jurnal akuntansi pertanggungjawaban
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
BIAYA
Mia Darmiaty
Jurusan Akuntansi, Fakuktas Ekonomi Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara
penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian
biaya. Metode kuantitatif dengan teknik survey digunakan dalam penelitian ini
yang mengambil satu sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data. Korelasi rank kendall yang digunakan untuk
mengevaluasi hipotesis dengan bantuan SPSS versi 17.0. Hasil dari penelitian
pada sepuluh hotel di kota Pekanbaru, perusahaan tersebut telah menerapkan
akuntansipertanggungjawban. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
terdapat hubungan yang positif diantara penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang sesuai dengan efektivitas pengendalian biaya.
Kata kunci: Akuntansi pertanggungjawaban, Pengendalian biaya, Efektivitas
ABSTRACT
The aim of this studi is to analyze a relationship between applying
responsibility accounting with the financial control effectiveness. Qunatitative
method with the survey technique use for this research taking sample from one
population and use questioner as a tools of data collecting. Kendall Rank
correlation use to evaluated hypotesis with helping SPSS 17.0 version. The result
from reseacrh in ten hotel in Pekanbaru, the company have applied responsibility
accounting. The final conclution is there are positive relationship between
applying adequate responsibility accounting with the financial control
effectiveness.
Keywords: accounting reponsibility, financial control effectiveness
1. Pendahuluan
Jasa perhotelan adalah salah satu sarana pendukung untuk
mempromosikan kepariwisataan Indonesia. Aktivitas hotel yaitu menyewakan
kamar, menjual makanan, minuman serta penyediaan pelayanan penunjang yang
bersifat komersial. Fasilitas penunjang ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya
tarik bagi tamu, sehingga para tamu diharapkan merasa betah dan lama tinggal di
hotel. Dengan tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang akan mengakibatkan
berkembangnya kegiatan operasi hotel.
Melihat luas dan kompleksnya kegiatan operasi hotel tidak memungkinkan
bagi pimpinan untuk memantau secara langsung seluruh kegiatan hotel. Untuk itu
pimpinan harus mengadakan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang
sangat penting ke tingkat pimpinan dibawahnya (para pelaksana) dalam
2
pengambilan keputusan sehingga semua masalah yang ada dapat ditangani lebih
baik dan cermat. Dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang akan timbul
berbagai tingkat tanggungjawab dan wewenang dalam organisasi, oleh karenanya
perlu menerapkan akuntasni pertanggungjawaban yang merupakan suatu sistem
untuk mengendalikan tanggungjawab tiap unit kerja atau departemen yang lebih
dikenal pusat pertanggungjawaban. Pengendalian yang dijalankan manajemen ini
merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dikembangkan
untuk membantu manajemen dalam mengendalikan kegiatan operasi perusahaan.
Pelaksanaan pengendalian yang dilakukan melalui penerapan akuntansi
pertanggungjawaban adalah dengan cara mengelompokkan tanggung jawab dan
menggariskan secara jelas hubungan satu bagian dengan bagian lainnya dalam
perusahaan, disertai dengan pertanggungjawaban dari masing-masing tingkatan
secara terinci.
Bertitik tolak dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi
pertanggungjawaban pada perusahaan, khususnya perusahaan jasa yaitu Hotel
adalah sangat penting, untuk mengendalikan tanggungjawab tiap depertemen.
Penelitian tentang hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya telah dilakukan penelitian terdahulu oleh
Goodman Hutabarat pada tahun 2009 yang dilakukan di Kota Bandung Jawa
Barat dengan hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara penerapan
akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan efektivitas pengendalian
biaya.
Permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah apakah terdapat
hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas
pengendalian biaya pada perusahaan jasa perhotelan di Kota Pekanbaru?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya
hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan pengendalian
biaya.
2. Telaah Pustaka
Menurut Hansen, Mowen (2005) definisi akuntansi pertanggungjawaban
adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat
pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Menurut Henry Simamora (2002) pengendalian biaya adalah perbandingan
kerja aktual dengan kinerja standar, penganalisaan selisih-selisih yang timbul guna
mengidentifikasikan penyebab-penyebab yang dapat dikendallikan dan pengambilan
tindakan untuk dapat membenahi atau menyesuaikan perencanaan dan pengendalian
pada masa yang akan datang.
Pada umumnya perusahaan berorientasikan laba. Pencapaian laba yang
maksimal ditentukan oleh adanya pengendalian yang memadai. Akuntansi
pertanggungjawaban merupakan alat yang dipakai untuk mengendalikan biaya,
karena dalam akuntansi pertangunggjawaban biaya-biaya dilaporkan menurut
pusat pertanggungjawaban tertentu.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang
penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena
informasi ini menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang
bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat
3
dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk
merencanakan pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung
jawab.
Salah satu alat untuk mengendalikan penggunaan biaya dalam perusahaan
adalah akuntansi pertanggungjawaban, karena dalam akuntansi
pertanggungjawaban terdapat struktur organisasi perusahaan secara terperinci
sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan wewenang
kepada manajer yang ada dibawahnya, dan apabila terjadi penyimpangan dalam
penggunaan biaya tersebut maka dapat dengan mudah pimpinan perusahaan untuk
mencari siapa yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi dalam
biaya tersebut.
Selain untuk memudahkan pendelegasian wewenang dalam akuntansi
pertanggungjawaban ini juga terdapat penyusunan anggaran biaya yang dilakukan
oleh tiap-tiap departemen sehingga pihak departemen dapat mengendalikan biaya
tersebut sesuai dengan anggaran yang telah dibuatnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Goodman Hutabarat (2009) tentang
penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif diantara
penerapan akuntnansi pertanggungjawaban yang sesuai dengan efektivitas
pengendalian biaya.
Berdasarkan teori dan hasil pengolahan data yang ada maka terdapat
hubungan yang positif antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang
memadai dengan efektivitas pengendalian biaya,dengan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
Ho = Tidak terdapat hubungan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan
efektivitas pengendalian biaya.
Hi = Terdapat hubungan antara peneapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya.
3. Metode Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah dari sebagian pimpinan yang ada pada
perusahaan jasa, yaitu hotel di kota Pekanbaru. Dari jumlah populasi hotel di
Pekanbaru diambil 10 hotel yang akan digunakan sebagai sampel. Sedangkan
jumlaj responden dalam penelitian ini adalah 30 (tiga puluh) yang terdiri dari 3
(tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departement engineering, 3 (tiga)
pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen Food and Beverage, dan 3 (tiga)
pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen room division.
Metode analisis yang idgunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskripti dan Analisis Kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk
menggambarkan keadaan responden dengan cara menguraikan data umum hasil
penelitian kedalam bentuk angka/persentase dengan tabel, analisis kuantitatif
Dalam menguji hipotesis akan dipakai teknik statistik non parametik
karena teknik ini sangat sesuai dengan data-data ilmu sosial dan dapat
dipergunakan untuk skor yang bukan eksak dalam pengertian keangkaan. Untuk
menguji penetapan hipotesis dalam penelitian ini digunakan Uji Korelasi Rank
Kendal. Korelasi rank kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji
hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal
4
atau ranking. Koefisien korelasi rangking kendall dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut :
- Apabila (p ≤ α) maka Ho ditolak
- Apabila (P>α ) maka Hi diterima
Dimana P = nilai kritis pada saat skor N
Tingkat signifikansi (α) yang dipilih sebesar (5%) karena dinilai cukup
ketat untuk mewakili hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ilmu–ilmu
sosial artinya tingkat keyakinan akan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan
penulis adalah 0,95.
4. Analisis Hasil Statistik Deskriptif
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 hotel yang diambil
sebagai sampel untuk penelitian ini, dimana 10 hotel ini cukup dibutuhkan dalam
menyajikan data informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi penyelesaian
penelitian ini. Sedangkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 yang
terdiri dari 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen engineering,
3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen food and beverage, dan
3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen room division.
Berikut ini hasil jumlah survei jawaban kuiseoner dari responden yang
penulis lakukan.
Tabel 1 : Hasil Jumlah Jawaban Kuisioner
Responden Skor total
- Hotel Grand Labersa dan Convention Center
1. Dept. Engineering 106
2. Dept.Food and Beverage 107
3. Dept. Room Division 113
- Hotel Grand Jatra
4. Dept. Engineering 101
5. Dept.Food and Beverage 103
6. Dept. Room Division 104
- Hotel Aryaduta
7. Dept. Engineering 103
8. Dept.Food and Beverage 100
9. Dept. Room Division 103
- Hotel Grand Elite
10. Dept. Engineering 113
11. Dept.Food and Beverage 113
12. Dept. Room Division 113
- Hotel Pangeran
13. Dept. Engineering 108
14. Dept.Food and Beverage 104
15. Dept. Room Division 105
- Hotel Mutiara Merdeka
16. Dept. Engineering 93
17. Dept.Food and Beverage 96
18. Dept. Room Division 93
- Hotel Grand Zuri
5
19. Dept. Engineering 119
20. Dept.Food and Beverage 119
21. Dept. Room Division 119
- Hotel Ratu Mayang
22. Dept. Engineering 103
23. Dept.Food and Beverage 104
24. Dept. Room Division 101
- Hotel Furaya
25. Dept. Engineering 97
26. Dept.Food and Beverage 97
27. Dept. Room Division 94
- Hotel Dyan Graha
28. Dept. Engineering 90
29. Dept.Food and Beverage 86
30. Dept. Room Division 93
Sumber : Hasil Jumlah Jawaban Responden
Responden yang memiliki skor tertinggi telah menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban yang memadai. Responden yang memiliki skor terendah
menunjukkan akuntansi pertanggungjawaban belum diterapkan secara maksimal.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden nomor satu mempunyai
skor total tertinggi berjumlah 119, dimana angka ini menunjukan kemungkinan
bahwa responden nomor satu telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban
dengan memadai dimana syarat-syarat untuk menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan pada responden
nomor sepuluh memiliki skor yang rendah dengan jumlah 86. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam perusahaan tersebut akuntansi pertanggungjawaban
belum diterapkan secara maksimal.
Analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas
pengendalian biaya pada setiap butir pertanyaan didalam penelitian, bahwa dalam
kuisoner penelitian dikumpulkan pendapat responden terhadap 24 pertanyaan atau
pernyataan yang berhubungan dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya, setiap renponden diharapkan menjawab
“sangat setuju”, “setuju”, “tidak pendapat”, „tidak setuju”, “sangat tidak setuju”.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden atas
pertanyaan yang diberikan memiliki validitas atau tidak, valid atau tidaknya suatu
data diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-
masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua
skor pertanyaan .
Jika korelasi antara skor dengan skor masing-masing pertanyaan
signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan valid.
Untuk mengetahui kevaliditasan item pertanyaan yang digunakan dalam
penelitian, maka digunakan uji validitas. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini uji
validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows
berdasarkan hasil corrected item total correlation.
6
Validitas dapat dilihat dari nilai corrected item total correlation > 0,3,
sebaliknya apabila nilai corrected item total correlation < 0,3 maka dikatakan
tidak valid. Hasil uji validitasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2 : Item-Total Statistics
Corrected Item-Total Correlation
Item 1 .438
Item 2 .542
Item 3 .397
Item 4 .709
Item 5 .483
Item 6 .680
Item 7 .451
Item 8 .632
Item 9 .485
Item 10 .607
Item 11 .679
Item 12 .420
Item 13 .682
Item 14 .553
Item 15 .523
Item 16 .700
Item 17 .558
Item 18 .708
Item 19 .657
Item 20 .561
Item 21 .818
Item 22 .759
Item 23 .657
Item 24 .739
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS versi 17.0
Berdasarkan diatas yang merupakan hasil uji validitas yang telah
dilakukan, diketahui bahwa semua item kuesioner yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data dinyatakan telah valid seluruhnya. Hal ini dikarenakan nilai
corrected item total correlation telah > 0,3. Artinya keseluruhan item pertanyaan
kuesioner dapat digunakan dalam penelitian ini.
Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jawaban responden atas
pertanyaan yang diberikan dapat dipercaya dan diandalkan. Dengan kata lain
7
bahwa pengukuran konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap objek yang sama dengan alat ukur yang sama.
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah terdapat kesamaan data
pada waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dengan koefisien alpha cronbach’s
dengan standar 0,6. Dikatakan reliabel apabila nilai koefisien alpha cronbach’s >
0,6. Dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows maka diperoleh hasil
pengujian reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3 : Reliabilityy Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 24
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 17.0
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, terlihat bahwa nilai Alpha
Cronbach‟s > 0.6,maka variable dikatakan telah reliabel.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana penerapan akuntansi pertanggungjawaban berhubungan dengan efektivitas
pengendalian biaya yang dilakukan dengan cara menghitung persentase yang
menunjukan berapa besar hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban
sebagai variabel independen dengan efektivitas pengendalian biaya sebagai
variabel dependen.
Dalam menguji hipotesis telah dikemukan pada bab sebelumnya penulis
akan menggunakan pengujian secara kuantitatif. Pengujian kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan analisis rank kendal kemudian untuk mengukur hubungan
antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian
biaya akan disajikan hasil pengujian terhadap penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang dilakukan pada sepuluh hotel melalui wawancara dan
pengisian kuesioner mengenai konsep akuntansi pertanggungjawaban selama
penelitian.
Tabel 4 : Korelasi Rank Kendall
Akuntansi
Pertanggungja
waban
Efektifitas
Pengendalian
Biaya
Kendall's
tau_b
Akuntansi
Pertanggungjawaban
Correlation
Coefficient
1.000 .295
Sig. (1-tailed) . .032
N 30 30
Efektifitas Pengendalian
Biaya
Correlation
Coefficient
.195 1.000
Sig. (1-tailed) .032 .
N 30 30
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS versi 17.0
8
Ho = Tidak terdapat hubungan antara penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.
Hi = Terdapat hubungan antara peneapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya.
Pengambilan keputusan memiliki hubungan atau tidak hasil penelitian :
a. Memperhatikan nilai Signifikansi
Apabila nilai Signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan
efektivitas pengendalian biaya
Apabila nilai Signifikansi > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sign. (1-Tailed) adalah
0.032. dimana 0.032 < 0.05 artinya terdapat hubungan antara penerapan
akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.
b. Membandingkan nilai koefisien korelasi ranking Kendall.
Apabila nilai kritis rangking Kendall hasil penelitian (r-hasil penelitian)
> Nilai kritis Ranking Kendall tabel (r-tabel), maka dapat dikatakan
terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya
Apabila nilai kritis rangking Kendall hasil penelitian (r-hasil penelitian)
< Nilai kritis Ranking Kendall tabel (r-tabel), menunjukkan tidak
terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi Ranking Kendall
sebesar 0.295. Nilai kritis ranking kendall untuk 30 responden adalah
sebesar 0.231. hal ini menujukkan bahwa r-hasil penelitian > r-tabel.
Artinya terdapat hubungan antara penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.
Berdasarkan survei yang penulis lakukan pada sepuluh hotel di Kota
Pekanbaru melalui penyebaran kuesioner bahwa struktur organisasi yang ada
dalam perusahaan jasa tersebut telah menggambarkan pembagian unit-unit
organisasi yang digolongkan kedalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Tiap unit
kerja dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengna uraian tugas yang
tercantum dalam struktur organisasi yang ada, dengan demikian kegiatan dari
masing-masing departemen mengarah ke spesialisasi masing-masing, selain itu
dalam melaksanakan tugasnya tiap unit kerja saling menjalin komunikasi satu
sama lain.
Disamping itu anggaran biaya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perusahaan, digunakan sebagai alat pengendalian guna menilai tiap unit kinerja
tiap departemen dimana anggaran yang dibuat berdasarkan manajemen dari tiap-
tiap departemen yang ada, sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan
merupakan tanggungjawab para pelaku organisasi tersebut dan setiap biaya yang
dilakukan oleh departemen selalu mengacu pada anggarannya masing-masing
dalam merealisasikan biayanya, apabila terjadi penyimpangan pada anggaran
maka penyimpangan tersebut dilakukan analisis, dengan demikian pimpinan dapat
9
menilai kinerja tiap departemen yang disertai dengan laporan
pertanggungjawaban.
Dalam suatu perusahaan pengendalian biaya merupakan hal yang penting
dalam usaha menilai aktivitas jalannya perusahaan. Pengendalian biaya yang
dilakukan oleh sepuluh hotel di Kota Pekanbaru dilaksanakan dengan maksud
untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Untuk mengendalikan biaya pada
perusahaan dibuat kebijakan tertulis yang dijadikan pedoman dan mengacu pada
anggaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Pengendalian biaya ini dilakukan melalui anggaran biaya dan realisasi
biaya, sehingga pelaksanaan anggaran dapat diarahkan untuk mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian biaya merupakan tanggung jawab
masing-masing pusat pertanggungjawaban yang melaksanakan anggaran.
Pengendalian biaya dilakukan secara berkala yaitu setiap bulan dan pengendalian
biaya repressive yaitu pengendalian yang dilakukan setelah anggaran
direalisasikan. Laporan realisasi biaya ditujukan untuk mengendalikan agar tujuan
program kerja yang telah ditetapkan dalam anggaran dapat benar-benar tercapai.
Tanpa adanya pengendalian, anggaran tidak dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan yang baik, karena baik perencanaan maupun pengendalian
merupakan bagian dari proses manajemen yang tidak dapat dipisahkan.
Pelaporan realisasi biaya dibuat perusahaan agar setiap jajaran organisasi
perusahaan memiliki alat untuk memantau pelaksanaan kegiatan masing-masing
dan menilai peluang untuk mengambil langkah-langkah korektif yang diperlukan
apabila terjadi penyimpangan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan yang didasarkan
pada hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan dengan
permasalahan tersebut adalah: Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya pada perusahaan, dimana semakin baik
penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan maka akan semakin
baik pula efektivitas pengendalian biaya, sedangkan pengendalian biaya yang baik
akan memudahkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan
sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai.
Daftar Acuan
Diana Apriyanty. 2000. “Hubungan Antara Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya”.
Goodman Hutabarat. 2009. “Hubungan Antara Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya”. Jurnal
Ilmiah Satya Negara Indonesia, No.1 Vol. 2
Hansen & Mowen, Management Accounting, Buku 2, Edisi ke-7 Salemba Empat,
Jakarta 2005.
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengendalian Keputuasan Bisnis. Jilid Satu.
Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2000.
Mulyadi, 2003. Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat dan Rekayasa, Edisi
Ketiga, PT. Salemba Empat, Jakarta.
10
Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan, SPM Buku 1, Salemba Empat, Jakarta,
2002.
Susi Trisnawati, S. 2006. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya (Survei pada
5 Hotel di Kota Tasikmalaya).
Nur Indriantoro and Bambang Supomo. 2002, “Metodologi Penelitian Bisnis,”
Edisi I, BPFE, Yogyakarta