jurusan pendidikan matematika fakultas ilmu...
TRANSCRIPT
STUDI NORMA SOSIOMATEMATIK DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Hadiati Aslamiah
NIM. 1113017000041
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
HADIATI ASLAMIAH (1113017000041), “Studi Norma Sosiomatematik
dalam Pembelajaran Matematika”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Agustus 2018.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis norma sosiomatematik dalam
pembelajaran matematika dan mendeskripsikan asosiasi dengan keyakinan
matematik dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan di tiga
Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Parung tahun ajaran 2017/2018.
Metode yang digunakan adalah metode campuran dengan desain embedded
konkuren. Responden penelitian sebanyak 203, dipilih menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) Norma
sosiomatematik komunitas kelas tergolong baik (73.12%), meliputi norma jenis
kebebasan, kesepakatan, konsistensi, kesemestaan, dan keketatan. Norma
keketatan memiliki persentase terbesar (82.70%) dan norma kebebasan memiliki
persentase terkecil (67.08%). (2) Norma sosiomatematik berkorelasi positif
dengan prestasi belajar matematika siswa. (3) Norma sosiomatematik berkorelasi
positif dengan keyakinan matematik siswa. (4) Keyakinan matematik siswa
berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika siswa. (5) Terdapat
perbedaan norma sosiomatematik dan keyakinan matematik antara siswa SMP
Islam, SMP Muhammadiyah 37, dan SMP YAPIA, namun tidak terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara ketiga sekolah tersebut.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran matematika siswa di
kelas sudah memiliki norma sosiomatematik yang tergolong baik.
Kata kunci: norma sosiomatematik, keyakinan matematis, prestasi belajar
matematika
ii
ABSTRACT
HADIATI ASLAMIAH (1113017000041), “Study of Sociomathematical
Norms in Mathematics Learning”. Skripsi of Department Mathematics
Education, Faculty of Tarbiya and Educational Sciences, Syarif Hidayatullah
State Islamic University Jakarta, August 2018.
The purpose of this study is to analyze sociomathematical norms in mathematical
learning and describe its correlation with mathematical belief and mathematics
learning achievement. This research were conducted in three junior high school
in Parung, on 2017/2018 academic year. This study used concurrent embedded
design of mixed method that involved 203 respondents were determined by using
purposive sampling technique. The results revealed that: (1) Sociomathematical
norms of class community were good (73.12%), including freedom norm,
agreement norm, consistency norm, universality norm, and tightness norm. The
tightness norm has the greatest percentage (82.70%) meanwhile the freedom
norm has the smallest percentage (67.08%). (2) Sociomathematical norms were
positively correlated with the students’ mathematics learning achievement. (3)
Sociomathematical norms were positively correlated with mathematical beliefs.
(4) Mathematical beliefs were positively correlated with the students’
mathematics learning achievement. (5) There were differences in
sociomathematical norms and mathematical beliefs between students of Islam
Junior High School, Muhammadiyah 37 Junior High School, and YAPIA Junior
High School, but there weren’t difference in the students’ mathematics learning
achievement. The conclusion of this research is the learning process of
mathematics in the classroom, students already have sociomathematical norms
that is good.
Keywords: sociomathematical norms, mathematical belief, mathematics learning
achievement.
iii
KATA PENGANTAR
بسماهللالرحمنالرحيم
Alhamdulillahirobbil’alamiin puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, doa,
serta dukungan dari berbagai pihak sampai pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama proses penyusunan
skripsi.
4. Bapak Abdul Muin, S.Si., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Ibu Dedek Kustiawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi selama proses penyusunan skripsi.
6. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom., selaku dosen penasehat akademik yang
selalu memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan dan motivasi
kepada penulis selama masa perkuliahan.
iv
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama masa perkuliahan.
8. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan seluruh staf
SMP Islam Parung, SMP Muhammadiyah 37 Parung, dan SMP YAPIA
Parung yang telah memberikan izin dan membantu penulis sebelum, selama,
dan setelah pelaksanaan penelitian.
10. Ibu Nurrohayati, S.Tp. selaku guru matematika SMP Islam Parung, bapak
Ahyaruddin, S.E. selaku guru matematika SMP Muhammadiyah 37 Parung,
dan ibu Nur Jamilah, S.Si. selaku guru matematika SMP YAPIA Parung yang
telah membantu selama pelaksanaan penelitian
11. Siswa kelas VIII SMP Islam Parung, SMP Muhammadiyah 37 Parung, dan
SMP YAPIA Parung yang telah kooperatif selama penulis melakukan
penelitian.
12. Keluarga penulis, bapak dan kedua kakak penulis yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan baik secara moriil dan materiil.
13. Sahabat-sahabat penulis dan rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan
Matematika Angkatan 2013 yang selalu membantu, menyemangati, dan
memotivasi .
Ucapan terima kasih juga ditujukkan kepada semua pihak yang terlibat
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai suatu kebaikan yang diberkahi
oleh Allah SWT. Aamiin
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari berbagai pihak untuk
perbaikan penulis di masa mendatang.
Jakarta, September 2018
Penulis,
Hadiati Aslamiah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 11
A. Deskripsi Teoritik...................................................................................... 11
1. Norma Sosiomatematik dalam Pembelajaran Matematika ................ 11
a. Matematika sebagai Aktivitas Sosial ........................................... 11
b. Norma Sosiomatematik ................................................................ 12
1) Pengertian Norma ................................................................... 12
2) Pengertian Sosiomatematik .................................................... 13
3) Pengertian Norma Sosiomatematik ........................................ 14
4) Jenis dan Indikator Norma Sosiomatematik .......................... 15
a) Norma Kebebasan ............................................................ 16
b) Norma Kesepakatan ......................................................... 17
c) Norma Konsistensi ........................................................... 18
d) Norma Kesemestaan ......................................................... 18
vi
e) Norma Keketatan ............................................................. 19
2. Teori Pendukung Norma Sosiomatematik .......................................... 21
a. Teori Belajar Konstruktivitis Sosial ............................................. 21
b. Teori Sikap dan Perilaku Manusia ............................................... 22
c. Teori Kecerdasan Majemuk ......................................................... 23
3. Keyakinan (Belief) Matematik ........................................................... 25
4. Prestasi Belajar Matematika ............................................................... 27
B. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................... 29
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 33
B. Latar dan Subjek Penelitian ...................................................................... 33
C. Metode Penelitian...................................................................................... 33
D. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian .................................................... 34
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ............................... 35
1. Wawancara ........................................................................................... 35
2. Observasi .............................................................................................. 36
3. Angket .................................................................................................. 38
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 44
1. Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif ............................................ 44
2. Pengolahan dan Analisis Data Statistik Deskriptif .............................. 45
3. Pengolahan dan Analisis data Statistik Inferensial .............................. 46
G. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 50
A. Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian ............................................... 50
B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian .......................................... 51
1. Deskripsi dan Analisis Data Kualitatif .............................................. 51
a. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Wawancara .......................... 51
1) Hasil Wawancara di SMP I ................................................... 51
2) Hasil Wawancara di SMP M ................................................. 54
vii
3) Hasil Wawancara di SMP Y ................................................. 55
b. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Observasi ............................. 57
1) Hasil Observasi Norma Sosiomatematik di SMP I ................. 58
2) Hasil Observasi Norma Sosiomatematik di SMP M ............. 60
3) Hasil Observasi Norma Sosiomatematik di SMP Y ............. 61
c. Deskripsi dan Analisis Data Angket Norma Sosiomatematik ..... 65
2. Deskripsi dan Analisis Data Kuantitatif ............................................ 69
a. Data Skor Norma Sosiomatematik Siswa ................................. 69
b. Data Skor Keyakinan Matematis Siswa .................................... 73
c. Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa .......................... 76
C. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................................................... 80
1. Uji Normalitas .................................................................................. 80
2. Uji Homogenitas .............................................................................. 82
D. Uji Hipotesis ............................................................................................ 83
1. Uji Korelasi ...................................................................................... 83
2. Uji Komparasi .................................................................................. 84
E. Pembahasan ............................................................................................. 86
1. Profil Norma Sosiomatematik Siswa dalam Pembelajaran
Matematika di Kelas ........................................................................ 86
a. Norma Kebebasan ..................................................................... 87
b. Norma Kesepakatan .................................................................. 89
c. Norma Konsistensi .................................................................... 92
d. Norma Kesemestaan .................................................................. 95
e. Norma Keketatan ....................................................................... 97
2. Hubungan Norma Sosiomatematik Siswa dengan Keyakinan
(belief) Matematis Siswa ................................................................ 101
3. Hubungan Norma Sosiomatematik Siswa dengan Prestasi
Belajar Matematika Siswa ............................................................. 102
4. Hubungan Keyakinan (Belief) Matematis Siswa dengan
Prestasi Belajar Matematika ........................................................... 102
viii
5. Perbedaan Norma Sosiomatematik, Keyakinan (belief) Matematis, dan
Prestasi belajar Matematika antara Siswa SMP Islam Parung, SMP
Muhammadiyah 37 Parung, dan SMP YAPIA Parung ................. 103
F. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 107
A. Kesimpulan ........................................................................................... 107
B. Saran ...................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 114
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Norma Sosiomatematik ................................................... 20
Tabel 2.2 Indikator Keyakinan (belief) Matematis Siswa ............................... 27
Tabel 3.1 Daftar dan Sumber Data .................................................................. 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................................ 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Observasi .......................................................... 37
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Norma Sosiomatematik Siswa ............................. 38
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Keyakinan (belief) Matematis Siswa .................. 40
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Pilihan Item Pernyataan Angket Siswa ....... 41
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Angket ................ 42
Tabel 3.8 Distribusi Item Validasi Angket Norma Sosiomatematik .............. 42
Tabel 3.9 Distribusi Item Validasi Angket Keyakinan Matematis ................ 43
Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen Angket ........... 43
Tabel 3.11 Kriteria Penafsiran Persentase Jawaban Instrumen Angket ........... 46
Tabel 4.1 Profil Responden Penelitian ........................................................... 50
Tabel 4.2 Rekapitulasi Observasi Norma Sosiomatematik di SMP Islam
Parung ........................................................................................... 58
Tabel 4.3 Rekapitulasi Observasi Norma Sosiomatematik di SMP
Muhammadiyah 37 Parung ............................................................ 60
Tabel 4.4 Rekapitulasi Observasi Norma Sosiomatematik di SMP YAPIA
Parung ............................................................................................ 62
Tabel 4.5 Persentase Norma Sosiomatematik Siswa ...................................... 65
Tabel 4.6 Persentase Norma Sosiomatematik Berdasarkan Jenis (n=200) ..... 66
Tabel 4.7 Persentase Norma Sosiomatematik SMP Islam Parung Berdasarkan
Jenis (n = 70)................................................................................... 67
Tabel 4.8 Persentase Norma Sosiomatematik SMP Muhammadiyah 37
Parung Berdasarkan Jenis (n = 70) ................................................. 68
Tabel 4.9 Persentase Norma Sosiomatematik SMP YAPIA Parung
Berdasarkan Jenis (n = 60).............................................................. 69
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Norma Sosiomatematik Siswa ......................... 70
x
Tabel 4.11 Kategori Norma Sosiomatematik Siswa ......................................... 72
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Skor Keyakinan Matematis Siswa ................... 73
Tabel 4.13 Kategori Keyakinan Matematis Siswa ............................................ 76
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Matematika Siswa ................. 76
Tabel 4.15 Kategori Prestasi Belajar Matematika Siswa .................................. 80
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 80
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas .................................................................... 82
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Korelasi Spearman .......................................... 83
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Komparatif Kruskal-Wallis ............................. 85
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 32
Gambar 3.1 Desain Penelitian Concurrent Embedded ................................... 34
Gambar 3.2 Komponen Analisis Data: Interaktif (Miles dan Huberman) ..... 45
Gambar 3.3 Rumus Hitung Persentase ........................................................... 46
Gambar 4.1 Frekuensi Data Skor Norma Sosiomatematik Siswa ................. 71
Gambar 4.2 Frekuensi Data Skor Norma Sosiomatematik Siswa Berdasarkan
Sekolah ......................................................................................... 72
Gambar 4.3 Frekuensi Data Skor Keyakinan Matematis Siswa ...................... 74
Gambar 4.4 Frekuensi Data Skor Keyakinan Matematis Siswa Berdasarkan
Sekolah .......................................................................................... 75
Gambar 4.5 Frekuensi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa ........... 78
Gambar 4.6 Frekuensi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan Sekolah .................................................................... 79
Gambar 4.7 Kebebasan dalam Pemilihan Simbol dan Metode ........................ 88
Gambar 4.8 Kebebasan dalam Memilih Kelompok dan Tugas ....................... 89
Gambar 4.9 Kesepakatan dalam Penggunaan Simbol/Metode dan Solusi ..... 90
Gambar 4.10 Kesepakatan dalam Kegiatan Diskusi Kelompok ........................ 91
Gambar 4.11 Konsistensi terhadap Peraturan yang Ditetapkan ......................... 93
Gambar 4.12 Konsistensi terhadap Kesepakatan yang Dibuat .......................... 93
Gambar 4.13 Konsistensi dalam Diskusi Kelompok ........................................ 94
Gambar 4.14 Kesemestaan dalam Memfokuskan Diri ..................................... 95
Gambar 4.15 Kesemestaan dalam Diskusi Kegiatan Pembelajaran ................... 96
Gambar 4.16 Kesemestaan dalam Kegiatan Diskusi Kelompok ....................... 97
Gambar 4.17 Keketatan untuk Kedisiplinan ...................................................... 98
Gambar 4.18 Keketatan dalam Kegiatan Diskusi Kelompok ........................... 99
Gambar 4.19 Keketatan dalam Kegiatan Pembelajaran .................................. 100
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................................. 114
Lampiran 2 Tabel Pengambilan Data Wawancara ........................................ 116
Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru .............................................................. 117
Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa ............................................................. 120
Lampiran 5 Lembar Observasi Norma Sosiomatematik ............................... 124
Lampiran 6 Hasil Observasi Norma Sosiomatematik ................................... 128
Lampiran 7 Angket Norma Sosiomatematik .................................................. 144
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Angket Norma Sosiomatematik .................. 146
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Angket Norma Sosiomatematik .............. 148
Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Angket Norma Sosiomatematik Setelah
Uji Validitas ............................................................................... 150
Lampiran 11 Tabel Skor Angket Norma Sosiomatematik Siswa .................... 152
Lampiran 12 Tabel Persentase Rata-rata Norma Sosiomatematik ................. 153
Lampiran 13 Angket Keyakinan Matematis ..................................................... 157
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Angket Keyakinan Matematis ..................... 159
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas Angket Keyakinan Matematis ................. 161
Lampiran 16 Kisi-kisi Instrumen Angket Keyakinan Matematis Setelah
Uji Validitas ................................................................................ 163
Lampiran 17 Tabel Skor Hasil Angket Keyakinan Matematis ........................ 164
Lampiran 18 Tabel Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa ......................... 165
Lampiran 19 Tabel Frekuensi Variabel Penelitian ........................................... 166
Lampiran 20 Perhitungan Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................... 170
Lampiran 21 Uji Plagiasi ................................................................................. 172
Lampiran 22 Uji Referensi ............................................................................. 177
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. 183
Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 186
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan bahasa atau alat untuk berkomunikasi, yang
pada hakikatnya adalah suatu cara berpikir serta memuat ide-ide saling
berkaitan.1
Sementara itu, bahasa bukanlah sekedar saluran tempat
mengomunikasikan informasi tentang keadaan mental utama atau perilaku
atau fakta-fakta dunia, melainkan adalah alat penggerak yang akibatnya dapat
menyusun dunia sosial itu sendiri, lebih dari itu bahasa juga mampu menata
hubungan-hubungan dan identitas sosial. Sebagai bahasa, matematika
menggunakan istilah serta simbol terdefinisi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi baik dalam ilmu
pengetahuan, kehidupan sehari-hari, maupun dalam bermatematika.
Kedudukan matematika sebagai bahasa kurang populer di kalangan
masyarakat karena tidak sedikit yang memposisikan matematika sebagai
objek belajar, bukan sebagai alat dan bahasa. Matematika dianggap sebagai
mata pelajaran yang berisi tentang serangkaian rumus dan perhitungan, sulit,
dan memusingkan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan
beberapa guru matematika diungkapkan bahwa dari sekian banyak siswa,
sangat jarang ditemukan siswa yang menyukai pelajaran matematika, hal ini
dibuktikan dengan tidak antusiasnya siswa ketika belajar matematika di kelas.
Selain itu juga dalam mengajarkan matematika di kelas, guru jarang
menerapkan pembelajaran yang berorientasi sosial seperti misalnya
pembelajaran berkelompok. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa matematika
adalah ilmu pasti yang sulit untuk dibawa konsepnya untuk dijadikan bahan
diskusi. Akibatnya, jika hal ini dibiarkan maka akan membuat stigma
masyarakat terhadap matematika yang sudah berkembang semakin kuat.
Sedangkan, matematika itu sendiri merupakan mata pelajaran yang penting
dalam kehidupan, sehingga sangat perlu diintegrasikan antara pendidikan
1 Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 6.
2
matematika dengan kehidupan sehari-hari salah satunya melalui penggunaan
karakteristik matematika sebagai sarana pendidikan.
Karakteristik matematika antara lain adalah memiliki objek kajian
abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki simbol
yang kosong dari arti, memperhatikan semesta pembicaraan, dan konsisten
dalam sistemnya.2
Karakteristik tersebut sangat berguna untuk dapat
membantu bertahan dalam kehidupan sehari-hari jika diterapkan. Pentingnya
penerapan karakteristik tersebut antara lain dapat membantu siswa dalam
menyikapi sebuah kesepakatan karena di dalam kehidupan sehari-hari tidak
akan terlepas dari sebuah kesepakatan, mampu menempatkan diri dimanapun
berada sesuai dengan ruang lingkupnya, membentuk sikap demokratis yang
dapat didekati dengan memberikan kebebasan untuk berdefinisi dalam
matematika, konsisten dalam bersikap, cermat dalam melakukan pekerjaan,
taat terhadap peraturan yang berlaku, kritis, jujur, dan lain sebagainya.
Sehingga dengan penerapan karakteristik tersebut dalam pembelajaran
matematika, selain mendapatkan pengetahuan matematika siswa juga
mendapat keterampilan untuk menghadapi kehidupan sosialnya.
Pendidikan tidak terlepas dari suatu aktivitas sosial karena tujuan
pendidikan adalah untuk membentuk individu yang mampu bermasyarakat
dan berguna baik untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa peserta didik secara aktif dituntut
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 3
Kaitannya dengan matematika, terdapat dua tujuan pendidikan matematika
yaitu tujuan formal dan tujuan material. Tujuan formal menekankan pada
penataan nalar dan kepribadian peserta didik (selanjutnya disebut siswa),
sedangkan tujuan material lebih menekankan pada penerapan matematika
2 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstatasi Keadaan Masa Kini
Menuju Harapan Masa Depan. (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, 2000), h. 65. 3 Diknas, “Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional”,
diakses pada 15 Januari 2018 dari http://komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/101
3
baik dalam matematika itu sendiri maupun di luar matematika.4
Sudah
semestinya kedua tujuan tersebut diperlakukan secara seimbang, namun pada
kenyataannya tujuan yang lebih ditekankan untuk tercapai adalah tujuan
material yang mengutamakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal padahal tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan tersebut, mengingat
di era milenial saat ini persaingan begitu ketat dan permasalahan semakin
kompleks yang untuk menyelesaikannya tidak memerlukan hitungan
melainkan kemampuan bernalar.
Lebih khusus, terdapat empat tujuan pendidikan matematika jika
ditinjau dari posisi matematika dalam lingkungan sosial yaitu tujuan praktis
(practical goal), tujuan kemasyarakatan (civic goal), tujuan professional
(professional goal), dan tujuan budaya (cultural goal).5
Tujuan-tujuan
tersebut berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa untuk dapat
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari, berpartisipasi dalam
hubungan kemasyarakatan, mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja,
dan menempatkan matematika sebagai hasil kebudayaan manusia. Hal ini
menekankan bahwa belajar matematika bukan hanya untuk mengembangkan
kemampuan kognitif melainkan juga kemampuan afektif serta psikomotorik
yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam kehidupan dan situasi
sosial.
Kaitannya pendidikan dengan ruang kelas sebagai situasi sosial, maka
dalam ruang kelas perlu dibentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar
artinya seseorang kaya dengan pengetahuan dan pengalaman ketika mereka
banyak belajar dengan orang lain, pembelajaran yang dilaksanakan secara
individual menyebabkan lambatnya berkembang pengetahuan dan
pengalaman seseorang.6 Membentuk masyarakat belajar salah satunya yaitu
dengan cara melibatkan beberapa orang untuk belajar bersama, di dalamnya
terjadi komunikasi dua arah, antara siswa dengan siswa maupun antara siswa
dengan guru.
4 R. Soedjadi, Op. Cit., h. 66.
5 Ariyadi Wijaya, Op. Cit., h. 7.
6 Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, (Jakarta: Referensi, 2012),
h.84
4
Hubungan antara guru dan siswa dengan status dan peran masing-
masing membentuk suatu pola yang akan memberikan dampak terhadap
perilaku, kompetensi, kapital sosial budaya, dan keberhasilan siswa di masa
depan.7 Keberhasilan pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh
usaha siswa secara individual atau interaksi siswa dengan guru, melainkan
juga oleh interaksi siswa dengan lingkungan sosialnya.8 Pentingnya interaksi
dalam pembelajaran di kelas didukung oleh teori belajar konstruktivis sosial
yakni, belajar dapat membangkitan berbagai proses mental yang hanya akan
didapatkan jika seseorang berinteraksi dengan orang dewasa atau
berkolaborasi dengan sesama teman. Sudah semestinya, dalam proses belajar,
siswa diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat melalui suatu interaksi
sosial karena pada dasarnya sekolah merupakan laboratorium bagi siswa
untuk penyelidikan dan pengatasan masalah kehidupan sehari-hari dalam
dunia nyata tidak terkecuali pada pembelajaran matematika. Namun, pada
kenyataannya pembelajaran matematika di sekolah terkesan kurang variatif
dan kurang melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran
sehingga interaksi-interaksi sosial antar siswa tidak berjalan.9
Suatu kelas sebagai kelompok sosial dengan keberadaan pola interaksi
dan tingkah laku tertentu dapat mempengaruhi kualitas kegiatan pembelajaran
di kelas tersebut. Keberadaan interaksi ini tidak terlepas dari peran partisipasi
aktif dari siswa dan guru. Oleh karena itu, peran guru sangat penting untuk
mengaktifkan suasana kelas sehingga siswa dapat ikut serta secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi antar siswa dalam konteks aktivitas
pembelajaran dapat dilakukan dengan berdiskusi, mengajukan argumentasi,
atau memberikan jastifikasi yang selanjutnya dapat memicu refleksi atas
capaian hasil. Refleksi ini lah yang dapat memunculkan peluang terjadinya
peningkatan pemahaman siswa. Interaksi terus-menerus antara guru dan siswa
selanjutnya akan membentuk pola. Secara umum, pola-pola dalam interaksi
7 Damsar, Pengatar Sosiologi Pendidikan, Cet. II, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 97 – 98.
8 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai
Problem Pendidikan, Cet. II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 47. 9 Ichsan Fahmi, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated
Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3
Tangerang”, (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), h.5.
5
sosial disebut norma sosial mengingat itu adalah aspek normatif dalam
diskusi matematika khususnya aktivitas matematis siswa.10
Norma adalah tingkah laku yang diterima atau diperlakukan dalam
keadaan tertentu.11
Norma sebagai suatu aturan dalam berperilaku sangat
memungkinkan dapat berfungsi sebagai pengatur jalannya interaksi dalam
pembelajaran di kelas. Norma-norma berfungsi baik jika norma tersebut
diterapkan dan dipatuhi oleh komunitas kelas. Penerapan norma bertujuan
bukan hanya untuk kesadaran dalam bertindak melainkan juga untuk
kedisiplinan belajar. Norma-norma kelakuan tersebut berasal dari nilai,
karena pada dasarnya norma merupakan penjabaran dari nilai yang
bertransformasi menjadi bentuk tata aturan.
Norma sosial dalam pembelajaran matematika lebih khusus disebut
sebagai norma sosiomatematik, dikatakan norma sosiomatematik karena
norma sosial tersebut berlaku dalam pembelajaran matematika. Norma
sosiomatematik adalah suatu peraturan yang diterapkan ketika proses
interaksi selama pembelajaran matematika berlangsung.12
Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa norma berasal dari nilai, oleh karena itu maka
norma sosiomatematik merupakan aturan-aturan yang berasal dari nilai-nilai
matematika yang dibawa ke dalam konteks sosial menghasilkan suatu aturan
yaitu norma sosiomatematik. Beberapa peneliti menemukan bahwa norma
sosial dan norma sosiomatematik dapat membantu dalam memahami dan
membangun kultur kelas yang dapat mendukung partisipasi aktif siswa yang
berkualitas dalam diskusi.13
Norma sosial mengatur partisipasi siswa
sedangkan norma sosiomatematik menghubungkan kualitas dari kontribusi
siswa dalam bermatematik. Norma sosiomatematik (sociomathematical
norms) sangat perlu dikembangkan karena matematika sebagai sarana
10
Ismail O. Zembat and Seyit A. Yasa, “Using Classroom Scenarios to Reveal
Mathematics Teachers’ Understanding of Sociomathematical Norms”, IJEMST, 2015, Vol. 3, No.
3, p. 243. 11
Ary H. Gunawan, Op. Cit., h. 25. 12
Anita Nur Rofiq, “Analisis Norma Sosiomatematik dalam Pembelajaran Kolaboratif
Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII-B SMP Negeri 4 Jember”, (Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, 2017), h.81. 13
Anna-Maija Pertanen and Raimo Kaasila, “Sociomathematical Norms Negotiated in
The Discussions of Two Small Groups Investigating Calculus”, International Journal of Science
and Mathematics Education, 2015, (13), p. 927.
6
berpikir logis, kritis, dan kreatif serta memiliki berbagai karakteristik
sehingga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam berbagai
aktivitasnya.14
Implementasi norma sosiomatematik dalam pembelajaran di
kelas bukan hanya dapat menghidupkan interaksi melainkan juga dapat
membentuk pengetahuan matematika. Norma tersebut memfokuskan pada
kebenaran peran tanggung jawab dan harapan yang satu sama lain
dinegosiasikan antara guru dan siswa sebagai komunitas kelas.15
Norma yang
ada dalam kelas bersifat fleksibel, sebagai mana norma sosial, pada norma
sosiomatematik juga terdapat berbagai jenis antara lain kebebasan, kebenaran,
kebiasaan, kesepakatan, konsistensi, kesemestaan, keketatan, moral,
pengaturan, perintah, dan lain sebagainya. 16
Norma sosiomatematik yang
difokuskan dalam penelitian ini yaitu norma kebebasan, kesepakatan,
konsistensi, kesemestaan, dan keketatan.
Selanjutnya, peran partisipasi siswa dalam negosiasi norma yang
diberlakukan tidak terlepas dari keyakinan matematika dan nilai-nilai yang
membuat mereka lebih mampu dalam mengatur dirinya sendiri untuk
melibatkan diri atau tidak. Dengan kata lain, jika ia yakin dengan apa yang
ingin diungkapkan maka ia akan mengungkapkan, begitupun sebaliknya.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran khususnya matematika berhubungan
dengan konsep diri dan keyakinan yang dimiliki. Siswa dengan keyakinan
positif memiliki kecenderungan ingin mengembangkan kemampuannya,
sedangkan siswa dengan keyakinan negatif memiliki kecenderungan
individualis atau bahkan kurang percaya diri terhadap kemampuan yang
dimiliki.17
Dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki keyakinan yang
tinggi cenderung akan mengaktualisasikan diri dalam setiap kesempatan dan
akan secara aktif mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Siswa yang aktif
14 Kadir, “Mengembangkan Norma Sosiomatematik (Sociomathematical Norms) Dengan
Memanfaatkan Potensi Lokal Dalam Pembelajaran Matematika”, Phytagoras, Vol. 4, No.1, 2008,
h.74. 15
Hasan Saifur Rahman, “Profil Norma Sosiomatematik Pembelajaran Kolaboratif
Berbasis Masalah”, (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, 2017), h.15-16. 16
Ibid. h. 2. 17
Diana Sulfikawati, “Analisis Norma Sosiomatematik dalam Pembelajaran Kolaboratif
Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat di Kelas VII-C SMP Negeri 11 Jember”, Jurnal Edukasi
UNEJ, 2016, Vol. 3, No. 3, h.3.
7
dalam mengikuti pembelajaran akan sangat mungkin berhasil dalam
memahami konsep yang dipelajari.
Konseptualisasi yang dilakukan individu termasuk siswa dibentuk oleh
pemahaman dan perasaan, yang keduanya dapat dimaknai sebagai keyakinan
(belief) yang ada dalam diri individu itu sendiri. Selanjutnya, melalui
konseptualisasi tersebut maka individu akan membentuk dan mengelola
kognitif yang dimilikinya. Keyakinan juga berkaitan dengan penentuan sikap,
sikap positif akan memiliki motivasi belajar lebih tinggi dan persepsi
pandangan atas pengetahuan yang lebih luas, termasuk pengetahuan
matematika. Konstruksi pengetahuan matematika dapat dibentuk salah
satunya dengan cara interaksi dan partisipasi aktif dalam pembelajaran
matematika sebagaimana yang telah diungkapkan sebelumnya.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keyakinan seseorang tidak terkecuali lingkungan sekolah. Hal ini juga berlaku
pada prestasi belajar, dimana faktor-faktor eksternal seperti tempat tinggal
dan sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar termasuk prestasi belajar
matematika. Setiap sekolah memiliki manifestasi budayanya sendiri,
termasuk pola interaksi. Sebagaimana yang telah diungkapkan bahwa pola
interaksi dapat menentukan aturan-aturan apa saja yang terbentuk baik
sengaja dibentuk maupun terbentuk secara alami, sehingga aturan tersebut
berisi nilai-nilai karakter dari lingkungan tempat terbentuknya. Aturan-aturan
yang terbentuk dan berkembang di lingkungan sosial akan menjadi norma
sosial, lebih khusus pada pembelajaran matematika di kelas disebut sebagai
norma sosiomatematik.
Ketertarikan penulis akan gagasan norma sosiomatematik dikarenakan
norma sosiomatematik adalah penelitian dibawah pendidikan matematika
sebagaimana yang dikemukakan oleh Cobb dan Yackel. Selain itu telah
banyak dilakukan penelitian bervariasi tentang gagasan norma
sosiomatematik mulai dari interaksi kelas (McClain & Cobb, 2001) hingga
kolaborasi pasangan siswa (Tatsis & Koleza, 2008) dan dari Taman Kanak-
kanak (Tatsis, Skoumpourdi, & Kafoussi, 2008), Sekolah Dasar (Widjadja,
8
2012), Sekolah Menengah (Sulfikawati, 2016), sampai ke Universitas
(Setiyani, 2018).
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka melalui penelitian ini penulis
dapat mengetahui bagaimana gagasan norma sosiomatematik ini dapat
menjelaskan pembentukan pengetahuan matematika siswa dalam kelas dan
dapat menarik untuk penulis atau guru yang ingin menafsirkan perilaku siswa
saat mereka berinteraksi dalam kelas maupun kelompok kecil pada
pembelajaran matematika, serta mengkaji unsur-unsur apa saja yang
berhubungan dengan pembentukan dan pengembangan norma
sosiomatematik di dalam suatu pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,
penulis memberi judul penelitian ini adalah: “Studi Norma Sosiomatematik
dalam Pembelajaran Matematika”.
B. Identifikasi Masalah
Berkaitan dengan norma sosiomatematik dalam pembelajaran
matematika, identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Interaksi sosial antar siswa dan siswa dengan guru masih kurang
mendapat perhatian dalam pembelajaran matematika.
2. Pembelajaran matematika yang melibatkan norma-norma sosial masih
tergolong rendah, misalnya berdiskusi, mengajukan pendapat,
berwacana, berdebat, berargumentasi, berkomunikasi, dan berempati.
3. Kurangnya keyakinan diri siswa menyebabkan siswa kurang aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang dibatasi pada penelitian ini yaitu:
1. Aktivitas sosial yang dimaksud adalah interaksi antara siswa dengan
siswa dalam kelompok, interaksi siswa dengan siswa dalam kelas, dan
interaksi siswa dengan guru.
2. Aturan/norma yang dimaksud adalah norma-norma sosial dalam
pembelajaran matematika di kelas disebut norma sosiomatematik.
3. Norma sosiomatematik yang menjadi fokus penelitian adalah norma
kesepakatan, kebebasan, konsistensi, kesemestaan, dan keketatan.
9
D. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dirumuskan pada penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana norma sosiomatematik siswa dalam pembelajaran
matematika pada norma jenis kebebasan, kesepakatan, konsistensi,
kesemestaan, dan keketatan di kelas?
2. Bagaimana hubungan norma sosiomatematik dengan keyakinan (belief)
matematis siswa?
3. Bagaimana hubungan norma sosiomatematik dengan prestasi belajar
matematika siswa?
4. Bagaimana hubungan keyakinan (belief) matematis dengan prestasi
belajar matematika siswa?
5. Bagaimana perbedaan norma sosiomatematik, keyakinan (belief)
matematis, dan prestasi belajar matematika siswa antar sekolah?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini diantaranya yaitu:
1. Mendeskripsikan norma sosiomatematik jenis kebebasan, kesepakatan,
konsistensi, kesemestaan, dan keketatan dalam pembelajaran
matematika di kelas.
2. Mengetahui hubungan norma sosiomatematik dengan keyakinan (belief)
siswa terhadap matematika.
3. Mengetahui hubungan norma sosiomatematik dengan prestasi belajar
matematika siswa.
4. Mengetahui hubungan keyakinan (belief) matematis dengan prestasi
belajar matematika siswa.
5. Mengetahui perbedaan norma sosiomatematik, keyakinan (belief)
matematis, dan prestasi belajar matematika untuk setiap sekolah.
10
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan berguna untuk siswa menyadari pentingnya
berinteraksi dalam suatu komunitas kelas, mengetahui dan mentaati
aturan-aturan normatif yang berlaku dalam pembelajaran matematika,
serta menggunakan interaksi sosial dan aturan normatif tersebut untuk
membangun pengetahuan matematika dan keterampilan sosialnya.
2. Bagi Guru
Guru mengetahui sejauh mana norma sosial dalam kelas matematika
berlaku dan dapat ditaati oleh komunitas kelas, mengaplikasikan model
pembelajaran yang berorientasi aktivitas sosial siswa, memotivasi siswa
dalam meningkatkan kepercayaan matematis siswa.
3. Bagi Sekolah
Sekolah mengembangkan model pembelajaran dan penyediaan bahan
ajar yang dapat meningkatkan keterampilan siswa secara sosial
sehingga siswa mampu beradaptasi dalam lingkungannya dan dalam
bermasyarakat.
4. Bagi Peneliti
Peneliti mengetahui bagaimana teori tentang gagasan norma
sosiomatematik ada dan cukup untuk menjelaskan pembentukan
pengetahuan matematika dan keyakinan matematis siswa, serta
mengetahui unsur-unsur apa saja yang mendukung dan mempengaruhi
dalam pembentukan dan pengembangan norma sosiomatematik dalam
pembelajaran matematika di kelas.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Norma sosiomatematik komunitas kelas sudah tergolong baik (73.12%). Jenis
norma sosiomatematik meliputi norma kebebasan, kesepakatan, konsistensi,
kesemestaan, dan keketatan. Norma keketatan memiliki persentase terbesar
(82.70%) dan norma kebebasan memiliki persentase terkecil (67.08%). Norma
kebebasan ditunjukkan melalui kebebasan memilih simbol dan metode, serta
memilih tugas/peran dalam kelompok. Sedangkan norma kesepakatan, antara
lain kesepakatan dalam penggunaan simbol dan metode, menetapkan solusi
akhir, mematuhi tata tertib kelas, dan bersatu dalam kelompok untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan aturan yang ditetapkan
guru. Sementara itu, norma konsistensi ditunjukkan melalui aktivitas
pembelajaran dalam partisipasi dan perhatian siswa serta kesesuaian antara
tindakan dan hasil kesepakatan. Selanjutnya, norma kesemestaan, antara lain
fokus dalam menyelesaikan tugas dan tidak mengerjakan hal lain yang tidak
berkaitan dengan materi pelajaran, serta pengajuan pertanyaan sesuai dengan
materi pelajaran. Terakhir, norma keketatan, antara lain mentaati peraturan
baik yang ditetapkan guru di dalam kelas maupun peraturan sekolah terutama
dalam hal kedisiplinan, sikap sopan dan santun baik dalam berbicara maupun
bertingkah laku.
2. Norma sosiomatematik berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika
siswa, atau makin tinggi norma sosiomatematik makin tinggi pula prestasi
belajar matematika siswa.
3. Norma sosiomatematik berkorelasi positif dengan keyakinan (belief)
matematik siswa, atau makin tinggi norma sosiomatematik makin tinggi pula
keyakinan (belief) matematik siswa.
108
4. Keyakinan (belief) matematik siswa berkorelasi positif dengan prestasi
belajar matematika siswa, atau makin tinggi keyakinan (belief) matematik
siswa makin tinggi pula prestasi belajar matematika siswa.
5. Terdapat perbedaan norma sosiomatematik dan keyakinan (belief) matematik
antara siswa SMP Islam Parung, SMP Muhammadiyah 37 Parung. dan SMP
YAPIA Parung. Namun tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
siswa antara ketiga sekolah tersebut.
B. Saran
Berdasarkan temuan dan keterbatasan dalam penelitian ini, beberapa saran
yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya berfokus pada 5 (lima) jenis norma sosiomatematik,
untuk selanjutnya disarankan untuk meneliti norma-norma sosiomatematik
jenis lainnya.
2. Penelitian ini hendaknya dilakukan bukan hanya 1-3 kali pengamatan
melainkan dilakukan secara kontinu selama beberapa pertemuan agar temuan
yang ditemukan benar-benar valid dan mendalam.
3. Instrumen angket siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup, untuk temuan yang lebih baik dan informatif penulis menyarankan
untuk menggunakan angket terbuka sehingga responden dapat lebih leluasa
mengemukakan pendapatnya.
109
DAFTAR PUSTAKA
“Anonim”. “Teori Pembelajaran Konstruktivisme.” Artikel diakses pada 22
Desember 2017 dari http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/
article/download/4120/2977
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Azwar, Saifuddin. Penyusunan Skala Psikologi, Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012.
__________. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Cet. XVI. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,
2011.
Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan, Cet. II. Jakarta: Kencana, 2012.
Diknas, “Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional”,
diakses pada 15 Januari 2018 dari
http://komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/101
Fahmi, Ichsan. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated
Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di
SMP Negeri 3 Tangerang”. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Goldin, Gerald., et al. “Beliefs-No Longer A Hidden Variable in Mathematicl
Teaching and Learning Processes.” in J. Maaß, and W. Schlöglmann, ed.,
Beliefs and Attitudes in Mathematics Education: New Research Results.
Rotterdam: Sense Publisher, 2009.
Gumelar, Gumgum dan Herdiyana Maulana. Psikologi Komunikasi dan
Persuasi. Jakarta: Akademia Permata, 2013.
Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang
Pelbagai Problem Pendidikan , Cet. II. Jakarta: Rineka Cipta, 2 010.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika, Cet. II. Jakarta: Raja
Grafindo, 2014.
110
Haryanto. “Teori yang Melandasi Pembelajaran Konstruktivistik.” Artikel
diakses pada 12 Maret 2018 dari https://ejournal.unri.ac.id/index.php
/JPS/ article/download/1127/1119
Helma dan Edizon. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Matematika Siswa untuk Penerapan Bahan Ajar Kontekstual
Menintegrasikan Pengetahuan Terkait dan Realistik.” Jurnal Eksakta
Pendidikan (JEP), Vol. 1, No. 1 (Mei 2017): 86-92.
Herbel-Eisenmann, Beth. “Examining “Norms” in Mathematics Education
Literature: Refining The Lens.” Ontario Institute for Studies in Education
of the University of Toronto, diakses pada 15 Januari 2018 dari
https://eclass.uowm.gr/modules/document/file.php/ELED257/
Himmah, Wulan Izzatul. “Analisis Belief Matematik Siswa Tingkat SMP. “
Journal of MEDIVES, Vol. 1 No. 1 ( 2017): 49-58.
Jasmine, Julia. Metode Mengajar Multiple Intellegences. Bandung: NUANSA,
2016.
Kadir. “Kemampuan Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa
dalam Pembelajaran Matematika.”, Makalah Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY, Yogyakarta, 2008.
_________. “Mengembangkan Norma Sosiomatematik (Sociomathematical
Norms) dengan Memanfaatkan Potensi Lokal dalam Pembelajaran
Matematika.”, Phytagoras, Vol. 4, No.1 (Juni 2008): 74-85.
Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penellitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Leder, Gilah C., et al. ed. Beliefs; A Hidden Variable in Mathematics
Education? . London: Kluwer Academics Publisher, 2000.
Leonard. “Kajian Peranan Konsistensi Diri Terhadap Prestasi Belajar
Matematika.” Jurnal Formatif, Vol. 3, No. 2 : 97-104.
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2015.
Margalit, Ullmann. The Emergences of Norms. Oxford: Oxford University
Press, 1977.
McClain, Kay and Paul Cobb. “An Analysis of Development of
Sociomathematical Norms in One First-Grade Classroom.” Journal for
111
Research in Mathematics Education, Vol. 32, No. 3 (May 2001): 236-
266.
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi,
2013.
Oktavianingtyas, Ervin. “Studi Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Jember.” KADIKMA, Vol. 4, No. 2 (Agustus 2013): 13-26.
Perdani, Putri Admi. “Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode
Bermain Permainan Tradisional pada Anak TK B.” Jurnal Pendidikan
Usia Dini, Vol. 7, No. 2 (November 2013): 335-350.
Pertanen Anna-Maija and Raimo Kaasila. “Sociomathematical Norms
Negotiated in The Discussions of Two Small Groups Investigating
Calculus.” International Journal of Science and Mathematics Education,
No. 13 (2015): 927-946
Putra, Nusa dan Hendarman, Metode Riset Campur Sari. Jakarta: Indeks, 2013.
Rachmayani, Dwi. “Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian
Belajar Matematika Siswa.”, Jurnal UNSIKA, Vol. 2, No. 1 (November
2014): 13-23.
Rahman, Hasan Saifur. “Profil Norma Sosiomatematik Pembelajaran
Kolaboratif Berbasis Masalah.” Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2017.
Rizkianto, Ilham. “Norma Sosiomatematik dalam Kelas Matematika.” Makalah
dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,
Yogyakarta, 2013.
Rofiq, Anita Nur. “Analisis Norma Sosiomatematik dalam Pembelajaran
Kolaboratif Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII-B
SMP Negeri 4 Jember.” (Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Jember, 2017.
Safera, Risa. “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis dan Belief Siswa.” Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. 2015.
Simanjuntak, Madonna. “Pengaruh Sikap Sosial Siswa terhadap Prestasi
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.” Prosiding dipresentasikan pada
112
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,
Medan. 2017.
Soedjadi, R. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstatasi Keadaan
Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000.
Spangler, Denise A. “Assesing Students’ Belief About Mathematics” Diakses
pada 10 Januari 2018 dari http://math.coe.uga.edu/
tme/issues/v03n1/5spangler.pdf
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cet. IX.
Bandung: Alfabeta, 2014.
Sulfikawati, Diana. “Analisis Norma Sosiomatematik dalam Pembelajaran
Kolaboratif Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat di Kelas VII-C SMP
Negeri 11 Jember.”, Jurnal Edukasi UNEJ, Vol. 3, No. 3 (2016): 1-4.
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran, Cet. III. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012.
Wahidillah, Ahmad. “Komparasi Konsep Kebebasan Manusia Menurut John
Dewey dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi.” Skripsi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2012.
Wedege, Tine. “Sociomathematics: A Subject Field and A Research Field.”
diakses pada 13 Juli 2017 dari: http://www.ewi-psy.fu-
berlin.de/en/v/mes6/documents/research_papers/Wedege_MES6.pdf
Weydekamp, Gerry R. “Pembatalan Perjanjian Sepihak Sebagai Suatu
Perbuatan Melawan Hukum” Lex Privatum, Vol. I, No. 4 (Oktober
2013): 147-158.
Wijaya, Ariyadi. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternative
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Yackel, Erna and Paul Cobb. “Sociomathematical Norms, Argumentation, and
Autonomy in Mathematics.” Journal of Research in Mathematics
Education, Vol. 27, No. 4 (July 1996): 458-477
Yamin, Martinis. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi,
2012.
Yuberta, Kurnia R. dan Lely Kurnia. “RME Sebagai Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika untuk Membangun Generasi Kreatif dan
Berkarakter.” Prosiding dipresentasikan pada Seminar Internasional
113
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan IAIN Batusangkar ,
2016.
Yunus, Firdaus M. “Kebebasan dalam Filsafat Eksistensialisme Jaun Paul
Sartre.” ,Jurnal Al-Ulum, Vol. 11, No. 2 (Desember 2011): 267-282.
Zembat, Ismail O. and Seyit A. Yasa. “Using Classroom Scenarios to Reveal
Mathematics Teachers’ Understanding of Sociomathematical Norms”,
International Journal of Education in Mathematics, Science and
Technology , Vol. 3, No. 3 (July 2015): 242-261.