jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT,
RECITE, REVIEW) TERHADAP KEMAHIRAN MEMBACA CERPEN SISWA
KELAS VII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 14 SATAP TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E- JOUERNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
SAMSIDAR
NIM 120388201270
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
2
3
4
5
ABSTRAK
Samsidar. 2016. Pengaruh Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) Terhadap Kemahiran Membaca Cerpen Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 14 Satap Tanjungpinang Tahun Ajaran 2015/2016.
Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Pembimbing II: Indah Pujiastuti,
M.Pd.
Kata Kunci: Stratgi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review,
Membaca Cerpen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya pengeruh strategi
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap kemahiran
membaca cerpen ditinjau dari unsur tema, tokoh, alur, latar, watak, dan amanat
pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Satap
Tanjungpinang Tahun Ajaran 2015/2016. Kemampuan siswa dalam memahami isi
cerpen masih tergolong rendah. Siswa sulit memahami isi cerpen dan menentukan
unsur dalam sebuah cerpen.
Penelitian ini menggunakan metode Pra- eksperimen one group pretest-
postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 14 Satap Tanjungpinang Tahun Ajaran 2015/2016, yang terdiri
dari 1 kelas yang berjumlah 35 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII yang berjumlah 35 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) lebih berpengaruh dibandingkan hasil cerpen siswa
tanpa menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review). Pada hasil tes kemahiran membaca cerpen sebelum menggunakan
strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) (pretest)
termasuk tergolong sedang dengan nilai rata-rata 63,97. Pada hasil membaca
cerpen setelah menggunakan strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) (pretest) terlihat lebih meningkat dengan rata-rata 87,89 tergolong
kategori baik. Jadi Berdasarkan perhitungan uji t, peneliti memperoleh t hitung
atau t0 10,90 sedangkan t tabel atau tt dengan db = 35-1 = 34 (tt 5% = 1,697 dan
tt1% = 2,457). Maka, dapat diketahui bahwa t0 adalah lebih besar dari pada tt yaitu:
1,679 ‹ 2,357 › 10,90. Artinya H0 di tolak dan Ha di terima. Dengan demikian ada
pengaruh yang signifikan pengeruh strategi PQ4R (Preview, Quetion, Read,
Reflect, Recite, Review) Terhadap Kemahiran Membaca Cerpen Siswa Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Satap Tanjungpinang Tahun Ajaran
2015/2016.
6
ABSTRACT
Samsidar. 2016.Effect Strategies PQ4R ( Preview , Question, Read, Reflect ,
Recite , Review) Against Short Story Reading Proficiency Grade VII Junior High
School 14 SATAP Tanjungpinang Academic Year 2015 / 2016.Skripsi.
Tanjungpinang. Education Department of Indonesian Language and Literature,
the Faculty of Education, University Maritime Raja Ali Haji. Supervisor: Dr. H.
Abdul Malik, M.Pd., Supervisor II: Pujiastuti, M.Pd.
Keywords: PQ4R Strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
Story Reading Proficiency.
The purpose of this study is to see whether there is influence PQ4R
strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) the short story reading
proficiency in terms of elements of theme, character, plot, setting, character, and
the mandate of the students of class VII Junior High School 14 SATAP
Tanjungpinang Academic Year 2015/2016. Students' ability to understand the
content of the short story is still relatively low. Students are difficult to understand
the content of the short story and determining element in a short story.
This research used experimental Pre- one group pretest-posttest. The
population in this study were all seventh grade junior high school 14 Satap
Tanjungpinang School Year 2015/2016, consisting of 1 class totaled 35 students.
Samples in this study were all students of class VII totaling 35 students.
The results showed that, the strategy PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) more influential than the results of students' stories
without using strategies PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
In the reading proficiency test results before using a strategy of short stories
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) (pretest) including
classified as moderate with an average value of 63.97. At the reading of short
stories after using strategies PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) (pretest) looks further increased by an average of 87.89 belonging to
either category. So Based on t test calculations, the researchers obtained the t or t0
10.90 while t table or tt with db = 35-1 = 34 (tt 5% = 1.697 and TT1% = 2.457).
Thus, it can be seen that t0 is greater than tt namely: 1.679 <2.357> 10.90. That is
H0 rejected and Ha accepted. Thus there is significant influence pengeruh PQ4R
strategy (Preview, quetion, Read, Reflect, Recite, Review) Against Short Story
Reading Skills Seventh Grade Students of Junior High School 14 Satap
Tanjungpinang Academic Year 2015/2016.
7
1. Pendahuluan
Kegiatan membaca perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak
mengenal huruf. Karena umumnya belajar membaca saat masih kecil cenderung
lebih mudah dibandingkan jika belajar di usia tua dan kegiatan membaca perlu
dijadikan sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang menyenangkan bagi
siswa. Membaca dapat dilakukan di mana saja asalkan ada keinginan, semangat,
dan motivasi, bagi siswa membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang
studi yang dipelajarinya saja. Melalui membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum diaplikasikan.
Membaca adalah kegiatan melafalkan lambang-lambang bahasa yang
mengandung informasi. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Pembaca melakukan kegiatan membaca agar mampu memahami materi yang
dibaca. Membaca adalah kegiatan yang mempunyai banyak manfaat. Contohnya
adalah menambah pengetahuan, hiburan, mengubah sudut pandang seseorang
mengenai sesuatu, bahkan mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik.
Manfaat membaca sangat penting bagi kelangsungan kehidupan yang
semakin maju. Membaca menjadi salah satu aspek penting pembelajaran yang
paling utama dipelajari. Membaca tidak diharuskan dengan membaca buku
pelajaran, majalah, koran dan lain-lainnya. Tetapi, membaca bisa dilakukan
dengan membaca cerpen. Karena, cerpen adalah salah satu jenis fiksi yang paling
banyak ditulis orang. Hampir setiap media massa yang terbit di Indonesia
menyajikan cerpen setiap minggu.
Peneliti memilih cerpen karena cerpen merupakan salah satu media yang
efektif. Cerpen juga dapat menciptakan sisi kepekaan peserta didik. Tokoh dan
8
karakter yang diceritakan dalam cerpen akan selalu diingat, apakah tokoh itu baik
ataupun buruk.
Berdasarkan pengamatan awal penulis, diperoleh data bahwa siswa kelas
VII SMP Negeri 14 Satap Tanjungpinang, mengalami kesulitan dalam memahami
isi bacaan cerpen dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pemahaman siswa dalam
menentukan unsur-unsur instrinsik seperti tema, alur/plot, amanat, setting, dan
menyimpulkan isi bacaan cerpen masih tergolong lemah. Hal ini disebabkan
dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 14 Satap
Tanjungpinang selama ini, kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
ceramah, siswa hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang
melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
Sehingga keterlibatan siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung kurang
optimal. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas VII SMP Negeri 14 Satap Tanjungpinang sampai saat ini belum mencapai
hasil yang memuaskan.
Untuk meningkatkan membaca cerpen siswa pada bacaanya sehingga
lebih memahami isi bacaaan dapat menggunakan strategi pembelajaran PQ4R.
Trianto, (2007:93) menyatakan “PQ4R membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca”. Maka hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian yang berjudul“ Pengaruh strategi PQ4R terhadap Kemahiran Membaca
Cerpen Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Satap Tanjungpinang 2016”.
Hal yang menjadi rumusan masalah oleh peneliti adalah Bagaimanakah
kemahiran membaca cerpen siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Satap
Tanjungpinang sebelum menggunakan Strategi Preview Question Read Reflect
9
Recite Review (PQ4R), Bagaimanakah kemahiran membaca cerpen siswa Kelas
VII SMP Negeri 14 Satap Tanjungpinang setelah menggunakan strategi Preview
Question Read Reflect Recite Review (PQ4R), dan adakah pengaruh strategi
Preview Question Read Reflect Recite Review (PQ4R) terhadap Kemahiran
Membaca Cerpen siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Satap Tanjungpinang 2016?
2. Metodologi penelitian
Arikunto (2006:130) berpendapat, “Populasi merupakan subyek
penelitian”. Berdasarkan pengertian tentang populasi tersebut, populasi dari
penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Satap
Tanjungpinang Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 35
siswa yang terdiri satu kelas.
populasi pada penelitian ini tidak mencapai 100, maka peneliti mengambil
seluruh populasi untuk dijadikan sampel. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
menggunakan jumlah sampel yang sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak
35 siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Ditinjau dari metodenya, maka penelitian ini termasuk jenis eksperimen
menggunakan one grup pretest postest design, (Menurut Sugiyono 2011: 116).
3. Hasil penelitian dan pembahasan
Peneliti melakukan tes awal (Pretest) kepada subjek penelitian yaitu siswa
kelas VII SMPN 14 Satap Tanjungpinang yang berjumlah 35 siswa, yang terdiri
dari 19 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Kegiatan pada pertemuan
pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 23 Mei 2016 pukul 09.45 WIB
10
sampai pukul 11.35 WIB (Jam pelajaran ke 3). Adapun Rekapitulasi Nilai
Kemahiran Membaca Cerpen Siswa Kelas Sebelum Menggunakan Strategi PQ4R
(pretest). Untuk lebih jelas lagi hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel
Rekapitulasi Nilai Kemahiran Membaca Cerpen Siswa Kelas Sebelum
Menggunakan Strategi PQ4R (pretest)
No Nilai Kategori Kualifikasi Jumlah
siswa
1 90 – 100 A Amat baik 0
2 72 – 89 B Baik 12
3 57 – 71 C Cukup 16
4 34 – 56 D Kurang 7
Jumlah 35
Berdasarkan tabel di atas hasil penelitian diketahui bahwa hasil pretest
kemahiran membaca cerpen termasuk kategori amat baik (90-100) tidak ada.
Siswa yang memperoleh kategori baik (72-89) yaitu 12 siswa. Siswa yang
memperoleh kategori cukup (57 – 71) yaitu 16 siswa. Siswa yang memperoleh
kategori kurang (34 – 56) yaitu 7 siswa.
Kegiatan pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 24 Mei 2016
pukul 09.45 WIB sampai dengan 11.35 WIB (Jam pelajaran 3) di kelas VII
Sekolah Menengah pertama negeri 14 satap tanjungpinang tahun ajaran
2015/2016. Adapun rekapitulasi nilai kemahiran membaca cerpen siswa kelas
sebelum menggunakan strategi PQ4R (Postest)
11
Tabel
REKAPITULASI NILAI KEMAHIRAN MEMBACA CERPEN SISWA
KELAS SEBELUM MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R.
(POSTEST)
No Nilai Kategori Kualifikasi Jumlah
siswa
1 90 – 100 A Amat baik 12
2 72 – 89 B Baik 20
3 57 – 71 C Cukup 3
4 34 – 56 D Kurang 0
Jumlah 35
Berdasarkan tabel 20 hasil penelitian diketahui bahwa hasil postest
kemahiran membaca cerpen termasuk kategori amat baik (90-100) 12 siswa.
Siswa yang memperoleh kategori baik (72-89) yaitu 20 siswa. Siswa yang
memperoleh kategori cukup (57 – 71) yaitu 3 siswa. Siswa yang memperoleh
kategori kurang (34 – 56) yaitu tidak ada.
Berdasarkan hasil yang didapat tersebut, peneliti mengelolah data dengan
rumus untuk mengetahui nilai rata-rata siswa dengan menghitung keseluruhan
aspek penilaian menggunakan rumus yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2013:
349)
𝑡 =𝑀𝑑
∑𝑥2𝑑
𝑁 (𝑁−1)
Berdasarkan perhitungan uji t, peneliti memperoleh t hitung atau t0 10,18
sedangkan t tabel atau tt dengan db = 35-1 = 34 (tt 5% = 1,697 dan tt1% = 2,457).
12
4. Simpulan Dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
Kemahiran membaca cerpen siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri
14 Satap Tanjungpinang sebelum diberi perlakuan dengan strategi PQ4R
tergolong sedang dengan nilai rata-rata 55,23 .
Kemahiran membaca cerpen siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 14 Satap Tanjungpinang setelah diberi perlakuan dengan strategi PQ4R
tergolong baik dengan nilai rata-rata 87,17.
Ada pengaruh kemahiran membaca cerpen siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 14 Satap Tanjungpinang dengan diberikan perlakuan
berupa strategi PQ4R (Preview, Quetion, Read, Reflect, Recite, Review) dengan
membandingkan besarnya t yang telah diperoleh dalam hitungan (t0 = 10,90) dan
besarnya t yang tercantum pada tabel nilai t (tt5%= 1,697 dan tt1% = 2,457) maka
dapat di ketahui bahwa t0 adalah lebih besar dari pada tt yaitu: 1,697 < 10,18 >
2,457.
Berdasarkan perhitungan uji t yang telah dilakukan, maka penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, sedangkan Ha diterima, yakni 1,697 < 10,18
> 2,457.
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan, sebagai berikut:
a. Bagi siswa diharapkan benar-benar mau membaca dan merumuskan
beberapa pertanyaan dari bacaan. Dan siswa diharapkan dapat memahami
bacaan dan mencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.
b. Bagi siswa yang belum dapat memahami isi bacaan dan menuliskan dalam
kata-kata sendiri maupun secara ringkas, tidak perlu sungkan dan malu
untuk bertanya kepada teman maupun guru.
13
c. Bagi guru Hendaknya setiap guru selalu berusaha untuk mengembangkan
model atau strategi yang ada sehingga siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas.
d. Bagi peneliti di sarankan kepada peneliti lain agar meneliti kemahiran
membaca cerpen dengan menggunakan strategi PQ4R. Karena penelitian
ini terbatas dalam meneliti strategi PQ4R.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2011. pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Farida, Rahim. 2008. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jambrohim., dkk.2001. Cara Menulis Kreatif. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Kosasih. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Nurma Yuniardi. 2013. Penerapan Strategi Pq4r Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas Va SD Bojong Salaman
02 Semarang. Semarang: Skripsi.
Nugroho, Ipnu Rinto. 2014. Menjadi Penulis Kreatif. Yokyakarta: PT Suka Buku.
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukino. 2010. Menulis itu Mudah Panduan Praktis menjadi Penulis Handal.
Pustaka Populer.
15
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sucipto, Maya Gustina dan Y. Budi Tarti. 2013. Bahasa Indonesia untuk
SMP/MTs Kelas IX. Klaten: Intan Parirawa.
Thahar, Harris Effendi. 1999. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tarigan Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Winarso. 2012. Speed Reading Juru Membaca Cepat, Tepat, dan Akurat.
Platinum.
Zaidan,Abdul Rozak.,dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.