jurnal geografi

Upload: seftian-eva

Post on 10-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Geografi 91

    SUNGAI MEANDER LUK ULO

    ANTARA KONDISI IDEAL DAN KENYATAAN

    Arief Mustofa NurBalai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI

    Abstrak

    Sungai Luk Ulo merupakan sungai terbesar yang melintas di daerah Kebumen. Sungai Luk Ulo yang membelahKawasan Karangsambung menunjukan kenampakan berkelok-kelok atau meander. Sungai meander mempunyaiharga sinuosity (rasio panjang alur terhadap jarak sumbu) > 1,5. Perlu dilakukan suatu kajian apakah sungai LukUlo sungai meander ataukah bukan. Kajian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran pada Peta Rupa BumiIndonesia yang mengacu pada konstanta mengenai Sungai Meander Dury (1969), dan survei lapangan. Terdapat 7segmen yang menampakan kelokan menyerupai huruf S dan dilakukan pengukuran dan pengamatan. Hanya 4segmen saja yang merupakan meander yaitu di Kalikayen Pucangan, Pesanggrahan, Kedungwaru, dan Seling.Berdasar hasil kajian stadia sungai Luk Ulo di Kawasan Karangsambung tergolong stadia dewasa tua. Kelokansungai dipengaruhi oleh litologi penyusun dan struktur geologi yang tercermin pada kenampakan kelurusan-kelurusangeologi.

    Kata Kunci : Sungai Luk Ulo, meander, Karangsambung

    PENDAHULUAN

    Daerah Karangsambung yang terletak sekitar 19km kearah utara dari Kota Kebumen merupakandaerah yang dikenal oleh para ahli Ilmu Kebumiankhususnya Geologi. Pada daerah ini tersingkapberbagai macam batuan yang berumur jutaan tahunyang terbentuk dari dasar samudra hingga tepianbenua. Daerah Karangsambung merupakan rekamanevolusi pergerakan lempeng bumi pada masa lampausekitar 60 juta tahun yang lalu.

    Daerah Karangsambung terlintasi sebuah sungaiyang besar dan penting di Kabupaten Kebumen,yaitu Sungai Luk Ulo. Sungai ini mempunyai artipenting karena merupakan salah satu sumber air

    permukaan di daerah Kebumen. Bagian hulu lembahSungai Luk Ulo berbentuk relatif lurus, sempit dandalam menyerupai huruf V. Semakin ke hilirterutama di daerah Karangsambung bentuk lembahSungai Luk Ulo berubah relatif dangkal danberkelak-kelok. Kenampakan ini seperti seekor ularsehingga dinamakan Luk Ulo (meliuk seperti ular),serta sering disebut sebagian ahli kebumian sebagaisungai meander. Untuk itu perlu dilakukan kajianapakah Sungai Luk Ulo khususnya yang melintasiDaerah Karangsambung sudah dapat dikatakansungai meander atau belum.

    Dalam sejarah alirannya, sungai bagian hulumengalami proses erosi vertikal lebih dominansehingga lembahnya cukup dalam dan menyerupai

  • Volume 6 No. 2 Juli 200992

    huruf V. Semakin ke hilir erosi yang berkembangadalah erosi horisontal sehingga kedalaman sungaiakan berkurang dan alirannya dapat berbelok-belokatau dikenal dengan sungai meander. Meanderadalah kelokan yang berbentuk sinus danmenyerupai bentuk huruf S (Schultz, 1958).Menurut Dury (1969), sinuosity adalah rasio daripanjang alur terhadap jarak sumbu (L/D) dan suatu

    Gambar 1. Ilustrasi sinuosity, jarak sumbu diukur sepanjanggaris paruh (dikutip dari Dury, 1969 )

    harga sinuosity > 1,5 digunakan sebagai bataskriteria penamaan meandering.

    Bahan dan Metode KajianBahan pengkajian berupa Peta Rupa Bumi

    Indonesia (RBI) Skala 1 : 25.000 Lembar 1408-134Daerah Karangsambung. Metode pengkajian

    No Segmen Panjang Jarak SinuosityAlur (L)s umbu (D)

    1 Kalikayen Pucangan 1.6 0.9 1.782 Setra Pucangan 1.7 1.2 1.423 Wadasmalang 1.6 1.3 1.234 Trenggulun 1.5 1.1 1.365 Pesanggrahan 1.7 1 1.706 Kedungwaru 2.8 1.7 1.657 Seling 5.2 1.9 2.74

    Tabel 1. Hasil pengukuran kelokan Sungai Luk Ulo

  • Jurnal Geografi 93

    dilakukan dengan melakukan pengukuran pada PetaRBI yang mengacu pada konstanta mengenai SungaiMeander Dury (1969), dan survei lapangan.

    Hasil KajianBerdasarkan kenampakan bentuk sungai Luk

    Ulo pada peta RBI yang berkelok-kelok, terdapat 7segmen yang menampakan kelokan menyerupaihuruf S. Maka dari itu pada 7 segmen tersebutdilakukan pengukuran.

    Mengacu pada konstanta Dury (1969) kelokansungai tersebut diukur dan dihitung sepertitercantum pada tabel 1.

    Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahuibahwa Sungai Luk Ulo yang dapat digolongkanmenjadi sungai mender ada 4 segmen, yaitu:1) Kelokan sungai di daerah Kalikayen Pucangan,2) Kelokan sungai di daerah Pesanggrahan,3) Kelokan sungai di daerah Kedungwaru, dan4) Kelokan sungai di daerah Seling,

    Kelokan Sungai Luk Ulo di Daerah KalikayenPucangan

    Kelokan sungai di daerah kalikayen Pucanganmempunyai nilai sinuosity yang lebih dari 1.57 yaitu1.777777778 sehingga termasuk dalam sungaimeander. Lembah sungainya juga cukup ideal untukmemberikan kenampakan sungai meander.

    Hasil pengamatan lapangan, batuan penyusunpada lembah sungai di daerah Kalikayen Pucanganbermacam-macam. Pada slip of slope berupaendapan alluvial yang cukup tebal, adapun pada cutof slope berupa batulempung dan kompleksmlange. Endapan alluvial terdiri material berukuran

    Gambar 2. Kelokan sungai Luk Ulo dilakukanpengukuran dan pengamatan

  • Volume 6 No. 2 Juli 200994

    lempung, pasir, kerikil dan kerakal, masih belumkompak sehingga mudah mengalami erosi.

    Adapun batuan penyusun lereng lembahnya adadua macam. Pada cut of slope liukan bagian timurdan berada pada sisi selatan Sungai Luk Ulo, batuanpenyusunnya berupa batulempung dan terdapatbongkah batupasir. Secara regional batulempung inimerupakan Formasi Totogan, berwarna abu-abu danterdapat sisipan lempung merah, bersifat mudahtererosi dan longsor. Pada cut of slope liukan bagianbarat dan berada pada sisi utara Sungai Luk Ulo,batuan penyusunnya berupa bongkah sekis, gneiss,rijang, serpentinit, basalt, andesit dan terdapat batuandengan massa dasar lempung serta butirannyaberupa bongkah batuan tersebut. Secara regionalbatuan ini termasuk dalam komplek mlange.Batuan ini sebagian mempunyai resistensi yangtinggi dan sebagian mempunyai resistensi rendah.Pada sekitar zona cut of slope terjadi erosi danlongsor yang mengindikasikan bahwa arus sungaiLuk Ulo cukup besar energinya.

    Pengaruh kontrol struktur geologi pada kelokanini cukup besar mengingat daerah ini banyakterdapat kelurusan-kelurusan struktur geologi.Kelurusan struktur geologi merupakan zona lemahyang lebih mudah untuk tererosi maupun tergerusdisamping litologi penyusunnya juga merupakanbatuan yang mudah tergerus.

    Kelokan Sungai Luk Ulo di DaerahPesanggrahan

    Kelokan sungai di daerah Pesanggrahanmempunyai nilai sinuosity yang lebih dari 1.57 yaitu1.611111111 sehingga termasuk dalam sungaimeander. Lembah sungainya juga cukup baik untukmemberikan kenampakan sungai meander.

    Hasil pengamatan lapangan, batuan penyusunpada lembah sungai di daerah Pesanggrahan berupaendapan alluvial yang terdiri material berukuranlempung, pasir, kerikil dan kerakal. Batuan ini masihbelum kompak sehingga mudah mengalami erosi.

    Gambar 3. Kelokan sungai Luk Ulo di daerah Kalikayen Pucangan yang di kontrol olehlitologi penyusun batuan mudah tergerus dan pengaruh struktur geologi yang intensif.

    (A) Kelokan sungai sebelah timur, (B) Kelokan sungai sebelah barat.

  • Jurnal Geografi 95

    Adapun batuan penyusun lereng lembahnyasebagian berupa batuan yang mempunyai resistensitinggi yaitu konglomerat dan batupasir seperti padabukit Pesanggrahan. Keberadaan bukitPesanggrahan ini menyebabkan aliran air SungaiLuk Ulo membelok hampir 900 yang tadinya ke arahselatan menjadi ke arah barat. Namun demikian padatitik cut of slope pada bukit Pesanggrahan terjadierosi dan longsor yang mengindikasikan bahwa arussungai Luk Ulo cukup besar energinya. Adapunkontrol struktur geologi tidak dominant pada zonaini.

    Kelokan Sungai Luk Ulo di Daerah Kedungwaru

    Kelokan sungai di daerah Kedungwarumempunyai nilai sinuosity cukup besar yaitu1.647058824. Kenampakan lembah sungai di daerahKedungwaru ini juga cukup ideal untuk disebutsebagai sungai meander.

    Berdasarkan pengamatan lapangan batuanpenyusun kelokan sungai Luk Ulo pada segmen didaerah kedungwaru sama dengan di daerah Selingkarena lokasinya yang cukup dekat. Batuanpenyusun berupa endapan alluvial. Endapan alluvial

    Gambar 4. Kelokan sungai Luk Ulo di sekitar bukit Pesanggrahan ( O ) yangdominan di kontrol oleh litologi penyusun yang resisten (konglomerat).

    ini terdiri dari material berukuran lempung, pasir,kerikil dan kerakal. Endapan tersebut masih belumkompak sehingga mudah tererosi.

    Adapun batuan di sekitar lokasi masih termasukanggota Formasi Penosogan (Tuf, Kalkarenit, Napal)yang mempunyai resistensi relatif rendah. Batuanini relatif mudah mengalami pelapukan dan tererosi.Pada beberapa tempat lereng yang tersusun olehbatuan ini juga mudah mengalami longsor.

    Kelokan Sungai Luk Ulo di Daerah Seling

    Kelokan sungai di daerah Seling ini mempunyainilai sinuosity yang paling besar yaitu 2.736842105.Kenampakan lembah sungai di daerah tersebutcukup ideal untuk disebut sebagai sungai meander.

    Berdasarkan pengamatan lapangan batuanpenyusun kelokan sungai Luk Ulo pada segmen didaerah Seling ini adalah berupa endapan alluvial.Endapan alluvial ini terdiri dari material berukuranlempung, pasir, kerikil dan kerakal. Endapantersebut masih belum kompak sehingga mudahtererosi.

  • Volume 6 No. 2 Juli 200996

    Adapun batuan di sekitar lokasi berupa batuantufa napal (Formasi Penosogan) yang jugamempunyai resistensi relatif rendah. Batuan inirelatif mudah mengalami pelapukan dan tererosi.Pada beberapa tempat tampak lereng yang tersusunoleh batuan ini mudah mengalami longsor.

    PEMBAHASAN

    Sungai Luk Ulo merupakan salah satu sungaiyang besar di daerah Kebumen. Sungai ini melintasikawasan batuan yang berumur tua di KawasanKarangsambung. Morfologi lembah sungai yangberkelok-kelok menginspirasi sebagian orangmengatakan sungai Luk Ulo sebagai sungai meander.Berdasar hasil kajian dan survei lapangan terhadapkelokan-kelokan sungai Luk Ulo yang melintasKawasan Karangsambung, ternyata tidak semuakelokan sungai dapat dikatakan sebagai meander.Dari 7 segmen dapat yang dilakukan pengukurandan pengamatan, terdapat 4 segmen yang tergolongmeander. Apabila dikaitkan dengan stadium sungai,

    Gambar 5. Kelokan sunga Luk Ulo di daerah Kedungwaru yanglebih dikontrol oleh batuan penyusun yang lepas-lepas.

    maka sungai Luk Ulo ini dapat digolongkan sungaistadium dewasa tua.

    Kelokan-kelokan yang berkembang di daerahpenelitian sangat dipengaruhi oleh litologi penyusundan struktur geologi. Litologi penyusun yangumumnya berupa batuan yang mudah tergerusseperti lempung, dan juga batuan yang masih lepas-lepas seperti endapan alluvial akam memudahkanarus sungai menggerus dan berbelok arahnya.Khusus di daerah Pesanggrahan, secara normalaliran sungai Luk Ulo akan lurus ke selatan. Namunkarena terhalang oleh bukit Pesanggrahan yangtersusun oleh konglomerat maka arus sungai tidakdapat menerosbos dan berbelok ke barat.

    Adapun pengaruh struktur geologi yang intensiftampak lebih dominan di bagian hulu atau bagianutara. Bagian utara (daerah hulu) merupakan daerahkomplek mlange Luk Ulo yang mempunyai strukturgeologi yang intensif dan rumit. Sehingga sungaimaupun alur yang mengalir di daerah ini sangatdipengaruhi oleh struktur geologi. Struktur geologi

  • Jurnal Geografi 97

    merupakan zona lemah yang mana air dapatmenggerus maupun mengerosi serta mengalir padazona tersebut. Pengaruh struktur geologi tidakdominant atau tidak berpengaruh pada kelokansungai di bagian selatan (hilir) daerah penelitian.

    PENUTUP

    Sungai Luk Ulo yang berkelok-kelok danmelintasi Kawasan Karangsambung belum dapatdikatakan sebagai sungai meander sepenuhnya

    harena hanya 4 segmen dari 7 segmen pengukurandan pengamatan yang memenuhi kreteria meander.

    Stadium sungai Luk Ulo termasuk dalamstadium dewasa tua yang dicirikan darikenampakan morfologi lembah sungai dan hasilanalisis serta pengukuran.

    Kelokan-kelokan sungai sangat dipengaruhioleh faktor litologi penyusun yang mudah tergerusdan masih bersifat lepas-lepas dibandingkan strukturgeologi. Struktur geologi sangat berpengaruh dibagian utara daerah penelitian (bagian hulu).

    Gambar 6. Peta Geologi Daerah Kebumen Bagian Utara

  • Volume 6 No. 2 Juli 200998

    DAFTAR RUJUKANArdley, N., Ian Ridpath and Peter Harben, dan Tim

    Penerbit Gramedia, 1979, Alam Semestadan Bumi, Pustaka Widya, Gramedia,Jakarta.

    Asikin, S., 1974, Evolusi geologi Jawa Tengah dansekitarnya ditinjau dari segi teoritektonik dunia yang baru, DesertasiDoktor, Institut Teknologi Bandung, 130hal., tidak dipublikasikan.

    Asikin S, Handoyo A, Busana H, Gafoer S, 1992,Geologic Map of KebumenQuadrangle, Java, skala 1 : 100.000,PPPG, Bandung.

    Asikin, S., Harsolumakso, A.H., Sapii, B., 2001,Panduan Ekskursi Kompleks Luk Ulodan Cekungan Banyumas, DepartemenTeknik Geologi, FKTM-ITB, Bandung.

    Bloom, A.L., 1978, Geomorphology, Department ofGeological Sciences Cornell University,Prentice Hall of India Private Limited,New Delhi.

    Dury, G.H., 1969, Relation of Morphometry to RunOff Frequency, in Chorley, R.H., WaterEarth and Man, Metheu & Co. Ltd.,London.