jurnal
TRANSCRIPT
![Page 1: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/1.jpg)
1. PENDAHULUAN
a. Latar BelakangUntuk memperkuat jaringan jalan
provinsi, pada tahun 2010 Pemerintah Provinsi Banten melakukan perencanaan untuk membangun jembatan Cidanghinag baru dengan bentang 51 m dan lebar perkerasan 7.5 m. Jembatan tersebut terletak di samping jembatan existing pada ruas jalan Munjul – Panimbang Kabupaten Pandeglang - Provinsi Banten.
Perencanaan jembatan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten menggunakan 2 pilar pada bagian tengah dengan jarak antar pilar 20 m. dan menggunakan girder baja HB 900 x 300 x 15 x 23.
Perencanaan jembatan baru akan menggunakan 2 bentang yaitu 1 segmen rangka baja dengan bentang 41 meter dan 1 segmen komposit girder dengan bentang 10 meter. Penggunaan rangka baja digunakan karena strukturnya memiliki kekuatan atau usia yang tahan lama serta mudah pada pengerjaan di lapangan. Sehingga diharapkan jembatan baru ini mampu menampung volume lalu lintas kendaraan yang cukup padat.
b. Tujuan PenelitianMenghitung dan merencanakan bangunan atas jembatan meliputi:1) Merencanakan gelagar - gelagar induk2) Perhitungan lantai kendaraan3) Perencanaan batang-batang Struktur4) Ikatan angin5) Merencanakan sambungan pada profil
rangka bajaMenghitung dan merencanakan bangunan bawah jembatan meliputi:1) Merencanakan Elastomer/Perletakan.2) Merencanakan abutment.3) Merencanakan pondasi yang sesuai
dengan tanah setempat.
c. Batasan Penelitian1) Tipe jembatan yang digunakan adalah
jenis jembatan rangka Baja 2) Analisa struktur manual dan program
bantu SAP 2000 v.14
3) Pembebanan jembatan mengacu pada SNI T-02-2005 tentang Pembebanan Untuk Jembatan
4) Pembebanan gempa jembatan mengacu pada PD T-04-2004-B tentang Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan
5) Analisis struktur atas jembatan mengguanakan metode LRFD
2. TINJAUAN PUSTAKAA. Riyadul Faizin dan Dhikie Afriyana
P, UNTIRTA (2011) melakukan perencanaan jembatan rangka baja pada Jembatan Linduk Ruas Banten Lama – Pontang Kabupaten Serang . Jembatan didesain dengan mengambil bentang 50 m untuk Rangka Batang. Beban-beban yang dipakai untuk merencanakan jembatan ini akan mengacu pada peraturan RSNI T-02-2005 dan BMS 1992. Perencanaan struktur atas jembatan megacu pada peraturan AISC-LRFD. Perhitungan beban-beban yang bekerja, dianalisa dengan menggunakan program SAP 2000. Hasil perencanaan berupa Rangka Batang dengan bentang 50 m dengan tinggi rangka 6.25 m. Dimensi profil diadapt untuk gelagar melintang berupa WF 900 x 300 x 18 x 34 dan gelagar memanjang WF 500 x 300 x 11 x 18 Batang Horisontal atas WF 400 x 400 x 20 x 35, batang diagonal WF 400 x 400 x 15 x l5, batang horisontal bawah WF 400 x 400 x 20 x 35 dengan menggunakan mutu baja BJ 55. Kontruksi abutment selebar 10 m yang ditumpu pada pondasi tiang pancang.
Gusti Riki Parmono, Universitas Muhammadiah Malang (2008) hasil penelitiannya struktur atas jembatan yang mempunyai kekuatan yang besar dalam mengatasi lendutan yaitu dengan menggunakan bentuk pelengkung (busur). Beban-beban yang bekerja pada lantai kendaraan akan didistribusikan ke seluruh busur rangka melalui gantungan-gantungan (hangers). Hasil analisa perancangannya, rangka baja busur dan gelagarnya menggunakan metode LRFD. Hasil analisa perencanaan, dimensi dari rangka busur yang digunakan yaitu untuk batang pelengkung atas menggunakan profil WF 400.400.30.50, batang pelengkung bawah mengunakan profil WF 400.400.50.70, batang vertikal
![Page 2: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/2.jpg)
menggunakan profil WF 400.400.15.15 dan batang diagonal menggunakan profil WF 400.200.7.11. Sedangkan untuk gelagar memanjang menggunakan profil WF 400.200.8.13 dan untuk gelagar melintang profil WF 900.300.18.34.
3. METODOLOGI PENELITIAN
a. Pengumpulan DataSeluruh data/informasi perencanaan
jembatan berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Banten. Adapun data-data yang diperoleh tersebut di antaranya:1) Data Laporan Topografi
Dari gambar layout direncanakan jembatan mempunyai bentang 51 m. Pada bangunan bawah jembatan terdiri atas dua buah kepala jembatan (abutment) yang berada pada sisi-sisi jembatan serta satu buah pilar.
2) Data Laporan Penyelidikan tanahBebarapa kesimpulan yang dapat
diambil dari hasil penyelidikan tanah adalah:
a) Dari hasil uji bor mesin didapatkan tanah keras pada kedalaman 40 meter, hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian Nspt yang melebihi nilai 60.
b) Nilai kadar air rata-rata menunjukkan angka 34,85%
c) Indeks plastisitas sebagai hasil dari pengujian batas atterberg mendapatkan nilai 12,12
d) Berat jenis tanah pada lokasi jembatan adalah 2,67
e) Berat isi tanah sebesar 17,15 kNf) Berdasarkan perhitungan dari
pengujian direct shear tanah didapatkan angka kohesi (c) sebesar 0 sedangkan sudut geser yang terbentuk sebesar 13,604 (Dinas bina marga dan tata ruang Provinsi Banten,laporan analisa geoteknik,2010)
b. Metode Penyusunan
Gambar Existing JembatanBerupa gambar Proyek Jembatan yang
terdiri dari potongan memanjang, potongan melintang, layout jembatan. Gambar existing jembatan yang dikerjakan oleh Tim Ahli dari
Perencana/Konsultan yang telah disetujui oleh Pemilik Proyek. Gambar kontruksi ini berupa gambar jembatan dengan panjang bentang adalah 51 m dengan lebar jembatan 8 meter.
Gambar modifikasi JembatanBerupa gambar (Preliminary Desain)
yang akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat gambar rencana kontruksi jembatan atau berupa gambar hasil. Modifikasi dari gambar existing kontruksi jembatan.
Perencanaan Awala) Penentuan Letak Lantai Kendaraan
LK = ± 0.00 mDirencanakan Jembatan dengan lantai kendaraan diatas
b) Penentuan Jenis Jembatan Tinggi ruang bebas (H1) : 5,1 m
Direncanakan Jembatan tertutup
Data-data asli:
a) Nama jembatan : Cidanghiangb) Lokasi Jembatan : Ruas Jalan Munjul
Panimbang Kab. Pandeglang – Banten c) Tipe Bangunan Atas : Pelat beton
bertulangd) Lebar Jembatan : 1 + 7 metere) Tipe Pilar : Dinding Beton
Bertulangf) Tipe Pondasi : Pondasi tiang
pancangg) Jumlah bentang : 3 Bentang
Data-data Modifikasi:
Jenis jembatan L1 (Jembatan Rangka Baja)
a) Panjang Jembatan : 41 meter b) Lebar Jembatan : 9 meter ( 1 + 7 + 1
meter)c) Tinggi ruang bebas :5,1 m
Jenis jembatan L2 (Jembatan Girder Komposit)
a) Panjang Jembatan : 10 meter b) Lebar Jembatan : 9 meter ( 1 + 7 + 1
meter)
![Page 3: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar Tampak Samping Rencana Jembatan
Gambar Potongan Melintang Bentang L1 (Rangka Baja)
Gambar Potongan Melintang Bentang L2 (Girder Komposit)
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perencanaan Plat Lantai Kendaraan
Gambar Lantai Jembatan
Data lantai jembatanTebal slab lantai jembatan ts = 0.2 mTebal lapis overlay aspal ta = 0.05 mTebal genangan air hujan th = 0.05 mJarak antar girder s = 1.6 mLebar jalur lalu lintas b1 = 7 mLebar trotoar b2 = 1 mLebar total jembatan b = 9 mPanjang bentang jembatan L1 =10 m
L2 = 41 mData foamed steel deckTinggi profil hr = 0.05 m
wr = 0.16 mlebar efektif profil sr = 0.32 m
tc = 0.15 m
Tabel Data Propertis Foamed Steel Deck
Data bahan strukturBeton k -350 f’c = 29.5 MPaBerat isi ϒc = 24 kN/m3
Modulus elastisitas Ec = 25332.085 MPaAngka poisson υ = 0.2Modulus geser G = 12666.042 Koefisien muai beton α = 0.00001Tulangan BJ 37 fy = 240 MPaModulus elastisitas Es = 200000 MPa
Tabel kombinasi Pembebanan pada Lantai Jembatan
Perencanaan deck baja Dignakan deck baja dengan ketebalan 1 mm dengan data sebagai berikut :tinggi profil hr = 50 mmLebar efektif profil Sr = 320 mm
Unit
Base Metal Thickness-BMT
0.7 1 1.2
Area mm2/mm 889.69 1269.7 1524Inertia moment mm4/mm 409687.5 526563 701979Section Modulus mm3/mm 15156.25 19479.2 25958
Mass kg/m2 7.38 10.34 12.33
JENIS BEBAN M tumpuan
M lapangan
Mu tumpuan
Mu lapangan
Berat Sendiri 1.3 2.511 1.506 3.264 1.958Beban Mati Tambahan 2 0.588 0.353 1.177 0.706
Beban Truk T 1.8 8.507 5.200 15.313 9.360
Beban Angin 1 0.656 0.401 0.656 0.401
Mu total 20.410 12.426
![Page 4: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/4.jpg)
Berat profil Wx = 10.34 kg/m2
Luas profil As = 1269.7 mm2
dx = 150 mmtebal selimut d’ = 30 mmDiameter baut ɸ baut = 14 mmMomen ultimit Mu = 20.410 kNmMenentukan tinggi efektif slab
d=dx−d '−(0.5 ɸbaut )=150−30−(0.5×14 )=113mm
k= Mu
ɸ× b × d2×0.85 f ' c= 20.410
0.8 ×1000 ×1132× 0.85 ×29.05=0.081
Menghitung rasio tulangan
ρ=0.85 f ' cfy
× (1−√1−2 k )
ρ=0.85 × 29.05390
× (1−√1−2 ×0.081 )=0.0053
ρ min=1.4fy
= 1.4390
=0.0036
ρmax=0.75 × 0.85 f ' c× βfy
×( 600600+ fy )
ρmax=0.75 × 0.85× 29.05 ×0.81390
×( 600600+390 )=0.0233
karena ρ min < ρ < ρmax maka ρ yang digunakan = 0.0053As= ρ× b ×d=0.0053 ×1000 ×113=604.433 mm2
Persyaratan As < As rencana (604.433 mm2 < 1269.7 mm2) okeDek baja bisa digunakan pada lantai jembatan
Perencanaan tulangan lentur positifMomen ultimit rencana Mu = 12.426 kNmTebal pelat lantai kendaraan, dx = 150 mmTebal selimut beton , d’ = 30 mm
d = 150 - 30 = 120 mmModulus elastisitas baja , Es = 200000 MPa
β1 = 0.85
ρb=( β 1 ×0.85× fc ’fy )×( 600
600+ fy )ρb=( 0.85 ×0.85 × 29.05
390 )×( 600600+390 )=0.033
Rma=0.75 × ρb × fy ×[1 – ( ½×0.75× ρb× fy0.85 × fc ’
)]
Rmax=0.75× 0.033×390×[1 – (½×0.75× 0.033× 3900.85× 29.05 )]=8.312
Rn= Mn(b × d2)
= 12.426 ×106
(1000 ×1202 )=1.079<R max
Syarat Rn < R max (oke)
Rasio tulangan minimum
ρmin=1.4fy
= 1.4390
=0.00359
rasio tulangan perlu
ρ=0.85 × fc ’fy
×[1−√1 –2Rn
0.85 × f ' c ]ρ=0.85× 29.05
390×[1– √1 –
2×1.0790.85×29.05 ]=0.00283
Karena ρ perlu < ρ min maka ρ = 0.00359
Maka luas tulangan yang diperlukan adalahAs= ρ× b ×d=0.00359× 1000 ×120=430.769 mm2
Tulangan yang digunakan adalah D14 , maka jarak tulangan yang diperlukan adalah
s=
π4
× D2 ×b
As=
3.144
×142 ×1000
430.769=357 mm
Maka dipasang tulangan φ14 – 300 mm
As terpasang=
π4
× D2 ×b
s=512.867 mm2
Tulangan susut diambil 50% tulangan pokokA s'=50 % As=0.5 × 430.769=178.588 mm2
Tulangan yang digunakan adalah φ14 , maka jarak tulangan yang diperlukan adalah
s=
π4
× D2 ×b
As=
3.144
×142 ×1000
178.588=862mm
Maka dipasang tulangan φ14 – 300 mm
As terpasang=
π4
× D2 ×b
s=512.867 mm2
Kontrol lendutan slabTebal total slab h = 200 mmTebal selimut d’ = 30 mmTebal efektif slab beton d = h – d’ = 170 mm
![Page 5: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/5.jpg)
Luas tulangan slab As = (2 x 512.867) + 1269.7 = 2295.433 mm2
Panjang bentang slab Lx = 5000 mmDitinjau slab selebar b = 1600 mmBeban terpusat P = TTT = 144.643 kNBeban merata Q = PMS + PMA = 9.684
Momen inersia penampang bruto
Ig= 112
×b × h3= 112
×1600 ×2003=1.07 ×109mm3
Modulus keruntuhan lentur beton
fr=0.7 ×√ f c '=0.7 ×√29.05=3.773 MPa
Nilai perbandingan modulus elastisitas
n= EsEc
=20000025332
=7.895
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton
c=n× Asb
=7.895 ×2295.4331600
=11.327 mm
Momen inersia yang ditransformasikan ke beton dapat dihitung sebagai berikut
Icr=( 13
× b × c3)+(n× As × (d−c )2)
Icr
¿( 13
×1600 ×11.3273)+(7.895× 2295.422 × (170−11.327 )2 )
Icr=4.57× 108
Menghtung momen retak
yt=h2=200
2=100
Mcr= fr × Igyt
=3.773× 1.07 ×109
100=40243879 Nmm
Momen maksimum akaibat beban terpusat dan merata
Ma=( 18
×Q × Lx2)+( 14
× P × Lx)Ma=( 1
8×9.684 × 50002)+( 1
4×144.63 ×5000)=211.066kNm
Ma=2.11×108
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan
Ie=[(McrMa )
3
× Ig ]+[(1 – ( McrMa )
3
)× Icr ]
Ie=[( 402438792.11×108 )
3
×1.07× 109]+¿
[(1 – ( 40243879
2.11×108 )3
)×4.57 × 108]=4.61 ×108
Lendutan elastis akibat beban mati dan hidup dihitung dengan cara :
δe=(
5384
× Q× Lx4
Ec∗Ie)+(
148
× P× Lx3
Ec∗Ie)
δe=(
5384
× 9.7 ×50004
25332.08 × 4.61× 108 )
+(
148
× 14464.9× 50003
25332.08 × 4.61 ×108 )=6.776 mm
Rasio tulangan slab lantai jembatan
ρ= Asb × d
= 2295.4331600 × 170
=0.00844
Factor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 taun) dihitung dengan menggunakan :ζ = 2
λ= ζ1+ (50 × ρ )
= 21+ (50 × 0.00844 )
=1.407
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut
δg= λ ×
5384
×Q × Lx4
Ec × Ie
¿1.407 ×
5384
× 9.7 ×16004
25332.08 × 4.61× 108 =9.485
Lendutan total pada plat jembatan memiliki syarat (δ=δe+δg¿< Lx/24016.261 < 20.83 oke
![Page 6: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambar Rencana Penulangan Plat Lantai
Jembatan
Garis pengaruh batang horizontal bawah
Gambar Batang Horizontal Bawah
Garis pengaruh 1 (s1 = s8)Satu satuan di A maka RA = 40/40 = 1Σ Mj = 0(2.5 x 1)-(1 x 2.5)-(6 x S1) = 02.5 – 2.5 – 6 S1 = 0S1 = 0
Garis Pengaruh 2 (S2 = S7)Satu satuan di C maka RA = 35/40 = 0.88Σ Mk = 0(7.5 x 0.88) – (1 x 2.5) – (6 x S2) = 06.6 – 2.5 – 6 S2 = 0S2 = 0.68
Garis pengaruh 3 (S3 = S6)Satu satuan di D, maka Ra = 30/40 = 0.75
Σ Ml = 0(12.5 x 0.75) – (1 x 2.5) – (6 x S3) = 09.38 – 2.5 – 6 S3 = 0S3 = 1.1
Garis Pengaruh 4 (S4)Satu satuan di E, maka RA = 25/40 = 0.63Σ Mm = 0(17.5 x 0.63) – (1 x 2.5) – (6 x S4) = 011 - 2.5 – 6 S4 = 0S4 = 1.42
Garis pengaruh 5 (S5)Satu satuan di F, maka RA = 20/40 = 0.5Σ Mm = 0(17.5 x 0.5) – (6 x S5) = 08.75 – 6 S5 = 0S5 = 1.46
0 5 10 15 20 25 30 35 40-0.5
0
0.5
1
1.5
batang s1
0 5 10 15 20 25 30 35 40-0.50
0.51
1.5
batang s2
0 5 10 15 20 25 30 35 40-0.5
0.5
1.5
batang 3
0 5 10 15 20 25 30 35 40-0.5
0.5
1.5
batang s4
![Page 7: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/7.jpg)
0 5 10 15 20 25 30 35 40-0.5
0.5
1.5
batang s5
PembebananDirencanakan rangka utaman menggunakan profil WF 400x400x13x21 dengan berat per meter panjang 1.68 kN/m. Beban MatiP1 akibat berat rangka horizontal atasP1 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP1 = 1 x 5 x 1.68 = 8.42 kNP2 akibat berat rangka horizontal bawahP2 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP2 = 1 x 5 x 1.68 = 8.42 kNP3 akibat rangka diagonalP3 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP3 = 2 x 6.5 x 1.68 = 21.89 kNP4 akibat rangka atapP4 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP4 = 1 x 9.3/2 x 0.54 = 2.53 kNP5 akibat ikatan angin atasP5 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP5 = 1 x 6.7 x 0.33 = 2.21 kNP6 akibat ikatan angin bawahP6 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP6 = 1 x 10.5 x 0.33 = 3.46 kNP7 akibat balok memanjangP7 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP7 = 3 x 5 x 1.34 = 19.57 kNP8 akibat balok melintangP8 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP8 = 1 x 4.65 x 1.73 = 8.03 kNP9 akibat railingP9 = jumlah batang x panjang batang x berat / meterP9 = 2 x 5 x 0.087 = 0.87 kNP10 akibat berat trotoarP10 = Panjang x lebar x tinggi x berat / meter3
P10 = 5 x 1 x 0.15 x 24 = 18 kNP10 akibat berat lantai kendaraan
P10 = Panjang x lebar x tinggi x berat / meter3
P10 = 5 x 4.65 x 0.2 x 24 = 111.60 kNP11 akibat berat aspalP10 = Panjang x lebar x tinggi x berat / meter3
P10 = 5 x 3.5 x 0.05 x 22 = 19.25 kN
Besarnya beban mati yang diterima rangka utama adalahP tot = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 + P7 + P8 + P9 + P10 + P11P tot = 8.42 + 8.42 + 21.89 + 2.53 + 2.21 + 3.46 + 19.57 + 8.03 + 0.87 +18 + 111.60 + 19.25 = 224.24 kN
Beba HidupBeban merata
U=(100 % qUDL× L×5.52 )
+(50 % qUDL× L× 0.75 )+(u trotoar )
U=(45 ×5×5.52 )+( 45/2× 5× 0.75 )+(5×1 ×5 )=728 kN
Beban TerpusatP=(100 % KEL× 5.5/2)+(50 % KEL× 0.75)+(P trotoar)
P=(69 ×5.52 )+( 69
2× 0.75)+(20 )=234 kN
Garis pengaruh
Total koefisien
beban mati (kN)
beban hidup (kN)
Beban Total (kN)
Batang S1 0.00 0.00 0.00 0.00
Batang S2 2.73 612.93 2647.92 3260.85
Batang S3 4.58 1027.78 4440.10 5467.89
Batang S4 5.68 1274.45 5505.73 6780.18
Batang S5 5.83 1308.09 5651.04 6959.13
Batang S6 4.58 1027.78 4440.10 5467.89
Batang S7 2.73 612.93 2647.92 3260.85
Batang S8 0.00 0.00 0.00 0.00
Tabel Rakapitulasi Gaya Batang
Batang tarik horizontalBeban ultimit batang tekan horizontal Pu = 6959.13 kNBatang tekan horizontal direncanakan menggunakan profil IWF 400x400x13x21 dengan tumpuan sendi – sendi (k = 1)
Mutu baja yang digunakan adalah BJ – 55 dengan fy = 410 MPaTegangan dasar fs = fy/1.5
![Page 8: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/8.jpg)
= 410/1.5 = 273.33 MpaModulus elastisitas E = 200000 MPaControl kekuatan Pn=ɸc × Ag× fy=0.9 ×21870 × 410=8070030 NPuPn
<1 →6959.138070.03
<1
0.86<1 ok e
Sambungan batang horizontal bawahBatang horizontal atas IWF 400x400x13x21
tw = 21 mmPelat rangka utama tw = 20 mmDiameter baut d = 25 mmDiameter lubang dL = d + (2x1.5 mm)
d = 28 mmMutu baja yang digunakan BJ – 55
fy = 410 MPaTegangan tarik putus fu = 550 MPaMutu bautTegangan leleh baja fy = 585 MPaTegangan tarik putus fu = 825 MPaLuas penampang Ab = 491 mm2
Gaya aksial ultimit Pu = 6959.13 kN
Periksa kekuatan plat tertipisLuas kotor Ag = p x tp = 400 x 20 = 8000 mm2
Luas netto An = (P – (m x dl)) x tpAn = (400 – (4 x 28)) x 20= 5760 mm2
An max =0.85 x Ag = 0.85 x 8000 = 6800 mm2
Luas efektif Ae = 5760 mm2
Tn = φ x fy x Ag = 0.9 x 585 x 8000 = 4212 kNPn = φ x fu x Ae = 0.75 x 825 x 5760 = 3564 kN
Kekuatan 1 bautrl baut tanpa ulir rl = 0.5factor reduksi φf = 0.75jumlah baris m = 4tebal pelat tp = 20 mm
kuat geserϕRn=ϕf × rl × fub × Ab ×mϕRn=0.75 ×0.5 × 825 ×491 × 4=607148.4 N=607.15 kNkuat tumpuϕRn=ϕf × 2.4 db × tp× fuϕRn=0.75 ×2.4 ×25 ×20 ×550=495000 N=495 kNdiambil φRn terkecil antara kuat geser dan kuat tumpu, maka didapat jumlah baut yang dibutuhkan
n= VuϕRn
=6959.13495
=14.1baut
baut yang digunakan n = 28 baut
syarat penentuan jarak baut3 db < S < 15 tp1.5 db < S1 < 4 tp + 100 atau 200 mm1.23 db < S2 < 12 tp atau 150 mmJarak antar as baut (S)Minimal 3 db = 3 x 25 = 75 mmMaksimal 15 tp = 15 x 20 = 300 mmDiambil S = 100 mmJarak as baut ke tepi plat (S1)Minimal 1.5 db = 1.5 x 25 = 37.5 mmMaksimal 4 tp + 100 = (4 x 20) + 100 = 180 mmDiambil S = 50 mm
Gambar rencana perletakan bautCek keruntuhan geser balokAnv=( L−(n × dl ) )× tp
¿ (650−(6.5 ×28 )) × 20=18720 m m2
Ant=( L−(n ×d ) ) × tp
¿ (150−(1.5× 28 ) ) ×20=4320 m m2
0.6 x fu x Anv = 0.6 x 550 x 18720 = 6177.6 kNFu x Ant = 550 x 4320 = 2376 kNϕPn=ϕ × ( (0.6 × fu × Anv )+( fu× Ant ) )¿0.9 × (6177.6+2376 )=7093.2kNφPn > Vu (7093.2 kN > 6959.13 kN) OKE
![Page 9: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar detail sambungan pelat rangka
bawah
Perencanaan Abutment
Stabilitas guling arah X
Gambar stabilitas guling arah X
Pondasi tiang pancang tidak diperhitungkan dalam analisis stabilitas guling, sehingga angka aman (SF) diambil > 2.2 dan letak titik guling berada di titik A (ujung pondasi). Momen penahan guling dapat dihitung dengan rumus :
MPX = P x ( BX / 2 ) x (1 + k)SF = MPX / MX > 2.2k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)Mx = momen penyebab guling arah XSF angka aman terhadap guling
Untuk beban kombinasi 1Bx / 2 = 5 / 2 = 2.5 mP = 8904.877 kNMx = 1076.663 kNmk = 0 %MPX = P x ( BX / 2 ) x (1 + k)
MPX= 8904.877 x 2.5 x (1 + 0) = 22262.19 kNmSF = MPX / MX = 22262.19 / 1076.663 = 20.677 > 2.2 OKE
Stabilitas guling arah Y
Gambar stabilitas guling arah Y
Pondasi tiang pancang tidak diperhitungkan dalam analisis stabilitas guling, sehingga angka aman (SF) diambil > 2.2 dan letak titik guling berada di titik A (ujung pondasi). Momen penahan guling dapat dihitung dengan rumus :MPX = P x ( BY / 2 ) x (1 + k)SF = MPY / MY > 2.2k = kelebihan beban yang diijinkan (%)My = momen penyebab guling arah YSF angka aman terhadap guling
Untuk beban kombinasi 2By / 2 = 11 / 2 = 5.5 mP = 8956.029 kNMy = 436.44 kNmk = 0 %MPY = P x ( BY / 2 ) x (1 + k) MPY= 8956.029 x 5.5 x (1 + 25%) = 61572.7 kNmSF = MPY / MY = 61572.7 / 436.44 = 141.078 > 2.2 OKE
Stabilitas geser arah X
![Page 10: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/10.jpg)
Gambar stabilitas geser arah X
Sudut geser φ = 13.6 °Kohesi c = 0 kPaUkuran pile cap Bx = 5 m
By = 11 mGaya penahan geserH= (C × Bx × By+P × tan ɸ )× (1+k )>1.1k = persen kelebihan beban yang diijinkanTx = gaya penyebab geserBeban kombinasi 1k = 0 %Tx = 1534.498 kNP = 8904.877 kNH= (C × Bx × By+P × tan ɸ )× (1+k )>1.1H=( (0×5×11 )+(8904.877 × tan 13.6)) × (1+0% )=2154.975kN
SF= HTx
>1.1→2154.9751534.498
>1.1
1.404>1.1OKE
Penulangan Breast wallMutu baja BJ – 41Tegangan leleh baja fy = 250 MPaTegangan dasar fs = fy / 1.5 = 166.67 MPaModulus elastisitas Es = 200000 MPaKuat tekan beton f’c = 29.05 MPaModulus elastisitas Ec = 4700 √f’c = 25332.08 MPa
Dimensi breast wall 11 x 1 m tetapi untuk perencanaan penulangan ditinjau breast wall selebar 1 x 1 mb = 1000 mm h = 1000 mmluas penampang Ag = b x h 1000 x 1000 = 1000000 mm2
φPn = Pu α = φPn / (f'c x Ag) = Pu x 103 /(f'c x Ag)
φMn = Mu β = φMn / (f'c x Ag x h) = Mu x 106 /(f'c x Ag x h)
Tabel Rekapitulasi Pu dan Mu Abutment / m
KOMBINASI
Pu(kN)
Mu(kNm)
α β
kombinasi 1 652.66 477.26 0.022 0.016
kombinasi 2 676.25 611.25 0.023 0.021
kombinasi 3 652.66 607.65 0.022 0.021
kombinasi 4 681.83 477.26 0.023 0.016
kombinasi 5 431.40 653.17 0.015 0.022
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d’ = 100 mm
h’ = h – 2d’ = 800 mmh’/h = 0.8
nilai α dan β dimasukan kedalam diagram interaksi kolom untuk mendapatkan rasio tulangan perlu
0.000 0.100 0.2000.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
Gambar diagram interaks kolom
Dari diagram interaksi kolom didapat rasio tulangan perlu 1 %Luas tulangan yang diperlukan As = ρ x b x h = 0.01 x 1000 x 1000 = 10000 mm2
As tekan = As tarik = ½ x As = ½ x 10000 = 5000 mm2
![Page 11: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/11.jpg)
Digunakan tulangan D – 25
s=
τ4
× D2 ×b
12
× As
¿
3.144
×252×1000
5000=98.125 mm
Tulangan Tekan : 2 D 25 – 150As = 6541.67 mm2
Tulangan Tekan : 2 D 25 – 150As = 6541.67 mm2
As total 13083.33 mm2 ρ = 1.31 %
Perencanaan Tiang Pancang Abutment
Perhitungan beban ultimit diambil dari beban kombinasi 5 untuk perencanaan tiang pancang.P = 9876.515 kNTx = 4262.331 kNTy = 1669.306 kNMx = 10997.74 kNmMy = 6810.771 kNm
Daya dukung tanah individuDirencanakan menggunakan tiang pancang bulat berongga dari PT WIKA Beton, dengan data spesifikasi :Diameter tiang pancang D = 400 mmTebal tiang pancang d = 75 mmMomen lentur (retak) Mr = 5.5 ton mMomen lentur (batas) Mb = 8.25 ton mGaya aksial P = 121 ton
Dari laporan peyelidikan tanah Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten pada bulan juli 2010 didapatkan data sondir sebaai berikut :
Gambar grafik sondir
Gambar grafik sondir
Perhitungan daya dukung tanah menggunakan rumus boegemenn
P all=qc× A3
+ k ×Tf5
Luas tiang pancang
![Page 12: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/12.jpg)
A=14
× π × ( D−d )2=14
× 3.14 × ( 40−7.5 )2=829.156 c m2
Keliling tiang pancangK=π × D=3.14 × 40=125.6 cmTotal Friction pada kedalaman -30 m TF = 1663 kg/cm2
Qonus Resistance rata – rata 8 D diatas ujung tiang
qcu=48+46+49+52+55+58+58.5+608
=53.313 kg/c m2
rata – rata perlawanan konus setebal 4 D dibawah tiang pancang
qcb=60.7+61.7+62.7+63.74
=62.2kg /c m2
point bearing capacity qc = ½ x (qcu + qcb) = 57.756 kg/cm2
P all=qc× A3
+ k ×Tf5
¿ 57.756 ×829.1563
+ 125.6× 16635
¿57737.5 kg
P all = 57737 x 9.81 / 1000 = 566.40 kNMenentukan jumlah tiang pancang
N= PP all
=9876.515566.40
=17.437 buah
Direncanakan menggunakan tiang pancang kelompok 18 buah dengan pemasangan 3 lajur 6 baris dengan kedalaman pancang 30 m
Kontrol tiang pancang kelompokBerdasarkan efisiensi kelompok tiang pancang “Persamaan Converse – Labarre” akibat pemasangan secara grupJarak antar tiang pancang
s = 1.8 mJumlah tiang pancang dalam baris x
n = 3Jumlah tiang pancang dalam baris y
m = 6
Φ=tan−1 DS
= tan−1 0.41.8
=0.22
E=1−( Φ90 )( (n−1 )× m+ (m−1 )× n
m× n )E=1−( 0.22
90 )( (3−1 ) ×6+ (6−1 ) ×36×3 )=0.996
P 1 tiang dalam kelompok = E x P all =0.996 x 566.40 = 564.341 kNKontrol jumlah tiang pancang kelompok
n = P / P all = 9876.515 / 564.341 = 17.5 < 18 Oke18 x P all > Pu10158.14 > 9876.515 Oke
Gambar 110 rencana denah tiang pancang abutment
Gambar Penulangan Abutment
5. KESIMPULANa. Dimensi melintang lantai kendaraan
lengkap dengan trotoar adalah 9 m untuk jalan 2 lajur 2 arah. Lantai kendaraan berupa pelat beton dengan tebal 200 mm.
b. Dimensi profil untuk gelagar melintang berupa WF 800 x 350 x 16 x 28 dan gelagar memanjang yaitu WF
![Page 13: jurnal](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062313/55cf9b2d550346d033a508ab/html5/thumbnails/13.jpg)
600 x 190 x 13 x 25 dengan menggunakan mutu baja BJ 55.
c. Struktur utama Rangka batang baja dengan profil untuk Batang Horisontal atas WF 400 x 400 x 13 x 21. profil batang diagonal WF 400 x 400 x 13 x 21 dengan mutau baja BJ 41, dan batang horisontal bawah WF 400 x 400 x 13 x 21 dengan mutu baja BJ 55.
d. Struktur sekunder berupa ikatan angin atas dengan dimensi profil yaitu L 150 x 150 x 15 (diagonal), ikatan angin bawah menggunakan profil L 150 x 150 x 15 (diagonal), sedangkan untuk dimensi portal akhir berupa profil WF 250 x 125 x 10 x 19 dengan mutu baja BJ 41
e. Perletakan yang digunakan adalah perletakan jenis TRB 2 dengan dimensi 480 x 300 x 101 mm f. Konstruksi abutment berupa dinding beton setebal 1 m selebar 11 m dengan tinggi 7.15 m yang ditumpu pondasi tiang pancang beton kelompok dengan diameter 0.4 m kedalaman 30 m sebanyak 18 buah.
6. DAFTAR PUSTAKASetiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur
Baja dengan Metode LRFD. Erlangga: Jakarta.
A. Riyadul Faizin, Dhikie Afriyana P. 2011. Perencanaan Jembatan Linduk Ruas Banten Lama – Pontang Bentang 50 m Dengan Tipe Rangka Baja . Cilegon : UNTIRTA
Standard Nasional Indonesia. 2005. Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. RSNI T-03-2005: Departemen PU Dirjen Bina Marga.
Standard Nasional Indonesia. 2008. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan . SNI 2833 : 2008: Departemen PU Dirjen Bina Marga.
Standard Nasional Indonesia. Standard Pembebanan untuk Jembatan. RSNI T-02-2005: Departemen PU Dirjen Bina Marga.