jurnal membaca volume 2 nomor 1 april 2017

15

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017
Page 2: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017
Page 3: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

JURNAL MEMBACA BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPertama kali menerbitkan jurnal volume 1 nomor 1 pada April 2016,

jurnal ini memuat tulisan-tulisan sekitar bahasa dan sastra Indonesia dengan tujuanuntuk mengembangkan studi ilmiah di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.

SUSUNAN REDAKSIPenanggung Jawab:

Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd.

Redaktur:Arip Senjaya, S.Pd., M.Phil.

Mitra Bestari:Dr. Yeyen Maryani, Hum.Dr. Sumiyadi, M.Hum.

Desain Grafis dan Fotografer:Farid Ibnu Wahid, M.Pd.Desma Yuliadi Saputra, S.Pd.

Sirkulasi:Mufti Lathfullah Syaukat Fasya

TEKNIK PENULISANPara kontributor hanya diperbolehkan menulis menggunakan bahasa nasional dan bahasa

internasional (khususnya bahasa Inggris). Jika tulisan dalam berbahasa Indonesia maka abstrakdalam bahasa Inggris dan bila tulisan bahasa Inggris, maka abstrak menggunakan bahasaIndonesia.

Alamat Redaksi:Jalan Raya Jakarta KM. 4, Pakupatan Serang-Banten,

Telepon (0254) 280330 ext. 111email: [email protected]/[email protected]

Dewan Penyunting:Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd.Dr. Ade Husnul Mawadah, M.Hum.Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M.Pd.Odien Rosidin, S.Pd., M.Hum.

Sekretariat:Ahmad Supena, S.Pd., M.A.Erwin Salpa Riansi, M.Pd.Lela Nurfarida, M.Pd.Ilmi Solihat, M.Pd.

Page 4: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

Volume 2 Nomor 1 April 2017Jurnal Membaca

PERSYARATAN PENULISAN JURNAL MEMBACABahasa dan Sastra Indonesia

PEDOMAN PENULISAN:1. Jenis Artikel: Artikel seyogianya merupakan tulisan yang didasarkan pada hasil penelitian

empirik (antara lain dengan menggunakan strategi penelitian ilmiah termasuk survei, studikasus, percobaan/eksperimen, analisis arsip, dan pendekatan sejarah), atau hasil kajian teoretisyang ditujukan untuk memajukan teori yang ada atau mengadaptasi teori pada suatu keadaansetempat, dan/atau hasil penelaahan teori dengan tujuan mengulas dan menyintesis teori-teori yang ada. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan: Tulisan harus sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia dengan extensifile docx. (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut.2.a Margin: Kiri & Atas (4 cm), Kanan & Bawah (3 cm)2.b Ukuran Kertas: A4 (21 cm x 29,7 cm)2.c Jenis huruf: Times New Roman2.d Ukuran Font: 12 pt2.e Spasi: 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)2.f Penulisan judul menggunakan huruf kapital dan sub-judul dengan huruf besar-kecil.2.g Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 15-20 halaman.

3. Struktur Artikel: Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:3.a Judul idealnya tidak melebihi 12 kata yang menggunakan Bahasa Indonesia, 10 kata

yang menggunakan Bahasa Inggris, atau 90 ketuk pada papan kunci, sehingga sekalibaca dapat ditangkap maksudnya secara komprehensif

3.b Identitas penulis (baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi.Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nomor HP. Untukpenulis kedua dan seterusnya selain nama dicantumkan di footnote halaman pertama);

3.c Abstrak. Jika bagian isi dalam bahasa Indonesia, maka abastrak dibuat dalam bahasaInggris. Jika bagian isi dalam bahasa Inggris, maka abstrak dibuat dalam bahasa In-donesia. Ditulis secara gamblang, utuh, dan lengkap menggambarkan esensi isikeseluruhan tulisan dan dibuat dalam satu paragraf.

3.d Kata kunci dipilih secara cermat sehingga mampu mencerminkan konsep yangdikandung artikel terkait untuk membantu peningkatan keteraksesan artikel yangbersangkutan.

3.e Sistematika penulisan untuk penelitian empiriki. Pendahuluan: Berisi latar belakang masalah penelitian, dasar pemikiran, tujuan,

manfaat.ii. Kajian Pustaka: Bahan yang diacu dalam batas 10 tahun terakhir. Karya klasik

yang relevan dapat diacu sebagai sumber masalah tetapi tidak untuk pem-bandingan pembahasan.

Page 5: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

iii. Metode Penelitian: Menggunakan metode penelitian yang relevan.iv. Analisis dan Hasil: Mengungkapkan analisis dan hasil penelitian, membahas temuan,

sesuai dengan teori dan metode yang digunakanv. Penutupvi. Daftar Pustaka: Nama belakang/keluarga, nama depan. Tahun. Judul

(tulis miring). Kota: Penerbit3.f Sistematika penulisan untuk kajian teoretis

i) Judul (Tidak lebih dari 10 kata);ii) Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/ jurusan/

instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dannomor HP);

iii) Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris, maksimal 150 kata; disertai kata kuncimaksimal lima kata);

iv) Pendahuluan (Berisi latar belakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan);v) Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke

dalam sub-bagian);vi) Simpulan;vii) Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun

terakhir).

4. Penyuntingan4.a Artikel dikirim kepada timredaksi dengan alamat email:

[email protected] (cc: [email protected] dan [email protected])jika menggunakan file dalam bentuk CD dikirim ke alamat redaksi.

4.b Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau mitra bebestari berhak untuk ditolakatau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyuntingakan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai denganrekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untukmelakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

4.c Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukanmasalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yangbersangkutan tidak akan dimuat. Tulisan yang dimuat dan ternyata merupakan hasil plagiasi,sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

4.d Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan 10 eksemplar berkala sebagai tandabukti pemuatan, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan timberkala Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia sebesar Rp300.000 di luar ongkoskirim. Untuk penulis intern (Untirta) Rp500.000 tanpa ongkos kirim.

Alamat Redaksi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UntirtaJl. Raya Jakarta KM. 4 Pakupatan, Serang-Banten Telp. 0254 280330 ext. 111,Email: [email protected]

Narahubung:Farid Ibnu Wahid, M.Pd. (08176961532)Desma Yuliadi Saputra, S.Pd. (08998666141)

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Page 6: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

Volume 2 Nomor 1 April 2017Jurnal Membaca

DaftarIsi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATABERBASIS DENAH DESA TELUK LABUAN PADA MATA PEL-AJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODAMATERNAL REFLEKTIF (MMR) DI KELAS IV SDLB/B BAHARI

Ati Adiati

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS X DALAM KETERAMPILAN MENULIS DENGANMENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI

Bambang Sasmita Edi

TINJAUAN PRAGMATIK DALAM KETERAMPILAN BERBICARADiana Tustiantina

KONFLIK, KRITIK SOSIAL, DAN PESAN MORAL DALAM NASKAHDRAMA CERMIN KARYA NANO RIANTIARNO (KAJIANSOSIOLOGI SASTRA)

Ilmi Solihat

ANALISIS KONTRASTIF PRONOMINA DEMONSTRATIF BAHASAKOREA DAN BAHASA INDONESIA SERTA IMPLIKASINYATERHADAP PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTURASING (BIPA)

Lela Fadilah, Dase Erwin Juansah, dan Sundawati Tisnasari

GEJALA KESALAHAN PELAFALAN FONEM DALAM BAHASAINDONESIA PADA SISWA KELAS AWAL SEKOLAH DASAR (StudiKasus di Kabupaten Pandeglang)

Lela Nurfarida

BAHASA DAERAH SEBAGAI MOTHER LANGUAGE DALAM UPAYAPENGUATAN KEARIFAN LOKAL IDENTITAS BANTEN DI KOTASERANG

M. Taufik, Rina Yuliana, Indhira Asih V.Y, Maya Kuswati,Ayzhi Rizhyalita, dan Satria Anggara

1

11

2129

37

49

59

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Page 7: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUASAAN MENULISKARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDLB TUNAGRAHITA RINGANDI SEKOLAH KHUSUS NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG

Mulyadi

TES KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARANTatu Hilaliyah

KOMODIFIKASI GENG MOTOR DAN GERAKAN LITERASIDI BANTEN

Firman Hadiansyah

69

8399

Page 8: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

29Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

KONFLIK, KRITIK SOSIAL, DAN PESAN MORAL DALAMNASKAH DRAMA KARYA NANO RIANTIARNO

(KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)

Ilmi SolihatJurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNTIRTA

[email protected]

AbstractMoral formation of students can be done through literary learning. The function of

literature as a means of moral education of students is based on the values contained in theliterary work. In the process of learning, students read literary works such as poetry, novels,and drama. Furthermore, students conduct intrinsic and extrinsic elemental discussions, andreflect on the values contained in the work with daily life. Drama as one of the literary learningmaterials for students, contains a complex life conflict. Its complexes include internal andexternal conflicts. When students read drama scripts, they will engage in conflict, climax, andconflict resolution experienced by their characters. Generally, in the drama there are catharsisat the end of the story. This usually provides powerful psychological touches that can affect theemotions and souls of its readers. Based on the consideration of the function of the means ofmoral education and the difficulty of understanding that, the literary work chosen to be studiedis a drama. The elements studied in this study are conflict, social criticism, and moral message.Conflict is the prime mover of a story in a drama. Inside this conflict contains social criticism,moral message, and other things. Refocusing on social criticism due to consideration of thepresence of literary works as a form of recording or event in the community. By reading theliterary works, actually also see the reflection of the state of society indirectly, the focus on moralmessages because it is the motive or the initial impulse of each author to work when looking atthe inequalities present in the environment and convey moral messages in his work, NanoRiantiarno’s Mirror drama is based on the consideration that many of Nano Riantirano’s workscontain social criticism and highlight moral issues. The drama appears strongly to express socialcriticism. Based on the above description, the selected research title is Conflict, Social Criticism,and Moral Message in Nano Riantiarno’s Mirror Drama Works (Sociology Literature Review).

Keywords: Sociology of Literature, Drama, Conflict, Social Criticism, and Moral Message

PENDAHULUANProses pembelajaran sastra sebagai salah

satu solusi dekadensi moral pelajar, jugadalam praktiknya mengalami beberapa ke-sulitan. Pada umumnya para pengarang justrubanyak mengungkapkan pesan secara taklangsung melalui dialog para tokoh, konflik,

atau latar. Bentuk penyampaian tak langsunginilah yang tampaknya cukup menyulitkanpembaca, khususnya siswa untuk memahamimakna pesan yang terkandung di dalam karyasastra. Padahal, tuntutan kurikulum adalahsiswa mampu memahami pesan karya sastrayang baik yang tersurat maupun tersirat. Jika

Page 9: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

30 Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

siswa yang tak mampu memahami pesanyang tersirat, tentu pemaknaan siswa terhadapkarya sastra itu belum lengkap.

Berdasarkan pertimbangan fungsi saranapendidikan moral dan kesulitan pemahamanitulah, karya sastra yang dipilih untuk ditelitiadalah drama. Adapun unsur yang dikaji padapenelitian ini adalah konflik, kritik sosial, danpesan moral. Konflik merupakan penggerakutama suatu cerita dalam drama. Di dalamkonflik inilah terkandung kritik sosial, pesanmoral, serta hal-hal lain. Pemokusan pada kritiksosial karena pertimbangan kehadiran karyasastra sebagai bentuk rekaman atau peristiwadi masyarakat. Dengan membaca karya sastra,sebenarnya juga melihat cerminan keadaanmasyarakat secara tidak langsung, yang di-fokuskan pada pesan moral karena merupakanmotif atau dorongan awal setiap pengaranguntuk berkarya ketika melihat ketimpangan-ketimpangan yang hadir di lingkungannya danmenyampaikan pesan-pesan moral di dalamkaryanya.

Pemilihan naskah drama Cermin karyaNano Riantiarno ini didasarkan pada pertim-bangan bahwa karya-karya Nano Riantiranobanyak yang berisi kritik sosial dan menyorotimasalah moral. Naskah drama tersebuttampak kuat mengungkapkan kritik sosialyang terjadi. Berdasarkan uraian di atas, judulpenelitian yang dipilih adalah Konflik, KritikSosial, dan Pesan Moral dalam NaskahDrama Cermin Karya Nano Riantiarno (KajianSosiologi Sastra). Hasil penelitian ini diharap-kan dapat memberikan informasi tentangkonflik, kritik sosial yang terdapat dalamnaskah drama Cermin karya Nano Riantiarno.Manfaat bagi guru, dapat memperkaya bahanpemelajaran sastra, khususnya drama disekolah sehingga dapat meningkatkan prosesbelajar mengajar.

KAJIAN PUSTAKADrama

Menurut Rendra (2007:103), dramaadalah seni yang mengungkapkan pikiran atau

perasaan orang dengan mempergunakan lakujasmani dan ucapan kata-kata. AdapunHasanuddin (2009:8) menyatakan bahwadrama merupakan suatu genre sastra yangdiulis dalam bentuk dialog dengan tujuan untukdipentaskan sebagai suatu seni pertunjukan.Sedangkan Wijaya (2007: 1) menyatakan bahwadrama berarti dialog dalam bentuk puisi atauprosa dengan keterangan laku.

Sahid (2008 : 27), menyajikan pengertiandrama yang lebih kompleks tentang dramayang meliputi 10 drama termasuk salah satucabang seni sastra; 2) substansi drama adalahkonflik; 3) drama cendrung mementingkandialog, gerak, dan perbuatan; 4) drama adalahcerita yang biasa dipentaskan di atas pang-gung; dan 5) drama membutuhkan ruang,waktu, dan penonton. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa drama adalahsuatu jenis karya sastra yang di dalamnya ter-dapat dialog, perbuatan, dan cerita kehidupan.

Sosiologi SastraAda beberapa definisi sosiologi sastra yang

dikemukakan oleh Ratna (2011: 2) yaitu (1) pe-mahaman terhadap karya sastra dengan mem-pertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan-nya; (2) pemahaman terhadap totalitas karyayang disertai dengan aspek-aspek kemasyara-katan yang terkandung di dalamnya; (3) pe-mahaman karya sastra sekaligus hubungannyadengan masyarakat yang melatarbelakanginya;(4) sosiologi sastra adalah hubungan dwiarah(dialektik) antara sastra dan masyarakat; (5) sosio-logi sastra berusaha menemukan kualitas inter-dependensi antara sastra dengan masyarakat.

Pendapat lain tentang konsep sosiologisastra yaitu dari Swingewood (Yasa, 2012: 22),sastra merupakan refleksi masyarakat.Berkaitan dengan pernyataan itu, Swingewoodmenyampaikan bahwa pengarang besar tidaksekedar menggambarkan dunia sosial secaramentah, tetapi ia mengemban tugas yang men-desak, yaitu memainkan tokoh-tokoh ciptaan-nya dalam satu situasi rekaan untuk meng-ungkapkan nilai dan makna dalam dunia

Page 10: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

31Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

sosial. Dalam masyarakat sesungguhnya,manusia berhadapan dengan norma dan nilai.Dalam sastra, juga dicerminkan nilai dan normayang secara sadar difokuskan dan yang di-usahakan untuk dilaksanakan dalam masyarakat.

Inti pendapat Swingewood tersebut me-rujuk pada norma dan nilai dalam masyarakatyang terdapat juga dalam sastra. Dalam pe-nelitian ini, pendapat Swingewood itu dijadi-kan dasar untuk menganalisis nilai atau pesanmoral dan kritik sosial dalam naskah dramayang dikaji.

METODE PENELITIANTujuan penelitian ini adalah sesuatu yang

ingin dicapai. Tujuan harus diperjelas agar pe-nelitian dapat mencapai sasaran yang diharap-kan. Untuk mengumpulkan data yang sesuaidengan masalah yang akan diteliti, maka pe-neliti merumuskan beberapa tujuan penelitianini adalah: (1) Mengetahui konflik yang ter-dapat dalam naskah drama Cermin karyaNano Riantiarno. (2) Mengetahui kritik sosialyang terdapat dalam naskah drama Cerminkarya Nano Riantiarno. (3) Mengetahui pesanmoral yang terdapat dalam naskah dramaCermin karya Nano Riantiarno. Sumber dataPenelitian ini dilakukan pada kategori naskahdrama Cermin karya Nano Riantiarno ditulis8 Mei tahun 1977. Penelitian ini mulai dilak-sanakan pada Juni 2015 sampai denganNovember 2015.

Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kualitatif dengan teknik analisis isi(Content analysis). Penelitian kualitatif dilakukandengan tidak mengutamakan angka-angka,tetapi menggunakan kedalaman penghayatanterhadap interaksi antar-kosep yang sedangdikaji secara empiris (Semi, 2012 :28). Teknikanalisis isi merupakan teknik pendalamansuatu teks atau bacaan, yang mana analisis isidilakukan untuk mengungkapkan beberapahal yang ingin diketahui oleh seorang peneliti.

Penerapan metode penelitian yang di-terapkan oleh Mayring (2004:9) memilikibeberapa langkah sebagai berikut: (1) menen-

tukan objek; (2) Mengajukan pertanyaan pe-nelitian; (3) menjelaskan atau mengemukakandefinisi tiap-tiap kategori yang diteliti ber-dasarkan teori-teori relevan; (4) membuatkategori-kategori atau parameter dari tiap-tiap subfokus penelitian berdasarkan teori; (5)melakukan pengkodean dari data berupa tekswacana yang terkumpul berdasarkan sub-fokus penelitian; (6) merevisi kategori sambilmelakukan cek formatif tentang keabsahandata; (7) menganalisis data penelitian sambilmelakukan keabsahan data, dan; (8) meng-integrasikan hasil analisis penelitian.

Teknik analisis data yang dilakukan: (1)Membaca secara teliti naskah drama Cerminkarya Nano Riantiarno dan riwayat hiduppengarang. (2) Menganalisis unsur naskahdrama Cermin karya Nano Riantiarno. (3)Menganalisis konflik dalam naskah dramaCermin karya Nano Riantiarno. (4)Menganalisiskritik sosial dalam naskah drama Cermin karyaNano Riantiarno. (5) Menganalisis pesanmoral dalam naskah drama Cermin karyaNano Riantiarno. (6) Menyimpulkan hasilanalisis.

ANALISIS DAN HASILKonflik Drama

Naskah drama ini berisi tentang konflikbatin dan sosial yang terjadi pada tokoh laki-laki sebagai tokoh utama. Tokoh laki-laki inimendeskripsikan kejadian-kejadian di masalalunya melalui bercermin, ia berbicara kepadacermin karena tidak ada satu orang pun yangpeduli lagi kepada dirinya. Ia akan mengalamihukuman mati setelah membunuh 6 orangdan melukai 3 orang. Seakan ia pembunuhprofesional. Padahal Ia merasa tidak memilikikekuatan untuk mengakhiri hidup seseorang.

Naskah drama Cermin karya NanoRiantiarno memiliki beberapa konflik. Diawali dari tokoh laki-laki yang kesepian tidakmemiliki pendamping hidup, ia selalu berdoaagar segera dipertemukan dengan seseorangyang dapat mendampinginya dalam keadaansusah ataupun senang.

Page 11: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

32 Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

Laki-Laki :...Sampai aku betul-betultidak tahan. Siapa yang tahan dijerat sepi?Sendirian tanpa kawan yang biasa diajakberunding sesuatu? Lalu aku memintapada penciptaku, tuan berkerudung abu-abu yang tidak bisa kulihat wajahnya itu:beri kiranya aku seorang kawan yangakan mendampingiku dalam susah dansenang. Syukur, permintaanku rupanyamasuk akal... (Riantiarno, 1977 : 9)

Konflik selanjutnya muncul ketika anakyang dilahirkan oleh Su tidak mirip dengantokoh Laki-Laki (suaminya), apalagi anakyang ketika kulitnya agak hitam. Tetapi, rasasayang tokoh laki-laki lebih besar daripadarasa kecewanya terhadap Su.

Laki-Laki: ...Yang sulung entah sepertisiapa? Yang kedua entah seperti siapa danyang ketiga kulitnya hitam pekat denganmata yang bulat dan rambut keritingkecil-kecil. Anakkukah itu? Anak Su!..(Riantirano, 1977 : 6)

Kesulitan ekonomi agaknya menjadipenyebab utama munculnya konflik. Tokohlaki-laki ingin Su berhenti sebagai tuna susila,tetapi Su menolak dengan alasan perekonomi-an keluarganya yang sulit. Kalau Su berhenti,maka keluarganya tidak akan dapat memenuhikebutuhan sehari-hari.

Laki-Laki: ...Aku ingat sekarang siapakamu. Sehari sebelum kejadian itu, se-sudah pertengkaran dengan Su. KubujukSu, tinggalkan Su, hentikan semuanya. Sumalah marah. Kita mesti hidup katanya.Apa tidak bisa hidup yang wajar, seder-hana? kataku padanya. Su lebih marahlagi, matanya membelalak, kamu Cumabisa melarang jangan begini jangan begitutapi apa kamu pernah berpikir bagaimanacaranya mengatasi kesulitan-kesulitan?...(Riantiarno, 1977 : 15)

Rasa cemburu tokoh laki-laki semakinmemuncak, ketika mengetahui Su berkencan

dengan lelaki lain. Baginya, Su sudah kelewatbatas. Tidak lagi lagi menghargai Ia sebagaiseorang suami bahkan sebagai kepala rumahtangga. Buktinya, Su lebih marah saat dilarangbertemu dengan lelaki lain. Tokoh laki-lakimemiliki harapan yang baik, diusianya yangmatang 34 tahun, Ia hanya ingin hidupselayaknya keluarga yang lain; didampingi istriyang penuh kasih sayang dan anak-anak yangmencintainya sebagai seorang ayah. Semuaharapan tokoh laki-laki tidak dipenuhi olehSu, yang terjadi selanjutnya Tokoh laki-lakimenusuk Su dan teman kencannya sertaorang-orang yang ingin melerainya.

Laki-laki: ...Aku menolak! Menentangmu!Melakukan terbalik dengan apa kau inginkulakukan! Kucari sebilah pisau, dengangampang kudapat. Ada di peti terselip antarabarang-barang antik dari kuningan danperunggu serta benda-benda tajam lainnya.Kupilih pisau pendek bikinan arab yangbengkok, kuasah hingga tajam. Lalu me-langkah menuju gelap tanpa menghiraukancegahanmu... (Riantiarno, 1977 : 16)

Tokoh laki-laki merasa belum puasdengan apa yang sudah ia lakukan terhadapSu dan teman kencannya, sampai di rumahIa membakar rumah yang selama ini di-tempati bersama Su dan ketiga anak-nya.Karena tertidur pulas, ketika anak lelakinyapun ikut terbakar bersama bangunan tersebut.Tokoh laki-laki akhirnya menerima akibat dariapa yang ia lakukan. Cacian dan makian pundiperolehnya tanpa henti. Masyarakat sekitartermasuk teman-temannya menjauh. Tidakada lagi yang peduli, tinggal sepi yang mene-maninya, di penjara, ia hanya berbicara kepadadirinya sendiri melalui bercermin. Denganbercermin, ia menceritakan semua isi hatinya,dan dengan bercermin ia dapat intropeksi diribahwa yang ia lakukan adalah salah. Mem-bunuh bukan satu-satunya jalan keluar terbaikuntuk menyelesaikan masalah.

Laki-Laki: Tak kuduga akibatnya begini.Semuanya meninggalkan aku satu-satu.

Page 12: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

33Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

Teman-temanku, lingkunganku mengucil-kanku. Anak-anak kecil lari kalau kedekati.Jangan dekat-dekat dengan pembunuhnanti kau dibunuhnya pula, kata ibu-ibumereka. Binatang-binatangku juga tidakmau kalau kujamah. Mereka menghindarkalau kudekati. (Riantiarno, 1977 : 14)

Kritik SosialKritik sosial adalah tanggapan terhadap

hal-hal yang tidak beres dalam masyarakatyang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkanmemaksa warga-warga masyarakat untukmematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yangberlaku. Berikut ini kritik sosial yang terdapatdalam naskah drama Cermin karya NanoRiantiarno.

Tabel 5. kritik sosial drama Cerminkarya Nano Riantiarno.

Naskah drama Cermin karya NanoRiantiarno memiliki tiga kritik sosial yang manadidominasi oleh masalah moral. Kerusakanmoral terjadi pada tokoh Sunni (Su) yang me-rupakan istri dari tokoh utama yaitu Laki-Laki.Pihak yang dikritik dalam cerita ini adalahsemua pihak. Semua pihak di sini adalahbagaimana peran sebagai istri tentu harusdapat menjaga nama baik suami, bagaimanaperan suami dapat menjaga harkat dan mar-tabat keluarganya melalui pendidikan moralkepada seluruh anggota keluarganya. Danbagaimana sebagai masyarakat harus mampumembentengi diri dari penyakit masyarakatsalah satunya dengan tidak melakukan tindak-an asusila. Berikut adalah kutipan terkaitmasalah susila dalam naskah drama Cerminkarya Nano Riantiarno.

LAKI-LAKI (MERATAP LAKI_LAKIDI DEPANNYA DENGAN GELISAH)Tahukah kamu mengapa aku masih tetap

bisa menahan diri selama ini? Masih tetapmendampinginya meski jantung perih bukanmain? Karena aku mencintai Su! Karena akusudah bersumpah untuk tetap setia apapunyang sudah dia lakukan. (BERTERIAK)banci! Laki-laki lemah! Tidak punya tanganbesi! Pendirian yang rapuh! Ya aku tahumatamu menuduhku begitu. Tidak apa-apa.Aku sama sekali tidak marah. Ini memangtermasuk dalam perjanjian. Kataku selalu padaSu: lakukan tapi tanpa perasaan cinta. O,kelemahan. Apa yang kau ciptakan selama inisebagai akibat? Mesiu apa yang kau padatkandalam tabung bersumbu?ketidaktentraman?kekacau-balauan pikiran? Kecurigaan? Ke-ganasan? Kegilaan? Pembalasan dendamtanpa ampun? Semua sudah kulakukan...(Riantiarno, 1977 : 7).

Masalah yang dikritik kedua adalahmasalah kemiskinan, yang mana ini dialamioleh tokoh utamanya; laki-laki. Kemiskinanini diakibatkan tokoh laki-laki yang hanyabekerja sebagai pedagang perabotan antikkeliling. Ia dianggap oleh Su tidak dapatmemenuhi kebutuhannya sebagai seorang istriyang senang bersolek dan kebutuhan ketigaanak lelakinya.

Laki-Laki : Su, perempuan biasa. Tidakcantik tetapi punya daya tarik yang luarbiasa, kegairahan hidupnya seperti kudatak terkendali! Salahku memang, menga-wini perempuan bekas pelacur. Padahaltadinya sudah kurelakan, dia bekerja, akujuga bekerja. Tapi Su selalu bilang padaku:ah, kamu tidak pernah bisa memberikuapa-apa selain anak. Ya, itu kenyataan.Dan karena itu pula dia berhak menutupmataku, mulutku dan menahan geraksemua anggota tubuhku... (Riantiarno,1977 : 6)

Dialog di atas menggambarkan kritik ke-miskinan dan kritik solusi pemberantasannyaditujukan kepada pemerintahan dan orang-orang kaya. Bagi orang-orang kelas atas, kritik

No Masalah yang dikritik

Pihak yang dikritik

1. Susila/moral Semua pihak 2. Kemiskinan Pemerintah, orang

berpendidikan 3. Kepedulian Sosial Semua pihak

Page 13: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

34 Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

ini menggugah nurani mereka untuk berbagidengan orang miskin. Dalam konsep agamaislam pun dikenal dengan konsep sedekah danzakat yang sangat relevan untuk pemberantas-an kemiskinan. Bagi pemerintah, kritik ini di-tujukan agar pemerintah dapat mendesainprogram pembangunan yang merata danpembagian hasil kekayaan sumber daya alamsecara merata sampai ke lapis masyarakat kelasrendah. Sehingga, masyarakat merasa nasib-nya diperjuangkan oleh pemerintah. Tidak lagiberbicara siapa yang menjadi penguasa, makadialah yang berkuasa. Dengan demikian,kemiskinan tidak lagi menjadi penyebabmunculnya masalah-masalah besar dalamlingkungan masyarakat.

Kritik sosial ketiga adalah kepeduliansosial. Ketika tokoh aki-laki dalam keadaanterpuruk karena membunuh 6 orang danmelukai 3 orang tidak ada satu orang punyang peduli terhadapnya. Masyarakat sekitar,teman-temannya tidak menoleri tokoh Laki-laki melakukan pembunuhan itu. Padahal apayang dilakukannya adalah dampak dari sikapSu sebagai istri yang tidak mau menurutkepada Suaminya.

Laki-Laki : Tak kuduga ak ibatnyabegini. Semuanya meninggalkan akusatu-satu. Teman-temanku, lingkungankumengucil-kanku. Anak-anak kecil larikalau kedekati. Jangan dekat-dekatdengan pembunuh nanti kau dibunuhnyapula, kata ibu-ibu mereka. Binatang-binatangku juga tidak mau kalau kujamah.Mereka menghindar kalau kudekati.(Riantiarno, 1977 : 14)

Dialog di atas menggambarkan tidak adasatu orang pun yang peduli terhadap tokohLaki-laki. Di penjara, ia tidak ada yang men-jenguk. Saudara pun tidak ada. Teman-temandan pelanggannya tak nampak untuk sekedarberbasa-basi menanyakan kabar. Tokoh laki-laki hanya sebatang kara. Ia tinggal menungguhukuman mati saja. Keresahannya ia ceritakankepada dirinya sendiri.

Pesan MoralPesan moral adalah ajaran tentang baik

buruk suatu sikap, kewajiban , dan sebagainyayang disampaikan oleh penulis. Adapun pesanmoral yang terdapat dalam naskah dramaCermin karya Nasno Riantiarno adalah sebagaiberikut:

Tabel 6. Pesan Moral naskah drama Cerminkarya Nano Riantiarno

Tabel di atas menggambarkan pesanmoral yang terdapat dalam naskah dramaCermin karya Nano Riantiarno. Yang pertamayakni keteguhan hati dan komitmen. Keteguh-an hati dan komitmen adalah pendidikanmoral yang baik untuk membentuk mentalyang positif. Komitmen membuat seseorangbertahan dalam mencapai cita-citanya, pe-kerjaan seseorang dan orang lain. Komitmenmerupakan janji yang dipegang teguh ter-hadap keyakinan dan memberi dukunganserta setia kepada keluarga dan teman.

Keteguhan hati dan komitmen dalamnaskah drama Cermin karya Nano Riantiarnoterlihat ketika tokoh laki-laki tetap setia danmencintai istrinya (Su) meskipun Su sudahmengkhianatinya. Dan komitmen terlihatketika tokoh Laki-laki masih semangat ber-dagang perabotan antik, tanpa mengenal lelahia berkeliling menawari perabotannya kepadaorang-orang. Berikut dialognya:

LAKI-LAKI (MERATAP LAKI_LAKIDI DEPANNYA DENGAN GELISAH)Tahukah kamu mengapa aku masih tetapbisa menahan diri selama ini? Masih tetapmendampinginya meski jantung perihbukan main? Karena aku mencintai Su!Karena aku sudah bersumpah untuktetap setia apapun yang sudah dia lakukan.(Riantiarno, 1977 : 7)LAKI-LAKI: Apa ada hiasan-hiasandindingnya? Dari apa? Kuningan apa pe-

No. Pesan moral 1. Keteguhan hati dan komitmen 2. Kepedulian dan empati 3. Tanggung jawab

Page 14: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

35Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

runggu? Lampu gantungnya dari kristal?Kamar mandinya bersih, artinya tidakterdapat lipas di sudut-sudutnya. Dapur-nya bagaimana? Selalu tersedia makananhangat dalam lemari? Aku pedagangbarang antik, harus tahu secara detailperabotan-perabotan tiap ruangan yangkumasuki. (Riantiarno, 1977 : 2)

Pesan moral yang kedua yang ingin di-sampaikan oleh penulis adalah kepedulian danempati. Dalam cerita, tokoh Laki-laki me-miliki status ekonomi yang rendah. Usahanyatidak mampu memenuhi kebutuhan istri danketiga anak lelakinya. Pesan moral ini disampai-kan secara implisit oleh penulis dengan me-munculkan konflik ekonomi keluarga, makapesan moral dapat dirasakan oleh pembaca.

Pesan moral terakhir yaitu tanggung jawab.Tanggung jawab dalam naskah drama Cerminkarya Nano Riantiarno terlihat ketika tokohLaki-laki berdagang, berusaha untuk menafkahikeluarganya meski menurut istrinya (Su) peng-hasilan sang suami tidak cukup. Dialognya dapatdilihat di atas (Riantiarno, 1977 : 2)

PENUTUPKonflik yang terdapat dalam naskah

drama Cermin karya Nano Riantiarno meliputikonflik batin dan sosial yang terjadi antarasuami, istri, serta lingkungan sekitar yang manasang istri tidak mau berhenti sebagai tunasusila. Suaminya kecewa dan marah, akhirnyaIa membunuh istri juga beberapa orangsehingga menyebabkan ia dikucilkan di ling-kungannya. Kritik sosial yang terdapat dalamdrama ini ditujukan kepada kaum perem-puan, orang kaya, pemerintah, dan orang-orang yang berpendidikan. Pesan moraldrama yaitu ketika kita hendak melakukansesuatu baiknya dipikirkan terlebih dahulupositif dan negatifnya.

Hasil penelitian ini direkomendasikankepada peneliti selanjutnya, disarankan mem-bandingkan dua naskah dengan judul yangberbeda dan dengan pendekatan yang ber-

beda pula. Rekomendasi untuk guru bahasaIndonesia, hasil penelitian ini dapat digunakansebagai bahan materi pembelajaran sastrakhususnya dalam hal menganalisis unsurinstrinsik drama, konflik, kritik sosial, danpesan moral.

DAFTAR PUSTAKAChionglo, Ronald Allan. 2013. “Drama. http:

// litera1no4.tripod.com/drama.html.diunduh 28 februari 2012, 8:22

Dewojati, Cahyaningrum. 2010. Drama:Sejarah, Teori, dan Penerapannya.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Dimyati. 2004. “Muatan Nilai-Nilai Moraldalam pendidikan Jasmani untuk kehidupanMasyarakat Indonesia yang Majemuk”,dalam Jurnal Pendidikan Mimbar Pen-didikan. Bandung : UPI Press.

Fananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Sura-karta: Muhammadiyah University Press.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: SebuahPenjelajahan Awal. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Hasanuddin, W.S. 2009. Drama Karya dalamDua Dimensi: Kajian Teori, Sejarah, danAnalisis. Bandung : Angkasa.

Handayani, Sri.2011. Kritik Sosial dan NilaiEdukatif Puisi dalam Tirani dan BentengKarya Taufik Ismail : Tinjauan SosiologiSastra. Tesis Pascasarjana UNS.http //.digilib.uns.ac.id.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Yoyo. 2010. “Pendidikan Karakter:Pembelajaran Nilai Kebajikan dari Gagasanke Tindakan” . Artikel dalam jurnalpedagogika. Volume I no.1.PPs Untirta.

Nurcahyani, Dian Esa.2008. Kritik Sosial dalamKumpulan Naskah Drama Trilogi OperaKecoa Karya Nobertinus Riantiarno. Pasca-sarjana Universitas Negeri Surakarta. http//.digilib.uns.ac.id.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori PengkajianFiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univer-sity Press.

Page 15: Jurnal Membaca Volume 2 Nomor 1 April 2017

36 Konflik, Kritik Sosial, dan Pesan Moral dalamNaskah Drama Cermin... —Ilmi Solihat

e-ISSN 2580-4766p-ISSN 2443-3918

Jurnal Membacahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 2 Nomor 1 April 2017Halaman 29-36

Ratna, nyoman Kutha.2007. Estetika Sastradan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Pe-nelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

___________. 2012. Teori, Metode, dan TeknikPenelitian Sastra (dari Strukturalisme hinggaPostrukturalisme, Persepsi Wacana Naratif).Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rendra, W.S. 2007. Seni Drama untuk Remaja.Jakarta: Burung Merak Press.

Sahid, Nur. 2008. Sosiologi Teater. Yogyakarta:Prastista.

Sauri, Sofyan, & Herlan Firmansyah. 2010. Me-retas Pendidikan Nilai. Bandung: Arfino Raya

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan denganProsa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi SuatuPengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Teeuw, A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastera .Jakarta: PT Kiblat Buku Utama

Yasa, I Nyoman.2012. Teori Sastra dan Penerapa-nnya. Bandung: Karya Putra Darwati.

Wellek, Rene dan Austin Warren, 1995. TeoriKesusastraan. Jakarta : PT GramediaPustaka Utama

Wijaya, Putu.2007. Teater: Buku Pelajaran SeniBudaya. Jakarta: Lembaga PendidikanSeni Nusantara.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Bermain Drama.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana In-donesia.

Zaidan, Abdul Rozak, dkk. 2000. Kamus Istilah