jurnal dr.sutrisno
DESCRIPTION
oBSGYNTRANSCRIPT
Faktor Risiko pada Pre-eklamsi Onset Awal dan Onset Akhir
Abstract
Tujuan: Untuk
mengidentifikasi perbedaan faktor risiko antara pre-eklampsia onset awal dan akhir.
Bahan dan Metode: Studi case-control yang
dilakukan pada kehamilan dengan
Pre-eklampsia : 152 onset awal dan 297 onset akhir
Kontrol : 449 orang. Penelitian dilakukan di
Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn, Bangkok, Thailand antara 1 Januari 2005 dan 31 Desember
2010. Data didapatkan dari catatan antenatal dan
persalinan.
Results
Faktor-faktor yang terkait dengan peningkatan risiko untuk kedua onset preeklampsia baik onset awal maupun akhir adalah
1. Riwayat keluarga diabetes mellitus, 2. Indeks massa tubuh pra kehamilan yang tinggi ≥ 25 kg / m2
3. Peningkatan berat badan ≥ 0,5 kg per minggu.
Riwayat hipertensi kronik peningkatan risiko timbulnya pre-eklamsi onset awal (OR 4.4; IK 95%2,1-9,3)
Riwayat hipertensi kronis pada keluarga peningkatan risiko pre-eklampsi onset lambat (OR18; IK 95% 6-54)
Conclusions.
Faktor risiko yang membedakan terjadinya PE onset awal dan akhir adalah riwayat hipertensi kronis dan riwayat keluarga hipertensi kronis.
Faktor risiko untuk PE onset awal dan akhir adalah IMT pra-kehamilan ≥ 25 kg/m2 dan peningkatan BB ≥ 0,5 kg per minggu
Faktor risiko ini nilai untuk dokter kandungan dalam mengidentifikasi pasien yang berisiko pre-eklampsia dan juga digunakan untuk pencegahan primer.
PENGANTAR
Pre-eklampsia adalah komplikasi obstetri yang menyebabkan kematian ibu terbanyak di dunia.
Penyebab pasti dari pre-eklampsia masih belum diketahui. Kelainan plasenta adalah salah satu penyebab yang mungkin.
Banyak penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi faktor risiko pre-eklampsia seperti Primigravida, riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya, obesitas, diabetes, hipertensi .
Beberapa studi morbiditas dan mortalitas akibat pre-eklampsia lebih tinggi pada usia kehamilan awal daripada usia kehamilan yang lanjut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan perbedaan faktor risiko antara pre-eklampsia onset awal dan onset akhir pada penduduk Thailand.
Sebuah penelitian CASE-CONTROL di Di Department of Obstetrics and Gynecology, King Chulalongkorn, Bangkok – Thailand, Rumah Sakit Memorial dari 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2010.
Disetujui oleh Institutional Review Board of the Faculty of Medicine, Chulalongkorn University.
Semua wanita hamil dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih dan perkiraan berat janin > 500 g (terlepas dari kelahiran hidup atau mati)
Inklusi
Aborsi, Mola hidatidosa, Kehamilan dengan
kelainan kromosom atau struktural anomali
Eksklusi
Data dibagi menjadi yaitu :
a. Kelompok Kontrol(449 wanita)
b. Kelompok Kasus (499)
Onset AwalUK < 34minggu
(152 wnta)
Onset AkhirUK ≥ 34 minggu
(297 wnta)
KASUSpre-eklampsia ringan,pre-eklampsia berat,
eklampsia,superimposed pre-eclampsia.
KONTROL Ibu hamil normotensif yang lahir berurutan
setelah ibu hamil dengan pre-eklampsia.
Nb: UK(Usia kehamilan) dihitung dari HPHT atau USG trimester pertama jika HPHT meragukan.
Mild pre-eclampsia / PER
• TD minimal 140/90 mmHg, diukur 2X dengan rentang waktu minimal 6 jam, • Proteinuria minimal 300 mg /24 jam atau setidaknya 1+ tes dipstick urine. • Keduanya terjadi untuk pertama kali setelah usia kehamilan 20 weeks.
Severe pre-eclampsia / PEB
• Pre-eklampsia dengan satu atau lebih hal berikut:• a. TD ≥ 160/110 mmHg, • b. proteinuria minimal 5 g / 24 jam atau 3 + pada tes dipstik urin, • c. serum kreatinin > 1,2 mg / dL, • d. trombosit <100 000 / mL, • e. mikroangiopati hemolisis (meningkat dehidrogenase laktat), • f. Peningkatan SGPT, • g. Sakit kepala persisten atau gangguan otak atau visual lainnya, nyeri epigastrium
persisten, edema paru, atau intrauterine growth retriction.
Eclampsia
• kejang yang tidak dapat dikaitkan dengan penyebab lain pada wanita dengan pra-eclampsia.
Superimposed preeclampsia
• Onset baru proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam pada wanita hipertensi yang sebelum usia kehamilan <20 minggu tidak ada proteinuria
• atau tiba-tiba ada peningkatan proteinuria atau tekanan darah pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu
Faktor – faktor yang dievaluasi yaitu • Umur, • Paritas, • Usia kehamilan, • Kehamilan multifetal,• Tekanan darah pada kunjungan
pertama, • Tinggi badan, • BB sebelum kehamilan,• Index massa tubuh
(underweight; normal; overweight; obesitas)
• Kenaikan BB per minggu
• Penyakit medis dan riwayat keluarga (hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal),
• Alergi obat, obat-obatan, • Riwayat preeklamsia,• Riwayat hipertensi
gestasional• Jenis kelamin bayi• Skor Apgar, • Komplikasi pada ibu dan
janin
Uji Statistik
Data disajikan sebagai rata2 ± SD dan prosentase.a. Uji Anova dengan post-hoc dan Kruskal-Walis = untuk
variabel kontinyub. Uji chi-square dan uji Fisher = untuk variabel kategorik. c. Analisis univariat = untuk membandingkan faktor risiko
antara setiap kelompok preeklampsia dengan kelompok kontrol
d. Analisis Multivariat : untuk mengevaluasi hubungan faktor risiko pada masing-masing kelompok pre-eklampsi
Nilai P kurang dari 0,05 dianggap signifikan /bermakna secara statistik.
Results
• Ada total 449 kasus pre-eklampsia dan 449 sebagai kontrol.
• Pre-eklampsia onset awal : 152 kasus • Pre-eklampsia onset akhir : 297 kasus
• Tabel.1 Karakteristik demografi.
• Dari analisis univariat, - usia ibu ≥ 35 tahun, - BMI sebelum hamil 25-29,9 kg / m2, - kenaikan berat badan ≥0,5 kg per minggu, - bayi perempuan, - asupan kalsium, - riwayat keluarga DM,- riwayat keluarga hipertensi • Multiparitas, • hipertensi kronis, • pregestational DM atau DM gestasional, • riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, • riwayat hemolisis, dan • riwayat (HELLP) di kehamilan sebelumnya
peningkatan risiko preeklampsia
onset awal maupun akhir
peningkatan risiko
preeklampsia onset awal
Faktor yang menurunkan risiko pre-eklampsia:
• ANC pertama UK 27 minggu dan BMI sebelum hamil <20 kg / m2 penurunan risiko dari preekampsia onset awal dan akhir.
• ANC pertama UK 14-26 minggu dan kenaikan berat badan <0,2 kg per minggu penurunan risiko preeklampsia onset lambat saja.
Terjadi PE Onset awal dan akhir
Terjadi PE Onset awal
Terjadi PE Onset akhir
DISKUSI
• Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang membedakan antara PE onset dini dan onset lambat adalah riwayat hipertensi kronis dan riwayat keluarga hipertensi kronis.
• Riwayat hipertensi kronis peningkatan risiko PE onset awal• Riwayat keluarga hipertensi kronis peningkatan risiko PE
onset lambat.
Penelitian Fang et al
• Fang et al tidak menemukan perbedaan dalam faktor risiko antara onset dini dan lambat pre-eklampsia. 12
• karena ukuran sampel yang kecil dari studi mereka. Hanya ada 29 kasus onset dini dan 121 kasus onset lambat pre-eklampsia.
Penelitian Poon et al
• Poon et al.13 mengembangkan algoritma prediksi untuk gangguan hipertensi berdasarkan analisis multivariat dari faktor riwayat ibu
• Ada 37 kasus dengan pre-eklampsia dini, 128 dengan pre-eklampsia lambat, dan 140 dengan hipertensi gestasional.
• Mereka menemukan bahwa • Prediktor PE onset awal adalah ras Afrika, hipertensi kronis, pre-
eklampsia terdahulu dan penggunaan obat ovulasi. • Prediktor PE onset lambat adalah hipertensi gestasional
meningkat seiring usia ibu dan BMI, dan riwayat keluarga atau riwayat pre-eklampsia.
• Tingkat deteksi pra-eklampsia dini, pre-eklampsia lambat dan hipertensi gestasional masing-masing hanya 37,0, 28,9 dan 20,7%.
Penelitian Nanjundan dkk
• Nanjundan dkk mengevaluasi faktor risiko untuk PEB dan eklampsia onset awal.
• Mereka menemukan bahwa faktor2 berikut ini dapat meningkatan risiko timbulnya pre-eklamsia dan eklamsiaonset awal :
• Riwayat pre-eklampsia atau eklampsia pada kehamilan sebelumnya, paparan merokok pasif, pengawasan antenatal yang tidak memadai, riwayat keluarga hipertensi pada satu atau lebih tingkat pertama kerabat yang tinggal di sebuah keluarga bersama, status sosial ekonomi yang lebih rendah, kelebihan berat badan berkaitan dengan
• Perbedaan penelitian ini mungkin karena perbedaan populasi penelitian.
Persamaan dengan studi sebelumnya :
• Kegemukan dan obesitas meningkatkan risiko pre-eklampsia,
• Peningkatan berat badan ibu <0,2 kg per minggu dan Indeks massa tubuh pra-kehamilan <20 kg / m2 adalah faktor protektif
• Riwayat hipertensi kronis merupakan faktor risiko yang signifikan untuk timbulnya PE onset awal
• Riwayat keluarga hipertensi kronis merupakan faktor risiko yang signifikan terjadinya PE onset lambat
Perbedaan dengan study sebelumnya :
• Merokok dan asupan kalsium yang tinggi bukan merupakan faktor proteksi dalam penelitian ini.
• Dan dalam penelitian ini merokok dan asupan kalsium tidak diamati lebih lanjut
Kelebihan dan keterbatasan penelitian :
• KELEBIHAN• Jumlah kasus pre-
eklampsia yang banyak pada onset dini dan lambat.
• KETERBATASAN• Sedikit sampel perokok
dan wanita hamil yang menggunakan obat kalsium selama hamil.
KESIMPULAN
• Faktor risiko yang membedakan antara PE onset dini dan lambat adalah riwayat hipertensi kronis dan riwayat keluarga hipertensi kronis.
• Riwayat keluarga DM, indeks massa tubuh pra-kehamilan ≥ 25 kg / m2 dan penambahan berat ≥ 0,5 kg per minggu merupakan faktor risiko terjadinya PE onset awal dan akhir.
• Faktor-faktor risiko merupakan suatu hal yang berharga bagi dokter kandungan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko untuk pre-eklampsia dan untuk melaksanakan pencegahan primer.