jurnal perbandingan spectra desain di beberapa kecamatan di provinsi banten

8/17/2019 Jurnal Perbandingan Spectra Desain Di Beberapa Kecamatan Di Provinsi Banten

1/15

PERBANDINGAN SPEKTRA DESAIN BEBERAPA KECAMATAN DI PROVINSI

BANTEN

DALAM SNI GEMPA 2002 DAN SNI GEMPA 2012

Dwi Ayu Wandila, Nuulan Nu! "auia#, M$ A!i%& Naa!udin, A'i(a# S)&a T

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jendral Sudirman

KM 3 Cilegon

ABSTRAK

Kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan merupakan bentuk produktivitas

dan sikap mental sumber daya manusia kesehatan dalam mengantisipasi kejadian

bencana. Ancaman gempa bumi mendapat perhatian yang luas, karena sifatnya

mendadak, dapat diprediksi, namun sulit ditentukan waktu terjadinya. Pelayanan

kesehatan pada saat bencana merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

mencegah terjadinya kematian, kecacatan dan kejadian penyakit.

Baru-baru ini telah diterbitkan peraturan gempa yang baru, yaitu tata cara

perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung !"#

$%&'(&)$&* menggantikan peraturan gempa sebelumnya. +engan diterbitkannya !"#

$%&'(&)$& salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian adalah berkenaan dengan

keamanan rumah dan gedung yang dibangun berdasarkan peraturan gempa sebelumnya.

Perbandingan antara spektra desain yang ada dalam !"# $%&'(&)$& dan !"# $%&'-&))&

untuk beberapa kecamatan di provinsi Banten diantaranya( kecamatan isata

Pandeglang*, Kecamatan imarga ebak*, kecamatan munjul Pandeglang*, kecamatan

awilan !erang*, kecamatan /uncang ebak* terdapat dalam tulisan ini.

+alam perencanaan bangunan, ada beberapa metode perhitungan pengaruh

gempa, satu di antaranya adalah response spectrum. 0empa merupakan getaran yang

tentu saja memiliki parameter-parameter sebuah getaran, seperti frekuensi, periode,

spektrum dan parameter lainnya. esponse spectrum merupakan fungsi spektra

percepatan gempa !* terhadap rentang waktu selama periode gempa berlangsung 1*,

disajikan secara tabulasi maupun grafik fungsi ! 2 f1*. Banyak perangkat lunak

komputer untuk perencanaan struktur bangunan yang menggunakan data fungsi tersebut,

namun perlu dipastikan nilai-nilai yang dimasukkan telah mewakili asumsi yang

digunakan.

A$ PENDA*+L+AN

Awal perlunya merevisi !"# 0empa &))& mengacu pada studi yang

dilakukan oleh #rsyam dkk &)$)*. !tudi yang dilakukan #rsyam dkk. &)$)* untuk


2/15

pengembangan peta gempa #ndonesia telah memperhatikan data kegempaan

#ndonesia yang berasal dari katalog gempa terbaru sampai tahun &))3, dan dengan

memperhatikan fungsi atenuasi yang sesuai, termasuk dari "0A !e"t #eneration

Attenuation*. 4ingkasan studi fungsi atenuasi "0A dapat dilihat pada Power dkk.

&))5*. !aat ini telah disahkan tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur

bangunan gedung dan non gedung atau !"# $%&'(&)$& atau biasa disebut !"# 0empa

&)$&. ika diperhatikan, secara umum !"# 0empa &)$& Badan !tandardisasi

"asional, &)$&* mengacu pada perkembangan peraturan gempa modern terutama

peraturan di Amerika !erikat* seperti 67/A P-%8) Building !eismic !afety ouncil,

&))3* dan A!7 %-$), sedangkan !"# 0empa &))& Badan !tandardisasi "asional,

&))&* mengacu pada 9B 3%. A!7 %-$) merupakan revisi dari peraturan A!7 %-

)8 &))8*.

+alam A!7 %-)8 gempa tertimbang maksimum /7 2 ma"imum

considered eart$%uake* terpetakan diambil sebagai yang terkecil dari goncangan

tanah probabilistik atau goncangan tanah deterministik. 0oncangan tanah

probabilistik didasarkan pada percepatan gempa dengan &: kemungkinan terlampaui

dalam 8) tahun atau gempa dengan perioda ulang sekitar &8)) tahun. !edangkan

goncangan tanah deterministik diambil sebagai $,8 kali median respons spektral

percepatan untuk suatu karakteristik gempa pada patahan aktif yang diketahui dalam

suatu wilayah. +engan gempa ini, maka bangunan yang direncanakan sesuai A!7

%-)8 merupakan bangunan dengan bahaya yang seragam uni&orm $a'ard *, tetapi

akan mempunyai kemungkinan keruntuhan collapse pro(a(ility* yang tidak seragam

uco dkk, &))%, Building !eismic !afety ouncil, &)$&*.

Angka &;< merupakan kebalikan dari $,8 yang dianggap sebagai faktor keamanan

yang dipunyai struktur yang direncanakan dengan peraturan gempa sebelumnya.

+engan diberlakukannya !"# 0empa &)$& maka semua gedung saat ini harus

direncanakan dengan peraturan yang baru, dan bangunan yang sudah ada harus

dievaluasi keamanannya terhadap peraturan yang baru ini. Beberapa skema

penanganan terhadap bangunan yang sudah ada sebagai akibat adanya peraturan yang

baru ini juga tentunya harus dibuat untuk mengetahui dan meningkatkan

keamanannya. 9ntuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara nilai spektra

percepatan desain berdasarkan !"# 0empa &))& dan !"# 0empa &)$& ditinjau pada

uraian selanjutnya.


3/15

B$ SPEKTR+M RESPONS DESAIN SNI GEMPA 2012

!pektrum respons desain !a* dalam !"# 0empa &)$& diambil seperti

ditunjukkan pada 0ambar $. !pektrum respons tersebut merupakan modifikasi dari

spektrum respons desain A!7 %-$), di mana transisi perioda panjang 1 yang ada

pada A!7 %-$) tidak didefinisikan dalam !"# 0empa &)$&. Parameter percepatan

spektral desain diambil sebagai berikut(

+imana !+! yaitu parameter respons spektral percepatan pada perioda

pendek, dengan 8: redaman kritik. !+$ yaitu parameter respons spektral percepatan pada perioda $ detik, dengan 8: redaman kritik. !/! yaitu parameter respons

spektral percepatan /74 pada perioda pendek yang sudah disesuaikan terhadap

pengaruh kelas situs, !/$ yaitu parameter respons spektral percepatan /74 pada

perioda $ detik yang sudah disesuaikan dengan pengaruh kelas situs. "ilas !/! dan

!/$ ditentukan dengan persamaan(

+imana !s adalah parameter respons spektral percepatan gempa /74

terpetakan pada perioda pendek, dengan 8: redaman kritik di batuan dasar. !$

adalah parameter respons spektral percepatan gempa /74 terpetakan pada perioda

$ detik, dengan 8: redaman kritik di batuan dasar. 6a adalah koefisien situs untuk

perioda pendek pada perioda ),& detik*, dan 6v adalah koefisien situs untuk perioda

panjang pada perioda $ detik*.


4/15

Adapun nilai 6a dan 6v diambil berturut-turut sesuai dengan 1abel $ dan

1abel & seperti berikut. 1abel = dan 1abel 8 pada !"# 0empa &)$&*

1abel $. Koefisien situs perioda pendek 6a

1abel &. Koefisien situs perioda panjang 6v

C$ PERBANDINGAN SPEKTRA DESAIN SNI GEMPA 2002 DAN SNI GEMPA

2012$

+alam !"# 0empa &))&, walaupun notasi !+! dan !+$ tidak dikenal,

diambil padanan( a* bagian datar nilai pada !"# 0empa &))& sebagai !+!, dan

b* angka pada bagian lengkung di 1 2 $ detik pada !"# 0empa &))& sebagai nilai

!+$. +engan pendekatan padanan ini maka khusus untuk tanah lunak dalam !"#

&))& nilai !+! akan sama dengan !+$.

Pada tulisan ini spectra desain !"# 0empa &)$& diambil berdasarkan

perangkat lunak +esain !pektra #ndonesia &)$spektra>indonesia> &)$=;.

Perbandingan spectra desain dilakukan untuk 8 kecamatan ditiap-tiap

kabupaten di provinsi Banten, yaitu( kecamatan imarga, kecamatan /unjul,

kecamatan awilan, kecamatan isata dan kecamatan /uncang . "ilai spectra desain,

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_


5/15

!+! dan !+$ untuk 8 kecamatan tersebut untuk kondisi ! tanah keras*, !+ tanah

sedang* dan !7 tanah lunak* dibandingkan dalam suatu grafik untuk

memperbandingan spektra desain dan gaya geser dasar &)$&*.

1$ P%!andin-an nilai SD.

Kec. Cimarga Kec. Cisata Kec. MunjulKec. MuncangKec. Jawilan

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

SC 2002

SC 2012

S 2002

S 2012

S! 2002

S! 2012

Ga/a! 2. 0rafik perbandingan antara spektra desain pada perioda pendek !+s* dengankecamatan untuk setiap jenis tanah.

9ntuk kelas situs ! tanah keras* misalnya, nilai percepatan desain pada

perioda pendek !+s* di beberapa kecamatan seperti kec. isata, kec. /uncang

dan kec. awilan mangalami penurunan, dengan berlakunya !"# 0empa &)$&,

nilai spektra respons percepatan pada perioda pendek bertambah kecil.

+ari grafik tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu untuk kecamatan

yang mengalami penurunan yang cukup signifikan dialami kecamatan isata,

kabupaten Pandeglang dan kecamatan /uncang, kabupaten ebak dengan selisih

penurunan terbesar yaitu sekitar &3,3: untuk kec. isata dan &3,&: dari nilai

!"# &))& pada kelas situs !7 tanah lunak*. 9ntuk kecamatan yang mengalami

perbedaan yang sangat kecil dialami oleh kecamatan imarga, kabupaten ebak

dengan selisih ),3: dari nilai !"# &))& pada tanah sedang.

2$ P%!andin-an Nilai SD1

Perbandingan untuk spectral percepatan pada perioda $ detik !+$*

terhadap beberapa kecamatan seperti grafik berikut(


6/15

Kec. Cimarga Kec. Cisata Kec. MunjulKec. MuncangKec. Jawilan

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

SC 2002

SC 2012

S 2002

S 2012

S! 2002

S! 2012

Ga/a! . 0rafik perbandingan spektral percepatan desain pada perioda $ detik !+$* terhadap

kecamatan untuk setiap jenis tanah

9ntuk spectral percepatan pada perioda $ detik !+ $, semua kecamatan

nilainya mengalami penurunan dengan perbedaan rentang nilai yang sangat besar

untuk semua jenis tanah, kecuali jenis tanah keras !* yang mengalami

peningkatan dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar ),)


7/15

+ari grafik diatas dapat diketahui yaitu pada nilai !A untuk semua

kecamatan di Provinsi Banten mengalami penurunan dari !"# &))& ke !"# &)$&

kecuali pada tanah keras terdapat beberapa kecamatan yang meningkat. 9ntuk

semua jenis tanah yang mengalami penurunan secara signifikan adalah

kecamatan /uncang dengan penurunan pada tanah lunak $$,% :, tanah sedang


8/15

Kec. Cimarga Kec. Cisata Kec. Munjul Kec. MuncangKec. Jawilan

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

SC 2002

SC 2012

S 2002

S 2012

S! 2002

S! 2012

Ga/a! 3. 0rafik perbandingan nilai 1s terhadap kecamatan di provinsi Banten untuk setiap

jenis tanah.

+ari grafik diatas dapat diketahui yaitu pada nilai 1s untuk semua

kecamatan di Provinsi Banten mengalami peningkatan dan beberapa penurunan

dari !"# &))& ke !"# &)$&. 9ntuk jenis tanah yang mengalami peningkatan

adalah tanah keras dan lunak dengan peningkatan rata-rata sebesar ',): dan


9/15

=. "ilai 1s dari 8 kecamatan untuk semua jenis tanah tara-rata mengalami

peningkatan, kecuali kecamatan awilan yang mengalami penurunan

pada tanah sedang dan lunak.

8. "ilai P0A dari 8 kecamatan untuk semua jenis tanah mengalami

penurunan, kecuali kecamatan imarga dan /unjul yang mengalami

peningkatan pada tanah keras.

1abel hasil rekapitulasi data

).' enis 1anah !"# &))&!"#

&)$&Persentase :*

!+!

! ).'' ),'=% 6.3"

!+ ).%' ).%)8 11.3"

!7 ).55 ).'$8 25"

!+$

! ).


10/15

DA"TAR P+STAKA

Badan !tandardisasi "asional, &))&, S!) *3+-/+**0 Tata cara perencanaan

keta$anan gempa untuk struktur (angunan gedung. akarta.

Badan !tandardisasi "asional, &)$&, S!) -/0*( Tata cara perencanaan keta$anan

gempa untuk struktur (angunan gedung dan non gedung. akarta.

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/

$ttp011222.google.com1peraturan+ASC+-+*41

222.google.com1

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/http://www.google.com/peraturan-ASCE-7-05/http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/http://www.google.com/peraturan-ASCE-7-05/


11/15

LAMPIRAN

LANGKA* PER*IT+NGAN

SNI 2012

1$ /engambil data analisis yang akan dibandingkan dengan antara !"# &)$& dengan

!"# &))&, dengan membuka situs www.puskim.pu.go.id

2$ +ata yang digunakan adalah nilai !! dan !$ untuk setiap jenis tanah. ontoh pada

tanah keras di kecamatan imarga. !s 2 ),3$=@ !$ 2 ),


12/15

8. !etelah perhitungan 6a dan 6v selesai dilanjutkan dengan perhitungan !+! dan !+$

"ilai !+s (

!+s 2 &;


13/15

&.$'' !+$;&.$'' ).$'8

&.&'' !+$;&.&'' ).$85

&.


14/15

1$ /enentukan wilayah rencana termasuk kedalam wilayah gempa nomer

berapa, misalkan kecamatan imarga termasuk kedalam wilayah gempa =

2$ /encari nilai !+!, terlebih dahulu mencari nilai A) setelah itu baru

dimasukan kedalam rumus SDS 4 A/ 4 2$ A0

!ehingga nilai Am 2&.8 ).&= 2 ).' karena c2Am maka !+! 2 ).'*


15/15

9ntuk 1D 1c

2 Ar;1 dengan Ar 2 Am c sehingga c2 ).

jurnal perbandingan spectra desain di beberapa kecamatan di provinsi banten

Documents