jurnal nya mbak

2
Judul : Prenatal Stretching Exercise and Autonomic Responses: Preliminary Data and a Model for Reducing Preeclampsia Penulis : SeonAe Yeo, RNC, PhD, FAAN Tanggal : 16 November 2009 Latar Belakang Kehamilan adalah kondisi yang disertai perubahan sistem kardiovaskular sehingga berisiko untuk terserang hipertensi dan resistensi insulin. Sistem saraf otonom memainkan peran sentral dalam adaptasi dari sistem kardiovaskular selama kehamilan. Aktivitas saraf otonom bergeser ke arah yang lebih rendah pada simpatik dan lebih tinggi pada modulasi vagal pada trimester pertama, dan kemudian ke arah yang lebih tinggi pada simpatik dan lebih rendah pada modulasi vagal di akhir kehamilan. Kondisi ini membuat wanita hamil rentan terhadap berbagai risiko, terutama jika mengalami kegemukan atau obesitas. Preeklamsia ditandai dengan onset mendadak hipertensi dan proteinuria pertengahan kehamilan. Manifestasi klinis penyakit ini awalnya asymptomatic, kemudian terjadi disregulasi otomatis, tekanan darah labil, resistensi insulin, dan stres oksidatif. Preeklampsia merupaka penyebab 22% dari kematian ibu, 18% dari semua kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko untuk penyakit kardiovaskular masa depan. Manifestasi klinis penyakit ini awalnya asymptomatic, kemudian terjadi disregulasi otomatis, tekanan darah labil, resistensi insulin, dan stres oksidatif. Faktor risiko termasuk sifat-sifat genetik tertentu, obesitas, nulliparous status, riwayat Preeklamsia, diabetes, hipertensi, dan gaya hidup. Sayangnya, banyak faktor risiko tidak bisa atau sangat sulit untuk dimodifikasi. Satu faktor risiko yang berpotensi dimodifikasi adalah aktivitas fisik. Penelitian epidemiologi telah menunjukkan bahwa perempuan yang terlibat dalam leisure time physical activities (LTPAs) atau aktivitas fisik di waktu senggang sebelum dan selama kehamilan mengalami hingga 35% penurunan Preeklamsia. Sejumlah 15,8% terlibat dalam LTPAs yang direkomendasikan, tapisebagian besar wanita hamil (84,2%) tidak memulai atau kurang meningkatkan LTPAs selama kehamilan, khususnya pada paruh kedua kehamilan.

Upload: aryaari

Post on 19-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

NNN

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Nya Mbak

Judul : Prenatal Stretching Exercise and Autonomic Responses: Preliminary Data and a Model for Reducing Preeclampsia

Penulis : SeonAe Yeo, RNC, PhD, FAAN

Tanggal : 16 November 2009

Latar Belakang

Kehamilan adalah kondisi yang disertai perubahan sistem kardiovaskular sehingga berisiko untuk terserang hipertensi dan resistensi insulin. Sistem saraf otonom memainkan peran sentral dalam adaptasi dari sistem kardiovaskular selama kehamilan. Aktivitas saraf otonom bergeser ke arah yang lebih rendah pada simpatik dan lebih tinggi pada modulasi vagal pada trimester pertama, dan kemudian ke arah yang lebih tinggi pada simpatik dan lebih rendah pada modulasi vagal di akhir kehamilan. Kondisi ini membuat wanita hamil rentan terhadap berbagai risiko, terutama jika mengalami kegemukan atau obesitas. Preeklamsia ditandai dengan onset mendadak hipertensi dan proteinuria pertengahan kehamilan. Manifestasi klinis penyakit ini awalnya asymptomatic, kemudian terjadi disregulasi otomatis, tekanan darah labil, resistensi insulin, dan stres oksidatif. Preeklampsia merupaka penyebab 22% dari kematian ibu, 18% dari semua kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko untuk penyakit kardiovaskular masa depan.

Manifestasi klinis penyakit ini awalnya asymptomatic, kemudian terjadi disregulasi otomatis, tekanan darah labil, resistensi insulin, dan stres oksidatif. Faktor risiko termasuk sifat-sifat genetik tertentu, obesitas, nulliparous status, riwayat Preeklamsia, diabetes, hipertensi, dan gaya hidup. Sayangnya, banyak faktor risiko tidak bisa atau sangat sulit untuk dimodifikasi. Satu faktor risiko yang berpotensi dimodifikasi adalah aktivitas fisik. Penelitian epidemiologi telah menunjukkan bahwa perempuan yang terlibat dalam leisure time physical activities (LTPAs) atau aktivitas fisik di waktu senggang sebelum dan selama kehamilan mengalami hingga 35% penurunan Preeklamsia. Sejumlah 15,8% terlibat dalam LTPAs yang direkomendasikan, tapisebagian besar wanita hamil (84,2%) tidak memulai atau kurang meningkatkan LTPAs selama kehamilan, khususnya pada paruh kedua kehamilan.

Sekitar 24% dari wanita hamil di AS mengalami obesitas selama kehamilan. Dalam sebuah penelitian prospektif kohort, Bodnar et al. menemukan bahwa risiko Preeklampsia adalah triples untuk wanita hamil obesitas dibandingkan dengan yang non obese. Dyslipidemia, peradangan, dan stres oksidatif diyakini menjadi mekanisme Preeklampsia dan obesitas. Sementara penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa LTPAs mengurangi risiko untuk mengembangkan Preeklamsia. Namun, ternyata wanita gemuk tidak menerima manfaat dari LTPAs yang sama, risiko Preeklampsia tetap lebih tinggi daripada wanita dengan berat badan normal.

Latihan intensitas rendah seperti yoga, tai-chi atau latihan peregangan prenatal (Prenatal Stretching Exercise/PSEs) dapat menghasilkan efek menguntungkan secara fisiologis. Efek positif yoga dan tai-chi adalah mengurangi stres. Beberapa studi meneliti efek yang sama dari PSEs, yang umum diresepkan oleh perawat. Sebelumnya dilakukan uji acak yang membandingkan dua latihan, peregangan dan berjalan. Kemudian ditemukan bahwa perempuan dalam program PSE harian mengalami insiden preeklampsia yang lebih rendah.

Page 2: Jurnal Nya Mbak

Tujuan

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara latihan peregangan, respons otonom jantung dan pengembangan Preeklamsia.