jurnal

21

Click here to load reader

Upload: ajeng-amelianingtyas

Post on 26-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang tingkat pengetahuan ibu hamil

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal

NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III DI BPM SRI MARTUTI PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

Arifa Apriliyana 1, Urip Tugiyarti 2, Nonik Ayu Wantini 3

Disusun oleh:ARIFA APRILIYANA

NIM: 09150323

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2012

Page 2: Jurnal
Page 3: Jurnal

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan

perempuan. Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh Badan Pusat Statistik diperoleh Angka

Kematian Ibu (AKI) tahun 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan

AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun

masih jauh dari target Millenium Development Goals 2015 (102/100.000 kelahiran hidup)

sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target

tersebut(Depkes RI, 2009).1.

Angka kematian ibu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menunjukkan penurunan

signifikan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Angka kematian ibu di Provinsi DIY juga tetap

menempati salah satu yang terbaik. Meskipun demikian angka yang dicapai tersebut masih relatif

cukup tinggi jika dibandingkan dengan berbagai wilayah di Asia Tenggara dan dibandingkan

target Millenium Development Goals (MDG`s)2.

Data kematian ibu dalam 4 tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup baik. Tahun

2004 angka kematian ibu di DIY berada pada angka 114 per 100.000 menurun menjadi 104 per

100.000 pada tahun 2008. Meskipun angka kematian ibu terlihat mengalami penurunan, namun

jika diamati tingkat laju penurunan selama 5 tahun terakhir terlihat melandai atau kurang tajam.

Jumlah kematian ibu yang dilaporkan kabupaten atau kota pada tahun 2009 adalah sebanyak 48

kasus dan tahun 2010 mencapai 43 kasus. Target MDG`s di tahun 2015 untuk angka kematian ibu

nasional yaitu 97,5 per 100.000, pada tahun 2010 sudah tercapai yaitu 43 kasus kematian ibu. Itu

artinya angka kematian ibu dari tahun ketahun mengalami penurunan (Profil Dinas Kesehatan

Provinsi DIY, 2010) 2.

Sebagian kematian ibu hamil dapat dicegah dengan memberikan pelayanan Antenatal Care

(ANC) yang bertujuan untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi, menjaga agar ibu

hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta

melahirkan bayi yang sehat, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Pelayanan antenatal dengan standar pemeriksaan yaitu Kunjungan pertama (K1) yaitu kunjungan

yang pertama kali pada pelayanan kesehatan dan Kunjungan ke empat (K4) yaitu kunjungan yang

ke empat kalinya pada pelayanan kesehatan, dimana setiap ibu hamil dapat memeriksakan

kehamilannya sesuai dengan standar minimal yaitu pada kunjungan pertama saat usia kehamilan 0-

13 minggu, kunjungan ke dua yaitu 14-27 minggu, kunjungan ke-tiga yaitu 28-36 minggu dan

kunjungan ke-empat yaitu setelah umur kehamilan 36 minggu sampai bayi lahir, merupakan

komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yang penting karena bila timbul gangguan kesehatan

sedini mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan perawatan yang cepat dan

tepat(Sulistyawati,2009)3.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di BPM Sri Martuti Piyungan Bantul pada tanggal 21

November 2011 di ketahui bahwa pada bulan Januari sampai bulan November 2011 terdapat 560

orang ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, dengan rata-rata perbulan 51

Page 4: Jurnal

orang ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan hasil

wawancara kepada 23 ibu hamil trimester III yang berkunjung ke BPM Sri Martuti Piyungan

Bantul, menunjukkan bahwa ada 10 orang yang selalu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

karena jarak rumah bidan dengan ibu hamil tidak terlalu jauh dan rata–rata ibu mempunyai

kendaraan untuk datang melakukan pemeriksaan ke tempat bidan. Selain itu diketahui bahwa 13

orang ibu hamil tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilan disebabkan karena faktor biaya

sehingga mereka tidak bisa datang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC), dan didaerah

tersebut tidak ada alat transportasi kendaraan umum.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan Antenatal Care (ANC) di BPM Sri

Martuti Piyungan Bantul.

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

2. Waktu Dan Tempat Penelitian an te

Penelitian dilakukan di BPM Sri Martuti Piyungan Bantul pada tanggal 9-31 Juli 2012

3. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berkunjung ke BPM

Sri Martuti Piyungan Bantul pada bulan Juli 2012.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan accidental sampling yaitu

sampel yang digunakan adalah sampel yang datang pada saat penelitian.

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu karakteristik ibu hamil yang melakukan

kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III.

5. Definisi Operasional

a. Umur

Umur adalah lama hidup ibu mulai dari lahir sampai saat penelitian. Umur

dikelompokkan menjadi <20 tahun, 20-30 tahun, dan >35 tahun.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang pernah diselasaikan ibu. Pendidikan

dikelompokkan menjadi SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.

c. Pengetahuan

Pengetahuan adalah pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (ANC). Parameter

pengetahuan adalah

1. Pengetahuan Baik : Bila persentase jawaban benar 76 – 100 %

Page 5: Jurnal

2. Pengetahuan Cukup : Bila persentase jawaban benar 56 – 75 %

3. Pengetahuan Kurang : Bila persentase jawaban benar 40 – 55 %

4. Pengetahuan Rendah : Bila persentase jawaban benar <40%

d. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang rutin dilakukan seseorang untuk memperoleh

penghasilan. Parameternya pekerjaan adalah tidak bekerja, dan bekerja.

e. Pendapatan

Pendapatan adalah pendapatan ibu dan keluarga dalam satu bulan. Parameter

pendapatan adalah >Rp 808.000,00 dan <Rp 808.000,00

f. Transportasi

Transportasi adalah kendaraan yang digunakan oleh ibu hamil menuju ketempat bidan.

Parameternya adalah jalan kaki, naik kendaraan pribadi, dan naik kendaraan umum.

g. Dukungan suami atau keluarga

Suami atau keluarga sangat berperan dalam kehamilan ibu dengan adanya dukungan

suami atau keluarga, ibu hamil memerlukan banyak dukungan keluarga terutama suami.

Misalnya suami mengantarkan istrinya saat melakukan pemeriksaan

kehamilan.Parameternya adalah setiap ANC diantar suami/keluarga, dan setiap ANC

sendiri.

6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data primer : data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian

kuisioner dan ceklist oleh responden meliputi umur, pendidikan, pengetahuan,

pekerjaan, pendapatan, transportasi, dukungan suami/keluarga.

b. Data sekunder: data yang diperoleh dari data administrasi dari buku register kesehatan

ibu dan anak (KIA).

2. Cara Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan subjek penelitian, yaitu semua ibu hamil yang berkunjung di wilayah

BPM Sri Martuti Piyungan Bantul dan diberi surat persetujuan untuk ditandatangani

sebagai bukti bahwa ibu bersedia menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner dan

ceklist.

b. Membagikan kuesioner dan ceklist untuk diisi oleh ibu hamil pada saat itu dengan

didampingi oleh peneliti.

c. Mengambil kuesioner dan ceklist kembali.

Data primer dari hasil penelitian yang sudah diisi oleh ibu hamil di BPM Sri Martuti

Piyungan Bantul pada bulan Juli 2012.

Page 6: Jurnal

7. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan ceklist

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini peneliti sudah melakukan uji validitas di BPM

Panglipuringtyas Banguntapan Bantul Yogyakarta pada tanggal 1 – 6 Juli 2012. Sampel

pada saat melakukan Uji Validitas berjumlah 20 orang dengan 30 butir pertanyaan,

didapatkan hasil ada 2 soal yang gugur karena nilai r hitung < r tabel. Nilai r tabel pada

k= 20 taraf signifikan 95% adalah sebesar 0,361. Butir gugur tersebut yaitu butir no 9 (r

hitung = 0,013), dan no 28 (r hitung = 0,013). Butir yang gugur selanjutnya tidak

digunakan dalam pengambilan data penelitian.

b. Uji reliabilitas

Dalam penelitian ini dilakukan uji Reliabilitas di BPM Panglipuringtyas

Banguntapan Bantul Yogyakarta. Hasil uji Reliabilitas diperoleh nilai koefisien

reliabilitas Spearman Brown sebesar 0,886. Oleh karena itu nilai koefisien reliabilitas >

0,6 maka kuesioner dikatakan reliabel dan layak digunakan untuk pengambilan data

penelitian.

9. Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan data

1. Editing data (penyuntingan data)

2. Coding

3. Memasukkan data

4. Tabulating

b. Analisis data

Analisis univarat merupakan analisis yang dilakukan terhadap variabel dari hasil

penelitian, dan menghasilakan distribusi dan presentase dari tiap variabel.

10. Jalannya penelitian

a. Tahap Persiapan

b. Tahap Pengambilan Data

c. Tahap Laporan Akhir

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan di BPM Sri Martuti Piyungan Bantul. BPM Sri Martuti

terletak di dusun Kembangsari yang merupakan salah satu dusun yang berada di desa Sri Martani

yang mempunyai luas wilayah 32,33 Ha.

Pelayanan yang diberikan di BPM Sri Martuti adalah pelayanan KB, Antenatal Care

(ANC), pelayanan persalinan, pelayanan nifas, dan imunisasi. Adapun tenaga kesehatan yang ada

Page 7: Jurnal

di BPM Sri Martuti adalah satu orang Bidan, dan satu orang Asisten Bidan. Dan fasilitas yang ada

yaitu satu ruang periksa, satu ruang bersalin, tiga ruang nifas, dan dua kamar mandi. Jumlah ibu

hamil yang berkunjung di BPM Sri Martuti dalam satu bulannya adalah sekitar 51 orang ibu hamil.

Karakteristik Responden

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik ibu hamil Di BPM Sri Martuti Piyungan Bantul

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)Umur

20 – 35 tahun 45 100,0Pendidikan

SD 4 8,9SMP 10 22,2SMA 25 55,6Perguruan Tinggi 6 13,3

Pengetahuan Baik 31 69,9Cukup 13 28,9Kurang 1 2,2

Pekerjaan Tidak bekerja 9 20,0Bekerja 36 80,0

Pendapatan < Rp. 808.000 16 35,6>Rp. 808.000 29 64,4

Transportasi Jalan kaki 2 4,4Kendaraan pribadi 37 82,2Kendaraan umum 6 13,3

Dukungan Suami/KeluargaSuami/keluarga 40 88,9Sendiri 5 11,1

Jumlah masing-masing karakteristik 45 100,0Sumber: Data primer 2012

Frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC)

Tabel 5. Distribusi frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC) Frekuensi kunjungan n Persentase

1 kali 6 13,32 kali 12 26,73 kali 11 24,44 kali/lebih 16 35,6Jumlah 45 100

Sumber: Data primer 2012

Page 8: Jurnal

Tabulasi silang kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil.

a. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pendidikan

Tabel 5. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan umur di BPM Sri

Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCUmur 1

Kali% 2 Kali % 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

20-35 tahun 6 13,3 12 26,7 11 24,4 16 35,6 45 100Jumlah 6 13,3 12 26,7 11 24,4 16 35,6 45 100

Sumber: Data primer 2012

b. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pendidikan

Tabel 6. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pendidikan di BPM

Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCPendidikan 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih

% f %

SD 4 8,9 0 0 0 0 0 0 4 8,9SMP 2 4,4 6 13,3 2 4,4 0 0 10 22,2SMA 0 0 6 13,3 8 17,8 11 24,4 25 55,6PT 0 0 0 0 1 2,2 5 11,1 6 13,3

Jumlah 6 13,3 12 26,6 11 24,4 16 35,5 45 100Sumber: Data primer 2012

c. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pengetahuan

Tabel 7. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pengetahuan di

BPM Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCPengetahuan 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

Baik 4 8,9 10 22,2 5 11,1 12 26,7 31 68,9

Cukup 2 4,4 2 4,4 5 11,1 4 8,9 13 28,9

Kurang 0 0 0 0 1 2,2 0 0 1 2,2Jumlah 6 13,3 12 26,6 11 24,4 14 35,6 45 100

Sumber: Data primer 2012

Page 9: Jurnal

d. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC ibu hamil berdasarkan pekerjaan

Tabel 8. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pekerjaan di BPM

Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCpekerjaan 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

Tidak Bekerja

2 4,4 2 4,4 2 4,4 3 6,7 9 20,0

Bekerja 4 8,9 10 22,2 9 20,0 13 28,9 36 80,0Jumlah 6 13,3 12 16,6 11 24,4 16 35,6 45 100

Sumber: Data primer 2012

e. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pendapatan

Tabel 9. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan pendapatan di BPM

Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCPendapatan 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

<Rp. 808.000 6 13,3 7 15,6 3 6,7 0 0 16 35,6>Rp. 808.000 0 0 5 11,1 8 17,8 16 35,6 29 64,4

Jumlah 6 13,3 12 26,7 11 24,5 16 35,6 45 100Sumber: Data primer 2012

f. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan transportasi

Tabel 10. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Responden berdasarkan transportasi di

BPM Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCTransportasi 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

Jalan kaki 0 0 1 2,2 1 2,2 0 0 2 4,4Kendaraan

pribadi3 6,7 8 17,8 10 22,2 16 35,6 37 82,2

Kendaraan umum

3 6,7 3 6,7 0 0 0 0 6 13,3

Jumlah 6 13,4 12 26,7 11 24,4 16 35,6 45 100Sumber: Data primer 2012

g. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan dukungan suami/keluarga

Tabel 11. Distribusi Frekuensi kunjungan ANC Ibu hamil berdasarkan dukungan

suami/keluarga di BPM Sri Martuti Piyungan Bantul

Frekuensi Kunjungan ANCDukungan 1

Kali% 2

Kali% 3

Kali% 4

Kali/lebih% f %

Suami /Keluarga

4 8,9 9 20,0 11 24,4 16 35,6 40 88,9

Sendiri 2 4,4 3 6,7 0 0 0 0 5 11,1Jumlah 6 13,3 12 26,7 11 24,4 16 35,6 45 100

Sumber: Data primer 2012

Page 10: Jurnal

PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang

melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III di BPM Sri

Martuti Piyungan Bantul diantaranya umur, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan,

pendapatan, transportasi, dan dukungan suami/keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa seluruh responden

berumur antara 20 – 35 tahun (100%), hasil ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang

berkunjung di BPM Sri Martuti berada dalam masa reproduksi sehat, dimana pada umur 20

– 35 tahun ibu hamil sudah mempunyai kematangan dalam berfikir pentingnya melakukan

pemeriksaan kehamilan. Pernyataan ini sesuai dengan Effendi (2009), yang menyatakan

bahwa dengan bertambahnya umur seseorang maka kematangan dalam berpikir semakin

baik sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga mengetahui akan

pentingnya antenatal care.

Kunjungan Antenatal Care berdasarkan pendidikan diketahui bahwa sebagian

besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 25 orang (55,6%) dan Perguruan

Tinggi sebanyak 6 orang (13,3%). Dengan responden yang sebagian besar berpendidikan

SMA dan Peguruan Tinggi dianggap memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga memiliki

keinginan yang tinggi untuk melakukan kunjungan Antenatal Care. Pernyataan ini sesuai

dengan Notoatmodjo (2010), yang menyatakan bahwa lewat pendidikan manusia akan

dianggap memperoleh pengetahuan dan pengetahuan diharapkan dapat membangun

keberadaan hidupnya dengan lebih baik.

Dari hasil analisis berdasarkan pengetahuan diketahui sebagian besar

pengetahuan ibu hamil baik yaitu sebanyak 31 orang (68,9%). Hal ini dapat diartikan

bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pemahaman yang baik tentang pentingnya kunjungan

Antenatal Care. Pernyataan ini sesuai dengan Notoadmodjo (2010), yang menyatakan

bahwa, memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Hasil analisis juga diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil dalam kategori cukup

sebanyak 13 orang (28,9%) dan kurang sebanyak 1 orang (2,2%). Hal ini dapat diartikan

bahwa masih ada ibu hamil yang mempunyai pengetahuan yang kurang tentang Antenatal

Care sehingga akan mempengaruhi kunjungan Antenatal Care.

Karakteristik kunjungan Antenatal Care berdasarkan pekerjaan, sebagian besar

responden bekerja yaitu sebanyak 36 orang (80%). Hal ini dapat diartikan bahwa ibu hamil

yang bekerja akan mempunyai keterbatasan waktu untuk melakukan kunjungan Antenatal

Care. Pernyataan ini berkaitan dengan Anonim (2012) yang menyatakan bahwa pekerjaan

Page 11: Jurnal

memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, pekerjaan membatasi

kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktik yang memotivasi seseorang untuk

memperoleh informasi dan berbuat sesuatu untuk menghindari masalah kesehatan.

Karakteristik ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care berdasarkan

pendapatan, sebagian besar responden berpendapatan lebih dari upah minimum regional

(UMR) yaitu sebanyak 29 orang (64,4%). Hal ini dapat dapat diartikan dengan memiliki

penghasilan yang lebih ibu hamil mampu untuk berkunjung dan memeriksakan

kehamilannya ketempat pelayanan kesehatan. Pernyataan ini berkaitan dengan Gilarso

(2008), yang menyatakan bahwa pendapatan atau penghasilan yang dihitung sebagai

penghasilan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau

balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Dari hasil analisis berdasarkan transportasi yang digunakan responden ke

pelayanan kesehatan diketahui sebagian besar responden mempunyai kendaraan pribadi

yaitu sebanyak 37 orang (82,2%). Hal ini dapat diartikan dengan mempunyai kendaraan

pribadi responden mempunyai keinginan untuk melakukan Antenatal Care lebih tinggi

karena memiliki kendaraan pribadi sehingga ibu tidak perlu berfikir untuk bagaimana

melakukan kunjungan Antenatal Care dan jika ibu ingin ke pelayanan kesehatan.

Pernyataan ini berkaitan dengan pernyataan Warpani (2002), yang menyatakan bahwa

transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu

tempat (asal) ke tempat (tujuan) dengan menggunakan sarana (kendaraan).

Dari hasil analisis berdasarkan dukungan suami/keluarga diketahui sebagian

besar responden didukung oleh suami/keluarganya yaitu sebanyak 40 orang (88,9%). Hal

ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden kehamilannya didukung oleh

suami/keluarga dengan mengantarkan istrinya melakukan kunjungan Antenatal Care

sehingga responden akan termotivasi dalam melakukan kunjungan Antenatal Care.

Pernyataan ini berkaitan dengan pernyataan Sunarsih (2010), yang menyatakan bahwa

peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis ibu hamil yang biasanya lebih

labil dari pada wanita yang tidak hamil, wanita hamil memerlukan banyak dukungan

keluarga terutama suami. Misalnya suami mengantarkan istrinya saat melakukan

pemeriksaan kehamilan.

2. Kunjungan Antenatal Care (ANC)

a. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan umur ibu.

Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil yang

berumur 20-35 tahun melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) rata-rata 4 kali

atau lebih selama kehamilannya yaitu ada sebanyak 16 orang ibu hamil (35,6%). Hal

ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang berkunjung pada BPM Sri Martuti berada

Page 12: Jurnal

pada masa reproduksi sehat, dimana usia tersebut mempengaruhi kematangan berfikir

ibu sehingga ibu mengetahui akan pentingnya melakukan kunjungan Antenatal Care

(ANC) selama kehamilannya. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Efendi (2009),

yang menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang maka kematangan

dalam berpikir semakin baik sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan

kehamilan, juga mengetahui akan pentingnya antenatal care. Semakin muda umurnya

semakin tidak mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.

b. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan pendidikan ibu.

Sebagian besar ibu hamil berpendidikan SMA dan melakukan kunjungan

Antenatal Care (ANC) sebanyak 4 kali atau lebih selama kehamilannya yaitu ada

sebanyak 11 orang ibu hamil (24,4%). Pendidikan sangat berhubungan erat dengan

banyaknya wawasan dan pengetahuan yang dimiliki ibu hamil. Dengan banyaknya

pengetahuan yang dimiliki ibu maka semakin banyak wawasan yang dimiliki ibu

hamil. Dengan adanya pendidikan ibu hamil dapat mempunyai pola pikir yang baik

tentang pentingnya dan manfaat dari kunjungan Antenatal Care (ANC). Pernyataan

ini seperti yang dikemukakan Notoatmodjo (2010), semakin tinggi pendidikan, hidup

manusia akan semakin berkualitas. Jika wanita berpendidikan, mereka akan membuat

keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatannya.

c. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan pengetahuan ibu.

Sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang Antenatal

Care (ANC) dan melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) 4 kali atau lebih

adalah sebanyak 12 orang ibu hamil (26,7%). Dengan berpengetahuan yang baik ibu

hamil dianggap mempunyai wawasan yang luas tentang Antenatal Care (ANC).

Pernyataan ini sesuai dengan Notoadmodjo (2010), yang menyatakan bahwa,

memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar.

d. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan pekerjaan ibu.

Sebagian besar ibu hamil yang bekerja melakukan kunjungan Antenatal Care

(ANC) 4 kali atau lebih yaitu ada sebanyak 13 orang ibu hamil (28,9%). Ibu hamil

yang bekerja diharapkan ibu mendapatkan informasi yang lebih tentang pentingnya

kunjungan Antenatal Care (ANC) sehingga ibu selalu rajin memeriksakan

kehamilannya. Pernyataan ini sesuai dengan Anonim (2012), yang menyatakan dalam

bidang pekerjaan, pada umumnya diperlukan adanya hubungan sosial dan hubungan

dengan orang.

e. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan pendapatan keluarga.

Sebagian besar ibu hamil yang yang berpendapatan keluarganya lebih dari upah

minimum regional (UMR) adalah sebanyak 16 orang ibu hamil (35,6) dan ibu hamil

Page 13: Jurnal

tersebut melakukan kujungan Antenatal Care (ANC) sebanyak 4 kali atau lebih

selama kehamilanya. Dengan adanya pendapatan tersebut diharapkan ibu hamil dapat

mencukupi kebutuhan hidupnya termasuk memeriksakan kehamilannya. Pernyataan

ini sesuai dengan Gilarso (2008), pendapatan atau penghasilan yang dihitung sebagai

penghasilan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai

imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi

memenuhi kebutuhan hidupnya.

f. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan transportasi yang digunakan ibu.

Sebagian besar dari ibu hamil yang berkunjung ke BPM Sri Martuti

menggunakan kendaraan pribadi yaitu ada 16 orang ibu hamil (35,6%) dan ibu hamil

tersebut melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) sebanyak 4 kali atau lebih

selama kehamilannya. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang menggunakan

kendaraan pribadi lebih sering memeriksakan kehamilannya, sehingga dengan adanya

kendaraan pribadi dapat memudahkan ibu hamil menuju ke tempat pelayanan

kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Pernyataan ini sesuai dengan Warpani

(2002), yang menyatakan transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan

orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat (tujuan) dengan menggunakan

sarana (kendaraan).

g. Kunjungan Antenatal Care (ANC) berdasarkan dukungan suami atau keluarga.

Sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya selalu diantar oleh

suami atau keluarga ibu. Ibu hamil yang diantar suami atau keluarganya ada 16 orang

ibu hamil (35,6%) dan ibu hamil tersebut melakukan kunjungan Antenatal Care

(ANC) sebanyak 4 kali atau lebih selama kehamilannya. Hasil ini menyatakan dengan

adanya dukungan suami atau keluarga maka ibu hamil akan semakin rajin untuk

memeriksakan kehamilannya. Pernyataan ini sesuai dengan Sunarsih (2010), yang

menyatakan peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis ibu hamil

yang biasanya lebih labil dari pada wanita yang tidak hamil, wanita hamil

memerlukan banyak dukungan keluarga terutama suami. Misalnya suami

mengantarkan istrinya saat melakukan pemeriksaan kehamilan.

Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini tidak meneliti sikap dan prilaku petugas kesehatan, tokoh masyarakat

atau tokoh agama, sikap, dan tempat pelayanan kesehatan yang memungkinkan memengaruhi

kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III.

2. Penelitian ini hanya melibatkan responden yang melakukan kunjungan Antenatal Care

(ANC) pada trimester III saja, tidak melibatkan responden yang melakukan kunjungan

Antenatal Care (ANC) trimester I dan II.

Page 14: Jurnal

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakteristik ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu

hamil trimester III adalah umur, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan,

transportasi dan dukungan suami atau keluarga.

2. Karakteristik ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC)

berdasarkan umur adalah sebagian besar ibu hamil berumur 20-35 tahun yaitu 45

0rang ibu hamil, sebagian ibu hamil berpengetahuan baik yaitu 31 orang ibu hamil,

sebagian besar ibu hamil adalah bekerja yaitu ada 13 orang ibu hamil, ada 29 orang

ibu hamil yang berpendapatan lebih dari upah minimum regional, sebagian besar ibu

hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) ada 37 orang ibu hamil yang

mempunyai kendaraan pribadi, sebagian besar ibu hamil didukung oleh

suami/keluarganya yaitu sebanyak 40 orang ibu hamil

SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan ( BPM Sri Martuti )

Sebaiknya meningkatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) serta memberikan penyuluhan

dan konseling pada ibu hamil yang berkunjung di BPM Sri Martuti untuk memberikan

kesadaran pada ibu hamil akan pentingnya Antenatal Care selama Kehamilannya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk meningkatkan dan mengembangkan penelitian dengan melakukan

penelitian metode lain sehingga dapat melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dep. Kes.RI.2009. Angka kematian ibu dan bayi. Jakarta: Depkes RI

2. Dinkes Provinsi DIY. 2010. Profil Kesehatan Di Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kesehatan

DI Yogyakarta.

3. Dewi, VN & Sunarsih, T. 2010. Asuhan kehamilan untuk kebidanan , Yogyakarta : PT

Salemba Medika.

4. Efendi, F & Makhfudli.2009. Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam

keperawatan , Yogyakarta: PT salemba Medika.

5. Friedman.2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC

6. Gilarso, T.2008. Pengantar ilmu ekonomi makro , Yogyakarta: PT Kanisius.

7. Mubarak, W & Chayatin N.2008. ilmu kesehatan masyarakat reori dan aplikasi, Gresik : PT

Salemba medika.

8. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Page 15: Jurnal