jurnal

7
Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 1 ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA BENGKEL POLITEKNIK NEGERI AMBON La Mohamat Saleh 1) , Mohammad Bisri 2) , Arief Rachmansyah 3) Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak Era industrialisasi dan globalisasi pada dunia perindustrian yang menggunakan tekhnologi tinggi, diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan pertimbangan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman, serta terbebas dari resiko bahaya yang mungkin timbul sehingga perusahaan/organisasi akan memperoleh pekerja yang sehat dan produktif. Penelitian dilakukan pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon menggunakan metode yang bersifat testing hypothesses dengan teknik survey dan wawancara melalui penyebaran kuesioner. Hasil analisis didapatkan implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon berdasarkan nilai rata-rata distribusi frekuensi sebesar 3.42 yang berati sedang. Adapun nilai rata-rata pengaruh terhadap variabel penelitian menggunkan metode Analisis Jalur sebesar 0.326 yang berarti pengaruhnya rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain: pelaksanaan dan operasional dengan tingkat pengaruh 0.472 (29%), pemeriksaan dan tindakan perbaikan dengan tingkat pengaruh 0.383 (23.5%), perencanaan SMK3 dengan tingkat pengaruh 0.293 (18%), tinjauan manajemen dengan tingkat pengaruh 0.249 (15.3%), serta komitmen dan kebijakan K3 dengan tingkat pengaruh 0.232 (14.2%). Kata Kunci : Implementasi dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Abstract Industrialization and globalization in the world that use high technology, it is necessary to improve the quality of human resources through the assurance of the safety and health of workers. Implementation of Safety Management System and Occupational Health with considerations for creating a working environment that is safe, happy and comfortable, and free from hazards that may arise so that the company/organization will have a healthy and productive workers. The study was conducted at the Department of Civil Engineering Workshop State Polytechnic Ambon using methods that are testing hypothesses with engineering survey through questionnaires and interviews. Analysis results obtained in the implementation of Safety Management System and Occupational Health in the Workshop Polytechnic State Department of Civil Engineering Ambon based on the average value of the frequency distribution of the means being 3.42. The average value of a variable influence on the research use the Path Analysis method of 0.326, which means a low influence. The factors that affect the successful implementation of the Safety Management System and Occupational Health, among others: implementation and operational with effect level 0.472 (29%), checking and corrective action to influence the level of 0.383 (23.5%), planning to influence the level of 0.293 (18%), management reviews the level of influence of 0.249 (15.3%), as well as the commitment and policy level influences safeti and health with 0.232 (14.2%). Keywords: Implementation and Safety Management System and Occupational Health 1) Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2) Pembimbing 1 3) Pembimbing 2

Upload: hamdi-muhammad

Post on 24-Nov-2015

112 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Sistem Manajemen Kesehatan dan keselamatan Kerja

TRANSCRIPT

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 1

    ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA BENGKEL

    POLITEKNIK NEGERI AMBON

    La Mohamat Saleh1)

    , Mohammad Bisri2)

    , Arief Rachmansyah3)

    Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

    Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Indonesia E-mail : [email protected]

    Abstrak Era industrialisasi dan globalisasi pada dunia perindustrian yang menggunakan tekhnologi tinggi, diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan pertimbangan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman, serta terbebas dari resiko bahaya yang mungkin timbul sehingga perusahaan/organisasi akan memperoleh pekerja yang sehat dan produktif. Penelitian dilakukan pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon menggunakan metode yang bersifat testing hypothesses dengan teknik survey dan wawancara melalui penyebaran kuesioner. Hasil analisis didapatkan implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon berdasarkan nilai rata-rata distribusi frekuensi sebesar 3.42 yang berati sedang. Adapun nilai rata-rata pengaruh terhadap variabel penelitian menggunkan metode Analisis Jalur sebesar 0.326 yang berarti pengaruhnya rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain: pelaksanaan dan operasional dengan tingkat pengaruh 0.472 (29%), pemeriksaan dan tindakan perbaikan dengan tingkat pengaruh 0.383 (23.5%), perencanaan SMK3 dengan tingkat pengaruh 0.293 (18%), tinjauan manajemen dengan tingkat pengaruh 0.249 (15.3%), serta komitmen dan kebijakan K3 dengan tingkat pengaruh 0.232 (14.2%).

    Kata Kunci : Implementasi dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Abstract Industrialization and globalization in the world that use high technology, it is necessary to improve the quality of human resources through the assurance of the safety and health of workers. Implementation of Safety Management System and Occupational Health with considerations for creating a working environment that is safe, happy and comfortable, and free from hazards that may arise so that the company/organization will have a healthy and productive workers. The study was conducted at the Department of Civil Engineering Workshop State Polytechnic Ambon using methods that are testing hypothesses with engineering survey through questionnaires and interviews. Analysis results obtained in the implementation of Safety Management System and Occupational Health in the Workshop Polytechnic State Department of Civil Engineering Ambon based on the average value of the frequency distribution of the means being 3.42. The average value of a variable influence on the research use the Path Analysis method of 0.326, which means a low influence. The factors that affect the successful implementation of the Safety Management System and Occupational Health, among others: implementation and operational with effect level 0.472 (29%), checking and corrective action to influence the level of 0.383 (23.5%), planning to influence the level of 0.293 (18%), management reviews the level of influence of 0.249 (15.3%), as well as the commitment and policy level influences safeti and health with 0.232 (14.2%). Keywords: Implementation and Safety Management System and Occupational Health

    1) Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

    2) Pembimbing 1

    3) Pembimbing 2

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 2

    I. PENDAHULUAN

    Pembangunan nasional sedang memasuki era industrialisasi dan globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembangnya perindustrian dengan mendayagunakan tekhnologi tinggi. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (pekerja) melalui implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman, serta terbebas dari resiko bahaya.

    Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sejak kegiatan praktek dilaksanakan. Pelaksanaan program K3 menggunakan standar manual peralatan. Pada perkembangannya di Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon mengenal istilah SMK3.

    Pada dasarnya, implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon sudah dilaksanakan. Namun, pada kenyataan pelaksanaannya belum optimal sesuai dengan standar OHSAS 18001, baik disebabkan oleh faktor sumberdaya manusia dan faktor teknis lainnya.

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat implementasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan paling dominan terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Beberapa pengertian Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (K3) antara lain: 1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang

    selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP No. 50 tahun 2012).

    2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan suatu kondisi-kondisi atau faktor-faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lainnya (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), tamu, atau orang lain di tempat kerja. (OHSAS 18001, 2007).

    3. Keselamatan dan kesehatan kerja menurut American Society of Safety Engineers (ASSE) diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditunjukkan untuk mencegah semua jenis

    kecelakaan demi kesehatan pekerja yang kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja (Silalahi, 1995).

    B. Sistem Manajemen Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (SMK3) Beberapa Pengertian SMK3, antara lain:

    1. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No. 50 tahun 2012).

    2. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. (Permenaker No. 5 tahun 1996).

    3. SMK3 merupakan Bagian dari Sistem Manajemen Organisasi yang digunakan untuk mengembangan dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko. (OHSAS 18001, 2007).

    4. SMK3 dapat didefinisikan sebagai suatu perencanaan, kebijakan dan pengambilan keputusan dari suatu organisasi atau perusahaan agar lebih memperhatikan keselamatan pekerjanya (Silalahi, 1995).

    C. OHSAS 18001:2007 OHSAS (Ocupational Safety and Health

    Management System) 18001:2007 merupakan standar yang digunakan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam lingkup international.

    Seri persyaratan Penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OHSAS) ini menyatakan persyaratan SMK3 agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko K3 dan meningkatkan kinerjanya. Secara spesifik persyaratan ini tidak menyatakan kriteria kinerja, ataupun memberikan persyaratan secara lengkap dalam merancang sistem manajemen.

    Persyaratan OHSAS 18001 ini dapat diaplikasikan kepada organisasi yang berniat untuk: 1. Membuat suatu sistem manajemen K3 untuk

    menghilangkan atau meminimalkan resiko kepada personel dan pihakpihak terkait lain yang mungkin ditimbulkan oleh resiko K3 yang terkait dengan aktivitas kerja organisasi;

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 3

    2. Menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan meningkatkan sistem manajemen K3;

    3. Menentukan persyaratan tersebut sesuai dengan kebijakan K3 yang ditetapkan;

    4. Memperlihatkan kesesuaian dengan standar OHSAS: a. Menentukan sendiri ketentuan dan deklarasi

    kesesuaian, atau b. Mendapatkan konfirmasi kesesuaiannya

    oleh pihak lain yang mempunyai hubungan, misalnya pelanggan, atau

    c. Mendapatkan pernyataan deklarasi sendiri oleh pihak luar, atau

    d. Mendapatkan sertifikat/registrasi atas sistem manajemen K3 oleh organisasi eksternal.

    Menurut OHSAS 18001:2007, Sistem manajemen merupakan suatu set elemen-elemen yang saling terkait untuk menetapkan kebijakan sasaran serta untuk mencapai objek tersebut. Proses SMK3 menggunakan pendekatan PDCA (Plan-Do-Check-Act), yaitu: 1. Plan (Perencanaan): menetapkan sasaran dan

    proses yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan kebijakan K3 organisasi.

    2. Do (Pelaksanaan): melaksanakan proses. 3. Check (Pemeriksaan): memantau dan

    mengukur kegiatan proses terhadap kebijakan, sasaran, peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 lainnya serta melaporkan hasilnya.

    4. Act (Tindakan): mengambil tindakan untuk perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

    Prinsip-prinsip dasar OHSAS 18001:2007 dalam SMK3 antara lain: 1. Penetapan kebijakan SMK3 2. Perencanaan penerapan SMK3 3. Penerapan SMK3 4. Pengukuran, pemantauan, evaluasi kinerja

    SMK3, dan 5. Peninjauan manajemen secara teratur untuk

    meningkatkan kinerja SMK3 secara berkesinambungan.

    Kelima prinsip SMK3 dalam OHSAS 18001:2007 menjadi alat ukur pada penelitian.

    III. METODOLOGI

    Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode survey melalui penyebaran kuesioner. Penelitian dilakukan pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon dengan pertimbangan pentingnya melakukan analisis dari implementasi SMK3 sebagai wilayah praktik kerja Mahasiswa.

    Populasi penelitian terdiri dari pengelola dan pengguna Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon, yaitu: a. Pengelola, antara lain: Kepala Bengkel,

    Instruktur, dan Teknisi b. Pengguna : Mahasiswa.

    Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi hasil wawancara dan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan (kuisioner) kepada responden yang bersangkutan. Data sekunder diperoleh dari dokumen serta publikasi lainnya yang memuat informasi tentang penelitian.

    Variabel penelitian dibedakan menjadi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat (Y) adalah implementasi SMK3, sedangkan variabel bebas (X) merupakan variabel yang nantinya akan mempengaruhi variabel terikat antara lain: 1. Komitmen dan Kebijakan K3 2. Perencanaan 3. Pelaksanaan dan Operasional 4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan 5. Tinjauan Manajemen

    Dari kelima variabel tersebut diturunnkan menjadi beberapa indikator. Variabel dan Indikator penelitian dapat dijelaskan pada tabel 1.

    Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian

    Analisis data menggunakan metode analisis

    jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

    Tahapan peneltian dapat dijelaskan pada Gambar 1 berikut.

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 4

    Gambar 1. Bagan Alur Penelitian

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum

    Politeknik Negeri Ambon berdiri pada tahun 1987, awal penerimaan mahasiswa pada tahun 1988 dengan melalui penyelenggaraaan program pendidikan Diploma dua (DII) Keteknikan yang terdiri dari jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro.

    Pada tahun 1994 penyelenggaraan pendidikan Diploma dua (DII) diganti dengan Diploma tiga (DIII) serta membuka 2 (dua) jurusan baru, yaitu Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

    Untuk menunjang kegiatan praktikum dalam pengujian dan produksi Politeknik Negeri Ambon dilengkapi dengan Bengkel pada masing-masing jurusan. Khusus jurusan Teknik Sipil, pada aktivitas Bengkel menerapkan program sistem K3 guna memberikan rasa aman, nyaman, keselamatan, serta mencegah resiko kecelakan kerja. Dalam perkembangannya, pada instansi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang

    produksi dituntut untuk menerapkan SMK3 Seiring dengan tuntutan tersebut, maka pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon juga menerapkan SMK3. B. Karakteristik Responden

    Gambaran responden yang mengisi kuesioner penelitian seperti tabel 2.

    Tabel 2. Karakteristik Responden

    Sumber : Hasil Penelitian

    C. Tingkat Kepentingan Implementasi SMK3

    Hasil penelitian didapatkan tingkat kepentingan implementasi SMK3 pada bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon terhadap variabel-variabel penelitian berdasarkan frekuensi jawaban.

    Tabel 3. Tingkat Kepentingan Implementasi SMK3

    Sumber : Hasil Analisis

    D. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

    Hasil uji validitas instrumen terdapat bahwa semua item dalam indikator pada setiap variabel dalam pertanyaan dinyatakan valid dengan koefisien korelasi berkisar antara interval 0,60 - 0,799 dan interval 0,800 s/d 1,000 yang berarti sangat tinggi. Karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan yaitu nilai indeks korelasi product moment (r) > 0,3 dan probabilitas hasil korelasi (p) lebih kecil < 0,5.

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 5

    2. Uji Reliabilitas

    Pengujian reliabilitas instrumen mengandung pengertian sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu instrumen dikatakan handal (reliable) jika nila Alpha Cronbach > 0,6.

    Hasil pengujian terdapat nilai Alpha Cronbach () lebih besar dari 0,6 yang berarti semua item instrumen penelitian dikatakan reliable, karena telah memenuhi kriteria pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan, yaitu nilai Nilai Alpha Cronbach () > 0,6. E. Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden

    Terhadap Variabel Penelitian Analisa deskriptif dilakukan dengan tujuan

    untuk menjelaskan distribusi frekuensi skor masing-masing item variabel dan mean setiap item variabel. Hasil analisa deskriptif dapat dijelaskan pada tabel 4.

    Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

    Terhadap Variabel X1, X2, X3, X4, dan X5

    Sumber : Hasil Analisis

    Dari tabel 4. dapat dijelaskan nilai rata-rata jawaban responden pada tiap variabel, yaitu: 1. Komitmen dan Kebijakan K3 = 3,48 2. Perencanaan = 3,45 3. Pelaksanaan dan Operasional = 3,39 4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan = 3,31 5. Tinjauan Manajemen = 3,43

    F. Analisis Jalur (Path Analisis)

    1. Pengujian Koefisien Korelasi Variabel X Terhadap Variabel Y

    Pengujian koefisien korelasi tehadap Y dilakukan dengan mengacu korelasi (r) dari ke lima variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) terhadap variabel terikat Y, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun dari hail uji variabel bebas menunjukkan sig. < 0,05 maka variabel bebas tersebut dikatakan signifikan atau terdapat pengaruh yang nyata terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya apabila nilai sig. > 0,05 maka dikatakan tidak signifikan atau mempunyai pengaruh tidak nyata.

    2. Analisis Pola Hubungan Antar Variabel

    Analisis Jalur (Path Analysis) dipergunakan untuk analisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) terhadap variabel terikat (Y) tanpa melibatkan variabel lain sebagai perantara, sehingga model ini disebut juga dengan pola hubungan sebab akibat (Riduan, 2010).

    Analisis jalur dipergunakan untuk mengetahui pengaruh langsung variabel bebas, yaitu: komitmen dan kebijakan K3 (X1), perencanaan SMK3 (X2), pelaksanaan dan opersional (X3), pemeliharaan dan tindakan perbaikan (X4), dan tinjauan manajemen (X5) tehadap implementasi SMK3 (Y).

    Langkah-langkah dalam analisis jalur (path

    analysis) dijelaskan pada tabel 5 - 8 berikut:

    Tabel 5. Uji Koefisien Korelasi Variabel X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Variabel Y

    Sumber : Hasil Analisis

    Tabel 6. Matrix Korelasi antar Variabel Bebas (R1,2,3,4,5) terhadap variabel Y

    Sumber : Hasil Analisis

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 6

    Tabel 7. Koefisien Jalur Vektor Lajur Koefisien Antara Variabel X Terhadap Variabel Y (r)

    Sumber : Hasil Analisis

    Tabel 8. Matrix Koefisien Jalur ()

    Sumber : Hasil Analisis

    Berdasarkan matrik diagram jalur antar

    variabel bebas (X1, X2, x3, x4, dan X5) terhadap variabel terikat (Y) yang telah dibentuk, didapakan persamaan:

    sehingga :

    Dari persamaan di atas melalui analisis jalur

    (path analysis), bahwa hubungan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebagai berikut: a. Y dipengaruhi 0.232 X1 (komitmen dan

    kebijakan K3) b. Y dipengaruhi 0.293 X2 (perencanaan SMK3) c. Y dipengaruhi 0.472 X3 (pelaksanaan dan

    Operasional) d. Y dipengaruhi 0.383 X4 (pemeriksaan dan

    tindakan perbaikan) e. Y dipengaruhi 0.249 X5 (tinjauan Manajemen

    SMK3). Hasil analisis jalur didapatkan besarnya nilai

    pengaruh implementasi SMK3 dapat dijelaskan pada tabel 9.

    Tabel 9. Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y

    Sumber : Hasil Analisis

    G. Pembahasan

    Hasil analisis implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Negeri Ambon dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap

    Variabel Penelitian

    Hasil analisis deskriptif jawaban responden terhadap imlementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon didapatkan nilai rata-rata pada masing-masing indikator pada variabel adalah sebagai berikut:

    Tabel 10. Nilai Rata-rata Frekuensi Jawaban

    Terhadap Indikator Pada Variabel X

    Sumber : Hasil Analisis

    Gambar 2. Rata-rata Jawaban Terhadap Indikator

    Pada Masing-Masing Variabel X

  • Jurnal Spectra No. 21 Vol. XI ISSN 1693-0134 7

    2. Tingkat Pengaruh variabel Bebas (X) Terhadap Variabel Terikat (Y) Secara Parsial dan Simultan Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)

    Hasil analisis didapatkan tingkat signifikansi analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) diperoleh taraf signifikansi () rata-rata pada masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebesar 0.00 yaitu lebih kecil dari 0.05 (5%). Hal ini berarti data yang diperoleh dapat dipakai karena nilai tingkat signifikansinya 0.00 < 0.05, maka memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan metode Analisis Jalur (path analysis).

    Hasil analisis implementasi penerapan SMK3 menggunakan analisis jalur secara parsial (individual) adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh komitmen dan kebijakan K3 terhadap

    implementasi SMK3 sebesar 0.232 (14.2%) tingkat pengaruh rendah.

    2. Pengaruh perencanaan terhadap implementasi SMK3 sebesar 0.293 (18%) dengan tingkat pengaruh rendah.

    3. Pengaruh pelaksanaan dan operasional terhadap implementasi SMK3 terhadap sebesar 0.472 (29%) dengan tingkat pengaruh sedang (cukup).

    4. Pengaruh pemeriksaan dan tindakan perbaikan terhadap implementasi SMK3 sebesar 0.383 (23.5%) dengan tingkat pengaruh rendah.

    5. Pengaruh tinjauan manajemen terhadap implementasi SMK3 sebesar 0.249 (15.3%) dengan tingkat pengaruh rendah.

    Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean)

    dengan path analysis secara simultan (kelompok) sebesar 0.326 dengan tingkat pengaruh semua variabel terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon adalah rendah.

    V. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan

    Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon berdasarkan nilai rata-rata distribusi frekuensi sebesar 3.42 yang berati sedang. Nilai rata-rata pengaruh implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon terhadap variabel penelitian secara simultan dengan metode Analisis Jalur (path analysis) sebesar 0.326 yang berarti pengaruhnya rendah.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi SMK3 pada Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon adalah: pelaksanaan dan operasional dengan tingkat pengaruh sebesar 0.472 (29%), pemeriksaan dan tindakan perbaikan dengan tingkat pengaruh sebesar 0.383 (23.5%), perencanaan SMK3 dengan tingkat pengaruh sebesar 0.293 (18%), tinjauan manajemen dengan tingkat pengaruh sebesar 0.249 (15.3%), serta komitmen dan kebijakan K3 dengan tingkat pengaruh sebesar 0.232 (14.2%). Faktor yang paling mendominasi terhadap implementasi SMK3 adalah pelaksanaan dan operasional.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardinal, Y. 2012. Analisa Keselamatan Kerja (Job Safety / Hazard Analisys). Bayumedia, Malang.

    Cooper, M.D. et al. 2004. Explanatory Analysis of The Safety Climate and Safety Behavior Relationship. Journal of Safety Research, vol. 35. page 479-512.

    Dhinar, T.L. 2012. Evaluasi dan Perencanaan SistemManajemen Keselamatan Kerja (SMK3) dalam Rangka Perbaikan Behavior Pekerja (Studi Kasus PT. X Sidoarjo). Jurnal TEKNIK SIPIL ITS Vol.1 No.1 (Sept.2012) ISSN:2301-9271.

    Margareta, F. & Lely Utari. 2011. Evaluasi Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap PT. X. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol.2, No.2. 2011.

    Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat, Jakarta.

    Ridley, J. 2008. Kesehatan dan keselamatan Kerja ~ Ikhtisar, Edisi Ketiga (Health & Safety in Brief, Third Edition). Jakarta : Erlangga.

    Santoso, G. 2004. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Prestasi Pustaka, Surabaya.

    Silalahi, B.N.B. & Silalahi, Rumendang B. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT. Binaan Pustaka Presindo, Jakarta.

    Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

    Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Jakarta : Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.