jurnal

2
Model pembelajaran pada kelas eksperimen ini sesuai dengan model pembelajaran yang diharapkan pada kurikulum 2013 yaitu model pembelajaran yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific yang menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan langkah-langkah pembelajaran meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring yang pada pembelajaran matematika diganti dengan menyimpulkan (mengaitkan dengan konsep lain). Model pembelajaran tersebut adalah learning cycle 5e yang memilki lima tahap pembelajaran. Materi yang diberikan pada kelas ekperimen sama dengan kelas kontrol. Setiap pertemuan pada kelas eksperimen, pembelajaran dimulai dengan memberikan sugesti positif, memberikan motivasi untuk ikut terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta mengajukan pertanyaan untuk mengetahui konsep awal. Tahap tersebut disebut dengan engagement. Pada tahap engagement ini, model learning cycle 5e menggunakan langkah pembelajaran scientific berupa menanya. Karena pada tahap ini, siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat meningkatkan motivasi dalam mempelajari materi yang akan diajarkan sehingga membangkitkan minat siswa dalam mempelajari materi baru. Selain itu, dengan diberikan pertanyaan oleh guru, siswa dapat melatih kemampuan Soft Skill-nya dalam hal berkomunikasi baik antar siswa maupun siswa dengan guru. Kemudian siswa dikelompokkan ke dalam 8-9 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Tiap kelompok diberikan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan secara berkelompok. Tahap ini dinamakan tahap exploration. Pada beberapa pertemuan, LKS disertai dengan alat peraga untuk membantu siswa menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LKS. Dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada LKS, siswa dituntut untuk dapat menggunakan langkah-langkah dalam pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. LKS berisi permasalahan matematika yang berhubungan dengan kemampuan koneksi matematis. Siswa dengan kelompoknya melakukan diskusi, sedangkan guru memantau kegiatan diskusi. Bagi kelompok yang kurang mengerti dengan permasalahan pada LKS, maka guru akan mengarahkan kelompok tersebut dengan mengajukan pertanyaan. Pada tahap exploration ini, agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam LKS dengan baik maka siswa dituntut untuk bekerja dalam tim, berinteraksi sosial,

Upload: saras-wati

Post on 11-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang learning cycle 5e dan soft skill

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal

Model pembelajaran pada kelas eksperimen ini sesuai dengan model pembelajaran yang diharapkan pada

kurikulum 2013 yaitu model pembelajaran yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific

yang menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan langkah-langkah pembelajaran

meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring yang pada pembelajaran matematika

diganti dengan menyimpulkan (mengaitkan dengan konsep lain). Model pembelajaran tersebut adalah learning

cycle 5e yang memilki lima tahap pembelajaran.

Materi yang diberikan pada kelas ekperimen sama dengan kelas kontrol. Setiap pertemuan pada kelas

eksperimen, pembelajaran dimulai dengan memberikan sugesti positif, memberikan motivasi untuk ikut terlibat

secara aktif dalam pembelajaran serta mengajukan pertanyaan untuk mengetahui konsep awal. Tahap tersebut

disebut dengan engagement. Pada tahap engagement ini, model learning cycle 5e menggunakan langkah

pembelajaran scientific berupa menanya. Karena pada tahap ini, siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat meningkatkan motivasi dalam mempelajari materi yang akan diajarkan sehingga membangkitkan minat

siswa dalam mempelajari materi baru. Selain itu, dengan diberikan pertanyaan oleh guru, siswa dapat melatih

kemampuan Soft Skill-nya dalam hal berkomunikasi baik antar siswa maupun siswa dengan guru.

Kemudian siswa dikelompokkan ke dalam 8-9 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Tiap

kelompok diberikan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan secara berkelompok. Tahap

ini dinamakan tahap exploration. Pada beberapa pertemuan, LKS disertai dengan alat peraga untuk membantu

siswa menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LKS. Dalam menyelesaikan permasalahan yang

terdapat pada LKS, siswa dituntut untuk dapat menggunakan langkah-langkah dalam pendekatan scientific yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. LKS berisi permasalahan matematika yang

berhubungan dengan kemampuan koneksi matematis.

Siswa dengan kelompoknya melakukan diskusi, sedangkan guru memantau kegiatan diskusi. Bagi

kelompok yang kurang mengerti dengan permasalahan pada LKS, maka guru akan mengarahkan kelompok

tersebut dengan mengajukan pertanyaan. Pada tahap exploration ini, agar siswa dapat menyelesaikan

permasalahan dalam LKS dengan baik maka siswa dituntut untuk bekerja dalam tim, berinteraksi sosial,

Page 2: jurnal

beradaptasi, berinisiatif serta berkomunikasi dengan baik sesama anggota kelompok. Sikap-sikap tersebut dapat

melatih Soft Skill yang mereka telah miliki sebelumnya. Siswa dapat menguasai pengetahuan yang terdapat

pada LKS ketika mereka dapat mengkaitkan atau mengkoneksikan permasalahan yang ada dengan permasalahn

yang mereka hadapi baik dalam mengenali representasi ekuivalen yang sama, mengenali hubungan berbagai

representasi konsep dengan prosedur yang sama, menggunakan permasalahan yang ada dengan bidang lain atau

dengan kehidupan sehari-hari.

Setelah siswa selesai berdiskusi, maka tahap selanjutnya siswa mempresentasikan hasil diskusi dan

melakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan pengamatan mereka. Tahap ini dinamakan dengan tahap

explanation dalam learning cycle 5e. Apabila terdapat kekeliruan dalam konsep yang mereka simpulkan, maka

guru membimbing untuk penarikan kesimpulan saat setelah siswa melakukan presentasi. Pada tahap tersebut,

siswa dituntut untuk mencoba dan melatih Soft Skill mereka dalam hal percaya diri dan berkomunikasi.

Setelah presentasi, guru memberikan penegasan konsep terhadap materi yang sudah dipelajari yang

kemudian dilanjutkan dengan memberikan soal latihan secara individu berkaitan dengan konsep yang sudah

dipelajari. Memberikan soal tersebut dikenal dengan sebutan tahap elaboration pada learning cycle 5e.

Kemudian terakhir pada tahap evaluation, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

belum dimengerti serta bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

Statistik

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Skala

Awal

Skala

Akhir

Gain

Skala

Skala

Awal

Skala

Akhir

Gain

Skala

Nilai Minimum 51 57 0,03 48 58 0,02

Nilai Maksimum 72 81 0,54 74 76 0,33

Jumlah Nilai 2230 2538 8,42 2275 2442 4,62

𝐗 (Rata-Rata) 62 70,5 0,23 63 67,8 0,128

Simpangan Baku 5,5 5,81 0,126 6,1 4,47 0,839

Varians 30,3 33,83 0,016 37,4 20,03 0,007

Statistik

Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretes Postes Gain Pretes Postes Gain

Nilai Minimum 9 39 0,83 6 20 0,6

Nilai Maksimum 35 87 0,12 33 72 0,05

Jumlah Nilai 820 2044 16,26 725 1269 7,38

𝐗 (Rata-Rata) 22,8 56,78 0,45 20 35,25 0,205

Simpangan Baku 6,85 14,37 0,18 5,47 18,84 0,118

Varians 46,99 206,57 0,032 29,97 355,05 0,014