jurnal

12
Kemandirian Lansia Secara Psikologis/Psikiatris dan proses penuaan Yongky ABSTRAK Perbaikan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dapat meningkatkan kualitas kesehatan, dampak hal tersebut meningkatkan usia harapan hidup, dengan demikian jumlah lansia bertambah banyak, hal ini menimbulkan persoalan tersendiri dalam psikogeriatri. Diharapkan lansia dapat mandiri dalam mengisi sisa-sisa kehidupannya tanpa menyusahkan keluarganya. Dalam makalah ini disinggung pula proses penuaan yang akan dialami oleh setiap lansia, adanya tanda-tanda penuaan dan bagaimana seseorang akan menjadi tua. ABSTRACT The recovery of economy, recovery of environment, sciences progress and technology, makes increase health quality, at least increasing life expectancy, and also the total old person impact increasing too. This matter will evoke problem psychogeriatric. The old person advanced supposed can self-supporting alive, in fill leavings the life without bothersome the family. In this paper is touched the ageing processed, this process undergone every human there is the sign of ageing and how will somebody is going ageing. PENDAHULUAN Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah terwujud hasil yang positif di berbagai bidang yaitu adanya perbaikan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dibidang medis sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk yang salah satunya adalah meningkatnya usia harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut cenderung meningkat dan bertambah (Depkes. 2001).Misalnya pada Tehnik kedokteran yang canggih, transplantasi ginjal, jantung, operasi by pass, pemecah batu ginjal dengan gelombang suara dll. Sinar laser untuk menembus penyumbatan arterosklerosis. Tehnik pangan makin baik Prebiotik, Yakult, minuman mineral dan antioksidan Ca Redoxon, makanan instant dengan gizi tinggi, produk- produk susu dengan fortifikasi. Ginkgo Biloba, mempengaruhi daya ingat otak. Terpenuhi gizi untuk lansia berdasarkan RDA/AKG, hal tersebut merupakan kontribusi keberhasilan pemerintah dalam bidang kesehatan. Selain itu 11

Upload: martha-sinaga

Post on 20-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hello

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal

Kemandirian Lansia Secara Psikologis/Psikiatris dan proses penuaanYongky

ABSTRAK

Perbaikan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dapat meningkatkan kualitas kesehatan, dampak hal tersebut meningkatkan usia harapan hidup, dengan demikian jumlah lansia bertambah banyak, hal ini menimbulkan persoalan tersendiri dalam psikogeriatri. Diharapkan lansia dapat mandiri dalam mengisi sisa-sisa kehidupannya tanpa menyusahkan keluarganya. Dalam makalah ini disinggung pula proses penuaan yang akan dialami oleh setiap lansia, adanya tanda-tanda penuaan dan bagaimana seseorang akan menjadi tua.

ABSTRACT

The recovery of economy, recovery of environment, sciences progress and technology, makes increase health quality, at least increasing life expectancy, and also the total old person impact increasing too. This matter will evoke problem psychogeriatric. The old person advanced supposed can self-supporting alive, in fill leavings the life without bothersome the family. In this paper is touched the ageing processed, this process undergone every human there is the sign of ageing and how will somebody is going ageing.

PENDAHULUAN

Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah terwujud hasil yang positif di berbagai bidang yaitu adanya perbaikan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dibidang medis sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk yang salah satunya adalah meningkatnya usia harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut cenderung meningkat dan bertambah (Depkes. 2001).Misalnya pada Tehnik kedokteran yang canggih, transplantasi ginjal, jantung, operasi by pass, pemecah batu ginjal dengan gelombang suara dll. Sinar laser untuk menembus penyumbatan arterosklerosis. Tehnik pangan makin baik Prebiotik, Yakult, minuman mineral dan antioksidan Ca Redoxon, makanan instant dengan gizi tinggi, produk- produk susu dengan fortifikasi. Ginkgo Biloba, mempengaruhi daya ingat otak. Terpenuhi gizi untuk lansia berdasarkan RDA/AKG, hal tersebut merupakan kontribusi keberhasilan pemerintah dalam bidang kesehatan. Selain itu paradigma sehat bagi pemerintah, berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa menyampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif (Depkes. 2001).

Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai, dengan badan yang sehat kegiatan dan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik dan optimal dibandingkan dengan bila kesehatan terganggu. Oleh karena itu kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi setiap manusia yang akan mempengaruhi kualitas hidup (BPS, 2005).

Kesehatan semakin dirasakan penting terutama bagi penduduk lansia dalam rangka mempertahankan hidup agar dapat tetap survive dalam melangsungkan hidupnya. Proses menua (aging) yang secara alamiah secara bertahap akan mengakibatkan daya tahan tubuhnya menjadi semakin menurun. Penurunan daya tahan tubuh tersebut hingga

11

Page 2: Jurnal

tingkat tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi rentan atau mudah terserang berbagai penyakit (BPS, 2005).

Salah satu Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH), life of expectency manusia Indonesia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Depkes diharapkan UHH meningkat dari 66,2 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,6 tahun pada tahun 2009. Dengan meningkatnya UHH, maka populasi penduduk lanjut usia juga akan mengalami peningkatan bermakna. Yang tadinya, menurut WHO, usia harapan hidup di Indonesia: tahun 1960 -> 46 tahun, tahun 1990 -> 59 tahun, tahun 1994 -> 62 tahun, tahun 2000 -> 70 tahun, tahun 2008 -> 70,5 dan Jumlah lansia di Indonesia, tahun 1985 -> 9.4 juta (5.7%), tahun 1990 -> 11.6 juta (6.3%), tahun 1995 -> 13.8 juta (6.9%), tahun 2000 -> 16.2 juta (7.4%) Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk lansia di Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 % dari total jumlah penduduk (Depkes, 2008).

Jumlah penduduk lansia >60 tahun di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 1970 jumlah penduduk yang mencapai umur 60 tahun ke atas (lansia) berjumlah sekitar 5,31 juta orang atau 4,48% dari total penduduk Indonesia. Pada tahun 1990 jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat yaitu menjadi 9,9 juta jiwa. Pada tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan meningkat sekitar tiga kali lipat dari jumlah lansia pada tahun 1990. Data statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia Indonesia pada awal abad ke 21 ini diperkirakan adalah sekitar 15 juta orang dan pada tahun 2020 jumlah lanjut usia tersebut akan meningkat sekitar 30 - 40 juta orang (Medicalzone, 2007).

Provinsi yang mempunyai penduduk lansia dengan persentase paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya berturut-turut adalah Provinsi DI Yogyakarta, Bali dan Provinsi Jawa Timur (13,65%, 10,51% dan 10,35%), sedangkan provinsi yang persentase penduduk lansianya paling rendah adalah Provinsi Papua, Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur (1,63%, 3,84% dan 4,14%). Pola yang sama terjadi pada penduduk lansia laki-laki maupun perempuan (BPS,2005).

PEMBAHASANLansia adalah tahapan lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi, dan sistem tubuh itu bersifat alamiah/fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti & Utomo, 2003). Menurut Undang-undang No 13 tahun 1998, lansia adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.Burenside 1979, membagi tahapan lansia berdasarkan kronologis:

1. Old : 60 – 69 tahun, transisi dewasa akhir, kemasa tua. Peran sebagai orang dewasa berkurang, sehingga merasa kurang memperoleh penghargaan dari lingkungannya.

2. Middle age old : 70 – 79 tahun, merasa kesepian, banyak teman sebayanya telah meninggal. Pada masa ini ditandai dengan kesehatan yang makin menurun, partisipasi dalam organisasi menurun, muncul rasa gelisah dan merasa rendah diri dan aktivitas seksual yang menurun.

3. Old-old : 80 – 89 tahun, lansia mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Ketegantungan dengan orang lain untuk melakukan sesuatu kegiatan semakin tinggi.

4. Very old : 90 tahun keatas, Ketergantungan pada orang lain makin tinggi, kesehatan makin menurun.

12

Page 3: Jurnal

Penyebab proses penuaan

1. Teori berdasar DNA : teori adalah teori yang paling awal, bahwa proses penuaan ditentukan secara genetik dari kromosom pada nukleus dari sel, yang berisi pesan untuk berkembang dan proses penuaan dari organisme tersebut. Teori ini disebut, teori pre-ordained, merupakan teori yang sederhana dan penelitian tentang teori ini tidak pernah diketemukan. Pendapat lain bahwa proses penuaan adalah hasil dari akumulasi kehancuran dari DNA selama organisme tersebut hidup. Kehancuran dari DNA tersebut mengalami mutasi dan membuat kerusakan organ. Penelitian tentang teori ini juga tidak ada yang menunjang dan meyakinkan. Untuk beberapa binatang umur maksimal berhubungan mekanisme perbaikkan dari DNA, tapi pada teori ini ada beberapa perkecualian, meskipun kita tahu bahwa beberapa spesies pada binatang umur dikontrol oleh faktor genetik.

2. Teori berdasarkan organ : Proses penuaan tersebut berdasarkan dari kemunduran fungsi immonologis, yang diyakini bahwa kelenjar Timus yang memegang peran ini fungsinya berkurang. Kelenjar Endokrin, seperti timus, tiroid dan hipotalamus, yang berpengaruh pada seluruh tubuh fungsinya berkurang pada umur tua. Teori ini secara keseluruhan sukar dipertahankan, karena tidak semua proses penuaan tergantung pada sistem neuroendokrin kompleks.

3. Teori berdasarkan fisiologis : Pada umumnya faali semua organ bila telah berfungsi lama, maka kemampuan organ tersebut berkurang atau menurun. Secara faali dapat dikaitkan dengan teori radikal bebas.

4. Teori berdasarkan radikal bebas : Semua teori dari proses penuaan berkaitan dengan radikal bebas. Radikal bebas dapat menghancurkan DNA dan mengoksidasi sel membran. Penuaan terjadi karena reaksi radikal bebas didalam badan selama hidup. Mitochondria merupakan adalah target pertama yang dirusak oleh radikal bebas, dapat menyebabkan kanker dan proses penuaan. Radikal bebas menyebabkan ikatan silang dengan molekul yang besar dan protein, ikatan ini irreversible dan terjadi penumpukkan sepanjang waktu dan menyebabkan tidak berfungsinya molekul sel, ini merupakan karakteristik pada organisme yang tua. Lipofuscin : adalah pigment yang bersifat fluorescent ditemukan diberbagai macam organ, hasil dari oksidasi radikal bebas pada material lipid didalam membran sel. Lipofuscin yang menumpuk pada kulit disebut bercak penuaan (age spots) dapat dijumpai pada kulit punggung tangan atau pada muka. Lipofucsin menumpuk pada sel yang tua, akhirnya dapat mengurangi fungsi sel tersebut. Pada individu yang berumur 90 tahun, 70% volume sel dipenuhi oleh granul dari lipofuscin. Tetapi tidak secara langsung penumpukkan produk yang tak terpakai ini dapat merusak sel. Makanan yang mengandung antioksidan dapat mencegah pembentukkan lipofuscin tersebut. Teori radikal bebas pada proses penuaan, adalah teori yang populer pada saat ini.

Proses Penuaan karena radikal bebas.

RADIKAL BEBAS. Semua spesies kimia yang mengandung elektron tanpa pasangan disebut radikal bebas, electron yang bermuatan ganjil. Elektron tanpa pasangan menambah sifat reaktif atom atau molekul.

ANTIOKSIDAN, Senyawa yang dalam kadar rendah dibanding bahan yang dapat dioksidasi, dapat memperlambat atau menghambat oksidasi bahan tersebut (Gutteridge, 1999). Antioksidan yang umum dikonsumsi setiap hari adalah Vitamin A, vitamin C, vitamin E, Cuprum/tembaga dan Selenium. Antioksidan banyak beraneka ragam.

STRES OKSIDATIF, bila ada gangguan keseimbangan antara produksi radikal bebas dan kerja antioksidan, sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan, disebut Stres Oksidatif.

13

Page 4: Jurnal

Beberapa Penelitian.

Universitas Texas, antioksidan dapat menekan oksidasi dari partikel lemak pada aliran darah dan menghambat pembentukan plaque, yang merupakan faktor pada penyakit jantung. Institute Salk, studi Biologi di California, vit E dapat memerangi sel otak yang mati yang mengeluarkan radikal bebas dan dapat menunda proses ketuaan yang berhubungan dengan kerusakan otak.

Sekolah Kedokteran Harvard, menemukan bahwa orang laki-laki dan wanita yang mengkonsumsi Beta karoten dan vit E pada dosis yang tinggi jarang mendapatkan serangan jantung dan stroke.

Universitas Washington dan Pasific North West Research Fondation, mengembangkan tes yang dapat mengidentifikasi wanita dengan resiko tinggi kanker, dapat dicegah dengan antioksidan.

Lansia berhasil

Lansia dapat dianggap berhasil menjalani proses penuaan jika dapat terhindar dari berbagai penyakit, organ tubuhnya tetap berfungsi baik, serta kemampuan berpikirnya (kognitif) masih tajam. Para lansia yang berhasil mempertahankan fungsi gerak dan berpikirnya dianggap berhasil menghadapi penuaan (successful aging) sehingga tetap dapat bekerja aktif terutama di sektor informal. Mereka biasanya dapat berbagi pengalaman dan telah mencapai tahap perkembangan psikologis di mana mereka dianggap bijaksana menyikapi kehidupan dan mendalami kehidupan spiritual (Depkes. 2007).

Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu melakukan dan mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur dan tidak merokok. Rencana hidup yang realistis seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya bayangan aktivitas apa yang akan dilakukan kelak bila pensiun sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Berdasarkan prinsip tersebut semestinya orang lanjut usia dapat mandiri baik dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari, bekerja maupun berolahraga, dengan menjaga kesehatan fisik, mental, spiritual, ekonomi dan sosial, seseorang dapat menjalani masa tua yang lebih membahagiakan, terhindar dari banyak masalah kesehatan (Depkes. 2007). Ekonomi disini termasuk finansiel/keuangan, yang berupa tabungan atau asuransi, termasuk asuransi kesehatan.

Kemandirian pada umumnya

Mandiri adalah hal yang selalu diperlukan oleh setiap orang, tidak terkecuali pada orang lanjut usia. Seseorang yang kehilangan kemandirian akan merasakan ketidak berdayaan dan merasakan hidup tanpa kualitas. Tidak mampu bertindak. Kemandirian bagi lansia, bukan kemandirian seperti orang dewasa sehat pada umumnya, tetapi mempersiapkan mereka menikmati sisa hidupnya dengan kemandirian maksimal sehingga dapat menolong diri sendiri. Kemandirian erat kaitannya dengan perasaan harga diri lansia itu, secara Psikologis/Psikiatris.Kemandirian secara khususnya1. Kemandirian Fisik, sehat dan mampu mengurus diri sendiri.2. Kemandirian Materiel, mempunyai tabungan, pensiun dapat membiayai diri sendiri,

asuransi kesehatan, bila sakit dapat membiayai diri sendiri.3. Kemandirian Psikologis, yaitu kemandirian Emosional, termasuk mengambil keputusan

yang rasional dan masuk akal.

14

Page 5: Jurnal

Agar supaya dapat mandiri diatas umur tersebut kita harus menjaga kesehatan fisik pada umumnya. misalnya : Diet, kurangi makanan yang berlemak, menjaga berat badan yang sesuai dengan Indeks Masa Tubuh yang normal, berolah raga secara teratur, perhatikan denyut nadi sesuai dengan umur. Olah raga dilakukan dari muda, sebelum lansia. Mengobati penyakit-penyakit yang timbul sebelum usia lansia. Biasanya pada umur 40-45 tahun, mulai timbul penyakit-penyakit, darah tinggi (Hipertensi), kencing manis (Diabetes Mellitus). Persiapan materiel, penting juga menabung dari muda untuk persiapan dimasa tua, termasuk asuransi kesehatan kalau bisa dipersiapankan, agar bila diusia lanjut sakit, dapat mandiri untuk dapat membiayai diri sendiri, tidak menyusahkan anak untuk membiayai dikala lanjut usia jatuh sakit.Secara Psikologis/Psikiatris, harus punya hobi, adalah kesenangan atau kegemaran kita dalam mengisi waktu senggang. Bersikap Optimis dan bersemangat atau mempunyai sesuatu yang diharapkan, tetapi harapan tersebut jangan yang muluk-muluk, harapan yang biasa saja, seperti mengharapkan kesehatan jasmani dan rohani, maka dengan demikian diikuti dengan perilaku yang bermotifkan hidup sehat tersebut. Berpikiran yang positif (Positive Thinking), mensyukuri apa yang didapat, jangan berambisius. Merasa dibutuhkan dalam keluarga yang bersifat biasa-biasa saja, misalnya nanti kalau cucu saya datang, saya akan gendong cucu saya itu.

Pada umumnya gangguan Psikologis/Pskiatris adalah keluhan adanya gangguan daya ingat ringan seperti lupa nama orang atau lupa meletakkan barang, yang dapat berkembang menjadi lebih parah menjurus kearah Pikun (Demensia Senilis). Apabila demesia berlanjut maka dapat digolongkan kearah :

1. Gangguan Cemas, susah tidur, tidak tenang, khawatir akan ada bahaya yang menimpa dirinya, susah tidur, bangun tengah malam, susah tidur lagi.

2. Gangguan Afektif, susah tidur, banyak bicara, waham kebesaran, bermacam-macam ide, tapi jarang terselesaikan.

3. Gangguaan Depresi, merasa tidak berguna, putus asa, waham nihilistik, ingin mengakhiri hidupnya, ada ide-ide bunuh diri.

4. Paranoid, merasa ada orang yang tak senang padanya, curiga, secara budaya merasa dirinya diguna-guna orang, marah-marah bila tersinggung, merasa dibicarakan orang.

5. Atau campuran semuanya diatas, sehingga mengganggu keluarganya.

Macam-macam umur

1. Umur kronologis: umur berdasarkan tanggal lahir, mendominasi segala aspek kehidupan, 20 tahun pertama kehidupan, dari pendidikan, kemasyarakatan dan aktivitas biologis. Setelah umur 60 tahun, umur kronologis berkurang maknanya dan lebih berperan umur biologis atau umur fungsional lebih penting.

2. Umur biologis: didefinisikan sebagai umur yang diperhitungkan rata-rata pada parameter biologis yang dilakukan. Umur biologis biasanya lebih muda dari pada umur kronologis.

3. Umur fisiologis: didefinisikan sama dengan umur biologis, dengan menggunakan parameter seperti psikomotor anthropometrik seperti pada umur biologis.

Umur biologis dan umur fungsional dipakai karena ada perbedaan pada biokimia dan fungsi alat-alat dalam tubuh manusia. Contoh yang paling sering ialah pada rambut. Ada rambut yang beruban pada umur muda. Selanjutnya ada 12 tanda yang sensitive dapat dipakai sebagai parameter untuk menentukan umur atau proses penuaan.

15

Page 6: Jurnal

Tanda proses penuaan :1. Keriput, bercak pada kulit 2. Daya ingat dan konsentrasi berkurang 3. Tenaga dan Stamina menurun 4. Kaku pada persendian dan otot-otot 5. Pergerakan lambat 6. Sistem Kekebalan menurun 7. Pengeliatan berkurang 8. Pendengaran berkurang 9. Fungsi ginjal, paru-paru menurun 10. Resiko mendapat Kanker, Jantung Koroner dan Arthritis11. Penyakit Alzheimer, Demensia Senilis 12. Peka terhadap Infeksi 13. Diabetes Mellitus

Tes yang dapat dipakai untuk menentukan umur

1. Tekanan darah:Laki-laki umur 45 - 75 tahun. Umur = 0,70 X Tekanan darah – 46 Wanita umur 40 – 80 tahun. Umur = 0,82 X Tekanan darah – 71

2. Tes Kreatinin Kliren:Laki-laki dan wanita umur 40 – 70 tahun, kreatinin Kliren dalam ml/min/1,73m2,Umur = 220 – 1,36 X kreatinin kliren

3. Audiometri pada 4000 c/s (db): Laki-laki umur 40 – 80 tahun, pendengaran suara dalam desibel,Umur = 0,97 X disibel + 21,5Wanita umur 50 – 80 tahunUmur = 0,81 X decibel + 34,5

4. Diameter Pupil:Laki-laki dan wanita umur 20 – 60 tahun diameter pupil dalam millimeter,Umur = 93 – 11,9 X Diameter Pupil

5. Visual Acuity:Laki-laki dan wanita umur 40 – 80 tahun, acuity visual dalam desimal Snellen,Umur = 110 – 56 X acuity visualAcuity merupakan ukuran yang terbaik untuk kedua mata yang dinyatakan dalam desimal dengan mengukur jarak titik tengah kedua mata. Snellen desimal misalnya 20/20 = 1,00 , 20/50 = 0,40.

6. Plasma DHEA-S:Laki-laki umur 30 – 70 tahun DHEA-S dalam microgram per ml plasma,Umur = 78 -14,3 X DHEAWanita umur 30 – 60 tahun,Umur = 73 – 22,0 X DHEA

7. Vital Kapasitas:Laki-laki umur 30 – 80 tahun, kapasitas vital dalam liter,Umur = 137 – 23,8 X kapasitas vitalWanita umur 30 -80 tahun,Umur = 123 – 28,4 X vital kapasitas

8. Elastisitas Kulit:Laki-laki umur 55 – 80 tahun, bila kulit dicubit kulit kembali datar dihitung dalam detik,Umur = 0,50 X Elastisitas kulit + 54Wanita umur 50 – 80 tahun,Umur = 0,48 X Elastisitas kulit + 50

16

Page 7: Jurnal

Dihitung dengan stop wacth, kulit dipunggung telapak tangan di cubit selama satu menit, setelah itu dilepaskan sampai kembali datar itu yang disebut waktu elastisitas kulit.

9. Digit Copying:Laki-laki dan wanita umur 40 – 80 tahun, kecepatan digit copying per detik,

Umur = 112 – 42 X Digit copyingDigit copying mengukur kecepatan psikomotor, alat terdiri dari 96 digit, hasil kecepatan mengkopi/menyalin dibagi 96, skor dari digit copying merupakan hasil yang diperoleh dibagi 96.

10. Digit Span: Laki-laki dan wanita 50 – 80 tahun, jumlah dari digit yang diingat, ditentukan: Umur = 165 – 16,3 X Digit SpanDigit Span adalah tes daya ingat, mengulang nomor yang dikatakan oleh sipemeriksa, dari 3 maksimum 8 digit, dihitung yang benar dan berhenti sampai salah diucapkan. Nomor 1 sampai 9Diucapkan misalnya, 2.8.5, disuruh mengulang.

11. Kekuatan Genggaman Tangan Laki-laki umur 35 -75 tahun, kekuatan genggaman tangan diukur dalam kilogram dipakai tangan yang dominan. Umur = 210 – 3,9 X Kekuatan genggaman tangan Wanita umur 45 – 85 tahun Umur = 120 – 2,67 X Kekuatan genggaman tangan

12. Ketebalan lipatan kulit pada otot Trisep Laki-laki dan wanita umur 55 – 90 tahun, ketebalan lipatan kulit otot trisep dalam millimeter, Umur = 113 – 5,7 X Ketebalan lipatan kulit pada otot trisep Pengukuran dilakukan pada orang yang baring miring sebelah kanan, dipakai alat untuk mengukur ketebalan kulit otot trisep pada pertengahan lengan kiri atas sebelah belakang. Kulit dicubit dan pengukuran dilakukan setelah dicubit 3 detik.

Komplikasi sekunder pada lansia 1. Organik

Malnutrisi, Gangguan Jantung, Gangguan Kognisi, Kontraktur, Inkontinensia, Pneumonia, Dekubitus, Trombosis vena dalam (profundus).

2. Psikologis/Psikiatris Gangguan Cemas/Panik, Depresi, Afektif Bipolar, Paranoid, Sindrom dekondisi, Ketergantungan Psikologis pada orang lain, Insomnia.Proses menua meliputi perubahan fisik, kejiwaan dan sosial (Depkes RI, 2003) :a) Perubahan fisik : kulit keriput, gigi tanggal, penglihatan dan

pendengaran berkurang, gangguan bicara. Sebagian besar organ tubuh tidak berfungsi dengan baik seperti : jantung, hati, paru-paru, ginjal dan lain-lain, sehingga orang tersebut sering sakit-sakitan. Daya ingat berkurang dan gerakan menjadi terbatas.

b) Perubahan mental : usia lanjut cenderung mudah merasa cemas, kesepian, mengalami depresi dan mudah tersinggung.

c) Perubahan sosial : kehilangan pekerjaan, status sosial, perubahan peran dalam keluarga, anak sudah mandiri dan lain-lain.

Hal yang perlu diperhatikan (Depkes RI, 2003) :1. Fisik tetap aktif

Berolah raga secara teratur : jalan santai, senam jantung sehat, melakukan pekerjaan sehari-hari, berkebun dan lain-lain.

17

Page 8: Jurnal

2. Mental tetap aktifUntuk mencegah pikun otak tetap berlatih bekerja misalnya mengikuti berita, melaksanakan pekerjaan yang disenangi (hobi), mengisi teka-teki silang, membaca dan lain-lain.

3. Gizi cukup, seimbang dan vitaminMakan makanan yang lunak, banyak serat, kurangi lemak dan memakan vitamin tambahan, makan hanya untuk maintenance hidup, artinya makanan hanya untuk mempertahankan hidup, sekedar tidak lapar dan menghindari makan banyak, berhenti makan sebelum kenyang.

4. Periksa kesehatan secara teraturDengan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat segera diketahui adanya penyakit atau gangguan secara dini sehingga dapat ditanggulangi secara dini pula.

5. Jujur terhadap perasaan sendiriRasa sepi dan terasing biasa dialami oleh lanjut usia.tak usah malu atau ragu untuk mengatakan perasaan tersebut kepada anggota keluarga atau teman.

6. Tetap mengikuti kegiatan sosialMisalnya olah raga ringan, senam bersama-sama, arisan, pengajian, perkumpulan berekreasi dengan teman-teman yang senasib dan lain-lain.

7. Menyesuaikan diri terhadap perubahan peranPada saat lanjut usia mungkin tidak lagi menjadi kepala keluarga. Biarlah orang yang lebih muda mengambil alih peran tersebut. Sudah saatnya menikmati menjadi anggota keluarga.

8. Mempersiapkan diriBagi yang bekerja di kantor perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi pensiun. Hadapi kenyatan bahwa semua orang suatu saat nanti akan mengalami penurunan kemampuan. Oleh karena itu perlu mempersiapkan baik secara keuangan, maupun secara sosial dan kejiwaan. Di usia tua dapat menikmati hasil jerih payah pada usia muda.

KESIMPULAN

1. Jumlah lansia makin lebih banyak, akibat sosial-ekonomi Negara bertambah baik, dengan sendiri kesehatan masyarakat maupun peroranganpun bertambah baik, ditunjang pula dengan kemajuan alat-alat kedokteran dan obat-obatan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup bertambah banyak.

2. Sosial-ekonomi baik juga berpengaruh pada konsumsi gizi dimasyarakat bertambah baik pula sehingga pola gizi yang sehat akan menunjang kesehatan yang bertambah baik pula.

3. Proses penuaan tak dapat dihindari, proses tersebut tetap berjalan walaupun lambat atau cepat, dalam pembahasan diatas telah diuraikan untuk memperlambat proses tersebut dan sedapatnya individu yang lansia tersebut dapat hidup mandiri secara fisik dan psikologis.

4. Resiko untuk mendapat Carsinoma atau tumor ganas pada lansia lebih tinggi dari pada orang muda, apabila individu mendapat penyakit tersebut diatas proses penuaan akan lebih cepat dan pencegahan terhadap tumor ganas biasanya lebih sukar dilaksanakan.

18

Page 9: Jurnal

KEPUSTAKAAN

Darmojo, R. Boedi, Martono, R. Hadi, Geriatri, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, Edisi ke 2. 2000.

Florence T.M, Setright R.T. The Handbook of Preventive Medicine. 1994.

Khomsan, Ali, Seminar Manula, Institut Pertanian Bogor. 2004

Penie, Kemandirian lansia, Universitas Respati Yogjakarta. 2009.

Gultom, Palestina, Asuhan Keperawatan Pasien Geriatri,Prosiding Temu Ilmiah Geriatri, 2002.

19