jurnal manajemen, volume iv nomor 4 oktober 2013, - issn 1412 – 2586 - awab azis ...

Upload: djames-djamudin

Post on 09-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOUSEKEEPING

    DEPARTEMEN (Studi Kasus Pada Hotel Grand Cempaka Jakarta)

    LEADERSHIP EFFECT OF HOUSEKEEPING DEPARTMENT EMPLOYEE PERFORMANCE

    (Case Study in Grand Cempaka Hotel Jakarta)

    Awab Azis) dan Djamudin)

    ) Executive Housekeeper Hotel Grand Cempaka

    Email: [email protected]

    )) STIE Gotong Royong

    ABSTRACT

    Leadership is a process of interaction between leaders and subordinates , in order to influence the

    behavior of employees to work enthusiastically as desired by the leader or the organization. The purpose of

    the study to determine the effect of leadership on employee performance housekeeping department , at

    Grand Cempaka. Hotel Jakarta. The method used Simple Linear Regression and Correlation Coefficient

    test hypotheses. The results showed tcount 11,177 , so if thitung > t table ( 2.021 ) and the value of P -

    value < ( 0.000 < 0.05 ) , meaning that there is a significant positive influence on the performance of the leadership of the Housekeeping Department employee at the Grand Cempaka Hotel Jakarta. Contribution

    or influence of leadership on employee performance is 85 % while the remaining 15 % is influenced by

    other factors

    Key word: Leadership, The performance, housekeeping, Simple Linear Regression Correlation Coefficient

    and test hypotheses

    ABSTRAK

    Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara pemimpin dan bawahan, dalam rangka

    mempengaruhi perilaku karyawannya untuk bekerja secara antusias sesuai yang diinginkan oleh pemimpin

    maupun organisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

    karyawan housekeeping departemen, di Hotel Grand Cempaka. Metode penelitian yang digunakan Regresi

    Linier Sederhana Koefisien Korelasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar 11,177,

    sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan nilai P-value < (0,000 < 0,05), artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel

    Grand Cempaka Jakarta. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85%

    sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain.

    Kata kunci: kepemimpinan, kinerja, Housekeeping, Regresi Linier, Koefisien Korelasi, uji hipotesis

    PENDAHULUAN

    Kepemimpinan merupakan suatu proses

    mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara

    antusias. Dalam perkembangannya terdapat

    berbagai pendekatan kepemimpinan antara lain

    salah satunya adalah pendekatan perilaku

    (Miswan, 2012). Kepemimpinan adalah suatu

    proses interaksi antara pemimpin dan bawahan

    dalam rangka mempengaruhi perilaku bawahan

    agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan oleh

    pemimpin maupun organisasi (Hardjati, 2006).

    Kepemimpinan merupakan unsur penting di

    dalam sebuah perusahaan, sebab tanpa adanya

    kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu

    perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran.

    Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku

    yang berbeda dalam memimpin (Handayani,

    2010). Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki

    perilaku yang berbeda dalam memimpin atau

    sering disebut dengan gaya kepemimpinan sumber

    daya manusia berperan sangat penting, karena

    manusia sebagai roda penggerak dari seluruh

    aktivitas perusahaan. Upaya untuk meningkatkan

    kinerja dilakukan dengan gaya kepemimpian yang

    tertata dengan baik dan pemberian motivasi agar

    tercapai peningkatan kinerja (Manshur, 2013).

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 41

    Bila pemimpin tidak memiliki kemampuan

    memimpin, maka tugas-tugas yang sangat

    kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik.

    Apabila pimpinan mampu melaksanakan fungsi-

    fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi

    tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu

    organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,

    yang mempunyai kemampuan yang

    mempengaruhi perilaku anggota atau anak

    buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala

    suatu organisasi akan diakui sebagai seorang

    pemimpin apabila ia dapat memberikan pengaruh

    dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah

    tujuan organisasi (Gustiano, 2013).

    Kesuksesan pemimpin dapat diukur dari

    keberhasilannya dalam memimpin para

    bewahannya untuk melaksanakan tugas dan

    tanggung jawabnya, terutama sekali pada

    kemampuannya untuk menciptakan kondisi

    dimana kelompok bawahan sebagai totalitas dapat

    digerakkan sehingga dapat melaksanakan tugas

    dengan baik (Ruvendi, 2005). Kepemimpinan

    merupakan salah satu elemen penting dalam

    mencapai, mempertahankan dan meningkatkan

    kinerja organisasi.. Setiap pemimpin mempunyai

    pola yang berbeda-beda dalam menerapkan

    kepemimpinannya. Cara mempengaruhi,

    mengarahkan, dan mendorong pemimpin terhadap

    orang-orang yang dipimpinnya berbeda-beda.

    (Ardansyah, 2011).

    Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

    suatu organisasi mempunyai peranan yang penting

    dibandingkan dengan faktor lain. Manusia

    mempunyai fungsi yang penting dalam

    pencapaian kinerja, sehingga SDM membutuhkan

    keahlian yang cukup handal. Kinerja karyawan

    merupakan salah satu faktor yang sangat dominan

    dalam meningkatkan kinerja perusahaan

    (Kristiani, et.al, 2013, Pp:1-7). Kinerja merupakan

    kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan

    kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui

    tingkat pencapaian suatu instansi di hubungkan

    dengan visi yang di emban suatu organisasi.

    Kinerja merupakan suatu konstruksi multi

    dimensional yang mencakup banyak faktor yang

    mempengaruhinya (Widodo, 2013).

    Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan

    sangatlah penting karena apabila kinerja

    karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan

    perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan

    perusahaan lain. Dengan kinerja karyawan yang

    baik diharapkan perusahaan akan mampu bersaing

    dengan perusahaan lain (Saputra, 2010). Apabila

    kualitas kinerja karyawan baik, pelanggan akan

    memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja

    perusahaan dan mensosialisasikan kepada

    pelanggan lain, sehingga membuat citra dan

    eksistensi perusahaan akan selalu diingat oleh

    pelanggan. (Dibyantoro dan Cesimariani, 2012 Pp

    113-131).

    Tujuan dalam industri perhotelan adalah

    untuk memberikan pelayanan yang maksimal

    demi kepuasan para tamu yang menginap, selain

    itu agar bisa terus bertahan diantara banyaknya

    hotel baru yang bermunculan. Kepuasan tamu

    adalah tingkat perasaan setelah dibandingkan

    dengan kinerja karyawan (sari, 2013). Hotel

    Grand Cempaka merupakan perhotelan yang

    sangat dekat dengan pertokoan ITC Cempaka

    Mas, Atrium Senen, Mall Kepala Gading dan

    daerah rekreasi Ancol. Sebagai perhotelan yang

    ingin berkembang, membutuhkan kualitas sumber

    daya manusia yang dapat menunjang hal tersebut.

    Dengan memiliki karyawan yang berkualitas,

    diharapkan dapat meningkatkan kinerja

    perhotelan pada houseekeeping departement.

    Perhotelan selalu memegang prinsip bahwa

    kinerja karyawan tidak akan baik, apabila

    kepemimpinan dalam hotel tersebut kurang

    memperhatikan kinerja karyawannya. Oleh karena

    itu dibutuhkan kepemimpinan yang baik dalam

    perhotelan. Kinerja karyawan tidak dapat timbul

    dengan sendirinya karena banyak faktor yang

    mempengaruhinya. Dengan kepemimpinan yang

    baik serta perhatian pihak manajemen dalam hal

    kepemimpinan bagi karyawan, diharapkan dapat

    meningkatkan kinerja bagi karyawan untuk

    menghasilkan kinerja yang dapat diandalkan oleh

    seorang pimpinan dalam hotel tersebut.

    Housekeeping Departement dalam suatu

    industri Hotel memiliki peranan yang sangat

    penting sekali, bukan berperan sebagai revenue

    maker, tetapi hanya sebagai supporting untuk

    departemen lain : seperti support untuk Front

    Office Department dalam menyediakan kamar-

    kamar yang bersih supaya bisa cepat-cepat bisa

    dijual, support kepada Marketing Departement

    supaya dengan mudah memasarkan kamar-kamar

    yang bersih, juga kepada F & B Departement

    untuk menciptakan Function Rooms atau

    Restaurants yang bersih dan nyaman, yang akan

    dinikmati secara puas oleh tamu hotel.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis

    tertarik dalam menyusun skripsi ini dengan judul

    Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Housekeeping Departement

    (Studi Kasus Pada Hotel Grand Cempaka

    Jakarta).

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 42

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang

    untuk memberikan pengaruh kepada perubahan

    perilaku orang lain secara langsung maupun tidak

    (Purba dan Fathi, 2013). Kepemimpinan adalah

    kemampuan seseorang untuk memberikan

    pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain

    secara langsung maupun tidak. Gaya

    kepemimpinan dapat diidentifikasikan

    berdasarkan perilaku pimpinan itu sendiri

    (Ardansyah, 2011). Kepemimpinan adalah suatu

    usaha untuk mempengaruhi orang lain untuk

    bekerja secara kelompok atau perorangani untuk

    mencapai tujuan yang ditetapkan. (Hardjanti, dan

    Rahadhini, 2011), Kepemimpinan merupakan

    suatu proses mempengaruhi orang lain untuk

    bekerja secara antusias. Dalam perkembangannya

    terdapat berbagai pendekatan kepemimpinan

    antara lain pendekatan perilaku. (Miswan, 2012).

    B. Kinerja. Kinerja berasal dari pengertian performance.

    Ada pula yang memberikan pengertian

    performance sebagai hasil kerja atau prestasi

    kerja, namun sebenarnya kinerja mempunyai

    makna yang lebih luas, bukan hanya hasil, tetapi

    termasuk bagaimana proses pekerjaan

    berlangsung. (Salim, et al, 2013). Kinerja

    merupakan perilaku organisasi yang secara

    langsung berhubungan dengan produksi barang

    atau penyampaian jasa (Nazili, 2012).

    Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja

    yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang

    telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang

    dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun

    kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    (Nazili, 2012). Menurut Rivai dan Sagala

    (2009:127) bahwa kinerja adalah perilaku nyata

    yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi

    kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai

    dengan peranannya dalam perusahaan.

    Mangkunegara (2010: 67) mendefinisikan

    Kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil

    secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

    seseorang karyawan dalam melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

    diberikan kepadanya. Kinerja menurut Ruky yang

    dikutip oleh Mangkunegara (2010 : 6) adalah

    Suatu bentuk usaha kegiatan atau program yang

    diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan

    organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan

    dan mengendalikan prestasi karyawan. Kinerja

    merupakan kondisi yang harus diketahui dan

    diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk

    mengetahui tingkat pencapaian suatu instansi di

    hubungkan dengan visi yang diemban suatu

    organisasi. Kinerja merupakan suatu konstruksi

    multi dimensional yang mencakup banyak faktor

    yang mempengaruhinya (Widodo, 2013).

    C. Housekeeping. Housekeeping berasal kata dari kata house

    yang artinya rumah, wisma, hotel dan kata keep yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara.

    Arti Housekeeping adalah: bagian atau

    departemen yang mengatur atau menata peralatan,

    menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan

    memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel

    tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan

    menyenangkan penghuninya. (http://www.Pps.

    unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-202-415321986

    -2%20tesis.pdf).

    Pengertian lain mengenai housekeeping atau

    tata graha ialah salah satu bagian yang ada di

    dalam hotel yang menangani hal-hal yang

    berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan,

    kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar,

    termasuk area-area umum lain agar seluruh tamu

    maupun karyawan dapat merasa nyaman dan

    aman dalam hotel. (http://repository.usu.ac.id

    /bitstream/123456789/28553/4/Chapter%20II.pdf.

    Agusnawar (2002:20), menyatakan bahwa house

    keeping, house dan to keep. Housekeeping adalah

    bagian atau Departement yang mengatur atau

    menata peralatan, menjaga kebersihan,

    memperbaiki kerusakan dan mem berikan

    dekorasi dgn tujuan agar hotel tampak rapi,

    bersih, menarik dan menyenangkan penghuninya.

    Rumekso (2000:1), Housekeeping

    Departement adalah bagian yang bertugas dan

    bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan,

    kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh

    areal hotel, baik di luar gedung maupun di dalam

    gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-

    ruangan yang disewa oleh para tamu, restaurant,

    offices serta toilet. Divisi dalam Housekeeping.

    (http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25

    /konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-rajin/).

    D. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

    variabel X dan Y maka digunakan analisis

    korelasi. Nilai koefisien (r) dapat bervariasi dari -

    1 hingga 1. Hasil perhitungan korelasi pada

    dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3

    kelompok besar, dengan rumus sebagai berikut:

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 43

    2222 ...

    YYnXXn

    YXXYnr

    Keterangan :

    r = Koefisien korelasi Pearson.

    n = Jumlah sampel.

    X = Variabel bebas (skor kepemimpinan).

    Y = Variabel terikat (skor kinerja). Jika r = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan

    antara X dan Y kuat dan bersifat positif atau

    searah.

    Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti hubungan antara X dan Y kuat dan bersifat

    negatif atau berlawanan arah.

    Jika r = 0 atau mendekati 0, berarti hubungan antara X dan Y lemah atau tidak ada

    hubungan.

    Untuk dapat memberikan interpretasi dari

    hasil nilai korelasi antara kepemimpinan dengan

    kinerja, digunakan pedoman seperti yang terlihat

    pada Tabel 1.

    Tabel 1. Pedoman interprestasi nilai koefisien korelasi.

    N

    O

    Interval Koefisien (Nilai

    Mutlak)

    Tingkat

    Hubungan

    1 2

    3

    4 5

    0.000-0.199 0.200-0.399

    0.400-0.599

    0.600-0.799 0.800-1.000

    Sangat lemah Lemah

    Sedang

    Kuat Sangat kuat

    Sumber : Sugiono (2009).

    E. Analisa Regresi Linear Berganda.

    Analisis ini di gunakan untuk mengetahui

    hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel

    terikat (Y). Adapun persamaan regresi adalah

    sebagai berikut :

    = a + bX Keterangan :

    Y = Variabel tidak bebas (kinerja karyawan).

    X = Variabel bebas (kepemimpinan).

    b = Koefisien Regresi.

    a = Konstanta.

    n = Jumlah data (koesioner).

    Dimana :

    a =

    b =

    F. Koefisien Determinasi. Analisis ini di gunakan untuk mengetahui

    besarnya persentase kontribusi variabel bebas (X)

    terhadap variabel terikat (Y). Rumus untuk

    menghitung koefisien determinasi sebagai berikut:

    KD = r x 100%

    G. Uji Hipotesis.

    Uji hipotesis digunakan atau dipakai untuk

    menguji apakah terdapat pengaruh kepemimpinan

    terhadap kinerja karyawan pada housekeeping

    departement. Adapun langkah-langkah pengujian

    hipotesis, yaitu :

    H0 : = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja

    karyawan pada housekeeping departement).

    Ha : 0 (ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

    pada housekeeping departement).

    a. Perumusan Ho dan Ha. Ho : p < 0 (Tidak terdapat pengaruh yang

    positif antara kepemimpinan dengan

    kinerja karyawan).

    Ha : p > 0 (Terdapat pengaruh yang positif

    antara kepemimpinan dengan kinerja

    karyawan).

    b. Menetapkan taraf nyata (a) atau tingkat keyakinan (1- a). Taraf nyata (a) = 5 % dan

    tingkat keyakinan (1-a) = 95%, untuk

    memilih uji statistik. Distribusi ttabel = t (a; n-2)

    c. Menghitung nilai statistik uji.

    =

    d. Menentukan daerah kritis.

    e. Membandingkan nilai statistik uji dengan daerah kritis, jika.

    (a; n-2), maka Ho diterima dan Ha

    ditolak. Jika t (a; n-2), maka Ho

    ditolak dan Ha diterima.

    f. Kesimpulan.

    Jika t (a; n-2), maka Ho ditolak dan Ha

    diterima yang berarti terdapat pengaruh yang

    positif antara kepemimpinan dengan kinerja

    karyawan.

    Jika t (a; n-2), maka Ho diterima dan Ha

    ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 44

    yang positif antara kepemimpinan dengan

    kinerja karyawan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Responden. Pada penelitian ini pengambilan data

    menggunakan kuesioner, yang diberikan kepada

    50 responden yang menggambarkan karakteristik

    seperti jenis kelamin, pekerjaan, usia dan

    pendapatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Data karakteristik responden penelitian.

    No. Uraian Jumlah Persentasi

    A Jenis Kelamin

    1 Pria 40 80%

    2 Wanita 10 20%

    Jumlah 50 100%

    B Usia

    1 19-25 tahun 6 12%

    2 26 s.d. 30 tahun 11 22%

    3 31-35 tahun 25 50% 4 > 35 tahun 8 16%

    Jumlah 50 100%

    Sumber : Data Diolah Tahun 2013.

    B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian. 1. Uji validitas.

    Untuk mengetahui valid atau tidaknya

    setiap pernyataan instrumen penelitian, maka

    dilakukan uji validitas per butir. Pengujian

    menggunakan rumus product moment, dengan

    bantuan program SPSS versi 17.0. Berdasarkan

    pengolahan data, diperoleh hasil untuk variabel

    kepemimpinan (X), kesepuluh pernyataan

    tersebut memiliki nilai rhitung lebih besar dari

    0,30, sehingga seluruh pernyataan tersebut

    dapat digunakan dalam pengumpulan data

    penelitian ini. Berikut hasil pengolahan data

    untuk semua pernyataan dalam instrumen

    kepemimpinan yang terdiri dari 10 butir

    pernyataan, terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut:

    Tabel 3 Validitas instrumen perbutir untuk

    kepemimpinan (X).

    No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan

    1 0.89 0,30 Valid

    2 0.84 0,30 Valid 3 0.86 0,30 Valid

    4 0.83 0,30 Valid

    5 0.72 0,30 Valid 6 0.92 0,30 Valid

    7 0.90 0,30 Valid

    8 0.87 0,30 Valid

    9 0.88 0,30 Valid

    10 0.88 0,30 Valid

    Sumber : Data Diolah Tahun 2013.

    Adapun pengolahan data (lampiran),

    diperoleh hasil untuk variabel kinerja karyawan

    (Y) seluruh pernyataan tersebut valid karena

    seluruh nilai rhitung lebih besar dari 0,30,

    sehingga seluruh pernyataan tersebut dapat

    digunakan dalam pengumpulan data penelitian

    ini. Berikut hasil pengolahan data untuk semua

    pernyataan dalam instrumen kinerja karyawan

    yang terdiri dari 10 butir pernyataan, terlihat pada

    Tabel 4. sebagai berikut :

    Tabel 4 Validitas instrumen perbutir untuk kinerja

    karyawan (Y).

    No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan

    1 0.84 0,30 Valid 2 0.90 0,30 Valid

    3 0.79 0,30 Valid

    4 0.88 0,30 Valid 5 0.76 0,30 Valid

    6 0.71 0,30 Valid

    7 0.74 0,30 Valid 8 0.76 0,30 Valid

    9 0.73 0,30 Valid

    10 0.82 0,30 Valid

    Sumber : Data Diolah Tahun 2013.

    Berdasarkan hasil uji validitas seperti yang

    tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    pada variabel kepemimpinan (X), dinyatakan

    valid karena nilai koefisien korelasinya rhitung >

    rkritis, sehingga pernyataan tersebut tidak dapat

    digunakan untuk pengumpulan data pada

    penelitian ini. Pada variabel kinerja karyawan

    (Y), seluruh pernyataan dinyatakan valid, karena

    nilai koefisien korelasi per butir lebih besar dari

    rkritis (rhitung > rkritis), sehingga seluruh pernyataan

    tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data

    pada penelitian ini.

    2. Uji reliabilitas

    Setelah dilakukan uji validitas, maka untuk

    pernyataan yang valid selanjutnya dilakukan

    pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan

    dengan metoda split half dengan rumus Spearman

    Brown, dengan menggunakan bantuan SPSS,

    yaitu terlihat pada tabel. 5 - 6 sebagai berikut :

    Tabel 5 Uji Reliabilitas variabel Kepemimpinan (X).

    Reliability Statistics.

    Cronbach's Alpha N of Items

    .959 10

    Sumber : Data Diolah Tahun 2013.

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 45

    Tabel 6 Uji reliabilitas variabel kinerja karyawan (Y)

    Reliability Statistics.

    Cronbach's Alpha N of Items

    .934 10

    Sumber : Data Diolah Tahun 2013.

    Dengan demikian, variabel kepemimpinan

    (X) diperoleh Cronbach Alpha sebesar 0,959 dan

    variabel Kinerja Karyawan (Y) diperoleh

    Cronbach Alpha sebesar 0,934, sehingga variabel

    tersebut dianggap reliabel.

    C. Analisis Statistik Data. 1. Analisis koefisien korelasi.

    Analisis korelasi digunakan untuk

    mengetahui derajat hubungan linier antara suatu

    variabel dengan variabel lain, yaitu

    kepemimpinan (X) dengan kinerja karyawan (Y).

    Data yang digunakan untuk perhitungan dapat

    dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

    Tabel 7 Koefieien Korelasi.

    Sumber : Data diolah Tahun 2013.

    Dari hasil perhitungan di atas, nilai korelasi X

    terhadap Y sebesar 0,850, yang berarti hubungan

    kepemimpinan dengan kinerja karyawan adalah

    sangat kuat dengan hubungan yang bersifat positif

    atau searah artinya bila kepemimpinan dapat

    diberikan dengan baik, maka kinerja karyawan

    meningkat dan sebaliknya.

    2. Analisis regresi linier sederhana, terlihat pada Tabel 8.

    Tabel 8 Regresi Sederhana. Coefficientsa

    a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan.

    Sumber : Data diolah Tahun 2013.

    Keterangan :

    b = 0,910.

    a = 3,795.

    Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui

    persamaan regresinya adalah = 3,795 + 0,910X Besarnya intersep (a) adalah 3,795 yang artinya

    apabila tidak ada kepemimpinan maka kinerja

    karyawan sebesar 3,795 dan besarnya koefisien

    regresi (b) adalah 0,910 yang artinya setiap

    adanya peningkatan kepemimpinan maka akan

    terjadi peningkatan kinerja karyawan sebanyak

    0,910.

    3. Analisis koefisien determinasi, terlihat pada Tabel. 9.

    Tabel 9 Koefisien Determinasi .

    Model Summary.

    Model R

    R

    Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .850a .722 .717 3.60312

    a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan.

    Sumber : Data diolah Tahun 2013.

    Berdasarkan Tabel 9 diatas, maka koefisien

    determinasi (KD) diperoleh sebesar 0,850 (85%),

    artinya bahwa prosentase kontribusi atau

    pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

    karyawan adalah 85% sedangkan sisanya sebesar

    15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

    masuk dalam variabel model dalam penelitian.

    4. Pengujian hipotesis terlihat pada Tabel 10.

    Tabel 10 Hipotesis (Uji t).

    Model t Sig.

    1. (Constant) 1.098 .278 Kepemimpinan 11.177 .000

    Sumber : Data diolah Tahun 2013.

    Setelah melakukan pengujian hipotesis

    penelitian tersebut di atas dan berdasarkan hasil

    perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh thitung

    sebesar 11,177, sehingga thitung > ttabel dan P-value

    sebesar 0,000. Dalam penelitian ini digunakan

    taraf nyata () sebesar 5%, sehingga nilai P-value < (0,000 < 0,05). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima yang

    berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan

    antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja

    karyawan pada Housekeeping Departement di

    Hotel Grand Cempaka Jakarta.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan ditarik

    suatu kesimpulan sebagai berikut :

    1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap

    Model Summary.

    Model R R Square

    Adjusted

    R Square

    Std. Error of

    the Estimate

    1 .850a .722 .717 3.60312

    a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan.

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients t Sig.

    B

    Std.

    Error Beta

    1. (Constant) 3.795 3.458 1.098 .278

    Kepemimpinan .910 .081 .850 11.177 .000

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 46

    kinerja karyawan pada Housekeeping

    Departement di Hotel Grand Cempaka

    Jakarta, hal ini disebabkan thitung sebesar

    11,177, sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan

    nilai P-value < (0,000 < 0,05), artinya dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha

    diterima, terdapat pengaruh positif yang

    signifikan antara variabel kepemimpinan

    terhadap kinerja karyawan pada

    Housekeeping Departement di Hotel Grand

    Cempaka Jakarta.

    2. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85%

    sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi

    oleh faktor lain yang tidak masuk dalam

    variabel model dalam penelitian.

    B. Saran.

    Berdasarkan hasil kesimpulan, maka

    dipandang perlu untuk memberikan saran-saran

    sebagai berikut:

    1. Kepemimpinan sudah melakukan hal yang baik dan bijaksana, namun peneliti

    menyarankan, diharapkan pemimpin

    sebaiknya mengikutsertakan setiap karyawan

    dalam pengambilan keputusan tim, hal ini

    dapat dilakukan dengan cara selalu

    melakukan diskusi dan terbuka mengenai

    permasalah yang ada dalam organisasi.

    2. Kinerja karyawan menunjukkan hasil yang memenuhi standar, namun ada beberapa hal

    yang kurang diperhatikan yaitu dalam

    ketidaktepatan waktu karyawan dalam

    menyelesaikan tugas yang diberikan.

    Pemimpin harus melakukan diskusi dengan

    karyawan untuk mengulas penyebab

    keterlambatan karyawan dalam

    menyelesaikan tugas, sehingga pada saat itu

    pula dapat dicari solusi yang tepat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardansyah, Muhammad, 2011, Hubungan Antara

    gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan

    Kepuasan Kerja Dengan kinerja Guru MAN

    Tanjung Morawa.

    Agusnawar,2002, Pengertian Housekeeping,

    http://www.academia.edu/6853223/Pengertia

    n_Housekeeping _more by Kevin

    Pangemanan.

    Dibyantoro dan Cesimariani, Nani, 2012,

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap

    Kepuasan pelanggan Pada CV Haspari

    Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya

    PalembangJurnal Ekonomi dan Informasi

    Akuntansi (Jenius), VOL. 2 NO. 2 Mei Pp

    113 -131

    Gustiano,Benny, 2013, Hubungan Gaya

    kepemimpinan Dengan kinerja Pegawai Pada

    Kantor Kesatuan bangsa dan Politik Provinsi

    Kepulauan Riau, Program Studi Ilmu

    Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial

    dan Politik Universitas Maritim Raja Haji

    Tanjung Pinang.

    Handayani, Agustuti, 2010, Analisis Pengaruh

    Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja

    Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

    Tenaga Kerja provinsi Lampung. Jurusan

    Administrasi Negara Universitas Bandar

    Lampung, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik

    dan Pembangunan, Vol.1, No.1, Januari Juni. ISSN : 2087-0825, Administratio.

    Hardjati, Susi, 2006, Pengaruh Kepemimpinan

    Terhadap Kinerja Pegawai Di Unit

    Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan

    Surabaya Utara, Administrasi. Publik FISIP-

    UPNVeteran Jawa Timur, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.6 No.2 Oktober, Pp:92-97.

    Hardjanti,Tatiek Budi dan Rahadhini, MD, 2011,

    Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan

    Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai,

    Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi

    Surakarta, Jurnal Manajemen Sumber daya

    Manusia Vol. 5 No. 2 Desember Pp: 100 110.

    Kristiani, Diah Ayu, Ari Pradhanawati, Ari M.S

    dan Wijayanto, Andi, 2013, Pengaruh

    Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada

    Karyawan Operator PT. Indonesia Power

    Unit Bisnis Pembangkitan Semarang),

    Diponegoro Journal Of Social and Politic,

    Pp:1-7, http://ejournals1.undip.ac.id/index.

    Php/

    Manshur, M. Rofiu`ddin, 2013, Pengaruh Gaya

    Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

    Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

    (BPRS) Al-Salam Cinere Depok. Program

    Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas

    Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

    Jakarta. Pblik A, Jurnal Ilmu Administrasi

    Negara (S1), Volume 2, Nomor 2, Agustus.

    Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2010. Evaluasi

    Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta:

    Refika Aditama.

    Miswan, 2012, Pengaruh Perilaku kepemimpinan,

    Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja

    Terhadap Kinerja Dosen Pegawai Negeri

  • Awab dan Djamudin

    Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685 47

    Sipil Pada Universitas Swasta Di Kota

    Bandung, (Studi Pada Jurusan/Program

    Studi di Lingkungan Universitas Swasta Se-

    Kota Bandung), STIA Bandung, Lembaga

    Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,

    Universitas Penidikan Indonesia, Jurnal

    Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2 Oktober,

    ISSN 1412-565X.

    Nazili, Iqbal, 2012, Pengaruh Gaya Kepemim-

    pinan dan Iklim organisasi terhadap kinerja

    Karyawan: Motivasi Kerja sebagai Variabel

    Intervening, (Studi pada karyawan PT

    Garuda Indonesia Kota Semarang), Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas

    Diponegoro, Semarang

    Purba, Juli Rostandi dan Fathi, Achmad, 2012,

    Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Konflik

    Kepala Ruangan Di Instalasi Rindu A RSUP

    H. Adam Malik Medan, Fakultas

    Keperawatan Universitas Sumatera Utara,

    [email protected]

    Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani 2009.

    Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

    Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta,

    Rajagrafindo Persada.

    Ruvendi, Ramlan, 2005, Imbalan dan Gaya

    Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap

    Kepuasan Kerja Karyawan Di Balai Besar

    Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah

    Binaniaga Vol 01 No 1.

    Rumekso,2000,http://shandypotter.blogspot. Com

    /2010/10/laporan-prakerin-hotel-hotel-rekso.

    html.:1

    Salim, Mat, Puspa, Dwi Fitri dan Dharma, Surya,

    2013, Pengaruh Motivasi Kerja, Orientasi

    kepemimpinan dan Budaya Organisasi

    Terhadap Kepuasan Kerja Serta dampaknya

    Terhadap Kinerja Pengawas Sekolah Di

    Kabupaten kerinci, Program Magister Sains

    Manajemen, Program Pascasarjana

    Universitas Bung Hatta

    Saputra,Sigid Adri, 2010, Pengaruh kompensasi,

    Kepuasan kerja dan Motivasi Kerja terhadap

    Kinerja Karyawan bagian Akuntansi Pada

    Perussahaan Umum di Surabaya dan

    Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

    Perbanas, Surabaya.

    Sari, Floriana, 2013, Pengaruh kepemimpinan

    dan Motivasi kerja terhadap Kinerja

    Karyawan Galeri Ciumbuleuit Hotel dan

    Apartemen Bandung, Program Studi

    manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas

    Pasundan Bandung.

    Widodo, 2013, Analisis Pengaruh Antara Faktor

    Pendidikan, Motivasi dan Budaya Kerja

    Terhadap Kinerja Pegawai Dalam

    Pelaksanaan Pelayanan Publik, (Studi Kasus

    pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

    Kota Pontianak), Jurnal Program Magister

    Manajemen Universitas Tanjung Pura

    Pontianak.

    http://www.Pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-

    202-415321986 -2%20tesis.pdf).

    http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789

    /28553/4/Chapter%20II.pdf.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2

    8553/4/Chapter%20II.pdf.

    http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25

    /konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-

    rajin/).

    http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/

    11/housekeeping-atau-tata-graha.html, Jurnal

    pariwisata teknologi di download tgl, 25

    Januari 2014, di 9:05 AM Diposkan oleh

    setzer munavizt HOUSEKEEPING atau

    TATA GRAHA\.

    http://www.slideshare.net/djamudin/savedfiles?s_t

    itle=goodhousekeeping-modul-gmp-presenta-

    tion &user_login=zulkhaidarsyah GOOD HUSEKEEPING POWERPOINT.

    http://shandypotter.blogspot.com/2010/10/lapora

    n-prakerin-hotel-hotel-rekso.html.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2

    8553/4/Chapter%20II.pdf.