jurnal masyarakat informatika indonesiaarsip.e-jmii.org/download/jmii vol 2 no 1...

68

Upload: hanhi

Post on 05-May-2018

236 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA

    Vol 2, No 4, Tahun 2017

    PERANCANGAN PAPERLESS TEST DENGAN MEMANFAATKAN VISUAL BASIC for APPLICATION MICROSOFT POWER POINT 2013

    Riri Okra

    SISTEM REKOMENDASI PAKET WISATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

    Umi Hayati

    SISTEM ELECTRONIC MEETING BERBASIS MOBILE DENGAN REKOMENDASI PENJADWALAN

    Puspita Nurul Sabrina, Faiza Renaldi

    WEBSITE COMPANY PROFILE CV. GALUH BAHARI LESTARI

    Jerry Januar Koswara

    PERAMALAN EXPORT DAN IMPORT DI INDONESIA MENGUNAKAN GMDH SHELL

    Hafizh Caesandro Kevinoza, Sunjana

    METODE KOMPUTER FORENSIK

    Feri Sulianta

    ANALISIS DAN IMPLEMENTASI JARINGANCLIENT SERVER BERBASIS THIN CLIENT MENGGUNAKAN JARINGAN MINI KOMPUTER DI LABORATORIUM JARINGAN POLITEKNIK

    TEDC BANDUNG

    Mamay Syani

    ANALISIS POLA KEJADIAN KRIMINALITAS DI WILAYAH POLRESTABES BANDUNG MENGGUNAKAN FUZZY SELF ORGANIZING MAP

    Ricko Royahin Firmansyah

    ISSN: 2541-5093

  • Jurnal ilmiah dengan bidang ilmu teknik informatika. Terbit 4 kali dalam setahun, setiap bulan

    Maret, Juni, September, dan Desember.

    Ketua Redaksi

    Feri Sulianta

    Dewan Redaksi

    Fajri Rakhmat Umbara

    Agung Santoso Pribadi

    Afief Dias Pambudi

    Edward Daniel Maspaitella

    Iqbal Yulizar

    Editor Pelaksana

    Farhan Ferdian Mulyadi

    Vito Hafiz

    Ricko Firmansyah

    Reviewer

    Prof The Houw Liong (Institut Teknologi Bandung)

    Hengky Honggo (STMIK MDP Palembang)

    Bahar Riand Passa (Nanyang Technological University)

    Dwi Aryanta (ITENAS)

    Eko Cahyanto (Universitas Gunadarma)

    Cholid Fauzi (ST Inten)

    Wawan Hendrawan (ASMTB)

    Titan Halim (Universitas BINUS)

    Muksin Wijaya (STMIK LIKMI)

    Muhhammad Sufyan Abdurrahman (Universitas TELKOM)

    SEKRETARIAT

    TIM KOMUNIKA INFORMATIKA

    Jl. Gatot Subroto 153 C, Bandung 40273

    e-mail: [email protected] / [email protected]

    website: http://www.e-jmii.org

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.e-jmii.org/

  • PENGANTAR REDAKSI

    Merupakan pencapaian yang luarbiasa menggembirakan bagi kami untuk

    menerbitkan JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA (JMII)

    yang sifatnya independen, sebagai wujud kontribusi kami kepada masyarakat

    Indonesia dalam dunia edukasi. Hal inilah yang menjadi landasan esensial kami

    untuk menerbitkan jurnal ini. Tujuan dari jurnal ini adalah sebagai wadah untuk

    mensosialisasikan hasil penelitian dari berbagai pihak terkait ranah atau rumpun

    ilmu Teknik Informatika dengan berbagai bidang kajian seperti Sistem Informasi,

    Basis Data, Data Mining, Jaringan Komputer & Internet, Kecerdasan Buatan,

    Komputer Forensik, Pengolahan Citra Digital, Humaniora yang melibatkan

    Teknologi Informasi dan lainnya.

    Kami berterima kasih pada para penulis dan peneliti yang sudah berkontribusi

    dalam mengirimkan hasil penelitiannya untuk diterbitkan pada jurnal ini. Dan kami

    pun mengajak masyarakat Indonesia untuk terlibat dalam terbitan konten jurnal ini

    pada edisi edisi selanjutnya.

    Akhir kata, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas jurnal ini dan

    berharap agar jurnal ini dapat terus memberikan kontribusi bagi masyarakat

    Indonesia dalam ranah keilmuan Informatika.

    REDAKSI

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    PERANCANGAN PAPERLESS TEST DENGAN MEMANFAATKAN

    VISUAL BASIC for APPLICATION

    MICROSOFT POWER POINT 2013

    Riri Okra

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Komputer

    Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

    Jalan Gurun Aur Kubang Putih, Bukittinggi, Sumatera Barat

    [email protected]

    Abstrak

    Dunia pendidikan merupakan lembaga yang

    membutuhkan komsumsi pertas yang sangat banyak.

    Kebutuhan kertas diperlukan untuk keperluan bahan

    ajar, mencetak soal ujian, mencetak lembar jawaban

    dan pengurusan skripsi. Salah satu solusi untuk

    mengatasi permasalah ini adalah dengan merancang

    Paperless Test dengan memanfaatkan Microsoft

    Power Point. Microsoft Power Point merupakan

    program aplikasi yang banyak digunakan untuk

    membuat slide persentasi. Selain kemampuannya

    yang sudah diakui untuk menyajikan persentasi yang

    menarik, Microsoft Power Point bisa juga

    dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti untuk

    merancang Paperless test dengan bantuan Visual

    Basic for Aplication yang dimilikinya. Paperlesss

    test ini dirancang untuk ujian yang bersifat objective

    test atau pilihan ganda. Peserta didik langsung

    menjawab pertanyaan dengan cara mengklik salah

    satu pilihan jawaban yang dianggap benar. Paperless

    test memiliki kemampuan untuk menghitung nilai

    siswa secara cepat dengan cara membandingkan nilai

    jawaban benar dengan jumlah soal dan mengalikan

    100.

    Keywords Microsoft Power Point, Paperless test,

    Visual Basic for Application.

    Abstract

    Education world is an institution that requires a lot

    of paper consumption. Needs of paper needed for the

    purposes of teaching materials, print test questions,

    print answer sheets and thesis management. One

    solution to solve this problem is to design Paperless

    Test by utilizing Microsoft Power Point. Microsoft

    Power Point is a widely used application program to

    create presentation slides. In addition to its

    recognized capabilities to present an interesting

    percentage, Microsoft Power Point can also be used

    for other purposes, such as to design Paperless tests

    with the help of Visual Basic for Applications that it

    has. Paperlesss test is designed for exams of

    objective test or multiple choice. Learners directly

    answer the question by clicking one of the answer

    options that are considered correct. Paperless tests

    have the ability to calculate student scores quickly by

    comparing the true answer value with the number of

    questions and multiplying 100.

    Keywords Microsoft Power Point, Paperless test,

    Visual Basic for Application.

    PENDAHULUAN

    Evaluasi pembelajaran adalah salah satu cara

    untuk mengetahui perkembangan proses belajar

    mengajar yang sedang berlangsung. Melaksanakan

    ujian merupakan salah satu cara dalam pelaksanaan

    evaluasi pembelajaran. Ujian yang dilaksanakan

    selama ini cenderung menggunakan kertas soal dan

    kertas jawaban.

    Rata-rata dalam satu semester peserta didik baik

    di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

    Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan

    tinggi mengikuti 8 mata pelajaran atau matakuliah.

    Hal ini tentunya membutuhkan banyak kertas untuk

    lembaran soal dan lembaran jawaban dalam setiap

    pelaksanaan ujian, belum lagi dalam satu semester

    ada beberapa kali ulangan harian, ulangan tengah

    semester dan ulangan akhir semester.

    Dalam jangka panjang penggunaan kertas yang

    banyak tentunya akan mempengaruhi ketersediaan

    sumber daya alam, karena bahan dasar uuntuk

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    pembuatan kertas adalah pohon. Selain berpengaruh

    terhadap ketersediaan sumber daya alam,

    pelaksanaan ujian tertulis kurang efektif dari segi

    waktu, karena membutuhkan waktu tambahan untuk

    memeriksa kembali hasil ujian tersebut.

    Dari beberapa survey yang dilakukan, dunia

    pendidikan termasuk salah satu bagian yang banyak

    menggunakan kertas. Mulai dari pendidikan dasar,

    menengah dan perguruan tinggi. Pada tingkat

    perguruan tinggi pemborosan dalam penggunaan

    kertas seakan sudah menjadi hal yang biasa. Dalam

    proses pembuatan skripsi, untuk mendapatkan

    persetujuan dari pembimbing, bab demi bab

    terkadang harus mencetak skripsi tersebut berulang-

    lang kali. Hal ini terjadi sampai mendapatkan revisi

    final dari setiap pembimbing dan penguji skripsi.

    dengan perhitungan kasar tiap tahun kampus ini

    meluluskan 4800 mahasiswa S1/D3 (dengan asumsi

    penyelenggaraan wisuda 4x/tahun), untuk S2/S3

    sebanyak 3200 mahasiswa (dengan asumsi

    penyelenggaraan wisuda 4x/tahun), maka jika rata-

    rata mahasiswa S1/D3 menulis karya ilmiah

    sebanyak 100 lembar dan digandakan 5 kali hasilnya,

    dalam setahun mereka menghabiskan 2.400.000

    lembar kertas. Untuk mahasiswa pasca lain lagi. Jika

    rata-rata 3200 mahasiswa itu menulis karya ilmiah

    250 lembar dan digandakan 5 kali, hasilnya dalam

    setahun mereka menghabiskan 4.000.000 lembar

    kertas. Sekarang, hanya satu kampus saja totalnya

    6.400.000 lembar kertas yang dipakai dalam setahun

    untuk menulis karya ilmiah [1]. Gambaran diatas

    baru untuk 1 kampus, bagaimana dengan semua

    kampus yang ada di Indonesia?.

    Lebih lanjut Aji Wihardandi mengemukakan

    beberapa fakta tentang konsumsi kertas di Indonesia;

    Fakta 1 : Sepertiga dari kayu di hutan yang

    ditebang telah digunakan sebagai bahan pembuat

    bubur kertas, untuk industri kertas di seluruh dunia.

    Jika anda membatasi penggunaan kertas dalam

    keperluan sehari-hari, maka Anda ikut menekan

    angka penebangan kayu di hutan yang berfungsi

    sebagai penyimpan air, rumah bagi satwa, dan paru-

    paru bagi Bumi kita tercinta.

    Fakta 2: Proses pembuatan kertas dari hutan

    alami membutuhkan air jauh lebih banyak dari

    industri apapun di Amerika Serikat, dan limbah dari

    proses produksi ini memiliki tingkat polusi yang

    tinggi terhadap air di sekitarnya.

    Fakta 3: Di negara maju seperti Amerika

    Serikat sekalipun, hanya sekitar 37% kertas yang

    dihasilkan dibuat dari material daur ulang. Data ini

    diperoleh tahun 2011 silam. Di negara berkembang,

    angka ini jauh lebih kecil, karena sebagian besar

    warga di negara-negara dunia ketiga masih

    menggunakan kertas dari hasil produksi perkebunan.

    Fakta 4: Menurut catatan dari FAO, di pertengahan

    era 1990-an di negara-negara berkembang seperti

    Indonesia, rata-rata penggunaan bahan bakar dari

    kayu untuk pemanas dan kebutuhan memasak

    diperkirakan mencapai 80% dari penggunaan kayu.

    Angka tertinggi adalah benua Afrika dengan 89%,

    disusul dengan negara-negara di Asia dengan 81%

    dan Amerika Latin dengan 66%.[2]

    Gambar 1: Permintaan terhadap pulp and paper

    Indonesia Hingga 2020.

    Sumber : http://www.mongabay.co.id

    Menimbang fakta-fakta yang terungkap diatas,

    dunia pendidikan sudah seharusnya mulai bergerak

    meninggalkan cara-cara pemborosan kertas. Salah

    satu solusi yang bisa ditawarkan adalah dengan

    melaksanakan Paperless Test. Paperless Test adalah

    sebuah rancangan pelaksanaan ujian dengan

    memanfaatkan teknologi computer untuk pembuatan

    soal dan menjawab pertanyaan. Paperless Test ini

    dilaksanakan dalam bentuk soal objective atau

    pilihan ganda. Diharapkan Paperless Test ini bisa

    menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan kertas.

    Disamping itu dengan proses pengoreksian ujian bisa

    terlaksana lebih cepat, karena system akan langsung

    mengakumulasikan jawaban dari peserta ujian.

    Microsoft power point merupakan satu aplikasi

    yang ada dalam bagian Microsoft Office. Microsoft

    http://www.mongabay.co.id/author/aji-wihardandi/

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    Power Point sering digunakan untuk membuat slide

    persentasi. Proses belajar mengajarpun sering

    menggunakan power point sebagai media

    pembelajaran. Jarang pengguna Power Point yang

    memanfaatkan VBA (Visual Basic for Application)

    dalam pembuatan media. VBA yang dimiliki

    Microsoft Power Point ini bisa dimanfaatkan untuk

    mendukung Paperless education, salah satunya

    dengan cara memanfaatkan software ini untuk

    perancangan ujian digital.

    Microsoft Power Point merupakan software

    yang sudah familiar dikalangan tenaga pengajar.

    Microsoft Power Point ini sering dimanfaatkan untuk

    membuat slide persentasi yang menyajikan bahan

    ajar. Selain untuk kepentingan ini Microsoft Power

    point juga bisa diarahkan untuk kepentingan lain,

    seperti untuk perancangan Paperless test. Melihat

    kondisi dunia pendidikan dewasa ini, dimana guru-

    guru sudah biasa menerapkan teknologi dalam proses

    belajar mengajar yang di dalam juga termasuk

    menggunakan Microsoft Power Point dalam

    pembuatan bahan ajar, dirasa tidak terlalu sulit dalam

    memberikan pelatihan untuk membuat Paperless test

    menggunakan Microsoft Power Point ini. Rata-rata

    guru-guru yang ada di Indonesia sudah memilik

    Laptop atau notebook dan sekolahpun rata-rata sudah

    mempunyai LCD projector.

    KAJIAN LITERATUR

    A. Paperless Test

    Istilah Paperless sebenarnya mengacu pada

    suatu jenis tes untuk menentukan standar skor

    kemampuan bahasa Inggris yaitu tes yang berupa

    basepaper atau berupa Paperless. Namun untuk lebih

    menekankan bahwa soal dan jawaban harus ditulis

    pada kertas maka digunakan istilah paper & pencil

    untuk menggantikan istilah basepaper. Sedangkan

    istilah Paperless tetap digunakan dengan keunikan

    soal dan menjawabnya pada komputer dan tidak

    memerlukan kertas. Sedangkan definisi istilah

    lainnya tetap mengacu pada definisi istilah yang

    terdahulu. [3]

    Sesuai dengan istilah Paperless Test harus

    meminimalkan penggunaan kertas didalam

    pekasanaan test. Salah satu cara untuk meminimalkan

    penggunaan kertas adalah dengan menrapkan

    teknologi komputer. Micsrosoft Power Point sebagai

    sebuah software yang bisa digunakan untuk

    menampilkan data per slide bisa dimanfaatkan untuk

    merancang Paperless test ini.

    B. Microsoft Power Point

    Microsoft Power Point merupakan program

    aplikasi yang diciptakan oleh Microsoft Corp, semua

    perusahan raksasa yang bergerak dalam bidang

    Software. Microsoft Power Point merupakan

    Program Aplikasi yang paling banyak digunakan

    untuk keperluan persentasi, karena memiliki fasilitas

    dan kelebihan yang memberikan kemudahan dalam

    membuat suatu persentasi yang efektif, propesional

    dan Menarik [4]. Microsoft Power pint memiliki

    keunggulan dari segi kemudahan penggunaannya.

    Semua tool yang diperlukan sudah terlihat pada

    bagian Menu Bar.

    Program Microsoft PowerPoint di dalam

    komputer dirancang khusus untuk menyampaikan

    presentasi, baik yang diselenggarakan oleh

    perusahaan, pemerintah, pendidikan, maupun

    perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu

    menjadikan media ini menarik untuk digunakan

    sebagai alat presentasi, yaitu sebagai pengelolaan

    teks, warna, gambar, serta animasi-animasi yang bisa

    diolah sendiri sesuai dengan kreatifitas

    penggunaannya [5]. Walaupun banyak keunggulan

    dan kemudahan yang dimiliki oleh Microsoft Power

    Point, kreatifitas dari pengguna tetap menjadi kunci

    utama untuk menghasilkan produk yang baik.

    Lembaran kerja dari Microsoft Power Point

    disebut dengan slide. Slide dapat didefenisikan

    sebagai lambar kerja yang berfungsi sebagai tempat

    untuk menyusun materi-materi presentasi. Biasanya

    dalam suatu presentasi terdapat beberapa slide [4].

    Microsoft Power point juga memiliki fasilitas

    Advance Slide, yang memungkinkan slide itu

    berpindah setelah Mouse Click atau berdasarkan

    pengaturan waktu yang ditentukan. Fasilitas Advance

    Slide ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan soal

    yang membutuhkan time limit.

    C. Visual Basic for Aplication

    Microsoft Visual Basic for Applications (VBA)

    adalah sebuah turunan bahasa pemrograman Visual

    Basic yang dikembangkan oleh Microsoft dan dirilis

    pada tahun 1993, atau kombinasi yang terintegrasi

    antara lingkungan pemrograman(Visual Basic

    Editor)dengan bahasa pemrograman(Visual

    Basic)yang memudahkan user untuk mendesain dan

    https://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basichttps://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basichttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsofthttps://id.wikipedia.org/wiki/1993

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    membangun program Visual Basic dalam aplikasi

    utama Microsoft Office, yang ditujukan untuk

    aplikasi-aplikasi tertentu. VBA didesain untuk

    melakukan beberapa tugas, seperti halnya

    mengkustomisasi sebuah aplikasi layaknya Microsoft

    Office atau Microsoft Visual Studio. Kegunaan VBA

    adalah mengotomatisasi pekerjaan. Pekerjaan yang

    dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan secara

    berulang-ulang dan pekerjaan yang kompleks. VBA

    berbeda dengan Microsoft Visual Basic, Microsoft

    Visual Basic memberi banyak pemrograman dan

    fungsi tingkat lanjut hingga Microsoft Visual Basic

    dapat dihasilkan program yang lebih kompleks untuk

    sistem operasi Microsoft Windows maupun Office.

    Sedangkan VBA hanya dapat dibangun pada aplikasi

    utama Microsoft Office mengendalikan fungsi

    aplikasi tersebut melakukan serangkaian objek

    terprogram. Versi VBA terbaru saat ini adalah versi

    6.3 yang dirilis pada tahun 2001, yang mendukung

    semua program dalam Microsoft Office, yakni

    Microsoft Excel, Microsoft Access, Microsoft Word,

    Microsoft Outlook, Microsoft FrontPage, serta

    Microsoft PowerPoint dan juga Microsoft Visual

    Studio [6]

    Visual Basic language evolves from

    Beginners All-Purpose Symbolic Instruction

    Code. Later on, Microsoft developed Visual Basic

    from Basic and makes it more graphical. Visual basic

    language has the same syntax as visual basic.NET.

    [7].

    Bahasa Pemograman Visual Basic sudah

    dikembangkan menjadi Visual Basic .Net versi 2005,

    2008, 2010, 2012, dan 2013. Secara Struktur

    kesemua versi ini masing mengikuti aturan dari

    pemograman Visual Basic dasar.

    Visual Basic for Applications yang dimiliki

    oleh Microsoft Power Point, tidak jauh beda dengan

    Visual Basic for Applications yang dimiliki aplikasi

    lain. Struktur dan syntax Visual Basic terasa kental

    dalam program ini, mulai dari cara membuat

    prosedur, deklarasi variabel, pengambilan keputusan

    dan perulangan.

    ANALISIS DAN PERANCANGAN

    D. Arsitektur Paperless Test

    Gambar 2 : Arsitektur Sistem Ujian Digital

    Arsitektur Sistem menggambarkan ada 2

    pengguna dari rancangan Paperless test ini. Yang

    pertama guru yang bertugas untuk membuat soal

    menggunakan Microsoft Power Point dan

    menentukan kunci jawaban untuk masing-masing

    soal. Penentuan kunci jawaban dilakukan pada

    masing-masing slide yang berisi soal. Pengguna

    Kedua adalah Siswa yang akan membaca soal dari

    rancangan Paperless test ini, selain membaca soal

    Siswa juga langsung menjawab soal pada Microsoft

    Power Point. Menjawab soal dilakukan dengan car

    mengklik salah satu jawaban yang dianggap benar.

    Paperless Test ini akan langsung menghasilkan nilai

    siswa yang bisa langsung dilihat oleh guru dan siswa.

    Paperless test menggunakan Visual Basic for

    Aplication ini bisa disebarkan melalui jaringan atau

    melalu media penyimpanan seperti flash disk mau

    pun compact disk. Guru berperan dalam proses

    membuat soal sekalikus menentukan kunci jawaban

    dari masing-masing soal. Siswa langsung membaca

    dan menjawab soal ujian melalui aplikasi yang sudah

    dirancang. Aplikasi Ujian Digital kan memberikan

    informasi Nilai Siswa yang bisa diliha oleh siswa

    maupun oleh guru langsung setelah ujian

    berlangsung.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Officehttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Officehttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Visual_Studiohttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Excelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Accesshttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Wordhttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Outlookhttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_FrontPagehttps://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    E. Logika Program

    Gambar 3. Flowchart Program

    Program yang dibuat menggunakan Visual Basic

    for Application ini akan mendefenisikan 5 variabel

    awal. Variabel adalah tempat dalam memory

    komputer yang bisa digunakan untuk menyimpan

    data yang bersifat sementara. Variabel memiliki

    nama dan isi yang disesuaikan dengan type data

    masing-masing [8].Kelima variable ini adalah Nilai

    untuk menamping nilai soal, jml untuk menentukan

    berapa jumlah soal, Total untuk menampung total

    nilai siswa, untuk menampung pesan yang akan

    ditampilkan ke pengguna, dan nama untuk

    menampung nama siswa.

    Variabel nilai akan bertambah 1 setiap kami

    pilihan jawaban yang benar di klik. Variabel jml akan

    bertambah 1 setiap kali jawaban di klik, baik itu

    jawaban benar atau jawaban salah. Kedua variable ini

    nantinya yang akan menentukan nilai siswa dengan

    cara membagi antara Nilai dengan Jml dan dikalikan

    100.

    Infromasi yang dihasilkan nanatinya adalah

    Nama Peserta ujian dan Total Nilai yang mereka

    dapatkan. Hasil ini tampil setelah semua pertanyaan

    di jawab.

    F. Desain Soal Ujian

    Jumlah Slide Power Point yang diperlukan dalam

    mendesain soal ujian tergantung dari jumlah soal

    yang akan digunakan, Jika Jumlah Soal ada 10 maka

    frame yang diperlukan adalah 12 slide. Slide pertama

    untuk petunjuk ujian, Slide terakhir untuk

    penghitungan nilai dan 10 slide soal ujian yang

    terletak antara slide pertama dan slide kedua.

    Slide pertama berisikan petunjuk ujian yang

    terdiri dari 5 item. Dibawah petunjuk ujian ada

    tombol Mulai. Tombol mulai berguna untuk menset

    variable nilai menjadi 0, menset variable Jml jadi 0

    dan menampilkan Input Box nama. Slide 2 sampai 11

    untuk soal ujian dan slide 12 untuk menampilkan

    hasil ujian atau nilai siswa. Rancangan slide petunjuk

    ujian dapat dilihat pada gambar berikut ini :

    Gambar 4 : Desain Slide Petunjuk Ujian

    Slide 2 sampai Slide 11 berisi pertanyaan serta

    jawaban soal. Satu Slide untuk soal terdiri dari nomor

    soal, Soal, dan 4 jawab objektif, 3 jawaban salah dan

    1 jawaban benar. Rancangan Soal Paperless Test

    dapat dilihat pada gambar berikut :

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    Gambar 5 : Desain Soal

    Sesuai dengan petunjuk soal, Klik jawaban yang

    benar dan akan muncul Dialog Box untuk

    mengkonfirmasi yakin atau tidaknya dengan jawaban

    yang ada. Jika pertanyaan yang muncul di Dialog

    Box dijawab Yes, system akan melanjutkan ke soal

    berikutnya, jika dijawab No, tetap berada pada slide

    yang bersangkutan.

    G. Desain Program dengan VBA

    Macro VBA dibuat dalam beberapa prosedur,

    yaitu prosedur untuk memulai, prosedur untuk

    jawaban benar, prosedur untuk jawaban salah dan

    prosedur untuk penghitungan nilai. Semua prosedur

    di buat dalam bentuk Module program yang ada di

    dalam Microsoft Visual Basic for Application yang

    dimiliki Microsoft Power Point. Jendela Microsoft

    Visual Basic for Application bisa dibuka dengan

    menekan Short Cut Key Alt + F11. Koding program

    yang diperlukan dibuat di dalam Module. Module ini

    terletak dalam menu Insert.

    Gambar 6. Tampilan VBA Editor

    Sebelum masuk ke setiap bagian prosedur,

    defenisikan variable awal terlebih dahulu. Variabel

    awal dibuat dengan nama nilai dan pesan. Variable

    nilai berguna untuk menampung nilai ujian yang

    didapatkan siswa dan variable pesan digunakan

    untuk menampung pesan dari program yang akan

    disampaikan ke pengguna. Selain kedua variable

    tersebut ada variable jml untuk mementukan berapa

    jumlah soal. Varibel total yang berfungsi untuk

    menginformasikan hasil ujian yang diperoleh.

    Variabel nana berguna untuk menginputkan nama

    peserta ujian.

    Type data untuk setiap variable ditentukan oleh

    bentuk data yang akan tersimpan di dalam variable

    tersebut. Nilai dan jml menggunakan type data

    Integer. Type data Integer merupakan type data yang

    bisa menampung angka dalam bentuk bilangan bulat.

    Type data integer bisa menampung data sampai

    65.535 [8].

    Variabel total disediakan dengan type Single, type

    data single merupakan type data yang bisa

    menampung bilangan pecahan. Hal ini dikarenakan

    adanya kemungkinan hasil pembagian antara Nilai

    dan Jml akan menghasilkan bilangan pecahan.

    Pesan dan Nama dibuat dengan type data String.

    Type data String adalah type data yang bisa

    menampung data dalam bentuk alpha numeric. Untuk

    menampilkan informasi hasil ujian ini, maka type

    data String yang cocok digunakan. Bentuk koding

    program untuk mendeklarasikan kesemua variable ini

    bisa dilihat seperti berikut ini :

    Dim nilai, jml As Integer Dim total As Single Dim pesan, nama As String

    Setelah semua variable didefenisikan, selanjutnya

    buat Prosedur untuk memulai ujian. Prosedur ini akan

    mendefenisikan variable nilai dan jml menjadi 0

    (nol). Melalui prosedur ini akan tampil Input Bix

    nama. Input Box ini berguna untuk memasukkan

    nama peserta ujian ke dalam variable nama. Variabel

    nama ini akan dipanggil diakhir ujian nantinya.

    Setelah Nama diinput Slide akan digerakkan ke Slide

    berikutnya untuk memulai ujian. Koding program

    untuk prosedur mulai sebagai berikut :

    Sub mulai() nilai = 0 jml = 0 nama = InputBox("Type your name

    please", "Name")

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    ActivePresentation.SlideShowWindow.View.Next

    End Sub

    Prosedur berikutnya yang diperlukan adalah

    prosedur untuk menyatakan jawaban benar. Prosedur

    ini akan dipanggil pada kunci jawaban yang benar.

    Prosedur ini memberikan nilai 1 disetiap pemilihan

    jawaban yang benar. Selain menambahkan nilai 1

    pada variable nilai, variable jml juga akan bertambah

    1. Variabel Nilai dan jml akan bertambah apabila

    pesan yang tampil dijawab dengan Yes.

    Sub benar() pesan = MsgBox("Yakin dengan jawaban

    anda?", vbYesNo, " Cek Jawaban!") If pesan = vbYes Then nilai = nilai + 1 jml = jml + 1 ActivePresentation.SlideShowWindow.V

    iew.Next End If End Sub

    Prosedur selanjutnya adalah pecedur salah.

    Prosedur ini akan dipanggil pada kunci jawaban yang

    salah. Prosedur ini akan menambahkan variable jml

    dengan nilai 1 apabila pesan yang muncul dijawab

    dengan Yes

    Sub salah() pesan = MsgBox("Yakin dengan jawaban

    anda?", vbYesNo, " Cek Jawaban!") If pesan = vbYes Then jml = jml + 1 ActivePresentation.SlideShowWindow.View

    .Next End If End Sub

    Prosedur yang terakhir adalah prosedur untuk

    penghitungan nilai mahasiswa. Prosedur ini akan

    menentukan total nilai peserta ujian dengan cara

    membagi akumulsasi variable Nilai dibagi dengan

    akumulasi variable Jml lalu dikalikan 100.

    Sub cek_skor() total = nilai / jml * 100 MsgBox (" Jumlah jawaban sdr. " &

    nama & " yang benar adalah " & nilai & Chr(13) & _

    "Nilai anda adalah " & total) End Sub

    H. Action

    Insert Action merupakan proses penentuan

    prosedur untuk masing-masing tombol yang sudah

    ada pada setiap slide.

    Gambar 7 : Tab menu Insert

    Action terletak dalam tab Insert. Insert memiliki

    fasilitas Hyperlink, Run Program, Run Macro dan

    Object Action. Setiap prosedur yang sudah dibuat

    melalui Visual Basic for Application akan muncul

    pada ComboBox Run Macro. Setiap object yang

    dibutuhkan dalam perancangan aplikasi Paperless

    Test ini harus dipilihkan macro yang tepat.

    Gambar 8 : Action Settings

    Setiap tombol jawaban yang ada pada slide soal

    harus dipilihkan macro-nya. 3 tombol berisikan

    prosedur jawaban salah dan 1 macro berisikan

    prosedur jawaban benar.

    I. Hasil Ujian

    Hasil ujian didapatkan dari akumulasi nilai-nilai

    yang didapatkan pada setiap jawaban benar yang di

    klik. Nilai ujian bisa bisa dihitung dengan rumus .

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    Nilai adalah penjumlahan nilai dari setiap

    jawaban yang benar, sedangkan jml adalah

    penjumlahan variable jml setiap kali siswa menjawab

    pertanyaa. Hasil nilai Maksimal yang bisa diperoleh

    siswa adalah 100 dan minimal adalah 0. Informasi

    hasil ujian bisa dilihat melalu Dialogue Box.

    J. Pengujian Produk

    Pengujian produk dilakukan setelah Action

    dimasukkan kesetiap tombol yang diperlukan, mulai

    dari Slide pertama sampai slide terakhir. Hasil

    Pengujian pada slide pertama dapat dilihat pada

    gambar berikut :

    Gambar 9. Hasil Pengujian Slide Pertama

    Setelah tombol mulai pada Slide pertama

    ditekan, aplikasi Paperless test ini akan menampilkan

    input box untuk memasukkan nama peserta. Nama

    yang dituliskan pada input box ini akan ditampilkan

    pada hasil ujian nantinya.

    Gambar 10. Input Box

    Pengujian selanjutnya masuk pada slide soal.

    Slide ini akan tampil setelah Input Box diisi. Ada 4

    tombol yang ada disetiap slide ujian dan yang harus

    dipilih hanya 1 tombol. Hasil dari Slide soal dapat

    dilihat pada gambar berikut :

    Gambar 11. Slide Soal

    Setiap jawaban yang dipilih atau diklik akan

    memunculkan Dialogue Box untuk konfirmasi ke

    peserta ujian yakin atau tidaknya dengan jawaban

    yang dipilih. Bentuk dialogue box dapat dilihat pada

    gambar berikut :

    Gambar 12. Dialogue Box

    Aplikasi Paperless test secara otomatis akan

    mengakumulasi nilai ujian setiap kali jawaban diklik

    pada slide soal. Dibagian akhir dari aplikasi ini ada

    slide untuk menghitung soal. Pada slide ini ada

    tombol Hitung skor. Jika tombol hitung skor ditekan

    nama beserta nilai akan ditampilkan melalu Dialogue

    Box. Gambar Slide terakhir bisa dilihat pada gambar

    berikut :

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    Jurnal Nasional JMII 2017

    ISSN : 2541-5093

    Gambar 13. Slide Terakhir

    Gambar 14. Nama dan Hasil Ujian.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Dari hasil akhir yang didapatkan dari

    Perancangan Aplikasi Paperless Test ini dapat ditarik

    beberapa kesimpulan antara lain :

    1. Microsoft Power Point memiliki Visual Basic for Aplication yang bisa dimanfaatkan untuk

    merancang aplikasi Paperless test yang bisa

    digunakan untuk ujian yang bersifat objective

    test.

    2. Tombol-tombol yang merupakan jawaban dari masing-masing soal pada slide soal dapat

    berjalan dengan baik.

    3. Nilai Test siswa dapat ditampilkan langsung melalui Dialogue Box yang tampil pada slide

    terakhir.

    Dari hasil perancangan aplikasi ini, penulis

    dapat memberikan saran sebagai berikut :

    1. Dalam proses membuat slide soal sebaiknya dibuat 1 slide yang berisi procedure jawaban

    salah pada setiap tombol jawaban. Slide ini dapat

    di perbanyan sebanyak jumlah soal dengan

    melakukan Duplicate Slide. Pada slide soal

    berikutnya tinggal menulis soal dan mengganti

    salah satu jawaban dengan procedur jawaban

    benar.

    2. Diperlukan pelatihan singkat bagi guru-guru atau tenaga pengajar yang akan menggunakan

    aplikasi ini, terutama pada proses pembuatan

    koding program.

    REFERENSI

    [1] Rachma, Ternyata, Kampuslah yang Paling

    Boros Penggunaan Kertas - KOMPASIANA,

    Kompasiana, 2012. [Online]. Available:

    http://www.kompasiana.com/geosadianta/ternya

    ta-kampuslah-yang-paling-boros-penggunaan-

    kertas_55122a6e8133113054bc610e.

    [2] A. Wihardandi, Lima Fakta Mengapa Kayu

    Hutan Tropis Dunia Menyusut Dengan Cepat _

    Mongabay, Mongabay.co.id, 2013. [Online].

    Available:

    http://www.mongabay.co.id/2013/07/16/lima-

    fakta-mengapa-kayu-hutan-tropis-dunia-

    menyusut-dengan-cepat/. [Accessed: 25-Nov-

    2016].

    [3] F. W. Wijayanta and S. Moeslim, Pengaruh

    Tes Paperless dan Paper and Pencil Terhadap

    Hasil Belajar Kompetensi Persiapan Pembuatan

    Dokumentasi Audio Video Ditinjau dari

    Kemandirian Siswa: Studi Eksperimen di SMK

    Negeri 5 Surabaya Fajar Wisnu Wijayanta ,

    Supari Moeslim , I . G . P . Asto, J. Pendidik.

    Vokasi Teor. dan Prakt., vol. 3, no. 2, 2015.

    [4] M. Dahria and I. Santoso, Manfaat powerpoint

    dalam presentasi makalah, J. SAINTIKOM, vol.

    6, no. 1, pp. 252275, 2009.

    [5] Maryatun, JURNAL PROMOSI Jurnal

    Pendidikan Ekonomi UM Metro | 1, J.

    Pendidik. Ekon. UM Metro, vol. 3, no. 1, pp. 1

    13, 2015.

    [6] Visual Basic for Applications - Wikipedia

    bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,

    Wikipedia, 2013. [Online]. Available:

    https://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic_for_

    Applications. [Accessed: 01-Dec-2016].

    [7] W. Laosiritaworn and T. Bunjongjit, Visual

    basic application for statistical process control:

    A case of metal frame for actuator production

    process, 2010, vol. III, pp. 18781883.

    [8] R. Okra, Bahasa Pemograman Visual Basic

    .Net. Bukittinggi: LP2M IAIN Bukittinggi,

    2015.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    13

    ISSN : 2541-5093

    SISTEM REKOMENDASI PAKET WISATA

    DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

    Umi Hayati

    Program Studi Sistem Informasi STMIK AMIKBANDUNG

    Jl. Jakarta No. 28 Bandung 40272 INDONESIA

    [email protected]

    Abstrak

    Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk

    berwisata yang terkadang membutuhkan jasa biro

    perjalanan untuk berwisata yang lebih praktis,

    efektif dan tertata, maka saat ini perusahaan Tour

    & Travel semakin banyak di Kota Bandung.

    Dengan melihat kebutuhan masyarakat untuk

    berwisata tersebut, solusinya adalah membuat suatu

    aplikasi yang dapat membantu orang mencari paket

    wisata dari biro jasa perjalanan yang terpercaya

    dan dapat membandingkan harga destinasi satu

    sama lain. Apikasi ini merupakan aplikasi yang

    memberikan informasi tentang paket wisata yang

    tersedia di setiap Tour & Travel yang ada dalam

    aplikasi. Aplikasi dibuat menggunakan HTML,

    PHP, MySql sebagai databasenya dan berbasis

    mobile web dengan menggunakan metode decision

    tree untuk pengelompokan paket. Aplikasi ini dapat

    digunakan oleh user sebagai alat bantu sehingga

    memudahkan mencari paket tour dari biro

    perjalanan dan dapat membandingkan harga agar

    efisien.

    Kata Kunci: Sistem Rekomendasi, Tour &

    Travel, Decision Tree, HTML, PHP.

    I. PENDAHULUAN

    Dewasa ini kegiatan wisata berkembang seiring

    dengan perkembangan kebutuhan manusia, dimana

    ritme kehidupan berjalan cepat disertai tekanan hidup

    yang meningkat. Salah satu gejala yang berkembang

    saat ini dari kebutuhan masyarakat adalah kebutuhan

    untuk berwisata. Untuk itu diperlukan informasi

    tentang tujuan wisata, objek wisata yang menarik,

    sarana yang tersedia, seperti transportasi untuk

    mencapai tujuan wisata dan dapat menggunakan

    produk wisata yang dikemas dengan paket tour yang

    lebih praktis dan efisisen.

    Suatu produk wisata yang diciptakan oleh Biro

    Perjalanan Wisata yang telah tersusun dengan baik

    dengan cara menggabungkan beberapa

    unsur/komponen jasa wisata beserta harga yang

    dilaksanakan secara tetap dan teratur disebut sebuah

    paket wisata [1].

    Untuk memperoleh informasi Paket Wisata,

    wisatawan sering merasa kesulitan mencari paket

    sesuai dengan keinginan, selain itu banyak web Tour

    & Travel tidak memperbaharui harga ataupun paket

    yang tersedia. Wisatawan yang memilih

    menggunakan paket wisata untuk berlibur, terkadang

    masih ragu untuk menggunakan Biro Jasa yang akan

    dipakai.

    Mengatasi permasalahan di atas, penulis

    bermaksud membuat suatu sistem untuk

    mempermudah masyarakat yang akan berlibur dalam

    mencari paket tour & Biro Jasa berdasarkan dana

    yang tersedia dan sesuai dengan keinginan.

    II. METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan untuk membangun

    sistem ini adalah Model Waterfall. Model air terjun

    (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial

    linier atau alur hidup klasik. Model air terjun

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    14

    ISSN : 2541-5093

    menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak

    secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

    desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.

    [2]. Metoda tersebut dapat di lihat pada gambar

    berikut:

    Gambar.1 Aktifitas model pengembangan Model

    Sekuensial Linear

    III. LANDASAN TEORI

    3.1 Paket Wisata

    Paket wisata (package tour, inclusive tour)

    diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan satu

    atau lebih tujuan kunjungan yang disusun dari

    berbagai fasilitas perjalanan tertentu dalam suatu

    acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan harga

    tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari

    perjalanan wisata [1].

    Sebelum memahami paket wisata, harus

    dipastikan apakah dalam rangkaian komponen

    tersebut terdapat acara mengunjungi objek/atraksi

    wisata. Bila hanya paket perjalanan (transportasi) dan

    akomodasi saja tidak dapat dikatakan paket tour.

    Paket tersebut hanyalah paket perjalan Free and

    Eazy, sementara program tour bisa dipilih sendiri.

    Paket wisata dalam bentuk media merupakan

    suatu produk nyata yang berfungsi sebagai alat

    promosi dari produk jasa layanan yang akan dijual ke

    wisatawan.

    3.2 Personal Hypertext Preprocessor (PHP)

    Personal Hypertext Preprocessor (PHP) sudah

    menjadi bahasa scripring umum yang banyak

    digunakan dikalangan developer web. Mempunyai

    banyak kelebihan menjadi alasan utama mengapa

    PHP lebih dipilih sebagai basis umum dalam

    membuat sebuah web. Pada awalnya PHP merupakan

    kependekan dari Personal Home Page (Situs

    Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus

    Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih

    bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya

    berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk

    mengolah data formulir dari web. PHP berbasis

    server side scripting. PHP sendiri dapat melakukan

    tugas yang dilakukan dengan mekanisme CGI seperti

    mengambil, mengumpulkan data dari database,

    meng-generate halaman dinamis, atau bahkan

    menerima dan mengirim cookie. Dan yang menjadi

    keutamaan PHP itu sendiri adalah PHP dapat

    digunakan diberbagai operating system, diantaranya

    Linux, Unix, Windows, Mac OsX, RISC OS, dan

    operating system lainnya [2].

    3.3 MYSQL (Structure Query Language)

    MySQL merupakan server basis data yang

    menggunakan teknik relasional untuk

    menghubungkan antara table-tabel yang terpisah

    dalam basis data untuk mendapatkan informasi

    lengkap, cepat dan akurat [3].

    3.4 Unified Modeling Language (UML) UML adalah keluarga notasi grafis yang

    didukung oleh meta model tunggal, yang membantu

    pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

    khususnya sistem yang dibangun menggunakan

    pemrograman berorientasi objek (OO). Definisi ini

    merupakan definnisi yang sederhana. Pada

    kenyataannya, pendapat orang-orang tentang UML

    berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan oleh

    sejarahnya sendiri dan oleh perbedaan persepsi

    tentang apa yang membuat sebuah proses rancang-

    bangun perangkat lunak efektif [4].

    3.5 Use Case Diagram

    Use Case atau diagram use case merupakan

    pemodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem

    informasi yang akan dibuat. Use Case

    mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

    lebih aktor dengan sistem informasi yang akan

    dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk

    mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    15

    ISSN : 2541-5093

    sistem informasi dan siapa saja yang berhak

    menggunakan fungsi-fungsi itu.

    Syarat penamaan pada use case adalah nama

    didefinisikan sesimpel mungkin sehingga dapat

    dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu

    pendefinisian apa yang disebut aktor dan Use Case

    [4].

    3.6 Sistem Rekomendasi

    Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model

    aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan dan

    keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi

    memanfaatkan opini seseorang terhadap suatu barang

    dalam domain atau kategori tertentu, untuk

    membantu seseorang dalam memilih produk. Karena

    itu SR memerlukan model rekomendasi yang tepat

    agar apa yang direkomendasikan sesuai dengan

    keinginan pelanggan, serta mempermudah pelanggan

    mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan

    produk yang akan dibelinya [6].

    IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN

    A. Analisis Kebutuhan Sistem.

    Analisis kebutuhan adalah sebuah proses untuk

    mendapatkan informasi, model, spesifikasi tentang

    perangkat lunak yang diinginkan pengguna. Sistem

    ini membantu wisatawan yang ingin berlibur

    menggunakan paket wisata dari biro perjalanan

    wisata. Pengguna memasukan besaran dana dan

    lainnya lalu tampil beberpa paket wisata biro jasa.

    1. Kebutuhan Fungsional. Kebutuhan fungsional adalah pernyataan

    layanan sistem yang harus disediakan,

    bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu

    dan kebutuhan fungsional sistem yang

    menggambarkan secara detail.

    Kebutuhan fungsional dalam sistem ini,

    diantaranya adalah sebagai berikut:

    TABEL 1

    KEBUTUHAN FUNGSIONAL USER

    Aktor: User

    Kode Deskripsi

    SRS-F-1 Pilih tentang travel agent

    SRS-F-2 Tampil info

    SRS-F-3 Pilih paket wisata

    SRS-F-4 Input budget

    SRS-F-5 Input destinasi

    SRS-F-6 Input pilih lama tour

    SRS-F-7 Pilih hotel

    SRS-F-8 Pilih Transport

    SRS-F-9 Pilih tujuan berwisata

    SRS-F-10 Pilih Jenis Wisata

    SRS-F-11 Pilih Cari Paket Wisata

    SRS-F-12 Tampil Paket

    SRS-F-13 Cek rekomendasi

    SRS-F-14 Tampil rekomendasi

    SRS-F-15 Pilih gallery

    SRS-F-16 Tampil Gallery

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    16

    ISSN : 2541-5093

    TABEL 2 KEBUTUHAN

    FUNGSIONAL ADMIN

    Aktor : Admin

    Kode Deskripsi

    SRS-

    F-17 Login

    SRS-

    F-18 Gagal login

    SRS-

    F-19 Logout

    SRS-

    F-20 Pilih Data

    SRS-

    F-21 Tambah Data

    SRS-

    F-22 Input data

    SRS-

    F-23 Simpan data

    SRS-

    F-24 Hapus data

    SRS-

    F-25 Ubah Data

    2. Kebutuhan Non Fungsional. Di bawah ini data table kebutuhan non

    fungsional dari sistem yang dibuat:

    TABEL 3

    KEBUTUHAN NON FUNGSIONAL

    Kode Deskripsi

    SRS-

    NF-01

    Aplikasi harus berjalan

    secara online

    SRS-

    NF-03

    Komponen tour sesuai dari

    tour & travel terkait.

    3. Usecase Diagram

    Usecase adalah deskripsi fungsi dari sebuah

    sistem dari perspektif pengguna. Usecase

    bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal

    interaksi antara User/pengguna sebuah sistem

    dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita

    bagaimana sebuah sistem dipakai. [4]

    Usecase menjelaskan urutan kegiatan yang

    dilakukan actor dan sistem untuk mencapai

    suatu tujuan tertentu. Walaupun menjelesakan

    kegiatan, namun usecase hanya menjelaskan

    apa yang dilakukan oleh actor dan sistem

    bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan

    kegiatan tersebut. Usecase Diagram pada

    perancangan ini dideskripsikan dalam bentuk

    gambar berikut:

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    17

    ISSN : 2541-5093

    Gambar. 2 Usecase Keseluruhan

    4. Perancangan Antarmuka.

    Antarmuka (interface) merupakan koleksi

    operasi yang mendefinisikan layanan dari

    suatu kelas atau komponen. Antarmuka

    mendeskripsikan tampak secara eksternal dari

    elemen. [5]

    Perancangan antarmuka adalah bagian

    dimana perangkat lunak dapat digunakan

    secara langsung oleh pengguna. Pada tahap ini

    hasil dari perancangan disebut implementasi.

    Adapun implementasi dari Sistem

    Rekomendasi Paket Wisata Dengan

    Menggunakan Metode Deccision Tree, adalah

    sebagai berikut:

    Gambar. 3 Tampilan Beranda

    Gambar. 4 Form Paket Wisata

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    18

    ISSN : 2541-5093

    Gambar. 5 Beranda Admin

    Gambar. 6 Tampilan Rekomendasi

    Gambar. 7 Tampilan Data Admin

    Gambar. 8. Tampilan Tambah data

    B. Metoda Decision Tree. Decision Tree adalah suatu metode klasifikasi

    yang paling popular karena mudah diinterpretasikan

    oleh manusia. Decision Tree digunakan untuk

    pengenalan pola dan termasuk dalam pengenalan

    secara statistik. Decision tree dibentuk dari tipe

    simpul : Simpul Leaf memuat suatu keputusan akhir

    atau kelas target untuk suatu pohon keputusan,

    simpul root adalah titik awal dari suatu Decision

    Tree, dan setiap simpul perantara berubungan dengan

    suatu pertanyaan atau pengujian. [7]

    Ada dua tahapan yang harus dilakukan bila

    klasifikasi dilakukan menggunakan metode ini.

    Pertama adalah membangun pohon keputusan

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    19

    ISSN : 2541-5093

    (decision tree) dan kedua, membangun aturan (rule)

    dari pohon keputusan yang dibangun. Tree dibangun

    secara top-down recursive divide-and-conquer dan

    data dipartisi secara rekursif berdasarkan atribut yang

    dipilih secara heuristics menggunakan pengukuran

    statistik information gain. Partisi data berhenti jika

    tidak ada lagi data sampel yang tersisa, tidak ada lagi

    atribut yang dapat dipartisi atau semua data masuk ke

    dalam kelas label yang sama.

    Untuk menghitung nilai entropy dapat

    menggunakan rumus:

    Keteranga:

    c : jumlah nilai yang ada pada atribut target (jumlah

    kelas

    klasifikasi)

    Pi : jumlah sampe untuk kelas i.

    Rumus Gain :

    keterangan:

    A :atribut

    V : menyatakan suatu nilai yang mungkin

    untuk atribut A

    Values(A) : himpunan nilai-nilai yang mungkin

    untuk atribut A

    |Sv| : jumlah sampel untuk nilai v

    |S| : jumlah seluruh sampel data

    Entropy(Sv) : entropy untuk sampel-sampel

    yang memiliki nilai v

    Contoh Langkah Perhitungan;

    Rekomendasi = 6

    Kurag Rekomendasi = 19

    Total = 25

    Entropy = (-6/25 x log2 6/25) + (-19/25+ log2

    19/25)

    = 0,24 x (2,058) + 0,76 (0,395)

    = 0,493 + 0,300

    = 0,743

    Menghitung Gain dari semua atribut:

    a. Paket wisata : Sbali = [3+,10-]

    SExotic = [3+,12-]

    Entropi Sbali = 0,777

    Entropi Sexotic = 0,5

    Gain (S,A) = 0,114

    b. Lama Tour : Sover = [6+,13-]

    Shalf = [0+,6-]

    Entropi Sover = 0,898

    Entropi Shalfday = 0

    Gain (S,A) = 0,111

    c. Transportasi : Sinclude = [6+,9-]

    SExclude = [0+,10-]

    Entropi Sincl = 0,969

    Entropi Sexcl = 0

    Gain (S,A) = 0,2116

    d. Jenis Wisata : Salambudaya = [4+,14-]

    Salam = [2+,5-]

    Entropi Sbali = 0,541

    Entropi Sexotic = 0,862

    Gain (S,A) = 0,163

    e. Tujuan wisata : Sref = [6+,13-]

    SEdukasi = [0+,6-]

    Entropi Srefreshing = 0,547

    http://chart.apis.google.com/chart?cht=tx&chl=Entropy(S)/equiv/overset%7bc%7d%7b/underset%7bi%7d%7b/sum%7d%7d%20-%20p_%7bi%7dlog_%7b2%7dp_%7bi%7dhttp://chart.apis.google.com/chart?cht=tx&chl=Gain(S,A)/equiv%20Entropy(S)-/underset%7bv/in%20Values(A)%7d%7b/sum%7d%20/frac%7b|S_%7bv%7d|%7d%7bS%7d%20Entropy(S_%7bv%7d)

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    20

    ISSN : 2541-5093

    Entropi Sedukasi = 0

    Gain (S,A) = 0,110

    Kumpulan Gain :

    Paket Wisata = 0,114

    Lama Tour = 0,111

    Transport = 0,969

    Jenis Wisata = 0,163

    Tujuan Wisata = 0,110

    Dari hasil perhitungan di atas, menghasilkan

    pohon sebagai berikut:

    Gambar. 9. Hasil Decision Tree

    V. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil dari pembuatan sistem aplikasi

    rekomendasi paket wisata dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Aplikasi ini dapat menjadi salah satu penunjang kebutuhan masyarakat dalam merencanakan

    travelling.

    2. Aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat promosi baru bagi agen Tour and Travel,

    sehingga besar kemungkinan agen tour dapat

    lebih diketahui/dikenal.

    3. Banyak pengguna yang memilih berlibur untuk perjalanannya menggunakan travel agent sesuai

    dengan dana yang ada dan objek wisata yang

    disukai.

    4. Aplikasi paket wisata ini memudahkan pengguna dengan hanya satu aplikasi dapat

    mencari tour & travel dan dapat

    membandingkan harga paket dengan yang

    lainnya.

    REFERENSI

    [1] Mustafa U.E. Wardani, Usaha Jasa Parawisata Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah

    Menengah Kejuruan. Jakarta. 2008.

    [2] Rosa, AS dan M. Shalahuddin. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi

    Objek), Modula, Bandung, 2011

    [3] Janner Simarmata, 2010, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Offset, Yogyakarta.

    [4] Munawar. 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta

    [5] Bambang Hariyanto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek, Informatika. Bandung.

    [6] Ari Purwanto, Metode Analisis Rekomensadi Pada Sistem Rekomendasi (Contoh kasus

    pemanfaatan pada biro wisata), 2009. Program

    Studi Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan

    MIPA, UPI.

    [7] Kusrini & Emha Taufiq Luthfi, 2009, Algoritma Data Mining, Andi Offset, Yogyakarta.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Sistem Electronic Meeting Berbasis Mobile

    Dengan Rekomendasi Penjadwalan

    Puspita Nurul Sabrina*, Faiza Renaldi Fakultas Sains dan Informatika, Jurusan Informatika

    Universitas Jenderal Achmad Yani

    Jl. Terusan Jend. Sudirman PO Box 148 Cimahi 40533

    *[email protected]

    Meeting merupakan salah satu kegiatan rutin pada

    berbagai intitusi termasuk intitusi pendidikan.

    Beragam kegiatan dosen dengan jadwal yang

    bervariatif menimbulkan kesulitan dalam

    penjadwalan meeting apalagi tidak jarang meeting

    harus dilakukan secara mendadak. Tersedianya

    informasi jadwal kosong peserta rapat dan daftar

    kesediaan/kesiapan dosen untuk hadir dalam rapat

    dapat mendukung keputusan apakah rapat tetap

    dilaksanakan sesuai jadwal atau tidak. Respon yang

    cepat dan mudah diperlukan agar keputusaan untuk

    pelaksanaan rapat dapat segera diambil. Berdasarkan

    data respon peserta rapat dan disesuaikan dengan

    prasyarat rapat, sistem dapat memberikan

    rekomendasi apakah rapat tetap dilaksanakan atau

    ditunda pelaksanaannya. Hal lainnya terkait

    penyebaran hasil rapat berupa notulensi rapat dan

    laporan kehadiran rapat juga perlu ditangani dalam

    satu sistem terintegrasi.

    Kata kunci:

    elektronik meeting, rapat, rekomendasi, penjadwalan,

    e-office, mobileapps

    Abstract

    Meeting is one of the routine activities in various

    institutions including educational institutions.

    Various lecturers activities with varying schedules

    cause difficulties in scheduling meetings, especially if

    not uncommon meetings should be done suddenly.

    The availability of the empty schedule information of

    the meeting participants and the list of readiness /

    readiness of the lecturers to attend the meeting can

    support the decision whether the meeting is held on

    schedule or not. A quick and easy response is needed

    to make decisions for the execution of meetings

    immediately. Based on the meeting participants'

    response data and adjusted to meeting prerequisites,

    the system can provide recommendations whether the

    meeting is still held or postponed its implementation.

    Other matters related to the dissemination of meeting

    result likes minutes of meeting and meeting

    attendance report also need to be handled in one

    integrated system.

    Keywords:

    electronic meetings, meetings, recommendations,

    scheduling, e-office, mobileapps

    I. PENDAHULUAN

    Meeting merupakan salah satu media

    pengorganisasian program kerja agar berjalan dengan

    efektif dan efisien. Meeting pada jurusan Informatika

    Unjani adalah kegiatan rutin yang dapat berlangsung

    berkali-kali dalam selang waktu tertentu. Pada

    lingkungan institusi pendidikan, dosen sebagai salah

    satu pilarnya memiliki beragam kegiatan dengan

    jadwal yang bervariatif. Beragamnya kegiatan dosen

    menimbulkan kesulitan dalam penjadwalan meeting

    apalagi tidak jarang meeting harus dilakukan secara

    mendadak.

    Berkaitan dengan kesediaan dan kesiapan

    undangan hadir dalam rapat, ternyata masih sulit

    mailto:*[email protected]

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    untuk mendapatkan respon dari peserta meeting

    dengan cepat. Hal tersebut berpengaruh pada

    pelaksanaan rapat yang mana jumlah quorum yang

    tidak mencukupi. Persoalan lain adalah seringnya

    peserta meeting yang hadir terlambat dari jadwal

    yang ditentukan. Kehadiran peserta yang memenuhi

    quorum meeting akan dapat memaksimalkan

    pelaksanaan meeting. Informasi tingkat

    kesediaan/kesiapan peserta rapat untuk hadir jika

    dapat diketahui dari awal maka dapat dilakukan

    pengunduran jadwal meeting jika ternyata tingkat

    kesediaan/kesiapan rendah dan sebaliknya jika

    tingkat kesediaan memenuhi quorum maka rapat

    dapat tetap dijadwalkan. Selain itu dengan

    mengetahui jumlah peserta yang akan hadir juga

    dapat memudahkan dalam menyiapkan berbagai

    keperluan meeting sesuai jumlah peserta yang akan

    hadir.

    Saat ini respon dari peserta rapat tentang

    kesediaan hadir sering terlambat padahal diperlukan

    respon yang cepat agar keputusaan pelaksanaan rapat

    dapat segera diambil. Salah satu cara agar respon

    dapat lebih cepat adalah dengan adanya alat bantu

    yang memudahkan peserta rapat dalam memberi

    respon. Salah satu keluaran dalam suatu rapat adalah

    notulensi yang nantinya melandasi kegiatan.

    Notulensi hendaknya dapat diakses oleh setiap

    peserta rapat dengan mudah. Namun kondisi saat ini,

    memperoleh notulensi rapat masih lambat dan sulit.

    Sistem diharapkan juga dapat menangani hal ini

    melalui sistem broadcasting.

    II. KAJIAN LITERATUR

    Seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi,

    yang mengharuskan setiap kegiatan proses bisnis di

    kantor berjalan efisien dan efektif, transformasi

    proses bisnis dari sistem konvensioana ke otomatisasi

    harus dilakukan. Proses bisnis secara manual

    (dokumen driven) digambarkan dengan mengirim

    dokumen, misalnya, surat hardcopy, dikirim oleh

    kurir antar unit di lingkungan kantor. E-office

    merupakan bagian dari Sistem teknologi informasi

    yang bertujuan untuk menyederhanakan proses

    bisnis, khususnya untuk korespondensi dan surat

    elektronik. diterapkannya e-office terbukti untuk

    meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan

    kantor [1].

    Penemuan sebuah metode untuk persiapan e-

    meeting dalam sistem kalender dan penjadwalan dan

    sistem broadcasting undangan secara elektronik.

    Metode ini lebih lanjut dapat mencakup menentukan

    kapan harus memberikan konfirmasi untuk e-meeting

    sebagai bagian dari kebijakan default di kalender dan

    penjadwalan sistem. Metode ini lebih lanjut termasuk

    memberikan distribusi bahan untuk e-meeting.

    Penemuan model e-meeting dapat dilihat pada

    gambar 1 [2].

    Sebuah metode dan scheduler meeting disediakan

    untuk penyisipan penjadwalan meeting otomatis dan

    penjadwalan ulang berdasarkan kalender kegiatan.

    Program Kalender elektronik menyimpan properti

    penjadwalan meeting otomatisasi yang ditetapkan

    untuk setiap meeting yang dijadwalkan. Kalender

    elektronik penjadwalan meeting ditetapkan untuk

    setiap peserta dari setiap meeting yang dijadwalkan.

    Kalender elektronik program penjadwalan meeting

    memanfaatkan sifat otomatisasi meeting disimpan

    dan secara otomatisasi peserta meeting yang

    tersimpan untuk menghitung skor konflik dan daftar

    tindakan untuk setiap potensi blok waktu untuk

    penyisipan meeting otomatis dan penjadwalan ulang.

    skor konflik dihitung dan daftar tindakan untuk setiap

    potensi blok waktu untuk penjadwalan ulang meeting

    didasarkan pada beberapa faktor termasuk skor

    bergerak, cuti awal skor, dan skor mempersingkat

    meeting. Daftar tindakan mencakup sebuah entri

    untuk setiap meeting diubah untuk penyisipan

    meeting otomatis dan penjadwalan ulang [3].

    Gambar 1 Model E-Meeting

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Dalam [4] Persoalan terkait peserta rapat yang

    sering terlambat atau tidak hadir pada rapat pimpinan

    dengan alasan masih mengajar diatasi dengan

    penjadwalan rapat dapat dilakukan jauh-jauh hari,

    untuk meminimal benturan dengan jadwal mengajar

    para pimpinan. Diperlukan suatu pengelolaan yang

    tepat agar rapat dapat terlaksana dengan hemat waktu

    dan tenaga, serta memberikan hasil yang sesuai

    dengan sasaran yang diharapkan. Jadwal mengajar

    semua pimpinan dapat diinputkan kemudian

    dipresentasikan dalam bentuk matrik, kemudian

    diakumulasikan kedalam bentuk matrik gabungan.

    Dari matrik gabungan ini dapat dilihat mana saja

    jadwal yang masih kosong atau paling sedikit

    nilainya. Dari nilai terkecil ini dapat dijadwalkan

    rapat pimpinan. Bila nilainya 0 (nol) artinya tidak ada

    peserta rapat yang mempunyai jadwal mengajar pada

    saat itu. Saat inilah waktu yang paling tepat untuk

    mengadakan rapat pimpinan.

    Sistem rapat lainnya yaitu dengan studi kasus di

    PT PLN (Persero) Wilayah S2JB Palembang dalam

    mengolah data penjadwalan rapat dan absensi

    pegawai. Sistem informasi ini dibuat dengan

    menggunakan program PHP dan database MySQL.

    Laporan yang dihasilkan dari pembuatan sistem ini

    yaitu laporan jadwal rapat, laporan kehadiran

    pegawai, laporan absensi peserta rapat, laporan

    absensi peserta rapat. Simpulan yang dapat diambil

    dari penulisan dan pembuatan sistem informasi ini

    adalah telah dihasilkan suatu sistem informasi yang

    dapat membantu pegawai dalam proses pencarian

    informasi rapat dan informasi mengenai pegawai

    yang tidak masuk kerja baik karena sakit ataupun

    karena dinas [5].

    Aplikasi lainnya terkait pengelolaan rapat yaitu

    sistem akan berfungsi sebagai fasilitas bagi user yang

    terbagi menjadi user penanggung jawab dan user non

    penanggung jawab dalam mengelola rapatnya serta

    administrator dalam mengelola pengaturan aplikasi.

    Pengelolaan rapat disini dibagai menjadi tiga bagian

    besar yaitu mengatur jadwal rapat, mengirimkan

    informasi kebutuhan rapat, dan konfirmasi

    ketidakhadiran rapat. Dalam proses pengaturan

    jadwal, aplikasi pengelolaan rapat akan melakukan

    dua hal yaitu menyediakan informasi jadwal rapat

    yang dibutuhkan oleh civitas penanggung jawab rapat

    dan melakukan pengecekan jadwal rapat yang

    direncakan oleh user penanggung jawab rapat. Untuk

    proses pengiriman notulensi rapat, aplikasi

    pengelolaan rapat akan mengirimkan notulensi yang

    telah dibuat oleh civitas penanggung jawab rapat

    melalui aplikasi kepada seluruh peserta rapat melalui

    fasilitas surat elektronik. Dalam proses konfirmasi

    kehadiran rapat, aplikasi akan membaca konfirmasi

    ketidakhadiran user melalui format sms yang telah

    dikirim ke nomor aplikasi. Aplikasi pengelolaan rapat

    ini dirancang berbasis web sehingga dapat diakses

    oleh banyak user dalam lingkungan tertentu. Setiap

    user dengan perannya masing-masing akan dapat

    menjalankan semua fitur yang disediakan oleh

    aplikasi pengelolaan rapat ini. Oleh karena itu sistem

    memerlukan sebuah server dengan layanan Gammu

    SMS Gateway dan saluran intranet [6].

    Mamfaat lainya yaitu aplikasi yang mempunyai

    fungsionalitas untuk mengelola data jadwal rapat dan

    presensi rapat yang dapat di akses melalui media

    elektronik dan internet yang dapat mengurangi resiko

    terjadinya kehilangan ataupun kerusakan dokumen

    [7].

    Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:

    a. Identifikasi Masalah Elisitasi masalah yang terjadi dalam kegiatan

    meeting yang terutama berhubungan dengan

    penjadwalan meeting dan tingkat kehadiran dalam

    meeting. Identifikasi permasalahan dalam

    analisis, desain dan mengimplementasikan

    aplikasi elektronik meeting.

    b. Studi Literatur Memahami kerangka kerja sistem meeting yang

    pernah dibangun. Memahami perancangan dan

    implementasi kerangka kerja meeting pada

    aplikasi berbasis mobile. Memahami metode

    rekomendasi yang dapat diterapkan.

    c. Analisis Melakukan analisis fitur-fitur untuk memenuhi

    kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem

    elektronik meeting. Analisis metode rekomendasi

    yang tepat diterapkan. Metode rekomendasi akan

    mencoba menggunakan metode data mining atau

    metode-metode pendukung keputusan untuk

    sistem rekomendasinya.

    d. Desain Melakukan desain model fitur-fitur untuk

    memenuhi kebutuhan fungsional dan non

    fungsional sistem elektronik meeting. Mendesain

    sistem rekomendasi yang akan diterapkan

    e. Implementasi Membuat perangkat lunak berbasis mobile

    dengan berbagai fitur untuk rekomendasi sistem,

    fitur respon, fitur broadcast informasi dengan

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    antarmuka yang dapat memudahkan penggunaan

    perangkat lunak

    f. Pengujian Pengujian black box setiap fitur dan pengujian

    sistem rekomendasi yang diberikan

    III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

    Analisis Proses Bisnis Meeting

    Meeting atau rapat diadakan dalam rangka

    membahas berbagai kegiatan sebagai wahana untuk

    koordinasi dan diskusi rencana, pelaksanaan dan

    permasalahan yang sedang terjadi. Rapat dapat

    dikategorikan berdasarkan tujuan rapat misalnya

    Rapat Umum, Rapat Majelis, Rapat KBK. Masing-

    masing rapat memiliki karakteristik berdasarkan

    topik bahasan rapat yang berujung pada kategorisasi

    peserta rapat. Rapat Umum biasa dihadiri oleh

    seluruh dosen. Rapat Majelis dihadiri oleh anggota

    majelis. Rapat KBK dihadiri oleh anggota KBK yang

    akan mengadakan rapat

    Peserta rapat pada umumnya ada yang wajib hadir

    misalnya berkaitan dengan pejabat struktural dan

    pengelola kegiatan. Misalnya Ketua Jurusan,

    Sekretaris Jurusan, Ketua Laboratorium, Koordinator

    dan Wakil Koordinator. Setiap pejabat misalnya

    Ketua Laboratorium, Koordinator dan Wakil sifat

    wajib hadir tergantung dari bahasan rapat yang akan

    diadakan. Jika membahas kegiatan yang dikelola

    maka koordinator atau wakil wajib hadir dalam rapat.

    Peserta rapat lainnya wajib hadir dengan quorum

    minimal 50%+1 dari jumlah peserta yang diundang.

    Rapat pada umumnya diadakan atas inisiatif dari

    Ketua Jurusan, namun tidak menutup kemungkinan

    rapat yang diadakan atas inisiatif dosen setelah

    mendapat mandat dari ketua jurusan. Secara umum

    proses pelaksanaan rapat dimulai dari Ketua rapat

    membuat rencana agenda rapat, kemudian

    menyebarkan undangan rapat kepada peserta yang

    terkait, jika kondisi kehadiran rapat sesuai kebutuhan

    maka rapat dapat dilaksanakan. Dalam pelaksanaan

    terdapat daftar kehadiran rapat dan menghasilkan

    luaran berupa notulensi rapat. Proses pelaksanaan

    rapat hingga selesai dapat dilihat pada gambar 2.

    Proses Bisnis Meeting

    Pe

    se

    rta

    Ra

    pa

    tA

    dm

    inis

    tra

    si

    Ke

    tua

    Ra

    pa

    t

    Mengagendakan

    Rapat

    Mengundang

    Peserta Rapat

    Menerima

    Undangan

    Memberikan

    Respon Kehadiran

    Memenuhi

    syarat?

    Membuat Daftar

    Hadir

    Mengarsipkan

    Notelansi dan

    Daftar hadir

    Tidak

    Ya

    Gambar 2 Proses meeting yang berjala

    Proses bisnis meeting berjalan sebagai berikut :

    1. Ketua Rapat mengagendakan rapat yaitu proses menentukan rencana waktu rapat, jenis rapat dan

    topik bahasan dalam rapat.

    2. Ketua Rapat mengundang peserta rapat yaitu proses mengirimkan undangan melalui pesan

    teks untuk semua peserta rapat sesuai dengan

    jenis dan agenda rapat.

    3. Peserta undangan menerima undangan rapat yang berisi judul rapat dan waktu pelaksanaan

    rapat.

    4. Peserta undangan bisa memberikan atau pun tidak memberikan respon kehadiran.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    5. Jika pihak terkait rapat (yang wajib) hadir dalam rapat memenuhi kehadiran maka rapat dapat

    dijadwalkan untuk dilaksanakan, jika tidak,

    rapat dijadwalkan ulang.

    6. Administrasi akan membuat daftar hadir rapat. 7. Setelah rapat selesai, administrasi

    mendokumentasikan daftar hadir dan notulensi

    rapat serta mengarsipkan dokumen tersebut.

    Permasalahan yang dapat muncul dalam proses bisnis

    meeting dapat dipaparkan sebagai berikut:

    1. Penentuan tanggal rapat masih dengan melihat pada jadwal kosong dosen, proses akan lebih

    cepat dengan adanya rekapitulasi jadwal kosong

    dosen.

    2. Respon dari peserta rapat yang menggunakan pesan teks mengharuskan ketua rapat harus

    menghitung secara manual jumlah peserta yang

    hadir. Tidak ada pencatatan khusus tentang

    peserta wajib yang ternyata tidak bisa hadir

    dalam rapat.

    3. Belum adanya rekomendasi apakah rapat memadai untuk dilaksanakan atau tidak.

    4. Hasil rapat (notulen rapat) selama ini belum memadai dalam penyebarannya

    5. Laporan kehadiran rapat masih dengan perhitungan manual sehingga butuh waktu yang

    lama dan rawan kesalahan.

    Analisis sistem yang akan dibangun

    Sistem yang akan dibangun adalah perangkat

    lunak sistem rapat dengan berbasis teknologi mobile.

    Adapun alur proses bisnis sistem yang akan dibangun

    dapat dilihat pada gambar 3.

    1. Ketua Rapat mengagendakan rapat dalam

    aplikasi yaitu proses menentukan rencana

    waktu rapat, jenis rapat dan topik bahasan

    dalam rapat. Ketua rapat membentuk undangan

    rapat dengan menginputkan 2 bagian yaitu :

    Informasi rapat :

    a. Nama Rapat

    b. Waktu : tanggal dalam kalender dan

    jam dengan pilihan 00.00 hingga 23.59

    c. Jenis Rapat

    d. Agenda Rapat

    Syarat rapat :

    a. Peserta wajib hadir

    b. Quorum

    c. Dokumen/data yang dibutuhkan untuk

    rapat

    2. Sistem menyediakan daftar jadwal kosong yang

    diinputkan saat menambah sebagai user aplikasi

    3. Ketua rapat mengundang peserta rapat yaitu

    proses mengirimkan undangan melalui

    notifikasi ke aplikasi di peserta rapat. Daftar

    undangan otomatis ditentukan sesuai dengan

    Jenis rapat. Input yaitu Jenis rapat (anggota

    rapat biasa) dan anggota rapat wajib (pejabat

    struktural dan non-struktural) dan output proses

    adalah notifikasi terkirim ke daftar undangan.

    4. Peserta undangan menerima undangan rapat

    yang berisi judul rapat dan waktu pelaksanaan

    rapat ke bagian daftar undangan

    5. Peserta undangan memberikan respon

    kehadiran dengan pilihan 1) hadir, 2) hadir tapi

    terlambat dan 3) tidak hadir. Default kehadiran

    adalah 1) hadir

    6. Ketua rapat diberikan update hasil terbaru rekap

    respon dari undangan wajib dan dari undangan

    peserta biasa.

    7. Sistem akan mengolah daftar respon dari

    peserta umum dan wajib dan memberikan

    rekomendasai apakah rapat dapat dijadwalkan

    untuk dilaksanakan atau tidak. Ketua rapat

    dapat memilih mengikuti rekomendasi atau

    mengambil keputusannya sendiri.

    8. Berdasarkan daftar undangan sistem akan men-

    generate daftar hadir rapat.

    9. Setelah rapat selesai, administrasi

    mendokumentasikan notulensi rapat dan

    mengupload ke aplikasi. Peserta rapat dapat

    melihat dan mendownload notulensi tersebut.

    10. Kehadiran rapat dari setiap peserta akan direkap

    untuk melihat seberapa sering peserta hadir dan

    tidak hadir dalam undangan rapat.

    11. User aplikasi (peserta rapat) memasukkan

    jadwal kosong mereka ke aplikasi

    Untuk alur proses di atas diperlukan data-data

    pendukung yaitu :

    1) Daftar peserta rapat

    a. Peserta Biasa

    b. Majelis Rapat

    c. Pejabat struktural dan non

    2) Daftar Jadwal Kosong Peserta Rapat

    3) Daftar Login

    a. User biasa

    b. Administrasi (TU)

    4) Data rapat yang dibuat

    5) Daftar kehadiran peserta rapat

    6) Daftar Jenis Rapat

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Pengguna aplikasi dikategorikan menjadi :

    1) Ketua Rapat membuat rapat dan

    menentukan syarat rapat

    2) Peserta rapat memberi respon kehadiran

    rapat

    3) Administrasi upload notulen rapat, cetak

    daftar hadir rapat

    4) Pihak manajemen laporan kehadiran

    peserta rapat

    Analisis rekomendasi penjadwalan rapat.

    Adapun rekomendasi rapat berdasarkan business

    rules rapat pada masing-masing instansi. Beberapa

    business rules yang ditangani dalam sistem ini

    adalah:

    1. Ketua rapat membuat jadwal rapat bisa

    berdasarkan jadwal kosong dari peserta

    rapat atau tidak.

    2. Tujuan undangan rapat otomatis

    berdasarkan jenis rapat yang diadakan.

    3. Penentuan peserta wajib dan quorum

    ditentukan dalam syarat rapat oleh

    pembat/ketua rapat.

    4. Pengecekan peserta wajib hadir : Jika

    peserta wajib hadir memberi respon hadir.

    Misalnya agenda rapat akan

    membahas Kerja Praktik maka wajib

    hadir koordinator atau wakil koordinator

    Kerja Praktik. Jika salah satu bisa hadir

    maka syarat ini terpenuhi.

    5. Pengecekan Quorum

    Jumlah minimal peserta rapat yang bisa

    hadir dapat yaitu 50% plus 1. Jadi jika

    yang diundangn termasuk ketua rapat

    dan peserta wajib adalah 18 orang maka

    wajib hadir 9+1 yaitu 10 orang peserta

    memberikan respon bersedia hadir

    berarti syarat ini terpenuhi

    Gambaran umum sistem yang akan dibangun dapat

    dilihat pada Gambar 3. Sementara Pemodelan sistem

    dan aktor-aktor dalam sistem digambarkan dalam

    usecase diagram pada gambar 4.

    System yang akan dibangun

    Ad

    min

    istr

    asi

    Ju

    rusa

    nP

    ese

    rta

    Ra

    pa

    tK

    etu

    a R

    ap

    at

    Mengagendakan

    Rapat

    Sistem Otomatis

    Mengundang

    Peserta

    Menerima

    Notifikasi

    Memberi respon

    kehadiran melalui

    aplikasi

    Mendapatkan

    rekomendasi dari

    sistem

    Memutuskan

    Laporan NotulensiLaporan

    Kehadiran

    Download daftar

    hadir

    Menerima

    Generate daftar

    hadir

    Mengupload

    Notulensi

    Ke Aplikasi

    Tidak

    Ya

    Melihat Notulensi

    Melihat NotulensiInput Daftar

    Peserta

    Input daftar login

    Gambar 3 Sistem yang akan dibangun

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Membuat

    Rapat

    Informasi

    Rapat

    Syarat Rapat

    Rekomendasi

    Rapat

    Respon

    Peserta

    Memasukkan

    jadwal kosong

    Kelola User

    Kelola Absensi

    Kelola

    Notulensi

    Ketua Rapat

    Administrasi

    Peserta Rapat

    Kajur/Sekjur

    Undang

    Peserta

    Notulensi

    Laporan

    Kehadiran

    Gambar 4. Use Case Diagram

    Perancangan (Desain)

    Aplikasi e-meeting akan terhubung dengan

    web service untuk komunikasi dengan basis mobile

    app. Terkait dengan data meeting aplikasi web

    service akan terhubung dengan server database.

    Administrasi dapat memasukkan data rapat seperti

    notulensi melalui aplikasi web yang dikirim ke cloud

    web service dan dapat dilihat dan diunduh oleh

    semua peserta rapat. Perancangan arsitektur dapat

    dilihat pada gambar 5

    Web Services E-Meeting

    Host Administrasi

    Ketua Rapat

    Peserta/Undangan

    Server Database

    Gambar 5 Perancangan Arsitektur Sistem

    Database untuk menampung data-data yang

    terkait dengan meeting seperti data informasi

    meeting, data peserta rapat, data jenis rapat, dapat

    keanggotaan, data detail rapat dan data user/login.

    Perancangan database dapat dilihat pada gambar

    Gambar 6. Perancangan Database

    Perancangan Antarmuka

    Implementasi sistem dengan pemrograman java

    dengan Android Studio. Adapun web service

    menggunakan ASP.Net. Perancangan tampilan

    antarmuka beberapa fitur dalam e-meeting dapat

    dilihat di bawah ini.

    Daftar rapat yang dapat

    dilihat detailnya dan

    buat rapat (buat

    undangan rapat)

    Input informasi dan

    keterangan rapat saat

    proses buat rapat

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Tampilan syarat rapat

    dan rekap respon

    peserta rapat

    Tampilan rekomendasi

    rapat

    Tampilan undangan

    rapat

    Tampilan konfirmasi

    kehadiran rapat

    Pendaftaran anggota rapat dapat dilakukan

    melalui aplikasi mobile dan juga disediakn

    melalui portam website untuk kemudahan

    admin. Tampilan pendaftaran grup dan mamber

    dapat dilihat pada gambar 6.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    Gambar 6 Pendaftaran grup dan anggota grup

    File notulensi dapat diupload melalui

    aplikasi mobile dan dapat juga via web.

    Tampilan portal web upload file untuk

    memudahkan dalam proses upload dari

    komputer host ke aplikasi mobile melalui portal

    web oleh admin aplikasi Gambar 7.

    Gambar 7 Tampilan Upload File Notulensi

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    Sistem elektronik meeting yang dibangun dapat

    memfasilitasi berbagai hal penting terkait rapat agar

    dikelola dengan cepat dan mudah. Mulai dari

    pengelolaan informasi rapat, undangan rapat,

    penjadwalan rapat dan rekomendasi rapat. Hal yang

    tak kalah pentingnya berkaitan dengan penyebaran

    notulensi rapat serta rekapitulasi kehadiran rapat juga

    dapat ditangani dalam sistem ini. Kelebihan sistem

    ini adalah dapat memberikan rekomendasi

    berdasarkan respon. Hal ini dapat dilakukan karena

    adanya fitur syarat rapat saat proses membuat rapat.

    Prasyarat rapat dikombinasikan dengan rekspitulasi

    respon undangan yang menjadi acuan rekomendasi

    rapat tetap diadakan atau tidak. Dengan adanya

    sistem ini akan memudahkan dan mempercepat

    dalam penjadwalan rapat, lebih optimal tingkat

    kehadiran rapat, hasil rapat dapat diakses dengan

    mudah oleh semua peserta rapat dan adanya

    rekapitulasi kehadiran rapat bagi pihak manajemen.

    Ucapan Terimakasih

    Penelitian ini didanai melalui penelitian

    kompetitif Unjani tahun anggaran 2017. Oleh karena

    itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    LPPM Unjani yang telah membantu sehingga

    penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

    REFERENSI

    [1] D. S. Dewandaru, "Pemanfaatan Aplikasi E-Office Untuk Mendukung Penerapan E-

    Government Dalam Kegiatan Perkantoran Studi

    Kasus: Puslitbang Jalan dan Jembatan," Seminar

    Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi

    2013 (SENTIKA 2013), pp. ISSN: 2089-9815,

    2013.

    [2] M. M. Andrew L. Schirmer, "E-meeting preparation management," International

    Business Machines Corporation (Patents), 2008.

    [3] P. R. D. Brian John Cragun, "Method And Meeting Scheduler For Automated Meeting

    Insertion And Rescheduling For Busy

    Calendars," International Business Machines

    Corporation, 2007.

    [4] B. Nurdewanto, "Sistem Penjadwalan Rapat Pimpinan Universitas Dengan Metode Matriks,"

    Jurnal Unmer, pp. ISSN: 1693-6604, 2017.

    [5] D. E. Putri, "Sistem Informasi Penjadwalan Rapat Dan Absensi Pegawai Di Pt Pln (Persero)

    Ws2jb Palembang Dengan Menggunakan

    Program Php Dan Mysql," Jurnal STMIK

    PalComTech Palembang, 2011.

    [6] B. S. R. P. W. I Komang Deno Wirautama, "Pengembangan Aplikasi Pengelolaan Rapat

    Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi Institut

    Teknologi Sepuluh Nopember," Jurnal Teknik

    Pomits, 2013.

    [7] Mimin, "Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi Modul Uji Kompetensi

    Siswa Tertulis dan Manajemen Rapat Kerja," e-

    Proceeding of Applied Science, vol. 2, no. 3, p.

    1042, 2016.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    WEBSITE COMPANY PROFILE CV. GALUH BAHARI

    LESTARI

    Jerry Januar Koswara

    Program Studi Teknik Informatika

    Universitas Widyatama

    Jalan Cikutra No. 204A, Padasuka, Cibeunying Kidul, Kota Bandung

    [email protected]

    ABSTRAK

    Pemanfaatan media Informasi makin meluas

    seiring dengan meningkatnya persaingan dalam

    mempromosikan suatu produk/jasa, salah satu

    contohnya yaitu media informasi website. Website

    sangat penting peranannya dalam memperkenalkan

    suatu produk/jasa kepada masyarakat, agar pencarian

    akan suatu produk dapat lebih mudah dilakukan.

    Contoh pemanfaatan media informasi adalah website

    company profile yang dapat diterapkan di CV. Galuh

    Bahari Lestari.

    CV. Galuh Bahari Lestari atau CV. GBL

    merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

    kontruksi dan jasa pengadaan barang bertempat di Jl.

    Bojong Salawe Desa Karang Jaladri Parigi

    Pangandaran Jawa Barat. Banyaknya klien

    (stakeholder) yang belum mengenal perusahaan ini

    menjadi kendala bagi CV. GBL. Karena informasi

    atau media yang dipakai untuk promosi hanya sebatas

    mulut ke mulut. Itu menjadi kendala besar untuk

    sebuah perusahaan yang baru dibangun karena klien

    (stakeholder) akan kesulitan mengetahui jasa apa

    yang disediakan oleh CV. GBL. Aplikasi ini

    menggunakan bahasa pemrograman PHP berbasis

    MODULE / WORDPRESS dan MySQL sebagai

    database-nya.

    Kata Kunci: Website, PHP, MySQL,

    WORDPRESS

    ABSTRACT

    The utilization of information media spread

    along with the increase of competition in promote a

    product or service. One of the example is website

    information media. The role of website is very

    important in introduce the product or service to the

    people, so that the searcing of the product is esier to

    do. The example of information media utilization is

    website compay profile which be applied in CV.

    Galuh Bahari Lestari.

    CV. Galuh Bahari Lestari or CV.GBL is the

    company in construction sector and goods suppliying

    service which is located in Bojong Salawe street,

    Karang Jaladri Parigi Vilage, Pangandaran West

    Java. A lot of client (stakeholder) who doesnt know

    this company yet, is the problem for CV. GBL.

    Because the information or media which used to

    promotion just by mouth to mouth. Its being the big

    problem for the new company because the client

    (stakeholder) will be hard to know what kind of

    service which is provide by the CV. GBL. This

    application use PHP program language based

    MODULE/WORDPRESS and MySQL as the

    database.

    Keywords: website, PHP, MySQL,

    WORDPRESS

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan media informasi semakin

    berkembangan pesat, baik itu hanya sekedar

    penyampaian informasi ataupun dalam

    mempromosikan suatu produk melalui media internet

    yang menggunakan website. Banyak perusahaan,

    restoran, maupun kantor yang memanfaatkan hal

    tersebut. CV. Galuh Bahari Lestari adalah salah

    satunya, menggunakan media informasi internet

    sebagai sarana penunjang dalam memperkenalkan

    jasa di bidang kontruksi, pengadaan barang dan

    perikanan.

  • JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 2 No 4, Tahun 2017

    ISSN : 2541-5093

    Jurnal Nasional JMII 2017

    CV. Galuh Bahari Lestari adalah salah satu

    bentuk usaha atau penyedia jasa di bidang kontruksi,

    pengadaan barang dan perikanan yang terdapat di Jl.

    Bojong Salawe Desa Karang Jaladri Parigi

    Pangandaran Jawa Barat.

    Perusahaan modern saat ini khususnya CV.

    Galuh Bahari Lestari dituntut untuk lebih bonafide

    agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Website

    menjadi sangat penting untuk perusahaan ketika

    sedang melakukan tender atau lelang, sehingga

    menjadi nilai lebih untuk perusahaan dan kesempatan

    untuk mendapat pekerjaan atau project menjadi lebih

    besar.

    1.2 Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi

    pada saat melakukan kerja praktek adalah sebagai

    berikut :

    1. Bagaimana mengembangkan sistem web dinamis sehingga memudahkan dalam

    mengelola konten atau isi yang ada pada

    website CV. Galuh Bahari Lestari.

    2. Bagaimana mengembangkan website dengan tampilan yang menarik dan mudah digunakan.

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam pembuatan website ini untuk

    memperjelas ruang lingkup yang dibuat, antara lain :

    1. Admin mempunyai prioritas untuk mengelola data.

    2. Bagaimana Web digunakan sebagai informasi untuk customer.

    3. Bagaimana Custommer bisa berkonsultasi jasa yang ditawarkan online melalui

    website.

    Maksud dari pembuatan website yang praktis

    dan dinamis untuk CV. Galuh Bahari Lestari dengan

    menggunakan PHP dan MySQL atau WORDPRESS.

    Tujuan dari pembuatan website ini adalah :

    1. Mempermudah calon custommer CV. Galuh Bahari Lestari dalam mendapatkan informasi

    tentang jasa dan layanan yang ditawarkan.

    2. Memberikan informasi kepada calon customer tentang contact perusahaan.

    II. KAJIAN LITERATUR

    A. Aplikasi Web Based

    Aplikasi web based atau aplikasi berbasis web

    merupakan segala bentuk aplikasi yang dapat

    dijalankan dengan akses internet. Pada awalnya

    aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan

    bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup

    Language). Pada perkembangan berikutnya sejumlah

    skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas

    kemampuan HTML, seperti skrip PHP dan ASP serta

    berupa objek seperti applet.

    Aplikasi web dapat dibagi menjadi web statis dan

    web dinamis. Web statis dibentuk dengan

    menggunakan HTML saja. Kekurangan dari web

    statis yaitu terletak pada keharusan untuk memelihara

    program secara terus menerus untuk mengikuti

    setiap perubahan yang terjadi. Namun kekurangan ini

    dapat diatasi oleh web

    dinamis.(http://lia_dessyfst10.web.unair.ac.id ,2012).

    B. Database dan MySQL

    Database adalah sekumpulan data yang terkait.

    Tujuan utama pembuatan datab