jurnal

15
PENGARUH KOMPENSASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN TOKO KACAMATA DI KOTA PALU DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SANTI SUSANTI ABDUL KAHAR SUGIANTO ABSTRAK Santi Susanti, Stambuk : C 301 09 014. Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Kinerja Karyawan Toko Kacamata di Kota Palu dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening”. Dibimbing oleh Abd.Kahar dan Sugianto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pengaruh kompensasi keuangan dan non keuangan terhadap kinerja karyawan toko kacamata di kota palu dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Metode analisis yg digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis). Responden yang diteliti sebanyak 32 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan path analysis menunjukkan bahwa nilai sig pada pengaruh kompensasi keuangan terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,638. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemberian kompensasi keuangan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan nilai sig pada pengaruh kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja karyawan. Untuk pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dihasilkan nilai sig sebesar 0,832 hal ini menunjukkan tidak terdapatnya pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan agar pihak perusahaan dalam memberikan kompensasi harus berdasarkan pada prestasi dan kinerja masing-masing karyawan sehingga dapat memotivasi para karyawan yang kemudian akan meningkatkan kinerja para karyawan. Kata Kunci : Kompensasi Keuangan, Kompensasi Non Keuangan, Motivasi Kerja, Kinerja. A. PENDAHULUAN A.1 Latar Belakang

Upload: bagaisekeping-processor-tanpa-motherboard

Post on 19-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

  • PENGARUH KOMPENSASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN TOKO KACAMATA DI KOTA

    PALU DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    SANTI SUSANTIABDUL KAHAR

    SUGIANTO

    ABSTRAK

    Santi Susanti, Stambuk : C 301 09 014. Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Kinerja Karyawan Toko Kacamata di Kota Palu dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. Dibimbing oleh Abd.Kahar dan Sugianto.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pengaruh kompensasi keuangan dan non keuangan terhadap kinerja karyawan toko kacamata di kota palu dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Metode analisis yg digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis). Responden yang diteliti sebanyak 32 orang.

    Hasil penelitian dengan menggunakan path analysis menunjukkan bahwa nilai sig pada pengaruh kompensasi keuangan terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,638. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemberian kompensasi keuangan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan nilai sig pada pengaruh kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja karyawan. Untuk pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dihasilkan nilai sig sebesar 0,832 hal ini menunjukkan tidak terdapatnya pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

    Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan agar pihak perusahaan dalam memberikan kompensasi harus berdasarkan pada prestasi dan kinerja masing-masing karyawan sehingga dapat memotivasi para karyawan yang kemudian akan meningkatkan kinerja para karyawan.Kata Kunci : Kompensasi Keuangan, Kompensasi Non Keuangan, Motivasi Kerja, Kinerja.

    A. PENDAHULUAN

    A.1 Latar Belakang

  • Dewasa ini semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis mengakibatkan

    perusahaan di hadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan

    kelangsungan hidup. Semakin banyaknya toko kacamata di Kota Palu

    mengakibatkan para manajer atau pimpinan perusahaan menggunakan berbagai

    cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan mereka yaitu salah satunya

    dengan meningkatkan kinerja karyawan dengan dibantu oleh pemberian motivasi

    serta kompensasi. Pemberian kompensasi dalam sebuah perusahaan dapat diiringi

    dengan kinerja seorang karyawan,kinerja karyawan akan baik apabila mempunyai

    keahlian yang tinggi. Untuk merebut hati para pelanggan toko kacamata akan

    mengeluarkan produk-produk terbaru sehingga akan menarik minat para

    masyarakat yang membutuhkan kacamata. Tetapi dengan semakin terbukanya

    pasar dan majunya media elektronik dan cetak serta adanya peluang bisnis yang

    menguntungkan maka mendorong muculnya perusahaan-perusahaan yang

    memproduksi produk yang sama sebagai kompetitor. Keadaan ini berdampak

    bertambah luasnya jangkauan dari para pesaing yang berskala besar dan tentu saja

    pasar yang di perebutkan juga semakin kompetitif.

    Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengambil judul

    penelitian yaitu: Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap

    Kinerja Karyawan Toko Kacamata Di Kota Palu Dengan Motivasi Kerja Sebagai

    Variabel Intervening.

    B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    B.1 Kompensasi Keuangan

  • Menurut Simamora (2006:444) kompensasi keuangan adalah apa yang di

    terima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka pada organisasi.

    Kompenasi keuangan terdiri dari:

    1) Gaji atau UpahUpah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya). Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja)

    2) InsentifInsentif adalah tambahan kompensasi di atas atau di luar gaji ayau upah yang diberikan oleh organisasi. Program insentif di sesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkn produktivitas, penjualan, keuntungan, atau upaya pemangkasan biaya.

    3) TunjanganContoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan atau jiwa, liburan yang di tanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan karyawan.

    4) FasilitasContoh-contoh fasilitas adalah kenikmatan atau fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan club, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan yang diperoleh karyawan. Fasilitas dapat mewakili jumlah substansial dari kompensasi, terutama bagi eksekutif yang dibayar mahal.

    B.2 Kompensasi Non Keuangan

    Menurut Simamora (2006:446) kompensasi non keuangan adalah

    kompensasi yang tidak berbentuk/bernilai uang yang diberikan perusahaan yang

    dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan dalam jangka panjang.

    Kompensasi tersebut terdiri dari:

    a. Pengembangan diri Kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan karyawan dalam rangka peningkatan keterampilan karyawan.

    b. Lingkungan kerja Lingkungan dimana karyawan melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan nyaman yang memungkinkan para karyawan untuk dapat bekerja secara optimal. Indikator yang terkandung dalam lingkungan kerja itu sendiri yaitu kebijakan-kebijakan yang sehat, kerabat kerja yang menyenangkan dan lingkungan kerja yang menyenangkan.

    B.3 Motivas Kerja Sebagai Variabel Intervening

  • Menurut Rivai (2005:455) mengartikan motivasi sebagai serangkaian

    sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang

    spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi merupakan daya pendorong yang

    mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan

    kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk

    mengerjakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan

    melaksanakan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

    organisasi.

    B.4 Kinerja Karyawan.

    Kinerja berhubungan erat dengan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan

    ingin mempunyai karyawan-karyawan yang terbaik guna memajukan perusahaan.

    Adapun indikator kinerja karyawan menurut Guritno (2005:63) adalah:

    1. Mampu meningkatkan target pekerjaan.2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan.5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan.

    B.5 Kerangka Pemikiran

    Perusahaan membuat kebijakan yang berhubungan dengan pemberian

    kompensasi baik keuangan maupun non keuangan bagi karyawan, yang

    diharapkan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

    Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka peneliti akan meneliti

    pengaruh kompensasi keuangan dan non keuangan terhadap kinerja karyawan

    dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening, dengan kerangka pemikiran

    seperti gambar berikut ini:

    H4

    H1

    H2 H3

    H5Gambar B.1

    Kerangka Konseptual PenelitianB.6 Hipotesis

    Kompensasi Keuangan (X1)

    Kompensasi Non Keuangan (X2)

    Motivasi (X3) Kinerja (Y)

  • H1 : Kompensasi keuangan mempengaruhi motivasi kerja karyawan toko

    kacamata di Kota Palu.

    H2 : Kompensasi non keuangan mempengaruhi motivasi kerja karyawan toko

    kacamata di Kota Palu.

    H3 : Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan toko kacamata di Kota Palu.

    H4 : Kompensasi keuangan mempengaruhi kinerja karyawan toko kacamata di

    Kota Palu melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening.

    H5 : Kompensasi non keuangan mempengaruhi kinerja karyawan toko kacamata

    di Kota Palu melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening.

    C. METODE PENELITIAN

    C.1 Populasi

    Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

    hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat

    perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian

    (Ferdinand, 2006). Populasi pada penelitian ini sebanyak 59 responden yang

    dibagikan kuesioner penelitian. Pada pengumpulan kuesioner yang telah

    dibagikan hanya 32 responden yang mengembalikan kuesioner. Karena jumlah

    populasi rekatif kecil maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Sampel

    jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan

    sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus..

    C.3 Operasionalisasi Variabel

    C.3.1 Kompensasi Keuangan (X1)

    Yang dimaksud dengan kompensasi keuangan yang diteliti dalam

    penelitian ini mengacu pada Simamora (2006:444) adalah kompensasi yang

    diterima karyawan dalam bentuk uang/bernilai uang. Indikator pengukuran

    variabel kompensasi keuangan dalam penelitian ini yaitu: (a) Gaji, (b) Insentif, (c)

    Tunjangan, (d) Fasilitas.

    C.3.2 Kompensasi Non Keuangan (X2)

    Menurut Simamora (2006:446) kompensasi non keuangan adalah

    kompensasi yang tidak berbentuk/bernilai uang yang diberikan perusahaan yang

  • dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan dalam jangka panjang. Indikator

    pengukuran variabel kompensasi non keuangan dalam penelitian ini yaitu:

    a) Pengembangan diri b) Lingkungan kerja yang meliputi kebijakan-kebijakan yang sehat, kerabat

    kerja yang menyenangkan dan lingkungan kerja yang menyenangkan.

    C.3.3 Motivasi sebagai Variabel Intervening (X3)

    McCelland berpendapat bahwa jika kebutuhan seseorang sangat kuat maka

    motivasi orang tersebut bertambah untuk menggunakan prilaku yang mengarah ke

    pemuasan kebutuhannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan sebagai berikut:

    a) Kebutuhan akan prestasi (need of achievement).b) Kebutuhan akan kekuasaan (need of power).c) Kebutuhan berafiliasi (need of affiliation).

    C.3.4 Kinerja Karyawan (Y)

    Kinerja merupakan suatu hal yang sangat aktual dalam sebuah organisasi.

    Kinerja dapat menggambarkan prestasi seorang individu dalam bekerja. Adapun

    indikator kinerja karyawan menurut Guritno, Bambang dan Waridin dalam Dito

    (2010:76) adalah sebagai berikut :

    a) Mampu meningkatkan target pekerjaan.b) Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.c) Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.d) Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan.e) Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan.

    Untuk lebih jelasnya, operasional variabel dapat dilihat pada tabel C.3.4

    yang tertera dibawah ini.

    Tabel C 3.4Matriks Operasionalisai Variabel

    No Variabel Indikator Skala1 Kompensasi Keuangan (X1)

    (Simamora,2006:444)a. Gajib. Insentifc. Tunjangand. Fasilitas

    Ordinal

    2 Kompensasi Non keuangan (X2)(Simamora, 2006:446)

    a. Pengembangan dirib. Lingkungan kerja yang

    menyenangkanc. Kerabat kerja yang

    menyenangkand. Kebijakan-kebijakan yang

    sehat

    Ordinal

  • 3 Motivasi (X3)(McCellands Theory Of Need dalam Rivai 2005:462)

    a. Kebutuhan akan prestasib. Kebutuhan akan Kekuasaanc. Kebutuhan Berafiliasi

    Ordinal

    4 Kinerja (Y)(Guritno 2005 dalam Dito 2010:76)

    a. Mampu meningkatkan target pekerjaan

    b. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

    c. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

    d. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan

    e. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan

    Ordinal

    C.4 Pengujian Asumsi Klasik

    C.4.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

    regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai

    distribusi normal. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-

    hati secara visual kelihatan normal, tetapi secara statistik bisa sebaliknya. Oleh

    sebab itu, peneliti melanjutkan pengujian dengan uji statistik non-parametrik

    Kolmogorov-Smirnov Test. Dari hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

    menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal yaitu melebihi nilai alpha

    (:0,05).

    Tabel C 4.1Pengujian Normalitas Data One Sample Kolmogorof Smirnov Test Variabel

    Asymp Sig (2 tailed)Model Persamaan Asymp Sig (2-tailed) Keterangan

    Persamaan Substruktur I1 X1 + 2 X2 + 1

    0,529 Normal

    Persamaan Substruktur II4 X1 + 5 X2 + 3 X3 + 2

    0,933 Normal

    C.4.2 Uji Heterokedastisitas

    Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidak samaan varians dan residual satu pengamatan ke

    pengamatan lain. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu

    seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar

    kemudian menyempit)maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan

  • jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

    0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:105).

    Berikut grafik scatterplot yang menunjukkan sebaran titik-titik untuk

    mendeteksi terjadinya heterokedastisitas.

    Gambar 4.1Grafik Scatterplot

    Pada grafik diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak

    membentuk pola tertentu, serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada

    sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada

    model regresi.

    C.4.3 Uji Multikolinearitas

    PengujiaPermasalahan multikol dapat dideteksi dengan beberapa cara,

    diantaranya untuk mendeteksi adanya multikol dapat melihat besaran nilai VIF

    (Variance inflation Factor) dan tolerance.

    Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai tolerance sebesar 0,814 untuk

    X1, 0,671 untuk X2, dan 0,755 untuk X3, untuk nilai VIF masing-masing variabel

    dependen diperoleh sebesar 1,228 untuk X1, 1,490 untuk X2 dan 1,325 untuk X3.

    Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance yang diperoleh lebih besar dari

    nilai 0.10 dan nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, sehingga dapat

  • disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolineritas yang serius antara variabel

    independen.

    C.5 Metode Analisis Data

    Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).

    Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda. Teknik

    ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan

    oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel

    X1 X2 dan X3 terhadap Y.

    C.5.1 Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap

    Motivasi Kerja

    Persamaan Substruktur I:

    Motivasi : 1 Kompensasi Keuangan + 2 Kompensasi Non Keuangan + 1X3 : 1 X1 + 2 X2 + 1-R2 1X3 : 0,085 X1+ 0,453 X2+ 0,868Dari hasil path analysis seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat

    dilihat pada gambar 4.5.1 beikut ini:

    1=0,085 1=0,868

    2=0,453Gambar 4.2 Hasil Model Analisis Persamaan Substruktur I: Pengaruh Kompensasi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Motivasi Kerja

    C.5.2 Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap

    Kinerja Melalui Motivasi Kerja

    Persamaan Substruktur II:

    Kinerja : 4 Kompensasi Keuangan + 5 Kompensasi Non Keuangan + 3 Motivasi + 2Y : 4 X1 + 5 X2 + 3 X3 + 1-R2 2Y : -0,022 X1+ 0,530 X2+ 0,039 X3 + 0,840

    Dari hasil path analisys seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat

    dilihat pada gambar 4.5.2 beikut ini:

    Kompensasi Keuangan (X1)

    Kompensasi Non Keuangan (X2)

    Motivasi Kerja (X3)

    Kompensasi Keuangan (X1)

    Motivasi Kerja (X3)

    4=-0,022

    3=0,039

    2=0,840

  • Gambar 4.3 Hasil Model Analisis Persamaan Substruktur II: Pengaruh Kompensasi Keuangan, Non Keuangan dan Motivasi Kerja Terhadap

    Kinerja Karyawan

    C.5.3 Total Model Secara Keseluruhan

    Setelah dilakukan perhitungan persamaan substruktur I dan II maka dapat

    di peroleh hasil model secara keseluruhan sebagai berikut:

    1=0,085

    2=0,453

    Gambar 4.4 Hasil Model Analisis Secara Keseluruhan Pengaruh Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan

    Motivasi Kerja sebagai Variabel InterveningDari gambar tersebut dapat dilihat hasil perolehan perhitungan secara

    keseluruhan dari persamaan substruktur I dan II dari semua variabel. Untuk

    variabel kompensasi keuangan terhadap motivasi dihasilkan nilai sebesar 0,085.

    Untuk kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja dihasilkan nilai sebesar

    0,453. Sedangkan untuk variabel motivasi kerja terhadap kinerja dihasilkan nilai

    sebesar 0,039. Untuk variabel antara (mediasi) pengaruh kompensasi keuangan

    terhadap kinerja melalui motivasi kerja dihasilkan nilai sebesar -0,022. Sedangkan

    untuk variabel kompensasi non keuangan terhadap kinerja melalui motivasi kerja

    dihasilkan nilai sebesar 0,530.

    C.5.4 Pengaruh Langsung

    Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel

    lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua

    variabel, Ghozali(2006:175). Berdasarkan hasil analisis jalur pengaruh langsung

    Kompensasi Non Keuangan (X2)

    Kinerja (Y)

    5=0,530

    Kompensasi Keuangan (X1)

    Kompensasi Non Keuangan (X2)

    Motivasi Kerja (X3)

    Kinerja

    4=-0,022

    5=0,530

    3=0,039

    2=0,840 2=0,868

  • variabel kompensasi keuangan terhadap motivasi kerja adalah 0,085, pengaruh

    langsung kompensasi non keuangan terhadap motivasi adalah 0,453, sedangkan

    pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja adalah 0,039.

    C.5.5 Pengaruh Tidak Langsung

    Hasil analisis pengaruh Kompensasi Keuangan terhadap Kinerja karyawan

    melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening, adalah sebagai berikut:

    PTL1 = 1 x 3=0,085x0,039= 0,003

    Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hasil perkalian

    koefisien jalur tidak langsung, pengaruh kompensasi keuangan terhadap kinerja

    karyawan melalui motivasi kerja adalah sebesar 0,0031. Hal ini menandakan

    bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai variabel intervening atau antara dari

    variabel kompensasi keuangan dengan kinerja. Ini dikarenakan nilai pengaruh

    langsung lebih kecil daripada pengaruh tidak langsung yaitu -0,0220,017.

    Untuk memperoleh koefisien determinan secara total model penelitian

    dilakukan dengan cara:

    Total koefisien determinan = 1- 1 + 1- 2 = 1-0,868 + 1-0,840 = 0,132 + 0,16

  • = 0,362 + 0,399 = 0,761

    Dari hasil perhitungan di atas berdasarkan data yang dikumpulkan dan

    dianalisis mampu menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian

    sebesar 0,761 atau sebesar 76,1%. Nilai koefisien determinan sebesar 0,761 dan

    mendekati angka 1, dengan demikian kompensasi keuangan dan non keuangan

    serta motivasi kerja mampu menjelaskan hampir semua variasi dari variabel

    kinerja sehingga model regresi yang digunakan fit atau baik. Berdasarkan dari

    nilai koefisien determinan dapat diartikan pula kompensasi keuangan dan non

    keuangan serta motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja sebesar 76,1%.

    D. PEMBAHASAN

    D.1 Pengaruh Kompensasi Keuangan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan

    Berdasarkan pengujian parsial dengan uji t, untuk hipotesis yang pertama

    menyatakan adanya kompensasi keuangan mempunyai pengaruh terhadap

    motivasi kerja karyawan dinyatakan ditolak. Hal ini dilihat dari nilai thitung dari

    kompensasi keuangan lebih kecil dari ttabel (0,475< 1,693) dan nilai

    signifikansinya lebih besar dari taraf kepercayaannya (0.638>0.05). Dengan

    demikian, hasil yang didapatkan bahwa kompensasi keuangan tidak mempunyai

    pengaruh dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja karyawan toko kacamata di

    Kota Palu.

    D.2 Pengaruh Kompensasi Non Keuangan Terhadap Motivasi Kerja

    Karyawan

    Berdasarkan pengujian parsial dengan uji t, untuk hipotesis yang kedua

    menyatakan adanya pengaruh kompensasi non keuangan terhadap motivasi kerja

    karyawan dinyatakan diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung dari

    kompensasi non keuangam lebih besar dari ttabel (2,545>1,693) dan nilai

    signifikansinya lebih kecil dari taraf kepercayaannya (0.017

  • Berdasarkan pengujian parsial dengan uji t, untuk hipotesis yang ketiga

    menyatakan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

    dinyatakan ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung dari motivasi kerja lebih

    kecil dari ttabel (0,2140.05).

    D.4 Pengaruh Kompensasi Keuangan Terhadap Kinerja Karyawan Toko

    Kacamata Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening.

    Hasil analisis intervening menunjukkan bahwa kompensasi keuangan

    mempengaruhi kinerja karyawan toko kacamata di Kota Palu melalui motivasi

    kerja, yang dapat dibuktikan dari nilai pengaruh tidak langsung melalui motivasi

    kerja yang lebih besar dibanding pengaruh langsung terhadap kinerja. Salah satu

    cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan

    meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi keuangan.

    D.5 Pengaruh Kompensasi Non Keuangan Terhadap Kinerja Karyawan

    Toko Kacamata Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening.

    Hasil analisis intervening menunjukkan bahwa kompensasi non keuangan

    tidak mempengaruhi kinerja karyawan toko kacamata di Kota Palu melalui

    motivasi kerja, yang dapat dibuktikan dari nilai pengaruh tidak langsung melalui

    motivasi kerja yang lebih kecil dibanding pengaruh langsung terhadap kinerja.

    E. PENUTUP

    E.1 Kesimpulan

    Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis serta analisis dan pembahasan

    hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Secara parsial tidak terdapat pengaruh kompensasi keuangan terhadap

    motivasi kerja karyawan toko kacamata di Kota Palu.

    2. Secara parsial terdapat pengaruh kompensasi non keuangan terhadap

    motivasi kerja karyawan toko kacamata di Kota Palu.

    3. Secara parsial tidak terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

    karyawan toko kacamata di Kota Palu.

    4. Motivasi dapat dikatakan sebagai variabel intervening atau antara dari

    variabel kompensasi keuangan dengan kinerja.

  • 5. Motivasi tidak dapat dikatakan sebagai variabel intervening atau

    antara dari variabel kompensasi non keuangan dengan kinerja

    E.2 Saran-Saran

    Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang berkaitan dengan

    penelitian ini, serta pengetahuan dan pengalaman yang peneliti dapatkan selama

    proses penelitian, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

    1. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan

    kontribusi dalam penyempurnaan program pemberian kompensasi

    keuangan dan non keuangan di masa yang akan datang. Hal tersebut

    dimaksudkan agar pihak perusahaan dalam memberikan kompensasi

    harus berdasarkan pada prestasi dan kinerja masing-masing karyawan

    sehingga dapat memotivasi para karyawan yang kemudian akan

    meningkatkan kinerja para karyawan.

    2. Diharapkan bagi peneliti berikutnya dapat memperluas dan

    mengembangkan hasil penelitian ini, khususnya yang berkenaan

    dengan variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Asryanti. 2011. Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK. Wilayah Makassar (Online). (Available From URL: http://222.124.222.229/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI%20FULL.pdf?sequence=2)

    Blocher EJ, Chen KH, Lin TW. 2012. Manajemen Biaya. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

    Dito Anoki Herdian. 2010. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. (Online). (Available From URL: http://eprints.undip.ac.id/23253/1/Lengkap.pdf.)

    Faridah. 2011. Pengaruh Sistem Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Strategi Bisnit Unit (SBU) Tembakau PT.Perkebunan Nusantara X (persero) Jember. (Online). (Available From URL:

    http://222.124.222.229/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI%20FULL.pdf?sequence=2http://222.124.222.229/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI%20FULL.pdf?sequence=2http://eprints.undip.ac.id/23253/1/Lengkap.pdf

  • http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/2223/Nurul%20Faridah.pdf?sequence=1)

    Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

    Guritno B, Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI, Vol.1 No. 1, pp.63-74.

    Hasibuan, M. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Bumi Aksara. Jakarta.

    Nawawi, Hadari. 2005. MSDM Untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University: Yogyakarta.

    Prawirosentoso, Sujadi. 2002. Pengantar Sumber Daya Manusia. Bumi Akasara: Jakarta.

    Rivai, Veithzal. 2005. Manajer Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Grafindo Persada: Jakarta.

    Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrative dan Operasional. Bumi Aksara. Jakarta.

    Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. STIE YKPN. Yogyakarta.

    Sitepu. Nirwana, SK 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). LP3E Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Bandung.

    Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

    Soeprihanto John dkk. 2003. Perilaku Organisasional. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

    http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/2223/Nurul%20Faridah.pdf?sequence=1http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/2223/Nurul%20Faridah.pdf?sequence=1