jurnal asrino
DESCRIPTION
playanan kesehatanTRANSCRIPT
-
Jurnal Penelitian
EVALUASI SISTEM PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HIKMAH KOTA MAKASSAR
TAHUN 2014
EVALUATION SYSTEM MAINTENANCE OF MEDICAL DEVICES IN THE HIKMAH GENERAL HOSPITAL INPATIENT MAKASSAR CITY
2014
Asrina Andi Sonde (141 2010 0201)
Ela Andayanie.,SKM.,M.Kes (Pembimbing I)
Arni Risqiani Rusydi.,SKM.,MARS (Pembimbing II)
Alamat Koresponden
Kompleks Perumahan BDB
Kelurahan Tamalnrea Kecamatan Tamalnrea Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan
081277111474
PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR 2014
19 5 4
-
EVALUASI SISTEM PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HIKMAH KOTA MAKASSAR
TAHUN 2014
PENULIS
Asrina Andi Sonde*
Ella Andayanie.,SKM.M.Kes **
Arni Resqiani Rusydi.,SKM.,MARS**
NAMA INSTANSI
*) Mahasiswa Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM UMI
**) Tim Pembimbing FKM UMI
Asrina Andi Sonde (141 2010 0201)
Ela Andayanie.,SKM.,M.Kes (Pembimbing I)
Arni Risqiani Rusydi.,SKM.,MARS (Pembimbing II)
Alamat Koresponden
Kompleks Perumahan BDB
Kelurahan Tamalnrea Kecamatan Tamalnrea Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan
081277111474
-
EVALUATION SYSTEM MAINTENANCE OF MEDICAL DEVICES IN THEHIKMAH GENERAL HOSPITAL INPATIENT MAKASSAR CITY
2014
Asrina Andi Sonde*, Ella Andayanie**, Arni Risqiani Rusydi **
Health Policy Administration Department of Public Health Faculty
Moslem University of Indonesian
ABSTRACT
Background : Sustainable health services need to be supported with equipment
that is always in a condition ready to use and can be used with either. One of these
efforts through provision of good health, safety and well worth taking. In order for
medical equipment is always in good condition, safe and suitable to be used,
required preventive maintenance includes periodic maintenance and
implementation of testing and calibration. Elektromedik equipment in the himah
hospital inpatient include: Sterilisator Kering & Basah, Suction Pump, EKG
(ECK), Oxygen Concentrator, Infuksion Pump, Nebulizer, Tensi Meter,
Regulator.
Methods: This study aimed to determine the in-depth information on the
evaluation of maintenance of medical equipment in the health inpatient himah
hospital Makassar 2014. Type of research is qualitative research. Data collection
methods used were observation and interviews. The results showed that the
number of key informants and informant as usual 2 by 4 people
Results :. Hikma Hospital Work Unit is part parasarana in the maintenance of
facilities and hospitals in order to carry out tasks and activities that support
healthcare facilities at Hikma Hospital Makassar South Sulawesi form means
elektromedik equipment is always in a state unfit for use.
Suggestion : Should Hospital management should establish IPSRS (Installation
Maintenance Facilities Hospitals) Hospitals Should make a list of inventory items
and make an annual program in the maintenance of medical equipment, Defended
in order to keep the procedure in accordance with the Ministry of Health,
Maintaining Health in the implementation of reporting tools that keep Medical
Devices in monitoring and checking periodically
Keywords : Evaluation, Maitenance, Medical Devices
-
EVALUASI SISTEM PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HIKMAH KOTA MAKASSAR
TAHUN 2014
Asrina Andi Sonde*, Ella Andayanie**, Arni Risqiani Rusydi **
Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
RINGKASAN
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung
dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap pakai serta dapat difungsikan
dengan baik. Salah satunya melalui upaya penyediaan alat kesehatan yang baik,
aman dan layak pakai. Agar peralatan kesehatan selalu dalam kondisi baik, aman
dan layak pakai, diperlukan pemeliharaan preventif meliputi pemeliharaan berkala
dan pelaksanaan pengujian dan kalibrasi. Peralatan elektromedik di ruang rawat
inap Rumah Sakit Hikmah antara lain: Sterilisator Kering & Basah, Suction
Pump, EKG (ECK), Oxygen Concentrator, Infuksion Pump, Nebulizer, Tensi
Meter, Regulator
Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mendalam evaluasi
pemeliharaan alat kesehatan pada instalasi rawat inap kesehatan di Rumah Sakit
Hikmah Kota Makassar Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah informan kunci
sebanyak 2 orang dan informan biasa sebanyak 4 orang.
Hasil : Unit Kerja Rumah Sakit Hikmah merupakan bagian pemeliharaan sarana
dan parasarana di Rumah Sakit yang melaksanakan tugas dan kegiatan agar
fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Hikmah Kota
Makassar Sulawesi Selatan berupa sarana peralatan elektromedik selalu dalam
keadaan layak pakai
Saran: Sebaiknya menajemen Rumah Sakit Harus membentuk IPSRS (Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit), Sebaiknya Rumah Sakit membuat daftar
inventaris barang serta membuat program tahunan dalam pemeliharaan alat
kesehatan, Dipertahankan agar prosedur tetap sesuai dengan Departemen
Kesehatan, Mempertahankan dalam pelaksanaan pelaporan Alat Kesehatan agar
Alat Kesehatan tetap dalam pengawasan dan pengecekan secara berkala.
Kata Kunci : Evaluasi, Pemeliharaan, Alat Kesehatan
-
PENDAHULUAN
. Dalam era globalisasi dewasa
ini, sebagian besar perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa
kesehatan mengalami perkembangan
yang pesat, demikian pula aktivitas
yang ada dalam perusahaan jasa
kesehatan secara geris besar adalah
Rumah Sakit. Rumah sakit dapat
dikategorikan kedalam dua jenis
kepemilikan yaitu Rumah Sakit
pemerintah dan Rumah Sakit swasta,
Rumah Sakit merupakan suatu
organisasi yang tujuan utamanya
bukan karena mencari laba,
melainkan lebih mementingakan
fungsi sosialnya, yaitu untuk
memberikan pelayanan kesehatan
dalam bentuk perawatan,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan
medis dan tindakan diagnosis lainnya
yang dibutuhkan oleh pasien dalam
batas kemampuan teknologi, sarana
dan fasilitas oleh Rumah Sakit
(Azwar, 2013).
Sistem dan fasilitas pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sudah
dikenal luas sebagai salah satu
institusi yang paling kompleks dan
banyak tergantung pada teknologi,
seperti prosedur kerja, obat-obatan
dan berbagai fasilitas fisik. Rumah
sakit harus beroperasi 24 jam setiap
hari dan melibatkan para pakar dan
teknologi yang amat rumit. Peralatan
kesehatan merupakan salah satu
faktor penunjang yang sangat penting
dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu
upaya yang baik agar dapat
mendukung pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mencapai kondisi
tersebut adalah dengan cara
mengelola dan memelihara peralatan
kesehatan dengan baik dan benar
secara berkala (Muninjaya, 2013).
Rumah Sakit Hikmah merupakan
rumah sakit type C dan dimana
rumah sakit ini milik swasta. Unit
Kerja Rumah Sakit (UKRS) Hikmah
adalah suatu unit fungsional untuk
melaksanakan kegiatan atau usaha
yang menjamin agar fasilitas yang
menunjang pelayanan kesehatan di
rumah sakit yaitu sarana, prasarana
dan peralatan selalu dalam keadaan
baik dan layak pakai. Kepala Unit
Kerja adalah suatu instalasi kerja
yang merupakan unsur pelaksana
dalam organisasi rumah sakit yang
bertugas melaksanakan kegiatan
-
persiapan pemeliharaan dan
perbaikan dan direalisasikan secara
nyata terhadap sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit.
Keadaan dan kedudukan Kepala
Unit Kerja berada dibawah serta
bertanggung jawab langsung kepada
direktur rumah sakit dan
berkoordinasi dengan sub bagian
perencanaan. Dalam melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
sarana, prasarana dan peralatan
rumah sakit, Kepaka Unit Kerja
Rumah Sakit Hikmah tidak dapat
bekerja optimal karena kurangnya
sumber daya manusia yakni tenaga
dan tidak adanya peralatan kerja
yang memadai serta tidak tersedianya
bengkel kerja yang layak dan sesuai
standar.
Sumber daya manusia yang
dimaksud diatas yakni teknik sipil,
teknik elektromedik, teknik
elektro/komputer dan listrik. Dengan
adanya Standar Pelayanan Unit Kerja
Rumah Sakit kiranya dapat menjadi
pedoman dasar dalam melaksanakan
kegiatan pemeliharaan, administrasi
dan manajemen yang baik. Peralatan
elektromedik di ruang rawat inap
Rumah Sakit Hikmah antara lain:
Sterilisator Kering & Basah, Suction
Pump, EKG (ECK), Oxygen
Concentrator, Infuksion Pump,
Nebulizer, Tensi Meter, Regulator
(KUK RS.Hikmah. 2013).
Peralatan kesehatan merupakan
salah satu faktor yang memegang
peran penting dalam
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan perlu didukung
dengan peralatan yang selalu dalam
kondisi siap pakai serta dapat
difungsikan dengan baik. Derajat
kesehatan masyarakat perlu
ditingkatkan melalui pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Salah
satunya melalui upaya penyediaan
alat kesehatan yang baik, aman dan
layak pakai. Agar peralatan
kesehatan selalu dalam kondisi baik,
aman dan layak pakai, diperlukan
pemeliharaan preventif meliputi
pemeliharaan berkala dan
pelaksanaan pengujian dan kalibrasi
(Sabarguna, 2007).
METODE PENELITIAN
J enis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif melalui
-
teknik in-depth interview
(wawancara mendalam) dan
observasi
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan
di Rumah Sakit Umum Hikmah Jl.
Yoseph Latumahina, tepatnya di
Kelurahan Losari, Kecamatan Ujung
Pandang, Kota Makassar dan
dilakasanakan pada tanggal 07 s/d 27
februari Tahun 2014.
Informan Penelitian
Informan kunci dalam penelitian
ini adalah Direktur Rumah Sakit
Umum Hikmah dan Kasubak
Administrasi Umum Rumah Sakit
Umum Hikmah Kota Makassar.
Informan biasa dalam penelitian
ini adalah Tekhnisi Alat Kesehatan,
Kasubak Keuangan, Kasupsi
Logistik Keperawatan, dan Tekhnisi
Umum 1. Informan yang akan
diwawancarai, misalnya orang
tersebut dianggap paling tahu tentang
yang diharapkan dan yang menjadi
informan biasa yaitu 4 orang.
HASIL PENELITIAN
Sejarah Rumah Sakit Hikmah
Rumah sakit hikmah adalah salah
satu rumah sakit swasta dan rumah
sakit pendidikan yang berada di
Makassar, dalam perjalanan
senantiasa terus berupaya untuk
meningkatkan dan menciptakan
upaya pelayanan kesehatan yang
prima dan mendukung setiap
program peningakatan sumber daya
kesehatan yang terampil dan
profesional.
Pendiri rumah sakit Hikmah
merupakan prakarsa (alm) H.M.
Daeng Patompo, Hj Andi Azisah , dr.
Chairuddin Rasjad, SpB, SpBO dan
Diana Chairuddin Rasjad dengan
membentuk YAYASAN KLINIK
HIKMAH pada tanggal 24 Desember
1979.
Pada pertengahan tahun 2007
Rumah Sakit Hikmah melakukan
perombakan bangunan utama dengan
menggantinya dengan bangunan baru
4 lantai yang dapat menjunjung
keselurhan fungsi pelayanan
kesehatan. Hal ini merupakan bagian
dari upaya peningkatan pencapaian
pelayanan kesehatan dan memenuhi
peningkatan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Hikmah.
-
Tabel 5.2
Karakteristik informan menurut Umur, Jenis Kelamin, Jabatan, Pendidikan
Terakhir, di Rumah Sakit Himah Kota Makassar
No Kode Informan Umur
JK Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 ZUL 58 L Direktur RS S2
2 HRL 48 P Kasubag ADM S1
3 FHL 33 L Teknisi Alkes D3
4 ROM 55 P Kasubag
Keuangan
S1
5 NVT 32 P Kasupsi Logistik S1
6 MTM 35 L Teknisi Umum D3
Sumber: Data Primer
1. Perencanaan Program
Berdasarkan hasil wawancara
mendalam (indepth interview)
tentang bagaimana mekanisme
perencanaan program dalam
pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Hikmah apakah ada
program khusus yang disediakan :
.
tentu ia
yaitu tegantung kasus yang akan menucul berapa masa kedepannya(Zul, 58)
Informasi juga didapatkan dari informan biasa ROM (KASUBAK
KEUANGAN):
sebenarnya kalau program khusus tidak ada de, tergantung tingkat kebutuhan dari masing-masing unit, kemudian meskipun dari bagian pengadaan
mengajukan kekita tapi dalam perencanaan program disesuaikan dengan
kebutuhan atau tingkat kepenting dalam penyediaan alat (Rom, 45)
Adapun penjelasan hasil mengenai program apa saja yang dibutuhkan
dalam penyediaan alat kesehatan diperoleh dari informan kunci (HRL) dan
Informasi Biasa (NVT) dan (ROM). Yakni :
pertama yaitu kita melihat di lapangan alat kesehatan apa yang betul-betul memang begitu pasien masuk ini betul-betul memang tersentu teresentu
langsung ke pasien yang kedua kita melihat bahwa kedepannya seperti apa,
kedepannya bahwa kalau memperadakan alat ini kedepannya mungkin kita
dapat mempromosikan keluar bahwa di rumah sakit hikmah sudah mempunyai
-
alat seperti ini misalnya di bagian urolugi mungkin di rumah sakit lain
terbatas alatnya yakni swyl jadi kita melihat peluang seperti itu bahwa doktor
urologi memang harus membutuhkan alat seperti ini bagaimana caranya kita
peradakan untuk menarik pasien ke rumah sakit hikmah (Hrl, 48)
kendala-kendala apa saja dalam perencanaan program penyediaan alat
kesehatan diperoleh dari informan kunci (ZUL) dan (HRL) serta informan
biasa (NVT). Yakni :
tentu ada, semua kendala perencanaan kan kalau alat baru berarti ada, ada dana itu disitulah seninya mengelola rumah sakit bagaimana kita menjaga alat
biarpun uang tidak cukup tetapi kita mencoba meraih bagaimana seefisen
mungkin. (Zul, 58)
iya, Sebenarnya perencaanaan pengadaan kita terbentur didana ya kalau misalnya itu memang sangat urgen sekali ya kita tidak menghitung-hitung lagi
artinya kalau misalnya memang ini alat tidak bisa mau tidak mau kita tetap
peradakan tetapi kalau alat yang dibtuhkan masih bisa dipending ya kita
pendig hanya persoalan dana tapi tidak bawasanya kita pending ada dalam
jangka waktu yang lama itu tidak seperti itu(Hrl, 48)
Selain dari informan kunci dapat diperoleh kendala dalam
perencanaan program penyediaan alat kesehatan dari informan biasa (NVT).
Yakni :
Kendalanya mungkin di keuangan maksudnya kita mestinya menentukan alatnya misalnya berapa biayanya mesti kita sesuaikan dengan keuangan di
rumah sakit (Nvt, 32)
2. Penganggaran
Berdasarkan hasil wawancara
mendalam (indepth interview)
tentang dari mana sumber dana
dalam pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit
Hikmah apakah ada program
khusus Informan Kunci (HRL).
Yakni :
eeee dari dana rumah sakit sendiri ia artinya jangan sampai ada subsidi dari luar karena rumah sakit hikmah itu adalah rumah sakit yayasan perorangan
-
jadi adapun misalnya ada perencanaan pengadaan alat itu mungkin kita ada
keringanan sedikit dari perusahaan penjual ya itu keringanan pembayaran
bertahap ia seperti itu tapi kalau misalnya penyediaan tidak bisa diansur ya
kita kes tapi kalau sumber-sumber lain dari luar tidak ada. Betul betul dari
rumah sakit (Hrl, 48) Informasi tentang sumber dana dalam pemeliharaan alat kesehatan
diperoleh juga dari informan biasa (ROM). Yakni :
dari kas harian, kas yang masuk dari pasien kita murni dari pasien tidak ada bilang bantuan dari yang lain tidak ada (Rom, 45)
Adapun penjelasan hasil
mengenai bagaimana prsedur
penganggaran dalam
pemeliharaan alat kesehatan
diperoleh dari informan kunci
(ZUL) dan (HRL) serta informan
biasa (ROM). Yakni :
Kan seharusnya yang dirumah sakit ini selalau menyisihkan dana, alat ini menghasilkan ini , kami sudah selalu merencanakan atau menganggarkan
untuk mengganti baru ada juga kadang-kadang di luar perencanaan perlu
sekali ini kasus ada jadi kami bisa menilai apa melakukan pembelian tanpa
perencanaan kedepan karena itu dianggap mutu okey jadi perencanaan itu
sangat fleksibel tidak harus sesuai dengan pemerintah kan kita ini swasta
kalau pemerintahkan lain perencanaannya (Zul, 58)
Adapun penjelasan hasil
mengenai apakah alokasi dana
cukup dalam melakukan
pemeliharaan serta perlu ada
penigkatan anggaran dana dalam
pemeliharaan alat kesehatan dapat
diperoleh dari informan Kunci
(HRL) dan Informan Biasa
(ROM). Yakni :
sebenarnya cukupnya sih kita melihat bahwa terkadang kita menganggap cukup padahal disisi lain nanti tidak cukup pada saat dilapangan kita melihat
cukup tetapi yang selama ini biaya pemeliharaannya tidak ada masalah
artinya selama ini mencukupi atau terpenuhi. (Hrl, 48). pada saat penganggaran yaitu, kembali ke masalah dana lagi karena setiap tahun kita selalu memang menganggarkan batasan-batasan mungkin batasan
tahun ini batasannya sekian tahun depan paling ada peningkatan berapa
persen tetapi pada saat untuk pengadaannya kembali kesitu lagi kedana kalau
misalnya memang memungkinkan kita peradakan semuanya kita ok tetapi
anggaran kita menengok ke anggaran bahwasanya anggarannya yang tadi
75% terlaksana tetapi hanya 50% yang bisa disiapkan ya ok kita 50% saja (Rom, 45)
-
3. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program
merupakan suatu proses yang
dilakukan setelah tahap-tahap
sebelum pelaksanaan dapat
terselesaikan dengan baik,
sehingga pelaksaan program yang
akan dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik dan telah sesuai
dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan hasil
wawancara mendalam (indepth
interview) dari Informan Kunci
(Zul) tentang bagaimana
mekanisme pelaksanaan program
dalam pengadaan alat kesehatan
di Rumah Sakit Hikmah . Yakni :
Inikan berbentuk yayasan jadi pengelola yayasan ini ada uang yayasan meganggap sudah bisa melakukan pembelian jadi kerja sama pemilik dan
pengelola (zul, 58)
Informasi juga diperoleh dari infoman biasa (NVT) Pelaksanaanya yaitu jalur-jalur setiap unit meminta pengadaan barang kepada saya nanti saya sampaikan ke diruktur medis dengan anggarannya
setelah itu baru saya masukan ke bagian keuanngan nanti dari keuangan yang
ditentukan alat kesehatan yang dibeli (Nvt, 32).
Sementara pertanyaan mengenai pelaksanaan apabila ada alat
kesehatan yang rusak diperoleh dari informan kunci 2 (HRL):
sekarang kita sudah ada teknisi alkesnya jadi masing-masing unit tersiap barang yang dibutuhkan misalnya di kamar operasi di kamar ICU kita ambil
contoh di kamar operasi kalau misalnya ada alat yang rusak unit pengguna
secepat melaporkan ke teknisi alkes pada saat teknisi alkes turun dilapangan
bahwa betul-betul ini alat tidak dapat lagi digunakan itu kembali disarankan
kepada unit pengguna untuk permohonan pengadaan baru tetapi alkes yang
dinyatakan rusak itu dan teknisi alkesnya menyarankan ini diperbaiki masih
bisa diakai tetapi diperbaiki terkadang kita apa ya memperadakan yang baru
sebagai cadangan namun alat yang dinyatakan rusak tetap dilakukan
perbaikan.
Informasi juga diperoleh dari informan biasa (FRl) dan (MTM).Yakni :
alat kesehatan yang rusak tergantung alat yang rusak kita lihat dulu klasifikasi kerusakan ada yang ringan ada yang berat, kalau kerusakan ringan
dan mudah didaaptkan di pasaran teknisi sendiri yang ditangani di tempat
-
kalau kerusakan yang sedang misalkan ada spare part ada stoknya di toko alat
kesehatan dalam arti si distributor ada spare partnya tinggal kita ambil dari
situ kita sendiri yang pasang yang penting kita tau bahwa memang
kerusakannya pada tempat itu kalau kerusakan yang berat nah itu ya memang
bisa memperbaiki tapi ada masa garansinya dari spare part yang akan diganti
seperti alat radiologi itu ada spare partnya ada teknisi rumah sakit itu bukan
tidak bisa memasang kita bisa memasang cuman kita tidak bisa memberikan
garansi kalau sewaktu-waktu terjadi kerusakan yang apa namanya masih
didalam garansi spare part yang kita beli ada spare part yang memang kita
teknisi tidak melaksanakan perbaikan nanti teknisi distributor dari alat itu
yang memasang sendiri kita cuman mendampingi bahwa cara pasangnya kita
lihat seperti itu (Frl, 33) Untuk pelaporan dan pelaksanaan apabila ada alat kesehatan yang rusak
diperoleh informasi dari informan biasa. Yakni :
kalau pelaporan itu pertama kan dari si pengguna alat si user, user melapokan ke teknisi kemudian teknisi melaporkan ke pihak logistik jadi pihak
logistik yang melaporkan ke pihak menajemen kalau memang bisa langsung
dibeli dipasaran di toko-toko alkes langsung diadakan (Frl, 33).
4. Pemeliharaan Alat Kesehatan
Pemeliharaan alat kesehatan
merupakan salah satu bentuk
proteksi rumah sakit untuk
menunjang fasilitas rumah sakit
agak tidak terganggu.
Berdasarkan hasil wawancara
mendalam (indepth interview)
tentang bagaimana prosedur tetap
pemeliharaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Hikmah dari
informan kunci (Zul) dan (HRL)
dan informasi biasa (NVT)
jadi pemeliharaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan ya apakah itu alat habis buang, alat yang banyak dipakai tiap hari tapi tidak dibuang itu
semuanya sudah sesuai standar yang ada dari departemen kesehatan bukan
dari kami, petunjuk-petunjuk itu kami dapat dari departemen kesehatan (Zul, 58)
saya rasa sudah sesuai standar, artinya kita mengambil standar peraturan menteri kesehatan menteri kesehatan (Hrl, 48)
Informasi tentang prosedur pemeliharaan alat kesehatan diperoleh juga
dari infoman biasa (NVT)
prosedurnya ya disinikan ada bagian pemeliharaan alat kesehatannya itu dia dicek secara berkala setiap tahun ada kalibrasi untuk alat dari dinas
kesehatan adapaun prosedurnya dari rumah sakit sudah sesuai (Nvt, 32)
-
Selanjutnya pertanyaan
mengenai apakah ada jangka
waktu dalam pemeliharaan alat
kesehatan diperoleh dari informan
kunci (ZUL) dan informan biasa
(NVT) dan (MTM). Yakni :
itu memang sesuai dengan petunjuk-petunjuk tetapi kadang-kadang ada
kalanya tidak sesuai dengan jangka waktu, belum waktunya sudah terjadi
pemeliharaan seperti alat operasi sangat tinggi kadang-kadang 20-22 tindakan
operasi perhari, jadi alat itu kadang-kadang membutuhkan lebih perhatian
lagi artinya kami beberapa kali melakukan pembenahan di luar jangka waktu
harus diservis (Zul, 58)
Informasi dari informan kunci tentang jangka waktu pemeliharaan alat
kesehatan diperoleh juga informasi dari informan biasa (NVT) dan (MTM).
Yakni:
ya ada, alat-alat tertentu tiap tahun harus di kalibrasi (Nvt, 32)
ada yang perhari usernya kaya perawat ada yang pakai jangka waktu per 3 bulan, per 6 bulan itu yang bulanan biasanya sih teknisi yang melakukan
pemeriksaannya (MTM, 32)
Sementara penjelasan
mengenai kendala dalam
pemeliharaan alat kesehatan
diperoleh informasi dari
informan kunci (ZUL) dan
informan biasa (NVT). Yakni :
tentu ada kendala, pertama itu orang butuh alat tapi alat ini tidak evisien lagi karena belum diservis itu kendala, kami ya berjudi disitu, jadi teknisi
dokternya ya harus bekerja sama yang mengelola dari pada alat itu sendiri, itu
harus karena permintaan tinggi alat tidak mampu tapi kami sesuaikan jadi
kadang-kadang belum waktunya kalau perlu tidak adanya servis nanti kalau
terjadi lonjakan itu pemakaian alat, kendala-kendala itu sebetulnya kendala-
kendala yang biasa diatasi, artinya kalau menurut ukuran macam alat ini
harus 6 bulan sebelum 6 bulan tidak boleh diperbaiki kecuali kadang
mendesak karena pemakain begiu tinggi contoh kami bisa melakukan
pemeriksaan EKG 300 orang/hari itu selam 4 hari bayangkan 1200 orang itu
alat betul-betul panas kami harus servis sebelum waktunya (Zul, 58)
Selain dari informan kunci (ZUL) informasi tentang kendala dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan diperoleh juga dari informan biasa (NVT). Yakni :
kalau kendalanya untuk alat-alat sih sebenarnya kadang, kitakan beli alat, sebelum beli alat kita mesti tanya dulu apakah dia punya tekhnisi untuk alat
itu, kadang kita kendalanya disitu pada saat alat dipakai tiba-tiba mereka
-
tidak punya tekhnisi untuk alat itu, nah dst kita susah contohnya bila ada
kendala pada alat seperti section (Nvt, 32).
C. Pembahasan
1. Perencanaan Program
Berdasarkan dari hasil
wawancara di Rumah Sakit Hikmah
Tentang Perencanaan program dalam
melakukan pemeliharaan alat
kesehatan dimana hasil diperoleh
yaitu perencanaan program
pemeliharaan alat kesehatan
disesuaikan dengan kebutuhan dari
Rumah Sakit itu sendiri dimana alat
kesehatan yang urgen sekali
didahulukan guna menunjang
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Hikmah. Apabila alat kesehatan yang
penting tidak di evaluasi atau di
manitenance maka akan mengganggu
dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Sementra program khsus dari Rumah
Sakit Hikmah dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan tidak
ada, hanya saja kendala yang
dihadapi dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan yaitu
dana dari rumah sakit itu sendiri
yang terbatas.
Penellitian ini sejalan dengan
penelitian Mala (2013) bahwa dalam
perencanaan program dalam
pengadaan dan pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pangkajene sudah terstruktur
dimana dalam pengadaan dan
pemeliharaan alat kesehatan
disesuikan dengan kebutuhan Rumah
Sakit.
2. Penganggaran
Sumber anggaran di suatu rumah
sakit bermacam-macam, tergantung
pada institusi yang ada apakah milik
pemerintah atau swasta. Pada rumah
sakit pemerintah, sumber anggaran
dapat berasal dari dana subsidi
(Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari
penerimaan rumah sakit. Sedangkan
pada rumah sakit swasta sumber
anggaran berasal dari Dana Subsidi
(Yayasan dan Donatur), Penerimaan
rumah sakit dan Dana dari pihak
ketiga.
Dalam penganggaran, semua
rencana-rencana dari fungsi
perencanaan dan penentuan
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk
disesuaikan dengan besarnya dana
yang tersedia. Dengan kata lain
fungsi penganggaran mempunyai
hubungan timbal balik yang erat
-
sekali dengan fungsi perencanaan,
oleh karena itu perencanaan harus
disusun secara realistis sesuai dengan
pikiran, dana yang ada dan bila
perencanaan sudah disepakati ada
kepastian bahwa anggaran untuk
mendukungnya terjamin. Dengan
terbatasnya anggaran maka tidak
jarang diperlukan feedback kepada
pihak perencana dan user untuk
dilakukan penyesuaian.
Berdasarkan wawancara
terhadap beberapa respoden di
Rumah Sakit Hikmah dimana sumber
anggaran dalam pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Hikmah
berasal dari Rumah Sakit Itu sendiri
atau dana pribadi bukan fari subsidi
dari pemerintah. Dimana dana yang
diperoleh dari pasien yang datang
berobat 50% dan Perusahaan
asuaransi 50%. Sementara prosedur
penganggaran dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan dimana
tidak ada prosedur khusus hanya saja
dalam melaksanakan pemeliharaan
alat kesehatan diutamakan alat
kesehatan yang urgen atau yang
dibutuhkan sekali oleh rumah sakit.
Dalam penerapannya anggaran
untuk menunjang operasional Rumah
Sakit Hikmah khususnya dalam
pemeliharaan alat kesehatan tentu
ada kendala yang dihadapi dimana
kendala yang dihadapi menurut
informan yang diwawancarai yaitu
masalah dana dimana sehingga
dalam melakukan pemeliharaan alat
kesehatan kebanyakan alat di
tanggukan sementara.
Penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
dengan penelitian Mala (2013)
bahwa penganggaran dalam
pengadaan alat kesehatan dan
pemeliharaan alat medis ada bantuan
dari daerah karena Rumah Sakit
Pangkajene Merupakan milik
pemerintah daerah Kabupaten
Pangkep.
3. Pelaksanaan Program
Secara praktis fungsi pelaksanaan
ini merupakan usaha untuk
menciptakan iklim kerjasama
diantara staf pelaksana program
sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan pekerjaan dan
pemanfaatan alat-alat bagaimanapun
canggihnya atau handalnya, baru
dapat dilakukan jika karyawan ikut
berperan aktif melaksanakannya.
-
Hasil wawancara terhadap
beberapa responden yang menjadi
informan mengenai pelaksanaan
program dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan yakni
diperoleh hasil bahwa Rumah Sakit
Hikmah dalam melaksanakan
pemeliharaan alat kesehatan yang
lebih diutamakan alat kesehatan yang
penting atau sering diapakai.
Sementara dalam pelaporan alat
kesehatan yang rusak dimana dari
user pemakai alat di laporkan
keteknisi untuk melakikan perbaikan
alat kesehata yang rusak.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakaukan Mala
(2013), dimana dalam pelaksanaan
program dalam pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit
Pangkajene Pangkep dari unit ke
untit untuk dikoordinasikan dimana
dalam pengadaan alat kesehatan
lebih diutamakan alat yang sering
dipakai.
4. Pemeliharaan
Unit Kerja di Rumah Sakit
Hikmah Kota Makassar Sulawesi
Selatan adalah Unit yang tidak
terpisahkan dari system pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang
berorientasi pada pelayanan
pemeliharaan dan perbaikan sarana
prasarana yang ada di Rumah Sakit
Hikmah Kota Makassar Sulawesi
Selatan. Mempunyai tugas pokok :
mengelola dan melaksanakan
pemeliharaan, perbaikan dan
penggantian instalasi listrik,
peralatan kesehatan, perkantoran,
rumah tangga yang di miliki oleh
Rumah Sakit Hikmah.
Berdasarkan hasil penelitian
sesuai hasil prosedur tetap terhadap
informan kunci dan informan biasa
di Rumah Sakit Hikmah
memaparkan bahwa dalam
melakukan kegiatan pemeliharaan
peralatan belum maksimal
dijalankan, karena tidak adanya
evaluasi pelaksanaan rencana
program tahunan untuk dilaporkan
kepada direktur yang secara
terperinci. Adapaun untuk
pemeliharaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Hikmah sudah sesuai
dengan standar dari Departemen
Kesehatan.
Untuk memudahkan
pelaksanaan maintenance, maka
kegiatan maintenance yang
dilakukan berdasarkan pada
-
pemeliharaan dengan pemasaran
(maintenance work order atau work
order system) system daftar
pengecekan (check list system), dan
rencana triwulan. Work order system
yaitu kegiatan maintenance yang
dilaksanakan berdasarkan pesanan
dari bagian produk maupun bagian-
bagian lain. Check list system
merupakan dasar atau schedule yang
telah dibuat untuk melakukan
kegiatan maintenance dengan cara
pemeriksaan terhadap mesin secara
berkala. Rencana kerja kegiatan
maintenance per triwulan
dilaksanakan berdasarkan
pengalaman-pengalaman atau
catatan-catatan sejarah mesin, yaitu
kapan suatu mesin harus dirawat atau
diperbaiki.
Berdasarkan jangka waktu
dalam melakukan pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Hikmah
tergantung pemakaian dari alat itu
sendiri. Apabila alat yang digunakan
dalam menunjang pelayanan
kesehatan digunakan setiap hari
maka proses pemelihraanya tdak
sesuai dengan jangka waktu yang
ditetpkan dikarenakan waktu
pemelihraan lebih cepat dari pada
semestinya. Untuk kendala dalam
pemeliharaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Hikmah yaitu masaah
teknisi dari penyedia alat kesehatan
tersebut ada atauu tidak sebelum
alatdi peradakan.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yag dilakukan Mela (2013)
tentang evaluasi pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah PangkaJene dimana dalam
pemeliharaan alat kesehatan Rumah
Sakit Pangkajene ada prosedur yang
telah dietapkan baik dari Rumah
Sakit maupun dari pemerintah.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan
oleh peneliti mengenai pemeliharaan
alat kesehatan di Rumah Sakit
Umum Hikmah dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Prosedur tetap pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit
Hikmah Sudah disesuaikan
dengan standar dari Departemen
Kesehatan.
2. Mekanisme perancanaan program
dalam pemeliharaan alat
kesehatan belum terencana
-
dengan baik dimana dalam
pemeliharaan alat kesehatan
disesuaikan dengan kebutuhan
Pasien di Rumah Sakit.
3. Penganggaran dalam
pemeliharaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Umum Hikmah
menggunakan dana dari yayasan
sehingga dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan
disesuaikan lagi dengan
kebutuhan yang ada.
4. Mekanisme pelaksanaan program
dalam pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah akit Hikmah
sudah terencana dengan baik
dimana dari unit terbawa
melaporkan ke unit teratas untuk
meminta pemeliharaan alat
kesehatan.
Saran
1. Sebaiknya menajemen Rumah
Sakit Harus membentuk IPSRS
(Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit)
2. Sebaiknya Rumah Sakit
memperbaiki menajemen
penganggaran dalam melakukan
pemeliharaan alat kesehatan.
3. Sebaiknya Rumah Sakit membuat
daftar inventaris barang serta
membuat program tahunan dalam
pemeliharaan alat kesehatan.
4. Dipertahankan agar prosedur tetap
sesuai dengan Departemen
Kesehatan
5. Mekanisme Perencanaan Program
dalam melakukan pemeliharaan
Alat Kesehatan lebih
ditingkatkan, baik alat yang tidak
disesuaikan dengan kebutuhan
pasien agar menunjanng fasilitas
Rumah Sakit menjadi lebih baik
dalam melakukan Pemelehiraan.
6. Penganggaran dalam
melakukakan pemeliharaan Alat
Kesehatan di Rumah Sakit lebih
merencanakan pemeliharaan baik
alat yang kurang dipakai atau pun
yang sering gunakan.
7. Mempertahankan dalam
pelaksanaan pelaporan Alat
Kesehatan agar Alat Kesehatan
tetap dalam pengawasan dan
pengecekan secara berkala.
-
Daftar Pusaka
Aditama, Tjandra Yoga. 2010.
Manajemen Administrasi
Rumah Sakit. Cetaka Ketiga.
Universitas Indonesia (UI-
Press): Jakarta
Aprianigsih, 2008, Evaluasi Program
Pemeliharaan Alat Medis
Pada Instalasi Bedah Rumah
Sakit Umum Daerah wates
KabupatenKulon Progo.
Skripsi, Yogyakarta :
Program Ilmu Kesehatan
Masyarakat UAD.
Alamsyah Dedi. 2011. Manajemen
Pelayanan Kesehatan.
Cetakan Kedua. Muha
Medika: Yogjakarta
Armen dan Azwar. 2013. Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Rumah Sakit. Cetakan
Pertama. Gosyen Publishing:
Yogyakarta.
Azwar, A., 2013, Pengantar
Administrasi Kesehatan:Jilid
3. Jakarta : Binarupa Askara.
Dukes Kais. 2013. Al-Quran dan
Terjemahannya. (online)
(http://quran.com diakses
tanggal 2 januari 2014.
Mala,Mevada. 2013. Evaluasi
Pemeliharaan Alat Kesehatan
Di Badan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah Pangkejene
Sulawesi Selatan Skripsi:
Programs Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat
STIKES Surya Global
Yogyakarta.
Marwah, Sitti. 2010. Evaluasi
Pemeliharaan Alat Kesehatan
Di Rumah Sakit Tarakan
(online) www.pdfjurnal.com
diakses tanggal 15 maret
2014
RSU Hikmah. 2013. Data Peralatan
Medis Rumah Sakit Hikmah
Makassar.
Sabarguna,2007. Isistem Informasi
Pemeliharaan Alat Medis
Rumah Sakit, Sagung Seto.
Jakarta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekaan
Kuantatif, Kualitatif dan
R&D. Alfabeta:Bandung.
Tim penyusun. Profil RSU Hikmah
Kota Makassar Sulawesi
Selatan. 2013 Sulawesi
Selatan
Umar, H., 2003, Evaluasi Kenerja
Perusahaan. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Undang-Undang Republik Indonesia
No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Yusriani dan Fairus. 2012. Modul
Analisis Kualitatif. UMI
Makassar
Yaya,Waode, 2009. Evaluasi
Pengaadaan dan
Pemeliharaan Alat Kesehatan
Di Rumah Sakit Medika Kota
BauBau. Skripsi FKM
Unhalu.
Wibowo. A.R.A.A,. 2008,
Manajemen Rawat Inap
Dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Pemeliharaan Alat
Keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Panembahan
Senopati Kabupaten Bantul.
Yogyakarta. Skripsi :
Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan Universitas
Gaja Madah.