jurnal gagasan pengukuran kinerja
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
1/15
Model Evaluasi KinerjaOrganisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
(Sebuah Kajian dari Perspekti Manajemen !erbasis Kinerja )
Penulis"
Pro # Dr# Sangkala, M$ dan Dr# %amsina, M#Si
$bstrak
Setiap tahun berbagai lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah melakukan evaluasiterhadap kinerja pemerintah daerah. Hasil dari penelitian lembaga tersebut menunjukkanbahwa, kinerja pemerintah daerah masih mengecewakan masyarakat. Perbaikan kinerja secaraberkelanjutan pada dasarnya dapat dicapai manakala kinerja dipandang bukan merupakanaktivitas mengukur output semata, tetapi harus dipandang sebagai bagian integral dari seluruhaktivitas manajemen di dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan mengungkap kelemahan
sistem pengukuran kinerja yang digunakan di pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan dengan menggunakan pendekatan performance based management. Hasil penelitiandengan menggunakan pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pemerintah daerah dalammengukur kinerja pegawai dan organisasi menggunakan sistem pengukuran kinerja yang berbeda. Sehingga kinerja akhir yang dihasilkan oleh kedua pihak yang diukur !unit terukur"tidak memiliki titik anjak, fokus dan alur yang sama. #kibatnya aktivitas manajemen tidak memiliki acuan yang jelas kemana orientasi kinerja difokuskan sehingga dapat memicu kinerjaorganisasi. Hal inilah yang dibuktikan melalui penelitian ini menjadi penyebab rendahnyakinerja organisasi pemerintah daerah selama ini. $leh karena itu, penelitian ini secara khususbertujuan mengajukan satu sistem pengukuran kinerja organisasi dengan menggunakan model berpikir manajemen berbasis kinerja.
Key word: kinerja, performance based management
1. PendahuluanIsu %ood %overnance di Indonesia telah menjadi isu sentral, dan menjadi tuntutan
masyarakat. Tuntutan ini semakin keras gaungnya seiring dengan munculnya gerakan reformasi
yang bermaksud menata kembali sistem ekonomi, sosial, budaya, tata nilai kemasyarakatan serta
sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan yang dibangun selama kurang lebih tiga puluh dua
tahun 1!"#$1!!%& lebih banyak dibebani untuk memperkuat re'im orde baru. (leh karena itu,
salah satu tuntutan reformasi dibidang pemerintahan adalah tumbuhnya praktek$praktek kepemerintahan yang memiliki akuntabilitas dan transparansi yang tinggi kepada stakeholdernya.
Sebagai bagian dari tuntutan reformasi birokrasi tertuang di dalam )oadmap )eformasi
*irokrasi + 1 $+ 1-&, maka perbaikan reformasi dibidang manajemen publik sektor menjadi
suatu keharusan, karena reformasi dibidang manajemen publik dipandang sebagai bagian dari
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
2/15
upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik !%ood %overnance" . /ntuk mencapai
maksud tersebut maka, saat ini fokus maupun orientasi aktivitas birokrasi seharusnya bukan lagi
administratif, tetapi harus bergeser ke arah manajemen . 0ika demikian, maka prinsip$prinsip
efisiensi, efekti itas, maupun ekonomis 23& dalam menjalankan seluruh akti itas maupun
penggunaan sumberdaya organisasi harus terukur. 4kti itas yang terukur yang dilakukan di
dalam organisasi baik dalam pelaksanaan maupun hasilnya akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan dibandingkan bila tidak diterapkan sebuah sistem pengukuran yang
obyektif. 0ika demikian halnya, maka penyusunan sebuah sistem pengukuran measurement
system & menjadi suatu keharusan. 4gar sistem pengukuran kinerja tersebut mampu memenuhi
prinsip$prinsip dasar yang dipersyaratkan oleh good governance yaitu akuntabilitas dan
transparansi, maka hasil dari kinerja yang dicapai setiap instansi pemerintah dapat diakses dan
dinilai dengan mudah oleh masyarakat. Karena itu, akuntabilitas dan transparansi organisasimenjadi menjadi necessary condition bila ingin dinilai bahwa sebuah instansi pemerintah telah
menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Salah satu komponen penting dari atribut
sebuah organisasi dipandang akuntabel apabila mampu menunjukkan kinerja yang optimal.
5alam tataran praktek, kinerja pemerintahan di Kota 6akassar saat ini belum beranjak dari
kekecewaan masyarakat. Instansi pemerintah birokrasi& masih menunjukkan wajah tidak ramah
dan menimbulkan persoalan bila masyarakat berhubungan dengan birokrasi.Salama ini berbagai upaya perbaikan kinerja telah dilakukan pemerintah, baik pusat
maupun daerah. *erbagai perbaikan instrument pengukuran telah dilakukan oleh pemerintah
melalui berbagai peraturan untuk mendorong birokrasi pemerintah agar mampu meneuhi harapan
masyarakat. 6isalnya untuk mengukur kinerja organisasi, maka diterbitkan Instruksi 7residen
8omor 9 tahun 1!!! tentang 4kuntabilitas kinerja Instansi 7emerintah 4KI7& dan Keputusan
embaga 4dministtasi 8egara 8omor +2! I; " % + 2 tentang 7edoman penyusunan
4kuntabilitas Kinerja Instansi 7emerintah 4KI7& yang kemudian menjadi acuan dalam menilai
kinerja organisasi instansi pemerintah dalam bentuk aporan 4kuntabilitas Kinerja Intansi
7emerintah 4KI7&. 5emikian pula untuk mengukur kinerja pegawai negeri sipil makaditerbitkan 7eraturan 7emerintah 8o 1 tahun 1!9! tentang 5aftar 7enilaian 7elaksanaan
7ekerjaan 7egawai 8egeri Sipil 572&.*erbagai peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong kualitas kinerja instansi
pemerintah tersebut di atas nampaknya sampai saat ini menurut hasil e aluasi kinerja dari
Kementerian 7emberdayaan 4paratur 8egara dan )eformasi *irokrasi yang dirilis setiap tahun
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
3/15
belum ada instansi pemerinah yang mendapat nilai
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
4/15
6akassar, 7ro insi Sulawesi Selatan. /ntuk menjawab permasalahan tersebut, maka pernyataan
permasalahan yang diajukan yaitu:
a. *agaimana model e aluasi kinerja organisasi yang ada saat ini di Satuan Kerja
7erangkat 5aerah 7emerintah Kota 6akaasar, 7ro insi Sulawesi Selatan?b. *agaimana seharusnya model e aluasi kinerja organisasi pada Satuan Kerja 7erangkat
5aerah 7emerintah Kota 6akaasar, 7ro insi Sulawesi Selatan?
+. Metode Penelitian7endekatan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut
yaitu kualitatif dengan menggunakan tipe studi kasus. @okus penelitian lebih diarahkan pada
upaya mengungkap bagaimana model pengukuran kinerja yang dipraktekkan di Satuan Kerja
7erangkat 5aerah SK75& pemerintah Kota 6akassar serta berbagai kelemahan dari model
e aluasi tersebut sehingga diupayakan merumuskan model e aluasi kinerja yang baru yangrele an tidak hanya dengan Satuan 7erangkat 5aerah yang ada di pemerintah Kota 6akassar itu
sendiri tetapi juga dengan peraturan pemerintah yang berlaku sehingga model yang didesain
adaptif dengan kebutuhan pemerintah Kota 6akassar.7enelitian tentang model e aluasi kinerja organisasi Satuan Kerja 7erangkat 5aerah
pemerintah Kota 6akassar 7ro insi Sulawesi Selatan dirancang untuk menemukenali
permasalahan ketidakefektifan sistem e aluasi kinerja pegawai yang ada selama ini, serta
merumuskan model e aluasi alternatif untuk mengatasi kelemahan model yang telah diterapkan
selama ini. @okus penelitian ini diarahkan pada model e aluasi kinerja organisasi yang berlokasi
pada satuan kerja perangkat daerah yang ada di pemerintah Kota 6akassar, 7ro insi Sulawesi
Selatan. 4dapun organisasi yang menjadi unit yang dapat dianggap mewakili seluruh organisasi
satuan kerja perangkat daerah yang ada di Kota 6akassar yaitu diambil organisasi yang
mewakili tipologi organisasi
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
5/15
3 aluasi kinerja merupakan bagian penting dari manajemen kinerja, dimana di dalamnya
memuat rangkaian kegiatan dari mulai perencanaan kinerja, implementasi kinerja dan e aluasi
kinerja. 5alam perkembangan konsep tentang kinerja, keseluruhan akti itas tersebut selanjutnya
terintegrasi ke dalam apa yang dikenal saat ini sebagai manajemen kinerja. >al ini disebabkan
ketiga akti itas penilaian kinerja dari tahap perencanaan sampai e aluasi kinerja merupakan
kegiatan yang tidak terpisahkan Bhang, )., + 11&. ebih lanjut Bhang, ). + 11& menyatakan
bahwa dalam siklus manajemen kinerja, ukuran kinerja memainkan peran sentral. /kuran kinerja
berperan sebagai parameter pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. /kuran kinerja berperan
apakah sasaran yang diharapkan organisasi tercapai atau tidak akan tercapai. 7engukuran kinerja
diterapkan baik pada tahap perencanaan maupun e aluasi. 6anajemen kinerja menurut
4mstrong dan *aron 1!!%& merupakan suatu pendekatan stratejik dan terintegrasi untuk
menghantarkan kesuksesan kepada organisasi secara berkelanjutan dengan memperbaiki kinerjaorang yang bekerja di dalamnya dan dengan mengembangkan kapabilitas tim dan kontribusi
indi idu. 5i dalam pengertian manajemen kinerja terdapat beberapa kata kunci yaituA1&. Stratejik yang bermakna bahwa manajemen kinerja memberi perhatian pada isu$isu yang
dihadapi oleh organisasi agar organisasi dapat berfungsi secara efektif terhadap
lingkungannya, dan dengan arah dimana organisasi bermaksud capai untuk sasaran jangka
panjang.+& Terintegrasi bermakna: integrasi ertikal $ terkait dengan tujuan$tujuan organisasi, tim dan
indi iduA integrasi fungsional C terkait dengan strategi fungsional dalam bagian$bagain yang berbeda di dalam organisasiA integrasi sumberdaya manusia C terkait dengan aspek$aspek
sumberdaya manusia yang berbeda, terutama pengembangan organisasi dan sumberdaya
manusia beserta penghargaan untuk mncapai pendekatan yang bertalian dengan pengelolaan
pengembangan orang.2& 6emberi perhatian perbaikan kinerja untuk mencapai efekti itas organisasi, tim, dan
indi idu. Kinerja tidak hanya tentang apa yang dicapai tetapi uga mengenai bagaimana
dicapai. 7impinan terlibat di dalam memberi arah, mengukur dan mengontrol, tetapi ini
bukanlah memberi khusus pada pimpinan tetapi juga tim dan indi idu berpatisipasi untuk
bekerjasama sebagai stakeholders.-& 6emberi perhatian pada pengembangan, dimana mungkin fungsi yang paling penting dari
manajemen kinerja. 7erbaikan kinerja tidak akan dicapai kecuali ada proses yang efektif
terkait pengembangan yang berlanjut. >al ini merupakan kompetensi utama dari organisasi
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
6/15
dan kapabilitas indi idu dan tim. Karena itu, manajemen kinerja harus benar$benar dapat
disebut manajemen kinerja dan pengembangan.5alam menerapkan manajemen kinerja terdapat beberapa fokus kegiatan yang menjadi
perhatian yaitu:
1. @okus pada output, outcome, proses dan input
6anajemen kinerja memberi perhatian pada output atau pencapaian hasil bersama dengan
outcome atau dampak yang diakibatkan oleh kinerja. Selain itu manajemen kinerja juga
memberi perhatian terhadap proses yang diperlukan untuk mencapai hasil dan input dalam
pengertian kapabilitas pengetahuan, keterampilan dan kompetensi& yang diharapkan dari tim
dan inid idu yang terlibat.
+. @okus pada perencanaan6anajemen kinerja memberi perhatian perencanaan ke depan untuk mencapai kesusesan di
masa depan. >al ini bermakna bahwa menentukan harapan diekspresikan sebagai tujuan dan
rencana bisnis.2. @okus pada pengukuran dan re iew
4sumsi yang sangat kuat menyatakan bahwa jika kamu tidak dapat mengukur, maka kamu
tidak dapat mengelola. 6anajemen kinerja memberi perhatian terhadap pengukuran hasil dan
dengan melakukan ulasan kemajuan terhadap pencapaian tujuan sebagai dasar untuk
bertindak.-. @okus pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan
6anajemen kinerja memberi perhatian pada penciptaan suatu budaya dimana organisasi dan
indi idu belajar dan mengembangkan ke arah suatu proses yang berkelanjutan. 6anajemen
kinerja menyediakan alat bagi pengintegrasian pembelajaran dan pekerjaan sehingga setiap
orang belajar dari kesuksesan dan tantangan dikeseharian akti itasnya.#. @okus pada komunikasi
6anajemen kinerja memberi perhatian pada komunikasi. hal ini dilakukan dengan
melakukan penciptaan suatu iklim dimana dialog yang berkelanjutan antara pimpinan dengan
anggota timnya terjadi untuk menentukan harapan dan berbagi informasi akan misi
organisasi, nilai$nilai dan tujuan. Ini menentukan saling memahami mengenai apa yang akandicapai dan kerangka bagi pengelolaan dan pengembangan orang untuk memastikan bahwa
hal tersebut akan dicapai.
". @okus bagi stakeholder 6anajemen kinerja memberi perhatian terhadap pemuasan kebutuhan dan harapan seluruh
stakeholder organisasi baik itu pegawai, pimpinan, masyarakat atau rekanan. Idealnya,
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
7/15
pegawai diperlakukan sebagai mitra di dalam organisasi yang memiliki kepentingan dan
harus dihormati, yang memiliki pendapat dan harus dihargai dan didengar, dan yang
mendorong untuk memberi kontribusi terhadap formulasi tujuan dan rencana bagi tim dan
bagi mereka sendiri. 6anajemen kinerja harus fokus pada kebutuhan indi idual dan tim dan
juga organisasi, mengakui bahwa mereka tidak membutuhkan hal yang serupa.9. @okus pada etika
7roses manajemen kinerja memberi perhatian pada proses yang berlangsung dengan
didasarkan prinsip$prinsip etika yang telah disepakati.
*erangkat dari berbagai pengertian tentang manajemen kinerja yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa e aluasi kinerja merupakan bagian integral dari
manajemen kinerja yang dilakukan baik pada tingkatan organisasi, tim dan indi idu. Karena itu,
apabila ingin mendefinisikan e aluasi kinerja pegawai maka pengertian tersebut harus dipandangsebagai bagian yang tak terpisahkan dari unsur$unsur lain yang ada di dalam organisasi dan
manajemen. 4gar penelitian memiliki rujukan dan batasan dalam melakukan penelitian tentang
model e aluasi kinerja organisasi Satuan Kerja 7erangkat 5aerah SK75& pada pemerintah kota
makassar, maka rumuskan pengertian model e aluasi kinerja organisasi dipandangan sebagai
suatu pendekatan sistematik terhadap perbaikan kinerja melalui proses penentuan tujuan kinerja
stratejikA pengukuran kinerjaA pengumpulan, analisa, re iew, dan laporan data kinerjaA dan
menggunakan data untuk mendorong perbaikan kinerja melalui kinerja indi idu pegawai, tim
dan organisasi.
Kinerja yang ditampilkan oleh pegawai merupakan perpaduan antara faktor lingkungan
internal organisasi, lingkungan eksternal dan faktor internal pegawai itu sendiri. @aktor
lingkungan internal organisasi merupakan faktor pendukung dari organisasi dimana pegawai
bekerja. 6isalnya strategi organisasi, sarana dan prasarana organisasi, berbagai sumberdaya yang
diperlukan mendukung pekerjaaan pegawai, berbagai sistem yang ada misalnya sistem
penggajian, perlindungan pegawai, iklim organisasi, nilai$nilai organisasi. @aktor lingkungan
eksternal organisasi yang dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung, tergantung
kepada jenis perubahan lingkungan yang ada. 6isalnya terjadi perubahan politik, peraturan
perundang$undangan, tuntutan masyarakat dan lain$lain. Sedangkan faktor internal pegawai
adalah faktor$faktor yang berasal dari dalam diri pegawai baik karena faktor bawaan dari lahir
atau karena diperoleh selama masa pertumbuhan. 6isalnya bakat, sifat pribadi, sikap mental,
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
8/15
konsep diri, sifat pribadi, keadaan fisik dan kejiwaan. Sedangkan yang dibentuk semasa
pertumbuhan misalnya pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan moti asi
kerja. Ketiga faktor$faktor tersebut sangat berperan terhadap tingkat kinerja pegawai. 4rtinya
semakin tinggi dukungan faktor$faktor tersebut maka semakin tinggi kinerja pegawai.
Secara umum pendekatan yang digunakan yang digunakan dalam menge aluasi kinerja
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaituAa. 7endekatan sifat pribadi !trait approach" dimana yang dinilai dari seorang pegawai adalah
murni karakteristik yang melekat pada pribadi pegawai dan tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan pegawai. 8amun dalam perkembangnnya kemudian yang dinilai hanya sifat pribadi
yang ada hubungannya dengan pekerjaannya. b. 7endekatan hasil kerja !output approach" dimana kinerja pegawai dinilai berdasarkan
seberapa besar seorang pegawai dapat mencapai tujuan tersebut.c. 7endekatan prilaku kerja !behavior approach" dimana pegawai yang bekerja menggunakan
prilaku kerja dan prosedur tertentu. Selain itu harus berpegang teguh pada kode ertik profesi
yang mengatur prilaku mereka. Bontoh sistem ini yaitu model beha iorally #nchor &ating
Scale, behavior $bservation Scale , dan model 'ehavior ()pectation Scale .d. 7endekatan campuran !mi) approach" dimana pendekatan ini merupakan pendekatan yang
paling banyak dipakai yang menggabungkan ketiga dimensi kinerja dalam indikatior kinerja
pegawai. Indikator kinerja yang digunakan adalah campuran ketiga dimensi penilaian kinerja
dalam bentuk persentase Dirawan, + !&.
7enilitian ini mengacu pada kerangka pikir seperti di dalam gambar 1. 5alam gambar
tersebut memberikan arah dan sistematika penyusunan model e aluasi kinerja organisasi. 4lur
pemikiran tersebut menyatakan bahwa manajemen kinerja merupakan sebuah pendekatan
stratejik dan integrasi untuk menghantarkan kesuksesan organisasi secara berkelanjutan dengan
memperbaiki kinerja orang$orang yang bekerja di dalamnya dengan mengembangkan kapabilitas
dan kontribusi indi idu 4mstrong dan *aron, 1!!%&.'ambar "
Kerangka Pemikiran
0ob 5escription
Standar Kinerja
Instrumen 3 aluasi
)encana Tahunan
4nalisis7ekerjaan
7enentuanIndikator Kinerja
6engukur
Kinerja 78S
• >asil Kerja• 7rilaku
Kerja• Sifat pribadi
)encana Strategik
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
9/15
6etode 3 aluasiKinerja
Keterangan*• P+S* Pegawai +egeri Sipil
*erangkat dari )encana Strategik dan )encana Tahunan SK75 tersebut selanjutnya
dilakukan analisis pekerjaan sehingga menghasilkan informasi$informasi tentang pekerjaan yang
berisi deksripsi pekerjaan. 5i dalam deskripsi pekerjaan dianalisis daftar fungsi$fungsi pekerjaan,
tugas dan tanggungjawab pelaksanaan. *erdasarkan deskripsi pekerjaan dilakukan penyusunan
standar kinerja yang akan melahirkan instrument e aluasi kinerja. 4gar instrumen e aluasikinerja dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu disusun metode e aluasinya. /ntuk
menghasilkan instrument e aluasi kinerja diperlukan tindakan menentukan dimensi$dimensi
kerja yang berisi acuan pembuatan indikator kinerja. 5imensi$dimensi kerja tersebut dapat
menggunakan pendekatan penilaian dengan menggunakan indikator hasil kerja, prilaku kerja,
sifat pribadi atau pendekatan campuran.
# %asil dan Pembahasan
*erdasarkan hasil studi lapangan ditemukan bahwa sistem e aluasi kinerja yang berlaku
di SK75 7emerintah Kota 6akassar, 7ro insi Sulawesi Selatan ada dua bentuk. Pertama ,
e aluasi yang ditujukan untuk mengukur kinerja organisasi yang disebut dengan aporan
4kuntabilitas Kinerja Instansi 7emerintah 4KI7&. Indikator e aluasi kinerja tersebut mengacu
pada rencana kerja tahunan SK75 yang merupakan turunan dari )encana 0angka 6enengah
5aerah. Ketentuan dan metode pengukurannya mengacu pada 7residen 8omor 9 tahun 1!!!
tentang 4kuntabilitas kinerja Instansi 7emerintah 4KI7& dan Keputusan embaga 4dministtasi
8egara 8omor +2! I; " % + 2 tentang 7edoman penyusunan 4kuntabilitas Kinerja Instansi
7emerintah 4KI7&. Kedua, e aluasi untuk mengukur pegawai indi idu& dimana ketentuan dan
metodenya mengacu pada 7eraturan 7emerintah 8o 1 tahun 1!9! Tanggal 1# 6ei 1!9! tentang
7enilaian 7elaksanaan 7ekerjaan 7egawai 8egeri Sipil 572.7ada metode pengukuran 4KI7, kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja
organisasi adalah kriteria kuantitatif yaitu dimensi kondisi, ketepan waktu pelaksanaan, efektif
(utput Kinerja78S
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
10/15
dalam penggunaan sumberdaya keuangan, efek suatu upaya !outcome", dan standar nol absolut.
Sementara 572 untuk mengukur kinerja pengawai menggunakan kriteria atau dimensi hasil
kerja, prilaku kerja dan sifat yang terangkum ke dalam delapan dimensi yaitu: kesetiaan, prestasi
kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan.7enggunaan model pengukuran seperti ini menimbulkan beberapa kelemahan tidak hanya
terkait aspek sumber penentuan indikator yang tidak memiliki langsung keterkaitan dengan
sasaran organisasi tetapi juga dilihat dari sudut pandang manajemen. Ketidakkonsistenan dalam
penentuan kinerja utama untuk setiap le el yang mendapatkan penilaian diasumsikan sebagai
penyebab mengapa kinerja organisasi SK75 yang ada di 7emerintah Kota 6akassar sulit
mendapatkan penilaian kinerja optimal dan berkelanjutan. 4tas dasar berbagai kelemahan
tersebut maka penelitian ini merekomendasikan untuk menyusun model alternatif dalam
menge aluasi kinerja baik organisasi maupun pegawai yang menggunakan dasar berpikir performance based management . Sistem pengukuran kinerja yang berbasis pada penggunaan
manajemen berbasis kinerja menekankan pola berpikir terintegrasi antara indikator penilaian
kinerja pegawai dengan sasaran yang ingin dicapai organisasi. 4dapun model e aluasi kinerja
yang digunakan di SK75 pemerintah Kota 6akassar, 7ro insi Sulawesi Selatan dapat dilihat
pada gambar$+.Konsekuensi dari penyusunan model baru sistem e aluasi kinerja organisasi yang
berbasis manajemen maka dasar penyusunannya berangkat dari )encana Kerja masing$masing
SK75 yang disusun setiap tahun. )encana kerja tersebut selanjutnya di elaborasi menjadiindikator kinerja utama !key performance indicators" untuk setiap unit tingkatan yang ada di
dalam organisasi mulai dari le el top level , middle , supervisor dan indi idu.
Eambar$+6odel 3 aluasi Kinerja (rganisasi Fang 4da5i SK75 7emerintah Kota 6akassar Saat Ini
RPJMD/RENJASKPD
Evaluasi:Laporan AkuntabilitasKinerja InstansiPemerintah(Inpres No. 7 Tahun 1999)
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
11/15
Keterangan:Garis perintahGaris tidak terkait
Titik yang paling krusial di dalam penentuan indikator kinerja utama berada pada le elindi idu pegawai&. Karena itu agar penentuan indikator kinerja pada le el indi idu menggunaka
pendekatan campuran !mi) approach" yakni antara pendekatan hasil kerja, prilaku kerja dan sifat
pribadi. 4dapun pendekatan hasil kerja mensyaratkan indikator penilaiannnya berdasarkan
sasaran$sasaran organisasi yang disusun setiap tahun. 7rilaku kerja adalah prilaku yang
ditampilkan oleh seorang pegawai yang berkaitan bidang tugas pekerjaannya. 5emikian pula
sifat pribadi adalah sifat pribadi yang mampu menunjang keberhasilan tugas seorang pegawai.
*ila menggunakan metode penilaian kinerja le el indi idu yang dikeluarkan oleh pemerintah
melalui 7eraturan 7emerintah 8o -" Tahun + 11 tentang 7enilaian 7restasi 7egawai 8egeri Sipil
maka nampaknya sejalan dengan pendekatan camputan. 5imensi$dimensi kinerja di le el
indi idu yang dimaksud adalah:a. Sasaran kerja pegawai SK7& yaitu rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
78S. Sasaran kerja pegawai disusun dengan 7enilaian prilaku mengacu pada rencana kerja
tahun SK75 pemerintah Kota 6akassar, 7ro insi Sulawesi Selatan. Karena itu setiap pegawai
wajib menyusun SK7 berdasarkan rencana kerja tahun masing$masing unit dimana pegawai
ditempatkan. b. 7rilaku kerja 7K& yaitu setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan sesuai
peraturan perundang$undangan. 7enilaian prestasi pegawai negeri sipil dari aspek prilaku
mencakup aspek: orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan
kepemimpinan. Khusus penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi pegawai negeri sipil
yang menduduki jabatan struktural.
Unit Kerja Unit Kerja
Evaluasi Kinerja PegawaiDaftar PenilaianPelaksanaan PekerjaanPegawai (DP3)PP No. 10 Tahun 1979
Indi idu
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
12/15
*erdasarkan capaian kinerja le el indi idu inilah selanjutnya diakumulasi menjadi
kinerja le el super isor. Bapaian kinerja le el super isor dapat diakumulasi menjadi capaian
kinerja untuk le el manajemen tingkat menengah. Sedangkan akumulasi capaian kinerja le el
manajemen tingkat menengah menjadi indikator capaian kinerja le el top dari organisasi.
4dapun model e aluasi kinerja alternatif bagi SK75 pemerintah Kota 6akassar dapat dilihat
pada gambar$2 tersebut.)ancangan model e aluasi kinerja organisasi yang dibuat ini menganut siklus
penyusunan dan penilaian sebagai satu kesatuan dan berbentuk siklus. 4rtinya sistem
penentuan indikator kinerja utama berangkat dari penyusunan indikator utama di le el yang
tertinggi di dalam organisasi kemudian dielaborasi ke le el yang berada di bawahnya ! op
Middle -ower ndividu". Sebaliknya untuk penilaian kinerja organisasi menganut siklus
terbalik yakni berangkat dari ukuran kinerja le el paling bawah indi idu& untuk selanjutnyaterakumulasi ke le el yang berada lebih tinggi setingkat di atasnya yang akhirnya sampai ke
le el paling puncak ! ndividu -ower Middle op".
Eambar$2
6odel 3 aluasi Kinerja (rganisasi 4laternatif*agi SK75 7emerintah Kota 6akassar
RPJMD/RENJA
Sub.*agSuper isor
Sub.*agSuper isor
3 aluasi Kinerja 7egawai5aftar 7enilaian
7elaksanaan 7ekerjaan7egawai 572&
77 8o. -" Tahun + 11&
Indi idu
SKPD/ To Manaer
Bagian/Middle Manaer
AcuanIKU
Acuan CapaianIKU SKPD
Kinerja SKPD/ Top ManagerAcuan
IKUBa ian
Kinerja Bagian/Middle ManagerAcuan
IKUSub.Ba
Kinerja Sub.Bag/Supervisor
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
13/15
Keterangan: Alur Evaluasi Kinerja
K/* ndikator Kinerja /tama
*# Kesimpulan*erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan model e aluasi kinerja
organisasi SK75 pada 7emerintah Kota 6akassar, 7ro insi Sulawesi Selatan dapat disimpulkan
sebagai berikut:1. Sistem pengukuran kinerja organisasi yang diterapkan di SK75 7emerintah Kota 6akassar,
7ro insi Sulawesi Selatan secara prinsipil tidak menggunakan pendekatan manajemen
berbasis kinerja. 4rtinya metode penyusunan dimensi$dimensi kerja sampai kepada indikator
penilaian terutama penentuan indikator kinerja untuk le el unit dan indi idu tidak didasarkan
atau mengacu pada tujuan stratejik )7065& dan )encana Kerja Tahunan )3804& secara
konsisten. 5i e el indi idu terdapat sistem e aluasi kinerja yang mengacu pada 7eraturan
7emerintah 8o 1 tahun 1!9! Tanggal 1# 6ei 1!9! tentang 7enilaian 7elaksanaan 7ekerjaan
7egawai 8egeri Sipil 572&. Dalaupun di dalam indikator tersebut menyebutkan adanya
ukuran prestasi kerja namun bukan merupakan bagian yang terintegrasi dengan sasaran kerja
organisasi SK75 )3804&. Selain ukuran hasil kerja berupa prestasi kerja juga terdapat
indikator prilaku kerja dan sifat pribadi namun di dalam pedoman penilaian tidak secara tegas
dimaksudkan memiliki keterkaitan dengan tujuan stratejik organisasi. Sementara ukuran
kinerja organisasi menggunakan sistem penilaian kinerja tersendiri yaitu mengacu pada pada7eraturan 7residen 8omor 9 tahun 1!!! tentang 4kuntabilitas kinerja Instansi 7emerintah
4KI7& dan Keputusan embaga 4dministrasi 8egara 8omor +2! I; " % + 2 tentang
7edoman penyusunan 4kuntabilitas Kinerja Instansi 7emerintah 4KI7&. Kedua 4cuan
pengukuran kinerja tersebut tidak terintegrasi sehingga memiliki hasil penilaian yang berbeda$
beda.+. 6enyikapi kondisi model e aluasi kinerja organisasi SK75 di pemerintahan Kota 6akassar
yang belum mampu mendukung kinerja pemerintahan secara optimal dan berkelanjutan, maka
penelitian ini merumuskan satu model e aluasi kinerja organisasi bagi SK75 di pemerintahan
Kota 6akassar dengan menggunakan pendekatan manajemen berbasis kinerja. 7endekatan ini
menggunakan model pengukuran kinerja dimana metode penyusunan indikator utama
berangkat dari sasaran strategik organisasi SK75 )7065& dan )3804 yang kemudian di
elaborasi sampai ke le el unit dan indi idu pegawai&. 7erhitungan pencapaian kinerja
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
14/15
organisasi dimulai dari pencapaian kinerja le el indi idu, kemudian ke unit organisasi yang
lebih tinggi, sampai kepada le el organisasi secara keseluruhan.
+# -apan &erima Kasih
Terselenggaranya penelitian ini tidak terlepas dari sumbangan dari berbagai pihak.
Karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih masing$masing kepada:
1. 7emerintah Kota 6akassar atas bantuan berupa dana penelitian sehingga penelitian
ini terlaksana sampai tuntas.
+. Tim re iewer yang dibentuk oleh 7emerintah Kota 6akassar untuk menilai kelayakan
tema dan tujuan proposal penelitian yang diusulkan sampai kepada tahap penilaian
akhir hasil penelitian. Terima kasih atas kritik dan saran perbaikan sehingga
penelitian ini berhasil diselesaikan dengan baik.2. 7impinan embaga 7enelitian dan 7engabdian 7ada 6asyarakat 7+6& /ni ersitas
>asanuddin atas berkenannya menyetujui peneliti untuk mengikuti seleksi proposal
yang di lakukan oleh 7emerintah Kota 6akassar.
Da tar Pustaka"
!uku.!uku"
4mstrong and 4ngela *aron. 1!!%. Perfomance Management he +ew &ealities , ondon:Institute of 7ersonnel and 5e elopment.
Bhang, ). + 11. Measuring $rgani0ational Performance .0akarta: 776 6anajemen
@owler 4. 1!! . 7erformance 6anagement: the 6*( of the
0ulnes, 7atria de lancer, + !. Performance 'ased Management System* (ffective mplementation and Maintance . /S4: B)B 7ress taylor G @rancis Eroup.
Kessler, )obin, + 11. 1ompetency 'ased Performance &eview* (valuasi Kinerja Karyawan/ntuk mencapai Sasaran Strategis $rganisasi . 0akarta: 776 6anajemen.
7opo ich, 6ark E. editor&. 1!!%. 1reating High Performance %overnment $rgani0ation. San 2rancisco : 0ossey$bass 7ublisher.
)oger S. 1!! . Performance Management in -ocal %oovernment , 0essica Kindsley 7ublisher,ondon.
-
8/16/2019 Jurnal Gagasan Pengukuran Kinerja
15/15
Smith, 6alcom, + #. Performance Measurement 3 Management* # Strategic #pproach to Management #ccounting . ondon: Sage 7ublications.
Dilson, 0.*. + 11. Planning for ()cellence Performance* Merencanakan Kinerja /nggul Karyawan . 0akarta: 776 6anajemen.
Dirawan, + !. (valuasi Kinerja Sumberdaya Manusia* eori, #plikasi, dan Penelitian. 0akarta:Salemba 3mpat.
Dokumen.dokumen"
7eraturan 7emerintah 8o 1 tahun 1!9! Tanggal 1# 6ei 1!9! tentang 7enilaian 7elaksanaan7ekerjaan 7egawai 8egeri Sipil 572&, 0akarta: Sekretariat 8egara )I.
7eraturan 7residen 8omor 9 tahun 1!!! tentang 4kuntabilitas kinerja Instansi 7emerintah4KI7& dan Keputusan embaga 4dministtasi 8egara 8omor +2! I; " % + 2 tentang
7edoman penyusunan 4kuntabilitas Kinerja Instansi 7emerintah 4KI7&. 0akarta:Sekretariat 8egara )I.
7eraturan 7emerintah )epublik Indonesia 8o -" Tahun + 11 Tentang 7enilaian 7elaksanaan7ekerjaan 7egawai 8egeri Sipil, 0akarta: Sekretariat 8egara )I