jurnal praktikum kimia anorganik ii · pdf filefakultas ilmu tarbiyah dan keguruan ... 5....

7
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DENGAN ALUMINIUM FOIL Rabu, 26 maret 2014 Ipa Ida Rosita 1112016200007 Kelompok 2 Amelia Rahmawati 1112016200004 Nurul mu’nisa A. 1112016200008 Ummu Kalsum A. 1112016200012 Widya Kusumaningrum 1112016200005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: trankien

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

PEMBUATAN TAWAS DENGAN ALUMINIUM FOIL

Rabu, 26 maret 2014

Ipa Ida Rosita

1112016200007

Kelompok 2

Amelia Rahmawati 1112016200004

Nurul mu’nisa A. 1112016200008

Ummu Kalsum A. 1112016200012

Widya Kusumaningrum 1112016200005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

Page 2: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

I. ABSTRAK

Pembuatan tawas ini dengan menggunakan alumunium foil. Alumunium foil adalah

lembaran aluminium tipis yang dapat dipakai untuk berbagai macam aplikasi memasak,

poles garpu sendok juga pembutan tawas. Pembuatan tawas bertujuan agar dapat

mengetahui cara-cara pembuatan tawas serta mengetahui reaksi yang terjadi dalam

pembuatan tawas. Salah satu keuntungan dari menggunakan aluminium foil adalah

karena sifatnya yang dapat digunakan kembali hingga beberapa kali. Dapat diketahui

bahwa alumunium foil ini adalah salah satu yang banyak sekali manfaatnya. Untuk itu untuk

melestarikannya maka dalam pembutan tawasa ini aluminium foil sangat dibutuhkan.

Alumuium yang digunakn untuk pembuatan tawas tidak hanya dengan aluminium foil,

namun dapat juga dengan bahan-bahan lain yang mengandung aluminium.

II. PENDAHULUAN

Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa,bubuknya berwarna abu-

abu. Ia melebur pada 6590C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada

permukaannya, tetapi lapisan oksidaini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam

klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam

nitrat encer.

2Al + 6H+ 2Al3+ + 3H2

Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II) klorida

pada campuram ( G. Svehla, 1985).

Page 3: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

Aluminium dengan kadar yang bervariasi, mengingat aluminium mempunyai sifat

tahan korosi, ringan dan mudah di dapat sehingga memungkinkan untuk dijadikan

bahan baku kaleng. Kandungan aluminium dalam kaleng bekas juga memberi peluang

untuk diolah menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas) atau bahan dalam

deodorant. Daya koagulasi tawas yang di dapat akan di bandingkan dengan tawas dari

pasaran dengan metode turbidimetri. Mengingat banyaknya minuman ringan yang

diproduksi dan menggunakan kemasan kaleng serta dampak yang ditimbulkan terhadap

lingkungan, maka diperlukan penelitian terhadap kandungan aluminium dari beberapa

jenis kaleng minuman ringan. Kaleng bekas minuman ringan yang mengandung

aluminium selanjutnya diolah menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas) Pada

penambahan KOH 20% ( Manuntun,2010).

Aluminium foil umumnya terdiri atas 92 sampai 99% logam aluminium serta

memiliki ketebalan berkisar antara 0.00017 sampai 0.0059 inci. Aluminium foil memiliki

banyak kegunaan di dunia industri, salah satunya sebagai bahan pelapis makanan. Hal

ini disebabkan aluminium foil memiliki harga produksi yang murah, tahan lama, tidak

beracun, dan anti air. Bahkan lebih jauh lagi, aluminium foil dapat menangkal zat

kimia berbahaya dan bertindak sebagai pelindung terhadap sifat kemagnetan.

Berdasarkan sifat aluminium foil yang tahan lama, tidak beracun, dan anti air. Di samping

itu, pemanfaatan sampah aluminium foil di sumbernya dapat mencegah terjadinya

pencemaran akibat penanganan sampah yang salah, seperti pembakaran sampah yang

dapat memicu gas beracun terlepas ke atmosfer (Apriyanti, 2013).

Page 4: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

III. ALAT DAN LANGKAH KERJA

A. Alat dan bahan

Alat Bahan

Neraca ohauss Aluminium foil 2 gram

Erlenmayer 250 ml KOH 20 % 40 ml

Hotplane H2SO4 6 M 30 ml

Kertas saring Es batu

Corong

Baskom

Gelas kimia 100 ml

Tabung reaksi

Pipet tetes

B. Langkah kerja:

1. Timbang aluminium foil sebanyak 2 gram,

2. Masukan 40 ml KOH 20% ke dalam erlenmayer 250 ml,

3. Masukan alumunium foil 2 gram ke dalam erlenmayer yang berisi 40 ml KOH

20%,

4. Kemudian diamkan hingga reaksi gelembung menghilang,

5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang

kembali,

6. Saring larutan dengan kertas saring ke dalam gelas kimia 100 ml,

7. Tunggu hingga larutan dingin,

8. Kemudian tambahkan 30 ml H2SO4 6 M kedalam larutan tersebut,

9. Saring kembali larutan hingga larutan menjadi panas,

10. Dinginkan larutan dengan es batu yang terdapat dalam baskom hingga terbentuk

endapan putih,

11. Kemudian diamkan selama 1 hari, hingga terbentuk kristal putih,

12. Timbang kristal dengan neraca ohauss, dan

Page 5: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

13. Masukan sedikit kristal tersebut kedalam tabung reaksi dan tambahkan air

solokan 1 ml untuk menentukan terbentuknya tawas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Data percobaan:

Berat aluminium foil : 2 gram

Kertas saring : 0,62 gram

Kaca arloji : 6 gram

Kristal putih (tawas) : 2,65 gram

2. Persamaan reaksi:

a. 2Al + 2KOH + 6H2O 2K[Al(OH)4] + 3H2

b. 2K[Al(OH)4] + H2SO4 2Al(OH)3 + K2SO4 + 2H2O

c. 2Al(OH)3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 6H2O

d. K2SO4+Al2(SO4)3 + 12H2O 2KAl(SO4)2.12H2O

B. Pembahasan

Pada percobaan pembuatan tawas dilakukan dengan menggunakan aluminium foil, KOH

20 % dan 30 ml H2SO4 6 M. Reaksi yang terjadi ketika aluminium foil direaksikan dengan KOH

20% sebanyak 40 ml reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena menghasilkan

kalor. Reaksi yang terjadi adalah :

2Al + 2KOH + 6H2O 2K[Al(OH)4] + 3H2

Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung-

gelembung gas dan larutan berubah warna menjadi hitam, Gelembung-gelembung gas

hilang setelah semua aluminium bereaksi. Pada tahap ini, dilakukan pemanasan untuk

mempercepat reaksi, dan filtrat yang dihasilkan menghasilkaan endaapaan hitam, maka

Filtrat yang diperoleh ditambah H2SO4 6 M kemudian disaring untuk menghilangkan

pengotor-pengotornya. Dalam proses pengendapan, ukuran partikel endapan ditentukan

oleh laju relatif dari dua proses yaitu pembebtukan inti (nukleasi) dan pertumbuhan inti-inti

Page 6: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

untuk membentuk partikel-partikel yang besar untuk mengendap,endan ini mudah disaring

dan lebih murni daripada endapan yang ukuran partikelnya relatif kecil ( underwood, 2002 ).

Reaksi yang terjadi adalah :

2K[Al(OH)4] + H2SO4 2Al(OH)3 + K2SO4 + 2H2O

Penambahan larutan H2SO4 dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi

sempurna. Al(OH)3 yang terbentuk langsung bereaksi dengan H2SO4 dengan persamaan

reaksi sebagai berikut :

2Al(OH)3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 6H2O

Pada reaksi sebelumnya, penambahan H2SO4 membentuk Al(OH)3 bersama-

sama dengan K[Al(OH)4], namun setelah berlebih H2SO4 melarutkan Al(OH)3 menjadi

Al2(SO4)3 berupa larutan bening tak berwarna. Senyawa Al2(SO4)3 yang terbentuk

pada reaksi di atas bereaksi kembali dengan K2SO4 hasil reaksi membentuk kristal

yang diperkirakan adalah KAl(SO4)2.12H2O berwarna putih Reaksinya adalah :

K2SO4+Al2(SO4)3+12H2O 2KAl(SO4)2.12H2O

Berat tawas yang diperoleh yaitu 2,65 gram. Untuk membuktikan terbentuknya

tawas atau tidak, maka kristal yang terbentuk ditambahkan 1 ml air solokan Dapat dilihat

bahwa ketika kristal putih terbentuk ditambahkan 1 ml air solokan, air pada solokan menjadi

tidak berwarna. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan tawas berhasil. tawas hasil

percobaan mempunyai kinerja yang hampir sama sebagai koagulan yaitu untuk penjernih

air (Manuntun, 2010). koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan

partikel koloid. Untuk penjernihan air ini, salah satu bahan bakunya adalah tawas

(Apriyanti, 2013).

V. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakuikan dapat disimpulkan bahwa:

1. Aluminium foil adalah lembaran aluminium tipis yang dapat digunakan sebagai

pembutan tawas

2. Pembuatan tawas yang diperoleh yaitu 2,65 gram.

Page 7: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II · PDF fileFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ... 5. Panaskan larutan tersebut dengan hotplane hingga reaksi gelembung menghilang kembali, 6

3. Reaksi yang terjadi adalah:

K2SO4+Al2(SO4)3+12H2O 2KAl(SO4)2.12H2O (tawas)

4. tawas hasil percobaan mempunyai kinerja yang hampir sama sebagai koagulan

yaitu untuk penjernih air.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:

PT. Kalman Maedia Pustaka

Underwood, Day JR. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Manuntun, Manurung dan Irma F Ayuningtyas. 2010. Kandungan Aluminium dalam

Kaleng Bekas dan Pemanfaatannya dalam Pembutan Tawas.

(http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/viewFile/2806/1995) diakses

tanggal 28 Maret 2014 pukul 11.02 WIB

Pratiwi, Apriyanti D. 2013. Kaleng Bekas sebagai Solusi Air Bersih.

(http://pkm.mfkasim.com/files_upload/isi-.pdf-120115141955.pdf) diakses

tanggal 29 Maret 2014 pukul 05.07 WIB