jurnal skema 1

7
Cara Kerja 1. Skema Kerja 1.1 Uji kimia ketidakjenuhan 1.1.1 Reaksi dengan brom 1.1.2 Oksidasi dengan KMnO 4 1.2 Uji adanya halogen 4 tetes terpentin dan heksana Hasil - Dimasukkan ke dalam tabung reaksi - Ditambahkan - Dikocok perlahan - Ditambahkan tetes demi tetes sampai tidak terjadi perubahan warna - Dicatat jumlah tetesnya 2mL n- Larutan - Dilarutkan ke dalam sedikit atau dalam tabung reaksi - Ditambahkan tetes demi tetes sampai terjadi endapan hitam - Dicatat jumlah tetesannya Hasil 4 tetes 1-propanon dan 2-propanon Ai Aseto Larutan KMnO 4 3 tetes klorobensena

Upload: thelord-horochimaru

Post on 11-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skema

TRANSCRIPT

Cara Kerja1. Skema Kerja1.1 Uji kimia ketidakjenuhan1.1.1 Reaksi dengan brom4 tetes terpentin dan heksana

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan Dikocok perlahan Ditambahkan tetes demi tetes sampai tidak terjadi perubahan warna Dicatat jumlah tetesnya

2mL n-oktanol

Larutan brom

Hasil

1.1.2 Oksidasi dengan KMnO44 tetes 1-propanon dan 2-propanon

Air Aseton Dilarutkan ke dalam sedikit atau dalam tabung reaksi Ditambahkan tetes demi tetes sampai terjadi endapan hitam Dicatat jumlah tetesannya

Larutan KMnO4

Hasil

1.2 Uji adanya halogen3 tetes klorobensena

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan Didiamkan beberapa menit sampai ada endapan Jika belum, dimasukkan dalam penangas (50-60) Dicatat waktu sampai mengendap

2mL AgNO3

Hasil

1.3 Uji adanya OH alkohol4 tetes etanol dan 1 tetes aseton

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dikocok Diamati

Hasil

1.4 Uji aldehida dan keton1mL aseton, benzaldehida, fehling A, Fehling B

Dimasukkan ke tabung reaksi Dipanaskan dalam penangas sekitar 5 menit Diamati dan dicatat

Hasil

1.5 Uji fenol 2 tetes fenol dan 1-propanol, 1mL etanol,95%, dan 1 tetes FeCl3 5%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dikocok kuat-kuat Diamati dan dicatat

Hasil

B. Identifikasi secara Fisika1. Penentuan titik didih (metode Siwolonoff)Sample

Dimasukkan dengan spite ke pipa kapiler setinggi 1,5cm Diikat pipa kapiler pada termometer Dicelupkan dalam penangas air Dihidupkan penangas sambil diamati suhu Dicatat mulai keluar gelembung udara Diulangi 3 kali

Hasil

2. Penentuan titik lelehSerbuk/kristal sample

Dimasukkan ke dalam pipa kapiler setinggi 0,5cm Dipasang elecrothermal Diamati dan dicatat suhu saat mulai leleh

Hasil

3. Penentuan putaran optik10mg sample murni

Dilarutkan dalam pelarut yang sesuai di labu ukur 10mL Dilakukan standarisasi polarimeter Dimasukkan larutan sample dalam tabung polarimeter Ditentukan besarnya sudut putar

Hasil

4. Penentuan berat jenis larutanPiknometer kosong

Ditimbang Diisikan sampai penuh Ditutup Ditimbang Dicatat suhu Ditentukan massa jenis

Sample cair

Hasil

5. Indeks refraksiBeberapa tetes cairan organik

Diletakkan pada permukaan prisma Ditutupi dengan prisma lainnya Diamati dengan menggeser garis pembatas Dicatat indeks refraksi dan suhu ruangan

Hasil

2. Prosedur Kerja2.1 Uji kimia ketidakjenuhan2.1.1 Reaksi dengan brom 4 tetes terpentin dan heksana dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 2mL n-oktanol lalu dikocok dan tambahkan tetes demi tetes larutan brom sampai tak ada perubahan warna lalu dicatat jumlah tetesnya.2.1.2 Oksidasi dengan KMnO44 tetes 1-propanon dan 2-propanon dilarutkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 4 tetes KMnO4 sampai ada endapan hitam, dicatat jumlah tetesnya.2.2 Uji adanya halogen3 tetes klorobensena dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 2mL AgNO3, didiamkan sampai ada endapan. Jika tidak ada, masukkan dalam penangas air (50-60). Dicatat waktu yang diperlukan.2.3 Uji adanya OH alkohol 4 tetes etanol dan 1 tetes aseton dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dikocok dan diamati.2.4 Uji adanya aldehida dan keton 1mL aseton dan bensaldehida, 1mL fehling A dan fehling B dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit lalu diamati dan dicatat.2.5 Uji fenol 2 tetes fenol dan 1-propanol, 1 mL etanol 95%, 1 tetes larutan FeCl3 5% dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dikocok kuat kuat lalu diamati dan dicatat.B. Identifikasi secara Fisika1. Penentuan Titik Didih (Metode Siwolonoff) Sample dimasukkan dengan spite ke dalam pipa kapiler setinggi 1,5cm. Pipa kapiler diikatkan pada termometer lalu dicelupkan dalam penangas air. suhu diamati dan dicatat saat mulai muncul gelembung udara. Percobaan diulang sebanyak 3 kali.2. Penentuan Titik Leleh Serbuk/kristal sampel dimasukkan dalam pipa kapiler setinggi 0,5cm lalu dipasang electrothermal. suhu diamati dan dicatat saat sample mulai meleleh.3. Penentuan Putaran Optik 10mg sample murni dilarutkan dalam pelarut yang sesuai dalam labu ukur 10mL lalu dilakukan standarisasi polarimeter. Larutan dimasukkan ke dalam tabung polarimeter dan tentukan besarnya sudut putar.4. Penentuan Berat Jenis Larutan Piknometer yang kosong ditimbang lalu diisikan sampel cair sampai tanda batas kemudian ditutup dan piknometer ditimbang lagi, dicatat hasilnya beserta besarnya suhu ruangan. Massa jenis ditentukan.5. Indeks Refraksi Cairan organik diletakkan di permukaan prisma lalu ditutup dengan prisma lainnya. Indeks refraksinya diamati dengan menggeser garis pembatas. Pernukaan prisma dibersihkan dengan alkohol 95% lalu indeks refraksi dan suhu ruangan dicatat.