jurnal 2009210043 christina_mahasiswa

7
Hal - 1 Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang Christina_Mahasiswa ([email protected]_Mahasiswa ) Lili Syafitri_Dosen ([email protected]_Dosen) Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak : CV. Kamdatu melakukan kegiatan perdagangan barang dan jasa yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai dan Pengaruh Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai Terhadap Laporan Neraca pada CV. Kamdatu Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan kualitatif yang akan memberikan gambaran mengenai Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan perusahaan serta Pengaruh Penerapan Akuntansi PPN terhadap Laporan Neraca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. Kamdatu belum menerapkan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai, karena tidak adanya penjurnalan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam setiap transaksi keuangan yang berhubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai, tidak adanya penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai mengakibatkan dalam Laporan Neraca tidak muncul akun Hutang PPN. Kata Kunci : Akuntansi Pajak, Pajak Pertambahan Nilai, Laporan Neraca. Abstract : CV Kamdatu is one of the company that should be charged of Value Added Tax (VAT). The purpose of this research is to know about Accounting Application of Value Added Tax (VAT) and the effect of Value Added Tax to Balance Sheet in CV. Kamdatu Palembang. This research uses descriptive and qualitative research method, so that it will show the application of Value Added Tax and also the effect to balance sheet. The result of this research shows that CV. Kamdatu did not apply Value Added Tax Accounting System yet, it is because of there is no journal ledger based on financial accounting standards in every financial transaction which is related to value added tax, so income and expenditure tax account did not show up. Key Words : Accounting Tax, Value Added Tax, Balance Sheet. 1 PENDAHULUAN Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas penyerahan barang/jasa kena pajak di daerah pabean yang dilakukan oleh pabrikan, penyalur utama atau agen utama, importer, pemegang hak paten/merek dagang dari barang/jasa kena pajak tersebut. CV. Kamdatu Palembang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang dan jasa. Perdagangan barang yang dilakukan meliputi perabot rumah tangga, dan furniture seperti sofa, spring bed, lemari pakaian, dan jasa yang dilakukan meliputi pekerjaan interior ruangan. Pencatatan yang terjadi pada perusahaan adalah pada Pajak Masukan yaitu pengkreditan tidak sesuai dengan masa pajaknya dan pada Pajak Keluaran adalah berbedanya saat penyerahan barang kena pajak dan saat pembuatan faktur pajak. Faktur pajak dibuat berdasarkan permintaan pembeli. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang”.

Upload: zhayuqh-ielmeiyh

Post on 07-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • Hal - 1

    Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) DanPengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada

    CV. Kamdatu Palembang

    Christina_Mahasiswa ([email protected]_Mahasiswa)Lili Syafitri_Dosen ([email protected]_Dosen)

    Jurusan Akuntansi S1STIE MDP

    Abstrak : CV. Kamdatu melakukan kegiatan perdagangan barang dan jasa yang dikenakan PajakPertambahan Nilai (PPN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Akuntansi PajakPertambahan Nilai dan Pengaruh Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai Terhadap LaporanNeraca pada CV. Kamdatu Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitiandeskriptif dan kualitatif yang akan memberikan gambaran mengenai Penerapan Akuntansi PajakPertambahan Nilai yang dilakukan perusahaan serta Pengaruh Penerapan Akuntansi PPN terhadapLaporan Neraca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. Kamdatu belum menerapkan Akuntansi PajakPertambahan Nilai, karena tidak adanya penjurnalan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)dalam setiap transaksi keuangan yang berhubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai, tidak adanyapenerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai mengakibatkan dalam Laporan Neraca tidak muncul akunHutang PPN.

    Kata Kunci : Akuntansi Pajak, Pajak Pertambahan Nilai, Laporan Neraca.

    Abstract : CV Kamdatu is one of the company that should be charged of Value Added Tax (VAT). Thepurpose of this research is to know about Accounting Application of Value Added Tax (VAT) and theeffect of Value Added Tax to Balance Sheet in CV. Kamdatu Palembang. This research uses descriptiveand qualitative research method, so that it will show the application of Value Added Tax and also theeffect to balance sheet. The result of this research shows that CV. Kamdatu did not apply Value AddedTax Accounting System yet, it is because of there is no journal ledger based on financial accountingstandards in every financial transaction which is related to value added tax, so income and expendituretax account did not show up.

    Key Words : Accounting Tax, Value Added Tax, Balance Sheet.

    1 PENDAHULUAN

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN)merupakan pajak yang dikenakan ataspenyerahan barang/jasa kena pajak di daerahpabean yang dilakukan oleh pabrikan,penyalur utama atau agen utama, importer,pemegang hak paten/merek dagang daribarang/jasa kena pajak tersebut.

    CV. Kamdatu Palembang merupakansuatu perusahaan yang bergerak dalam bidangperdagangan barang dan jasa. Perdaganganbarang yang dilakukan meliputi perabotrumah tangga, dan furniture seperti sofa,spring bed, lemari pakaian, dan jasa yang

    dilakukan meliputi pekerjaan interiorruangan.

    Pencatatan yang terjadi padaperusahaan adalah pada Pajak Masukan yaitupengkreditan tidak sesuai dengan masapajaknya dan pada Pajak Keluaran adalahberbedanya saat penyerahan barang kenapajak dan saat pembuatan faktur pajak. Fakturpajak dibuat berdasarkan permintaan pembeli.Berdasarkan uraian di atas maka penulis inginmelakukan penelitian dengan judulPenerapan Akuntansi PajakPertambahan Nilai Dan PengaruhnyaTerhadap Laporan Neraca Pada CV.Kamdatu Palembang.

  • Hal - 2

    2 LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Akuntansi

    Ada beberapa pengertian Akuntansiyang dikemukakan oleh para pakardiantaranya menurut American AccountingAssociation dikutip dari Soemarso S.R (2004,h.3) Akuntansi adalah suatu prosesmengidentifikasi, mengukur dan melaporkaninformasi ekonomi untuk memungkinkanadanya penilaian dan keputusan yang jelasdan tegas bagi mereka yang menggunakaninformasi tersebut.

    2.2 Laporan Keuangan

    Laporan keuangan merupakan hasilakhir dari suatu proses akuntansi yang terjadiselama tahun buku yang bersangkutan.Laporan keuangan merupakan produk akhirdari suatu proses akuntansi untukmenyediakan informasi keuangan dari suatuperusahaan dan yang menjadi tanggung jawabmanajemen kepada pihak-pihak internalmaupun eksternal, maka agar laporankeuangan yang disusun tersebut dapatmemenuhi kebutuhan para pemakainyaharuslah berdasarkan pada prinsip akuntansiyang berlaku umum (generally acceptedaccounting principles).

    2.3 Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai

    Pajak merupakan salah satu sumberpendapatan negara yang digunakan untukmelaksanakan pembangunan bagi seluruhrakyat Indonesia. Untuk itu pemerintahsemakin giat mendorong masyarakat untukmembayar pajaknya dan wajib pajak sangatberperan dalam pelaksanaan pajak tersebut.

    Menurut UU PPN No. 42 Tahun 2009: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajakatas konsumsi barang dan jasa di daerahpabean yang dikenakan secara bertingkat disetiap jalur produksi dan distribusi.

    2.4 Faktur Pajak

    Menurut Waluyo (2009, h.270)pengertian Faktur Pajak adalah bukti

    pungutan yang dibuat oleh Pengusaha KenaPajak karena penyerahan Barang Kena Pajakatau penyerahan Jasa Kena Pajak atau buktipungutan pajak karena impor Barang KenaPajak digunakan oleh Direktorat Jenderal Beadan Cukai.

    Terdapat 3 (tiga) jenis faktur pajak,yaitu :

    1. Faktur pajak standar2. Faktur pajak gabungan3. Faktur pajak sederhana.

    2.5 Pengakuan dan pengukuran PPN.

    Pajak Pertambahan Nilai timbulakibat adanya transaksi pembelian danpenjualan terhadap Barang Kena Pajak / JasaKena Pajak. Apabila pengusaha Kena Pajakmelakukan pembelian BKP maka akandikenakan Pajak Masukan. Selanjutnya bilaPKP tersebut melakukan penjualan atas BKPtersebut maka mereka berhak untukmelakukan pemungutan PPN yang telahmereka setor sebelumnya dan hal inimerupakan Pajak Keluaran.

    2.6 Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai

    Di dalam akuntansi komersial tidakmengatur tersendiri perilaku akuntansi khususuntuk PPN maupun PPnBM, PSAK tahun2007 hanya mengatur Akuntansi PajakPenghasilan. Namun demikian baik dalamakuntansi komersial maupun dalam akuntansipajak terdapat persamaan dalam melakukanpencatatan yang harus dipersiapkan antaralain :

    1. 1. Akun Pajak MasukanUntuk mencatat besarnya Pajak Masukanyang dibayar atau dipungut atas terjadinyatransaksi pembelian.

    2. 2. Akun Pajak KeluaranPada akun ini untuk mencatat Pajak Keluaranyang dipungut atau disetorkan ke Kas Negaraatas transaksi.

    3 METODE PENELITIAN

    3.1 Pendekatan Penelitian

    Pendekatan penelitian inimenggunakan metode penelitian deskriptifdan kualitatif yang akan memberikan

  • Hal - 3

    gambaran mengenai Penerapan AkuntansiPPN yang dilakukan perusahaan danmenjelaskan proses penerapan tersebutapakah telah sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan dan Peraturan UU No. 42 tahun2009 serta Pengaruh Penerapan AkuntansiPPN terhadap Laporan Neraca.

    3.2 Objek / Subjek Penelitian

    1. Objek Penelitian

    Yang menjadi objek penelitian dalamskripsi ini adalah Pajak Pertambahan Nilai(PPN) CV. Kamdatu Tahun 2011.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian dalam skripsi iniadalah CV. Kamdatu merupakan perusahaanyang bergerak dalam bidang perdaganganbarang dan jasa. Perdagangan barang yangdilakukan meliputi perabot rumah tangga, danfurniture seperti sofa, spring bed, lemaripakaian, dan jasa yang dilakukan meliputipekerjaan interior ruangan. Ditinjau darikegiatan usahanya, CV. Kamdatu melakukankegiatan perdagangan barang dan jasa yangdikenakan PPN.

    3.3 Pemilihan Informan Kunci

    Pada penelitian ini menggunakaninforman sebagai sumber data penelitian,tidak menggunakan populasi dan sampelkarena bentuk penelitiannya merupakanpenelitian deskriptif, untuk memperoleh datasecara jelas, akurat, dan terpercayadibutuhkan informan, yang menjadi informankunci dalam penelitian ini adalah karyawanbagian administrasi pajak CV. Kamdatu.

    3.4 Jenis Data

    1. Data Primer

    Data primer yang didapat dari CV.Kamdatu adalah berupa sejarah singkatperusahaan, fungsi masing-masing bagianyang ada dalam struktur organisasiperusahaan, dan metode yang dipakaiperusahaan dalam mencatat transaksi

    keuangan yang berhubungan dengan PajakPertambahan Nilai.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder yang didapat dari CV.Kamdatu adalah Surat Pemberitahuan MasaPajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN)Tahun 2011, rekap PPN Masukan serta PPNKeluaran Tahn 2011, dan Laporan NeracaTahun 2011.

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    1. Metode Dokumentasi

    Dokumentasi pada data yang terkaitdengan PPN maupun penyajiannya dalamLaporan Keuangan, akan dicatat maupun di-copy secara elektronik langsung daridokumen atau laporan yang ada pada obyekpenelitian.

    2. Metode Wawancara

    Wawancara bertujuan untukmendapatkan informasi yang ingin diketahuioleh peneliti yang tidak didapatkan darilaporan atau data yang terkait denganmasalah yang akan diteliti, wawancara akandilakukan dengan memberikan pertanyaanlisan kepada subyek penelitian dalam hal inikaryawan bagian Akuntansi dan AdministrasiPajak pada CV. Kamdatu.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Teknik yang digunakan untukmelakukan analisa data yaitu mengolah danmenganalisa data tersebut denganmenggunakan analisa deskriptif yangmenggambarkan karakteristik suatu masalahdengan menggunakan data primer dan datasekunder, kemudian membandingkanlandasan teori yang ada pada bab 2 serta SAKdan UU No. 42 Tahun 2009 denganpenerapan Akuntansi PPN yang dilakukanCV. Kamdatu, lalu mengajukan kesimpulanyang logis berdasarkan hasil penelitiantersebut dan memberikan saran-saran.

  • Hal - 4

    4 HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    1. Dasar Pengenaan Pajak

    Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yangdigunakan CV. Kamdatu dalam melakukanpenghitungan terhadap Pajak PertambahanNilai adalah dengan menggunakan HargaJual.

    2. Tarif Pajak Pertambahan Nilai

    Tarif Pajak Pertambahan Nilai yangdikenakan adalah 10% dari Dasar PengenaanPajak (DPP) untuk semua jenis Barang KenaPajak (BKP).

    3. Perhitungan Pajak Pertambahan NilaiMenurut UU PPN No. 42 Tahun 2009

    Perhitungan besarnya Pajak PertambahanNilai yang lebih bayar atau yang kurang bayardapat dihitung berdasarkan data-data PajakKeluaran dan Pajak Masukan. Apabila PajakKeluaran lebih besar daripada PajakMasukan, maka Pajak Pertambahan NilaiKurang Bayar yang berarti perusahaanberkewajiban membayar kekuranganpembayaran Pajak Pertambahan Nilai kepadaKas Negara. Sedangkan, apabila PajakKeluaran lebih kecil daripada Pajak Masukan,maka Pajak Pertambahan Nilai lebih bayaryang berarti perusahaan berhak menentukanapakah kelebihan pembayaran pajak tersebutakan direstitusi ataupun dikompensasikan keMasa Pajak berikutnya.

    4. Pencatatan Pajak Pertambahan Nilai

    Prosedur pembukuan yang dilakukan CV.Kamdatu berkaitan dengan Akuntansi PajakPertambahan Nilai adalah pembelian barangdan penjualan barang. Setiap transaksi yangterjadi dalam kegiatan usaha perusahaan,bagian keuangan wajib mencatat ataumembukukannya.

    Masalah yang timbul dalam pencatatanPajak Masukan adalah berbedanya saatpenerimaan barang kena pajak dan saatpenerimaan faktur pajak. Dalam pencatatan

    Pajak Keluaran, masalah yang terjadi jugatidak jauh berbeda dengan Pajak Masukanyaitu berbedanya saat penyerahan barangkena pajak dengan saat pembuatan fakturpajak.

    Pencatatan yang dilakukanperusahaan tidak dibuat dalam bentuk jurnalyang menunjukkan sisi debit dan kredit, PajakMasukan dan Pajak Keluaran hanya direkapperbulan untuk dapat menentukan apakahdalam masa pajak terjadi lebih bayar ataukurang bayar.

    Berdasarkan hasil rekap PajakMasukan dan Pajak Keluaran Bulan Januari2011 didapat total PPN Masukan bulanJanuari sebesar Rp. 14.538.936,- dan totalPajak Keluaran Rp. 6.663.100,-. Perusahaanmenghitung pada bulan Januari 2011mengalami lebih bayar PPN :

    PPN Masukan Jan 2011Rp. 14.538.936PPN Keluaran Jan 2011 Rp. 6.663.100 -Lebih Bayar PPN Rp. 7.875.836

    Nilai lebih bayar PPN pada bulanJanuari 2011 sebesar Rp. 7.875.836,- tersebutakan dikompensasikan oleh perusahaan padamasa pajak Februari 2011.

    4.2 Pembahasan

    1. Dasar Pengenaan Pajak

    Berdasarkan data yang penulis perolehdari perusahaan serta tinjauan pustaka yangpenulis paparkan pada Bab II, dasarpengenaan pajak yang dijadikan dasar dalampenghitungan Pajak Pertambahan Nilaiterhadap Barang Kena Pajak sudah sesuaidengan dasar pengenaan pajak yang ada.Dasar pengenaan pajak yang dipakai adalahharga jual, yaitu nilai berupa uang, termasukbiaya yang diminta atau seharusnya dimintaoleh penjual karena penyerahan barang kenapajak, tidak termasuk PPN yang dipungut danpotongan harga yang dicantumkan dalamFaktur Pajak.

    2. Tarif Pajak Pertambahan Nilai

    Tarif Pajak Pertambahan Nilai yangdigunakan perusahaan telah sesuai dengan

  • Hal - 5

    peraturan UU No. 42 tahun 2009 pasal 7 ayat1 yaitu sebesar 10% (sepuluh persen).

    3. Perhitungan Pajak Pertambahan NilaiMenurut UU PPN No. 42 Tahun 2009

    Pajak Masukan dan Pajak Keluaran tidakseimbang, hal ini disebabkan karena PajakMasukan yang terjadi dalam suatu periodetidak dibebankan secara langsung padaperiode tersebut karena terlambat menerimafaktur pajak masukan dari suplier, danmengakibatkan pada bulan Januari, Februari,Maret, dan Mei PPN Masukannya selalutimbul lebih besar dari Pajak Keluarannya.Sehingga selalu timbul kelebihan pembayaranpajak dari bulan Januari sampai denganOktober 2011.

    Tidak seimbangnya Pajak Masukan yangditerima dengan Pajak Keluaran yangdilakukan oleh perusahaan juga disebabkankarena penundaan pembuatan faktur pajakkeluaran oleh perusahaan atas permintaanpelanggan yang mengakibatkan kurang bayarpada bulan November dan Desember 2011.

    Solusi untuk mengatasi hal ini, dari pihakperusahaan diharapkan dapat lebih tegaskepada suplier dalam hal penerimaan FakturPajak Masukan agar diserahkan kepadaperusahaan sesuai periode terjadinyapembelian barang, dan dalam hal pembuatanFaktur Pajak Keluaran yang selama inimengikuti permintaan pelanggan, diharapkanuntuk kedepannya pihak perusahaan dapatmemberikan pengertian kepada pelangganbahwa pembuatan Faktur Pajak Keluaranharus dibuat sesuai dengan periode terjadinyatransaksi penjualan.

    4. Mekanisme Pengkreditan PajakMasukan

    Menurut peraturan perpajakan,pengkreditan pajak dapat dilakukan apabilaPPN Masukannya dikategorikan sebagai PPNyang dapat dikreditkan dan bukan PPN yangtidak dapat dikreditkan. Semua PPN Masukanyang telah perusahaan setor ke Kas Negaramerupakan PPN Masukan yang dapatdikreditkan. Mekanisme atau carapengkreditan Pajak Masukan yang dilakukan

    perusahaan yaitu berpedoman pada tanggalfaktur pajak.

    Dalam hal pelaporan SPT Masa PPN, CV.Kamdatu Palembang telah melaporkan tepatwaktu yaitu setiap tanggal 20. Menurutpenulis, hal ini sudah baik karena perusahaansudah termasuk dalam Wajib Pajak yang taatpajak dan tidak terkena sanksi apabilaterlambat melapor.

    5. Penerapan Akuntansi PajakPertambahan Nilai (PPN)

    Berdasarkan hasil penelitian diketahuibahwa CV. Kamdatu belum menerapkanAkuntansi Pajak Pertambahan Nilai, karenatidak adanya penjurnalan yang sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan dalam setiaptransaksi keuangan yang terjadi dalamperusahaan sehingga tidak muncul akun PajakMasukan dan Pajak Keluaran, perusahaanhanya mencatat secara sederhana denganmerekap setiap faktur pajak baik faktur pajakmasukan yang diterima saat pembelianBarang Kena Pajak, maupun faktur pajakkeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaansaat penjualan Barang Kena Pajak.

    Dengan dibuatnya jurnal untuk setiaptransaksi pembelian Barang Kena Pajak(BKP) maupun transaksi penjualan BarangKena Pajak, berfungsi bagi perusahaansebagai fungsi analisis untuk menentukanperkiraan yang di debit dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing, danuntuk mencatat aktivitas perusahaan yangberhubungan dengan Pajak PertambahanNilai.

    6. Penyajian Pajak Pertambahan NilaiDalam Laporan Neraca CV. Kamdatu

    Standar Akuntansi Keuangan sebagaihimpunan prinsip, prosedur, metode danteknik akuntansi yang mengatur penyusunanLaporan Keuangan juga mempunyai pengaruhsebagai dasar pengenaan akuntansi padaperhitungan Pajak Pertambahan Nilai.Keterlibatan Standar Akuntansi Keuangandalam perhitungan PPN perusahaan tersebutkarena CV. Kamdatu menggunakan LaporanKeuangan sebagai sarana untuk menyajikaninformasi keuangan dari transaksi-transaksi

  • Hal - 6

    yang terjadi dalam perusahaan. Daritransaksi-transaksi tersebut pembayaran pajakmerupakan transaksi yang mempengaruhiLaporan Keuangan. Sedangkan LaporanKeuangan itu sendiri akan digunakan olehberbagai pihak yang berkepentingan untukmengambil keputusan.

    CV. Kamdatu sebagai perusahaan yangmenghasilkan Laporan Keuangan yang akandipakai oleh berbagai pihak, maka di dalamsemua transaksi termasuk perhitungan PPNselayaknya menggunakan Standar AkuntansiKeuangan (SAK) sebagai dasar penerapanakuntansi dari transaksi-transaksi tersebut.Keterlibatan Standar Akuntansi Keuangandisebabkan karena komponen-komponen PPNyaitu Pajak Masukan dan Pajak Keluaranmengandung konsep atau pemikiranakuntansi. Mempertemukan Pajak Masukandengan Pajak Keluaran seperti tertera dalamUndang-Undang yang berlaku seolah-olahmerupakan realisasi dari prinsip penetapanbeban dan pendapatan. Sehingga laporankeuangan yang disajikan wajar dan tidakmenyesatkan pembaca laporan keuanganperusahaan.

    5 KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian diketahui bahwaCV. Kamdatu belum menerapkan AkuntansiPajak Pertambahan Nilai berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan, hal ini bisa dilihat daritidak adanya penjurnalan yang sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan dalam setiaptransaksi keuangan perusahaan yangberhubungan dengan Pajak PertambahanNilai, sehingga tidak muncul akun PajakMasukan dan Pajak Keluaran, perusahaanhanya mencatat secara sederhana denganmerekap setiap faktur pajak baik faktur pajakmasukan yang diterima saat pembelianBarang Kena Pajak, maupun faktur pajakkeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaansaat penjualan Barang Kena Pajak.

    Penerapan Akuntansi PajakPertambahan Nilai berpengaruh terhadaplaporan neraca perusahaan. Pada laporanneraca CV. Kamdatu dapat dilihat tidakadanya keterangan hutang PPN padahal

    seharusnya perusahaan menyajikan HutangPPN karena pada akhir tahun perusahaanmengalami kurang bayar. Hal ini terjadikarena CV. Kamdatu belum menerapkanAkuntansi Pajak Pertambahan Nilai denganbaik, tidak adanya penjurnalan yangmenunjukkan sisi debit dan kredit serta akunPajak Keluaran dan Pajak Masukanmengakibatkan dalam laporan neraca tidakmuncul akun Hutang PPN.

    5.2 Saran

    Sebaiknya perusahaan menerapkanAkuntansi Pajak Pertambahan Nilai denganmembuat jurnal untuk setiap transaksipembelian Barang Kena Pajak maupuntransaksi penjualan Barang Kena Pajak,dengan diterapkannya Akuntansi PajakPertambahan Nilai berfungsi bagi perusahaansebagai fungsi analisis untuk menentukanperkiraan yang di debit dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing, danuntuk mencatat aktivitas perusahaan yangberhubungan dengan Pajak PertambahanNilai.

    Sebaiknya perusahaan menerapkanakuntansi Pajak Pertambahan Nilai, sehinggapada laporan neraca perusahaan dapatditampilkan akun Hutang PPN yangmerupakan Pajak Pertambahan Nilai terutangyang didapat dari selisih antara PajakKeluaran dengan Pajak Masukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Agoes, Sukrisno, Estralita Trisnawati2010, Akuntansi Perpajakan, Edisi 2Revisi,Salemba Empat, Jakarta.

    [2] Hermawan, Budi 2005, MetodogiPenelitian Bisnis, Edisi ke-1, FakultasEkonomi Universitas Putra Indonesia,Cianjur.

    [3] Ikatan Akuntan Indonesia 2009, StandarAkuntansi Keuangan, Salemba Empat,Jakarta.

  • Hal - 7

    [4] Kieso, Donald.E, Jerry J Weygandt, TerryD.Warfield2008,Akuntansi Intermediate,Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta.

    [5]Mardiasmo 2006, Perpajakan, Edisi Revisi2006, Andi, Yogyakarta. Purwono, Herry2010, Dasar-Dasar Perpajakan danAkuntansi Pajak, Erlangga, Jakarta.

    [6]Soemarso 2004, Akuntansi SuatuPengantar, Edisi Lima, Buku Satu,Salemba Empat, Jakarta.

    [7]Sukardji, Untung 2006, PajakPertambahan Nilai Edisi Revisi 2006,Rajawali Pers, Jakarta.

    [8]Sugiyono 2012, Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D, EdisiKelimabelas, Alfabeta, Bandung.

    [9]Waluyo 2009, Akuntansi Pajak, Edisi 2,Salemba Empat, Jakarta.

    [10]Waluyo 2011, Perpajakan Indonesia,Buku 2 Edisi 10, Salemba Empat,Jakarta.

    [11]Warrren, Carl.S., James M.Reeve, PhilipE.Fees 2006, Pengantar Akuntansi,Edisi Keduapuluhsatu, Salemba Empat,Jakarta.