jurnal wanita usia subur tentang bahaya merokok 2013.pdf

40
GANMARAN PENGETAHUAN WAnIITA USIA SUBUR TINTANG BAIIAYA MEROKOK TERHANAP KESEHATAI\I REPRODUKSI DI DESA GUNUNS TUA LUMBA}\[ PASIR KECAMATAN PANYABUNGA T KOTA KAEUPATEN MAI{I}AILING NATAL TAIIUN 'OT3 Oleh: Rina Hafni tubis, SST, MSi Di Biayai Dana Rutin Akademi Kebidailan Namira Madina Sesuai Dengan Kontrak Nomor : A34/LPphd/ III12013 LEMBAGA PENELITIAN DAI{ PENGABDIAN MASYARAKAT AKAI}EMI I{EBMANAI\I NAMIRA MADINA PAIYYABUNGAIS 2013

Upload: rina-hafni-lubis

Post on 20-Feb-2016

80 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

GANMARAN PENGETAHUAN WAnIITA USIA SUBURTINTANG BAIIAYA MEROKOK TERHANAP KESEHATAI\I REPRODUKSI

DI DESA GUNUNS TUA LUMBA}\[ PASIRKECAMATAN PANYABUNGA T KOTAKAEUPATEN MAI{I}AILING NATAL

TAIIUN 'OT3

Oleh:

Rina Hafni tubis, SST, MSi

Di Biayai Dana Rutin Akademi Kebidailan Namira MadinaSesuai Dengan Kontrak Nomor : A34/LPphd/ III12013

LEMBAGA PENELITIAN DAI{ PENGABDIAN MASYARAKATAKAI}EMI I{EBMANAI\I NAMIRA MADINA

PAIYYABUNGAIS2013

Page 2: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

LAPORAN PENELITIAN

1. a. Judul Penelitian

2. b. Macam Penelitian

: Gambaran Pengetahuan Wanita Usia SuburTentang Bahaya Merokok Terhadap KesehatanReproduksi Di Desa Gunung Tua Lumban PasirKecamatan Panyabungan Kota KabupatenMandailing Natal Tahun 20 13

: Studi Kasus

3. Penelitia. Narnab. NIDNc. Pangka? Golongand. Jabatane. Jurusanf. Bidang Ilmu yang Diteliti

Rina.Hafni Lubis, SST0104028703Asisten Ahli / III bDosen TetapAkbid Namira Madina PanyabunganKebidanan

4. Jumlah Tim Peneliti : I (Satu) Orang

5. Lokasi Penelitian : Desa Gunung Tua Lumban Pasir - Panyabungan

6. Jangka Wakiu Penelitian : 3 (Tiga) Bulan

7. Biaya yang Diperlukan : Rp.5.000.000,-

8. Sumber Biaya Dana Rutin Akbid Namira Madina

Panyabungan, 5 Maret 2013

Peneliti,

fit*,,lLRina Hafhi Lliffis. SST.M.Si

Direktur Namira Madina

.M.Si

Page 3: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

l

,

I

;

i

i

I

JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUANWANITA USIA SUBURTENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATANREPRODUKSI DI DESA GUNUNG TUA LUMBAN PASIRKECAMATAN PANYABUNGAN KOTA KABUPATENMANDAILING NATAL TAHUN 2OI3

ABSTRAK

WHO memporkirakan bahwa lebih dari 20 juta perempuan yang sukamerokok, dan sekitar 25o/o wanita perokok diantaranya kaum muda, hal ini berkaitandengan kesehatan reproduksi wanita karena zat yan1 dikandung oleh rokok dapatmerusak alat-alat reproduksi wanita.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia suburtentang bahaya merokok terhadap kespro di runding . Penelitian ini bersifat deskriptif.Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dengan menggunakan kuesioner.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 210 orang. Sampel adalah sebahagian daripopulasi sebanyak 68 orang dengan cara acak sederhana.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wanita usia subur berpengetahuan baik(T6,2%) dan berpengetahuan kurang (42,6%). Pengetahuan wanita usia suburberdasarkan : umur, berpengetahuan baik pada umur > 35 - 49 tahun (22,2oA),berpengetahuan kurang pada umur < 20-35 tahun (53,7W, pengetahuan wanita usiasubm berdasarkan pendidikan berpengetahuan baik pada pendidikan tinggi (100%),berpengetahuan kurang pada pendidikan dasar (61,29%), pengetahuan wanita usiasubur berdasarkan sumber informasi berpengetahuan baik pada sumber informasimelalui petugas kesehatan (44,45W, berpengetahuan ktrang pada sumber informasimelalui teman (50%).

Diharqpkan kepada wanita usia subur untuk memperluas pengetahuannya,dapat melalui rnedia massa atau elektronik dapat juga kepada tenaga kesehatan dansumber informasi lainnya.

Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita usia subur, Bahaya merokok, KesehatanReproduksi

DaftarPustaka : 18 (2008 *?Al4)

Page 4: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

DAF'TAR ISI

ABSTRAK

KATAPENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BABI PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian

1.4. ManfaatPenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan.

2.2. Wanita Usia Subur)

2.3. Rokok dan Kesehatan Reproduksi

2.4. Faktor-faktor yangMempengaruhi Pengetahuan

WUS

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

3.2. DefenisiOperasional

3.3. Jenis Penelitian

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.5. Populasi

3.6. Sampel

3.7. InstrumenPenelitian

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Halaman

i

1V

vi

viii

I

IaJ

4

5

5

5

7

7

12

15

l5

t5

l8

19

l9

19

2t

2t

2t

lv

3.9. Pengolahan Data

Page 5: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

3.10. Analisa Data

J]AB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 . Hasil

4.2. Penrbahasan.

BAB V KESIMPTJLAN DAN SARAN

5.1 . Kesimpuian

5.2. Sar"an

DAFTAR PI'STAKA

22

23

27

)t

32

n1-) .')

Page 6: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan perturnbuhan organ reproduksi adalah hak dan merupakan

perhatian bersama bukan hanya individu yang bersangkutan, karena darnpaknya

sangat luas menyangkut aspek kehidupan. Sehingga gerbang pertama untuk

membangun sumber daya manusia yang berkualitas adalah menjaga kesehatan

reproduksinya sendiri. Banyak penelitian sudah membuktikan bahwa kesehatan

reprodgksi dapat membuat wanita hidup tentram dan damai kehidupan fisik dan

psikis yang sehat. Kesehatao reproduksi dapat dipengaruhi oleh gizi rnakanan,

lingkungan, minuman-minuman keras dan juga rokok. Salah satu penyebab masalah

kesehatan reproduksi yang paling menonjol adalah mengt<onsumsi rokok, dimana

rokok dapat rnenyebabkan infertilitas (kemandulan), disrnenorhoe (nyeri haid),

kanker payudara dan juga menopauase.

WHO memperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia suka merokok ini

berarti 1,2 milyar orang, lebih dari 20 jtfia diantaratrya adalah perempuan. Data

menentukan bahwa diseluruh dunia sekitar 25Yo wanita adalah perokok diantaranya

adalah kaum muda. Lebih banyak wanita perokok dibandingkan pria. Hal ini sangat

berkaitan juga dengan kesehatan reproduksi wanita, dimana efek dari zat nikotin yang

di kandung oleh rokok dapat merusak alat-alat reproduksi wanita (Bernard, 2044.

Page 7: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Wanita di negara rnaju yang meninggal yang berhubungan dengan kesehatan

reproduksi atau yang diakibatkan mengkonsumsi rokok setranyak 0,5 iuta jiwa orang,

sedangkan di negara berkembang sebanyak 0,3 juta jiwa. Jumlah perokok wanita di

Asia terus meningkat, secara keseluruhan di daerah Pasifik Barat l2o/owanita adalah

perokok. Di Jepang hanya 8,6 wanita yang merokok di tahun 1999. Pada wanita muda

(trsia 22 - 29 tahun) peningkatannya bahkan lebih nyata lagi dari l0,5oh di tahun

1986 menjadi23,zyo di tahtrn 1999 (Siswono,2006).

Di negara Indonesia di tahun 2003 hanya ada 1,7o/o perokok wanita, dan angka

ini naik 3 kali lipat menjadi 4,5o/o di tahun 2004 Di Propinsi Sumatera Utara hanya

3,4Yo wanita yang merokok. (Aditama, 2008).

Dari data Dinas Kesehatan Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

wanita usia subur yang mengalami rnasalah kesehatan reproduksi yang disebabkan

oleh rokok yaitu infertilitas (18,63%), dismenorhoe (13,74oh), kanker payudara

(12,03%) dan menopause (17,81%).

Sejauh ini terdapat kurang lebih dua puluh penelitian yang salah satu peneliti

yaitu Dr. Robert Kim Farley yang memaparkan bahaya rokok terhadap kesehatan

reproduksi pada wanita diantaranya menyebabkan nyeri haid (dismenorhoe), kanker

payudara, dan menopause dini dan penelitian WHO juga memaparkan bahwa rokok

juga dapat menyebabkan efek yang bunrk bagi kesehatan reproduksi yakni infertilitas

(kemandulan) (Aritama, 2007).

Berdasarkan survei pendahuluan yang penulis lakukan di Desa Gunung tua

Lumban pasir Kecamatan Panyabungan Kota menunjukkan masih adanya masalah

Page 8: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

kesehatan reproduksi, dalam hal ini masalah kesehatan reproduksinya yaitu termasuk

infertilitas, dismenorhoe, kanker payudara dan menopause dini.

Berdasarkan uraian data di atas penulis merasa tertarik untuk melakrkan

penelitian tentang gambaran pengetahuan wanita usia subur (Wt S) tentang bahaya

merokok terhadap kesehatan reproduksi.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

"Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan WUS tentang Bahaya Merokok Terhadap

Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan

Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Unhrk mengetahui Gambaran Pengetahuan WUS tentang Bahaya Merokok

Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan

Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

1.3.2. Tujuan Khusus

1 Untuk mengetahui distribusi pengetahuan WUS tentang

terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan unrur.

2. Untuk mengetahui disribusi pengetahuan WUS tentang

terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan pendidikan.

bahaya merokok

bahaya merokok

Page 9: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

J. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan WUS tentang bahaya merokok

terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan sumber informasi.

l'Ianfaat Penelitian

1. Untuk melaksanankan tri darma pergrruan tinggi yaitu melakukan

penelitian .

2. Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi wanita

usia subur yang ada di Desa Gunung tua tentang bahaya merokok bagai

kesehtan reproduksi .

3. Untuk menambah referensi bagi perpustakaan jurusan kebidanan Namira

Madina sehingga dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswi jurusan

kebidanan Namira Madina.

1.4.

Page 10: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2,1.1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil "trhu" atau kemampuan setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan te{adi melalui

pancaindera manusia, yakd ; indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 6

tingkatan pengetahuan adalah :

l. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelurnnya

termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah meningkat kembali (recall)

terhadap sesuaht yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajafi ataa

rangsangan yang telah diterima.

2. Mernahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan unfuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar. ftang yang salah paham terhadap materi harus dapat meqjelaskan,

Page 11: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

4.

menyebutkan. Contoh rnenyimpulkan, meramalkan dan terhadap objek yang

dipelajari.

Aplikasi (App licat ion)

Aplikasi diartikan sebagi kemempuan unflrk menggunakan materi yang telah

dipelajari kepada situasi atau kondisi real sebenarnya.

Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan

masih ada kaitanya satu sama lain.

Sintesis {Synthesis)

Menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

rnisalnya: dapat menyusun rencana, dapat meringkas dan menyesuaikan.

Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap materi atau

objek pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjektif penelitian

atau responden (Notoatmodjo, 2003).

5.

6

i

,lr

j

Page 12: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

2.2. Wanita Usia Subur (WUS)

Wanita Usia Subur $fUS) adalah keadaan seluruh wanita yang alat-

alat reproduksinya masih berfungsi. Wanita usia subur sangat penting kaitannya

dengan kesehatan reproduksi dimana wanita usia subur mampu dalam berproduksi

dengan baik dan sehat. Kriteria wanita dikatakan wanita usia subur adalah :

a. Wanita yang berumur 15-49 tahun

b. Wanita yang sudah mendapat haid (datang bulan)

c. Wanita yang berstatus kawin maupun yang belum kawin

d. Wanita yang berstatus janda (Edun,2006)

2.3. Rokok dan Kesehatan Reproduksi

2.3.1. Rokok

2.3.1.1. Pengertian

Rokok adalah zat adiktif yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan.

Merokok adalah kebiasaan yang anelr, sudah beberapa ratusan tahun diketahui bahwa

merokok menyebabkan konsekuensi yang serius. Merokok adalah faktor yang paling

berbahaya yang bisa menimbulkan masalah pada jantung dan peredaran darah. Bila

seseorang sudah ketagihan dan ketergantungan terhadap rokok bila dihentikan

penggunaan rokok akan berdarnpak pada gejala-gejala sebagai berikut :

i

$

i;

Page 13: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

- Mudah tersinggung dan marah

- Cemas dan gelisah

- Gangguan konsentrasi

- Nyeri kepala

- Mengantuk

(Hawari,2006)

2.3.1.2. Faktor Penyebab lt{arusia Merokok

1. Merokok itu menyenangkan

2. Merokok keren

3. Merokok dapat memuaskan di mulut

4. Merokok dapat menghilangkan sfress

5. Merokok dapat membuat perasaan gembira

6. Merokok dapat memberikan rasa alnan

(Christian, 2002)

2.3.1.3. Komposisi Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen dan 2000 dinyatakan

berbahaya bagi kesehatan. (Wibowo, 2004). Asap rokok mengandung banyak zat-zat

berbahaya, diantaranya :

I. TAR

Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan

menyebabkan kanker.

Page 14: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

,I

2. Nikotin

Nikotin salah satu servis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan

sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya kecanduan, menyebabkan

peningkatan tekanan darah, denyut jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja

lebih kuat. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syarat dan mampu

memicu kanker paru-paru yang mematikan (Wibowo, 2004).

Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi rangsang saraf sehingga

mengakibatkan menurunnya aktivitas refl ek tubuh (Noortiningsih, 2003 ).

3. KarbonMonoksida

Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, dan karbon monoksida adalah gas

beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa

oksigen (Rowlend, 2006 ).

4. Timah Hitam (Pb)

Timah hitam (Pb) merupakan partikel asap rokok.

5. Aseton (Penuntur cat)

6. DPT (Racrur serangga untuk membunuh semut dan nyamuk)

7. Arsenik (racun)

8. Kadmium (bahan kimia yang terdapat dalam aki mobil)

9. Ammonia (bahan aktif dalam pembersih lantai)

10. Hidrogensianida (gas beracun)

1 1. Vinikhorida (bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik)

(Purwanto, 2407).

2.3.2,. Kesehatan Reproduksi

Page 15: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial

yang utuh dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi -

fungsi dengan prosesnya atau kemamp uan orang untuk memperoleh kehidupan

seks yang memuaskan dan aman, berproduksi dan bebas memperoleh kehrunan.

Kesehatan reproduksi disebut reproduksi yang sehat jika mampu mempunyai

keturunan yang sehat mampu untuk mengendalikan diri untuk tidak melakukan

hubungan seks sebelum nikah, mampu menjalankan kehidupan seksual yang sehat

dengan pasangan yang sah, tidak menulari atau tertular penyakit kelamin, serta

memaksa atau dipaksa oleh pasangan kita. Selain itu, bisa memperoleh informasi

terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang kita butuhkan dan keputusan apapun

yang kita ambil seputar masalah kesehatan reproduksi.

Bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi :

1. Infertil (kernandulan)

Ketidakmampuan suami ishi untuk punya anak serta melakukan hubungan

seks secara terafur selama setahun seorang wanita yang dikatakan atau dikategorikan

mengalami infertilitas bila tidak juga mengalami pembuahan, meskipun sudah

melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi

dalam periode setahun.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh rangsangan asap rokok yang

mempengaruhi keseimbangan hormon yang diperlukan untuk produksi. Demikian

pula rangsangan asap rokok itu dapat mengganggu pergerakan dari bagian rahim

dimana biasanya sel telur dan sperma yang telah bersatu tidak mendapat tempat,

10

Page 16: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

akibatnya tidak terjadi kehamilan. Dan juga nikotin dapat menghambat pematangan

sel bakal sel telur dan komponen kimia dari rokok terisolasi dalam cairan yang

menutupi telur dan merokok telah menunjukkan sebagai penyebab kerusakan DNA

(Taka Sihaeng,2005).

2. Dismenorhoe

Dismenorhoe adalah rasa nyeri pada saat menstruasi, kadar nikotin yang

terkandung dalam rokok membuat aktifitas hormon esfrogen dalam tubuh berkurang

sehingga tidak terjadi keseimbangan antara estrogen dan progesteron. Mensfruasi

dimana hormon estrogen yang salah satu tugasnya mengatur proses haid. Gangguan

metabolisme akan menyebabkan haid tidak teratur dan pada wanita perokok akan

mengalami nyeri perut yang lebih berat ketika haid. Gejala-gejala krarn pada perut

bagian bawah terutama selama 7 hari pertruna haid (Rayburn, 2001 ).

3. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan

payudara, kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak

maupun jaringan ikat pada payudara.

Bahan kimia yang dikandung rokok yakni nikotin dapat menyebabkan kanker

payudara dimana kanker payudara terjadi ketika sejumlah sel di dalam

payudara tumbuh dan berkembang hingga tak terkendalikan. Sel-sel yang tumbuh tak

terkendali ini dapat menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar keseluruh tubuh.

Kanker payudara lebih banyak menyerang wanita.

l1

Page 17: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Gejala dan tanda kanker payudara :

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari

jaringan payudara disekitarnya tidak menimbulkan nyeri dan biasanya merniliki

pinggiran yang tidak teratur, atau gejala lainnya yang rnungkin diternukan adalah

benjolan atau massa diketiak. Perubahan ukuran dan bentuk pal,udara keluar cairan

yang abnormal dari puting susu biasanya berdarah atau berwarna kuning sarnpai hijau

mungkin juga bernanah (Baraard, 2000).

4. Menopause Dini

Menopause adalah terhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang

berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami

menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengerti apakah saat menstruasi tertentu

benar-benar mentpakan menstruasi yang terakhir sampai satu tahun berlalu.

Menopause akan dialami perempuan yang berusia 45-55 tahr.rn dan menopause adalah

masa dimana menshuasi tidak ada lagi setiap bulan pada mereka pada usia menjelang

menopause. Gejala yang dirasakan pada masa menopause adalah turunnya fungsi

indung telur mengakibatkan hormon estrogen dan progesteron sangat berkurang dan

timbul keluhafl yakni gejala panas dimuka, leher dan dada, disusul dengan keringat

banyak, berlangsung biasanya malam hari selanjutnya timbul rasa tertekan, sedih,

gugup, mudah marah dan ketakutan menjadi tua, vagina mulai kering dan menyempit,

sehingga timbul rasa nyeri.

T2

Page 18: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Rokok memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dan beresiko mengalami

menopause 2 tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Menunrt para peneliti adanya perbedazur 2 tahun permulaan terjadinya menopause

tersebut, ini menunjukkan bahwa zat nikotin yang terkandung dalam rokok

mengganggu fungsi telur dan akhirnya merusak reproduksi secara biologis.

Penelitian lain juga menyatakan bahwa merokok dapat merangsang tubuh untuk

mengeluarkan racun yatrg mempengaruhi pembuatan sel telur yang menyebabkan

mati. (Info Sehat, 2007).

2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan WUS

2.4.1. Umur

Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak kita dilahirkan

sampai benrlang tahun yang terakhir. Masa dewasa dini dimulai dari umur 15 tahun

sarnpai kira-kira 49 tahun masa dewasa dini adalah masa reproduksi wanita.

Keterkaitan umur terhadap kesehatan reproduksi adalah umur yang semakin tinggi

dapat rnempenganrhi pengetahuan, dimana semakin tinggi umur seseorang maka

semakin tinggi tingkat pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi. Menurut

Notoatmodjo umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-

penyeli dikan epiderniologi. Di dalam ilmu kebidanan penyakit kandungan

dan keluarga berencana rnengemukakan bahwa reproduksi sehat pada kelompok umur

15 49 tahun. Salah sahr variabel yang diperlukan mengarah pada suatu

keseimbangan. Reproduktif adalah umur sepanjang siklus kehidupan wanita yang

13

Page 19: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

dibatasi pada umur kanak-kanak, remala, masa reproduktif dan menopause. Wanita

usia subur sebaiknya merniliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi

dalam usaha peningkatan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur. Jika

dibandingkan umur dengan pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kesehatan

reproduksi maka dengan semakin banyaknya pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki oleh wanita sehingga sernakin banyak pula informasi yang diperoleh (Kasdu,

2005).

2.4.2. Pendidikan

Pendidikan merupakan peranan penting bagi kesehatan untuk melangsungkan

kehidupan WUS dan memerlukan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan baik

secara fisik maupun psikis. Dengan adanya dorongan maka pendidikan akan

terlaksana dengan baik dan juga dengan pendidikan wanita akan memperoleh

pengetahuan terutama dalam kesehatan. Kegunaan dan manfaat kesehatan reproduksi

akan lebih dimengerti dengan adanya pendidikan kesehatan. Maka manusia

berperilaku sesuai dengan tuntutan dan nilai-nilai kesehatan.

Salah satu upaya pendidikan kesehatan reproduksi agar wanita usia subur

paham dan mengerti pentingnya pemeliharaan kesehatan reproduksi. Pendidikan juga

sangat berperan dalama menenhrkan kualitas manusia terutama pada WUS. Semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka diharapkan tingkat pengetahuannya akan

semakin meningkat juga. (Firmansyah, 2007)

2.4.3. Sumber Informasi

T4

Page 20: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu benttrk yang

mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan terasa bagi

keputusan saat ini atau kepuhrsan mendatang. Informasi manusia tersebut sering

disebut pesan yang berarti informasi yang datang dari pengirimar pesan yang

ditujukan kepada penerima pesilr. Informasi yang diperoleh WUS sehubungan

dengan informasi rentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi dari

petugas kesehatan, media massa, teman, maupuo keluarga, informasi yang diperoleh

melalui tenaga kesehatan dapat berupa penyuluhan kesehatan, sedangkan informasi

yang diperoleh dari media massa berasal dari media elekronik (seperti radio, televisi,

VCD) sedangkan dilihat dari media cetak berupa majalah, brosur, koran, buku.

(Soenadi,2A0D.

15

Page 21: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

BAB III

METODE Pf,NELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian tentang gambaran pengetahuan wanita usia subur

(WUS) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di di Desa Gunung

Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2013

Variabel Independent

Kerangka Konsep

Variabel Dependent

3.2. Defenisi Operasional

3.2.1. Pengetahuan

Adalah tingkat pengetahuan wtls tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan reproduksi dinilai dari kemampuan WUS untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan dengan kategori.

a. Baik : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar 76% - rc}% atau 16-20

pertanyaan

Pengetahuan:- Umur- Pendidikan- Sumber lnformasi

Tentang BahayaMerokok TerhadapKesehatan Reproduksi

16

Page 22: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

F

b. cukup : Apabila menjawab pertanyaan dengan benar 55% - 75Yo ataa tz-15

pertanyaan

pertanyaan (Arikunto, 2002)

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Ordinal

3.2.2. Umur

Adalah lamanya hidup wus dalam hitungan waktu (tahun) dihitung

berdasarkan ulang tahun yang terakfiir sampai dilakukan penelitian dengan kategori.

a. E -24 tahun

b. > 20 * 35 tahun

c. > 35 - 49 tahun

Alat ukur : Kuesioner

Skalaukur: Ordinal

3.2.3. Pendidikan

Adalah tingkat pendidikan terakhir WUS yang telah diselesaikan dan

mendapat qmah dengan kategori :

Pendidikan rendah : Apabila responden telah menyelesaikan pendidikan SD,

SLTP.

: Apabila responden telah menyelesaikan pendidikan

SMA.

Pendidikan menengah

17

Page 23: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Pendidikan tinggi

Alat ukur

Skala ukur

:Kuesioner

:Ordinal

Apabila responden telah menyelesaikan perguruafl

tinggi.

3.2.4. Sumber Informasi

Merupakan segala sesuatu informasi yang

berhubungan dengan bahaya merokok terhadap

pernah diperoleh WUS yang

kesehatan reproduksi, dengan

a. Media massa

b. Keluarga

c. Teman

d. Petugas kesehatan

Alat ukur

Skala ukur

: Kuesioner

:Nominal

: Apabila WUS memperoleh informasi dari media cetak dan

eleknonik.

: Apabila WUS memperoleh informasi dari keluarga.

: Apabila WUS memperoleh informasi dari teman

: Apabila WUS memperoleh informasi dari petugas

kesehatan (bidan, perawat, dokter).

3.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS

tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di Desa Gunung Tua Lumban

Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

l8

Page 24: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukandi Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan

Kota Kabtrpaten Mandailing Natal

3.4.2. \traktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai april20l3

3.5. Populasi

Populasi dalam penelitian ini seluruh WUS yang ada di di Desa Gunung Tua Lumban

Pasir Kecamatan Panyaburgan Kota Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah

210 orang.

Sampel

Dalam penelitian ini diambil secara acak sederhana {simple random samping)

yaitu dengan menggunakan anggota populasi Aoffery technique) dimana setiap

anggota dari populasi mempunyai peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel

penelitian. Besar sampel ditenftrkan dengan rumus Qrlotoatmodj o,2002).

,l/h = --------------:

r+ N(d)'

n: besar sampel

N: besar populasi

d : Tingkat kepercayaanlketepatan yang disajikan (0,1) maka,

3.6.

t9

Page 25: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

2rc

nrn=-t+ N {d)'?

l+210(0,1)'?

2rc/l=

l+210(0,01)

2rcn=-l+2,1

2rcll=-

3,1

n:67,74

Untuk memperkecil tingkat kesalahan dalam penelitian ini, maka jumlah sampel

digenapkan menjadi 68 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara acak

sederhana yaitu populasi diberi nomor urut, kemudian diambil sampel dengan

interval (i) tertentu dimana besarnya sarnpel ditentukan dengan membagi populasi

(N) dengan jumlah sampel yang diinginkan (n).

. ,l/n

_21068

:3

20

Page 26: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini inshumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi

reproduksi dengan jumlah 20pertanyaan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

pertanyaafl.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan rnenggunakan data primer yaitu benrpa kuesioner

dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang cara pengisian

kuesioner pada responden dan menanyakan bila hal-hal yang tidak dimengerti oleh

responden. Dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner.

Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan dengan memeriksakan kusioner yang telah diisi dengan tujuan agar

data yang masuk dapat diolah secara benar-, sehingga pengolahan data

memberikan hasil yang menggambarkan rnasalah yang diteliti.

2. Coding

Proses coding yaitu merubah data

misalnya responden diubah rnenjadi

3. Tabulating

yang sudah diedit ke dalam bentuk angka

kode responden.

21

Page 27: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Data yang telah lengkap dan memenuhi tabel dihitung data yang sesuai dengan

variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan ke dalam tabel-tabel distribusi

frekuensi.

3.10. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat

presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam tabel distibusi frekuensi yang

akan dilanjurkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori

kepustakaan yangada.

22

Page 28: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi (F) Persen (%)

1 Baik l1 16,2

2 Cukup 28 41,2

J Kurang 29 42,6

Jumlah 68 t00

I

BAB tv

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai "Gambaran pengetahuan

wanita usia subtr (WIJS) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi di

Desa Gunung Tua Lumtran Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten

Mandailing Natal Tahun 2013" data diperoleh dari 68 responden, hasilnya disajikan

pada tabel di bawah ini :

4. l. 1. Garnbaran Pengetahuan Responden

Tabel 4.1

Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap KesehatanReproduksi di Desa Gunung Tua Lumban PasirKecamatan Panyabungan Kota

Dari Tabel4.1. di atas dapat dilihat bahwa 68 responden, mayoritas memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 29 orang {42,60/0), dan minoritas rnemiliki pengetahuan

baik sebanyak 11 orang (16,2%).

4.1.2. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan

Reproduksi Berdasarkan Umur

j23

Page 29: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

DistribusiTerhadap

Tabel4.2.Pengetahuan Responden Berdasarkan umur Tentang Bahaya MerokokKesehatan Reproduksi di Desa Gunung Tua Lurnban pasir KecamatanPanyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun2}l3

Dari Tabel 4.2. di atas dapat dilihat mayoritas responden mempunyai

pengetahuan baik berusia > 35 - 49 tahun sebanyak 6 orang (22,2oA. Mayoritas

responden mempunyai pengetahuan cukup benrsia > 20 * 35 tahun sebanyak 14

orang (34,1%) dan mayoritas responden berpengetahuan kurang benrsia > 20 - 35

tahun sebanyak 21 orang (52,5%).

4.1.3. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan

Reproduksi Berdasarkan pendidikan

Tabel4.3.Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Bahaya

Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa Gunung tua Lumban pisirKecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal rahun 2013

No Umur

Pengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurang

F % F % F % F %

I l5-20 I t00 I 100

2 > 20-35 5 T2,2 t4 34,1 21 5?5 40 100

2 > 35-49 6 ))) t4 51,9 ?{q 27 100

No Pendidikan

Pengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurang

F % F o/o F % F %

74

Page 30: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

I Dasar

(sD, SLTP)

2 6,45 11 i3? 20 60,6 JJ 100

2 Menengah

(SL{u)

4 12,5 17 56,6 9 30 30 t00

aJ Perguruan

Tinggi (D3)

5 100 5 100

Dari Tabel 4.3. di atas dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahual

baik berpendidikan D3 sebanyak 5 orang (100%)" mayoritas responden

berpengetahuan cukup berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (s6,6o6), mayoritas

responden berpengetahuan kurang berpendidikan dasar (SD) sebanyak 20 orang

(60,6%).

4-1.4. Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan

Reproduksi Berdasarkan Sumber lnformasi

Tabel4.4.Distribusi Pen getahuan Responden Berdasarkan S umber Informa s i

Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksidi Desa Gunung Tua Lumban pasir Kecamatan panyabulgan Kota Kabupaten

Mandailing Natal Tahu n 20 1 3

NoSumber

Informasi

Pengetahuan

JumlahBaik Cuk,rp Kurang

F % F % F a/o F %

25

Page 31: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

I Media cetak I 11,12 4

;J

44,44

25

4 44,44 9 100

2 Media

elekfronik

I 8,33 8 66,67 12 100

aJ Keluarga 2 t 1-l I 11 61,11 5 27,79 18 100

4 Teman aJ 15 7 35 t0 50 20 100

Petugas

kesehatan

4 44,45 -1 JJ,JJ 2 )) )') 9 100

Dari Tabel 4'4' di atas dilihat bahwa mayoritas responden berpengetalruan

baik mayoritas mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sebanyak 4 orang

(44,45yo), mayoritas responden berpengetahuan cukup mayoritas mendapatkan

informasi dari keruarga sebesar r i orang (6r,fiw, rnayoritas responden

berpengetahuan kurang mayoritas mendapatkan informasi dari teman sebesar 10

orang (5Or"zo1.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis telah lakukan tentang gambaran

pengetahuan wanita usia subur (wus) tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

reproduksi, rnenunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang tentang

bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi yaitu sebanyak 29 responden

(42,647%).

26

Page 32: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi

setelah melakukan penginderaan rnelalui panca indera manusia yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan pada dasarnya

terdiri dari sejumlah fakta dari teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat

memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengalaman adalah gwu yang baik,

merupakan sumber pengetahuan atau cara memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan.

Tingkat pengetahuan yang rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung

bahasa verbal dibandingkan tingkat pengetahuan yang tinggi.

Menurut penulis mayoritas responden berpengetahuan kurang, hal ini

disebabkan oleh masih banyaknya wanita yang tingkat pendidikannya (SD) hal ini

disebabkan pada pendidikan SD belum mempelajari tentang kesehatan reproduksi dan

juga disebabkan oleh rendahnya sumber informasi, dimana informasi yang lebih

banyak didapat yaitu hanya dari teman. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Notoatmodjo (2003) dimana tingkat pengetahuan yang rendah akan sulit merespon

pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dibandingkan tingkat pengetahuan yang

tinggi. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang masalah yang akan

dihadapi akibat mengkonsurnsi rokok terhadap kesehatan reproduksi khususnya bagi

wanita usia subur ke daerah Kecarnatan Girsang Sipangan Bolon Kelurahan Parapat.

4.2.2" Gambaran Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur

Dari Tabel 4.3. didapat bahwa responden yang berpengetahuan baik berumur

> 35 - 49 tahun sebanyak 6 orang (22,2%) dan yang berpengetahuan kurang berusia

> 20 - 35 tahun sebanyak 14 orang (34,1%).

27

Page 33: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Menurut Hurlock Q\AD umur dewasa dini dimulai dari umur 15 tahun

sampai kira-kira 49 tahun, masa dewasa dini adalah masa reproduksi wanita.

Pengetahuan seseorang rneningkat dimana kemampuan penerimaan terhadap

pengetahuan masih tinggi sehingga sering dikatakan masa dimana seseorang secara

maksimal dapat mencapai prestasi yang memuaskan dalam karirnya. Menurut Ihsan

(2005) penambahan umur seseorang selalu dibarengi dengan proses peningkatan

pengetahuan. Semakin bertambah umur seseorang, semakin meningkat pula

kematangan berbagai fungsi biologisnya. Umur yang lebih tua rnemiliki kebiasaan

kerja dan ingatan yang lebih daripada umur yang rendah.

Menurut peneliti, menunjukkan bahwa umur > 20-35 tahun berpengetahual

kurang, hal ini sesuai yang dikatakan lhsan (2005) dimana penambahan umur

seseorang selalu dibarengi dengan proses peningkatan pengetahuan.

4.2.3. Garnbaran Pengetahuan Responden Berdasarkan pendidikan

Dari Tabel4.3. diketahui bahwa pengetahuan responden yang berpengetahuan

baik mayoritas dari Perguruan Tinggi (D3) sebanyak 5 orang (100%), sedangkan

berpengetahuan cukup rnayoritas berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (56,6%)

dan berpengetahuan kurang mayoritas SD sebanyak 20 orang (66,6yo).

Pendidikax sangat mempengaruhi pengetahuan wus, semakin tinggi

pendidikan maka akan membuat wuS lebih cepat memahami dan menambah

wawasan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi baik dari tenaga

kesehatan, keluarga, media cetak atau elektronik.

28

Page 34: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

Menurut Hurlock (1999) pendidikan memiliki peranan penting dalam

menentukan kualitas manusia, Dengan pendidikan dianggap akan memperoleh

pengetahuan. Aplikasinya semakin tinggi pendidikan, hidup manusia semakin

berkualitas. Pendidikan bermanfaat bagi kehidupan manusia karena merupakan

kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil

suatu kelompok manusia dapat rnaju berkembang, sejalan aspirasi (cita-cita) untuk

maju, sejahtera dan bahagia. Menumt konsep pandangan hidup mereka, walaupun

pengetahuan tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal tetapi juga dari

pendidikan non formal misalnya seminar-seminar dan pelatihan.

Sesuai dengan Depkes RI (2000) yang menyatakan bahwa pendidikan

memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, lewat pendidikan

manusia akan memperoleh pengetahuan. Tingkat pendidikan akan menentukan pola

pikir dan wawasan seseorang.

Menurut peneliti pada tabel 4.4. bahwa hasil penelitian berdasalkan

pendidikan berpengetahuan kurang karena mayoritas berpendidikan SD dimana SD

belum mempelajari tentang kesehatan reproduksi. Dapat disimpulkan dari hasil

penelitian sesuai dengan Depkes RI (2000) yang mengatakan tingkat pendidikan akan

menentukan pola pikir dan wawasan seseorang.

4.2.4. Gambaran Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Dari hasil penelitian di atas didapat responden yang berpengetahuan baik

mayoritas mendapat informasi dari petugas kesehatan sebanyak 4 orang {44,45Y$ dan

mayoritas responden berpengetahuan cukup mendapat inforrnasi dari keluarga

29

Page 35: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

I

sebanyak 11 orang (61,117o) dan mayoritas responden berpengetahuan kurang

mendapatkan informasi dari teman sebesar l0 orang (50%).

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sumber informasi dapat mempengaruhi

bertambahnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal sehingga informasi dapat

diadopsi secara keseluruhau atau sebahagian. Informasi yaog diperoleh WUS

berhuburgan dengan informasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

reproduksi yang berasal dari petugas kesehatan, media cetak, media elektronik,

keluarga dan teman. Informasi yang diperoleh dari petugas kesehatan dapat berupa

penyuluhan, sedangkan informasi dari media berasal dari media cetak berupa brosur,

buku, majalah, koran dan media elekhonik (radio, televisi, VCD).

Menurut peneliti mayoritas responden berpengetahuan kurang, dimana

informasi yang didapat hanya dari teman saja. Hal ini sesuai dikatakan Notoatrnodjo

(2003) bahwa sumber informasi dapat mempengaruhi bertambalrnya pengetahuan

seseorang tentang sesuatu hal, semakin banyak sumber informasi maka semakin

tinggi pula tingkat pengetahuannya.

30

Page 36: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul "Gambaran Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WIIS) Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Reproduksi di Desa

Gtrnurg Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing

Natal Tahun 2013" dapat disimpulkan sebagai berikut :

5.1.1. Pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

reproduksi dari 68 Responden yang diteliti mayoritas berpengetahuan kurang

y aitu 29 onmg (42,647 %).

5.1.2. Dari 68 responden yang diteliti diketahui bahwa responden dengan umur >,

20-35 tahun mayoritas mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2l orang

(52,5o/o).

5.1.3. Dari 68 responden yang diteliti diketahui bahwa responden yang

berpendidikan Sekolah Dasar (SD) mempunyai pengetahuan kurang sebanyak

20 orang {60,6W.

5.1.4. Dari 68 responden yang diteliti, diketahui bahwa mayoritas responden yang

mendapat informasi dari keluarga mempunyai pengetahuan cukup sebanyak

1l orang (61,1IYo).

31

Page 37: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada bagian Puskesmas yaitu dokter / bidan / fasilitas kesehatan

yang ada di Kecamatan Panyabungan untuk lebih meningkatkan peramya,

dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan mengenai bahaya merokok

terhadap kesehatan reproduksi, agar pengetahuan mereka flMUS) menjadi lebih

baik lagi.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya unhrk dapat melakukan penelitian lagi

dengan melakukan penyuluhan dan seminar kepada wanita usia subur yang ada di

daerah tersebut.

32

Page 38: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

},H*!

DAFTAR PUSTAKA

Aditam4 2008, Tuberkulosis Rokok dan Perempuan, FKldir, Jakarta.

Aritam4 20{}7, Bahaya Rakok Terhadap Kesehatan Reproduksi,hQ://wvw.yah.com

Edjun, 2011, Kehifuryt Wanita, http ://www. google.com.

Firmansyalr, 2ffi12, furjory Pendidikan, http://www. google.com.

Hawari, 2009, Patylahgunaon NAZA, FKUI, Jakarta.

Kusumawudhani, 2012, Depresi Perimenopause, FKUI, Jakarta.

Kasdu,2008, Pertorltwt PasienJawabon Tentang Roko&, FKUI, Jakarta.

Marche, 2012, Rok* Percepd Terjadinya Menopouse, www.Pada Porsi.co.id.

Noortiningsih,2008, Resiko Kesehotan Gigi Perokok Pasif http://www.google.com.

Ningsih, 2012,Setiry ru Ribu OrdngMeninggal Akibat Rokok, Kompas, Jal<arta.

Notoatmodjo,s,20ll,Metodologi Penelitian Kesehatsn, Rineka cipta, Jakarta.5

Purwanto, 20W, Komposis i Rokok, h@://www.yahoo.com.

Purwoterto, 20a9, Kesehatan Reproduksi dan Kebijakan di Indonesia,http ://www.yahoo.com.

Rayburn, 20ll,Memahami Kesehatan reprodului Wanrta, Arcan, Bandung.

Rowland, 2009, Kandungan Rokok, http ://www.yahoo.com.

Siswono, 2A09, Setiap Menit 8 Orang Meninggal Akibat Rokok,h@:l/www.google.com.

Soenadi, 2011,Info Sehat Wanita, Kompas, Jakarta.

Wibowo, 20 13, Ke s e h atan dan Rokok, http :/lwww.yahoo. com.

Page 39: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

AKADEMI KEBIDANAN NAMIRA MADINALEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT(LPPM)

Jln.Bhayangkara Desa Gunung Tuo Lumbon Pasir Ponyabungon

Kabupaten Mondailing Natol Sumotero lJtora.No flp @635)327875

SURAT PERJANJIAN KERJANo: 034/LPPNOIIV20l3

Pada hari ini Senin Tanggal lima bulan Maret Tahunbertanda tangan di bawah ini :

1. Drs. H. Ahmad Chot Lbs, MM, M.Si

Dua Ribu Tiga Belas, Kami yang

Ketua Lembaga Penelitian danPengabdian masyarat(LPPM) untuk dan

atas nama Direktur Akademi KebidananNamira Madina dalam perjanjian inidisebut PIHAK PERTAMADosen Tetap Akademi KebidananNamira Madina dalam hal ini bertindaksebgai peneliti, selanjutnya disebutPIHAK KEDUA

2.Rina Hafni Lbs, SST,M.Si

Kedua belah pihak secara bersama-sama sepakat mengadakan surat perjanjian kerja atau SPK

dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAKKEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan dan penelitian yang berjudul :

o'Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok Terhadap

Kesehatan Reproduksi Di Desa Gunung Tua Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan

Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013" yang berada dibawah tanggungjawab PIHAK PERTAMA/ yang diketahui oleh : PIHAK KEDUA;dengan masa kerja3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani.

Pasal21. PIHAK PERTAMA memberikan dana penelitian tersebut pada pasal I sebesar

Rp3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) dan pembayaran dilaksanakan secara bertahap,

setelah disisihkan biaya suvervisi sebesar 57o sesuai dengan SK Direktur AkademiKebidanan Namira Madina.

2. Tahap pertama sebesar T}YoyaiARp 2.100.000,- (Dua Juta Seratus Ribu Rupiah)dibayarkan sewaktu surat perjanjian kerja ini ditanda tangani oleh kedua belahpihak

3. Tahap kedua sebesar 30%oyaiuRp. 900.000,- ( Sembilan Ratus Ribu Rupiah )dibayar setelah PIHAK KEDUA Mempersentasikan dan menyerahkan laporanhasil penelitian dinyatakan telah sesuai oleh PIHAK PERTAMA

Pasal31. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan penelitian yang dimaksud selama masa

berlaku SPK

Page 40: JURNAL Wanita Usia Subur Tentang Bahaya Merokok 2013.pdf

2. Sebelum akhir penelitian diselesaikan, PIHAK KEDUA menyampaikan konseplaporan penelitiannya berupa makalah seminar yang dapat disampaikan melaluiforum yang dikordinasikan LPPM Akademi Kebidanan Namira Madina

3. Bahan seminar dimaksud disampaikan ke pusat penelitian sebanyak 4 ( empatbuah ) diketik satu setengah spasi ukuran A4

Pasal4PIHAK KEDUA harus mengirimkan laporan hasil penelitian tersebut dalam pasal3 kepada:

l. PIHAK PERTAMA : 2 (dua) Eksemplar untuk Perpustakaan2. LPPM : 2 ( dua) Eksemplar untuk registrasi

Tembusan surat perjanjian pengantar laporan penelitian tersebut ( tanpa buku hasil laporan)harus disampaikan ke BAAK Akademi Kebidanan Namira Madina Panyabungan. Laporanhasil penelitian yang disebut pada pasal 3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

l. Bentuk A42. Warna Kulit Biru3. Sampul kertas jeruk

Pasal5Keterlambatan PIHAK KEDUA dalam menyelesaikan penelitian ini dikenakan denda 1%perhari, dengan maksimum keterlambatan 5o/o dari kontrak, denda tersbut diserahkan kepadaPIHAK PERTAMA

Pasal6Hak cipta penelitian tersebut ada pada PIHAK KEDUA, sedangkan untuk penggadaan danpenyebaran laporan hasil penelitian berada pada PIHAK PERTAMA

Pasal T

Surat perjanjian kerja ini dibuat rangkap 3 (tiga ) satu rangkap untuk PIHAK PERTAMAsatu rangkap untuk PIHAK KEDUA, dan satu rangkap untuk pihak yang berkepentingansebagai tembusan.

Hal hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini akan ditentukan kemudian olehkedua belah pihak

Surat Perjanjian ini ditujukan1. Lembar I2. Lembar II3. Lembar III

kepada :

: LPPM: Peneliti Ybs: Direktur ( sebagai laporan )

,4'.x$i,. PticfD'$

:1dffi