jurnal pendidikan pps unimeddigilib.unimed.ac.id/1752/2/fulltext.pdf · dengan efektivitas...

14
ISSN : 1693 - 7732 JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMED Volume 07 No. I .Juni 201() - - HUBUNGAN MOTIVASI KERJA, EMOSION-\L DAN KOMl ' NIKASI INTF.RPEI{SONAL DF:NGAN F.FEKTIFITAS MANA.JEMF:N KELAS GI I Rl ' S:\IK Dl KARl'PATEN SIMALlJ NGl 'N - - - - - - - - - - - - - Ganti M. Hutauruk IIIJBliNGAI\ GA' A K£1'D11MINAN lMN MOTI\ ASI KElUA . DENGAN KINERJA GliRll SMK M. Sofa Ananda \IE'II'\'CKATKAN IIASIL HELA.JAR KIMIA MEI..<\L.II MODEL PEI\IBELAJARAN KUANTUI\1 Pintauli Mariani Siregar \IEI"oi'\'GKATKAN PRJ.:STASI BELAJAR EKONOI\11 MELALUI METODE DEBATE Katnan Harahap 11\II,LEMENTASI KOI\JI>J.:TENSI MAiiASISWA JURliSAN BIOLOGI DAI.A\11 ' J>AYA I\1ENGATASI KESENJANGAN PENGAJARAN MA TERI Kl JLTUR JARINGAN DI SMA Fauziyah Harahap I'ERAN J)t::SAIN DAN ANALISIS SISTEM SElinA I\1J>LJKASINYA DALAM PENDII>IKAN Kaysar Panjaitan PJ.:NINGKATA:"' KREATIVITAS Gl IW I>AI.A\1 PF.:MBELAJAMAN SLIARAH Elyana Anwar Nasution I>IH">SII'-PIUNSIJ> Sl'PEIH lSI AKAOF.:I\11K DALAM MENINGKATKAN PROSF.:SPEMBELAJARAN Adelina Silaen Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

ISSN : 1693 - 7732

JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMED

Volume 07 No. I .Juni 201()

-- HUBUNGAN MOTIVASI KERJA, KECERDASA~ EMOSION-\L DAN KOMl 'NIKASI

INTF.RPEI{SONAL DF:NGAN F.FEKTIFITAS MANA.JEMF:N KELAS GI IRl ' S:\IK Dl KARl 'PATEN SIMALlJNGl'N -

------------

Ganti M. Hutauruk

IIIJBliNGAI\ I'EI~SHSI GA' A K£1'D11MINAN lMN MOTI\ ASI KElUA . DENGAN KINERJA GliRll SMK

M. Sofa Ananda

\IE'II'\'CKATKAN IIASIL HELA.JAR KIMIA MEI..<\L.II MODEL PEI\IBELAJARAN KUANTUI\1

Pintauli Mariani Siregar

\IEI"oi'\'GKATKAN PRJ.:STASI BELAJAR EKONOI\11 MELALUI METODE DEBATE

Katnan Harahap

11\II,LEMENTASI KOI\JI>J.:TENSI MAiiASISWA JURliSAN BIOLOGI DAI.A\11 ' J>AYA I\1ENGATASI KESENJANGAN PENGAJARAN

MA TERI KlJL TUR JARINGAN DI SMA Fauziyah Harahap

I'ERAN J)t::SAIN DAN ANALISIS SISTEM SElinA I\1J>LJKASINYA DALAM PENDII>IKAN

Kaysar Panjaitan

PJ.:NINGKATA:"' KREATIVITAS Gl IW I>AI.A\1 PF.:MBELAJAMAN SLIARAH Elyana Anwar Nasution

I>IH">SII'-PIUNSIJ> Sl'PEIH lSI AKAOF.:I\11K DALAM MENINGKATKAN PROSF.:SPEMBELAJARAN

Adelina Silaen

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Page 2: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED ISSN : 1693 - 7732

DAFTAR lSI

HUBUNGAN MOTIV ASI KERJA, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI INTERERSONAL

DENGAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN KELAS GURU SMK DIKABUATENSIMALUNGUN

Ganti M. Hutauruk (1- 12)

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEEMIMINAN DAN MOTIV ASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK

M. Sofa Ananda (13- 24)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MEALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

Pintauli Mariani Siregar (25 - 36)

MENINGKA TKAN RESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE DEBATE

Katnan I-iarahap (3 7 :._ 44)

IMPLEMENT ASI KOMETENSI MAHASISW A JURUSAN BIOLOGI DALAM UPA YA MENGATASI KESENJANGAN

PENGAJARAN MATERI KULTURJARINGAN DI SMA Fauziyah Harahap (45- 56)

PERAN DESAIN DAN ANALISIS SISTEM SERT A IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

Kaysar Panjaitan (57 - 68)

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Elyana Anwar Nasution (69- 82)

PRINSI-PRINSI SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKA TKAN PROSES PEMBELAJARAN

Adelina Silaen (83 - 93)

HU EMOS

DENGAN

Penelitia1

motivasi manajem1 Penelitim para gun yang dip1 kecerdasa melalui k1.1, korelasi .s parsial. fil antara: I) 2) kecerda, 3) komunil kelas 4) B1 motivasi k variabel ke, kontrol ad kece_rdasan variabel mo1

adalah 0,6 komunikasi 4

jika variabe kontrol adalt

Kata kunci: moj

mall

A. PENDAHULI Guru seba

harus mempunya·

Hubungan Mot i va

Page 3: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

akarta:

an

44

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

Implementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi dalam Upaya Mengatasi Kesenjangan Pengajaran

Materi Kultur Jaringan di SMA

Fauziyah Harahap

Abstrak Tujuan penelitian ini: I) mengidentiflkasi dan menginventa­risasi materi kultur jaringan, 2) menyusun pedoman pelatihan berupa paket pelatihan kultur jaringan, 3) mengimplementasi kompetensi mahasiswa dalam pengajaran materi kultur jaringan, 4) mengimlementasikan kompetensi mahasiswa jurusan biologi da!.:;m praktikum kultur ja:·::~;;~n. 5) mendapatkan hasil be/ajar siswa setelah implementasi kompetensi. Kegiatan penelitian yaitu melaksanakan inventarisasi materi kultur jaringan, menyusun pedoman pelatihan kultur jaringan dan implementasi kompetensi mahasiswa untuk materi kultur jaringan. Hasil penelitian menunjukkan: I) siswa umumnya belum mendapatkan materi kultur jaringarz baik secara teori maupun praktek, 2) dihasilkan pedoman pelatihan kultur jaringan untuk tingkat SMA, 3) implementasi kompetensi menunjukan bahwa mahasiswa mampu mengimplementasikan kompetensinya dengan skor 88. Rata-rata persentase kenaikan skor pretes ke pastes sebesar I07,35 %.

Kata kunci: kompetensi, kultur jaringan, SMA

A. PENDAHULUAN Kurikulum, silabus, kontrak kuliah dan Satuan Acara

perkuliahan (SAP) disusun dosen menuntut mahasiswa memperoleh output dan outcome yang jelas. Salah satu out come mata kuliah pada jurusdab Biologi adalah mampu mengimplementasikan kompetensi dirinya setelah mengikuti perkuliahan kultur jaringan (Harahap, 2008). Mata kuliah mt diberikan dalam rangka menjawab perkembangan kemajuan ilmu di bidang Biologi dan muncul pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2005. Artinya mahasiswa angkatan 2004 ke bawah belum menerima mata kuliah ini sebagai bagian dari mata kuliah wajib guna menyandang gelar S I Biologi.

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 45

Page 4: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

Sementara diketahui guru-guru Biologi yang mengajar di SMP dan SMA saat ini, sebagian besar adalah produk UNIMED, yang belum memiliki kompetensi di bidang kultur jaringan. Hal ini terjadi karena mereka mengikuti perkuliahan dahulu, perkembangan ilmu biologi belum sepesat saat ini dan mata kuliah ini belum ada.

Kondisi di lapangan juga terjadi perubahan, dengan berkembangnya kurikulum Biologi di SMA, saat ini guru-guru wajib mengajark,an "materi kultur jaringan" kepada siswanya. Hal ini tentu menuntut para guru Biologi untuk terus dapat meningkatkan kualitasnya, agar tidak tertinggal dengan materi pelajaran yang terus berkembang dan berubah-ubah.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada beberapa guru biologi di kota Medan (SMA 3, SMA 16, SMA labuhan Deli, SMA Istiqlal Deli Tua ) menujukkan bahwa pada umumnya pemahaman guru masih pada tataran konsep-konsep teoritis Bioteknologi, khususnya Kultur Jaringan. Dengan kondisi seperti ini, tentunya siswa juga akan mengalami ketertinggalan dalam menguasai materi.kultur jaringan.

Merupakan hal yang sangat mendesak untuk memberikan pemahaman tidak saia secara teoritis tetapi juga pada level praktikum, sehingga siswa diberi pengalaman langsung tentang seluk beluk kultur jaringan, tahapan pekerjaan dalam tehnik kultur jaringan, produk yang dapat dihasilkan dengan tehnologi kultur jaringan dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan penanganan yang sesegara mungkin untuk mengatasi masalah ini. Praktikum dilakukan, mengingat yang selama ini terjadi di lapangan adalah belajar kultur jaringan hanya secara teori. Anak didik hanya dibawa bercerita apa dan mengapa kultur jaringan, namun secara nyata mereka sama sekali buta akan materi praktek kultur jaringan ini.

· Mengingat pentingnya penanggulangan masalah ini, dan mempertimbangkan posisi strategis Kultur jaringan sebagai pilar Bioteknologi, maka diusulkan rencana penelitian dengan judul : Implementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi Dalam Upaya Mengatasi Kesenjangan Pengajaran Materi Kultur Jaringan di SMA.

Perkembangan Ilmu Biologi pada saat ini sangat pesat dan sejajar dengan bidang- bidang lainnya seperti teknologi digital, telekomunikasi dan komputer. Dengan prinsip dasar pemanfaatan sistem Biologi pada level sel atau bagian-bagian sel untuk menghasilkan produk yang diperlukan, maka munc!Jllah cabang ilmu

Irnplernentasi Kornetensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 46

Biologi terapi merupakan te1

Indonesia ada fungsi dan be1

atau pembudi budidaya jarin yang mempun)

Street ( is generally us their compone, vitro. Thorpe ( culture, also r important tool commercial ap1

Di Ind< untuk mengisc sekelompok se kondisi aseptik, diri dan bereg1 Wattimena, I 9S

Jurusan kuliah kultur ja diambil oleh m non kependidik1 kuliah ini dit1

UNIMED yang Teknologi danS

Melalui p telah mengada1 terbaru tahun 2 untuk Mata l(i

(kurikulum siste Dosen B

memasukkan Ii mata kuliah ya Kultur Jaringan,

Kultur J terbaru ini maka untuk mengem~

Implementasi 1

Page 5: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

ilmu

46

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

Biologi terapan yang disebut Kultur Jaringan. Kultur jaringan merupakan terjemahan dari Tissue Culture. Tissue dalam bahasa Indonesia adalah jaringan yaitu sekelompok sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama, Culture diterjemahkan sebagai kultur atau pembudidayaan. Sehingga kultur jaringan diartikan sebagai budidaya jaringan I sel tanaman menjadi tanaman utuh yang kecil yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Street (1977) mengemukakan terminologi, Plant tissue culture is generally used for the aseptic culture of cells, tissues, organs, and their components under defined physical and chemical condition in vitro. Thorpe (1990) melanjutkan definisi tersebut, Plant cell I tissue culture, also referred to as in vitro, axenic, or sterile culture is an important tooi in both basic and applied studies as well as in commercial application.

Di Indonesia, kultur jaringan didefenisikan sebagai metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap (Gunawan, 1992 ; Wattimena, 1992).

Jurusan Biologi FMIPA UNIMED telah menetapkan mata kuliah kultur jaringan merupakan salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa jurusan pendidikan biologi ataupun biologi non kependidikan pada semester 4 atau 5. Keharusan mengambil mata kuliah ini ditujukan untuk pengembangan kemampuan lulusan UNIMED yang tidak terlepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni serta tuntutan kehidupan di masyarakat.

Melalui Penelitian Hibah Kompetisi (PHKI), Jurusan Biologi telah mengadakan salah satu workshop yaitu menyusun Sillabus terbaru tahun 2008, Kontrak Kuliah dan Satuan Acara Perkuliahan untuk Mata Kuliah yang tergabung dalam KDBK Bioteknologi (kurikulum sistem blok dengan menerapkan prinsip revolusi belajar).

Dosen Bidang Kajian Bioteknologi di Jurusan Biologi telah memasukkan lima pilar prinsip revolusi belajar pada masing masing mata kuliah yang menginduk kepada Bioteknologi (Mata Kuliah Kultur Jaringan, Genetika, Biologi Sel, Mikrobiologi, Biokimia).

Kultur Jaringan sebagai Mata Kuliah, dengan kurikulum terbaru ini maka pada pelaksanaannya memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki mahasis~a,

Implementasi Kometensi ... ( Fauziyah Harahap, 45: 56) 47

Page 6: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

khususnya dalam kemampuan sebagai Biologiwan yang harus menguasai materi perkuliahan khususnya Kultur Jaringan (out put mata kuliah ini), mampu mengajarkan materi kultur jaringan (out comes mata kuliah ini ) dan sebagai seorang mahasiswa yang nanti berpeluang untuk menge~bangkan kemampuan wira usaha sebagai out come dari kompetensi yang dituntut (Harahap, 2008a). _

B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Model Medan, SMA N. 3

Medan, MAN 1 Medan, dilakukan selama 5 (lima) bulan, dari Juli sampai Nopember 2009. Subjek penelitian adalah Mahasiswa Jurusan Biologi Stambuk 2005 yaitu mahasiswa bimbingan peneliti dan bimbingan anggota peneliti, serta siswa-siswi SMA, dari masi~g

masing sekolah berjumlah 30 (tiga puluh ) orang. Alat dan medta yang digunakan dalam penelitian ini adalah · alat tuli~, media pembelajaran seperti OHP, In focus, Note book. Alat yang dtperlukan untuk praktikum kultur jaringan adalah: alat kultur jaringan standart.

Penelitian ini terdiri dari beberapa seri pen~litian yaitu: Pertama, ldentifikasi dan lnventarisasi Keadaan; Tahapan ini dilakukan dengan cara · melakukan cross cek an tara tuntutan yang diinginkan pada Sillabus/GBPP dengan · keadaan dan kemampuan siswa di lapangan (data diperoleh dengan tes awal). Identifikasi dan inventarisasi dilakukan ke masing-masing sekolah. Kedua, Menyusun Modul atau Buku Pedoman Pelatihan; Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan tahap pertama, maka di susun buku pedoma~ pelatihan berupa paket pelatihan kultur jaringan bagi siswa SM~ d~ kota Medan, khususnya diperuntukkan bagi 3 SMA yang menJadt sampel penelitian. Ketiga, lmplementasi Kompetensi Tahap I; Pelaksanaan pembelajaran secara klasikal dilakuk~n di masing-masing sekolah. Tahapan inilah sebagai wujud implementasi I kompetensi maha.siswa jurusan Biologi pada bidang kultur jaringan melalui peran Tutor Sebaya. Keempat, lmplementasi Kompetensi Tahap II; Tahapan implementasi kompetensi tahap II ini adalah rangkaian paket pelatihan.lanjutan. Pada tahapan ini dilakukan praktikum kultur jaringan untuk membuktikan bahwa tehnik kultur jaringan tersebut benar-benar ada dan nyata dapat dilakukan, bahkan oleh siswa SMA sekalipun. Tahapan ini bertujuan juga untuk membawa siswa siswi ke alam Bioteknologi modern, Kelima, Deteksi Hasil Implementasi Kompetensi; Keberhasilan proses implementasi : kompetensi tm

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 48

diukur dengan i1 pelatihan kultur.

C. HASILDAN Kegiatan p

2 Model Medan, hasil penelitian d 1) Identifikasi 1

Tahapan in tuntutan yang c pembelajaran si dilakukan ke rna inventarisasi yan yaitu MAN 2M Medan terhadap SMA yang meme diperoleh data ba pernah melihat Sl

tentang materi ku materi secara teo~ Tabel 1. Hasil In

langsung No Nama~

1 MAN2Mo 2 SMAN3 N 3 MAN 1 Mel

Dari gamba gambaran bahwa kultur jaringan, s sangat bersifat te pedoman pelatihan

2) Menyusun Mo(] Telah dihasil

mungkin agar dap2 pedoman (terlampi yang menjadi samp

Implementasi Kon

Page 7: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

diukur dengan instrumen berupa tes hasil belajar siswa siswi peserta pelatihan kultur jaringan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di tiga sekol;:th yaitu MAN

2 Model Medan, SMA Negeri 3 Medan dan MAN 1 Medan. Adapun hasil penelitian diuraikan sebagai berikut: 1) Identifikasi dan Inventarisasi Keadaan

Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan cross cek antara tuntutan yang diinginkan pada Sillabus/GBPP dengan keadaan pembelajaran siswa di lapangan. Identifikasi dan inventarisasi dilakukan ke masing-masing sekolah. Pada tahapan identifikasi dan inventarisasi yang dilakukan di tiga sekolah menengah tingkat atas yaitu MAN 2 Model Medan, SMA Negeri 3 Medan dan MAN 1 Medan terhadap materi - materi kultur jaringan yang diajarkan di SMA yang memerlukan implementasi kompetensi mahasiswa biologi diperoleh data bahwa dari tiga sekolah, hampir seluruh siswa belum pernah melihat secara langsung tanaman kultur jaringan, gambaran tentang materi kultur jaringan belum jelas, siswa hanya mendapatkan materi · secara teori dan bersifat san gat abstrak. Tabel 1. Hasil Inventarisasi jumlah siswa yang pernah melihat secara

No

1 2 3

langsung tanaman kultur jaringan Nama Sekolah Sampel Pernah melihat hmaman

MAN 2 Model Medan SMAN 3 Medan MAN 1 Medan

(orang) kultur jaringan (orang) 30 2 30 4 30 3

Dari gambaran kondisi ini peneliti dan tim mendapatkan ga.rnbaran bahwa siswa siswi di SMA dalam mempelajari materi kultur jaringan, sangat sedikit mendapatkan informasi dan masih sangat bersifat teoritis. Sangat diperlukan untuk menyusun buku pedoman pelatihan kultur jaringan untuk sisiwa SMA.

2) Menyusun Modul atau Buku Pedoman Pelatihan Telah dihasilkan buku pedoman pelatihan, didesain sesederhana

mungkin agar dapat dipahami oleh siswa pada tingkatan SMA. Buku pedoman (terlampir) telah disosialisasikan I dibagikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian masing-masing menerima 1 buku.

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 49

Page 8: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

Buku pedoman dibagikan kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian, melalui buku ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuannya tentang kultur jaringan dan diharapkan memberi efek positif dengan cara siswa yang mengikuti pelatihan dapat member informasi kepada siswa lain yang tidak dilibatkan melalui informasi bersambung dan melalui buku tersebut dengan cara meminjarnkan kepada temannya.

3) Implementasi Kompetensi Tahap I dan II . Implementasi kompetensi tahap I dan II berlangsung secara

berlanjut, yaitu dengan cara Implementasi tahap ·I dilakukan di kelas seperti layaknya pembelajaran, kemudian setelah itu diikuti kegiatan i111plementasi tahap II dengan membawa siswa ke laboratorium kultur jaringan tumbuhan YAHDI.

Implementasi kompetensi tahap II ini adalah rangkaian paket pelatihan.lanjutan. Pada tahapan ini dilakukan demo praktikum kultur jaringan untuk membuktikan bahwa tehnik kultur jaringan tersebut benar-benar ada dan nyata dapat dilakukan, bahkan oleh siswa SMA sekalipun. Tahapan ini bertujuan juga untuk membawa siswa siswi ke alam Bioteknologi modem. · PelaksanaaQ. tahapan ini juga dilakukan melalui peran Tutor Sebaya.

Pada lembaran instrumnen penilaian kompetcnsi, terdapat 30 item untuk menggambarkan kompetensi mahasiswa dalam mengajarkan kultur jaringan baik secara teori maupun secara praktek. (lembar penilaian terlampir). Hasil penilaian terhadap kemampuan mahasiswa adalah sebagai berikut: Tabel2. Nilai mahasiswa pada implementasi Kultur Jaringan

No Nama Sekolah Skor yang diperoleh Nilai

1 2 3

MAN2Medan SMA N. 3 Medan MAN 1 Medan

(total = 120) 108 100 108

Rata - rata nilai

Deteksi Hasil Implementasi Kompetensi

90 83,3 90 88

Pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing sekolah adalah sebagai berikut :

Implementasi Kometensi ... {Fauziyah Harahap, 45:56) so

1. Implement a. Pembelaja

Kegiata media yang d materi Kuljar diberikan prete dengan multin menjawab pe pertanyaan ters pertanyaan ter; kegiatan belaja mahasiswi-mah kompetensi rna SMA. Siswa!i l jauh mengenai jawab dan merr

Kegiata seorang siswa c

b. Pembelajar Setelah

secara teori, u dilanjutkan di 1: dipandu oleh 11

oleh tim peneli menjaga keaser kaki, mengunal laboratorium K sterilisasi dan boto!-botol Ku pembuatan me stok media yar bagaimana teld mencoba untuk yang dibimbing pengamatan te1 kultur diantarar palem, bawang bunga gloxinia,

ImpJementas i

Page 9: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

adalah

50

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

1. lmplementasi Kompetensi di MAN 2 Model Medan a. Pembelajaran di kelas

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP, media yang digunakan adalah multimedia berupa beberapa slide materi Kuljar dan gambar produk Kuljar. Sebelum. materi dimulai, diberikan pretest kepada seluruh siswa. Kemudian diberikan materi dengan multimedia, dilakukan tanya jawab kepada siswa. Untuk menjawab pertanyaan, lebih dahulu mahasiswi melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain atau lamgsung menjawab pertanyaan tersebut. Observasi dilakukan dari awal hingga akhir kegiatan belajar mengajar. Tim peneliti melakukan penilaian kepada mahasiswi-mahasiswi tersebut dengan mengisi lembar penilaian kompetensi mahasiswa dalam mengajarkan materi Kultur Jaringan di SMA. Siswali MAN 2 terlihat antusias sekali untuk mengetahui lebih jauh mengenai Kultur jaringan dengan keaktifan mereka dalam tanya j(lwab dan memberikan respon pertanyaan dari ternan yang lain.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan kesimpulan dari salah seorang siswa dibantu oleh tutor sebaya.

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI Setelah seluruh siswa mendapatkan materi kultur jaringan

secara teori, untuk melengkapi pengetahuan siswa siswi kegiatan dilanjutkan di laboratorium. Siswa dibagi menjadi dua kelompok yang dipandu oleh mahasiswi. Sebelumnya mereka diberikan pengarahan oleh tim peneliti. Sebelum memasuki laboratorium, siswa diwajibkan menjaga keaseptiksitasan diri mereka dengan cara mencuci tangan dan kaki, mengunakan sandal dan memakai jas lab sebelum memasuki laboratorium Kultur jaringan. Siswa dibimbing memasuki ruangan sterilisasi dan mendemonstrasikan cara sterilisasi alat tanam dan boto!-botol Kultur. Pada ruangan preparasi, didemonstrasikan cara pembuatan media,. Pada ruang stok, diperkenalkan contoh-contoh stok media yang diperlukan. Pada ruang transfer, didemonstrasikan bagaimana tekhnik menanam dalam kultur jaringan. Beberapa siswa mencoba untuk melakukan perbanyakan tanaman pada media baru yang dibimbing oleh mahasiswi. Pada ruang kultur, siswa melakukan pengamatan terhadap tanaman kultur jaringan yang berada di rak kultur diantaranya : berbagai jenis anggrek, vanilli, krisan, manggis, palem, bawang putih, nenas, gaharu, salak, ubi rambat, temulawak, bunga gloxinia, dan daun dewa. Demikian halnya yang dilakukan okh

ImpJ ementasi Kometensi ... ( Fauziyah Harahap, 4 5: 56) 51

Page 10: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

kelompok berikutnya. Setelah melakukan pengamatan dan percobaan dilaboratorium, siswa/i diberikan posttest. Kegiatan akhir ditutup dengan penjelasan oleh tim peneliti.

c. Penilaian Hasil Belajar Siswa MAN 2 Model Medan Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada penelitian tersebut

diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut : T b 1 3 H ·1 t b I . MAN 2 M d a e. . as1 es e aJar stswa e an Keterangan Jumlah siswa Rata-rata

Pretest 30 orang 4,3 Postest 30 orang 8,43

Jumlah sis"'~ yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6 sebanyak 21 orang (70%). Prosentase kenaikan skor pretes ke postes sebesar 96,05%. Dari hasil pretest dan posttest tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest. Hal ini dikarenakan siswa memang belum mengetahui tentang Kultur Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 96,05 %. Hal ini menggambarkan kenaikan pemahaman yang cukup besar untuk materi Kultur Jaringart.

2. Implementasi Kompetensi di SMA Negeri 3 Medan a. Pembelajaran di kelas

Prosedur pelaksanaari tahapan ini dilakukan sama dengan kegiatan di MAN 2 Model Medan. RPP, media pembelajaran, instrument penilaian dan lembar observasi yang digunakan adalah sama dengan penelitian sebelumnya. Sebelum materi dimulai, diberikan pretest kepada seluruh siswa. Kemudian diberikan materi. .Dilakukan tanya jawab kepada siswa. Namun, terlebih dahulu mahasiswi melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain atau lamgsung menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan pembelajaran di SMAN 3 Medan yang dilaksanakan oleh mahasiswi agak terganggu dengan adanya suara-suara dari dekat kelas karena kegiatan ekstrakurikuler disekolah pada saat itu. Namun, siswa tetap aktif melakukan tanya jawab. Kegiatan pembelajran ditutup dengan kesimpulan oleh mahasiswi beserta siswa dikelas tersebut. Penyampaian materi yang dilakukan mahasiswi sedikit kurang jika dibandingkan dengan penyampaian materi sebelumnya di MAN 2

Irnplernentasi Kornetensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 52

Medan. Hal ini memerlukan p1 pada implemen

b. Pembelaja Prosedur

kegiatan di MA

c. Penilaian I Berdasa

diperoleh data 1 Tabel.4. H: Keterangru Pretest Postest

Jumlah sebanyak 17 1

postes sebesar ~ diketahui bahv posttest. Hal tentang Kultur %. Hal ini me untuk materi K

3. lmplement1 a. Pembelaja

Prosedur kegiatan di MA

b. Pembelajar Prosedu

kegiatan di MA

c. Penilaian IJ Berdasru

diperoleh data p

Irnplernentasi

Page 11: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

ut

ran an, ah a I,

n gu an tif

'an ut. ika

2

52

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.7 No.1, Juni 2010

Medan. Hal ini kemungkinan terjadi karena mahasiswa merasa tidak memerlukan persiapan tambahan, karena merasa telah berhasil baik pada implementasi di MAN 2 Model Medan.

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan

kegiatan di MAN 2 Model Medan.

c. Penilaian Hasil Belajar Siswa SMA N 3 Medan Berdasarkan hasiltes yang dilakukan pada penelitian tersebut

diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut: T b 14 H ·1 b l . . SMAN 3M d a e .. as1 tes e a)ar s1swa e an

Keterangan J umlah siswa Rata-rata Pretest 30 orang 5,1 Postest 30 orang 9,63

Jumlah siswa yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6 sebanyak 17 orang (56,7 %). Prosentase kenaikan skor pretes ke postes sebesar 88,2%. Dari qasil pretest dan posttest tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest. Hal ini dikarenakan siswa memang belum mengetahui tentang Kultur Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 88,82 % . Hal ini menggambarkan kenaikan pemahaman yang cukup besar untuk materi Kultur Jaringan.

3. Implementasi Kompetensi di MAN 1 Medan a. Pembelajaran di kelas

Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan kegiatan di MAN 2 Model Medan dan SMA N 3 Medan.

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan

kegiatan di MAN 2 Model Medan dan SMA N 3 Medan.

c. Penilaian Hasil Belajar Siswa MAN 1 Medan Berdasarkan hasiltes yang dilakukan pada penelitian tersebut

diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut :

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 53

Page 12: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

T b l 5 H ·1 t b l . a e as1 es e aJar stswa MAN 1M d e an Keterangan Jumlah siswa Rata-rata Pretest 30 orang 3,47 Postest 30 prang 8,23

Jumlah siswa yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6 sebanyak 27 orang (90%). Prosentase kenaikan skor pretes ke postes sebesar 13 7, 1%. Dari hasil pretest dan posttest terse but dapat diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest.Hal ini dikarenakan siswa memang belum mengetahui tentang Kultur Jaringan. Dari hasil pretest dan posttest tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest. Hal ini dik::~renakan siswa memang belum mengetahui tentang Kultur Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 13 7,18 % . Hal ini menggambarkan kenaikan yang sangat besar · untuk pemahaman materi Kultur Jaringan.

4. Deskripsi Hasil Kegiatan Pembelajaran Secara Keseluruhan Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah diperoleh

dari ketiga sekolah diketalrui bahwa persentase kenaikan sebesar 96,05% di MAN 2 Medan, 88,82% di SMAN 3 Medan, dan sebesar 137,18% di MAN 1 Medan.

Tabel 6. Rata-rata Kenaikan secara keseluruhan Keterangan Jumlah Siswa % Kenaikan MAN2 Medan 30orang 96,05 SMAN 3 Medan 30orang 88,82 MAN 1 Medan 30orang 137,18

Jumlah 322,05 Rata-rata 107,35

Dari tabel diperoleh data bahwa jumlah rata-rata persentase kenaikan dari ketiga sekolah yang dilakukan penelitian adalah sebesar 107,35%.

D. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut: 1) mahasiswa Jurusan Biologi mampu mengimplementasikan kompetensinya dalam penguasaan materi

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56) 54

kultur jaringa Rata-rata nila nilai 1-1 00), : adalah 4,3, ra 96,05%, 4) F rata-rata post Rata-rata nilal post test 8,23. persentase ker adalah sebesa1

Saran mendesak unt1 ke sekolah-sel pelatihan matt kota Medan, d Inl

Anonim, 2008,

Harahap, F. 2 Biologi F

Gun a wan, L. \\1 Departerr Bogor

Harahap F. 2( (Garcinia Gamma.]

Harahap F. 20 Manggis Gamma . . Jakarta

Harahap F. 2 (Garcinia Disertasi.

Implementasi

Page 13: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

010

54

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

kultur jaringan dan mampu mengajarkannya pada tingkat SMA, 2) Rata-rata nilai akhir mahasiswa dalam implementasi adaiah 88 (dari nilai 1-1 00), 3) Rata-rata nilai pre test siswa MAN 2 Model Medan adalah 4,3, rata-rata post test 8,43. Persentase kenaikan nilai adalah 96,05 %, 4) Rata-rata nilai pre tes! siswa SMA N 3 Medan adalah 5,1, rata-rata post test 9,63. Persentase kenaikan nilai adalah 88,82 %., 5) Rata-rata nilai pre test siswa MAN 1 Medan adalah 3,47, 6) rata-rata post test 8,23. Persentase kenaikan nilai adalah 137,18 %, 7) rata-rata persentase kenaikan nilai dari pre test ke post test dari ketiga sekolah adalah sebesar 107,35%.

Saran yang dapat disamaikan yaitu: 1) diperlukan dan mendesak untuk melakukan implementasi kompetensi kultur jaringan ke sekolah-sekolah SMA khususnya di kota Medan, 2) diperlukan pelatihan materi kultur jaringan bagi guru-guru SMA khususnya di kota Medan, dikarenakan umumnya guru belum memiliki kompetensi 101

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Workshop PHKI Biologi FMIPA UNIMED, Meda11

Harahap, F. 2008. Sillabus Mata Kuliah Kultur Jaringan, Jurusan Biologi FMIP A UNIMED, Medan.

Gunawan, L.W. 1992. Tehnik Kultur Jaringan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. DIKTI- PAU IPB, Bogor

Harahap F. 2003. Peningkatan Variasi Genetik Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Induksi Radiasi Sinar Gamma. Prosiding Simposium PERAGI VIII. Bandar Lampung.

Harahap F. 2005. Induksi Mutasi pada Kultur in vitro Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Radiasi Sinar Gamma. Prosiding APISORA, Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta

Harahap F. 2005. lnduksi Variasi Genetik Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Dengan Radiasi Sinar Gamma. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB Bogor,

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45: 56) 55

Page 14: JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDdigilib.unimed.ac.id/1752/2/Fulltext.pdf · dengan efektivitas manajemen kelas guru smk dikabuatensimalungun ganti m. hutauruk (1-12) hubungan persepsi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol. 7 No.1, Juni 2010

Harahap F. 2006. Induksi Mutasi pada Kultur Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L) dengan Radiasi Sinar Gamma dan Analisis Perubahan DNA dengan Penanda Molekuler, Prosiding Seminar Nasional PERAGI, UGM, Yogyakarta.

Harahap F. 2006. Optimasi Media Pertumbuhan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L) (Pengaruh BAP dan Pola Pemotongan Eksplan Terhadap Pembentukan Tunas Secara In Vitro) Prosiding Seminar . Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman, IPB, Bogor

Harahap, F. 2007. Kultur Jaringan, Suatu Pengantar. Jurusan Biologi FMIP A UNIMED, Medan

Haraha~. ~- 2008. Penguasaan Kompetensi Teknologi Kultur Jaringan Untuk Pengembangan Kewirausahaan Lulusan Biologi Unimed, Jumal LPM UNIMED, Vol 14 september 2008.

Harahap F. 2006b Variasi Genetik Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L) Hasil Perlakuan Radiasi Sinar Gamma dengan Penanda Isozim, Prosiding Seminar Nasional PERHORTI 2006. Ditjen Hortikultura, Jqkarta.

Harahap F. 2006c. Analysis of Mangosteen Culture · after Gamma Ray Treatment with Random Amplified Polymorphic DNA Marker. Proceedings THE FIFTH REGIONAL IMT-GT UNINET CONFERENCE & INTERNATIONAL SEMINAR 2006, Tiara Convention Center, Medan, North Sumatra, Indonesia.

Harahap F. 2007 Pengaruh Benzyl Amino Purine (BAP) dan Pola Pemotongan Eksplan Terhadap Pembentukan Tunas Manggis (Garcinia mangostana L) In vitro. Buletin Agronomi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB Bogor. Vol 12, Maret 2007.

Wattimena G.A. Mattjik NA. 1992. Pemuliaan Tanaman Secara in vitro. Dalam Tim Laboratorium Kultur Jaringan (ed). Bioteknologi Tanaman. PAU Bioteknologi. IPB. Bogor.

Wijandi, S. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru. Bandung

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45: 56) 56

PERANAJ IMl

The systt variety OJ many sys digestive environm system , systems, systems, many otJ will not t; the syste above, th our env individuG our exist vice vers nature a, State intt the other in the w taken in1 system c1

Kata kunci:

A. PENDAI Perk<

maJu yang terencana d1 masyarakat 1 melakukan terlibat pen

Peranan De