jurnal agustinus dj

20
PERENCANAAN WAKTU FINAL DISPOSAL MUM/BBS BERDASARKAN TINGKAT PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT PADA TAMBANG BATUBARA PT. FIRMAN KETAUN BENGKULU UTARA Agustinus Dwi Jayanto Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Indralaya Jalan Raya Palembang – Prabumulih Km.32, Indralaya 30662 ABSTRAK Perencanaan waktu final disposal dapat dibuat berdasarkan besarnya tingkat produktivitas alat angkut yang digunakan, dengan mempertimbangkan jumlah unit yang digunakan dan match factor antara alat gali-muat dan alat angkut. Setelah dilakukan perhitungan maka dipilih perencanaan berdasarkan alternatif C karena diperoleh peningkatan tingkat produktivitas alat angkut ADT Volvo BM A35 dari 57.822,454 LCM / bulan menjadi 101.189,2945 LCM / bulan untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc terjadi perubahan tingkat produktivitas dari 30.759,028 LCM / bulan menjadi 61.518,056 LCM / bulan. Selain itu, juga terjadi perubahan terhadap nilai match factor yang semula hanya sebesar 0,61 menjadi 1,06 untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan nilai match factor 0,51 menjadi 1,02 untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc. Perubahan tingkat produktivitas alat angkut mempengaruhi perencanaan waktu final disposal MUM/BBS yang semula memerlukan waktu 23 bulan 23 hari untuk memenuhi disposal dengan kapasitas 2.113.855 LCM menjadi hanya memerlukan waktu 13 bulan untuk mencapai kondisi final. Kata kunci : alat angkut, backhoe, cycle time, produktivitas, match factor. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan eksploitasi sumber daya alam akan selalu mengakibatkan berubahnya keadaan lingkungan sekitarnya. Bukit-bukit bisa menjadi lembah dan hutan yang lebat bisa menjadi lahan tandus tanpa vegetasi. Namun jika tidak demikian, maka sumber daya alam yang tersedia tidak dapat diambil untuk dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup orang banyak. Dalam sebuah tambang sering dijumpai batuan Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, diperlukan upaya yang berkesinambungan agar lingkungan yang rusak dapat diperbaiki dengan cara reklamasi tambang. Perencanaan reklamasi yang dilakukan mencakup perencanaan sebelum tambang dimulai, dan pengawasan pelaksanaan reklamasi pada saat kegiatan penambangan dimulai serta setelah kegiatan penambangan selesai. PT. Firman Ketaun merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Dalam kegiatan penambangannya, PT. Firman Ketaun melakukan penambangan batubara dengan metode tambang terbuka (strip mine). Penambangan dengan metode tambang terbuka dilakukan dengan pengupasan tanah penutup atau overburden, sehingga 1

Upload: agustinus-dj

Post on 11-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Jurnal Pertambangan

TRANSCRIPT

PERENCANAAN WAKTU FINAL DISPOSAL MUM/BBS BERDASARKAN TINGKAT PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT PADA TAMBANG BATUBARA PT. FIRMAN KETAUN BENGKULU UTARA

Agustinus Dwi Jayanto

Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya IndralayaJalan Raya Palembang Prabumulih Km.32, Indralaya 30662

ABSTRAK

Perencanaan waktu final disposal dapat dibuat berdasarkan besarnya tingkat produktivitas alat angkut yang digunakan, dengan mempertimbangkan jumlah unit yang digunakan dan match factor antara alat gali-muat dan alat angkut. Setelah dilakukan perhitungan maka dipilih perencanaan berdasarkan alternatif C karena diperoleh peningkatan tingkat produktivitas alat angkut ADT Volvo BM A35 dari menjadi untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc terjadi perubahan tingkat produktivitas dari menjadi . Selain itu, juga terjadi perubahan terhadap nilai match factor yang semula hanya sebesar 0,61 menjadi 1,06 untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan nilai match factor 0,51 menjadi 1,02 untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc. Perubahan tingkat produktivitas alat angkut mempengaruhi perencanaan waktu final disposal MUM/BBS yang semula memerlukan waktu 23 bulan 23 hari untuk memenuhi disposal dengan kapasitas 2.113.855 LCM menjadi hanya memerlukan waktu 13 bulan untuk mencapai kondisi final.Kata kunci : alat angkut, backhoe, cycle time, produktivitas, match factor.

12

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKegiatan eksploitasi sumber daya alam akan selalu mengakibatkan berubahnya keadaan lingkungan sekitarnya. Bukit-bukit bisa menjadi lembah dan hutan yang lebat bisa menjadi lahan tandus tanpa vegetasi. Namun jika tidak demikian, maka sumber daya alam yang tersedia tidak dapat diambil untuk dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup orang banyak.Dalam sebuah tambang sering dijumpai batuan Untuk mengatasi kerusakan lingkungan, diperlukan upaya yang berkesinambungan agar lingkungan yang rusak dapat diperbaiki dengan cara reklamasi tambang. Perencanaan reklamasi yang dilakukan mencakup perencanaan sebelum tambang dimulai, dan pengawasan pelaksanaan reklamasi pada saat kegiatan penambangan dimulai serta setelah kegiatan penambangan selesai. PT. Firman Ketaun merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Dalam kegiatan penambangannya, PT. Firman Ketaun melakukan penambangan batubara dengan metode tambang terbuka (strip mine). Penambangan dengan metode tambang terbuka dilakukan dengan pengupasan tanah penutup atau overburden, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk lahan.Hal yang membedakan tambang terbuka dengan tambang bawah tanah ialah bahwa pada tambang terbuka yang menjadi permasalahan adalah besarnya atau banyaknya jumlah atau volume overburden yang menutupi lapisan batubara yang harus dipindahkan ke tempat lain supaya nantinya dapat memudahkan dalam penggalian batubara. Terutama yang menjadi persoalan adalah tempat penimbunan yang dibutuhkan untuk tanah penutup, berapa kapasitasnya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi tempat penimbunan ini. Dengan diketahuinya kapan suatu tempat penimbunan tanah atau batuan penutup mencapai kondisi final (akhir), maka akan mempermudah untuk perencanaan selanjutnya seperti perencanaan tempat penimbunan yang baru ataupun perencanaan reklamasi untuk lahan penimbunan yang telah mencapai kondisi final ini. B. Tujuan1. Untuk mengamati dan mengevaluasi teknis kegiatan pengupasan lapisan overburden, yang meliputi cycle time alat gali muat dan alat angkut.2. Mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan produksi dan keserasian kerja alat.3. Merencanakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi final disposal (elevasi 90 meter) berdasarkan tingkat produktivitas alat yang digunakan saat ini.C. PermasalahanBanyaknya material tanah atau batuan penutup (overburden) merupakan ciri khas tersendiri dari tambang terbuka. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan perencanaan yang tepat tentang tempat penimbunan overburden, baik itu mencakup masalah kapasitas tempat penimbunan serta rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi final disposal.Disposal MUM/BBS (Manggala Usaha Manunggal/Bina Bara Sejahtera) merupakan disposal yang disiapkan PT. Firman Ketaun sebagai tempat penimbunan overburden hasil penggalian kontraktor tambang PT. Bina Bara Sejahtera (PT. BBS). Permasalahan yang timbul saat ini adalah sebagian disposal ini telah mencapai elevasi 80 meter dari elevasi maksimal 90 meter yang direncanakan dengan kapasitas disposal yang tersisa adalah 2.113.855 LCM. Untuk itu diperlukan perencanaan mengenai rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi final disposal (elevasi 90 meter) tersebut berdasarkan tingkat produktivitas alat angkut yang digunakan oleh PT. Bina Bara Sejahtera. D. Ruang LingkupDalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pembahasan pada perencanaan waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi final disposal (elevasi 90 meter) berdasarkan tingkat produktivitas alat angkut yang digunakan berdasarkan penambahan jumlah alat angkut, dengan jumlah maksimal sebanyak 13 unit articulate dump truck (ADT) Volvo BM A35.

II. METODE PENELITIANDalam penyusunan laporan ini, ada tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, yaitu :1. Studi LiteraturStudi literatur ini dilakukan untuk memberikan landasan berpikir mengenai permasalahan yang akan diamati dalam penelitian. Hal ini diperoleh dengan mempelajari literatur-literatur yang ada, baik berupa text book, jurnal penelitian dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian dan faktor-faktor yang mendukungnya.2. Orientasi LapanganOrientasi lapangan dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari lapangan penelitian. Sehingga peneliti dapat mengetahui tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian (pengambilan data).3. Pengambilan Dataa. Data PrimerData primer merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan, seperti pengamatan cycle time backhoe, dan dump truck yang digunakan dalam kegiatan penambangan pengupasan tanah penutup.b. Data SekunderMerupakan data-data penunjang yang didapat dari literatur dan arsip yang dimiliki PT. Firman Ketaun seperti spesifikasi backhoe dan dump truck yang dipakai, swell factor material dan faktor koreksi bucket, data iklim dan curah hujan, peta lokasi, kapasitas disposal, dan data-data literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan judul penelitian.4. Pengolahan DataPengolahan data merupakan perubahan dari data mentah yang diambil dari lapangan, disusun, kemudian dihitung nilai-nilai yang diperlukan seperti nilai rata-rata cycle time alat gali muat dan angkut, serta efisiensi waktu kerja dengan metode statistik dan hasilnya akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya sesuai dengan permasalahan yang ada.5. Pemecahan MasalahPemecahan masalah dilakukan berdasarkan pada analisis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan yang berpedoman pada literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data yang diperoleh di lapangan berupa cycle time alat gali muat dan angkut, serta efisiensi waktu kerja. Kemudian data di atas diolah sehingga diperoleh nilai produktivitas alat angkut dan match factor. Setelah itu dilakukan perbandingan kapasitas volume disposal dengan besarnya tingkat produktivitas alat angkut, sehingga diperoleh waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi final disposal.Pada penelitian ini, langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung cycle time alat gali muat dan angkut, dimana:a. Waktu edar alat gali-muatMerupakan total waktu pada alat muat, yang dimulai dari pengisian bucket sampai dengan menumpahkan muatan ke dalam alat angkut dan kembali kosong. Waktu edar alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai berikut : (Eugene P. Pfleider, 1972)Ctgm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4Keterangan :Ctgm=Waktu edar alat gali-muat, detikTm1=Waktu menggali material, detikTm2=Waktu putar dengan bucket terisi, detikTm3=Waktu menumpahkan muatan, detikTm4=Waktu putar dengan bucket kosong, detikb. Waktu edar alat angkutWaktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat untuk dimuat, waktu mengatur posisi untuk dimuati, waktu diisi muatan, waktu mengangkut muatan, waktu dumping dan waktu kembali kosong. Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut: (Eugene P. Pfleider, 1972) Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6Keterangan :Cta= Waktu edar alat angkut, menitTa1= Waktu mengambil posisi untuk dimuati, menitTa2=Waktu diisi muatan, menitTa3=Waktu mengangkut muatan, menitTa4=Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, menitTa5=Waktu pengosongan muatan, menitTa6=Waktu kembali kosong, menitSetelah diketahui nilai rata-rata cycle time peralatan mekanis, maka dilakukan perhitungan terhadap besarnya nilai produktivitas peralatan mekanis tersebut.a. Produktivitas Alat Gali muatUntuk menghitung produksi excavator dapat menggunakan persamaan berikut : (Rochmanhadi, 1982)

Keterangan :Q= Produktivitas alat gali muat (Bcm/jam)Kb= Kapasitas bucket (Kb spec.Alat x Faktor Koreksi Bucket x SF), m3Eff= Effisiensi KerjaCt= Cycle Time, detikb. Produktivitas Alat Angkut (dump truck)Produktivitas dump truck dapat diketahui dengan rumus di bawah ini : (Rochmanhadi, 1982)c. Keterangan :Q= Produktivitas alat angkut (Bcm/jam)n= Jumlah pengisianKb= Kapasitas bucket (Kb spec.Alat x Faktor Koreksi Bucket x SF), m3Eff= Effisiensi KerjaCt= Cycle Time, detikFaktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada produktivitas alat gali-muat dan produktivitas alat angkut, yang dinyatakan dalam match factor (MF), dimana :

Keterangan :MF = Match Factor atau faktor keserasianCT = Cycle Time.

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Evaluasi Match Factor Pasangan Alat Gali Muat dan Alat AngkutUntuk memperoleh hubungan kerja yang serasi antara alat gali muat dan alat angkut, maka produktivitas alat gali muat harus sesuai dengan produktivitas alat angkut. Ketidakserasian tingkat produktivitas pasangan peralatan mekanis ini akan menimbulkan adanya waktu tunggu bagi salah satu jenis peralatan mekanis, yang artinya akan mengurangi besarnya tingkat produktivitas peralatan mekanis.Berdasarkan pengamatan di lapangan selama penelitian, terlihat jelas kurangnya sinkronisasi antara alat gali muat dan alat angkut, dimana terdapat waktu tunggu bagi alat gali muat untuk menunggu datangnya alat angkut untuk diisi material overburden. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai match factor antara pasangan alat gali muat dan alat angkut, yaitu match factor dengan nilai 0,61 untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan nilai match factor 0,51 untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc (Lampiran I), keduanya menggunakan alat angkut dengan jenis yang sama yaitu articulate dump truck Volvo BM A35. Rendahnya tingkat match factor antara kedua pasangan alat gali muat dan alat angkut ini menyebabkan perlunya evaluasi terhadap jumlah alat angkut yang diperlukan untuk masing-masing pasangan sehingga diperoleh match factor yang mendekati kondisi ideal (MF = 1).Setelah dilakukan evaluasi dengan melakukan penambahan jumlah alat angkut pada masing-masing pasangan, diperoleh hasil ideal match factor 1,06 untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan match factor 1,02 untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc (Lampiran I), keduanya menggunakan alat angkut dengan jenis yang sama yaitu articulate dump truck Volvo BM A35. Hasil evaluasi terhadap besarnya match factor masing-masing pasangan peralatan mekanis (hasil lengkap perhitungan pada Lampiran I) dapat dilihat pada (Tabel 1).Tabel 1. Hasil Evaluasi Jumlah Alat Angkut dan Match FactorNo.Alternatif PilihanBackhoe Doosan 500LCV vs ADT Volvo BM A35Backhoe Volvo EC 210Blc vs ADT Volvo BM A35

Jumlah Alat AngkutMatch FactorJumlah Alat AngkutMatch Factor

1.Kondisi Aktual4 unit0,612 unit0,51

2.Alternatif A5 unit0,763 unit0,77

3.Alternatif B6 unit0,914 unit1,02

4.Alternatif C7 unit1,064 unit1,02

5.Alternatif D7 unit1,065 unit1,28

6.Alternatif E8 unit1,215 unit1,28

B. Kebutuhan Alat AngkutAdanya waktu tunggu bagi alat gali muat untuk menunggu datangnya alat angkut untuk diisi material overburden menunjukkan perlunya evaluasi terhadap jumlah alat angkut yang dilayani oleh masing-masing alat gali muat. Berdasarkan perhitungan, jumlah kebutuhan alat angkut adalah sebanyak 7 unit ADT Volvo BM A35 untuk pasangan backhoe dengan jenis Doosan 500 LCV dan jumlah alat angkut yang dibutuhkan pada pasangan backhoe Volvo EC 210Blc adalah sebanyak 4 unit ADT Volvo BM A35 (Lampiran J). Hal ini sesuai dengan pilihan alternatif C pada perhitungan match factor.C. Produktivitas Alat AngkutDari hasil perhitungan, diperoleh produktivitas aktual alat angkut ADT Volvo BM A35 adalah sebesar untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan sebesar untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc (Lampiran H).Setelah dilakukan evaluasi terhadap match factor antara kedua pasangan alat gali muat dan alat angkut ini, disimpulkan perlunya dilakukan penambahan jumlah alat angkut. Dengan adanya penambahan jumlah alat angkut, maka tingkat produktivitas alat angkut juga mengalami perubahan. Hal ini terlihat pada (Tabel 2) di bawah ini.

D. Perencanaan Waktu Final Disposal MUM/BBSBerdasarkan hasil perhitungan tingkat produktivitas alat angkut, maka selanjutnya dapat dihitung waktu final disposal yang akan direncanakan. Waktu final disposal diperoleh dari hasil perbandingan kapasitas volume disposal dengan besarnya tingkat produktivitas alat angkut (Lampiran H). Berikut perhitungan waktu final disposal MUM/BBS untuk tiap alternatif pilihan rencana yang ada.1. Perencanaan berdasarkan produktivitas aktual alat angkut Jumlah alat angkut sebanyak 4 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 2 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 88.581,482 LCM/bulan (Lampiran H)

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 23,86 bulanWaktu final disposal 23 bulan 23 hari2. Perencanaan berdasarkan produktivitas setelah penambahan alat angkutAdanya penambahan jumlah alat angkut tentunya berpengaruh terhadap besarnya produktivitas alat angkut itu sendiri, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan waktu final disposal. a. Alternatif APada alternatif A, terjadi penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak masing-masing 1 unit pada setiap pasangan alat, sehingga jumlah alat angkut menjadi sebanyak 5 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 3 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 118.416,6095 LCM/bulan (Lampiran H)

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 17,85 bulanWaktu final disposal 17 bulan 22 harib. Alternatif BPada alternatif B, terjadi penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak masing-masing 2 unit pada setiap pasangan alat, sehingga jumlah alat angkut menjadi sebanyak 6 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 4 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 148.251,737 LCM/bulan (Lampiran H)

No.Alternatif PilihanPasangan backhoe Doosan 500 LCVPasangan backhoe Volvo EC 210BlcTotal Produktivitas (LCM/bulan)

Jumlah Alat AngkutProduktivitas ( )Jumlah Alat AngkutProduktivitas( )

1.Kondisi Aktual4 unit57.822,4542 unit30.581,48288.581,482

2.Alternatif A5 unit72.278,06753 unit46.138,542118.416,6095

3.Alternatif B6 unit86.733,6814 unit61.518,056148.251,737

4.Alternatif C7 unit101.189,29454 unit61.518,056162.707,3505

5.Alternatif D7 unit101.189,29455 unit76.897,57178.086,8645

6.Alternatif E8 unit115.644,9085 unit76.897,57192.542,478

Tabel 2. Produktivitas Per Bulan Alat Angkut Articulated Dump Truck Volvo BM A35

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 14,26 bulanWaktu final disposal 14 bulan 7 haric. Alternatif CPada alternatif C, terjadi penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak 3 unit dan 2 unit pada setiap pasangan alat, sehingga jumlah alat angkut menjadi sebanyak 7 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 4 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 162.707,3505 LCM/bulan (Lampiran H)

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 13 buland. Alternatif DPada alternatif D, terjadi penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak masing-masing 3 unit pada setiap pasangan alat, sehingga jumlah alat angkut menjadi sebanyak 7 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 5 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 178.086,8645 LCM/bulan (Lampiran H)

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 11,87 bulanWaktu final disposal 11 bulan 23 harie. Alternatif EPada alternatif E, terjadi penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak 4 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, sedangkan pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc jumlahnya sama dengan pada alternatif D. Dengan adanya penambahan ini, jumlah alat angkut menjadi sebanyak 8 unit pada pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan 5 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 201Blc.Kapasitas volume disposal: 2.113.855 LCMProduktivitas alat angkut: 192.542,478 LCM/bulan (Lampiran H)

Waktu final disposal = Waktu final disposal = Waktu final disposal = 10,98 bulanWaktu final disposal 11 bulanTabel 3. Evaluasi Waktu Final Disposal

No.Alternatif PilihanKapasitas Disposal (LCM)Produktivitas Alat Angkut (LCM/bulan)Waktu Final Disposal

1.Kondisi Aktual2.113.85588.581,48223 bulan 23 hari

2.Alternatif A2.113.855118.416,609517 bulan 22 hari

3.Alternatif B2.113.855148.251,73714 bulan 7 hari

4.Alternatif C2.113.855162.707,350513 bulan

5.Alternatif D2.113.855178.086,864511 bulan 23 hari

6.Alternatif E2.113.855192.542,47811 bulan

Dengan memperhatikan berbagai alternatif yang ada, maka pilihan rencana waktu final yang sebaiknya dipilih adalah alternatif C, yaitu dengan cara menambah alat angkut sebanyak 3 unit pada pasangan backhoe Doosan 500LCV dan 2 unit pada pasangan backhoe Volvo EC 210Blc. Pemilihan alternatif C ini didasarkan pada pertimbangan match factor antara kedua pasangan alat mendekati kondisi ideal (match factor 1,06 untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan match factor 1,02 untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc), sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada peralatan mekanis, baik pada alat gali muat maupun pada alat angkut.

IV.Kesimpulan dan Saran

A. KesimpulanDari hasil penelitian penulis terhadap permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Aktivitas pengupasan lapisan overburden di pit BBS PT. Firman Ketaun dilakukan dengan menggunakan pasangan backhoe Doosan 500 LCV yang memuati empat unit articulate dump truck (ADT) Volvo BM A35 dan pasangan backhoe Volvo EC 210Blc yang memuati dua unit ADT Volvo BM A35.2. Dengan menjadikan match factor sebagai bahan pertimbangan, maka alternatif pilihan perencanaan yang dipilih adalah alternatif C, dengan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak 7 unit pada backhoe Doosan 500 LCV, dan 4 unit pada backhoe Volvo EC 210Blc.3. Penambahan jumlah alat angkut akan menyebabkan perubahan terhadap nilai match factor yang semula hanya sebesar 0,61 menjadi 1,06 (alternatif C) untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan nilai match factor 0,51 menjadi 1,02 (alternatif C) untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc.4. Penambahan jumlah alat angkut juga menyebabkan terjadinya perubahan terhadap tingkat produktivitas alat angkut itu sendiri, dari produktivitas aktual alat angkut ADT Volvo BM A35 sebesar menjadi (alternatif C) untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV, dan untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc terjadi perubahan tingkat produktivitas dari menjadi (alternatif C).5. Perubahan tingkat produktivitas alat angkut mempengaruhi perencanaan waktu final disposal MUM/BBS yang semula memerlukan waktu 23 bulan 23 hari untuk memenuhi disposal dengan kapasitas 2.113.855 LCM menjadi hanya memerlukan waktu 13 bulan (alternatif C) untuk mencapai kondisi final.B. Saran1. Setelah melakukan evaluasi terhadap keserasian kerja (match factor) antara alat gali muat dan alat angkut, maka sebaiknya dilakukan penambahan jumlah alat angkut ADT Volvo BM A35 sebanyak 3 unit untuk pasangan backhoe Doosan 500 LCV dan 2 unit untuk pasangan backhoe Volvo EC 210Blc. 2. Perubahan tingkat produktivitas alat angkut akan mempengaruhi perencanaan waktu final disposal, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap tahap perencanaan lainnya yang berhubungan dengan disposal, seperti perencanaan reklamasi ataupun persiapan lahan disposal yang baru.

DAFTAR PUSTAKAEugene. P, Pfleider, (1972), Surface Mining, 1st edition, The American Institute of Mining, Metallurgical and Petroleum Engineers, New York.Kennedy, Bruce. A, (1990), Surface Mining, 2nd edition, Society for Mining, Metallurgy, and Exploration, Inc., Littleton, Colorado.Peurifoy, R.L, (2006), Construction Planning, Equipment, and Methods, Seven Edition, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, New York.Rochmanhadi, (1982), Alat - alat Berat dan Penggunaannya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.Sudjana, (1992), Metoda Statistika, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito. BandungTeam Eksplorasi, (1995), Laporan Eksplorasi Lengkap Penambangan Batubara di Wilayah KP DU 436-437-438 Provinsi Bengkulu, PT Firman Ketaun, Jakarta.Team Eksplorasi, (1995), Studi Kelayakan Penambangan Batubara di Wilayah KP DU 436-437-438 Provinsi Bengkulu, PT Firman Ketaun, Jakarta.Anonim, (2010), Spesifikasi Articulated Dump Truck Volvo BM A35, http://www.ritchiespecs.com/specification, (5 Mei 2012).Anonim, (2010), Spesifikasi Hydraulic Excavator Volvo EC 210Blc, http://www.ritchiespecs.com/specification, (5 Mei 2012).Anonim, (2010), Spesifikasi Hydraulic Excavator Doosan 500 LCV, http://www.ritchiespecs.com/specification, (5 Mei 2012).

LAMPIRAN

LAMPIRAN E Cycle Time Alat Gali Muat

Tabel 4. Cycle Time Backhoe Doosan 500LCV Untuk Pengupasan Overburden Pada Pit PT. BBSNo.Gali (detik)Swing Isi (detik)Tumpah (detik)Swing Kosong (detik)Cycle TimeWaktu Tunggu

1.6.177.123.196.5422.02-

2.7.228.163.617.7426.73-

3.7.136.913.877.1225.03-

4.6.347.313.776.2723.6978.87

5.7.467.083.666.6124.81-

6.8.506.553.756.2525.05-

7.7.896.893.566.9325.27-

8.7.427.213.817.0825.5219.74

9.8.106.873.516.5425.02-

10.7.717.443.697.0225.86-

11.8.387.393.506.5825.8512.08

12.6.907.123.196.1923.40-

13.6.266.493.775.6022.12-

14.7.447.725.027.1027.28-

15.7.026.785.046.5125.3563.42

16.7.716.734.026.8025.26-

17.8.527.084.366.7326.69-

18.7.427.543.636.0824.67-

19.6.977.635.407.0327.0319.16

20.7.187.174.526.9325.80-

21.8.787.344.156.6926.96-

22.7.537.613.556.7025.39-

23.6.586.713.706.8423.8364.18

24.8.467.023.767.0326.27-

25.7.316.913.535.6123.36-

26.6.845.884.146.1222.98-

27.7.545.424.617.1624.7370.12

28.6.795.394.315.9122.40-

29.6.196.304.016.2922.79-

30.6.887.434.746.4725.52-

Dari data dan hasil perhitungan diperoleh cycle time rata-rata alat gali-muat Doosan 500 LCV untuk pengupasan overburden adalah 24.89 detik.Tabel 5. Cycle Time Backhoe Volvo EC 210Blc Untuk Pengupasan Overburden Pada Pit PT. BBSNo.Gali (detik)Swing Isi (detik)Tumpah (detik)Swing Kosong (detik)Cycle TimeWaktu Tunggu

1.6.177.123.196.5422.02-

2.7.228.163.617.7426.73-

3.7.136.913.877.1225.03-

4.6.347.313.776.2723.6978.87

5.7.467.083.666.6124.81-

6.8.506.553.756.2525.05-

7.7.896.893.566.9325.27-

8.7.427.213.817.0825.5219.74

9.8.106.873.516.5425.02-

10.7.717.443.697.0225.86-

11.8.387.393.506.5825.8512.08

12.6.907.123.196.1923.40-

13.6.266.493.775.6022.12-

14.7.447.725.027.1027.28-

15.7.026.785.046.5125.3563.42

16.7.716.734.026.8025.26-

17.8.527.084.366.7326.69-

18.7.427.543.636.0824.67-

19.6.977.635.407.0327.0319.16

20.7.187.174.526.9325.80-

21.8.787.344.156.6926.96-

22.7.537.613.556.7025.39-

23.6.586.713.706.8423.8364.18

24.8.467.023.767.0326.27-

25.7.316.913.535.6123.36-

26.6.845.884.146.1222.98-

27.7.545.424.617.1624.7370.12

28.6.795.394.315.9122.40-

29.6.196.304.016.2922.79-

30.6.887.434.746.4725.52-

Dari data dan hasil perhitungan diperoleh cycle time rata-rata alat gali-muat Volvo EC 210 Blc untuk pengupasan overburden adalah 15.995 detik.

LAMPIRAN F Cycle Time Alat Angkut

Tabel 6. Cycle Time ADT Volvo BM A35 Pasangan Backhoe Doosan 500LCV Untuk Pengangkutan Overburden Pada Pit PT. BBSNo.ManuverLoadingHaulingManuver + DumpingReturnCycle Time

1.30.2862.55255.7646.39235.36630.34

2.21.0666.23264.2345.36214.74611.62

3.20.8661.25286.8942.96297.49709.45

4.27.5179.03263.5840.95213.81624.88

5.23.7758.11271.1258.68221.24632.92

6.21.7655.60276.4166.62288.91709.30

7.20.9262.76261.4367.82220.10633.03

8.18.7961.83276.4158.92236.39652.34

9.26.4456.30278.3560.18216.49637.76

10.26.4356.60297.4956.26282.41719.19

11.28.3956.04258.6755.72251.91650.73

12.23.8873.72278.3560.81241.32678.08

13.20.8485.17288.9166.62253.68715.22

14.22.0765.84261.6367.82238.87656.23

15.23.6583.95278.6158.92223.31668.44

16.22.8279.36269.3360.18238.44670.13

17.20.3667.37261.4356.26224.80630.22

18.28.1552.25252.1055.72235.41623.63

19.26.0656.23269.8466.14244.27662.54

20.23.7463.18267.4668.75228.09651.22

21.22.3270.82277.6964.47217.28652.58

22.26.8890.86281.7358.68231.72689.87

23.22.1876.83292.9860.81236.39689.19

24.22.7263.36274.1657.61274.90692.75

25.24.6487.68261.4554.24282.41710.42

26.21.0685.64264.4156.68221.48649.27

27.24.1361.68286.2455.18218.44645.67

28.21.6759.26269.6354.29239.83644.68

29.17.9355.12251.9552.06217.87594.93

30.21.8663.81281.3656.23223.15646.41

Dari data dan hasil perhitungan diperoleh cycle time rata-rata alat angkut Articulated Dump Truck (ADT) Volvo BM A35 pasangan backhoe Doosan 500 LCV untuk pengangkutan overburden adalah 657.78 detik. Tabel 7. Cycle Time ADT Volvo BM A35 Pasangan Backhoe Volvo EC 210Blc Untuk Pengangkutan Overburden Pada Pit PT. BBSNo.ManuverLoadingHaulingManuver + DumpingReturnCycle Time

1.26.60290.14264.4154.40216.72852.27

2.18.17276.37249.9540.08222.91807.48

3.22.36271.76269.6444.55390.94999.25

4.27.90271.93286.2467.34241.61895.02

5.19.59276.81281.3650.10269.64897.50

6.28.64275.23286.8945.73262.40898.89

7.27.21210.17267.8931.65194.94731.86

8.24.23223.96263.4949.08235.99796.75

9.20.63264.26299.2145.45285.84915.39

10.16.62258.27265.4550.23272.49863.06

11.32.75279.05252.5554.00237.65856.00

12.19.55283.67247.1349.62194.35794.32

13.21.52219.99261.4354.93262.20820.07

14.30.91205.07276.4145.44234.60792.43

15.22.96218.55278.3547.23243.07810.16

16.28.18201.71258.6749.62200.13738.31

17.35.69215.60277.6945.55258.72833.25

18.20.74183.96269.3339.88223.96737.87

19.19.48205.67278.6136.96104.25644.97

20.14.53202.69262.6438.96233.61752.43

21.32.37217.09265.6842.97233.69791.80

22.22.38217.15249.1739.08213.70741.48

23.32.04223.01292.9852.84203.04803.91

24.25.46218.75274.1649.41243.67811.45

25.17.49189.38252.4343.13272.48774.91

26.22.44201.37265.9647.93214.18751.88

27.20.83230.24262.0544.54269.12826.78

28.19.95211.05253.2245.74244.62774.58

29.24.32245.34290.6447.21254.56862.07

30.21.48263.72255.2552.25297.01889.71

Dari data dan hasil perhitungan diperoleh cycle time rata-rata alat angkut Articulated Dump Truck (ADT) Volvo BM A35 pasangan backhoe Volvo EC 210Blc untuk pengangkutan overburden adalah 814.27 detik.LAMPIRAN G Produktivitas Alat Gali Muat1. Produktivitas alat gali-muat backhoe Doosan 500 LCV

Kb = Kb spek alat x Ff x SF x overburden = 2,9 m3 x 0,80 x 0,85 x 1 bcm/m3 = 1,972Produktivitas backhoe Doosan 500 LCV :

Dimana : Q= produktivitas, Eff= effisiensi kerja backhoe= 0,83 (Lampiran D)Kb= Kapasitas bucket nyataCt= cycle time= 24,87 detik (Lampiran E)

2. Produktivitas alat gali-muat backhoe Volvo EC 210Blc

Kb = Kb spek alat x Ff x SF x overburden = 1,175 m3 x 0,80 x 0,85 x 1 bcm/m3 = 0,799 Produktivitas backhoe Volvo EC 210Blc :

Dimana : Q= produktivitas, Eff= effisiensi kerja backhoe= 0,83 (Lampiran D)Kb= Kapasitas bucket nyataCt= cycle time= 15,995 detik (Lampiran E)

LAMPIRAN H Produktivitas Alat Angkut

1. Produktivitas alat angkut articulate dump truck Volvo BM A35 pasangan backhoe Doosan 500 LCV

Dimana :Q= produktivitas, LCM/jamn= jumlah pengisian oleh backhoe Doosan 500 LCV= 4 bucket (Lampiran E)Kb= kapasitas bucket nyata backhoe Doosan 500 LCV= (Lampiran G)Eff= effisiensi kerja dump truck= 0,83 (Lampiran D)Ct= cycle time= 657,78 detik (Lampiran F)Produktivitas articulate dump truck Volvo BM A35 :

Produktivitas articulate dump truck Volvo BM A35/bulan : a. Kondisi AktualWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L) Jumlah alat angkut: 4 unit Q =

b. Penambahan 1 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 5 unit Q =

c. Penambahan 2 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 6 unit Q =

d. Penambahan 3 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 7 unit Q =

e. Penambahan 4 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 8 unit Q =

f. Kondisi IdealWaktu kerja efektif: 425 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 7 unit (Lampiran J)Q =

2. Produktivitas alat angkut articulate dump truck Volvo BM A35 pasangan backhoe Volvo EC 210Blc

Dimana :Q= produktivitas, LCM/jamn= jumlah pengisian oleh backhoe Volvo EC 210 Blc= 13 bucket (Lampiran E)Kb= kapasitas bucket nyata backhoe Volvo EC 210 Blc= 0,799 (Lampiran G)Eff= effisiensi kerja dump truck= 0,83 (Lampiran D)Ct= cycle time= 814,27 detik (Lampiran F)Produktivitas articulate dump truck Volvo BM A35 :

Produktivitas articulate dump truck Volvo BM A35/bulan :

a. Kondisi AktualWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 2 unit Q =

b. Penambahan 1 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 3 unit Q =

c. Penambahan 2 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 4 unit Q =

d. Penambahan 3 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 5 unit Q =

e. Penambahan 4 unit alat angkutWaktu kerja efektif: 403,45 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 6 unit Q =

f. Kondisi IdealWaktu kerja efektif: 425 jam/bulan (Lampiran L)Jumlah alat angkut: 4 unit (Lampiran J)Q =

LAMPIRAN I Match Factor1. Match Factor Pasangan Backhoe Doosan 500 LCV Dengan ADT Volvo BM A35A. Kondisi AktualDi layani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 4 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik

0,61MF < 1, artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100 % sedang alat angkut bekerja 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang.B. Setelah Penambahan Alat AngkutLamanya waktu tunggu bagi alat gali muat untuk menunggu datangnya alat angkut tentunya berpengaruh besar terhadap produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, maka dilakukan penambahan unit alat angkut sehingga diharapkan tidak terjadi waktu tunggu bagi alat gali muat. Besarnya match factor setelah adanya penambahan alat angkut yaitu :a. Penambahan 1 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 5 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik 0,76MF < 1, artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100 % sedang alat angkut bekerja 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang.b. Penambahan 2 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 6 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik 0,91MF < 1, artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100 % sedang alat angkut bekerja 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang.c. Penambahan 3 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 7 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik 1,06MF = 1,06 artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.d. Penambahan 4 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 8 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik 1,21MF > 1, artinya alat gali muat bekerja 100 % sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut.2. Match Factor Pasangan Backhoe Volvo EC 210Blc Dengan ADT Volvo BM A35 A. Kondisi AktualDilayani oleh = Backhoe Volvo EC 210BlcJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 2 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 13 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 15,995 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 814,27 detik 0,51MF < 1, artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100 % sedang alat angkut bekerja 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang.B. Setelah Penambahan Alat AngkutLamanya waktu tunggu bagi alat gali muat untuk menunggu datangnya alat angkut tentunya berpengaruh besar terhadap produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, maka dilakukan penambahan unit alat angkut sehingga diharapkan tidak terjadi waktu tunggu bagi alat gali muat. Besarnya match factor setelah adanya penambahan alat angkut yaitu :a. Penambahan 1 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Volvo EC 210BlcJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 3 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 13 kaliCycle Time Backhoe (CtL)= 15,995 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 814,27 detik 0,77MF < 1, artinya alat gali muat bekerja kurang dari 100 % sedang alat angkut bekerja 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang.b. Penambahan 2 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Volvo EC 210BlcJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 4 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 13 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 15,995 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 814,27 detik 1,02MF = 1,02 artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.c. Penambahan 3 unit alat angkutDilayani oleh = Backhoe Volvo EC 210BlcJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitJumlah Alat Angkut (nDT)= 5 unitBanyaknya Pengisian (nP)= 13 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 15,995 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 814,27 detik 1,28MF > 1, artinya alat gali muat bekerja 100 % sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100 %, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut.

LAMPIRAN J Perhitungan Jumlah Alat AngkutUntuk menghitung jumlah ideal kebutuhan alat angkut dalam melayani alat gali muat sehingga didapat tingkat kesesuaian kerja Match Factor yang baik dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :nDT= Jumlah unit dump truck yang dibutuhkanMF= Match Factor (dianggap nilainya satu)nL= Banyaknya unit alat galiCtDT= Cycle time dump truck (detik)Np= Banyaknya pengisian ke bak dump truckCtL= Cycle time alat gali muat (detik)1. Kebutuhan Jumlah Dump Truck Untuk Pasangan Backhoe Doosan 500 LCV Dengan ADT Volvo BM A35Di layani oleh = Backhoe Doosan 500 LCVJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitMatch Factor (MF)= 1Banyaknya Pengisian (nP)= 4 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 24,87 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 657,78 detik

= 6,612 7Jadi jumlah ADT Volvo BM A35 yang dibutuhkan adalah sebanyak tujuh unit.2. Kebutuhan Jumlah Dump Truck Untuk Pasangan Backhoe Volvo EC 210Blc Dengan ADT Volvo BM A35Di layani oleh = Backhoe Volvo EC 210BlcJumlah Alat Gali Muat (nL)= 1 unitMatch Factor (MF)= 1Banyaknya Pengisian (nP)= 13 kaliCycle Time Alat Gali Muat (CtL)= 15,995 detikCycle Time Alat Angkut (CtDT)= 814,27 detik

= 3,916 4Jadi jumlah ADT Volvo BM A35 yang dibutuhkan adalah sebanyak empat unit.

LAMPIRAN L Effisiensi Waktu KerjaA. Kondisi waktu kerja saat ini1. Waktu kerjaWaktu kerja efektif operasi penambangan PT. Firman Ketaun yang dilakukan oleh PT. Bina Bara Sejahtera sebagai pihak kontraktor adalah sebagai berikut :Hari kerja/tahun= 365 hari/tahun hari libur/tahun= 365 hari/tahun 15 hari/tahun= 350 hari/tahunShift kerja/hari= 2Jam kerja/shift= 10,5 jamTotal jam kerja tersedia= jumlah hari kerja (shift kerja/hari jam kerja/shift)= 350 hari (2 10,5)= 7350 jam/tahun2. Kehilangan waktu yang direncanakanMakan= 1,5 jam/hari 350 hari/tahun = 525 jam/tahunSholat Jumat= 2 jam/minggu 52 minggu/tahun= 104 jam/tahunLibur kerja= = 1152Total kehilangan waktu yang direncanakan= (525 + 104 + 1152) jam/tahun= 1781 jam/tahun3. Kehilangan waktu yang tidak direncanakanHujan= rata-rata curah hujan (waktu kerja - kehilangan waktu kerja yang direncanakan)= 10 % (7350 1781) jam/tahun= 556,9 jam/tahunLain-lain= 3 % (waktu kerja- kehilangan waktu kerja yang direncanakan)= 3 % (7350 1781) jam/tahun= 167,07 jam/tahunTotal kehilangan waktu yang tidak direncanakan= (556,9 + 167,07) jam/tahun= 723,97 jam/tahun 724 jam4. Total kehilangan waktu= (1781 + 724) jam/th= 2505 jam/tahun5. Jam kerja efektif/tahun= total jam kerja total kehilangan waktu= (7350 2505) jam/th= 4845 jam/tahun6. Jam kerja efektif/bulan= = = 403,45 jam/bulan7. Effisiensi waktu kerja== = 65,92 %B. Setelah dievaluasi1. Waktu kerjaWaktu kerja efektif operasi penambangan PT. Firman Ketaun yang dilakukan oleh PT. Bina Bara Sejahtera sebagai pihak kontraktor adalah sebagai berikut :Hari kerja/tahun= 365 hari/tahun hari libur/tahun= 365 hari/tahun 15 hari/tahun= 350 hari/tahunShift kerja/hari= 2Jam kerja/shift= 10,5 jamTotal jam kerja tersedia= jumlah hari kerja (shift kerja/hari jam kerja/shift)= 350 hari (2 10,5)= 7350 jam/tahun2. Kehilangan waktu yang direncanakanMakan= 1 jam/hari 350 hari/tahun = 350 jam/tahunSholat Jumat= 1 jam/minggu 52 minggu/th= 52 jam/tahunLibur kerja= = 1152Total kehilangan waktu yang direncanakan= (350 + 52 + 1152) jam/tahun= 1554 jam/tahun3. Kehilangan waktu yang tidak direncanakanHujan= rata-rata curah hujan (waktu kerja - kehilangan waktu kerja yang direncanakan)= 10 % (7350 1554) jam/tahun= 579,6 jam/tahunLain-lain= 2 % (waktu kerja- kehilangan waktu kerja yang direncanakan)= 2 % (7350 1554) jam/tahun= 115,92 jam/tahunTotal kehilangan waktu yang tidak direncanakan= (579,6 + 115,92) jam/tahun= 695,52 jam/tahun 695,5 jam/tahun4. Total kehilangan waktu= (1554 + 695,52) jam/th= 2249,5 jam/tahun5. Jam kerja efektif/tahun= total jam kerja total kehilangan waktu= (7350 2249,5) jam/th= 5100,5 jam/tahun6. Jam kerja efektif/bulan= = = 425,04 jam/bulan 425 jam/bulan7. Effisiensi waktu kerja== = 69,395 %