jurnal yang diragukan dikti

6
Jurnal yang Diragukan Dikti (?) www.abdul-hamid.com / Desember 6, 2013 Dikti memiliki mekanisme tentang jurnal yang “perlu dipertimbangkan” untuk kenaikan pangkat/ jabatan dosen. Misalnya ada yang disebut sebagai jurnal palsu baik nasional maupun internasional. Selain itu ada jurnal internasional “meragukan”, Dikti – salah satunya — menggunakan list Jeaffrey Beal sebagai acuan. Niatnya sih baik, maklum ada saja dosen nakal yang menggunakan sejumlah cara tak halal untuk naik pangkat, termasuk menggunakan jurnal, palsu, bodong atau rakitan. Namun penggunaan database tertentu tanpa cross-check tentu saja bisa membuat masalah baru. Misalnya dalam kolom komentar di halaman ini (http://pak.dikti.go.id/portal/?p=41 .), terdapat banyak dosen yang mengeluh karena tulisannya berada di jurnal yang berada dalam database “meragukan” padahal menurut mereka (penulis-nya) cukup bereputasi. Di sisi lain Dikti juga misalnya amat memfavoritkan database ISI Knowledge -Thomson Reuter (USA ), SCOPUS (Netherland), (http://www.scimagojr.com ) dan Microsoft Academic Search,( http://academic.research.microsoft.com ), tanpa mempertimbangkan apakah semua bidang ilmu tercakup di database tersebut. Untuk masalah ini silahkan klikdisini (Saya akan buat tulisan sendiri soal ini) Parahnya, Microsoft academic research sebetulnya masih berstatus “beta”, jadi masih amat meragukan sebagai referensi database jurnal ilmiah. Saya sendiri mencoba mencari Journal Indonesia dari Cornell University (http://seap.einaudi.cornell.edu/indonesia_journal ) yang reputasinya tak diragukan dalam kajian Indonesia, tak ditemukan di ketiga database tersebut. Mestinya Dikti bisa membangun database sendiri dengan ahli dari berbagai bidang ilmu dengan kriteria tersendiri, katakanlah Profesor yang menjadi editor di jurnal bereputasi. Silahkan dibaca suratnya dibawah ini tentang Jurnal yang “perlu dipertimbangkan”, disalin-ulang dari halaman http://pak.dikti.go.id/portal/?p=41.: Kami informasikan kepada para dosen pengusul/calon pengusul kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen, terkait jurnal palsu yang tidak boleh dipergunakan dalam usulan serta informasi tentang questionable journal yang perlu diketahui dan diwaspadai. A. Jurnal Palsu Berdasarkan Surat Direktur Diktendik Pada tahun 2012, Direktur Diktendik mengeluarkan surat resmi tertuju pada

Upload: james-tanjung

Post on 09-Jul-2016

31 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Yang Diragukan Dikti

Jurnal yang Diragukan Dikti (?)www.abdul-hamid.com / Desember 6, 2013Dikti memiliki mekanisme tentang jurnal yang “perlu dipertimbangkan” untuk kenaikan pangkat/ jabatan dosen. Misalnya ada yang disebut sebagai  jurnal palsu baik nasional maupun internasional. Selain itu ada jurnal internasional “meragukan”, Dikti – salah satunya — menggunakan list Jeaffrey Beal sebagai acuan.

Niatnya sih baik, maklum ada saja dosen nakal yang menggunakan sejumlah cara tak halal untuk naik pangkat, termasuk menggunakan jurnal, palsu, bodong atau rakitan. Namun penggunaan database tertentu tanpa cross-check tentu saja bisa membuat masalah baru. Misalnya dalam kolom komentar di halaman ini (http://pak.dikti.go.id/portal/?p=41.), terdapat banyak dosen yang mengeluh karena tulisannya berada di jurnal yang berada dalam database “meragukan” padahal menurut mereka  (penulis-nya) cukup bereputasi.Di sisi lain Dikti juga misalnya amat memfavoritkan database  ISI Knowledge -Thomson Reuter (USA ), SCOPUS (Netherland), (http://www.scimagojr.com) dan Microsoft Academic Search,( http://academic.research.microsoft.com), tanpa mempertimbangkan apakah semua bidang ilmu tercakup di database tersebut. Untuk masalah ini silahkan klikdisini (Saya akan buat tulisan sendiri soal ini)Parahnya, Microsoft academic research sebetulnya masih berstatus “beta”, jadi masih amat meragukan sebagai referensi database jurnal ilmiah. Saya sendiri mencoba mencari Journal Indonesia dari Cornell University (http://seap.einaudi.cornell.edu/indonesia_journal) yang reputasinya tak diragukan dalam kajian Indonesia, tak ditemukan di ketiga database tersebut.Mestinya Dikti bisa membangun database sendiri dengan ahli dari berbagai bidang ilmu dengan kriteria tersendiri, katakanlah Profesor yang menjadi editor di jurnal bereputasi.

Silahkan dibaca suratnya dibawah ini tentang Jurnal yang “perlu dipertimbangkan”, disalin-ulang dari halaman http://pak.dikti.go.id/portal/?p=41.:Kami informasikan kepada para dosen pengusul/calon pengusul kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen, terkait jurnal palsu yang tidak boleh dipergunakan dalam usulan serta informasi tentang questionable journal yang perlu diketahui dan diwaspadai.A. Jurnal Palsu Berdasarkan Surat Direktur DiktendikPada tahun 2012, Direktur Diktendik mengeluarkan surat resmi tertuju pada tiga pengelola jurnal Nasional (JAM, Didaktika, dan Agritek. Surat-surat tersebut menginformasikan kepada pengelola bahwa jurnal tersebut tidak lagi dinilai untuk kenaikan pangkat/jabatan akademik dosen. File surat dan tampilan jurnal-jurnal tersebut dapat diunduh melalui halaman ‘Ketentuan PAK’ atau klik disini.

Page 2: Jurnal Yang Diragukan Dikti

B. Jurnal Nasional tidak Terakreditasi dan MeragukanBeberapa jurnal nasional tidak terakreditasi dan tergolong meragukan, antara lain:

1. PERCIKAN, Ikatan Keluarga Besar Universitas Jambi (IKBUJ) – Bandung2. INOVASI, Jurnal Kajian Pendidikan, Jurnal Himpunan Mahasiswa dan Alumni Pasca

Sarjana asal SUMUT3. Aktualita, Kantor KPN – Bung Kopertis Wilayah IX Sulawesi4. PROSPEK, Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX Sulawesi5. IQRA Journal Ilmiah LP2S UMI6. Jurnal Tadulako, Alamat : Jl. Sekeloa Gg. Loa II RT 01 RW 02 Bandung

File tampilan jurnal nasional yang tidak terakreditasi dan dinilai meragukan dapat diunduh melalui halaman ‘Ketentuan PAK’ atau klik disini.C. Jurnal Internasional PalsuFile tampilan jurnal internasional palsu dapat diunduh melalui halaman ‘Ketentuan PAK’ atau klik disini. Beberapa diantara jurnal internasional palsu tersebut antara lain:

1. International Journal of Business and Social Science (USA)2. Asian Social Science (Canada)

D. Questionable JournalsKarya ilmiah di jurnal internasional yang diusulkan dalam kenaikan jabatan akan di periksa apakah terindeks di laman Thomson ISI Knowledge atau di Scopus SJR Journal Ranking atau Microsoft academic search. Apabila ditemukan di salah satu laman tersebut maka akan memenuhi kriteria sebagai jurnal internasional. Bila karya ilmiah tidak ditemukan disalah satu laman tersebut maka akan di periksa di laman scholarlyoa.com/publishers/ dan scholarlyoa.com/individual-journals yang memberikan informasi tentang publisher dan jurnal-jurnal meragukan (questionable journal). Dilaman ini juga dijelaskan alasan mengapa suatu jurnal sebagai jurnal meragukan. Bila jurnal yang diusulkan tidak pernah ditemukan sebagai jurnal yang tidak patut dalam penilaian Tim PAK maka jurnal yang diragukan tetap dinilai tetapi karya ilmiahnya tidak dapat dijadikan pemenuhan syarat kenaikan jabatan ke Guru Besar atau kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dalam masa mukim 1-3 tahun. Jika jurnal meragukan tersebut telah ditemukan oleh Tim PAK dan ada hal-hal yang tidak patut, contohnya ada karya ilmiah di suatu jurnal internasional dibuat dari suatu template karya ilmiah dan lupa di delete maka jurnal tersebut tidak dinilai.Oleh karenanya, disarankan berhati hati untuk melakukan publikasi karya ilmiah dalam jurnal yang meragukan .

Laman fakejournals.wordpress.com menampilkan daftar jurnal yang di curigai palsu di bidang Computer Science dan sebaiknya berhati hati bila akan mempublikasikan karya ilmiah.Daftar publisher yang terdapat di dalam laman ini merupakan contoh publisher yang diragukan. Oleh karenanya, sebaiknya dosen berhati hati jika akan publikasi artikel ilmiah di jurnal tersebut. Salah satu contoh daftar yang ada di dalam laman tersebut adalah Beall’s List of Predatory, Open-Access Publishers by Jeffrey Beall 2012 Edition yang selalu diupdate oleh beliau (klik judul untuk detail).Beberapa contoh publisher yang diragukan:

1. David Publishing Company

Page 3: Jurnal Yang Diragukan Dikti

2. IJENS 3. Dove Medical Press

Di dalam website tersebut juga terdapat artikel yang perlu kita cermati, berjudul Criteria for Determining Predatory Open-Access   Publishers .Selain itu di dalam laman ini berisi daftar jurnal palsu di bidang Computer Science.http://abdul-hamid.com/2013/12/06/jurnal-yang-diragukan-dikti/

Penilaian Jurnal Ilmiah dalam Karir Dosenwww.abdul-hamid.com / Agustus 16, 2014Menerbitkan artikel ilmiah merupakan ujung dari sebuah penelitian. Artinya, hasil sebuah penelitian bisa dibaca, dirujuk, didukung atau disanggah oleh peneliti yang lain. Penelitian terapan selanjutnya malah bisa diimplementasikan, baik sebagai produk atau kebijakan.

Menerbitkan di jurnal ilmiah merupakan salah satu pilihan yang baik. Dalam aspek karier, jurnal ilmiah merupakan komponen yang amat berharga, menentukan laju atau mandeknya karier seorang dosen. Setiap tahapan kenaikan jabatan akademik dosen mensyaratkan dimilikinya artikel di jurnal ilmiah. Semakin tinggi karier dituju, semakin sukar.

Untuk menjadi Profesor misalnya, jurnal internasional bereputasi menjadi syarat mutlak. Perhatikan pasal 10 ayat 3 Permenpan 46 2013 yang menyempurnakan permenpan 17 2013:

c. Profesor harus memiliki:

1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat;

2) paling singkat 3 (tiga) tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3);

3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan

    4) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.4) Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan.

(5) Dikecualikan paling singkat 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c angka 2), apabila Dosen yang bersangkutan memiliki tambahan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal

Page 4: Jurnal Yang Diragukan Dikti

internasional bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan memenuhi persyaratan lainnya.(6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diatur oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (pasal 10 ayat3 )

Karena itulah, memahami apa itu jurnal dan berbagai kasta dalam jurnal menjadi penting. Menurut penulis, pengkastaan jurnal-jurnal ini bisa diperdebatkan, namun nampaknya Dikti memiliki standar tersendiri.

Jurnal atau berkala ilmiah atau majalah ilmiah yang selanjutnya disebut sebagai jurnal adalah bentuk terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan kecendekiaan, mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya. Untuk proses penilaian karya ilmiah dalam jabatan akademik dosen jurnal dibedakan menjadi:

Jurnal nasional Jurnal nasional terakreditasi Jurnal internasional Jurnal internasional bereputasi

Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut :1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan

etika keilmuan2. Memiliki ISSN3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia,

dan Cina)4. Memiliki terbitan versi online5. Dikelola secara profesional6. Editorial Board (Dewan Redaksi) adalah pakar di bidangnya dan biasanya berasal

dari berbagai negara.7. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam satu issue berasal dari penulis berbagai

negara8. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari berbagai negara dalam setiap

penerbitannya9. Terindek oleh database internasional bereputasi, Scopus dan Web of Science,

Microsoft Academic SearchAda beberapa catatan tentang Jurnal Internasional, bisa dibaca di draft pedoman operasional PAK:

1. Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional dengan kriteria tambahan terindek oleh database internasional bereputasi   (Scopus , Web of Science, MAS) dan mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR). Jurnal ini mempunyai urutan tertinggi dalam penilaian karya ilmiah dengan nilai maksimal 40

Page 5: Jurnal Yang Diragukan Dikti

2. Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional pada butir 7 dan terindek oleh database internasional bereputasi (Scopus dan Web of Science) namun belum mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Schimago Journal Rank (SJR) menempati urutan kedua dalam penilaian dengan nilai maksimal 30.

3. Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional yang belum terindek pada database internasional bereputasi (Scopus, Web of Science, MAS) namun telah terindek pada database internasional seperti DOAJ, CABI, Copernicus, Ebscho dapat dinilai sebagai jurnal internasional dengan nilai maksimal 20.

4. Publikasi pada Jurnal internasional edisi khusus/suplemen atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi edisi khusus/suplemen yang memuat artikel yang disajikan dalam sebuah seminar/simposium/lokakarya dapat dinilai sama dengan jurnal edisi normal (bukan edisi khusus) namun tidak dapat digunakan untuk memenuhi syarat publikasi kenaikan jabatan akademik. Perlu ditekankan, edisi khusus/suplemen ini harus diproses seperti pada penerbitan non edisi khusus (terbitan normal) dan memenuhi syarat-syarat karya ilmiah.

Ringkasnya bisa dilihat di bawah ini:

Catatan Lain:

Proses penilaian jurnal yang hanya mempunyai edisi elektronik disamakan dengan kriteria jurnal yang berlaku (tidak dibedakan).

Artikel dalam jurnal nasional tidak terakreditasi yang terindeks oleh DOAJ dinilai maksimal 15.

Jurnal nasional yang tidak memenuhi kriteri jurnal nasional disetarakan dengan publikasi pada proseding yang tidak didesiminasikan pada suatu seminar atau yang lainnya.

Jurnal ilmiah yang walaupun ditulis dalam Bahasa Resmi PBB namun tidak memenuhi syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah internasional, disetarakan dengan jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi.

Page 6: Jurnal Yang Diragukan Dikti

Oh ya, perhatikan juga aturan batas kepatutan  di sini . Kemudian, ada kabar gembira, buah manggis sudah ada ekstraknya bahwa publikasi di jurnal internasional dan jurnal nasional terakreditasi bisa dipakai untuk pengajuan angka kredit, silahkan dilihat  di sini. Bacaan terkait:

1. Jurnal Terakreditasi Dikti   Edisi Lengka p2. Jurnal yang diragukan Dikti