jurusan pendidikan ips-ekonomi fakultas tarbiyah dan ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/iin sugiarti...

99
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII MTs BADRUSSALAM NW SEKARBELA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh Iin Sugiarti NIM. 151.136.266 JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Upload: others

Post on 31-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

i

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII MTs

BADRUSSALAM NW SEKARBELA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

Iin Sugiarti

NIM. 151.136.266

JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

ii

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII MTs BADRUSSALAM NW SEKARBELA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Iin Sugiarti NIM. 151.136.266.

JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

iii

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

iv

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

vi

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

vii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS: Surat Alam Nasyrah [94]: 6)1

1 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjmahannya: Edisi

Bahasa Indonesia, ( Madinah Al-Munawwarah: Komplek Percetakan Al-Quran Raja Fahd Arab Saudi, 2010), hlm. 1073.

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

viii

PERSEMBAHAN

“ Kupersembahkan skripsi ini

Untuk, kedua orang tuaku

tercinta Ibu Suarni dan Bapak

Supardi (Alm), kakak – kakakku

tersayang Lilik Handriyani S.Pd,

dan Hady Suwardi, semua guru

– guruku serta almamaterku

UIN MATARAM ”

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin. Khusus kepada peneliti sehingga dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul “Problematika Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII MTs Badrussalam Nw Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018” sebagai salah satu kewajiban guna melengkapi syarat-syarat untuk melengkapi gelar Sarjana Pendidikan IPS Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Shalawat dan salam tidak lupa peneliti haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya yang telah berjuang menegakkan kebenaran di muka bumi.

Dalam penyusun skripsi ini, Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:

1. Dr. Hj. Lubna, M.Pd Sebagai pembimbing I dan Rahmat Akbar Kurniawan,

M.Sc sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan

koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya

dalam suasana keakraban menjadi skripsi ini lebih matang dan cepat selsai;

2. H. IbnuHizam, S.Ag,M.Pd. sebagai ketua jurusan dan Rahmat Akbar

Kurniawan, M.Sc sebagai sekretaris jurusan.

3. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberi rekomendasi ijin untuk melakukan penelitian

4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah

memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan

bimbingan dan peringatan tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

x

5. Kepada Bapak Kepala Sekolah MTs Badrussalam, Guru mata pelajaran IPS

Terpadu, beserta karyawan TU dan Siswa – siswi MTs Badrussalam, yang telah

membantu memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram khususnya

jurusan pendidikan IPS Ekonomi yang telah memberikan motivasi dalam

menyelasaikan skripsi ini, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

7. Kepada Azis Solihin yang telah memberikan motivasi dan dukungannya, dan

8. Kepada pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat

disebut satu persatu.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini brmanfaat bagi semesta. Amin.

Mataram 2018

Penulis

Iin Sugiarti

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ……..i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... …….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. …….iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... …….iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... …….v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... …….vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... …….vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... …....viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ……ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... ……xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ……xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ……xiv

ABSTRAK ...................................................................................................... …….xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 4 C. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………4 D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian………………………………...5 E. Telaah Pustaka…………………………………………………………5 F. Kerangka Teori………………………………………………………...7

1. Pembelajaran IPS…………………………………………………. 7 2. Guru dan Peserta Didik……………………………………………. 9 3. Proses Pembelajaran IPS Terpadu…………………………………13 4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar … . 20 5. Sarana dan Prasana Pendidikan……………………………………22 6. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu………………………… 25

G. Metode Penelitian……………………………………………………..28 1. Pendekatan Penelitian……………………………………………...28 2. Kehadiran Peneliti………………………………………………… 29 3. Lokasi Penelitian………………………………………………….. 30 4. Sumber Data………………………………………………………..31 5. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………32 6. Analisis Data ………………………………………………………35 7. Keabsahan Data…………………………………………………….38

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

xii

8. Skaistemati Pembahasan………………………………………41 BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 43

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 43 B. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII MTs

Badrussalam NW Sekarbela…………………………………………………………46

C. Upaya Untuk Mengatasi Problematika Pembelajaran di Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela ……………………………………..54

BAB III PEMBAHASAN ........................................................... ……………56 A. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII MTs

Badrussalam NW Sekarbela……………………………………..56 B. Upaya Untuk Mengatasi Problematika Pembelajaran di MTs

Badrussalam NW Sekarbela……………………………………..64 BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..66

A. Kesimpulan……………………………………………………….66 B. Saran………………………………………………………………68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................69

LAMPIRAN

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kegitan Belajar Siswa, 20

Gambar 2 Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar, 22

Gambar 3 Komponen Dalam Analisis Data, 36

Gambar 5 Suasana Kelas Pada Saat Belajar, 51

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Dokumentasi, Observasi, dan Wawancara

Lampiran 2 Pedoman Wawancara dan Transkip Wawancara

Lampiran 3 Data Guru MTs Badrussalam NW Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018

Lampiran 4 Data Siswa Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela

Lampiran 5 Data Sarana dan Prasarana MTs Badrussalam NW Sekarbela

Lampiran 6 Data Nilai Siswa Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela

Lampiran 7 Daftar Hadir Siswa Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela

Lampiran 8 Jadwal Pelajaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 Kelas VIII

Lampiran 9 Fhoto Sarana dan Prasarana Pembelajaran Yang Masih Kurang

Lampiran 10 Fhoto Wawancara Dengan Informan Penelitian

Lampiran 11 Fhoto Keadaan Kelas dan Siswa Ketika Proses Pembembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian MTs Badrussalam NW Sekarbela

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian Dari Kemenag Kota Mataram

Lampiran 14 Surat Izin Penelitian Dari Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN MATARAM

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

xv

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII MTS BADRUSSALAM NW SEKARBELA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh:

Iin Sugiarti NIM: 151.136.266

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara menggunakan teknik pengumpulan data diantaranya yaitu teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Data yang didapat dari teknik observasi, wawancara dan dokumentasi adalah masalah yang berkaitan dengan problematika pembelajaran IPS Terpadu dan upaya guru untuk mengatasi problematika pembeljaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela antara lain adalah problematika guru dan problematika siswa, dimana problematika guru disini mencangkup kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS, penggunaan metode belajar yang masih monoton, masih kurangnya penguasaan kelas, sumber belajar/materi bahan ajar yang digunakan oleh guru untuk mengajar siswa – siswi kelas VIII masih kurang dan nilai sebagian siswa-siswi kelas VIII yang rendah pada mata pelajaran IPS Terpadu. Sedangkan poblematika yang dihadapi oleh siswa adalah malas belajar, tidak memperhatikan guru dan cepat bosan. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran IPS Terpadu yang terjadi di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela yaitu dengan cara guru melakukan pertemuan dengan wali murid siswa-siswi kelas VIII yang bermasalah pada mata pelajaran IPS Tepadu setiap menjelang libur semester, kemudian melakukan sharing dengan kepala sekolah terkait dengan masalah yang dihadapi ketika proses pembelajaran IPS Terpadu, guru mencoba untuk mencari dan menerapkan metode belajar yang bervariasi pada siswa- siswi kelas VIII selain dari metode ceramah, dan melakukan program remidial untuk siswa- siswi yang bermasalah dengan nilai pada mata pelajaran IPS Terpadu,

Kata Kunci: Problematika, Pembelajaran IPS Terpadu

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia terlahir dengan potensi masing- masing yang dimilikinya,

akan tetapi potensi itu belum maksimal dan masih perlu dikembangkan melaui

jalur pendidikan yang ada, baik pendidikan formal maupun informal.

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian , kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat, bangsa,dan negara.2 Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagaimana yang diarahkan oleh tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan (Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 4) bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya. Manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian mantap, mandiri dan memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.3

Dengan demikian untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut

dibutuhkan lembaga pendidikan nasional seperti sekolah dari tingkat dasar

sampai dengan perguruan tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa keterlibatan

lembaga pendidikan sangat berperan penting untuk mendukung kualitas dan

potensi yang dimiliki peserta didik dalam setiap pembelajaran yang diberikan di

sekolah, salah satu pelajaran tersebut adalah pelajaran IPS Terpadu yang dimana

2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.

3. 3 Jusup Amir Feisal, Reoritansi Penidikan Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm. 15

1

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

2

pelajaran IPS Terpadu adalah salah satu dari beberapa mata pelajaran yang

penting untuk diperhatikan karena merupakan bagian dari kurikulum sekolah

yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti:

Sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan lain-lain.4 Selain itu pelajaran IPS

Terpadu juga membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial dan intlektual

akan tetapi keberhasilan peserta didik dalam memahami dan menerima materi

dengan baik tergantung dari cara tenaga pendidik (Guru) menyampaikan materi

pada peserta didik.

Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggungjawab dalam

mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik dan juga memiliki peran

yang sangat penting di sekolah selain sebagai tenaga pendidik guru juga menjadi

penentu dari keberhasilan belajar siswa – siswinya di kelas dengan kemampuan

yang mereka miliki, kemampuan menyampaikan materi dengan baik,

kemampuan dalam mengarahkan siswa – siswinya ketika proses pembelajaran

berlangsung dan mampu menguasai kelas dengan baik. Ketika guru mampu

melakukan semua itu dengan baik maka siswapun akan bersemangat dalam

belajar dan mengikuti setiap perintah yang diberikan oleh guru dalam setiap

mata pelajaran yang diberikan, mampu menguasai materi yang diberikan di

sekolah dengan baik dan tentu saja sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

guru tersebut. Akan tetapi hal ini berbeda dengan kenyataan yang ada pada saat

peneliti melakukan observasi awal dengan siswa dan guru mata pelajaran IPS

Terpadu di sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela, guru mata pelajaran IPS

4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu , ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 171.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

3

Terpadu merasa kesulitan pada saat memberikan materi di kelas dikarenakan

berbagai problem atau masalah yang ada selama proses pelajaran berlangsung

dari waktu kewaktu seperti kesulitan mendapat alat-alat pembelajaran, sumber

belajar, sarana dan prasarana kurang, salah satu alasan yang paling mendorong

peneliti untuk meneliti masalah pembelajaran IPS Terpadu dikarenakan nilai

sebagian kecil siswa- siswi kelas VIII A dan B yang rendah pada mata pelajaran

IPS Terpadu yang kurang dari KKM yang sudah di tentukan pada mata pelajaran

IPS Terpadu.

Nilai KKM yang sudah di tentukan adalah 80 sedangkan sebagian kecil

siswa banyak yang mendapat nilai di bawah nilai KKM yang sudah di tentukan

mulai dari 50 sampai dengan 60,70dan 75. Ini disebabkan oleh faktor kurangnya

media, media yang ada terbatas dan digunakan secara bersama- sama atau satu

untuk semua akibatnya sebagian siswa – siswi kurang aktif dikelas terlihat cepat

bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung, terlihat malas untuk belajar,

terlihat tidak ada semangat untuk belajar, tidak belajar dengan serius dan

,bahkan tidak memperhatikan guru yang sedang memberikan pelajaran IPS

Terpadu di kelas hanya beberapa siswa yang memperhatikan dan sisanya ada

yang main- main, sibuk bicara dengan teman- temannya di belakang ketika

proses KBM sehingga berdampak pada nilai sebagia siswa kelas VIII.

Berdasarkan masalah yang ditemukan selama melakukan observasi awal

di sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “ Problematika Pemelajaraan IPS

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

4

Terpadu di Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela Tahun Pelajran

2017/2018”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka disisni penulis dapat

merumuskan masalah pokok yang menjadi fokus kajian penelitian Yaitu:

1. Apa sajakah problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs

Badrussalam NW Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018?

2. Bagaimanakah Upaya guru dalam mengatasi problematika pembelajaran IPS

Terpadu di MTs Badrussalam NW Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendiskripsikan problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas

VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018.

b. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi

problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam

NW Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua segi yaitu praktis

dan teoritis.

a. Dapat digunakan sebagai Dokumen dan refrensi atau bahan perpustakaan

yang yang dapat dibaca oleh semua orang yang membutuhkan dan yang

memiliki kepentingan.

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

5

b. Dengan hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan informasi dan

bermanfaat baik bagi sekolah maupun penulis sendiri serta dapat

menambah wawasan berpikir.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini memfokuskan kajian tentang

problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam

NW Sekarbela.

2. Setting Penelitian

Lokasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian skripsi ini adalah

sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela yang berada di Jl. Sultan

Kaharuddin Gg. Al- Mustofa Sekarbela, sekolah ini berdiri sejak 10

oktober 1984 sampai saat ini, sekolah MTs ini berada di tengah- tengah

pemukiman warga yang berada di sana, sekolah MTs Badrussalam NW

Sekarbela ini sangat mudah dijangkau karena berada tidak jauh dengan

jalan raya dan juga memudahkan peneliti untuk memperoleh data yang

dibutuhkan karena sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela ini adalah

sekolah dimana tempat peneliti pernah PPL.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka memuat uraian secara sistematis tentang hasil

penelitian terdahulu (prior research) yang relevan dengan persoalan yang

akan dikaji dalam skripsi. Oleh karena itu, tinjauan kritis yang memuat

kelebihan, kekurangan, dan hasil penelitian terdahulu dikemukakan kembali

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

6

atau peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah

yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau menjelaskan

posisi penelitian penulis di antara pnelitian- penelitian terdahulu.5

Beberapa penelitian yang diakukan oleh mahasiswa brkaitan denga

judul yang saya angkat adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wadduha yang berjudul “Problematika

Pembelajaran IPS Geografi Di Madrasah Aliyah Hidayatullah Karang

Baru Pejeruk Ampenan Mataram”. Pada Tahun 2004, dengan hasil

penelitian yang dilakukan: Faktor penyebab timbulnya problematika

pembelajaran IPS Geografi disebabkan oleh faktor intern dan ekstren.

Faktor intern (dari siswa) yakni intelegensi, minat, bakat, motif, dan

kesiapan sedangkan faktor eksteren datang dari faktor lingkungan sosial

dan sekolah.6

2. Penelitian yng dilakukan Fauzi Rahman “Problematika Pembelajaran

IPS Ekonomi Akuntansi Di MA Manhalul Ma’arif Darek”. Pada Tahun

2009, dengan hasil penelitian yang dilakukan: Problematika

pembelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Manhalul Ma’arif Darek

yaitu terjadinya kefasifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, problem

guru ekonomi akuntansi dan pemahaman terhadap perbedaan Individual.7

5 Iain Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: Tim Penyusun, Iain Mataram, 2017),

hlm. 33. 6 Wadduha, “ Problematika Pembelajaran IPS Geografi di Madrasah Aliyah Hidayatullah

Karang Baru Pejeruk Ampenan, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2004), hlm. 74. 7 Fauzi Rahman, “Problematika Pembelajaran IPS Ekonomi Akuntansi di MA Manhalil Ma’arif

Darek, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2008), hlm. 72.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

7

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sahlus Suliati, “Problematika yang

Dihadapi Guru Dalam Pembelajaran IPS di MTss Nurul Jannah

Plampang Kabupaten Sumbawa”. Pada tahun 2009, dengan hasil

penelitian yang dilakukan: Upaya yang dilakukan untuk mengatasi

problem guru IPS dengan cara diadakannya pertemuan secara berkala

serta membuat kegiatan ekstrakulikuler dll.8

F. Kerangka Teori

1. Pembelajaran IPS

a. Pengertian IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi

yang harus dikuasai oleh siswa-siswi di sekolah karena bagaimanapun

perkembangan hidup manusia hakikatnya dimulai sejak lahir hingga

dewasa, ini tak terlepas dari peran masyarakat karena itu, pengetahuan

sosial dapat dikatakan “tak asing” untuk setiap orang sebab setiap orang

sejak bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain terutama ibunya

dan dengan anggota keluarga lainnya. Pengalaman manusia diluar dirinya

tak terbatas hanya dengan keluarga, tapi juga meliputi teman sejawat,

warga kampung dan sebagainya. Hubungan sosial yang yang dialami

makin meluas dari pengalaman dan pengenalan hubungan sosial tersebut

seseorang akan berkembang pengetahuannya, pengetahuan ini melekat

pada diri seseorang termasuk pada orang lain yang terangkum dalam

8 Sahlus Suliati, “Problematika yang di hadapi Guru dalam Pembelajaran IPS di MTs Nurul

Jannah Plampang Kec. Plampang Kabupaten Sumbawa, (Skripsi FITK IAIN Mataram, Mataram, 2009), hlm. 89.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

8

“pengetahuan sosial”. Segala peristiwa yang dialami dalam hidup manusia

akan membentuk pengetahuan sosial dalam dirinya.9

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang- Cabang ilmu sosial.10

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS di sekolah sangat diperlukan karna dengan

adanya tujuan pembelajaran maka akan menjadi tolak ukur pada pencapaian

yang kita inginkan

Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masaah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari- hari, baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat.11 Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program IPS di

sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat

dirinci sebagai berikut:

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya melalui pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu- ilmu sosial yang kemudian dapaat digunakan untuk memecahkan masalah- masalah sosial.

9 Khoiru Ahmadi & Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya, 2011), hlm. 8. 10 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 171. 11 Ibid., hlm. 176

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

9

3. Mampu menggunakan model- model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

4. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggungjawab.

5. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral. 6. Fasilitator dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi. 7. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

8. Menekankan perasaan, emosi dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan.12

2. Guru dan Peserta Didik

a. Pengertian Guru dan Peserta Didik

1. Pengertian Guru

Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan

siswa - siswinya ketika proses pembelajaran di kelas karena bagaimanapun

guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya akantetapi guru juga

harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional.

Guru adalah orang yang memikul tanggungjawab untuk membimbing dimana dia tidak hanya bertanggungjawab menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik tetapi juga bertanggungjawab membentuk kepribadian (moral/akhlak) anak didik.13

Atau orang yang memiliki kemampuan merancang program

pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik

dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan

12

Ibid., hlm. 177 13 Lalu Mukhtar Hully, Profesi Keguruan, (Yogyakarta: Alam Tara Institute, 2012), hlm. 70

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

10

sebagai tujuan akhir dari pendidikan. Pendapat para ahli lain tentang guru

adalah sebagai berikut:

1. Menurut Jean D,Grams dan C. Morris Mc Clare “Teacher are those

person who consciously direct the experience and behavior of an

individual so that education takes places” Guru adalah mereka yang

secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang

individu hingga dapat terjadi pendidikan.

2. Menurut Imam Al-Gazali, guru adalah orang yang berilmu atau orang

yang mengemban amanah dalam pembelajaran agama islam dan

memiliki dan memiliki kepribadian yang saleh.14

Dari penjelasan dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas

seorang guru ialah mendidik, mengarahkan dan membimbing peserta

didik sesuai dengan apa yang hendak dicapai dan menjadi individu yang

mampu berdiri sendiri.

2. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik merupakan sumberdaya utama dalam proses belajar

mengajar, tidak ada peserta didik, tidak ada guru, akan tetapi peserta didik

bisa belajar tanpa guru sedangkan guru tidak bisa mengajar tanpa peserta

didik.

Di dalam UU No 20. Tahun 2003 Tentang Sistem Nasional (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.15

14 Ibid., hlm. 71. 15 Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Alvabeta CV, 2014), hlm. 1.

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

11

Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah poten si dasar yang masih perlu dikembangkan, potensi yang dimaksud umumnya terdiri dari tiga kategori, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta

didik adalah anak didik yang perlu mengembangkan potensinya dengan

mengikuti pembelajaran yang ada baik pembelajaran yang ada di sekolah

maupun yang berada diluar lingkungan sekolah. Lingkungan yang

dimaksud disini adalah lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan

dimana saja tempat yang kita bisa pergunakan untuk belajar.

b. Tugas Guru

Secara komperehensif, guru harus memiliki keempat kemampuan itu

secara utuh, sehingga siswa tidak termenung dengan pepatah dan paradigma

lama proses pembelajaran 4D ( datang,duduk,dengar,diam). Tugas, peran dan

fungsi guru sebenarnya suatu kesatuan utuh.Hanya saja terkadang tugas dan

fungsi disejajarkan sebagai penjabaran dari peran.16 Menurut Suparlan

mengemukakan bahwa fungsi guru adalah sebagai berikut:

1. Peran sebagai educator memiliki fungsi: (a) mengembangkan

kepribadian,(b) memimbing, (c) membina budi pekerti, (d) memberikan

pengarahan.

2. Peran sebagai manajer memiliki fungsi: mengawal pelaksanaan tugas dan

fungsi tugas berdasarkan ketentuan dan perundang- undang.

16 Lalu Muhktar Hully, Profesi…, hlm. 78.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

12

3. Peran sebagai adminisrator memiliki fungsi: (a) membuat daftar presensi,

(b) membuat daftar penilaian, (c) melaksanakan teknis administrasi

sekolah, (d) membuat daftar presensi.

4. Peran sebagai supervisor memiliki fungsi : (a) memantau, (b) menilai, (c)

memberikan bimbingan teknis.

5. Peran sebagai leader: memiliki fungsi mengawal pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketentuan dan perundang –

undangan yang berlaku.

6. Peran sebagai inovator memiliki fungsi : (a) melakukan kegiatan kreatif,

(b) menemukan strategi , metode, cara- cara atau konsep- konsep yang

baru dalam konsep pengajaran.

7. Peran sebagai motivator memiliki fungsi: (a) memberikan dorongan

kepada siswa untuk belajar lebih giat, (b) memberikan tugas pada siswa

sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta didik.

8. Peran sebagai dinamisator memiliki fungsi: (a) memberikan dorongan

kepada siswa dengan cara menciptakan lingkungan pembelajaran yang

kondusif.

9. Peran sebagai evaluator memiliki fungsi : (a) menyusun instrumen

penilaian, (b) melksanakan penilaian dalam berbagai bentuk dan jenis

penilaian.

10. Peran sebagai fasilitator memiliki fungsi memberikan bantuan teknis,

arahan, atau petunjuk kepada peserta didik.17

17 Ibid., hlm. 79

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

13

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peran atau tugas guru

sangat berpengaruh atas keberhasilan siswa di kelas karna selain membimbing

peserta didik guru juga mendidik serta mengarahkan siswa – siswinya

3. Proses Pembelajaran IPS Terpadu

Winkel mengartikan pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian – kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian- kejadian Internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik.18

Sedangkan pendapat para ahli lainnya tentang pembelajaran antara lain: a. Dimyati dan Mudjono: Mengartikan pembelajaran sebagai kegiatan

yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. b. Arief. S. Sadiman: Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana

dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalm diri siswa.

c. Degeng: Mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk membelajarkan pembelajar.

Dari beberapa pengertian pembelajaran tersebut dapat disimpulkan

bahwa inti dari pembelajaran itu adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru

(pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Proses belajar mengajar

yang berlangsung dikelas memerlukan perencanaan yang matang terlebih

dahulu yaitu memerhatikan dan mengkoordinasikan tujuan, materi pelajaran,

kegiatan belajar mengajar, metode pembelajaran dan media, sumber belajar,

serta penilaian atau evaluasi.

a. Tujuan

Pada saat akan memulai pembelajaran guru harus memahami benar-

benar tujuan yang ingin dicapai atas pembelajaran yang dilakukannya. Pada

waktu guru melakukan proses pembelajaran dikelas guru juga harus

18 Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok: Holiscita Lombok, 2013), hlm. 31.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

14

memperhatikan tujuan khusus yang akan dicapai oleh siswa- siswinya karena

pencapaian tujuan pembelajaran khusus sangat erat kaitannya dengan tujuan

pembelajaran dan sampai pada tujuan nasional. Karna pada dasarnya tujuan

pembelajaran adalah kemampuan- kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh

siswa setelah memperoleh pengalaman belajar.19

b. Materi Pelajaran dan Kegiatan Belajar Mengajar.

Materi merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

dipelajari oleh siswa. Karena itu, penentuan materi pembelajaran mesti

berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berupa pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan pengalaman lainnya. Materi pembelajaran yang

diterima siswa harus mampu merespons setiap perubahan dan mengantisipasi

sikap perkembangan yang akan terjadi di masa depan.20 Sedangkan kegiatan

pembelajaran yaitu kegiatan dimana guru dan siswa teribat dalam sebuah

interaksi dengan materi pembelajaran sebagai mediumnya. Dalam kegiatan itu

siswalah yang lebih akktif bukan guru, keaktifan siswa tentu mencangkup

kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok, guru harus mampu

membangun suasana belajar yang kondusif dan nyaman sehingga siswa mampu

belajar mandiri.

c. Metode dan Media Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah “ cara yang digunkan guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada siswa dan merupakan alat untuk menciptakan

19 Ibid., hlm. 34. 20 Ibid., hlm. 35.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

15

proses belajar mengajar”.21 Atau suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran ,metode diperlukan

oleh guru dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara yang dipergunakan oleh guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses pelajaran berlangsung

atau suatu cara yang digunakan agar siswa lebih mudah mengerti dan

memahami pelajaran yang disampaikan.

Sedangkan media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Dwyer berpendapat bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika

menggunakan bahan- bahan audio visual yang mendekati realitas. Berbagai

cara dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi media, Rudi

dan Bretz misalnya mengklasifikasi media ke dalam tujuh kelompok media

yaitu:

1. Media audio visual gerak, merupakan media yang paling lengkap yaitu menggunakan kemampuan audio visual dan gerak.

2. Media audio visual diam, merupakan media kedua dari segi kelengkapan kemampuannya karena ia memiliki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya kecuali penampilan gerak.

3. Media audio semi gerak, memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerak titik linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.

4. Media visual gerak, memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali penampilan suara.

5. Media visual diam, mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak,

6. Media audio, media yang hanya memanipulasikan kemampuan- kemampuan secara semata- mata.

21 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 80.

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

16

7. Media cetak, merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf, angka dan simbol- simbol verbal tertentu.22

Dari definisi dan pengelompokan media di atas dapat disimpulkan

bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan

kepada penerima pesan. Media pembelajaran juga berfungsi sebagai penumbuh

motivasi siswa, meransang ingatan siswa dan dapat mengaktifkan siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung serta membantu siswa untuk lebih cepat

memahami pembelajaran.

d. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai

tempat dimana materi pelajaran terdapat. Menurut Nasution (2000), sumber

belajar dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan siswa. Pemanfaatan sumber –

sumber belajar tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta

kebijakan- kebijakan lainnya. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan

dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran ,melainkan juga tenaga ,

biaya dan fasilitas. Pendapat para ahli lainnya tentang sumber belajar antara

lain:

1. Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (ATKP) sumber belajar meliputi semua sumber ( baik data, orang atau benda) yang

dapat digunakan untuk memberi kemudahan belajar. 2. Menurut Roestiyah N. K mengatakan

sumber- sumber belajar itu adalah sebagai berikut : a. Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat) b. Buku / perpustakaan c. Media Masa (majalah, surat kabar,radio, TV, dll) d. Lingkungan alam, sosial

22 Khoiri Ahmadi & Sofan Amri, Mengembangkan…, hlm. 43.

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

17

e. Alat pelajaran (buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan \ tulis, kapur, spidol, dll)

f. Musium (Tempat penyimpanan benda- benda kuno).

Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber belajar yang

direncanakan dan sumber belajar karena dimanfaatkan. Sumber belajar yang

direncanakan adalah semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan

sebagai komponen sistem pembelajaran, untuk memberikan fasilitas belajar

yang terarah dan bersifat formal. Sedangkan sumber belajar karena

dimanfaatkan adalah sumber- sumber yang tidak didesain khusus untuk

keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan

untuk keperluan belajar.23 Adapun fungsi dari sumber belajar adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran, dengan cara: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik,(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.

2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya individual, dengan cara : (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.

3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis, (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar, (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih konkret.

5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkret, (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6. Memungkiankan penyajian pembelajran lebih luas, dengan cara: (a) menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.24

23 Subry Sutikno, Belajar…, hlm. 37. 24 Hamdani, Strategi…, hlm.119.

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

18

Dari pendapat para ahli dan fungsi sumber belajar di atas dapat

disimpulkan sumber belajar adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai

penunjang pembelajaran selama materi yang dibutuhkan terdapat dalam

sumber belajar tersebut. Materi yang dibutuhkan tidak selalu berada di dalam

buku pelajaran akan tetapi bisa juga ditemukan dari penjelasan seseorang dan

lingkungan sekitar, serta data – data yang ada.

e. Penilaian atau Evaluasi.

Evaluasi merupakan proses yang dilakukan guru untuk mengetahui

sejauhmana pencapaian siswa- siswinya di kelas dengan kata lain penilaian

yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran yang telah dilakukan

Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris evalution dalam bahasa arab al-Taqdir dalam bahasa indonesia berarti penilaian dengan demikian secara harfiah evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.25atau Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.26

Menurut Edwind dan Gerald W Brown evaluasi yaitu suatu tindakan atau

suatu proses untuk menentukan nilai dri sesuatu

Tujuan penilaian atau evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan.

2. Memperoleh umpan balik bagi guru untuk mengetahui hambatan dalam

pembelajaran maupun evektivitas pembelajaran.

25 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),

hlm. 1. 26Khoiru Ahmadi & Sofan Amri, Mengembangkan…, hlm. 37.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

19

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan,

keterampilan dan sikap siswa.

4. Sebagai acuan menentukan rencana tindak anjut (remidial, pengayaan, dan

pemantepan).

Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh

evaluasi informasi tentang hasil- hasil yang telah dicapai

dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.

b. Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi

antara program pendidikan yang telah dirumuskan dengan

tujuan yang hendak dicapai.

c. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha

perbaikan , penyesuaian dan penyempurnaan program

pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil

guna, sehingga tujuan yang dicita- citakan dapat dicapai

dengan hasil yang sebaik- baiknya.

Dengan demikian berdasarkan penjelasan dan pendapat para ahli serta

dilihat dari tujuan dan kegunaan evaluasi itu sendiri dapat disimpulkan bahwa

evaluasi adalah usaha yang dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya

proses pembelajaran dikelas dan mengetahui sejauhmana tingkat pencapaian

pemahaman siswa selama mengikuti program pendidikan di sekolah.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

20

4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Untuk memahami kegiatan yang di sebut “belajar” perlu dilakukan

analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yag terlibat di dalam

kegiatan belajar itu. Pada halaman sebelumnya sudah di bahas bahwasanya

belajar merupakan suatu proses, sebagai suatu proses maka sudah pasti ada

yag di proses (masukan atau input), dan hasil dari pemerosesan (keluaran atau

output). Dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar dengan

analisis sistem dengan adanya pendekatan sistem sekaligus kita dapat meliht

adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kegiatan Belajar Siswa

Gambar di atas menunjukkan bahwa masukkan mentah (Raw Input)

merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini diberikan

pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar ( Teaching-

learning process) terhadap atau di dalam proses belajar mengajar turut

berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukkan

lingkungan (Environmental input), dan berfugsi sejumlah faktor yang sengaja

INTRUMENTAL INPUT

RAW INPUT TEACHING _ LEARNING

PROCESS

OUTPUT

ENVIRONMENTAL

INPUT

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

21

dirancang dan dimanipulasikan ( Instrumental Input) guna untuk menunjang

tercapainya keluaran yang dihendaki (output). Berbagai faktor tersebut

berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu.27 Didalam

proses belajar mengajar di sekolah, yang dimaksud masukan mentah atau

Raw Input adalah siswa, siswa memiliki karakteristik tertentu baik fisiologis

maupun fsikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya,

panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut dengan

fsikologisnya adalah minatnya, tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasi,

kemampuan kognitif dan sebagainya.

Sedangkan yang termasuk Intrumental input atau faktor-faktor yang

sengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum/bahan pengajaran,

guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manjemen yang

berlaku di sekolah yang berangkutan. Di dalam keseluruhan sistem

Intrumental input merupakan faktor yang sangat penting dan paling

menentukan dalam pecapaian hasil /output yang dikehendaki, karena

Instrumetal input inilah yang menentukan agaimana proses belajar mengajar

itu akan terjadi di dalam diri siswa.

27 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaj Rosdakarya, 1990), Hlm. 106.

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

22

Alam

Lingkungan Sosial

Luar Bahan pengajaran Guru/pengajar

Instrumental Sarana dan prasr

Fasilitas

Faktor Manajemen

Kondisi Fisik Dalam Fisiologi Kondisi Panca Indra

Psikologi Bakat Minat Kecerdasan, motivasi Kemampuan Kognitif

Gambar 1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Gambar di atas adalah model peta konsep dari faktor yang mempeharuhi

belajar siswa.28

5. Sarana dan Prasarana Pendidikan.

a. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pada hakikatnya sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan

yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses pendidikan,

khususnya proses belajar mengajar di kelas, Seperti gedung, ruang kelas,

meja, kursi, serta alat-alat dan juga media pengajaran. Sedangkan yang

dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak

28 Ibid., hlm. 107.

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

23

langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti

halaman, kebun, ruang kantor, kantin, tempat parkir, toilet dan sebagainya.29

b. Fungsi/Peran Fasilitas dan Sarana Pendidikan

Dilihat dari segi fungsi atau peranannya, sarana dapat dibedakan

menjadi alat pelajaran, alat peraga dan media pembelajaran. Sedangkan

prasarana pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yang

pertama prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar

mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik

keterampilan, dan ruang laboraturium. Yang kedua prasarana yang

keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar tetapi

secara langsung sangat menunjang terjdinya proses belajar mengajar

contoh dari prasarana yang kedua adalah ruang kantor, ruang kepala

sekolah, ruang guru, kamar kecil, dan kantin sekolah.30

c. Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar (PBM) di

kelas.

a. Berfungsi secara tidak langsung atau kehadirannya tidak

sangat menentukan, contohnya adalah tanah, halaman, pagar,

tanaman, gedung atau bangunan.

b. Berfungsi secara langsung atau kehadirannya sangat

menentukan terhadap proses belajar mengajar di kelas,

29 Rusdiana, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: CV. Pusaka Setia, 2015), hlm. 212 30 Ibid., hlm. 213.

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

24

contohnya adalah alat pelajaran, alat peraga, alat praktik, dan

media pendidikan.

2. Ditinjau dari jenisnya

a. Fasilitas fisik atau materil, yaitu segala sesuatu yang berwujud

benda mati yang mempunyai peran untuk memudahkan serta

melancarkan suatu usaha, contohnya seperti kendaraan, mesin

tulis, komputer, perabot, alat peraga, media dan sebagainya

b. Fasiltas nonfisik, yaitu sesuatu yang bukan termasuk benda

mati atau dibendakan yang mempunyai peranan untuk

memudahkan atau melancarkan suatu usaha, contohnya seperti

manusia, jasa dan uang.

3. Ditinjau dari sifat barangnya

a. Barang bergerak atau berpindah, dikelompokan menjadi dua

yaitu barang habis pakai dan barang tidak hais pakai. Barang

habis pakai adalah barang yang susut volumenya ketika

dipergunakan dalam jangka waktu tertentu dan sudah tidak

berfungsi lagi seperti kapur tulis, tinta, kertas, spidol,

penghapus, sapu, dan sebagainya. Sedangkan barang tidak

habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan berulang

kali dan tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jngka

waktu yang lama tetapi tetap membutuhkan perawatan, seperti

mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan, prabot dan

media pendidikan.

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

25

b. Barang yang tidak bergerak yaitu barang yang tidak

berpindah- pindah letaknya seperti tanah, bangunan/gedung,

sumur, menara air.31

6. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu

Problematika berasal dari bahasa inggris yaitu “Problematic” yang

artinya persoalan atau masalah.32 Sedangkan dalam kamus besar bahasa

indonesia masalah artinya suatu yang harus dipecahkan.33 jadi problematika

adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain

masalah merupakan kesenjangan ntara kenyataan dengan suatu yang

diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil yang maksimal.34 Masalah adalah

sesuatu yang menjadi bagian dari seluruh kehidupan manusia baik masalah

ekonomi, pendidikan, sosial, politik, agama dan sebagainya.35 Sedangkan

pembelajaran berarti segala upaya yang dilakukan oleh guru ( pendidik) agar

terjadi proses belajar dalam diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran,

ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan media pembelajaran

untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara

mengorganisasikan materi, metode dan mengelola pembelajaran.36 Dari kedua

penjelasan mengenai problematika dan pembelajaran maka dapat disimpulkan

31 Ibid., hlm. 214.

32 Jhon M. Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1976), hlm. 448. 33 Dendy Sugono, Dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 883 . 34Muh, Rusihudin, “Pengertian Problematika Pembelajaran, dalam http: //banjirembun.blogspot.com (1 Agustus 2017) 35 Beni Ahmad Saibani, Metode Penelitian, (Bandung: Pusaka Setia, 2008), Hlm. 5. 36 Sobry Sutikno, Belajar…, hlm. 32.

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

26

bahwa yang dimaksud adalah berbagai persoalan- persoalan yang dihadapi

dalam proses pembelajaran berlangsung, baik yang datang dari guru itu sendiri

maupun dalam proses pembelajaran langsung di sekolah.

Menurut teori Dra. Ny. Roestiyah N.K dalam bukunya adapun

kompetensi dasar yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut:

1. Menguasai bahan a. Menguasai bahan studi dalam kurikulum sekolah b. Menguasai bahan dan metodologi

2. Mengelola program belajar mengajar a. Merumuskan tujuan intruksional b. Mengenal dan menggunakan metode mengajar c. Memilih dan menyusun prosedur intruksional yang tepat d. Melaksanakan program belajar mengajar e. Mengenal kemampuan anak didik f. Merencanakan dan melksanakan pengajaran remidial

3. Mengelola Kelas a. Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran b. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

4. Menggunakan Media / Sumber a. Mengenal, memilih dan menggunakan media b. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana c. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam proses belajar

mengajar d. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mrngajar e. Menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman

lapangan 5. Menguasai landasan-landasan kependidikan 6. Mengelola interaksi belajar megajar 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 8. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di

sekolah 9. Mengenal dan menyelanggarakan administrasi sekolah

a. Mengenal penyelenggaraan administrasi di sekolah b. Menyelenggarakan administrasi sekolah

10. Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.37

37 Roestiyah N.K, Masalah Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1982), hlm . 8 .

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

27

Dari beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru menurut

teori Roestiyah N.K di atas salah satunya adalah menggunakan media /

sumber pembelajaran, media pembelajaran adalah sesuatu yang bisa

digunakan oleh guru untuk mempermudah siswa dalam belajar dan

meningkatkan semangat belajar siswa supaya siswa menjadi aktif , tidak cepat

bosan dan malas untuk belajar di kelas, selain itu juga dapat memusatkan

perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak

melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan sewaktu proses pembelajaran.

Hal ini juga dipertegas dengan teori Lalu Mukhtar bahwasanya selain pengelolaan kelas guru juga harus mampu menguasai media dan sumber, belajar karena kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media dan sumber yang sudah ada, dalam kenyataan di lapangan guru dapat menggunakan media yang sudah ada seperti globe, peta , gambar, dan sebagainya atau guru dapat mendesain pembelajaran seperti membuat media foto, film dan sebagainya.

Selain dari teori dari Rostiyah N.K dan Lalu Mukhtar teori lain yang

memperkuat adalah teori Muhibbin Syah beliau mengatakan bahwa:

Kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran ialah mencangkup 10 hal yaitu: (1) Menguasai bahan, (2) Mengelola program pembelajaran, (3) Mengelola kelas, (4) Menggunakan media dan sumbe belajar),(5) Mengelola interaksi belajar, (6) Menuasai landasan kependididkan, (7) Mengenal fungsi dan layanan bimbingan konseling,(8) Menilai prestasi siswa untuk pedidikanan pengajaran, (9) Merencanakan dan melakukan remidial, (10) Memahami prinsip-prinsp dan menafsirkan hsil-hasil pendidikan guna keperluan pengajaran. Jika disederhanakan minimal 2 kemampuan yang harus dimiliki serta dikusai oleh seorang guru agar pembelajaran bisa berjalan secara efektif yaitu: (1) Menguasai materi pembelajaran dan ( 2) Memiliki ilmu mendidik, beberapa hal yag termasuk dalam ilmu mendidik yang hrus dikuasai guru ialah: Dasar-dasar kependdidikan, perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran,strategi pembelajaran, Media pembelajaran,

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

28

manajemen kelas, manajemen waktu,penguasaan karateristik siswa, serta Evaluasi pembelajaran.38

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan

serta menganalisa data agar dapat dilaksanakan dan serasi dengan penelitian

itu. Dalam penulisan proposal ini pendekatan penelitian yang digunakan

adalah penelitian yang bersifat kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari suatu barang atau jasa, hal yang terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Suatu penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau suatu lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku , kejadian, tempat dan waktu.39

Selain pengertian kulitatif yang telah dijelaskan di atas pendapat lain

datang dari Moleong yang menyatakan bahwa

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. karakteristik, perubahan hubungan kesamaan dalam perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya.40

Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini disebabkan

karena hasil yang ditekankan pada masalah ini lebih bersifat deskriptif yaitu

peneliti akan menggambarkan dengan jelas beberapa masalah yang ada

38 Sobry Sutikno, Belajar..., hlm. 50. 39 Djama’an Satori, & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta Cv,

2014), hlm. 22. 40

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 5

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

29

selama proses pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII. Metode penelitian

yang ditujukan untuk diskriptif yaitu suatu penelitian yang ditunjukan untuk

mendiskripsikan fenomena- fenomena yang ada baik fenomena alamiah

maupun buatan manusia, fenomena itu berupa bentuk aktivitas , (deskripsi)

secara jelas tentang problematika pembelajaran dalam proses belajar

mengajar di MTs Badrussalam NW Sekarbela.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, “kehadiran peneliti berperan sebagai

Instrumen sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaan peneliti di

lokasi penelitian mutlak diperlukan”.41 Setelah hadir maka peneliti dapat

mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan

juga dokumentasi. Kehadiran peneliti di sini relatif cukup lama yaitu dari

awal bulan Maret sampai dengan pertengahan bulan April guna untuk

mendapatkan data yang diinginkan dengan menggunakan metode yangg

sudah di tentukan (observasi, wawancara dan dokumentasi).

Namun demikian peneliti tidak boleh melakukan sesuatu yang

menyinggung dan mempengaruhi pribadi responden sehingga berdampak

pada informasi yang tidak benar. Kehadiran peneliti ditempat penelitian harus

terbuka dan menjelaskan maksud penelitian yang akan dilakukan kepada

subyek yang akan diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk

mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan.

41

Iain Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: Tim Penyusun, Iain Mataram, 2017) hlm. 38.

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

30

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian oleh peneliti adalah

sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela yang berada di wilayah Lombok

Barat tepatnya kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Sekolah MTs

Badrussalam NW Sekarbela adalah salah satu sekolah yang berada di Jl.

Sultan Kaharuddin Gg. Al- Mustofa dan masih berstatus swasta di Sekarbela,

sekolah ini berlatar belakang Agama sejak awal berdirinya, aktifitas yang

dilakukan sehari- hari selalu diawali dengan mengaji dan melantunkan

solawat serta Istigfar secara bersama- sama dengan siswa- siswi sebelum jam

pelajaran dimulai.

Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian

dikarenakan beberapa hal, yaitu: beberapa siswa-siswi kelas VIII di MTs

Badrussalam NW Sekarbela malas belajar ketika proses pembelajaran IPS

Terpadu, cenderung keluar masuk ruangan dengan alasan untuk ke kamar

mandi dan pergi untuk membeli alat tulis , serta kurang memperhatikan guru

yang sedang memberikan pembelajaran di kelas.

Dengan demikian peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini bisa

dijadikan sebagai pertimbangan dan masukkan dalam proses pembelajaran

untuk kemajuan pendidikan khususnya di MTs Badrussalam NW Sekarbela.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

31

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek penelitian atau

informan, atau subjek darimana data diperoleh.42

Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata- kata dan tindakan, sumber data tertuis, foto dan statistik.43

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari

sumber data atau subjek penelitian. Data primer disebut juga sebagai data asli

atau data baru, untuk mendaptkan data primer peneliti mendapatkannya

secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data primer adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Peneliti disini

menggunakan purposive sampling (sampling bertujuan) dalam menentukan

subjek penelitiannya yang dimana, “purposive sampling adalah teknik

sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya”.44

Oleh karena itu untuk mendapatkan informasi dan data yang valid serta akurat

maka sumber data menjadi sangat dibutuhkan karena itu yang menjadi subjek

penelitian disini adalah:

a. Kepala Sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela

b. Guru Bidang Studi MTs Badrussalam NW Sekarbela, dan

42 Ibid., hlm. 39. 43 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2014), hlm. 157. 44 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 97.

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

32

c. Siswa- Siswi kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela.

5. Teknik Pengumpulan Data

Ada berbagai metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari

sampel penelitian sesuai dengan tujuan yang diinginkan antara lain: metode

observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Teknik Observasi

Sanafiah Faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

berpatisipasi. Dalam hal ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari

dari sumber data penelitian atau orang yang sedang diamati . Sambil

melakukan pengamatan, peneliti juga ikut melakukan kegiatan yang

dilakukan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini, maka data

yang dapat diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui

makna dari setiap prilaku yang nampak.45

Menurut Margono observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala tampak pada objek penelitian. Dalam kontek penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan dengan aspek atau kategori sebagai aspek studi yang dikembangkan peneliti. Observasi ialah kunjungan ketempat kegiatan yang secara langsung ,sehingga kegiatan yang sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata, semua kegiatan, objek, serta kondisi penunjang yang ada dapat diamati dan dicatat.46

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa

observasi adalah alat pengumpulan data dengan menggunakan seluruh

indra terhadap objek atau gejala-gejala yang diteliti secara sistematis.

45

Sugiyono, Memahami Penelitian Kuaitatif (Bandung: Alfabeta, Cv 2016), hlm. 64. 46 Djama’an Satori & Aan Komariah, Metodologi…, hlm. 106.

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

33

Dengan metode ini peneliti mengamati kemudian mencatat peristiwa atau

kejadian yang berlangsung secara sistematis. Metode ini digunakan untuk

menemukan problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII dan

sarana dan prasarana yang ada untuk menujang atau mendukung proses

pembelajaran IPS Terpadu di MTs Badrussalam NW Sekarbela.

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (Interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.47

Peneliti disini menggunakan wawancara semistruktur

(semistructure interview) untuk mengumpulkan atau mendapatkan data

yang diinginkan, yang dimana wawancara semistruktur ini ialah jenis

wawancara yang dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan

dengan wawancara terstruktur.

Tujuan dari wawancara jenis semistruktur ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat, serta ide- idenya. Sedangkan peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang di kemukakan oleh informan atau subjek penelitian itu sendiri.48

Sedangkan data yang dikumpulkan peneliti dengan teknik

wawancara semistruktur ini ialah data tentang problematika yang terjadi

pada proses pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII dan upaya yang

dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran IPS Terpadu di

kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela.

47 Lexy J. Moleong, Metodologi…, hlm.186. 48 Sugiyono, Memahami…, hlm.73.

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

34

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara

adalah proses dimana komunikasi terjadi antara satu orang dengan

beberapa orang lainnya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

sesuai atas pertanyaan yang telah dibeikan oleh seorang interviewer

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan asli

kebenarannya.

c. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai catatan peristiwa yang sudah terjadi atau berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, ataupun karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan dapat berupa catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, serta peraturan kebijakan. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa dan sebagainya. Dokumen yang berbentuk karya contohnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain, studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.49

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi

untuk dijadikan bukti atau data pendukung bahwasanya masalah tersebut

memang benar adanya pada saat mengambil data di lapangan, dan juga

peneliti bisa mengabadikan data yang di kumpulkan dengan teknik

dokumentasi seperti data yang berhubungan dengan sarana dan prasarana

penunjang proses pembelajaran yang kurang pada mata pelajaran IPS

Terpadu, seperti media pembelajaran, sumber belajar yang jumlahnya

lebih sedikit dengan jumlah siswa- siswi yang ada di kelas VIII, dan

perpustakaan yang ada di sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela.

49 Ibid., hlm. 82.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

35

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik

dokumentasi ialah salah satu teknik yang dapat digunakan oleh seorang

peneliti pada saat melakukan penelitian di lapangan untuk mempermudah

peneliti dalam mengambil data di sekolah dengan cara membuat video,

rekaman dan mengambil gambar yang berkaitan dengan masalah yang

ada pada saat turun langsung di lapangan. Oleh karena itu peneliti

memilih teknik dokumentasi sebagai salah satu teknik dalam hal

pengumpulan data.

6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan seiring dengan

proses pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisa data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, lapangan, dan dokumentasi yang dilakukan oleh seorang peneliti.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah setelah selesai pengumpulan data.

Menurut Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif diakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan peneitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.50 Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. Langkah- langkah analisis ditunjukkan pada

gambar 1.1 berikut.

50 Ibid, hlm.207

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

36

Periode pengumpulan data

Antisipasi Setelah

Selama Setelah

Gambar 0.3 Komponen dalam analisis data (flow model)

a. Data Reduction (Reduksi data)

Dalam hal ini peneliti disini melakukan pencatatan secara teliti dan

lebih rinci dikarenakan data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak. Semakin lama peneliti terjun ke lapangan maka data yang di peroleh

jumlahnya akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu peneliti

perlu melakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal – hal yang

penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang sudah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk mengumpulkan data yang di butuhkan.51

Dalam hal ini jenis data yang akan direduksi adalah data hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan problematika

pembelajaran IPS Terpadu pada materi pokok bahasan peta di kelas VIII Mts

Badrussalam NW Sekarbela.

51 Ibid, hlm. 92

Selama

Display data

Selama

Setelah Kesimpulan/verifikasi

ANALISIS

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

37

b. Data Display (Penyajian data)

Setelah mereduksi data langkah selanjutnya adalah mendisplay data

agar memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dan

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami oleh

peneliti. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

uraian singkat , bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan “yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.52

Selanjutnya Miles and Huberman menyarankan dalam melakukan

display data selain menggunakan teks naratif, juga dapat berupa grafik,

matrik, network (Jejaring kerja) dan chart. Setelah mereduksi data maka

selanjutnya data tersebut disajikan dalam teks yang sifatnya naratif mengenai

probematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW

Sekarbela.

c. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah selanjutnya atau langkah ketiga dalam analisis data menurut

Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah jika tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat dan mendukung pada

tahap pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti- bukti yang valid dan

52 Ibid., hlm. 95.

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

38

konsisten selama proses pengumpulan data dilapangan, maka kesimpualan

yang di kemukakan bersifat kredibel.53

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ialah merupakan temuan baru

dan sebelumnya tidak pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang- remang sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal, atau interaktif,

hipotesis atau teori.

Setelah melalui tahap pertama dan kedua yaitu tahap merangkum data

kemudian memilih hal – hal pokok yang dianggap penting. Selanjutnya

peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Proses penarikan kesimpulan ini

akan difokuskan pada fokus penelitian yang ditetapkan sebelumnya yaitu

problematika pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW

Sekarbela.

7. Keabsahan Data

Validitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang telah

diamati peneliti sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Peneliti perlu

menjelaskan usaha – usaha yang dilakukan untuk lebih menjamin keabsahan

data dan temuan. Misalnya, dapat dilakukan dengan teknik perpanjangan

kehadiran peneliti, triangulasi (sumber,metode dan teori), observasi

mendalam, pembahasan teman sejawat, kecukupan refrensi dan lainnya.

Untuk menguji validitas data yang diperoleh di lapangan maka peneliti akan

53 Ibid., hlm. 99.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

39

menggunakan beberapa teknik pemeriksaan validitas data seperti ketekunan

pengamatan dan triangulasi.

a. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciri- ciri dan unsur- unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal- hal tersebut secara secara

rinci. Dalam artian bahwa peneliti hendak mengadakan pengamatan dengan

teliti secara berkesinambungan tentang problematika pembelajaran IPS

Terpadu di MTs Badrussalam NW Sekarbela.

b. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu.54Uji keabsahan melalui triangulasi

ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif untuk menguji keabsahan

informasi tidak dapat dilakukan dengan alat- alat uji stastistik. Jadi dapat

dipahami bahwa triangulasi merupakan teknik untuk mengetahui validitas

data dengan menggunakan sesuatu yang lain diluar data untuk memeriksa dan

membandingkan data tersebut. Adapun uraian triangulasi dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1.) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan

54 Sugiyono, Memahami…, hlm. 125.

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

40

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan

cara :

a.) Membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b.) Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

c.) Membandigkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d.) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.55

2.) Triangulasi Metode

Triangulasi metode dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a) Pengecekan derajat kepercayaan hasil penelitian dengan

beberapa teknik pengumpulan data, dan

b) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan

metode yang sama.

3.) Triangulasi Penyidik

Triangulasi Penyidik yaitu dengan memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan dan kebenaran data.

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan oleh peneliti

adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber

yaitu dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan di lapangan

55 Lexy J. Moleong, Metodologi…, hlm. 331.

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

41

dengan data hasil wawancara, sedangkan triangulasi metode yaitu

dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan hasil penelitian

dengan beberapa teknik pengumpulan data (dokumentasi). Penggunaan

triangulasi sumber ini penulis memusatkan pada fokus penelitian yang

diteliti yaitu berusaha membandingkan pengamatan dan hasil wawancara

kepada guru bidang studi IPS Terpadu. kepala sekolah dan siswa di MTs

Badrussalam NW Sekarbela di dukung dengan triangulasi metode.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan skripsi berjudul problematika

pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW

Sekarbela Tahun Pelajaran 2017/2018 :

1. Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang: Latar belakang masalah,

rumuan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting

penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

2. Bab II paparan data dan temuan menguraikan tentang: gambaran

umum lokasi penelitian, Problematika Pembelajaran IPS Terpadu di

kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela dan Upaya guru untuk

mengatasi problematika pembelajaran IPS terpadu di kelas VIII MTs

Badrussalam NW Sekarbela.

3. Bab III Pembahasan menguraikan tentang: Problematika Pembelajaran

IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela dan

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

42

Upaya guru untuk mengatasi problematika pembelajaran IPS terpadu

di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela.

4. Bab IV Penutup kesimpulan dan saran.

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

43

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Badrussalam NW Sekarbela

Sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela berdiri sejak tahun 1984

tepatnya pada tanggal 10 oktober di bawah kepemimpinan bapak H.Halil,

S.Ag beliau menjabat sampai pada tahun 1990 kemudian digantikan oleh

bapak H.Natsir, S.Ag sampai pada tahun 2000 setelah itu pada tahun 2001

bapak H.Natsir, S.Ag kembali digantikn oleh bapak H.Tahkim, S.Ag.,

M.Pd.I sampai pada saat ini. Sekolah MTs Badrusslam telah menyandang

Akreditasi B pada tanggal 26 Desember 2015. MTs Barussalam berada di

Jln. Sultan Kaharuddin Al- Mustofa Sekarbela RT/RW5/176 Lingkungan

Pande Besi, Desa Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kabupaten Lombok

Barat.56

2. Guru Dan Staf MTs Badrussalam NW Sekarbela

Sebagian besar guru di MTs Badrussalam NW Sekarbela berlatar

belakang pendidikan umum dan pendidikan agama islam. Guru-guru di MTs

Badrussalam NW Sekarbela sebagian berstatus sebagai guru tetap dan

sebagian lagi sebagai guru honorer. Dari data yang didapat oleh peneliti

selama melakukan penelitian dapat diketahui bahwa jumlah guru di MTs

Badrussalam Nw Sekarbela adalah sebanyak 16 orang yang dimana terdiri

5 orang guru laki-laki dan 11 orang guru perempuan, dari jumlah

56 Data profil MTs Badrussalam Sekarbela (Diperoleh dari tata usaha MTs Badrussalam

Sekarbela), tanggal 5 Maret 2018

43

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

44

keseluruhan guru yang ada di MTs Badrussalam NW Sekarbela 1 orang

sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan 11 orang lainnya

berstatus sebagai guru tetap yayasan dan 4 orang lainnya berstatus sebagai

guru tidak tetap di sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela. Mata

pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru yang ada di MTs

Badrussalam NW Sekarbela antara lain adalah: Bahasa Arab, Tahsin Al-

Qur’an, Matematika, IPA Terpadu, PKN, IPS Terpadu, Qur’an Hadits,

Aqidah Akhlak, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Fiqih, SKI, Penjaskes, Pra

Karya dan Bahasa Indonesia.57

3. Visi dan Misi Sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela

a. Visi :

Prestasi, Trampil, dan Islami

Indikator Visi :

1) Mampu bersaing dengan lulusan sekolah/Madrasah yang sederajat dan

dapat melanjutkan ke Sekolah/Madrasah Favorit.

2) Memiliki keterampilan dan kecakapan non akademis sesuai dengan

bakat dan minatnya.

3) Memiliki keyakinan yang teguh dan mengamalkan ajaran agama islam

secara benar dan konsekuen.

4) Menjadi teladan bagi teman, masyarakat dan Madrasah lain.

57 Dokumen, Arsip MTs Badrussalam Sekarbela, 6 Maret 2018

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

45

4. Siswa MTs Badrussalam NW Sekarbela

Pendidikan merupakan proses yang dilalui oleh siswa untuk mengasah

kemampuan yang dimilikinya. Dalam proses belajar mengajar siswa

merupakan instrumen kunci dan memiliki peranan yang sangat penting

karena siswa adalah tolak ukur berhasil atau tidaknya proses belajar

mengajar di kelas, dari data yang di dapat peneliti pada saat melakukan

penelitian dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa yang ada di

MTs Badrussalam NW Sekarbela adalah sebanyak 99 orang yang dimana

siswa laki- laki berjumlah sebanyak 47 orang siswa dan perempuan

berjumlah 52 orang siswi. Secara lebih rinci disini jumlah siswa- siswi kelas

VII berjumlah sebanyak 31 orang terdiri dari 13 orang siswa laki- laki dan

18 siswi putri, kemudian kelas VIII berjumlah sebanyak 30 orang terdiri dari

17 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswi putri, sedangkan kelas IX

berjumlah sebanyak 38 orang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 siswi

putri.

5. Sarana dan Prasarana MTs Badrussalam Nw Sekarbela

Sarana dan prasarana yang ada di sekolah juga mempunyai peranan

yang penting dalam proses belajar mengajar selain siswa. Tanpa sarana dan

prasarana yang memadai maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan

sesuai dengan yang kita inginkan. Dari data yang didapat oleh peneliti

selama melakukan penelitian dapat diketahui bahwa saran dan prasarana

yang ada di sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela secara keseluruhan

berjumlah 36 bentuk sarana dan prasarana yang ada secara lebih rinci

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

46

diantaranya adalah: Ruang kepala sekolah,Ruang tata usaha, Ruang guru,

Ruang kelas, Perpustakaan, Lab IPA, Toilet, Gudang Meja guru, Kursi guru,

Meja siswa, Kursi siswa, Lemari, Kotak obat, Kursi tamu, Meja Tamu, Rak

Buku, Etalase, Perlenggkapan praktik biologi, Mikroskop, Alat peraga,

Perlengkapan praktik fisika, Komputer, Printen, LCD proyektor, Televisi,

Sound system, Mic, DVD, Receiver parabola, Amplifier, Bola, Raket,

Lembing, Peluru,Matras.

B. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII MTs Badrussalam

NW Sekarbela

Pada sub ini dipaparkan data tentang problematika pembelajaran

yang dihadapi oleh guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar pada

mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII.

1. Problematika Guru

Problematika guru adalah masalah yang sering dihadapi oleh guru

pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas, yang masih

membutuhkan pemecahan supaya proses pembelajaran berjalan sesuai

dengan apa yang diharapan. Masalah-masalah tersebut antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Kurangnya Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran IPS Terpadu

Guru mata pelajaran IPS Terpadu mengatakan bahwa kurangnya

sarana dan prasarana yang ada di sekolah adalah salah satu penyebab

timbulnya masalah ketika proses pembelajaran di kelas dimana membuat

beliau pada mata pelajaran IPS Terpadu sulit menyampaikan materi

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

47

dengan maksimal.58 Sarana yang paling menunjang dan berpengaruh

terhadap proses bembelajaran IPS Terpadu di kelas adalah sebagai

berikut:

1.) Media Pembelajaran

Eka Andayani mengatakan bahwa ketika proses belajar di

kelas guru mata pelajaran IPS Terpadu jarang menggunakan media

pembelajaran baik itu media gambar ataupun menggunakan laptop

dan LCD proyektor.59

Hijriyah mengatakan bahwa ketika proses belajar di kelas guru

mata pelajaran IPS Terpadu sering menggunakan media

pembelajaran baik itu media gambar ataupun laptop dan LCD

Proyektor.60

Sedangkan Ibu Yuliana mengatakan bahwa beliau memang

jarang menggunakan media pembelajaran ketika proses belajar

mengajar di kelas baik itu media gambar, laptop dan LCD ataupun

sejenisnya dikarenakan selain jumlahnya yang terbatas dan

digunakan secara bersama- sama dengan guru- guru yang lain yang

ada disana, banyak media belajar yang sudah rusak dan tidak layak

untuk digunakan lagi.61

58 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018 59 Eka Andyani, siswa kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 60 Hijriyah, siswa kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 61 Guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

48

Rena Sopari menyatakan bahwa pada saat proses pembelajaran

di kelas guru mata pelajaran IPS Terpadu jarang menggunakan

media belajar.62

2.) Sumber belajar/Bahan ajar

Materi belajar tentunya sangat diperlukan oleh siswa-siswi

dikelas karena dari materi yang akan di berikan oleh guru mereka

belajar, akan tetapi disini guru dan siswa hanya belajar dengan

menggunakan LKS yang di beli dari sekolah MTs Badrusalam NW

Sekarbela dan di dalam buku LKS yang digunakan oleh guru dan

siswa dalam mata pelajaran IPS jumlahnya sedikit dan masih

banyak kekurangan materi yang dipelajari dalam mata pelajran IPS

Terpadu.63

Izul Khairi mengatakan bahwa pada saat mereka belajar

mereka hanya menggunakan LKS sebagai sumber belajar yang

dibeli dari sekolah dikarenakan jumlah buku paket IPS Terpadu

kelas VIII yang terbatas dan digunakan secara bersama-sama

dengan siswa yang lainnya. Selain jumlah buku paket yang sedikit

juga sudah tidak layak diguakan sebagai penunjang proses

pembelajaran dikelas.64

Rina Sopari mengatakan bahwa pada saat belajar mereka

pernah belajar menggunakan buku paket IPS Terpadu di kelas akan

62 Rena Sopari, Siswa Kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 63 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018 64 Izul Khairi, siswa kelas VIII , Wawancara, 9 April 2018

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

49

tetapi jarang, mereka lebih sering menggunakan buku LKS sebagai

sumber belajarnya.65

Manhaj juga berpendapat sama dengan teman-temannya

yang lain bahwasanya mereka hanya menggunakan buku LKS

sebagai sumber belajar di kelas dan tidak pernah menggunakan

buku paket IPS Terpadu.

Kepala Sekolah juga mengatakan siswa dan guru hanya

menggunakan buku LKS sebgai sumber belajar yang mereka

gunakan.66

3.) Ruang Perpustakaan

Siswa-siswi kelas VIII tidak pernah menggunakan

perpustakaan sebagai tempat untuk belajar, hanya menggunakan

ruang kelasnya saja dikarenakan perpustakaannya yang kecil.67

b. Metode Yang Digunakan Monoton

Guru mata pelajaran IPS Terpadu mengatakan bahwa beliau

sering menggunakan metode pembelajaran menyenangkan pada siswa-

siswi kelas VIII selain dari metode ceramah, metode ceramah beliau

gunakan hanya pada saat mata pelajaran IPS Terpadu berada pada jam

pertama dikarenakan pada jam pertama kondisi siswa masih semangat

untuk belajar sedangkan apabila pelajaran IPS Terpadu berada pada

jam terakhir beliau menggunakan beberapa metode lainnya untuk

65 Rina Sopari, siswa kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018 66 Tahkim (Kepala Sekolah), Wawancara,14 Mei 208 67 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

50

meransang agar siswa-siswinya tetap bersemangat belajar walapun pada

jam terakhir dikarenakan siswa- siswinya kebanyakan mengantuk dan

bosan.68

Muamalah mengatakan bahwa guru mata pelajaran IPS

Terpadu hanya menggunakan metode ceramah selama proses

pembelajaran IPS Terpadu baik itu pada jam pertama ataupun pada

jam terakhir pembelajaran jarang mengunakan metode selain metode

ceramah.69

Rena Sopari juga mengatakan hal yang sama dengan

Muamalah bahwa guru mata pelajaran IPS Terpadu lebih

menggunakan metode ceramah ketika mengajar IPS Terpadu lebih

sering mengunakan metode ceramah baik pada jam pertama maupun

jam terakhir.70

Guru mata pelajaran IPS Terpadu lebih cenderung

menggunakn metode ceramah dibandingkan dengan metde belajar

yang lainnya ketika proses belajar megajar dikelas, hanya beberapa

kali menggunakan metode yang lainnya ketika proses pembelajaran

IPS Terpadu di kelas VIII. Ketika guru mengunakan metode ceramah

sebagian kecil siswa- siswi di kelas VIII tidak memperhatikan guru,

terlihat bosan dan malas untuk belajar.71

68 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 69 Muamalah, siwa kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 70 Rena Sopari, siswa kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018

71 Survey tanggal 24 Maret 2018

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

51

c. Nilai Siswa Rendah

Ibu Yuliana selaku guru mata pelajaran IPS Terpadu menyatakan

bahwa nilai sebagian kecil siswa-siswi kelas VIII rendah pada mata

pelajaran IPS Terpadu.72

2. Problematika Siswa

a. Malas Belajar

Muamalah mengatakan bahwa ketika proses belajar di kelas

mereka sulit mengerti materi yang disampaikan oleh guru mata

pelajaran IPS Terpadu, merasa bosan, ngantuk dan malas untuk belajar

dikarenakan guru mata pelajaran IPS terpadu yang selalu menggunakan

metode ceramah dan tidak pernah menggunakan media ketika belajar

di kelas.73

Gambar 2.1 Suasana kelas pada saat belajar

Izul Khairi menyatakan proses pembelajaran di kelas sering

berlangsung tanpa adanya absensi, menanyakan pelajaran

72 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018 73 Muamalah, siswa kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

52

sebelumnya, menanyakan beberapa pertanyaan yang terkait dengan

apa yang telah di pelajari minggu lalu dan sebagainya.74

Manhaj Mengatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakuan

oleh guru IPS Terpadu di kelas sudah sesuai dengan yang diharapkan

oleh siswa- siswi di kelas VIII, akantetapi masih ada yang perlu

diperhatikan lagi oleh guru mata pelajaran IPS, seperti langsung

masuk ke pembelajaran tanpa adanya absensi, salam, dan hal yang

lainnya membuatnya cenderung bosan.75

b. Kurang Memperhatikan Guru/Ribut di Kelas

Kondisi ruang kelas yang tenang saat melangsungkan

pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru ataupun siswa, karena

bagaimanapun usaha guru untuk memberikan materi pelajaran kepada

siswa apabila keadaan kelas ribut dan tidak tenang maka siswa tidak

akan bisa menyerap materi pembelajaraan degan baik.

Haikal mengatakan setiap kali belajar IPS Terpadu kondisi kelas

sering ribut, dan kurang nyaman, kami selalu mengantuk dan malas

untuk belajar di kelas.76

Kepala Sekolah mengatakan kondisi kelas yang kurang nyaman

cenderung membuat siswa keluar masuk ruangan pada saat jam

pelajaran berlangsung.77

74 Izul Khairi, siswa kelas VIII, Wawancara, 9 April 2018 75 Manhaj, siswa kelas VIII, 9 April 2018 76 Haikal, siswa kelas VIII, Wawancara, 24 Maret 2018 77 Tahkim ( Kepala sekolah), Wawancara, 14 mei 2018

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

53

Kondisi yang dinyatakan di atas memang terlihat demikian

dalam arti siswa sering tidak memperhatikan guru/ribut ketika guru

memberikan materi pelajaran IPS pada saat proses pembelajaran

berlangsung, seperti bermain, keluar masuk ruangan , dan tidur di

kelas.78

C. Upaya Untuk Mengatasi Problematika Pembelajaran IPS Terpadu

di Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela.

Upaya adalah usaha yang digunakan untuk menyelesaikan suatu

persolan tertentu yang di hadapi, meskipun tidak semua masalah itu dapat

terselesaikan dengan baik akan tetapi selalu berusaha dan mencoba untuk

melakukan hal yang terbaik. Berikut adalah Upaya yang dilakukan oleh

Guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam mengatasi masalah pembelajaran

yang ada:

1. Melakukan pertemuan dengan masing-masing wali murid setiap

menjelang libur semester, guru melakukan pertemuan guna untuk

membicarakan masalah-masalah yang di hadapi oleh siswa di kelas

ketika proses belajar mengajar berlangsung dan mencari jalan

penyelesaiannya dengan cara mendatangi orang tua siswa yang

bermasalah dengan nilai pada mata pelajaran IPS Terpadu, kemudian

menanyakan bagaimana keseharian siswa di rumah, apakah sering

belajar atau lebih sering bermain, kemudian guru memberitahu orang

tua siswa bagaimana sikap siswa ketika proses belajar di kelas,

78 Observasi, hari senin tanggal 26 maret 2018

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

54

kemudian memberitahu nilai yang di dapat oleh siswa yang

bersangkutan pada mata pelajaran IPS.

2. Melakukan sharing dengan kepala sekolah terkait dengan masalah yang

dihadapi guru ataupun siswa di kelas ketika proses belajar mengajar di

kelas dan menentukan cara pemecahannya. Shering dilakukan hanya

pada waktu-waktu tertentu antara guru yang bersangkutan dengan

bapak kepala sekolah, shering dilakukan seperti halnya pada saat rapat

akan tetapi dengan masing- masing guru yang memiliki masalah dalam

proses mengajar di kelas.

3. Mencoba mencari metode belajar yang efektif dan yang mampu

memusaatkan perhatian siswa pada materi pelajaran yang diajarkan.

Guru disini mencoba menggunakan metode belajar yang baru untuk di

praktikan pada siswa-siswanya, guru mata pelajaran IPS Terpadu

mencoba untuk menerapkan metode belajar yang lain, kemudian guru

melihat apakah siswa menjadi termotivasi untuk belajar atau tidak

denggan metode yang telah diterapkan, jika tidak berhasil dengan

metode tersebut maka guru mengulang dengan menggunakan metode

belajar yang lainnya.

4. Melakukan kegiatan remidial pada siswa-siswanya yang bermasalah

dengan nilai yang berada dibawah nilai KKM yang telah ditetukan.

Guru melakukan seleksi pada nilai siswa yang termasuk rendah atau

berada dibawah KKM, kemudian guru mata pelajaran IPS Terpadu

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

55

mengumumkan pada siswa yang nilainya untuk melakukan remidial

pada hari yang sudah ditentkan oleh guru mata pelajaran IPS.

5. Untuk masalah sarana dan rasarana yang kurang untuk menunjang

proses pemelajaan sekolah berkordinasi dengan Depag supaya bisa

dibantu.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

56

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan diuraikan analisis peneliti tentang Problematika

Pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII MTs Badrussalam Nw Sekarbela.

Berdasarkan paparan data dan temuan peneliti yang sudah dipaparkan pada bab II.

A. Problematika Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII MTs Badrussalam

NW Sekarbela.

Problematika adalah persoalan yang terjadi dan masih membutuhkan

penyelesaiannya atau masalah merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari

seluruh kehidupan manusia baik masalah ekonomi, pendidikan, sosial, politik,

agama dan sebagainya , sedangkan pembelajaran yaitu seperangkat tindakan yang

dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap

rangkaian kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik.

Sedangkan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah problematika pembelajaran

IPS Terpadu merupakan berbagai persoalan sulit yang dihadapi oleh guru dan

siswa dalam proses pembelajaran yang memerlukan berbagai pemecahannya guna

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari pembahasan di atas dapat

dipahami bahwa problematika merupakan kenyataan yang terjadi di MTs

Badrussalam NW Sekarbela khususnya pada pembelajaran IPS Terpadu selalu

ditemui adanya masalah-masalah, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat

diperoleh dengan baik untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi guru dan juga

siswa.

56

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

57

Untuk lebih jelasnya Persoalan- persoalan tersebut di bawah ini akan

diuraikan secara rinci tentang problematika yang dihadapi dalam pembelajaran

IPS Terpadu di MTs Badrussalam NW Sekarbela adalah sebagai berikut:

1. Problematika Guru

Sebagai seorang pendidik guru bertugas mengajarkan sekaligus

memimbing siswa-siswinya untuk belajar lebih baik serta menyadari akan

tugas serta tanggungjawab yang harus dia jalani. Guru seharusnya memiliki

wawasan yang luas, kreatifitas tersendiri serta menambah profesionalisme

yang sudah dimiliki. Problematika yang dihadapi guru dalam proses

pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII

adalah kesulitan dalam menyampaikan materi kepada siswa- siswi di kelas,

dikarenakan sebagian kecil siswa- siswi tidak memperhatikan pelajaran,

ngantuk (tidur) di kelas, terlihat bosan dan malas untuk belajar, kurangnya

sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang proses pembelajaran dikelas,

metode yang monoton, sedangkan mata pelajaran IPS Terpadu merupakan

mata pelajaran yang memerlukan media yang memadai untuk menunjang

pembelajaran di kelas. Untuk lebih rincinya problematika yang dihadapi oleh

guru akan dijabarkan oleh peneliti sebagai berikut:

a. kurangnya sarana dan pasarana pembelajaran

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media

dalam mencapai maksud atau tujuan pendidikan yang secara langsung

digunakan pada saat proses belajar mengajar, sedangkan prasarana adalah

fasilitas yang secara tidak langsung dapat menunjang jalannya proses

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

58

pendidikan atau pengajaran. Berdasarkan hasil paparan data dan temuan

Sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang proses pembelajaran IPS

Terpadu di MTs Badrussalam jumlahnyaterbatas seperti LCD Proyektor,

sumber belajar (buku paket), kursi siswa, perpustakaan,dari data yang

didapat oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa sekolah MTs Badrussalam

NW Sekarbela kekurangan sarana dan prasarana pembelajaran untuk

menunjang proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS

Terpadu. Karena selain rusak sarana yang ada juga jumlahnya sangat

terbatas karena setiap kali melakukan pembelajaran di kelas guru mata

pelajaran IPS harus bergantian untuk dapat menggunakannya sehingga

proses pembelajaran menjadi tidak efisien.

1.) Media pembelajaran

Ketika proses belajar mengajar, guru mata pelajaran IPS

Terpadu jarang menggunakan media pada saat proses pembelajaran

berlangsung, baik itu media gambar ataupun media yang lainnya,

dikarenakan karena media yang ada disekolah jumlahnya terbatas.

2.) Sumber belajar/Bahan Ajar

sedangkan mengenai sumber belajar atau bahan ajar yang ada

guru selalu menggunakan LKS sebagai panduan belajar siswa

dikarenakan jumlah buku paket IPS Terpadu yang tersedia di

perpustakaan jumlahnya kurang dan tidak sesuai dengan banyaknya

jumlah siswa yang ada, kurangnya buku paket dikarenakan banyak

yang sudah rusak dan hilang di perpustakaan sehingga jumlah buku

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

59

paket yang masih bisa digunakan untuk belajar adalah 5 buku paket

untuk kelas VIII Akan tetapi meskipun materi yang disampaikan

terbatas karena buku referensinya kurang, guru harus berusaha untuk

mencari beberapa buku referensi yang lain untuk merangkum materi

atau membuat bahan ajar, baik dari internet atau sumber yang lainnya,

supaya materi disampaikan pada siswa menjadi lebih luas dan

lengkap.

3.) Ruang Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat belajar kedua yang bisa digunakan

oleh siswa untuk belajar setelah kelas, akantetapi kenyataan yang ada

perpustakaan yang berada di MTs Badrussalam NW Sekarbela ini

tidak cukup luas untuk di gunakan sebagai tempat untuk belajar,

dikarenakan ruang perpustakaan yang kecil dan tidak bisa menampung

siswa sebanyak 30 orang. Oleh karena itu guru dan siswa tidak pernah

menggunakan perpustakaan ketika pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan teori Rusdiana bahwa sarana dan

prasarana pendidikan merupakan penunjang utama dalam proses

pembelajaran yang diakukan karena selain mempermudah guru dalam

melakukan pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai, proses

pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.79

b. Metode Belajar Yang Monoton

79 Rusdiana, Pengelolaan…, hlm. 215.

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

60

Guru lebih sering menggunakan metode ceramah ketika proses

belajar mengajar dikelas , baik pada jam pertama pelajaran ataupun jam

terakhir. Guru IPS Terpadu mengatakan bahwa dia hanya menggunakan

metode ceramah pada jam pertama pelajaran saja, akan tetapi kenyataan

yang ada di lapangan, guru mata pelajaran IPS Terpadu menggunakan

metode ceramah pada setiap jam pelajarannya. Agar proses pembelajaran

lebih menyenangkan, guru harus menggunakan metode pembelajaran

yang bervariasi, sehingga siswa tidak merasa cepat bosan dan mengantuk

ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada siswa atau alat untuk menciptakan

proses belajar mengajar sehingga terjalin hubungan dengan siswa pada

saat berlangsungnya pengajaran.80 Berdasarkan paparan data dan temuan,

guru mata pelajaran IPS Terpadu lebih sering menggunakan metode

ceramah ketika melakukan proses pembelajaran di kelas, beberapa materi

yang seharusnya dipelajari menggunakan metode diskusi, dipelajari

dengan menggunakan metode ceramah, hal ini menyebabkan siswa-siswi

kurang aktif ,merasa cepat bosan ketika proses belajar mengajar di kelas.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa guru mata pelajaran IPS

Terpadu sudah menguasai metode belajar, akan tetapi guru mata

pelajaran harus lebih kreatif dalam menentukan metode pembelajaran

yang tepat untuk setiap materi pembelajaran yang akan disampaikan,

80 Hamdani, Strategi…, hlm.80.

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

61

sehingga kegiatan belajar lebih menyenangkan. Hal ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Hamdani bahwasanya untuk melaksanakan

proses pembelajaran yang aktif, guru harus menentukan metode

pembelajaran yang terletak pada kefektifan proses pembelajaran, maka

dari itu guru mata pelajaran IPS Terpadu harus memiliki kreatifitas

dalam hal menggunakan metode pembeljaran yang menyenangkan.

c. Pengelolaan Kelas

Salah satu yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya guru dalam

proses pembelajaran juga adalah bagaimana guru itu mengelola kelas

atau menguasai kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung. Guru

yang tidak bisa mengelola kelas cenderung tidak bisa mengontrol siswa-

siswanya dan membiarkannya ribut tanpa adanya teguran atau nasihat

yang dia berikan. Guru harus memiliki kemampuan pengelolaan kelas

yang baik agar proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan yang

ingin dicapai. Untuk itu sadar akan tanggung jawab serta tugas sebagai

pendidik guru harus memiliki kemampuan yang memadai dan menambah

profesionalisme yang sudah dimiliki untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

d. Nilai Siswa Rendah

Nilai yang didapat oleh siswa atas hasil belajarnya juga merupakan

penentu berhasil atau tidaknya seorang guru dalam membelajarkan

siswa, untuk itu guru mata pelajaran IPS Terpadu harus mencari solusi

untuk memperbaiki nilai siswa-siswinya.

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

62

Berdasarkan paparan data tentang problematika yang dihadapi guru

dikelas tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhibinsyah

yang mengtakan bahwa kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam

upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran adalah mencangkup 10 hal

yaitu: (1) Menguasai bahan, (2) Mengelola program pembelajaran, (3)

Mengelola kelas, (4) Menggunakan media dan sumbe belajar),(5)

Mengelola interaksi belajar, (6) Menuasai landasan kependididkan, (7)

Mengenal fungsi dan layanan bimbingan konseling,(8) Menilai prestasi

siswa untuk pedidikan pengajaran, (9) Merencanakan dan melakukan

remidial.81 dengan demikian maka guru harus meningkatkan

profesionalisme pada dirinya dengan menguasai beberapa kemampuan dasar

sesuai dengan teori yang telah dikemukakan.

2. Problematika Siswa

Siswa adalah instrumen terpenting dalam proses belajar mengajar

dikelas karena berhasil atau tidaknya pembelajaran tergantung dari hasil

pencapaian yang diraih oleh siswa. Siswa yang kurang aktif dan tidak ada

semangat untuk belajar dikelas adalah penghambat bagi pencapain yang

ingin dicapai oleh guru ataupun siswa itu sendiri. Problematika yang

dihadapi oleh siswa kelas VIII di MTs Badrussalam pada mata pelajaran IPS

Terpadu berdasarkan paparan data dan temuan ialah merasa malas belajar,

cepat bosan dan mengantuk pada pelajaran IPS Terpadu (kurang

memperhatikan guru). Hal ini disebabkan oleh suasana kelas yang kurang

81 Sobry Sutikno, Belajar., hlm. 50.

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

63

kondusif untuk belajar atau cenderung ribut, guru yang sering

menggunakan metode ceramah pada saat pembelajaran, sering

meninggalkan kelas ketika jam pelajaran berlangsung dan jarang

meggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan sebagian kecil

siswa- siswi kelas VIII menjadi malas belajar dan kurang memperhatikan

guru pada saat mengikuti pelajaran IPS Terpadu di kelas.

Gambar 2.1 pada paparan data dan temuan menunjukkan suasana

kelas pada saat proses belajar mengajar di kelas VIII memang tidak

kondusif untuk belajar hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan

peneliti selama melakukan penelitian di kelas VIII MTs Badrussalam.

Berdasarkan problematika yang dihadapi oleh siswa berdasarkan paparan

data dan temuan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh M. Ngalim

Purwanto bahwasanya faktor-fator yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa ialah faktor luar dan dalam, faktor luar yakni faktor

lingkungan dan Instrumental, faktor lingkungan terdiri dari faktor alam dan

sosial sedangkan faktor instrumental terdiri dari faktor kurikulum/bahan

pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan manajemen,

seangkan faktor dari dalam iswa itu sendiri terdiri dari faktor fisiologi dan

psikologi, faktor fisiologi terdiri dari kondisi fisik dan kondisi paca Indra,

sedangkan faktor psikologi terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi

dan kemampuan kognitif.82

82 Ngalim Purwanto, Psikologi…, hlm. 107

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

64

B. Upaya Untuk Mengatasi Problematika pemblajaran IPS Terpadu di

Kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela.

Semua permasalahan memerlukan jalan keluar bagi pemecahannya,

meskipun jalan keluar yang diambil terkadang tidak cocok dengan

pemecahan yang ada, berhasil atau tidaknya masalah yang ingin kita

pecahkan tergantung sejauh mana upaya yang dilakukan untuk memecahkan

masalah yang ada.

Berdasarkan hasil belajar atau nilai siswa serta analisa guru IPS

Terpadu terkait problematika yang ada pada saat proses belajar mengajar

upaya yang telah dilaukan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran

IPS Terpadu di kelas adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pertemuan dengan masing-masing wali murid yang

memiliki masalah pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII

setiap menjelang libur semester.

2. Guru mata pelajaran IPS Terpadu melakukan sharing dengan kepala

sekolah terkait dengan masalah yang dihadapi selama proses

pembelajaran IPS Terpadu di kelas.

3. Guru mata pelajaran IPS Terpadu mencoba mencari metode belajar

yang lebih efektif untuk diterapkan kepada siswa-siswi kelas VIII

4. Melakukan Program Remidial kepada siswa-siswi yang bermasalah

dengan nilainya pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

65

5. sekolah berkordinasi dengan Depag agar bisa di bantu untuk masalah

sarana dan prasarana yang kurang untuk diguakan sebagai penunjang

proses pembelajaran di kelas .83

83 Yuliana, guru mata pelajaran IPS di kelas VIII, Wawancara, 7 April 2018

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

66

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertitik tolak pada uraian yang ada pada pembahasan di atas, dimulai

dari BAB I sampai BAB IV, maka dari itu peneliti dapat mengambil kesimpulan

dengan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini, Adapun beberapa kesimpulan yang dapat peneliti paparkan yaitu

dalam proses pembelajaran IPS Terpadu terdapat beberapa problematika yang

dialami oleh guru dan siswa pada pembelajaran pelajaran IPS Terpadu, serta

upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran IPS Terpadu

di kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Guru mata pelajaran IPS Terpadu merasa kesulitan dalam menyampaikan

materi pada siswa dikarenakan masih kurangnya sarana dan prasarana yang

menunjang proses pembelajaran IPS disekolah seperti sumber belajar/materi

bahan ajar (buku paket) IPS Terpadu, media pembelajaran, dan

perpustakaan sebagai tempat untuk belajar n. Sedangkan Problematika yang

dialami oleh siswa adalah malas belajar, cepat bosan, dan kurang aktif

ketika pembelajaran sedang berlangsung, sehingga nilai sebagian kecil

siswa kelas VIII menjadi rendah pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Beberapa problematika di atas disebabkan oleh kurangnya sarana yang ada

untuk menunjang pembelajaran IPS di sekolah MTs Badrussalam NW

Sekarbela seperti buku paket, metode pembelajaran yang kurang bervariasi

66

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

67

dan masih kurangnya pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru mata

peljaran IPS Terpadu.

2. Berdasarkan problematika di atas ada beberapa upaya yang dilakukan oleh

guru mata pelajaran IPS Terpadu untuk mengatasi problematika tersebut,

diantaranya adalah guru mata pelajaran IPS Terpadu mengunjungi wali

murid untuk membahas tentang permasalahan siswa di kelas, selain itu guru

mata pelajaran juga melakukan sharing dengan kepala sekolah terkait

dengan permasalahan yang dialami oleh siswa di kelas, mencoba mencari

metode baru untuk diterapkan dikelas, dan melakukan kegiatan remidial

pada siswa yang nilainya rendah pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

68

B. Saran

Mengingat pentingnya permasalahan di atas yaitu mengenai

problematika pembelaajaran dalam proses belajar mengajar dikelas VIII sekolah

MTs Badrussalam NW Sekarbela. Sekiranya dengan saran-saran ini dapat

diterima sebagai bahan pertimbangan untuk situasi belajar yang lebih kondusif.

1. Kepada kepala sekolah MTs Badrussalam NW Sekarbela supaya lebih

memperhatikan guru-guru yang ada di MTs Badrussalam untuk diikut

sertakan dalam pelatihan – pelatihan yang ada guna untuk meningkatkan

profesionalisme setiap guru mata pelajaran.

2. Kepada Guru mata pelajaran IPS Terpadu supaya terus meningkatkan dan

mengasah kemampuan yang dimiliki, memperbaiki proses belajar mengajar

di kelas supaya lebih kondusif, memberikan perhatian lebih pada siswa-

siswa di kelas, meningkatkan kreatifitas, dan lain-lain.

3. Kepada Siswa kelas VIII MTs Badrussalam NW Sekarbela, agar belajar

lebih serius di dalam kelas, kurangi bermain, serta perhatikanlah guru ketika

memberikan materi pelajaran bagaimanapun kondisinya berusahalah untuk

memusatkan perhatian pada materi yang disampaikan oleh guru,

biasakanlah diri untuk belajar lebih efektif agar nilai kalian tetap bagus.

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

69

DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2005.

Beni, Ahmad Saibani. Metode Penelitian. Bandung: Pusaka Setia, 2008.

Djam’an, Satori &Aan Komariah . Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta CV, 2014.

Dendy, Sugono,dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia

Putaka Utama, 2008. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011

Hasbullah. Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

IAIN, Mataram. Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram: Tim Penyusun, Iain Mataram, 2017.

Jusup,Amir Feisal. Reorentasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press,

1995. Jhon M. Echols & Hasan Sadily. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia, 1976. Khoiru Ahmadi, Sofan Amri. Mengembangkan Pembelajaran IPS

TERPADU. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2011. Lalu, Mukhtar Hully. Propesi Keguruan . Yogyakarta: Alam Tara Institute,

2012. Lexy J Moleong. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014. Muh, Rusidun. Pengertian Problematika Pembelajaran dalam

http://banjirembun.blogspot.com diambil pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul 15.8 WITA.

Ngalim, Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1990. Roestiyah N.K. Masalah Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara,

1982.

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

70

Rusdiana, Pengelolaan Pendidikan, Bandungg: CV. Pustaka Setia, 2015

Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Subry, Sutikno. Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holiscita Lombok, 2013.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Cv, 2016.

Sudarwan, Danim. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alvabeta CV, 2014.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta:PT.Bumi Aksara, 2010.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

71

LAMPIRAN

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

72

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

73

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

74

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

75

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

76

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

77

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

78

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

79

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

1

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

2

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

3

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

5

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

6

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN IPS-EKONOMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1488/1/Iin Sugiarti 151136266.pdf · 6. Kepada para sahabat-sahabat seperjungan yang ada di UIN Mataram

7