jurnal

14
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SAAT MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA SEMESTER VII FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON Fauziah Ashari Yatmoko 1 , Anastasia Lamonge 2 , Maria V Rumampuk 3 1. Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon 2. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon 3. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Setiap mahasiswa yang akan mengakiri masa studinya di perguruan tinggi pada umumnya diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang disebut skripsi sehingga tidak jarang mahasiswa mengalami kecemasan saat menyusun proposal. Tujuan penelitian ini adalah dianalisanya faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon yaitu faktor kesiapan materi, kesiapan dana, pengaruh teman sebaya, peran pembimbing, penguasaan proposal. Metode penelitian adalah Cross Sectional dengan populasi adalah mahasiswa semester VII yang berjumlah sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik sampling total sampling. Instrumen peneliian menggunakan lembar kuesioner, sedangkan analisa data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kesiapan dana (0,000), pengaruh teman sebaya (0,002), peran pembimbing (0,006),dengan kecemasan mahasiswa pada saat menyusun proposal sedangkan faktor kesiapan materi dan penguasaan proposal tidak berhubungan dengan kecemasan mahasiswa pada saat menyusun proposal . Disarankan agar mahasiswa mampu melakukan adaptasi terhadap kecemasan yang sehingga siap menghadapi ujian akhir. Kata Kunci : Faktor-faktor kecemasan Mahasiswa, Penyusunan Proposal. ABSTRACT Each student who will end the period of his studies at the college in umumnyadiwajibkan to create a scientific paper called Student thesis that it is not uncommon to experience anxiety when preparing a proposal. The purpose of this study is analyzes the factors related to anxiety levels in 1

Upload: frans-rumthe

Post on 02-Feb-2016

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FREE

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SAAT MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA SEMESTER VII FAKULTAS

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON

Fauziah Ashari Yatmoko 1, Anastasia Lamonge 2, Maria V Rumampuk 3

1. Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon 2. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon3. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

ABSTRAK

Setiap mahasiswa yang akan mengakiri masa studinya di perguruan tinggi pada umumnya diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang disebut skripsi sehingga tidak jarang mahasiswa mengalami kecemasan saat menyusun proposal. Tujuan penelitian ini adalah dianalisanya faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon yaitu faktor kesiapan materi, kesiapan dana, pengaruh teman sebaya, peran pembimbing, penguasaan proposal. Metode penelitian adalah Cross Sectional dengan populasi adalah mahasiswa semester VII yang berjumlah sebanyak 30 orang yang diambil dengan teknik sampling total sampling. Instrumen peneliian menggunakan lembar kuesioner, sedangkan analisa data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kesiapan dana (0,000), pengaruh teman sebaya (0,002), peran pembimbing (0,006),dengan kecemasan mahasiswa pada saat menyusun proposal sedangkan faktor kesiapan materi dan penguasaan proposal tidak berhubungan dengan kecemasan mahasiswa pada saat menyusun proposal . Disarankan agar mahasiswa mampu melakukan adaptasi terhadap kecemasan yang sehingga siap menghadapi ujian akhir.

Kata Kunci : Faktor-faktor kecemasan Mahasiswa, Penyusunan Proposal.

ABSTRACT

Each student who will end the period of his studies at the college in umumnyadiwajibkan to create a scientific paper called Student thesis that it is not uncommon to experience anxiety when preparing a proposal. The purpose of this study is analyzes the factors related to anxiety levels in saa proposal VII semester student study university nursing faculty Shariputra Indonesia Tomohon ie material readiness factors, readiness fund, the influence of peers, the role of mentor, mastery of the proposal. Metode penelitian is cross sectional with VII semester student population is numbering as many as 30 people were taken by total sampling technique sampling. Penelitian instrument used questionnaire, while data analysis using Spearman Rho test. The results showed that there is a relationship between material readiness factors (0.071), preparedness funds (0,000), the influence of peers (0.002), the role of supervisor (0.006), mastery of the proposal (0.079) with golden student at saa proposal. It is recommended that the student is able to adapt to anxiety in anticipation of the final exam.

Keywords: Anxiety Factors of Student in Script Preparation

1

Page 2: JURNAL

PENDAHULUAN Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga

formal yang memiliki tugas untuk membantu mahasiswanya dalam mengembangkan diri secara optimal. Setiap mahasiwa yang akan mengakhiri masa studinya di perguruan tinggi pada umumnya diwajibkan untuk membuat karya ilmiah yang disebut skripsi (Wisudaningtyas, 2012). Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi biasa mengakibatkan gangguan psikologis pada mahasiswa. Kesulitan–kesulitan saat penyusunan skripsi oleh mahasiswa sering dirasakan sebagai suatu beban yang berat, akibatnya kesulitan yang dirasakan tersebut berkembang menjadi sikap yang negatif yang akhirnya dapat menimbulkan suatu kecemasan (Hidayat, 2008 dalam Beauty, 2011).

Hasil penelitian Rahmat (2009) tentang kecemasan pada mahasiswa saat menghadapi ujian skripsi yang di tinjau dari kepercayaan diri menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami kecemasan saat menghadapi ujian proposal dan skripsi.

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah sebagai salah satu hasil proses pengembangan intelektual mahasiswa secara aman diri dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di bawah bimbingan dosen. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program sarjana (S1) yang memiliki bobot 6 sks (satuan kredit semester). Penulisan skripsi harus memenuhi syarat-syarat penulisan ilmiah, yaitu obyektif, metodologis, sistematis dan komunikatif. Materi penulisan skripsi dapat berasal dari penelitian lapangan dan/atau penelitian kepustakaan yang merupakan salah satu topic permasalahan. Skripsi tersebut diharapkan mengemukakan suatu temuan baru (Anonim, 2014).

Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005). Menurut Carpentio (2006) bahwa faktor yang berhubungan dengan kecemasan terdiri dari kondisi patologis, situasional, dan maturasional.

Hasil survey peneliti di Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ditemukan bahwa jumlah mahasiswa aktif semester VII sebanyak 87 orang. Wawancara awal peneliti terhadap 10 mahasiswa kelas A, B, C Fakultas keperawatan Universitas Sariputa Indonesia Tomohon tentang kecemasan saat menghadapi ujian proposal/skripsi menunjukan bahwa, 8 mahasiswa (80 %) menyatakan cemas dengan bentuk kecemasan yang dtitunjukan adalah susah tidur dan kesulitan dalam berkonsentrasi, sering merasa nyeri ulu hati dengan penyebab yang tidak jelas dan 2 mahasiswa menyatakan tidak cemas (20 %). Kecemasan yang di alami pada mahasiswa antara lain terhadap peran dosen pembimbing, serta kurangnya pemahaman tentang penyusunan proposal/skripsi dan cemas terhadap persiapan keuangan. Dampak dari kecemasan ini dapat menurun kan semangat mahasiswa dalam mengikuti ujian proposal.

Tujuan penelitian ini adala dianalisanya faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan mahasiswa pada saat menyusun proposal pada mahasiswa semester VII fakulas keperawaan Universitas Proposal penelitian pada mahasiswa semester VII Fakultas Keperawatan Sariputra Indonesia Tomohon.

METODE PENELITIAN Metode penliian adalah Cross Setional dengan populasi adalah mahasiswa mahasiswa semester VII fakultas keperawaan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon dengan jumlah sampel

sebanyak 30 orang dengan teknik sampling yaitu total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner yang diuji dengan analisa data Spearman Rho.

HASIL PENELITIAN Karakteristik Demografi Responden1. Umur

Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur di Fakultas Keperawatan UNSRIT

UmurJumlah responden

(n)Prosentase

(%)21-26 Tahun 24 80.027-32 Tahun 4 13.3> 32 Tahun 2 6.7

Total 30 100,0(Sumber: Data Primer)

2

Page 3: JURNAL

Dari hasil di atas menunjukan bahwa responden yang paling banyak adalah pada rata-rata umur 21 sampai dengan 26 tahun yaitu 24 orang (80,0%), kemudian pada rata-rata umur 27 sampai dengan 32 tahun yaitu 4

orang (13,3%). Sedangkan responden yang paling sedikit adalah pada rata-rata umur diatas 32 tahun yaitu sebanyak 2 orang (6,7%).

(Sumber : Data Primer)2. Jenis Kelamin

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Jenis KelaminJumlah responden

(n)Prosentase

(%)Laki--laki 6 20.0Perempuan 24 80.0

Total 30 100,0(Sumber: Data Primer)

Dari table di atas menunjukan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah Perempuan yaitu sebanyak 24 orang

(80,0%) sedangkan responden laki-laki hanya sebanyak 6 orang (20,0%).

(Sumber : Data Primer)

3. Status perkawinanTabel 3 Distribusi responden berdasarkan status perkawinan

di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Status PerkawinanJumlah responden

(n)Prosentase

(%)Belum Kawin 26 86.7

Kawin 4 13.3Total 30 100,0

(Sumber: Data Primer)

Dari table di atas menunjukan bahwa karakteristik demografi responden berdasarkan status perkawinan yang paling banyak adalah pada kategori belum kawin

yaitu sebanyak 26 orang (86,7%), dan responden dengan status perkawinan sudah kawin sebanyak 4 orang (13,3%).

(Sumber : Data Primer)

ANLISA UNIVARIAT 1. Kesiapan Materi

Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan kesiapan materi di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Kesiapan Materi Jumlah responden

(n)Prosentase

(%)Kurang 14 46.7

Baik 16 53.3Total 30 100,0

(Sumber: Data Primer)Dari table di atas didapatkan bahwa dari kesiapan materi, responden terbanyak adalah pada kategori baik yaitu 16 orang (53,3%),

dan sisanya yaitu 14 orang dengan kesiapan materi pada kategori kurang yaitu sebanyak 14 orang (46,7%).

(Sumber : Data Primer)

3

Page 4: JURNAL

2. Kesiapan DanaTabel 5 Distribusi responden berdasarkan kesiapan dana

di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Persiapan Dana Jumlah responden

(n)Prosentase

(%)Kurang 16 53.3

Baik 14 46.7Total 30 100,0

(Sumber: Data Primer)

Dari table di atas menunjukan bahwa kesiapan dana pada sebagian besar responden adalah pada kategori kurang yaitu sebanyak 16 orang

(53,3%) dan sisanya yaitu 14 orang (46,7%) pada kategori baik.

(Sumber : Data Primer)

3. Pengaruh teman sebaya Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan pengaruh teman sebaya di Fakultas Keperawatan

UNSRIT

Pengaruh Teman Sebaya

Jumlah responden(n)

Prosentase(%)

Kurang 16 53.3Baik 14 46.7

Total 30 100,0(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan pengaruh teman sebaya didapatkan bahwa sebagian besar responden atau 16 orang (53,3%) pada kategori kurang

dan sisanya 14 orang (46,7%) pada kategori baik.

(Sumber : Data Primer)

4. Peran Pembimbing Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan peran pembimbing

di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Peran Pembimbing Jumlah responden

(n)Prosentase

(%)Kurang 21 70.0

Baik 9 30.0Total 30 100,0

(Sumber: Data Primer)

Dari table di atas menunjukan bahwa sebagain besar peran pembimbing berada pada kategori

Kurang yaitu 21 orang (70,0%) dan 9 orang (30,0%) dengan kategori baik.

(Sumber : Data Primer)

5. Kecemasan mahasiswa Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan kecemasan mahasiwa

di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Kecemasan MahasiswaJumlah responden

(n)Prosentase

(%)Ringan 12 40.0Sedang 15 50.0Berat 3 10,0Total 30 100,0

(Sumber: Data Primer)

Dari table di atas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa menyusun proposal

pada sebagain besar pada kategori sedang yaitu sebanyak 15 orang (50,0%) kemudian

4

Page 5: JURNAL

pada kategori kecemasan ringan yaitu 12 orang (40,0%) dan 3 orang (10,0%) dengan kategori kecemasan berat.

ANALISIS BIVARIAT

Tabel 9 Tabulasi silang kesiapan materi dengan kecemasan responden di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Kesiapan Materi

Kecemasan MahasiswaTotal

Ringan Sedang Berat

n % N % n % n %

Baik 9 30,0 4 13,3 0 ,0 13 43,3Kurang 3 10,0 11 36,7 3 10,0 17 56,7

TOTAL 12 40,0 15 50,0 3 10,0 30 100Signifikan (p) = 0,060

Koefisien Korelasi (r) =0,347(Sumber: Data Primer)

Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 11 orang (36,7%) memliki kesiapan materi yang kurang, dan diiktui dengan 4 orang (13,3%) memliki kesiapan materi yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 9 orang (30,0%) memiliki kesiapan materi yang baik, dan hanya 3 orang (10,0%) yang memliki kesiapan materi pada kategori

kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) pada kesiapan materi yang kurang. Dari hasi uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,347 dengan signifikan 0,060 (0.060 > 0.05) yang bermakna tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kesiapan materi dengan kecemasan pada saat menyusun proposal .

Tabel 10 Tabulasi silang Kesiapann Dana dengan Kecemasan responden di Fakultas Keperawatan

UNSRIT

Kesiapan Dana

Kecemasan MahasiswaTotal

Ringan Sedang Berat

n % N % n % n %

Baik 11 36,7 3 10,0 0 ,0 14 46,7

Kurang 1 3,3 12 40,0 3 10,0 16 53,3

TOTAL 12 40,0 15 50,0 3 10,0 30 100Signifikan (p) = 0,000

Koefisien Korelasi (r) =0,733(Sumber: Data Primer)

Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 12 orang (40,0%) pada kesiapan dana yang kurang, dan diikuti dengan 3 orang (10,0%) pada kesiapan materi yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 11 orang (36,7%) pada kesiapan dana yang baik, dan hanya 1 orang (3,3%) pada kesiapan dana yang kurang. Sedangkan pada kecemasan

berat didapat 3 orang (10,0%) pada kesiapan dana yang kurang. Dari hasi uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,733 dengan signifikan 0,000 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan dana dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang kuat.

5

Page 6: JURNAL

Tabel 11 Tabulasi silang Pengaruh teman sebaya dengan Kecemasan responden di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Pengaruh Teman Sebaya

Kecemasan MahasiswaTotal

Ringan Sedang Berat

n % N % n % N %

Baik 9 30,0 4 13,3 0 ,0 13 43,4

Kurang 3 10,0 11 36,7 3 10,0 17 56,7

TOTAL 12 40,0 15 50,0 3 10,0 30 100Signifikan (p) = 0,002

Koefisien Korelasi (r) =0,544(Sumber:Data Primer)

Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 11 orang (36,7%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang, dan diikuti dengan 4 orang (13,3%) pada pengaruh teman sebaya yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 9 orang (30,0%) pada pengaruh teman sebaya yang baik, dan hanya 3 orang (10,0%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang. Sedangkan pada kecemasan berat

didapat 3 orang (10,0%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang. Dari hasi uji statistic Speraman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,544 dengan signifikan 0,002 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang sedang.

Tabel 12 Tabulasi silang Peran Pembimbing dengan Kecemasan responden di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Peran Pembimbing

Kecemasan MahasiswaTotal

Ringan Sedang Berat

n % N % N % N %

Baik 8 26,7 0 ,0 1 3,3 9 30,0

Kurang 4 13,3 15 50,0 2 6,7 21 70,0

TOTAL 12 40,0 15 50,0 3 10,0 30 100Signifikan (p) = 0,002

Koefisien Korelasi (r) =0,546

(Sumber: Data Primer)Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 15 orang (50,0%) pada kategori peran pembimbing yang kurang. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 8 orang (26,7%) pada kategori peran pembimbing yang baik, dan hanya 4 orang (13,3%) pada peran pembimbing pada kategori kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 2 orang (10,0%) dengan kategori peran pembimbing

yang kurang dan hanya 1 orang (3,3%) dengan peran pembimbing yang baik. Dari hasi uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,546 dengan signifikan 0,002 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang lemah.

6

Page 7: JURNAL

Tabel 13 Tabulasi silang Penguasaan Proposal dengan Kecemasan responden di Fakultas Keperawatan UNSRIT

Penguasaan Proposal

Kecemasan MahasiswaTotal

Ringan Sedang Berat

n % n % N % n %

Baik 7 23,3 6 20,0 0 ,0 13 43,3Kurang 5 16,7 9 30,0 3 10,0 17 56,7

TOTAL 12 40,0 15 50,0 3 10,0 30 100Signifikan (p) = 0,095

Koefisien Korelasi (r) =0,311(Sumber: Data Primer)

Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 9 orang (30,0%) pada penguasaan proposal yang kurang dan 6 orang (20,0%) dengan penguasan proposal yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 7 orang (23,3%) pada kategori peran pembimbing yang baik, dan 5 orang (16,7%) pada penguasaan proposal pada kategori

kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) dengan kategori penguasaan proposal yang kurang. Dari hasi uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,311 dengan signifikan 0,095 (0.095 > 0,05) yang bermakna tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan proposal dengan kecemasan pada saat menyusun proposal.

PEMBAHASAN 1. Hubungan Faktor Kesiapan Materi

dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 11 orang (36,7%) memliki kesiapan materi yang kurang, dan diikuti dengan 4 orang (13,3%) memliki kesiapan materi yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 9 orang (30,0%) memiliki kesiapan materi yang baik, dan hanya 3 orang (10,0%) yang memliki kesiapan materi pada kategori kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) pada kesiapan materi yang kurang.

Hasil uji statistic Sperman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,334 dengan signifikan 0,060 (0.060 > 0,05) yang bermakna tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan materi dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang lemah.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sejenis oleh Menurut penelitian Mujiyah dkk (2001) diperoleh bahwa kendala-kendala Kendala eksternal dalam penulisan skripsi oleh mahasiswa adalah (6,7%) akibat kendala fasilitas penunjang meliputi terbatasnya dana dengan materi.

Terdapat hubungan antara kecemasan oleh karena faktor kesiapan materi disebabkan karena dalam menyusun tugas akhir kuliah dibutuhkan penentuan

topic penelitian yang bersumber dari materi yang ada, bila kesiapan materi tidak dapat disediakan maka dapat menimbulkan suatu kecemasan saat menghadapi penyusunan proposal sehingga mahasiswa menjadi bingung untuk menetukan topic pada penelitian.

Pendapat peneliti ini di dukung dengan teori Hidayat (2008) dalam Beauty (2011) bahwa Kesulitan–kesulitan saat penyusunan skripsi oleh mahasiswa sering dirasakan sebagai suatu beban yang berat, akibatnya kesulitan yang dirasakan tersebut berkembang menjadi sikap yang negatif yang akhirnya dapat menimbulkan suatu kecemasan (Hidayat, 2008 dalam Beauty, 2011).

2. Hubungan faktor kesiapan dana dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian

Hasil penelitian pada faktor kesiapan dana yang berhubungan dengan tingkat kecemasan mahasiswa menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 12 orang (40,0%) pada kesiapan dana yang kurang, dan diikuti dengan 3 orang (10,0%) pada kesiapan materi yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 11 orang (36,7%) pada kesiapan dana yang baik, dan hanya 1 orang (3,3%) pada kesiapan dana yang kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) pada kesiapan dana yang kurang.

7

Page 8: JURNAL

Hasi uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,733 dengan signifikan 0,000 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan dana dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang kuat. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian menurut Paususeke., dkk (2012) bahwa kesiapan dana berhubungan dukungan keluarga dalam kesiapan menyusun skripsi antara dukungan keluarga dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi.

Hubungan antara kesiapan dana dengan kecemasan disebabkan karena pada dasarnya dana dibutuhkan untuk persiapan kebutuhan saat menghadapi ujian, mahasiswa akan merasa terbeban dengan kondisi yang terjadi sehingga menimbulkan perasaan stress dan cemas dalam menghadapi ujian skripsi. Dana yang diperole mahasiswa ini menunjukan kesiapan dukungan instrumental orangtua pada mahasiswa saat menghadapai ujian akhir.

Pendapat peneliti ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Nurfatonah (2014) bahwa Kesiapan dana, adalah sesuatu yang didukung, sokongan; bantuan dari orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya sebagai tangguang jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya. Yang dapat disimpulkan bahwa jika dana tersedia maka kecemasan berkurang.

3. Hubungan faktor Pengaruh teman sebaya dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 11 orang (36,7%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang, dan diikuti dengan 4 orang (13,3%) pada pengaruh teman sebaya yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 9 orang (30,0%) pada pengaruh teman sebaya yang baik, dan hanya 3 orang (10,0%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) pada pengaruh teman sebaya yang kurang.

Hasil uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,002 dengan signifikan 0,544 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan

kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang sedang.

Adanya hubungan dukungan teman sebaya dengan kecemasan saat menghadapi penyusunan proposal disebabkan karena teman memberikan dukungan yang positif bagi motivasi untuk menyusun proposal sehingga dengan dukungan teman sebaya dalam menghadapi ujian mahasiswa lebi siap untuk menyusun proposalnya.

Pernyataan ini dapat dikaitkan dengan teori menurut Mighwar (2006) bahwa secara psikologis kecemasan merupakan pengembangan-pengembangan negatif karena berabagai hal salah satunya adalah kurangnya dukungan keluarga dan teman sebaya.

4. Hubungan faktor peran pembimbing dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian

Dari tabulasi silang diatas menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 15 orang (50,0%) pada kategori peran pembimbing yang kurang. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 8 orang (26,7%) pada kategori peran pembimbing yang baik, dan hanya 4 orang (13,3%) pada peran pembimbing pada kategori kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 2 orang (10,0%) dengan kategori peran pembimbing yang kurang dan hanya 1 orang (3,3%) dengan peran pembimbing yang baik.

Hasil uji statistic Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,002 dengan signifikan 0,546 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang lemah.

Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian oleh Mujiyah dkk (2001) diperoleh bahwa kendala-kendala yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah kendala internal yang meliputi malas sebesar (40%), motivasi rendah sebesar (26,7%), takut bertemu dosen pembimbing sebesar (6,7%), sulit menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi sebesar (6,7%). Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit ditemui sebesar (36,7%), minimnya waktu bimbingan sebesar (23,3%), kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 sebesar (23,3%), kurang jelas memberi bimbingan

8

Page 9: JURNAL

sebesar (26,7%), dan dosen terlalu sibuk sebesar (13,3%).

Hubungan kedua faktor diatas disebabkan karena sikap pembimbing dalam melakukan pembimbingan, artinya bahwa semakin baik sikap dosen dengan mahasiswa bimbingan maka semakin mudah untuk dipahami apa yang diarahkan oleh dosen pembimbing. Sikap pembimbing menunjukan situasi yang dapat menciptakan rasa aman dan tenang bagi mahasiswa. Pernyataan ini didukung dengan teori menurut Carpentio (2006) bahwa faktor yang berhubungan dengan kecemasan terdiri dari salah satu kondisi yakni situasional. Yang dapat dikaitkan dengan kondisi saat melakukan pembimbingan skripsi oleh pembimbing

5. Hubungan faktor penguasaan proposal dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kecemasan mahasiswa pada kategori sedang terdapat 9 orang (30,0%) pada penguasaan proposal yang kurang dan 6 orang (20,0%) dengan penguasan proposal yang baik. Kecemasan pada kategori ringan terdapat 7

orang (23,3%) pada kategori peran pembimbing yang baik, dan 5 orang (16,7%) pada penguasaan proposal pada kategori kurang. Sedangkan pada kecemasan berat didapat 3 orang (10,0%) dengan kategori penguasaan proposal yang kurang.

Hasil uji Spearman Rho didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,311 dengan signifikan 0,095 (0,095 > 0,05) yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan proposal dengan kecemasan pada saat menyusun proposal dengan kuatnya hubungan pada tingkat hubungan yang lemah.Penguasaan materi proposal merupakan faktor penting dalam persiapan penyusunan proposal, dengan menguasai proposal yang ada maka mahasiswa akan lebih percaya diri sehingga tidak akan cemas dalam penyusunan proposal. Asumsi ini didukung dengan Hasil penelitian Rahmat (2009) tentang kecemasan pada mahasiwa saat menghadapi ujian skripsi yang di tinjau dari kepercayaan diri menunjukan bahwa sebagaian besar mahasiswa mengalami kecemasan saat menghadapai ujian proposal dan skripsi

KESIMPULAN 1. Kecemasan mahasiswa mahasiswa

Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon adalah kecemasan pada kategori sedang

2. Tidak terdapat hubungan faktor kesiapan materi dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

3. Terdapat hubungan faktor kesiapan dana dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

4. Terdapat hubungan faktor Pengaruh teman sebaya dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

5. Terdapat hubungan faktor peran pembimbing dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon.

6. Tidak terdapat hubungan faktor penguasan proposal dengan tingkat kecemasan pada saat menyusun proposal penelitian mahasiswa Semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon..

SARAN

1. InstitusiDisarankan kepada institusi terkait agar dapat mengurangi dampak kecemasan pada mahasiswa dalam menyusun proposal dengan meningkatkan peran pembimbing serta kemudahan dalam pengurusan adminstrasi

2. Pelayanan/PraktikDisarankan agar kecemasan mahasiswa ini dapat diatasi dengan kesiapan dana oleh karena itu peran orang tua dalam persiapan dana sangat diharapkan.

3. Peneliti/metodologiDisarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.

9

Page 10: JURNAL

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y dan Azis, F. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di PerguruanTinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Anonim (2014). Pengertian dan Tujuan Penulisan Skripsi. Diaksesdarihttp://kapsel-fikom-untar-gjl2014-kelas4d.blogspot.com/hari Kamis 8 Januari 2015

Beauty S.W.A. (2011) Hubungan Antara Peran Dosen Pembimbing Dengan Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Dalam Menghadapi Tugas Akhir Skripsi Di Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Jurnal. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fauziah, F dan Julianti W (2005), Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, Jakarta: UI Press

Ferianan (2013). Dampak Ujian Nasional Terhadap Psikologi Siswa. Diakses dari http://oktoferiana.blogspot.com/hari Rabu 7 Januari 2015

Hidayat A.A.A (2012). Riset Keperawatan danTeknik Penulisan Ilmiah. Salemba; Medika Jakarta.

Nurfatonah V (2014).Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Menghadapi

Ujian. Jurnal; Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Nursalam (2008) “Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan” Salemba Medika; Jakarta

Paryanto (2009) Perbedaan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif SelamaMenunggu Jam Operasi Antara Ruang RawatInap Dengan Ruang Persiapan Operasi Rumah Sakit Ortopedi Surakarta; Skripsi ; Universitas Muhammadiyah Surakarta

Racmat H.W (2009). Kecemasan Pada Mahasiswa SaatMenghadapi Skripsi Ditinjau Dari Kepercayaan Diri. Skripsi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Wiramihardja S. (2005). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: RefikaAditama.

Wisudaningtyas Adhisty (2012). Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Skripsi Ditinjau Dari Self Efficacy Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Artikel; diakses dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK hari Rabu 7 Januari 2015.

10