jurnal skirpsi.pdf

19
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS JASA DENGAN METODE DAD PADA PT. METROPEST CONTROL Rahardianto Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAKSI Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian prosedur dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Salah satu transaksi yang penting dan rutin terjadi dalam perusahaan adalah transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar, karena mengubah dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart yang mewakili semua informasi yang ada selama usaha tersebut berjalan. Sedangkan proses di DAD beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DAD dibandingkan dengan bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan dengan cara mendeskripsikannya melalui penggunaan analisis alur sistem (flowchart) dan Diagram Arus Data (DAD). Hasil analisis sistem informasi akuntansi penerimaan kas jasa menunjukkan bahwa sistem penerimaan kas jasa pada PT. Metropest Control belum mampu menyajikan informasi yang akurat mengenai kebenaran data akuntansi yang dihasilkan dan belum berjalannya sistem akuntansi yang efektif antar bagian. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya perangkapan fungsi penagihan dan akuntansi, serta tidak efektifnya kualitas aliran data yang dihasilkan. Kata Kunci : Penerimaan Kas, Jasa, Metode DAD ABSTRACT Accounting information system is a series of procedures by which data is collected, processed into information, and distributed to users. One of the important and routine transactions occur within a company is cash receipts transactions. The company cash derived from two main sources, namely: cash revenues from cash sales and cash receivables. The role of accounting information system is very large, because the change from manual recording to recording in the form of a flowchart that represents all the information available during the business running. Whereas the DFD process operating in parallel, so that multiple processes can do together. This is an advantage compared to the flowchart DFD who tend to only show a sequential process. A method of collecting data used were observation, interviews and literature. This research used a descriptive analysis is to analyze the problem by describing it through the use of flow analysis system (flowchart) and Data Flow Diagrams (DFD). The results of the analysis shows that the cash accounting services system cash revenue service to PT. Metropest Control has not been able to present accurate information

Upload: khairil-badawi

Post on 14-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS JASA

    DENGAN METODE DAD PADA PT. METROPEST CONTROL

    Rahardianto

    Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

    [email protected]

    ABSTRAKSI

    Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian prosedur dimana data dikumpulkan,

    diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Salah satu

    transaksi yang penting dan rutin terjadi dalam perusahaan adalah transaksi penerimaan

    kas. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu: penerimaan kas

    dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.

    Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar, karena mengubah dari pencatatan

    yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart yang mewakili semua

    informasi yang ada selama usaha tersebut berjalan. Sedangkan proses di DAD

    beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak. Hal ini

    merupakan kelebihan DAD dibandingkan dengan bagan alir yang cenderung hanya

    menunjukkan proses yang urut.

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi

    pustaka. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah

    dengan dengan cara mendeskripsikannya melalui penggunaan analisis alur sistem

    (flowchart) dan Diagram Arus Data (DAD).

    Hasil analisis sistem informasi akuntansi penerimaan kas jasa menunjukkan bahwa

    sistem penerimaan kas jasa pada PT. Metropest Control belum mampu menyajikan

    informasi yang akurat mengenai kebenaran data akuntansi yang dihasilkan dan belum

    berjalannya sistem akuntansi yang efektif antar bagian. Hal ini ditunjukkan dengan

    masih adanya perangkapan fungsi penagihan dan akuntansi, serta tidak efektifnya

    kualitas aliran data yang dihasilkan.

    Kata Kunci : Penerimaan Kas, Jasa, Metode DAD

    ABSTRACT

    Accounting information system is a series of procedures by which data is collected,

    processed into information, and distributed to users. One of the important and routine

    transactions occur within a company is cash receipts transactions. The company cash

    derived from two main sources, namely: cash revenues from cash sales and cash

    receivables.

    The role of accounting information system is very large, because the change from

    manual recording to recording in the form of a flowchart that represents all the

    information available during the business running. Whereas the DFD process operating

    in parallel, so that multiple processes can do together. This is an advantage compared to

    the flowchart DFD who tend to only show a sequential process.

    A method of collecting data used were observation, interviews and literature. This

    research used a descriptive analysis is to analyze the problem by describing it through

    the use of flow analysis system (flowchart) and Data Flow Diagrams (DFD).

    The results of the analysis shows that the cash accounting services system cash revenue

    service to PT. Metropest Control has not been able to present accurate information

  • regarding the truth of accounting data produced and not yet effective accounting system

    passes between parts. This is indicated by the presence of dual billing and accounting

    functions, as well as the ineffectiveness of the quality of the resulting data stream.

    Keywords: Cash Income, Services, DFD Method

    PENDAHULUAN

    Perlunya suatu informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah

    satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan

    bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem

    informasi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat

    didapat / tepat waktu, akurat, dan relevan.

    Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian prosedur dimana data dikumpulkan,

    diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Data yang

    dikumpulkan adalah transaksi keuangan, dicatat pada transaksi keuangan sesuai dengan

    jenis transaksi yang terjadi, diolah dengan model yang ditetapkan hingga menghasilkan

    keluaran berupa informasi, kemudian didistribusikan ke personil operasi sehari-hari.

    Agar informasi yang dihasilkan cukup bermanfaat, maka informasi tersebut harus

    lengkap, tepat waktu, dan akurat. Informasi yang esensial tidak boleh hilang (lengkap),

    tersedia pada saat dibutuhkan (tepat waktu), dan bebas dari kesalahan material (akurat).

    Untuk menghasilkan informasi yang demikian, maka data transaksi keuangan harus

    diproses melalui sistem informasi yang mengandung pengendalian intern yang baik.

    Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar bagi usaha, karena mengubah dari

    pencatatan yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart sistem

    akuntansi hampir mewakili semua informasi yang ada selama usaha tersebut berjalan.

    Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem informasi sangat

    diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dimana dimasing-masing model

    mempunyai kelebihan dan kekurangan.

    Proses di Diagram Arus Data (DAD) dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa

    proses dapat dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DAD dibandingkan

    dengan bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya

    kegiatan -kegiatan proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel atau

    serentak, sehingga DAD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan lebih

    mengena dan DAD lebih menunjukkan arus dari prosedur arus data di suatu sistem,

  • sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program

    lebih menunjukkan arus dari algoritma serta tidak menunjukkan proses pengulangan

    (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkannya.

    PT. Metropest yang bergerak dalam usaha bidang Pest Control Terbatas, Termite

    Control, Rodent Control dan Fumigasi. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa yang

    melayani pembasmian hama dan serangga yang di antaranya menangani proyek,

    perumahan, gedung, perkantoran, industri dll. Proses yang sedang berjalan di

    perusahaan saat ini masih menggunakan sistem manual. PT. Metropest Control belum

    memiliki standar pelayanan yang sesuai dengan kaidah akuntansi yang benar, sehingga

    ada beberapa bagian divisi yang mengerjakan tugasnya secara tumpang tindih atau

    perangkapan tugas dan masih sering terjadi human error. Sistem pengendalian internal

    yang masih konvensional belum mendukung kegiatan pelayanan di perusahaan.

    Seiring berjalannya waktu, perusahaan tentu ingin terus membuat sistem yang lebih

    baik dan guna mempertahankan eksistensi perusahaan. Maka tidak sedikit perusahaan

    yang terus mengembangkan sistem informasi akuntansi termasuk dalam hal penerimaan

    kas.

    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, menganalisis, dan mengetahui usulan

    sistem informasi akuntansi penerimaan kas PT. Metropest Control yang dibutuhkan

    pihak manajemen perusahaan.

    METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena

    metode ini menggambarkan dan merinci secara akurat dan sistematis obyek penelitian

    dengan cara mencari dan menemukan fakta-fakta yang ada di lapangan.

    Dalam melakukan penelitian ini, penulis memperoleh data-data untuk menyusun

    penelitian ini yaitu dari data primer yang diperoleh dari sumber pemilik secara

    langsung, yakni pengelola perusahaan, dengan cara wawancara (interview), studi

    kepustakaan (library research), dan obervasi (observation) dan berkaitan langsung

    dengan permasalahan yang akan dibahas.

  • PEMBAHASAN

    Alur Penerimaan Kas Jasa PT. Metropest Control

    Flowchart adalah diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi

    dalam sebuah sistem. Dalam pembuatan flowchart yang menggambarkan perjalanan

    arus data, ada beberapa aturan dan simbol dasar yang harus diketahui oleh pembuat agar

    pengguna dapat memperoleh manfaat yang maksimal.

    Prosedur Penerimaan Kas Jasa PT. Metropest Control

    1. Pengajuan penawaran

    Bagian pemasaran

    - Menawarkan jasa fumigasi kepada calon pelanggan

    - Melakukan survei ke tempat calon pelanggan

    - Memberikan estimasi harga

    - Membuat surat persetujuan (ACC) untuk pelanggan

    - Membuat Surat Perintah Kerja (SPK), Konfirmasi Order (KO), Job Order (JO)

    untuk Operator fumigasi

    2. Melakukan fumigasi

    Bagian operator

    - Melaksanakan fumigasi

    - Melakukan perekaman seluruh kegiatan fumigasi

    - Membuat berita acara

    - Mendokumentasikan dokumen di Lembar Catatan Fumigasi (LCF), dan

    Personal Log Book (PLB)

    3. Membuat laporan

    Bagian penagihan / akuntansi

    - Membuat pembukuan semua transaksi pembayaran

    Pemasaran Pemasaran menawarkan jasa

    fumigasi ke calon pelanggan

    Melakukan survei ke

    tempat calon pelanggan

    Memberikan

    penawaran harga

    Apakah disetujui harga

    yang ditawarkan

    Membuat proposal dan

    ACC untuk pelanggan

    Operator melakukan

    fumigasi

    Pelanggan mengirimkan

    bukti transfer ke bagian

    keuangan

    Bagian keuangan

    mengirimkan bukti-bukti

    pembayaran ke pelanggan

    Bagian keuangan

    membuat laporan

    Gagal tender

    penawaran

    tidak

    ya

  • - Mengurus transaksi rekening perusahaan pada Bank

    - Membuat laporan transaksi pembayaran untuk kantor pusat, pelanggan,

    pemasok, bank, dan kantor pajak

    - Membuat Invoice, Faktur Pajak, Kuitansi, dan Surat Tagihan

    - Mengirim laporan transaksi pembayaran untuk kantor pusat, pelanggan,

    pemasok, bank, dan kantor pajak

    - Mendistribusikan surat keluar-masuk perusahaan

    - Menyimpan transaksi pembayaran

    - Membuat laporan keuangan untuk manajemen

    Alur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Jasa yang berjalan PT. Metropest Control

    Bagan Alir Dokumen (flowchart) digunakan untuk menggambarkan elemen dari sistem

    manual, termasuk catatan akuntansi (dokumen, dan file), departemen organisasional

    yang terlibat dalam proses dan aktivitas (baik yang bersifat administratif maupun fisik)

    yang dilakukan dalam departemen tersebut.

    MULAI

    Menawarkan order

    ke pelanggan

    Membuat proposal dan

    ACC

    Membuat SPK, KO

    & JO

    ACC 1

    1

    JO

    KO

    SPK

    ACC 2proposal

    klien

    N2

    Bagian pemasaran

    1

    JO

    KO

    SPK

    Melakukan

    fumigasi

    Membuat LCF

    & PLB

    JO

    KO

    SPK

    PLB 2

    PLB 1

    LCF 2

    LCF 1

    N

    3

    Bagian operator fumigasi

  • Sistem akuntansi penerimaan kas jasa pembuatan laporan keuangan pada PT. Metropest

    Control sebagai berikut :

    1. Bagian pemasaran:

    a. Menawarkan order fumigasi pada calon pelanggan

    b. Membuat proposal dan estimasi harga untuk pelanggan

    c. Apabila pelanggan setuju dengan proposal yang dibuat, maka akan dibuatkan

    surat persetujuan (ACC) 2 lembar

    d. Mengarsip tetap proposal

    e. Memberikan surat ACC 1 untuk pelanggan dan memberikan surat ACC 2 ke

    bagian penagihan / akuntansi

    f. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK), Konfirmasi Order (KO), dan Job Order

    (JO) masing-masing 1 lembar berdasarkan proposal dan ACC untuk operator

    fumigasi

    2 3

    ACC 2PLB 2

    LCF 2

    Verifikasi

    Membuat

    invoice

    Membuat

    kuitansi

    Membuat faktur

    pajak

    Membuat surat

    tagihan

    INV 5

    INV 4

    INV 3

    INV 2

    INV 1

    KUI 5

    KUI 4

    KUI 3

    KUI 2

    KUI 1

    FP 5

    FP 4

    FP 3

    FP 2

    FP 1

    SP 2

    SP 1

    pelanggan

    Kantor

    pajak

    N

    Dari pelanggan

    Menerima uang dari

    pelanggan dan BT

    BT

    Jurnal

    penerimaan kasN

    SELESAI

    Bagian Keuangan

  • 2. Bagian operator fumigasi:

    a. Menerima Surat Perintah Kerja (SPK), Konfirmasi Order (KO), dan Job Order

    (JO) dari pemasaran

    b. Melakukan pekerjaan fumigasi

    c. Setelah fumigasi membuat laporan berupa Lembar Catatan Fumigasi (LCF),

    dan Personal Log Book (PLB) sebanyak 2 lembar berdasarkan Surat Perintah

    Kerja (SPK), Konfirmasi Order (KO), dan Job Order (JO)

    d. Mengarsip tetap dokumen Surat Perintah Kerja (SPK), Konfirmasi Order (KO),

    Job Order (JO), Lembar Catatan Fumigasi (LCF), dan Personal Log Book

    (PLB) lembar 1

    e. Mengirim Lembar Catatan Fumigasi (LCF) lembar 2, dan Personal Log Book

    (PLB) lembar 2 ke keuangan

    3. Bagian keuangan:

    a. Menerima ACC lembar 2 dari pemasaran, Lembar Catatan Fumigasi (LCF),

    dan Personal Log Book (PLB) lembar 2 dari operator fumigasi

    b. Memverifikasi dokumen tersebut

    c. Membuat Invoice (INV) sebanyak 5 lembar berdasarkan ACC

    d. Membuat Kuitansi (KUI) sebanyak 5 lembar berdasarkan ACC

    e. Membuat Faktur Pajak (FP) sebanyak 5 lembar berdasarkan ACC

    f. Membuat Surat Tagihan (ST) sebanyak 2 lembar berdasarkan ACC

    g. Mengirimkan Invoice (INV) lembar 1&2, Kuitansi (KUI) lembar 1&2, Faktur

    Pajak (FP) lembar 1, dan Surat Tagihan (ST) lembar 1 untuk pelanggan

    h. Mengirimkan Faktur Pajak (FP) lembar 2 untuk Kantor Pajak

    i. Mengarsip tetap dokumen Invoice (INV) lembar 3, 4, 5; Kuitansi (KUI) lembar

    3, 4, 5; Faktur Pajak (FP) lembar 3, 4, 5; Surat Tagihan (ST) lembar 2 untuk

    keuangan

    j. Setelah pelanggan mentransfer uang atas jasa fumigasi ke rekening perusahaan,

    maka keuangan meminta Bukti Transfer (BT) yang dijadikan sebagai bukti

    pembayaran

    k. Bukti Transfer (BT) diarsip tetap pada keuangan dan dibuatkan jurnal

    penerimaan kas untuk laporan keuangan

  • Kendala Pada Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Jasa yang berjalan

    Adapun kendala pada sistem akuntansi PT. Metropest Control yang sudah berjalan

    sebagai berikut :

    1. Pada sistem akuntansi penerimaan kas yang berjalan PT. Metropest Control, hanya

    ada satu bagian yang mengerjakan semua fungsi yaitu bagian keuangan. Bagian

    keuangan tersebut menjalankan 2 fungsi yaitu menagih ke pelanggan dan membuat

    jurnal akuntansi.

    2. Pada pembuatan Invoice (INV), Kuitansi (KUI), dan Faktur Pajak (FP) keuangan

    terdapat banyak surat rangkapan sebanyak 5 lembar. Hal ini dapat dikurangi

    penggunaannya karena hanya ada 1 bagian yang mengerjakannya.

    3. Pengarsipan yang dilakukan sebanyak 3 lembar pada keuangan, yaitu (INV),

    Kuitansi (KUI), dan Faktur Pajak (FP) tidak efisien. Hal ini karena hanya ada 1

    bagian yang mengerjakannya, dan pengarsipan untuk 1 bagian cukup hanya dengan

    1 lembar saja.

    4. Penyatuan atau perangkapan tugas pada bagian keuangan tersebut dapat

    menimbulkan adanya penyalahgunaan informasi data. Hal ini karena pada bagian

    tersebut tidak ada bagian lain yang dapat mengontrol kinerja keuangan yang

    mengalirkan dokumen dan menerima uang dari pelanggan.

    Diagram Arus Data Sistem Penerimaan Kas Jasa Berjalan PT. Metropest Control

    Diagram Alir Data secara grafis mendeskripsikan arus data di dalam sebuah organisasi

    secara paralel yang dapat menunjukkan kegiatan yang tidak urut untuk memisahkan

    secara jelas proses logis dalam analisis sistem dari proses fisik analisis sistem.

    Diagram Konteks

    Diagram Konteks (Context Diagram), menggambarkan mengenai sistem secara global.

    Dalam hal ini ditetapkan entitas-entitas eksternal yang terlibat dalam proses, baik

    sebagai sumber maupun tujuan.

  • Diagram Level 0

    Diagram Level 0 adalah diagram yang menjelaskan kegiatan proses dari diagram

    konteks. Diagram level 0 memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem

    yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran

    data dan eksternal entity.

    0

    Sistem penerimaan

    kas jasa

    PT. Metropest

    Control

    Pemasaran

    Keuangan Operator

    Manajer

    Pelanggan Penawaran

    Proposal_ok, ACC, INV_ok, ST_ok, FP_ok, KUI_ok

    ACC, LCF, PLB, INV, KUI, ST, FP

    Lap. keu

    SPK, KO, JO

    SPK, KO, JO

    LCF_ok, PLB_ok, ACC, INV, KUI, ST, FP

    Proposal, ACC

    1.0

    Prosedur

    pembuatan

    proposal

    3.0

    Perosedur

    melakukan

    pekerjaan

    2.0

    Prosedur

    pembuatan

    SPK

    4.0

    Prosedur

    pembuatan

    Invoice

    5.0

    Validasi

    dokumen

    6.0

    Prosedur

    pembuatan

    laporan

    Pemasaran

    Operator

    Pelanggan

    Keuangan

    Manajer

    Arsip survei

    Arsip klien

    Arsip hargaArsip penawaran

    Arsip proposal

    Arsip SPK

    Arsip KO

    Arsip JO

    Arsip LCF

    Arsip PLB

    Arsip ACC

    Arsip INV

    Arsip KUI

    Arsip FP

    Arsip ST

    Penawaran Proposal, ACC

    Proposal_ok, ACC

    Pro

    po

    sal_o

    k,

    AC

    C

    SPK, KO, JO,

    LCF, PLB

    LCF_ok, PLB_ok, ACC

    INV, KUI, ST, FP

    INV_ok, KUI_ok, FP_ok, ST_ok

    Lap. keu

    INV, KUI, ST, FP

    penawaran

    proposal

    LCF

    PLB

    KO

    JO ACC

    INV

    KUI

    FP

    ST

    ST

    INV

    KUI

    FP

    SPK, KO, JO

    SPK

    survei

    harga

    klien

    ACC

  • Uraian Deskripsi Diagram Level 0 Berjalan Penerimaan Kas Jasa PT. Metropest

    Control

    1. Prosedur Pembuatan Proposal

    Pemasaran memberikan penawaran untuk membuat proposal yang akan diberikan

    ke calon pelanggan. Proposal membutuhkan data dari calon pelanggan dan data

    penawaran diarsip. Apabila pelanggan telah setuju dengan proposal yang

    ditawarkan, maka akan dibuatkan ACC sebagai surat persetujuan fumigasi. ACC

    dibuat berdasarkan hasil survei dan estimasi harga yanag kemudian diberikan

    kepada pelanggan.

    2. Prosedur Pembuatan SPK

    Berdasarkan ACC dan proposal yang diterima, lalu pemasaran membuat SPK, KO,

    dan JO sebagai surat perintah kepada operator untuk melakukan fumigasi. Lalu

    proposal diarsip pada arsip proposal. SPK, KO, dan JO diberikan ke operator,

    kemudian ACC ke bagian keuangan.

    3. Prosedur Melakukan Pekerjaan

    Setelah menerima surat perintah berupa SPK, KO, dan JO, operator melakukan

    fumigasinya berdasarkan surat perintah tersebut. SPK, KO, dan JO diarsipkan pada

    arsip SPK, arsip KO, dan arsip JO. Setelah fumigasi selesai, operator membuat

    laporan berupa LCF dan PLB yang kemudian diserahkan ke bagian keuangan.

    4. Prosedur Pembuatan Invoice

    Keuangan membuat bukti-bukti pembayaran berupa INV, KUI, FP, dan ST dan

    kemudian diarsipkan ke dalam arsip INV, arsip KUI, arsip FP , dan arsip ST

    termasuk arsip ACC.

    5. Validasi Dokumen

    Keuangan memeriksa bukti-bukti pembayaran apakah sudah benar dengan data-

    data transaksi yang diberikan, kemudian setelah lengkap dikirim INV, KUI, ST,

    dan FP ke pelanggan untuk pembayaran.

    6. Prosedur Pembuatan Laporan

    Keuangan memproses arsip-arsip INV, KUI, ST, dan FP untuk membuat laporan

    keuangan di setiap akhir bulannya. Laporan keuangan tersebut dibuat untuk

    keperluan manajer mengetahui laporan penerimaan kas setiap bulannya.

  • Kendala Yang Ada Pada Diagram Arus Data Berjalan PT. Metropest Control

    1. Pada entitas keuangan, terjadi penumpukan dokumen yang dimulai dari prosedur

    pembuatan SPK yang memberi surat ACC dan prosedur melakukan pekerjaan yang

    mengalirkan dokumen LCF, untuk kemudian diolah menjadi output berupa, INV,

    KUI, FP, dan ST.

    2. Pada entitas keuangan juga kemudian melakukan validasi dokumen dan mengarsip

    dokumen-dokumen pembayaran, yang seharusnya dapat dipisahkan menjadi 2

    entitas berbeda.

    3. Pada entitas keuangan juga yang kemudian menjurnal dan membuat laporan

    keuangan yang dibutuhkan manajer. Pada entitas keuangan tersebut diperlukan

    pemisahan tugas yang disebabkan oleh menumpuknya tugas dan fungsi pada entitas

    ini. Hal ini untuk menjaga kualitas dari dokumen yang dihasilkan dan efektifitas

    pekerjaan yang dibebankan.

    4. Proses penandatanganan atau otorisasi dokumen tidak terlihat mengalir, karena

    pada prosedur yang dilaksanakan hanya dilakukan oleh 1 entitas.

    Alur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Jasa Usulan PT. Metropest Control

    Pada sistem akuntansi penerimaan kas jasa usulan hanya bagian keuangan yang

    dipisahkan sesuai dengan kaidah akuntansi menjadi bagian penagihan dan akuntansi.

    2 3

    ACC 2PLB 2

    LCF 2

    Verifikasi

    Membuat Faktur

    Pajak

    Membuat Surat

    Tagihan

    ACC 2

    PLB 2

    LCF 2

    FP 4

    FP 3

    FP 2

    FP 1

    ST 2

    ST 1

    N4

    5

    FP 4

    FP 3

    FP 2

    ST 2

    ST 1

    INV 3

    INV 2

    KUI 3

    KUI 2

    Melakukan

    penagihan ke

    pelanggan

    FP 2 ST 1

    FP 3

    INV 2

    KUI 2

    FP 4

    ST 2

    INV 3

    Kantor

    pajak

    Klien N

    Dari klien

    Menerima uang dari

    pelanggan dan BT

    BT

    6

    Bagian Penagihan

  • Uraian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Jasa Usulan PT. Metropest Control

    1. Bagian pemasaran dan bagian operator fumigasi sama dengan sistem yang berjalan

    2. Bagian penagihan:

    a. Menerima ACC lembar 2 dari pemasaran, Lembar Catatan Fumigasi (LCF),

    dan Personal Log Book (PLB) lembar 2 dari operator fumigasi

    b. Memverifikasi dokumen

    c. Membuat Faktur Pajak (FP) sebanyak 4 lembar berdasarkan ACC

    d. Membuat Surat Tagihan (ST) sebanyak 2 lembar berdasarkan ACC

    e. Mengarsip tetap dokumen ACC lembar 2, Lembar Catatan Fumigasi (LCF),

    dan Personal Log Book (PLB) lembar 2

    f. Mengirim Faktur Pajak (FP) 4 lembar dan Surat Tagihan (ST) 2 lembar ke

    akuntansi untuk dibuatkan Invoice (INV) dan Kuitansi (KUI) serta

    ditandatangani

    3. Bagian akuntansi:

    4

    FP 4

    FP 3

    FP 2

    FP 1

    ST 2

    ST 1

    Membuat

    invoice

    Menandatangani ST,

    FP, INV, KUI

    Membuat

    kuitansi

    FP 4

    FP 3

    FP 2

    ST 2

    ST 1

    INV 3

    INV 2

    KUI 3

    KUI 2

    FP 1

    INV 1

    KUI 1

    5

    N

    6

    BT

    Jurnal

    penerimaan kas

    N

    SELESAI

    Bagian Akuntansi

  • a. Menerima Faktur Pajak (FP) 4 lembar dan Surat Tagihan (ST) 2 lembar dari

    penagihan

    b. Membuat Invoice (INV) sebanyak 3 lembar berdasarkan Faktur Pajak (FP) dan

    Surat Tagihan (ST)

    c. Membuat Kuitansi (KUI) sebanyak 3 lembar berdasarkan Faktur Pajak (FP)

    dan Surat Tagihan (ST)

    d. Mendatangani semua dokumen Invoice (INV), Faktur Pajak (FP), Surat

    Tagihan (ST), dan Kuitansi (KUI)

    e. Mengirim Invoice (INV) lembar 2, 3; Kuitansi (KUI) lembar 2, 3; Surat

    Tagihan (ST) lembar 1 ,2; dan Faktur Pajak (FP) lembar 2, 3, 4 ke penagihan

    f. Mengarsip tetap dokumen Faktur Pajak (FP) lembar 1, Invoice (INV) lembar 1,

    dan Kuitansi (KUI) lembar 1

    4. Bagian penagihan (lanjutan):

    a. Menerima dokumen Invoice (INV) lembar 2, 3; Kuitansi (KUI) lembar 2, 3;

    Surat Tagihan (ST) lembar 1 ,2; dan Faktur Pajak (FP) lembar 2, 3, 4 yang

    telah ditandatangani oleh akuntansi

    b. Mengirim dokumen-dokumen transaksi pembayaran ke pelanggan yaitu

    Kuitansi (KUI) lembar 2, Invoice (INV) lembar 2, Faktur Pajak (FP) lembar 3

    dan Surat Tagihan (ST) lembar 1

    c. Mengirim Faktur Pajak lembar 2 untuk kantor pajak sebagai bukti transaksi

    d. Mengarsip tetap Faktur Pajak (FP) lembar 4, Surat Tagihan (ST) lembar 2, dan

    Invoice (INV) lembar 3 sebagai bukti pembayaran

    e. Setelah pelanggan menerima dokumen-dokumen tagihan yang dikirim dari

    penagihan, maka pelanggan akan mentransfer uang yang harus dibayar ke

    rekening perusahaan berikut Bukti Transfer (BT)

    f. Menerima Bukti Transfer (BT) dari pelanggan, lalu mengirimnya ke akuntansi

    5. Bagian akuntansi (lanjutan):

    a. Menerima Bukti Transfer (BT) dari penagihan

    b. Mengarsip tetap Bukti Transfer (BT) tersebut dan membuat jurnal penerimaan

    kas sebagai bukti dari transaksi yang telah dilakukan

    c. SELESAI

  • Kelebihan Dari Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Jasa yang Diusulkan

    Adapun kelebihan dari sistem akuntansi PT. Metropest Control yang diusulkan setelah

    dilakukan pemisahan dari bagian keuangan menjadi bagian penagihan dan akuntansi

    sebagai berikut :

    1. Pada sistem akuntansi penerimaan kas jasa usulan, PT. Metropest Control dapat

    memisahkan 2 bagian yang sebelumnya menjadi 1 yaitu bagian penagihan dan

    akuntansi. Bagian yang dipisahkan tersebut melakukan pekerjaannya masing-

    masing guna memfokuskan kerja 1 bagian pada bidang yang diberikan tanggung

    jawab.

    2. Pada pembuatan Invoice (INV), Kuitansi (KUI), dan Faktur Pajak (FP) bagian

    penagihan hanya membuat 3 lembar, dikuranginya perangkapan dokumen karena

    cukup dengan 1 dokumen saja untuk pengarsipan ditiap bagian.

    3. Pengarsipan dilakukan hanya sebanyak 1 lembar pada tiap bagian, yaitu pemasaran,

    operator, penagihan, dan akuntansi.

    4. Pemisahan antara bagian penagihan dan akuntansi dapat meminimalisir terjadinya

    penyalahgunaan dokumen dengan uang yang diterima dari pelanggan, karena 2

    bagian tersebut dapat melakukan pengecekan satu sama lain dan dapat saling

    mengontrol dokumen yang mengalir.

    Diagram Arus Data Sistem Penerimaan Kas Jasa Usulan PT. Metropest Control

    Diagram Konteks

    0

    Sistem penerimaan

    kas jasa

    PT. Metropest

    Control

    Pemasaran

    Akuntansi

    Operator Manajer

    Pelanggan

    Penawaran

    Proposal, ACC, INV_acc, SPT_acc, FP_acc, KUI_acc

    Proposal_ok, ACC

    ST, FP

    Lap. keuSPK, KO, JO

    SPK, KO, JO

    ST, FP

    PenagihanLCF, PLB, ACC, FP_acc, ST_acc, INV_acc, KUI_acc

    LCF, PLB, ACC, FP_acc, ST_acc, INV_acc, KUI_acc

  • Diagram Level 0

    Uraian Deskripsi Diagram Level 0 Berjalan Penerimaan Kas Jasa PT. Metropest

    Control

    1. Prosedur Pembuatan Proposal

    Pemasaran memberikan penawaran untuk membuat proposal yang akan diberikan

    ke calon pelanggan. Proposal membutuhkan data dari calon pelanggan dan data

    penawaran diarsip. Apabila pelanggan telah setuju dengan proposal yang

    ditawarkan, maka akan dibuatkan ACC sebagai surat persetujuan fumigasi. ACC

    1.0

    Prosedur

    pembuatan

    proposal

    3.0

    Perosedur

    melakukan

    pekerjaan

    2.0

    Prosedur

    pembuatan

    SPK

    4.0

    Validasi

    dokumen

    5.0

    Pembuatan

    Faktur

    6.0

    Pembuatan

    Invoice

    Pemasaran

    Operator

    Pelanggan

    Penagihan

    Manajer

    Hasil survei

    File pelanggan

    File harga

    File penawaran

    File proposal

    Arsip SPK

    Arsip KO

    Arsip JO

    Arsip LCF

    Arsip PLB

    Arsip ACC

    Arsip INV

    Arsip KUI

    Arsip FP

    Arsip ST

    Penawaran Proposal, ACC

    Proposal_ok, ACC

    Pro

    po

    sal_o

    k,

    AC

    C

    SPK, KO, JO

    LCF, PLB,

    LCF, PLB, ACC

    Lap. keu

    Data penawaran

    Data proposal

    KO

    JO

    SPK, KO, JO

    SPK

    survei

    Data harga

    Data klien

    7.0

    Prosedur

    penagihan ke

    pelanggan

    8.0

    Prosedur

    pembuatan

    laporan

    Akuntansi

    FP, ST

    FP, ST

    FP_acc, ST_acc, KUI_acc, INV_acc

    ACC

    LCF

    PLB

    FP

    ST

    INV

    KUI

    KUI

    INV

    ST

    FP

    FP_acc, ST_acc, KUI_acc, INV_acc

    FP_acc, ST_acc, KUI_acc, INV_acc

    LCF_ok,

    PLB_ok,

    ACC_ok

    ACC

  • dibuat berdasarkan hasil survei dan estimasi harga yanag kemudian diberikan

    kepada pelanggan.

    2. Prosedur Pembuatan SPK

    Berdasarkan ACC dan proposal yang diterima, lalu pemasaran membuat SPK, KO,

    dan JO sebagai surat perintah kepada operator untuk melakukan fumigasi. Lalu

    proposal diarsip pada arsip proposal dan surat ACC dikirim ke penagihan.

    3. Prosedur Melakukan Pekerjaan

    Setelah menerima surat perintah berupa SPK, KO, dan JO, operator melakukan

    fumigasinya berdasarkan surat perintah tersebut. SPK, KO, dan JO diarsipkan pada

    arsip SPK, arsip KO, dan arsip JO. Setelah fumigasi selesai, operator membuat

    laporan berupa LCF dan PLB yang kemudian diserahkan ke penagihan.

    4. Validasi Dokumen

    Penagihan mengecek apakah dokumen yang dikirim telah sesuai, lalu dapat

    dilanjutkan dengan membuat faktur.

    5. Pembuatan Faktur

    Penagihan membuat Faktur Pajak (FP) dan Surat Tagihan (ST) berdasarkan

    dokumen LCF, PLB, dan ACC. Setelah itu penagihan juga mengarsip LCF, PLB,

    ACC, FP, dan ST menjadi arsip LCF, arsip PLB, arsip ACC, arsip FP, dan arsip

    ST. FP dan ST yang telah dibuat dikirim ke akuntansi.

    6. Pembuatan Invoice

    Akuntansi menerima FP dan ST dari penagihan sebagai dasar pembuatan INV dan

    KUI. INV dan KUI tersebut diarsip menjadi bentuk arsip KUI dan arsip INV

    kemudian mengirim FP, ST, INV, dan KUI kembali ke penagihan.

    7. Prosedur Penagihan ke Pelanggan

    Setelah menerima tambahan dokumen yaitu INV dan KUI, maka penagihan

    mengirim dokumen-dokumen pembayaran tersebut termasuk FP dan ST ke

    pelanggan untuk segera dilakukan pembayaran.

    8. Prosedur Pembuatan Laporan

    Akuntansi mengecek kembali dan menjadikan arsip-arsip yang telah disimpan

    yaitu, arsip INV, arsip KUI, arsip FP, dan arsip ST untuk dapat dijadikan laporan

    keuangan tiap bulannya.

  • Kelebihan Pada Diagram Arus Data Usulan Pada PT. Metropest Control

    Berikut adalah diagram alir data usulan sebagai pemecahan masalah yang terjadi pada

    diagram alir data yang sebelumnya pada PT. Metropest Control:

    1. Terdapat pemisahan entitas keuangan menjadi entitas penagihan dan akuntansi

    untuk pemecahan pekerjaan yang dilakukan menumpuk sebelumnya. Pemisahan ini

    untuk mengakomodir pekerjaan yang berbeda pula, yaitu mengalirkan dokumen

    dari entitas operator dan pembuatan dokumen-dokumen pada entitas akuntansi.

    2. Pada entitas penagihan mengalirkan dokumen LCF dan PLB, dan melakukan proses

    penagihan ke entitas pelanggan, hal ini berkaitan dengan tugas utama entitas

    penagihan yang hanya fokus bertugas menagih dan memvalidasinya.

    3. Pada entitas akuntansi bertugas membuat dokumen-dokumen pembayaran, yaitu

    INV, KUI, FP, dan ST, lalu mengarsipkannya kemudian mengalirkan dokumen

    tersebut ke entitas penagihan yang diteruskan ke pelanggan.

    4. Terlihat proses otorisasi dokumen yaitu penandatanganan yang dilakukan pada

    prosedur ke 6, yang dilakukan oleh entitas akuntansi untuk kemudian dialirkan pada

    penagihan. Proses otorisasi diperlukan untuk menghasilkan dokumen yang sahih

    sebagai dasar atas dikeluarkannya dokumen pembayaran dan dapat menjadi bukti

    yang dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Setelah penelitian yang dilakukan pada PT. Metropest Control sistem penerimaan kas

    jasa berupa flowchart sistem akuntansi dan diagram alir data, maka dapat diambil

    kesimpulan sebagai berikut:

    1. Pada sistem akuntansi penerimaan kas jasa yang berjalan pada PT. Metropest

    Control belum berjalan baik dengan adanya penyatuan 2 fungsi pekerjaan pada 1

    bagian, yaitu bagian keuangan. Bagian keuangan tersebut mengerjakan 2 pekerjaan

    yaitu fungsi penagihan dan fungsi akuntansi.

    2. Sistem penerimaan kas jasa pada PT. Metropest Control belum mampu menyajikan

    informasi yang akurat mengenai kebenaran dan kualitas data akuntansi yang

    dihasilkan dengan adanya hanya bagian keuangan yang mengerjakan tugas

    menghasilkan dokumen, mengirim dokumen ke pelanggan, dan menerima uang dari

  • pelanggan. Hal ini dapat mengurangi kualitas data yang dihasilkan karena bagian

    keuangan tersebut tidak ada yang mengontrol pekerjaannnya.

    3. Pada sistem akuntansi penerimaan kas jasa yang penulis usulkan dalam penelitian

    ini, perlu adanya pemisahan bagian keuangan menjadi 2 bagian, yaitu bagian

    penagihan dan bagian akuntansi, serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari

    data akuntansi yang dihasilkan sesuai dengan kaidah sistem akuntansi manual yang

    penulis pelajari, sebelum PT. Metropest Control menggunakan sistem akuntansi

    yang terkomputerisasi dan terintegrasi tiap bagiannya.

    Saran

    Adapun saran setelah melakukan penelitian diatas adalah sebagai berikut:

    1. Dibutuhkannya sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan kaidah akuntansi

    yang berlaku, setidaknya untuk dapat menghasilkan informasi yang berguna baik

    pihak internal maupun eksternal hingga dapat meningkatkan hasil informasi

    tersebut.

    2. Perlunya sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi tiap bagian yang ada

    untuk memudahkan para penggunanya baik pihak internal maupun eksternal

    perusahaan.

    3. Perlunya aplikasi khusus atau software akuntansi yang menyediakan basis data

    (database) demi kelancaran proses penerimaan kas tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    Andrew, Nicholas Binsar. 2009. Analisa dan Desain Sistem Informasi Untuk Penerapan

    Know Your Customer Principles studi kasus pada PT Bank Tabungan Negara.

    Depok: Universitas Indonesia

    Baridwan, Zaki. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Cetakan Keempat.

    Yogyakarta: BPFE

    Bodnar, H. George and Hopwood, S. Hopwood. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.

    Buku I, Edisi ke 6. Penerjemah Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan.

    Jakarta: Salemba Empat

    Gondodiyoto, S dan Hendarti, H. 2006. Audit Sistem Informasi. Jakarta: Mitra Wacana

    Media

  • Jogiyanto, H.M. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Edisi Kedua.

    Yogyakarta: BPFE

    Mc Leod JR, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. Jakarta: PT

    INDEKS

    Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat

    Romney, Marshall B and Steinbart, Paul John. 2009. Accounting Information System.

    11th Edition. Boston: Pearson

    Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

    Wilkinson, J. W. Et al. 2000. Accounting Information System: Essential Concepts and

    Applications. 4th Edition. Singapore: John Wiley and Sons, Inc