jurnal gelas
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah
semakin luas, dari mulai bahan yangsangat bervariasi hingga
model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin
canggih danmenarik. Bahan kemasan yang digunakan
bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiberhingga
bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian
bahan-bahan seperti papankayu, karung goni, kain, kulit kayu ,
daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-
barangbekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan
hiegenis juga digunakan sebagai bahanpengemas produk
pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari
kemasan botol, kaleng,tetrapak, kemasan vakum, kemasan
aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabunghingga kemasan
aktif dan pintar yang dapat menyesuaikan kondisilingkungan di
dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.
Minuman teh dalamkantong plastik, nasi bungkus dalam daun
pisang, sekarang juga sudah berkembang menjadi kotak-kotak
katering sampai minuman anggur dalam botol dan kemasan
yang cantik berpita merah (Fardiaz, 1990).
Pengertian umum kemasan adalah suatu benda yang
digunakan untuk wadah atau tempat dan dapat memberikan
perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat,
membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan
yang ada di dalamnya dari pencemaran serta ganguan fisik
seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi
kemasan berfungsi perangsang atau daya tarik pembeli Dari
segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau
daya tarik pembeli (Syarief, 1989).
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat,
biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif
secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat
ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan.
Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca
ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan
proses kimia atau dengan pemanasan (Fellows, 2000).
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki
kelebihan dibanding dengan material lainnya, antara lain:
1. Sifat estetika atau keindahan
2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
3. Sifat elastic
4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas
dan mudah pecah
Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam.
Bahan baku pembuatan gelas adalah :
1. Pasir silica (SiO2)
2. Soda abu (Na2CO3) yang dengan pembakaran pada suhu
tinggi akan terbentuk Na2O sehingga gelas tampak jernih
3. Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas
4. Pecahan gelas (kaca) disebut cullet (calcin) untuk
memudahkan proses peleburan, ditambahkan antara 15-
20%
5. AI2O3 dan boraksida (B2O3), titanium dan zirconium untuk
meningkatkan ketahanan dan kekerasan gelas
6. Borax oksida pada gelas boroksilat seperti pyrex berfungsi
agar gelas lebih tahan pada suhu tinggi
7. Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan menjernihkan
(Millati, 2010).
Untuk membuat agar kemasan gelas bersifat inert dan
netral maka gelas dicelupkan dalam larutan asam. Untuk
melinungi permukaan gelas maka diberi laminasi silikon
polietilen glikol atau polietilen stearat. Sifat gelas yang stabil
menyebabkan gelas dapat disimpan dalam jangka waktu
panjang tanpa kerusakan (Millati, 2010).
Warna gelas dapat diatur dengan menambahkan sejumlah
kecil oksida-oksida logam seperti Cr, Co dan Fe. Wadah gelas
kedap terhadap semua gas sehingga menguntungkan bagi
minuman berkarbonasi karena keepatan difusinya sama dengan
0. Wadah gelas barrier terhadap benda padat, cair dan gas
sehingga baik sebagi pelindung terhadap kontaminasi bau dan
cita rasa. Sifat-sifat ketahanan gelas dapat diawetkan dengan
cara memberi lapisan yang tidak bereaksi dengan gelas,
misalnya minyak silikon, oksida logam, lilin, resin, belerang dan
polietilen (Millati, 2010).
Walaupun mudah pecah tetapi gelas mempunyai kekuatan
mekanik yang tinggi. Wadah gelas lebih tahan terhadap
kompresi dari dalam dibandingkan tekanan dari luar. Siat
seperti ini penting untuk pembotolan minuman berkarbonasi.
Daya tahan gelas dapat mencapai 1,5x105 kg/cm2. Daya tahan
ini dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan, dan bentuk dari
wadah gelas (Millati, 2010).
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat,
biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif
secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat
ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan.
Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca
ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan
proses kimia atau dengan pemanasan (PT Iglas, 1990).
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki
kelebihan dibanding dengan material lainnya, antara lain:
1. Sifat estetika atau keindahan
2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
3. Sifat elastis
4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia (PT Iglas, 1990).
Namun kekurangan dari gelas adalah sifatnya yang getas
dan mudah pecah. Gelas mempunyai beberapa definisi teknis
yang tergantung dari proses pembentukan gelas, struktur atom
dan keadaan thermodinamisnya (PT Iglas, 1990).
Gelas adalah material non-organik hasil dari proses
pendingan tanpa melalui proses kristalisasi. Gelas adalah benda
padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik
atau logam (PT Iglas, 1990).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini dilakukan adalah agar
mahasiswa dapat mengenal berbagai kemasan gelas dan
mahasiswa dapat mengidentifikasi sebagai kemasan gelas.
Bahan
Diamatai dan diukur warna kemasan, bahan kemasan, bahan penutup kemasan, bahan yang dikemas, berat kemasan, diameter bawah dan
atas kemasan, batas antara bahan yang dikemas dengan penutup kemasan, easy of unpacking, easy of resealing, kontur permukaan
kemasan dan penggunaan kemasan.
Hasil
TATA CARA PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada saat praktikum ini adalah
berbagai jenis kemasan gelas baik pangan maupun non pangan,
timbangan serta alat dokumentasi.
Prosedur Kerja
Bahan
\
DAFTAR PUSTAKA
Fellows,P.J. 2000. Food Processing Technology. Principles and Practice. 2nd Ed. WoodheadPublishing Ltd., Cambridge, England.
Fardiaz dan D.Fardiaz (ed),Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri,Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta.
Millati, Tanwirul, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru
Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. LaboratoriumRekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB
PT.Iglas, 1990. Kemasan Gelas Ringan. Di dalam : S.Fardiaz dan D.Fardiaz (ed), Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri, Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
KEMASAN GELAS
Disusun Oleh :
HESTI AGUSTINA
E1F111212
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013