jurnal manajemen, volume iv nomor 4 oktober 2013, - issn 1412 – 2586 - awab azis ...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOUSEKEEPING
DEPARTEMEN (Studi Kasus Pada Hotel Grand Cempaka Jakarta)
LEADERSHIP EFFECT OF HOUSEKEEPING DEPARTMENT EMPLOYEE PERFORMANCE
(Case Study in Grand Cempaka Hotel Jakarta)
Awab Azis) dan Djamudin)
) Executive Housekeeper Hotel Grand Cempaka
Email: [email protected]
)) STIE Gotong Royong
ABSTRACT
Leadership is a process of interaction between leaders and subordinates , in order to influence the
behavior of employees to work enthusiastically as desired by the leader or the organization. The purpose of
the study to determine the effect of leadership on employee performance housekeeping department , at
Grand Cempaka. Hotel Jakarta. The method used Simple Linear Regression and Correlation Coefficient
test hypotheses. The results showed tcount 11,177 , so if thitung > t table ( 2.021 ) and the value of P -
value < ( 0.000 < 0.05 ) , meaning that there is a significant positive influence on the performance of the leadership of the Housekeeping Department employee at the Grand Cempaka Hotel Jakarta. Contribution
or influence of leadership on employee performance is 85 % while the remaining 15 % is influenced by
other factors
Key word: Leadership, The performance, housekeeping, Simple Linear Regression Correlation Coefficient
and test hypotheses
ABSTRAK
Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara pemimpin dan bawahan, dalam rangka
mempengaruhi perilaku karyawannya untuk bekerja secara antusias sesuai yang diinginkan oleh pemimpin
maupun organisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan housekeeping departemen, di Hotel Grand Cempaka. Metode penelitian yang digunakan Regresi
Linier Sederhana Koefisien Korelasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar 11,177,
sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan nilai P-value < (0,000 < 0,05), artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel
Grand Cempaka Jakarta. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85%
sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci: kepemimpinan, kinerja, Housekeeping, Regresi Linier, Koefisien Korelasi, uji hipotesis
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu proses
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara
antusias. Dalam perkembangannya terdapat
berbagai pendekatan kepemimpinan antara lain
salah satunya adalah pendekatan perilaku
(Miswan, 2012). Kepemimpinan adalah suatu
proses interaksi antara pemimpin dan bawahan
dalam rangka mempengaruhi perilaku bawahan
agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan oleh
pemimpin maupun organisasi (Hardjati, 2006).
Kepemimpinan merupakan unsur penting di
dalam sebuah perusahaan, sebab tanpa adanya
kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu
perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran.
Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku
yang berbeda dalam memimpin (Handayani,
2010). Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki
perilaku yang berbeda dalam memimpin atau
sering disebut dengan gaya kepemimpinan sumber
daya manusia berperan sangat penting, karena
manusia sebagai roda penggerak dari seluruh
aktivitas perusahaan. Upaya untuk meningkatkan
kinerja dilakukan dengan gaya kepemimpian yang
tertata dengan baik dan pemberian motivasi agar
tercapai peningkatan kinerja (Manshur, 2013).
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 41
Bila pemimpin tidak memiliki kemampuan
memimpin, maka tugas-tugas yang sangat
kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik.
Apabila pimpinan mampu melaksanakan fungsi-
fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi
tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu
organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,
yang mempunyai kemampuan yang
mempengaruhi perilaku anggota atau anak
buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala
suatu organisasi akan diakui sebagai seorang
pemimpin apabila ia dapat memberikan pengaruh
dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah
tujuan organisasi (Gustiano, 2013).
Kesuksesan pemimpin dapat diukur dari
keberhasilannya dalam memimpin para
bewahannya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, terutama sekali pada
kemampuannya untuk menciptakan kondisi
dimana kelompok bawahan sebagai totalitas dapat
digerakkan sehingga dapat melaksanakan tugas
dengan baik (Ruvendi, 2005). Kepemimpinan
merupakan salah satu elemen penting dalam
mencapai, mempertahankan dan meningkatkan
kinerja organisasi.. Setiap pemimpin mempunyai
pola yang berbeda-beda dalam menerapkan
kepemimpinannya. Cara mempengaruhi,
mengarahkan, dan mendorong pemimpin terhadap
orang-orang yang dipimpinnya berbeda-beda.
(Ardansyah, 2011).
Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
suatu organisasi mempunyai peranan yang penting
dibandingkan dengan faktor lain. Manusia
mempunyai fungsi yang penting dalam
pencapaian kinerja, sehingga SDM membutuhkan
keahlian yang cukup handal. Kinerja karyawan
merupakan salah satu faktor yang sangat dominan
dalam meningkatkan kinerja perusahaan
(Kristiani, et.al, 2013, Pp:1-7). Kinerja merupakan
kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan
kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian suatu instansi di hubungkan
dengan visi yang di emban suatu organisasi.
Kinerja merupakan suatu konstruksi multi
dimensional yang mencakup banyak faktor yang
mempengaruhinya (Widodo, 2013).
Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan
sangatlah penting karena apabila kinerja
karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan
perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan
perusahaan lain. Dengan kinerja karyawan yang
baik diharapkan perusahaan akan mampu bersaing
dengan perusahaan lain (Saputra, 2010). Apabila
kualitas kinerja karyawan baik, pelanggan akan
memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja
perusahaan dan mensosialisasikan kepada
pelanggan lain, sehingga membuat citra dan
eksistensi perusahaan akan selalu diingat oleh
pelanggan. (Dibyantoro dan Cesimariani, 2012 Pp
113-131).
Tujuan dalam industri perhotelan adalah
untuk memberikan pelayanan yang maksimal
demi kepuasan para tamu yang menginap, selain
itu agar bisa terus bertahan diantara banyaknya
hotel baru yang bermunculan. Kepuasan tamu
adalah tingkat perasaan setelah dibandingkan
dengan kinerja karyawan (sari, 2013). Hotel
Grand Cempaka merupakan perhotelan yang
sangat dekat dengan pertokoan ITC Cempaka
Mas, Atrium Senen, Mall Kepala Gading dan
daerah rekreasi Ancol. Sebagai perhotelan yang
ingin berkembang, membutuhkan kualitas sumber
daya manusia yang dapat menunjang hal tersebut.
Dengan memiliki karyawan yang berkualitas,
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
perhotelan pada houseekeeping departement.
Perhotelan selalu memegang prinsip bahwa
kinerja karyawan tidak akan baik, apabila
kepemimpinan dalam hotel tersebut kurang
memperhatikan kinerja karyawannya. Oleh karena
itu dibutuhkan kepemimpinan yang baik dalam
perhotelan. Kinerja karyawan tidak dapat timbul
dengan sendirinya karena banyak faktor yang
mempengaruhinya. Dengan kepemimpinan yang
baik serta perhatian pihak manajemen dalam hal
kepemimpinan bagi karyawan, diharapkan dapat
meningkatkan kinerja bagi karyawan untuk
menghasilkan kinerja yang dapat diandalkan oleh
seorang pimpinan dalam hotel tersebut.
Housekeeping Departement dalam suatu
industri Hotel memiliki peranan yang sangat
penting sekali, bukan berperan sebagai revenue
maker, tetapi hanya sebagai supporting untuk
departemen lain : seperti support untuk Front
Office Department dalam menyediakan kamar-
kamar yang bersih supaya bisa cepat-cepat bisa
dijual, support kepada Marketing Departement
supaya dengan mudah memasarkan kamar-kamar
yang bersih, juga kepada F & B Departement
untuk menciptakan Function Rooms atau
Restaurants yang bersih dan nyaman, yang akan
dinikmati secara puas oleh tamu hotel.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis
tertarik dalam menyusun skripsi ini dengan judul
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Housekeeping Departement
(Studi Kasus Pada Hotel Grand Cempaka
Jakarta).
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 42
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk memberikan pengaruh kepada perubahan
perilaku orang lain secara langsung maupun tidak
(Purba dan Fathi, 2013). Kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang untuk memberikan
pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain
secara langsung maupun tidak. Gaya
kepemimpinan dapat diidentifikasikan
berdasarkan perilaku pimpinan itu sendiri
(Ardansyah, 2011). Kepemimpinan adalah suatu
usaha untuk mempengaruhi orang lain untuk
bekerja secara kelompok atau perorangani untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. (Hardjanti, dan
Rahadhini, 2011), Kepemimpinan merupakan
suatu proses mempengaruhi orang lain untuk
bekerja secara antusias. Dalam perkembangannya
terdapat berbagai pendekatan kepemimpinan
antara lain pendekatan perilaku. (Miswan, 2012).
B. Kinerja. Kinerja berasal dari pengertian performance.
Ada pula yang memberikan pengertian
performance sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja, namun sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang lebih luas, bukan hanya hasil, tetapi
termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung. (Salim, et al, 2013). Kinerja
merupakan perilaku organisasi yang secara
langsung berhubungan dengan produksi barang
atau penyampaian jasa (Nazili, 2012).
Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja
yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang
telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang
dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun
kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
(Nazili, 2012). Menurut Rivai dan Sagala
(2009:127) bahwa kinerja adalah perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
dengan peranannya dalam perusahaan.
Mangkunegara (2010: 67) mendefinisikan
Kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Kinerja menurut Ruky yang
dikutip oleh Mangkunegara (2010 : 6) adalah
Suatu bentuk usaha kegiatan atau program yang
diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan
organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan
dan mengendalikan prestasi karyawan. Kinerja
merupakan kondisi yang harus diketahui dan
diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk
mengetahui tingkat pencapaian suatu instansi di
hubungkan dengan visi yang diemban suatu
organisasi. Kinerja merupakan suatu konstruksi
multi dimensional yang mencakup banyak faktor
yang mempengaruhinya (Widodo, 2013).
C. Housekeeping. Housekeeping berasal kata dari kata house
yang artinya rumah, wisma, hotel dan kata keep yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara.
Arti Housekeeping adalah: bagian atau
departemen yang mengatur atau menata peralatan,
menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan
memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel
tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan
menyenangkan penghuninya. (http://www.Pps.
unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-202-415321986
-2%20tesis.pdf).
Pengertian lain mengenai housekeeping atau
tata graha ialah salah satu bagian yang ada di
dalam hotel yang menangani hal-hal yang
berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan,
kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar,
termasuk area-area umum lain agar seluruh tamu
maupun karyawan dapat merasa nyaman dan
aman dalam hotel. (http://repository.usu.ac.id
/bitstream/123456789/28553/4/Chapter%20II.pdf.
Agusnawar (2002:20), menyatakan bahwa house
keeping, house dan to keep. Housekeeping adalah
bagian atau Departement yang mengatur atau
menata peralatan, menjaga kebersihan,
memperbaiki kerusakan dan mem berikan
dekorasi dgn tujuan agar hotel tampak rapi,
bersih, menarik dan menyenangkan penghuninya.
Rumekso (2000:1), Housekeeping
Departement adalah bagian yang bertugas dan
bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan,
kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh
areal hotel, baik di luar gedung maupun di dalam
gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-
ruangan yang disewa oleh para tamu, restaurant,
offices serta toilet. Divisi dalam Housekeeping.
(http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25
/konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-rajin/).
D. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
variabel X dan Y maka digunakan analisis
korelasi. Nilai koefisien (r) dapat bervariasi dari -
1 hingga 1. Hasil perhitungan korelasi pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok besar, dengan rumus sebagai berikut:
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 43
2222 ...
YYnXXn
YXXYnr
Keterangan :
r = Koefisien korelasi Pearson.
n = Jumlah sampel.
X = Variabel bebas (skor kepemimpinan).
Y = Variabel terikat (skor kinerja). Jika r = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan
antara X dan Y kuat dan bersifat positif atau
searah.
Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti hubungan antara X dan Y kuat dan bersifat
negatif atau berlawanan arah.
Jika r = 0 atau mendekati 0, berarti hubungan antara X dan Y lemah atau tidak ada
hubungan.
Untuk dapat memberikan interpretasi dari
hasil nilai korelasi antara kepemimpinan dengan
kinerja, digunakan pedoman seperti yang terlihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Pedoman interprestasi nilai koefisien korelasi.
N
O
Interval Koefisien (Nilai
Mutlak)
Tingkat
Hubungan
1 2
3
4 5
0.000-0.199 0.200-0.399
0.400-0.599
0.600-0.799 0.800-1.000
Sangat lemah Lemah
Sedang
Kuat Sangat kuat
Sumber : Sugiono (2009).
E. Analisa Regresi Linear Berganda.
Analisis ini di gunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Adapun persamaan regresi adalah
sebagai berikut :
= a + bX Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas (kinerja karyawan).
X = Variabel bebas (kepemimpinan).
b = Koefisien Regresi.
a = Konstanta.
n = Jumlah data (koesioner).
Dimana :
a =
b =
F. Koefisien Determinasi. Analisis ini di gunakan untuk mengetahui
besarnya persentase kontribusi variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Rumus untuk
menghitung koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = r x 100%
G. Uji Hipotesis.
Uji hipotesis digunakan atau dipakai untuk
menguji apakah terdapat pengaruh kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada housekeeping
departement. Adapun langkah-langkah pengujian
hipotesis, yaitu :
H0 : = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada housekeeping departement).
Ha : 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
pada housekeeping departement).
a. Perumusan Ho dan Ha. Ho : p < 0 (Tidak terdapat pengaruh yang
positif antara kepemimpinan dengan
kinerja karyawan).
Ha : p > 0 (Terdapat pengaruh yang positif
antara kepemimpinan dengan kinerja
karyawan).
b. Menetapkan taraf nyata (a) atau tingkat keyakinan (1- a). Taraf nyata (a) = 5 % dan
tingkat keyakinan (1-a) = 95%, untuk
memilih uji statistik. Distribusi ttabel = t (a; n-2)
c. Menghitung nilai statistik uji.
=
d. Menentukan daerah kritis.
e. Membandingkan nilai statistik uji dengan daerah kritis, jika.
(a; n-2), maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Jika t (a; n-2), maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
f. Kesimpulan.
Jika t (a; n-2), maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti terdapat pengaruh yang
positif antara kepemimpinan dengan kinerja
karyawan.
Jika t (a; n-2), maka Ho diterima dan Ha
ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 44
yang positif antara kepemimpinan dengan
kinerja karyawan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden. Pada penelitian ini pengambilan data
menggunakan kuesioner, yang diberikan kepada
50 responden yang menggambarkan karakteristik
seperti jenis kelamin, pekerjaan, usia dan
pendapatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data karakteristik responden penelitian.
No. Uraian Jumlah Persentasi
A Jenis Kelamin
1 Pria 40 80%
2 Wanita 10 20%
Jumlah 50 100%
B Usia
1 19-25 tahun 6 12%
2 26 s.d. 30 tahun 11 22%
3 31-35 tahun 25 50% 4 > 35 tahun 8 16%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian. 1. Uji validitas.
Untuk mengetahui valid atau tidaknya
setiap pernyataan instrumen penelitian, maka
dilakukan uji validitas per butir. Pengujian
menggunakan rumus product moment, dengan
bantuan program SPSS versi 17.0. Berdasarkan
pengolahan data, diperoleh hasil untuk variabel
kepemimpinan (X), kesepuluh pernyataan
tersebut memiliki nilai rhitung lebih besar dari
0,30, sehingga seluruh pernyataan tersebut
dapat digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini. Berikut hasil pengolahan data
untuk semua pernyataan dalam instrumen
kepemimpinan yang terdiri dari 10 butir
pernyataan, terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Validitas instrumen perbutir untuk
kepemimpinan (X).
No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan
1 0.89 0,30 Valid
2 0.84 0,30 Valid 3 0.86 0,30 Valid
4 0.83 0,30 Valid
5 0.72 0,30 Valid 6 0.92 0,30 Valid
7 0.90 0,30 Valid
8 0.87 0,30 Valid
9 0.88 0,30 Valid
10 0.88 0,30 Valid
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Adapun pengolahan data (lampiran),
diperoleh hasil untuk variabel kinerja karyawan
(Y) seluruh pernyataan tersebut valid karena
seluruh nilai rhitung lebih besar dari 0,30,
sehingga seluruh pernyataan tersebut dapat
digunakan dalam pengumpulan data penelitian
ini. Berikut hasil pengolahan data untuk semua
pernyataan dalam instrumen kinerja karyawan
yang terdiri dari 10 butir pernyataan, terlihat pada
Tabel 4. sebagai berikut :
Tabel 4 Validitas instrumen perbutir untuk kinerja
karyawan (Y).
No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan
1 0.84 0,30 Valid 2 0.90 0,30 Valid
3 0.79 0,30 Valid
4 0.88 0,30 Valid 5 0.76 0,30 Valid
6 0.71 0,30 Valid
7 0.74 0,30 Valid 8 0.76 0,30 Valid
9 0.73 0,30 Valid
10 0.82 0,30 Valid
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Berdasarkan hasil uji validitas seperti yang
tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pada variabel kepemimpinan (X), dinyatakan
valid karena nilai koefisien korelasinya rhitung >
rkritis, sehingga pernyataan tersebut tidak dapat
digunakan untuk pengumpulan data pada
penelitian ini. Pada variabel kinerja karyawan
(Y), seluruh pernyataan dinyatakan valid, karena
nilai koefisien korelasi per butir lebih besar dari
rkritis (rhitung > rkritis), sehingga seluruh pernyataan
tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data
pada penelitian ini.
2. Uji reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, maka untuk
pernyataan yang valid selanjutnya dilakukan
pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan
dengan metoda split half dengan rumus Spearman
Brown, dengan menggunakan bantuan SPSS,
yaitu terlihat pada tabel. 5 - 6 sebagai berikut :
Tabel 5 Uji Reliabilitas variabel Kepemimpinan (X).
Reliability Statistics.
Cronbach's Alpha N of Items
.959 10
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 45
Tabel 6 Uji reliabilitas variabel kinerja karyawan (Y)
Reliability Statistics.
Cronbach's Alpha N of Items
.934 10
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Dengan demikian, variabel kepemimpinan
(X) diperoleh Cronbach Alpha sebesar 0,959 dan
variabel Kinerja Karyawan (Y) diperoleh
Cronbach Alpha sebesar 0,934, sehingga variabel
tersebut dianggap reliabel.
C. Analisis Statistik Data. 1. Analisis koefisien korelasi.
Analisis korelasi digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linier antara suatu
variabel dengan variabel lain, yaitu
kepemimpinan (X) dengan kinerja karyawan (Y).
Data yang digunakan untuk perhitungan dapat
dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7 Koefieien Korelasi.
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Dari hasil perhitungan di atas, nilai korelasi X
terhadap Y sebesar 0,850, yang berarti hubungan
kepemimpinan dengan kinerja karyawan adalah
sangat kuat dengan hubungan yang bersifat positif
atau searah artinya bila kepemimpinan dapat
diberikan dengan baik, maka kinerja karyawan
meningkat dan sebaliknya.
2. Analisis regresi linier sederhana, terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Regresi Sederhana. Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan.
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Keterangan :
b = 0,910.
a = 3,795.
Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui
persamaan regresinya adalah = 3,795 + 0,910X Besarnya intersep (a) adalah 3,795 yang artinya
apabila tidak ada kepemimpinan maka kinerja
karyawan sebesar 3,795 dan besarnya koefisien
regresi (b) adalah 0,910 yang artinya setiap
adanya peningkatan kepemimpinan maka akan
terjadi peningkatan kinerja karyawan sebanyak
0,910.
3. Analisis koefisien determinasi, terlihat pada Tabel. 9.
Tabel 9 Koefisien Determinasi .
Model Summary.
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .850a .722 .717 3.60312
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan.
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Berdasarkan Tabel 9 diatas, maka koefisien
determinasi (KD) diperoleh sebesar 0,850 (85%),
artinya bahwa prosentase kontribusi atau
pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan adalah 85% sedangkan sisanya sebesar
15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
masuk dalam variabel model dalam penelitian.
4. Pengujian hipotesis terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Hipotesis (Uji t).
Model t Sig.
1. (Constant) 1.098 .278 Kepemimpinan 11.177 .000
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Setelah melakukan pengujian hipotesis
penelitian tersebut di atas dan berdasarkan hasil
perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh thitung
sebesar 11,177, sehingga thitung > ttabel dan P-value
sebesar 0,000. Dalam penelitian ini digunakan
taraf nyata () sebesar 5%, sehingga nilai P-value < (0,000 < 0,05). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima yang
berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan
antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada Housekeeping Departement di
Hotel Grand Cempaka Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan ditarik
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap
Model Summary.
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .850a .722 .717 3.60312
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan.
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta
1. (Constant) 3.795 3.458 1.098 .278
Kepemimpinan .910 .081 .850 11.177 .000
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 46
kinerja karyawan pada Housekeeping
Departement di Hotel Grand Cempaka
Jakarta, hal ini disebabkan thitung sebesar
11,177, sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan
nilai P-value < (0,000 < 0,05), artinya dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha
diterima, terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara variabel kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada
Housekeeping Departement di Hotel Grand
Cempaka Jakarta.
2. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85%
sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak masuk dalam
variabel model dalam penelitian.
B. Saran.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka
dipandang perlu untuk memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan sudah melakukan hal yang baik dan bijaksana, namun peneliti
menyarankan, diharapkan pemimpin
sebaiknya mengikutsertakan setiap karyawan
dalam pengambilan keputusan tim, hal ini
dapat dilakukan dengan cara selalu
melakukan diskusi dan terbuka mengenai
permasalah yang ada dalam organisasi.
2. Kinerja karyawan menunjukkan hasil yang memenuhi standar, namun ada beberapa hal
yang kurang diperhatikan yaitu dalam
ketidaktepatan waktu karyawan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Pemimpin harus melakukan diskusi dengan
karyawan untuk mengulas penyebab
keterlambatan karyawan dalam
menyelesaikan tugas, sehingga pada saat itu
pula dapat dicari solusi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ardansyah, Muhammad, 2011, Hubungan Antara
gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan
Kepuasan Kerja Dengan kinerja Guru MAN
Tanjung Morawa.
Agusnawar,2002, Pengertian Housekeeping,
http://www.academia.edu/6853223/Pengertia
n_Housekeeping _more by Kevin
Pangemanan.
Dibyantoro dan Cesimariani, Nani, 2012,
Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap
Kepuasan pelanggan Pada CV Haspari
Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya
PalembangJurnal Ekonomi dan Informasi
Akuntansi (Jenius), VOL. 2 NO. 2 Mei Pp
113 -131
Gustiano,Benny, 2013, Hubungan Gaya
kepemimpinan Dengan kinerja Pegawai Pada
Kantor Kesatuan bangsa dan Politik Provinsi
Kepulauan Riau, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Maritim Raja Haji
Tanjung Pinang.
Handayani, Agustuti, 2010, Analisis Pengaruh
Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Tenaga Kerja provinsi Lampung. Jurusan
Administrasi Negara Universitas Bandar
Lampung, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
dan Pembangunan, Vol.1, No.1, Januari Juni. ISSN : 2087-0825, Administratio.
Hardjati, Susi, 2006, Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan
Surabaya Utara, Administrasi. Publik FISIP-
UPNVeteran Jawa Timur, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.6 No.2 Oktober, Pp:92-97.
Hardjanti,Tatiek Budi dan Rahadhini, MD, 2011,
Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai,
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi
Surakarta, Jurnal Manajemen Sumber daya
Manusia Vol. 5 No. 2 Desember Pp: 100 110.
Kristiani, Diah Ayu, Ari Pradhanawati, Ari M.S
dan Wijayanto, Andi, 2013, Pengaruh
Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada
Karyawan Operator PT. Indonesia Power
Unit Bisnis Pembangkitan Semarang),
Diponegoro Journal Of Social and Politic,
Pp:1-7, http://ejournals1.undip.ac.id/index.
Php/
Manshur, M. Rofiu`ddin, 2013, Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Al-Salam Cinere Depok. Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta. Pblik A, Jurnal Ilmu Administrasi
Negara (S1), Volume 2, Nomor 2, Agustus.
Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2010. Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Refika Aditama.
Miswan, 2012, Pengaruh Perilaku kepemimpinan,
Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Dosen Pegawai Negeri
-
Awab dan Djamudin
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 47
Sipil Pada Universitas Swasta Di Kota
Bandung, (Studi Pada Jurusan/Program
Studi di Lingkungan Universitas Swasta Se-
Kota Bandung), STIA Bandung, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Universitas Penidikan Indonesia, Jurnal
Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2 Oktober,
ISSN 1412-565X.
Nazili, Iqbal, 2012, Pengaruh Gaya Kepemim-
pinan dan Iklim organisasi terhadap kinerja
Karyawan: Motivasi Kerja sebagai Variabel
Intervening, (Studi pada karyawan PT
Garuda Indonesia Kota Semarang), Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang
Purba, Juli Rostandi dan Fathi, Achmad, 2012,
Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Konflik
Kepala Ruangan Di Instalasi Rindu A RSUP
H. Adam Malik Medan, Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta,
Rajagrafindo Persada.
Ruvendi, Ramlan, 2005, Imbalan dan Gaya
Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Di Balai Besar
Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah
Binaniaga Vol 01 No 1.
Rumekso,2000,http://shandypotter.blogspot. Com
/2010/10/laporan-prakerin-hotel-hotel-rekso.
html.:1
Salim, Mat, Puspa, Dwi Fitri dan Dharma, Surya,
2013, Pengaruh Motivasi Kerja, Orientasi
kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Serta dampaknya
Terhadap Kinerja Pengawas Sekolah Di
Kabupaten kerinci, Program Magister Sains
Manajemen, Program Pascasarjana
Universitas Bung Hatta
Saputra,Sigid Adri, 2010, Pengaruh kompensasi,
Kepuasan kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan bagian Akuntansi Pada
Perussahaan Umum di Surabaya dan
Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas, Surabaya.
Sari, Floriana, 2013, Pengaruh kepemimpinan
dan Motivasi kerja terhadap Kinerja
Karyawan Galeri Ciumbuleuit Hotel dan
Apartemen Bandung, Program Studi
manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas
Pasundan Bandung.
Widodo, 2013, Analisis Pengaruh Antara Faktor
Pendidikan, Motivasi dan Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dalam
Pelaksanaan Pelayanan Publik, (Studi Kasus
pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Pontianak), Jurnal Program Magister
Manajemen Universitas Tanjung Pura
Pontianak.
http://www.Pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-
202-415321986 -2%20tesis.pdf).
http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789
/28553/4/Chapter%20II.pdf.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
8553/4/Chapter%20II.pdf.
http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25
/konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-
rajin/).
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/
11/housekeeping-atau-tata-graha.html, Jurnal
pariwisata teknologi di download tgl, 25
Januari 2014, di 9:05 AM Diposkan oleh
setzer munavizt HOUSEKEEPING atau
TATA GRAHA\.
http://www.slideshare.net/djamudin/savedfiles?s_t
itle=goodhousekeeping-modul-gmp-presenta-
tion &user_login=zulkhaidarsyah GOOD HUSEKEEPING POWERPOINT.
http://shandypotter.blogspot.com/2010/10/lapora
n-prakerin-hotel-hotel-rekso.html.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2
8553/4/Chapter%20II.pdf.