mandiri dalam rangka mengurangi ketidakefektifan. Yaitu :

1) berbasis pada pemberdayaan masyarakat (Community Development

Based)

2) mengutamakan program berkelanjutan (Suntainability Program).

Dalam hal ini, program yang diklasifikasikan bersifat :

1) Community

Program ini bersifat memberikan Bantuan, peningkatan

perekonomian rakyat, memberikan beasiswa, pelatihan,

keterampilan, dst.

2) Employee

Program ini berifat kepada karyawan yang bekerja di Bank Syariah

Mandiri. Seperti: Tunjangan hari tua, jaminan kesehatan,

pembinaan hobi karyawan, dst.

3) Environment

Bukan hanya fokus kepada masyarakat dan karyawan. Bank Syariah

Mandiri juga mempunyai program yang fokus kepada lingkungan.

Program yang dilakukan adalah penanaman mangrove, pengadaan

angkutan sampah serta kegiatan bina lingkungan lainnya.

h. Menyediakan Sumberdaya Manusia

Sumber Daya Manusia yang sediakan oleh Corporate Braning

Departement (Branding & CSR) dan disediakan juga oleh LAZNAS

BSM selaku mitra Bank Syaraiah Mandiri dalam melaksanakan

kegiatan CSR.

Page 66: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

52

i. Linkage Stakeholder dan Pemetaan Wilayah

Dalam melaksanaan pemetaan wilayah untuk kegiatan CSR.

Bank Syariah Mandiri pusat melakukan kordinasikan dengan Bank

Syariah Mandiri Cabang untuk melakukan survei dengan cara melihat

keadaan dilapangan dan melakukan komunikasi dengan masyarakat.

Cara tersebut dilakukan agar Bank Syariah Mandiri bisa memberikan

program/bantuan yang tepat.

j. Penentuan Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan bank Syariah Mandiri dalam

melakukan kegiatan CSR berasal dari Dana Kebajikan dan Dana Zakat.

Dana Kebajikan berasal dari pendapatan non-halal, denda dan dan

sosial lainnya.55

Sedangkan, Dana Zakat berasal dari Zakat, Infaq, dan

Shodaqoh yang berasal dari perusahaan (BSM), pegawai, nasabah dan

masyarakat umum yang diuraikan pada tabel berikut serta rincian

kegiatannya akan diuraikan pada lampiran.

Tabel 4.1

Tabel Penyaluan Dana CSR Bank Syariah Mandiri

No. Program 2012 2013 Growth

(Rp) %

1 Mitra Umat 2.659.570.201 7.606.338.396 186.00%

2 Didik Umat 9.249.674.228 9.548.805.938 3.23%

3 Simpati Umat 9.683.048.524 14.818.633.642 53.04%

4 Dana Program 837.094.510 95.188.000 -88.63%

Total 22.429.387.463 32.068.965.976 42.98

55

Bank Syariah Mandiri, ”Laporan tahunan 2013”,h.258.

Page 67: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

53

k. Tahap Implementasi

Bank Syariah Mandiri melakukan implementasi dengan strategi

Mixed Type dimana strategi ini gabungan antara sentralisasi dengan

desentralisasi. Karena pada dasarnya Bank Syariah Mandiri dengan

LAZNAS BSM mempunyai peran yang sama. Jika nasabah Bank

Syariah Mandiri mengajukan proposal permohonan bantuan maka

yang akan memproses bantuan tersebut adalah pihak Bank Syariah

Mandiri. Jika, yang mengajukan proposal bukan dari nasabah Bank

Syariah Mandiri maka yang memproses pengajuan tersebut adalah

pihak LAZNAS BSM.

l. Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi Bank Syariah Mandiri Bank dengan cara

mengkaji program yang dilakukan oleh manajemen dengan Corporate

Braning Departement (Branding & CSR) dan LAZNAS BSM. apakah

tempat yang diberikan program telah mencapai tujuan program CSR.

Jika belum maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu memperhatikan

kendala yang menghambat program CSR tersebut mencapai tujuan

kegiatan. Setelah mengetahui kendala yang terjadi maka dibuatlah

inovasi program yang sesuai untuk kegiatan kedepannya.

2. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Corporate Social

Reponsibility Bank Asing Konvensional

a. Menetapkan Visi

Visi dari program CSR yang digunakan oleh Bank Asing

Konvensional adalah Visi yang digunakan oleh Bank Asing

Konvensional ialah: “To be “first choice” Corporate Bank that

Page 68: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

54

provide the best quality solution” menjadi bank korporasi “pilihan

utama” yang mempersembahkan solusi terbaik.

b. Menetapkan Misi

Misi yang diterapkan oleh Bank Asing Konvensional adalah

misi terapan ialah misi ke empat Bank Asing Konvensional “To

support the economics and socialgrowth by being a good corporate

citizen”. Bank Asing Konvensional ingin ikut andil dalam

pertumbuhan ekonomi dan sosial di Indonesia serta Bank Asing

Konvensional juga ingin menjadi warga perusahaan yang baik di

Indonesia.

c. Menetapkan Tujuan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR Bank Asing Konvensional

mempunyai 2 tujuan:56

1) Mengembalikan keuntungan kepada perusahaan kepada

masyarakat

2) Memperkenalkan branding perusahaan.

d. Mempertimbangkan Kebijakan

Kebijakan yang diambil oleh Bank Asing Konvensional dalam

penyaluran dana sosial untuk kegiatan CSR ialah Sebagai sebuah

investasi sosial. Kegiatan CSR yang akan di implentasi haruslah sangat

terencana sehingga bukan berdampak positif pada masyarakat tetapi

juga kepada perusahaan ke depannya.57

56

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015 57

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 69: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

55

e. Menetapkan Strategi

Strategi yang digunakan oleh Bank Asing Konvensional dalam

melaksanakan kegiatan CSR adalah Community Development dimana

strategi ini ditujukan untuk komunitas atau kegiatan perusahaan yang

berbeda dari hasil perusahaan. Dan strategi Community Development

bisa dibedakan menjadi 3 yaitu : Community Relation, Community

Service dan Community Empowering.

Di dalam kegiatan CSR Bank Asing Konvensional terdapat

Community Relation kegiatan yang berupa donasi (charity) dan berupa

kegiatan sosial lainnya.

Bank Asing Konvensional juga melaksanakan program yang

berbasis Community Service. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan

pelayanan perusahaan kepada masyarakat. Kegiatan ini bermaksud

untuk memberikan kebutuhan kepada masyarakat.

f. Merancang Struktur Organisasi

Kegiatan CSR yang dilaksanakan di Bank Asing Konvensional

ditangani oleh 2 departement, Corporate Relation Unit (CRU) untuk

kegiatan CSR yang bersifat umum dan Compliance Departement untuk

kegiatan edukasi perbankan.58

g. Merancang Program

Dalam merancang program dilakukan dengan cara pengajuan

usulan dari Corporate Relation Unit sebagai departemen penanggung

CSR kepada Management. Apabila Management memberikan

58

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 70: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

56

persetujuan atas program yang diajukan, program akan dilaksananakan

sesuai petunjuk management.59

Program yang dirancang oleh Bank Asing Konvensional

program yang di buat sesuai perencana secara partisipasi

(Participatory). Yang didahului oleh need assessment.

Ada beberapa dimensi atau klasifikai program yang

dicanangkan oleh Bank Asing Konvensional seperti Community dan

Employe.

h. Menyediakan Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia yang disediakan oleh pihak Bank Asing

Konvensional diambil oleh internal perusahaan. Namun, pada beberapa

kesempatan, kegiatan CSR dilaksanakan dengan bekerjasama dengan

NGO.

i. Linkage Stakeholder dan Pemetaan Wilayah

Pemetaan wilayah kegiatan CSR Bank Asing Konvensional

masih mencangkup JABODETABEK. Karena, Bank Asing

Konvensional Bank yang hanya berpusat dipusat Jakarta dan tidak

mempunyai cabang didaerah lain. Sehingga, wilayah yang bisa dibantu

terbatas.

j. Penentuan Sumber Dana

Dana berasal dari dana yang disisihkan perusahaan untuk

kegiatan CSR. Dana tersebut berasal dari keuntungan perusahaan

sesuai yang disetujui oleh top manajemen.

59

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 71: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

57

Tabel 4.2

Tabel Penyaluan Dana CSR Bank Asing Konvensional

No. Program 2012 2013 Growth

(Rp) %

1 Charity 121.395.405 67.478.635 -44,41%

2 Banking

Education 106.330.130 37.232.960 -64,98&

Total 227.725.535 104.711.595 -54,02%

k. Tahap Implementasi

Di tahap Implementasi kegiatan CSR, Bank Asing

Konvensional menggunakan strategi sentralisasi atau bisa juga dengan

model self managing strategy. Dalam strategi atau model implementasi

tersebut Bank Asing Konvensional adalah sebagai pembuat rencana

dan pelaksana utama. Walaupun, melaksanakan kegiatan dengan pihak

NGO tetapi tetap semua kegiatan dibawah naungan Bank Asing

Konvensional.

l. Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi program implementasi Bank Asing

Konvensional dilakukan oleh pihak internal, dengan meminta dengan

meminta feedback untuk mengetahui kekurangan program yang sudah

lalu dan hal hal yang dapat ditingkatkan untuk program selanjutnya.60

3. Perbedaan Implementasi antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank

Asing Konvensional

Setelah melihat tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi

antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional. Maka,

penulis membuat tabel perbedaan yang terdapat pada kedua pihak tersebut.

60

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 72: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

58

Tabel 4.3

Tabel Perbedaan Implementasi CSR

Perbedaan Bank Syariah Mandiri Bank Asing Konvensional

Sumber Dana

Dana Korporat CSR Rp.

250 juta. Dana Kebajikan

dan Dana Kebajikan

berasal dari pendapatan

non-halal, denda dan dan

sosial lainnya Rp28,09

miliar. Sedangkan, Dana

Zakat berasal dari Zakat,

Infaq, dan Shodaqoh yang

berasal dari perusahaan

(BSM), pegawai, nasabah

dan masyarakat umum

Rp22,66 miliar.

Berdasarkan persetujuan

top manajemen.

Struktur

Organisasi

Unit yang membawahi

pelaksanaan

tanggungjawab sosial ialah

Corporate Secretary

(CSD). Tetapi yang

membawahi langsung

kegiatan tanggungjawab

sosial Corporate Branding

Departement (Branding &

CSR) ditambah dengan st

LAZNAS BSM selaku

mitra.

Kegiatan CSR yang

dilaksanakan di Bank

Asing Konvensional

ditangani oleh 2

departement, Corporate

relation Unit untuk

kegiatan CSR yang

bersifat umum dan

Compliance Departement

untuk kegiatan edukasi

perbankan

Merancang

Program

Program yang dirancang

berbasis pada

pemberdayaan masyarakat

(Community Development

Based) dan mengutamakan

program berkelanjutan

(Suntainability Program).

Program yang dirancang

oleh Bank Asing

Konvensional program

yang di buat sesuai

perencana secara

partisipasi

(Participatory). Yang

didahului oleh need

assessment.

Sumberdaya

Manusia

Sumber Daya Manusia

yang sediakan oleh Bank

Syariah Mandiri berasal

dari Corporate Braning

Departement (Branding &

CSR) dan disediakan juga

oleh LAZNAS BSM

Sumberdaya manusia

yang disediakan oleh

pihak Bank Asing

Konvensional diambil

oleh internal perusahaan.

Namun, pada beberapa

kesempatan, kegiatan

Page 73: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

59

selaku mitra Bank Syariah

Mandiri dalam

melaksanakan kegiatan

CSR

CSR dilaksanakan dengan

bekerjasama dengan NGO

Pemetaan

Wilayah

Pemetaan untuk

melakukan kegiatan CSR

diakukan di wilayah yang

terdapat cabang Bank

Syariah Mandiri. Bank

Syariah Mandiri pusat

melakukan kordinasikan

dengan Bank Syariah

Mandiri Cabang

Pemetaan wilayah

kegiatan CSR Bank Asing

Konvensional masih

mencangkup

JABODETABEK. Karena Bank Asing Konvensional

Bank yang hanya

berpusat di Jakarta dan

tidak mempunyai cabang

didaerah lain.

Implementasi

kegiatan

Bank Syariah Mandiri

melakukan implementasi

dengan strategi Mixed

Type dimana strategi ini

gabungan antara

sentralisasi dengan

desentralisasi.

Di tahap Implementasi

kegiatan CSR, Bank

Asing Konvensional

menggunakan strategi

sentralisasi atau bisa juga

dengan model self

managing strategy

Evaluasi

Kegiatan

Pada tahap evaluasi

program implementasi

Bank Syariah Mandiri

dengan cara mengkaji

program yang dilakukan

oleh manajemen dengan

Corporate Braning

Departement (Branding &

CSR) dan LAZNAS BSM.

apakah tempat yang

diberikan program telah

mencapai tujuan program

CSR. Jika belum maka

dilakukan tahap

selanjutnya yaitu

memperhatikan kendala

yang menghambat

program CSR tersebut

mencapai tujuan kegiatan.

Setelah mengetahui

kendala yang terjadi maka

dibuatlah inovasi program

yang sesuai untuk kegiatan

kedepannya.

Pada tahap evaluasi

program implementasi

Bank Asing Konvensional

dilakukan oleh pihak

internal, dengan meminta

dengan meminta feedback

dari partisipan (Employe)

mengenai program yang

telah dilaksanakan untuk

mengetahui kekurangan

program yang sudah lalu

dan hal hal yang dapat

ditingkatkan untuk

program selanjutnya.

Page 74: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

60

Dalam tabel di atas terlihat perbedaan proses pelaksanaan CSR

antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional disatu sisi

Bank Syariah Mandiri mempunyai perbedaan yang terdapat pada sumber

dana yang memadai yang didukung oleh lembaga yang profesional dengan

program yang bersifat jangka panjang serta ruang lingkup yang cukup

luas. Sedangkan untuk Bank Asing Konvensional sendiri dari memiliki

perbedaan dari jumlah sumberdaya manusia yang berpartisipasi dalam

kegiatan CSR. Dalam pelaksanaan juga berbeda Bank Syariah Mandiri

menggunakan Mixed Type. Sedangkan Bank Asing Konvensional

menggunakan sentralisasi atau bisa juga dengan model self managing

strategy.

D. Analisis SWOT Terhadap Implementasi program Corporate Social

Responsibility (CSR)

Analisis SWOT merupakan cara yang digunakan untuk

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan.61

Pada analisis SWOT, strategi perusahaan dapat dirumuskan

berdasarkan dua kondisi yaitu internal dan eksternal. Kondisi internal

perusahaan dalam analisis ini dideskripsikan oleh kekuatan (strenghts) dan

kelemahan (weaknesses). Sedangkan kondisi eksternal perusahaan dalam

analisis ini digambarkan oleh hal-hal apa saja yang menjadi peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) yang akan dihadapi serta diatasi oeh

kedua Bank untuk mencapai tujuannya. Penjabarannya dilakukan dengan

memasukan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan data refrensi.

61

Freddy Rangkuty, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta. PT

Gramedia Pustaka Utama, Hlm.18.

Page 75: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

61

1. Analisis SWOT Implementasi program Corporate Social Responsibility

(CSR) Bank Syariah Mandiri

a. Kekuatan (Strengths)

1) Sumber dana yang mendukung

Dana merupakan kunci dari suatu kegiatan, dalam hal ini

Bank Syariah Mandiri mempunyai 2 sumber dana yang digunakan

untik melaksanakan kegiatan CSR yaitu: dana kebajikan dan dana

zakat. Dana kebajikan berasal dari denda, sumbangan, hibah dan

dan sosial lainnya. Dana zakat berasal dari zakat korporat, pegawai,

nasabah dan masyarakat umum.

2) Mempunyai cabang yang tersebar di wilayah Indonesia

Bank Syariah Mandiri mempunyai cabang hampir setiap

wilayah di indonesia. Hal ini mempermudah Bank Syariah Mandiri

untuk melakukan survei lokasi jika memang ada tempat yang

pantas diberikan bantuan CSR di wilayah tersebut.

3) Bekerjasama dengan mitra yang berpengalaman

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, Bank Syariah Mandiri

melakukan kerjasama dengan LAZNAS BSM. LAZNAS BSM

merupakan Lembaga penghimpun, pengelola dan penyaluran zakat

infak dan shadaqah yang sudah berdiri dari tahun 2001. Sudah

banyak kegiatan CSR Bank Syariah Mandiri yang dilaksanakan

bersama LAZNAS BSM.

4) Pilihan program yang beragam

Bank Syariah Mandiri mempunya 3 program utama yang

menjadikan patokan dalam melakukan kegiatan CSR. Program

Page 76: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

62

tersebuat adalah: mitra ummat program tersbut fokus kepada

pengembangan usaha mikro. Selanjutnya didik umat dimana

program ini berfokus kepada bidang pendidikan seperti beasiswa

dan pembangunan sarana prasarana. Yang terakhir ialah simpati

umat, progeam ini berfokus pada bantuan jangka pendek seperti

kesehatan dan bantuan bencana.

b. Kelemahan (Weaknesses)

1) Sumberdaya manusia yang tidak terlalu banyak

Sumberdaya manusia menjadi salah satu kendala yang

dimiliki Bank Syariah Mandiri. Karena dengan banyak program

yang dilaksanakan. Maka harus mempunyai sumberdaya manausia

yang cukup. Ditambah lagi dengan giatnya Bank Syariah Mandiri

dalam melaksanakan kegiatan CSR yang berbasis pengembangan

usaha mikro. Dalam kegiatan pengembangan usaha mikro terdapat

beberapa pengusaha yang bertindak nakal. Sehingga modal yang

diberikan tidak memberikan manfaat kepada pengusahan tersebut.62

2) Sulit melibatkan komunitas dalam pelaksanaan kegiatan CSR

Di dalam kegiatan CSR terkadang sulit untuk menemukan

komunitas untuk pelaksanaan dan menjaga pemberian yang telah

diberikan/dibuat. Sehingga hanya bermanfaat untuk jangka pendek

serta cepat rusak karena tidak dirawat.

62

Wawancara pribadi dengan Doni Indra. Jakarta 10 April 2015

Page 77: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

63

c. Peluang (Opportunities)

1) Berkembangnya pemahaman tentang CSR.

Berkembangnya pemahaman tentang CSR dalam tataran

global bisnis membuka jalan dalam mempromosikan program-

program CSR kepada masyarakat publik.

2) Corporate Social Responsibility (CSR) award Indonesia

Corporate Social Responsibility (CSR) award menjadikan

kesempatan besar bagi perusahaan untuk memulai kiprah CSR di

tingkat nasional sekaligus menjadi ajang kompetisi personel CSR.

Strategi ini memberikan citra yang baik bagi perusahaan sekaligus

menjadi kebanggaan bagi personel CSR dan karyawan perusahaan.

3) Pengentasan kemiskinan yang belum merata

Jika kita kaitkan dengan masalah kemiskinan yang sudah

ada sejak jaman dahulu dan diperparah dengan krisis ekonomi yang

terjadi dinegara berkembang seperti Indonesia beberapa tahun

terakhir ini. Hingga saat ini pun kemiskinan tersebut masih

membayang-bayangi perekonomian Indonesia. Masalah ini terus

berlanjut dan berkembang

4) Peraturan pemerintah tentang CSR

Penerapan aktivitas CSR yang berkembang di Indonesia,

sesuai regulasi pemerintah dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang

perseroan terbatas pada pasal 74, bahwa kegiatan CSR atau

tanggung jawa sosial merupakan suatu kegiatan yang diwajibkan

dan dilaksanakan berdasarkan pada kepatuhaan.

Page 78: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

64

d. Ancaman (Threats)

1) Ancaman pesaing dalam kegiatan

Pesaing tetap menjadi ancaman yang paling utama, pesaing

tidak hanya datang dari dunia perbankan dalam negeri, tetapi dari

luar negeri pun ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

2) Belum terbangun pemahaman CSR pada Goverment Relation

Kurangnya pemahaman CSR dikalangan instansi pemerintah

yang bersangkutan terkadang malah menghambat kinerja CSR

tersebut. Dalam suatu kegiatan mungkin saja pihak instansi

pemerintah tidak ikut turun tangan dalam kegiatan. Mereka hanya

berpendapat bahwa kegiatan tersebut adalah tanggung jawab dari

perusahaan yang melakukan.

2. Analisis SWOT Implementasi program Corporate Social Responsibility

(CSR) Bank Asing Konvensional

a. Kekuatan (Strengths)

1) Sumber daya manusia yang mencukupi

Sumberdaya manusia yang banyak merupakan salah satu

kekuatan dari Bank Asing Konvensional. Karena setiap kegiatan

CSR dilaksanakan Bank Asing Konvensional mengerahkan semua

karyawan dilevel eksekutif sampai level officer. Setiap karyawan

mempunyai keahlian komunikasi, manajemen keuangan dan

keahlian lainnya sehingga memungkinkan mempermudah

pelaksanaan kegiatan CSR.63

63

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 79: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

65

2) Hubungan erat antar karyawan

Ini menjadi salah satu kelebihan Bank Asing Konvensional,

yaitu hubungan yang erat antar karyawan. Karena selama kegiatan

yang dilakukan oleh Bank Asing Konvensional selalu melibatkan

karyawan jarang untuk menggunakan lembaga lain. Sehingga para

karyawan saling percaya akan kualitas yang dimiliki oleh temannya

tersebut.64

3) Administrasi yang terorganisir

Administrasi yang terorganisisr merupakan salah satu kunci

suksesnya sebuah kegiatan. Bank Asing Konvensional mempunyai

administrasi yang sangat ketat setiap kegiatan yang dilaksanakan

langsung diawasi oleh generai affair perusahaan. Semua keperluan

kegiatan perusahaan harus mempunyai bukti transaksi formal untuk

dilaporkan. Jika, tidak ada bukti formal maka transaksi tersebut

dianggap tidak sah.

4) Menuggunakan bukti pembayaran formal

Administrasi yang ketat memang sudah menjadi hal biasa

yang dilakukan oleh perusahan. Bank Asing Konvensional dalam

melaksanakan kegiatan apapun harus jelas. Dalam melaksanakan

transaksi harus dengan penjual yang jelas. Maksud jelas disini

adalah bentuk pembayaran yang formal. Untuk pedagang yang

mempunyai NPWP mempunyai harga yang bisa dibilang agak

mahal mempunyai bukti pembayaran yang formal. Sehingga

harusnya dana bisa ditekan seminimalis mungkin dan mungkin bisa

dilakukan untuk kegiatan yang lain.

64

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Page 80: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

66

b. Kelemahan (Weaknesses)

1) Sumber dana yang terbatas

Sumber dana untuk kegiatan CSR di Bank Asing

Konvensional sangatlah terbatas. Karena dana yang didapatkan

hanya dari pendapatan perusahaan saja. Jumlah nominalnya pun

semua tergantung oleh pendapatan perusahan.

2) Program yang terbatas

Program CSR yang dilakukan oleh Bank Asing

Konvensional hanya berputar dibidang pendidikan saja. Walaupun

melakukan renovasi bangunan, donasi, atau melakukan program

kesehatan lainya nya itu semua ditargetkan untuk murid-murid

disana atau anak putus sekolah yang berada ditempat kegiatan.

3) Belum ada alat ukur menilai keberhasilan CSR.

Bank Asing Konvensional tidak mempunyai alat ukur yang

pasti dalam menilai keberhasilah CSR. Selama ini Bank Asing

Konvensional hanya menilai keberhasilan kegiatan CSR ketika

kegiatan itu sukses dilaksanakan tanpa adanya halangan yang

berarti.

c. Peluang (Opportunities)

1) Fasilitas Pendidikan yang belum memadai

Realitas yang ada bahwa pendidikan pada umumnya di

Indonesia kurang memadai. Mendikbud menjelaskan, 75 persen

sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal

pendidikan. Berdasarkan pemetaan Kemendikbud terhadap 40.000

sekolah pada 2012, diketahui bahwa isi, proses, fasilitas, dan

Page 81: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

67

pengelolaan sebagian besar sekolah saat ini masih belum sesuai

standar pendidikan yang baik seperti diamanatkan undang-

undang.65

2) Salah satu syarat Menjadi perusahaan Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah prinsip yang

mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai

keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam

memberikan pertanggung jawabannya kepada para shareholder

khususnya, dan stakeholders pada umumnya.

3) Menambah citra positif perusahaan baik di lingkungan internal

maupun eksternal

Tidak dapat dipungkiri tujuan dari kegiatan CSR sendiri

selain untuk memperkenalkan perusahaan adalah mendapatkan citra

positif dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Karena

semakin baik citra suatu perusahaan pasti akan mendapat dampak

yang baik untuk perusahaan tersebut entah langsung maupun tidak

langsung.

d. Ancaman (Threats)

1) Bersaing dengan perusahaan lain yang menjadi kompetitor dalam

kegiatan.

Persaingan merupakan sesuatu yang selalu menjadi

ancaman. Banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama

memberikan kegiatan yang sama. Atau, mungkin kegiatan yang

pesaing tawarkan lebih beragam dan inovatif.

65

Kompas,”Berita Buruk Pendidikan Indonesia”, artikel diakses pada tanggal 12 April

2015 dari edukasi.kompas.com/read/2014/12/02/18365971/Berita.Buruk.Pendidikan.Indonesia

Page 82: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

68

2) Perbedaan sifat masyarakat disetiap daerah.

Kegiatan CSR tidak mungkin dilakukan pada satu tempat

saja. Tetapi, kegiatan teresebut dilakukan didaerah yang berbeda

setiap tahunnya. Setiap daerah mempunyai perilaku, adat istiadat,

tingkat kerjasama dan kapabilitas yang berbeda.

3) Partisipasi pemerintah yang amat rendah.

Kegiatan CSR Bank Asing Konvensional minim sekali

dengan partisipasi pemerintah. Pemerintah hanya membantu dalam

mengurus perizinan pelaksanaan. Selebihnya kegiatan CSR Bank

Asing Konvensional dilaksanakan oleh karyawan.

3. Matrix SWOT Implementasi implementasi Corporate Social

responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri dan Bank Asing

Konvensional

Matrix SWOT merupakan Matching tool yang penting untuk

membantu perusahaan mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe

strategi tersebut adalah:

a. Strategi SO (Strengths-Opportunities)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan

1) Bank Syariah Mandiri

a) Menambah program CSR yang berkonsentrasi ke bidang

pemberdayaan.

b) Memperbanyak pelaksanaan program didaerah terpencil

c) Lebih giat dalam melakukan supervisi kegiatan dengan cabang

atau lembaga yang bersangkutan didaerah kegiatan CSR.

Page 83: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

69

d) Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah untuk

mensinergikan program CSR perusahaan dengan pemerintah

2) Bank Asing Konvensional

a) Menambah program yang berfokus pada penyediaan fasilitas

serta beasiswa.

b) CSR staff melakukan pendampingan secara efektif terhadap

komunitas kelompok sasaran

c) Melakukan tranparency anggaran dana kegiatan CSR serta

menjalankan fungsi struktur dan sistem perusahaan.

b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan kelemahan

internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

1) Bank Syariah Mandiri

a) Rekruitmen Staff CSR yang disesuaikan dengan kebutuhan

b) Pengikutsertaan pelatihan CSR bagi Corporate Branding

Departement (Branding & CSR) serta staff lainnya tentang

CSR.

2) Bank Asing Konvensional

a) Melakukan seleksi terhadap staff yang ingin ikut serta dalam

pelaksanaan kegiataan CSR

b) Melakukan promosi tentang perusahaan. Minimal pemerintah

serta komunitas mengetahui tentang profile perusahaan yang

melaksanakan CSR.

Page 84: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

70

c. Strategi ST (Strengths-Threats)

Strategi ini bertujuan untuk menhindari atau mengurangi

dampak dari ancamn-ancaman eksternal.

1) Bank Syariah Mandiri

a) Melakukan survei ke daerah serta melakukan sosialisasi tentang

CSR dan kebutuhan daerah tersebut.

b) Melakukan pelatihan CSR bagi staff Goverment Relation,

tentang CSR.

2) Bank Asing Konvensional

a) menambah program mikro finance yang sudah ada memiliki

potensi untuk disinergikan dengan lembaga perbankan.

b) Melakukan sosialisasi serta meminta pemerintah untuk

berpartisipasi dalam kegiatan.

c) Menggunakan CSR sebagai alat pendekatan terhadap

masyarakat.

d. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara

mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman

1) Bank Syariah Mandiri

a) Melakukan komunikasi kepada komunitas CSR tentang

program CSR yang dilaksanakan.

b) Melakukan promosi kegiatan agar masyarakat lebih mengetahui

tentang program yang akan di laksanakan.

Page 85: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

71

2) Bank Asing Konvensional

a) Mengurangi biaya operasional dan mengalihkannya untuk

program CSR.

b) Menyusun Standard alat ukur keberhasilan & Sistem

Pemantauan dan Evaluasi

Untuk lebih jelasnya tabel analisis matrix SWOT dapat

membantu untuk lebih memahanmi empat macam strategi yang

dimaksud pada lampiran.

Page 86: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dengan rumusan masalah dalam penelitian ini,

maka dapat itarik kesimpulan sebagai berikut:

1. model implementasi yang diterapkan Bank Syariah Mandiri adalah

bermitra dengan pihak lain yang dalam hal ini adalah LAZNAS BSM

Model implementasi yang diterapkan oleh Bank Asing Konvensional

adalah Keterlibatan langsung perusahaan menjalanankan program CSR.

2. Kategori perusahaan Bank Syariah Mandiri masuk dalam kelompok hijau.

Bank Syariah Mandiri dimana CSR sebagai strategi inti dan jantung bisnis

dan Bank Asing Konvensional terdapat dikelompok biru dimana

perusahaan menilai praktis CSR sebagai investasi.

3. Pada tahap implementasi Bank Syariah Mandiri menggunakan strategi

Mixed Type. Sedangkan Bank Asing Konvensional menggunakan strategi

sentralisasi atau bisa juga dengan model self managing strategy.

4. Analisis SWOT (CSR) Bank Syariah Mandiri yaitu: Kekuatan: Sumber

dana yang mendukung, mempunyai cabang yang tersebar diwilayah

Indonesia, bekerjasama dengan mitra yang berpengalaman, pilihan

program yang beragam. Kelemahan: Sumberdaya manusia yang terbatas,

Sulit melibatkan komunitas dalam melaksanakan kegiatan. Peluang:

Berkembangnya pemahaman tentang CSR, Corporate Social

Responsibility (CSR) award Indonesia, pengentasan kemiskinan yang

belum merata, peraturan pemerintah tentang CSR. Ancaman: Ancaman

Pesaing dalam kegiatan, Kenaikan harga minyak.

Page 87: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

73

5. Analisis SWOT Implementasi program Corporate Social Responsibility

(CSR) Bank Mizuho Indonesia yaitu: Kekuatan: sumber daya

manusiayang mencukupi, hubungan erat antar karyawan, administrasi

yang terorganisir, menggunakan bukti pembayaran formal. Kelemahan:

Belum banyak diketahui masyarakat luas, sumber dana yang terbatas,

Program yang terbatas. Peluang: Fasilitas Pendidikan yang belum

memadai, menjadikan perusahaan Good Corporate Governance,

menambah citra positif perusahaan baik di lingkungan internal maupun

eksternal. Ancaman: Bersaing dengan perusahaan lain yang menjadi

kompetitor dalam kegiatan, perbedaan masyarakat disetiap daerah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan diatas maka saran yang dapat

diberikan adalah:

1. Dalam mengoptimalkan kegiatan CSR sebaiknya Bank Syariah Mandiri

meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawas dilapangan untuk kegiatan

UMKM, serta melaksanakan pelatihan binaan dan pengawas Untuk Bank

Asing Konvensional agar memaksimalkan dana dan memperbanyak

program dibidang lain.

2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah tentang kegiatan

CSR. Agar masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan tersebut dan

pemerintah bisa memberikan bantuan dalam melaksanakan kegiatan CSR.

3. Membangun komunikasi yang baik terhadap para binaan agar cepat

merespon hal-hal yang dihadapi agar mendapatkan solusi yang baik agar

kegiatan berjalan lancar.

Page 88: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

74

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abbas, Afifi Fauzi. Metodologi Penelitian. Ciputat: Adelina Bersaudara, 2010.

Amri, Mulya dan Wicaksono Sarosa. CSR Untuk Penguatan Kohesi Sosial. Jakarta:

Indonesia Business Links,2008.

Anatan, Lina. “Corporate Social Responsibility (CSR):Tinjauan Teoritis dan Praktik di

Indonesia” Jurnal Manajemen Universitas Kristen Maranatha Vol.8, No.2,

(2009): h.1.

Bank Konvensional Asing, Laporan tahunan 2013

Bank Syariah Mandiri, Laporan tahunan 2013.

Basrowi & Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.

C.Korten, David ”When Corporate Rule the World” dalam Teguh Sri Pambudi, CSR:

Sebuah Keharusan dalam Investasi Sosial, Pusat Penyuluhan Sosial

(PUSENSOS) Departemen Sosial RI. Jakarta: La Tofi Enterprise, 2005, h.15.

Hadi, Nor. Corporate Social Responsibility,cet.I. Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2011.

Iriantara, Yosal. Community Relations: Konsep dan Aplikasinya, Bandung: Simbioda

Rekatama Media, 2004.

J.Kitchen, Philip. Public Relation: Principles and Practice, 1st Edition. London:

Thompson Business Press, 1997.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Mursitama, Tirta N dan Fadil M Hasan, dkk. Corporate Social Responsibility di

Indonesia (Teori dan Implementasi). Jakarta: Institute for Development of

Economic adn Finance (INDEF),2011.

Rangkuty, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta. PT

Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Rudito, Bambang dan Melia Famiola. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan di Indonesia, Edisi.I. Bandung: penerbit Rekayasa Sains,2007.

Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. Menjadi Bangsa Yang Pemurah: Wacana dan Praktek

Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia,2004.

Sjahdeni, Sutan Remy. “Corporate Social Responsibility”, Jurnal Hukum

Bisnis.Vol.26,No.3(2007): h.60.

Page 89: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

75

Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,2005.

Suharto, Edi. CSR & COMDEV: INVESTASI KREATIF PERUSAHAAN DI ERA

GLOBALISASI. Bandung: CV Alfabeta,2010.

Sukirno, Sadono, Wan Sabri Husin, dkk. Pengantar Bisnis, Jakarta : prenada media,

2004.

Susanto, A.B. A Strategic Management Approach CSR. Jakarta: The Jakarta Consulting

Group,2007.

Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana, 2011.

Umar, Husein. Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis,Cet.VI. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2004.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

Untung, Hendrik Budi. Corporate Social Responsibility, cet.II. Jakarta : Sinar Grafika,

2009.

Wibisono, Yusuf. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Cet.II, Gresik: Fascho

Publishing,2007.

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015

Wawancara pribadi dengan Doni Indra. Jakarta 10 April 2015

Website

Anonim.”Perkembangan Awal Konsep CSR di era tahun 1950-1960an”, Artikel diakses

pada 25 september 2014 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/30304/3/Chapter%20II.pdf

Anonim.”Sejarah CSR”, artikel ini diakses pada 20 juli 2014 dari

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2283794-sejarah-dan-

perkembangan-corporate-social/#ixzz33EAEYoF1

Anonim.”Sejarah dan Evolusi Tanggung Jawab sosial Perusahaan (CSR)”.Artikel diakses

pada 23 september 2014 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/40709/3/Chapter%20II.pdf.

Badan Pusat Statistik, “ Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2013” artikel diakses

pada 20 Juli 2014 dari http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan14.pdf.

Bank syariah Mandiri, diakses pada tanggal 11 Maret 2015 dari http://www.syariah

mandiri.co.id/category/csr/

Page 90: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

76

D.Maharani, “Good Corporate Governance Training”, artikel ini diakses pada 20 Juli

2014 dari http://ssaconsulting.co.id/2014/05/25/good-corporate-governance-

training-3/t

Hendi Hidayat Weblog, “CSR : Sekilas Sejarah dan Konsep”, Artikel diakses pada 25

september 2014 dari http://ngenyiz.blogspot.com/2009/02/csr-sekilas-sejarah-

dan-konsep.html

Kompas,”Berita Buruk Pendidikan Indonesia”, artikel diakses pada tanggal 12 Maret

2015edukasi.kompas.com/read/2014/12/02/18365971/Berita.Buruk.Pendidikan.

Indonesia

Page 91: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

77

Lampiran 1

Page 92: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

78

Lampiran 2

Page 93: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

79

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Nama : Doni Indra

Jabatan : Brand Development Officer

Tempat : Bank Syariah Mandiri

Waktu : 10 April 2015

1. Mengapa Bank Syariah Mandiri melakukan Corporate Soaila Responsibility (CSR) ?

Bank Syariah Mandiri menydari bahwa CSR merupakan hal yang sangat penting

dalam mendukung aktifitas serta tumbuh kembangnya sebuah sebuah perusahaan.

Kegiatan CSR merupakan timbal balik dari semua proses yang dijalankan

perusahaan. Bentuk tanggung jawab tersebut salah satunya ada kegiatan CSR yuntuk

pegawai, konsumen masyarakat dan lingkungan.

2. Bagaimana prosedur yang dilakukan Bank Syariah Mandiri dalam melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ?

Penentuan program yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri bermula diawali oleh

ide yag terdapat dari internal atau dengan cara pengajuan dari pemohon. Lalu, ide

atau permohonan tersebut diproses oleh bagian Corporate Branding Departement

(Branding & CSR) dengan management. Setelah itu program yang disetujui di

eksekusi. Eksekusi program isa dilaknakan langsung oleh Bank Syariah Mandiri

ataupun melalui LAZNAS BSM.

3. Program seperti apa yang lebih diutamakan dalam kegiatan Corporat Social

Responsibilit (CSR) ?

Strategi yang digunakan dalam merancang program oleh Bank Syariah Mandiri

merupakan Strategi yang berbasis Community Development. Karena didalam program

Bank Syariah Mandri terdapat program pengembangan yang terdapat pada strategi

Community Development.

4. Bagaimana pola yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri ?

Sedangkan pola implementasi yang diterapkan Bank Syariah Mandiri adalah bermitra

dengan pihak lain yang dalam hal ini adalah LAZNAS BSM/ Lembaga Mitra dalam

penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program yang bersifat humanity.

Acuan kerja pelaksaaan program CSR melalui perjanjian kerjasama (PKS) BSM dan

LAZNAS BSM No.12/410-PKS/DIR: No.09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12

November 2010 tentang penyaluran zakat dan Dana Program.

Page 94: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

80

5. Apakah ada struktur khusus yang membawahi langsung kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) ? Jika ada siapa saja yang ikut partisipasi dalam melaksanakan

kegiatan CSR ?

Unit yang membawahi pelaksanaan tanggungjawab sosial ialah Corporate Secretary

(CSD). Tetapi yang membawahi langsung kegiatan tanggungjawab sosial Corporate

Branding Departement (Branding & CSR )

6. Apakah Bank Syariah Mandiri menyediakan SDM untuk membantu melaksanakan

CSR ? Jika ada siapa saja yang ikut partisipasidalam pelaksanaan kegiatan CSR ?

SDM yang yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri adalah tenaga ahli yang

menguasai hal dibidangnya serta terdapat juga SDM yang disediakan oleh LAZNAS

BSM.

7. Menurut Bank Syariah Mandirisendiri kegiatan CSR itu berkedudukan seperti apa ?

Bank Syariah Mandiri menempatkan kegiatan CSR sebagai investasi sosial

perusahaan. Karena pada dasarnya kegiatan CSR ini akan berdampak secara langsung

maupun tidak langsung kepada Bank Syariah Mandiri. Untuk itu pelaksanaannya

dilakukan secara terencana dan bekerjasama dengan lembaga yang profesional dalam

penyaluran dana.

8. Apa tujuan dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ?

Kegiatan-kegiatan yang dijalankan BSM di tahun 2009 terus diupayakan agar sesuai

dengan konsep dasar CSR, yaitu membantu mengatasi atau mengurangi permasalahan

yang terjadi di masyarakat, mengusahakan terjadinya perubahan perilaku masyarakat,

dan mengupayakan pencapaian kesejahteraan kehidupan masyarakat.

a. Mendukung kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan.

b. Mendukung implementasi praktik bisnis yang transparan dan bertanggungjawab.

c. Membuat perubahan positif di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan di

mana BSM beroperasi.

d. Membangun citra positif BSM dalam benak masyarakat, dan menggalang

dukungan masyarakat untuk tujuan bisnis BSM.

e. Meningkatkan nilai brand BSM dengan membangun reputasi yang baik.

f. Meningkatkan kesadaran publik tentang BSM melalui kegiatan-kegiatan sosial.

9. Apa target yang ingin dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dari kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) ?

Bank Syariah Mandiri mempunyai target yang tidak jauh berbeda dengan tujuan.

Tetapi target yang diprioritaskan ialah meningkatkan kinerja program CSR sehingga

mempunyai dampak yang positif dan memperkenalkan branding Bank Syariah

Page 95: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

81

Mandiri kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal Bank Syariah

Mandiri melalui kegiatan CSR

10. Bagaimana mekanisme evaluasi CSR yang dilakukan Bank Syariah Mandiri ?

Pada tahap evaluasi Bank Syariah Mandiri Bank dengan cara mengkaji program yang

dilakukan oleh manajemen dengan Corporate Braning Departement (Branding &

CSR) dan LAZNAS BSM. Melakukan analisis mengenai berlangsungnya kegiatan

secara berkala apakah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan atau tidak,

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan kesesuaian program terhadap kondisi

masyarakat pada saat dan setelah berlangsungnya program, keiatan tersebut untuk

melihat kecocokan program yang telah dibuat dengan pelaksanaan, terkadang ada

kesalahan dari pihak mitrabinaan seperti tunggakan pembayaran dan keuangan yang

terus menurun.jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tunggakan pembayaran

dan keuangan yang terus menurun maka akan terus dilakukan monitoring dan

penyesuaian program ulang Menganalisis hasil-hasil yang dicapai untuk digunakan

dalam perencanaan, strategi dan penyusunan kebijakan untuk program selanjutnya.

Page 96: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

82

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama : Dyah Pramesti Shinta Dewi

Jabatan : Head Of Corporate Relation Unit

Tempat : Guest Houst Bank Konvensional Asing

Waktu : 9 Maret 2015

1. Mengapa Bank Konvensional Asing melakukan Corporate Soaila Responsibility

(CSR) ?

Untuk mengembalikan keuntunganyang didapat oleh perusahaan kepada masyarakat.

2. Bagaimana prosedur yang dilakukan Bank Konvensional Asing dalam melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ?

Penentuan program dilaksanakan dengan cara pengajuan usulan dari Corporate

Relation Unit sebagai depatemen penanggung jawab CSR kepada managment.

Apabila management memberi persetujuan atas program yang diajukan, program

akan dilaksanakan sesuai petunjuk management.

3. Program seperti apa yang lebih diutamakan dalam kegiatan Corporat Social

Responsibilit (CSR) ?

Program yang lebih diutamakan adalahg program yang dibuat sesuai perencanaan

secara partisipasi.

4. Bagaimana pola yang diterapkan oleh Bank Konvensional Asing ?

Pola implementasi yang diterapkan oleh Bank Kovensional Asing adalah Keterlibatan

langsung perusahaan menjalanankan program CSR secara langsung dengan

menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke

masyarakat tanpa perantara. Berawal dari brainstrorm tentang masalah tempat

program dan kapan pelaksanaan yang dirumuskan oleh Corporate Relation Unit

(CRU).

5. Apakah ada struktur khusus yang membawahi langsung kegiatan Corporate Social

Responsibility (CSR) ? Jika ada siapa saja yang ikut partisipasi dalam melaksanakan

kegiatan CSR ?

Kegiatan CSR ditangani oleh 2 Departmen, Corporate Relatian Unit untuk kegiatan

CSR umum dan Compliance Department untuk kegiatan edukasi perbankan.

Page 97: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

83

6. Apakah Bank Konvensional Asing menyediakan SDM untuk membantu

melaksanakan CSR ? Jika ada siapa saja yang ikut partisipasi dalam pelaksanaan

kegiatan CSR ?

SDM untuk pelaksanaan CSR diambil dari internal perusahaan. Namun pada

beberapa kesempatan, kegiatan CSR dilaksanakan dengan bekerjasama dengan NGO.

7. Menurut Bank Konvensional Asing sendiri kegiatan CSR itu berkedudukan seperti

apa ?

CSR lebih berasosia kepada investasi sosial perusahaan. Karena pada akhirnya akan

ada dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan.

8. Apa tujuan dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ?

Selain mengembalikan keuntungan yang didapat ole perusahaan ke masyarakat, juga

untuk branding perusahaan

9. Apa target yang ingin dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dari kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) ?

Pada dasarnya target kegiatan CSR Bank Konvensional Asing tidak terlalu jauh

berbeda dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu memberikan keuntungan kepada

masyarakat sehingga masyarakat setidaknya bisa sedikit diringankan. Selain itu juga

masyarakat diharapkan lebih mengenal Bank Konvensional Asing sebagai perusahaan

asing yang turut aktif dalam kegiatan sosial..

10. Bagaimana mekanisme evaluasi CSR yang dilakukan Bank Syariah Mandiri ?

Evaluasi yang dilaksanakan bersifat internal, dengan meminta feedback dari

partisipan. Mengenai program yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan

yang sudah lalu dan hal –hal yang dapat ditingkatkan untuk program selanjutnya.

Page 98: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

84

Lampiran 5

Tabel CSR Program Kemitraan Tahun 2013

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima

1 Bantuan Kegiatan Pendampingan Dan Pelatihan Nasabah Warung Mikro

Selindo 1.748 Orang

2 Bantuan Biaya Pelatihan LKMS Selindo 811 Orang

3 Bantuan Pelatihan Wirausaha Selindo 1.113 Orang

4 Bantuan Modal Proyek Nasional Permodalan Mandiri

Selindo 696 Orang

5 Bantuan Modal Usaha Perorangan Selindo 37 Orang

6 Bantuan Modal Kelompok Usaha Selindo 216 Orang

7 Bantuan Biaya Masjid Wiramandiri Selindo 1.638 Orang

8 Bantuan Dana Peternakan Selindo 715 Orang

Tabel CSR Program Pemberdayaan Ekonomi Tahun 2013

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima

1 Bantuan modal Usaha Perorangan Jabotabek 103 Orang

2 Bantuan Operasional Budidaya Jamur Bogor 1 Lembaga

3 Bantuan Modal Kerja dan Outlet Usaha Minuman The Real Tea

Jakarta 9 Orang

4 Bantuan Modal Kerja dan Renovasi Pedagang Gerobak Bagi Keluarga Dhuafa Rumah Pemberdayaan Hijrah

Jakarta 30 Orang

5 Bantuan Pembelian Becak Bagi Warga Dhuafa Katamso Kerjasama dengan BSM Katamso

Katamso 10 Orang

6 Bantuan Mesin Cetak Batako Ponpes Al-Qodir Kerjasama dengan BSM Sleman

Sleman 1 Lembaga

7 Bantuan Ternak Kambing Ponpes Sabilunnajah Kerjasama dengan BSM Yogyakarta

Yogyakarta 1 Lembaga

8 Bntuan Peternak Ikan Ponpes Al-Hidayah Kerjasama dengan BSM Bekasi

Bekasi 1 Lembaga

9 Bantuan Kepada 100 Peternak Sapi untuk Masyarakat Tuban Kerjasama dengan BSM Tuban

Tuban 100 Orang

10 Bantuan CSR untuk Pengembangan Ekonomi BSM Kediri

Kediri 1 Lembaga

11 Bantuan Perahu Nelayan bagi Masyarakat Desa Sinar Laut dana

Lampung 30 Orang

Page 99: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

85

Seremonial Kerjasama dengan BSM Lampung

12 Bantuan Pengembangan Usaha Mikro Yayasan Cindev Kerjasama Dengan BSM Cianjur

Cianjur 1 Lembaga

13 Bantuan Pedagang Kaki Lima Masyarakat Pali Kerjasama dengan BSM Pali

Pati 25 Orang

14 Bantuan Pemberdayaan Usaha warga Jayapura Lerjasama BSM Jayapura

Jayapura 1 Orang

15 Bantuan 1 Unit Komputer SMK Jember Kerjasama dengan BSM Jember

Jember 1 Lembaga

16 Bantuan Pelatiham/Outbound BMT Pekalongan Kerjasama dengan BMT Pekalongan

Pekalongan 1 Lembaga

17 Pelatihan Dana Bergulir Semarang Kerjasama dengan BSM Semarang

Semarang 30 Orang

18 Bantuan Microfinance PPAP Seroja Kerjasama dengan BSM Solo

Solo 1 Lembaga

19 Bantuan Masyarakat mikro Pelakongan Kerjasama dengan BSM Pekalongan

Pekalongan 30 Orang

20 Bantuan Pelatihan PNPM Sigli Kejasama dengan BSM Sigli

Sigli 1 Lembaga

21 Bantuan Sarasehan BMT Kerjasama dengan BSM Kanwil II

Jakarta 1 Lembaga

22 Bantuan Sepeda untuk Loper Koran Kerjasama dengan BSM Lampung

Lampung 50 Orang

23 Bantuan Tenda Kantin KOPKAR BSM Malang

Malang 20 Orang

24 Bantuan Pengembangan Ekonomi Ternak Itik Warga garut

Garut 10 Orang

25 Bantuan Tenda Kantin KOPKAR Tunas Harapa Kerjasama dengan BSM Malang

Malang 15 Orang

26 Bantuan Pengembangan Ekonomi 10 Masyarakat Sekitar Masjid Kerjasama dengan BSM Jakarta-Roxy

Jakarta-Roxy 10 Orang

27 Bantuan Pelatiham Entre dan PZU Kerjasama dengan BSM Tasikmalaya

Tasikmalaya 1 Lembaga

28 Bantuan Pelatihan dan Modal Usaha Lembaga Keuangan Mikro Syariah Kerjasama dengan BSM Selindo

Indonesia 500 Lembaga

Page 100: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

86

Tabel CSR Program Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2013

No Kegiatan Wilayah

Jumlah Penerima

Individu Lembaga

Sekolah Yayasan

1 Bantuan Beasiswa SD, SMP dan SMU

Indonesia 8.845 102 0

2 Bantuan Beasiswa Mahasiwa

Indonesia 256 0 1

3 Bantuan Santunan Pendidikan

Indonesia 14.766 0 0

4 Bantuan Pendidikan Lembaga dan Yayasan

Indonesia 2.604 48 8

Tabel CSR Program Keagamaan Tahun 2013

No Kegiatan Wilayah Jumlah

Penerima

1 Bantuan Kegiatan Ramadhan Indonesia 52.741 Orang

2 Bantuan Kegiatan Qur’ban Mencapai Pelosok Indonesia 12.000 KK

3 Santunan Anak Yatim Dhuafa Peroranagan Indonesia 2.810 Orang

4 Santunan Anak Yatim Dhuafa Via Lembaga Indonesia 104 Lembag

5 Santunan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam Indonesia 120 Lembaga

6 Bantuan Kegiatan (GRES) Gerakan Ekonomi Syariah

Indonesia

Tabel CSR Program Sarana Umum 2013

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima

1 Sarana dan Prasarana Pendidikan Indonesia 26 Lembaga

2 Bantuan Ambulance dan Sarana Kesehatan

Indonesia 23 Lembaga

Tabel CSR Program Kesehatan dan Lingkungan Tahun 2013

No Kegiatan Wilayah Jumlah

Penerima

1 Bantuan Kesehatan Perorangan Indonesia 2620 Orang

2 Donor Darah Indonesia 5 Lembaga

3 Pelayanan Kesehatan Reguler Indonesia 13.839 Orang

4 Bantuan Pengentasan Gizi Buruk Indonesia 8.395 Orang

5 Baksos Kesehatan Keliling Indonesia 4.554 Orang

6 Pendirian Klinik Kesehatan BSM Umat Jakarta 1 Lembaga

7 Pengadaan Ambulance Jakarta 1 Lembaga

8 Khitanan Massal Indonesia 12 Lembaga

Page 101: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

87

Tabel CSR Program Program Lingkungan Tahun 2013 No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima

1 Bantuan Pembangunan Sarana Air Bersih dan MCK

Indonesia 44 Lembaga

2 Bantuan Pembangunan Sarana Air Bersih Indonesia 36 Lembaga

3 Bantuan Pembangunan MCK Indonesia 19 Lembaga

4 Bantuan Pembuatan 2 Unit MCK di Jantho

Aceh 2 Lembaga

5 Bantuan Pembuatan 2 Unit MCK Jabodetabek 2 Lembaga

6 Bantuan Pengadaan Tong Sampah Permanen

Dumai 1 Lembaga

7 Bantuan Penanaman Mangrove di Tanjung Benoa

Bali 1 Lembaga

8 Bantuan Pengadaan Angkutan Sampah di Bone

Makasar 1 Lembaga

9 Program Bina Lingkungan Lainnya Indonesia 16 Lembaga

Page 102: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

88

Lampiran 6

Tabel Matrix SWOT Bank Syariah Mandiri

Internal Faktor

Eksternal Faktor

Strengths-S

1. Sumber dana yang

mendukung

2. Mempunyai cabang

yang tersebar di

wilayah Indonesia

3. Bekerjasama dengan

mitra yang

berpengalaman

4. Pilihan program yang

beragam

Weaknesses-W

1. Sumberdaya manusia

didalam kegiatan

CSR yang terbatas.

2. Sulit melibatkan

komunitas dalam

melaksanakan

kegiatan CSR.

Opportunities-O

1. Berkembangnya

pemahaman tentang

CSR didunia bisnis

2. Corporate Social

Responsibility (CSR)

award Indonesia

3. Pengentasan

kemiskinan yang

belum merata

4. Peraturan pemerintah

tentang CSR

Strategi SO

1. Menambah program

CSR yang

berkonsentrasi ke

bidang

pemberdayaan.

2. Memperbanyak

pelaksanaan program

didaerah terpencil

3. Lebih giat dalam

melakukan supervisi

kegiatan dengan

cabang atau lembaga

yang bersangkutan

didaerah kegiatan

CSR.

4. Melakukan konsultasi

dan koordinasi

dengan pemerintah

untuk mensinergikan

program CSR

perusahaan dengan

Straetgi WO

1. Rekruitmen Staff

CSR yang

disesuaikan dengan

kebutuhan

2. Pengikutsertaan

pelatihan CSR bagi

Corporate Branding

Departement

(Branding & CSR)

serta staff lainnya

tentang CSR.

Page 103: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

89

pemerintah.

Threats-T

1. Ancaman pesaing

dalam kegiatan.

2. Belum terbangun

pemahaman CSR

pada Government

Relation.

Strategi ST

1. Melakukan survei ke

daerah serta

melakukan sosialisasi

tentang CSR dan

kebutuhan daerah

tersebut.

2. Melakukan pelatihan

CSR bagi staff

Goverment Relation,

tentang CSR

Strategi WT

1. Melakukan

komunikasi kepada

komunitas CSR

tentang program

CSR yang

dilaksanakan.

2. Melakukan promosi

kegiatan agar

masyarakat lebih

mengetahui tentang

program yang akan di

laksanakan.

Tabel Matrix SWOT Bank Konvensional Asing

Internal Faktor

Eksternal Faktor

Strengths-S

1. Sumber daya manusia

yang mencukupi.

2. Hubungan erat antar

karyawan.

3. Administrasi yang

terorganisir.

Weaknesses-W

1. Belum banyak

diketahui masyarkat

luas.

2. Sumber dana yang

terbatas.

3. Menggunakan bukti

pembayaran formal.

4. Program yang

terbatas.

5. Belum ada alat ukur

menilai keberhasilan

CSR.

Opportunities-O

1. Fasilitas pendidikan

yang belum

memadai.

Strategi SO

1. Menambah program

yang berfokus pada

penyediaan fasilitas

serta beasiswa.

Straetgi WO

1. Melakukan seleksi

terhadap staff yang

ingin ikut serta dalam

pelaksanaan

kegiataan CSR.

Page 104: JURUSAN PERBANKAN SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30537/1/KAHFI... · Sehingga dapat diketahui perbedaan kegiatan CSR yang ... ” artikel diakses pada 20

90

2. Salah satu syarat

Menjadi perusahaan

Good Corporate

Governance.

3. Menambah citra

positif perusahaan

baik di lingkungan

internal maupun

eksternal.

2. CSR staff melalukan

pendampingan secara

efektif terhadap

komunitas kelompok

sasaran.

3. Melakukan

tranparency anggaran

dana kegiatan CSR

serta menjalankan

fungsi struktur dan

sistem perusahaan.

2. Melakukan promosi

tentang perusahaan.

Minimal pemerintah

serta komunitas

mengetahui tentang

profile perusahaan

yang melaksanakan

CSR.

Threats-T

1. Bersaing dengan

perusahaan lain yang

menjadi kompetitor

dalam kegiatan.

2. Perbedaan sifat

masyarakat disetiap

daerah.

3. Partisipasi

pemerintah yang

amat rendah.

Strategi ST

1. Menambah

program mikro

finance yang sudah

ada memiliki potensi

untuk disinergikan

dengan lembaga

perbankan.

2. Melakukan sosialisasi

serta meminta

pemerintah untuk

berpartisipasi dalam

kegiatan.

3. Menggunakan CSR

sebagai alat

pendekatan terhadap

masyarakat.

Strategi WT

1. Mengurangi biaya

operasional dan

mengalihkannya

untuk program CSR

2. Menyusun Standard

alat ukur

keberhasilan &

Sistem Pemantauan

dan Evaluasi.