jurnal remediasi - eprints.uns.ac.id112).pdf · sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (sppi)...

3
Diterbitkan oleh: Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remediasi (PPRR) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret UNS Surakarta GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA PADAANAK TUNAGRAHITA RlNGAN KELAS IV PENGGUNAAN GAMBAR SMILE UNTUK MEMlNIMALKAN PERILAKU AGRESIF ANAK TUNARUNGU ANALISIS KEBUTUHAN RlNTlSAN IMPLEMENTASI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF (SPPI) PROPINSI JAWATENGAH TAHUN 2010 MEDIA PEMBELAJARAN PENCAK SILAT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA MENGAJAR PESERTA DIDIK LAMBAT BELAJAR DI SEKOLAH DASAR METODE EKSPERIMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELASIVSDPETORANSURAKARTA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA BLOCK DIENES PADA SISWATUNALARAS KELAS III DI SLB SURAKARTA ALTERNATIF PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MENGGUNAKAN TERAPI GELOMBANG OTAK JURNAL REHABILITASI & REMEDIASI ISSN 0854-0020 JRR Tahun 21, Nomor 1, Juni 2012

Upload: vungoc

Post on 25-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL REMEDIASI - eprints.uns.ac.id112).pdf · SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF (SPPI) PROPINSI JAWATENGAH TAHUN2010 ... beberapa pengertian mengenai pendidikan PENDAHULUAN

Diterbitkan oleh:Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remediasi (PPRR)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)Universitas Sebelas Maret UNS

Surakarta

GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPAPADAANAK TUNAGRAHITA RlNGAN KELAS IV

PENGGUNAAN GAMBAR SMILEUNTUK MEMlNIMALKAN PERILAKU AGRESIF ANAK TUNARUNGU

ANALISIS KEBUTUHAN RlNTlSAN IMPLEMENTASISEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF (SPPI)

PROPINSI JAWATENGAH TAHUN 2010

MEDIA PEMBELAJARAN PENCAK SILAT UNTUK SISWASEKOLAH MENENGAH ATASLUAR BIASA TUNANETRA

MENGAJAR PESERTA DIDIK LAMBAT BELAJARDI SEKOLAH DASAR

METODE EKSPERIMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJARKELASIVSDPETORANSURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI MEDIA BLOCK DIENES

PADA SISWATUNALARAS KELAS III DI SLB SURAKARTA

ALTERNATIF PENANGANAN ANAK HIPERAKTIFMENGGUNAKAN TERAPI GELOMBANG OTAK

JURNALREHABILITASI & REMEDIASI

ISSN 0854-0020JRR Tahun 21, Nomor 1, Juni 2012

Page 2: JURNAL REMEDIASI - eprints.uns.ac.id112).pdf · SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF (SPPI) PROPINSI JAWATENGAH TAHUN2010 ... beberapa pengertian mengenai pendidikan PENDAHULUAN

19

*) Dosen Pendidikan Luar Biasa UNS

Kata kunci: analisis kebutuhan,pendidikan inklusi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan dasar yang masih diperlukandi dalam implementasi penyelenggaraan pendidikan Inklusi di Provinsi Jawa Tengah.Subjek dari penelitian ini adalah seluruh sekolah inklusi diProvinsi Jawa Tengah sejumlah 155sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuisioner. Analisisyang digunakan adalah pendekatan diskriptifkualitatif dengan teknik gap analysis dengan caramenganalisis perbedaan antara indikator sekolah inklusif dengan fakta lapangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan sekolah secara urnum bam diperoleh38,82%. Jika dibandigkan dengan tabel pendidikan inklusifyang ideal dengan skor dasar 56,sehingga kesiapan skolah penyelenggara pendidikan inklusif di provinsi Jawa Tengah masihpada tataran nilai E atau dapat dikatakan bahwa sekolah belum memiliki kesiapan dalammengimplementasikan Pendidikan Inklusi. Komponen utama yang menjadi prioritas persyaratanutama adalah komponen yang berkaitan dengan pembiayaan (sebesar 15,94%), infrastuktur(sebesar 19,91%), komponen yang telah memeuhi standar minimal adalah komponeninstitusional sebesar 61,10 %.

Abstrak

Keywords: analysis of needs, inclusive education

The purpose of this study is to analyze the basic needs that are still needed in theimplementation of inclusive education in Central Java Province.The subjects were all 155schools as inclusive education providers Province Central Java.Data collection techniquesusing questionnaires and documentation. Data qualitative-descriptive analysis approach wasused with gap-analysis techniques by analyzing thegap between the indicators of school successof inclusive educationproviders with thefact.

The research concluded that the school readiness level of inclusion in general educationprovider hasjust reached 38. 82%. Whenconsulted on the delivery table indicator of the successof inclusive education schools score threshold56, then the school inclusive educationprovidersin CentralJavaprovince in2010 isstill in rank toE or not ready/notready to implement inclusiveeducation. The components that require immediate priority is the component cost centers(15.94%performance leve!), infrastructure (19.19% performance leve!), only the institutionalcomponents thathave exceeded theminimum (61.10%).

Abstract

Oleh: Subagya *)

ANALISIS KEBUTUHAN RINTISAN IMPLEMENTASI SEKOLAHPENYELENGGARAPENDIDlKAN INKLUSIF (SPPI)

PROPINSI JAWATENGAH TAHUN 2010

Subagya - Analisis Kebutuhan Implementasi Rintisan SPPI

Page 3: JURNAL REMEDIASI - eprints.uns.ac.id112).pdf · SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF (SPPI) PROPINSI JAWATENGAH TAHUN2010 ... beberapa pengertian mengenai pendidikan PENDAHULUAN

35

*) Dosen PGSD UNS

guru yang kurang berpengalaman danpengetahuan, mereka diperlakukan sepertianak normal. Akibatnya, mereka tidaksanggup mengikuti pembelajaran secaratuntas, yang akhirnya tinggal kelas, ataubahkan drop outs dengan sendirinya. Dalamkesempatan ini akan disajikan dua hal, yaitupendidikan inklusi dan pembela-jaran tuntasdi sekolahdasar.

Pendidikan inklusi masih termasuk halyang baru di Indonesia secara umum. Adabeberapa pengertian mengenai pendidikan

PENDAHULUANPeserta didik lambat belajar sering

disebut sebagai "slow learner" yang karenaberbagai alasan dan keadaan, menyebabkananak didik tersebut diperlakukan sebagaipeserta -didik normal. Mereka jugadimasukkan di sekolah normal. Padahalseharusnya mereka ini mendapat perlakuankhusus yang disesuaikan dengankebutuhannya. Peserta didik demikian inijuga sering disebut sebagai anakberkebutuhan khusus (ABK).Di tanganpara

Key word: kecepatan belajar, inklusi, belajar tuntas

Di dalam sebuah proses pembelajaran, setiap siswa memiliki perbedaan dalam belajar didalam kelas. Masing-masing siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Setiap individumemiliki karakter yang spesifik, dan mereka membutuhkan cara yang khusus pula dalampembelajarannya. Karakteristik dalam pembelajaran dibagi dalam tiga kelompok utama yaitukelompok siswa belajar dengan cepat, sedang dan lambat. Di dalam kelas berseting Inklusif,siswa dengan kecepatan belajar yang cepat dan lambat membutuhkan pelayanan secara khusus.Bagi siswa yang memiliki kecepatan belajar yang tinggi membutuhkan pengayaan sedangkansiswa dengankecepatan belajar lambatmembutuhkanremidi.

Abstrak

In the learning process, not every student learns heterogeniously in the classroom. Eachstudent is different from the other. Each of them has specific character, and needs special way ofteaching accordingly. As a group of students in the classroom, there are many characteristicsdealing with the teaching process. These characteritics of learning are mainly categorized intothree groups, fast, normal, and slow learners. In the inclusive setting of classroom, thefast andslow learners need special service. Thefasts need enrichment and the slow needs remidiation.

Abstract

Oleh: Sutijan *)

MENGAJAR PESERTA DIDIK LAMBAT BELAJAR,DI SEKOLAH DASAR

Sutijan - Mengajar Peserta Didik Lambat Be/ajar