jurusan komunikasi dan penyiaran islam fakultas...
TRANSCRIPT
METODE DAKWAH UST ADZAH HJ IZZAH SY A TH ORI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
DI BALAI PENDIDIKAN PONDOK PUTRI AL-ISTIQOMAH BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
SKRJPSI
Disusun Olelt :
Jojoh Nur Endah Nll\1:204051002830
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
2008
METODE DAKWAH USTADZAH HJ. IZZAH SYATHORI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
DI BALAI PENDIDIKAN PONDOK PUTRI AL-ISTIQOMAH BABAKAN CIW ARING IN CIREBON
SKIRPSI
Di Ajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komuniksi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai
Gelar Sa~jana Ilmu Sosial ( S.Sos. l)
Oleh
.Jojoh Nur l~ndah 204051002830
Pembimbing
Drs . Hasan ddin Ibnu Hibban.M.A
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAII DAN KOMUNIKASI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGRI SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAI<RTA 2008
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG
Skripsi yang berjudul "Metode Dakwah Ustadzah Hj.Izzah Syathori Dalam
Pembinaan Akhlak Santri Di Balai Pendidikan Pondok putri Al-Istiqomah
Babakan Ciwaringin Cirebon" telah di ujikan dalam sidang Munaqashah
fakultas Dakwah Universitas Islam Negri syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
17 Maret 2008. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) pada Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam.
Jakarta 25 Maret 2008
Sidang Munaqashah
Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota
~ ""'-c:(_ Dr. Murodi, M.A -Nip.150 254 102
Drs. Hasa d in Ibnu Hibban.M.A Nip. 150 270 815
LEMBAR PERNY AT AAN
Dengan lni Saya Menyatakan :
J. Skripsi ini merupakan hasil karya saya, yang diajukan untuk memenuhi salah satu
pernyataan memperoleh gelar strata 1 (S.Sos.I) di UIN Syarif Hidayattullah
.Jakarta
2. Semua sumber yang di gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sebagai
ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayattullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti atau merupakan karya orang lain, maka saya bersedia
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayattullah Jakarta.
Ciputat I Pebuari 2008 ,,,.., \\k:J~
1 me" oe J.Nur'Endah
ABSTRAK
Seiring dengan kernajuan zaman terdapat su'ltu kontrakdiksi yang menyolok antara kemajll!ln sektor teknologi di satu pihak, dan kemerosotan akhliik<li pihaklaifiiiya;bi.ikfili lial yang aneh bilakita mendengar, atau mendapat berita di media massa maupun elektronik kejadian yang menegakkan bulu roma, bail< yang terjad~ di dalam maupun di luar ne~ misalnya perampokan, penodongan, pembunuhan, . dan_ perkosaan, dan bahaya narkotik yang telah meilyusup dan mengerogoti generasi muda.
Melihat permasalahan tersebut, maka sangat perlu dalam ha! ini di jadikan sebagai bahan penelitian.Penelitian yang dilakukan adalah metode dakwah Ustadzah Hj Izzah dalam pembentukan akhlak santri. Ustadzah Hj Izz.ah adalah salah satu .dari .beberapa Ustadzah yang aktif dalam membina santri di Bapenpori Babakan Ciwaringin Cirebon, Beliau senantiasa membina santrinya dengan segala kegiatan yang ada terutama menyangk:ut akhlak santri.Karena setiap muslim berkewajiban menegakan agama Allah dan menjalankan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar serta mengajak manusia kejalan yang benar yaitu jalan yang di Ridhoi Allah SWf.Oleh sebab itu penulis dalam skripsi ini mengambil judul:Adapun alasan yang mendorong penulis memilihjudul:
"Mctodc Dakwah. Ustadzah Hj lzzah Syathori Dalam Pcmbinaan Akhlak Santri Di Balai Pcndidikan Pondok Putri Al-Istiqom_ah Babakan Ciwaringin Cirebon -
Adapun skripsi ini adalah sebagai berik:ut: Seorang da'iah akan berperan dalam mempengaruhi sikap mad'u atau santri baik di lihat dari karaktristis da'iah, bentuk dan tehnil< penyajian pesan, saluran atau media yang di gunakan maupun kondisi santri ataupun mad'u.Dalam ha! ini penulis membatasi pembahasan hanya pada metode dakwah yang di pakai Ustadzah HJ lzzah dalam pembinaan akhlak santri di Bapenpori. Berdasarkan pembahasan dan perumusan di atas penulis, mengambil langkah-langkah sebagai berik:ut:Metode penelitian, Jenis Data, Sumber data, Lokasi penelitian, Tehnikpertgumpulan data, dan Analisis Data.Tujuan dan mamfaat penelitin:Mengetahui metode dakwah Ustadzah Hj Izzah dalam peminaan akhlak san~ Mengctahui upaya-upaya apa saja yang di lakukan Ustadzah Hj Iz:r.ah dalam pembentukan akhlak santri di pesantren Bapenpori.Adapun metode dakwah yang di gunakan Ustadzah Hj Izzah Syathori:Dakwah Bil Lisan,Dakwah Bil ha!. Metode dakwah Nyai 1-u;ah pada umumnya para santri merasa mendapatkan peluang dan wadah barn untuk memperoleh ilmu dan wawasan ser..a dapat mengembangkan potensi yang ada nada mereka. karena di dalam aktivitas penga,j iannya. simtri di beri kesempatan
. untuk mengeluarkan pendapat tentang permasalahan permasalahan yang terkandung dalam kitab-kitab yang mereka pelajari di-pesantren. tidak hanya itu, · di dalam pengajian ini juga terdapat metode Tanya jawab (disk:usi) antara santri
j • • •
dengan Nyai. - -Untuk itulah, pengajiannya di butuhkan dan sangat berguna bagi santri
dalam mengembangkan pola pikir dan meningkatkan mutu serta kualita.~ santri, sebab metode yang di sampaikan Nyai sangat baik dan disesuaikan dengan kemampuan pola pikir santri.
S/{,ripsi Inijlnancfa Persem6aliJig,n <J'eruntuf{,'J(pcfua Orang <J'ua :Nancfa 'Yaitu:
Jlyafiancfa J{. 0. 'l(flryono, cfan i6uncfa Jfj 'litin Suntinafi
<Jlj6uan terima f{,asifi nancfa ucapl{gn .... CJ)ari {u6uk,fiati yang pa .. . ting cfafam atas semua
CJ)o'anya, cintanya, f{,asifi sayangnya, perfiatiannya (])an Juoa pengor6anannya.
'Yang sefama ini masifi tetap terjaga cfan ta'l{gn pemafi :Nancfa {upa/{gn
'liacfa /{gta yang cfapat terucap cfari k,utu6 <Bi6ir nancfa sefain untaian cfo 'a
Serta ri6uan terima k,asifi.yang nancfa sefa{u ucapl{gn.
'Ya JL{{afi, 'Ya <J?.p66 .•. Limpafi/{gnfafi <J<sz.fimattnu cfan
. 'l(flrunia-:Mu f{,epacfa merel<.ft-ttterel{g Semoga nanaa menjadi yang ter6aik,untuk,sefama-famanya.
JI.mien 'Yaro6aC afamitt . ..
Penutis
<BefajarCali ... I[mu me1tgliia.s pemiul{,nya, ligCe6ilian rfan pertattrfa (])ari setia yang terCupa .
Jatfi{afi eng/{flu . .. Setiap liari 6ertam6ali ifmu, <Berenang ligtengali samurfra , :M.engam6i[ segafa yang 6erguna.
<BeCajarCali i[mu pengetaliuan agama. <Pengetaliuan umum,itu arfa{afi yang muEia, Penuntun lig6aliagian rfan ta/{J.va , (])an tujuan yang paung mengena .
)1.gama, arfa{afi 6enrfera petunjul{, 'l(ejaCan yang [urus rfan 6erguna, <PenyeCamat,rfari priCal{,u mal{,siat.
Seseorang auran agama, r'fang menjaulii Carattgattnya, Le6ifi 6erat rfari setatt yang menganggu, (])ari parfa tofo{ seru6u orang.
<Penufu
~ )\ ().=.. )\ .di\ ~ KAT A PENGANT AR
"Assalamu 'alaikum wr. wb"
Pertama-tarna yang paling utarna puji syukur kepada Allah SWT, penulis
panjatkan atas sernua nikrnat, karunia, khidayah, pertolongan serta kernudahan-
kemudahan yang penulis dapatkan dari-nya. sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul:
"Metode Dakwah Ustadzah Hj Izzah Syathori Dalam Pembinaan Akhlak Santri Di Balai Pendidikan Pondok Putri Al-Istiqomah Babakan Ciwaringin Cirebon"
Shalawat beserta salarn semoga Allah SWT senantisa rnelirnpahkan
Rahmat-nya kepada sang pejuang Islam yaitu baginda Nabi Muhamad SAW,
beserta keluarga, sahabat, serta pengikutnya.
Penulis rnerasa sangat bahagia sekali telah rnenyelesaikan study dan
skripsi ini, tetapi kebahagiaan itu tidak akan tercapai tanpa adanya usaha dan
kernauan serta do'a dan dukungan dan juga keikhlasan yang penuh dari semua
pihak terutama oleh sang penulis, oleh karnanya penulis sudah rnenjadi
keniscayaan untuk rnenyarnpaikan ribuan terima kasih yang tak terhinngga
kepada:
I. Bapak Dr.I-I. Murodi MA. Selaku Dekrin Fakultas Dakwah dan
kornunikasi
2. Ora, Hj. Asriati Jamil, M Hurn, selaku Koordinator Teknis jurusan
komunikasi penyiaran islarn
3. Bapak Ors. Hasanudin Jbnu 1-Jiban, MA. Sebagai Dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan pikirannya, serta memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai
tcpat pada waktunya
4. Ora, Hj, Musfiroh Nurlaily,M.Ag. selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi
dan Pcnyiaran Islam.
5. Bapak Wahidin Saputra, MA dan ibu Umi Musyarofah MA. scrta Bapak
Toni,S.Sos.I
6. Bapak Dosen-dosen yang ada di UIN, khususnya Dasen Fakultas Dakwah
yang telah mendidik penulis hingga dapat menyelesaikan studi kuliah dan
skripsi.
7. Kepada Ayahanda Bapak H. 0. Karyono dan yang tercinta Al-Marhumah
Jbunda Hj. Titin Sutinah yang telah berusaha sekuat tenaga untuk
membiayai penulis sclama belajar dan juga keduanya selalu banyak
mengi\jarkan penulis kebaikan dalam bidang akhlak dan moral serta Tak
pernah lclah membesarkan, mendidik, dan mendoakan, disctiap langkah
langhkahku dalam studi ini.
8. Buat Eyang 1-lj Rumiah terima kasih banyak atas dukungan dan do'anya
selama ini
9. Buat kakak-kakaku dan adik-adiku: H. Shaleh Aliyudin, I-I. Tanto Ahmadi,
1-1. Jaja 1-leryandi, 1-1. Agus Sumarsono.
'Terima kasih banyak, aku tahu kalau kalian begitu sayang padaku,
itu kurasakan saat aku dalam kesulitan kalian suka membantu diriku
IO. Saudara-saudaraku, kaka ipar, ponakan: teh Enung, teh Jin dan
keponakanku Novia Nurintan, Dalis Mutiara Alfiah, Titan Dwi Kusuma
yang selalu membikin keceriaan di keluarga.
11. Buat H, S. Susanto S.pd.i terima kasih banyak kehadirmu, dukunganmu,
bantuarnnu membuat penulis semangal dalam menjalani hidup.
12. Secara khusus penulis haturkan salam ta'zim Kepada Hj lzzah Syathori
dan keluarga besar yang telah mengizinkan dan bersedia untuk menjadi
subjek dalam penelitian ini, serta atas Do'a dan sambutan yang ramah.
Jazakumullah Khairan Katsira ..... .
13. Keluarga besar ibu Hj. Marfuah, Bapak Fihri beserta keluarga, teh ilah
bese1ta keluarga, terima kasih banyak telah membantu dan menyempatkan
waktu untuk memberikan informasi yang di butuhkan penulis.
15. Kepada Ustad-Ustad dan Santri-Santri Bapenpori yang telah membanlu
penulis dalam menye\csaikan skripsi ini makasih alas informasinya, dan
pinjaman buku-bukunya.
16. Buat keluarga besar eyang I lj. Laski, Tante Eti, Om Asnan, Ozi beserta
ke luarga, Om Eka, makasih telah membantu, dan memotivasi penu!is
17. S!af perpustakaan Dak\:vah dan Komunikasi penyiaran is lam.
:;•,c;t11 npn;:':lhl ·-----· 1·-· ---·--··
DAFTARISI
KATA PENGANTAR................................................................... 1
DAFT AR ISI.. ............................................................................ Vl
BAB! PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah ................................................ .
B. Pembatasan dan perumusan rnasalah........................ .. . . . . . . ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7
D. Metodelogi penelitian. . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. ... 7
E. Tinjauan pustaka......................................................... 10
F. Sistematika penulisan................................................ ... 11
BAB II KERANGKA TEORJTJS TE.NTANG METODE DAKWAH DAN
PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
A. Metode Dakwah ......................................................... 14
I. Pengertian Metode... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
2. Pengertian Metode Dakwah ......................................... 15
3. Macam-Macam Metode Dakwah ................................... 16
4. Metode Dakwah Dalam Al-Qur'an ................................. 18
I?.Pembinaan Akhlak Santri ................................................ 21 -~)
I. Pengertian Pembinaan ................................................. 21
2. Pengertian Akhlak ..................................................... 22
4. Akhlak Santri ............................................................. 26
5. Pembinaan Akhlak Santri.......................................... 29
BAB Ill PROFIL USTADZAH H.J IZZAH SYATHORI DAN HAPENPORI
BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
A. Profil Ustadzah Hj lzzah Syathori .................................... 37
a.Riwayat Hidup Ust~1dzah Hj Izzah Syathori ...................... 37
b.Pendidikan Ustadzah Hj Izzah Syathori ........................... 4 I
c. Aktivitas Ustadzah Hj Izzah Syathori ............................. 4 I
B.BAPENPORI. ................................. : ........................ 42
a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Bapenpori ................. 42
b.Tujuan Pondok Pesantren ............... : ............................. 47
c.Santri Bapenpori ........................................................ 48
d.Struktur Kepengurusan Bapenpori ................................... 50
C. Gambaran Um um Tentang Desa Babakan Ciwaringin Cirebon ... 51
a. Keadaan Geografis dan Demo5rafis Desa Babakan .............. 5 I
l .Jumlah Penduduk................................................... 5 I
2.Agama ................................................................ 51
3.Mata Pencaharian ................................................... 52
4.Pendidikan......................................................... ... 53
5 Jumlah Ponpes Di Babakan .......................................... 54
BAE IV METODE DAKW AH UST ADZAH HJ IZZAH DALAM
PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
A. Metode Dakwah Ustdzah Hj Izzah .................................... 58
B. Kegiatan Dakwah Ustadzah Hj. Izzah Syathori ....................... 59
C. Upaya Pembinaan Akhlak Santri Di Bapenpori ..................... 60
D. Analisis Terhadap Metode Dakwah Ustadzah Hj Izzah ............. 71
BAB V PENUTUP
A.Kcsimpulan ................................................................ 77
B.Saran-Saran .................................................................. 78
DAFT AR PUSTAKA
LAMP IRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Dakwah merupakan sualu yang harus dilaksanakan oleh pribadi muslim
sesuai dengan perintah allah dan Rasulnya seperti Firman Allah:
Artinya :Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umal yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung ( QS. Ali-lmran : 104)
Islam merupakan agama dakwah, baik dalam teori maupun praktek ha! ini
telah ada dalam kehidupan Nabi Muhamad saw, Nabi sendiri bertindak selaku
pimpinan dakwah Islam dalam waktu yang lama yang telah berhasil menarik
ban yak penganut dari kaum kafirin. 1
Tersebarnya agama di berbagai pelosok dunia adalah di sebabkan oleh
berbagai paktor, baik sosial politik maupun agama akan tetapi di samping itu satu
paktor yang paling kuat dan menentukan adalah kemauan dan kegiatan yang tak
kenal lelah dari pada para mubalig islam yang, Nabi sendiri sebagai contoh
utamanya, telah berjuang mengajak orang-orang kapir masuk islam.
2
Tugas kewajiban dakwah dalam islam bukan sesuatu yang di pikirkan
sambil lalu, melainkan sesuatu yang sej ak semula di wajibkan bagi pengikut
'k 2 peng1 utnya.
Berdasarkan hal tersebut, setiap muslim berkewajiban menegakan agama
Allah dan menjalankan amar ma 'r!Jf Nahi mungkar serta mengajak manusia
kejalan yang benar yaitu jalan yang di Ridhoi, \llah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nahl: 125
""' ""' r®::r.,i~ g~1~;.li,f ~j ~~-,-,,Li:µ, ~_:.Uf ~~.)
Artinya:"Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelaiaran yang baik,sesungguhnya tuhanmu,dialah yang mengetahui tentang siapa yang terserat dari jalan-nya dan dialah yang telah m;mgetahui orang yang dapat petunju. (Q.s.An-Nahl:l25)
Ayat di atas memberikan pedoman atau ajaran-ajaran pokok untuk
di jadikan patokan bagaimana sehamsnya cara-cara melaksanakan dakwah, yakni:
hams di lakukan dengan metode dan pendekatan yang bersifat persuasif penuh
hikmah dengan cara pengajaran yang baik, serta tidak di benarkan adanya cara
yang bersipat memaksa. Oleh karna itu, dalam penyal)1paiannya dakwah seorang
da'i memerlukan disiplin keilmuan dan metode dalam penyampaian. sedangkan
dakwah dalam atii yang luas adalah kewajiban yang hams di pikul oleh tiap-tiap
muslim dan muslimah menghindar darinya. tidak boleh seorang muslim dan
musliman menghindar darinya.
3
Dalam dakwah, banyak faktor yang dapat menyebabakan berhasil atau
tidaknya da'i dalam mempengaruhi mad'u. Meskipun keberhasilan dakwah tidak
hanya di tentukan oleh faktor da,i atau da'iah itu sendiri, akan tetapi da'i atau
da,iah memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan dakwah
keberhasailan da'i dalam berdakwah.
Menurut Dr. Ahmad Mubarok, M.A. dimung!<inkan sebagai ha!:
I . Kemungkinan pertarna karena pesan dakwah yang di sarnpaikan oleh dai
memang relevan dengan kebutuhan masyarakat merupakan suatu keniscayaan
yang tak mungkin di tolak sehingga mereka menerima pesan dakwah itu
dengan antusias.
2. Kemungkinan kedua faktor pesona da' i yakni di tesebut memiliki daya tarik
personal yang menyebabkan masyarakat mudah menerima pesan dakwahnya,
walaupun kualitas dakwahnya boleh jadi sederhana
3 Kemungkinan ketiga karena kondisi psikologi masyarakat yang sedang
Imus siraman rohani dan mereka telanjur memiliki persepsi positif kepada
setiap kepada setiap da'i sehingga pesan dakwah yang sebenarnya kurangjelas
di tafsirkan sendiri oleh masyarakat dengan penafsiran yang jelas.
4 Kemungkinan keempat adalah karena kemasan yang menarik masyarakat yang
semula acuh tak acuh terhadap agama dan juga terhadap da'i setelah melihat
kemasan lain (misalnya: kesenian, stimuli ataupun program pengembangan
4
masarakat) maka paket dakwah berhasil menjadi stimuli yang menggelitk
persepsi masyarakat dan akhirnya merekapun merespon secara positif.3
Al-Quran adalah kitab Allah yang terakhir yang diwahyukan kepada nabi
Muhamad saw, guna memberikan pcdoman hidup kepada hidup kepada umat
manusia sepanjang masa. Al-qur'an memberikan pedoman hidup dalam bidang
akidah, IbadaJ1, akhlak, dan muamalah dunia atau pembinaan masyarakat dan
pengolahan dunia yang menjalin para penganutnya untuk memperoleh
kesehjahtraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akherat, AL-qur'an juga
memberikan Petunjuk hidup kepada umat manusia untuk menjalin hidup di dunia
secara tepat, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk ciptaan Allah yang
akhirnya akan kembali kepadanya untuk rnemetik hasil perbuatan yang baik dan
perbuatan yang buruk pula.
Menekankan pada nilai baik dan buruk perbuatan manusia dalam
men.ialankan hidup di dunia, kita memasuki wilayah akhlak. Jika Al-Qur'an
memberikan petunjuk hidup kepada manusia untuk melakukan perbuatru1 baik dan
meninggalkru1 perbuatan buruk, maka tidak ada salah kiranya jika di katakan
bahwa hakekatnya Al-qur'an memberikan pedoman hidup daJrun akhlak, tetapi
dengru1 pengertiannya yang luas.'1
selanjutnya dalam suasana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini, masalah hakekat manusia clan kehidupan manusia semakin santer di
balias. Masalah ini memang cukup penting, karena itu merupakan titik tolak dalrun
rnemberikan pembatasan pungsi rnanusia dalan1 kehidupan ini, urgensi
3 Dalam Ah1nad Svafi'i Maarif rl::in Saiti T11h11 I f>lf>v fprn A/_n11,.'nn r1,..,,,, r,, .. ..,,,.,.,,,..,r,,,.
5
pembahasan ini lebih terasa lagi setelah di sadari bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi selama ini nilai-nilainya tidak tunduk di bawah nilai-nilai spiritual.
Seiring dengan kemajuan zaman itu terdapat suatu kontrakdiksi yang
menyolok antara kemajuan sektor teknologi di satu pihak, dan kemerosotan
akhlak di pihak lainnya.bukan hal yang aneh bila kita mendengar,atau mendapat
berita di media massa maupun elektronik kejadian yang menegakkan bulu roma,
baik yang te1jadi, di dalam maupun di luar negri, misalnya perampokan,
penodongan, pembunuhan, dan perkosaan, dan bahaya narkotik yang telah
menyusup dan mengerogoti generasi muda. Hal ini berhubungan dengan
bimbingan Islam dalam peran pencarian diri dan makna hidup. pertambahan
penduduk usia muda dalam masyarakat kita cukup signifikan selama dua
dasarwarsa terakhir ini.
Proses sosialisasi ini, tidak selamanya berjalan mulus, tidak selalu mudah
bagi remaja untuk menemukan peran dirinya terhadap struktur yang
menghimpitnya sebagai salah satu cara untuk melarikan dari kenyataan hidup.
Melihat permasalalrnn di atas, maka saya tertarik dalam ha! ini untuk di
jadikan sebagai bahan penelitian. penelitian yang dilakukan adalah metode
dakwah Ustadzah Hj Izzah dalam pembinaan akhlak santri,
Yang menarik dari Ustadzah Hj Izzah adalah beliau salah satu dari
beberapa Ustadzah yang aktif dalam membina santri di Bapenpori Babakan
Ciwaringin Cirebon, Beliau senantiasa membina santrinya dengan segala kegiatan
yang ada terutama menyangkut akhlak santri, beliau juga berlatang belakang dari
6
keluarga pondok pesantren DAR Al-TAUHID Arajawinangun Cirebon, beliau
salah satu hapiz pertama sewilayah cirebon.
Dalam pe1jalanan dakwahnya, beliau mendirikan penambahan pondok
pesantren yang berada di samping rumahnya sendiri, nama pesantren itu adalah
Bapenpori.
Adapun alasan-alasan yang mendorong penulis memilih judul skripsi ini
adalah sebagai berikut :
I. Seorang da'iah akan berperan dalam mempengaruhi sikap mad'u atau santri
baik di lihat dari karaktristis da'iah, bentuk dan tehnik penyajian pesan, saluran
atau media yang di gunakan maupun kondisi santri ataupun mad'u.
2. Scbagai umat Islam, penulis merasa terpanggil untuk ikut serta mengusulkan
dan mencarikan upaya pemecahan seputar permasalah dakwah.
3. Menurut pengetahuan penulis, peran metode dakwah Ustadzah Hj Izzah dalam
Pembinaan akhlak santri pondok pesantren Bapenpori Babakan Ciwaringin
Cirebon belum pernah ada yang meniliti.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
l. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini penulis membatasi pembahasan hanya pada metode
dakwah yang di pakai Ustadzah 1-lj lzzah dalam pembinaann akhlak santri
di Bapenpori
2. Perumusan Mb (\
' Berdasarkan batasan masalal1 di atas, maka perumusan masalah
7
a. Metode apa saja yang digunakan Ustadzah Hj Izzah dalam pembinaan
akhlak santri ?
b. Upaya-upaya apa saJa yang di lakukan hj izzah dalam pembinaan
akhlak santri di BAPENPORI ?
C. Tujuan dan Mamfaat Pcnelitian
I .Tu.iuan Pcnclitian
Berdasarkan pokok permasalan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
a.Mengetahui metode dakwah Ustadzah Hj Izzah dalam pembentukan akhlak
santri.
b. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang di lakukan Ustadzah Hj Izzah dalam
pembentukan akhlak santri di pesantren Bapenpori.
2. Manfaat pcnclitian
a. Secara akademis
Mengembangkan kajian tentang metode dakwah yang sesum dengan
keadaan santri di pesantren Bapenp01 ..
b. Secara praktis
I. Penulisan skripsi ini di harapkan dapat di jadikan bahan evaluasi bagi
Ustadzah Hj Izzah dalam menerapkan metode dakwah untuk pembinaan
akhlak santri di pesantren Bapenpori
2. Di harapkan dapat menambah wawasan bagi para teoritis peraktisi pemikir
dakwah dalmn mengembangkan cara atau metode dalam dakwah.
D. Metodelogi Pcnelitian
8
Berdasarkan pembahasan dan perumusan di atas penulis, mengambil
langkah-langkah sebagai berikut:
I. Metode penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
mendatangi lokasi penelitian yang bertuj uan untuk menggambarkan, serta
melihat langsung Ustadzah Hj. Izzah dalam pembinaan akhlak santri yang di
terapkan di pondok pesantren Bapenpori.
2. .lenis Data
.lenis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif
ialah data yang yang tidak dapat di ukur dengan angka.
Dengan demikian maka jenis data pada penelitian ini adalah mengenai metode
pembentukan akhlak terhadap santri
3. Sumber data
Sumber data adalah subjek utama dalam meneliti masalah di atas untuk
memperoleh data yang kongktrit. adapun sumber dari penelitian ini adalah
sebagai berikut sumber data primer yang menjadi sumber ini dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Surnber data primer, yang rnenjadi surnber dalam penelitian ini adalah
pengasuh dan pembina pondok pesantren Bapenpori.
b. Sumber data sekunder, ialah buku buku tertentu dari berbagai literature
yang berhubungan dengan metode-metode pernbentukan akhlak
5. Lokasi penelitian
9
Penelitian ini berlokasi di pondok pesantren Bapenpori Babakan Ciwaringin
Cirebon
6. Tehnik pengumpulan data.
Adapun yang di gunakan dalam pengumpulan data antara lain:
a. Observasi: adalah telmik pengumpulan data di mana orang melakukan
pengamatan terhadap gej ala, fenomena yang di teliti tan pa adanya bahan
pertanyaan.pada skripsi ini melakukan observasi pada data yang yang
berkaitan pada metode dakwah Ustadzah Hj Izzah dan pembentukan
akhlak santri di pesantren Bapenpori
b. Wawancara: dengan tehnik ini agar memperoleh data yang di harapkan
melalui wawancara untuk mengetahui lebih jauh tentang pembentukan
akhlak. dan skripsi ini akan mewancarai Ustadzah Hj Izzah.
c. Dokumentasi: Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian
deskriptif yaitu penyajian data hasil penelitian aengan bentuk-bentuk
kata-kata data di kumpulkan dengan cara observasi wawancara dan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian.
7. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
mudah di baca dan di interprestasikan. s
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa non statistic, yaitu
pengumpulan, penyusunan, dan analisa, dengan bentuk kata-kata, data di
kumpulkan dengan cara observasi wawancara dan mengumpulkan dokumen
10
yang mendukung penelitian.penulis menganalisa data dengan menyusun, kata
kata kedalam tulisan yanh lebih luas.6
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih lanjut
kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langka11 awal maka
langka11 awal yang penulis tempuh adalah mentelaali skripsi-skripsi terdaliulu
yang mempunyai judul yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti.Maksud
pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang
tidak sama dengan peneliti dari skripsi dahulu. adapun setelah penulis
mengadakan suatu kajian perpustakaan penulis akhimya menemukan beberapa
skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti
diantarnnya:
Skripsi pertama ditulis olek Roiyah dengan judul "Metode Dakwah
Ustadzah Hj Nurlaela Thoib dalam menanamkan keagan1aan di masyarakat ujung
Menteng Jakatra Timur'', dalam skripsinya Roiya11 memaparkan gambaran tentang
Ustadzah Hj Nurlaela Thaib orang yang berusalia, mengubali situasi kepada
situasi yang sesuai dengan ketentuan Alla11 baik individual maupun kelompok,
adapun objeknya: Adala11 masyarakat ujung Menteng Cakung Jakarta Timur
sebagai penerima dakwahnya, sasaran dakwah yakni kumpulan dari individu di
mana benih dari materi dakwah akan di taburkan kepada masyarakat ujung
menteng cakung jakarta timur.adapun yang di balias dalam skripsinya bagaimana
11
metode dakwah yang digunakan oleh Ustadzah Hj Nurlaela Thaib dalam
menanamkan keagamaan di masyarakat ujung menteng cakung Jakarta timur.
Dalam skripsi kedua penulis Muhamad Nur Albahrani dengan judul:
"Metode Dakwah Ustadz H Ma'shuri Al-Batawi melalui dzikir shalawat
nariyah". dalam skripsinya Muhamad Nur Albahrani memaparkan gambaran
tentang metode dakwalmya Ustadz H Ma'shuri Al-Batawi Melalui Dzikir
Shalawat Nariyah adapun komponen yang menentukaan keberhasilan dakwah
dapat dilihat dengan melihat pada sejarah kehidupan Rasululah pada sejak
kehidupan Rasulullah, terutama di pengaruhi oleh pribadi yang berakhlak mulya.
dan itu pula yang di lakukan oleh Ustadz I-I Ma'shuri Al-Batawi dalam
menyampaikan dakwahnya melalui dzikir sholawat nariyah. adapun objeknya atau
mad'u orang yang menjadi sasaran dakwah adalal) masyarakat. Masyarakat
menjadi objek dakwah adalah salah satu unsur penting didalan1 system dakwah
yang tidak kalah penting peranannya.
Dengan melihat 2 ( dua) skripsi terdahulu, maka skripsi saya walaupun
hampir sama dengan skripsi diatas namun berbeda subjek, objek, tempat, dan
berbeda materi. yang di bahas disini yaitu tentang: "Metode dakwah Ustadzah Hj
Izzah dalam pembentukan akhlak santri di Bapenpori Bababkan Ciwaringin
Cirebon", adapun masalah yang penulis bahas: Bagaimanakah metode Utadzah Hj
lzzah dan apa saja upaya dalam pembentuakan akhlak santri di Bapenpori.
F. Sistcmatika Pcnulisan
12
Sistematika Penulisan skripsi 1111 terbagi dalm beberapa bab, dengan
penyusunan sebagai berikut:
BAB I
BAB II
Pcndahuluan
Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan petumusan
masalah, Tujuan dan mamfaat penelitian, Metode penelitian, Tinjauan
pustaka, sistematika penulisah.
kcrangka 'tcori Tcntang Mctode Dakwah Dan Pcmbiitaan Akhlak
Santri
Meliputi: metode dakwah, terdiri dari pengertiar.n metode, pengertian
metode dakwah,macam-macam metode dakwah metode dakwah dalam
Al-Qur'an, Pembinaaan akhlak santri, pengertian pembinaan,
Pengertian akhlak, pengertian santri, akhlak santri.
BAB III Profil Ustadzah Hj Izzah Syathori Dan Bapenpori Babakan
Ciwaringin Circbon
Meliputi: Profil Ustadzah Hj Izzah Syathori, terdiri dari riwayat
hidup, penidikan, aktivitas ustadzah Hj Izzah Syathori, dan Bapenpori
meliputi: sejarah berdirinya pondok pesantren bapenpori, tujuan
pondok pesantren, santri bapenpori, struktur kepengurusan bapenpori,
serta gambara umum tentang babakan ciwaringin cirebon meliputi:
13
jumblah penduduk, bidang agama, mata pencaharian, serta pendidikan
danjumlah ponpes yang ada di babakan.
BAB IV Mctodc Dakwah Ustadzah Hj lzzah Dalam PcmbinaanAkhlak
Santri
Meliputi: Metode Ustdzah Hj lzzah, upaya pembentukan akhlak santi
di Bapenpori, analisis santri terhadap metode dakwah Ustadzah Hj
Izzah.
BAB V Penutup
Merupakan akhir dari skripsi yang terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran.
BAB II
KERANGKA TEORI TENTANG
METODE DAKW AH DAN PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
A. Metode Dakwah
1. Pengertian Metodc
Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu "meta" (melalui)
dan "hodos" (jalan cara). 1 Kata metode berasal dari bahasa latin, methodus yang
berarti cara Dalam bahasa yunani, methodus cara atau jalan. Sedangkan dalam
bahasa inggris method di jelaskan dengan metode atau carn.2 Kata metode telah
jadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian "suatil cara yang bisa di tempuh
atau earn yang ditentukan secarn jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu
tujuan, rencana sistem, tata pikirnn manusia."3
Abdul Kadir Munsyi, mengartikan metode sebagai cara untuk
menyampaikan sesuatu. 4 Sedangkan dalam metodelogi pengajaran Islam disebut
bahwa metode adalah "suatu cara yang sistemmatis dan umum terutama dalam
mencari kebenaran ilmiah."5 Dalam kaitannya dalam pengajarnn agama Islam,
maka pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi kepada
peserta didik agar dapat diterima. dan di cerna dengan baik.
Dengan demikian metode adalah suatu earn atau jalan untuk mencapai
suatu tuj uan yang diinginkan sehingga tujuan tersebut dapat diperoleh sengan
semaksirnal mungkin
'. Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi dakwah Islam (Surabaya :Al-lkhlas, 1983),h, 99. - Woyo Wasito, Kamus lnggris Indonesia (Jakarta: Cy Pres, 1974 ),h, 208. 3 Elyas Anten, Ashi lnjilizi Arabig ( Mesir: Elyas Modem Pres 1951),h,438. '1 A hrlnl J{ ~..-fir M11n<a1i AAotndu rli{.'lr11{.'i nnlnrn nnlru1nh ( <::11r~hllvll· A l~T"k-hlllc:: 1()~1 \ h .1151:
15
2. Pengertian Metode Dakwah
Sebagaimana Lelah diuraikan diatas bahwa metode adalah cara yang
sistematis dan teratur pelaksanaan suatu cara dan dakwah adalah cara yang
digunakan subjek dakwah untuk menyampaikan materi dakwah. jadi dapat di
artikan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da'i
untuk menyampaikan materi dakwah yaitu al Islam atau serentetan kegiatan untuk
mencapai kegiatan tertentu. 6 Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai
juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam), dalam
menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, suatu
peran walaupun baik, tetapi disampaikannya lewat metode yang tidak benar,
pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan. 7
Menurul bcberapa ah! i mctode dakwah yaitu :
a. Raifudin, metode dakwah adalah cara berdakwah yang tepat sehingga materi
dakwahdapat di terima oleh objek dakwah. 8
b. Dr Abdul Karim Zaidan, metode dakwah yaitu ilmu pengtahuan yang
berhubungan dengan cara penyampaian dan berusaha menyelamatkan yang
akan merintangi.9
Dari berbagai depinisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode dakwah
adalah earn menyampaikan materi dakwah sehingga apa yang disampaikan dapat
dipahami objek dakwah.
6 Moh Ali Azis, !/mu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media,2004),Cet.Ke-1,h, 122 7 lhi..-1 h J')1
16
2. Macam-Macam Metode Dakwah
Al-Qur'an merupakan sumber utama untuk iujukan. Al-qur'an banyak
mengemukakakan metode dakwah, untuk di jadikan paduan para da'i ada tiga cara
ber dakwah yang dikemukakan firman Allah swt yang berbunyi:
Artinya: Serulah kepada jalan tuhanmu dengan kebijaksanaan dan pengqjaran dengan cara yang lebih daik. sesunguhnya tuhanmu dialah lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari ja/annya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang yang mendapat petunjuk (t;l.S. AnNahl: 125)
Ayat tersebut mengandung arti tentang menjalankan dakwah, atau seruan
terhadap manusia, agar mereka be1jalan di atas jalan Allah dengan memakai tiga
mac am cara yai tu:
a. Hikmah (Kebijaksanaan)
Hikmah dalam bahasa arab berarti, pandai, adil, keilmuan, dan pemaaf,
perkataan hikmah sering kali dite~jemahkan dalam pengertian bijaksana yaitu:
suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu
melaksanakan apa yang didakwahkan, atas kemauannya sendiri, tidak ada
paksaan, konflik, maupun, rasa ketakutan. 10
Dalam bahasa komunikasi, hikmah ini me_nyangkut situasi total yang
mempengaruhi sikap pihak komunikan, dengan kata lain dapat dikatakan
17
bahwa apa yang disebut dengan bil-hikmah itu merupakan suatu metode
pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasif. 11
Jadi perkataan hikmah (kebijaksanaan) itu bukan saja dengan ucapan
mulut, melainkan termasuk, juga tindakan, perbuatan, dan keyakinaan, serta
peletakan sesuatu pada tempatnya.
b. Mauidzah Hasanah (Nasehat yang Baik)
Mauidzah hasanah adinya memberi nasehat pada orang lain dengan
cara yang baik, berupa peturtjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa
yahg baik yang dapat mengubah hati. 12 Agar nasehat tersebut dapat diterima,
berkenrin di hali, enak didengar, menyentuh perasan, lurus di pikitrin,
menghindari sikap kasar, dan tidak boleh mencaci-maki atau menyebut
kesalahan audiens, sehingga pihak objek dakwah · dengan rela hati atas
kesadaran dapat mengikuti ajaran yang disampaikan olekh pihak subjek
dakwah.
c. Jadilhum bilati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang lebih baik)
Kalau terpaksa timbul pembatahan antara da'i dan mad'u atau
pmiukaran fikiran, yang di zaman ini di sebut polemik, ayat ini menyuruh agar
dalam hal ini yang demikian, kalau sudah tidak ada dapat diletakan lagi
pilihan jalan yang sebaik baiknya, di ajarkan dan diajak kepada jalan pikiran
yang benar, sehingga dia menerima. 13
11 Toto Tasmara, Komunikosi Dakwah, Uakarta :Gaya Media Pratama, 1997).h.37. l2 r-;;1,,..,....,.,,1; n.., .. ,,,..,..,.....,.,. n;.,.,_,,,.,;J~,., 11.,,. •. n,,./,...,,,.L. 1 .. 1 ......... : •• ,.,.1,, 1n ........ 1 Th,..,.. .... -,..r .... -,..r: ............
19
akan menyelamatkannya, itu berarti Al-Qur'an hidup di lingkungan realitas
dakwah.ia berada di atmosfir dakwah oleh karena itulah Al-qur'an secara
langsung menganalisis berbagai pendorong dan paktor terlaksananya dakwah. Al
qur' an bila yang menegaskan mengenai tujuan yang hendak di capai dalam
dakwah. Al-qur'an yang menampakan berbagai metode dakwah berikut teknik
pelaksanaanya. Al-qur'an yang mengadili atau menghadapi berbagai keraguan dan
pembohongan yang di hadapkan kearah dakwah, baik dengan cara yang sejuk dan
lembut ataupun kadang-kadang, dengan cara yang keras dan tegas. pada saat yang
san1a.
Al-qur'an juga membina pribadi para juru dakwah dan menguatkan batin
atau mentalitas mereka, juga mengarahkan mcreka kelangkah-langkah yang benar
dan lurus, yang tidak condong ke kiri dan kekanan serta tidak menyimpang dari
jalan yang telah di tetapkan. 15
Al-qur'an sejak pertama kali di turunkan, sekarang dan di masa
menclatang, selalu menjadi sumber rujukan clan inspirasi clakwah pernyataan itu di
perkuat beberapa bukti dan argumentasi seperti berikut ini :
I. Keberadan Al-qur'an sebagai wahyu atau firman Allah (kallamulah)
mempunyai identitas mutlak dan universal sehi!lgga nilai keberlakuannya
tidak terbatas oleh di mensi waktu (<lulu, sekarang dan yang akan datang) dan
dimensi ruang a tau tempat (di sana, di sini, clan di situ)
2. Kandungannya memuat pesan moral tentang dakwah.
20
3. Al-qur'an secara khusus banyak memuat dan memperkenalkan istilah-istilah
dakwah.
4. Secara eksplisit, terma dakwah dalam Al-Qur'an ada yang diungkapan dalam
ekspresi perintah.
5. Telah tebukti dalam sejarah, Al-qur'an mampu menjadi motivasi dan inspirasi
sebuah peradaban mnusia dari kondisi jahiliyah, kegelapgulitaan menuju
kehidupan keterang-benderang
6. Al-qur'an melahirkan sebuah ajaran, rnasyarakat, pranata social, kebudayaan
dan peradaban baru. 16
Sebagai kitab dakwah, artinya ia rnenjadi sumber rujukan dasar dan
referensi otentik tentang keapaan, kebahagiaan, dan keuntukapaan dakwah.
Al-qur'an juga menyentuh banyak aspek yang berkaitan dengan
kebutuhaan dan kewaj iban mansia untuk berdakwah. pada dasarnya dapat
dikatakan bahwa Al-qur'an merupakan sumber inspirasi dakwah. lebih dari itu Al
qur'an dapat di katakana sebagai kitab dakwah,dalam pengertian Al-qur'an-lah
yang mengintrodusir wacana itu dan dan rnenjelaskan sesuatu yang bekenaan
tentar1gnya.Menurut Syukriadi Sambas Al-qur'an adalah ki~ab dakwah yang juga
rnerupakan pesan dakwah Allah, sebab Allah menjelaskan secara eksplesit adanya
aktivitas dakwah sebagai bagian yang di perintahkan yang di antaranya
metodenya adalah hikrnah.
Al-qur'an sering kali menjelaskan identitas dirinya dengar1 identitas yang
bisa di lekatkan denga11 sifat Allah yakni Al-hakim. sebagai kitab dakwah yang
21
penuh hikmah Al-qur'an banyak mengintodusir terma-terma dakwah.setiap terma
mengandung syarat makna yang terbuka dan menentang untuk di telaah, di
pahami, ditafsirkan, dan di hubungkan dengan teori dan realitas kekinian. ha! ini
sesuai dengan semangat kehadiran Al-qur' an sebagai petunjuk (hudan), penjelasan
(bayyinat), dan pemilihan (furqan) yakni sebagai petunjuk, keterangan dan
penjelasan serta pemilahan terhadap segala persoalan dan kejadian yang muncul.
dengan demikian idealnya Al-qur'an betul-betul hadir di tengah-tengah kehidupan
social budaya yang menerangi, interaktip, dan komurtikatip dengan zamannya. 17
B. Pe1ttblttaah Akhlak Santri
1. Pengettian Pembinaan
Pembinaan berasal dari kata "bina"' yang berarti bangun: bentuk. Apabila
di beri awalam me-, maka jadi membina, yang artinya membangun, mendirikan,
mengusahakan supaya lebih baik sehingga pembinaan mengandung arti proses
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna dan berhasil guna
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 18
Islam memiliki enam apek yaitu, keimanan kepada Allah, pada para
malaikatnya pada kitab-kitabnya, iman kepada rasulnya, pada hari akhir, dan iman
kepada ketentuan yang telah dikehendaki. dan seluruh aspek ini merupakan ha!
yang ghaib, kita tidak mampu menangkapnya dengan panca indra hal ini yang
tampak membingungkan kita bagaimana cara menjelaskannya pada anak. dengan
cara apa kita menanamkan enam aspek keimanan terseput padanya, dan
\7 • ' • " .... ,...
22
bagaimana kita bisa mengekspresikan keimanan mereka.namun apabila kita
mencoba mempelajari proses kehi<lupan rasullah dengan segala yang telah beliau
ajarkan, kita akan memperoleh sebuah jawaban berbagai pertanyaan tadi.kita akan
menemikan lima pola dasar pembinaan akidah seperti, membacakan kalimat
tauhid pada anak, menanamkan kecintaan pada Allah, pada Rasul, mengajarkan
Al-Qur'an dan menanamkan nilai pe~juangan serta pengorbanan. 19
2. Pengertian Akhlak
Definisi Akhlak Secara Etimologi
Menurut pendekatan etimologi, perkataan akhlak berasal dsari bahasa arab
jama dari bentuk mufradnya "khuliqun" yang mnurut logat di artikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkata "khalkun" yang berarti kejadian, serta erat
hubungannya dengan "khaliq' yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti di
ciptakan.20
Jadi berdasarkan sudut pandan:s kebahasaan akhlak dalam pengertian
sehari-hari di samakan dengan, budi pekerti, kesusilaan, sopan santun, tata karma,
(Versi Bahasa Indonesia) sedang dalam bahsa inngrisnya di samakan dengan
istilah moral atu ethic.
Betapapun semua definisi akhlak di atas berbeda kata-katanya, sebenarnya
tidak berjauhan maksudnya bahkan artinya berdekatan satu dengan yang lain.
19 Muhamad Nur Abdul Khapidz, Mendidik Anak Bersama Rasulu/ah, (Bandung, AlBayan 1997) h,109.
20 Hasanuddin Sinaga, S.Ag.M.A. Pengantar Studi Akh/ak .(Jakarta .Raja Grapindo Indonesia Persada,2004).h. I.
23
sehingga Prof,K.H.Farid Ma'ruf membuat kesimpulan tentang <lepinisi akhlak
sebagai berikut:
"Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah
karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbanagn pikifan terlebih dahulu"
Dalart1 pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan diatas
Dr.M.Abdllllah Dirroz, mengemukakan depinisi akhlak sebagi berikut:
"Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan
dan kehendak dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak
berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang bertar (
dalat11 ha! akhlak yang baik) atau pihak yangjahat )".
Selanjutnya menurut Abdullah dirraz, perbuatan-perbualan itu martusia di
anggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila di penuhi dua syarat yaitu:
1.perbuatan-perbuatan iti di lakukan berulang kali dalam bentuk yang
sama sehinngga menjadi kebiasaan.
2.perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena dorongan emosi-emosi
jiwanya, bukan karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar
seperti paksaan dari orang lain yang menimbulkan kekuatan atau
bujukan dengan harapan-harapan yang indlih-indah,dan lain
sebagainya.21
24
3.Pengertian Santri
Sebelum membahas pengertian santri dan abangan sebagai golongan sosio
religius,hendakny orang lebih memperhatikan hubungan yang sangat mendasar
antara agama dan masyarkat. sudah umum di terima baik bahwa etiap masyrakat
terjadi dari sejumblah satuan yang lebih kecil dan mencakup Iebih banyak hal .ada
beberapa di antra satuan-satuan tersebut yang terjadi dari pada anggota yang
berkerabat satu dengan yang lainnya apakah karena darah atau perkawinan.
sebenarnya banyak paktor yang menentuka hubu11gai:i anggota keluarga ,marga
atau suku. berbagai kegiatan di antara para anggota itu dapat menambah kekuatan
dan keterpaduan satuan-satuan masyarakat itu. beberapa macarn kegiaan dan
kepentingan bersama tertentu dapat lebih erat memadukan para anggota satu
kelompok yang akan menambah ketrpaduan social bagi satu kelotnpok adalah
agama.
Keberadaan satuan atau golongan sosio-religius,seperti santri atau abangan
,di sebabkan dan di dasarkan pada sikap religius para anggotanya.22
.ladi perbedaan santri dan abangan di adakan bila orang orang di
golongkan dengan mengacu kepada perilaku religius dari pada seorang abangan.
namun ukuran religiusnya itu tentu saja bergantung pada nilai-nilai pribadi orang
orang yang menggunakan istilah-istilah tersebut .
Pengertian santri dan abangan, dalam arti, dapat di anggap sebagai dua
subkultur berpandangan dunia bernilai dan berhaluan yang berbeda-beda di dalam
kebudayaan jawa.
25
lstilah santri yang bermula dan biasanya memang di pakai untuk menyebut
murid yang mengikuti pendidikan islam.-3
Pengertian santri lebih tertuju kepada pesantren dengan sistem pendidikan
tradisional sedangkan pada pendidikan modern yang menganut sistem barat di
sebut siswa. Namun dalam pendidikan sistem tradisional pesantren ada dua
macam santri. Pertama, Santri Mukim yaitu santri yang berasal dari daerah
yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren, dan mereka juga
mempunyai tanggung Jawab mengurusi kepentingan pesantren sehari-hari.
Kedua, Santri Kalong yaitu santri yang berasal dari desa-desa di sekeliling
pesantren, yang biasanya tidak menetap di dalam pesantren. Untuk mengikuti
kegiatan pesantren, mereka pulang pcrgi dari rumahnya sendiri
Keberadaan jumlah santri mukim dan santri kalong menjadi cerminan besar
dan m[!junya sebuah pondok pesantren. Semaikin besar jumlah santri mukim,
maka semakin besar sebuah pesamren. Dan pesantren kecil jumlah santri
kalongnya lebih ban yak dari jum lah santri mukimnya
Keberadaan santri di pondok pesantren dan menetap di asrama dengan
berbagai berbagai alasan antra lain:
a. la ingin mempelajari kitab-kitab lain yang membahas Islam secara lebih
mendalam di bawah bimbingan kyai yang memimpin pesantren tersebut.
b. la ingin memperoleh pengalaman kehidupan pesantren, baik dalam bidang
pengajaran, keorganisasian maupun hubungan dengan pesantren-pesantren
yang terkenal.
23 lbbid h. 6
27
ketempat yang jauh untuk memperoleh seorang guru, maka ia tidak boleh
ragu-ragu untuk itu.demikian pula di nasehatkan agar tidak suka menukar
nukar guru.jika keadaan menghendaki sebaiknya ia dapat menanti sampai dua
bulan sebelum menukar seorang guru.
d. Seorang anak murid wajib menghormati guru dan berusaha agar senantiasa
memperoleh kerelaan clari guru, dengan mempergunakan bemacam-macam
25 cara.
Dalam hubungan dengan akhlak seorang anak murid atau santri,
khususnya dengan penghormatan terhadap guru, dijelaskan lebih lanjut oleh Ali
bin Abi Thalib sebagai berikut:
.Seorang muricl wajib menghormati dan memuliakan gurunya, selama guru
itu ticlak melanggar larangan Allah atau melalaikan perintahnya. Selanjutnya
seorang murid jangan pula duduk di depan guru, clan jika ia membutuhkan sesuatu
maka segeralah berlomba-lomba untuk me:nbantunya.
Penghonnatan anak didik terhadap guru di jelaskan pula oleh Al-Ghazali.
menurutnya seorang murid hendaknya mendahului mengucapkan salam kepada
gurunya dan jangan banyak berkata-kata di depan gurunya, dan jangan pula
menyampaikan pendapat orang lain di hadapan gurunya, dengan maksud mengadu
domba antara guru itu dengan orang lain.
Selanjutnya akhlak anak diclik atau santri itu di jelaskan oleh Thasyi Kubra
Zadah, seorang pelajar ticlak boleh menilai renclah sedikitpun terhadap
pengetahuan-pengetahuan yang tidak cliketahuinya.26
29
Selain itu, seorang anak didik harus mempelajarai ilmu yang berhubungan
dengan pemeliharaan hati, seperti bertawakal, mendekatkan diri kepada Allah,
memohon ampunan-nya, takut dan mencari keridlaan-nya, karena semua itu di
perlukan bagi tingkah laku kehidupan sehari-hari dan bagi kemuliaan seorang
alim. dengan ilmu yang demikian seseorang menjadi mulia.
Sejalan dengan itu seorang pelajar harus memelihara akhlak yang mulia,
dan menjauhi diri dari akhlak yang buruk seperti kikir, pengecut, sombong, dan
tergesa-gesa. Hal yang paling penting dilakukan oleh seorang anak didik atau
santri merupakan ibadah yang tidak sah adalah niat dalam menuntut ilmu, kal'eha
niat itu n1erupakan dasar bagi setiap amal perbuatan. 28
4. Pembinaan Akhlak Santri
Sekolah atau pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai
tujuan yang jelas. tujuan itu disebut tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan
lembaga tersebut. 29
Pembinaan di pesantren perlu diadakan, khususnya dalam rangka
mempersiapkan santri setelah meninggalkan pesantren. sejauh mana mereka bisa
beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat.
Dengan demikian yang dibutuhkan anak santri adalah pembinaan akhlak.
dan mewujudkannya tidaklah mudah, karena membutuhkan kerja keras serta
kesabaran ustadz atau ustadzah selaku pendidik. dan arti sebuah pembinaan
28 Dr.I-.!_ Satnsul Nizar_ M.A_ Filsanat Pendidikan Islam_( C:inntrit PrP,_o:;s 7004) h 41
30
akhlak santri adalah usaha untuk memperangai dan sikap yang baik sebagai watak
scorang santri.
Imam Al-Ghazali telah menjelaskan arti penting pembinaan akhlak, namun
masih tersisa pertanyaan di benak kita masing-masing apa unsur-unsur pembinaan
akhlak santri.
Adapun dasar dari pembinaan akhlak santri :
Pembinaan budi pekerti dan sopan santun adalah mengatakan atau
melakukan sesuatu terpuji, para ulama sangat menyadari pentinngnya pendidikan
budi pekerti, karena itu mereka benar-benar serius dalan1 mendidik anak-anak
santri agar mereka dapat memiliki budi pekerti yang luhur contoh adah budi
pekerti yang di ajarkan rasululah:
a. Sopan santun terhadap ulama
b. Sopan santun pada orang tua
c. Etika menghormati yang lebih tua
d. Etika beraudara
e. Etika bertetangga
f. Etika meminta izin
g. Etika makan.30
Pembinaan di pesantren memberikan bantuan kepada murid atau santri,
dengan memperhatikan murid atau santri sebagai individu atau mahluk social
serta memperhatikan adanya perbedaan-·perbedaan individu, agar murid atau
santri dalam proses perkembangannya ia dapat menolong dirinya sendiri,
31
menganalisis dan memecahkan masalah-masalahnya semua itu demi kemajuan
kebahagiaan hidup, secara keseluruhan program pendidikan di pesantren terdiri
atas bidang-bidang kegiatan sebagai berikut :
a. Bi<lang pengajaran kurikuler, yang merupakan kegiatdl1 pokok/inti dalam
membekali para murid atau santri dengan berbagai ilmu pengetahuan.
b. Bidang administrasi pesantren, yang berpungsi sebagai pengelola dan
pengendali,dan bertanggung jawab pada semua kegiatan pesantren
c. Bidang pembinaan murid/santri yang berpungsi memberi bantuan/pelayanan
kepada santtri. 31
Terdapat beberapa alasan mengapa pendidikan di pesantren perlu
pembinaan sebagaai penunjangnya, karena beberapa masalah dalam pendidikan
dan pengajaran di pesantren harus diselesaikan oleh guru, ustadz/ustadzah sebagai
pengajar, kadang-kadang guru atau ustadz sebagai pengajar terikat oleh tugas
yang harus di selesaikan, dan tugas itu demi kepentingan murid atau santri.32
Perhatian Islam terhadap pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat dari
perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang harus di dahulukan dari pada
pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan
yang baik inilah akan hadir perbuatan-perbuatan yang baik pada tahap
selamjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada
seluruh kehidupan manusia lahir dan batin.
Perhatian Islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat di analisis
pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran Islam.ajaran Islam
Jj Tl • I 1 1 n 1
33
hadist rasul, sibukkanlah mereka dengan amalan-amalan keseharian dalam ibadah
ritual. secara tidak langsung akan timbul keyakinan dengan sendirinya dalam diri
anak ketika mereka tengah membaca Al-Qur' an dari hadist. Cahaya ini akan
meresap dalam jiwa anak ketika mereka melakukan berbagai ibadah keseharian,
tanpa mereka menyadari langsung.
Ini semua bisa terjadi karena setiap anak yang lahir kealam dunia ini suci
bersih tanpa dosa dan cela sedikitpun.33
Dalam tahap pembinaan akhlak khususnya akhlak lahirial1 dapat pula
dilakukan dengan mengatalmn kata-kata yang bagus misalnya, pada mulanya ia
harus memaksakan tangan dan mulutnya menuliskan atau mengatakan kata-kata
dan hurup yang bagus, apabila pembinaan ini sudah berlangsung lama, maka
paksaan tersebut sudah tidak terasa lagi sebagai paksaan.
cara lain yang tak kalah ampuhnya dalam ha! pembinaan akhlak ini adalah melalui
keteladanan akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran
intruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak
cukup dengan hanya seorang gum mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan
itu. menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus
ada pendekatan yang lestari. pendidikan itu tidak akan sukses, melainkan jika
disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata.cara yang demikian
itu telah dilakukan oleh Rasullah saw. keadaan ini di nyatakan dalam ayat yang
berbunyi
34
Artinya: Sesungguhnya pada diri rasullah terdapal contoh teladan yang baik bagi kamu sekalian, yaitu bagi yang mengharapkan (keridhaanny) Allah dan (berjumpa dengannya) hari kiamat, dan selalu banyak menyebut nama Allah (QS.al-ahzab, 33:21)
Selain itu pembinaan akhlak dapat ditempuh dengan cara senantiasa
mengganggap diri 1111 sebagai yang banyak kekurangannya dari pada
kelebihannya. 34
Dalam hibungan ini ibnu sia mengatakan jika seorang menghend!lki
dirinya berakhlak utama, hendaknya lebih dahulu mengetahui kekurangan dan
cacat yang dan dalam dirinya, dan membatasi sejauh mungkin untuk tidak berbuat
kesalahan, sehingga kecacatanya itu tidak terwujud dalam kenyataan. namun ini
bukan berarti bahwa ia menceritakan dirinya sebagai orang yang paling bodoh,
paling miskin, dan sebagainya di hadapan orang-orang, dengan tujuan justrn
merendahkan orang lain. Hal yang demikian di anggap tercela dalam Islam.
Pembinaan akhlak secara efektif dapat di lakukan dengan memperhatikan
faktor kejiwaan sasaran yang akan di bina. Menurut hasil penelitian para Psikologi
bahwa kejiwaan manusia berbeda-beda menurut perbedaan tingkat usia, pada usia
anak-anak misalnya lebih menyukai hal-hal yang bersipat rekreatif dan bermain
untuk itu ajaran akhlak dapat di sajikan dalam bentuk permainan. hal ini pemah
dilakukan oleh para ulama di masa lalu merka menyajikan ajaran akhlak lewat
syair yang berisi sifat-sifat Allah <lan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak
35
mulia clan lain-lainnya. Syair tersebut di baca pacla saat menjelang di
Jangsukannya pengajian, ketika akan melaksanakan shalat lima waktu, clan acara
acara peringatan hari-hari besar lslam.
Bila kita kembali ke teori tentang pencliclikan, kita mehemukan teori yang
diajukan Dewantara, clisitu clikatakan bahwa pengajaran itu hanyalah sebagian
dari usaha pencliclikan, yang clisebut pangajaran ialah pehartlbahan pengetahuan
(kognitip) clan pembinaan keterampilan.usaha-usaha laii1 ti1el11ang masih banyak,
lagi seperti:
a. Memberikan contoh yang teladan.
b. Membiasakan (tentunya yang baik).
c. Menegakan disiplin (sebenarnya ini sebagian dari pembisaan).
cl. Memberi motivasi dan clorongan.
e. Memberi hukumn kepada santri yang melanggar .35
Penciptaan suasana yang berpengaruh bagi perttllnbuhan positif untuk
menanamkan iman, usaha-usaha inilah yang besar pei1garuhnya.n1aka kita
ketahui bahwa usaha-usaha itu memang banyak juga yang dapat dilakukan
oleh guru atau ustaclz di sekolah ataupun di pesantren, kepala sekolah, guru
agama, clan oleh guru-guru yang lain, tetapi karna siswa atau santri itu hanya
sebentar saja di sekolah atau di pesantren, maka yang paling besar
pengaruhnya ialah bila penanaman iman yang di lakukan orang tua atau di
rumah. karena itu pula, selain guru agama perlu kerja sama yang harmonis
36
antara guru agama dan kepala sekolah, dan guru-guru yang lain serta seluruh
aparat di tempat ia mangajar. 36
BAB III
PRO FIL USTADZAH H.J IZZAH SY ATHORI DAN BAPENPORI
BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
A. Profit Ustadzah Hj. Izzah Syathory
I. Riwayat Hidup Ustadzah Hj Izzah Syathori
Hj. Izzah Syathori lahir dan tumbuh besar di lingkungan pesantren. Beliau
Jahir di di cirebon tepatnya di Arjawinangun kabupaten Cirebon Jawa Barat pada
tanggal 17 oktober 1945, anak ke-5 dari 6 bersaudara yaitu:
1. Nyai Hj. Hannah
2. Nyai 1-Ij. Salma
3. Nyai J-Ij. Aisyah
4. Nyai Hj. Durrah
5. Nyai Hj. Izzah Syatbori
6. KH. Abdurrahman Ibnu Ubaidillah
Ustadzab 1-Ij. Izzah Syatbori yang akrab dipanggil Nyai Izzah ini ayahnya
bernama KH Abdullah Syathori dan ibunya bernania Nyai Hj Masturoh kedua
orang tua Ustadzah Hj Izzah Saythori adalah pemilik Pondok Pesantren DAR
AL-TAUHID Yang Berlokasi Di JI. KI-I. Syathori Arjawinangun Cirebon Jawa
barat, yang sekarang pondok tersebut di pimpin oleh adik bungsu Ustadzah Hj
Izzah Saythori, KI-I. Abdurrahman Ibnu Ubaidillah
Keluarga Uztadzah Hj Izzah Syathori berasal dari keluarga pesantren,
hampir seluruh saudara beliau berkecimpung ke dunia dakwah yang memang
ingin n1enerusk_an ieiak oeriuan2:an Aln1arhum nvnhnv::i_ he:o-itn ino::i rlP.no::in lh11
38
Di saat beliau masih kecil Hj. Izzah Syathori Bercita-cita ingin menjadi
seperti kedua orang tuanya, menjadi orang yang berguna bagi semua orang, ketika
SD/ SR beliau sekolah di SD Aciawinangun beliau menamatkan SD pada tahun
1959. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan SMP-nya di SMP Aciawinangun
Cirebon tahun 1959 sampai 1962.
Dengan pendidikan agama yang dimilikinya dan juga kecintaanya kepada
kedua orang tuanya beliau aktif menekuni bidang dakwah dan melanjutkan cita
citanya sampai sekarang.
Dan setelah beliau selesai menamatkan SMPnya, kemudian beliau
melanjutkan pendidikannya dengan mendalami ihnu Al-Qur'an di Pondok
Pesantren Kerapyak Yogya. Beliau bel(\jar hafidz pada bulan oktober tahun 62
sampai Desember 66.
Begitu seriusnya dan sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu Al
Qur'an, sehingga beliau mampu menghapal Al-Qur'an hanya dalam beberapa
bulan saja sehingga ia adalah orang pe1tama yang menjadi Hapidz pertama di
wilayah Cirebon.
Setelah menimba ilmu dari kerapyak, kurang lebih selama 4 tahun beliau
kembali kepondok orang tuanya, dan mengabdi di pondok kedua orang tuanya.
dengan meng(\jar santri-santri yang ada di pondok orang tuanya, dan beliau juga
sering mengajar ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Pada Tanggal 22 juli tahun 1967 beliau dipersunting oleh KH Moh.Fuad
Amin Putra dari KH Moh Amin Irsyad Dan Nyai Hj. Aliyah Pemilik Pondok
Pesantren Ruodlotuth Tholibin Babakan Ciwaringin Cirebon.
Dari tahun 70 sampai sekarang beliau pindah ke pondok pesantren
39
mengikuti suaminya. Selain menjadi seorang istri beliau juga suka mengaJar
santri-santri di pondok pesantren BAPENPORI. semenjak: suaminya wafat
KH.Moh Fuad Amin, beliau melan.;utkan perjuangan suaminya dan memphhpin
pondok Babenpori sampai sekarang. Dari hasil pernikahanya dengan KH Moh.
Fuad Amin beliau dikaruniai 9 orang anak, menantu dan 16 orang cucu.
Anak, menantu, dan cucu Ustadzah Hj. Izzah Syathori:
I. H. Amid Fuad menikah dengan Nyai Maryam Abdullah, memiliki 3 orang
anak yaitu:
I. Muhammah (Muhammad Robby Zayad Midad)
2. Nafal Akmal
3. Ghiats Mumtaz
2. Ny Hj Lilik menikah dengan KH.Husaein Muhammad memiliki 5 orang anak:
yaitu:
I. Hilya Auliya
2. Layali Hilwah
3. Muhammad Fayadz Mumtaz
4. Najlah AfafHamadah
5. Fajlah
3. Nyai Hj Afwah Mumtazah menikah dengan KH.Moh Nawawi memiliki 2
orang anak yaitu:
I. Najda Aufana Zein
2. Muhamad Sholah (Sholah Mafaza Muhamad)
40
4. Asmaoel Chusna menikah dengan Hasan Junaedy memiliki 4 orang anak
yaitu:
1. Robert Muhammad Imtyaz Attazirie
2. Najih Niamillal1
3. Muhammad Nabil Fuady
4. Zidni Ilman Nafi'a
5. Aehmad Syauqi
6. Naela Ghina Sonya menikal1 dengan Hasan Mubaroq memiliki 2 orang anak
yaitu:
1. Aisyah
2. Isah
7. Yayah Maria Nabila
8. Muhamad Mu'tashim Billah
9. Nana Najiyah. 1
Sosok Uztadzah Hj Izzah adalah seseorang yang sangat arif dan pandai
menempatkan posisinya terhadap sarttri dan mad'u seperti yang dikemukakan oleh
Trisniah yaitu ketua pondok Bapenpori. Ustadzah Hj Izzah adalah seorang nyai
yang mampu berdakwah dengan baik, dan membina santri-santrinya dengan
penuh perhatian baik di bidang pendidikan formal maupun non formal, dan
kegiatan-kegiatan lainnya. 2
1 Nyai lzzah Syathori, Pengasuh Ponpes Bapenpori Al-lstiqomah, Wawancara Pribadi, Knlf':ndf':r ?? nf':~P1nhP.r ?007
41
2. Pendidikan Ustadzah Hj Izzah
Ketika Kecil I-Ij lzzah Syathori bersekolah di sekolah rakyat ( SR), Beliau
menamatkan sekolahnya pada tahun 1959. kemudian beliau melanjutkan
pendidikan SMPny di SMP Arjawinangun cirebon tahun 1959 sampai 1962.
setelah selesai menamatkan SMP-nya beliau melanjutkan penididikannya
dengan mondok di ponclok pesanlren KraCyak Yogya selama 4 tahun clari lahun
1962 sampai tahun 1966 beliau menclalami ilmu Al-Qur'an dibawah bimbingan
seorang guru besar Bemama KH. Muficl Mas'ud
Ustaclzah Hj Izzah selain belajar ngaji di ponclok pesanten kerapyak yogya
beliau juga belajar ngaji kepacla :
a. Kepada KH Arwani di kuclus pada tahun 1964.
b. Kepada KH Adlan Ali di cukir jombang pada tahun 1965
c. Kepada KH Ba'clawi clan Kh Ansor di kaliwungu semarang pada tahun
1966.
ini dilakukan pada setiap bulan suci Ramadhan.
3. Aktivitas Hj Izzah Syathori
Aktivitas Hj lzzah Syathori dari mulai remaja sampai sekarang sudah aktif
dalam kegiatan dakwahnya yaitu membantu kedua orang tuanya mengajar santri
pada ponclok pesantren kedua orang tuanya di Arjawinangun, dari tahun 70
sampai sekarang beliau mengajar di Bapenpori .
Adapun kegiatan sehari-hari Ustadzah Hj Izzah Syathori di pondok
pesantren Bapenpori setiap hari beliau mengajar ngaji setiap habis maghrib clan
42
subuh, mengajar Al-Qur'an, kitab, salah satu kitab yang.di pakai adalah kitab
jurmi'ah
Selain aktif membina santri di Bapenpori Hj lzzah Syathori merupakan
Ustadzah yang mempunyai visi jauh kedepan dengan di buktikannya, dengan
menambah fasilitas lembaga pendidikan sebagai salah satu jembatan untuk
memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia
Kepribadian Hj Izzah Syathori memiliki pribadi yang bersih, shaleh, takwa
dan trampil. contohnya Apabila ada orang yang tidak suka sama keberhailan
beliau, dan berbuat jahat, maka dia tidak akan membalasnya, kama menurut
beliau, Allah yang akan membalasnya. dan beliau juga termasuk Ustadzah yang
memiliki kepiawaian dalam menegakan syiar Islam, membangun dan melakukan
pembinaan akhlak santri dengan menghidupkan ruh Islam didalamnya, beliau
selalu berkomunikasi dan memberikan mau'ziatul hasanah kepada para santrinya
agar memegang teguh Aqidah Islam di dalam kehidupan.3
B. BAPENPORI
1. Scjarah Berdirinya Pondok Pesantren Bapenpori
Baperpori adalah pondok pesantren putri tertua di Babakan, yang sejarah
berdiri dan berkembangnya tidak lepas d2ri keterkaitan dengan pondok pesantren
Babakan yang sekarang dikenal dengan Pcsantren Roudlotut Tholibin yang konon
menurut babatnya dirintis KH. Hasanuddin alias Kyai Jatira pada tahun 1705
45
menggantikan Bapak Kyai. Thobi'in sebagai kepala Madrasah, kegiatan masih
clilaksanakan siang hari.
Sementara itu di samping kegiatan dengan sistem maclrosy dan pengajian
Al-Qur'an yang terns meningkat, kegiatan ektrakulikurer-pun semakin bervariasi
clan mampu beke1ja sama clengan berbagai pihak, sehingga bisa merealisasikan
beberapa program,cli antaranya:
a. Kursus pendiclikan kesehjahtraan keluarga (PKK), home indutri dan jahit,
menjahit, bekerja sama clengan seksi pencliclikan masyarakat Dep Dik Buel
pacla tahun 19733/1974 .
b. Kursus mcngctik clan administrasi dcngan instruktur Bpk Badruzzamaman .
c. Latihan kepemimpinan dasar (LKD) di bawah bimbingan guru-guru
propesional
d. Kursus Bahasa Arab clan Bahasa lnggris
e. Kursus Qiroatul Qur' an /tilawatil Quran Dan lain-l!lin. 5
Waktu berjalan demikian cepat, pada tahun 1984 MSSY putri tingkat
ibtidaiyah menarik diri dari melaksanakan kegiatan di gedung MSS clan kembali
melaksanakan kegiatan di sekitar pundok dengan Fasilitas satu gedung (sekarang
kantor madrasah clan lokal kelas 3A clan 3B ) yang disusul dengan pembangunan
gedung, mushola clan lain-lain. sejak saat itulah terbentuk satu nanm Madryasah
Salafiyah Safiiyah Balai Pendidikan Pondok Putri (MSS BAPENPORI) yang di
kepalai langsung oleh Bapak Moh Fuad Amin. Pelaksanaan Sekolah tetap siang
hari. Sedangkan santri yang tidak sekolah formal, pagi harinya sekolah di
mualimat (Babakan Selatan).
49
hari mereka mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dilanjutkan dengan membaca Al
Qur'an habis maghrib dan setelah menjalankan isya mereka belajar.
Khusus pada malam jum'at dan malam minggu di adakan kegiatan
Muhadarah yaitu penampilan ceramah oleh para santri dengan 3 bahasa yaitu:
bahasa arab, bahasa inggris dan bahasa Indonesia.
Hubungim antara santri, ustadz, nyai, guru, orang tua clan pengasuh
pondok sangat dekat,bagus semua itu guna kelancaran dalam pembinaan akhlak
santri. Dan kemajuan pondokpun dari tahun ketahun terns selalu ditingkatkan
supaya pondok Bapenpori mangasilkan SOM yang berkualitas clan bertakwa
terahadap Allah SWT.
50
4. STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN BAPENPORI AL-ISTIQOMAH
BABAKAN-CIW ARINGIN-CIREBON
Pengasnh
Ny. Hj. lzzah Syathori
I Pembimbing
H. Amin Fuad Ny. Maryam Abdullah
I Ketua Pondok
Trisniah
I Wakil Ketua
Anis Mabruroh
I Sekertaris ~ Seksi-Seksi Beudahara
St Sholihatul.M St Alawiyah '
I I Pendidikan 1 Pendidikan 11
Nurhalimah St Munshifa Ririn Widyawati Nur'aliyah Cucu Nurcahyati Imronah Neli Istiqomah Atin Evakuatin
I I Keamanan Humas/P3k - Kebersihan
Rina Sholehah Masrini Nadyah Risa Atldiniyah Juaeriyah Umyati
Naela Mumtazah Nurul Hidayah Sri Indah
C. Gambaran Umum Tentang Babakan Ciwaringin Cirebon
1. Keadaan Geografis Dan Detrtografis Desa Babakan
a. Jumlah Penduduk
51
Luas Desa Babakan 169,200 ha, sawah irigasi 72,300 ha, sawah irigasi Y2
teknis 23,618 ha, tegal I ladang 25,550 ha, pemukiman 47,72 dengan Jumlah
penduduk warga Desa Babakan Ciwaringin Cirebon berdasarkan register kartu
keluarga dan laporan dari kepala desa pada tahun 2007 berjumlah 4.148 jiwa
dengan jumlah laki-laki 2.072 jiwa, dan jumlah perempuan 2.076 yang mencakup
1.058 kepala keluarga. Dalam ha! ini dari 33.748 jiwa yang bertempat tinggal di
Desa Babakan hanya terdapat satu agama yang di anut oleh penduduk Babakan
yaitu agama islam saja .7
Kesehjahteraan masyaraktpun dalam segala bidang sangat bagus, baik di
bidang ekonomi, pendidikan, agama, dan kerukunan antar masyarakat semua itu
berkat pembinaan oleh aparat pemerintah Desa Babakan beserta kekompakan
masyarakat yang saling menghormati satu sama lainnya.
b. Dalam Bidang Agama
Masyarakat Desa Babakan dan sekitarnya dikenal sebagai pemeluk Islami
yang taat, menghormati kyai, ustadz, ustadzah atau ulama pesantren. Babakan
merupakan daerah konsentrasi pondok pesanrtren dan madrasah yang cukup
besar.
Hampir di setiap pelosok desa terdapat pondok pesantren dan kelompok
kelompok pengajian seperti tahlilalan, yasinan, istiqosah, dan mejelis ta'lim
lainnya sementara sarana peribadatan umat Islam di Desa Babakan meliputi 4
buah masjid, 3 diantaranya diperguanakan shalatjumat, dan lebih dari 15 mushola
I surau I langgar. tidak ditemukan sarana dari peribadatan dari agama lain, yang
menunjukan bahwa hampir keseluruhan masaryakat beragama Islam.
Perkembangan kondisi masyarakat yang kental dengan kebudayaan Islam
tradisional, sebagaimana, nampak dalam lembaga-lembaga peribadatan dan
pendidikan tidak lepas dari pera11an yang diberikan oleh sesepuh Babakan.
C. Mata Pencaharian Masryakat Desa Babakan
Mata pencaharian yang fundamental bagi manusia untuk melanjutkan
hidupnya dan untuk niemenuhi sehari-hari seperti makan minum, pakaian, tei11pat
tinggal, sarana ibadah dan lain sebagainya .
Adapun untuk mengetahui rnata pencaharian rnasyarakat desa Babakan
peneliti mernperoleh dari data laporan Desa Babakan adalah sebagai berikut :
• Petani Sebanyak 195 Orang
• Buruh Tani 599 Orang
• Buruh I Swasta 794 Orang
• Pegawai Negri 143 Orang
• Pengrajin 2 Orang
• Pedagang I wiraswasta /pcngusaha 335 Orang .
• Montir 2 Orang
• PNS 149 Orang
53
• Tukang Batu : 44 Orang
• Guru Swasta : 148 Orang
• Penjahit : 15 Orang
6 Pramuwisma : 148 Orang
• Sopir :9 Orang
• kontraktor :2 Orang
Dari sumber mata pencaharian tersebut masyarakat Babakan bis a
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan la yak. 8
d. Dalam Bidang Pendidilrnll
Pendidikan mempunyai peranan yatig sangat penting sebagai salah satu
sarana yang dapat meningkatkan kualitas SDM, pendidikan merupakan variable
yang mempunyai determinan kuat terhadap kualitas manusia sebagai individu
maupun masyarakat clan output yang dihasilkan adalah Produktivitas, kreativitas,
etos kerja, penduduk, status, pendidikan tinggi, partisipasi clan kemampuan baca
tulis beserta berbahasa.
Dengan ha! di atas masyarakat Desa Babakan memperhatikan anak-anak
nya karena itu dapat membawa anak tersebut manc~~i masa depan yang cerah.
pemcrintah setempat Sebagaimana kepala Desa ataupun tokoh masyarakat
Babakan, tokoh agama, pada masalah pendidikan selalu meningkatkan mutu clan
kualitas dari pendidikan.
54
Di Desa Babakan ini, sarana pendidikan meliputi: 3 buah TK, 5 buah SD/
sederajat, 5 buah SMP /seden,jat, 5 buah SMA /sederajat.
Sementara jumlah pondok pesantren yang terdaftar di desa Babakan
setempat sejumblah 39 buah pondok pesantren. maka jelas bahwa lembaga
pendidikan pesantren lebih diminati oleh masyarakat karena biayanya yang relatif
tejangkau oleh masyarkat sekitar
Di desa babakan pun wajib belajar sembilan tahun terus direalisasikan dan
di galakan dengan baik dan saat sekarang sudah mulai dapat menampakan
hasilnya. dari segi latar pendidikan penduduknya, sebagian besar ada yang tarnat
akadernisi I perguruan tinggi tamat SMU, tamat SLTP, tamat SD, dan acla juga
yang yang mengenyam bangku sekolah ke luar Negri
Budaya atau aclat istiaclat yang acla di Desa Babakan cliwarnai oleh unsur
unsur agama-sebagaimana umumnya masyarakat jawa, dalam sistem kepercayaan
atau religinya, warga Desa Babakan mempercayai bahwa hidup itu sudah ada
yang ngatur.9
e. Jumlah Lembaga Pondok Pesantren Di Babakan Ciwaringin Cirebon
Setiap Muslim dan Muslimah pacla dasarnya mempunyai kewajiban untuk
berdakwah menyuruh kepada yang Ma'ruf dan mencegah dari perbuatan jahat.
akan tetapi dalarn berbagai masalah yang semakin berat dan kompleks,sebagai
9 Bpk Abbas, Sekertaris Desa Babakan Ciwaringin, Wawancara Pribadi,27 Desen1ber
55
akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, globalisasi. dan
tuntutan kebutuhan hidup. 10
Dengan melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang
semakin terns berkembang maka pelu adanya pendidikan yang lebih condong
keagama untuk membentengi akblak dari hal-bal yang tidak baik maka sesepuh
terdahulu mendirikan sebua11 pondok pesantren untuk di jadikan tempat untuk
menuntut ilmu dan mendidik akhlak.
Kama system pondok pesnntren sangat bagus dan banyak peminatnya
maka pondok pesantren terns berkembang dan bertaml:Jab banyak seperti yang ada
di desa babakan ciwaringin cirebon.
Adapun lembaga pondok pesantren yang acla di Babakan Ciwaringin
Cirebon cliantaranya:
1. Pondok Al-Manah Pengasub Uts Abdul jalil
2. Pondok Dami furqon Pengasuh Ust.Hasanuclin Junaedi
3. pondok AZ -Ziyadah pengasuh KH.Asmawi
4. Ponclok Bapenpori Pengasuh Hj Izzah Syathori
5. Ponclok As-Syuhada pengasuh Hj Aliyatul Wathoni
6. Ponclok Al-Mutaqin pengasuh H. Tboha Ahal
7. Pondok Al-Istiqomah pengasuh Hj Faizah
8. Pondok Rauclhatul Tholibin pengasuh Kl-1.Zuhri Affif Amin
9. Ponclok At-Takwa pengasuh Ust. Busyaery
I 0. Pondok Asror Rofi'ah pengasuh Hj. Makhsunnah
11. Pondok Rohmatan Lilalamin pengasuh KH. Muzakir
12. Pbtitldk Al-Badar pengasuh KH Tohari
13. Pondok Miftahul Ilmi pengasuh Hj Atikah I .
14. Pondbk Ikhwanul Musliniih pengasuh KH. Nasir
Js. Poncl~k Mahadul Ilmi pengasuh Ust Hamzah Hariri
it>. Pondok Mtbs; pengasuh KI-I.Moh.Zen
i 7. Pondok Dahlia pengasuh KH .Marzuki
is. pondok Al-Fakih pengasuh KH.Thobiin
19. Pondok As-Sanusi pengasuh Ust Abdul Munir
20. pondok As-Saadah pengasuh Ust Abdurohnmn
21. pondok As-Sanusiyat pengasuh KH.Kohar
22. Pondok Darul Hikmah pengasuh KH Nasihin Azis
23. pondok Al-Muntadhor pengasuh KB.Burhanuddin
24. Pondok Al-Islami pengasuh Hj Masriyah
25. Pondok As-Salafie pengasuh 1-1. Hammam
26. Pondok As-Salafiyat pengasuh 1-1. Yasief
27. pondok As-Sholihah pengasuh 1-lj. Rohmah
56
28. Pondok Mansyariqul Anwar Pondok putra pengasuh KH. Makhtum
Hannan
29. pondok Mansyariqul Anwar Pondok putri pengasuh H.Rokhmat
30. Pondok Miftahul Muta'alimat pengasuh KH.Zamzami
31. Pondok Miftahul Mu'alirnat pengasuh l-Ij. Masturoh
32. Pondok Hadiqoh Usyaqil Qur'an pengasuh KH. Nurhadi Thoyib
57
33. Pondok I.nfarul Ghoyi pengasuh KH.Munthab
34. Pondok MQHS pengasuh Ust l'<awawi
35. Pondok AL-lkhlas pcngasuh KH.Mukhlas
36. Pondok Al-Kamaliyah pengasuh KH.Tammam
37. Pondok Al-Mukhtasun pengasuh H. Mukhtasun
38. Pondok Al-Kautsar pengasuh KH. Muhaemin
39. Pondok Raaudlatul Banal pengasuh KH. Syarif Hud Yahya Masduki.
BABIV
METODE DAKWAH USTADZAH HJ IZZAH SYATHORI
DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SANTRI
A .Mctodc Dakwah Ustadzah Hj Izzah
Berdasarkan Al-Qur'an surat An-Nahl 125 yang menyebutkan bahwa
Allah memerintahkan umatnya untuk berdakwah, dan inilah yang menjadi dasar
Ustadzah Hj Izzah dalam berdakwah. Adapun metode yang di kembangkan
U stadzah HJ Izzah dalam ber<iakwah antara lain :
1. Dakwah Bil Lisan
Yaitu dakwah dengan perkataan (tablig) yang menggunakan mimbar atau
podium merupakaan cara berdakwah komunikasional yang telah di pergunakan
oleh kebanyakan para da'i. 1
Ustadzah Hj Izzah menilai sangat penting melaksanakan dakwahnya
dengan bentuk .lisan atau secara langsung dikarnakan lebih komunikatif sehingga
antara da.i dan jamaah atau santri dapat bertatap muka serta secara komunikasi
secara langsung. adapun kegiatan yang dilakukan Ustadzah Hj lzzah antara lain:
Mengajar ngaji mengajar kitab, Majelis taklim,Dan hari besar Islam.
2. Dakwah Bil Hal
Yaitu dakwah dengan perbuatan nyata seperti yang dilakukan Rasullulah
SA W.2 Dakwah Islam merupakan usaha merintis dan memperaktekan ajaran
ajaran Islam dalan1 kehidupan sehari-hari. Dakwah Bil-Hal ini tidak di lakukan
clengan lisan, akan tetapi di lakukan clalam bentuk perbuatan yang nyata. dalam
59
metode dakwahnya Ustadzah Hj lzzah juga melaksanakan bal ini di antaranya
dengan mendirikan penambahan pasilitas pesantren, seperti penambahan kelas,
perluasan kantor, penambahan fasilitas kantor (computer)
B. Kcgiatan Dakwah Yang Di Lakukan Ustadjah Hj.Izzah Syathori
l .Dalam Bidang Keagamaan
Pclaksanaan aktivitas dakwah selain di pondok, Ustadzah Hj lzzah
beraktivitas di .luar. yang dapat digolongkan menjadi dua bagian yang saling ·~
berkaitan erat, kedua aktivitas dakwah :ersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengajian Rutin lbu-lbu
Pelaksanaan pengajian rutin ibu-ibu yang di bentuk dalam sebuah majelis
taklim yang di laksanakan di Arjawinangun oleh Ustadzah Hj lzzah di lakukan
tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari senin, kamis, danjum'at.
Pengajian ini bertujuan untuk membimbing ibu-ibu supaya mengerti
agama, beribadah dengan cara yang baik dan benar serta membaca Al-Qur'an
dengan Mahrijul huruf yang benar. penyampaian materi ini di sampaikan dengan
cara cerarriah,atau berdiskusi, jarnaah di beri kescmpatan untuk berlanya, karena
dengan metode ini di anggap layak untuk majelis taklim ibu-ibu di Arjawinangun.
mengingatjamaahnya yang kebanyakan perlu penambanhan pengetahuan agan1a.
Materi yang di berikan dalam pengajian yaitu tentang: akhlak, tauhid,
figih, bacaan sholat, doa-doa, belajar Al-Qur'an, tadarus dan materi lain-lainnya
yang berkaitan tentang masalah agama dan kehidupan social di masyarkat.
pengajian ini diisi secara rutin secara tetap oleh Ustadzah Hj.Izzah Syathori .
2. Pengajian Melalui Peringatan Hari-Hari Besar Islam Dan Acara Khusus
60
Hampir semua hari besar islam di rayakan oleh pondok pesantren
Bapenpori, di antaranya peringatan maulid nabi (12 rabiul awal ) lsra Mi'raj,
tahun baru hijrah (I muharam) Nuzulul Qur'an. danjuga acara khataman zuz'ama
dan khataman Al-.Qur'an. serta menjadi tamu undangan di acara-acara penikahan
atau acara lainnya untuk mengisi ceramah.
Peringatan hari-hari besar dan acara khataman Zuz'ama dan Al-Qur'an
biasanya di laksanakan di pondok pesantren Bapenpori, dan biasanya di ikuti oleh
santri dan masyarakat sekitar serta tamu-tamu undangan.
C.Upaya Pembinaan Akhlak Santri Di Pondok Pcsantrcn Hapcnpori
Al-Istiqomah
Adapun upaya pembinaan ahklak disini adalah segala kegiatan meliputi
Perencanaan, Pengaturan, Pengawasan, Penilaian Dan Pembcrian,Yang Dilakukan
Oleh Ustadzzah Hj lzzah syalhori dari sekian banyak upaya dalam pembinaan
akhlak baik secara umum maupun khusus (berdasarkan nilai-nilai Islam) ternyata
Ustadzah Hj lzzah Syathori ini mcmiliki karakteristis tersendiri Adapun upaya
pembentukan akhlak santri yang di terapkan Ustadzah Hj lzzah Syathori adalah:
I. Pembentukan ahklak yang pertama adalah melalui keteladanan yang di
sebut Uswatun Khasanah. serara psikologis manusia sangat memerlukan
keteladanan untuk mengembangkan sifst-sifat dan potensinya. metode
melalui keteladanan ini adalah suatu pembentukan dengan cara memberi
contoh-contoh kongkrit kepada santri.3 Dalam hal ini santri-santri yang
berada dilingkungan Bapcnpori melihat langsung bagaimana Ustadzah 1-lj
3 Ta1nyiz Uuhanuddin,lfkh/ak Pesa111ren 11vfe1111r111 Pa11do11ga11 Kh. //a.\J'hn As,\:V ·ari (Jogjakarta: ITT AQA Press 200 I ).h.55
61
Izzah Syathori menyesuaikan tingkah laku dan ucapan seperti beliau
menyuruh shalat kepada santri-santrinya maka beliaupun bukan hanya
menyuruh saja tetapi beliaupun sambil melakukan wudhu dan shalat
be1:jamaah bersama santri-santrinya. selain itu Ustadzah 1-lj Izzah
menyuruh kepada santinya supaya dilingkungan pondok santri wajib
memakai busana muslim yang sopan dan tertutup, dan beliaupun bukan
hanya menyuruh saja tetapi beliaupun kemana-kemana selalu memakai
busa:ia muslim yang sopan. karena hal-hal tersebut sebagai bahar.
acuan,bagi para santri, di pondok Bapenpori yang menjadi tolak ukur dan
suri tcladan bagi para santri maka Ustadzah Hj lzzah Syathori bukan hanya
menyuruh tetapi beliaupun sambil melakukannya bersama santri contoh
lain lagi setiap habis maghrib santri di waj ibkan membaca kitab suci Al
Quran maka Ustadzah I lj lzah Syathori pun membaeanya bersama santri.
2. Dalam upaya pembcntukan akhlak santri di pesantren Bapenpori
mengunakan metode latihan dan pembiasaan, dengaan contoh anak di
biasakan bangun pagi untuk shalat berjamaah, begitu pula Ustadzah 1-lj
lzzah Syathori bangun pagi d:m shalat bersama santrinya.bagi santri yang
tidak mengikuti peraturan Ustadzzah 1-lj Izzah Syathori maka akan di
panggil,dan akan di tanyai apa alasannya santri tidak mengikuti
peraturan,dan biasanya kalau santri melanggar peraturan. santri akan
mendapat hukuman.
Asrama yang ditempati para santri masih ada dilingkungan rumah
Ustadzah I-lj lzzah Syathori. ini akan membantu mempercepat konsultasi
antara Ustadzah I-lj lzzaah Syathori dengan santri. dengan kata lain, dapat
secara langsung memonitoring setiap waktu, contohnya pada waktu masuk
62
kelas madrasyah ibu Ustadjah Hj lzzah Syathori akan mengontrol asrama,
karna di kwatirkan ada santri yang tidak masuk kelas clan kalau ada santri
yang tidak mauk kelas makan akan di panggil dan di tanyai dan di nasehati,
dan di beri hukuman kalau santri tersebut memberi alasan yang tidak jelas.
selain itu jika ada keributan-keributan kecil di asrama antara santri dengan
santri Ustadzah 1-lj lzzah Syathori akan mengetahuinya dan akan
menengahinya dan bermusyawarah bersama-sama untuk memecahkan
masalah tersebut, dengan melihat hal seperti itu maka persoalan-persoalan
yang berada di pondok Bapenpori dapat di atasi.
3. Pembentukan akhlak melalui pendidikan, non formal (salafiyah) di pesantren
ini dengan mengunakan metode-metode sebagai berikut:
a.Metode sorongan
Metode sorongan secara umum adalah metode pengaJaran ini bersipat
individual, di mana para santri menghadap nyai secara perseorangan dengan
mcmbawa kitab yang akan di pclajarinya, kemudian nyai membacakan pelajaran
yang di jabarkan dalam bentuk kurikulum dan target pencapaiannya, juga tidak
adanya tingkatan atau jenjang yang di tentukan. sedangkan sedikit banyaknya
pelajaran yang di peroleh oleh para santri tergantung pada pola pembinaan nyai
dan kemampuan keras santri. evaluasi hasil belajar dilakukan sendiri oleh santri
yang bersangkutan, apakah ia sudah cukup menguasai materi pelajaran yang
sudah di ajarkan dan mampu mengikuti materi pengajian kitab berikutnya.
Metode pengajaran ini tidak di jabarkan dalam bentuk kurikt'.Jlum dan tidak
di tentukan target pencapaiannya, melainkan metode ini lebih di tekankan pada
kualitas kemampuan santri dalam berpikir clan mengkaj i materi-materi yang di
64
santri menyimak dan mengesahi dengan memberi catatan pada kitabnya untuk
mensyahkan ilmu itu di mana sudah di berikan atau di ajarkan nyai.4
Dalam metode ini santri di tuntut untuk menguasai bahasa arab dalam
rangka menyimak dan memahami keterangan yang di berikan nyai, karena
sebagian kitab yang di ajarkan berbahasa arab tanpa harakat dan kitab gundul,
Disamping itu dalam metode ini yang di utamakan adalah kualitas santri, sehingga
dalam pembinaanya di lakukan secara intensif dan membutuhkan kesabaran,
kerajinan, ketaatan dan kedisiplinan pribadi dan santri agar mereka lebih matang
dan benar-benar menguasai ma!eri yang diberikan melaluli metode ini.
Metode sorongan ini tcrbukti sangat efcktif sebagai taraf pertama bagi
seorang santri yang bercita-cita menjadi seorang alim. Sistem ini memungkinkan
guru mengawasi,menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan santri
dalam menguasai bahasa Arab. Selain itu juga sangat bagus untuk mempercepat
sekaligus mengevaluasi santri tcrhadap kitab kita yang dikaji.5
Metode sorongan ini termasuk kedalam metode dakwah bil-hikmah,
karena metode ini mendefinisikan ke dalam 4 ha!: kecepatan manajerial,
kecermatan, kejernihan,dan ketajaman pikiran. menurut Al-Kasyayaf-Nya Syekh
Zamakhsyari, Al-_hikmah adalah perkataan yang pasti benar. ia adalah dalil yang
menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan atau kesamaran, al-hikmah
juga di artikan sebagai Al-Qur'an yakni ajaklah mereka (manusia) mengikuti kitab
yang memuat hikmah.oleh karena itu, al-hikmah merupakan kemampuan da, I
dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi
4 l)awan Rahaijo, Pesantren /Jan Pe111baharuan, (Jakarta :LP3S, 1989),Cct .Ke-1,h,88 5 Dr.dr Wahjoctorno, Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatip Masa Depan, (Jakarta:
Gema lnsani Press, 1997),h,84
65
objektif dalam menjelaskan doktrin-doktrin islam serta realitas yang ada dengan
argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif.
b.Metode Bandongan
Pelajaran yang di sampaikan dalam pengajaran kitab-kitab islam klasik
tidak di atur dalam silabus yang terperogram, melainkan berpcgang pada bab-bab
yang tcrcantum dalam kitab. pclaksanaaan metodc ini adalah di mana nyai
mcmbaca kitab dalam waktu tcrtentu, kemudian santri mendcngarkan dan
mcnyimak tentang bacaan nyai terscbut, baru selain itu di terjemahkan, schingga
untuk di tc1:jemahkan satu bahasan bisa memcrlukan tiga kali baca dan baru pada
ke empat kali bias di jelaskan dan diterangkan makna te1jemahannya. metode
pcngajaran yang demikian adalah metode bebas, sebagai absensi santri tidak ada.
santri boleh datang boleh tidak dan tidak ada kaitannya dengan kelas. santri yang
ccpat mcnamatkan kitab bolch mcnyambung kekitab yang lcbih tinggi atau
mcmpclajari kitab yang lain. mctodc ini seolah-olah mendidik santri supaya
kreatif dan dinamis.6
Metode bandongan ini hanya efektif bagi santri yang telah mengikuti
metode bandongan dengan imensif. sedangkan bagi santri yang bclum pernah
metode sorongan, maka ia akan sulit untuk dapat mengikuti system bandongan.
Dalam system bandongan ini, setiap santri dituntut untuk menentukan
sendiri identitas cara belajarnya clan benar-bcnar harus memperhatikan pelajaran
yang di berikan nyai, agar pelajaran yang di berikan secara cepat itu dapat di
simak oleh para santri.
6 I1nron Ari fin, Kcpemhnpinan Kyai: Kasus Pondok [>esantren Tebu Jreng ( Malang Kalimasahada,1993) h. 38
66
Berdasarkan keterangan yang di kemukakan oleh zamakhhsyari dohfier,
dapat di pahami bahwa system bandongan ini adalah metode kuliah yang di
dalamnya para santri mengikuti pelejaran dengan duduk menelilingi nyai yang
sedang membacakan dan menerangkan pelajaran yang sedang dihadapi. nyai
biasanya membaca dan menterjemahkan kalimat-kalimat secara cepat dan
terkadang tidak menterjemahkan kata-kata yang dianggap mudah.Dengan cara
semacam ini nyai dapat menyelesaikan dengan cepat kitab yang di ajarkannya.
Metode bandongan ini dapat bermampaat ketika jumlah santri cukup besar
dan waktu yang tersedia relative sedikit, sementara materi yang sampaikan cukup
banyak. ia juga berguna dan tcpat bila di berikan kcpada santri-santri seusia
tingkat dasar (ibtida'iyah) dan tingkat menengah (tsanawiyah) yang segala
sesuatunya masih perlu diberi atau di bekali.Beberapa kelemahan memang tampak
dalam metode ini ketika terjadi dialog antara santri dan nyai. santri menjadi pasil~
kegiatan belajar mengajar berpusat pada nyai, akhirnya daya kreativitas dan
aktivitas santri menjadi lemah. Dalam ha! ini, nyai tidak segera memperoleh
umpan batik tentang penguasaan materi yang disampaikan. Maka, untuk terakhir
ini, nyai menyediakan sekurang-kurangnya waktu dan kesempatan kepada santri
untuk bertanya.
Metode bandongan ini termasuk kc dalam metode Al-Mauidzatil Hasanah
sebab metode ini memberikan metode atau peng(\jaran yang baik sesuai dengan
materi yang disampaikan. Metode ini boleh dikatakan sebagai metode kuliah yaitu
didalamnya santri duduk mengelilingi nyai yang sedang membacakan dan
67
menerangkan materi yang disampaikan, sedangkan santri bersipat pasif (hanya
mendengarkan)
Seperti yang telah di uraikan di atas, bahwa metode ini lebih di tekankan
pada pola pikir santri agar dapat menemukan ide-ide baru. Jadi metode ini santri
di hararpkan dapat mengembangkan dan mengeluarkan pemikiran-pemikiran dan
kualitas berpikir mereka. sebab metode ini juga tidak ditekankan santri harus
datang setiap hari untuk mengisi absensi, melainkan santri bebas datang kapan
saja untuk menghadiri pengajian ini. akan tetapi tergantung pada santri itu sendiri.
dalam metodc ini nyai tidak hanya membacakan dan menerangkan materi begitu
saja, akan tetapi nyai memberikan kescmpatan kepada santri untuk bertanya.
c. Metode Munazharah
Mctode ini dimaksudkan scbagai penyajian bahan pengi\jaran dcngan cara
murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar pendapat tentang
suatu topik atau masalah yang ada dalam kitab kuning.
Dalam hal ini, nyai bertindak sebagai "moderator " Metode ini, akan
tumbuh dan berkembang pemikiran-pemikiran kritis, analitis, dan logis. Menarik
sekali apa yang di kemukakan oleh Ta'lim Al-Muta'allim tentang metode
ini:"Diskusi (munazharah) lebih efektif dari membaca berulang-ulang.
Di beberapa pesantren, mengkaji kitab kuning dengan metode sepe1ti di
atas berjalan cukup baik dan bahkan mampu memacu para santri untuk melakukan
tela'ah (muthala 'ah) atas kitab-kitab yang besar.
Metode munazharah ini termasuk ini termasuk kedalam metode mujadalah
Billati Hiya Ahsan, sebab metode ini menjalankan tentang upaya dalam bertukar
68
pendapat yang dilakukan oleh kedua belah pihak secara sinergis, tanpa adanya
suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan dengan tujuan agar lawan
menerima pendapat yang di ajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti
yang kuat. Metode munazharaoh (diskusi) sering di lakukan lewat berbagai
diskusi keagamaan, Nyai berperan sebagai nara sumber, sedangkan santri sebagai
audien. tujuan dari metode ini yaitu membahas dan menemukan pemecahan
semua problematika yang ada kaitannya dengan dakwah sehingga apa yang
menjadi permasalahan dapat di temukan jalan keluarnya.
e. Metode Halaqah
Materi yang digunakan dalam menanamkan pengetahuan agama yaitu
halaqah berupa pembaeaan Al-Qur'11n serta pemahaman tadwidnya, pembacaan
kitab-kitab kuning yang isinya tentang aqidah, ibadah dan akhlak. Hal ini
bertujuan agar dapat menumbuhkan kesadaran dan mengisi kepribadian dengan
akhlak islam dan -juga meningkatkan pengenalan ilmu lulis baca Al-Qur'an dan
juga kitab-kitab kuning antara lain Naso 'ihud Ahuddiniyah Walwasoial-lmaniyah,
Matanul .Jurumiyyah, Ta '/imul Muta 'a/im dan juga materi pelajaran yang
berhubungan dengan ibadah dan tauhid serta pemahamannya.
Sistem pengajian yang dilakukan dalam menanamkan pengetahuan agama
yaitu seperti santri membaca Al-Qur'an satu persatu kemudian nyai menjelaskan
tadjwid-tadjwidnya, setelah itu para santri di wajibkan menghpal ilmu tajwid yang
sudah di jelaskan. tidak hanya itu santri pun di haruskan menghapal surat pendek
dalam Al-Qur'an.
69
Selain Al-Qur'an seluruh santri pun belajar membaca kitab-kitab kuning
serta pemahaman isinya. sistemnya yaitu jika ada materi yang memang harus di
sampaikan dengan cara praktek, contoh: pembahasan tentang wudhu, maka harus
di contohkan bagaimana \Vudu yang bcnar yang scsuai dengan n:_jaran islatn.
Hal ini di lakukan agar santri memahami dan juga dapat memperaktekan
dengan benar. serta bertambah luasnya pengetahuan agama yang dimiliki.
Dengan metode-metode tersebut para santri merasa senang, ini di katakan
oleh santri yang mengikuti pengajian trisniah "metode yang dipakai nyai sesuai
untuk pengajian di pesantren Bapenpori, karena beliau tidak hanya membaca
kitab, tetapi menterjemahkan dan menerangkan, dan dalam menyampaikan materi
lainya pun tidak terlalu ke kitab s1'ia melainkan dengan pengalaman yang lain,
schingga para santri tidak merasa bosan mengikuti pengajian.
Sebagai bangsa Indonesia masyarakat Indonesia berpendapat bahwa
pondok pesantren identik dengan pengajian kitab salaf (klasik) yang merupakan
ciri khas pondok. Untuk itulah pondok pesantren Bapenpori Al-lstiqomah ini
tidak ingin melupakan ciri khas lcrscbuL salah satu program-programnya adalah
mengkaji kitah klasik bagi para santri yang menetap di asrama (mondok). arlinya
pelaksanaan pcngkajian kitab klasik ini di wajibkan bagi semua santri yang
be rad a di asrama.
Untuk menggali sumber daya santri, para guru atau nyai mengadakan
evaluasi bagi santri yang mengkaji kitab klasik tersebut. dalam penilaian tentang
pengkajian kitab klasik. ini, santri harus benar-benar dapat memahami dan
mengerti dari isi kitab tersebut. Dengan demikian, mutu kualitas yang ada pada
70
dan lain-lain.ini merupakan latihan bagi santri dalan1 rangka membcntuk
akhlak sejak dini agar menjadi pribadi yang di siplin dan Islami.
Adapun kegiatan lain di pesantren Bapenpori adalah berupa orgarnsas1
santri, latihan ceraniah (Muhadhoroh) dan kegiatan berjamaah (shalat, kelompok
belajar)
a. Organisasi santri yaitu organisasi ISMASS (Ikatan Siswi Marasah Salafiah
Sayafi'iyyah) organisasi yang sejenis OSIS yang semuanya beranggotakan
segenap s1sw1 MMS Bapenpori. yang mengemban misi pokok, mengkoordinir
segala macam kegiatan eksrla yang di selenggarakan di Bapenpori yang
menjadi salah satu penggerak kegiatan-kegiatan yang ada di pondok, seperti
latihan dakwah, dan kegialan berjamaah lainnya, melalui organisasi ini banyak
masalah-masalah yang bersipat individu maupun kelompok dapat di
selesaikan. Dan dengan organisai ini di harapkan santri mendapat kesempatan
untuk belajar tentang aspek kehidupan social. dan dapat mengembangkan
bakat kepemimpinan maupun rasa tanggungjawab dan ke1ja sama.
Di dalam organisasi. ini terdapal bagian-bagiah yaitu: bagian keamanan,
bagian kesenian, pendidikan, dan bahasa.
b. Latihan ceramah (Muhadharah): dalam pelaksanaanya latihan dakwah pondok
Bapenpori diadakan dalam sepekan yaitu pada malam jum'at dan di awasi
oleh pembimbing, dari kegiatan ini di harapkan santri menghayati ajaran
ajaran agama, karena di samping mendapatkan nasehat-nasehat baik dari
pembimbing dan teman-temannya. juga bagi dirinya sendiri, karena dengan
berlatih ceramah berarti secara tidak langsung akan menghayati peranya
71
Di dalam organisasi ini terdapat bagian-bagian yaitu: bagian keamanan,
bagian kesenian, pendidikan, dan bahasa.
b. Latihan ccramah (Muhadharah): dalam pelaksanaanya latihan dakwah pondok
Bapenpori diadakan dalam sepekan yaitu pada malam jum'at dan di awasi
olch pcmbimbing, dari kegiatan ini di harapkan santri menghayati ajaran
ajaran agama, karena di samping mendapatkan nasehat-nasehat baik dari
pcmbimbing dan teman-temannya. juga bagi dirinya sendiri, karena dengan
berlatih ceramah berarti secara tidak langsung akan menghayati peranya
sebagai juru dakwah dan penasehat. di samping itu juga latihar. dakwah in:
dapat menumbuhkan rasa pecaya diri untuk berbicara dan menyesuaikan diri
didepan umum dan teman-teman nya.
c. Kegiatan-kegiatan bejamaah: kebersaman di pondok Bapenpori sangat di
anjurkan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan ajaran agama, kebersamaan
tersebut di terapkan dalam kegiatan-kegiatan antara lain:.
I. Shalat bejamaah: selain dapat meningkatkan kebersamaan JUga dapat
memupuk suatu a1 juran bagi umat Islam, untuk itu pondok pesantren
Bapenpori di wajibkan untuk shalat bejamaah lima waktu. ini di
maksudkan untuk mendidik para santri agar memasukan hikmah shalat
khususnya shalat berjamaah terhadap perkembangan kejiwaan dan
keberagamaan sehari-hari
2. Anjuran untuk perpuasa sunah, seperti: puasa senin-kamis, puasa
merupakan ibadah yang penuh hikmah dalam rangka mengendalikan diri,
72
kejujuran dan lain-lain, yang pada akhirnya dapat meningkatkan iman dan
takwa kepada Allah Swt.
3. Menumbuhkan dan menanamkan sikap suka membantu orang lain serta
sikap mendahulukan kepentingan umum, serta melatih santri untuk gemar
bersedekah.
D. Analisis Terhadaap Metode Dakwah Ustadzah Hj Izzah Syathori
Secara umum dapat dikatakan bahwa umat islam secara keseluruhan
berada dalam masa-masa yang sulit. Realitas sesungguhnya mencerminkan
keadaan umat islam dalam pase kemunduran dan keterbelakangan.kondisi tersebut
mengharuskan kita mengfokuskan diri pada kelemahan-kelemahan, sebab dengan
mempokuskan dki pada kekmahan-kelemahan semakin menyadari persoalan
yang ada sehingga berusaha untuk memperbaikinya.
Jika kita menganalisanya secara mendalam pendapat-pendapat santri
meng~nai metode dakwah Ustadzah Hj Izzah tidak terkesan adanya perbedaan
yang mendasar dengan pendapat-pendapat santri yang lain.
Adapun beberapa pendapat-pendapat santri Bapenpori mengenai metode
Ustadzah H: lzzah Syathori antara lain:
Sedikit penulis kutip ucapan santri:
" ... Metode dakwah yang disampaikan Nyai lzzah dalam pengajian sangat sesuai dan mudah di mengerti oleh saya, dan membuat saya lebih berpikir kritis dalam bidang agama maupun social, dengan metode ini saya di tuntut untuk dapat mengembangkan dan mengeluarkan pemikiran-pemikiran barn .. .''7
7 \Va\vancara, 'rrisni
73
Dari ucapan santri lain:
" ... Metodc yang ditcrapkan Nyai Izzah cocok dan sesuai dengan kemampuan pola pikir saya, karena membuat saya berpikir lcbih matang dalam mengkaji kitab-kitab kuning yang saya pelajari dan dapat meningkatkan kualitas saya dalam mempelajari kitab kuning, kurang lebih sih seperti itu ka ... pendapat
,,s saya ...
Mctode-metode yang di terapkan oleh Nyai lzzah tidak terlepas dari
pengaruh tempat di mana ia di lahir, tumbuh dan di besarkan, yaitu di pondok
pesantren Al-Darul Thauhid Arjawinangun Cirebon, juga paktor latar belakang
pendidikannya. karcna masyarakat maupun santri-santrinya kebanyakan berasal
dari daerah cirebon, kuningan, indramayu dan sekitarnya.
simak yang di ucapkan santri:
" ... Metode dakwah Nyai Izzah dalam pengajian dapat di terima dengan
baik oleh saya karna membawa perubahan sikap dan perilaku terhadap saya serta
po la pikir saya dan cocok dengan keinginan, serta sesuai kemampuan saya ... " 9
Metode-metode yang baik sangat menunjang dan bermamfaat sekali, bagi
santri-santri yang lain, sehingga terbentuklah segolongan remaja yang baik yang
berguna bagi masyarakat sekitar, dan dalam meningkatkan mutu dan kualitas
santri
Metode dakwah yang di terapkan Nyai lzzah di harapkan dapat
memberikan kemampuan dan kualitas berpikir santri untuk dapat
mengembangkan konsep dan ide-ide pemikiran santri dalam menjalankan
8 Wa\vancara Anis 9 \Va,vancara Siti
74
aktivitas pengajian sehari-hari, di samping dapat mengembangkan bakat yang di
miliki oleh para santri.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas santri.
karena metode dakwah yang baik dapat memberikan santri kepuasan dalam
bel'\jar, baik dalam menerima pengajian-peng'\iian salafiyah (kitab-kitab kuning)
maupun pelajaran yang mereka ikuli di pesantren.
santri berkata:
" ... Metode dakwah Nyai lzzah membuat saya merasa mendapatkan peluang dan wadah baru untuk memperoleh ilmu dan wawasan serta dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri saya. karena di dalam aktivitas pengajian, saya di beri kesempatan untuk mengeluarkan pendapat tentang permasalahan permasalahan yang terkandung dalam kitab-kitab yang sedang saya pelajari tidak hanya itu, di dalam pengajian ini juga terdapat metode Tanya jawab (diskusi) antara saya dengan !bu Nyai ... " 10
Pengajian sangat di butuhkan dan sangat berguna bagi santri dalam
mengembangkan pola pikir dan meningkatkan mutu serta kualitas santri, sebab
metode yang di sampaikan nyai sangat baik dan disesuaikan dengan kemampuan
pola pikir santri.pengembangan mutu dan kualitas santri melalui pcngajian
merupakan hal yang harus berkesinambungan terus di lanjutkan da11 diteruskan
bagi gcnerasi rnendatang
Tanggapan santri terhadap metode dakwah cukup variatif. ada yang
beranggapan bahwa metode dakwah yang diterapkan itu sangat baik, sesuai, dan
bahkan ada yang beranggapan bahwa metode dakwah yang di sampaikan biasa-
biasa saja.
10 Wa\vancara, Nur"Afiah
'
75
PenuVis kutip ucapan santri:
" ... Metode dakwah yang diterapkan Nyai Izzah merupakan metode yang mengandung nilai-nilai agama yang dapat memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap pola pikir saya khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas agama saya untuk memenuhi tuntutan hidup, baik hidup di dunia dan hidup di akhcrat kurang lebih seperti itu sih ka .. menurut saya ... " 11
Pcnulis yakin Metodc Ustadzah Hj Izzah Syathori ini JUga dapat
memberikan santri untuk membentuk pola pikir, dan mcmberikan santri untuk
mcmbcntuk po la pikir yang kritis dan logis untuk menganal isa suatu
permasalahan yang terkandung dalam kitab-kitab yang di pelajari.
Mctodc sorongan yaitu metode pangajaran dimana Nyai
membacakan kitab kata demi kata kemudian di tei:jemahkan seclangkan santri
menyimak dan mengesahi dengan memberikan catatan pada kitab, metode
bandongan yaitu metode pengajaran di mana nyai membaca kitab dalam waktu
tcrtentu, scdangkan santri menclengarkan dan menyimak bacaan Nyai, baru setelah
itu clitci:jemahkan serta mctode munanzharoh yaitu mctodc pengajaran di mana
para santri 1ncn1bahas kitab-kilab yang di pclajari sccara bersa1na-san1a rnelalui
tukar pendapat suatu topik atau masalah tertentu dalam kitab kuning. 12
Penulis kutip ucapan santri:
" .. .!bu nyai suka memakai metode Sorongan, Bandongan, Munazharoh dengan metode tcrsebut saya dapat memahami dan mengerti isi kitab, sebab metode tersebut memberikan mutu dan kualitas pada diri saya. dan saya pun merasa tergali dan berkembang, menurut saya metode ini sangat pcnting untuk meningkatkaan daya nalar dan cara be la jar saya, kurang lebih seperti itu ka ... pendapat saya ... " 13
11 Wa\vancara, Nadiah 12 Dr.dr \Vahjoctomo, Perguruan Tinngi Pesantren: Pendidikan Alternatip A1asa Depan,
(Jakarta Gema lnsani Press, 1997), h, 84. 13 Wavvancara, Nurhalimah
76
Metode yang diterapkan Nyai lzzah ini dapat di buktikan dengan adanya
perubahn sikap, tingkah laku, maupun akhlak bagi diri santri itu sendiri. selain itu,
metode ini juga dapat memberikan santri untuk membaca kitab dengan baik serta
dapat mengkaji, dan memahami isi dan makna yang terdapat dalam kitab.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lulusan-lulusan pesantren yang
melanjutkan kepergurun tinggi dengan mengambil berbagai macam jurusan. Hal
ini membuktikan bahwa pondok pesantren Bapenpori telah memberikan mutu
kualitas yang ada pada diri santri sehingga santri dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi.
Sedikit penulis kutip ucapan santri:
" ... Metodc clakwah Ustadzah lzzah Syathori mcnurut saya sangat cfektif
dan efesien karena metocle ini clisesuaikan dengan tingkat kemampuan pola pikir
saya ... "14
Pada akhirnya, penulis dapal menyimpulkan bahwa metode yang
diterapkan oleh Ustadzah Hj lzzah Syathori terhadap santrinya dapat memberikan
sebuah wawasan dan pengetahuan bagi para santri untuk mengembangkan ide-ide
atau pola pikir santri dalam meningkatkan kualitas keberagamaan santri yang ada
pada diri mereka. sebab metode dakwah yang di terapkan Nyai lzzah lebih
ditekankan pada pengkajian dan penguasaan kitab-kitab kuning, agar para santri
dapat memahami clan mengerti isi clan makna yang tcrkanclung di clalamnya serta
bermamfoat bagi masyarakat sckitar.
14 \Vavvancara, Ririn
BABY
Pl<:NUTUP
A.Kcsimpulan
Berclasarkan penelitian clan uraian bab demi bab clalam pembahasan skripsi
ini, maka penulis clapat menarik kesimpulan:
I. Metoe clakwah Ustaclzah Hj Izzah aclalah:
a. Dakwah Bil Lisan : yaitu melalui kegiatan ceran1ah, penga_J1an,
pcringatan hari-hari besar islan1
b. Dakwah Bil ha/: yailu 111cnarnbah fr1sililas bch\jar.
2. Dan fvletoclc yang clitcrapkan pada pcanlren l3apcnpori adalah:
a. fvlctodc kdcladrnrnn (11.1·11•0/1111 lt11.1·11111111lt ) yang diwajibkan kcpada para
guru rnernberi lauladan yang baik lerhaclap santri.
b. Metocle pembiasaan clan latihan di rnana para guru membimbing secara
langsung para santri, clengan te1jalin suasana kcakraban antara guru clan para
santri
c. Secara non formal yaitu clengan rnengkaji kitab-kitab yang bekaitan clengan
akhlak misalnya: Ta 'Liinul Muta 'alim naylurroja, Riadhus Solihin, dan
Tanki/111! <JOU!.
d. Membcrikan teguran clan hukuman kepacla santri yang melanggar terhaclap
aturan-aluran yang telah clitetapkan clan di tentukan oleh pihak pesantren
Bapenpori
DAFTAR PUST AKA
Abdul Khapidz, Muhamad Nur, Mendidik Anak Bersama Rasululah, Bandung, AlBayan 1997
Anten Elya, Ashi byilizi Ambig, Mesir: Elyas Modern Pres 1951
Azis Moh Ali, l/11111 Dakwah, Jakarta: l'renada Media,2004
Arifin lnmm, Kcpcmimpinan Kyai: Ka.\'lls Pondok Pesantren Tebu lreng, Malang Kalimasahada, 1993
Bapenpori Agenda 2007
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian llmu Dakwah, Jakarta: Logos 1997
Dawan Rahaijo, Pesantren Dun Pembaharuan, Jakarta :LP3S, 1989
Darusman Ghozali, Dinamiko J/11111 Dalovah 1~/amiyah, Darul lhsan: Nur Niaga, 1996 Shaleh
Fadlml!ah Tvluhammad, Metodelogi Dakwah Dal am Al-Qur 'an, Jakarta, Lentera Basri!ama, 1997
I-lamka, T11/,i·ir A 1-adwr, Jakarta Pustaka Panj imas, I 998
Muhidi i\scp, Dakwah Dalcun Perspektil Al-Qur 'an, Bandung: Pustaka Setia,
2002
fvluri;il1 Siti, Metodclogi Dak1rnh Kontempoff1', Jogjakarta: Mitra Pustaka, I 999
Mansyi Abdul Kadir, Metode disk11si Dalam Dakwah, Surabaya: Al-Tkhlas 1981
Nata Abuddin, Filsqf'at Pendidika11 L1·/a111i, Jakarta, Ciputat Press 1997
Niznr Snmsul, Filsapat Pendidikmz 11'/am, Ciputat Press, 2004
Pcmcrintah Daerah Khusus lbukota, Evaluasi Terhadap Exsistansi Bapinroh, Jakarta: Badan Pembinaan pcgawai, Bapinroh, 1995
Sistcrn Pendataan Fropil Desa, Pr()fil Kelurahan, Pemerintah Kab Crbn Badan Pcnyuiuhan Masyarakat, 2007
Syafi'i Maarif Ahmad clan Said Tuhu Lelcy, Ai-Qur'an dan Tantangan Moderenisasi, (Yogyakarta: Siprcs, 1990)
Singarimbun Masri dan Sofyan Afetodologi Pene/itian Suvai)akarta: LP3ES, 1989
Syukir Asnuni, Dasar-Dasar Strategi dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983
Sulthon Ma;:lrnd, Menejemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2003
Tasmara Toto, Komunikasi Dalovah, jakarta: Ga ya Media Pratama, 1997
Tamyiz Bahanuddin, Akhlak Pesantren Menurut Pandangan Kh.Hasyim Assy 'ari Jogjakarta: l1T AQA Press 2001
Tafsir Ahmad, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya,!995
W. Arnold Thomas, The Preaching of Islam, Jakarta: Widjaja, 1981
Wasito Woyo, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Cy Pres, 1974
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatip Marn Depan, Jakarta: Gema lnsani Press, 1997
Yusuf Soclaiman, Soesanto Slamct, Pengantar Pendidikan Social,Surabaya: Usaha Nasional, 1981
Zaidan Abdul Karim, Usu!ud Dakwah, Bandung: Darul Amar Khatab, 1995
Nomor Lamp Hal
: Istimewa I ( berkas)
: Pengajuan Proposal Skripsi
K.cpada yang terhormat Kctua Dewan Pertimbangan Skripsi di-
Tcmpat
Assalamu' WR.WB
Sal:un sejahtera saya sampaika1,scmoga Bapak /I bu senantiasa dalam lindungan Allah SWT, scrta sclalu sukses dalam menjalankan aktivitas Sehari-hari,Amin.
Nan1a Nim
: Jojoh Nurendah : 20405100283 0
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islan1 Semester : VI I I( tujuh)
Bcrmaksud Mcngajukan Proposal skripsi dengan judul" METODE DAKW AH UST ADZAH HJ IJAH DALAM PEMBENTUKAN AIILAK SANTRI PONDOK PESANTREN BABAKAN CI\VARINGIN CIREBON
ProposaL slaipsi ini selanjutnya di harapkan bisa di teruskan sebagai skripsi yang dapat di jadikan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana sosial islam (S.Sos) dalam jenjang strara I satu (SI) di Universitas Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan ini saya lampirkan : I. Oit line Skripsi 2. Proposal Skripsi
Demikian pengajuan skripsi ini saya ajukan ,semoga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh bapak I ibu dan sebelunmya saya ucapkan terima kasih ban yak
Perno hon
~~ Jojoh Nurendah 204051002830
BALAI PENDIDIKAN PONDOK PUTRI
PONDOK PESANTRE:N BAPENPORI AL-ISTIQOMAH
Babakan-Ciwaringin-Cirebon-Kodc Pos 45167 (Hp: 081324601065)
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pimpinan Pondok Pesanrtren Bapenpori
A 1-Jstiqomah Babakan Ciwaringin Cirebon, menerangkan bahwa :
Nama : J. Nur 'Endah
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 23 November l 984
Nim :204051002830
Jurusan
Alamat
: Komunikasi Penyiaran Islam
: JI Raya Ciamis No I :i3, Rt/Rw: 04/0 I
Kcrtawirama - Nusahcrang
Kuningan - .Jawa flarat 45563
Tclah melakukan pcnclitiaan dan wawancara dengar. kami pada bulan
Dcsember 2007 untuk mendapatkan bahan dan data skripsi yang berjudul: "Metode
Dakwah Ustadzah Hj. lzzah Syathori Dalam Pembentukan akhlak Santri di Pondok
Pesantren Bapenpori Al-Istiqomah Babakan Ciwaringin Cirebon".
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nam a
Lokasi
Tanggal
Wawancara Dengan Ustadz Hapenpori
: Burhanudin
: Pondok Bapenpori Al-lstiqomah
: 27 Desember 2007
I. T. Apa mctode dakwah !bu Ny.1 lj. lzzah Syatori?
J. Metode dakwah !bu Ny.Hj. lzzah Syatori dalam lcmbaga pendidikan
sebagai pengasuh Bapcnpori dcngan mcnyajikan mata pclajaran sesuai taraf
kcmampuan anak didik, !bu Ny.I lj.lzzah Syatori scbagai pcng~suh pondok
pesantren yang bcrcorak klasik (,;alal) juga mcnyajikan pcngajian dcngan
bentuk bandungan (satu pengaj ian yang diikuti olch seluruh santri lalu
pcngcajar rnembcrikan rna!eri dan sanlri sebagai audicns) dan sorogan (satu
pengajian yang rnana pengajar rncnyimak bacaan .dan keterangan santri),
selain sebagai pengasuh PonPes !bu Ny.Hj. Izzah Syatori scbagai tokoh
rnasyarakat yang rnengenal watak dan· kebudayaan masyarakat
disekelilingnya, sccara cultural rnengadakan pendekatan melalui pengajian
dan jam 'iyah.
2. T. Apa upaya dalam pcmbentukan akhlak santri di Bapcnpori?
J. Upaya pembcntukan akhlak santri di Bapcnpori:
a. Mcnyajikan rnata pclajaran akhlak dari tingkat dasar sampai mencngah.
Melalui tahap kcsiswaan rnadrasah pondok pesan!ren mengadakan
pendekatan kepada santri-santri yang bermasalah dengan memberi
bimbingan.
b. Memberi ta'ziran (1-lukuman) kepada sanlri yang melanggar Tatib (tala
tertib)
3. T. Bagaimana Pihak Bapenpori dalam membina akhlak santri, agar tidak
melakukan tindakan tidak tcrpuji?
J. Ulama/Pondok pcsantren sebagai Warasatul An-Biya memegang pedoman
Maka dalam mcmbina Akhlak,
Bapcnpori mengadakan langkah-langkah dianlaranya : memberikan tugas
kcpada scksi kcamanan untuk mcngontrol pergaulan santri baik di dalam
pondok ataupun diluar, meW<liibkan santri-santri untuk mcngikuti kegiatan
kcrohanian/kcgamaan scbagai langkah untuk mcndekatkan santri kcpada
Allah SWT dan mcmbcri sangsi kcpada santri yang bcrukhlak tidak baik.
4. T. Kegiatan kcbcragaman apa saja yang diadakan Bapenpori dalam pcmbinaan
akkhlak santri Bapenpori?
J. Di Pondok itu kegiatan keagamaan semua diantaranya : Santri diwajibkan
mengikuti marhaban pada malam Jum'at , membaca Q.S Tabarok dan
Yaasin setclah shalat Maghrib dan Q.S. Waqi'ah setelah shalat Subuh,
mengikuti pelajaran madrasah dan pcngajian Al-Qur'an kepada lbn Ny.Hj.
lzzah Syatori.
Penulis,
J Nur"endah
WA W ANCARA DENGAN SANTRI BAPENPORI AL-ISTif!OMAH
Nama : Trisni '
Tanggal : 27 Desember 2007
Lokasi : Pondok Bapenpori Al- lstiqomah
l .T. Bagaimana menurut pendapat kamu tentang pembinalln akhlak di Bapenpori?
J. Y ah, lumayan cukup baik kalau dalam segi pembinaan akhlaknya, ta pi terkadang
dalam segi pengalaman setiap individu santri tidak selalu menjalankannya.
2.T. Manfaat apa saja yang dapat kamu ambil setelah mengikuti pembinaan akhlak
santri di Bapenpori?
J. Kita jadi lebih tahu baik atau buruknya suatu sikap dan bagaimana cara
menghadapi masalah yang terjadi pada kita dengan bersikap arif dan bijaksana
tan pa bersikap buruk.
3.T. Metode pembinaan akhlak seperti apa yang di terapkan kepada kamu dan anak
anak lain?
J. Metode dengan cara mengaji dan mempelajari kitab-kitab tentang akhlak dan
mengamalkannya dengan baik serta suri tauladan yang diterapkan oleh pengasuh
dan para ustadz.
4.T. Hukuman seperti apa yang kamu terima jika tidak mengikuti pembinaan atau
peraturan di Bapenpori?
J. Hukumannya bermacan-macam tergantung pelanggaran apa yang dilakukan.tentu
dengan catatan hukuman tersebut.bisa membuat saya kapok dan tidak mengulangi
pelanggaran lagi contohnya: Disiram air comberan, disuruh hapalall, atau bayar
denda, dan lain-lain.
5.T. Bisakah kamu contohkan salah satu pembinan akhlak santri di Bapenpori?
J. Petigajian kitab-kitab akhlak seperti: Ta'lim Mutaalin, Tafsir akhlak, dan-lain-lain
dan tidak hanya itu dalam s'etiap kegiatan pengajian, kegiatan intra maupun ekstra
pondok Bapenpori selalu dibina akhlaknya, apalagi kami sebagai santri.
Penulis
J. Nur'endah
~
KURIKULUM MSS BAPENPORI AL-ISTI ""'MAH ..
-- •-;"·---~ ~~~ :NO 'M)l'I'E<JIJ '](jfas 1 'l'sana1viyafi 'X.tfas 2 rtsana1viyali 'J(ftfu 3 'l'sanawiyafi '!"111(Jf.pt,~ltfwi . ~\~
'.fair. [- "/, ' -- '" 1 'l'afsir 'ta · .ft, _:;;'fli~·-\-stm ~ ;/
2 Jfadits IBufuolW!!Mmtmt li'i
<raJwia Jlufayatussfii6yari Jrufayawf:Mustafia )lf-Jazariyafi "' 3 ~· -'-;.-...,-.:,--
~ 4 'Fiqifi Safiriatun Naja 'l'aqri6 J 'l'aqri6 z 'Fatfiu( Qprili 5 Q, 'Fiqfz :Ma6adi)l1va(ryafi 0
·c- ~ 6 Vsfc 'Fiqfi Waroqot/)lssufam :>-·- t 7 )lf-:Mafiidli fJ!Jsafafi )I f-:Mafzidli rJ!jsafafi)!f-fMafiidli ----~------ --'·'"'''·- (ic,
8 :J/afrrvu Luqmatus Sa 'iqfiofi )lf-)ljurumiJafi )l(-)1.mritfii J/.{fiyafi I6nu iC:Iulift ::1 fi:J
Q!rwa 'itfusfisfwrfiyafi 4'•~
0 9 Sfiorof )lmtsifafi 'l'asfirifiyafi )!mtsifafi 'I"asrifryafi ~ -'"_"'.'"" ..... ,__
10 'Iaufiitf )lqitfatu[ '.;!warn Jawafiir f(pfamiyafi 1 .•awafiir fi.pfamiyafi 2 'l(jfayal-Jf 1 A1"'{1am ~1 ,. ;·_::.:,,_--'- ~
11 '/(fiat/I mla :Muatan Lof(p[ ,..,_...,~~
12 IBfis. )lra6 fMuatan Lof(pf )lf-:Mufiawarofi 1 )lf-:Mufiawarofi 2 :ii!
13 'Iarel(,li Nuru[ "faqirJ Juz I Nuru[ "faqin Juz II J
14 Q, '!(utu6 '
·~1'"J ~ -[j":, SM;_.
/•' -.__ ___ ___, ~~ .-:--i 7]
r " s: > <.:~All!> ~
(
I
JJl...DWAL PEL.l\JARAN /v/~-::;,:s BrlPfiNPOl:CI AL-ISTIQD/v!AH
BAIJAKAN CIWAR!NG!N CIREBON TAllUN l'l,LAJ'ARAN 1428··1429 H./2007 .. 2008 l.1,
···-·--·~··
RAN ' I HARi 8. PELAJ1\ ······--·-·- ...-----osa Ra bu --
OU f,. Arab
--··----
~~A.s _____ l ····S~l:~~~--l-~-~~~1:,.~-~--·· -~~~- ·-- .. Sel
onowi k'"""'_ _ 011 Tnjwld ;o -~~,:~-----~-- --~'~:~~ 10 fiqih I fiqih 05 Nohwu 07 Tauhid 06 lc:ij\vid
I -~-----
10 Tarah
--03 Sho1of - ... 0/ Shor of
-;:,~-~~'/: ·r~"~I~-~~--~-~~~~ :F~~i~ =~-0-~-- --~~~~a'.:id~-- O~ ~°.j~~d--; fiqih 09 , Tajwid 10 Touhid 04 MohvvtJ
--·--·-··-···-~~=1~::··-~=-l-~~=;·-·-~--=1~:~-~ Tojv{id . I
09
05
es
•2
02 onow1 / · · ·· · · ··-···········-···- ···- ------ .. ----------
10 .Fiqih
o .. B .Ari1\, 07 ·-·
05 ToJhld 10
--07 Tofslr 08
-----···--·-· \i ~~-uli ·,'.~-----~~-~~~~~~'.'.' ___ ~: -~~wi<I ·--··-~ ~~--Noh\vll 01 fi.:.1ih 07 Nahwu Ol Hodils
liyoh ,--------·- -·--------____ ! U. F1qih 08 Hadils 05 Tauhid
t-----r-----~+-~--·~+------
l!adits 05 Mohwu 06 Fiqih 03 U. fi·~ih 03 Tnuhld 04
vs U. Flqih 03
.liyo 11 --------·-------- -------·----
-·---·----+-~~ah~~u ____ _'.'._6 Tauhid O•I Taro:__ __ 01 Hadil'
09 Fiqih 06
-------! Tauhid 09 U. Fiqih 04 Tafslr 10 Touhid I liyol1 ,-----------·-----------' 01' u. fiqih . 04
·- -! l..Johv,iu 0 I ! lodifs ___ . ____ _J _______ , __ ....._ ____ _ 08 HadHs 08 Nah\VU
WAl.I KELAS; ~-
I. Tsonowi : Ust. Asmu'I
Komis
Akhloq 07
Tareh 08
Shorof 02
8. Arob 10 --fiqih °"I -·N·abwu ~
U.Flqlh 08 ~-
Nahwu 01
t-lahwu 06
Flqlh 03
·-Nahwu 01
-Flqlh 06
Ust. Hosonuddin Junoedy Ust. Abdul Halim Ahmad Ust. Ahmad Roziqin Khozin Usf. .Sufyon Hidoyot
II. Tsonawi Ill. Tsanowi I. Aliyoh
: Ust. Abdul Ha1im Ahmad : Us!. Imam Hamboli
Usf. Surhonu,jdin Usl. Sojidin Usl. .h.smu'i Usl. Tho'idin Uot. Imam Hamboli Jst. Akrirn Bih
II. Aliyoh Ill. Aliyah
: Ust. Tha'idin : Ust. Sajldln : Ust. Svfyon Hldayot
BALA! PENDIDIKAN PONDOK PUTRI ( BAPENPORI )
KONSULAT AL·ISTIQOMAH
r-1 A\2-\ \)fl;t0 QGIJGA-jAP- !
SC\l?);u - w·w i ct cn1 lWI
-lW I \);er J.lll\ji
-Ll.)I Oo'CI ll
'\,
(,.. ~~~ (} \0
?rn3C1jo.r :r--4
(r'.javn AbG\\Al\etlr-
0.\1 \')\
<,\ ~ o.il \\ i_B o.ci a.~ ~ u. r \\ o. I\ v. B\ vi
;ioi1o,)t(\
:ci:<l i cl\ ii SI'<\\,\ 'I \vi'\ c\ \'/\
MC\ Yfl \-\. 0. vY\ 'c (,l\.l
~ \:- f'wn Qi 1 lo
A\-\o.t> \\ tj:"
II ~ ;j ~
1:.~· ~ 01
'
' ~ t\C\ \()\ 14\blA ~m\t"
(?er10.1t,\1 \\ Ar· \!Oro.ii o~ soro!1C1'1 o1 'f.\\u.\ 0, r o 03 '\o.\,\\\\ \\ ~oro~av1 03
sorogo.1'1 or uqutlu.\l\jJ tn or lOf0fj().t1 09
'·~ ~ ~ °'~ V.,!J9Jl f).., \I (Q\J(I.() \()({!\ <f' c8 •' ~ ' , 04
?~n~uru~ --tt-o II
\\.TA\-\\..\\.. Cl· Tfknle1i1'-"
Mu '(v'\V. '(\ M v. '(\ i '/,\ \,,
A~ v. \2-ll'llC\~\A 'o . [\) (), \,\ &1C'1"'
L3v.\i~vtvi lkl\\'j(\~
\l, \)O'll
Cl, t\AClf ,\u>p\A{ll
\2-W\CI &IAO\th
~\10.\C\~\()
'o. A':\u UmMU
\'b . \?>VJl'!lQfld i o.. juar'i~aC..
M11nini N11.r' t111'fi;i.\.-.
-o. s~. M unr1difa t.. n. Sof 1~!-Wur f.\\Ch'oi \?ol\.
\l\. (lj \n&t1P
..
\\lo.1\0. Mu.M~Cl~Clh
~At• ,V.().~ ~"'t-o. · Ami.· Mci.'onMO~
[\)ur\iit>.\i mo.I-
, .
I'