jurnal tugas mata kuliah seminar
TRANSCRIPT
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITASPELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
LUBUK BUAYA KOTA PADANG
Nendy Septi Arniva*, Rezy Mei Second Andes ***Mahasiswa D3 Statistika, Jurusan Matematika UNP
** Alumni Mahasiswa D3 Statistika, Jurusan Matematika UNP
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan faktor kunci keberhasilan suatu
pembangunan. Untuk menciptakan manusia yang
berkualitas diperlukan manusia yang sehat, sehingga dalam
hal ini mutlak diperlukan pembangunan kesehatan. Untuk
mendukung pencapaian pembangunan kesehatan
pemerintah telah menyediakan beberapa sarana/fasilitas
beserta tenaga kesehatannya. Salah satu fasilitas kesehatan
yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas.
Mkandiware (2000) dalam
(http://pustakan.ut.ac.id/pustakan/pdf) menyatakan bahwa:
Kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar, telah
menjadi isu yang penting, karena kesehatan merupakan
salah satu prasyarat utama bagi pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan
kesehatan akan dapat membawa dampak negative bagi
masyarakat terutama di era modern ini.
Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan
kesehatan di Indonesia, maka Puskesmas perlu
mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu
pelayanan kesehatan Puskesmas. Puskesmas perlu
dilengkapi dengan unit rawat inap, dan dituntut untuk selalu
meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta
meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk
memberikan keputusan kepada masyarakat pengguna jasa
layanan kesehatan.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba melakukan
pengukuran mengenai tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Lubuk Buaya,
karena Puskesmas ini telah dilengkapi dengan Unit rawat
Inap.
Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas,
Puskesmas Lubuk Buaya masih mempunyai beberapa
kendala, diantaranya:
a. Obat yang tersedia di Puskesmas dan jaringannya
adalah obat-obatan untuk pelayanan kesehatan
dasar. Beberapa jenis obat yang tingkat
ketersedianya dibawah 100%, yaitu Amoksisillin
srup kering 125mg/5ml hanya tersedia 40%,
Deksametason inj.ml-2ml tersedia 50%, Vitamin
B Complek tersedia 94%, Multiviamin syr
tersedia 70%, Kotrimoksazol 120 mg tersedia
88%, Kotrimoksazol susp tersedia 80%, OT Kat
1 tersedia 80% dan yang paling rendah adalah
salep 2-4 hanya tersedia 38%
(http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com)
b. Adanya unit pelayanan rawat inap ini tentunya
akan menambah beban kerja dari Puskesmas
Lubuk Buaya sehingga mengharuskan Puskesmas
Lubuk Buaya untuk lebih meningkatkan
keprofesionalan dari para pegawainya serta
meningkatkan fasilitas/sarana kesehatan yang
ada, karena untuk menyelenggarakan Unit Rawat
Inap bagi sebuah puskesmas bukan suatu hal
yang mudah dan membutuhkan komitmen dari
segenap elemen-elemen di dalm Puskesmas
Lubuk Buaya untuk bekerja sama menciptakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas
(http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com)
Pasien yang akan diteliti adalah pasien pada salah satu
puskesmas yang terletak di Kelurahan batang kabung
Ganting kecamatan Koto Tangah, yaitu Puskesmas Lubuk
Buaya. Pada Puskesmas Lubuk Buaya masih ditemukan
pelayanan-pelayanan yang kurang memuaskan bagi pasien,
misalnya sikap dari para karyawan, ketersediaan obat-
obatan yang belum lengkap serta kapasitas bangunan yang
dirasa belum cukup baik. Sehingga bagi Puskesmas, untuk
membuat pasien yang datang untuk berobat supaya merasa
nyaman saat berada disana seperti apa yang lebih menjadi
kepuasan oleh pasien tersebut. Salah satu cara yang
digunakan untuk mengetahui tentang kepuasan pasien
terhadap suatu produk atau jasa adalah dengan analisis
Konjoin.
Analisis Konjoin merupakan teknik multivariat yang
digunakan untuk menentukan atau memahami bagaimana
responden membentuk keputusan pada sebuah produk atau
pelayanan berdasarkan pada persyaratan sederhana yang
dinilai melalui utilitas pasien tentang suatu produk atau jasa
atau ide yang dikombinasikan dari beberapa karakteristik
atribut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “
kombinasi atribut-atribut apa yang dapat memberikan
kepuasan kepada pasien Puskesmas Lubuk Buaya Padang?
”
B. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis
penelitian ini digolongkan kedalam penelitian survei.
Menurut Singarimbun (1989:03) penelitian survei adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok.
Data dalam penelitian ini adalah primer yang diperoleh
langsung dari pasien yang datang ke Puskesmas Lubuk
Buaya Padang.
Adanya Populasi dalam penelitian ini adalah populasi
yang tak terhingga, dimana populasinya adalah seluruh
pasien yang datang ke Puskesmas Lubuk Buaya yang tidak
diketahui jumlahnya pada setiap hari.
Sampel penelitian ini adalah proses berobat ke
Puskesmas Lubuk Buaya, karena populasi yang banyak
serta pasien yang datang tidak dapat ditentukan jumlahnya
pada setiap hari, maka penentuan jumlah sampel minimum
dalam penelitian ini menggunakan rumus besarnya sampel
minimal parker (1997) dalam Eriyanto (2007:292).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
survei dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau
kuesioner. Pada kuesioner akan digambarkan atribut-atribut
dari kualitas pelayanan. Dalam pengumpulan data
responden akan mengurutkan/merangking kombinasi setiap
level masing-masing atribut berdasarkan tingkat
kepuasannya.
Dalam penelitian ini, variabel diberikan bentuk atribut
dan levelnya. Atribut dari kualitas pelayanan beserta
levelnya dapat tergambar pada Tabel 1.
TABEL 1. ATRIBUT KUALITAS LAYANAN DAN LEVELNYA
Atribut Level
Produk Obat-obatanAlat-alat Medis
Karyawan Cepat dan TepatRamah dan
MenarikBerwawasan luas
Fasilitas Pelengkap
Tempat ParkirRuang Tunggu
Pendingin Ruangan
TABEL 2. KOMBINASI LEVEL DARI ATRIBUT KUALITAS
PELAYANAN
No Produk Karyawan Fasilitas Pelengkap
(1) (2) (3) (4)1 Obat-
obatanCepat dan
TepatTempat Parkir
2 Obat-obatan
Cepat dan Tepat
Ruang Tunggu
3 Obat-obatan
Cepat dan Tepat
Pendingin Ruangan
4 Obat-obatan
Ramah dan Menarik
Tempat Parkir
5 Obat-obatan
Ramah dan Menarik
Ruang Tunggu
6 Obat-obatan
Ramah dan Menarik
Pendingin Ruangan
7 Obat-obatan
Berwawasan Luas
Tempat Parkir
8 Obat-obatan
Berwawasan Luas
Ruang Tunggu
9 Obat-obatan
Berwawasan Luas
Pendingin Ruangan
10 Alat-alat Medis
Cepat dan Tepat
Tempat Parkir
11 Alat-alat Medis
Cepat dan Tepat
Ruang Tunggu
12 Alat-alat Cepat dan Pendingin
Medis Tepat Ruangan13 Alat-alat
MedisRamah dan
MenarikTempat Parkir
14 Alat-alat Medis
Ramah dan Menarik
Ruang Tunggu
15 Alat-alat Medis
Ramah dan Menarik
Pendingin Ruangan
16 Alat-alat Medis
Berwawasan Luas
Tempat Parkir
17 Alat-alat Medis
Berwawasan Luas
Ruang Tunggu
18 Alat-alat Medis
Berwawasan Luas
Pendingin Ruangan
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner. Kuesioner diberikan kepada pasien
yang datang ke Puskesmas Lubuk Buaya Padang.
Uji coba instrument penelitian dilakukan untuk
mendapatkan validitas dan reliabilitas instrumen yang akan
digunakan sebagai data untuk analisis dalam penarikan
kesimpulan. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat
(instrumen) penelitian mengukur secara tepat apa yang
diukur. Salah satu jenis validitas untuk instrumen penelitian
yakni validitas konstruk. Menurut Djamaludin (2006:124) “
validitas konstruk adalah kerangka dari suatu konsep ingin
diteliti”. Karena validitas yang digunakan adalah validitas
konstruk, maka untuk mengukur kevalidan suatu instrumen
penelitian digunakan validator.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:142)
“Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu alat ukur dapat diandalkan”. Bila suatu alat pengukur
dipakai beberapa kali untuk mengukur gejala yang sama dan
hasil pengukurannya yang diperoleh relatif konsisten, maka
alat pengukur tersebut reliabel.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik
konjoin. Langkah-langkah teknik analisis data, untuk
masing-masing tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Atribut kualitas pelayanan
1) Menentukan persamaan Regresi Linier
Berganda
Y = + + + +
2) Menentukan nilai utility
3) Menentukan tingkat kepentingan atribut
yang paling puas dirasakan pasien.
b. Kombinasi atribut kualitas pelayanan
Kombinasi diambil dari hasil analisis tentang
utility level, dengan nilai positif dan nilai paling
besar.
c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas
Melihat nilai R2, bahwa variansi preferensi y
dipengaruhi oeh variansi atribut sebesar R2.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Persaman Regresi Linier berganda
Dengan menggunakan pengkodean stimuli
diperoleh model regresi linier berganda
berikut ini:
Y = 730,7 + 306 X1 – 52,5 X2 + 34,5 X3 +
42,3 X4 + 60,7 X5
Perameter diestimasi sebagai berikut:
b0 = 730,7 b3 = 34,5
b1 = 306 b4 = 42,3
b2 = -52,5 b5 = 60,7
Setelah koefisien dugaan diperoleh,
maka selanjutnya mencari nilai utility.
b. Nilai utility setiap Level
Nilai utility yang dihitung di sini adalah
nilai utility agregat (umum) yang
merupakan gabungan dari pendapat semua
responden.
TABEL 3. NILAI UTILITY LEVEL
ATRIBUT LEVELDeskripsi Utilitas
Lambang EstimateProduk Obat-obatan 153
Alat medis -153
Karyawan Cepat dan Tepat
-47,5
Ramah dan Menarik
-13
Berwawasan Luas
6
Fasilitas Pelengkap
Tempat Parkir
8
Ruang Tunggu
26,4
Pendingin Ruangan
-37,67
Dari tabel diatas, terdapat dua kategori
nilai utility, yaitu bernilai positif dan
negatif. Apabila nilai utility bernilai positif,
maka dapat dikatakan bahwa level tersebut
dapat memberikan kepuasan kepada pasien.
Jika nilai utility bernilai negatif, artinya
level tersebut tidak atau kurang dapat
memberikan kepuasan kepada pasien.
Semakin nilai tinggi nilai utility-nya, berarti
level tersebut merupakan level yang paling
puas dari atribut bersangkutan. Secara
umum dalam hal produk pasien Puskesmas
Lubuk Buaya lebih mementingkan atau
merasakan puas terhadap produk obat-
obatan yaitu dengan nilai utility sebesar
153, karena produk obat-obatan mempunyai
nilai utility paling tinggi, sehingga dapat
diketahui kepuasan kepada pasien adalah
produk obat-obatan lebih di pilih pasien
dibanding alat-alat medis. Sedangkan untuk
karyawan, utilitas paling tinggi (skor 6)
dimiliki karyawan yang berwawasan luas.
Artinya pasien lebih merasakan kepuasan
terhadap karyawan yang berwawasan luas.
Serta fasilitas pelengkap yang harus
disediakan dan memadai adalah ruang
tunggu.
c. Tingkat Kepentingan Atribut
Tingkat kepentingan atribut menunjukan
atribut mana yang pertama kali dievaluasi
oleh pasien dalam memilih puskesmas yang
akan didatangi untuk berobat. Setelah
memperoleh nilai utility masing-masing
level pada atribut, penghitungan tingkat
kepentingan atribut baru dapat dilakukan.
TABEL.4 TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT
Atribut Tingkat Kepentingan
Tingkat kepentingan
RelatifProduk 306 72.24%
Karyawan 53.5 12.63%Fasilitas
Pelengkap64.07 15.12%
d. Kombinasi atribut yang paling memberikan
kepuasan kepada pasien
Dari Tabel 3 dperoleh 1) untuk atribut
produk, diperoleh obat-obatan sebagai level
yang dapat memberikan kepuasan kepada
pasien, 2) untuk atribut karyawan, diperoleh
berwawasan luas sebagai level yang dapat
memberikan kepuasan kepada pasien, 3)
untuk atribut fasilitas, diperoleh ruang
tunggu sebagai level yang dapat
memberikan kepuasan kepada pasien.
e. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji valid atau sahihnya
hasil dalam analisis Konjoin, digunakan
nilai Koefisien determinasi Berganda (R2).
Pada analisis Konjoin menggunakan
Regresi maka nilai Koefisien Determinasi
Berganda akan menunjukkan ketepatan
model atau seberapa besar atribut Produk,
Karyawan dan Fasilitas Pelengkap mampu
menerangkan atau mempengaruhi preferensi
pasien.
Nilai Koefisien Determinasi Berganda
(R2) sebesar 0.999 (99.9%), semakin
mendekati 100% nilai Koefisien
Determinasi Berganda yang diperoleh maka
modelnya semakin baik dan layak
digunakan. Artinya kita dapat percaya
bahwa variasi preferensi pasien 99.9%
dipengaruhi oleh atribut-atribut kualitas
yang digunakan. Selain itu untuk menguji
kevalidan antara kombinasi atribut dengan
data yang diperoleh berdasarkan pendapat
responden dapat dilakukan dengan
menggunakan Koefisien Korelasi Pearson
(R). Nilai Koefisien R adalah 98.9%,
artinya data hasil penghitungan dari model
regresi berkorelasi sangat kuat dengan data
yang diperoleh berdasarkan pendapat
pasien. Kemudian bila dilihat dari nilai
signifikannya, terlihat bahwa 0.000 < 0.05
yang dapat disimpulkan bahwa ada korelasi
yang sangat kuat antara penilaian actual
responden terhadap 18 stimuli yang ada.
2. Pembahasan
Dari analisis, produk yang paling dirasakan
puas pada pasien puskesmas adalah obat-obatan,
diikuti dengan produk alat-alat medis. Untuk
atribut karyawan, pasien secara umum lebih puas
terhadap karyawan yang berwawasan luas dalam
memberikan pelayanan, sedangkan keramahan
dan penampilan menarik menjadi bahan evaluasi
kedua bagi pasien, diikuti dengan cepat dan tepat
melayani pasien sebagai evaluasi terakhir, karena
mungkin menurut pasien cepat dan tepat
karyawan tidak terlalu penting asalkan mereka
berwawasan luas memberikan pemintaan pasien.
Kemudian fasilitas yang paling penting bagi
pasien secara umum adalah ruang tunggu, bila
ruang tunggu tidak memadai dan tidak mampu
menampung pasien terutama untuk puskesmas
yang berada dipinggir jalan. Tempat parkir
merupakan pertimbangan selanjutnya bagi
pasien, dan diikuti dengan pendingin ruangan.
Sehingga kombinasi atribut yang paling dipuas
bagi pasien secara umum adalah produk obat-
obatan dengan karyawan yang berwawasan luas
serta menyediakan ruang tunggu tang memadai
untuk pasien.
Proses selanjutnya adalah menganalisa
tingkat kepentingan atribut. Dalam hal ini produk
merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh
pasien. Perbandingan karyawan dan fasilitas
pelengkap menunjukkan bahwa pasien lebih
memilih atribut fasilitas pelengkap dibandingkan
dengan pelayanan karyawan. Pelayanan
karyawan adalah atribut terakgir dengan
pelayanan karyawan. Sebagai atribut terpenting
yang diperhatikan pasien, pihak puskesmas harus
memperhatikan kelengkapan produk dengan
mutu terbaik yang diinginkan oleh pasien.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Level atribut yang paling pauas dirasakan
pasien alaha obat-obatan yang memadai
sesuai kebutuhan. Atribut yang dapat
memberikan kepuasan kepada pasien adalah
dari segi produk yang disediakan di
Puskesmas, namun pelayanan yang
diberikan karyawan kepadapasien masih
perlu menjadi perhatian bagi pihak
puskesmas dan sangat perlu untuk
diperbaiki atau ditingkatkan.
b. Kombinasi atribut yang dapat memberikan
kepuasan kepada pasien adalah produk
obat-obatan yang memadai sesuai
kebutuhan, karyawan yang berwawasan
luas, serta menyediakan ruang tunggu yang
memadai untuk kenyamanan pasien.
2. Saran
a. Peneliti menyarankan kepada pihak
puskesmas untuk lebih meningkatkan lagi
mutu pelayanan yang diberikan pada
karyawan kepada pasien.
b. Pihak puskesmas agar lebih memperhatikan
kualitas produk dan ketersediaan produk-
produk yang dibutuhkan oleh pasien, karena
dari hasil penelitian produk merupakan
pertimbangan terpenting bagi pasien dalam
memilih puskesmas yang akan didatangi.
c. Agar peneliti selanjutnya dapat
menggunakan analisis konjoin dalam
permasalahan yang sesuai serta dapat
berguna bagi masyarakat dan lembaga
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Achsan.2003. Pelayanan Public.
(http://repository.usu.ac.id)
[2] Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta
[3] Azrul Azwar. 1996. Pengantar Administrasi
Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara
[4] Dinas Kesehatan Kota Padang. Ketersediaan obat
menurut jenisnya.
(http://dinkeskotapadang1.wordpress.com/)
[5] Eriyanto.2007. Teknik Sampling. Analisis Opini
Publik. Yogyakarta : PT LKiS Pelangi Aksara
[6] Felix A dan Nigro. 1973. Modern Publik
Administration. Harperb& row, Pub: Colombia
[7] Hardle, Wolfgang. 2007. Applied Multivariate
Statistical Analysis. Second Edition. New York :
Springer
[8] Mkandiware. 2000. Kesehatan Masyarakat.
(http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf)
[9] Malhotra, Naresh K. 2007. Marketing Research.
New Jersey : Upper Saddle River
[10] Mantgomery, Douglas. 1992. Introduction to Line
Regression Analysis. New York : A wiley
Interscience Publication
[11] Nasution.2001. Pengertian Mutu.
(http://arisandi.com)
[12] Parasuraman et al. 1990. Dimensi (ukuran) kualitas
jasa/ pelayanan.
(http://files.dimensi-pelayanan.pdf)
[13] Sembiring,R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung:
ITB
[14] Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat
Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
[15] Singarimbun, Masri. Dkk. 1989. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: LP3ES
[16] Susanto, Hasanbasri. 2006. Pelayanan Kesehatan.
(http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf)
[17] Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan
Interpretasi. Jakarta: PT Rineka Cipta