jurnal pendidikan jasmani olahraga kesehatan volume … · 2017. 3. 25. · 1. sepak bola menurut...

136
i JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN Volume 4 no 1, Januari-Juni 2014 ISSN: 2088-0324 DAFTAR ISI PENGARUH MENONTON PERTANDINGAN SEPAK BOLA DI TELEVISI TERHADAP PRESTASI SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS VIII MTs SILA BOLOTAHUN PELAJARAN 2012/2013 FURKAN. M.Or & RAMLI PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA ARIF BUDIMAN DAN SAMSUDIN STUDI PERBANDINGAN PASSING BOLA ANTARA KAKI BAGIAN DALAM DENGAN KAKI BAGIAN LUAR PADA KLUB SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 DOMPU KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DRS. M.SAUD YASIN & MAGFIRATUL MUQARRAMAH HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP JAUHNYA LEMPARAN KE DALAM PADA PERMAIANAN SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 DOMPU SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HAERLY BURHAN, S.PD & MAHDIN STUDI KOMPARATIF KETETAPAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI ANTARA TEKNIK SERVICE TANPA MELOMPAT DENGAN TEKNIK SERVICE MELOMPAT PADA SISWA KELAS VIII PUTRA SMP NEGERI 4WERA KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ABDUL AZIS PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA DENGAN LENGAN KANAN KIRI BERGANTIAN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 WAWO KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ISMAIL HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN TUBUH DENGAN

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    JURNAL PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN

    Volume 4 no 1, Januari-Juni 2014

    ISSN: 2088-0324

    DAFTAR ISI

    PENGARUH MENONTON PERTANDINGAN SEPAK BOLA DI

    TELEVISI TERHADAP PRESTASI SEPAK BOLA SISWA

    PUTRA KELAS VIII MTs SILA BOLOTAHUN PELAJARAN

    2012/2013

    FURKAN. M.Or & RAMLI

    PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP

    KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM

    PERMAINAN SEPAK BOLA

    ARIF BUDIMAN DAN SAMSUDIN

    STUDI PERBANDINGAN PASSING BOLA ANTARA KAKI

    BAGIAN DALAM DENGAN KAKI BAGIAN LUAR PADA KLUB

    SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 DOMPU KABUPATEN DOMPU

    TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    DRS. M.SAUD YASIN & MAGFIRATUL MUQARRAMAH

    HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP

    JAUHNYA LEMPARAN KE DALAM PADA PERMAIANAN

    SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2

    DOMPU SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    HAERLY BURHAN, S.PD & MAHDIN

    STUDI KOMPARATIF KETETAPAN SERVICE DALAM

    PERMAINAN BOLA VOLI ANTARA TEKNIK SERVICE

    TANPA MELOMPAT DENGAN TEKNIK SERVICE

    MELOMPAT PADA SISWA KELAS VIII PUTRA SMP NEGERI

    4WERA KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN

    2014/2015

    ABDUL AZIS

    PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA DENGAN

    LENGAN KANAN KIRI BERGANTIAN TERHADAP

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

    BASKET PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 WAWO

    KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

    ISMAIL

    HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN TUBUH DENGAN

  • ii

    KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN

    SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 WOHA

    TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    SYARIFUDDIN, S.PD.& HERMANSYAH

    PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI

    LOMPATAN PADA KEMAMPUAN MEMASUKKAN BOLA DALAM

    PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI

    SMK NEGERI 6 BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    SUHERMAN, S.PD. & IRFANHUSEN

    KORELASI ANTARA FLEKSIBILITAS TUBUH TERHADAP

    KEMAMPUAN TEKNIK SERVICE YANG TEPAT PADA

    PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN

    7 DONGGO SATAP KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN

    2012/2013

    AGUSTINUS & SUHERMAN, S.PD

    PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMPTERHADAP TINGGI

    LOMPATAN SMASHDALAM PERMAINAN BOLA VOLLY

    PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 KOTA

    BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    Drs. JASMAN M. TAHIR & AMIRUDDIN

  • 3

    PENGARUH MENONTON PERTANDINGAN SEPAK BOLA DI TELEVISI

    TERHADAP PRESTASI SEPAK BOLA SISWA PUTRA

    KELAS VIII MTs SILA BOLO

    TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    FURKAN & RAMLI

    Dosen STKIP TS Bima

    ABSTRAK

    Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh menonton

    pertandingan sepak bola di televisi terhadap prestasi sepak bola siswa putra kelas viii MTS

    Sila bolo tahun pelajaran 2012/2013

    penelitian ini menggunakan teknik populasi sampel yaitu mengambil secara keseluruhan

    jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan

    dua variabel, maka untuk menganalisis dengan regresi linier sederhana

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

    bahwa menonton pertandingan sepakbola di televisi berpengaruh terhadap prestasi

    sepakbola siswa, hal tersebut dapat dibuktikan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y

    = 0,633 + 32,034X. Persamaan tersebut menunjukan bahwa prestasi sepakbola siswa

    dipengaruhi oleh menonton pertandingan sepakbola di televisi. Hasil pengujian hipotesis

    dengan uji t memperoleh nilai thitung 1,889 > ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha

    diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari menonton pertandingan sepakbola

    di televisi terhadap prestasi sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi menonton

    pertandingan sepakbola di televisi maka akan semakin tinggi prestasi sepakbola siswa.

    Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh menonton

    pertandingan sepakbola di televisi terhadap prestasi sepakbola siswa putra kelas VIII MTs

    Sila Bolo Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.

    Kata kunci: menonton pertandingan sepak bola di televisi, prestasi

    A. PENDAHULUAN Media televisi sebagai proses

    penyampaian berita, hiburan, melalui

    sarana teknis untuk kepentingan umum

    dan kelompok, dimana peneliti dapat

    menjawab dan merespon tayangan

    televisi dan menjawab secara langsung

    apa yang mereka lihat dapat langsung

    diutarakan. Ungkapan media massa

    mengandung komunikasi umum dan tetap

    memungkinkan umpan balik yang selalu

    terbatas. Bagaimanapun juga umpan balik

    semacam ini tetap akan mengena pada

    penonton dan akan menimbulkan suatu

    respon.

    Dengan semakin berkembang

    pesatnya industri tersebut, akibatnya

    orang semakin sibuk bekerja sehingga

    orang cenderung beristirahat di rumah,

    karena itu mereka membutuhkan hiburan,

    sarana hiburan yang memadai dan televisi

    menjadi sarananya. Salah satunya media

    hiburan tayangan sepakbola Liga Super

    Indonesia di televisi menjadi salah satu

    hiburan yang paling disukai. Hal itu

    disebabkan oleh karena televisi sebagai

    media massa sangat dirasakan

    manfaatnya, karena dalam waktu yang

    relatif singkat dapat menjangkau wilayah

    dan jumlah penonton yang tidak terbatas.

    Bahkan peristiwa yang terjadi saat ini

    dapat segera dilihat sepenuhnya oleh

    penonton di belahan bumi yang lain. Oleh

    karena itu banyak orang menyebutkan

    bahwa abad ini sebagai abad teknologi.

    Dalam era pembangunan

    sekarang ini semakin dirasakan

    pentingnya informasi yang disampaikan

  • 4

    oleh media televisi sebagai salah satu

    media hiburan. Karena itulah acara-acara

    siaran televisi selalu diupayakan agar

    menjadi suguhan yang menarik dan

    menyegarkan sehingga bukan saja

    menjadikan penonton betah duduk di

    depan pesawat televisi, tetapi juga yang

    paling penting adalah tontonan yang

    disaksikan dapat menjadi tuntunan.

    Keunikan televisi terletak pada

    kombinasi dari unsur suara dan gambar

    bergerak, dengan televisi masyarakat

    banyak disuguhkan berbagai macam jenis

    hiburan, baik itu acara lagu-lagu, berita,

    infotainment, sinetron, film, olahraga dan

    program acara yang lain. Televisi

    menggunakan efek-efek khusus yang

    mendukung suara dan gambar sehingga

    membuat penonton dapat menikmati

    setiap acara yang digemarinya.

    Salah satu program acara televisi

    adalah sepak bola. Banyak sekali liga-

    liga di dunia yang ditayangkan di televisi,

    Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Inggris,

    Liga Belanda dan juga Liga Indonesia

    yang masing-masing disiarkan oleh

    stasiun televisi swasta yang mengudara di

    Indonesia. Dari program acara tersebut

    diharapkan mampu membawa hiburan ke

    pemirsa televisi atau bahkan juga mampu

    menumbuhkan minat untuk lebih giat

    berlatih terhadap sepak bola. Dengan

    demikian diharapkan akan mampu

    berprestasi dalam olahraga sepak bola,

    karena menjadi seorang pemain sepak

    bola sekarang ini sudah mampu

    digunakan untuk menjadi pegangan

    hidup.

    MTs Sila Bolo merupakan salah

    satu sekolah yang memiliki club sepak

    bola, dimana sekolah ini mengasuh anak-

    anak sekolah untuk berlatih sepak bola

    serta mengembangkan bakat dan minat

    dari siswa tersebut. Sekolah ini juga

    mempunyai banyak prestasi baik di

    tingkat kecamatan maupun tingkat

    daerah, untuk itu tidak salah jika sekolah

    ini punya beberapa siswa berbakat di

    bidang sepak bola.

    Di sekolah ini terdapat pelatih

    sekaligus guru olahraga yang

    berpengalaman, dengan pelatih yang

    berpengalaman ini diharapkan dapat

    membantu para siswa untuk dapat

    bermain bola dengan benar. Peranan

    pelatih di sini cukup besar karena selain

    sebagai guru, pelatih dituntut untuk dapat

    memberikan motivasi kepada para siswa

    untuk tetap termotivasi dalam berlatih

    sepak bola dalam rangka meningkatkan

    prestasi sepakbola. Cara yang diberikan

    pelatih untuk dapat meningkatkan

    prestasi sepak bola siswanya adalah

    dengan cara mencontohkan beberapa

    pengalaman yang pernah dialami pelatih

    sendiri, selain itu pelatih juga menyuruh

    siswanya untuk menonton Indonesia

    Super Liga(ISL) maupun tayangan

    langsung sepak bola lainnya di televisi.

    Dengan harapan setelah menonton acara

    siaran langsung dengan melihat di televisi

    terlebih lagi jika yang disiarkan adalah

    tim kesayangan dari siswa tersebut

    ataupun bintang kesayangan dari siswa

    tersebut diharapkan tontonan langsung

    (live) sepak bola di televisi mampu

    membangkitkan motivasi siswa untuk

    berprestasi dalam olahraga sepak bola.

    Apabila seorang siswa

    mempunyai motivasi yang tinggi dan

    ditunjang dengan kemampuan individu

    yang baik, maka siswa tersebut dapat

    berprestasi dengan lebih baik, untuk

    menambah kemampuan dari siswa maka

    salah satunya adalah melihat televisi, di

    mana informasi melalui media massa ikut

    menentukan aspek-aspek kemampuan

    seorang pemain dunia sehingga dapat

    dipraktikkan saat latihan. Kita sekarang

    tahu bahwa tayangan sepak bola di

    televisi merupakan acara yang digemari

    setiap orang tidak hanya lelaki tetapi

    bahkan saat ini juga wanita menggemari

    tayangan ini. Setiap orang yang akan

    menonton acara tertentu pasti ada dasar

    suka dan ingin tahu. Setiap menonton

    tayangan sepak bola dapatlah mendorong

    seseorang untuk melakukan hal yang

    sama seperti bintang pujaan mereka

    dengan cara yang sama seperti mereka,

    dengan cara giat berlatih sepak bola

    perlahan-lahan tercapai cita-cita yang

  • 5

    mereka idam-idamkan. Hal ini berarti

    keberadaan televisi terutama adanya

    siaran sepak bola Indonesia Super

    Liga(ISL) telah menumbuhkan minat

    dalam hal ini adalah siswa MTs Sila Bolo

    untuk melihat teknik pemain dunia

    sekaligus sistem permainan yang

    digunakan sebagai bahan pengetahuan

    bagi siswa tersebut.

    1. Sepak bola Menurut Soekatamsi (1992:24)

    bahwa permainan sepak bola adalah suatu

    permainan yang menuntut adanya

    kerjasama yang baik dan rapi. Sepak bola

    merupakan permainan tim, oleh karena

    itu kerja sama tim merupakan kebutuhan

    permainan sepak bola yang harus

    dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang

    menginginkan kemenangan. Kemenangan

    dalam permainan sepak bola hanya akan

    diraih dengan melalui kerjasama dari tim

    tersebut. Kemenangan tidak dapat diraih

    secara perseorangan dalam permainan

    tim, disamping itu setiap individu atau

    pemain harus memiliki kondisi fisik yang

    bagus, teknik dasar yang baik dan mental

    bertanding yang baik pula.

    Daya tarik sepak bola secara

    umum sebenarnya bukan lantaran

    olahraga ini mudah dimainkan. Tetapi,

    karena sepak bola lebih banyak

    menunutut keterampilan pemain

    dibandingkan olahraga lain. Dengan

    keterampilan yang dimilikinya, seorang

    pemain dituntut bermain bagus, mampu

    menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi

    dalam pertandingan di atas lapangan

    dengan waktu yang terbatas, belum

    kelelahan fisik dan lawan tanding yang

    tangguh. Pengetahuan tentang taktik dan

    strategi karena sangat penting.

    Kesiagapan pemain dalam mengambil

    keputusan harusnya diuji terus-menerus

    karena pemain dituntut memiliki

    kepekaan yang tinggi terhadap

    perubahan-perubahan situasi yang amat

    sering terjadi sepanjang permainan.

    Meskipun dalam permainan sepak bola

    tidak ditentukan berat atau ukuran

    pemain secara khusus, semua pemain

    harus memiliki tingkat kebugaran yang

    tinggi (Soekatamsi, 1992:38).

    Di lapangan, pemain dituntut

    berlari terus menerus selama

    pertandingan berlangsung. Tantangan

    fisik dan mental yang dihadapi pemain

    benar-benar luar biasa.keberhasilan tim

    dan individu dalam bermain pada

    akhirnya bergantung sepenuhnya pada

    kemampuan pemain dalam menghadapi

    tantangan–tantangan yang ada.

    Kemampuan demikian tentunya sangat

    perlu dikembangkan.

    2. Televisi Kata televisi berasal dari bahasa

    asing yang terdiri dari kata tele dan visi.

    Tele dalam bahasa Yunani berarti jarak,

    dan visi dalam bahasa Latin berarti citra

    atau gambar. Media televisi merupakan

    salah satu bentuk kemajuan teknologi

    komunikasi. Menurut Effendy (2003:174)

    dalam buku Ilmu Teori dan Filsafat

    Komunikasi, memberikan pengertian

    televisi adalah paduan radio (broadcast)

    dan film (moving picture). Para penonton

    di rumah-rumah tidak mungkin

    menangkap siaran televisi kalau tidak ada

    unsur radio dan tak mungkin dapat

    melihat gambar-gambar yang bergerak

    pada layar pesawat televisi jika tidak ada

    unsur-unsur film.

    Definisi televisi dalam Kamus

    Besar Bahasa Indonesia adalah pesawat

    sistem penyiaran gambar obyek yang

    bergerak yang disertai dengan bunyi

    (suara) melalui kabel atau melalui

    angkasa dengan menggunakan alat yang

    mengubah cahaya (gambar) dan bunyi

    (suara) menjadi gelombang listrik dan

    mengubahnya kembali menjadi berkas

    cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang

    dapat didengar, digunakan untuk

    penyiaran pertunjukan, berita, dan

    sebagainya. (Kamisa, 1997:410).

    Berdasarkan berbagai pendapat

    tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

    televisi adalah salah satu perangkat

    komunikasi massa dalam rumpun media

    elektronik. Teknologi elektronika

    merupakan salah satu pencapaian ilmu

    pengetahuan pada saat ini. Teknologi

  • 6

    berhasil mengecilkan alam semesta,

    memendekkan jarak dan bahkan

    menepiskan batas waktu. Ia berkembang

    sedemikian rupa sehingga hubungan

    antara jarak dan waktu hampir-hampir

    tidak terpisahkan lagi. Singkatnya,

    kecanggihan teknologi komunikasi

    elektronik hampir mempersatukan setiap

    manusia di alam semesta ini.

    Ada dua aspek pokok yang perlu

    dipahami dengan baik dalam lingkup

    tugas komunikasi melalui media

    elektronik televisi, yakni :

    a. Aspek penguasaan atas teknologi peralatan elektronik

    b. Aspek penguasaan atas materi komunikasi, pesan komunikasi, yang

    berciri kreatif dan bersumber

    kemasyarakatan serta kebudayaan.

    (Wahyudi, 1996:15).

    Dari kedua hal tersebut dapat

    disimpulkan bahwa teknologi televisi

    secara terus menerus mengalami

    perkembangan. Pada mulanya hanyalah

    sebuah gambar tanpa suara dan tanpa

    warna, yang kemudian secara

    menakjubkan dengan bantuan komputer

    tercanggih mampu menciptakan dan

    memanipulasi gambar beserta efek-

    efeknya.

    3. Prestasi Prestasi adalah kemampuan yang

    diperoleh dari hasil perubahan tingkah

    laku yang mengarah kepada kedewasaan

    atau pematangan dan juga hasil dari

    proses belajar mengajar. Prestasi belajar

    di lembaga pendidikan pada umumnya

    dinyatakan dengan angka (nilai raport)

    sebagai hasil evaluasi yang dilakukan di

    masa sebelumnya. Dari gambaran ini

    jelas, bahwa nilai raport yang diperoleh

    siswa tidak semata-mata ditinjau dari

    hasil evaluasi atau tes yang dilakukan

    pada waktu tertentu, tetapi diperoleh dari

    berbagai aspek kemampuan siswa, baik

    aspek kognitif, afektif maupun

    psikomotorik (Slameto, 2005:12).

    Berdasarkan pengertian tersebut

    di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

    prestasi adalah menunjukan kepada

    kecakapan yang segera didemonstrasikan

    dan diuji pada waktu sekarang juga,

    karena prestasi itu merupakan hasil usaha

    dalam belajar yang bersangkutan dengan

    cara bahan dan dalam hal yang telah

    dialami.

    4. Pengaruh Mengenai pengertian dari

    pengaruh, kita dapat menarik kesimpulan

    bahwa pengaruh dapat diartikan sebagai

    suatu penyebab terjadinya suatu

    perubahan atau peningkatan, tergantung

    dari sudut mana orang menilainya, seperti

    perubahan psikologi pada manusia

    muncul antara lain sebagai akibat dari

    perubahan fisik (Sarlito, 1991:74).

    Perubahan fisik hampir selalu

    dibarengi dengan perubahan perilaku dan

    sikap. Sedangkan bila dilihat dari

    peningkatan prestasi suatu cabang

    olahraga, perubahan–perubahan ini dapat

    diketahui dengan melakukan bentuk

    latihan yang disesuaikan dengan

    kebutuhan apa yang menjadi tujuan

    latihan tersebut.

    Berdasarkan uraian di atas maka

    peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

    pengaruh adalah dampak atau sebab

    akibat dari suatu keadaan atau kegiatan

    yang menyebabkan terjadinya perubahan

    atau peningkatan prestasi menjadi lebih

    baik.

    B. METODE PENELITIAN Adapun penelitian ini bertempat

    di MTs Sila Bolo, Jalan Pendidikan Desa

    Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten

    Bima. Penelitian ini dilaksanakan selama

    1 (satu) bulan. Dipilihnya MTs Sila Bolo

    sebagai lokasi penelitian ini dengan

    alasan:

    1. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia di lokasi ini.

    2. Jarak tempuh lokasi penelitian dengan tempat domisili peneliti relatif dekat

    sehingga terjadi efisiensi dari sisi

    biaya, tenaga, dan waktu.

    Populasi dan Sampel

    Populasi adalah keseluruhan

    subyek penelitian (Arikunto, 2002:32).

    Sedangkan menurut Hadi (1988:17)

    mengatakan bahwa populasi adalah

  • 7

    keseluruhan subyek penelitian yang

    terdiri dari manusia, benda-benda,

    hewan/ tumbuhan, nilai tes atau peristiwa

    sebagai sumber data yang memiliki

    karakteristik tertentu di dalam suatu

    penelitian.

    Sedangkan menurut Sadijono

    (1994:324) mengatakan, populasi adalah

    sekelompok individu tertentu yang

    memiliki satu atau lebih karakteristik

    umum yang menjadi pusat perhatian

    peneliti. Sehubungan dengan hal di atas,

    maka yang menjadi populasi dalam

    penelitian ini adalah semua siswa putra

    kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun

    Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 26

    siswa.

    Mengingat jumlah populasi

    kurang dari 100 orang, maka penulis

    memutuskan bahwa seluruh populasi

    yaitu 26 siswa putra kelas VIII MTs Sila

    Bolo akan penulis jadikan sebagai sampel

    penelitian ini. Alasan penulis adalah

    berdasarkan pada pendapat Arikunto

    (2002:13) yang mengatakan “untuk

    sekedar penelitiannya apabila subjeknya

    kurang dari 100, lebih baik diambil

    semuanya sehingga penelitiannya adalah

    penelitian populasi”. Jika subjeknya lebih

    dari 100 dapat diambil antara 5-10% atau

    20-25 %, hal ini tergantung dari subjek.

    Dengan demikian penentuan sampel pada

    penelitian ini menggunakan teknik

    populasi sampel yaitu mengambil secara

    keseluruhan jumlah populasi yang ada

    untuk dijadikan sampel penelitian. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

    sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Jumlah Populasi Sampel

    Penelitian

    No Kelas Populasi

    Sampel

    1 VIII- A 12

    2 VIII- B 14

    T O T A L 26

    (Sumber data: Daftar hadir siswa kelas

    VIII MTs Sila Bolo

    Teknik Pengumpulan Data

    1. Angket (Kuesioner)

    Alat ukur penelitian ini berbentuk

    angket. Jenis angket yang dipergunakan

    dalam penelitian ini adalah angket

    tertutup, yaitu yang sudah disediakan

    jawabannya sehingga responden tinggal

    memilih. Dipandang dari jawaban yang

    diberikan merupakan angket langsung

    dan memiliki bentuk silang (X).

    Alternatif jawaban tiap item ada 3 dengan

    skor s kala Likert’s sebagai berikut :

    (a) = diberi skor 3 (b) = diberi skor 2 (c) = diberi skor 1

    2. Observasi Observasi yakni teknik

    pengumpulan data dimana penyelidik

    mengadakan pengamatan secara langsung

    (tanpa alat) terhadap subyek yang

    diselidiki baik pengamatan itu dilakukan

    di dalam situasi buatan yang khusus

    diadakan (Arikunto, 2002:43).

    Berdasarkan pada pendapat di

    atas, maka teknik ini digunakan untuk

    mengumpulkan data tentang prestasi

    sepak bola. Instrumen yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah lembar

    pengamatan.

    3. Dokumentasi Dokumentasi adalah data

    mengenai hal-hal atau variabel yang

    berupa catatan, transkip buku, surat

    kabar, majalah prasasti, notulen rapat,

    agenda dan sebagainya (Indrakusuma,

    1998:89). Teknik ini digunakan untuk

    mengumpulkan data yang berkaitan

    dengan jumlah dan nama-nama siswa

    putra kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun

    Pelajaran 2012/2013. Instrumen yang

    digunakan adalah daftar isian.

    Teknik Analisis Data

    Dalam tahap analisa data ini,

    peneliti menggunakan analisis regresi.

    Analisis regresi diartikan sebagai studi

    ketergantungan satu variabel terikat pada

    satu atau beberapa variabel bebas yang

    dapat mempengaruhinya. Fungsi regresi

    adalah aturan yang menentukan besarnya

    pengaruh perubahan variabel bebas (X)

    terhadap variabel terikat (Y). Penelitian

    ini menggunakan dua variabel, maka

  • 8

    untuk menganalisis regresi linier

    sederhana digunakan rumus:

    Y = a + b X

    Dimana, Y : Prestasi sepak

    bola

    X : Menonton pertandingan sepak

    bola di televisi

    a : Konstanta

    b : Koefisien regresi (Sugiyono,

    2008:218)

    Dalam Penganalisaan uji ini

    menggunakan bantuan SPSS versi

    12.0

    Definisi Operasional Variabel

    Agar tidak terjadi salah

    pengertian mengenai istilah-istilah yang

    terkandung dalam judul tersebut di atas,

    maka peneliti menjelaskan arti serta

    maksud dari beberapa istilah secara

    operasional antara lain:

    1. Menonton televisi Dalam menonton langsung siaran

    sepak bola di televisi, diharapkan para

    siswa sekolah sepak bola dapat melihat

    langsung pertandingan sepak bola untuk

    dijadikan tontonan yang bermanfaat bagi

    dirinya diharapkan dengan menonton

    sepak bola di televisi siswa sekolah sepak

    bola dapat termotivasi, mungkin setelah

    menonton sepak bola di televisi terjadi

    perubahan dari para siswa untuk meniru

    para pemain idolanya, mulai dari gaya

    bermain, teknik bermain, pola permainan

    dan lain-lain. Setelah menonton tersebut

    apakah terjadi perubahan perilaku untuk

    termotivasi dalam berlatih sepak bola.

    Televisi merupakan media audio visual

    yang berfungsi untuk memperlihatkan

    gambar dan suara yang bersifat informasi

    berbentuk program-program acara, untuk

    dinikmati oleh para pemirsanya.

    Tayangan sepak bola yang ditayangkan di

    beberapa stasiun televisi seperti RCTI,

    Trans-7, Anteve dan TV One. Kesukaan

    menonton tayangan sepak bola bagi siswa

    selain dapat menambah pengetahuan

    mereka tentang sepak bola juga dapat

    menjadi sebuah hobi bagi siswa tersebut.

    Di dalam menonton tayangan sepak bola

    tersebut, siswa memperhatikan teknik

    permainan, gaya pemain dan juga

    komentar dari presenter dan komentator

    guna menambah wawasan mereka.

    Indikatornya adalah sebagai berikut :

    a. Kesukaan menonton acara tayangan sepak bola di televisi.

    b. Keseringan menonton acara tayangan sepak bola di televisi.

    c. Tayangan siaran sepak bola yang ditayangkan televisi.

    d. Manfaat yang diperoleh dari adanya siaran langsung sepak bola.

    e. Komentar dari presenter di dalam menambah pengetahuan.

    2. Prestasi sepak bola Kemampuan siswa mulai dari teknik

    passing, dribling, shooting, heading,

    control sesuai dengan apa yang dilihat di

    televisi sesuai dengan gaya pemain oleh

    siswa tersebut. Dalam hal ini siswa dapat

    mempraktekkan hasil menonton tayangan

    langsung sepak bola dalam berlatih dan

    bemain sepak bola.

    C. HASIL PENELITIAN

    Penelitian ini memperoleh data

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi dengan menggunakan instrumen

    angket yang diisi oleh siswa putra kelas

    VIII (lampiran 02). Sedangkan data

    prestasi sepakbola siswa putra kelas VIII

    diambil dari dokumentasi nilai praktek

    sepakbola semester ganjil Tahun

    Pelajaran 2011/2012.

    Uji coba dilakukan untuk

    memperoleh validitas dan reliabilitas

    angket. Dalam menentukan validitas,

    peneliti menggunakan rumus korelasi

    Product Moment, sedangkan uji

    reliabiltas menggunakan rumus Alpha

    dengan bantuan komputer program SPSS

    versi 12.0. Nilai rtabel dengan N = 26

    dan taraf signifikan 5 % adalah + 0,388.

    Item angket dinyatakan valid apabila

    harga rxy lebih besar dari rtabel. Hasil

    perhitungan uji validitas angket

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi dapat dilihat pada lampiran 04.

    Sedangkan uji reliabilitas

    menggunakan rumus Alpha dengan

    bantuan komputer program SPSS versi

  • 9

    12.0. Hasil uji reliabilitas angket

    memperoleh koefisien reliabilitas sebesar

    0,721 karena r11 > rtabel (0,721 >

    0,388), maka instrumen tersebut

    reliabel/bersifat tetap atau ajeg. Hasil

    perhitungan reliabilitas angket menonton

    pertandingan sepakbola di televisi dapat

    dilihat sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Reliabilitas Angket Menonton

    Pertandingan Sepak bola di Televisi

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based

    on

    Standardized

    Items

    N of

    Items

    .722 .721 10

    Berdasarkan hasil perhitungan di

    atas dapat disimpulkan bahwa instrumen

    angket menonton pertandingan sepakbola

    di televisi cukup valid dan reliabel untuk

    menjadi instrumen pengumpul data.

    Pengujian Prasyarat Analisis

    Uji prasyarat analisis merupakan

    pengujian terhadap sampel sebagai syarat

    keperluan analisis data, sehingga

    kebenaran dapat dipertanggung

    jawabkan. Jadi sebelum dianalisis,

    terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

    dan linieritas.

    1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian

    terhadap normal tidaknya sebaran data

    yang dianalisis. Uji ini menggunakan

    teknik Kolmogorov-Smirnov dengan taraf

    signifikan 5 % dengan ukuran N = 26.

    Data dikatakan normal apabila Lhitung <

    Ltabel. Perhitungan dilakukan dengan

    bantuan komputer program SPSS versi

    12.0. Rangkuman hasil uji normalitas

    dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.3 Uji Normalitas

    One-Sample Kolmogorov-

    Smirnov Test

    Menonton

    pertandingan

    sepakbola di

    televisi

    Pre

    stas

    i

    sep

    akb

    ola

    N 26 26

    Normal

    Paramet

    ers(a,b)

    Mean

    25.27 75.

    58

    Std.

    Deviatio

    n

    3.899 5.9

    12

    Most

    Extreme

    Differen

    ces

    Absolut

    e .062

    .12

    8

    Positive .049

    .08

    2

    Negativ

    e -.062

    -

    .12

    8

    Kolmogorov-

    Smirnov Z .104

    .06

    0

    Asymp. Sig. (2-

    tailed) .990

    .38

    5

    a Test distribution is Normal.

    b Calculated from data.

    Berdasarkan hasil perhitungan

    ternyata Lhitung dalam menonton

    pertandingan sepakbola di televisi pada

    Kolmogorov-Smirnov = 0,104 memiliki

    nilai lebih kecil dari Ltabel = 0,990 maka

    dinyatakan bahwa variabel menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    memiliki distribusi normal. Sedangkan

    Lhitung dalam prestasi sepakbola pada

    Kolmogorov-Smirnov = 0,060 memiliki

    nilai lebih kecil dari nilai Ltabel = 0,385

    maka data prestasi sepakbola dapat

    dinyatakan memiliki distribusi normal.

    2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk

    mengetahui apakah model hubungan

    variabel bebas dengan variabel terikat

    merupakan hubungan garis lurus

    (hubungan linier). Hasil perhitungannya

    dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

    Tabel 4.4 Uji Linieritas Variabel Fhitung Ftabel 5

    %

    Kete

    rang

    an

    Menonton

    pertandingan

    sepakbola di televisi

    dengan Prestasi

    sepakbola

    0,842 0,959 Linie

    r

  • 10

    Berdasarkan uji linieritas

    menonton pertandingan sepak bola di

    televisi dengan prestasi sepak bola di

    atas, maka perbandingan dengan Ftabel

    sebesar 0,959. hasilnya adalah Fhitung <

    Ftabel = 0,842 < 0,959, maka regresi

    antara menonton pertandingan sepak bola

    di televisi dengan prestasi sepak bola

    merupakan regresi linier atau memiliki

    hubungan garis lurus. Artinya semakin

    tinggi menonton pertandingan sepak bola

    di televisi akan diikuti dengan

    peningkatan prestasi sepak bola siswa.

    Analisis Data Tahap akhir dari analisa data ini

    adalah pengujian regresi linear yang

    digunakan untuk memberikan kesimpulan

    pada variabel X (menonton pertandingan

    sepakbola di televisi) dan variabel Y

    (prestasi sepakbola) terhadap hipotesis

    yang diajukan. Analisis ini untuk

    mengetahui sejauh mana pengaruh

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi terhadap prestasi sepakbola siswa

    putra kelas VIII MTs Sila Bolo, maka

    digunakan persamaan regresi linier

    sederhana sebagai berikut:

    Y = a + bX

    Berdasarkan hasil analisa data

    dengan menggunakan bantuan program

    komputer SPSS versi 12.0, maka dapat

    dilihat perhitungan regresi pada tabel

    berikut ini.

    Tabel 4.5 Regresi

    Coefficients(a)

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardi

    zed

    Coefficie

    nts t Sig.

    B

    Std.

    Error Beta

    1 (Constant

    ) 9.188 13.143 .699 .488

    Prestasi

    sepakbola .824 .146 .633 5.660 .000

    a Dependent Variable: Menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    ANOVA(b)

    Mo

    del

    Sum

    of

    Squar

    es df

    Mean

    Squar

    e F Sig.

    1 Regress

    ion

    1162.

    417 1

    1162.

    417

    32.0

    34

    .000(a

    )

    Residua

    l

    1741.

    763 24

    36.28

    7

    Total 2904.

    180 25

    a Predictors: (Constant), Prestasi

    sepakbola

    b Dependent Variable: Menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    Berdasarkan hasil analisis data

    pada tabel di atas, maka dapat diperoleh

    persamaan regresi sebagai berikut:

    Konstanta (a) = 0,633

    Koefisien b = 32,034

    Sehingga dapat disusun persamaan garis

    regresi sebagai berikut:

    Y = 0,633 + 32,034X

    Ini berarti kenaikan nilai X akan diikuti

    pula dengan kenaikan nilai Y atau

    semakin tinggi menonton pertandingan

    sepakbola di televisi berpengaruh pula

    terhadap prestasi sepakbola siswa.

    Pengujian Hipotesis

    Uji t digunakan untuk menguji

    signifikansi pengaruh variabel

    independen secara individual terhadap

    variabel dependen. Hasil perhitungan uji t

    dirangkum sebagai berikut:

    a. Menentukan formulasi H0 H0 : b = 0

    H0 : b ≠ 0

    b. Level of significance (0,05) c. Kriteria pengujian

    H0 diterima apabila = -t(α /2.n-k)

    < thitung > t((α /2.n-k)

    H0 ditolak apabila = -thitung < -

    t(α /2.n-k) atau thitung > t((α /2.n-k)

    d. Perhitungan nilai t dengan SPSS versi 12.0

    Tabel 4.6 Uji t Variabel thitung ttabel Keterangan

    Menonton

    pertandingan

    sepakbola di televisi

    1,889 1,706 H0 ditolak

    e. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian

    hipotesis dengan menggunakan uji t-test

    tersebut menunjukkan bahwa thitung >

    ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

  • 11

    Dengan demikian hipotesis yang

    menyatakan bahwa “Ada pengaruh

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi terhadap prestasi sepakbola siswa

    putra kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun

    Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.

    Interpretasi Hasil Penelitian

    Berdasarkan perhitungan regresi

    linier sederhana, maka diperoleh

    persamaan regresi sebagai berikut:

    Y = 0,633 + 32,034X

    Interpretasi dari persamaan di atas

    adalah:

    a = 0,633, berarti prestasi

    sepakbola akan sama

    dengan 0,633 jika

    menonton pertandingan

    sepakbola di televisi dianggap

    tidak ada atau sama dengan 0.

    b = 32,034, berarti jika skor

    menonton pertandingan

    sepakbola di televisi

    meningkat satu poin maka

    prestasi sepakbola akan

    meningkat sebesar 32,034.

    D.PEMBAHASAN HASIL

    PENELITIAN

    Penelitian yang telah dilakukan

    memperoleh hasil regresi sebagai berikut:

    Y = 0,633 + 32,034X. Persamaan

    tersebut menunjukan bahwa prestasi

    sepakbola siswa dipengaruhi oleh

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi.

    Hasil pengujian hipotesis dengan

    uji t memperoleh nilai thitung 1,889 >

    ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha

    diterima. Artinya terdapat pengaruh yang

    signifikan dari menonton pertandingan

    sepakbola di televisi terhadap prestasi

    sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi maka akan semakin tinggi

    prestasi sepakbola siswa. Dengan

    demikian hipotesis yang menyatakan

    bahwa “Ada pengaruh menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    terhadap prestasi sepakbola siswa putra

    kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun

    Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.

    Media massa baik cetak maupun

    elektronik merupakan salah satu bentuk

    komunikasi yang dapat menciptakan

    berbagai efek di masyarakat. Berangkat

    dari kuatnya paradigma bahwa media

    massa mempunyai kekuatan luar biasa

    dalam mengubah dan membentuk

    perilaku khalayak, ternyata paradigma

    tersebut tidak mampu menjelaskan

    perilaku yang cenderung memilih pesan-

    pesan terbentuk dari media tertentu pula,

    ketidakmampuan menjelaskan tersebut

    merupakan bukti kelemahan paradigma

    tersebut.

    Televisi merupakan salah satu

    bentuk komunikasi massa, di mana

    komunikasi massa ini pada hakekatnya

    telah menginformasikan bahwa efek yang

    paling memungkinkan terjadi akan

    berkaitan dengan masalah materi

    informasi, atau yang sering disebut

    dengan teori agenda setting. Teori ini

    berasumsi bahwa membentuk persepsi

    khalayak tentang apa yang dianggap

    penting dengan teknik pemilihan dan

    penonjolan media memberikan test case

    tentang isu apa yang lebih penting

    (Ardianto, 2005:74).

    Sebagai media massa, televisi

    merupakan saluran komunikasi massa

    yang berbentuk suatu badan atau

    organisasi, sumbernya berasal dari

    institional, sehingga bersifat institusional.

    Sebagai media masa dan sesuai dengan

    teori agenda setting maka televisi

    mempunyai efek yang terdiri atas efek

    langsung dan efek tak langsung

    (Ardianto, 2005:74). Efek langsung

    berkaitan dengan isu apakah isu itu ada

    atau tidak ada dalam agenda khalayak

    dan mana yang dianggap paling penting

    menuruk khalayak sedangkan efek

    lanjutan berupa persepsi (pengetahuan

    tentang peristiwa tertentu) dalam hal ini

    adalah siaran sepak bola di televisi.

    Televisi merupakan media

    komunikasi massa yang mampu

    menjangkau ke berbagai pelosok, oleh

    karena itu televisi merupakan saluran

    media yang mampu memberikan

    informasi kepada khalayak pada saat

  • 12

    yang bersamaan. Seiring dengan tumbuh

    dan kembangnya industri pertelevisian

    pada saat ini dapat menimbulkan

    berbagai dampak baik positif maupun

    negatif dengan adanya televisi tersebut.

    Salah satu acara yang

    ditampilkan di televisi adalah siaran

    langsung sepak bola. Seperti diketahui

    bahwa sepak bola merupakan olahraga

    yang mempunyai penggemar mayoritas

    di dunia, dimana industri sepakbola pada

    saat ini sudah mampu menjadikan

    sandaran hidup bagi pemainnya, dengan

    hal ini maka anak-anak sekarang banyak

    yang bersekolah sepakbola dengan

    harapan menjadi pemain profesional.

    Salah satu langkah untuk menjadi pemain

    yang baik dengan motivasi dan giat

    berlatih, sekaligus diharapkan mampu

    menambah referensi berbagai ilmu

    sepakbola dengan cara melihat langsung

    di televisi, proses transformasi langsung

    dengan cara menonton siaran sepak bola

    ini dapat membuat siswa berlatih dengan

    lebih giat meniru idola-idola mereka yang

    disiarkan melalui televisi dan setelah

    menonton siaran tersebut, dapat

    dipraktekkan berbagai ilmu yang didapat

    melalui latihan dengan motivasi yang

    tinggi.

    E. PENUTUP

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan, maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    berpengaruh terhadap prestasi sepakbola

    siswa, hal tersebut dapat dibuktikan

    dalam persamaan regresi sebagai berikut:

    Y = 0,633 + 32,034X. Persamaan

    tersebut menunjukan bahwa prestasi

    sepakbola siswa dipengaruhi oleh

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi. Hasil pengujian hipotesis dengan

    uji t memperoleh nilai thitung 1,889 >

    ttabel 1,706 maka H0 ditolak dan Ha

    diterima. Artinya terdapat pengaruh yang

    signifikan dari menonton pertandingan

    sepakbola di televisi terhadap prestasi

    sepakbola siswa. Bahwa semakin tinggi

    menonton pertandingan sepakbola di

    televisi maka akan semakin tinggi

    prestasi sepakbola siswa. Dengan

    demikian hipotesis yang menyatakan

    bahwa “Ada pengaruh menonton

    pertandingan sepakbola di televisi

    terhadap prestasi sepakbola siswa putra

    kelas VIII MTs Sila Bolo Tahun

    Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad, Habibie. (2008). Pengaruh

    Aktivitas Menonton Siaran

    Sepakbola di Televisi terhadap

    Peningkatan Motivasi Berlatih

    pada siswa SSB Ksatria

    Surakarta dengan Lingkungan

    Sebagai Variabel Moderating.

    Diakses pada tanggal 21

    September 2011 dari

    http://etd.eprints.unnes.ac.id/pdf.

    Ardiyanto, Walyana, (2005). Televisi

    dalam Kehidupan Masyarakat.

    Bandung: Alumni.

    Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur

    Penelitian Suatu Pendekatan

    Praktek: Edisi Revisi. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Effendi, Onong, Uchjana. (2001).

    Dimensi-Dimensi Komunikasi.

    Bandung: Bina Cipta.

    Hadi, Sutrisno. (1988). Metodologi

    Research Jilid I. Yogyakarta:

    Yayasan Fakultas UGM.

    Indrakusuma. (1998). Evaluasi

    Pendidikan. Surabaya: Usaha

    Nasional.

    Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa

    Indonesia. Surabaya: CV Kartika.

    Masykuri. (2003). Metodologi Penelitian

    Kualitatif. Malang: Visipres.

    Sadijono, Anas. (1994). Pengantar

    Statistik Pendidikan. Jakarta:

    Raja Grafindo Persada.

    Sarlito. (1991). Pengaruh Latihan

    Kondisi Fisik Terhadap

    Kecakapan Bermain

    Sepak Bola. Semarang: IKIP

    Semarang.

    http://etd.eprints.unnes.ac.id/pdf

  • 13

    Slameto. (2005). Belajar dan Faktor-

    faktor yang Mempengaruhinya.

    Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    Soekatamsi. (1991). Teknik Dasar

    Bermain Sepak Bola. Surabaya:

    Tiga Serangkai.

    Sugiyono. (2008), Metode Penelitian

    Administrasi Dilengkapi Dengan

    Metode R & D. Bandung:

    Alfabeta.

    Wahyudi, JB. (1996). Media Komunikasi

    Massa Televisi. Bandung: Alumni.

  • 14

    PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN

    MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

    Arif Budiman dan Samsudin

    Program Studi Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima

    [email protected]

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “apakah ada pengaruh latihan kelincahan

    terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra

    kelas atas SDN 03 Kota Bima Tahun Pelajaran 2012/2013”. Variabel dalam penelitian ini

    adalah latihan kelincahan sebagai variabel bebas dan keterampilan menggiring bola

    sebagai variabel terikat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan

    pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa putra kelas atas SDN 03

    Kota Bima Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 53 orang siswa. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan menggiring

    bola dalam permainan sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

    ini yaitu menggunakan analisis statistik dengan rumus korelasi product moment. Dari

    hasil perhitungan ternyata menunjukkan bahwa nilai r hitung yang diperoleh dalam

    penelitian ini adalah lebih besar dari nilai r tabel. Maka kesimpulan dari penelitian ini

    “Ada pengaruh latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam

    permainan sepak bola pada siswa putra kelas atas SDN 03 Kota Bima Tahun Pelajaran

    2012/2013”.

    Kata Kunci : Latihan kelincahan, Keterampilan menggiring bola, Permainan sepak bola

    mailto:[email protected]

  • 15

    A. Pendahuluan

    1. Latar belakang

    Permainan sepak bola

    merupakan salah satu cabang

    olahraga yang digemari oleh

    masyarakat dunia disamping

    permainan bola basket dan bola

    voli, tidak terkecuali di Indonesia.

    Permainan sepak bola saat ini di

    negara-negara Eropa, Amerika

    Latin bahkan di Asia merupakan

    mata pencaharian yang dapat

    menjamin masa depan para

    pemainnya, oleh karena itu para

    pemain berusaha untuk

    meningkatkan keterampilan mereka

    dalam memainkan si kulit bundar

    ini dapat kita saksikan dalam suatu

    pertandingan sepak bola di

    Indonesia yang dipertandingkan

    dalam kompetisi liga sepak bola,

    seringkali para penonton datang

    memadati tempat pertandingan

    dengan bermacam-macam tujuan

    tergantung dari kepentingan

    masing-masing seperti masa

    penonton yang datang sebagai

    supporter, penjudi, undangan, yang

    datang hanya untuk membuat

    sensasi dan membuat keributan dan

    lain-lain sehingga hasil

    pertandingan bisa saja terjadi bukan

    hanya ditentukan oleh kemampuan

    fisik dan Teknik para pemainnya

    saja namun faktor mental sering

    memegang peran penting suatu

    kesebelasan memenangkan

    perbandingan, karena mental

    seorang pemain bisa saja di

    pengaruhi oleh supporter lawan,

    keputusan wasit ataupun oleh

    faktor-faktor yang lainnya.

    Meningkatkannya suatu klub sepak

    bola tidak dapat dipungkiri

    disebabkan oleh bagaimana klub

    tersebut dikelola secara profesional

    baik oleh badan swasta ataupun

    instansi lain yang mempunyai

    perhatian terhadap perkembangan

    sepak bola.

    Untuk menjadi pemain yang

    baik, seorang pemain harus

    memiliki Teknik dasar yang baik

    juga seperti Teknik dasar

    menggiring bola dan memasukkan

    bola, sebab Teknik dasar ini sangat

    menentukan keterampilan bermain

    bola dalam upaya melewati pemain

    lawan. Untuk meningkatkan

    kemampuan menggiring bola yang

    dilakukan dengan gerakan

    berkelok-kelok, maka seorang

    pemain harus melakukan bentuk

    latihan kelincahan.

    Daya tarik sepak bola secara

    umum sebenarnya bukan lantaran

    olahraga ini mudah dimainkan.

    Tetapi, karena sepak bola lebih

    banyak menuntut keterampilan

    pemain di bandingkan olahraga

    lain. Dengan keterampilan yang

    dimilikinya, seorang pemain

    dituntut bermain bagus, mampu

    menghadapi tekanan-tekanan yang

    terjadi dalam pertandingan di atas

    lapangan dengan waktu yang

    terbatas, belum kelelahan fisik dan

    lawan tanding yang tangguh.

    Pengetahuan tentang taktik dan

    strategi karena sangat penting.

    Kesiagapan pemain dalam

    mengambil keputusan harusnya

    diuji terus-menerus karena pemain

    dituntut memiliki kepekaan yang

    tinggi terhadap perubahan-

    perubahan situasi yang amat sering

    terjadi sepajang permainan.

    Meskipun dalam permainan sepak

  • 16

    bola tidak ditentukan berat atau

    ukuran pemain secara khusus,

    semua pemain harus memiliki

    tingkat kebugaran yang tinggi. Di

    lapangan, pemain dituntut berlari

    terus-menerus selama pertandingan

    berlangsung. Tantangan fisik dan

    mental yang dihadapi pemain

    benar-benar luar biasa.keberhasilan

    tim dan individu dalam bermain

    pada akhirnya bergantung

    sepenuhnya pada kemampuan

    pemain dalam menghadapi

    tantangan – tantangan yang

    ada.kemampuan demikian tentunya

    sangat perlu dikembangkan.

    Mereka yang turut

    mempopulerkan pemain sepak bola

    ini bukan tidak mungkin karena

    bakat latihan – latihan keras dan

    seriusnya dalam berbagai aspek.

    Salah satunya adalah latihan

    Segitiga yang nantinya sangat

    membantu mereka bergerak dengan

    lincah, cepat, dan berkelit dari

    penyergapan lawan. Agar dapat

    melakukan semua itu dengan baik

    dan berhasil seorang pemain bola

    hendaklah melakukannya dengan

    tekun dan serius. Dengan semakin

    meluasnya perkembangan dunia

    olahraga, dan seiring dengan

    kemajuan IPTEK dewasa ini, maka

    semakin komplek pula faktor –

    faktor penunjang untuk mencapai

    tingkat prestasi yang tinggi dan

    cabang olahraga tertentu, terutama

    cabang olahraga sepakbola. Untuk

    mencapai prestasi dalam setiap

    cabang olahraga, tentu mempunyai

    standar-standar kriteria latihan–

    latihan terhadap cabang olahraga

    yang ditekuni, sehingga di dalam

    pembinaan dan pengembangan atlet

    nantinya tidak menimbulkan

    perasaan bosan dan jenuh terhadap

    program latihan yang diberikan

    terhadap atlet itu sendiri

    Sifat dan situasi pemain yang

    mengadu kelincahan dan

    keterampilan yang mengungguli

    lawan, berlari sepanjang permainan

    berlangsung, kecepatan,

    kelincahan, dan kekuatan

    menendang membutuhkan unsur

    kondisi fisik yang prima. Seorang

    pemain yang memiliki kelincahan

    yang baik akan dapat menyesuaikan

    diri dengan pergerakan bola yang

    selalu berubah ketika si pemain

    kehilangan bola, maka dengan

    kemampuan dan kelincahannya,

    tentu saja dengan usaha dan latihan

    yang keras

    Berdasarkan uraian tersebut

    diatas maka penulis terdorong

    untuk melaksanakan penelitian

    tentang pengaruh latihan

    kelincahan terhadap keterampilan

    menggiring bola dalam permainan

    sepak bola. Adapun yang

    digunakan sebagai subyek dalam

    pelaksanaan penelitian ini adalah

    siswa putra Kelas atas SDN 03

    Kota Bima Tahun Pelajaran

    2012/2013.

    2. Kajian Pustaka a. Latihan

    Prestasi olahraga hanya mungkin

    didapatkan melalui latihan yang

    intensif dan berkesinambungan

    hal ini tidak dapat dipungkiri,

    namun demikian banyak pelaku

    olahraga yang mengatakan

    dirinya sedang menjalankan

    latihan tapi sebenarnya belum

    melaksanakanya dengan benar

    jika dilihat dari pengertian

    tentang latihan berdasarkan ciri-

    ciri latihan yang benar. Oleh

    sebab itu bagi pembina pelatih

    dan pelaku olahraga (pemain

    atlet) perlu sekali memahami

    apa sebenarnya pengertian

    latihan? Beberapa ahli

    memberikan batasan tentang

    latihan sebagai berikut :

    (Suharno,67:1993)

  • 17

    mengemukakan bahwa berlatih

    ialah “suatu proses

    penyempurnaan kualitas atlet

    secara sadar untuk mencapai

    prestasi maksimal dengan diberi

    beban-beban fisik dan mental

    secara teratur, terarah, bertahap,

    meningkat dan berulang-ulang

    waktunya.n“selanjutnya,

    (Harsono, 94: 1998),

    mengemukakan bahwa latihan

    atau training adalah “suatu

    proses berlatih yang sitematis

    yang dilakukan secara berulang-

    ulang, dan yang kian hari jumlah

    beban latihannya kian

    bertambah”. Adapun aspek-

    aspek yang perlu mendapatkan

    latihan secara teratur dan

    berkesinambungan adalah :

    aspek fisik, Teknik, taktik dan

    mental. Setiap aspek harus

    mendapatkan perhatian yang

    sama dalam pembinaan karena

    aspek yang satu dengan yang

    lainnya akan berhubungan erat

    dalam pencapaian prestasi

    maksimal seorang atlit.

    Prinsip-Prinsip Latihan

    Latihan merupakan faktor

    yang sangat penting dalam

    upaya pencapaian prestasi

    olahraga, tanpa latihan yang

    terarah, terukur, terencana serta

    berkesinambungan musthil

    prestasi tinggi akan dapat

    dicapai. Oleh sebab itu seorang

    pelatih harus mengetahui

    prinsip-prinsip dalam

    pelaksanaan latihan. Beberapa

    ahli menyatakan ada beberapa

    prinsip yang perlu di perhatikan

    dalam proses latihan. (Suharno,

    70: 1993) mengatakan bahwa

    untuk mempercepat tercapainya

    tujuan latihan maka ada

    beberapa hal yang perlu

    diperhatikan, yaitu : a. Latihan

    harus sepanjang tahun, b.

    Kenaikan beban latihan secara

    teratur, c. Prinsip stress

    (tekanan/over load), d. Prinsip

    individual, e. Prinsip interval

    (repetition), h. Prinsip nutrism

    (gizi makanan), i. Prinsip latihan

    extensive dan intensif, j. Prinsip

    penyempurnaan menyeluruh.

    Sedangkan (Harsono, 96: 1993)

    mengemukakan ada beberapa

    prinsip latihan diketahui oleh

    seorang pelatih, yiatu: a.

    Pemanasan tubuh, b. Metode

    latihan, c. Berfikir positif, d.

    Prinsip beban lebih, e. Intensive

    latihan, f. Kualitas latihan, g.

    prinsip individualisme, h.

    Variasi latihan, i. Metode bagian

    dan metode keseluruhan, j.

    Memperbaiki kesalahan, k.

    Perkembangan menyeluruh, l.

    Model latihan dan m.

    Menetapkan sasaran.

    Beban Latihan

    Pemberian beban yang

    tepat sesuai dengan tujuan

    pelaksanaan latihan sangat

    penting dilakukan oleh para

    pelatih. Menurut (Suharno, 81:

    1993) beban latihan adalah suatu

    bentuk rangsangan motorik yang

    dapat di kontrol oleh pelatih

    untuk meningkatkan kualitas

    atlet dalam rangka mencapai

    prestasi prima. Selanjutnya

    dijelaskan bahwa beban latihan

    terdiri dari dua macam, yaitu :

    1) Beban luar (outer loud) adalah rangsangan motorik

    yang dapat diatur/dikontrol

    dengan cara memvariasikan

    ciri-ciri beban latihan, seperti

    volume, intensitas, recovery,

    frekuensi, irama dalam suatu

    unit latihan.

    2) Beban dalam (inner load) adalah perubahan fisiologis

    organisme atlet akibat

    pengaruh beban luar yang

    ditandi dengan kenaikan

    frekuensi/denyut

    jantung/nadi.

  • 18

    Mengenai beban latihan

    tersebut, bidang pembinaan

    prestasi KONI Pusat (1997)

    mengemukakan bahwa yang

    dimaksudkan denan beban

    latihan adalah berbagai

    bentuk gerak yang

    menimbulkan rangsangan

    pada atlet untuk memperbaiki

    kualitas fisik dan mentalnya.

    Adapun penetuan beban

    latihan tersebut dilakukan

    dengan cara sebagai berikut :

    1) Cara penentuan dosis beban latihan dengan

    repetisi maksimal, bentuk

    latihan tunggal untuk

    menentukan intensitas

    beban latihan berdasarkan

    kemampuan maksimal

    atlet.

    2) Cara kenaikan denyut nadi, beban latihan

    dikatakan maksimal

    apabila sesuai latihan,

    denyut nadi atlet naik

    menjadi 3-3,5 kali denyut

    nadi.

    3) Cara penentuan intensitas beban latihan anaerobik,

    dengan gerakan gerakan

    maksimal selama 10 detik,

    15 detik, 25 detik, 30 detik

    dan 35 detik.

    4) Denyut nadi maksimal (DNM) = 220-Umur

    5) Denyut nadi latihan (training zone) = 80% -

    90% X DNM.

    b. Kelincahan Kelincahan merupakan

    salah satu faktor yang harus di

    miliki oleh seorang pemain

    sepak bola karena hal ini

    berkaitan dengan kemapuan

    seorang pemain dalam

    menggiring bola. Menurut

    (Harsono, 102: 1993) orang

    yang lincah adalah orang yang

    mempunyai kemampuan untuk

    mengubah arah dan posisi tubuh

    dengan cepat dan tepat pada

    waktu sedang bergerak, tanpa

    kehilangan keseimbangan dan

    kesadaran akan posisi tubuhnya.

    Bentuk-bentuk latihan

    sesuai dengan pengertian

    tersebut adalah bentuk-bentuk

    latihan yang mengharuskan

    orang untuk bergerak dengan

    cepat dan mengubah arah

    dengan tangkas dalam

    melakukan kegiatan tersebut

    tidak boleh kehilangan

    keseimbangan serta harus tetap

    sadar dengan posisinya. Adapun

    beberapa bentuk latihan

    kelincahan adalah seperti lari

    bolak-bolik (sutle run), lari zig-

    zag dan lari halang rintang.

    c. Teknik Dasar dalam Permainan Bola Voli

    Agar menjadi seorang

    pemain sepak bola yang baik,

    maka selain harus memiliki

    fisik, taktik dan mental yang

    baik, Teknik dasar merupakan

    hal yang tidak kalah pentingnya,

    sebab penguasaan Teknik dasar

    akan memperlihatkan

    keterampilan dan keindahan

    seorang pemain sepak bola

    dalam memainkan bola.

    (Mirman, 68: 1998)

    menyebutkan teknik dasar yang

    perlu di kuasai oleh seorang

    pemain sepak bola adalah :

    1) Teknik gerak tanpa bola (Teknik badan)

    Teknik gerak tanpa bola

    terdiri dari: a) teknik lari, b)

    teknik melompak/ meloncat,

    c) teknik gerak tipu badan

    2) teknik gerak dengan bola Teknik gerak dengan

    bola terdiri dari: a) latihan

    menendang bola (dengan kaki

    bagian dalam, punggung

    kaki), b) menerima bola

    (dengan soal sepatu, kaki

  • 19

    bagian dalam, kaki bagian

    luar, kura-kura kaki, paha,

    dada dan kepala), c) latihan

    menggiring bola (dengan

    kura-kura bagian luar, kura-

    kura bagian dalam), d) latihan

    menembak kearah sasaran

    (gawang).

    Selanjutnya dikatakan

    bawha selain Teknik-Teknik

    dasar tersebut, beberapa

    Teknik dikatakan bahwa

    selain dikembangkan adalah

    sebagai berikut: a) teknik

    menyundul bola, b) teknik

    menggiring bola, c) teknik

    mengoper bola, d) teknik

    melempar bola, e) teknik

    melepas bola, f) teknik

    merampas bola, g) teknik

    penjaga gawang.

    Mengenai berbagai

    bentuk teknik dasar yang

    perlu dilatih dan

    dikembangkan bagi seorang

    pemain sepak bola, Dinata

    (34: 2003) menyebutkan

    beberapa teknik dasar sebagai

    berikut: a) teknik

    mengumpan/ passing

    (dilakukan dengan berbagai

    variasi secara berpasangan),

    b) teknik menghentikan/

    menahan bola (dengan

    telapak kaki, punggung kaki,

    dada dan kepala), c) teknik

    menyepak bola (dengan kaki

    bagian dalam, punggung kaki,

    kaki bagian luar), d) teknik

    melempar bola, e) teknik

    menggiring bola (dengan kaki

    bagian dalam, bagian luar dan

    punggung kaki).

    Menurut Soendoro (75:

    2004) gerak dasar permainan

    sepak bola berkait dengan

    keterampilan teknik yang ada

    dalam permainan, yang terdiri

    dari: a) macam-macam teknik

    menendang bola, b) macam-

    macam teknik menghentikan

    bola, c) macam-macam

    teknik menggiring bola, d)

    macam-macam teknik

    menyundul bola.

    Ijatna dan Hasibuan

    (54: 2005), menyebut

    beberapa teknik dasar yang

    harus dikuasai oleh seorang

    pemain sepak bola adalah

    sebagai berikut:

    1) Teknik badan, yang terdiri dari: a) teknik lari, b)

    teknik lompat, c) gerak

    tipu badan, d) sikap

    pertahanan

    2) Teknik dengan bola, yang terdiri dari: a) Kicking

    (menendang bola), b)

    Heading (menyundul

    bola), c) checking and

    trapping (menerima/

    menambah bola), d)

    dribling (menggiring

    bola), e) tricking opponent

    (menipu lawan dengan

    bola), f) tackling

    (lemparan kedalam), f)

    throw in (lemparan

    kedalam), g) goal keeping

    (mencetak gol).

    Selanjutnya Nurhasan

    (97: 2001) menjelaskan,

    beberapa diantara teknik-

    teknik tersebut dilakukan

    dengan cara sebagai berikut :

    1) Kicking (menendang bola) Beberapa hal yang perlu

    diketahui dalam

    melakukan latihan teknik

    ini adalah: a) dilihat dari

    segi arahanya bola yang

    ditendang makna

    tendangan dibagi atas :

    direct kicking (arah bola

    yang ditendang menuju

    langsung lurus kedalam

    sasaran dan sliced kicking

    (bola yang ditendang

    jalannya merupakan

    setengah lingkaran yang

    berputar pada sebuah

  • 20

    sumbu menuju ke sasaran),

    b) dilihat dari segi caranya

    menendang, maka

    tendangan dapat dilakukan

    dengan : instep of the foot

    (punggung kaki), inside of

    the foot (kaki bagian

    dalam), out side of the foot

    (kaki bagian luar). Ketiga

    cara tersebut sudah lazim

    digunakan, sedangkan

    yang sekali-kali digunakan

    dalah dengan toe (ujung

    jari kaki), heel (tumit) dan

    sole (telapak kaki), c)

    dilihat dari segi tujuan

    melakukan tendangan

    adalah sebagai berikut :

    memberi bola kepada

    kawan, menembak ke arah

    gawang dan tembakan

    clearing (pembersihan)

    dari belakang, d) bagian-

    bagian badan yang perlu

    diperhatikan dalam

    melakukan kicking

    (tendangan) adalah : kaki

    tumpu, kaki penendang,

    badan dan pandangan

    mata.

    2) Heading (Menyundul Bola)

    Beberapa hal yang perlu di

    ketahui dalam melakukan

    latihan Teknik ini adalah :

    a) heading dilakukan

    dengan seluruh badan, b)

    otot leher ditegangkan dan

    leher ditarik, c) bola harus

    mengenai dahi, d)

    pandangna mata mengikuti

    bola, e) heading dapat

    dilakukan dengan cara :

    berdiri, sambil berjalan,

    sambil melompak, dari

    samping dan berlari, f)

    tujuan melakukan heading

    adalah untuk ke gawang,

    pembersihan (clearing)

    dan mengoper kepada

    kawan (passing), g)

    trapping (manahan bola).

    Trapping dapat dilakukan

    dengan menggunakan: (a)

    kaki, (b) paha, (c) perut,

    (d) dada, (e) kepala.

    Yang perlu di

    perhatikan pada waktu

    menahan bola adalah :

    kaki tumpu agak terkekuk

    dan rileks, bagian badan

    yang menerima bola harus

    lentur pada saat bola tiba

    (perkenaan bola dengan

    bagian badan), pandangan

    mata tetap ke arah bola

    dan badan ditempatkan

    diantara bola dan lawan

    yang berusaha mendekati.

    3) Dribbling (menggiring bola)

    Dribbling dapat dilakukan

    dengan menggunakan : a)

    instep of the foot

    (punggung kaki), b) inside

    of the foot (kaki bagian

    dalam, c) out side of the

    foot (kaki bagian luar), d)

    inside of instep the foot

    (punggung kaki bagian

    dalam), e) sole (telapak

    kaki).

    Yang penting

    diketahui sebagai dasar

    menggiring bola adalah

    sebagai berikut, bola harus

    tetap dalam penguasaan,

    melahirkan perasaan kaki

    pada bola, pandangan

    kepada lawan, harus dapat

    merubah arah dan

    kecepatan menggiring

    secara tiba-tiba.

    3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini “Untuk

    mengetahui pengaruh latihan

    kelincahan terhadap keterampilan

    menggiring bola dalam permainan

    sepak bola pada siswa putra kelas

    atas SDN 03 Kota Bima Tahun

    Pelajaran 2012/2013”.

  • 21

    B. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

    Peneltian ini merupakan

    penelitian eksperimen, metode ini

    dianggap sebagai metode penelitian

    yang paling baik untuk

    mengungkap hubungan antara dua

    variabel atau lebih mencari

    pengaruh suatu variabel terhadap

    variabel lain.

    Rancangan dalam penelitian

    ini menggunakan “Paradigma

    Sederhana”. Penggunaan

    Paradigma Sederhana dengan

    tujuan berusaha untuk menentukan

    pasangan yang diambil dari subjek-

    subjek yang mempunyai

    kemampuan dalam batas yang telah

    ditentukan. Adapun secara

    konseptual rancangan penelitian

    tersebut dapat digambarkan sebagai

    berikut (Sugiyono, 1999: 5).

    Gambar 1. Paradigma Sederhana

    Berdasarkan gambar tersebut

    diatas maka:

    X = latihan Kelincahan

    Y = Keterampilan Menggiring Bola

    2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :

    a. Tempat tes menggiring bola b. Bendera/garis sebagai tanda

    sebagai rintangan

    c. Bola sepak sebanyak 3 buah d. Stop watch e. Alat tulis

    3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian

    ini adalah:

    a. Data primer atau data utama, yakni jenis data yang berkaitan

    langsung dengan obyek

    penelitian yang meliputi, latihan

    kelincahan dan keterampilan

    menggiring bola.

    b. Data skunder atau data pendukung, yaitu data yang

    diperoleh tentang subyek

    penelitian seperti jumlah

    keseluruhan siswa kelas V SDN

    03 Kota Bima Tahun Pelajaran

    2012/2013, bola dan lapangan.

    4. Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data

    a. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau langkah-

    langkah yang dilakukan untuk

    pengumpulan data dalam

    penelitian ini sebagai berikut :

    a. Langkah Persiapan Hal-hal yang dilakukan pada

    tahap ini adalah sebagai

    berikut :

    1) Menentukan sampel penelitian

    2) Menyiapkan alat dan fasilitas yang digunakan

    untuk melakukan tes

    menggiring bola dalam

    permainan sepak bola.

    3) Menentukan/menyiapkan tenaga pembantu

    pelaksanana pengumpulan

    data.

    b. Tahap pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada

    langkah ini adalah sebagai

    berikut :

    1) Menjelaskan tentang cara pelaksanaan tes kelincahan

    2) Melaksanakan tes kelincahan

    3) Menjelaskan tentang cara-cara pelaksanaan tes

    menggiring bola dalam

    permainan sepak bola

    kepada seluruh subyek

    penelitian.

    4) Melaksanakan tes menggiring bola dengan

    cara sebagai berikut:

    subyek bersiap mengambil

    ancang-ancang di garis

    X Y

  • 22

    start. Setelah diberikan

    aba-aba maka subyek

    melakukan gerakan

    menggiring bola dengan

    melewati rintangan yang

    telah di tentukan. Skor tes

    menggiring bola adalah

    waktu yang ditempuh

    dalam melewati rintangan,

    selanjutnya waktu tempuh

    tersebut dikonversi ke skor

    tes yang telah dibekukan.

    b. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan

    analisis data, peneliti melakukan

    uji kualitas tes. Test tersebut

    akan di uji validitas dan

    reliabilitasnya. Adapun uji

    validitas dan reliabilitas tes akan

    dipaparkan sebagai berikut:

    1. Validitas Tes Uji validitas Tes dapat

    didefinisikan sebagai

    seberapa jauh tes itu dapat

    mengukur apa yang hendak di

    ukur. Arikunto (134:2006)

    mengatakan bahwa suatu

    butir dikatakan mempunyai

    validitas tinggi jika skor pada

    butir mempunyai kesejajaran

    dengan skor total, sehingga

    untuk mengetahui validitas

    butir digunakan rumus

    korelasi product moment

    untuk data mentah berikut.

    rxy =

    22 yx

    xy

    Keterangan:

    rxy = Koefisien korelasi

    antara x dan y

    xy = Produk dari x kali y

    x2 = Deviasi dari nilai pada

    varibel x dikuadratkan

    y2 = Deviasi dari nilai pada

    varibel y dikuadratkan

    x = Xi – ^

    X

    y = Yi - ^

    Y

    2. Reliabilitas Tes Untuk menentukan koefisien

    reliabilitas tes digunakan

    rumus koefisien alpha dari

    Cronbach (Furqon, 79: 2001),

    sebagai berikut.

    22

    11

    1i

    x

    ssk

    k dengan:

    = koefisien reliabilitas tes

    K = banyak butir Tes

    si2 = varians skor butir ke-i

    sx2 = varians skor total.

    Interpretasi koefisien

    validitas dan reliabilitas

    menggunakan pengkategorian

    sebagai berikut.

    0, 80 < atau rxy

    1,00 :

    0, 60 < atau rxy

    0,80 :

    0, 40 < atau rxy

    0,60 :

    0, 20 < atau rxy

    0,40 :

    atau rxy

    0,20 :

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Cukup

    Rendah

    Sangat rendah

    Selanjutnya, Sesuai dengan

    rancangan yang digunakan dalam

    pelaksanaan penelitian ini yang

    dikaitkan dengan tujuan

    penelitiannya, maka analisis

    statistik yang digunakan untuk

    mengetahui apakah ada pengaruh

    latihan kelincahan terhadap

    keterampilan menggiring bola

    dalam permainan sepak bola pada

    subyek penelitian adalah analisis

    statistik regresi linear sederhana.

    Adapun rumus yang dimaksud

  • 23

    adalah sebagai berikut:

    Ŷ a bX

    Langkah 1. Membuat Ha dan Ho

    dalam bentuk

    kalimat

    Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk

    statistik

    : 0

    : 0

    Ha r

    Ho r

    Langkah 3. Membuat tabel

    penolong untuk

    menghitung angka

    statistik

    Langkah 4. Masukan angka-

    angka statistic dari

    tabel penolong

    dengan rumus:

    1. Menghitung rumus b

    2 2

    .

    ( )

    n XY X Yb

    n X X

    2. Menghitung rumus a Y b X

    an

    3. Menghitung persamaan regresi

    sederhana

    Ŷ a bX

    4. Untuk mengetahui derajad hubungan atau

    korelasi antar dua

    variabel digunakan

    rumus koefisien

    korelasi product

    moment.

    Rumus :

    Keterangan :

    r = Koofisien

    Korelasi antara

    variabel X dan Y

    x = Lama Belajar

    y = Prestasi Belajar

    Mata pelajaran

    matematika

    n = Jumlah Sampel

    Setelah diperoleh nilai

    r, selanjutnya dikonsultasikan

    dengan nilai r tabel sedemikian

    sehingga jika :

    rhit ≥ r tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

    rhit < r tabel maka H0 diterima dan

    Ha ditolak

    Adapun hipotesis statistiknya

    berbunyi:

    Ho : Tidak ada pengaruh latihan

    kelincahan terhadap

    keterampilan menggiring

    bola dalam permainan sepak

    bola pada siswa siswa putra

    Kelas atas SDN 03 Kota

    Bima Tahun Pelajaran

    2012/2013

    Ha : Ada pengaruh latihan

    kelincahan terhadap

    keterampilan menggiring

    bola dalam permainan sepak

    bola pada siswa putra Kelas

    atas SDN 03 Kota Bima

    Tahun Pelajaran 2012/2013.

    C. Hasil Penelitian

    Dari hasil perhitungan maka

    diperoleh nilai rhit Sebesar 0,8766

    sedangkan rtabel pada taraf signifikan

    5% dan derajat kebebasan n = 53

    menunjukkan nilai sebesar 0,266.

    Dengan diperoleh nilai tersebut maka

    rhit lebih besar dari rtabel (rhit rtabel)

    maka Ha diterima dan H0 ditolak.

    Diterimanya hipotesis nihil tersebut,

    maka dengan sendirinya penelitian ini

    menyimpulkan bahwa Ada pengaruh

    latihan kelincahan terhadap

    keterampilan menggiring bola dalam

    permainan sepak bola pada siswa

    putra Kelas atas SDN 03 Kota Bima

    Tahun Pelajaran 2012/2013.

    D. Pembahasan Faktor-faktor yang dapat

    dipengaruhi peningkatan prestasi

    seorang pemain sangat penting

    dilakukan karena akan membantu

    upaya pelatih dalam menyiapkan

    2222 )().()().(

    ).().(

    yynxxn

    yxxynr

  • 24

    program latihan yang akan diterapkan

    dalam proses pelatihan pada

    pemainnya. Dalam permainan sepak

    bola ada beberapa faktor tehnik yang

    perlu dikuasai oleh seorang pemain,

    faktor-faktor tehnik yang dimaksud

    antara lain adalah : menggiring bola

    dan memasukkan bola ke dalam

    gawang. Kedua faktor tersebut tentu

    saja berhubungan dengan kemampuan

    fisik seorang pemain, oleh sebab itu

    untuk meningkatkannya maka latihan-

    latihan fisik juga perlu dilakukan. Jadi

    kemampuan tehnik berhubungan erat

    dengan beberapa kemampuan fisik

    yang sesuai dengan gerakan yang

    dilakukan.

    Penelitian yang bertujuan untuk

    mengetahui apakah ada pengaruh

    latihan kelincahan terhadap

    keterampilan menggiring bola dalam

    permainan sepak bola pada Siswa

    Putra Kelas atas SDN 03 Kota Bima

    tahun pelajaran 2012/2013 ini,

    menunjukkan bahwa latihan-latihan

    kelincahan tersebut memberikan

    pengaruh yang positif terhadap

    peningkatan kemampuan menggiring

    bola pada subyek penelitian, hal ini

    menjadi informasi penting bagi para

    guru pendidikan jasmani dan olah raga

    serta pelatih dalam melakukan

    pemanduan bakat, baik yang

    dilakukan dalam kegiatan ekstra

    kurikuler maupun dalam memberikan

    latihan-latihan di klub sepak bola.

    Namun demikian program latihan

    yang benar dan terukur perlu di

    siapkan karena secara teoritis

    dikatakan bahwa latihan yang

    dilakukan dengan penambahan beban

    yang dilakukan secara teratur akan

    meningkatkan prestasi seorang pemain

    sepak bola. Penambahan beban dalam

    pelaksanaan penelitian ini dilakukan

    dengan teratur dengan prinsip-prinsip

    latihan yang berlaku.

    E. Kesimpulan

    Kesimpulan dari penelitian ini

    “Ada pengaruh latihan kelincahan

    terhadap keterampilan menggiring

    bola dalam permainan sepak bola pada

    siswa putra kelas atas SDN 03 Kota

    Bima Tahun Pelajaran 2012/2013”.

    F. Daftar Pustaka

    Arikunto, Suharsimi., 2006, Prosedur

    Penelitian Suatu Pendekatan

    Praktis, Yayasan Fakultas

    Psikologi UGM, Yogyakarta.

    Dinata, 2003, Olahraga Untuk

    Perguruan Tingg, PT. Sastra

    Hudaya, Yogyakarta.

    Furqon, 2001, Statistik Terapan Untuk

    Penelitian. Alfabeta, Bandung.

    Hadi, 2000, Statistik Jilid II Cetakan

    ke-17, Andi Offset, Yogyakarta.

    Harsono, 1998, Sepak Bola Program

    Pembinaan Ideal, PT Gramedia,

    Jakarta.

    Hasibuan, 2005, Sepak Bola Langkah-

    Langkah Menuju Sukses Edisi

    Ke Kedua, PT. Grapindo

    Persada, Jakarta.

    Mirman, 1998, Dasar-Dasar Sepak

    Bola, Pakar Raya, Bandung.

    Nurhasan, 2001, Tes dan Pengukuran

    dalam Pendidikan Olahraga

    Fakultas Pendidikan Olahraga

    dan Kesehatan. Indonesia

    Universitas.

    Subana dan Sudrajat, 2001,

    Metodologi Penelitian

    Pendidikan, Aneka Cipta, Jakarta.

    Sudjana dan Ibrahim, 2001, Metode

    Penelitian, PT. Bumi Aksara,

    Jakarta.

  • 25

    Sugiyono, 1999, Metode Penelitian

    dalam Pendidikan, Alfabeta,

    Bandung.

    Sugiyono, 2011, Metode Penelitian,

    Alfabeta, Bandung.

    Suharno, 1993, Latihan Sepak Bola

    Metode Baru serangan, Pioner

    Jaya, Bandung.

    Soendoro, 2004, Pendidkan Jasmani

    untuk Mahasiswa Printing.

    Jakarta.

  • 26

    STUDI PERBANDINGAN PASSING BOLA ANTARA KAKI BAGIAN DALAM DENGAN

    KAKI BAGIAN LUAR PADA KLUB SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 DOMPU

    KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    DRS. M.SAUD YASIN & MAGFIRATUL MUQARRAMAH

    Dosen STKIP Taman Siswa Bima

    ABSTRAK

    Kata Kunci : passing bola kaki bagian dalam dan passing bola kaki luar,

    Dalam permainan sepak bola tentu harus menguasai beberapa teknik dasar terutama dalam

    melakukan passing bola baik dengan kaki bagian dalam maupun kaki bagian luar. Hal ini yang

    membuat peneliti tertarik melakukan penetian tentang sejauh mana perbandingan passing bola

    dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Sehingga tujuan yang ingin dicapai

    dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui adakah perbandingan passing bola dengan

    menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada klub sepak bola SMA Negeri 2 Dompu

    Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2014/2015.

    Adapun jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kuasal

    komparatif. Penelitian kuasal komparatif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki

    hubungan, perbandingan, sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan

    mencari faktor yang menjadi penyebab malalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini

    pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian

    mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam hai ini

    ada unsur membandingkan antara dua atau lebih variabel (Fraenkel dan Wallen, dalam Riyanto,

    2001 : 34).

    Berdasarkan hasil analisis data maka nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel yaitu 7,097

    > 2,110 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis

    alternative (Ha) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada perbedaan passing bola dengan

    menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada klub sepak bola SMA Negeri 2 Dompu

    Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2014/2015”.

    A. PENDAHULUAN

    Sepak bola merupakan olahraga yang

    berbentuk permainan dan dimainkan oleh 11

    orang dalam satu tim atau regu. Permainan

    ini dapat dimainkan oleh anak-anak, dewasa

    dan orang tua baik laki-laki maupun

    perempuan.

    Olahraga sepak bola ini terdiri dari

    bermacam-macam bentuk gerakan dan teknik

    dalam bermain. Diantaranya teknik

    menggiring bola, teknik menahan bola, dan

    yang paling dasar adalah teknik menendang

    bola. Teknik menendang tersebut apabila

    diperagakan oleh pemain pemula akan

    kelihatan seperti asal menendang saja

    sedangkan bagi anak-anak masih mengalami

    kesulitan dalam teknik menendang tersebut,

    masih kelihatan asal menendang bola pada

    umumnya tanpa mengetahui apa yang

    didapat dari hasil tendangannya itu. Untuk

    memperoleh tendangan yang baik dan akurat

    dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

    antara lain adalah teknik menendang dengan

    menggunakan kaki bagian dalam dan kaki

    bagian luar.

    Dengan latar belakang inilah penulis

    tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

    “Studi perbandingan passing dan stop bola

    antara kaki bagian dalam dengan kaki bagian

    luar dalam permainan sepak bola pada klub

    PS. Batu Kuta Narmada Lombok Barat tahun

    2011”.

    1. Sejarah Permainan Sepak Bola Sedemikian jauh belum ada kesamaan

    pendapat tentang kapan dan dari mana asal

    mula permainan sepak bola itu yang

    sebenarnya. Jika orang membaca tentang

    sejarah persepakbolaan yang ditulis oleh

    pengarang dari berbagai Negara, maka ada

    kesan bahwa sepak bola itu berasal dari

    negaranya sendiri. Seperti contoh: di Jepang

    permainan Dakiu (sepak bola) dengan nama

    “kemari”, Yunani bernama “Epykyras”,

    Romawi bemama “Haspartum”, dan lain-lain.

    Namun jika kita berbicara permainan

  • 27

    sepak bola yang telah mempunyai peraturan-

    peraturannya maka teranglah bahwa sepak

    bola itu berasal dari “Inggris”,. Hal ini

    menjadi lebih nyata lagi dengan berdirinya

    “English Football Association” pada tahun

    1863. pada tanggal 8 Desember 1863

    tersusunlah suatu peraturan permainan sepak

    bola yang disusun oleh The Football

    Association, dan lahirlah peraturan

    permainan sepak bola yang kita kenal sampai

    sekarang.

    2. Passing dan Stop Bola

    a. Passing bola Passing bola adalah : Menendang bola

    dengan salah satu kaki dengan

    menggunakan kekuatan serta ketepatan.

    Tujuannya adalah untuk memberi umpan

    atau operan dan mencetak goal. ( Dinata,

    2003 )

    b. Stop bola Stop bola adalah : Menahan atau

    menghentikan bola. Dalam permainan

    sepak bola sering kita menahan atau

    menghentikan bola. Hal ini bertujuan

    untuk memudahkan kita dalam

    mengontrol atau mengarahkan bola

    kesasaran yang diinginkan, baik itu bola

    yang jatuh ke tanah maupun bola yang

    masih di udara, dengan menggunakan

    kaki bagian luar, kaki bagian dalam,

    punggung kaki, paha, perut, dada, atau

    kepala. ( Dinata, 2003 ).

    3. Teknik-Teknik Passing atau

    Menendang Bola

    Untuk melakukan tendangan dengan kaki

    yang benar harus memperhatikan teknik-

    teknik menendang sebagai berikut :

    1. Teknik menendang dengan kaki bagian

    dalam (kura-kura dalam).

    Tendangan dengan bagian dalam kaki

    atau kura-kura dalam kita gunakan

    terutama untuk memberi umpan jarak

    pendek, yaitu jarak 6 meter sampai 15

    meter. (Dinata, 2003). Untuk melakukan

    tendangan dengan menggunakan bagian

    dalam kaki ada beberapa cara yaitu :

    a. Sikap dan Gerakan

    1) Kaki tumpu ditekuk dengan memikul

    seluruh berat badan sewaktu menendang

    2) Pergelangan kaki penendang tidak

    bergerak

    3) Pandangan mata terarah kearah bola

    4) Ayunkan kaki, tendang bola dengan

    menyusur tanah dengan menggerakan

    kaki bagian dalam kearah bola.

    2.Teknik menendang dengan kaki bagian

    luar.

    Menendang dengan menggunakan kaki

    bagian luar dilakukan untuk memperoleh

    tendangan melengkung. Jalannya

    tendangan ini setengah lingkaran dan

    berputar pada sebuah sumbu menuju

    kesasaran.( Dinata,2003 ). Cara

    menendang bola dengan menggunakan

    bagian luar kaki adalah : Sikap dan

    gerakan

    1) Kaki tumpu ditekuk ringan dengan memikul seluruh berat badan sewaktu

    menendang

    2) Pergelangan kaki penendang dikunci kuat dan ditekuk ke dalam

    3) Badan sedikit tegak dan rileks 4) Pandangan mata diarahkan kearah bola 5) Lepaskan tendangan lurus kearah

    depan dengan pergelangan kaki yang

    sudah ditekuk ke dalam, sehingga

    bagian luar punggung kaki mengenai

    bola.

    4. Teknik-Teknik Stop Atau Menahan

    Bola

    a. Menahan bola dengan menggunakan

    kaki bagian dalam.

    Dalam permainan sepak bola, sering

    kita melihat atau bahkan melakukan menahan

    atau mengontrol bola, baik itu bola yang

    jatuh ke tanah maupun bola yang masih di

    udara, hal ini kita gunakan kaki bagian dalam

    dan luar. ( Dinata, 2003 ).

    Setiap pemain harus mampu menahan

    bola dengan menggunakan kaki bagian dalam

    karena gerakan ini adalah salah satu gerakan

    yang paling sederhana dan mudah yang

    pemain harus bisa kuasai. Teknik menahan

    bola dengan kaki bagian dalam dapat

    dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1) Sikap

    a) Kaki tumpu agak tegak dan rileks serta

    menahan berat badan dan

    keseimbangan badan dibantu oleh

    lengan.

  • 28

    b) Kaki yang menerima bola harus lentur

    pada saat bola tiba.

    c) Pandangan mata tetap mengikuti bola.

    2) Gerakan

    Bungkukan badan sedikit, kemudian oper

    dengan kaki yang sesuai dengan

    keinginan, serta condongkan kearah

    bola.

    b.Menahan bola dengan menggunakan kaki

    bagian luar.

    Menahan bola dengan menggunakan

    kaki bagian luar dilakukan jika posisi

    bola berada agak jauh dari kaki dan

    datangnya bola selalu dari samping

    badan. Teknik menahan bola dengan

    kaki bagian luar adalah :

    a) Sikap 1) Kaki tumpu agak ditekuk dan berada

    dibelakang kaki yang akan menahan

    bola.

    2) Badan dimiringkan ke samping. 3) Pandangan mata tertuju kearah bola. b) Gerakan

    Bungkukan badan sedikit, kemudian

    oper dengan kaki yang diinginkan serta

    condongkan badan kearah bola.

    B. METODELOGI PENELITIAN

    Metode penelitian ialah suatu prosedur

    atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

    mempunyai langkah-langkah sistematis. Oleh

    karena itu ketepatan dalam menggunakan

    metode dalam suatu penelitian yang

    dilakukan akan memberikan hasil yang lebih

    baik. Dalam buku metode penelitian

    dijelaskan bahwa ada 2 macam metode

    Yaitu: 1.Metode Eksperimen, 2. Metode

    Empiris.

    Metode eksperimen adalah suatu

    pendekatan dimana situasi atau gejala dibuat

    dengan sengaja ( Arikunto, 2002: 95 ).

    Sedangkan metode empiris adalah suatu

    pendekatan dimana gejala-gejala yang akan

    diteliti tidak dibuat dengan sengaja (Sutrisno

    Hadi, 1976: 36), maka dari itu peneliti

    menggunakan metode atau pendekatan

    empiris. Metode penelitian ini termasuk

    penelitian yang bersifat Expost Facto artinya

    data yang terkumpul setelah semua kejadian

    yang dipersoalkan berlangsung. Dengan

    demikian metode penelitian yang digunakan

    adalah expost facto, membandingkan dua

    peristiwa yang sudah terjadi melalui

    hubungan sebab akibat dengan cara mencari

    sebab terjadinya peristiwa berdasarkan

    pengamatan akibat-akibat yang tampak dan

    teramati. Peneliti tidak mulai proses dari

    awal, melainkan langsung melihat hasilnya.

    Dalam rancangan penelitian ini

    menggunakan rancangan penelitian tindakan

    yaitu melalui tes perbuatan untuk

    memperoleh data tentang passing dan stop

    bola dengan menggunakan kaki bagian dalam

    dan kaki bagian luar. Pengertian tindakan ini

    berfokus pada hal-hal yang bersifat aplikasi,

    bersifat terbatas dan segera, bukan untuk

    mengembangkan teori, hasilnya untuk

    perbaikan atau penyempurnaan praktek

    tertentu. Tindakan ini sebagai permulaan dari

    ilmu tingkah laku yang telah ikut

    memberikan generalisasi yang diperlukan

    tentang tingkah laku dan ciri-ciri individu

    serta kelompok yang mempunyai sifat-sifat

    yang lebih kompleks, memerlukan informasi

    yang lebih mendalam, guna menguji

    hipotesis dan menganalisanya secara lebih

    cermat.

    Populasi dan Sampel Penelitian

    1. Populasi penelitian

    Populasi adalah seluruh individu yang

    menjadi subyek penelitian dan akan

    dikenai generalisasi ( Arikunto, 2002 ).

    Ahli lain mengatakan bahwa populasi

    adalah sekelompok individu yang

    memiliki satu atau lebih karakteristik

    umum yang menjadi pusat perhatian (

    Faisal, 1982 ).

    Dari kedua pendapat tersebut di atas, dapat

    disimpulkan bahwa yang dimaksud

    dengan populasi adalah keseluruhan

    individu yang memiliki satu atau lebih

    karakteristik umum yang dijadikan pusat

    penelitian. Sedangkan yang menjadi

    populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh anggota pemain klub PS. Batu

    Kuta Narmada Lombok Barat tahun 2011

    yang berjumlah sebanyak 18 orang

    pemain.

    2. Sampel Penelitian

    Menurut (Arikunto 2002),

    yang dimaksud dengan sampel adalah

    sebagian atau wakil dari populasi yang

    diteliti. Sedangkan ahli lain mengatakan

    sampel adalah sebagian dari populasi serta

  • 29

    dipandang sebagai wakil dari populasi

    (Netra 1972). Jadi sampel adalah sebagian

    dari populasi yang dipandang sebagai

    wakil dari populasi yang akan diteliti.

    Sesuai pendapat ahli, jika subyeknya

    banyak ( lebih dari 100 orang ) dapat

    diambil 10 – 15 % atau 20 – 25 %

    (Sukarsimi Arikunto: 1992 : 107). Akan

    tetapi jika jumlah populasinya sedikit

    dapat diambil seluruhnya. Jadi jumlah

    sampel yang digunakan adalah 18 orang,

    sehingga penelitian ini disebut penelitian

    studi populasi.

    Instrumen Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan,

    dibutuhkan instrumen. Yang dimaksud

    dengan instrumen adalah alat bantu pada

    waktu penelitian dengan menggunakan

    suatu metode. (Arikunto 2002 ). Di

    samping itu instrumen harus disusun

    sedemikian rupa agar dapat secara tepat

    merekam data yang dimaksud. Dengan

    kata lain metode tidak dapat memenuhi

    fungsinya dengan efektif, apabila

    instrumen yang dijadikan alat metode itu

    tidak valid.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas,

    maka instrumen yang digunakan dalam

    pelaksanaan pengumpulan data adalah tes

    Passing dan Stop bola dengan

    menggunakan kaki bagian dalam dan kaki

    bagian luar. (Nurhasan, 2001). Adapun

    alat yang digunakan untuk mendapat data

    adalah: Bola 5 buah, Fluit, Kapur,

    Formulir dan alat tulis menulis, Meteran

    ,Tembok , Stop watch, Daerah tes untuk

    pa