jurding lifestyle

13
Gaya Hidup dan Faktor Klinik Yang Berhubungan dengan Peningkatan C-Reactive Protein Diantara Diabetes Mellitus Tipe 2 baru ; Sebuah Studi Cross-Sectional Nasional DD2 Dinda & sonia Abstrak Latar Belakang Kami bertujuan untuk memeriksa prevalensi dan faktor yang dapat diubah yang berhubungan dengan peningkatan c-reactive protein (CRP),yaitu suatu penanda dari inflamasi,pada pria dan wanita yang baru didiagnosis dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam suatu populasi. Metode CRP diukur dari 1,037 pasien (57% pria) yang baru didiagnosis dengan DM tipe 2 yang termasuk dalam prospektif nasional Danish Centre for Strategic Research dalam proyek DM tipe 2 (DD2) .Kami telah mengumpulkan prevalensi dari peningkatan CRP dan mengkalkulasi risiko terkait (Relative Risk/RR) dan menguji hubungan dari CRp dengan gaya hidup dan faktor klinik dengan regresi Poisson,yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin.Kami menggunakan regresi linear untuk memeriksa hubungan CRP degan penanda (biomarkers) yang lain. Hasil Rata rata nilai CRP adalah 2,1 mg/L ( kisaran interkuartil ,1.0 -4,8 mg/L).Secara keseluruhan,405 dari 1,037 pasien DM tipe 2 (40%) telah mengalami peningkatan CRP ( > 3,0 mg/L).Wanita (46%) lebih banyak mengalami peningkatan CRP dibandingkan pria (34%).Diantara wanita,risiko lebih rendah dari peningkatan CRP diamati pada pasien yang menerima statins ( adjusted RR (aRR) 0,7 (95% confidence interval (CI0 0,6 – 0,9 ))),sedangkan risiko lebih tinggi diantara pasien tanpa aktifitas fisik reguler (aRR 1.5 (95%) CI 1.1. –

Upload: muhammad-ardii

Post on 03-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Gaya Hidup dan Faktor Klinik Yang Berhubungan dengan Peningkatan C-Reactive Protein Diantara Diabetes Mellitus Tipe 2 baru ; Sebuah Studi Cross-Sectional Nasional DD2Dinda & soniaAbstrakLatar Belakang Kami bertujuan untuk memeriksa prevalensi dan faktor yang dapat diubah yang berhubungan dengan peningkatan c-reactive protein (CRP),yaitu suatu penanda dari inflamasi,pada pria dan wanita yang baru didiagnosis dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam suatu populasi.MetodeCRP diukur dari 1,037 pasien (57% pria) yang baru didiagnosis dengan DM tipe 2 yang termasuk dalam prospektif nasional Danish Centre for Strategic Research dalam proyek DM tipe 2 (DD2) .Kami telah mengumpulkan prevalensi dari peningkatan CRP dan mengkalkulasi risiko terkait (Relative Risk/RR) dan menguji hubungan dari CRp dengan gaya hidup dan faktor klinik dengan regresi Poisson,yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin.Kami menggunakan regresi linear untuk memeriksa hubungan CRP degan penanda (biomarkers) yang lain.HasilRata rata nilai CRP adalah 2,1 mg/L ( kisaran interkuartil ,1.0 -4,8 mg/L).Secara keseluruhan,405 dari 1,037 pasien DM tipe 2 (40%) telah mengalami peningkatan CRP ( > 3,0 mg/L).Wanita (46%) lebih banyak mengalami peningkatan CRP dibandingkan pria (34%).Diantara wanita,risiko lebih rendah dari peningkatan CRP diamati pada pasien yang menerima statins ( adjusted RR (aRR) 0,7 (95% confidence interval (CI0 0,6 0,9 ))),sedangkan risiko lebih tinggi diantara pasien tanpa aktifitas fisik reguler (aRR 1.5 (95%) CI 1.1. 1.9))),penyakit kardiovaskular sebelumnya (aRR 1.5 ( 95% CI 1.2 1.9 ) dan komorbiditas lainnya.Untuk kedua jenie kelamin,peningkatan CRP adalah 1.4 lebih bertingkat pada orang dengan kenaikan berat badan > 30 kg sejak usia 20 tahun.Analisa sensitifitas menunjukkan hasil yang konsisten dengan analisis lengkap.Regresi linear menyampaikan suatu hubungan antara tingginya CRP dan peningkatan glukosa darah puasa.KesimpulanDiantara pasien yang baru terdiagnosis DM tipe 2 ,40 % telah mengalami kenaikan CRP,faktor penting yang dapat diubah untuk kenaikan CRP bervariasi dengan jenis kelamin,dan termasuk rendahnya aktifitas fisik untuk pria dan obesitas sentral serta tidak adanya penggunaan statin untuk wanita.Kata KunciC-reactive protein,Faktor gaya hidup,Obesitas,Aktifitas Fisik

Latar Belakang Pada pasien dengan DM tipe 2,tingkat dari inflamasi sistemik diukur dengan C-Reactive Protein (CRP) ,bisa menjadi suatu prediktor untuk penyakit kardiovaskular (CVD) dan prognosis yang buruk (1 , 2 ).Sehingga,untuk tujuan pencegahan,deteksi dini dari peningkatan CRP dan identifikasi dari faktor yang dapat diubah adalah penting ( 3 ) . Infromasi yang terkait peningkatan CRP dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis DM tipe 2 pada suatu populasi bersifat terbatas.Pada studi cross-sectional dari populasi secara umum,peningkaatn CRP lebih sering ditemukan pada orang tua,yang memiliki BMI tinggi ,dan orang dengan aktifitas fisik yang sedikit ( 4,5 ) . Kadar CRP yang lebih rendah dilaporkan terdapat diantara orang yang mengkonsumsi alkohol secara reguler dan orang yang dalam perawatan statin ( 5, 6 ) . Dengan demikian,kami bertujuan untuk menguji prevalensi dan faktor yang dapat diubah yang berhubungan dengan peningkatan CRP diantara orang yang baru terdiagnosis DM tipe 2 termasuk pasien yang berada dalam Danish Centre for Strategic Research untuk studi kohort DD2.Karena CRP lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria ( 7, 8 ) ,kami juga berharap untuk menguji apakah faktor yang terkait dengan peningkatan CRP dalam DM tipe 2 berbeda antara jenis kelamin.MetodeKami melakukan studi prevalensi ini menggunakan cross sectional berdasarkan data dari DD@,suatu studi kohort nasional untuk pasien yang baru terdiagnosis DM tipe 2 yang terdaftar dari praktik dokter umum ( GPs) dan dokter spesialis di rumah sakit ataupun klinik di Denmark sejak November 2010 ( 9 ). Pada saat pendaftaran ke studi kohort,66 % pasien sedang dalam pengobatan antidiabetik ( 10) ,diantara pasien yang berada dalam studi ini 71 % sudah memulai pengobatan satu tahun sebelum atau sesudah penelitian ini.Implementasi dan logistik dari proyek DD2,pendftaran pasien dan biobank DD2 telah dijelaskan sebelumnya ( 11 ) . Secara singkat,GPs atau dokter yang bertugas di rumah sakit memasukkan rincian data anamnesis dan pemeriksaan fisik kedalam database DD2 ( questionnaire disediakan di ( 11 ) ) . Sampel gula darah (puasa) dan urin diperoleh dari masing masing pasien,baik saat hari kunjungan ke rumah sakit atau kunjungan pada hari selanjutnya.Keterkaitan dari data yang berebeda diantara Registasi Administratif & Medis Denmark adalah mungkin melalui suatu Unique Personal Identifier ( CPR number) yang disediakakan untuk masing masing penduduk saat kelahiran atau saat imigrasi ( 12 ) . CPR number mengizinkan penghubungan data dari kohort DD2 dengan Dinas Registrasi Denmark lainnya.

Gaya Hidup : Faktor Klinik dan BiomarkerDari database DD2 ,kami mengambil data berdasarkan usia,jenis kelamin, tingginya intake alkohol,aktifitas fisik reguler ,ukuran lingkar pinggang ( obesitas sentral) dan kenaikan berat badan sejak usia 20 tahun,seperti yang telah dijelaskan secar rinci oleh Nielsen et al ( 1 1 ).Data lengkap rekam medis pasien diperoleh melalui keterkaitan dengan Danish National Registry of Patients (DNRP) ,yang meliputi catatan discharge (pembuangan) dari semua perawatan di semua rumah sakit di Denmark sejak tahun 1977 ( 13 ) dan kunjungan pasien rawat jalan sejak tahun 1995.Diagnosis didalam DNRP dikodekan sesuai dengan International Classification of Diseases ( ICD ) ,yaitu berdasarkan kode revisi ke 8 (ICD-8) sampai tahun 1994 dan setelahnya berdasarkan kode revisi ke 10 ( ICD-10) .Dari DNRP,kami memperoleh informasi penyakit kronis utama pasien sejak tahun 1977,yang termasuk didalam Charlson Comorbidity Index ( CCI ) ( 14) . Berdasarkan kode ( ICD-* dan ICD-10) diagnosis rumah sakit untuk kondisi tersebut kami menghitung suatu skor CCI untuk setiap orang ,tidak termasuk diabetes.Kami kemudian menetapkan tiga tingkat komorbiditas : rendah ( skor 0 ) , sedang ( skor 1 2) , dan tinggi ( skor + 3 ).Diabetes dikecualikan dari CCI ,karena merupakan penyakit yang berada dalam indeks penelitan kami.Kami memisahkan diagnosis sebelumnya dari berbagai penyakit kardiovaskuler.Data lengkap dari pengobatan antihipertensif dan hipolipidemik untuk masing masing pasien DM tipe 2 diperoleh melalui keterkaitan dengan Danish National Database untuk penggantian resep.Dari biobank DD2 kami juga mengambil infromasi berdasarkan biomarker berikut ; tingkat Alanine Transferase ( ALAT) ,diukur dengan metode fotometrik menggunakan penganalisa COBAS-6000 ,Roche diagnostics ; tingkat amilase diukur menggunakan suatu metode enzim colorimetrik ( Amilase Pankreas) ; tingkat C-peptida diukur menggunakan ADVIA Centaur C-Peptide Assay (Siemens Healthcare Diagnostics Ltd,Frimley,Camberley,UK).,dan gula darah puasa dihitung menggunakan suatu metode enzimatik hexokinase ( Gluco-quant Glucose / HK Roche Diagnostics).DyozaC reactive protein (CRP)Dari DDR2 biobank kami mengambil data kadar CRP, dimana sample diambildaripenderita diabetes mellitus tipe 2 yang berpartisipasidalam program DD2. Pemeriksaanpartikelmenggunakanmetodeimmunoturbidimetricmenggunakantina quant c reactive protein gen 3, digunakanuntukmengukurkadar CRP, dengankemungkinankadar CRP 0,3 350 mg/L, carainitidakmemilikisensitivitas yang tinggiuntukpengukuran CRP. Peningkatancrpditentukanjikakadar CRP > 3,0 mg/L berdasarkanpedoman center disease control dan American heart association.Daftarpasiendansampel yang telahterkumpuluntuk program DD2 telahdisetujuioleh national committee on health research ethics dan Danish data protection agency, setelahmendapatkaninformasisecaralisandantulisandari National Committee on Health Reseach Ethics.Para pasiendengansukarelaberpartisipasipada program DD2 danmengisilembar questioner yandiajukan.Statistical AnalysisKami menghitung rata ratakadar CRP danmemeriksapasien DM tipe 2 dalamgrupyang agakspesifikdilihatdariistilahdalamdemografi, gayahidup, dangajalagejalaklinis.Peningkatan rata rata CRP dihitungbersamaandenganproporsipasien yang kadar CRP > 3 mg/L.Untukmencegahpasiendengankondisitertentusepertiinfeksi, kami jugamelakukan 2 analisislain, satuterbatasbagiseorangdengankadar CRP < 10 mg/L, yang keuaterbatasbagiseoran yang tidakmasukrumahsakitselama 14 hariuntukdapatmasukkepemeriksaan.Kammehitungkasardandisesuaikandenganresiko relative daripeninkatankadar CRP dancorespondenya 95% jarakterbukti. Dibandingkandenganatautidak factor lain, dibedakanmelaluijeniskelamin,Kami menggunakanberurutankumulatifpenyesuaian model di poissonanalisisregresidengankuatkesalahanvarians , mengendalikanpertamauntukusia; kemudianpusatobesitas .Secarapenuh model kitadisesuaikanuntukusia , pusatobesitas , tingkat comorbidity , aktivitasfisik , danasupanalkohol yang tinggi . Untukmemeriksaasosiasi biomarkers tingkatdengancrp , variabeldiukursebagaiterus-menerus , kitadilakukananalisisregresi linier .Di semuaanalisisregresi linear , sebuah normal penyalurandidekatioleh log-transforming variabel .Beberapaanalisisregresi linear adalahdigunakan .Untuktahapawalkitadisesuaikanuntukusiadanjeniskelamin ( model 1 ); padalangkahkeduakitadisesuaikanuntukusia , gender , danpinggangkeliling ( model 2 ), dan di bagianketiga model kitadisesuaikanuntukusia , gender , lingkarpinggang , olehalat , c-peptide , dankadarglukosadarahpuasa . Semuaanalisis di tunjukandengan SAS versi 9.2Resultsangdidiagnosisdengan 1,037 tipe 2 ( 43 % dm orang perempuan, 57 % orang ) distribusicrp miring ketingkat yang benar, dengan rata-rata senilai 2,1 ( mg / l interquartile jangkauan, 4,8 1,0 mg / i ). Mulaidari 0 untuk 69.8 mg /. iSecara total, dari 405 1,037 ( 40 % orang ) memilikitingkattinggi ( gtcrp3.0 &, mg / i ). Denganlebihdari 46 persen ( wanita ) ( laki-laki ) memiliki 34 % peningkatancrp.Sebuahcrp level 6 mg / i ada 20 ataulebihdari % dari orang, sementara ( 7 / 9 ) telah, 10 tingkatcrpgt& mg /. Tabel 1 menunjukkandemografi , klinis , karakteristikdangayahidupsesuaidengantingkatcrpdikelompokkandenganjeniskelamin , dan yang sesuaidenganbentuk yang relatifkasardanrisiko yang disesuaikan , 95 persendengan ci tidak ( data yang ditampilkanuntuk model yang disesuaikandenganusiasendiri , danusia + obesitas central , sepertiinihanyaadasedikitperbedaanantara model danpenuh model ) .Untukpasienperempuan , risiko yang lebihrendahdaritinggiadalahcrp yang diamatipadapasien yang menerima statin ( disesuaikanrisikorelatif ( arr ) 0,7 ( kepercayaan 95 persen interval ( ci ) 0.6-0.9 ) dibandingkandenganpasientidakmenerima statin , sementara orang yang jauhlebihbesarresikoituterlihatpadapasiendenganobesitastengah ( arr 2.3 ( ci 1.0-5.3 ) 95 persendibandingkandenganpasientanpa ( obesitas central)Untuklaki-laki , crp yang lebihtinggiresikotinggi yang diamatikhususnyapadapasiendenganaktivitasfisik yang tidakbiasa ( arr 1,5 ( ci 1.1-1.9 ) 95 persendibandingkandenganlaki-lakibiasadenganaktivitasfisik , danmereka yang memilikipenyakitjantung ( arr 1,5 sebelumnya yang mencapai 95 persendibandingkandengan ci 1.2-1.9 ) tidakadapenyakitjantung .Selainitu , resikolebihtinggiadalah yang diamatipadapasiendenganlaki-laki yang sedangatautinggisecarakeseluruhan cci skor ( arr 1,5 ( 95 persen ci 1.2-1.9 ) untukskor 1-2 2.07 ( 95 persendan ci 1.4-2.9 ) untuk ) 3 darinilai plus dibandingkandenganpasiendenganskorberat .Peningkatanrisikotinggicrpjugaterlihat di antaralaki-lakidenganobesitastengah ( meskipununtuktingkat yang lebihkecildaripadawanita ) , danitudikaitkandenganpenurunanrisikolebihtinggidankonsumsialkohol , tetapistatistikuntukmemperkirakanpresisi yang terbatasini .Untukkeduajeniskelamin , yang lebihtinggiresikoituterlihat di antarapasiendenganberatbadan 30 kg > sejakusia 20 tahununtukperempuan yang mencapai 95 persenarr 1,4 ( ci 1.1-1.79 ); untuklaki-lakiarr 1,4 ( ci 1.1-1.8 ) 95 persen , dan di antarapasien yang lebihmudadari 60 tahunbagiperempuan , &; 40 tahuniniyakniarr ( 95 persendan ci 1.0-2.0 40-69 tahunarr 1,4 ( 95 persen ci 1.1-1.7 ); untukpria , 40 tahunini&; arr as yang mencapai 95 persendan ci 1.0-2.5 40-69 tahunarr 1.3 ( ci 1.0-1.6 ) 95 persendibandingkandengan di atas 60 tahun .Sub-analyses itu, analisisuntukmembatasipasiendengantingkatcrp< 10 mg /Ldananalisismembatasirawatinap di masalalutidakkonsistendengan 14-days menunjukkanhasilanalisispenuh.Dalamanalisisregresi linier, ( 2 ) daftar, mengubah ( meningkatatauglukosadarah adjusted ( 3 ) hanya model ci 0.006- 0,03 persendan 0,04 tapilemah ) yang menunjukkanhubungandengan, beberapahalcrpsetelah menyesuaikandenganusia. Gender, keliling, pinggang biomarker dan yang lainnya.RifkyTerjemahan:Penelitian ini menggunakan data dasar cross-sectional dari studi penelitian nasional DD2 dan Biobank, menunjukkan bahwa sekitar 40% dari pasien yang baru didiagnosis DM tipe 2 di Denmark memiliki tingkat CRP (lebih dari 3 mg / L). Beberapa faktor yang berpotensi dapat diubah, seperti kurangnya aktivitas fisik, berat badan, obesitas sentral, tidak adanya pengobatan statin, dan glukosa darah puasa yang tinggi berhubungan dengan kadar CRP yang meningkat pada DM tipe 2, tetapi persentasi asosiasi ini dapat bervariasi menurut jenis kelamin.Dari hasil penelitian, kami memberikan pengetahuan baru tentang tingkat CRP dan faktor yang terkait dengan pasien yang baru didiagnosa diabetes tipe 2 dibandingkan dengan studi cross-sectional sebelumnya dengan jumlah populasi atau orang yang umum dengan DM Tipe 2. Sejalan dengan bukti sebelumnya pada populasi umum, kami menemukan bahwa obesitas sentral secara umum dikaitkan dengan peningkatan CRP pada diagnosa pertama DM tipe 2, tetapi terutama untuk perempuan. Hal ini sejalan dengan pengetahuan sebelumnya bahwa efek kontribusi dari adipositas ke tingkat CRP tinggi mungkin sangat relevan bagi perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Jalur dan urutan waktu antara peningkatan kadar CRP dan obesitas sentral, resistensi insulin, dan sindrom metabolik yang rumit dan sebagian besar tetap belum dapat dipecahkan. Kami juga menemukan bahwa pengobatan dengan statin dapat berkaitan dengan risiko yang lebih rendah dari tingkat CRP yang meningkat, sesuai dengan temuan sebelumnya dari populasi umum; kemungkinan karena efek anti-inflamasi dari statin. Menariknya, ini hanya terjadi pada perempuan dalam penelitian kami. Penjelasannya masih belum jelas karena pada laporan meta-analisis baru-baru ini bahwa statin bekerja pada semua jenis kelamin. Hasil ini menunjukkan bahwa khususnya efek anti-inflamasi statin terjadi di kalangan perempuan. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara studi kami dengan literatur yang ada sebelumnya. Perbedaan dengan pengamatan pada populasi umum kami menemukan bahwa pasien yang baru didiagnosis DM tipe 2, lebih tingginya prevalensi CRP pada DM diagnosis pertama saat usia muda dibandingkan dengan usia yang lebih tua, setelah mengendalikan perbedaan obesitas sentral dan faktor lainnya. Dengan demikian terdaat kemungkinan bahwa tingginya tingkat peradangan sistemik dan kecenderungan menuju awal perjalanan DM tipe 2 dapat terjadi bersama-sama.

Fikri Tingkat prevalensi 40% dari CRP ditemukan di kami sampelberdasarkanpopulasiinsidentipe 2 pasien DM di Denmark miripdengantingkat CRP ditemukan di antaraHispanikdanAfrika-AmerikadenganinsidenTipe 2 DM dalamcalonStudi Multi-Etnisaterosklerosis (40%) [21]. Prevalensisedikitlebihtinggidari yang dilaporkansebelumnyadalamsampelpenampang / orang dewasakulitputihEropadaripopulasiumum; mulaidari 28% -35% [4,5,22] padapopulasi orang dewasaSpanyoldanpenduduk AS umumtermasukdalam 1999-2000 KesehatanNasionaldanSurveiPemeriksaanGizi.CRP telahdikaitkandenganpeningkatankejadiankejadiankardiovaskularberikutnyadanmortalitaskardiovaskularpadapasien DM tipe 2 [2,23]. Sebagaicontoh, dalamstudi WOSCOP, pasiendengansindrommetabolikdanpeningkatan CRP meningkatmortalitaskardiovaskular (RR 2,75 (95% CI, 2,1-3,6)) dibandingkandenganpasientanpasindrommetabolikdandengannilai CRP rendah. Sedangkankegunaanklinispengukuran CRP dankausalitasrelatifterhadapkejadiankardiovaskulartelahdipertanyakan [24,25], pengukuran CPR dapatmembantuuntukmengidentifikasi sub kelompokpasien DM tipe 2 padarisikotinggiuntukpenyakitpenyerta. Dari catatan, kami mengamatibahwatingkat CRP yang tinggidikaitkandenganpeningkatansubstansialkomorbiditaskeseluruhandandenganpenyakitkardiovaskularsebelumnyaterutamaantaralaki-lakipadasaattipe 2 debutnya DM. Hal inijugaakanmenarikuntukmengujihubungankomplikasimikrovaskuler diabetes, sepertineuropatidiabetik, denganelevasi CRP, tetapiinformasi yang dapatdipercayatentangkomplikasimikrovaskulersayangnyatidaktersediadalam data kitasekarang. Pengukuran CRP jugadapatmengidentifikasitipepasien diabetes tipe 2 untuksiapapengobatanfaktorrisikokardiovaskularatau diabetes mungkinsangatbermanfaat.Vepsalainendanrekanmenemukanbahwaaktivitasfisikmengurangikejadiankardiovaskulardankematianhanyauntuktipe 2 pasien DM dengankadar CRP di atas 3 mg / L [26]. UntuksubkelompokpasiendengankadarCRP lebihtinggidarinilai normal, Strom danrekanmenunjukkanbahwa atorvastatin dapatmemperlambatpenurunanfungsisel beta padapasiendengan DM tipe 1 [27].Kekuatanutamadaristudi kami adalahpenilaian yang komprehensifdanrincitentanggayahidup, klinis, dan biomarker berdasarkan database DD2 danBiobank, denganhampir 100% kelengkapanuntukvariabeltersebut. Selainitu, hubungandengan DNRP yang disediakaninformasiklinisrincitentangpasiendengan DM tipe 2.Keterbatasanstudimeliputidesain cross-sectional, menyebabkanketidakpastiantentangapakahpeningkatanperadangandantingkat CRP meningkatmendahuluiataumengikutiperubahanklinisdanmetabolik.Selainitu, seperti yang dibahasoleh Thomsen et al., Kohort DD2 kemungkinanmerupakanpasien yang barudidiagnosis DM tipe 2 lebihparahdaripada rata-rata di Denmark, sepertipendaftaranmasihmengandalkanbanyakpadaklinikrawatjalanrumahsakit [10]. Kami hanyamemilikiinformasitentangpenyakitpenyerta yang terdaftar di DNRP, membutuhkan in ataurawatperawatan di rumahsakit.Dengandemikian, penyakitkronis, mengambilwaktu lama untukmengembangkandantidakmembutuhkanperawatankhusus di faseawal, tidakakanditangkap. Uji, meskipuntidakmenjadipengukuranhs-CRP, menyampaikansensitivitas yang samasebagaipengukuranhs-CPR.

kesimpulanPasien DMT2 dengan CRP yang mungkinmemperolehmanfaatdariintervensigayahidup target spesifik gender [26,28], untukperempuantermasukpenurunanberatbadandanpemberian statin treatment, sedangkanuntuklaki-laki, aktivitasfisiktampaknyasangatpenting. StudiprospektiftindaklanjutMasaDepanpenelitiankohort DD2 akanmeningkatkanpemahamankitatentangbagaimanaelevasi CRP dikaitkandenganperjalananklinistipe 2 DM.PenulisKontribusiJSC, HBN, HTS dan JR berpartisipasidalammerancangkohort DD2. JR, JSN, SF, IB, JSC, HBN, HTS dan RWT dikandungpenelitian. IB bertanggungjawabatasanalisisbiokimia. ES, AM, RWT dan HTS berpartisipasidalamdesainpenelitiandan KB dilakukananalisisstatistik. ES awalnyadisusunartikel, denganbantuanoleh RWT dan HTS.SemuapenulislaintelahkritisUlasannaskah. Semuapenulismembacadanmenyetujuinaskahakhir.PengakuanKami berterimakasihkepadasemuapasien yang berpartisipasidalamstudi DD2.Denmark PusatPenelitianStrategis di Diabetes Tipe 2 (DD2) studididukungolehBadan Denmark untukIlmu (NRS hibah 09-67009 dan 09-075724), KesehatandanObat-obatanAuthority Denmark, Diabetes Association Denmark, dansumbanganterbatasdari Novo Nordisk A / S. Mitraproyektercantum di website di http://www.DD2.nu.