jurnal alga hijau,merah dan coklat

Upload: idha-jhaya

Post on 13-Oct-2015

440 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal ini berisikan tentang alga hijau, merah dan coklat

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 jurnal alga hijau,merah dan coklat

    1/4

    Article

    Alga Laut sebagai Biotarget Industri

    Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan

    mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat

    bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air. Salah satu

    mahluk hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah alga.

    Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari

    satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Didalam alga terkandung bahan-bahan organik

    seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini,

    pemanfaatan alga sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif keciljika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal

    komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri

    makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.

    Berbagai jenis alga seperti Griffithsia, Ulva, Enteromorpna, Gracilaria, Euchema, dan

    Kappaphycus telah dikenal luas sebagai sumber makanan seperti salad rumput laut atau

    sumber potensial karagenan yang dibutuhkan oleh industri gel. Begitupun dengan Sargassum,

    Chlorela/Nannochloropsis yang telah dimanfaatkan sebagai adsorben logam berat,

    Osmundaria, Hypnea, dan Gelidium sebagai sumber senyawa bioaktif, Laminariales atau Kelp

    dan Sargassum Muticum yang mengandung senyawa alginat yang berguna dalam industrifarmasi. Pemanfaatan berbagai jenis alga yang lain adalah sebagai penghasil bioetanol dan

    biodiesel ataupun sebagai pupuk organik.

    Alga Laut sebagai Sumber Makanan

    Kandungan bahan-bahan organik yang terdapat dalam alga merupakan sumber mineral dan

    vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun agarose. Agarose merupakan jenis agar

    yang digunakan dalam percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi dan mikrobiologi.

    Potensi alga sebagai sumber makanan (terutama rumput laut), di Indonesia telah dimanfaatkansecara komersial dan secara intensif telah dibudidayakan terutama dengan tehnik polikultur

    (kombinasi ikan dan rumput laut).

    Alga Laut sebagai Adsorben Logam Berat

    Pemanfaatan sistem adsorpsi untuk pengambilan logam-logam berat dari perairan telah banyak

    dilakukan. Beberapa spesies alga telah ditemukan mempunyai kemampuan yang cukup tinggi

    untuk mengadsorpsi ion-ion logam, baik dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk sel mati

    (biomassa). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gugus fungsi yang terdapat dalam

    alga mampu melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut terutama adalahgugus karboksil, hidroksil, sulfudril, amino, iomodazol, sulfat, dan sulfonat yang terdapat

    1 / 4

  • 5/24/2018 jurnal alga hijau,merah dan coklat

    2/4

    Article

    didalam dinding sel dalam sitoplasma.

    Menurut Harris dan Ramelow (1990), kemampuan alga dalam menyerap ion-ion logam sangat

    dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti ukurannya yang sangat kecil, berat jenisnya yang

    rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain. Untuk mengatasikelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi

    biomassanya. Immobilisasi biomassa dapat dilakukan dengan mengunakan (1) Matrik polimer

    seperti polietilena glikol, akrilat, (2) oksida (oxides) seperti alumina, silika, (3) campuran oksida

    (mixed oxides) seperti kristal aluminasilikat, asam polihetero, dan (4) Karbon.

    Berbagai mekanisme yang berbeda telah dipostulasikan untuk ikatan antara logam dengan

    alga/biomassa seperti pertukaran ion, pembentukan kompleks koordinasi, penyerapan secara

    fisik, dan pengendapan mikro. Tetapi hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukan bahwa

    mekanisme pertukaran ion adalah yang lebih dominan. Hal ini dimungkinkan karena adanya

    gugus aktif dari alga/biomassa seperti karboksil, sulfat, sulfonat dan amina yang akan berikatandengan ion logam.

    Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Bioaktif

    Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang

    sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti

    tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk

    antifeedant, fungisida dan herbisida.

    Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagaisenyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem

    seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman

    predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik

    dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari

    alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa

    turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis

    senyawa metabolit sekunder diproduksi.

    Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Alginat

    Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat

    (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai

    monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga tergantung pada

    jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 erat kering) dapat diperoleh dari jenis

    Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18 erat kering.

    Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat

    dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri,

    kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak

    digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukankristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul

    2 / 4

  • 5/24/2018 jurnal alga hijau,merah dan coklat

    3/4

    Article

    dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik

    pengobatan seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.

    Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan Biodiesel

    Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil

    bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti

    Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati

    (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin.

    Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti didarat, tanpa

    penyemaian benih, gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan

    panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.

    Berikut adalah gambar skenario mekanisme pembuatan bioetanol dan biodiesel dari alga laut.

    Sumber : Tatang H. Soerawidjaja (2005)

    Alga Laut sebagai Pupuk Organik

    Dikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang sangat

    penting bagi semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat

    dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung

    bahan kimia sintesis.

    Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral sepertipotasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh

    tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik

    ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk

    penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme

    tanah.

    Penutup

    Indonesia adalah negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42

    Km. Disepanjang garis pantai, tumbuh dan berkembang berbagai jenis alga laut yangberpotensi sebagai biotarget industri. Berbagai riset mutlak dilakukan untuk pemanfaatan

    secara optimal kekayaan hayati ini secara berkelanjutan. Riset-riset kimiawan terutama dituntut

    untuk mencari bahan baku industri, senyawa bioaktif, pengembangan produk-produk turunan

    berbasis alga, dan mempelajari misteri dan keunikan-keunikan alga dalam hubungannya

    sebagai bagian dari ekosistem.

    Daftar Pustaka

    Harris dan Ramelow. 1990. Binding of Metal Ions by Particulate Quadricauda. Environ. Sci.

    627-652Putra, Sinly Evan. 2006. Tinjauan Kinetika dan Termodinamika Proses Adsorpsi Ion Logam Pb,

    3 / 4

  • 5/24/2018 jurnal alga hijau,merah dan coklat

    4/4

    Article

    Cd, dan Cu oleh Biomassa Alga Nannochloropsis sp. Yang DiImmobilisasi

    Polietilamina-Glutaraldehid. Laporan Penelitian. Universitas Lampung. Bandar Lampung

    Setiawan, Andi. 2004. Potensi Pemanfaatan Alga Laut Sebagai Penunjang Perkembangan

    Sektor Industri. Makalah Ilmiah Ketua Jurusan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung

    Soerawidjaja, Tatang H. 2005. Membangun Industri Biodiesel di Indonesia. Makalah IlmiahForum Biodiesel Indonesia. 16 Desember 2005. Bandung

    Sumber : Alga Laut sebagai Biotarget Industri

    4 / 4