jurusan pendidikan agama islam fakultas …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/bab i,iv, daftar...

53
OPTIMALISASI FUNGSI MASJID SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN REMAJA DI MASJID MUSTAQIEM, DANUKUSUMAN, BACIRO, GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh : Dien Muhammad Ismal Bransika NIM : 05410194 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009

Upload: phungtuyen

Post on 03-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

OPTIMALISASI FUNGSI MASJID SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN REMAJA DI MASJID MUSTAQIEM,

DANUKUSUMAN, BACIRO, GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Dien Muhammad Ismal Bransika NIM : 05410194

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2009

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

v  

MOTO

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Nabi SAW. Bersabda :

“ Barang siapa dalam waktu pagi dan sore menuju masjid, maka Allah

menyediakan untuknya hidangan di surga setiap pagi dan sore.”

( HR. Bukhari dan Muslim )1

                                                            1 Al Imam Abu Zakariya Yahya Bin Syaraf An Nawawi, Riyadhus Shalihin jilid II

penerjemah: Achmad Sunarto, ( Jakarta : Pustaka Amani, 1996 ), hlm, 148 

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

vi  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada almamaterku tercinta

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

vii  

  بسم اهللا الرحمن الرحيم مالالسو ةاللصا,ملعي مل ام انسإلنا لمع, مللقاب لمع ىلذا هللادملحا

 .امركال هب احصأو هآل ىلعو, مانألاريخ ىلع

Segala puji bagi Allah atas nikmatnya yang berkelimpahan. Selawat dan

salam tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW., teladan dalam kehidupan,

jua kepada sahabatnya yang pernah menjadi pelita zaman.

Skripsi ini mungkin adalah gejala klimaks penulis dalam mengerjakan tugas

akhir dalam pembelajaran di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, namun penulis

berharap ini bukan akhir dari perjalanan belajar, dan kedepannya kita akan terus

belajar dan mengamalkan ilmu yang telah kita dapat.

Tentunya banyak sekali kekurangan baik dalam penyajian, isi maupun

metode yang masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan

saran dari semua pihak. Namun jika ada kebenaran dalam penulisan skripsi ini, itu

semua hanyalah kebenaran Allah SWT semata.

Di dalam penulisan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak yang

terkait langsung ataupun tidak langsung. Oleh sebab itu perkenankan penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr.

Sutrisno, M. Ag yang telah meluluskan judul skripsi dan memperlancar

proses penyelasaian tugas akhir ini.

2. Bapak Muqowim, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

3. Bapak Dr. H. Sumedi, M. Ag. selaku pembimbing Skripsi dan penasehat

akademik yang selalu membimbing penulis sehingga penulis bisa

menyelesaikan Skripsi ini

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

viii  

4. Para Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberi cakrawala

pandangan baru dalam dunia pendidikan Islam, beserta semua petugas

karyawan TU yang memperingan dalam proses administrasi pada

penyelesaian tugas akhir ini.

5. Ummi beserta kakak-kakakku tercinta dan ayunda tersayang serta nakanda-

nakanda yang baik. Atas doa dan semangat yang telah kalian salurkan kepada

ananda. Jazakumullah khairan katsira

6. Seluruh keluarga besar FORSILAM Jogja sebagai keluargaku di jogja, terima

kasih atas kebersamaan kita. Terus semangat dalam menggali potensi diri.

7. Temen-temen Asrama Ranggonag MUBA, terima kasih atas keceriaan itu.

Kito rawat be asrama ika’, samo cak kito ngrawat umah kito dewe’.

8. Temen-temen KKN di MTs N II Yogyakarta tahun 2008 Irul, Ifa, Ipul,

Wantin, Ni’mah, Dwi, dan Helmy bahwa kebersamaan kita akan terus hangat.

9. Serta seluruh pihak yang telah membantu sehingga selesainya skripsi ini yang

tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Yogyakarta, 10 Juli 2009

Penulis

Dien Muhammad Ismal Bransika NIM : 05410194

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

ix  

ABSTRAK

DIEN MUHAMMAD ISMAL BRANSIKA. Optimalisasi fungsi masjid sebagai sarana pendidikan remaja di masjid Mustaqiem Danukusuman, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009.

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa masjid dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW pada sahabatnya, karena fungsi dari masjid bukan hanya sebagai tempat untuk shalat saja namun ada fungsi yang lain yaitu sebagai tempat untuk pendidikan. Dengan fungsi ini beban yang di tanggung oleh masjid sangat besar, apalagi kalau di kaitkan dengan remaja. Remaja adalah tulang punggung dalam masyarakat, baik itu Negara ataupun agama, apabila remaja kuat agama akan kuat dan negara akan kuat juga dan apabila remaja lemah maka dengan sendirinya agama atapun Negara akan lemah juga. Maka dalam hal ini penulis ingin meneliti kendala apa yang dihadapi sehingga belum di fungsikan secara optimal sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, karena penulis menemukan beberapa banyak remaja yang berdomisili di sekitar masjid namun belum banyak yang datang kemasjid.

Peneliti ini mengunakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar masjid Mustaqiem Danukusuman, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Dan adapun metode pengumpulan data adalah Obervasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan metode analisis data mengunakan metode analitik yang artinya adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data dan menyusun agar menjadi suatu data dan kemudian di analisis, sehingga data yang telah terkumpul dan di analisis kemudian baru di simpulkan.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengunaan masjid Mustaqiem sebagai sarana pendidikan remaja belum optimal, yang ada masjid hanya sebagai tempat shalat dan pengajian orang tua. Permasalahan yang di hadapi oleh ta’mir masjid Mustaqiem untuk dapat menghadirkan remaja kemasjid sangat sulit, maka setelah penulis meneliti dan mengumpulkan data lapangan maka penuis mengindifikasikan beberapa hal yang menjadikan hal itu terjadi (1) tidak adanya komunikasi yang baik antara ta’mir dan remaja, sehingga remaja mempunyai pandangan bahwa mereka tidak di butuhkan dalam masjid, serta ada rasa ketidak sukaan remaja terhadap ta’mir masjid. (2) adanya kesibukan remaja sendiri, sibuk kerja, sekolah dan kuliah, sehingga tiada waktu untuk ke masjid. (3) adanya kesibukan dari ta’mir sendiri sehingga tidak bisa untuk mengelolah masjid secara optimal. (4) tidak adanya motivasi bagi remaja untuk datang ke masjid.  

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

x  

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………………… i 

SURAT PERYATAAN KEASLIAN…………………………………………………………………………………………….. ii 

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………………………………………………..  iii 

SURAT PENGESAHAN …………………………………………………………………………………………………………. iv 

MOTTO………………………………………………………………………………………………………………………………. v 

PERSEMBAHAN………………………………………………………………………………………………………………….  vi 

ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………………………………. vii 

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………. viii 

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….. x 

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………………………………………… xii 

 

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang masalah………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………................... 10 C. Tujuan dan manfaat Penelitian………………………………………… 11 D. Kajian pustaka…………………………………………………………. 12 E. Kerangkah teori……………………………………………................... 16 F. Metode Penelitian……………………………………………………… 25 G. Sistematika Penelitian………………………………………………….. 31

BAB II : GAMBARAN UMUM MASJID MUSTAQIEM………………………………… 33

A. Letak Giografis Masjid…………………………………………….. ………… 33 B. Sejarah Masjid Mustaqiem……………………………………………... 35 C. Kondisi Masjid Mustaqiem………………………………....................... 37 D. Struktur Organisasi……………………………………………………... 39 E. Pola Kegiatan Masjid Mustaqiem……………………………................. 45 F. Kegiatan Remaja Masjid………………………………………………... 47

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

xi  

BAB III : PEMBAHASAN……………………………………………….. ……… 52

A. Fungsi Masjid dan Problematikanya……………………………………. 52 B. Peta Masyarakat sekitar Masjid………………………………………… 61 C. Persoalan Remaja dan Nilai-Nilai Keagamaan…………………………. 63 D. Hubungan antara Masjid dan Remaja....................................................... 70 E. Upaya Masjid dalam Mencetak Generasi Robbani................................... 73 F. Masjid dan Remaja Saling Membutuhkan................................................ 75

 BAB IV : PENUTUP………………………………………………………………. 80

A. Kesimpulan……………………………………………………………... 80 B. Saran……………………………………………………………………. 80

 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………. 82 LAMPIRAN‐LAMPIRAN  

 

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

xii  

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel struktur Organisasi Kepengurusan ta’mir masjid Mustaqiem ………… 41

Tabel Susunan Pengurus Ta’mir Masjid Mustaqiem 2006-2010 ……………... 42

Daftar Umur Remaja Masjid Mustaqiem ……………………………………... 47

Daftar Nama-Nama Remaja Masjid Mustaqiem ……………………………… 48

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masjid adalah pondasi awal dalam proses perkembangan umat Islam. Pada

masa Rasulullah masjid sangat berarti karena dapat menyatukan umat Islam

dalam segala lapisan masyarakat. Bangunan awal yang telah dibangun oleh

Rasulullah pada masanya setelah hijrah ke Madinah (Yatsrib) adalah masjid,

agar seluruh orang dapat berkumpul dan membuat kegiatan dengan baik,

sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :

Di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliahkan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucihkan) Nama-Nya pada waktu pagi dan petang. Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Mereka takut pada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (Q.S. An-Nuur : 36-37)1

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa seorang muslim harus memakmurkan

masjid dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam bukan

sebagai bangunan angker, namun ia berperan sebagai Islamic centre,2 Tentu hal

ini tidak sulit apabila umat Islam mau menjadikan masjid tempat kegiatan, baik

rapat, pendidikan atau sebagai tempat berkumpul umat Islam.

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung, PT Syaamil Cipta

Media, 2005), hlm : 354-356 2 Supardi dan Teuku Amiruddiin, Konsep Manajemen Masjid dalam Pembangunan

Masyarakat (Optimaslisasi Peran dan Fungsi Masjid), (Yogyakarta : UII Press, 2001), hlm 121-122

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

2

Dengan adanya masjid maka tentu umat Islam dapat mengadakan

pertemuan dan kegiatan, karena fungsi awal dari masjid adalah sebagai agen

perubahan. Dengan peranan yang sangat besar bagi masjid maka oleh Ahmad

Sarwono mengatakan bahwa masjid sebagai jantung masyarakat sebab masjid

berkaitan erat dengan kegiatan sehari-hari umat Islam, bukan hanya sebagai

simbol namun juga untuk mewujudkan kemajuan peradapan, kemasyarakatan,

dan keruhanian umat.3

Masa modern sekarang ini dibutuhkan persiapan-persiapan yang baik dan

matang pada diri manusia dan begitu juga tentu bagi umat Islam, yang harus

dipersiapkan terlebih dahulu adalah kekuatan keimanan di dalam diri sendiri

ataupun orang lain. Kekuatan keimanan tersebut dapat mengantarkan manusia

pada kehidupan yang baik, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Tentu bekal

yang dibutuhkan bukanlah hal yang kecil karena ini memungkinkan orang akan

mengatakan bahwa saya adalah yang terbaik dan kadang kala ada orang lain

berani mengatakan terserah mau masuk surga atau neraka adalah takdir Allah

atau itu urusan saya, namun dia sendiri tidak berusaha untuk mengapai yang

baik. Ini adalah hal yang wajar, namun kalau semua orang mengatakan seperti

itu, maka itu tidak akan terjadi perubahan di masyarakat.

3 Ahmad Sarwono, Masjid Jantung Masyrakat (Rahasia dan Manfaat Memakmurkan

Masjid), (Yogyakarta: Izza Pustaka, 2003), hlm. 9

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

3

Seseorang kalau tidak mengikuti perubahan, maka akan tertinggal karena

perubahan pasti akan terjadi di dalam masyarakat dan ini tidak bisa dicegah

lagi atau diundur. Di dalam masyarakat ada sesuatu komunitas yang dapat

merubah semua yang ada yaitu remaja, karena tanpa ada remaja perubahan itu

tidak akan terjadi, karena pemuda yang akan mengambil alih estafet

kepemimpinan yang di emban kalangan tua, dan tentu modal utama adalah

harus siap terhadap persoalan ini. Pada tanggal 28 Oktober tiap tahun di

peringati hari pemuda sebagai kenangan bagaimana era itu, karena pemuda

adalah tulang punggung yang dapat merubah negara menuju kemerdekaan.

Karena ini semua apabila pemuda kuat maka akan kuat juga suatu negera

namun sebaliknya apabila kaum muda lemah maka dengan sendirinya negara

akan lemah.

Remaja adalah aset yang sangat besar di dalam masyarakat dan negara,

namun banyak sekali orang tiada melihat hal itu, yang ada di dalam pandangan

masyarakat adalah sosok remaja nakal dan bandel, sehingga suka membuat

kesal dan marah semua orang, pandangan ini terjadi kalau hanya dilihat dari

segi negatifnya dan tanpa melihat dari segi yang baik (positif) yang terdapat di

dalam diri remaja, memang akan timbul pandangan seperti itu, namun apabila

kita melihat sosok yang lain dari hal tersebut maka semua orang dapat

mengambil hal yang positif dari hal ini apa yang akan kita berikan

terhadapnya.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

4

Remaja adalah tulang pungung di dalam generasi manusia kerena dia

adalah aset yang terbesar yang dapat merubah segala sesuatu yang ada di dalam

kehidupan sekarang ini yang mana di dalam era globalisasi sekarang ini, tentu

sangat banyak sekali yang harus disiapkan. Remaja yang baik adalah remaja

yang dapat menggunakan segala apa yang ada di dalam dirinya untuk

kepentingan seluruh manusia namun sekarang ini banyak remaja yang telah

rusak moralnya.

Pada zaman penuh teknologi sekarang ini, manusia sangat tidak stabil

untuk mengarahkan pada yang baik semua. Remaja pada era sekarang telah

banyak mengeserkan diri dari nilai-nilai moral, sekarang kecenderungan

remaja yang suka mencoba-coba, tentu kalau kearah yang positif tentu akan

menjadi hal yang positif, namun sebaliknya juga kalau arah yang negatif dan

dengan pastinya akan kearah yang negatif juga, dan ini tanpa disadari kadang

kala oleh para orang tua kalau putranya telah bergeser dari nilai yang baik,

yang telah di ajarkan oleh orang tua. Dan para orang tua hanya disibukkan

dengan urusan dunia saja, sehingga kadangkala timbul pada anak sikap bebas

yang mana sering terjadi hamil di luar nikah, atau mala terlibat narkoba dan

tawuran ini menjadi tanggung jawab bagi orang tua dan juga masyarakat yang

ada di lingkungan tersebut

Remaja Islam dalam masa modern sekarang telah banyak sekali mengikuti

perubahan, yang dipengaruhi oleh kaum barat (sekuler), yaitu bebas pergaul

antara laki-laki dan perempuan, atau cara berpakaian yang sangat terbuka bagi

kaum hawa, dan para pemuda tidak menyadari bahwa perubahan itu telah

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

5

mengeser nilai-nilai yang seharusnya tidak dipakai dalam kehidupan para

remaja Islam. Inilah yang menjadi kendala sekarang, namun itu telah menjadi

produk kaum barat namun tidak di sadari maupun dipikirkan oleh semua pihak.

konsep itu juga adalah konsep dari kaum barat yang hanya untuk merusak

aqidah kaum remaja muslim yang menjadi tombak perubahan bagi generasi

yang baik sebagaimana do’a nabi Zakariya kepada Allah SWT, di saat beliau

sudah tua, sebagaiman doanya

Yaa Tuhan, Sesunggunya saya ini sudah tua bangka, sudah lupa-lupa ingat/wahan, dan uban sudah banyak yang tumbuh dikepala saya dan saya belum pernah mengeluh dan memohon kepada Engkau yaa Allah seperti sekarang. Yaa Allah yang saya takutkan ialah generasi yang timbul sesudah saya atau dibelakang saya, sedangan istri saya mandul, untuk itu saya mohon dengan sangat berilah saya keturunan atau penganti. Penganti itu agar dapat mewarisi kepemimpinan saya dan kepemimpinan Nabi Ya’kub dan jadikanlah dia sebagai generasi Robbi Roodliyah yaitu generasi yang selalu kau redoi baik di dunia maupun di akhirat.4

Doa Nabi Zakariya ini agar beliau di beri anak yang dapat mewarisi beliau, dan

anak tersebut adalah sebagai generasi Robbi Rodliyah yaitu generasi yang di

redhoi oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan adapun ciri-ciri

dari generasi Robbi Rodliyah adalah, “hidup, komitmen dengan al-Qur’an,

kuat, bijaksana, belas kasih, suci hati, taqwa, ta’at pada orang tua.”5

4 Abdullah Afif, Islam dalam Kajian Sain dan Sebuah Bunga Rampai (Surabaya, Al -

Ikhlas, 1994), hlm 52 5 Ibid, hlm 53

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

6

Inilah ciri-ciri seorang yang diredhoi oleh Allah baik di dunia maupun di

akhirat kelak sehingga apabila remaja sekarang berakhlak seperti ini tentu umat

Islam akan jaya selamanya. Dan tentu juga cara menguatkan keimanan

pemudah ada cara yang telah di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW,

sebagaimana Rasulullah memnguatkan pada sisi kaum muda dari segi

keimanan,yaitu dengan dalil yang artinya tujuh golongan orang yang akan

memperoleh pertolongan Allah SWT. Di saat-saat tidak ada perlindungan

kecuali pertolongan Allah (pada hari pembalasan)

1. Pemimpin yang adil

2. Pemuda yang rajin beribadah kepada Allah SWT

3. Seseorang yang selalu terikat hatinya dengan masjid

4. Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, berkumpul karena Allah

dan kalaupun berpisah karena Allah

5. Seorang laki-laki yang di rayu oleh seorag perempuan yang mempunyai

kedudukan dan cantik tetapi ia berkata ‘ saya takut pada Allah”

6. Seorang yang bersedekah secara diam - diam, sehingga yang di keluarkan

oleh tangan kanannya, tangan kirinya tak mengetahuinya.

7. Seseorang selalu berzikir kepada Allah di waktu sunyi sehingga

mencucurkan air mataya.6

6 Supardi dan Teuku Amiruddin, Konsep Manajemen Masjid dalam Pembangunan

Masyarakat Optimaslisasi Peran dan Fungsi Masjid (Yogyakarta : UII Press, 2001), hlm 121-122

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

7

Namun sebagian atau malah kebanyakan remaja sekarang ini sudah

melenceng dari aturan yang telah di gariskan oleh Allah di dalm al-Qur’an dan

ini tiada disadari oleh para orang tua juga sehingga yang terjadi adalah sangat

tidak didambahkan bagi kaum orang tua dan para pemuda mala semakin

terjerumus terhadap kebiasan yang terjadi yang dibawa oleh kaum barat. Oleh

karena itu sangat dibutuhkan untuk menghindarkan kaum remaja yang sangat

di sibukkan dengan urusan dunia yang pada era sekarang ini, karena kaum

remaja yang suka mengikuti model atau figur yang ada di dunia artis yang

sangat digandrungi sekarang ini.

Memang kalau tidak disadari oleh semua pihak ini sangat berbahaya dan

semoga orang tua mau berupaya untuk merubah remaja yang telah melenceng

dari aturan yang digariskan oleh Allah karena kaum remaja sekarang ini sangat

memprihatinkan, dan inilah ada yang di namakan sesuatu perubahan yang

dapat mengatarkan pada sesuatu yang baru, dan dengan tentunya akan menjadi

remaja semakin terlena oleh apa yang ada didunia modern sekarang ini yang

membawa nama kebebasan yang tidak terikat pada aturan yang berlaku.

Pemuda terbagi dua macam baik itu remaja atau yang sudah dewasa maka tentu

bagian ini saya mengacu ada pendapat Zakiyah derajat yang membagi remaja

dan kaum dewasa karena remaja adalah transisi dari anak- anak kearah dewasa.

Remaja masjid (RISMA) adalah salah satu organisasi yang ada di dalam

masyarakat yang membawa nama Islam selain Ikatan Remaja Muhammdiyah

(IRM), organisasi Muhammadiyah, organisasi Nahdatul Ulama (NU), Lembaga

Da’wah Islam Indonesia (LDII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

8

(KAMMI), PERSIS, IMM, FPI dan lain-lain, ini semua adalah bagian dari

organisasi Islam

Organisasi remaja masjid adalah salah satu organisasi yang di pegang oleh

para remaja yang ingin membaiki dan membentengi para remaja terhadap

dampak dari perubahan yang ada walau tiada semuanya namun ini yang

menjadi panutan terhadap perubahan yang terjadi tentu semua orang akan

mengatakan bahwa hal itu adalah yang menjadi aset yang terbesar dalam

pergolakan yang terjadi di masyarakat sekarang ini, sehingga apa yang terjadi

karena adanya tren yang mengatas namakan perubahan. Dan ini tidak dapat

terbendung lagi walau telah berusaha keras umat Islam unutk membendung hal

itu secara semprurna.

Namun pada saat ini dapat kita lihat masih ada kaum pemuda yang

mencobah untuk menolak dari tern kaum barat yang mengatas namakan

kekebasan yang hakiki, namun tanpa didasari dengan kebaikan dan keimanan

terhadap sang pencipta. Tentu kalau memang ada pandangan terhadap hal itu

adalah wajar karena setiap orang ada pandangan tersendiri terhadap apa yang

ada di hadapannya, dan dalam mengunakan dasar untuk menganalisis terhadap

masalah yang dihadapi tentu setiap orang akan berbeda dan ini yang

menjadikan remaja itu sebagai orang yang boleh dikatakan sebagai orang yang

tidak taat pada aturan yang lain karena dari cara pandangan yang digunakan itu

berbeda.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

9

Dengan keberadaan remaja tentu akan ada sesuatu yang baru yang dapat

mengatarkan pada kebaikan yang sangat dalam. Dan dengan adanya remaja

yang taat maka Islam akan jaya seperti apa yang telah terjadi di era Rosulullah

yang mana kaum remaja adalah tongak perjuangan Rosul dalam menyebarkan

Islam dan ini yang nmenjadikan Islam Jaya. Dengan adanya sejarah yang telah

memberi contoh pada kaum muslimin bagaimana kita dapat berlaku terhadap

remaja dan bagaimana seorang dapat memberikan kekuatan keimanan pada diri

remaja agar remaja dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang

ada. Dan tentu ini tidak terlepas dari peran orang tua atau masyarakat yang ada

di sekitar dan tentu juga lembaga pendidikan, lembaga pendidikan tidak hanya

yang bersifat formal yaitu sekolah namun ada masjid dan rumah-rumah bisa

dikatakan lembaga pendidikan.

Setelah mengetahui bahwa masjid juga termasuk sarana pendidikan maka,

pada kesempatan ini timbulah suatu permasalahan yang ada, apakah telah

optimal fungsi masjid sebagai sarana pendidikan remaja, karena dengan adanya

hal itu saat saya bertanya dengan para remaja di sekitar masjid “tidak adanya

kegiatan untuk remaja, ada namun hanya sampai pada pengajian program yang

lain namun tak dapat berjalan”,7 yang ada pengajian itu pun tidak ada

remajanya yang datang, walau di dalam masjid ada organisasi remaja masjid,

namun belum mampu untuk mendatangkan agar remaja rajin ke masjid.8 Pada

hal pada tahun 2005 pada waktu itu penulis mendapati bahwa remaja sangat

7 Wiyono & Arif Cahyo Nugroho, Kelompok Remaja Islam Danukusuman ( Risda), wawancara tanggal 28 januari 2009jam 16.00

.8 Hasil observasi hari ahad tanggal 25 januari 2009 jam 07.30 WIB

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

10

rajin ke masjid. Tetapi sekarang yang datang ke masjid hanya pada kalangan

tua, dan kalangan remaja bisa di hitung dengan jari yang dating ke masjid

untuk shalat lima waktu,9 tentu persoalan ini menadi permasalahan yang

Mengapa hal ini bisa terjadi? Dengan jarangnya remaja untuk datang ke

masjid.

Dengan bangkitlah permasalahan itu maka bangkitlah semangat saya

untuk menjadikan sebagi tema skripsi saya yang berjudul “Optimalisasi

Fungsi Masjid Sebagai Sarana Pendidikan Remaja” karena dalam

penelitian saya ini akan melihat bagaimana sesuatu organisasi yang ada di

dalam Masjid dapat membangkitkan semangat keimanan remaja agar terhindar

dari sesuatu hal yang negatif yang ditimbulkan oleh kaum barat yang ingin

menghancurkan kaum remaja Islam sekarang ini dari segi keimanan yang telah

di tanamkan di dalam diri remaja oleh kaum orang tua.

B. Rumusan Masalah

Dalam pemecahan masalah yang ada tentu harus ada rumusan masalah

karena rumusan masalah sangat penting dalam penelitian, agar penelitian ini

tidak keluar dari jalur yang ada tenmtu kita akan menemukan bagaimana

seharusnya seorang dapat menyelesaikan penelitian dengan konsisten.

9 Observasi pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009 pada shalat Asar, Maghrib,

Isya, Subuh dan pengajian Malam Minggu pertama dan ketiga

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

11

Tentu tujuan ini bukan hanya semata - mata dapat menyelesaikan masalah

yang ada namun juga bagaimana penelitian ini selalu terfokus terhadap

masalah yang dihadapi, adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana fungsi masjid Mustaqiem sebagai sarana pendidikan remaja?

2. Upaya apa yang dilakukan oleh takmir masjid dalam mengoptimalkan

fungsi Masjid sebagai sarana pendidikan remaja?

3. Bagaimana keadaan regelius remaja yang ada di sekitar masjid?

Dengan adanya rumusan ini dimugkinkan agar dapat memecahkan

masalah yang ada dalam penelitian ini tentu in bukan hanya sebagai alat untuk

meraih gelar sarjana saja.

C. Tujuan dan Kegunan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuatu penelitian tentu ada kegunaan dan tujuan penelitian itu

sendiri maka dalam penelitian saya ini juga mempunyai tujuan tersendiri

yaitu :

a. Untuk mengetahui mengapa fungsi masjid Mustaqiem belum begitu

berfungsi sebagaimana diharapkan oleh agama Islam

b. Untuk mengetahui peran dari takmir masjid dalam mengoptimalkan

fungsi masjid sebagai sarana pendidikan remaja.

c. Untuk mengetahui keadaan religius remaja yang ada di sekitar masjid

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

12

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini sangatlah signifikan terhadap

permasalahan yang terjadi masyarakat sekitar di masjid adapun

kegunaannya adalah:

a. Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana pengoptimalan fungsi

masjid sebagai sarana pendidikan remaja sehingga bisa dijadikan sebagai

jendela informasi bagi umat Islam yang lain.

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi masjid Mustaqiem dalam

mengoptimalkan fungsi masjid sebagai sarana pendidikan remaja.

c. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang

pengoptimalan fungsi masjid sebagai sarana pendidikan remaja bagi

umat Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini banyak sekali yang berkaitan dengan penelitian

ini namun pada hakekatnya ada perbedaan dengan penelitian yang saya

lakukan. Dalam bebrapa penelitian yang ada maka saya mengambil beberapa

yang berkaitan dengan penelitian saya yaitu :

Pertama, skripsi dari Agus Yulianto mahasiswa jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga yang berjudul “ Peran

serta Masyarakat dalam Optimalisasi Fungsi Masjid sebagai Pusat

Pendidikan (Studi atas Masyarakat Pesantren di Kecamatan Depok

Yogyakarta”), dan kesimpulannya adalah :

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

13

Bertitik tolak dari rumusan masalah dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran serta masyarakat pesantren di kecamatan dpok dalam upaya

optimalisasi fungsi masjid sebagai pusat pendidikan terlihat cukup besar dengan di buktikan oleh adanya berbagai kegiatan dari para santri masing-masing pondok pesanten di wilayah Depok.

2. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan para tokoh agama dan masyarakat di sekitar kecamatan Depok dapat didiskripsikan faktor-faktor yang mendorong optimalisasi fungsi masjid di kecamatan Depok sebagai berikut : a. Adanya peran serta aktif masyarakat pesantren dalam kegiatan

TKA-TPA, pengajian remaja, penajian orang tua, dan kegiatan masjid dan lainnya.

b. Terbukanya masyarakat dalam menerima kehadiran para santri yang di utus oleh pondok pesantren dala program pengabdian masyarakat.

c. Semakin mudahnya jalur transfortasi antar wilayah d. Semakin majunya ilmu pengetahuan.

Sementara faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan optimalisasi fungsi masjid sebagai berikut : 1. Melemahnya kesadaran santri untuk mengabdi kepada masyarakat. 2. Kurangnya semangat penduduk asli untuk memakmurkan masjid. 3. Rasa ketergantungan pendudukasli pada pihak lain. 4. Kurang perhatian pemerintah dalam melaksanakan bimbingan. 5. Memudarnya pemahaman masyarakat akan pentingnya

memakmurkan masjid akibat pengaruh budaya dan ilmu pengetahuan yang mengedepankan akal dan pikiran.10

skripsi ini menitik beratkan pada aspek yaitu peran serta masyarakat

pesantren dalam upaya mengoptimalisasi fungsi Masjid sebagai pusat

pendidikan, dan pada kesimpulan adanya peran masyarakat pesantren dalam

mengoptimalisai fungsi masjid, dan bahwa masjid sangat tergantung pada

masyarakat itu sendiri.Sedangkan penelitian saya menitik beratkan pada

fungsi masjid sebagai pusat pendidikan remaja yang mana dalam hal ini

10 Agus Yulianto, Peran Serta Masyarakat dalam Optimalisasi Fungsi Masjid Sebagai

Pusat Pendidikan ( Studi Atas Masyarakat Pesantren di Depok Yogyakarta), Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2003, Hlm : 73-74

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

14

kajian saya adalah peran serta masjid dalam mendidik kaum remaja menuju

sikap yang relegius.

Yang kedua, yaitu skripsi dari Akhmad Anwar Asy’ari Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga 2001 yang

berjudul tentang “ Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dalam masjid

Baitur Rahman di Dusun Watu Karung Margo Agung Sayegan,” dan

kesimpulan skripsi diatas adalah :

Berdasarkan data-data yang penulis yang kemukakan di atas, maka penulis member kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pendidikan agama Islam di masjid Baiturrahman

Watukarung telah dilaksanakan oleh pengasuh-pengasuh pengajian dengan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan tingkat kemampuan jama’ah pengajian, atau peserta didik. Disamping itu pelaksanaan pendidikan agama Islam ini, telah diikuti mayoritas jama’ah yang ada di masjid Baiturrahman Watukarung, hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di masjid Baiturrahman telah berjalan dengan baik.

2. Adanya beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di masjid Baiturrahman Watukarung telah mendorong para pengasuh pengajian untuk lebih giat lagi dalam melaksanakan pengajian atau pendidikan sehingga pelaksanaan pendidikan agama Islam dapat lebih baik dan lancer.

3. Dengan adanya pelaksanaan pendidikan agama Islam di masjid Baiturrahman sudah berjalan dengan baik dan lancar sehingga telah memberikan hasil yang memuaskan. Hasil ini terbukti dengan di ketahui adanya pelaksanaan shalat berjama’ah lima kali sehari, melaksanakan puasa Ramadhan dan puasa sunnah sadar mengaji dan majlis ta’lim.11

Skripsi ini menitik beratkan pada semua lapisan masyarakat baik, orang

yang sudah tua (sepuh), remaja, anak-anak tanpa mengkhususkann pada satu

lapisan saja apa itu orang tua atau pada anak-anak. Sedangkan inti dari skripsi

11 Akmad Anwar Asy’ari, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam Masjid

Baiturrahman di Dusun Watukarung Margo Agung Sayegan, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2001, Hlm : 95-96

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

15

ini adalah bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di masjid

Baiturrahman dilaksanakan oleh pengasuh yang sering memberikan pengajian

, yaitu dengan memberikan materi dan metode yang sesuai dengann tingkat

kemampuan jama’ah.

Yang ketiga, adalah skripsi dari Samsul Arifin Jurusan Kependidikan

Islam Fakultaas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan

judul skripsi ‘Pemanfaatan Masjid al-Madinah sebagai Sarana

Pengembangan Pendidikan Islam bagi Siswa MTs Negeri Sleman Kota. Dan

kesimpulan skripsi ini adalah :

Berdasarkan fakta, data, dan analisis maka penulis dapat memberikan kesimpulan antara lain: 1. Kegiatan-kegiatan pemanfatan masjid al-Madinah sebagai sarana

pengembangan pendidikan Islam antara lain shalatdhuhur berjama’ah,shalat dhuha, shalat Jum’at, mujahadah, mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, pelatihan pengajian berkelas pararel, pembinaan muazin dan tilawal al-Qur’an.

2. Faktor endukung dari pelaksanaan kegiatan di masjid al-Madinah kekompakan antara kepala sekolah, para guru, karyawan, masyarakat dan civitas MTs Negeri Sleman Kota. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kirang aktifnya siswa dalam mengikuti kegiatan dan alokasi waktu yang kurang untuk melaksanakan kegiatan pengembangan pendidikan di MTs N Sleman Kota.

3. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pemanfatan masjid al-Madinah sebagai sarana pengembangan pendidikan Islam bagi siswa MTs N Sleman Kota dapat dilihat dari proses pembelajaran yang mana siswa cukup antusias dan akhlak keseharian siswa sehari-hari. Dari penilaian hasil angket siswa 2.803 orang dan wali murid 2.606 menunjukkan nilai sesuai atau baik. Dan prestasi akademik siswa termasuk kategori baik. Selain itu juga prestasi non-akademik dengan indicator siswa banyak siswa yang menjuarai lomba-lomba khususnya yang berhubungan dengan lomba-lomba bidang keIslaman.12

12 Samsul Arifin, Pemanfaatan Masjid al-Madinah Sebagai Sarana Pengembangan

Pendidikan Islam Bagi Siswa MTs Negeri Sleman Kota, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2003, hlm: 85-86.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

16

Skripsi ini menitik beratkan pada penelitian yang ada di lingkungan madrasah

yang mana ingin mencari bagaimana cara pelaksanaan dan hasil yang dicapai

oleh kegiatan yang memanfaatkan masjid al-Madinah sebagai sumber

pengemabangan siswa Madrasah Tsanawiyah Sleman, Sedangkan obyek

kajian dari penelitian ini hanya pada siswa yang ada di dalam lingkungan

Madrasah. Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatn masjid sebagai

sarana pengembangan pendidikan Islam terdiri dari sholat dhuhur berjamah,

sholat dhuha, mujahadah, mengadahkan peringatan hari besar Islam, pelatihan

pengajian berkala, pembinaan muazin dan tilawah al-Qur’an.

Dari semua skripsi di atas belum adanya penelitian yang menitik beratkan

pada pengoptimalisasi fungsi masjid sebagai tempat pendidikan bagi remaja,

karena ini sangat penting dan perlu diteliti karena semua tahu bahwa fungsi

masjid bukan hanya tempat ibadah namun juga sebagai tempat menuntut ilmu,

dan telah banyak sekali remaja sekarang ini yang telah rusak moral karena

telah jauh dari masjid dan yang terpenting adalah remaja sebagai aset negara

dan aset perubahan bagi masyarakat.

E. Kerangka Teori

1. Optimalisasi

Optimalisasi adalah penyederhanaan dari kata optimal yang

mempunyai arti paling bagus/tinggi, tertinggi, terbagus, paling

menguntungkan.13 Sedangkan optimalisasi mempuyai arti yaitu pengelolaan

yang pas terhadap terhadap apa yang ada, maka dalam arti yang sangat luas

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

17

yaitu bagaimana mengelola/memanajemen seuatu dengan baik terhadap

suatu lembaga atau yayasan. Dengan arti yang baik bahwa bagaiman

menegelola lembaga tersebut sehingga dapat berguna dan menjadi bagus

dan baik. Menurut supardi dalam penegelolaan masjid adalah bagaimana

masjid di optimalkan segala aspek yang ada di dalamnya baik itu organisasi,

ta’mir atau yayasan yang ada di dalamnya. Mengoptimalkan segala yang

ada tidak sulit apabila masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap

kkelangsugan masjid terebut. Untuk mengoptimalkan masjid ada rangkaian

yang harus di lalui tujuan dari masjid, fungsinya serta apa yang ada di

dalamnya. Mengoptimalakan yaitu manajemen organisasi yang ada di

dalam lembaga tersebut dengan baik sehingga menghasilkan output yang

baik. Ta’mir dan masyarakat berperan aktif untuk menjadikan lembaga

tersebut menjadi baik berfungsi sebagaimana fungsinya.

2. Masjid

Masjid kalau ditanya pada sebagian umat Islam maka dia akan

mengatakan bahwa masjid mempunyai arti sebagai tepat sholat, tempat

ibadah, ini adalah jawaban yang benar dan masuk akal namun akan lebih

baik kalau kita menanyakan apa arti masjid sebenarnya.

13 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer ( Surabaya : Arkola,

1994 ), Hlm, 545

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

18

Arti masjid menurut Drs. Sidi Gazalba adalah masjid berasal dari

bahasa arab yaitu sajada, sajada, yasjudu, masjidan yang artinya sujud,

sedangkan masjid adalah isim makan sebuah nama yang menunjukan

tempat. Jadi masjid berarti tempat sujud yaitu pengakuan atau pernyataan

pengabdian lahir dan batin yang dalam sekali kepada Zat Pencipta Alam

Semesta14. namun dalam arti yang luas adalah bahwa masjid tempat

berkumpul orang-orang untuk beribadah pada tuhan yang maha pemurah

dan di masjid tempat segala sesuatu dapat dicegah dengan baik tanpa

melihat yang lain. fungsi masjid juga diharapkan tidak hanya sebagai pusat

ibadah saja (sholat) melainkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan

dakwah.

3. Fungsi - Fungsi Masjid dalam Masyarakat

Masjid juga dapat digunakan sebagai pusat pendidikan dan pengajaran,

pusat penyelesaikan problematika umat Islam dalam asfek hukum. Selain

itu masjid juga dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaaan ekonomi umat

dan pusat informasi umat Islam. Maka diharapkan masjid bukan hanya

sebagai sarana beribadah saja namun juga sebagai sarana proses

pembelajaran bagi umat manusia.dalam arti yang sangat luas dari tugas

masjid adalah:

14 Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Pustaka Antara,

1981), hlm. 118

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

19

a. Melihat titik awal makna masjid adalah tempat sujud maka tugas utama

masjid adalah tempat sujud, karena di masjidlah orang dapat

mendekatkan diri pada sang Kholik yang telah memberi kenikmatan

yang sangat banyak sekali pada manusia yang tiada kiranya lagi.

b. Masjid tempat berkumpul umat manusia, baik yang kulit putih maupun

yang kulit hitam yang pendek maupun yang tinggi yang miskin maupun

yang kaya semua orang sama berumpul di masjid untuk mendekatkan

diri pada sang kholik. Inilah yang membedahkan dengan tempat lain.

Pada masa rasulullah tiada perbedaaaan antara yang budak dengan tuan

sehingga banyak kaum kafir yang tidak mau masuk Islam pada masa

itu, karena tidak ingin bergabung dengan nabi karena mereka merasa

terhina jika bergabung dengan nabi dan budak pada masa itu.

c. Masjid tempat menerima dan memberi addin. Yang dimaksud dengan

menerima dan memberi adalah di masjid disampaikan masalah-msalah

agama yang ada sehingga masyarakat dapat menemukan kebaikan.

Dengan adanya tugas masjid yang sangat banyak tentu hal ini akan

menjadikan umat Islam dapat bersatu dengan baik tanpa ada yang

membedakan beberapa golongan tertentu apalagi sampai mengatakan

golongan saya yang terbaik dan yang akan mengatakan bahwa hanya dari

golongan saya yang masuk surga.

Supardi dan Teuku Amiruddin mengungkapkan bahwa “Pendidikan

Islam termasuk sebagaimana kegiatan memakmurkan masjid dan ini sesuai

dengan prinsip yang di yakini oleh umat Islam bahwa ilmu itu datangnya

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

20

dari Allah karena itu masjid lebih utama sebagai tempat menuntut

ilmu”.15maka sangat wajar kalau Rasulullah yang menjadikan masjid

sebagai pusat kegiatan umat Islam era itu dan juga pada era itu pemuda

sagat dekat dengan masjid dan taat beribadah. dalam pendapat yang lain

bahwa masjid sebagai pusat segala kegiatan umat Islam sebagaimana di

kutip oleh Sopyan Syafri Harahap dalam buku Sabili tahun 1993 hal 42

tidak heran, jika masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi pembentukan masyarakat Islam. Karena masyarakat muslim tidak akan terbentuk secara kokoh dan rapi kecuali dengan kometmen terhadap system, aqidah dan tantanan Islam. Dalam hal ini tidak akan dapat di tumbuhkan kecuali dengan semangat MASJID. 16

Masjid sebagai salah sau instrument bagi umat Islam perjuangan dalam

mengerakan riasalah yang dibawa Rasulullah. Mengenai peranan ini Dr. M.

Nastir (1987) berpendapat sebagaimana dikutip oleh Sopyan Syafri Harahap

“dalam menyusun jamaah sebagai teras masyarakat, MASJID mempunyai

fungsi dan peranan tertentu dan utama”. 17 masjid juga sebagai pertahan

terakhir bagi umat Islam, dimana nanti masjid sebagai pertahan untuk

membentengi umat Islam dari maha bahaya yang ditimbulkan oleh

pertingkaian, permusuhan dan kekejaman dari penguasa yang zholim.

15 Supardi dan Teuku Amiruddin, Manajemen Masjid dalam Pembangunan Masyarakat

Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid ( Yogyakarta: UII Press 2001), hlm. 133 16 Sofyan Syafri Harahap,Manajemen Masjid Suatu Pendekatan Teoritis dan

Organisatoris ( Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1996 ) hlm 5 17 Ibid., hlm 6

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

21

Ahmad Sarwono mengatakan bahwa masjid sebagai jantung masyarakat

yaitu mengatakan bahwa masjid sebagai jantung masyarakat sebab masjid

berkaitan erat dengan kegiatan sehari-hari umat Islam, bukan hanya sebagai

simbol namun juga untuk mewujudkan kemajuan peradapan,

kemasyarakatan, dan keruhanian umat.18 Sehingga masjid bukan hanya

sebagai simbol semata-mata namun masjid difungsikan untuk perubahan

umat Islam. Dalam hal ini untuk merubah masyarakat di buthkan

pembelajaran dan pendidikan maka fungsilain dari masjid adalah sebagai

temapat pendidikan dan pembelajaran. Sidi Gazalba mengatakan bahwa

masjid mempunyai tugas-tugas yaitu, sebagai tempat sujud, sebagai tempat

muslim berkumpul, sebagai tempat menerima dan member addin, sebagai

tempat mengumumkan hal-hal penting yang menyangkut umat Islam,

sebagai tempat belajar dan pendidikan, sebagai tempat Baitulmal, tempat

meneyelesaikan permasalahan perkara dan pertingkaian, sebagai tempat

sosial, sebagai tempat markas umat Islam.19

4. Fungsi Masjid dalam Pendidikan

Era sekarang ini sangat tergantung dengan masalah pendidikan,

karena kalau pendidikan yang baik maka otomatis masyarakat akan baik.

Namun apabila pendidikan jelek maka yang terjadi adalah kualitas

masyarakat akan jelek. Maka yang terjadi sekarang ini pendidikan telah

18 Ahmad Sarwono, Masjid Jantung Masyrakat (Rahasia dan Manfaat Memakmurkan

Masjid) (Yogyakarta: Izza Pustaka, 2003), hlm : 9 19 Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Pustaka Antara,

1981), hlm 126-130

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

22

pudar dari arah yang sebenarnya yaitu sebagai bahan untuk mencetak

generasi yang baik dan berakhlak mulia.

Tiga dimensi yang harus dicapai oleh aktualisasi al-Qur’an dalam

pendidikan adalah

Pertama, dimensi spritual meliputi iman, taqwa dan akhlak mulia

Kedua, dimensi budaya menitikberatkan ada pembentukan kepribadian

muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan dan

pengembangan faktor dasar (bawaan) dan faktor ajar (lingkungan) dengan

berpedoman pada nilai-nilai keIslaman

Ketiga, dimensi kecerdasan, yang membawa kepada kemajuan yaitu

cerdas, kreatif, terampil, disiplin, etos kerja, profesional, inovatif dan

produktif.20 Dalam tiga dimensi ini sangat wajar kalau pendidikan harus

mencakupkan segala dari tiga dimensi diatas agar tercipta yang baik dalam

masyarakat.

Fungsi masjid sebagai sarana pendidikan adalah untuk masyarakat

yang mengingkat pemahaman agamanya atau yang lain baik membaca,

menulis atau permasalahn yang lain maka masjid akan menjawabnya

sebagia mana dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW. Rasul menjadikan

masjid sebagai pusat kegiatan dan pembelajaran terhadap sahabatnya

sehingga sahabatnya menguasai agama dengan baik. Pendidikan yang baik

adalah seimbang antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum,

20 Said Aqil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Quran dalam System

Pendidikan Islam (Ciputat Press, 2005), hlm 7-9

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

23

yang artinya adalah seimbang antara pengetahuan yang didapat antara

umum dan agama agar menjadi manusia yang unggul.

5. Remaja

Remaja adalah aset yang sangat berharga di dalam masyarakat

sekarang ini, di mana segala sesatu yang ada tentu pasti sangat tergantung

terhadap remaja, karena remaja adalah tolak ukur yang akan menjadikan

perubahan terhadap sesuatu komunitas yang terjadi di dalam pergolakan

yang ada di dalam masyarakat ini. Maka sangat wajar Rasulullah sangat

menginginkan bagaimana seharusnya seorang remaja berprilaku. Di dalam

masalah ini.kemajuan suatu remaja bagaimana cara agar memperdayakan

remaja agar terjadi perubahan yang dapat menjadikan bagaimana remaja

berprilaku.

Remaja adalah salah satu komunitas masa peralihan yang pasti

terjadi di dalam kehidupan manusia, dalam hal ini memang kita harus tahu

apa batasan seseorang disebut remaja atau dewasa. Namun sebelum kita

melangkah lebih jauh akan membahas siapa itu remaja. Remaja menurut

WHO pada tahun 1974 yang ditulis oleh Muangman, 190: 9 seperti yang

di kutip oleh Prof. Dr Sarlito Wirawan Sarwono mempunyai Difinisi

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2. Indivindu mengalami perkembangan psikologis dan pola indentifikasi

dari kanak-kanak menjadi dewasa

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

24

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.21

Difinisi yang dibawa oleh WHO tersebut sama halnya yang didifinisi oleh

masyarakat indonesia.

Dan pada bagian lain ada difinisi yang berbeda yaitu, Remaja

adalah salah satu komunitas masa peralihan yang pasti terjadi di dalam

kehidupan manusia, dalam hal ini memang kita harus tahu apa batasan

seseorang disebut remaja atau dewasa. Batasan umur untuk remaja adalah

12 sampai 21 tahun,22 maka dengan adanya difinisi tersebut maka sangat

wajar kalau sering terjadi perbedaan dalam perseftif tentang arti remaja

namun semua mengarah ada satu makna yaitu masa peralihan dari anak-

anak menuju dewasa dan umur masuk pada usia 11-21 atau 24. maka

remaja pada masa itu juga sangat wajar karena anak pada usia tersebut

suka mencoba sesuatu yang baru. Pada fase anak mereka mempunyai

tugas perkembangan, yaitu :

1. Perkembangan aspek-aspek bilogik

2. Menerima peran dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat

sendiri.

3. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan/ atau orang-orang

dewasa yang lain.

4. Mendapatkan pandangan hidup sendiri.

21 Sarlio Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

1994), hlm 9 22 F. J. Monks, DKK, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1982), hlm : 219

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

25

5. Realisasi suatu indetitas sendiri dan dapat mengadahkan partisipasi

dalam kebudayaan pemuda sendiri.

Fase-fase ini tentu ada di dalam diri remaja karena ini adalah sunnahtulloh

dan tak dapat di hindari dalam perkembangannya.

Remaja yang baik adalah remaja dan tingkah laku remaja

berdasarkan pada keagamaanya. Dalam hal ini tingkah laku keagamaan

yang sering ada dialami remaja sering berubah-rubah, karena itu di dorong

oleh adanya sikap keagamaan yang merupakan yang ada pada diri

seseorang23. Maksudnya adalah bagaimana keadaan yang sedang terjadi

pada diri seorang remaja maka saat itulah ia akan merngerjakan. Maka

sangat wajar kalau kita sering jumpai kalau ada seseorang kadangkala

tidak mau/suka untuk beribadah pada sang kholik, maka yang tejadi adalah

kemalasan dan ketidakmauan.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif menurut

Bogdan adan Taylor mengemukakan bahwa metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data diskrimatif, berupa kata-kata

tertulis/lisan dari sesorang dan prilaku yang di amati.

23 H. Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta : Kalam Mulia, 2002), hlm, 98

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

26

Penelitian kualitatif bersifat indukatif karena tidak dimulai hipotesa

sebagai genalisasi untuk di uji kebenarannya melalui penemuan data.

Dengan kata lain penelitian kulaitatif diarahkan pada latar belakang

individu secara utuh, jadi individu tidak boleh diisolasikan kedalam

variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari

keutuhan.24 Sehingga penelitian menjadi sesuatu yang utuh dan tidak ada

yang terlewati, dan menjadi sebuah ilmiah yang baik dan jelas. Dan

penelitian kualitatif tidak ada yang mengunakan variabel-variabel yang

mengunakan variabel adalah penelitian kuantitatif, ini yang menjadi

perbedaan dalam hal jenis penelitian.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini mengunakan pendekatan sosiologi

fungsional yang ingin mengamati apa yang terjadi di dalam masyarakat

yang ada disekitar masjid dan bagaimana respon masyarakat terkait

permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang ada

disekitar masjid tempat bernaungnya remaja, dalam pendekatan

sosiologi minimal taiga teori yang digunakan (1) Teori fungsional, (2)

Teori intraksional, (3) teori konflik.25 Teori funsional adalah teori yang

mengasumsikan masyarakat sebagai orgasnisme ekologi mengalami

pertumbuhan, jadi teori fungsi adalah ingin melihat dan meneliti

masyarakat dari funsinya. Adapun langkah-langkah yang di perlukan

24 Lexi J. Moleong, Metetodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja,

Rosdakarya, 2000), hlm .3 25 Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam ( Yogyakarta : ACAdeMIA +

TAZZAFA, 2004) hlm, 145

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

27

dalam teori ini adalah 91) membuat indentifikasi tingkah laku sosial

yang problematik, (2) mengindentifikasi konteks terjadinya tingkah

laku yang manjdi obyek penelitian, dan (3) mengindentifikasi

konsekuensi dari suatu tingkah laku soial. Teori intraksional adalah

teori yang mengasumsikan dalam masyarakat pasti ada hubungan antara

masyarakat dengan individual, sedangkan teori konflik adalah teori

yang kepercayaan bahwa setiap masyarakat mempunyai kepentingan (

interest ) dan kekuasaan ( power ) yang merupakan pusat segala dari

hubungan sosial. 26

2. Metode Penentuan Subyek

Metode penetuan subyek adalah sumber yang dapat memberi

keterangan atau data yang diperlukan dalam penelitian sehingga informasi

yang diterimah menjadi valid. Dan adapun subyek penelitian adalah

subyek yang akan diteliti oleh peneliti.27 Dan adapun subyek penelitiannya

yaitu takmir masjid dan remaja masjid yang ada di sekitar

masjid.sedangkan untuk observasi yaitu benda-benda atau dukumen yang

dapat di jadikan keterangan dari penelitian ini, sehingga apa-apa yang bisa

dijadikan bukti dari kegiatan remaja atau program yang di adakan oleh

takmir masjid dapat di jadikan sumber data. Adapun subyeknya ketua

ta’mir masjid, koordinator ta’mir masjid bagian pendidikan, ta’mir yang

membidangi dakwah, sesepuh ta’mir masjid. Adapun subyek dari remaja

26 Ibid.,… hlm 146-147

27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 122

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

28

ketua remaja masjid mustaqiem, remaja yang aktif fan remaja yang tidak

aktif serta remaja yang dahulu aktif dan sekarang tidak aktif lagi.

3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang mengarahkan pada penelitian yang ilmiah adalah

dengan mengunakan metodologi peneltian. Metodologi penelitian itu

sendiri tentu sangat penting kaena dalam hal ini seorang peneliti harus

mengetahui metode apa yang akan di gunakan di dalam penelitian. Maka

dalam hal ini saya akan mengunakan beberapa metode penelitian yang

telah sering di gumakan oleh para peneliti ilmiah yaitu :

a. Observasi

Dalam penelitian imiah metode observasi sering di gunakan untuk

melihat data yang ada sebagai bahan dalam proses penelitian. Metode

observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistemartis

fenomena-feniomena yang akan diselidiki.28 Yaitu mengamati keadaan

jama’ah shalat di masjid, keadaaan jama’ah pengajian, keadaan

keagamaan remaja sekitar masjid serta kegiatan remaja sekitar masjid,

kemudian meneyelidikinya, sehingga menjadi data yang akan

mendukung untuk mengukapkan permasalahan yang terjadi.

28 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1982), hlm 42

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

29

b. Dokumentasi

Dalam penelitian yang ilmiah juga dituntut untuk mengunakan

metode yang lain agar penelitian yang di gunakan benar-benar ada

karena yang ada di dalam suatu lembaga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam penelitian selanjutnya maka di dalam penelitian

yang baik juga harus melihat apa yang ada di dalam lembaga yang

menjadi obyek penelitian. Metode dukumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, dan sebagainya.29 Jadi

dengan mengunakan metode dukumentasi bagaimana seorang peneliti

dapat melihat dengan baik apa yang ada di dalam alur penelitianya.

Dan adapun data yang akan digali dari metode ini adalah berapa

jumlah remaja yang ada, jumlah pengurus ta’mir masjid, struktur

ta’mir, batas wilayah dan juga surat-surat sebagai bukti bahwa

kegiatannya ada.

c. Wawancara/Interview

Interview sangat di tekankan pada penelitian ini karena

penelitian ini sangat berkecapakan sekali di dalam penelitian.

Interview ini seorang peneliti dapat mengorek keterangan

dengan jelas apa yang akan di ketahui dari informan. Metode interview

adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara

sepihak dan dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

30

tujuan penelitian.30 Dan adapun yang di wawancara dari ta’mir adalah

ketua ta’mir masjid, koordinator bagian pendidikan ta’mir masjid,

koordinator bagian remaja dan pemuda, koordinator dakwah.

Sedangkan dari remaja adalah ketua remaja masjid, yang aktif ke

masjid, yang tidak aktif dan yang dulu aktif sekarang tidak aktif serta

yang tinggal di sekitar masjid tapi aktif ke Mushalah.

Maka dengan adanya metode ini tentu hal yang ada di dalam

sesuatu yang akan diteliti dapat diketahui dengan jelas, dan adapun

interview yang kan saya gunakan adalah wawancara bebas dan

sistematik, yang di maksud bebas adalah tanpa mengunakan tek namun

secara sistematik agar wawancara tidak keluar dari alur penelitian,

sehingga penelitian menjadi fokus terhadap permasalahan yang teliti.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data ini adalah salah satu bagaimana data yang ada

dan dianlisis dengan baik agar temukan titik keluarnya sehingga

masalah yang di timbulkan dapat di cari jalan keluarnya dan di berikan

pemecahan yang baik terhadap permasalahn itu. Dan analisis data

adalah usaha untuk menguraikan data yang terkumpul kemudian di

olah dan di simpulkan. Dalam hal menganalisis penulis akan

mengunakan metode analisis analitik yang artinya adalah suatu usaha

untuk mengumpulkan data dan menyusun agar menjadi suatu data dan

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2002), hlm 206 30 Koentjaranigrat, Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT Gramedia,1983), hlm 34

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

31

kemuduian di analisis.31 Sehingga setelah data terkumpul maka di

analis dan di simpulkan.

Namun dalam hal membahas data yang ada di gunakan pola pikir

deduktif, yaitu pola pikir dengan analisis yang berpinjak dari

pengertian atau fakta yang bersifat umum, diteliti dan hasilnya dapat

memcahkan permasalahn khusus(umum-khusus). 32Yang kedua pola

pikir induktif yaitu pola pikir yang berpinjak pada fakta yang

bersifatKhusus kemudian diteliti fdan akhirnya di temukan pemecahan

persoalan yang bersifat umum (khusus-umum).33

Dan untuk memperoleh kesimpulan maka digunakan cara pikir

yang bersifat umum, yang didapatkan dari fakta-fakta yang khusus

seperti pengambilan dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi.34 Sehingga data yang telah terkumpul dapat di simpulkan

menjadi berita yang baru dan dapat diterima dengan baik oleh segenap

masyarakat.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pemahaman skripsi maka harus ada sistematika

bahasan yang mana di dalam skripsi ini terdiri dari empat bab pertama

pendahuluan, kedua berisi gambaran umum obyek penelititan, ketiga berisi

pembahasan, keempat kesimpulan.

31 Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah ( dasar, metode, teknik) (Bandung :

Tarsito, 1990), hlm 139-140 32 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : UGM, 1975), hlm. 3 33 Ibid, hlm. 16 34 Ibid., hlm. 42

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

32

BAB I tentang pendahuluan yang membahas tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, dan juga bagaimana masalah itu muncul dan patut

untuk diteliti. Kegunaan dan tujuan penelitian ada juga pada bab ini kemudian

kerangkah teori, tinjaun pustajka, dan berakhir pada metodologi penelitian

dan juga uraian sistematika penelitian.

BAB II, berisi tentang geografi dari obyek yang akan diteliti letak geografi

struktur organisasi, serta jumlah dari nama yang terdapat di dalam organsisai

tersebut, sehingga apa yang ada di dalam organisasi masjid tersebut dapat di

ketahui dengan detail.

BAB III, berisi tentang peran organisasi tersebut di dalam hal

menanamkan aqidah pada remaja yang ada di sekitar dan juga menerangkan

kedala yang menjadikan kegagalan yang ada di dalam menyampaikan

pendidikan yang ada.

BAB IV, Berisi tentang kesimpulan dari uraian skripsi dan saran-saran

yang baik yang berkaitan denga topik bahasan yang ada dan di akhir di tutup

dengan lampiran-lampiran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

80

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian penelitian di atas maka penulis mengambil beberapa

kesimpulan :

1. Belum optimalnya masjid karena adanya kesibukan dari ta’mir dan remaja

sehingga tidak ada waktu untuk mengoptimalkan keberadaan masjid, tidak

adanya komunikasi yang baik antara ta’mir dengan remaja sehingga remaj

merasa tidak diperlukan lagi di masjid. Hilangnya semangat remaja untuk

dating ke masjid karena ada rasa ketidak sukaan remaja terhadap ta’mir

masjid. Adanya kesibukan remaja sekolah, kuliah, dan kerja karena

tuntutan ekonomi serta terlena dengan media.

2. Upaya yang telah dilakukan oleh ta’mir masjid untuk remaja adalah

dengan diadakan berbagai kegiatan yang langsung dipegang oleh remaja,

diadakan pengajian remaja, dan pelatihan membaca al-Qur’an.

3. Keadaan keagamaan remaja yang tinggal di sekitar masjid baik dapat

dilihat dengan mereka sering pergi ke mushalah sekitar masjid.

B. Saran

Saran-saran peneliti bagi ta’mir masjid adalah

1. Fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat untuk beribadah dalam arti

yang luas adalah shalat saja namun ada sisi yang lain yaitu pendidikan dan

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

81

pembinanan terhadapa masyarakat maka ta’mir harus memberiakn

pembinaaan yang bai terhadap masyarakat khusunya remaja. Maka dalam

hal ini ta’mir harus memberikan tentang pendidikan bagi remaja dan juga

mengajarkan nilai-nilauii agama pada remaja

2. Harus asanya komunikasi yang baik antara remaja dan ta’mir, karena

akaalau ada komunikasi yang baik maka akan di ketahuai apa yang di

inginkan remaja maka dalam hal ini ta’mir harus mengadakan dialog apa

yang di ingnkan remaja agar remaja giat datang ke masjid

3. Beri kebebasan remaja untuk berkreasi dengan baik di masjid dan hargai

apa yang telah dilakukan oleh masjid dan bina mereka dengan baik dan

jangan sekali apa yang dilakukan remaja mereka akan hilang semangat (

mutung)

4. Adakan acara-acara yang membangkitkan semangat mereka untuk

kemasjid kembali, baik itu makan-makan bersama aut bond atau hanya

sekedar diskusi aatra mereka. Karena remaja membutuhkan hal seperti itu.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

82

DAFTAR PUSTAKA

Afif. Abdullah, Islam Dalam Kajian Sain dan Sebuah Bunga Rampai, Surabaya,

Al - Ikhlas, 1994 Al Munawar, H. Said Aqil Husin, Aktualisasi Nilai-Nilai Quran Dalam System

Pendidikan Islam, Ciputat Press, 2005 Arikunto, Prof Dr Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta, PT, rineka cipta, 2002 Arifin, Samsul, Pemanfaatan Masjid al-Madinah Sebagai Sarana Pengembangan

Pendidikan Islam Bagi Siswa MTs Negeri Sleman Kota, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2003

Asy’ari, Akmad Anwar, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam Masjid

Baiturrahman di Dusun Watukarung Margo Agung Sayegan, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2001

Basri, Hasan, Remaja Berkualitas Problematiak Remaja dan Solusinya,

Yogyakarta, Pustaka Belajar, 1996 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, Bandung, PT Syaamil

Cipta Media, 2005 Darajat, Zakaiyah, Problematika Remaja Di Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang,

1978 F. J. Monks, DKK, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya, Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1982 Gazalba, Sidi, Masjid pusat Ibadah dan kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka

Antara, 1981 Hadi, sutrisno, Metodologi Research II, Yogyakarta, Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM,1984 Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta : UGM, 1975 Harahap, Sofyan Syafri, Manajemen Masjid Suatu Pendekatan Teoritis dan

Organisatoris, Yogyakarta, PT. Diana Bhakti Prima Yasa, 1996 H. Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta, Kalam Mulia, 2002

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

83

Koentjaranigrat, Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT Gramedia, 1983 Moleong, lexi, j, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung PT Remaja

Rosdakarya, 2000 Nasution, Khoiruddin, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta : ACAdeMIA +

TAZZAFA, 2004 Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya : Arkola, 1994 Remmers H.H dan C. G. Hackett, Memahami Persoalan Remaja, (terj) Zakiyah

Darajat, Jakarta, Bulan Bintang, !984 Sarwono, Ahmad, Masjid Jantung Masyrakat (Rahasia dan Manfaat

Memakmurkan Masjid), Yogyakarta: Izza Pustaka, 2003 Supardi dan Teuku Amiruddin, Manajemen Masjid Dalam Pembangunan

Masyarakat Optimalisasi Peran Dan Fungsi Masjid, Yogyakarta: UII Press 2001

Sarwono, Sarlio Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta, PT Raja Grafindo persada,

1994, Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar, meode, teknik),

Bandung, Tarsito, 1990 Yulianto, Agus, Peran Serta Masyarakat dalam Optimalisasi Fungsi Masjid

Sebagai Pusat Pendidikan ( Studi Atas Masyarakat Pesantren di Depok Yogyakarta), Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2003

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2
Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …digilib.uin-suka.ac.id/3791/1/BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... proses penyelasaian tugas akhir ini. 2

Curriculum Vitae

Nama : Dien Muhammad Ismal Bransika

NIM : 05410194

TTL : Rantau Kasih 9 Juni 1985

Alamat Yogyakarta : Asrama Ranggonang JL. Tunjung Baru No 4, Baciro Yogyakarta

Alamat Asal : Ds. Sidomukti SP I Kec. Plangkat Tinggi, Kab. Musi Banyuasin, Sumatra Selatan 30757.

Ayah : Ahyar

Ibu : Siti Rosadah

Tlp : 081328424609.

Hobby : Membaca dan Jalan-jalan

Riwayat Pendidikan

SDN I Sidomukti. 1991-1998.

MTs Sidomukti. 1998-2001.

MA Pon-Pes Assalam Palembang. 2001-2005.

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2005-2009.

Riwayat Organisasi.

OSA ( Organisais Santri Assalam), jabatan staf Bagian Tamu dan Olahraga. 2004-2005.

FORSILAM ( Forum Silaturrahmi Alumni Assalam), 2005-2009.

IKPM MUBA ( Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Musi Banyuasin [MUBA] ), 2005-2008.