jurnal kegiatan dprd provinsi lampung | edisi januari 2015

36
JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Edisi I/Januari 2015 JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG DPRD Targetkan Bahas 28 Raperda Dukung Aspirasi Nelayan, Tinjau Ulang Permen Kelautan

Upload: rudy-dprd

Post on 23-Jul-2016

277 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNG

DPRD Targetkan Bahas28 Raperda

Dukung Aspirasi Nelayan,Tinjau Ulang Permen Kelautan

Page 2: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

Diterbitkan Oleh

Sekretariat DPRDProvinsi Lampung

PELINDUNGPimpinan DPRD Provinsi Lampung:H. Dedi Afrizal, S.Kep;H. Toto Herwantoko, S.E., M.M.;H. Ismet Roni, S.H.;Ir. H. Johan Sulaiman, M.M.;H. Pattimura, S.E.

PEMBINASekretaris DPRD Provinsi Lampung:H. Sutoto, S.H., M.H.

PENANGGUNG JAWABKepala Bagian Perundang-udangan:Bambang Joko Dwi Sunarto, S.H., M.H.

PENGARAHKepala Bagian Umum:Grisman Medy Putra, S.P., M.M.Kepala Bagian Persidangan:Zurizal, S.E., M.Si.Kepala Bagian Keuangan:Tina Malinda, S.Sos., M.M.Kepala Bagian Humas & Protokol:Dr. Elip Heldan, A.P., M.Si.

PEMIMPIN REDAKSIKasubag Dokumentasi, Informasi,dan Perpustakaan:Fitri Sisnani, S.Sos.

SEKRETARIS REDAKSINeli Yuniar

ALAMAT REDAKSIGedung DPRD Provinsi LampungJl. Wolter Monginsidi No. 69,Telukbetung, BandarlampungTelepon (0721) 481166;Faksimili (0721) 482166Website:www.dprd-lampungprov.go.idEmail:

Komisi IV DPRD ProvinsiLampung menyoroti

kualitas pembangunanjalan dari proyek-proyek

APBD 2014. Sebab,banyak ruas jalan yangbaru diperbaiki ternyatarusak lagi hanya dalam

waktu 1-2 bulan. Hal . 20

Soroti KualitasPembangunan Jalan

Daftar Isi

Dengar Pendapat denganDirektur RSUD Abdul Moeloek

Komisi V DPRD Lampung mengadakan rapatdengar pendapat dengan Direksi Rumah Sakit

Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untukmelakukan klarifikasi sejumlah permasalahanyang menjadi sorotan publik, terutama yang

terkabar di media massa.Hal . 21

Dishub Diminta HentikanKegiatan di Bandara

Komisi IV DPRD ProvinsiLampung meminta agar

Dinas Perhubungan(Dishub) Provinsi

Lampung menghentikansegala kegiatan prosespembangunan Bandara

Radin Intan II.Hal . 26

Berkas usulanpemekaran KabupatenLampung Tengah oleh

Pemprov Lampungdiserahkan ke DPRD

Lampung.

Berkas Pemekaran LampungTengah Diserahkan ke DPRD

Hal . 32

Page 3: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

1JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

Rabu, 14 Januari 20151. Pukul 09.00, Rapat Paripurna di Ruang Sidang

Utama yang diikuti seluruh Pimpinan &Anggota DPRD Provinsi Lampung.

2. Pukul 13.00, Rapat Dengar Pendapat di RuangRapat Komisi V antara Anggota Komisi V DPRDdan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung.

3. Pukul 13.00, Rapat Dengar Pendapat di RuangRapat Komisi III antara Komisi III DPRDProvinsi Lampung dan BPMP serta BandiklatProvinsi Lampung.

4. Pukul 15.30, Rapat Dengar Pendapat di RuangRapat Komisi III antara Komisi III dan BiroKeuangan Provinsi serta Badan PerwakilanProvinsi Lampung di Jakarta.

5. Pukul 15.30, Rapat Dengar Pendapat di RuangRapat Komisi V antara Komisi V dan DinasKesehatan Provinsi Lampung.

Kamis, 15 Januari 20151. Pukul 09.00, Fit and proper test, uji dan bedah

makalah calon anggota KPID Provinsi Lampungperiode 2015-2018 di ruang Rapat Komisi I.

AGENDA KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNGBulan Januari 2015

2. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat KomisiIII dengan Dinas Pengairan dan Permukimandan Dinas Pertambangan dan Energi ProvinsiLampung.

3. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Direksi Rumah Sakit Umum AbdulMoeloek.

4. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi IIdengan Kepala Balai Taman Nasional WayKambas; Kepala Balai Pengelolaan DaerahAliran Sungai Way Seputih-Way Sekampung;Kepala Balai Pemantauan Kawasan Hutan XX;dan Kepala Balai Konservasi SumberdayaAlam Provinsi Lampung.

5. Pukul 10.00, rapat Pimpinan dan AnggotaBadan Musyawarah DPRD Provinsi Lampungdi ruang Rapat Badan Legislasi.

6. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan BPLHD Provinsi Lampung.

7. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Direksi Rumah Sakit Jiwa ProvinsiLampung.

8. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi

Page 4: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

2JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

III dengan Dinas Pariwisata dan DinasKelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.

Jumat, 16 Januari 20151. Pukul 09.00, Fit and proper test lanjutan calon

anggota KPID Provinsi Lampung periode 2015-2018 di ruang Rapat Komisi I.

6. Rapat dengar pendapat Komisi III dengan PTLampung Jasa Utama dan PT Bank Lampung.

Selasa, 20 Januari 20151. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi

III dengan Biro Perlengkapan dan Aset Daerah;dan Biro Umum Setda Pemprov Lampung.

2. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Dinas Sosial dan Biro Bina SosialSetda Provinsi Lampung.

3. Pukul 10.00, dialog Lingkungan Hidup antaraPimpinan DPRD, Ketua/Anggota Banleg,Komisi II, Komisi IV dan Wahana LingkunganHidup (Walhi) Lampung.

4. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Dinas Pengairan dan PermukimanProvinsi Lampung.

5. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Biro Mental Setda Provinsi Lampung.

6. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi IIIdengan Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.

Rabu, 21 Januari 20131. Pukul 09.00, mengikuti kegiatan talk show

tentang Pengabdian Masyarakat ke PedesaanTertinggal di GSG Universitas Lampung olehKetua DPRD Provinsi Lampung.

2. Pukul 09.00, rapat kerja Komisi II dengan BulogLampung.

3. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Biro Adbang Setda Provinsi Lampung.

4. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Dinas Pemuda dan Olahraga ProvinsiLampung.

5. Pukul 13.00, rapat kerja Komisi II denganPimpinan PT Pusri.

6. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Pengurus KONI Provinsi Lampung.

Senin, 19 Januari 20151. Pukul 09.00, rapat Paripurna dengan agenda

Penyampaian Hasil Kerja Panitia Kerja diruang Rapat Utama DPRD.

2. Rapat dengar pendapat Komisi III denganDinas Perhubungan Provinsi Lampung danDireksi PD Wahana Raharja.

3. Rapat dengar pendapat Komisi V dengan BadanPemberdayaan Masyarakat dan PemerintahDesa Provinsi Lampung dan Badan Pember-dayaan Perempuan dan Perlindungan AnakProvinsi Lampung.

4. Rapat dengar pendapat Komisi IV denganDinas Bina Marga Provinsi Lampung.

5. Rapat dengar pendapat Komisi V dengan BadanPenanggulangan Bencana Daerah ProvinsiLampung.

2. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Biro Mental Setda Provinsi Lampungdan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung(jadwal ulang).

3. Pukul 10.00, mengikuti kegiatan PeringatanHarlah ke-42 PPP di Saburai Convention Cen-tre Universitas Saburai oleh Wakil Ketua IIDPRD Provinsi Lampung.

4. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat KomisiIII dengan Biro Umum Setda Provinsi Lampung

Page 5: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

3JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

dan PT Wahana Raharja.5. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IV

dengan Dinas Pertambangan dan EnergiProvinsi Lampung.

6. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Dinas Sosial Provinsi Lampung(jadwal ulang).

7. Pukul 13.30, rapat dengar pendapat KomisiIII dengan PT Lampung Jasa Utama dan PT BankLampung.

Kamis, 22 Januari 20151. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi

III dengan Dinas Pendidikan dan KebudayaanSerta Dinas Pemuda dan Olah Raga ProvinsiLampung.

2. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

3. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Direktur Itera, Foruk Komunikasi OrangTua Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ProvinsiLampung.

4. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Dinas Pemuda dan Olahraga ProvinsiLampung.

5. Pukul 13.30, rapat dengar pendapat KomisiIII dengan Dinas Tenaga Kerja ProvinsiLampung dan Biro Perlengkapan dan AsetSetda Provinsi Lampung.

Jumat, 23 Januari 20151. Pukul 08.30, mengikuti Rapat Koordinasi

Sekwan Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampungdi Ruang Rapat Komisi DPRD Provinsi Lampungoleh Sekretaris DPRD Provinsi Lampungbeserta seluruh Kabag, serta Sekwan DPRD danKabag Humas dan Protokol DPRD Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.

2. Pukul 09.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Bappeda Provinsi Lampung.

3. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat KomisiIII dengan Dinas Pendapatan Daerah ProvinsiLampung.

4. Pukul 13.30, rapat dengar pendapat Komisi IIIdengan Biro Keuangan Setda Provinsi Lampung.

Senin, 26 Januari 20151. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IV

dengan Dinas Pengairan dan PemukimanProvinsi Lampung.

2. Pukul 13.30, Konsultasi dan Koordinasi Pemba-hasan terkait Laporan Hasil Pemeriksaan BPKatas Belanja Daerah TA 2014 pada PemerintahProvinsi Lampung dan instansi terkait olehAnggota Panja DPRD Provinsi Lampung.

Selasa, 27 Januari 20151. Pukul 09.00, Rapat Koordinasi di ruang Kerja

Ketua DPRD oleh Pimpinan DPRD ProvinsiLampung.

Page 6: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

4JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

2. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi Idengan Kepala Biro Hukum Setda dan KepalaBiro Perlengkapan dan Aset Setda ProvinsiLampung.

3. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Balai III Pelaksanaan Jalan Nasional.

4. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi Vdengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;Direktur PT Fermentech Indonesia; dan karyawanyang di-PHK PT Fermentech Indonesia.

5. Pukul 11.00, rapat konsultasi di ruang Kerja KetuaDPRD oleh Pimpinan DPRD Provinsi Lampung.

6. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Idengan kepala Biro Hukum dan kepala BiroTata Pemerintahan Setda Provinsi Lampung.

7. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung.

Rabu, 28 Januari 20151. Pukul 08.30, mengikuti Rapat Senat Luar Biasa

Universitas Lampung di GSG Unila oleh WakilKetua DPRD Provinsi Lampung.

2. Pukul 09.00, mengikuti Capping Day AkperBunda Delima di Gedung Golkar Lampung olehKetua DPRD Provinsi Lampung.

3. Pukul 09.00, peninjauan lapangan ke lokasi

pelaksanaan program/kegiatan di beberapaSKPD di Desa Sulusuban, Lampung Tengah, olehKomisi V DPRD Provinsi Lampung.

4. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Dinas Pertambangan Provinsi Lampung.

5. Pukul 11.00, audiensi dengan Pimpinan DPRDProvinsi Lampung dengan Pimpinan dankaryawan TVRI Stasiun Lampung di ruang KerjaKetua DPRD.

6. Pukul 13.00, rapat perihal permohonanperlindungan hukum atas eksekusi yang akandilakukan Pengadilan Negeri Tanjungkarangtanggal 28 Januari 2015 atas SHM No. 737s.d. 746 yang bertentangan dengan AktaPerdamaian No. A.82/JB.308/U.2006 tanggal24-07-2006, antara Pimpinan DPRD ProvinsiLampung dan Pimpinan PT Kereta Api Indone-sia Subdivre III.2 Tanjungkarang di ruang KerjaKetua DPRD Provinsi Lampung.

7. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Bappeda Provinsi Lampung.

Kamis, 29 Januari 20151. Pukul 08.00, peninjauan lapangan terkait

jembatan putus di Kabupaten Lampung Tengaholeh Komisi IV DPRD Provinsi Lampung.

2. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IVdengan Dinas Bina Marga Provinsi Lampung.

3. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi Idengan Kepala Badan Kepegawaian DaerahProvinsi Lampung.

4. Pukul 13.00, rapat dengar pendapat Komisi Idengan Dinas Kominfo, Biro Tapem, dan BiroHukum Setda Provinsi Lampung.

Jumat, 30 Januari 20151. Pukul 10.00, rapat dengar pendapat Komisi IV

dengan Dinas Bina Marga Provinsi Lampung.

Page 7: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

5JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

ada rapat kali ini anggota DPRD Provinsi Lampung yang hadirsebanyak 54 orang, sejumlah pejabat satker di lingkunganPemprov, dan jajaran Forkopimda Lampung.Dalam rapat tersebut Laporan Panitia Kerja disampaikan juru

bicara Panja Hali Fahmi Almarosyi yang membahas temuan BPK ataskegiatan inventarisasi dan pengamanan hutan Tahun Anggaran 2013dan semester I Tahun Anggaran 2014 pada Dinas Kehuatan ProvinsiLampung; penyelesaian kerugian daerah per 30 September 2014 padapemerintah dan badan usaha milik daerah Provinsi Lampung; kinerjapengelolaan pelayanan perhubungan Tahun Anggaran 2013 dan Semes-ter I Tahun Anggaran 2014 pada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Hasil pembahasan Panitia Kerja LHP BPK-RI menyimpulkan bahwaberdasarkan analisis dan evaluasi terhadap kegiatan inventarisasi danpengamanan hutan Tahun Anggaran 2013 dan semester I Tahun Anggaran2014 pada Dinas Kehuatan Provinsi Lampung:

Paripurna Laporan Panja atas LHP BPK-RI

Dewan Berikan Sejumlah Rekomendasi

DPRD ProvinsiLampung pada

Senin (19/1/2015)menggelar rapat

paripurna denganagenda Laporan

Hasil PembahasanPanitia Kerja atas

Laporan HasilPemeriksaan (LHP)

BPK-RI. Rapatdipimpin Ketua

DPRD Dedi Afrizalyang didampingipara Wakil Ketua

dan dihadiri WakilGubernur LampungBakhtiar Basri danSekretaris Daerah

Provinsi ArinalJunaidi.

P

Page 8: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

6JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

1. Kegiatan inventarisasi dan pengamanan hutanpada Dinas Kehutanan Provinsi Lampungbelum didukung aspek regulasi, strukturorganisasi, tata kelola, dan sumberdaya yangmemadai;

2. Kegiatan inventarisasi dan pengamanan hutanbelum dilakukan secara memadai;

3. Kegiatan inventarisasi dan pengamanan hutanbelum dimonitor dan dievaluasi secaramemadai.

Beberapa bagian temuan memang sudahditindaklanjuti oleh Dinas Kehutanan ProvinsiLampung sesuai dengan hasil rapat dengarpendapat pada 2 Desember 2014, di antaranyasudah melakukan penyempurnaan dokumen kerjadan memberikan klarifikasi kepada BPK-RI.

Namun demikian berkenaan dengan arahkebijakan dalam rangka pembenahan, perkuatan,dan pemantapan dalam penyelenggaraan pe-merintahan, Panja menyampaikan rekomendasisebagai saran tindak lanjut kepada GubernurLampung agar memerintahkan kepada kepalaDinas Kehutanan Provinsi Lampung untuk melak-sanakan hal-hal berikut.

KINERJA DINAS KEHUTANAN1. Aspek regulasi, struktur organisasi, tata

kelola, dan sumberdaya dalam mendukungkegiatan inventarisasi dan pengamanan hutanpada Dinas Kehutanan Provinsi Lampung:a) Mengusulkan perubahan atas Peraturan

Gubernur No. 27 dan No. 34 Tahun 2010sesuai ketentuan dan Gubernur mene-tapkan perubahan peraturan tersebut.

b) Menyusun struktur organisasi, tugas danfungsi Dinas Kehutanan yang efektif danefisien berpedoman pada peraturan yangberlaku dan selanjutnya Gubernur me-netapkan struktur organisasi tersebut.

c) Menyusun dan mengusulkan rancanganprosedur operasional standar dan Guber-nur menetapkan prosedur operasionaltersebut.

d) Membuat prosedur koordinasi yang jelasantara Bidang, UPTD, KPHP, dan pemegangizin dan prosedur koordinasi tersebutditetapkan oleh Gubernur.

e) Menyosialisasikan dan melaksanakanaspek regulasi a sampai d tersebut di atas.

2. Aspek pelaksanaan kegiatan inventarisasi danpengamanan hutan. Gubernur Lampung agarmemerintahkan kepada Kepala Dinas Ke-hutanan untuk menginstruksikan:a) Kepala UPTD Taman Hutan Rakyat Wan

Abdurrahman (Tahura WAR) agar lebihoptimal dalam melaksanakan perlin-dungan dan pengamanan hutan; aktifmengurus izin kepada Gubernur secaraberjenjang; menarik iuran dan pungutankepada pemegang izin pemanfaatanTahuran WAR sesuai regulasi.

b) Kepala Bidang PPH lebih optimal ber-koordinasi dengan pihak terkait.

c) Kepala UPTD KPHL Batutegi, Kepala UPTDKPHP Gedomgwani, dan Kepala UPTDKPHP Muaradua agar lebih optimal dalammelaksanakan perlindungan dan penga-manan hutan.

3. Aspek monitor dan evaluasi (monev) ataspelaksanaan kegiatan inventarisasi danpengamanan hutan, Gubernur agar meme-rintahkan Kepala Dinas Kehutanan:a) Menetapkan tim yang melaksanakan

kegiatan monitor dan evaluasi.

Page 9: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

7JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

b) Menetapkan kerangka acuan yang jelasserta mekanisme pemantauan tertulisdan baku.

4. Output dari evaluasi kinerja yang belummemadai dapat mengakibatkan kerugiannegara. Karena itu, Panja merekomendasikankepada Gubernur agar memerintahkan KepalaDinas Kehutanan untuk segera menyelesaikandalam 30 hari kerja sejak 14 Januari 2015.

5. Seluruh rekomendasi untuk ditindaklanjutiagar tidak terulang adanya temuan serupapada tahun yang akan datang.

sampai dengan 30 September 2014 belumpernah dilakukan.

4. Tidak terdapat kasus kerugian daerah olehpengelola BUMD yang telah ditetapkankeputusan pembebanannya.

5. MP TP-TGR tidak menetapkan batas waktupenyelesaian dalam SK pembebanan dankasus kerugian daerah yang berasal dari LHPBPK dan APIP belum diselesaikan melaluimekanisme TP-TGR.

6. Proses penyelesaian kasus kerugian MP TP-TGR berlarut-larut.Dari pembahasan Panja DPRD Provinsi

KERUGIAN DAERAHSelanjutnya, berdasarkan pembahasan Panja

terhadap LHP BPK-RI atas penyelesaian kerugiandaerah per 30 September 2014 pada pemerintahdan badan usaha milik daerah Provinsi Lampung,dapat disimpulkan sebagai berikut.1. Pemprov Lampung belum membentuk tim

penyelesaian kerugian daerah (TPKD).2. MP TP-TGR belum optimal sesuai dengan

ketentuen dalam menjalankan tugas danfungsinya.

3. Penghapusan/pembebanan kerugian daerah

Lampung tentang hasil pemantauan BPK-RI tentangkerugian daerah maka Pemprov Lampung perlumelakukan langkah-langkah berikut.

1) Segera membentuk tim penyelesaian kerugiandaerah (TPKD) sebagai pengganti MP TP-TGRberdasarkan pada Peraturan BPK-RI No. 3 Tahun2007 yang melaksanakan tugas dan fungsi:a) Menginventarisasi kasus kerugian

daerah yang diterima;b) Menghitung jumlah kerugian daerah;c) Mengumpulkan dan melakukan verifikasi

Page 10: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

8JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

bukti-bukti pendukung bahwa bendaharatelah melakukan perbuatan melawanhukum, baik sengaja maupun lalai,sehingga mengakibatkan terjadinyakerugian daerah;

d) Menginventarisasi harta kekayaan milikbendahara yang dapat dijadikan sebagaijaminan penyelesaian kerugian daerah;

e) Menyelesaikan kerugian daerah melaluiSKTJM;

f) Memberikan pertimbangan kepada pim-pinan instansi tentang kerugian daerahsebagai bahan pengambilan keputusandalam menetapkan pembebanan sementara;

g) Menatausahakan penyelesaian kerugiandaerah; dan

h) Menyampaikan laporan perkembanganpenyelesaian kerugian daerah kepadapimpinan instansi dengan tembusandisampaikan kepada BPK-RI.

2) Merevisi dan menyusun payung hukumsebagai dasar perlakuan piutang MP TP-TGRberupa:a) Merevisi Peraturan Gubernur tantang

Kebijakan Akuntansi. Poin penting yangperlu dimasukkan adalah perlakuanpiutang daerah, yaitu penyisihan piutangtak tertagih dan akuntansi penghapusanpiutang tak tertagih. Kabijakan akuntansipemerintah daerah mengacu pada PP No.

71 Tahun 2010 tentang Standar AkuntansiPemerintahan. Sedangkan untuk BUMDperlu menyusun kebijakan akuntansi yangmengacu pada Standar Akuntansi Ke-uangan.

b) Menyusun Peraturan Gubernur tentangSistem dan Prosedur Penyelesaian Ke-rugian Daerah. Pergub ini berisi poin-poin penting, yaitu deskripsi kegiatan,pihak-pihak terkait, langkah-langkahteknis, bagan alir, dan dokumen yangdiperlukan dalam penanganan kerugiandaerah. Hal ini diperlukan karena ke-rugian daerah selalu berulang, dengandemikian perlu penanganan agar pe-natausahaan dokumen, penagihan, pela-poran, dan penghapusan kerugian daerahdapat berjalan tertib, sistematis, danstandar.

Page 11: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

9JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

3) Menghapus kerugian daerah yang tidakmungkin tertagih dengan syarat dan ketentuanyang ditetapkan dalam peraturan Gubernur.

4) Melaporkan terjadinya kasus kerugian daerah(TP-TGR) dan perkembangannya ke BPK secaraberkala (semesteran), baik untuk Pemprovmaupun BUMD.

5) Mempercepat proses penetapan pembebanankerugian daerah yang sedang dan/atau belumdiproses penetapannya dan perlu penegasanbahwa batas waktu penyelesaiannya adalah40 hari sejak ditetapkan kerugian daerahtersebut. Penetapan ini penting karena pelu-nasan dan penghapusan kerugian daerahberdasar pada status penetapan tersebut.Penetapan pembebanan kerugian daerahberdasarkan dari temuan BPK dan APIP.

6) Memproses penetapan pembebanan kerugiandaerah yang masih berupa informasi agardapat dicatat, dilaporkan, dan dihapuskan dineraca. Penetapan ini harus segera dilakukanagar angsuran/pelunasan kerugian kerugiandapat mengurangi penghapusan kerugiandaerah.

7) Menindaklanjuti penagihan atas kasus yangbelum terselesaikan dan jika tak tertagihdapat diusulkan untuk dihapuskan agarmasalah tidak berlarut-larut.

KINERJA PELAYANANPERHUBUNGAN

Berdasarkan pembahasan Panja DPRDProvinsi Lampung atas LHP BPK-RI terhadap kinerjaPengelolaan Pelayanan Perhubungan Tahun 2013dan Semester I Tahun Anggaran 2014 maka DinasPerhubungan Provinsi Lampung disimpulkan:

1. Analisis jabatan dan beban kerja pada DinasPerhubungan ditetapkan; organisasi dan tatakerjanya perlu direvisi; Pergub No. 34 Tahun2010 perlu disinkronkan dengan Perpres No.27 Tahun 2009 tentang PTSP di BidangPenanaman Modal; meningkatkan koordinasidengan BPM-PPT, khususnya terkait pene-tapan lokasi terminal khusus.

2. Renstra Dinas Perhubungan perlu disin-kronkan dengan Renstra Kementerian Per-hubungan 2015—2019 dan merupakan

penjabaran RPJM Provinsi Lampung 2015—2019.

3. TPAD dalam menyusun anggaran dan KepalaDinas belum akurat dalam menghitungpendapatan asli daerah dari sektor per-hubungan.

4. Kelebihan muatan angkutan barang telahmenimbulkan kerusakan badan jalan na-sional, provinsi, dan kabupaten.

5. Monev dan pelaporan belum dilakukan secaraberjenjang dan periodik yang didukungstandar operating procedure monev.

Untuk menindaklanjuti LHP BPK-RI ataskinerja Pengelolaan Pelayanan Perhubungantersebut, Panja merekomendasikan:1. Perlu perencanaan strategis dan taktis dengan

prinsip bahwa pelaksanaan anggaran tahunberjalan merupakan pondasi bagi tahunberikutnya.

2. Perlu penguatan internal melalui kelembagaandan mekanisme kerja yang didukung analisisjabatan dan analisis beban kerja.

3. Penguatan layanan dengan merumuskan SOPdan SPM yang dibakukan dalam standar mutupelayanan ISO 9001:2008 dengan didukungkualitas dan kompetensi SDM serta ke-pemimpinan.

4. Perbaikan regulasi yang tidak sesuai lagidengan perkembangan kondisi terakhir.

5. Perhatian khusus dan optimaslisasi padajembatan timbang sebagai instrumen pe-ngendalian kelebihan muatan angkutanbarang. (tim)

Page 12: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

10JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

enurut Ketua DPRD Lampung DediAfrizal, pada tahun ini ada 28 raperdauntuk ditindaklanjuti menjadiperaturan daerah. Dari 28 raperda

tersebut, 15 raperda merupakan raperda yangrancangannya masuk pada tahun ini, sementara13 lainnya merupakan raperda tahun 2014 yangbelum terselesaikan.

“Untuk 15 raperda yang diusulkan padatahun ini terdiri atas 6 raperda usul inisiatifDPRD dan 9 raperda prakarsa dari eksekutif,”katanya. Untuk pembahasan tahap awal, DPRDProvinsi Lampung menargetkan dapatmenyelesaikan pembahasan 6 raperda, karenamenyesuaikan dengan anggaran yang ada.

Sementara untuk raperda lainnya, menurutDedi, akan dilanjutkan pada bulan April mendatangmenunggu pengesahan APBD Perubahan TahunAnggaran 2015. Sementara 13 raperda tahun 2014yang belum terselesaikan, juga akan dibahasdengan target 6 raperda bisa selesai.

Meskipun demikian, Ketua DPRD ProvinsiLampung Dedi Afrizal juga mengatakan DPRDProvinsi Lampung tidak mematok target jumlahperaturan daerah (perda) yang akan dihasilkanselama periode lima tahun mendatang.

DPRD Targetkan Bahas 28 Raperda

Namun, semua anggota Dewan tetap akanmengoptimalkan kinerja dan bersinergi denganpemerintah daerah. “Kami tidak mematok targetjumlah perda yang harus disusun dan disahkanpada periode lima tahun mendatang. Sebab,dalam proses penyusunan perda harusdisesuaikan dengan kebutuhan,” kata DediAfrizal, Senin (5/1/2015).

Selain itu, dalam penyusunan perda jugaharus memperhatikan kualitas dankepentingannya. Jika tidak, peraturan tersebuttidak akan bermanfaat karena tidak bisadiimplementasikan. “Pengalaman selama ini adabeberapa perda yang sudah dibuat tapi tidakbisa diimplementasikan karena tidakditindaklanjuti dengan peraturan gubernur

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung pada 2015 inimenyeleksi sejumlah rancangan peraturan daerah (raperda) baik usul inisiatif

DPRD maupun prakarsa dari pihak eksekutif untuk diprioritaskanpembahasannya.

M

Page 13: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

11JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

(pergub) yang berisi petunjuk pelaksanaan perdatersebut,” katanya.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, DPRDakan mengevaluasi perda yang sudah ada untukmengetahui sejauhmana implementasinya dilapangan. Jika perda tersebut tidak sesuaidengan kondisi saat ini, DPRD akan meninjauulang atau merevisi aturan tersebut.

DPRD Provinsi Lampung periode 2009-2014menghasilkan 90 perda, dengan rincian 38 perdausulan inisiatif DPRD, 37 perda usulan eksekutif,dan 15 perda yang berkaitan dengan APBD. Sampai masa tugas wakil rakyat berakhir, masihada sejumklah raperda yang selesai dibahasdan disahkan.

Meskipun demikian, Dedi Afrizalmenjelaskan ada empat rancangan peraturandaerah yang akan menjadi prioritas untukdiselesaikan menjadi peraturan daerah padatahun 2015. Keempat raperda itu adalah tentang

rehabilitasi korban narkoba, rembuk pekon,batas daerah, dan zonasi pesisir danpemanfaatan pulau-pulau kecil.

Menurut Dedi, keempat perda ini dinilaisangat mendesak untuk segera dibahas, karenaberkaitan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisimasyarakat Lampung saat ini. “Saya kira inimemang sangat penting segera diselesaikan, salahsatunya berhubungan dengan tugas-tugas Polda.Seperti dalam hal rembug pekon, yang memangsedang dilakukan oleh jajarannya dan Kapolda.Lalu batas daerah dan soal narkoba, juga terkaitdengan tugas kepolisian, karena ini seringmenimbulkan kinflik horizontal,” kata Deddy.

Lebih lanjut Deddy mengungkapkan DPRDLampung rterus mendukung percepatanpembangunan Lampung. “Kita semua tentu inginLampung menjadi daerah yang terus berkembangdan dalam kondisi yang aman dan kondusif,”katanya. (tim)

PRD Provinsi Lampung mendukunglangkah Perusahaan Gas Negara(Persero) Tbk. atau PGN yang mulaimenyalurkan gas bumi kepada industri

di Lampung. Namun, DPRD juga berharap PGN bisamelayani penyaluran gas bumi hingga ke rumahtangga di Lampung.

“DPRD akan mengkaji lagi aturan penyalurangas bumi ke konsumen di Lampung agar tidakmenimbulkan dampak negatif,” kata Ketua DPRDLampung, Dedi Afrizal, kepada wartawan, Ahad (11/1/2015).

Menurut dia, langkah PGN untuk menyalurkangas bumi ke-14 industri besar di Lampung sudahbagus asalkan sesuai aturan yang ada. DPRD akanmengkaji lagi peraturan daerah (perda) yangmengatur bangunan infrastrutur dan pasokan gasbumi ke konsumen terutama untuk industri.

Sampai saat ini belum ada pertemuan antaraDPRD dan PGN yang membicarakan tentangpenyaluran gas bumi ke belasan industri diLampung. “Kami, terutama Komisi IV akan mengkajilagi aturan yang ada agar aktivitas PGN inimempunyai dasar yang kuat,” ujarnya.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur

Dukung Penyaluran Gas ke Industri dan Wargajaringan pipa gas bumi ke sejumlah industrimemang harus memenuhi ketentuan agar tidakterjadi dampak yang tidak diinginkan. Untuk itu,Komisi IV DPRD Provinsi Lampung akan melakukankajian terkait rencana PGN mulai menyalurkan gasbumi ke sejumlah industri di Lampung.

PT PGN pada bulan Januari 2015 mulaimengalirkan gas bumi ke-14 industri di wilayahLampung. Penyaluran gas bumi ini merupakanrealisasi dari penandatanganan kontrak PerjanjianJual Beli Gas (PJBG) antara PGN dengan 14 industribesar di Lampung pada pertengahan tahun 2014.

Industri besar yang akan menggunakan gasdari foating storage regasification unit (FSRU)Lampung adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia,PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia,Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PTTunas Baru Lampun.

Perusahaan lainnya yang bakal menggunakangas PGN antara lain, PT Gizi Utama, PT JapfaComfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid BandarLampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana,Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon. PadaJanuari 2015, baru tiga industri yang sudah teraliri,yaitu Coca Cola, Nestle, dan Philips Seafood. (tim)

D

Page 14: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

12JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

Bahas Penyaluran Raskindengan Bulog

alah satu pembahasan dalamhearing adalah mengenaidistribusi beras untuk rakyatmiskin (raskin). Anggota Komisi II

F.X. Siman mempertanyakan perbedaandata warga miskin antara yang dimilikiBulog dan yang disampaikan Badan PusatStatistik (BPS).

“Ada apa dengan Bolog dan BPS,kenapa datanya bisa berbeda. Bukankahseharusnya Bulog mengambil data dariBPS?” ujar Siman saat menyampaikanpendapatnya. Dia berharap Bulog mencaridan mempunyai data yang valid agarpenyaluran raskin tidak salah sasaran.

Ketua Komisi II Hantoni Hasan ber-harap persoalan raskin segera mendapat solusiterbaik agar penyalurannya tidak lagi ada salahsasaran. Menurutnya, data yang menjadi acuan

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampungmenggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Bulog Divisi Regional(Divre) Lampung di ruang rapat Komisi II, Jumat, 16 Januari 2015. Rapatdipimpin Ketua Komisi II Hantoni Hasan dan dihadiri Kepala Bulog Divre

Lampung Djoni Nur Ashari beserta para stafnya.

S

F.X. Siman Hantoni Hasan

harus benar sehingga distribusi raskin lancar.“Datanya harus sinkron agar tak salah sasaran,”katanya.

Untuk sinkronisasi datatersebut, Ketua Komisi II DPRDLampung Hantoni Hasanmenjelaskan pihaknya jugamemanggil BPS. Meskipun BPSbukan merupakan mitra kerjakomisinya, ia berkoordinasidengan Komisi I.

“Kami panggil BPS juga. Inijanggal. Rilisnya tahun 2015,tapi konon datanya 2011. Lamabanget rentang waktunya, empattahun. Meskipun kemungkinantidak jauh berbeda karena poladistribusinya masih sama, datatetap harus up to date,” kata leg-islator asal PKS itu. (tim)

Page 15: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

13JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

eberapa waktu lalu MenteriBUMN Rini Soemarno me-ngusulkan untuk meng-hapus program beras untuk

rakyat miskin (raskin) di Indone-sia. Menanggapi rencana tersebut,Wakil Ketua DPRD Provinsi Lam-pung Johan Sulaiman menyatakanheran atas usulan Menteri BUMNRini Soemarno tersebut.

Menurut Johan, pangan ada-lah kebutuhan dasar, sehingga jikaprogram raskin dihapus makadikhawatirkan akan punya dampakikutan seperti kerawanan sosialdan kriminalitas.

“Itu amanat undang-undang.Sudah menjadi kewajiban pemerintah menye-diakan dan menyalurkan pangan pokok sesuaikebutuhan, terlebih lagi bagi masyarakat miskinserta rawan pangan,” ujar Wakil Ketua DPW PartaiKeadilan Sejahtera (PKS) Lampung melalui rilis

Johan Sulaiman: Jangan HapuskanRaskin

Johan Sulaiman

yang diterima Duajurai.com, Kamis,13 November 2014.

Menurut Johan jika peng-hapusan beras raskin dilakukan,maka pemerintah akan melanggaraturan perundangan khususnyaPasal 58 ayat (1) UU 18/2012tentang Pangan. Penghapusan pro-gram raskin yang akan digantikandengan e-money atau uang elek-tronik, akan berimplikasi pada takterkontrolnya pembelanjaan uangyang disalurkan melalui programtersebut.

Ia menyarankan lebih baikjika program raskin tetap dilan-jutkan, bahkan kualitas beras

harus lebih bagus lagi. “Sebab, selama iniseringkali raskin yang didistribusikan kurangmemenuhi kelayakan konsumsi. Selain itu data danvalidasi keluarga penerima raskin juga perludiperbaiki,” kata Johan. (tim)

B

Page 16: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

14JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

emerintah terus mematangkan ren-cana penghapusan program berasuntuk masyarakat miskin (raskin).Menteri Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) Rini Soemarno menyatakan skemapembagian raskin seperti selama ini akandihapus dan diganti uang elektronik atau e-money.

“Ini akan diintegrasikan dengan programpemerintah lainnya,” ujarnya dikantor Wakil Presiden Senin (15/12/2015). Menurut dia, selamaini banyak penerima raskin yangtidak memakan beras yangditerima karena kualitasnyadinilai kurang bagus.

Karena itu, dengan skemae-money, masyarakat bisa mem-beli beras sesuai dengan seleraatau keinginan mereka. “Berasitu kan kualitasnya macam-macam. Jadi, nanti masyarakatsendiri yang memilih,” katanya.

Bagaimana jika uang da-lam bentuk e-money tersebutnanti tidak digunakan untukmembeli beras? Rini menya-takan hal tersebut sudah dian-tisipasi. Karena itu, e-money yang diberikankepada masyarakat dalam bentuk kartuhanya bisa dibelikan beras di cabang-cabangBulog maupun toko kelontong yang bekerjasama dengan Bulog.

“Jadi, semacam voucher. Uang dalamkartu itu tidak bisa digunakan membeli rokok,pulsa, atau lainnya. Hanya bisa beli beras,”tegasnya. Rini Soemarno mengungkapkanpenggantian raskin dengan e-money ditar-getkan bisa dilaksanakan pada 2015.

Namun, kepastian waktu pelaksanaan-nya akan menunggu kesiapan, termasukkesiapan infrastruktur teknologi informasidan e-money. “Juga kesiapan kementerian lainseperti Kementerian Sosial,” ujarnya.

Selama 16 tahun pelaksanaannya, pro-gram raskin memang mendapat banyak sorotan.Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)pada 2013 merilis dugaan penyimpangan pro-

gram raskin yang disalurkan kepada 15,5 jutakepala keluarga tersebut.

Antara lain, indikasi kartel yang meli-batkan tengkulak untuk membeli beras-berasyang diterima masyarakat miskin denganharga murah, lalu dijual kembali ke pasar.KPK juga menilai program raskin tidakmemenuhi unsur 6T. Yakni, tepat sasaran,tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat

harga, dan tepat administrasi.Karena itu, KPK sudah memintapemerintah mendesain ulangprogram tersebut.

Meski program raskin di-nilai belum sempurna, KetuaUmum Kontak Tani NelayanAndalan (KTNA) Winarno Tohirtidak setuju program tersebutdihapus dan diganti e-money.Menurut dia, raskin selama initidak hanya menjamin kebu-tuhan pangan warga miskin,tapi juga menjaga harga berasdi pasaran. ’’Kalau harga berasmenjadi mahal, uang yang dibe-rikan juga tidak akan cukup,’’ujarnya.

Dia menyebutkan, masya-rakat miskin menerima 15 kilogram raskindengan harga Rp 1.600 per kilogram. Se-mentara itu, harga beras termurah di pasaransekitar Rp 8.000 per kilogram. Karena itu, jikapemerintah beralasan ingin memberikan uangagar masyarakat bisa membeli beras sesuaidengan keinginan mereka, anggaran raskinharus ditambah. “Apalagi di Papua selamaini raskin juga Rp 1.600 per kilogram. Kalauberas biasa, bisa lebih dari Rp15.000 per ki-logram,” jelasnya.

Selain itu, pemberian e-money yang dapatdibelikan beras bisa menjadi kendala. Winarnomempertanyakan apakah uang tersebut bisaditukarkan di semua toko kelontong atau hanyadi Bulog dan toko-toko tertentu yang jumlahnyaterbatas sehingga masyarakat sulit membeliberas. “Jadi, kami mohon pemerintah mem-persiapkan dulu dengan matang. Jangan terburu-buru,” katanya. (tim)

Hapus Raskin, Ganti denganVoucher E-Money

P

Rini Soemarno

Page 17: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

15JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

elama ini banyak nelayan kecil diLampung yang menggunakan alattangkap ikan pukat hela dan pukat tarik.Jika pemakaian alat itu dilarang,

dipastikan nelayan tidak akan memperoleh ikanyang memadai,” kata Ketua Himpunan NelayanSeluruh Indonesia (HNSI) Provinsi LampungMarzuki Yazid saat berdialog dengan AnggotaKomisi II, Selasa, 27 Januari 2015.

Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan PenggunaanAlat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) danPukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah PengelolaanPerikanan Negara Republik Indonesia.

Menurut Marzuki Yazid, larangan tersebuttidak mungkin dapat diterapkan dalam waktu

Dukung Aspirasi Nelayan,Tinjau Ulang Permen Kelautan

dekat, karena berbagai peralatan tersebut sudahdigunakan oleh nelayan Lampung selamabertahun-tahun. Beberapa jenis alat pukat tarikyang digunakan nelayan Lampung antara lain jenisdogol (danish seines), payang, dan cantrang.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi LampungJoko Santoso menyatakan pihaknya akanmembantu nelayan dengan mangajukan keberatanatas pelaksanaan Permen Kelautan dan PerikananNomor 2 Tahun 2015 bagi nelayan Lampung.

“Kami akan memberikan masukan agarmenjadi menjadi acuan bagi Kementerian, melaluiDinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung,”katanya usai menerima 20 perwakilan nelayan diruang Rapat Komisi DPRD, Selasa (27/01/2015).

Dalam dialog antara Komisi II dan perwakilan

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung mendukung aspirasinelayan agar pemerintah meninjau ulang Peraturan Menteri Kelautan danPerikanan Nomor 2 Tahun 2015. Sebab, pelaksanaan peraturan tersebut

akan mematikan nelayan Lampung.

S“

Page 18: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

16JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

nelayan tersebut, juga hadir Kepala Dinas Kelautandan Perikanan Provinsi Lampung Setiato. KetuaHNSI Lampung Marzuki Yazid juga meminta paranelayan dilibatkan dalam setiapprogram yang dilakukan oleh DinasKelautan dan Perikanan.

Marzuki menambahkan hinggasaat ini kendala yang dihadapinelayan saat melaut banyak sekali,salah satunya SIPI (surat izinpenangkapan ikan) yang sudah matisehingga nelayan dilarang melaut.“Nelayan enggak boleh beroperasikarena banyak SIPI yang sudahmati. Karena itu, kami minta solusi,”kata Marzuki.

Sementara Kepala Dinas Ke-lautan dan Perikanan Setiato me-nanggapinya dengan meminta in-formasi yang jelas berapa jumlahSIPI (surat izin penangkapan ikan) nelayan yangsudah mati. “Terkait izin-izin yang lain kita akanbantu, selagi saya masih bisa membantu,” ujarnya.

Setiato juga akan membantu mengupayakanterkait langkah nelayan yang meminta PeraturanMenteri No. 2 tahun 2015 untuk ditinjau ulang.“Kalau nelayan minta dicabut permennya, ya akankami sampaikan kepada Kementerian,” katanya.

Protes terhadap Permen Kelautan dan Perikanan

No. 2 Tahun 2015 juga disampaikan para nelayan diTegal, Jawa Tengah. Menurut Ketua Paguyuban NelayanKota Tegal (PNKT) Eko Susanto pada Jumat, 30 Januari

2015, ratusan kapal di Tegal tidakakan bisa melaut lagi karena masaberlaku SIPI-nya habis pada 2015.

“Sudah ada sekitar 20 kapalcantrang yang sudah habis izinnyadan tidak bisa diperpanjang. Ne-layan menganggur, kapalnya mang-krak,” kata Eko. Sayangnya, pera-turan terbaru dari Menteri SusiPudjiastuti itu tidak mencantumkanalat tangkap ikan yang direko-mendasikan. Walhasil, para nela-yan Tegal kini kebingungan ketikahendak mengganti alat tangkapnya.

Selain cantrang dogol, se-bagian kapal nelayan Tegal jugamenggunakan alat tangkap purse

seine (pukat cincin). Harga satu unit purse seinemencapai Rp 500 juta. Sedangkan cantrang dogolhanya sekitar Rp 20 juta.

Di samping membutuhkan biaya besar,pemasangan purse seine juga belum tentu amandari larangan Menteri Susi yang akan datang.“Karena semua alat tangkap jaring itu padaprinsipnya tidak ramah lingkungan, termasukpurse seine,” kata Eko. (tim)

Joko Santoso

Page 19: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

17JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksuddengan:1. Alat penangkapan ikan adalah sarana dan

perlengkapan atau benda-benda lainnya yangdipergunakan untuk menangkap ikan.

2. Setiap orang adalah orang perseorangan ataukorporasi.

3. Korporasi adalah kumpulan orang perse-orangan dan/atau kekayaan yang teror-ganisasi baik merupakan badan hukummaupun bukan badan hukum.

4. Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnyadisingkat SIPI, adalah izin tertulis yang harusdimiliki setiap kapal perikanan untuk mela-kukan penangkapan ikan yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Surat Izin UsahaPerikanan.

PERATURANMENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2/PERMEN-KP/2015TENTANG

LARANGAN PENGGUNAAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA(TRAWLS) DAN PUKAT TARIK (SEINE NETS) DI WILAYAH

PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal 2Setiap orang dilarang menggunakan alat pe-nangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alatpenangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di seluruhWilayah Pengelolaan Perikanan Negara RepublikIndonesia.

Pasal 3(1) Alat penangkapan ikan pukat hela (trawls)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiridari:a. pukat hela dasar (bottom trawls);b. pukat hela pertengahan (midwater trawls);c. pukat hela kembar berpapan (otter twin

trawls); dand. pukat dorong.

(2) Pukat hela dasar (bottom trawls) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:

Page 20: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

18JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

a. pukat hela dasar berpalang (beam trawls);b. pukat hela dasar berpapan (otter trawls);c. pukat hela dasar dua kapal (pair trawls);d. nephrops trawls; dane. pukat hela dasar udang (shrimp trawls),

berupa pukat udang.(3) Pukat hela pertengahan (midwater trawls),

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb, terdiri dari:a. pukat hela pertengahan berpapan (otter

trawls), berupa pukat ikan;b. pukat hela pertengahan dua kapal (pair

trawls); danc. pukat hela pertengahan udang (shrimp

trawls).Pasal 4

(1) Alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiridari:a. pukat tarik pantai (beach seines); danb. pukat tarik berkapal (boat or vessel seines).

(2) Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bterdiri dari:a. dogol (danish seines);

b. scottish seines;c. pair seines;d. payang;e. cantrang; danf. lampara dasar.

Pasal 5Pengkodean dan gambar alat penangkapan ikanpukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikanpukat tarik (seine nets) sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 sebagaimana tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak ter-pisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 6SIPI dengan alat penangkapan ikan pukat hela(trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik(seine nets) yang telah diterbitkan sebelumberlakunya Peraturan Menteri ini, masih tetapberlaku sampai dengan habis masa berlakunya.

Pasal 7Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,ketentuan mengenai penggunaan alat penang-kapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penang-kapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimanadiatur dalam Pasal 23, Pasal 24 dan LampiranPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NomorPER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikandan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan AlatBantu Penangkapan Ikan di Wilayah PengelolaanPerikanan Negara Republik Indonesia (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43),sebagaimana telah diubah terakhir denganPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor42/PERMEN-KP/2014 (Berita Negara Republik In-donesia Tahun 2014 Nomor 1466) dicabut dandinyatakan tidak berlaku. (*)

Page 21: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

19JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

egiatan wajib bagi mahasiswa baruyang disebut dengan Karya Wisatailmiah (KWI) tahun ajaran 2014/2015tersebut diikuti 630 mahasiswa dari

seluruh jurusan di FMIPA Unila dan dibuka olehRektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S.

Kegiatan dengan tema ”Abdikan GenerasiCerdas, Wujudkan Desa Madani” itumenghadirkan sejumlah pembicara, yaitu KetuaDPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal, S.Kep,Walikota Bandarlampung Drs. Herman HN, M.M.,dan Ketua Umum BPD Hipmi Lampung Dr.Muhammad Kadafi, S.H., M.H.

Kemudian, Wamiliana menyampaikanmateri tentang microteaching, Elly Lestari Rustiati

Ketua DewanJadi Pembicara

di KWI UnilaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas

Lampung (FMIPA Unila) mengadakanacara besar tahunan bagi mahasiswa

Fakultas MIPA, Rabu (21/1/2015).

tentang etika bermasyarakat, dan perwakilandari Youth for Climate Change tentang aplikasisains dalam masyarakat serta materi mengenaipenyuluhan penjagaan lingkungan danpemanfaatan limbah sampah.

Setelah mengikuti kegiatan KWI secaraindoor selama dua hari 21-22 Januari, pesertamengikuti kegiatan outdoor pada 28-2 Februaridi Desa Sidokaton, Kecamatan Gisting,Kabupaten Tanggamus. Pada kesempatan

tersebut peserta manyampaikanmembagikan pengetahuan merekakepada masyarakat setempat.

Dalam kegiatan outdoor tidakhanya peserta yang memberikanmateri namun para dosen dariseluruh jurusan yang ada di FMIPAUnila. Adapun serangkaian acarayang akan berlangsung antara lainmicroteaching, pembuatan fasilitasumum, bersilaturahmi kepada wargadesa, dan memberikan penyuluhanterkait dibidang perkebunan danpertanian. (tim)

K

Page 22: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

20JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

ualitas jalan sangat buruk.Baru diperbaiki tapi 1-2bulan kemudian kerusakanterjadi dimana-mana,” kata

Wakil Ketua Komisi IV DPRD ProvinsiLampung Kadek Suwartika, Selasa (20/1/2015).

Kadek juga menyesalkan ketidak-hadiran Kepala Dinas Bina Marga saathearing dengan Komisi IV untuk mem-bahas soal itu pada Senin (19/1/2015).Padahal, rapat dengar pendapat itusangat penting untuk mengetahuisejauh mana pekerjaan sejumlah proyek jalanprovinsi. “Yang hadir hanya sekretaris, sehinggapenjelasannya kurang komprehensif,” ujarnya.

Tidak hanya itu, saat hearing, Sekretaris DinasBina Marga juga tidak membawa data secaralengkap. Bahkan, dia terkesan tertutup saatditanyakan data-data penting serta alokasianggaran untuk pembangunan dan berbaikan jalan.

“Mereka sepertinya berusaha menutup-nutupi. Untuk itu kami jadwalkan hearing ulang,”kata politikus PDIP itu. Dia menengarai sejumlahproyek pembangunan jalan dan jembatan ber-masalah di antaranya pembangunan jembatan

Soroti KualitasPembangunan Jalan

Way Kiri di Tulangbawang Barat danpembangunan ruas jalan provinsi diSimpang Penawar-Rawajitu Tulang-bawang.

“Baru selesai dibangun dandiperbaiki sudah rusak lagi. Untuk itukami akan minta mereka menjelaskan.Ini bagian dari tugas kami dalampengawasan,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, SekretarisDinas Bina Marga Lampung Ronimengatakan ketidakhadiran kepaladinas saat hearing dengan DPRD pada

Senin lalu karena kadis sedang berada di Jakartauntuk mengurus tol Lampung.

Terkait dengan kerusakan jalan di jalanSimpang Penawar-Rawajitu Tulangbawang iamembenarkannya. Sebab, banyak kendaraan yangmelebihi tonase melewati jalur tersebut. “Memangsudah banyak yang rusak lagi karena kendaraanbesar sering lewat situ,” ujarnya.

Sementara Anggota DPRD Provinsi Lampungdari dapil Lampung Selatan, Antoni Iman, berharapada upaya penanganan dini terhadap akses jalanprovinsi Kotadalam-Pasar Sidomulyo dan SimpangGayam-Ketapang. Sebab, kondisi kerusakan jalandi beberapa titik di wilayah itu sudah sangat parah,sehingga rawan terjadi kecelakaan bagi penggunajalan.

“Mungkin melakukan perbaikan menyeluruhmasih menunggu musim panas. Tapi paling tidakditimbun batu pada lubang-lubang yang cukupdalam,” ujarnya, Senin (16/2/2015). Menurutnya,parahnya kerusakan jalan provinsi ruas Kota-dalam-Pasar Sidomulyo sangat mempengaruhikelancaran arus kendaraan. Padahal ruas jalantersebut merupakan salah satu yang cukup padatdi Lampung Selatan. (tim)

Komisi IV DPRD Provinsi Lampung menyoroti kualitas pembangunanjalan dari proyek-proyek APBD 2014. Sebab, banyak ruas jalan yang

baru diperbaiki ternyata rusak lagi hanya dalam waktu 1-2 bulan.

“K

Kadek Suwartika

Page 23: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

21JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

elain Anggota Komisi V, rapat dengarpendapat pada Selasa, 6 Januari 2015tersebut juga diikuti Ketua DPRD ProvinsiLampung Dedi Afrizal. Dari RSUAM hadir

Direktur Utama Hery Djokosuminto yang di-dampingi Direktur Pelayanan dan jajarannya.

Sejumlah permasalahan yang menerpa rumahsakit mulai dari limbah medis, pelayanan pasien,hingga kebersihan dan lainnya menjadi bahasandalam rapat tersebut. Ketua DPRD Lampung DediAfrizal mengaku prihatin dengan pemberitaan mir-ing di media massa tentang RSUDAM.

Karena itu, dia meminta RSUDAM terusberbenah meningkatkan pelayanan publik, men-jalin hubungan dan keterbukaan informasi denganmedia massa, dan makin profesional. “RSUDAMharus memperbaiki keterbukaan kepada mediamassa, apalagi sekarang jadi berita nasional.Seharusnya permasalahan ini tidak meluas, tetapimedia mengangap ini kasus yang menarik untukdiberitakan. Kepada media kami minta tetapproporsional, mengakomodasi dari berbagai pihakagar tidak merugikan orang lain,” jelasnya.

Kalimat senada disampaikan Elly Wahyuni,

Dengar Pendapat denganDirektur RSUD Abdul Moeloek

Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung.“Tolong, Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek benahisemua masukan dari teman-teman media. Janganjustru melemparkan kesalahan kepadamasyarakat,” katanya.

Pada Kamis, 15 Januari 2015, manajemenRumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek(RSUDAM) kembali menghadiri rapat dengarpendapat (hearing) di Komisi V DPRD Lampung.

Direktur Utama RSUDAM Hery Djokosumintomengatakan, hearing tersebut merupakan agendarutin yang memang biasa dilakukan instansinya.“Ini agenda rutin, seperti biasa. Pembahasannya,ya evaluasi kinerja pada 2014,” kata Hery usaihearing di DPRD Lampung, Kamis, 15 Januari 2015.Hearing berlangsung sejak pukul 09.30 WIB danberakhir sekitar pukul 11.55 WIB.

Pada hearing kali ini pembahasan masihterkait dengan permasalahan pelayanan rumahsakit dan beberapa masalah yang terjadi di rumahsakit. “Sudah kami laporkan dan jelaskan semuakejadian terakhir, termasuk adanya pemukulanperawat oleh keluarga pasien yang terjadibeberapa waktu lalu,” papar Hery. (tim)

Komisi V DPRD Lampung mengadakan rapat dengar pendapatdengan Direksi Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untukmelakukan klarifikasi sejumlah permasalahan yang menjadi sorotan

publik, terutama yang terkabar di media massa.

S

Page 24: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

22JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

ita perlu mengetahui penyebabterjadinya kekurangan pupuk disejumlah kabupaten di Lampung,” kataanggota Komisi II DPRD Provinsi

Lampung, Midi Iswanto, Kamis (8/1/2015).Menurutnya, setiap menjelang musim tanamselalu terjadi kelangkaan pupuk subsidi. Dia punmempertanyakan hal itu, apakah memang pupuksengaja dibuat hilang atau ada faktor lain.

“Memang banyak faktor yang menyebabkankelangkaan pupuk subsidi, tetapi kita tidak bisamenduga-duga, jadi mesti diketahui penyebabpastinya dan diperlukan keterangan dari PTPusri,” ujar politisi dari Partai KebangkitaBangsa (PKB) ini.

Menurut Midi, adanya wacana untukmenghilangkan distributor merupakan rencanayang bagus dan Dewan akan mendukung jika itumerupakan langkah bagus untuk memutus matarantai peredaran pupuk bersubsidi. “Jikamemang distributor dihilangkan, nantinyatinggal mengatur regulasinya dengan membentukwadah lain untuk menyalurkan pupuk bersubsidiini,” lanjutnya.

Sementara Kepala Penjualan PT PusriPenjualan Lampung, Asmawan, menjelaskan saatini persediaan pupuk urea bersubsidi ada sekitar30 ribu ton dan setiap hari jumlahnya terus

Komisi II SikapiKelangkaan

Pupuk Bersubsidi

bertambah dengan 52 distributor di seluruhLampung. “Jadi tidak terjadi kelangkaan pupukurea bersubsidi di Lampung,” kata Asmawan.

Menurut Asmawan, sebenarnya bukan pupukurea bersubsidi yang langka, tetapi jenis pupukbersubsidi lainnya. Namun dirinya tidak bersediamenyebutkan jenis apa. Untuk lebih jelasnya bisaditanyakan kepada Dinas Pertanian pupukbersudsidi jenis apa yang langka.

“Itu bukan wewenang saya untukmemberitahukan jenis pupuk bersubsidi yanglangka, tetapi itu wewenang dari DinasPertanian Lampung dan bisa ditanyakan kepadamereka,” ucapnya lagi.

Ketika ditanyakan, mengapa masih adapetani di beberapa kabupaten yang tidakmendapatkan pupuk urea bersubisidi, Asmawanmenjawab bahwa petani yang tidak dapat ureabersubisidi adalah mereka yang tidak masukdalam kelompok dan tidak mengajukan rencanadefinitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Sebab sesuai dengan SK Menteri yang bisamendapatkan pupuk urea bersubdisi adalahpetani yang namanya terdaftar dalam RDKK danmenjadi anggota kelompok petani. “Jadi di luaritu tidak akan dilayani dan itu sudah ketentuan, .Kami hanya menjalankannya saja,” katanya. (tim)

Kelangkaan pupuk bersubsidi yangselalu terulang pada musim tanammenjadi perhatian DPRD Provinsi

Lampung. Setelah melakukan rapatdengar pendapat dengan Dinas

Pertanian, Komisi II DPRD ProvinsiLampung pun meminta penjelasan PT

Pusri selaku produsen pupuk ureabersubsidi di Lampung.

“K

Page 25: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

23JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

angat rasional jika Pemprov segeramenggelontorkan penambahan modalbagi Bank Lampung, sebab sejak 2008hingga tahun 2014 Pemprov belum sekali

pun menambah modal bagi Bank Lampung,” kataAnggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung AntoniImam, usai rapat dengar pendapat.

Menurut anggota Dewan dari Fraksi PKS ini,sudah saatnya Pemerintah Provinsi Lampungmenambah modal penyertaan bagi perkembanganBank Lampung. Dia menjelaskan per Desember2015 posisi modal Pemprov Lampung sebesarRp62,03 miliar atau setara 36,97 persen dari totalmodal setor yang ada pada Bank Lampung, yakniRp167,815 miliar.

Sehingga untuk mencapai penyertaan modalsejumlah Rp250 miliar seperti yang diamanatkandalam Pasal 3, Perda No. 7/2012, Pemprov perlumenambah penyertaan modal sekitar Rp187,960miliar.

“Kepentingan kami selaku Anggota DPRDLampung khususnya di Komisi III adalah dengan

Saatnya Pemprov TambahModal Bank Lampung

Komisi III DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat dengar pendapatdengan manajemen PT Bank Lampung, Rabu (21/1/2015). Terungkap dalamrapat dengar pendapat tersebut bahwa sudah saatnya Pemerintah Provinsi

Lampung menambah modal penyertaan bagi perkembangan Bank Lampung.

peningkatan modalPemprov di Bank Lam-pung maka diharap-kan semakin mening-kat pula deviden BankLampung pada PAD(pendapatan asli da-erah) Provinsi Lam-pung. Semakin besarPAD, semakin besarpula alokasi untuk be-lanja pembangunan ,”katanya.

B e r d a s a r k a npenyampaian pihakBank Lampung bahwa rasio deviden dari BankLampung untuk PAD Provinsi adalah 41 persendibandingkankan modal setor Pemprov Lampung.“PAD dari deviden sebesar Rp25, 475 miliarsementara modal setor sebesar Rp62,039 miliardan jika dirasiokan maka persentase devidenterhadap modal adalah 42 persen,” katanya. (tim)

Antoni Imam

S“

Page 26: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

24JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

nggota Komisi V DPRDProvinsi Lampung AhmadMufti Salim mengatakanmasalah biaya

perkuliahan tersebut bukan halpertama yang dihadapimasyarakat. “Tahun lalu kami jugamembahas persoalan ini denganDinas Pendidikan dan Rektor IteraOfyar Z. Tamin. Kini masalah yangsama terjadi lagi,” katanya.

DPRD Provinsi Lampung punmenggelar rapat dengar pendapatdengan para orang tua mahasiswa/mahasiswi Institut TekhnologiSumatera (Itera), Kamis (22/1/2015). Rapatmerespon pengaduan para orangtua mengenaibeasiswa mahasiswa Itera asal Lampung yangdihentikan.

Salah satu orangtua mahasiswa, M.Hamzah, mengatakan kini beasiswa dariPemprov untuk mahasiswa Itera mandek.Padahal, perjanjian awalnya, ITB (InstitutTeknologi Bandung) dan Pemprov (PemerintahProvinsi) bersedia memberikan bantuan untukmahasiswa Itera. “Tapi sekarang kenapadihentikan,” kata Hamzah.

Beasiswa atau bantuan dana dari Pemprovsebesar Rp45 juta per mahasiswa tersebut mulaiterhenti pada tahun 2013. Pada 2014 kembalidianggarkan, tapi hanya 50 persen. AnggotaKomisi V DPRD Provinsi Lampung, Abdullah FadriAuli menyebut saat ini ada 42 mahasiswa yangkuliah di Itera.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi LampungAhmad Mufti Salim menjelaskan sebelumnyamemang ada kesepakatan pemerintah akan

DPRD Carikan Solusi bagiMahasiswa Itera

menganggarkan biaya subsidi.“Tetapi jika kali ini muncul lagimasalah baru, harus kembali kitabahas dan orang tua juga harusmengerti dengan kondisi kampusItera yang masih dalam prosespembangunan,” katanya.

Menurutnya, besaran subsidiawal yang dianggarkan untuk setiapmahasiswa adalah Rp50 juta pertahun. Tetapi bantuan subsiditersebut tidak semuanya diberikankepada mahasiswa. Adapengecualian bagi mahasiswa yangkurang mampu, yang mendapat

bantuan 100 persen.“Kita melihat kemampuan, ada yang

mendapat 50%, namun ada juga yang tidakdapat karena ternyata dia anak pejabat. Kamitidak ingin hal tersebut terulang kembalimakanya akan ada penyeleksian yang lebihketat,” katanya.

Menurutnya, pada waktu itu pemerintahhanya menganggarkan subsidi hanya untuk satutahun. Dengan target mahasiswa Itera yang kuliahdi Institut Teknologi Bandung (ITB) dapat segerapindah di kampus Itera di Lampung pada tahunkedua. Tapi ternyata terganjal sarana danprasarana yang belum memadai, akhirnya rencanakepindahan tersebut mundur di tahun keempat.

“Intinya jika ada masalah harus dicarikansolusinya. Kita invetarisasi mahasiswa yangtidak mampu dan pemerintah provinsi ataukabupaten/kota tempat mahasiswa berasalharus membantu. Kita tidak mau jika kegiatanbelajar terganggu karena masalah biaya,” katadia. (tim)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung kembalimembahas masalah biaya kuliah bagi mahasiswa-mahasiswi Institut

Teknologi Sumatera (Itera) dengan Pemerintah Provinsi dan Pimpinan Itera,Senin(19/1/2015).

Ahmad Mufti Salim

A

Page 27: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

25JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

edua bendungan tersebut sebagai sumberair irigasi persawahan untuk mendukungprogram ketahanan dan swasembadapangan di Provinsi Lampung. Luas waduk

tersebut sekitar 30 ribu hektar, terletak di DesaSukoharjo Kabupaten Pringsewu dan Desa Su-karaja Kabupaten Tanggamus.

“Pembebasan lahan akan kita lakukan padatahun 2016-2019, sedangkan konstruksi akanmulai dilaksanakan pada 2016. Ini perlu dila-kukan percepatan,” kata Kepala BBWS Mesuji-Sekampung Yudha Mediawan. Pembangunan keduawaduk tersebut akan menambah jumlah ben-dungan yang ada di Lampung.

Antara lain Bendung Gerak Jabung yangmerupakan program baru di Kabupaten LampungTimur yang kini dalam proses pembangunan.“Bendung Jabung ini nantinya akan mengairi ar-eal persawahan Rawasragi II dan III,” kata dia.

Selain itu, BBWS Mesuji-Sekampung jugaterus melakukan pengelolaan waduk-waduk yangsudah ada, pengendalian banjir dan pantai, airbaku dan tanah, serta perluasan jaringan irigasi.Menurutnya, target pembangunan jaringan irigasisepanjang 13.180 meter yang tersebar di seluruhwilayah di Lampung.

Sedangkan rehabilitasi jaringan irigasiseluas 16.000 ha. “Rata-rata kerusakan irigasiterjadi hampir lebih dari 50%, hal tersebutdikarenakan selama kurang lebih 30 tahun belumpernah dilakukan perbaikan. Kini dengan ruangfiskal yang ada, kita mempunyai kelonggaranuntuk memberikan prioritas terhadap irigasi danpembuatan waduk,” lanjutnya.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Provinsi

BBWS Mesuji - Sekampung Bangun2 Waduk Baru

Lampung Imer Darius mengatakan terkait denganpelaksanaan program dan kegiatan BBWS Mesuji-Sekampung ini pihaknya akan membantu me-lakukan evaluasi terhadap kendala-kendala yangterjadi selama pelaksanaan.

“Kita akan bersinergi dengan BBWS Mesuji-Sekampung, apa saja persolan yang terjadi selamapelaksanaan dan capaian yang dapat dilakukan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupunpengawasan. Di bidang regulasi Dewan coba akanlebih akomodatif dalam hal-hal yang akanmendorong percepatan program-program terse-but,” tutur Imer.

Adapun anggaran yang dimiliki oleh BBWSMesuji-Sekampung senilai Rp604,39 miliar,merupakan DIPA Kementerian Pekerjaan Umum.“DIPA baru sebenarnya sudah keluar tapi belumberlaku karena nomenklatur untuk 13 kementerianbelum keluar Keppres-nya,” terang Yudha Mediawan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD ProvinsiLampung, Kadek Suwartika, menuturkan masihdiperlukan tindakan lebih baik dalam penangananbanjir yang terjadi di Lampung. “Sebenarnya kitasudah ada programnya, tapi belum bisa mengatasi,ini perlu penanganan,” ujar Kadek. (tim)

Komisi IV DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat dengar pendapatdengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung,

Selasa (27/1/2015). Dalam rapat tersebut Kepala Balai Besar WilayahSungai (BBWS) Mesuji-Sekampung Yudha Mediawan menjelaskan bahwapihaknya berencana membangun dua waduk atau bendungan baru, yaitu

Waduk Sukoharjo dan Waduk Sukaraja III.

K

Page 28: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

26JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

ecuali dalam hal melakukan pembe-basan lahan untuk perluasan bandaradan pengurusan analisis mengenaidampak lingkungan atau amdal,” kata

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung ImerDarius saat rapat dengar pendapat (hearing)dengan kepala Dishub Provinsi Lampung di ruangKomisi IV, Kamis (22/1/2015).

Menurut Imer Darius, banyak kewenanganyang dulu dilimpahkan ke pemerintah daerah, saatini sudah ditarik kembali oleh pemerintah pusat.Pembangunan dan pengembangan Bandara RadenIntan II termasuk kewenangan yang ditarik pusat.

“Ada ketidaksinkronan penanganan bandara,karena masih ada review, kita harap hentikan dulusemua perencanaan yang di luar pembebasanlahan dan izin amdal,” tambah Imer. Menurutnya,Pemprov Lampung dalam hal ini Dishub tidak baikmengurus pengelolaan bandara, sebab itu meru-pakan kewenangan Kementerian Perhubunganyang ditugaskan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Lebih lanjut Imer mengatakan, untuk pem-bangunan bandara di sisi udara seperti run way(landasan) merupakan kewajiban pemerintahpusat. Sementara untuk persarana penunjangseperti jalan dan lain-lain, pembangunannyamasih dipertanyakan apakah menggunakan APBNatau APBD.

“Kalau menggunakan APBD itu tidak tepat,nanti kita carikan solusi, karena secara ad-ministrasi wilayah itu merupakan wewenang UPTBandara. Meskipun demikian tidak menutup

Dishub DimintaHentikan Kegiatan

di Bandara

kemungkinan pembangunan sisi darat akandilimpahkan ke Pemprov Lampung,” katanya.

Jika demikian, diharapkan Dishub me-ngerjakan dengan skala prioritas. “Jangan sampaiada tumpang tindih dengan aturan Kementerian,”jelasnya.

Sementara Kepala Dishub Lampung AlbarHasan Tanjung mengatakan pembebasan lahanuntuk perpanjangan landasan maupun pem-bangunan sarana penunjang lainnya masih terusdilakukan. Bahkan, saat ini Pemprov Lampungsudah membebaskan lahan seluas 125 hektar.

Rencana peningkatan status Bandara RadinIntan menjadi Bandara Interrnasional telahberlangsung sejak lama. Pada tahun 2011 lalu,Pemprov Lampung telah menerima masterplan(rencana induk) pembangunan. Dalam masterplanitu lahan yang dibutuhkan seluas 302 ha, se-mentara saat ini lahan Bandara yang menjadimilik Kementerian Perhubungan hanya 98 ha.Pembangunan itu mulai dari sisi timur, dimasterplan pintu masuk bandara akan langsungterkoneksi dengan jalan tol berjarak 3 km. Aksesjalan antara tol dan pintu dibangun oleh BinaMarga.

Pembanunan sisi udara, kata Albar, mulai darilandasan, apron (parkir pesawat) dan lainnyaakan dibangun oleh pemerintah pusat. Untukpembangunan lebar landasan untuk bandaraembarkasi minimal dibutuhkan 150 meter. Saat inihanya 80 meter dan rencananya pembangunanmenjadi 180 meter termasuk apron, katanya. (tim)

Komisi IV DPRD Provinsi Lampung meminta agarDinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung

menghentikan segala kegiatan prosespembangunan Bandara Radin Intan II. Sebab,

pembangunan dan pengembangan bandaratersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Imer Darius

“K

Page 29: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

27JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

epala Dinas Bina Marga Lampung BudhiDarmawan memastikan hal itu usai rapatdengar pendapat (hearing) denganKomisi IV DPRD Provinsi Lampung, Jumat

(30/1/2015). Khusus untuk jembatan Lempu-yangbandar, Budhi menjelaskan kira-kira satu-duaminggu lagi, jembatan bailey selesai dibangun.

Untuk perbaikan permanen, menurut dia,sangat bergantung anggaran dari pemerintahpusat. Jika memakai dana tanggap darurat,kemungkinan besar sebelum hari raya Idul Fitritahun ini, perbaikan bisa selesai dilakukan. “Timyang dikirim pusat juga sedang menghitung konturtanah dan sebagainya,” ujar Budhi.

Dia menjelaskan pada tahun ini ada tujuhjembatan nasional di Lampung yang akan diper-baiki, yaitu Jembatan Way Pengubuan dan WayTipo di Lampung Tengah serta Way Tahmi diBukitkemuning, Lampung Utara. Kemudian jem-batan Way Pedada dan Way Pohan di PesisirBarat serta Way Krap di Tanggamus. “Satu lagi yaJembatan Lempuyangbandar,” tuturnya.

Untuk jembatan Way Pengubuan akandilakukan pergantian konstruksi. Tetapi untukjembatan Way Tipo dan Way Tahmi dilakukanpenduplikasian. Sedangkan jembatan Way Pedada,Way Pohan, dan Way Krap akan diperluas ataudilebarkan.

Khusus anggaran untuk jembatan WayPengubuan, Way Tipo, dan Way Tahmi mencapaiRp26 miliar. Sementara untuk perluasan lahan di

Ada Perbaikan 7 Jembatandi Lampung

tiga jembatan tersebut masing-masing dibutuhkanRp4 miliar.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD ProvinsiLampung Imer Darius berharap Kementerian PUsegera menangani sejumlah jembatan yang rawanrusak tersebut. Menurutnya, sebagian besarjembatan nasional rata-rata berusia lebih dari 30tahun.

Agar tak terulang adanya jembatan runtuh,dia meminta jembatan timbang benar-benardiaktifkan supaya tidak ada lagi kendaraanbertonase lebih yang merusak infrastruktur diLampung. Petugas di lapangan pun perlu tegasmenegakkan peraturan. “Jika tidak tegas dalammenyikapi muatan lebih ini, ya akhirnya tidakmenutup kemungkinan terjadi lagi peristiwaseperti ini,” dia mengingatkan. (tim)

Kementerian Pekerjaan Umum RImenganggarkan perbaikan tujuh

jembatan nasional yang berada diLampung. Termasuk JembatanLempuyangbandar di Lampung

Tengah (Lamteng) yang patahlantaran dilewati truk trailer berbobot

100 ton baru-baru ini.

K

Page 30: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

28JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

Susunan Pimpinan dan AnggotaAlat Kelengkapan DPRD Provinsi Lampung

1. Badan Anggaran

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DPRD PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 24/DPRD.LPG/12.01/2014TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN ANGGARANDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO, BSc, SE, MM

2. H. PATTIMURA, SE3. H. ISMET RONI, SH4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM

Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi LampungAnggota : 1. Ir. HANTONI HASAN, M.Si

2. H. PRIO BUDI UTOMO, S.Hut3. H. ADE UTAMI IBNU, SE.4. ELLY WAHYUNI, SE, MM.5. Drs. H. MIKHDAR ILYAS, MM.6. IKHWAN FADIL IBRAHIM.SH.7. H. EDDY HAMIM, SE.MBA8. AMRULLAH AHMAD EL HAKIM, SH9. H. GARINCA REZA PAHLEVI, S.I.Kom10. BUDI YUHANDA, SH.M.Kn11. Hj. SAHYANA, SE.12. HIDIR IBRAHIM, M.Si14. H. NOVERISMAN SUBING, SH,MM15. H. IMER DARIUS, SE16. Ir. YANDRI NAZIR, MM17. Drs. H. MOZES HERMAN18. M. JUNAIDI, SH.

19. H. MC. IMAN SANTOSO, SH, MH20. H. HALI FAHMI A.R,SE,Akt21. H. YOZI RIZAL, SH22. BAMBANG SURYADI, SH.23. MINGRUM GUMAY, SH, MH24. EDI RUSDIANTO, SH, MM.25. H.M RIZAL, SE26. Ir. KADEK SUWARTIKA, MH27. Hj. SYAFARIAH WIDIANTI, SH, MH.28. Drs. H. TULUS PURNOMO29. Hj. RIRIN KUSWANTARI, S.Sos30. H. TONY EKA CHANDRA31. H. MISWAN RODI, SIP32. Drs. I NYOMAN SURYANA33. HAMIDI, SE34. JOKO SANTOSO, SP, MH35. H. ABDULLAH FADRI AULI, SH36. ABDULLAH SURAJAYA, SH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI LAMPUNG

Ketua,

H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.

Page 31: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

29JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

2. Badan Musyawarah

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DPRD PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 25/DPRD.LPG/12.01/2014TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN MUSYAWARAHDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO, BSc, SE, MM

2. H. PATTIMURA, SE3. H. ISMET RONI, SH4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM

Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi LampungAnggota : 1. H. ANTONI IMAM, SE.

2. Hi. AHMAD MUFTI SALIM, Lc.MA3. HARRY ANANDA, SH.4. AZWAR SAFARUDDIN5. H. PUTRA JAYA UMAR6. Drs. M.EFFENDI7. Ir. Hi. MIDI ISWANTO, MH.8. KARLINA, SE.9. Drs. Hi. ABDUL HARIS.10. ANGGA JEVI SURYA.11. Hj. SAHANAH.12. dr. Hj. ASIH FATMAWANITA.13. Hi. A. ZAMZANI YASIN.

14. HARTARTO LOJAYA.15. H. DENDI RAMADHONA K, ST.16. Ir. NEROZELY AGUNG PUTRA.17. DADANG SUMPENA, S.Sos.18. I KOMANG KOHERI, SE.19. Drs. YOSE RIZAL.20. Hj. EVA DWIANA, SE, M.Si.21. YANUAR IRAWAN, SE.22. TOTO SUMIRAT S, SH.23. Hj. ASMARA DEWI, SH.24. Hi. M. HAZIZI, SE.25. MUSWIR, A.Md.26. Hj. MEGA PUTRI TARMIZI, SE.27. Drs. Hi. AZWAR YACUB.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI LAMPUNG

Ketua,

H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.

Page 32: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

30JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DPRD PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 26 /DPRD.LPG/12.01/2014TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN LEGISLASI DAERAHDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : FAUZAN SIBRON , SE.Akt.Wakil Ketua :Sekretaris :Anggota : 1. Ir. H. AKHMADI SUMARYANTO

2. Hi. MARDANI UMAR, SH. MH.3. H. ANDIKA WIBAWA, SR, SE.4. I MADE SUARJAYA, SH.5. Hj. ZELDAYATI6. Drs. LAZUARDI7. FAUZAN SIBRON, SE.Akt8. AMALUDDIN, SH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI LAMPUNG

Ketua,

H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.

3. Badan Kehormatan

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DPRD PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 27 /DPRD.LPG/12.01/2014TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN KEHORMATANDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. M. HAZIZI, SE.Wakil Ketua : Hi. A. ZAMZANI YASINSekretaris : SEKRETARIS DPRD PROV. LAMPUNGAnggota : 1. Ir. AKHMADI SUMARYANTO

2. ELLY WAHYUNI, SE,MM.3. HARTARTO LOJAYA4. YANUAR IRAWAN, SE5. MISWAN RODI, S.IP

9. KO MARHAEN AGUS REVOLUSI, S.Sos10. Ir. H. SUGIHARTO, AW11. TOTO SUMIRAT S, SH12. KETUT ERAWAN, SH13. APRILLIATI, SH, MH.14. Hi. M. THAIB HUSIN15. FX. SIMAN16. Hi. SUPRAPTO, S.Psi, MH.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI LAMPUNG

Ketua,

H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.

Page 33: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

31JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DPRD PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 23/DPRD.LPG/12.01/2014TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN KOMISI-KOMISIDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

A. KOMISI I ( BIDANG PEMERINTAHAN )Ketua : Hj. RIRIN KUSWANTARI, S.SOSWakil Ketua: Ir. NEROZELY AGUNG PUTRASekretaris : BAMBANG SURYADI, SH.Anggota : 1. H. MARDANI UMAR, SH, MH.

5. H. A. ZAMZANI YASIN.6. H. SUPRAPTO, S. Psi.7. APRILLIATI, SH, MH.8. TOTO SUMIRAT.S, SH.9. KARLINA, SE.10. H. M.C. IMAM SANTOSO, SH, MH.11. AZWAR SAFARUDDIN12. I MADE SUARJAYA, SH.13. Drs. Hi. MOZES HERMAN14. H. MISWAN RODI, S.IP

B. KOMISI II ( BIDANG PEREKONOMIAN )Ketua : Ir. H. HANTONI HASAN, M.SiWakil Ketua: H. HALI FAHMI A.R, SE, Akt.Sekretaris : JOKO SANTOSO. SP, MH.Anggota : 1. Ir. H. AKHMADI SUMARYANTO.

2. Hj. SAHYANA, SE.3. BUDI YUHANDA, SH, M.Kn.4. MINGRUM GUMAY, SH, MH.5. I KOMANG KOHERI, SE.6. DADANG SUMPENA, S. Sos, MM.7. H. PUTRA JAYA UMAR8. Ir. Hi. SUGIHARTO, AW9. KOMARHAEN AGUS

REVOLUSI, S.SOS10. Drs AZWAR YACUB11. FX SIMAN12. Ir. H. MIDI ISWANTO, MH

C. KOMISI III ( BIDANG KEUANGAN )Ketua : IKHWAN FADIL IBRAHIM, SH.Wakil Ketua: M. JUNAIDISekretaris : H. TONY EKA CHANDRAAnggota : 1. H. ANTONI IMAM, SE.

2. Hj SAHANAH.3. H.M HAZIZI, SE4. MUSWIR Amd..

5. EDI RUSDIANTO, SH, MM.6. H.M RIZAL, SE.7. Hj. EVA DWIANA, SE, MSi.8. H. NOVERISMAN SUBING, SH,MM9. ANGGA JEVI SURYA.10. H.EDDY HAMIM, SE.MBA.11. HARTARO LOJAYA

D. KOMISI IV ( BIDANG PEMBANGUNAN )Ketua : H. IMER DARIUS, SEWakil Ketua: Ir. KADEK SUWARTIKA,MH.Sekretaris : H. PRIO BUDI UTOMO, S.HutAnggota : 1. H. ADE UTAMI IBNU, SE.

2. FAUZAN SIBRON , SE.Akt.3. AMRULLAH AHMADEL HAKIM, SH4. HAMIDI, SE5. ABDULLAH SURA JAYA, SH6. WATONI NOERDIN, SH, MH7. KETUT ERAWAN , SH8. Drs. YOSE RIZAL9. Drs. LAZUARDI ALWI10. H. YOZI RIZAL, SH.11. Hj. ZELDAYATI.12. HARRY ANANDA, SH.13. Drs. H. MIKDAR ILYAS, MM.14. H.DENDI RAMADHONA K. ST15. H. M. THAIB HUSIN16. Hj. MEGA PUTRI TARMIZI, SE, MM17. HIDIR IBRAHIM, M.Si

E. KOMISI V ( BIDANG KESEJAHTERAN RAKYAT )

Ketua : Hj. SYAFARIAH WIDIANTI ZP, SH, MH.Wakil Ketua: KHAIDIR BUJUNG S.AgSekretaris : ELLY WAHYUNI, SE, MM.Anggota : 1. H. AHMAD MUFTI SALIM, LC. MA

2. H. GARINCA REZAPAHLEVI, S.I. Kom.

3. dr. Hj. ASIH FATWANITA.4. H. ABDULLAH FADRI AULI, SH5. Hj. ASMARA DEWI, SH.

Page 34: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

32JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

6. Drs.H.TULUS PURNOMO.7. YANUAR IRAWAN ,SE8. Drs. H. ABDUL HARIS9. H. ANDIKA WIBAWA, SR, SE.10. Ir. H.YANDRI NAZIR, MM.11. AMALUDDIN, SH.12. Drs. I NYOMAN SURYANA.13. Drs. M. EFFENDI.

erkas usulan pemekaran KabupatenLampung Tengah oleh Pemprov Lam-pung diserahkan ke DPRD Lampung.Berkas diserahkan oleh Assisten I

bidang Pemerintahan Pemprov LampungTauhidi kepada Wakil Ketua I DPRD Toto

Berkas Pemekaran Lampung TengahDiserahkan ke DPRD

Hermantoko, Jumat (30/1/2015).Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung

Toto mengatakan berkas akan segera dipari-purnakan setelah diajukan ke pimpinan.“Kami terima berkas pemekaran kabupatendan akan segera diparipurnakan. Semogabisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Rencana pemekaran Kabupaten LampungTengah tersebut sudah ditandatanganiGubernur Lampung dan selanjutnya me-nunggu persetujuan DPRD Lampung. Asisten IBidang Pemerintahan Tauhidi menyatakanbahwa konsep pemekaran daerah persiapanSeputih Barat dan Seputih Timur di LampungTengah tinggal menunggu rekomendasi DPRDProvinsi Lampung untuk selanjutnya diajukanke pusat. (tim)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI LAMPUNG

Ketua,

H. DEDI AFRIZAL, S.Kep.

B

Page 35: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

enurut Wakil KetuaDPRD Provinsi Lam-pung Patimura, se-benarnya yang ter-

penting bagaimana memben-tuk karakter pegawai negerisipil (PNS) yang ada di ling-kungan pemprov agar disiplindan selalu punya semangatuntuk meningkatkan prestasidan kinerja.

“Kalau mentalnya sudahbaik dan benar, saya yakinsemua aturan yang telah di-tetapkan dipatuhi secara kom-prehensif. Jika itu sudah berjalan, jangankandengan eyes print, dengan finger print ataubahkan absen manual tanda tangan pun tidakada masalah,” kata dia.

Menurutnya, sosok pimpinan yangmemiliki karakter disiplin juga dibutuhkandi setiap unit instansi pemerintahan. Ditam-bah lagi, saat ini sudah ada tunjagan kinerjayang juga menyedot APBD cukup besar.“Pimpinan di setiap instansi harus mem-berikan contoh yang baik dalam hal semangatdan disiplin kerja. Jika bosnya buruk, ya burukjuga bawahannya,” terang dia.

Sikap tegas dan tak pandang bulu juga harusditerapkan seiring dengan adanya tunjangankinerja. Seperti pemberian sanksi denganmekanisme yang telah ada. “Jika perlu dibuatkanaturan khusus yang mengacu kepada PP No. 53tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Artinya, kitasemua berharap yang terbaik bagi Lampungjangan sampai apa yang sudah dikeluarkan

Absensi Retina Mata DinilaiPemborosan

menjadi sia-sia dikarenakankinerja PNS-nya rendah,” katadia.

Sementara Asisten IVPemprov Lampung HamartoniAhadis mengatakan rencanapemakaian alat absensi retinatersebut belum dipastikanakan diterapkan di setiapsatker. Yang jelas diharapkanuntuk mendukung kedisiplin-an kerja terkait pemberiantunjangan kinerja, setiap Sa-tuan Kerja bisa melengkapiinstansinya dengan absen

sidik jari. Memang Pemprov berencana menerapkan

absensi eyesprint atau sensor mata yangpengadaan alatnya dianggarkan pada APBDPerubahan 2015. Kepala Dinas Komunikasi danInformatika Lampung Chrisna Putra mengata-kan untuk saat ini rata-rata satuan kerja (satker)belum memakai eyes print, lantaran harganyamahal, yakni sekitar Rp26 juta per unit.

Jika 28 satker di lingkungan PemprovLampung menggunakan alat tersebut, seti-daknya diperlukan dana sekitar Rp728 juta.Itu digunakan untuk pengadaan 28 satkerdengan 28 unit alat eyes print yang terdiridari 11 biro dan 17 dinas, minus DinasPendidikan yang sudah memakai eyes print.

“‘Kalau yang sekarang pakai finger printatau sidik jari. Harganya hanya sekitar Rp2juta per unit. Makanya, rencana ke depan kitaanggarkan untuk eyesprint pada APBD Peru-bahan,” kata dia. (tim)

33

Rencana pengadaan alat absensi retina mata (eyes print) di setiapSatuan Kerja di lingkungan Pemprov Lampung yang menelan dana hinggaRp728 juta dinilai sebagai pemborosan. Sebab, peralatan secanggih apa

pun tak akan meningkatkan disiplin dan kinerja jika mental dan karakterPNS-nya tidak baik.

M

Patimura

Page 36: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Januari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi I/Januari 2015

tulah salah satu alasan mengapa DokterAsih Fatwanita tak ragu untuk terjun kedunia politik. Bahkan, setelah kinimenjadi anggota DPRD Provinsi Lampung

dari Partai Nasdem, tekadnya makin kuat untukberkiprah, meski kadang-kadang kangen jugadengan ruang praktek dokternya.

Wanita cantik kelahiran 20 Januari 1983itu kini makin mantap beralih profesi dari doktermenjadi anggota DPRD Lampung. Karena inginfokus di dunia politik, sementara Asih pensiundari praktek dokternya.

“Untuk praktek tidak lagi, fokus di DPRDdulu, tapi untuk membantu masyarakat sayalakukan. Cuma kalau setiap hari tidak lagi, tapipada prinsipnya saya bantu masyarakat yangmembutuhkan,” katanya di Bandarlampung,Kamis (29/1/2015).

Sebelumnya Asih membuka praktek dokterdi Lampung Tengah yang menjadi daerahpemilihannya dalam pemilu legislatif 2014 lalu.Sesekali, Asih masih merasakan kerinduan

Dari DokterMenjadiLegislator

kesibukan profesi semula sebagai dokter. Untukmengobati kerinduannya itu, Asih menggelarBakti Sosial dan bertemu langsung denganmasyarakat.

“Kerinduannya saya limpahkan di baksos,pengobatan gratis, saya ke posyandu, itu untukmenumpahkan kerinduan di profesi saya dulu,”katanya. Menurutnya, menjadi anggota DPRDmerupakan amanah dari masyarakat yang harusia pertanggungjawabkan. Karena itu, kini iafokus di DPRD.

“Saat dapat amanah saya harusmenjaganya,” katanya. Memang ada perbedaanbesar di dunia medis dan dunia politik. MenurutAsih, sebagai wakil rakyat ia memiliki ruanglingkup yang lebih bersar untuk mengabdikepada masyarakat.

“Perbedaannya banyak, tetapi karenabasisnya sama untuk kepentingan masyarakat,memperjuangkan masyarakat. Kalau kemarinsebagai dokter kecil, sekarang lingkupnya lebihbesar, tetapi sama-sama pengabdian untukmasyarakat,” kata anggota Komisi I DPRDLampung ini.

Asih mengaku bisa terpilih tanpa iming-iming kepada pasiennya. Ia juga tidakmenyalahgunakan profesi. “Masyarakatsekarang sudah pintar makin paham. Sayabergerak bukan karena mau pemilu saja.Mungkin masyarakat melihat kinerja saya nyata,bukan kerja pemilu. Butuh waktu lama memang.Buat saya jadi anggota DPRD bukan trik, tapipoin plus saja dari masayarakat untuk saya,”katanya. (tim)

Dunia kedokteran dan dunia politiktentu memiliki perbedaan, meskiesensinya sama, yaitu memberikanpelayanan. Jika dokter memberikanpelayanan dalam hal pengobatan dankesehatan, politikus melayanikonstituen dengan berbagai kebijakandan legislasi.

I

Asih Fatwanita